JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.2, Juli 2015 DAYA ANTIBAKTERI Lactobacillus bulgaricus KS1 DALAM SOYGHURT TERHADAP Klebsiella pneumoniae STRAIN ATCC 700603, CT1538 DAN S941 Prima Nanda Fauziah1, Chrysanti2, Jetty Nurhajati3 1 Prodi Analis Kesehatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Cimahi 2 Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran Bandung 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Padjadjaran Jatinangor Abstrak Salah satu usaha untuk menghasilkan antibiotik alami dengan melakukan pengujian daya antibakteri Lactobacillus bulgaricus KS1 dalam soyghurt terhadap berbagai strain Klebsiella pneumoniae telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perlakuan terbaik antara konsentrasi L. bulgaricus dalam soyghurt terhadap nilai MIC (Minimum Inhibitory Concentration) dan daya hambat pertumbuhan berbagai strain K.pneumoniae. Penelitian ini terdiri dari 2 tahap yaitu tahap pertama menguji MIC L.bulgaricus dalam soyghurt terhadap berbagai strain K.pneumoniae; tahap kedua menguji daya antibakteri L.bulgaricus dalam soyghurt terhadap besar daerah hambat pertumbuhan berbagai strain K.pneumoniae. Hasil penelitian tahap pertama diketahui bahwa konsentrasi 80% filtrat L.bulgaricus dalam soyghurt mampu bersifat bakterisidal terhadap berbagai strain K.pneumoniae. Hasil penelitian tahap kedua diketahui bahwa L.bulgaricus dalam soyghurt mampu memberikan efek terhadap peningkatan daerah hambat berbagai strain K.pneumoniae. Daerah hambat sebesar 19,167 mm ditunjukkan oleh K.pneumoniae strain ATCC 700603 pada konsentrasi 90% filtrat L.bulgaricus dalam soyghurt. Besar daerah hambat pertumbuhan berbagai strain K.pneumoniae dipengaruhi oleh konsentrasi filtrat L.bulgaricus dalam soyghurt dan strain bakteri K.pneumoniae. Kata Kunci : Antibakteri, Klebsiella pneumoniae, Lactobacillus bulgaricus, MIC, Soyghurt. Abstract An attempt to produce of natural antibiotic though the observation of the antibacterial activities of Lactobacillus bulgaricus in soyghurt according of concentration against inhibitory zone growth of Klebsiella pneumoniae strains has been done in Microbiology Laboratory, Teaching Hospital, Padjadjaran University,Bandung. This research aimed to get the best treatment among concentration of filtrate of L.bulgaricus in soyghurt against the MIC value and growth inhibition zones of K.pneumoniae strains. This research consists of two phases: first examine the MIC of filtrate of L.bulgaricus in soyghurt against K.pneumoniae strains; the second phase is testing the antibacterial activities of L.bulgaricus in soyghurt against inhibitory zones growth of K.pneumoniae strains. Results of the first research showed the concentration 80% of filtrate of L.bulgaricus in soyghurt can bactericidal tend against K.pneumoniae strains. The second phases of the research results showed the antibacterial activities of L.bulgaricus in soyghurt can give the effect against increasing of inhibition zones of K.pneumoniae strains. The inhibition zones about 19,167 mm was demonstrated by K. pneumoniae ATCC 700603 in the concentration 90% of intact filtrate. The inhibitory zone growth of K.pneumoniae strains depending on the concentration of L.bulgaricus in soyghurt, and strains of bacteria. Keywords : Antibacterial, Klebsiella pneumoniae, Lactobacillus bulgaricus, MIC, Soyghurt. _____________________________________________________________________________ 9 JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.2, Juli 2015 yang telah lolos uji klinis dan mampu PENDAHULUAN Penggunaan probiotik yang tidak menyekresikan enzim memiliki intoleran terhadap menimbulkan efek samping serta diduga potensi aman bagi tubuh dalam mengatasi berbagai laktosa, menormalkan komposisi bakteri penyakit infeksi akhir – akhir ini semakin saluran pencernaan yang terbunuh akibat meningkat akibat mewabahnya bakteri konsumsi antibiotik, dan menghasilkan patogen yang resisten terhadap antibiotik filtrat yang mampu meningkatkan sistem (Morrow, Probiotik kekebalan tubuh (Soeharsono, et al., 2010). merupakan mikroorganisme hidup yang L.bulgaricus memiliki aktivitas lipolitik jika diberikan dalam jumlah adekuat akan yang tinggi dibandingkan asam laktat memberikan lainnya, sehingga memiliki cita rasa dan et al., 2010). manfaat kesehatan bagi penjamu (Kaboosi, 2011). mengatasi yang nilai gizi yang tinggi saat dibuat suatu Probiotik mampu mengaktifkan sel produk (Holt, et al., 1994). darah putih serta limpa yang bertanggung Penghambatan pertumbuhan jawab terhadap sistem pertahanan tubuh bakteri patogen penyebab pneumonia oleh serta melawan bakteri dan virus patogen antibiotik alami berupa bakteri probiotik dengan cara meningkatkan aktivitas sel penting untuk diketahui dan dipelajari, pembunuh alami. Dengan begitu, berbagai karena itu perlu dilakukan proses pengujian penyakit bisa dicegah (Tambekar and efektivitas dari filtrat L.bulgaricus dalam Bhutada, 2010). Agen antibakteri yang soyghurt dalam menghambat pertumbuhan dimiliki bakteri probiotik seperti asam berbagai strain K. pneumoniae. Pemberian laktat dan bakteriosin, juga diketahui L. bulgaricus sebagai probiotik diharapkan memiliki efek yang sangat penting pada dapat mencegah dan mengobati pneumonia penghambatan akibat infeksi bakteri K. pneumoniae adhesi bakteri patogen (Johnston, et al., 2012). sebagai bahan alami. Salah satu bakteri probiotik yang paling umum digunakan adalah genus Lactobacillus. Umumnya METODOLOGI Lactobacillus Kegiatan penelitian dilakukan merupakan bakteri yang termasuk dalam dalam dua tahap; tahap pertama menguji mikroflora normal usus dan diketahui MIC merupakan pertumbuhan mikroflora normal saluran filtrat L. bulgaricus berbagai terhadap strain K. pernapasan atas yang bersifat anaerob, pneumoniae menggunakan metode agar termasuk diantaranya adalah L.bulgaricus tuang (pour plate), sedangkan tahap kedua (Glück, et al., 2003). menguji L.bulgaricus merupakan salah satu bakteri probiotik dari genus Lactobacillus daya antibakteri filtrat L. bulgaricus terhadap besar daerah hambat pertumbuhan berbagai strain K. 10 JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.2, Juli 2015 pneumoniae menggunakan metode difusi dua kali. Supernatan dibuang dan agar (kertas cakram). dipindahkan ke dalam tabung yang berisi Bahan NaCl fisiologis 0,9% serta dihomogenkan. Kultur bakteri yang digunakan pada Tahap selanjutnya, kekeruhan disetarakan penelitian ini adalah L. bulgaricus KS1 dengan Mc Farland 1 (3x108 CFU/ml) hasil isolasi Yoghurt King Plain dan bakteri (Vieira, et al., 2012). Sebanyak 1 ml K. pneumoniae strain ATCC 700603, suspensi bakteri ditambahkan ke dalam CT1538 dan S941 yang diperoleh dari filtrat L. bulgaricus pada MRS broth untuk koleksi Laboratorium Mikrobiologi setiap konsentrasi, yaitu NaCl (kontrol 1), Kedokteran Universitas 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, bulgaricus 80%, 90%, dan 100%. Suspensi diinkubasi ditumbuhkan pada media Man Rogosa selama 24 jam pada temperatur 37°C, Sharpe (MRS) Agar (OXOID CM0361) kemudian hasil inkubasi diambil 1 ose dan yang telah ditambahkan 5% CaCO3, dan digoreskan bakteri K. pneumoniae ditumbuhkan pada diinkubasi selama 24 jam pada temperatur Mac 37°C. Fakultas Padjadjaran. Bakteri Conkey Agar L. (MCA) (OXOID CM0007). melihat pada medium Pengamatan MCA dilakukan pertumbuhan dan dengan bakteri K. pneumoniae pada medium MCA di dalam Pengujian MIC Filtrat L. bulgaricus KS1 diperoleh dengan cara menyentrifugasi bakteri L. cawan petri (Maldonado, et al., 2007). Pengujian Daya Antibakteri bulgaricus KS1 yang telah aktif dalam Uji daya antibakteri filtrat L. MRS broth (OXOID CM0359) dengan bulgaricus dilakukan dengan menggunakan kecepatan 6.000 rpm pada suhu 4°C selama metode difusi agar (kertas cakram). Koloni 15 menit untuk memisahkan sel dengan bakteri uji K. pneumoniae yang telah filtratnya yang diremajakan pada MCA diambil sebanyak 1 diperoleh disterilkan dengan filter milipore mL dan dimasukkan ke dalam 9 mL BHI 0,22 broth dan diinkubasi selama 24 jam pada µm (supernatan). (Vidya and Filtrat Iyer, 2010; Ogunbanwo, et al., 2003). temperatur 37°C (Vieira, et al., 2012). Satu Pada pengujian MIC dilakukan ml suspensi bakteri pada BHI broth beberapa prosedur, yaitu isolat bakteri yang disuspensikan sebanyak dua kali ke dalam telah diremajakan pada medium MCA 10 mL bulyon gula tebu dan diinkubasi diaktifkan pada brain heart infusion (BHI) selama 24 jam pada temperatur 37°C. broth (OXOID CM1135). Satu ose isolat Suspensi bakteri dituangkan ke dalam bakteri K. pneumoniae disuspensikan ke cawan petri yang berisi Mueller Hinton dalam tabung sentrifugasi yang berisi NaCl Agar fisiologis 0,9% dan disentrifugasi sebanyak dihomogenkan. Sisa cairan suspensi yang (OXOID CM0337) kemudian 11 JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.2, Juli 2015 berlebih dibuang cairan kolesterol, sehingga sangat baik untuk desinfektan, kemudian kertas cakram yang kesehatan (Fauziah, et al., 2012). Salah satu telah berbagai kandungan kedelai yang memiliki banyak L.bulgaricus hasil manfaat adalah isoflavon yang berperan direndam ke di dalam konsentrasi filtrat pengujian MIC dalam (70%, 80%, 90%) dalam perbaikan profil lipid serum, diinkubasi selama 24 jam pada temperatur perlindungan LDL (low-density lipoprotein) 37°C. Pengamatan dilakukan dengan terhadap oksidasi, meningkatkan aktivitas daerah hambat beberapa enzim antioksidan pada hati dan pertumbuhan yang terbentuk di sekitar membunuh bakteri patogen (Nurhajati, et kertas cakram setelah masa inkubasi. al., 2012). mengukur besar Pengukuran diameter zona hambat ini dilakukan sesuai dengan Hasil penelitian MIC dengan teknik standar agar tuang (pour plate) Mueller Hinton pengukuran daerah hambat yang ditetapkan memperlihatkan bahwa filtrat L. bulgaricus National KS1 dalam soyghurt pada konsentrasi 80% Committee for Clinical Laboratory Standarts (NCCLS) (Fauziah, dapat menghambat pertumbuhan K. et al., 2012). pneumoniae strain ATCC 700603, CT1538, Data hasil MIC dianalisis secara dan S941 (Tabel 1) yang dibuktikan dengan deskriptif. Data hasil efektivitas filtrat tidak adanya pertumbuhan pada medium dianalisis secara statistika dengan sidik Mac ragam dan dilanjutkan dengan Duncan’s diinkubasi selama 24 jam. Hasil tersebut multiple range test (DMRT) jika berbeda menunjukkan bahwa filtrat L. bulgaricus nyata (p<0,01). dalam soyghurt bersifat mematikan atau Conkey Agar (MCA) setelah bakterisidal pada konsentrasi 80-100%, dan bersifat menghambat atau bakteriostatik HASIL DAN PEMBAHASAN Susu kedelai dapat menjadi substrat pada konsentrasi 10–70%. Berdasarkan bagi L.bulgaricus yang dibuktikan dengan pengujian, K. pneumoniae strain ATCC kemampuan 700603, bakteri tersebut dalam CT1538, dan S941memiliki melakukan fermentasi pada susu kedelai sensitivitas yang sama terhadap filtrat L. (Fauziah, et al., 2012). Soyghurt yang bulgaricus. merupakan hasil fermentasi susu kedelai Senyawa antibakteri sebagai salah telah diteliti mengandung isoflavon yang satu bahan antimikroba memiliki tiga berkhasiat terkena macam bentuk kerja, yaitu bakteriostatik, berbagai penyakit degeneratif (Napitupulu, bakterisidal dan bakteriolitik. Mekanisme et memiliki kerja bakteriostatik adalah menghambat kemampuan antioksidan yang besar dan sintesis protein dengan mengikat ribosom, tidak sedangkan al., menurunkan 2000). mengandung risiko Soyghurt laktosa maupun bekterisidal mencegah 12 JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.2, Juli 2015 pertumbuhan dan menyebabkan kematian, peningkatan besar daerah hambat. Hasil namun tidak menyebabkan sel bakteri penelitian dengan teknik difusi agar (kertas menjadi lisis. Berbeda dengan bakterisidal, cakram), bakteriolitik bekerja dengan cara membuat bulgaricus KS1 dalam soyghurt pada memperlihatkan filtrat L. Tabel 1. Pengaruh Konsentrasi Filtrat L. bulgaricus KS1 dalam Soyghurt terhadap Pertumbuhan Strain K. pneumoniae Bakteri Patogen Strain Ulangan ATCC Konsentrasi Filtrat L. bulgaricus KS1 (%) co c10 c20 c30 c40 c50 c60 c70 c80 c90 c100 1x + + + + + + + + - - - 2x + + + + + + + - - - - K. CT 1x + + + + + + + + - - - pneumoniae 1538 2x + + + + + + + + - - - S 941 1x + + + + + + + + - - - 2x + + + + + + + + - - - sel bakteri menjadi lisis. Proses lisisnya sel konsentrasi 90% memberikan rata-rata bakteri terlihat dari penurunan jumlah sel diameter daerah hambat terbesar 19,167 atau kekeruhan setelah bahan tersebut mm untuk K. pneumoniae strain ATCC ditambahkan 700603, disusul oleh strain S941 sebesar (Fauziah, et al., 2012; Nurhajati, et al., 2012). Perlakuan berbagai 17,5 mm, dan strain CT1538 sebesar 17,167 konsentrasi mm (Gambar 1). Pada konsentrasi 70% dan filtrat L. bulgaricus dalam soyghurt (70%, 80%, rata-rata diameter daerah hambat 80%, 90%) memberikan pengaruh terhadap terbesar di sekeliling kertas cakram adalah Gambar 1. Efektivitas Filtrat L. bulgaricus KS1 dalam Soyghurt terhadap Besar Daerah Hambat Pertumbuhan Berbagai Strain K. pneumoniae 13 JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.2, Juli 2015 14,667 mm dan 15,667 mm untuk K. ATCC pneumoniae strain ATCC 700603. Hasil uji diameter hambat terbesar 16,5 mm, disusul analisis konsentrasi oleh K.pneumoniae strain S941 sebesar menunjukkan bahwa nilai p=0,000 lebih 15,778 mm, dan K. pneumoniae strain kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan CT1538 sebesar 15,056 mm (Tabel 3). varians untuk 700603 memberikan rata-rata bahwa ketiga konsentrasi yaitu 70%, 80% Filtrat L.bulgaricus mengandung dan 90% menunjukkan perbedaan yang beberapa senyawa alami yang bersifat sangat nyata. Hasil uji varians ini kemudian antimikroba. Salah satu senyawa alami dilanjutkan yang terbesar yang dihasilkan adalah asam laktat memperlihatkan konsentrasi 90% filtrat dan bakteriosin. Menurut Ligocka et al. L.bulgaricus KS1 dalam soyghurt berbeda (2005), susunan biokimia dari asam laktat sangat nyata dibandingkan konsentrasi 70% yang dan 80%, serta memberikan rata-rata kemampuan diameter hambat terbesar yaitu 17,944 mm memberikan (Tabel 2). Hasil tersebut menunjukkan bakteri bahwa semakin besar konsentrasi filtrat L. umumnya akan memecah glukosa untuk bulgaricus dalam soyghurt, maka semakin menghasilkan besar menyebabkan pH media menjadi rendah pula dengan DMRT diameter pertumbuhan K. daerah pneumoniae hambat yang terbentuk. Semua dihasilkan (<4,5) oleh yang efek patogen. BAL berbeda antagonis Bakteri asam yang memiliki dalam terhadap asam laktat. dapat Hal laktat ini menghambat pertumbuhan bakteri lain (Nurhajati, et al., filtrat 2012). Pada kondisi pH tersebut, BAL tetap L.bulgaricus dalam soyghurt menghasilkan dapat hidup, sedangkan bakteri lainnya besar daerah hambat pertumbuhan yang akan mati (Ray and Bhunia, 2008). berbeda pada setiap strain bakteri K. Produksi asam oleh bakteri asam laktat pneumoniae. Perlakuan berbagai strain berjalan menunjukkan bahwa K.pneumoniae strain menyebabkan pertumbuhan mikroba lain Tabel konsentrasi secara cepat, hal ini dapat 2. Hasil Analisis DMRT Pengaruh Konsentrasi Filtrat L. bulgaricus dalam Soyghurt terhadap Besar Daerah Hambat Pertumbuhan K. pneumoniae Perlakuan Konsentrasi Filtrat L. bulgaricus (%) Rata-rata 70 14,111 80 15,278 1,167 90 17,944 3,833 Keterangan Selisih antar Rata-rata Notasi A B 2,667 C : Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf yang tidak sama berbeda nyata menurut Uji DMRT taraf 1% 14 JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.2, Juli 2015 Tabel 3. Hasil Analisis DMRT Pengaruh Pemberian Filtrat L. bulgaricus dalam Soyghurt terhadap Besar Daerah Hambat Pertumbuhan Berbagai Strain K. pneumoniae Strain Konsentrasi Filtrat L. bulgaricus K.pneumoniae Rata-rata CT1538 15,056 S941 15,778 0,722 ATCC 700603 16,500 1,444 Selisih antar Notasi Rata-rata A B 0,722 C yang tidak diinginkan dapat dihambat yang diberikan. Kami juga mengucapkan (Kumar, et al., 2012). terima kasih kepada Laboratorium Mikrobiologi Unit Penelitian Kesehatan Fakultas SIMPULAN Filtrat L. bulgaricus dalam soyghurt memberikan daya antibakteri yang berbeda pada setiap Kedokteran Universitas Padjadjaran atas bantuan dalam penyediaan bahan penelitian. konsentrasinya terhadap nilai MIC dan besar daerah DAFTAR PUSTAKA hambat pertumbuhan berbagai strain K. Fauziah PN, Nurhajati J, Chrysanti. 2012. pneumoniae. Semakin besar konsentrasi “Penghambatan filtrat L. bulgaricus dalam soyghurt, maka strain Klebsiella pneumoniae oleh semakin besar daerah hambat pertumbuhan Lactobacillus berbagai yang soyghurt secara in vitro pada HEp- terbentuk. Pemberian filtrat L. bulgaricus 2 cell lines dengan berbagai proses dalam perlakuan strain soyghurt K. pneumoniae diharapkan dapat memberikan manfaat kesehatan bagi yang meminumnya berupa terbawanya bakteri probiotik hidup ke dalam tubuh yang bersifat antibakteri, sehingga diharapkan mampu menghambat pertumbuhan bakteri K. pneumoniae dan mengatasi mewabahnya penyakit infeksi pneumonia di masa mendatang. adhesi berbagai bulgaricus infeksi.” dalam Skripsi. Bandung: Universitas Padjadjaran. Glück U, Gebbers, Jan-Olaf. 2003. “Ingested Probiotics Reduce Nasal Colonization with Pathogenic Bacteria (Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, and βHaemolytic American Streptococci).” Journal for Clinical Nutrition, 77: 517-520. UCAPAN TERIMA KASIH Kami mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) untuk Hibah Peneliti Muda Holt JG, Krieg NR, Sneath PHA, Stanley JT, Wlliams ST. 1994. Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology. Nine edition. William 15 JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.2, Juli 2015 and Wilkins. Michigan State University. Baltimore. p. 321-5. Vilas, A., ed.). The Formatex Microbiology Johnston BC, Ma SS, Goldenberg JZ, Thorlund K, Vandvik PO, Loeb M, Book Series Formatex Center, 1(6):52–9. Morrow LE, Marin HK, Thomas BC. 2010. dkk. 2012. “Probiotics for the “Probiotik prevention of Clostridium difficile Ventilator associated diarrhea.” Ann Intern Pneumoniae.” Am J. Respir Crit Med, 157(12):878–88. Care Med,182: 1058-1064. Kaboosi H. 2011. “Antibacterial effects of Prophylaxis - of Associated Napitupulu NT, Yulinery R, Hardiningsih. probiotics isolated from yoghurt 2000. againts some common bacterial Penyimpanan, Suhu dan Media pathogens.” Afr J Microbiol Res, terhadap Kemampuan Antibakteri 5(25):4363–7. yang Kumar M, Nagpal R, Verma V, Kumar A, Kaur N, Hemalatha R, dkk. 2012. “Probiotic metabolites as epigenetic targets in the prevention of colon cancer.” Nutr Rev,7(1):23–34. Dihasilkan Lama Lactobacillus dalam Menghambat pertumbuhan Beberapa Bakteri Patogen. LIPI. Bogor. Nurhajati J, Sayuti, Chrysanti, Syachroni. 2012. “An in-vitro model for Ligocka A, Paluszak Z. 2005. “Capability of lactic acid bacteria to inhibit pathogens in sewage subjected to biotechnological sludge processes.” Bull Vet Inst Pulawy, studying the Lactobacillus soyghurt and adhesion of bulgaricus in enteropatogenic Escherichia coli (EPEC) on HEp-2 cells.” Afr J Microbiol Res, 6(24):5142–6. 49: 23–7. Maldonado NC, Silva de Ruiz C, Cecilia M, Nader-Macias ME. 2007. “A simple technique to detect Klebsiella biofilm-forming strains. Inhibitory potential of Lactobacillus fermentum CRL 1058 whole Pengaruh cells and Ogunbanwo ST, Sanni, Onilude. 2003. “Characterization produced by of bacteriocin Lactobacillus plantarum F1 and Lactobacillus brevis OG1.” Afr J Biotechnol, 2(3):219–27. products.” Ray B, Bhunia A. 2008. “ icrobial stress Communicating Current Research response in the food environment. and Educational opics and rends Dalam: in Applied microbiology.” Edisi ke-4. Boca icrobiology e nde - Fundamental food 16 JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.IV, No.2, Juli 2015 Raton London New York: CRC Press. p. 83–6. Soeharsono, Lovita A, Ratu S, Osfar S, Sirajuddin A, Rita R, Hendronoto, AWL, Andi . 2010. “Probiotik : Basis Ilmiah, Aplikasi dan Aspek Praktis.” Widya Padjadjaran. Bandung. p. 50-54. ambekar DH, Bhutada SA. 2010. “An evaluation of probiotic potential of Lactobacillus sp. from milk of domestic animals and commercial available probiotic preparations in prevention of infections.” enteric Recent bacterial Research Science and Technology, 2(10):82– 8. Vidya R, Iyer PR. 2010. “Antagonistic activity of probiotic against Vibrio organism cholerae and Cryptococcus neoformans.” Mal J Microbiol, 6(1):41–6. Vieira TI, Gondim BLC, Santiago BM, Valenca A G. 2012. “In vitro antibacterial and non-stick activity of extracts from leaves of Psidium guineense cumini Sw. (L.) and Skeels microorganisms.” Rev Syzygium on oral Gaucha Ondotol Porto Alegre, 60(3):359– 65. 17