Slide 1 Universitas Bhayangkara MANAJEMEN STRATEGIK Dosen Pengampu : DR. H. SUROYO Slide 2 Slide 3 ARTI MANAJEMEN STRATEGIK Manajemen strategik adalah suatu seni dan ilmu dari pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategis antara fungsi-fungsi yang meyakinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa datang. Manajemen strategik terdiri atas tiga proses: 1. Pembuatan Strategi (formulating) 2. Penerapan Strategi (implementing) 3. Evaluasi/kontrol strategi (evaluating) Manajemen Strategik, memfokuskan produksi/operasional dari sebuah bisnis. pada penyatuan/pengembangan, MANFAAT MANAJEMEN STRATEGIK 1. Memberikan arah jangka panjang yang akan ditinjau 1 keuangan/akutansi dan 2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan perubahan yang terjadi 3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif 4. Mengidentifikasikan keunggulan komperatif suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko . 5. Aktivitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya masalah dimasa mendatang. 6. Keterlibatan karyawan dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaanya 7. Aktivitas yang tumpang tindih akan di kurangi 8. Keengganan untuk berubah dan karyawan lama dapat dikurangi. Slide 5 APA FAEDAH MANAGEMEN STRATEGIK 1. Kegiatan merumuskan strategy menambah kemampuan perusahaan untuk mencegah timbulnya permasalahan. (melibatkan bawahan terutama dalam pengadilan) 2. Keputusan strategis yang dilakukan bersama akan memilih alternatif terbaik. 3. Mengikutsertakan karyawan dalam perumusan strategi akan meningkatkan “Understanding” mereka dalam berkaitan balas jasa/produktivitas – Dengan demikian meningkatkan Motivasi. 4. Gap dan Overlap dari kegiatan antar individu dan antar kelompok berkurang karena partisipasi dalam perumusan strategi menjernihkan peranan masing-masing 5. Resistensi perubahan dapat berkurang Slide 6 TAHAPAN MENDAPATKAN POSISI PERUSAHAAN 1. .Identifikasi tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi perusahaan (SWOT). IDENTIFIKASI BUTIR SWOT (STRENGTH, WEAKNESS, OPPORTUNITY, THREAT) Dalam upaya mengetahui posisi perusahaan, maka harus dilakukan identifikasi SWOT dari perusahaan tersebut. Proses identifikasi ini dilakukan secara bersama-sama oleh peserta penilai dan Counterpart dan peserta lain yang terlibat dalam proses penilaian tersebut. Identifikasi ini didasarkan kepada kedua kriteria: A. Pengaruh positif, yaitu pengaruh yang dapat mendukung (secara positif) perkembangan perusahaan agar sesuai dengan arah/sasaran. Pengaruh ini dapat berasal dari luar dan dalam perusahaan. Pengaruh tersebut adalah: 1. Sisi peluang (opportunity) yaitu lingkungan luar (eksternal) yang merupakan keuntungan bagi perusahaan. 2 2. Sisi kekuatan (strength) adalah lingkungan didalam usaha yang sangat mendukung perkembangan perusahaan. B. Pengaruh negatif, yaitu pengaruh yang menghambat perkembangan perusahaan (memberikan dampak negatif) dalam mencapai arah/sasaran perusahaan. Pengaruh ini dapat berasal dari luar dan dalam perusahaan, yakni: 1. Sisi ancaman (threat) merupakan lingkungan eksternal yang akan menghambat kemampuan perusahaan dalam mengembangkan usahanya. 2. Sisi kelemahan (weaknesses) yaitu lingkungan dalam usaha/perusahaan yang dirasakan tidak akan mengembangkan perusahaan. 2. Analisa dan persiapan butir SWOT ANALISA DAN PERSIAPAN BUTIR SWOT Analisa didalam hal ini diartikan bahwa setiap butir-butir teridentifikasi telah dibicarakan bersama oleh kelompok. Tujuanya adalah untuk memberikan persamaan pengertian terhadap butir-butir yang teridentifikasi. Dalam hal ini butir bersangkutan telah dipahami oleh anggota team baik secara redaksi kalimat maupun arti dari kalimat tersebut. Butir-butir teridentivikasi kemudian dikelompokan dalam 4 kriteria utama (sesuai pembahasan sebelumnya). Setelah itu dilakukan persiapan untuk proses penilaian atas butir-butir SWOT 3. Penilaian/scoring atas butir-butir kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman(SWOT) PENILAIAN/SCORING Maksud dari penilaian adalah memberikan kejelasan akan tingkat/peningkatan butir SWOT tersebut. Penilaian dapat berasal dari 1 sampai dengan 6 (Anggapan dalam hal ini adalah, peserta kurang memahami permasalahan serta kurang teliti dalam melihat butir SWOT tersebut, atau peserta sudah tidak membedakan tingkat kepentingan). 4. Pembobotan atas butir yang sama dengan no. 2 PEMBOBOTAN 3 Pembobotan adalah pemberian timbangan atas butir-butir SWOT. Dalam pembobotan dilakukan atas 4 kriteria utama Dengan demikian dilakukan 4 kali pembobotan yakni, PELUANG, ANCAMAN, KEKUATAN dan KELEMAHAN (OTSW) MERUMUSKAN MISI MENGEMBANGKAN PROFIL PERUSAHAAN MENILAI LINGKUNGAN EKSTERNAL MENGANALISIS OPSI PERUSAHAAN MENGIDENTIFIKASI OPSI YANG PALING DIINGINKAN. MEMILIH SASARAN JANGKA PANJANG DAN STARATEGI UMUN MENGIMBANGKAN SASARAN TAHUNAN DAN JANGKA PENDEK MENGIMPLEMENTASI PILIHAN STRATEGI MENGEVALUASI KEBERHASILAN 5. .Meletakan posisi perusahaan pada kwandran SWOT 6. Analisa dari hasil posisi kwandran, untuk menentukan posisi perusahaan . 4 Slide 14 VISI DAN MISI ORGANISASI PILIHAN STRATEGI ANALISYSIS INTERNAL ANALYSIS EKSTERNAL STARATEGI UTAMA (INDUK) TUJUAN STRATEGIK/ JANGKA PANJANG SASARAN OPERASIONAL JANGKA SEDANG PERANCANAAN STARTEGI PROGRAM-PROGRAM STARATEGI PERENCANAAN OPERSIONAL JANGKA SEDANG (IMPLEMENTASI STARATEGI) FUNGSI MANAJEMEN PENGORGANISASIAN PELAKSANAAN DAN PENGANGGAPAN PROGRAM DAN PROYEK TAHUNAN KEBIJAKAN JARINGAN KERJA INTERNAL/EKKSTERNAL KONTROL DAN EVALUASI UMPAN BALIK (FEED BACK 5 Slide 15 Pertumbuhan terkonsentarsi Pengembangan pasar Pengembangan produk Inovasi Integrasi Integrasi vertikal Diversifikasi konsentrik Diversifikasi konglomerat Strategi berbenan diri Divestasi Likuidasi Usaha patungan Aliansi startegi Konsorsium PENGENDALIAN STRATEGI Pengendalian asumsi Faktor lingkungan Faktor industri Pengendalian implementasi Pemantauan tindak strategi (starategic thrusts) Pemeriksaan ukuran antara (milestone reviews) Pengawasan strategi {startegic surveillance} Pengendalian peringkatan khusus {special alert control} 6 Slide 18 SASARAN JANGKA PANJANG DAN STRATEGI UMUM SASARAN JANGKA PANJANG • Profitabilitas • Produktivitas • Posisi Bersaing • Pengembangan Karyawan • Hubungan Kekaryawanan • Kepemimpinan Teknologi • Tanggung Jawab Sosial Kualitas Sasaran: * Dapat diterima (acceptable) * Fleksibel (flexible) * Dapat diukur (measurable) * Motivasi (motivation) * Cocok (match) * Dapat dipahami (understandable) * Dapat dicapai (achievable) DRIVER GLOBALISASI INDUSTRI Driver Pasar (Kecendrungan pasar) ☺penghasilan, gaya hidup & selera konsumen global Driver Biaya (kecendrungan biaya hidup) ☺skala ekonomi, inovasi, transportasi, pengembangan Driver Pemerintah (kecendrungan regulasi, undang-undang) ☺regulasi, tarif, blok, swastanisasi, aliansi starategis 7 Driver Persaingan (situasi persaingan) ☺persaingan utama, kepemilikan asing, aliansi starategi global STRATEGI FUNGSIONAL : KEUANGAN Akuisisi modal : cost of capital, struktur modal, pendanaan eksternal & internal, risk & return Alokasi modal : prioritas proyek, seleksi proyek/investasi, bagian alokasi modal Deviden dan manajemen modal kerja : bagian laba yang ditahan, cash/stock dividen, cash flow, piutang, persediaan, utang lancar STRATEGI GENERIK PORTER Cost Leadership Syarat : o Keterampilan dan Sumber Daya ☻investasi modal dan akses ke modal ☻keterampilan prekayasaan proses ☻ Supervisi yang ketat ☻Desain produk yang mudah ☻Sistem distribisi mudah o Organisasi Umum ♣pengendalian biaya yang ketat ♣frekuensi laporan ♣insentif berdasar target kuantitatif yang ketat DEFERENSISASI [DIFFERENTATION] Keterampilan dan Sumber Daya Umum ♫kemampuan pemasaran yang kuat ♫bakat kreatif ♫reengineering produk ♫kemampuan alam riset ♫reputasi dalam mutu dan teknologi Organisasi Umum ☼koordinasi antar fungsi dalam R & D dan pemasarannya 8 ☼pengukuran dan insentif yang subyektif dari pada kuantitatif. ☼merekrut tenaga high skill, dan kreatif Slide 25 PROSES PERENCANAAN STRATEGIK DALAM PERUSAHAAN Usaha yang sungguh-sungguh dan berdisiplin dari suatu organisasi yang ditunjukan kepada penyelesaian secara tuntas strategi tertentu. Strategi perusahaan memberi definisi apa saja yang akan menjadi saingannya, dengan memusatkan kepada sumber daya yang merupakan perbedaan hakiki sehingga menciptakan keunggulan bersaing {COMPETITIVE ADVANTAGE}.Banyaknya hirarki dalam perencanaan tergantung besar kecilnya badan usaha, struktur organisasi dan hubungan antara strategi dan struktur. Spesifikasi yang tepat dari proses CORPORATE PLANNING STRATEGY tergantung pada situasi tertentu yang dihadapi perusahaan Hirarki konseptual yang diakui sebagai lapisan utama pada setiap proses CORPORATE PLANNING, yaitu : CORPORATE, BUSNESS, dan FUNCTIONAL. CORPORATE PLANNING Adalah suatu proses yang kompleks dimana memerlukan partisipasi yang kuat dari para manager teras untuk mengusulkan OBJECTIVES dari atas. Juga sebagai alat komunikasi yang kaya, para manajer terus mempunyai kesempatan memperdengarkan suara hatinya, dan menawarkan kepada pihak Penyusun CORPORATE PLANNING untuk ikut menikmati perjalanaan bersama dan kesempatan belajar bersama. 9 Slide 28 LANGKAH PROSES COPRPORATE PLANNING YANG STRATEGIS : LANGKAH 1 VISI BADAN USAHA. VISI DARI BADAN USAHA ADALAH SUATU PERYATAAN YANG BERSIFAT AJAKAN PERMANEN Biasanya diartikan oleh chief executive officers (C.E.O) yang merupakan isu-isu sebagai berikut: Suatu pernyataan dari misi badan usaha ditanyakan dalam membentuk produk, pasar, dan geografis, dan suatu penyataan sebagai mana caranya menjadi pimpinan dalam suasana persaingan. MISI DARI BADAN USAHA Penyataan dari suatu misi haruslah jelas mendevinisikan ruang lingkup yang diharapkan oleh bisnis pada saat sekarang dan masa akan datang. Harus dapat menggambarkan secara luas arti produk, pasar serta cakupan pasar pada saat sekarang dan pada saat mendatang, umum nya tiga atau lima tahun. Badan-badan usaha dalam perusahaan diharapkan mencapai dan mempertahankan kepemimpinan dalam suatu industri secara menarik. Dan posisi kepemimpinan sejati berarti mempunyai keunggulan yang significant dan well-defined terhadap para pesaing HAL ITU ANTARA LAIN : 1. LIWEST DELIVERED COST POSITION (posisi biaya terendah) Suatu bisnis dan biaya terendah biasanya terdapat pada perusahaan dengan ECONIMIC OF SCALE yang besar. 2. DIFFENTIATED PRODUCT Merupakan produk yang memberi pilihan kepada layanan tentang adanya beberapa keuntungan yang penting dan unik. Masalahnya PATENT, TRADE-MARK, BRAND GLUECK, ET AL (1982) mengusulkan suatu kerangka perencanaan strategis yang terdiri dari lima tingkat hirarkis. 1. CORPORATE LEVEL PLANNING (perencanaan tingkat corporate) : yang dimaksud disini adalah untuk menentukan titik pandang, badan usaha, menentukan tujuan corporate dan mengantar strategi untuk mencapainya, juga mendevinisikan suatu falsafah corporate dan nilai- nilai corporate ; lalu meng-identifikasikan domai atau ruang lingkup dimana badan usaha akan beroperasi. 2.SHARE-CONCERN PLANNING (perencanaan berbagai kepentingan bersama) : untuk memenuhi 10 kebutuhan sekelompok langanan dari industri tertentu atau merencanakan teknologi untuk digunakan oleh sejumlah unit usaha. 3.SHARED RESOURSE PLANNING (perencanaan sumber daya yang dipakai bersama) untuk memperoleh ECONOMICS OF SALE atau mencegah masalah yang kritis. 4.BUSINNES UNIT PLANNING (perencanaan satuan usaha) satu usaha atau BUSINNES UNIT adalah unit yang mempunyai pasar Eksternal dan pesaing 5.PRODUCT MARKET PLANNING (perencanaan pasar produk) ; adalah perencanaan tingkat terendah dari perencanaan strategis, dimana produk tertentu atau jasa tertentu yang direncanakan sebelumnya. Slide 35 LANGKAH 2 STRATEGIC POSTURE AND PLANNING GUIDELINES Visi dari badan usaha dinyatakan dalam STRATEGIC POSTURE yang harus didistilasi atau disuling dari visi perusahaan dan dianalisa dari segi ENVIRONMENT baik yang eksternal maupun internal Penyelidikan environment pada tingkat corporate penyelidikan lingkungan (ENVIRONMENT) adalah suatu usaha untuk mendiagnosa kesehatan umum dari suatu sektor industri yang relevan dengan usaha kita. Bagi perusahaan yang sedang bersaing dalam kancah teknologi tinggi, perlu diperhatikan bahwa proses ENVIRONMENT SCANNING. Termasuk analisa yang mendalam bila dikaitkan dengan tentang kecepatan munculnya teknologi baru serta ancaman maupun peluang yang diciptakan terhadap perusahaan. Pada akhirnya ENVIRONMENTAL SCAN harus diarahkan pada isu-isu yang kritis seperti isu politik, sosial, Iegal perundang-undangan, lingkungan hidup dan lain-lain STARTEGIC POSTURE DARI BADAN USAHA Dengan strategi posture, perusahaan mengembankan seperangkat hal yang pragmatis untuk membimbing perumusan strategi bisnis dan strategi fungsional. CORPORATE STARTEGIC THRUSTS CORPORATE STRATEGIC THRUSTS adalah mekanisme yang amat kuat yang menjabarkan secara luas mengenai apa yang diinginkan oleh perusahaan untuk diikuti menjadi seperangkat industri kepada semua manajer utama yang terlibat dalam penyusunan perencanaan strategis. CORPORATE PERFORMACE OBJECTIVES 11 Slide 39 Pada umumnya, CORPORATE OBJECTIVE dinyatakan secara kuantiatif terutama dikaitkan dengan OVARALL FINANCIAL PERFORMANCE dari perusahaan. Dan perusahaan akan menyatakan FINANCIAL CORPORATE OBJECTIVES, dengan menggunakan indikator yang terbatas ada hubungannya dengan TOTAL REVENUE, PROFIT PERFORMANCE dan tingkat pertumbuhan LANGKAH 3 MISI DAN VISI Suatu konsep misi dari bisnis tidak berbeda dengan misi pada tingkat CORPORATE, misi biasanya dinyatakan dalam produk, pasar wilayah geografis dan keunikan bersaing. LANGKAH 4 FORMASI STRATEGI BISNIS DAN PROGRAM KERJA YANG LUAS Suatu strategi bisnis adalah perangkat program kerja yang dikoordinasikan untuk mempertahankan CORPORATE ADVANTAGE yang berlaku untuk jangka panjang. LANGKAH 5 PERUMUSAN STRATEGI FUNGSIONAL DAN PROGRAM KERJA Seberapa besar partisipasi fungsional pada tahap proses perencanaan tergantung pada struktur organisasi dari badan usaha. Bilamana badan usaha sangat sentralistis. Dengan Misi yang kuat, maka manajer fungsional secara langsung ikut serta dalam pengembangan startegi fungsional guna mendukung setiap bisnis pada langkah keempat dalam proses perencanaan. LANGKAH 6 KONSOLIDASI STRATEGI BISNIS DAN STRATEGI FUNGSIONAL PADA TINGKAT CORPORATE Pada tahap ini proses perencanaan, yaitu proses penentuan seperangkat BROAD ACTION PROGRAM yang diusulkan oleh para manajer bisnis dan fungsional dikaji ulang kembali dan disahkan pada sidang tingkat CORPORATE. Program yang realistis mendorong tercapainya sasaran starategis yang ditentukn dari setiap unit usaha. Dan juga konsisten dengan tersedianya sumber daya keuangan dan sumber daya manusia. Banyak cara dalam menentukan prioritas tersebut. 1. 2. 3. 4. BUILD AGRESIVELY (membangun secara agresif) BUILD GRADUALLY (membangun secara bertahap) MAINTAIN AGGRESIVELY (mempertahankan secara agresif) PROVE VIABILITY (membuktikan kelangsungan hidup) 12 5. DIVEST-LIQUIDETE (likuidasi) LANGKAH 7 DAN 8 DEFINISI DAN EVALUASI ACTION PROGRAM TERTENTU PADA TINGKAT BISNIS DAN FUNGSIONAL Pada dasarnya, tahapan ini adalah menjabarkan broad action programs yang banyak itu menjadi suatu tugas nyata (implementasi) yang dapat secara melekat diawasi dan kontribusi terhadap bisnis dan fungsional dapat diukur, bila mungkin secara kuantitatif. LANGKAH 9 ALOKASI SUMBER DANA DAN PENETAPAN PENGUKURAN PRESTASI ATAU PERPORMANSI GUNA PENGENDALIAN MANAJEMEN Pada tahap ini, para top manajer dari titik pandang perusahaan harus mengambil keputusan terakhir dalam mengevaluasi berbagai proposal atau usulan yang berasal dari tingkat unit usaha dan fungsional, agar dapat mengalokasikan sumber daya yang diperlukan dalam pengembangan perusahaan LANGKAH 10, 11, 12. PENGANGGARAN (BUDGETING) YANG STRATEGIS DAN YANG OPERASIONAL Proses perencanaan ini mengarah pada pengembangan suatu INTELLIGENT BUDGET, yaitu anggaran yang tidak hanya berdasarkan atas ekstrapolasi masa lampau ke masa yang akan datang, tetapi sesuatu instrumen yang berisi baik komitmen yang strategis maupun operasional SOURCE : STRATEGIC MANAJEMENT ARINANDO C. HAX AND NICILAS S. MAJLUF PRENTICE HALL INC. 1994 13 Slide 47 Visi & Misi Analisa Eksternal Analisa Analisa Internal Tujua & Sasaran Strategi Generik Strategi Variasi Pembuatan Strategi Aplikasi Rencana Bisnis Evaluasi & Kontrol Rencana Bisnis Model Manajemen Stratgik 14 UMPAN BALIK SWOT Slide 48 Analisa lingkungan luar organisasi TOKO RETAII DISTRIBUTOR PEMERINTAH PEMASOK ☻ PEMEGANG SAHAM PESAING-PESAING BARU PESAING-PESAING TRADISIONAL MASYARAKAT KEUANGAN Sumber : Kenneth Primozic, dkk. 1991. Stategic Choice. New York: Mc Graw Hill 15 Slide 49 Analisis lingkungan dalam organisasi PEMASARAN RISET DAN PENGEMBANGAN PRODUKSI DISTRIBUSI PERENCANAAN PERUSAHAAN KEUANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ADMINISTRASI Sumber : Primozic, dkk. 1991. Stategic Choice New York : MC Grow Hill 16 Slide 50 Kemampuan Perusahaan berdasarkan Fungsi Fungsi Kemampuan Produksi - Memperbaiki proses produksi secara berkesinambungan - Kelenturan dan kecepatan memberikan tanggapan Pemasaran - Efisiensi dalam voleme produksi - Promosi dan menggali repotasi untuk kwalitas - Tanggap terhadap trend pasar Penjualan & distribusi Desain Produk Riset & pengem Bangan Manajemen Perusahaan - Efektif dalam promosi dan melakukan penjualan - Efisien dan cepat dalam distribusi - Kwalitas & keefektifan dari pelayanan pelanggan - Desain Produk - Riset dasar - Perkembangan produk baru yang lebih inovatif - Kecepatan dalam pengembangan produk baru - Sistem kontrol keuangan yang efektif Sumber : Robert M. Grant. 1995. Contemporary startegi analysis. Massachausetts : Blackwell. 17 Perusahaan Toyota Benetto Briggs & Stratton Procter & Gamble Pepsi Co Mercedes Benz Campbell Soup Microsoft Glaxo Fedral Express Walt Disney Marks & Spencer Apple Merck, T & T Sony 3M Canon Mazda Exxon Slide 52 PENGGUNAAN STARATEGI MILITER DALAM BISNIS Prinsip-prinsip peperangan Selama beberapa ratus tahun yang lalu, para ahli strategi militer telah mengembangkan prinsipprinsip perang yang penting dan umum berlaku dalam setiap peperangan. Ke 11 prinsip tersebut ialah: 1. Tujuan/sasaran (Goal/Objective) Tujuan dan sasaran harus jelas dan dapat dicapai. 2. Menyerang (Offense) Kemenangan memerlukan penyerangan karena bertahan hanyalah mencegah kekalahan. 3. Kesatuan perintah (Unity of Command) Pasukan haruslah dalam satu komando dengan kekuasaan dan tanggungawab penuh 4. Massa (mass) Kemenangan hanya dapat dicapai oleh tentara yang mempunyai kekuatan superior 5. Pengalokasian kekuatan secara ekonomis (Economy of Force) Pengalokasian kekuatan yang paling minimum untuk daerh-daerah yang tidak terlalu penting. 6.Manuver (Manoever) Kekuatan-kekuatan harus dikelola dengan saksama dengan penyeluruh agar mereka dapat digunakan bersama-sama pada waktu dan tempat yang tepat. 7.Kejutan (Surprise) jika menyerang musuh pada waktu dan tempat Yang tepat, dengan cara yang tidak diduga musuh maka akan memenangkan peperangan tanpa adanya reaksi dari lawan. 8.Keamanaan (Security) Kejutan-kejutan tidak dapat tanpa dilakukan keamanan dalam menjaga rahasia. Selama perang berlangsung tentara haruslah menjaga niat dan rencananya dari pihak musuh. 9.Kesederhanaan (Simplicity) Tujuan, sasaran, strategi, rencana dan perintah harus jelas, singkat dan sederhana. Kesederhanaan akan memotivasi dan menyatukan tentara 10.Pemeliharaan Moral (Maintainance of Morale) Pihak yang mempunyai kekuatan moral yang tinggi akan memenangkan pertempuran. 18 11.Administrasi (Administration) Seorang tentara haruslah dilengkapi dengan peralatan yang telah diadministrasikan dengan efisien sehingga perhatian dan sumber daya akan tersedia pada saat dibutuhkan. 1. Strategi Bertahan (Defensife Strategies) Strategi Bertahan Strategi bertahan pada umumnya dipakai oleh perusahaan yang menjadi pemimpin (leader) didalam suatu industri untuk memperkuat posisi pasar perusahaan dengan jalan mengurangi kemungkinan serangan, mengalihkan serangan kedaerah yang kurang berbahaya, memperkecil intensitasnya dan digunakan untuk menyerang pendatang baru yang mencoba masuk ke dalam posisi tersebut. Pemimpin pasar (Market Leader) adalah perusahaan yang di akui. Oleh industri yang bersangkutan sebagai pemimpin dan memiliki karakteristik sebagai berikut : • Memiliki pangsa pasar yang terbesar (40%) dalam pasar produk yang relevan. • Lebih unggul dari perusahaan lain dalam hal pengenalan produk baru, perubahan harga, seluruh distribusi dan itensitas promosi. • Merupakan pusat orientasi para pesaing (untuk diserang, ditiru atau dijauhi) 2.Strategi Menyerang (Offensive Strategies Strategi Menyerang Dalam suatu industri, disamping terdapat pemimpin pasar maka urutan kedua dan seterusnya di sebut penantang pasar (Market Challenger) terhadap posisi pemimpin. Penantang pasar adalah perusahaan yang secara konstan mencoba memperbesar pangsa pasar mereka, yang dalam usaha tersebut mereka berhadapan secara terbuka dan langsung dengan pemimpin pasar. Karakteristik penantang pasar adalah : Biasanya merupakan perusahaan besar dipandang dari sudut voleme penjualan dan keuntungan Selalu berupaya menemukan kelemahan pihak pemimpin pasar atau perusahaan lainnya, dan kemudian menyerangnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Menyerang satu atau beberapa pesaing kecil yang memiliki keterbatasan sumber daya. Menghindari penyerangan langsung (frontal) terhadap pesaing yang telah kuat MANAGEMENT STRATEGIS TERDIRI ATAS SEMBILAN ISSU POKOK : Merupakan misi badan usaha, termasuk statement yang luas tentang Purpose (fasalfah) dan Goals (ara). 19 (maksud), Philosophy Mengembangkan profil badan usaha yang mencerminkan kondisi internal dan kemampuannya (Capabilities). Mengevaluasi “External Environment” badan usaha, termasuk para pesaing dan faktor lain. (Remote Environment) (Industrial Environment) (Operating Environment) Menganalisa “Option” (Pilihan) yang dihadapi badan usaha . Dengan memadukan sumber daya yang dimiliki dengan tantangan dan peluang dari External Environment. Mengidentifikasi “Option” yang paling baik dengan mengevaluasi tiap Option dan dibandingkan dengan missi badan usaha. Memilih seperangkat Objective jangka panjang dan “Grand Strategy” guna mencapai Option yang paling baik. OBJECTIVES JANGKA PANJANG ANTARA LAIN : 1. Prifitability (Rentabilitas) Kemampuan perusahaan beroperasi dalam jangka panjang tergantung kemampuannya memperoleh laba. Laba diukur dengan ROI REO EPS 2. Produktivitas Ingat Income Per Capita adalah tolok ukur produktivitas suatu negara. 3.Posisi Bersaing Tolok ukur : - Market Share - Total Sales 4.Pengembangan sumber daya manusia 5.Hubungan karyawan 6.Technological Leadership 7.Public Responsibility Mengembangkan Objectives tahunan yang serasi selaras dengan objectives jangka panjang dan merumuskan strategy jangka pendek ( Strategy Fungsional, Strategi Operasional, Teactic) yang compatible dengan Objectives jangka panjang dan Grand Strategy terpilih. 20 8.Mengimplementasikan Strategi terpilih dengan jalan mengalokasikan dengan sumber daya yang terpilih yang telah tertuang dalam anggapan dan dipadukan dengan : Tugas Petugas Struktur Teknologi Sistem Balas Jasa 9.Mengevaluasi keberhasilan proses strategis sebagai input untuk Decision Making di masa mendatang VARIASI STARTEGI Variasi stategi yang terkenal dan sudah digunakan oleh banyak perusahaan 1.INTEGRASI KE DEPAN (FORWARD INTEGRATION) - Mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas penyalur atau penjualan eceran. 2.INTEGRASI KE BELAKANG (BACWARD INTEGRATION) - Mendapat kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok (SUPPLIER). 3.INTEGRASI HORISONTAL (HORIZONTAL INTEGRATION) Mendapatkan kepemilikan atau meningkat kontrol atas pesaing (COMPETITOR 4.PENGEMBANGAN PASAR (MARKET DEVELOPMENT) - Memperkenalkan produk-produk yang sudah ada ke daerah pemasaran yang baru (PANGSA PASAR BERTAMBAH) 5.PENGEMBANGAN PRODUK (PRODUC DEVELOPMENT) - Meningkatkan penjualan dengan cara memperbaiki atau mengembangkan produk-produk yang sudah ada. 6.PENETRASI PASAR (MARKET PENETRATION) - Meningkatkan pangsa pasar yang ada untuk produk tertentu melalui usaha pemasaran secara besarbesaran. 7. DIVERSIFIKASI KONSENTRIK (CONCENTRIK DVERSIFICATION) - Menambah produk-produk baru yang saling berhubungan untuk pasar yang berbeda. 8. DIVERSIFIKASI HORISONTAL (HORIZONTAL DIVERSIFICATION) 21 Menambah produk baru yang tidak berhubungan dengan tujuan pemuaskan pelanggan yang sama. 10.USAHA PATUNGAN (JOINT VENTURE) - Dua atau lebih perusahaan bekerja sama membentuk suatu perusahaan baru yang terpisah dari kedua induknya. 11.PENGURANGAN (RENTRENCHENT) - Penghematan biaya dengan cara mengurangi bagian dari asset perusahaan untuk mengulangi turunnya penjualan dan keuntungan. 12.PENCIUTAN BISNIS DIVERSITURE) - Menjual sebuah unit bisnis atau sebagian dari perusahaan kepada pihak lain. 13.LIKUIDASI (LIQUIDATION) - Menjual seluruh aset perusahaan atau dengan kata lain menutup sebuah perusahaan. 14.KOMBINASI (COMBINATION) Mengikuti dua atau lebih strategi di atas secara stimulan pada waktu yang sama atau waktu yang berurutan. Slide 72 TAHAP-TAHAP MEMASUKI PASAR GLOBAL Dalam memasuki pasar global (tanpa batas), menurut Prof. WARREN J. KEEGAN, perusahaan akan melalui beberapa tahap yaitu : 1. TAHAP DOMESTIK Pada tahap ini perusahaan lebih mengkonsentarsikan aktivitasnya hanya untuk memenuhi dan melayani pasar, berhubungan dengan pemasok dan pesaing yang berada di dalam negeri 2.TAHAP INTERNASIONAL Dengan makin ketatnya persaingan dan pasar dalam negri mulai jenuh, maka perusahaan sudah mulai melebarkan aktivitas produksi, pemasaran dan lainnya keluar dari negara induknya. 3.TAHAP MULTINASIONAL Perusahaan mulai menanamkan investasi dan memproduksi barangnya diluar negeri dengan penerapan startegi yang berbeda dengan negara yang satu dengan yang lain, karena perusahaan berasumsi yang berbeda. 4.TAHAP GLOBAL Tahap ini perusahaan mulai melakukan salah satu strategi berikut yaitu startegi pemasaran global (global marketing strategy) atau strategi sumber daya global (global sourcing strategy) dan bukan kedua-dua nya. 5.TAHAP TRANSNASIONAL 22 Pada tahap ini perusahaan mulai mendominasi pasar dan industri diseluruh penjuru dunia (GLOBAL) dengan memadukan antara sumber daya global dengan pasar global dengan tujuan mencari keuntungan. Slide 75 MANAJEMEN STRATEGIK SEBAGAI PARADIKMA BARU DI LINGKUNGAN ORGANISASI NON PROFIT A.ASPEK-ASPEK SOSIO KULTURAL DALAM PENGIMLEMENTASIAN MANAJEMEN STRATEGIK Aspek Sosio Kultural adalah segala sesuatu di dalam proses interaksi antar manusia, hasil ciptaan dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia dalam menjalankan kehidupan sosialnya. Aspek sosio kultural merupakan phenomena kehidupan yang dinamis dan pengaruh pada pikiran, perasaan, sikap dan Perilaku manusia sebagai individu (hakikat individualitas) dan kelompok (hakikat sosialitas). B.LINGKUNGAN KERJA UNTUK IMPLEMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK Uraian-uraian diatas menunjukan bahwa pengimplementasian manajemen strategik di lingkungan organisasi non profit bidang pemerintahan, memerlukan lingkungan kerja yang kondusif. Lingkungan kerja seperti itu di satu pihak tergantung pada unsur manajer (pimpinan) khususnya manajer puncak, dalam melaksanakan dan mengembangkan perilaku manajerial atau kepemipinan yang mampu. Menciptakan kondisi lingkungan yang menyenangkan sebagai tempat bekerja. Lingkungan seperti itu selain berhubungan dengan faktor fisik/material, juga terkait dengan faktor sosial psikologis yang diwarnai kebersamaan antara seluruh pegawai/karyawan dalam bekerja. C.MASA DEPAN MANAJEMEN STRATEGIK ORGANISASI PROFIT DI INDONESIA. Kenyataan membuktikan bahwa setiap dan semua organisasi yang dibentuk dan diselenggarakan manusia, khususnya yang bersifat non profit dibidang pemerintahan memperlihatkan manajemen yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuannya. Manajemen dibutuhkan untuk mewujudkan, mengembangkan dan mengarahkan kerja sama manusia yang di lingkungan organisasi non profit disebut pegawai/karyawan dalam usaha mencapai tujuan masing-masing. Kegagalan organisasi non profit mencapai tujuannya mengisaratkan bahwa salah satu penyebabnya adalah kegiatan manajerialnya yang buruk, sehingga tidak mampu 23 menciptakan dan mengembangkan kerja sama antara para pegawai/karyawan. Penyebab lain mungkin saja ada, sehingga tugas pokoknya dalam melaksanakan sebagian kegiatan pemerintahan, pemberian pelayanan umum (public service) dan pelaksanaan pembangunan tidak dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Sumber kegagalan yang lari pada umumnya terletak pada sumber daya meterial dan finansial. Demikian juga karena tidak tersedia atau tidak cukup tersedia Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, atau Sumber Daya Informasi yang terlalu sedikit dan bahkan mungkin pula disebabkan oleh tidak tersedia atau tidak cukup tersedia teknologi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pokoknya secara produktif. Namun sumber-sumber kegagalan yang lain tersebut, dapat dikembalikan pada lemahnya manajemen yang memikul tanggung jawab mengadakan, mengelolanya, mendayagunakannya. Organisasi non profit bidang pemerintahan, yang pada umumnya masih berada dalam kondisi didominasi oleh perilaku Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN), ternyata belum berusaha secara produktif mengimplementasikan manajemen strategik. Gejala itu terlihat dari masih sangat terbatas organisasi non profit bidang pemerintahan yang merumuskan, Perencanaan Strategik di bidangnya secara sporadis menganalogkannya Dengan GBHN dan Repelita. Kondisi itu mengakibatkan organisasi non profit pada umumnya tidak memiliki dan tidak mendapatkan visi, Tujuan Strategik, dan Misi yang jelas, dari hasil penjabaran GBHN dan Repelita di bidangnya masing-masing. Pada gilirannya sulit ditemukan organisasi non profit bidang pemerintahan yang merumuskan dan menetapkan perencanaan operasional dengan saran-saran dan program berkelanjutan atau proyek tahunan yang jelas dari misinya dan terarah pada pencapaian tujuan startegik guna mewujudkan visi organisasinya. Di samping itu keterbatasan penghargaan tampak pula dalam kecenderungan sikap egoisme ilmiah yang tinggi lingkungan ilmuwan, peneliti dan akademisi bidang manajemen yang mengkotakannya sebagai kapling ilmu ekonomi. Pengkotakan atau pengkaplingan itu terjadi karena manajemen khususnya manajemen startegik dinilai efektif dan efisien dipraktekan dilingkungan organisasi bisnis (profit). Pihak akademisi, ilmuan dan peneliti yang mengembangkannya dilingkungan organisasi non profit bidang pemerintahan (organisasi di bidang pendidikan, kesehatan, agama, dan lain-lain), sebagai ilmu terapan, masih dipandang berada di luar kapling tersebut. Masa depan seperti itu seharusnya tidak terjadi di lingkungan akademisi, ilmuan dan peneliti sebagai masyarkat ilmiah yang memiliki kemampuan berfikir rasional dan obyektif. Hambatan terbesar bagi masa depan Manajemen Straegik dilingkungan organisasi non profit bidang pemerintahan adalah perasaan memiliki (sense of belonging), perasaan bertanggung jawab (sense of responsibility) dan perasaan untuk ber partisipasi (sense of participation) pada para pemimpin (manajer) yang 24 cenderung relatif rendah. Kondisi itu terjadi karena masa jabatan yang terbatas dan bahkan selalu mungkin dipindahkan atau diganti apabila tidak ditetapkan lamanya memangku suatu jabatan. Dengan demikian motivasi berprestasi dalam mengimplementasikan PO dan Manajemen Strategik cenderung menjadi rendah pula. Dalam kenyataannya secara jelas terlihat bahwa sebagian terbesar organisasi non profit bidang pemerintahan di Indonesia belum mengimplementasikan Manajemen Strategik, bahkan Manajemen Fungsional juga belum dilaksanakan secara maksimal. Dari segi Manajemen Strategik terlihat organisasi non profit yang tidak/belum memiliki rumusan Visi, Tujuan Startegik dan Misi di dalam Rencana Stretegik (RENSTRA) yang mengacu dari sumber utamanya berupa cita-cita bangsa (Visi) dan Tujuan Stertegik Negara Indonesia di dalam pembukuan UUD 1945. Kondisi seperti diuraikan di atas bukan saja mempersulit pengimplementasikan Manajemen Strategik, tetapi juga menunjukan bahwa manajemen dimasa lalu telah mengantarkan organisasi non profit yang disebut bangsa dan negara Indonesia terjatuh ke jurang berjuta masalah. KKN mengantarkan pada kondisi organisasi yang tidak sehat/tidak baik yang parah, dengan ditandai kehancuran bahkan kebangkrutan fondasi perekonomian rakyat sehingga kesenjangan semakin membesar, kekacauan politik dihantui dengan benturanbenturan partai politik, keamanan yang sangat memburuk berisi kekerasan aparat dan penguasa, kondisi kesehatan dan pendidikan rakyat yang rendah kualitasnya, runtuhnya moral diiringi penyebaran obat terlarang yang cenderung tidak terbendung, kebocoran keuangan negara meninggalkan hutang luar negeri yang fantastis, peningkatan kualitas. Mental melalui penataran P4 yang menghabiskan triliunan rupiah tidak lebih sekedar menjadi kegiatan dagelan dan seterusnya. Oleh karena itu pengimplementasian Manajemen Strategik menjadi sangat penting dan mendesak, yang harus diawali dengan memprioritaskan peningkatan kwalitas pegawai/karyawan dengan menumpas habis-habisan perilaku KKN. STRATEGI MANAJEMEN PERUMUSAN MISI PERUSAHAAN Misi Perusahaan adalah seperangkat tujuan yang mendasar dan unit yang membedakannya dengan perusahaan sejenis, serta mengungkapkan kawasan operasi perusahaan mengenai produk, pasar, dan teknologinya. Perumusan Misi adalah perilaku : 1. Menetapkan kesatuan tujuan 2. Dasar motivasi pemanfaatan sumber daya 3. Dasar standar alokasi sumber daya 25 4. Menciptakan iklim kerja 5. Menjadi inti arah tujuan (yang mau bergabung) 6. Memudahkan penjabaran sasaran dan tujuan 7. Pengendalian biaya, waktu dan performans Makna misi biasanya berdasar unsur pokok : 1. Yakni produk memberi manfaat 2. Yakni produk memuaskan kebutuhan konsumen 3. Yakni teknologi memberi daya saing 4. Yakni kerja keras akan tegar, tumbuh dan laba 5. Yakni filosofi perusahaan memberi citra baik 6. Yakni konsep wira usaha bisa disebar amalkan. STARATEGI MANAJEMEN GRAND STRATEGIES The comprehensive, general alan of ajor actions through which a firm-in tends to achieve its long-term objectives in a dynamic environment 12 PRINCIPAL GRAND STRATEGIES : 1.Concetrated Grawth (product, market, technology) 2.Market Development (geographic, segments) 3.Product Development (life,cycle,brand name) 4.Inovation (now life cycle, existing obsolete) 5.Horizontal Integration (similar bisiness) 6.Vertical Integration (forward, backward) 7.Joint Venture (competitive components) 8.Conglomerate Diversification (synergistic, possibilities) 9.Conglomerete Diversification (financial synergy) 10.Retrenchment/Turnaround (cost, asset) 11.Divestiture (business, major component) 12.Liquidation (asset value non going concern) 26 STRATEGI MANAJEMEN SASARAN JANGKA PANJANG DAN STRATEGI UTAMA Sasaran Jangka Panjang The results an organization seeks over a multi year period Tujuan bidang : 1.Kemampu-labaan 2.Produktivitas 3.Posisi bersaing 4.Pengembangan karyawan 5.Hubungan kerja kekaryawan 6.Kepemimpinan teknologi 7.Tanggung jawab publik (CSR) Kualitas Sasaran Jangka Panjang : 1.Terukur (Measurable) : Biasa dicapai 2.Akseptabel (Acceptable) : Cocok Fleksibel 3.Dimengerti (Understandable) : Memotivasi STRATEGI MANAJEMEN 27 BASIK MODEL COMMITMENT MASISION VISION + ACTIVITIES SWOT INT + EXTERNAL STRATEGIC HAUCE LT OBJECTIVES + GRAND STRATEGIES OPERATIONAL CHOICE AN OBJECTIVES + OPERATING STRATEGIES IMPLEMENTATION & REVIEW 28 Slide 96 TAHAP BEPIKIR STRATEGIS Rencana langkah-langkah Yang akan di ambil Identifikasi Masalah Penerapan oleh Manajer lini Membrikan bentuk Nyata pada kesimpulan Pengelompokan Masalah Timbulnya kesimpulan Proses Abtraksi Falidasi hipotesa peme Cahan dengan analisa mendalam Penentuan Metode Pemecahan Formulasi Hipotesa Pemecahan 29 Perencanaan untuk implementasi Pemecahan masalah Jalan pintas Slide 97 Manajemen strategik sebagai proses HASIL ANALISIS INTERNAL VISI DAN PENGEMBANGAN MISI UMPAN BALIK TUJUAN JANGKA PANJANG MENILAI DAN MEMILIH STRATEGI TUJUAN JANGKA SEDANG DAN JANGKA PENDEK PEMBER DAYAAN SUMBERSUMBER (FUNSI MANA JEMEN) PENG UKUR & NILAI KINERJA /HASIL (KONTROL) HASIL ANALISIS EKSTERNAL STRATEGI FORMULASI Slide 98 STRATEGI IMPLEMENTASI STRATEGI EVALUASI STRATEGIC MANAGEMENT DI DIVINISIKAN SEBAGAI : Suatu perangkat keputusan (DECISION) dan tindakan (ACTIONS) yang menghasilkan suatu perumusan dan implementasi dan rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran (OBJECTIVES) suatu organisasi (BADAN USAHA) STARTEGIC DECISION MARKER Misi/Goal = Komisaris dan direksi tanggung jawab penuh manajer sebagian Objective = Redaksi dan manajer tanggung jawab penuh komisaris sebagian MINUMAN RINGAN COCA COLA (SOFT DRINK) ANALISIS STARTEGIK Misi = Memperkenalkan coca cola sebagi minuman ringan ke seluruh dunia. Goal = Memperluas pangsa pasar coca cola 30 Objective = Memanfaatkan 40% dari total konsumsi minuman ringan. ANALISIS SWOT STRENGTH/KEKUATAN : Brand name dan brand image yang sudah dikenal di Amerika Serikat. Coca cola tidak hanya disukai oleh orang amerika saja, melainkan juga oleh negara-negara lain. WEAKNESSES/KELEMAHAN : Distribusi produk dilakukan sendiri. Tidak adanya diversisikasi produk selain minuman ringan OPORTUNITY/PELUANG : Perubahan pola kosumsi masyarkat dari minuman yang mengandung alkohol beralih ke minuman ringan (soft drink). THREAT/ANCAMAN : Menurunya angka kelahiran penduduk di negara-negara tertentu. Khususnya negara-negara yang telah mengenal coca cola. FORMULASI STRATEGI BUSINESS LEVEL : Melakukan diversifikasi produk (DIET COLA) FUNCTION LEVEL : MARKETING Meningkatkan mutu produk dan terjangkau pada konsumen setiap segmen pasar. FINANCE : Mempertahankan net operating revenue sebesar 21%. ALTERNATIF STRATEGI UTAMA : 1. STRATEGI STABILITAS STRATEGI STABILITAS Strategi stabilitas ialah strategi yang dilakukan perusahaan bila : a.Perusahaan telah melayani masyarkat dalam sektor produk atau jasa, sektor pasar dan sektor fungsi yang serupa, sebagai yang ditetapkan dalam batasan bisnisnya, atau dalam sektor yang serupa. b.Keputusan strategis utamanya difokuskan pada penambahan perbaikan fungsinya Beberapa alasan perusahaan menerapkan strategi stabilitas : 31 a.Perubahan berjalan dengan baik atau menganggap dirinya berhasil dengan baik. b.Strategi stabilitas paling kecil resikonya. c.Manajer lebih menyukai tindakan dari pada pemikiran. d.Lebih mudah dan menyenangkan bagi yang berkepentingan untuk melakukan strategi stabilitas. e.Lingkungan dianggap relatif stabil dengan sedikit ancaman yang akan menimbulkan persoalan atau sedikit peluang yang mau dimanfaatkan perusahaan. f.Terlampau banyak ekspansi dapat menimbulkan ketidakefisien. 2.STRATEGI EKSPANSI Strategi ekpansi ialah strategi yang dilakukan perusahaan bila: a.Perusahaan melayani masyarkat dalam sektor produk atau jasa tambahan atau menambahkan pasar atau fungsi pada batasan bisnis mereka. b.Perusahaan memfokuskan keputusan strateginya pada peningkatan ukurannya dam langkah kegiatan batasan bisnisnya yang sekarang Alasan perusahaan ialah menerapkan strategi Ekspensi : a.Dalam industri yang legih, strategi stabilitas dapat berarti kesetabilan jangka pendek, kematian dalam jangka panjang. Jadi ekspensi diperlukan untuk kelangsungan hidup kalau kelangsungannya labil. b.Banyak eksekutif menyamakan ekspansi dengan efektivitas. c.Beberapa orang percaya bahwa masyarakat memperoleh manfaat dengan adanya ekspansi. d.Motivasi manajemen e.Mempercayai kurva pengalaman f.Percaya bahwa pertumbuhan akan menghasilkan kekuatan monopoli. g.Tekanan luar dari pemegang saham atau para analisis saham. 3.STRATEGI PENCIUTAN Strategi penciutan dilakukan perusahaan bila : a.Perusahaan merasakan perlunya mengurangi lini produk atau jasa, pasar dan fungsinya. b.Perusahaan memusatkan keputusan strategisnya pada pengangkatan fungsional melalui pengarang kegiatan dalam unit-unit yang mempunyai arus kas yang negatif. 32 Alasan Perusahaan Menerapkan Strategi Penciutan : a.Perusahaan tidak berjalan dengan baik atau menganggap dirinya berjalan dengan tidak baik. b.Perusahaan tidak dapat mencapai tujuannya dengan mengikuti salah satu dari strategi besar mereka dan ada tekanan dari pemegang Saham, pelanggan, atau pihak lainnya untuk meningkatkan prestasi usaha. c. Lingkungan dipandang sedemikian menghambat sehingga kekuatan intern tidak mampu menghadapinya. d. Luang yang lebih baik dalam lingkungan dianggap terdapat di tempat lain, dimana kekuatan perusahaan dapat digunakan. 4. STRATEGI KOMBINASI STRATEGI KOMBINASI Strategi Kombinasi ialah strategi yang dilakukan perusahaan bila : a.Strategi utamanya difokuskan pada berbagai strategi besar secara sadar (stabilitas, perluasan/ekspansi, penciutan) pada waktu yang sama (secara simultan) dalam berbagai Strategi Bisnis Unit (SBU) perusahaan. b.Perusahaan merencanakan menggunakan beberapa strategi besar yang berada pada masa mendatang (secara bertahap). Alasan Perusahaan menerapkan strategi kombinasi : a. Dalam kondisi permulaan resesi, beberapa industri mulai menderita, sedangkan yang lainya masih tetap berjalan lancar. Jadi strategi kombinasi ada gunanya bagi perusahaan dengan industri rangkap pada waktu itu. b. Dalam kasus strategi kombinasi waktu bertahap (time-phased), misalnya perusahaan menyadari bahwa beberapa lini produk utamanya berada diluar titik optimum dalam daur hidup produk dan ada gunanya melakukan investasi untuk menopang produk itu berdiri. Perusahaan dapat memilih untuk menciutkan usaha dalam bidang ini dan melakukan strategi ekspansi di bidang produk baru. 33 Slide 113 34