SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI PADA PERINGATAN

advertisement
SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI
PADA PERINGATAN NUZULUL QUR'AN
1429 H / 2008 M
TANGGAL 16 SEPTEMBER 2008
DI MASJID ISTIQLAL
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabrakatuh.
Yang Saya Hormati,
Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal; Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat
Islam;
Para Alim Ulama, hadirin, kaum muslimin dan muslimat; Jamaah Masjid Istiqlal yang
berbahagia.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena atas izinNya pada malam 17 bulan Ramadhan ini kita dapat menyelenggarakan Peringatan Nuzulul Qur'an
di Masjid Istiqlal. Semoga amal ibadah kita di bulan Ramadhan yang mubarak ini diterima oleh
Allah SWT.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
SAW beserta keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Kaum Muslimin meyakini bahwa Al Qur'an, adalah sumber utama ajaran Islam, dan sumber
ilmu pengetahuan yang tak habishabisnya untuk digali dan dikaji. Al Qur'an menyajikan substansi
hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan sesamanya, dan hubungan manusia
dengan alam semesta.
Dalam sejarah kemanusiaan Al Qur'an merupakan naskah tertulis pertama yang sangat berjasa
mendorong kemajuan dan mencerahkan peradaban. Peran Al Qur'an dalam pencerahan peradaban
terkait dengan pandangan tentang keistimewaan kedudukan manusia dibanding dengan makhluk
lainnya.
Setiap muslim diingatkan bahwa akal adalah karunia yang sangat penting di antara karunia
yang diberikan Allah kepada manusia. Namun akal semata, tidak akan pernah bisa membawa
manusia kepada kesejahteraan dan kebahagiaan yang hakiki. Oleh karena itu, kepada manusia
diberikan hidayah agama yang menjadi pedoman yang pasti dalam menjalankan tugas
kekhalifahan di muka bumi. Dengan mengandalkan kemampuan akal semata, tapi mengabaikan
tuntutan agama, hanya akan melahirkan manusia yang pintar tapi berakhlak rendah dan tidak
memberikan manfaat bagi sesama.
Fungsi dan peranan agama secara umum disebutkan dalam Al Qur'an:
Artinya : "Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (Al-Qur'an)
supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. dan Sesungguhnya
Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu ". (QS. Al
Hadiid : 9)
Setiap kali Nuzulul Qur'an diperingati, kita selalu diingatkan bahwa sebagai muslim kita harus
mempercayai dan menerima eksistensi Al Qur'an sebagai kebenaran yang tidak bisa diragukan.
Berangkat dari keyakinan tersebut, setiap muslim seharusnya membina kehidupan dan
perilakunya di atas ajaran-ajaran Islam yang diyakini kebenarannya.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Al Qur'an dan Hadis Nabi SAW memberikan pedoman dan ketentuan yang seharusnya
dipedomani dalam interaksi dengan sesama manusia sebagai individu maupun sebagai kelompok
masyarakat. Dalam hubungan sosial, tidak terelakkan perlunya kehidupan dibingkai dengan
aturan-aturan yang meliputi hak dan kewajiban sesama manusia.
Islam memberikan pedoman dasar menyangkut hak dan kewajiban kemanusiaan yang harus
dipatuhi demi terciptanya kehidupan yang adil, rukun dan harmonis. Dalam Islam, memenuhi
kewajiban terhadap Allah dan sesama manusia didahulukan daripada menuntut hak. Islam
menekankan apa yang disebut sebagai kewajiban asasi manusia, dan bukan semata-mata hak asasi
manusia seperti yang terdapat dalam masyarakat Barat dengan paham individualisme.
Dalam rangka kewajiban asasi terhadap sesama manusia, Islam menetapkan wadahnya, antara
lain kewajiban menunaikan zakat, dan anjuran berinfaq serta bershadagah di jalan Allah.
Berkaitan dengan pelaksanaan zakat, infaq dan shadaqah, tujuannya tidak sekadar memberi
makan fakir miskin untuk sehari atau dua hari, tapi adalah untuk memperbaiki kesejahteraan
mereka dan melindungi martabat serta kehormatannya sebagai manusia.
Dalam Al Qur'an bahkan ditegaskan:
Artinya : "Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta
benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul,
kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam
perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di
antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang
dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya ".
(QS. Al Hasyr : 57)
Zakat, infaq dan shadaqah perlu dikelola dengan baik agar memberikan manfaat terhadap
kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Untuk itu, Pemerintah tengah menyiapkan naskah
revisi Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat yang akan dimajukan
ke DPR. Zakat sebagai potensi besar yang dimiliki umat Islam seharusnya bisa memberikan
manfaat yang efektif untuk memecahkan masalah kemiskinan dewasa ini. Oleh sebab itu,
kekurangan dan kelemahan perangkat aturan dan sistemnya perlu disempurnakan demi untuk
kepentingan bersama.
Kita sangat prihatin dengan musibah yang terjadi kemarin pada waktu seorang muzakki
membagikan zakat kepada fakir miskin dan dhuafa di Pasuruan, Jawa Timur, yang menelan
korban 21 orang meninggal dunia karena berebut dan berdesak-desakan untuk menerima zakat
langsung dari tangan muzakki.
Kejadian yang pernah pula terjadi di Jakarta beberapa tahun lalu, diharapkan tidak terulang
lagi untuk selama-lamanya di mana pun di tanah air kita. Pendistribusian zakat, sebaiknya
dilakukan melalui amil zakat yang diberi kewenangan untuk memungut dan mendistribusikan
zakat sesuai dengan pesan Al Qur'an. Amil zakat juga perlu memperbaiki pelayanan terhadap
mustahik baik yang meminta maupun mustahik yang tidak meminta karena bisa menjaga
kehormatannya.
Hadirin dan hadirat yang terhormat,
Al Qur'an adalah sumber gagasan dan inspirasi bagi umat Islam untuk membangun masa
depan yang lebih baik. Umat Islam sebagai umat terbaik yang ditampilkan Allah di antara umat
manusia karena kita melaksanakan amar makruf nahi munkar serta beriman kepada Allah, akan
berhasil menggapai masa depan yang gemilang untuk memimpin peradaban, jika kita mampu
memelihara persatuan dan tidak mudah diadu-domba. Di samping itu, umat Islam dalam
memperjuangkan aspirasi keagamaan di dalam masyarakat dan negara hendaklah melalui cara
demokratis, dan menjauhi cara kekerasan. Islam adalah agama dakwah yang mengajak manusia
kepada kebenaran dengan hikmah, mau'izhah hasanah dan billati hiya ahsan.
Peringatan Nuzulul Qur'an diharapkan menjadi momentum bagi umat Islam untuk
meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan Al Qur'an sebagai pedoman hidup dan
sumber petunjuk yang kekal abadi dan universal. Marilah kita sosialisasikan ajaran dan nilai-nilai
Al Qur'an dalam berbagai aspek kehidupan sebagai warga masyarakat agar peran dan fungsi
wahyu lebih dirasakan dalam keberagamaan dan kehidupan kita bersama.
Perkembangan sosial dalam kehidupan umat Islam dewasa ini yang dipicu oleh kemajuan
teknologi dan informasi, memerlukan respon yang tepat dari para pernimpin, termasuk para
pemimpin agama sebagai referensi umat. Para ulama dan da'i perlu terus menyampaikan dan
memberikan pemahaman Islam yang benar dan utuh kepada umat di tengah perkembangan
kehidupan masyarakat yang penuh dinamika dan tantangan.
Demikian beberapa pesan Nuzulul Qur'an yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan yang
berbahagia ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat dan- taufiq-Nya kepada kita
semua dalam membangun bangsa, negara clan agama menuju kehidupan yang Baldatun
Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur.
Terima kasih.
Waffakonallahu waiyyakum.
Wassalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, September 2008
Menteri Agama RI
ttd
Muhammad M. Basyuni
Download