Untitled - Psalm 21 Church

advertisement
authorized by
Copyright 2016.
Markus Tonny Hidayat
Yakobus Edy Susanto
Roy prabandaru
published in:
www.psalm21.org
Makmur Sepekan
Senin, 02 Mei 2016
T1
Dari Aroma Dasar
Apa maksudnya “minum dari air kehidupan”?
Sebagian kita mungkin pernah mencium
suatu aroma ketika berada ruang-ruang tertentu,
seperti ruang aroma terapi. Seperti itu terkadang
terjadi dari rekayasa aroma sehingga suasana ruang seolah-olah berada di suatu
taman, sekalipun jelas-jelas itu bukan taman.
Berbeda manakala aroma yang timbul bukan bersifat rekayasa, melainkan
tumbuh dari bahan dasar material yang berada dalam ruang tersebut. Ketika seseorang
masuk dalam ruang seperti itu, ia sungguh-sungguh akan merasakan berada dalam
taman dengan aroma khas merebak diruang tersebut.
Keluar dari pemikiran seperti itu, aroma yang berkualitas dapat mempengaruhi
mental, meningkatkan kinerja kerja tubuh.
Yohanes 4:13-14 Firman Tuhan berkata, “Jawab Yesus kepadanya:
“Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang
akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air
yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terusmenerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.”
Penyembahan diibaratkan seseorang sedang minum air, dari dua jenis
sumber yang memancarkan air tersebut, AIR KEHIDUPAN dan AIR REKAYASA. AIR
REKAYASA hanya memenuhi hidup bersifat sementara, sedangkan AIR KEHIDUPAN
memberi perubahan nilai hidup sampai kepada kekekalan. Artinya, menyembah dengan
akal budi adalah suatu rekayasa kemampuan jiwa, sedangkan menyembah dalam roh
merupakan penyerahan jiwa dan tubuh kepada Roh Kudus.
T2
T3
Bayangkanlah bahwa anda adalah orang yang lapar dan haus akan air kehidupan dari
Tuhan Yesus.
Sahabat, marilah terus menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran. Ketika kita
melakukannya, berarti kita sedang minum air kehidupan dari Tuhan. Bagikan berkat 3T
hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Menyembah dalam Roh Merupakan
Penyerahan Jiwa Dan Tubuh Pada Roh Kudus
Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 1
Makmur Sepekan
Selasa, 03 Mei 2016
T1
Aturan
Apakah anda tetap menaati aturan, sekalipun
merugikan?
Mendapatkan penghargaan atau hadiah
atas prestasi yang dilakukan adalah hal yang
membanggakan. Seorang sahabat menjadi
pemimpin disuatu bank sangat bergembira karena mendapatkan hadiah untuk
keliling Eropa dari perusahaan tempat dia bekerja. Permasalahannya adalah aturan
diperusahaannya tidak mengijinkan seorang pemimpin pergi apabila wakilnya juga
pergi. Nah, kebetulan wakilnya sudah merencanakan untuk bepergian terlebih dahulu
sehingga sahabat saya harus merelakan hadiahnya tersebut hangus.
Keluar dari pemikiran seperti itu, sebagai seorang pemimpin dia berkata
bahwa aturan tetaplah aturan yang harus dipegang dan dilaksanakan walaupun
terkesan bahwa hal tersebut merugikan dirinya.
Mazmur 25:9 Firman Tuhan berkata, “Ia membimbing orang-orang yang
rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang
yang rendah hati.” Mazmur 26:6, “Aku membasuh tanganku tanda tak bersalah, lalu
berjalan mengelilingi mezbah-Mu, ya TUHAN,” Matius 7:14, “Karena sesaklah pintu dan
sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.”
Seringkali dalam hidup, aturan “bertubrukan” dengan kepentingan, bukan?
Betapa menggiurkan jalur busway yang kosong untuk diterobos karena waktu sudah
mepet. Atau menerobos lampu merah karena jalanan sepi. Pembenaran-pembenaran
diri untuk melanggar aturan dilakukan karena merasa hal tersebut tidak menjadi
masalah. Bukankah Tuhan memperhitungkan itu semua, guys? Menaati aturan bukan
hal yang mudah. Akan tetapi hal tersebut membuat diri kita menjadi pribadi yang rendah
hati. Pribadi yang menyenangkan hati Tuhan.
T2
T3
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang hidupnya selalu menaati aturan,
sekalipun tidak menguntungkan.
Sahabat, mari kita untuk menaati aturan, sekalipun itu merugikan. Bagikan berkat 3T
hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Menaati Aturan,
Membuktikan Kerendahan Hati
2 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan
Rabu, 04 Mei 2016
T1
Dahulukan Pekerjaan Allah
Dalam hal apa saja kita bisa mendahulukan
pekerjaan Allah?
Peser lepton adalah koin tembaga yang
bentuknya kurus dan tipis. Di antara mata uang
yang berlaku saat itu. Peser merupakan satuan
mata uang yang nilainya paling kecil di antara kalangan Yahudi.
Di antara orang banyak, mata Yesus tertuju kepada persembahan janda miskin
itu. Wanita ini hanya memberi dua peser kepada Allah, sedangkan yang lain memberi
uang dalam jumlah yang besar (41-42). Di zaman itu, 1 dinar = 128 peser. Jika upah kerja
1 hari minimal Rp. 50.000, maka 1 peser = Rp. 400 (50.000 dibagi 128). Berarti, janda itu
memberi persembahan Rp. 800. Persembahan wanita itu tergolong sangat kecil. Tetapi
Yesus secara spontan memuji persembahan wanita tersebut. Bukan persembahannya
yang penting, tetapi ketulusan hatinya untuk berkontribusi dalam pekerjaan Allah.
Keluar dari pemikiran seperti itu, dahulukan kepentingan Allah daripada diri sendiri.
Markus 12:41-44 Firman Tuhan berkata, ”Pada suatu kali Yesus duduk
menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan
uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah
seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka dipanggilNya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke
dalam peti persembahan.Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda
ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.’”
Dengan kondisi yang miskin dan hidup sebatang kara, uang sekecil apa pun
sangat berarti bagi wanita itu untuk bertahan hidup. Di sini ia mendahulukan kepentingan
Allah daripada dirinya. Sebab dua peser itulah satu-satunya harta yang dimilikinya.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang mendahulukan kepentingan Allah.
Mari kita periksa diri kita. Apakah kita lebih mendahulukan kepentingan Allah daripada
kepentingan pribadi? Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan,
terutama di kamit.
Jika Kita Mendahulukan Allah,
Maka Allah Pasti Mendahulukan Kita
Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 3
Makmur Sepekan
Kamis, 05 Mei 2016
T1
Barang Murahan
Mengapa ikita harus mencari dahulu Kerajaan
Allah dan kebenaran-Nya?
Kalau kita berjalan di shopping mal
Mangga Dua, disitu terdapat begitu banyak
barang yang murah-murah, bahkan yang
bermerk terkenal juga murah. Seorang sahabat membeli jam tangan merk
terkenal, sepintas lalu tidak terdapat perbedaan dengan yang asli, bahkan
modelnya lebih keren dan murah. Apa yang terjadi dengan jam tangan seperti
itu, ketika dipakai belum berapa lama sudah rusak, itulah sebabnya dikatakan
barang murahan.
Keluar dari pemikiran seperti itu, keaslian merupakan identitas yang
menunjukan nilainya, harga menunjukan keadaannya.
Yosua 1:8 Firman Tuhan berkata, “Janganlah engkau lupa
memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam,
supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di
dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau
akan beruntung.”
Barang siapa yang hidupnya dipimpin oleh Roh Kebenaran, pekerjaannya
mendatang kesuksesan yang sejati, alam maut tidak dapat menguasainya.
Karena itu, carilah dahulu Kerajaan Allah, dan Kebenaran-Nya, semua itu akan
dikaruniakannya. Sebaliknya, mencari karunia-karunia kecenderungannya akan
kehilangan Kerajaan Allah.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang bijak yang mencari dahulu Kerajaan Allah
dan kebenaran-Nya.
T3
Sahabat, mari kita mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya. Bagikan
berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan,
khususnya di kamit.
Cari Dahulu Kerajaan-Nya
4 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan
Jumat, 06 Mei 2016
T1
Beraktivitas Dalam Kasih
Hal apa yang bisa menjadi kekuiatan untuk
menjalani kehidupan?
Sesudah sarapan Yesus berkata
kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes,
apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada
mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku
mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah
engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu,
bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah dombadomba-Ku.” Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes,
apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata
untuk ketiga kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya:
“Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.”
Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
Keluar dari pemikiran seperti itu, kasih merupakan kekuatan untuk
menghadapi setiap situasi dalam perjalanan hidup.
1 Yohanes 4:8 Firman Tuhan berkata, “Barangsiapa tidak mengasihi, ia
tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.”
Kasih merupakan manifestasi Allah, dalam kasih terdapat kuasa
supranatural. Karena itu, dalam segala aktifitas hendaklah dilakukan dengan penuh
kasih untuk menyatu dengan kasih Tuhan, sehingga menyalurkan kuasa-Nya untuk
menjawab setiap kebutuhan.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang dipenuhi dan menyatu dengan kasih
Tuhan.
T3
Sahabat, ijinkan hati kita oleh kasih-Nya. Kasih merupakan kekuatan bagi kita untuk
menjalani kehidupan, karena kasih merupakan manifestadi Allah sendiri. Bagikan
kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Kasih Merupakan Manifestasi Allah
Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 5
Makmur Sepekan
Sabtu, 07 Mei 2016
T1
Bagianku
“Siapakah” sesungguhnya hak kita?
Ketika ibu menyediakan makanan di
meja makan, biasanya secara otomatis kita tahu
bagian kita. Mengapa? Karena kita merasa bahwa
makanan tersebut adalah hak kita. Beberapa kejadian malahan menimbulkan amarah
ketika makanan tersebut habis dan tidak disisihkan bagiannya. Manusia sangat peka
terhadap haknya walaupun seringkali bukan dia yang mengusahakan atau membuatnya.
Kebanyakan dari kita selalu menuntut bagian dan hak yang sifatnya sementara.
Keluar dari pemikiran seperti itu, di dalam rumah sebagai anak-anak apakah
sudah melakukan aturan yang orang tua buat? Dan apakah sebagai orang tua juga
sudah memberikan bagiannya untuk anak-anaknya? Untuk saling menopang, melayani,
menolong dan memperhatikan. Bukankah hal-hal kebenaran tersebut semakin
diabaikan?
Ratapan 3:22-24 Firman Tuhan berkata, “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN,
tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! “TUHAN adalah
bagianku,’ kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya.” Lukas 15:12, “Kata yang
bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi
hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.”
Ketika menuntut hak bagian yang sifatnya sementara (duniawi) maka hati
kita akan mulai diserongkan kepada kedagingan. Akan tetapi sewaktu kita “menuntut”
kepada Tuhan untuk menjadi penguasa hidup kita, maka kebenaran akan menguasai
hidup kita. Tuhan sudah memberikan banyak hal kepada hidup kita. Terutama adalah
keselamatan hidup melalui kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. Adalah bagian kita
untuk melayani-Nya dalam kebenaran.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang menjadikan Tuhan sebagai bagian kehidupan.
Sahabat, mari kita belajar untuk menjadikan Tuhan sebagai bagian kehidupan kita. Jika
demikian, kita tidak perlu lagi menuntut hak kita, karena itu sudah menyatu dengan
kita. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang
membutuhkan, khususnya di kamit.
Tuhan Adalah Hak Kita
6 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan
Minggu, 08 Mei 2016
T1
Dapat Dipercaya
Hal apa yang
pengharapan?
menjadi
“sauh”
bagi
Masih ingatkah beberapa waktu
yang lalu DKI timbul masalah dengan
tempat pembuangan sampah? Biasanya
pembuangannya di Pulo Gebang, Bekasi. Berhubung alat pengangkutnya
kurang memenuhi syarat, mengotori jalan yang dilintasi sehingga mengganggu
masyarakat setempat. Kejadian seperti itu membuat warga keberatan kendaraan
pengangkut sampah melintasi wilayah tersebut, sehingga setiap truk sampah
yang lewat, dicegat.
Keadaan seperti itu membuat Pemda menghentikan kontraknya dengan
pengusaha pengangkut sampah tersebut, karena hanya mengangkut sekedar
berbisnis, sehingga truk yang sudah tidak layak, masih dipergunakan.
Keluar dari pemikiran seperti itu, kepercayaan merupakan sauh yang
berlabuh pada pengharapan untuk mencapai janji.
Yohanes 2:24-25 Firman Tuhan berkata, “Tetapi Yesus sendiri tidak
mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua,
dan karena tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang
manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.”
Tuhan melihat hati, bukan melihat apa yang tersedia. Sebab yang
tersedia bisa berubah, sedangkan kepercayaan di hati menjadikan Tuhan
mempercayakan kuasa-Nya. Kalau Tuhan sudah mempercayai apa yang
menjadi pengharapan pasti dicapainya, apa yang dikerjakan pasti beruntung.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang menjadi kepercayaan Tuhan.
T3
Sahabat, mari kita belajar dan menjadi dewasa dalam iman kepada Kristus.
Jadilah orang yang dapat dipercaya Tuhan. Bagikan hal ini klepada setiap orang
yang membutuhkannya, terutama kawan-kawan di kamit Anda.
Menjadi Orang Kepercayaan Tuhan
Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 7
Makmur Sepekan
Senin, 09 Mei 2016
T1
Keberanian
Hal apa yang seringkali membuat kita takut dahulu?
Ketika seseorang menghadapi sebuah
pertandingan, biasanya terbayang akan siapa yang
menjadi lawannya. Nah, ketika kita tahu bahwa rekor
prestasi lawan kita lebih tinggi, seringkali membuat ciut nyali kita. Semuanya diukur dengan
keberadaan dan kemampuan kita sendiri sehingga akhirnya hilang keberanian kita.
Seperti ketika bangsa Israel dibawah pimpinan Raja Saul melawan bangsa
Filistin. Melihat Goliath sang raksasa yang perkasa dan kuat, maka jatuhlah mental
bangsa Israel. Dan kemudian datanglah Daud dengan berani menyatakan bahwa dia
berperang atas nama Tuhan semesta alam. Dia menyuarakan bahwa Tuhan mempunyai
ketetapan dengan bangsa Israel. Maka majulah dia melawan raksasa tersebut dan
akhirnya Daud dapat mengalahkan Goliath.
Keluar dari pemikiran seperti itu, seringkali manusia tidak menaruh
kepercayaannya kepada Tuhan tetapi malahan melihat kemampuan dan “kebesaran”
musuh.
1 Korintus 15:3-4 Firman Tuhan berkata, “Sebab yang sangat penting telah
kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah
mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan
bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;”
Mengapa kita kehilangan keberanian kita? Karena kita tidak melihat ketetapan
Tuhan yang indah dalam hidup kita. Seharusnya ketika kita memahami bahwa Kristus
telah mati, dikuburkan dan bangkit pada hari ketiga maka itulah kemenangan. Peristiwa
itu harusnya membuat keberanian kita menghadapi masalah dan tantangan. Percayalah
bahwa Tuhan memberikan kemenangan-kemenangan yang luar biasa apabila kita
berani berani bertindak atas dasar iman dalam kebenaran-Nya.
T2
T3
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang percaya dan hanya melihat pada
kebesaran Tuhan.
Sahabat, mari kita rendah hati dan selalu melihat kepada kebesaran-Nya . Bagikan
berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Pandanglah Kebesaran-Nya
8 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan
Selasa, 10 Mei 2016
T1
Ekspresi Hati
Bagaimana kita dapat memperoleh kebahagiaan
sejati?
Istilah “hati” mendapat tempat yang
utama dalam Alkitab sebab kata ini dipakai ribuan
kali. Hati menunjukkan pusat dari segala aktivitas
manusia, baik secara emosi, intelektual, maupun
moral. Pengamsal sendiri mengatakan bahwa hati merupakan pusat kehidupan manusia.
Dengan demikian, segala hal yang baik maupun buruk bersumber pada hati (Mat 15:1820; Mrk 7:20-23).
Keluar dari pemikiran seperti itu, ekspresi hati manusia, tercermin dari tindakkannya.
Pertama, hati yang penuh kebencian. Mereka merancang plot pembunuhan
Yesus dengan cara licik. Para imam kepala dan ahli Taurat tidak berani menangkap Yesus
di depan publik sebab mereka takut kepada reaksi masyarakat yang tidak menguntungkan
posisi mereka.
Kedua, hati yang tulus. Minyak ini dipersembahkan seorang wanita tidak dikenal
kepada Yesus. Karena kasihnya kepada Yesus, ia rela memberikan benda yang paling
berharga yang dimilikinya. Perbuatannya itu akan dikenang di sepanjang masa.
Ketiga, hati yang bodoh. Tindakan wanita tersebut menyulut kemarahan orang
di sekitar Yesus. Mereka hanya memikirkan pekerjaan Allah, tetapi lupa memprioritaskan
Yesus. Orang-orang tersebut lupa bahwa orang miskin selalu ada dalam dunia, tetapi
Yesus tidak selalu ada bersama mereka.
Keempat, hati yang tamak dan egois. Di kalangan dua belas murid Yesus,
tugas Yudas Iskariot adalah bendahara. Ia dituduh menggelapkan uang yang dipercaya
kepadanya. Ia tidak pernah memikirkan orang lain, kecuali dirinya. Melihat tawaran yang
menggiurkan dari para agamawan Yahudi, ia menjadi gelap mata dan bersekongkol
dengan mereka. Ia rela melakukan apa pun demi materi meski harus menjual dan
mengkhianati guru-Nya.
T2
T3
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang menjaga hati dengan segala kewaspadaan.
Sahabat, hsti adalah pusat kehidupan kita.Jagalah hati kita, karena jika hati kita penuh
kebenaran, maka benarlah seluruh hidup kita. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap
orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Sikap Hati Tercermin Dalam Perbuatan
Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 9
Makmur Sepekan
Rabu, 11 Mei 2016
T1
Dituntun Leader
Bagaimana Tuhan menuntun kita?
Bagi yang pernah traveling mengerti
yang namanya dituntun oleh tour leader.
Bagaimana kalau tiba-tiba keluar dari
tuntunan? Pastilah akan timbul kebingungan. Biasanya kalau dituntun seperti itu
dalam jangka panjang, pasti ada masalah. Kecenderungan timbul rasa bosan,
karena banyak aturan-aturan yang harus diikuti, bahkan sedikit saja melanggar
pasti akan “disemprit”. Sebenarnya itu diberikan supaya semuanya teratur baik
waktu dan tujuan tercapai dengan maksimal.
Keluar dari pemikiran seperti itu, penuntunan kecenderungan
menimbulkan suasana tidak nyaman, tetapi hasil akhirnya akan maksimal.
Ulangan 32:11-12 Firman Tuhan berkata, “Laksana rajawali
menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya,
mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas
kepaknya, demikianlah Tuhan sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing
menyertai dia.”
Musa berkata Tuhan jikalau aku mengalami kasih karunia-Mu,
beritahukan jalan-Mu supaya aku mengenal Engkau, tetap tinggal dalam kasih
karunia-Mu untuk menyatakan kemuliaan-Mu. Tuhan menjawab bahwa Dia
sendiri yang akan membimbing Musa, supaya tetap tinggal dalam kasih karuniaNya. Seperti itulah Tuhan menuntun orang percaya laksana rajawali menuntun
anaknya.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang dituntun Tuhan setiap saat.
Mari kita bergantung sepenuhnya kepada Tuhan dan mengikuti tuntunan-Nya
setiap saat. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan,
terutama di kamit.
Saya Mengikuti Arahan Roh Tuhan
10 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan
Kamis, 12 Mei 2016
T1
Hubungan Anak & Bapa
Dari hal apakah kita bisa melihat kualitas
hubungan antara seseorang dengan Tuhan??
Menarik bagi saya ketika menyaksikan
tayangan wawancara Mata Najwa dengan
putra Presiden Jokowi. Saat ditanya oleh
Najwa kepada anak-anak Presiden, jawabannya simple saja, seakan-akan
tidak ada bahan-nya. Sebenarnya bukan seperti itu, persoalannya terletak pada
pertanyaannya.
Ketika ditanya tentang kebiasaan Presiden, anak yang bungsu secara
refleks menyampaikan tentang kebiasaan Presiden secara detil tersusun baik.
Seperti itu menandakan ia mempunyai hubungan keakraban dengan ayahnya,
sehingga hafal semua kegiatan sekecil apapun.
Keluar dari pemikiran seperti itu, membangun hubungan menghasilkan
pengenalan yang akan menumbuhkan kasih.
Lukas 15:11-12 Firman Tuhan berkata, “Yesus berkata lagi: ‘Ada seorang
mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa,
berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya
membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.’”
Suatu perumpamaan Tuhan Yesus tentang hubungan anak dan ayah,
sebagai anak harus mengenal siapa dirinya, sehingga tahu memiliki harta kekayaan
yang menjadi haknya. Karena itu membuatnya tidak canggung-canggung meminta
haknya, walaupun ia gagal dalam mengelola kekayaan tersebut, itu hal yang lain.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang mengenal Tuhan melalui hubungan
berkualitas yang terbangun, dengan Tuhan.
T3
Sahabat, sudahkah kita mengenal Tuhan kita? Pengenalan akan Bapa tercermin
dari kualita hubungan kita dengan-Nya. Bagikan berkat kebenaran yang Anda
peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Hubungan Memperlihatkan Pengenalan,
Demikian Sebaliknya
Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 11
Makmur Sepekan
Jumat, 13 Mei 2016
T1
Kegagalan Petrus
Dalam bentuk apakah kegagalan Peturs?
Memang lidah tak bertulang, demikianlah
yang diungkapkan orang ketika mengetahui apa
yang dikatakan seseorang tidak sesuai dengan apa
yang diperbuatnya. Tindakan ini yang diperlihatkan
oleh Petrus. Petrus yang sebelumnya berjanji tidak akan meninggalkan guru-Nya, justru
melarikan diri ketika Yesus ditangkap dan dibawa untuk diadili di hadapan Imam Besar
orang Yahudi (Mrk 14:50).
Petrus hanya mengikuti Yesus dari kejauhan, ia tidak berani mendekat (Mrk
14:54). Petrus pernah berjanji sungguh-sungguh bahwa ia rela mati demi Yesus dan
tidak akan menyangkal guru-Nya (Mrk 14:31). Yang terjadi adalah ia menyangkal Yesus
sebanyak tiga kali (68, 70, 71) dan disertai kutukan dan sumpah (71).
Keluar dari pemikiran seperti itu, manusia sangat mudah berjanji, tetapi belum
tentu dapat menepatinya.
2 Petrus 3:9 Firman Tuhan berkata, “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya,
sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap
kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya
semua orang berbalik dan bertobat.”
Kita dapat menjanjikan sesuatu dengan mudah, tetapi belum tentu bisa
membuktikannya. Petrus gagal menepati janji dan komitmen setianya kepada Yesus.
Bagaimana dengan kita? Ada berapa banyak janji setia yang telah kita ucapkan
kepada Tuhan dan berapa banyak yang telah kita tepati? Tuhan sendiri sudah memberi
contoh yang baik dalam hal menepati janji seperti yang ditulis dalam ayat diatas.
Janganlah berjanji jika kita tidak sanggup melakukannya. Apabila janji telah terucap di
mulut, sudah menjadi suatu keharusan bagi kita mewujudkannya dalam tindakan konkret.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang selalu menepati janji dan komitman Anda.
Sahabat, mari kita menepati semua janji dan komitmen yang pernah kita ucapkan, baik terhadap
Tuhan maupun sesama. Bagikan ini kepada orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Janganlah Berjanji (Berkomitmen),
Jika Kita Tidak Sanggup Melakukannya
12 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan
Sabtu, 14 Mei 2016
T1
Pemulihan Kali Jodoh
Mengapa kita harus memperhatikan
melakukan perintah kebenaran?
dan
Maksud dan tujuan pemerintah DKI
menyelesaikan masalah kali jodoh adalah
mengembalikan fungsi wilayah tersebut kepada
posisi sebenarnya. Menurut para pengamat, pertumbuhan kali jodoh menghasilkan
kegiatan-kegiatan yang cukup mempengaruhi kehidupan lingkungan sosial, walaupun
terkadang terlihat seakan-akan masalah lokal, sesungguhnya tanpa disadari berdampak
secara menyeluruh warga DKI.
Karena itu, seakan-akan maksud dan tujuan pemerintah mengembalikan
fungsi lahan tersebut merupakan suatu tindakan yang tidak manusiawi. Argumenargumen seperti itu cenderung membuat penyelesaian semakin terjepit, nilai negatif
semakin melebar.
Keluar dari pemikiran seperti itu, terkadang keadilan justru tidak menyelesaikan
permasalahan sosial, sebaliknya semakin tergeser dari kebenaran hidup.
Kisah Para Rasul 3:21 Firman Tuhan berkata, “Kristus itu harus tinggal di
sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan
perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.”
Perintah kebenaran adalah pemulihan kehidupan secara utuh, sehingga
menjadi cermin kehidupan sosial yang berdaulat dan bermartabat. Kebenaran tidak
mendukung suatu kegiatan yang mengarah kepada kehancuran masa depan, sekalipun
kebenaran kelihatannya menekan kehidupan dalam hal pemulihan, sebenarnya sedang
memerdekakan kehidupan sosial dari penyanderaan yang beralaskan keadilan.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah seorang yang memperhatikan dan mengutamakan
perintah kebenaran, sekalipun kelihatannya kurang menguntungkan.
Sahabat, mari kita memperhatikan perintah kebenaran, walaupun sepertinya kurang
menguntungkan kita. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada
mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Perintah Kebenaran Adalah
Pemulihan Kehidupan Secara Utuh
Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 13
Makmur Sepekan
Minggu, 15 Mei 2016
T1
Yang Bernilai
Mengapa kita lebih sering mengabaikan hal-hal
yang bernilai cendrung yang kurang bernilai?
Seorang hamba Tuhan dari luar kota
berkotbah di gereja kami. Jemaat yang hadir
sekitar dua ribu orang dan Tuhan mengadakan
kegerakan rohani yang luar biasa. Beberapa jemaat mengabadikan dengan handphone
acara ibadah tersebut. Nah, tapi ada juga seorang dengan rekannya sibuk sekali
mengabadikan momen tersebut dan meng”upload” dimedia sosial tanpa memperhatikan
kotbah yang disampaikan hamba Tuhan tersebut. Dan sebuah hal yang mengejutkan
ketika hari Minggu yang lalu, hamba Tuhan tersebut dipanggil Bapa kembali ke Surga.
Dan tentu saja sewaktu beliau kotbah ditempat kami merupakan kotbah terakhir dan itu
tidak kami sadari. Bagi beberapa orang melewatkan hal yang bernilai tersebut.
Keluar dari pemikiran seperti itu, jangan pernah mengabaikan hal-hal yang
bernilai dan mengejar hal-hal lain yang sebenarnya kurang bernilai.
Lukas 10:39-42 Firman Tuhan berkata, “Perempuan itu mempunyai seorang
saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan
perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata:
‘Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang
diri? Suruhlah dia membantu aku.’ Tetapi Tuhan menjawabnya: ‘Marta, Marta, engkau
kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu:
Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.’”
Seringkali kita sibuk dengan urusan kita sendiri sehingga kita mengabaikan
yang bernilai seperti keluarga, ibadah dan hubungan pribadi dengan Tuhan. Kita sibuk
bermedia sosial tapi hubungan sosial secara nyata sudah mulai terabaikan. Kita sibuk
dengan pekerjaan kantor kita sampai “lupa” kalau ada keluarga yang menanti kita dirumah.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang selalu memperhatikan hal-hal yang lebih
bernilai dalam kehidupan.
Sahabat, mari kita belajar untuk lebih memperhatikan hal-hal yang lebih bernilai. Bagikan
kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Kehidupan Lebih Bernilai Dengan
Memperhatikan Hal-Hal Yang Bernilai
14 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan
Senin, 16 Mei 2016
T1
Instruksi & Implementasi
Mana yang lebih
implementasi?
penting?
Instruksi
atau
Ada asumsi yang berpendapat bahwa
semakin seseorang memiliki pengetahuan yang
banyak, semakin dirinya bernilai dan berhikmat. Hal
ini terlihat dari sistem pendidikan kita yang cenderung menekankan transfer informasi. Si
anak disebut pintar apabila ia dapat menghafalkan dan melafalkan sejumlah besar informasi.
Keluar dari pemikiran seperti itu, informasi memang penting, tetapi itu hanya
akan menjadikan seseorang berpengetahuan. Implementasi (menerapkan apa yang
dipahami) jauh lebih penting.
Ulangan 6:3 Firman Tuhan berkata, “Maka dengarlah, hai orang Israel!
Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat
banyak, seperti yang dijanjikan TUHAN, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu
negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.”
Musa memberikan instruksi kepada bangsa Israel bukan untuk menambah
informasi dan wawasan mereka. Pesan yang Musa sampaikan “untuk dilakukan” secara
praktis dan nyata (ay. 1). Hal itu tercermin dari kata “dengarlah” dan “lakukanlah”.
“Dengarlah” menyatakan tentang TUHAN yang sejati, yang adalah “Allah kita”—yang
berdaulat atas kita (ay. 4). Namun bangsa Israel tidak cukup hanya menjadikan hal ini
sebagai informasi semata. Mereka dituntut untuk (“lakukanlah”) mengasihi Dia dengan
segenap totalitas hidup mereka (ay. 5). Pengakuan akan keesaan Allah dan respons berupa
kasih harus diajarkan kepada keturunan mereka di mana saja dan kapan saja (ay. 6-7).
Kita dapat mengamini doktrin-doktrin yang sehat tetapi punya hidup yang
sesat. Kita dapat mengakui bahwa ada Allah yang esa dan berdaulat, tetapi ternyata
tidak mengasihi atau pun menaati-Nya (Yak 2:19).
T2
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang berimplementasi (melakukan) setiap
informasi (pengetahuan) kebenaran.
T3
Sahabat, Sudahkah Anda menjadi orang yang berimplementasi atas setiap informasi
kebenaran? Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan,
khususnya di kamit.
Setelah Mendapatkan Informasi, Harus Segera Diimplementasikan
Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 15
Makmur Sepekan
Selasa, 17 Mei 2016
T1
Naik Kapal Pesiar
Mengapa kita harus mengenal arah tujuan
hidup kita?
Kami
memperoleh
kesempatan
oleh anugerah Tuhan naik kapal pesiar dari
Singapura keliling Malaysia dan Thailand, kapal
pesiar tersebut seakan-akan sebuah Mal yang sedang bergerak dari satu negara
ke negara lain. Start dari Singapura sore, ketika bangun pagi sudah berada di
Kuala lumpur (Malaysia). Demikian selanjutnya sampai Thailand seperti mimpi
saja.
Manakala kita berada di kapal tersebut suka tidak suka akan terbawa
dari satu daerah ke daerah lain sesuai tujuan kapal tersebut, tidak dapat berbuat
apa-apa.
Keluar dari pemikiran seperti itu, keadaan sering kali menggeser
kesadaran, ketika goncangan datang tidak kuat menghadapinya.
Mazmur 90:10 Firman Tuhan berkata, “Masa hidup kami tujuh puluh tahun
dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran
dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.”
Perjalanan hidup ada waktunya, sedangkan hidup adalah kekal, suka
tidak suka hidup ini melintasi perjalanan hidup yang ada waktu. Begitu cepat
waktunya berlalu, seakan-akan sedang bermimpi dari satu keadaan kepada
keadaan lain. Karena itu, lihatlah kemana arah jalan hidupnya, baik-buruk
ditentukan arahnya, bukan hidupnya.
T2
T3
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang percaya arah tujuan hidup yang
benar.
Sahabat, mari kita belajar untuk semakin mengenal arah tujuan hidup kita, yaitu
arah yang benar sesuai kehendak Tuhan. Bagikan berkat 3T hari ini kepada
setiap orang yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Miliki Arah Hidup yang Benar
16 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan
Rabu, 18 Mei 2016
T1
Kasih Karunia Yang Menyelamatkan
Kekuatan apa yang mampu menggerakkan
kuasa Sorga?
Maka menangislah Yesus. Kata
orang-orang Yahudi: “Lihatlah, betapa kasihNya kepadanya!” Tetapi beberapa orang di
antaranya berkata: “Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah
Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?” Maka masygullah pula hati Yesus,
lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu.
Kata Yesus: “Angkat batu itu!” Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata
kepada-Nya: “Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.” Jawab
Yesus: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau
akan melihat kemuliaan Allah?
Keluar dari pemikiran seperti itu, kasih merupakan kekuatan Ilahi yang
menggerakkan Kuasa Sorga untuk menyatakan kerajaan-Nya.
Yohanes 3:16 Firman Tuhan berkata, “Karena begitu besar kasih Allah
akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya
setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup
yang kekal.”
Yesus merupakan manifestasi kasih Bapa yang begitu besar, barang
siapa yang percaya pastilah diselamatkan. Sebab itu, jangan khawatir terhadap
apapun yang menimpa kita, sebab Dia yang telah menggenapinya dan Ia akan
menyelamatkannya. Pastikanlah anda percaya kepada Yesus, sehingga kasih
Bapa memenuhi dan mendatangkan berkat dalam segala hal.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang percaya kepada Yesus, sehingga kita
diselamatkan.
Sahabat, kita adalah anak Allah yang hidup, yang percaya akan Tuhan Yesus
Kristus dan diselamatkanNya. Biarkan kasih-Nya memenuhi kita. Bagikan berkat
3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, terutama di kamit.
Kasih Dapat Menggerakan Kuasa Sorga
Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 17
Makmur Sepekan
Kamis, 19 Mei 2016
T1
Bersama-sama Dalam Keadaan Apapun
Apa yang dimaksud dengan kebersamaan yang sejati?
Entah disebut sarapan atau makan
siang, pukul 10 pagi saya mampir untuk “brunch”
(breakfast and lunch) di sebuah warteg. Sewaktu
menikmati makanan, sayup-sayup terdengar
sebuah lagu dangdut. Kalau tidak salah syairnya seperti ini : “Apabila kuingat dirimu,
disaat pertama, hidup sengsara, makan sepiring, kita berdua, tidurpun setikar bersama.”
Sambil mendengarkan, saya merenung. Apakah kebersamaan ditentukan oleh
sebuah keadaan? Apakah kebersamaan timbul hanya karena sebuah kesusahan? Bagaimana
sewaktu ada kebahagiaan atau keuntungan, apakah salah satu pihak akan berpaling?
Keluar dari pemikiran seperti itu, kebersamaan belum tentu tergantung pada
keadaan, tetapi lebih kepada kesepakatan atau perjanjian.
Matius 18:19-20 Firman Tuhan berkata, “Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika
dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka
itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang
berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.”
Matius 26:23, “Ia menjawab: ‘Dia yang bersama-sama dengan Aku
mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.’”
Kebersamaan yang sejati adalah ketika ada kesepakatan dan perjanjian. Baik
dalam hubungan suami istri, keluarga, persahabatan, penggembalaan maupun dalam
Tuhan. Untuk mengikatkan satu sama lain harus dilandasi sikap saling menjaga, saling
setia dan saling melindungi. Ketika keadaan berat, sama-sama dijinjing. Apabila dalam
keadaan kelimpahan, nikmatilah bersama. Dalam pergumulan, berjuanglah bersama.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang tetap teguh mengikatkan diri dalam
kesepakatan dan perjanjian bersama Tuhan.
Sahabat, mari tetap teguh mengikatkan diri dalam kesepakatan dan perjanjian kepada
Tuhan, melalui gereja-Nya. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada
mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Kebersamaan Sejati Adalah
Ketika Ada Kesepakatan Dan Perjanjian
18 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan
Jumat, 20 Mei 2016
T1
Kasih Bapa Kepada Anak
Bagaimana caranya menyatakan kasih?
Suatu ketika, terjadi bencana longsor
di sebuah wilayah. Saat longsor menimpa hotel,
reruntuhan tembok bangunan tersebut tumbang
menimpa seorang anak. Secara refleks, bapanya langsung menopang anak
tersebut, sehingga anaknya selamat dari reruntuhan, sedangkan bapa tersebut
meninggal akibat tergencet tembok bangunan.
Kejadian tersebut sempat tersiar diberbagai media sosial, setiap pembaca
yang sempat membacanya merenung sejenak terhadap peristiwa tersebut, sambil
menundukan kepala sebagai tanda hormat kepada bapa yang rela mengorbankan
diri bagi anak yang dikasihinya.
Keluar dari pemikiran seperti itu, kasih melepaskan diri dari keegoisan
hidup, bahkan rela mengorbankan diri dan tidak merasa sudah berkorban.
1 Yohanes 3:16 Firman Tuhan berkata, “Demikianlah kita ketahui kasih
Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun
wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.”
Keselamatan memerlukan pengorbanan, terkadang bagitu banyak hal
yang dialami, seakan-akan datang begitu saja. Sesungguhnya, ketika semua itu
terjadi, ada pengorbanan yang dilakukan oleh orang lain, baik secara pertukaran
fisik, maupun mengorbankan waktu berdoa. Karena itu, wajiblah bagi kita selalu
bersyukur atas anugerah-Nya. Kalau memiliki kesempatan, berkorbanlah dengan
memberi persembahan syukur.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang menyatakan kasih dengan melakukan
pengorbanan.
T3
Sahabat, mari kita menyatakan kasih, melalui pengorbanan Setelah melakukannya,
jangan merasa sudah berkorban. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang
membutuhkan.
Kasih Diwujudkan Melalui Pengorbanan
Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 19
Makmur Sepekan
Sabtu, 21 Mei 2016
T1
Jalur Bus Way
Apa saja yang harus kita pelajari dari seorang prajurit?
Suatu siang setelah selesai makan siang
disebuah tempat makan, bersama-sama dengan
rekan-rekan, kami kembali lagi ke kantor. Dan
seperti biasa kemacetan terjadi di jalan menuju
kantor. Nah, permasalahannya ada yang menggiurkan untuk dilewati yaitu jalur busway.
Beberapa bus umum, mobil dan motor dengan “gembira” melewati jalur tersebut
dikarenakan jalur tersebut kosong.
Rekan sekantor saya sudah akan mengarahkan mobilnya ke jalur tersebut
akan tetapi saya melarangnya. Kata saya selanjutnya, “Ikuti saja jalur kita. Kita tidak
tahu apa yang terjadi di depan kalau kita melanggar jalur busway.” Namun, kami sudah
melanggar, kemudian terjadi “sesuatu”. Sewaktu kemacetan sudah terurai, nampak
sebuah mobil di depan kami, yang memakai jalur busway, diberhentikan oleh petugas
kepolisian. Ingin cepat tapi melanggar aturan dan akhirnya terkena hukuman.
Keluar dari pemikiran seperti itu, hargailah waktu, proses dan sesama.
Yosua 1:7-8 Firman Tuhan berkata, “Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu
dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang
telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan
atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi. Janganlah engkau
lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya
engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab
dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.”
Menghargai proses, waktu dan sesama adalah sikap yang mendidik kita
untuk berjalan dalam kebenaran dengan ketekunan. Mari tetap muliakan Tuhan dengan
ketaatan dan kepatuhan. Hargailah anugerah.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang menghargai waktu, proses dan sesama
dengan tekun.
Sahabat, mari kita menjauhi sikap tidak sabardan menghalalkan segala cara untuk
mendapatkan sesuatu. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada
mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Hargai Proses, Waktu & Sesama
20 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan
Minggu, 22 Mei 2016
T1
Menelusuri Lorong Waktu
Dimanakah tempat perteduhan terbaik?
Kalau dimasa lalu kita belajar WAKTU
adalah UANG, maka hari ini yang kita harus pelajari
adalah “WAKTU itu adalah NAFAS “.
Keluar dari pemikiran seperti itu, waktu
adalah nafas yang setelah terlewat tidak akan bisa kembali.
Kejadian 6:3 Firman Tuhan berkata, “Berfirmanlah TUHAN: “Roh-Ku tidak akan
selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi
umurnya akan seratus dua puluh tahun saja.”
Manusia sesungguhnya hanya pengendara di atas punggung usianya.
Digulung hari demi hari, bulan & tahun tanpa terasa. Nafas kita terus berjalan seiring
jalannya waktu, setia menuntun kita ke pintu kematian. Sesungguhnya DUNIA lah yang
semakin kita JAUHI & LIANG KUBUR lah yang semakin kita DEKATI.
Satu hari berlalu, berarti satu hari pula berkurang usia kita. Umur kita yang
tersisa di hari ini sungguh tak ternilai harganya, sebab esok hari belum tentu jadi bagian
dari diri kita. Karena itu, “Jangan biarkan hari ini berlalu tanpa KEBAIKAN yang bisa kita
LAKUKAN, sebab hal tersebut lah yang membuat “HARI kita TERLEWATI dengan ARTI “.
JANGAN tertipu dengan USIA MUDA, karena SYARAT untuk MATI tidaklah harus
TUA. JANGAN terperdaya dengan badan sehat, Karena SYARAT untuk MATI tidak pula
harus SAKIT. Tetapi TERUSLAH berbuat baik…berkata baik…kritisi semua yang tidak baik.
Jadilah seperti AKAR yang TIDAK TERLIHAT, tapi tetap MENYOKONG KEHIDUPAN. Jadilah
seperti JANTUNG yang TIDAK TERLIHAT, tapi terus BERDENYUT setiap saat TANPA
HENTI. Hingga membuat kita TERUS HIDUP, sampai BATAS WAKTUNYA untuk BERHENTI.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang selalu bersyukur dan menggunakan waktu
dengan benar.
Sahabat, Mari kita belajar untuk bersyukur atas segalanya dan menggunakan waktu
dengan benar. Waktu tidak akan pernah kembali. Bagikan kebenaran hari ini, kepada
mereka yang membutuhkan.
Isilah Kehidupan Kita Dengan
Kebaikkan Di Sisa Waktu Kehidupan
Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 21
Makmur Sepekan
Senin, 23 Mei 2016
T1
Berada Dalam Wilayah WIFI
Mengapa terkadang kekuatan kita terkuras?
Sekalipun rasanya tidak ada penyebabnya?
Hampir setiap handset sekarang ini
memiliki fasilitas untuk sambungan internet.
Untuk mengoperasikan ketersediaan fasilitas
tersebut diperlukan simcard atau wifi sebagai repeater provider. Karena itu,
pastikanlah handsetnya selalu aktif tersambung dengan wifi, ketika berada di wilayah
yang menyediakan fasilitas seperti itu.
Saya ada pengalaman ketika berada di wilayah yang tersedia fasilitas
internet gratis dengan daya tinggi, namun saya lupa mengaktifkan wifi handsetnya.
Sehingga walaupun ketersediaan fasilitas tersebut yang seharusnya memudahkan,
karena kelalaian saya tetap mengunakan internet sendiri yang tentu dengan biaya
sendiri dan keadaan daya lebih lemah.
Keluar dari pemikiran seperti itu, ketika putusnya hubungan dengan
ketersediaan, berakibat terkurasnya kekuatan pribadi.
Roma 8:28 Firman Tuhan berkata, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut
bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang
mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
Kasih karunia merupakan kekuatan supranatural yang tersedia dari
Tuhan, untuk memperlengkapi orang percaya melakukan setiap aktivitasnya, untuk
memuliakan Tuhan. Karena itu, ketika seseorang ingin bergerak dalam kasih karunia
tersebut, seharusnya masuk dalam jaringan kasih-Nya, artinya mengakses jaringan
kasih karunia dengan standar mengasihi Tuhan dalam segala aktivitas hidupnya.
T2
T3
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang diperlengkapi dengan kasih karunia
Tuhan dan masuk ke dalam jaringan kasih-Nya.
Sahabat, marilah kita selalu menjaga akses kita dengan Bapa Sorgawi, karena itu
adalah jaringan kasih karunia Tuhan. Bagikan berkat 3 T hari ini kepada setiap orang
yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Masuklah Dalam Jaringan Kasih-Nya
22 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan
Selasa, 24 Mei 2016
T1
Kasino Dalam Kapal
Apa yang harus kita waspadai, menurut
renungan MS hari ini?
Ketika berwisata dengan sebuah
kapal pesiar, dalam kapal itu terdapat
kasino. Banyak peserta menjadikan itu suatu
kesempatan mengadu keberuntungan. Sesungguhnya itu adalah jebakan dari
si jahat, supaya melalui pemahaman seperti itu diperbolehkan berjudi, walaupun
terkadang tahu, judi itu tidak berguna baginya.
Pengalaman kami di Macau bersama keluarga, kami sempat menginap
di sebuah hotel yang didalamnya terdapat kasino, seorang wanita setelah berjudi
dan mungkin kalah, sehingga kelihatannya berusaha merayu pria-pria hidung
belang di sana, untuk mendapatkan uangnya, lalu berjudi lagi.
Keluar dari pemikiran seperti itu, berbagai kejadian dunia ini cenderung
merupakan jebakan si jahat yang menjerat mereka yang lemah imannya.
Yohanes 10:10 Firman Tuhan berkata, “Pencuri datang hanya untuk
mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka
mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”
Iblis datang menjebak Adam & Hawa. Keduanya terjebak sehingga keluar
dari rencana Allah. Namun, Yesus datang mengalahkan pekerjaan penyesat
yang membinasaka dan memberi hidup bagi yang percaya dan kelimpahan bagi
kemuliaan-Nya. Barang siapa hidup bersama Yesus, sesungguhnya hidup lebih
dari pemenang.
T2
Bayangkanlah bahwa Anda adalah orang yang percaya tidak terjebak oleh
godaan iblis.
T3
Sahabat, mari kita berhati-hati dan waspada terhadap segala jebakan iblis yang
terkasang sulit untuk disadari.. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang
yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Waspada Terhadap Jebakan Iblis
Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 23
Makmur Sepekan
Rabu, 25 Mei 2016
T1
Masuk Ke Dalam Hidup
Konsep apakah yang harus kita miliki?
Ada banyak orang memiliki pemahaman
seperti orang muda yang kaya dalam Matius 19,
yang menghubungkan “perbuatan baik” dengan
“memperoleh” hidup yang kekal. Pola pikir seperti ini lazim ada di dalam diri orang Kristen
yang mengikuti “agama,” bukan mengikuti Kristus. Banyak orang Kristen yang datang
kepada Tuhan dengan konsep ingin “memperoleh” hidup. Jadi konsepnya adalah “diberi”
atau “menerima.” Inilah mental “menerima”. Konsep menerima hidup kekal seperti ini,
akan mendorong manusia menukarnya dengan “perbuatan baik” tanpa perlu menjalani
(masuk ke dalam) hidup itu sendiri.
Keluar dari pemikiran seperti itu, kita tidak bisa menghasilkan kehidupan dan
memperoleh hidup kekal dengan berbuat baik. Sebaliknya, kita justru menghasilkan
perbuatan baik dan memperoleh hidup yang kekal dengan menjalani kehidupan yang
sesuai perintah-Nya.
Matius 19:16-17 Firman Tuhan berkata, “Ada seorang datang kepada Yesus,
dan berkata: ‘Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh
hidup yang kekal?’ Jawab Yesus: ‘Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku
tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke
dalam hidup, turutilah segala perintah Allah.’”
Tuhan Yesus menjelaskan bahwa orang harus “masuk ke dalam hidup” dengan
cara menuruti segala perintah-Nya. Ini berarti kita harus menjalani (melakoni) hidup.
Manusia yang telah menjadi serupa Kristus inilah yang akan memperoleh hidup yang
kekal. Bagaimana caranya agar kita dapat “masuk ke dalam hidup?” Yesus mengajarkan
agar kita “melepaskan” pegangan hidup yang selama ini kita andalkan (ay. 21-22), dan
mulai masuk ke dalam hidup (menjalani kehidupan) yang sesuai dengan firman-Nya.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang hanya mengandalkan Yesus sebagai
pegangan hidup dan masuk ke dalam hidup.
Sahabat, mari kita hanya mengandalkan Yesus sebagai pegangan hidup. Bagikan berkat
3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan, terutama di kamit.
Hanya Mengandalkan Yesus
24 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan
Kamis, 26 Mei 2016
T1
Terkontaminasi Keadaan
Apakah yang dimaksud dalam MS hari ini?
Waktu menginap disalah satu hotel, persis
bersebelahan dengan sebuah ruang pertemuan.
Malam itu sedang diadakan acara dinner party,
sehingga beberapa jenis makanan harus dimasak
langsung saat penyajian. Tentu keadaan seperti itu membuat aroma masakan masuk
ke dalam ruang kamar tidur kami, sehingga suasana menjadi kurang nyaman. Ketika
disampaikan ke pengurus hotel, mereka langsung ambil tindakan mengatasi masalah
tersebut. Setelah diarahkan acara masak dinner partynya ke ruangan lain, dengan
sendirinya keadaan ruang tidur kami berubah, tetapi bagian dalam kamar masih tersisa
aroma yang sudah mengkondisi keadaan, sehingga masih terasa aroma tidak sedap.
Keluar dari pemikiran seperti itu, kejadian baik-buruk datang silih berganti,
setiap kejadian menimbulkan keadaan tersendiri yang terutama mengerti makna dari
keadaan tersebut.
Yohanes 2:5-7 Firman Tuhan berkata, “‘Tetapi ibu Yesus berkata kepada
pelayan-pelayan: Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!’ Di situ ada enam tempayan
yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya
dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: ‘Isilah tempayan-tempayan
itu penuh dengan air.’ Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.
Kehabisan anggur merupakan suatu kejadian yang sangat memalukan dalam
pernikahan di kana. Kepercayaan terhadap Tuhan Yesus bukan syarat keagamaan,
melainkan kekuatan mendatangkan mujizat untuk mewujudkan harapan. Percayalah
Yesus telah bangkit. Itu merupakan mujizat kehidupan yang kekal. Apa yang diperbuatNya dahulu, hari ini akan diperbuat-Nya juga bagi orang percaya!
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang percaya kepada Yesus, bukan secara
agamawi saja.
Sahabat, jangan kita percaya kepada Yesus hanya sebatas syarat keagamaan saja,
tetapi benar-benar percaya kepada-Nya, tanpa syarat. Bagikan berkat kebenaran yang
Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Percaya Akan Kebangkitan Yesus
Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 25
Makmur Sepekan
Jumat, 27 Mei 2016
T1
Gegana
Mengapa orang seringkali kehilangan kekuatan dan
pengharapan?
Seorang ibu duduk dengan tatapan
kosong ke arah mimbar gereja. Tak lama kemudian
seorang hamba Tuhan yang menjadi Gembala
di gereja tersebut datang mendekat dan mengucapkan salam kepada ibu itu hingga
beberapa kali, akan tetapi salam tersebut tidak dijawabnya. Setelah agak dekat dan
sekali lagi bapak Gembala tersebut mengucapkan salam, barulah ibu tersebut menoleh
dan terkejut sambil meminta maaf.
Kemudian ibu itu memulai ceritanya bahwa dia sedang “gegana”. Bapak
Gembala kaget dan bertanya apakah ada relevansinya dengan pasukan penjinak bom.
Ooo ternyata “gegana” adalah singkatan gelisah, galau dan merana. Ibu itu menceritakan
bahwa suaminya adalah seorang pengusaha. Dan sekarang sedang mempunyai masalah
dalam bisnis. Hingga menyeret suaminya ke ranah hukum dan mengakibatkannya masuk
penjara. Hal tersebut yang membuat ibu itu merasa kehilangan harapan dan putus asa.
Keluar dari pemikiran seperti itu, masalah sering membuat manusia hilang
kekuatan dan pengharapan, seolah-olah tidak ada lagi jalan keluar.
Matius 6:33 Firman Tuhan berkata, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan
kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” 1 Korintus 14:1,
“Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama
karunia untuk bernubuat.”
Masalah dan tantangan yang datang seringkali membuat manusia hilang
kekuatan dan pengharapan. Kenapa? Karena kebanyakan manusia fokus terhadap
masalah dan menyelesaikan dengan kekuatan serta pengertiannya sendiri tanpa
melibatkan Tuhan. Kejar Kasih-Nya dengan berserah dan meletakkan pengharapan
serta kekuatan kita dihadapan-Nya. Arahkan dan fokus kepada-Nya. Menyerahlah dan
bawa hidup kita dalam tangan-Nya.
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang datang kepada Tuhan, berserah dan
berharap pada-Nya.
Sahabat, mari kita berfokus kepada Tuhan, mencariNya, mengejar kasih-Nya dan hanya
berharap kepada-Nya. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan.
Jangan Berfokus Kepada Masalah
26 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Makmur Sepekan
Sabtu, 28 Mei 2016
T1
Menakjubkan!
Mengapa kita tidak boleh membenarkan diri
sendiri?
Ketika Yesus menyembuhkan seseorang
yang lumpuh sebagai bukti kuasa-Nya untuk
mengampuni dosa manusia, takjublah orang-orang
yang menyaksikan peristiwa itu. Lalu mereka
“memuliakan Allah, katanya, ‘Yang begini belum pernah kita lihat’” (Markus 2:12). Lebih
dari dua belas kali dalam injil Markus, kita membaca tentang orang-orang yang memberi
reaksi serupa terhadap perkataan dan pelayanan Yesus.
Kata yang diterjemahkan sebagai “takjub” atau “heran”, dalam bahasa
aslinya mengandung suatu makna “terperosok dalam kondisi terkejut atau takut, atau
keduanya”. Terkadang kita mungkin merasakan hal yang sama ketika berjumpa dengan
Yesus Kristus melalui pembacaan firman Allah. Seperti murid-murid-Nya, kita mungkin
heran saat membaca perkataan Yesus, “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk
ke dalam Kerajaan Allah” (Markus 10:23). Kerap kali kita berpikir bahwa dengan memiliki
uang banyak, selesailah semua masalah kita.
Mengapa mereka heran? Apakah mereka berpikir bahwa pria itu tidak
terjangkau oleh kuasa Allah yang menyelamatkan? Apakah kita memiliki pikiran yang
sama saat Allah menyelamatkan orang tertentu?
Keluar dari pemikiran seperti itu, Yesus tidak terikat oleh batasan atau harapan
kita. Dia berbicara dan bertindak dengan kuasa dan hikmat yang jauh melampaui akal kita.
Markus 2:12 Firman Tuhan berkata, “Mereka semua takjub lalu memuliakan Allah.”
Dengan rasa hormat dan kekaguman, marilah kita mendengar perkataan
Yesus dan mencari jamahan tangan-Nya yang berkuasa untuk mengubahkan. di salin
dari tenungan harian : David McCasland
T2
T3
Bayangkan bahwa Anda adalah seorang yang berhasil tidak membenarkan diri sendiri.
Sahabat, mari kita belajar akan Firman-Nya dan mencari jamahan tangan-Nya yang
memiliki kuasa yang menakjubkan. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari
ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.
Jangan Mengkukur Kuasa Allah Yang Tak Terbatas
Dengan Pikiran Anda Yang Terbatas
Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016 | 27
Makmur Sepekan
Minggu, 29 Mei 2016
T1
Mata Adalah Pintu Hati
Mengapa kita tidak boleh berjalan berdasarkan
pengalaman, sekalipun terlihat benar?
Karena di mana hartamu berada, di
situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita
tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh
tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang
ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. Tak seorang pun dapat
mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang
seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan
tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan
kepada Mamon.
Keluar dari pemikiran seperti itu, dimana mata memandang disitulah hati
berada, bagaikan sauh yang berlabuh dengan kuat. Tidak seorang-pun dapat
berlabuh pada dua pelabuhan dalam waktu yang sama. Karena itu, arahkanlah
pandangan mata kepada janji Tuhan, disitulah sumber kehidupan yang kekal.
Amsal 20:27 Firman Tuhan berkata, “Roh manusia adalah pelita Tuhan,
yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya.”
Barang siapa berjalan dalam pimpinan Roh Kudus, rohnya menjadi
pelita Tuhan. Dan apa yang dikerjakannya, Tuhan turut bekerja mendatangkan
keberhasilan yang maksimal. Karena itu, biarlah roh kita menyala-nyala dalam
persekutuan dengan Roh Kudus untuk mengerjakan keselamatannya, dari
sanalah sumber pengharapan bagaikan sauh yang kuat berlabuh pada janji-Nya.
T2
Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang memandang kepada janji Tuhan
T3
Sahabat, mari kita bejalan dalam pimpinan Roh Kudus dan mengarahkan
pandangan kita terhadap janji-Nya. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka
yang membutuhkan.
Arahkanlah Pandangan Mata
Kepada Janji Tuhan
28 | Makmur Sepekan - Edisi VIII, Mei 2016
Download