BAB IV Cabang Filsafat A. Metafisika 1. Pengertian. Metafisika adalah pembahasan tentang keberadaan (Being) --> eksistensi manusia. Istilah lain metafisika: First philosophy., Knowledge of cause, the study of being as being., the study of the eternal & immovable. Cristian Wolf mengklasifikasikan metafisika menjadi metafisika umum (ontologi) dan metafisika khusus (yang meliputi teologi metafisik / filsafat ketuhanan, kosmologi / filsafat alam semesta., dan antropologi metafisik / filsafat manusia). 2. Problem-problem pokok metafisika a. Apakah realitas itu? b. Apakah “Ada” itu “tetap/berubah”? c. Apakah “Ada” itu satu/banyak’? d. Apakah hakikat perubahan itu? 3. Peran metafisika bagi ilmu pengetahuan a. Mengajarkan cara berpikir cermat dan tak kenal lelah -> enigmatik. b. Menuntut orisinalitas berpikir -> berupaya menemukan jawaban baru. c. Memeberikan bahan pertimb. yang matang > wiL presupposition. d. Membuka peluang terjadinya perbedaan visi dIm melihat realitas --> ramifikasi lP B. Epistemologi 1. Pengertian. Epistemologi is the Theory of knowledge. Istilah-istilah lain untuk epistemologi adalah: Kriteriologi (benar/tidaknya pengetahuan), Critic of knowledge (kritik terhadap pengetahuan)., Gnosoilogy (pengetahuan llahiah / Gnosis, logika material (pembahasan logis dari segi isinya). 2. Objek Epistemologi Objek material -> pengetahuan Objek formal -> hakikat pengetahuan 3. Ciri pengenal ilmu pengetahuan a. Berlaku umum - tak tergantung faktor-faktor subjektif b. Otonom -> pengembangan ilmu secara mansiri; kebebasan ilmiah. c. Dasar pembenaran -> derajat kepastian semaksimal mungkin. d. Sistematik -> dalam hal susunan penget. dan can memperolehnya e. Intersubjektif -> kepastiannya lebih dijamin oleh sistem drpd pemahaman subjektif. 4. Tolok ukur ilmu pengetahuan a. Dimensi fenomenal 1) Masyarakat elit yang konsern pada kaidah2 universalisme, komunalisme, disinterestedness, skiptisisme terarah. 2) Proses., aktivitas melalui:reflcksi, kontemplasi, imajinasi, observasi, eksperimentasi komparasi. 3) produk, hasil aktivitas berupa dalil, teori, paradigma, dli. b. Dimensi struktural 1) Gegenstand yg ingin diketahui 2) Gegenstand terus menerus dipertanyakan Ada alasan, sarana, cara dalam mempertanyakan gegenstad 3) Temuan yg diperoleh disusun kembali scr sistematis 5. Norma-norma sistem ilmu pengetahuan a. Kewajiban para ilmuwan utk saling menilai -> preestablished impersonal criteria b. mengungkapkan hasil secara terbuka c. menjauhi komersialisme, propaganda, diskriminasi. d. Kejujuran dlm pengutipan e. melaksanakan skeptisisme sbg penegasan ideal ketentuan metodologis. Catatan: • Ontologi ilmu: ciri sensial dan objek ilmu yang berlaku umum • Epistemologi ilmu: cara memperoleh kebenaran • Aksiologi ilmu: tujuan utama ilmu. 7. Risalah tentang metode: metode descartes a. Masalah ilmu 1) lepas dari otoritas guru 2) belajar dan alam raya dan diri b. Kaidah-kaidah kaidah pokok metode meto 1) menerima kebenaran yang diyakini 2) memilah-milah milah masalah 3) berpikir runtut 4) perincian dan pemeriksaan pemer Iengkap c. Kaidah.-kaidah kaidah moral 1) mematuhi atuhi UU, adat, agama 2) tegas thp pendapat yg meyakinkan/meragukan 3) mengubah dirii > merombak dunia d. COGITO ERGO SUM e. Masalah dualisme 1) jiwa bernalar (res cogitans) 2) jasmani (res extensa) f. Pengetahuan spekulatif->peng. spekul praktis -> > mns. sbg penguasa alam 8. Teori.-teori kebenaran a. Korespondensi kesesuaian antara makna & kata, ide & realita, teori & fakta. b. Koherensi ; saling hubungan antara teori yang satu dengan teori sebelumnya. c. Pragmatis; kebenaran proposisi dg konsekuensi2 praktis. d. Sintaksis; kebenaran proposisi terkait dg tata bat asa. e. Sern.antik; kebenaran proposisi terkait dg makna/arti. f. Non-deskripsi; kebenaran proposisi tergantung pd fungsinya.. g. Logis.-berlebihan; setiap proposisi logis telah menunjukkan kejelasan dlm dirinya. C. Aksiologi 1. Pengertian Axios= nilai; Logos; teori --> teori ttg nilai (value). Aksiologi adaiah cabang fisafat yang menelaah hakikat nilai (keindahan, kebaikan, kegunaan). 2. Ciri fundamental nilai a. Dependen; nilai selalu tergantung pada objek. b. Polaritas; nilai hanya salah satu aspek (negatif/positif, baik/buruk). c. Hirarkis : ada tingkatan dalam nilai (tinggi rendah) 3. Problem utama aksiologi a. Kodrat nilai Apakah nilai berasal dan: - keinginan -> voluntarisme - kesenangan -> hedonisme - pengalaman sinoptik kesatuan kepribadian -> per-sonalisme b. Jenis nilai : perbedaan pandangan antara nilai intrinsik & nilai instrumental. c. Kriteria nilai : Ukuran utk menguji nilai yang dipengaruhi teoni psikologi dan logika. d. Status metafisika nilai Hubungan antara nilai dan fakta 1) Subjektivisme 2) Objektivismt logis 3) Objektivisme metafIsik e. Hierarkhie nilai (Max Scheler) 1) Religius 2) Kekudusan 3) Spiritual.: - keindahan - keadilan - kebenaran 4) Vital (mis. Kesehatan) 5) Kenikmatan (mis.. Kelezatan) D. Etika 1. Pengertian a. Nilai atau norma moral yg menjadi pegangan seseorang atau kelp.org. b. Kumpulan asas / nilai moral, mis: kode etik. c. Cabang filsafat yang membahas hakikat baik - buruk.Objek material: tingkah laku manusia, dan objek formal : baik / buruknya tingkah laku manusia.. 2. Macam etika a. Etika deskriptif; membahas moralitas secara umum apa adanya ->netral b. Etika normatif; membahas norma secara kritis --> keputusan c. Metaetika; analisa logis fliosofis terhadap moralitas 3. Manfaat etika terhadap kehidupan a. Refleksi kritis -> masalah-masalah moralital terkait dengan dinamika IPTEK - abortus - bayi tabung - klonasi - rekayasa IP lainnya b. Gelombang modernisasi -> cara berpikir masyarakat ikut berubah —> etika berguna menentukan sikap dan pilihan. c. Sanggup menghadapi ideologi asing d. Memperteguh keimanan dan kepercayaan dalam beragama.. E. Estetika 1. Pengertian Estetika adalah suatu teori yang meliputi (1) penyelidikan tentang yang indah (2) penyelidikan mengenai prinsip-prinsip yang mendasari seni (3) pengalaman yang berkaitan dengan seni (Kattsof, 1986: 378). 2. Berbagai konsep tentang hakikat seni/keindahan a. Seni sebagai hasil kegiatan intuisi serta pengungkapan perasaan b. Keindahan sebagai rasa nikmat yang diobjektivasikan c. Keindahan sebagai objek tanglapan akali d. Seni sebagai pengalaman (Ibid : 383). F. Logika 1. Pengertian Logika adalah kajian yang sistematis tentang aturan-aturan untuk menguatkan sebab - sebab yang mengenai konklusi/kesimpulkan, aturan-aturan itu dapat dipakai untuk membedakan argumen yang baik dan yang tidak baik. 2. Klasifikasi logika a. Logika formal, disebut juga logika pernyataan, disebut juga logika tradisional. b. Logika material, disebut juga logika simbolik, disebut juga logika modern. G. Cabang-cabang Filsafat Khusus Ketika pendekatan filsafati diaplikasi untuk memahami fenomena-fenomena khusus dalam bidang kehidupan, maka muncul/lahirlah cabang-cabang filsafat khusus. Contoh, pendekatan filsafati untuk memahami fenomena bidang keagamaan, maka lahir/muncul filsafat agama; dan sebagainya.