Analisis Informasi Akuntansi Sebagai Dasar Dalam Pengambilan Keputusan Pada Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (Studi pada UD Rimba Kencana, Usaha Jasa Car Wash dan Photo Copy PUBA di Kabupaten Pamekasan) Mujairimi Dosesn Fakultas Ekonomi Universitas Islam Madura Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan manfaat informasi akuntansi dalam upaya pengambilan keputusan pada UD RIMBA KECANA, PHOTO COPY PUBA dan CAR WASH selama satu bulan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akutabilitas Publik (SAK ETAP). Metode penelitian yang digukan yaitu metode kualitatif deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan perusahaan belum menerapkan dan memanfaatkan informasi akuntansi dalam aktifitas bisnisnya, sehingga laba atau rugi yang diperoleh oleh perusahaan dan aset yang dimilikinya belum diketahui. Keywords : SAK ETAP dan Informasi Akuntansi PENDAHULUAN Latar Blakang Perkembangan perusahaan kecil dan menengah yang ada di Kabupaten Pamekasan mengalami pertumbuhan. Hal ini dapat dilihat dari dibukanya usaha baru yang dilakukan oleh masyarakat mulai dari usaha jasa foto copy, laundry, salon dan pertokoan baik yang sifatnya kecil maupun besar. Pertumbuhan usaha kecil tersebut perlu diapresiasi dan perlu dibina agar dapat berkembang dengan baik yang dapat membantu pertumbuhan perekonomian Indonesia. Dengan pertumbuhan usaha kecil tersebut maka akuntansi sangat penting untuk dimanfaatkan agar pertumbuhan laba atau keuntungan dapat diketahui dengan baik. Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, mengelolah data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan. Akuntansi adalah bahasa bisnis, karena dengan akuntansi sebagian besar informasi bisnis dikomunikasikan. Akuntansi yaitu suatu proses pencatatan penggolongan, peringkasan, ppelaporan dan penganalisisan data keuangan suatu entitas. Berdasarkan catatatan tersebut selanjutnya dapat disusun laporan keuangan sebagai proses akhir dari kerangka akuntansi (Jusup, 2011:04). Dengan informasi akuntansi maka dapat dijadikan informasi dengan cara melihat laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan peubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dengan berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan (PSAK, 2009:2). Adapun tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu (SAK ETAP, 2013:3). Putra dan Kurniawati (2011:22) meneliti tentang penyusunan laporan keuangan untuk usaha kecil dan menengah berbasis standar akuntansi keuangan entitas akuntabilitas publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UKM mengalami kendala dalam menyusun laporan keuangan karena kurangnya SDM yang memiliki kemampuan dalam bidang akuntansi dan kurangnya alokasi waktu untuk menyusun laporan keuangan. Linawati dan Restuti (2015:149) meneliti tentang pengetahuan akuntansi pelaku usaha mikro, kecil danmenengah (umkm) atas penggunaan informasi. Hasil pengujian pengaruh pengetahuan akuntansi pelaku usaha kecil dan menengah atas penggunaan informasi akuntansi dapat disimpulkan bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap informasi akuntansi pada UMKM Konveksi di Kecamatan Tingkir Lor Kota Salatiga. Berdasarkan hal dapat menunjukkan bahwa informasi akuntansi dapat memberi manfaat kepada semua pihak yang berkepentingan pada suatu entitas terkait dengan perkembangan atau kondisi perusahaan tersebut. Yang menjadi permasalahan yaitu banyaknya usaha kecil yang tidak mampu menyusun laporan keuangan, sehingga berakibat pada tinggi rendahnya laba yang diperolehnya tidak diketahui berapa nilainya. Oleh karena itu, informasi akuntansi sangat penting, terutama bagi perusahaan untuk dapat mengetahui berapa besarnya laba yang diperoleh, baik secara bulanan maupun secara tahunan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah bagaimana pemanfaatn informasi akuntansi (yang meliputi, pencatatan, penjurnalan, bukusar hingga penyusunan laporan keuangan) pada usaha mikro, kecil dan menengah di Kabupaten Pamekasan dalam upaya pengambilan keputusan. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Tredahulu Linawati dan Restuti (2015) meneliti tentang pengetahuan akuntansi pelaku usaha mikro, kecil danmenengah (umkm) atas penggunaan informasi. Putra dan Kurniawati (2011) meneliti tentang penyusunan laporan keuangan untuk usaha kecil dan menengah berbasis standar akuntansi keuangan entitas akuntabilitas publik. Mujairimi, 2015) meneliti tentang Implementasi SAK ETAP dan Pengungkapan laporan keuangan pada PT Prima Akses Madura Pamekasan. Pengertian Usaha Kecil, Mikro dan Menengh Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Pasal 1 Nomor 20 tahun 2008 tentang usaha mikro kecil dan menengah didefinisikan sebagai berikut : 1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam UndangUndang ini. 2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. 3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini. 4. Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia. 5. Dunia Usaha adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia dan berdomisili di Indonesia. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan. PRINSIP DAN TUJUAN PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Prinsip pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah sebagai berikut : a. penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri; b. perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan berkeadilan. c. pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; d. peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; dan e. penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara terpadu. Sedangkan tujuan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yaitu: a. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan berkeadilan menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri; dan b. Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan. KRITERIA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH 1. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut: a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). 2. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut: a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). 3. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut: a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah). 4. Kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, dan ayat (2) huruf a, huruf b, serta ayat (3) huruf a, huruf b nilai nominalnya dapat diubah sesuai dengan perkembangan perekonomian yang diatur dengan Peraturan Presiden. Pengertian Akuntansi Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang berguna bagi semua pihak atau stakholder. Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, mengelolah data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan. Akuntansi adalah bahasa bisnis, karena dengan akuntansi sebagian besar informasi bisnis dikomunikasikan. Akuntansi yaitu suatu proses pencatatan penggolongan, peringkasan, ppelaporan dan penganalisisan data keuangan suatu entitas. Berdasarkan catatatan tersebut selanjutnya dapat disusun laporan keuangan sebagai proses akhir dari kerangka akuntansi (Jusup, 2011:04). Pengertian Laporan Keuangan Menurut Fahmi, (2011:2) mendefinisikan bahwa laporan keuangan merupakan suatu proses informasi yang menggambarkan kondisi keungan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan tersebut. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugastugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan. Disamping itu, laporan keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan keuangan kepada pihak-pihak diluar perusahaan (Baridwan, 2004:17). Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalalm laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu, dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan, (PSAK,2009:5). Tujuan Laporan Keuangan Adapun tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu (SAK ETAP, 2013:3). Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka m,encapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi, asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian, serta arus kas, (PSAK, 2009 : 1.2). Komponen Laporan Kenuangan Dalam SAK ETAP (2013:12) dijelaskan bahwa laporan keuangan entitas meliputi, neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kulitatif. Data yang diperlukan berupa sejarah singkat, bukti transaksi dan penyusunan laporan keuangan pada usaha kecil dan menengah. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tanpa perantara. Sedangkan data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (Indriantoro dan Supomo (2009:146). Sumber data dalam penelitian ini adalah diperoleh melalui wawncara, observasi dan dokumentasi, serta catatan akuntansi yang meliputi penjurnalan, buku besar sampai dengan laporan keuangan pada UD Rimba Kencana, Usaha Jasa Photo Copy PUBA dan Usaha Jasa Car Wash di Kabupaten Pamekasan. Teknik Pengumpulan Data Proses pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini melalui dua tahap penelitian, yaitu: Studi Kepustakaan (Library Research) dan studi lapangan. Studi lapangan dilakukan dengan wawancara yaitu, melakukan komunikasi secara langsung pada pihak terkait dan observasi, dokumentasi dengan cara mengumpulkan, menyalin, melihat, serta mengevaluasi laporan keuangan. Tehnik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, yaitu analisis data dengan cara memberikan penjelasan dengan memberikan predikat kepada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Penelitian kualitatif menekankan pada pemahaman mengenai maslah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas atau natural setting yang holistis, kompleks dan rinci, (Indriantoro dan Supomo, 2009:12). Untuk mencapai tujuan penelitian agar sesuai dengan yang diharapkan dan memperoleh suatu kesimpulan, maka data yang telah terkumpul dianalisis dengan catatan akuntansi yang meliputi penjurnalan, buku besar samapai dengan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK ETAP). Adapun langkah yang dilakukan setelah memperoleh data pada UD Rimba Kencana, Usaha Jasa Photo Copy PUBA dan Usaha Jasa Car Wash di Kabupaten Pamekasan adalah sebagai berikut: Pertama, melakukan wawancara, dokumentasi pada UD Rimba Kencana, Usaha Jasa Photo Copy PUBA dan Usaha Jasa Car Wash di Kabupaten Pamekasan. Kedua, menyusun laporan keuangan sesuai dengan SAK ETAP. Ketiga, memberi kesimpulan. PEMBAHASAN Informasi Akuntansi Dalam pemanfaatan informasi akuntansi ini adalah untuk mengetahui proses pencatatan transaksi yang terjadi pada Usaha Dagang RIMBA KENCANA, Usaha Jasa PHOTO COPY PUBA dan Usaha Jasa CAR WASH yang ada di Kabupaten Pamekasan, yang meliputi penjurnalan, buku besar hingga laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, ekuitas, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Usaha Dagang RIMBA KENCANA, Usaha Jasa PHOTO COPY PUBA dan Usaha Jasa CAR WASH hanya melakukan catatan atas setiap transaksi yang terjadi selama usha mereka berlangsung. Hal ini disebabkan karena ketidakmampuan mereka dalam memanfaatkan akuntansi. Untuk mengetahui berapa laba atau rugi yang diperoleh oleh perusahaan, maka akuntansi sangat berguna bagi setiap perusahaan. Informasi akuntansi meliputi penjurnalan, buku besar neraca saldo dan laporan keuangan. Catatan yang dilakukan oleh perusahaan berfungsi hanya untuk mengetahui berapa jumlah transaksi yang terjadi dalam sehari, serta sumber pendapatan yang di dapat. Catatan tersebut berupa pembelian, penerimaan pendapatan dan penerimaan pinjaman dari pihak lain. Oleh karena itu, catatan terhadap transaksi merupakan hal yang penting dalam mendukung pencatatan selanjutnya yaitu, pembuatan jurnal, buku besar hingga laporan keuangan yang meliputi neraca, laba rugi, ekuitas dan laporan arus kas serta catatan. Perusahaan tidak melakukan penjurnalan, buku besar, penyesuaian yang merupakan bagian dari informasi akuntansi dan tidak melakukan penyusunan laporan keuangan, sehingga perlu dilakukan penyusunan laporan keuangan agar dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. Dengan informasi laporan keuangan, maka kondisi perusahaan dapat diketahui. Dengan demikian, pemilik perusahaan masih belum bisa memanfaatkan akuntansi dalam usaha yang dijalankannya sehingga posisi keuangan tidak dapat diketahui. Dengan memanfaatkan akuntansi dapat diketahui jumlah pendapan dan beban yang terjadi, sehingga dapat diperbandingkan antara pendapatan dan beban serta menjadi informasi terkait dengan laba yang diperolehnya, baik secara bulanan, triwulan, semesteran dan tahunan. Disamping itu, dapat pula diketahui jumlah kekayaan yang dimilikinya, sehingga perusahaan tersebut dapat diketahui kriterianya, apakah masuk pada perusahaan mikro, kecil dan menengah. Penyusunan Laporan Keuangan Penyusunan laporan keuangan dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah laba yang dimiliki oleh setiap perusahaan dan jumlah kekayaan yang dimilikinya. Oleh karena itu, perlu disusun laporan keuangan pada masing-masing usaha baik Usaha Dagang RIMBA KENCANA, Usaha Jasa PHOTO COPY PUBA dan Usaha Jasa CAR WASH sebagai berikut: UD. RIMBA KENCANA Berikut adalah laporan keuangan untuk UD Rimba Kencana yang meliputi laporan laba rugi, ekuitas, neraca, arus kas dan catatan atas laporan keuangan sebagai berikut : ebagai berikut : UD. RIMBA KENCANA Laba Rugi Per 31 Desember 2015 Pendapatan Penjualan Rp Beban Pokok Penjualan 33.500.000 16.200.000- Laba Kotor 17.300.000 Beban Operasi : Beban Gaji 2.750.000 Beban Penyusutan Peralatan 1.250.000 Beban Penyusutan Gedung 25.000 Beban Lain-lain 300.000 Jumlah Beban 4.325.000- Laba Bersih 12.975.000 Modal Awal UD. RIMBA KENCANA Ekuitas Per 31 Juli 2012 (disajikan dalam Rupiah) Rp Laba Bersih 93.000.000 12.975.000 Modal Akhir 105.975.000 UD. RIMBA KENCANA Neraca Per 31 Juli 2012 (disajikan dalam Rupiah) ASET Aset Lancar Kas Piutang RP 22.950.000 1.500.000 Persediaan 17.800.000 Jumlah Aset Lancar 42.250.000 Aset tidak Lancar: Peralatan 60.000.000 Akm.Peny.Peralatan (1.250.000) 58.750.000 Gedung Akm.Peny. Gedung 3.000.000 (25.000) 2.975.000 Tanah Jumlah Aset tidak Lancar JUMLAH ASET 5.000.000 66.725.000 108.975.000 KEWAJIBAN Hutang Lancar : Hutang Usaha 300.000 Jumlah Hutang Lancar 300.000 MODAL Modal Pemilik 105.975.000 JUMLAH KEWAJIBAN DAN 108.975.000 MODAL Berdasarkan laporan keuangan UD RIMBA KENCANA di atas, maka dapat disimpulkan bahwa laba yang diperoleh perusahaan selama satu bulan sebesar Rp 12.975.000, sehingga dapat diketahui laba selama satu tahun sebesar Rp 155.700 (12.975.000 x 12 bulan). Laba tersebut menunjukkan bahwa UD RIMBA KENCANA mampu menunjukkan kinerja yang baik, sehingga pemilik usaha perlu meningkatkan aktifitas bisnisnya dengan menambah jenis barang dagangan atau membuka cabang baru yang strategis agar keuntungan yang diperolehnya semakin bertambah. Dengan laba yang tinggi akan berpengaruh pada aset yang dimiliki oleh perusahaan. Modal awal yang disetor oleh perusahaan sebesar Rp 93.000.000 dan ditambah laba bersih Rp 12.975.000, sehingga modal akhir selama satu bulan menjadi Rp 108.975.000. Ditinjau dari jamlah aset yang dimiliki oleh UD RIMABA KENCANA Rp 100.975.000 ( 108.975.000 – (5.000.000/tanah + 3.000.000/bagunan) maka perusahaan tersebut masuk dalam kategori usaha kecil, karena posisi kekayaan yang dimilikinya lebih dari kriteria yang telah ditetapkan oleh undang – undang yaitu lebih dari Rp 50.000.000 s/d Rp 500.000.000. PUBA PHOTO COPY Berikut adala laporan keuangan Usaha Jasa PHOTO COPY PUBA yang meliputi laporan laba rugi, ekuitas dan neraca sebagai berikut : PUBA PHOTO COPY Laba Rugi Per 31 Desember 2015 Pendapatan Jasa Rp 5.292.500 Beban Operasi : Beban Gaji 1.200.000 Beban sewa 200.000 Beban asuransi 50.000 Beban Listrik 300.000 Beban penyusutan peralatan Beban penyusutan mesin 72.916 1.140.625 Beban reparasi 200.000 Jumlah beban 3.163.541 Laba Sebelum Pajak 2.128.959 Pajak Penghasilan 0 Laba bersih Modal Awal 2.128.959 PUBA PHOTO COPY Ekuitas Per 31 Oktober 2015 (disajikan dalam Rupiah) Rp Laba bersih 75.000.000 2.128.959 77.128.959 Prive pemilik 1.000.000 Modal Akhir 76.128.959 PUBA PHOTO COPY Neraca Per 31 Oktober 2015 (disajikan dalam Rupiah) RP Aset Lancar Kas Piutang Usaha Perlengkapan Asuransi dibayar dimuka Sewa dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar Aset tidak Lancar : 111.082.500 350.000 8.010.000 550.000 2.200.000 122.192.500 Peralatan Akm.Peny.Peralatan Mesin Akm.Peny. Mesin Jumlah Aset tidak Lancar TOTAL ASET KEWAJIBAN Kewajiban Lancar Hutang Usaha Jumlah Kewajiban Lancar Kewajiban tidak lancar : Hutang Pada Bank Jumlah Kewajiban tidak Lancar Jumlah Kewajiban MODAL Modal Pemilik Jumlah Modal JUMLAH KEWAJIBAN DAN MODAL 3.400.000 (72.916) 3.327.084 54.750.000 (1.140.625) 53.609.375 56.936.459 179.128.959 54.000.000 54.000.000 49.000.000 49.000.000 103.000.000 76.128.959 179.128.959 Berdasarkan laporan keuangan Usaha Jasa Photo Copy PUBA di atas, maka dapat disimpulkan bahwa laba yang diperoleh perusahaan selama satu bulan sebesar Rp 2.128.959, sehingga dapat diketahui laba selama satu tahun sebesar Rp 25.547.508 (2.1128.959 x 12 bulan). Laba tersebut menunjukkan bahwa Usaha Jasa Photo Copy PUBA mampu menunjukkan kinerja yang baik, sehingga pemilik usaha perlu meningkatkan aktifitas bisnisnya dengan meningkatkan modalnya bahkan membuka cabang baru agar keuntungan yang diperolehnya semakin bertambah. Sedangkan modal awal yang disetor oleh pemilik perusahaan sebesar Rp 75.000.000 dan ditambah laba bersih Rp 2.128.959, sehingga modal akhir selama satu bulan menjadi Rp 77.128.959. Ditinjau dari jumlah aset yang dimiliki oleh Usaha Jasa Photo Copy PUBA Rp 179.128.959, maka perusahaan tersebut masuk dalam kategori usaha kecil, karena posisi kekayaan yang dimilikinya lebih dari kriteria yang telah ditetapkan oleh undang – undang yaitu lebih dari Rp 50.000.000 s/d Rp 500.000.000. NUSANTARA CAR WASH Berikut adala laporan keuangan Nusantara Car Wash yang meliputi laporan laba rugi, ekuitas, neraca, arus kas dan catatan atas laporan keuangan sebagai berikut : NUSANTARA CAR WASH Laba Rugi Per 31 Desember 2015 Pendapatan Jasa Rp 85.800.000 Beban Operasi : Beban Gaji 2.500.000 Beban Listrik 8.600.000 Beban Penyusutan Peralatan 1.099.792 Beban penyusutan gedung 833.333 Beban Reparasi 2.500.000 Beban lain-lain 500.000- Jumlah Beban Operasi 16.033.125 Laba Sebelum Pajak 69.766.875 Beban Pajak Penghasilan 0- Laba Bersih Modal Awal 69.766.875 NUSANTARA CAR WASH Ekuitas Per 31 Oktober 2015 (disajikan dalam Rupiah) Rp Laba bersih 1.000.000.000 69.766.875 Modal Akhir 1.069.766.875 NUSANTARA CAR WASH Neraca Per 31 Oktober 2015 (disajikan dalam Rupiah) ASET Aset Lancar : Kas Perlengkapan Jumlah Aset Lancar Aset tidak Lancar : Peralatan Akm.Peny.Peralatan Gedung Akm.Peny. Gedung RP 721.910.000 17.000.000 738.910.000 52.790.000 (1.099.792) 51.690.208 200.000.000 (833.333) 199.166.667 Tanah Jumlah Aset tidak Lancar TOTAL ASET Kewajiban Hutang Usaha MODAL Modal Pemilik TOTAL KEWAJIBAN MODAL 80.000.000 330.856.875 1.069.766.875 0 DAN 1.069.766.875 1.069.766.875 Berdasarkan laporan keuangan Usaha Jasa CAR WASH di atas, maka dapat disimpulkan bahwa laba yang diperoleh perusahaan selama satu bulan sebesar Rp 69.766.875, sehingga dapat diketahui laba selama satu tahun sebesar Rp 837.202.500 (69.766.875 x 12 bulan). Laba tersebut menunjukkan bahwa Usaha Jasa CAR WASH mampu menunjukkan kinerja yang baik, sehingga pemilik usaha perlu meningkatkan aktifitas bisnisnya dengan meningkatkan modalnya bahkan membuka cabang baru agar keuntungan yang diperolehnya semakin bertambah. Sedangkan modal awal yang disetor oleh pemilik perusahaan sebesar Rp 1.000.000.000 dan ditambah laba bersih Rp 69.766.875, sehingga modal akhir selama satu bulan menjadi Rp 1.069.766.875. Ditinjau dari jumlah aset yang dimiliki oleh Usaha Jasa CAR WASH berjumlah Rp 790.600.208, setelah dikurangi dengan tanah dan gedung (1.069.766.875 – (199.166.667 + 80.000.000), maka perusahaan tersebut masuk dalam kategori usaha menengah, karena posisi kekayaan yang dimilikinya lebih dari kriteria yang telah ditetapkan oleh undang – undang yaitu lebih dari Rp 500.000.000 s/d Rp 10.000.000.000. IMPLIKASI HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil laporan keuangan yang meliputi lapora laba rugi, ekuitas dan neraca, maka dapat disimpulkan bahwa laba yang diperoleh oleh perusahaan ( UD RIMBA, PHOTO COPY PYBA dan CAR WASH) menghasilkan laba yang positif. Dengan laba yang positif yang didapat dalam setiap bulan oleh perusahaan dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang dimaksud adalah peruhaan dapat mengembangkan usahanya agar laba yang didapt semakin bertambah yang berakibat pada tingginya kekayaan yang dimiliki oleh setiap perusahaan. Disamping itu, aset yang dimiliki oleh perusahaan juga tinggi, sehingga masing-msing perusahaan masuk dalam kategori perusahaan kecil dan mengah, dimana untuk UD RIMBA KENCANA dan PHOTO COPY PUBA masuk dalam kategori perusahaan kecil, sedangkan usaha jasa CAR WASH masuk dalam kategori perusahaan jasa menengah. Oleh karena itu, masing-masing perusahaan perlu melakukan pencatatan akuntansi yang meliputi, pencatatan, buku besar, penyusuaian, neraca saldo, neraca saldo setelah disesuaikan, neraca lajur dan laporan keuangan yang meliputi, laporan laba rugi, ekuitas dan neraca sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP). Akuntansi sangat bermanfaat bagi setip perusahaan, karena dengan akuntansi, kondisi keuangan dapat diketahui terkait dengan profit yang mereka peroleh selama periode tertentu. PENUTUP Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan manfaat informasi akuntansi dalam upaya pengambilan keputusan pada UD RIMBA KECANA, PHOTO COPY PUBA dan CAR WASH selama satu bulan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akutabilitas Publik (SAK ETAP). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan perusahaan belum menerapkan dan memanfaatkan informasi akuntansi dalam aktifitas bisnisnya, sehingga laba atau rugi yang diperoleh oleh perusahaan belum diketahui. Disamping itu, aset perusahaan juga belum diketahui, sehingga tidak dapat diketahui apakah perusahaan masuk dalam kategori usaha mikro, kecil dan memengah. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan mereka dalam memanfaatkan ilmu akuntansi. SARAN Adapun saran yang dapat diberikan yaitu, pertama bagi perusahaan, harus memanfaatkan ilmu akuntansi yang meliputi, pencatatan, penjurnalan dan buku besar hingga penyusunan laporan keuangan sesuai SAK ETAP, agar kondisi keungan dapat diketahui. Kedua, untuk peneliti yang akan datang, diharapkan untuk memperluas objek penelitian, agar dapat diperbandingkan proses penyusunan laporan keuangan. DAFTAR PUSTAKA Jusuf, Al Haryono., 2010. Dasar-dasar akuntansi Jilid 1. Edisi 7. Bagian Penerbit STIE YKPN. Yogyakarta Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo., 2009, Metodologi penelitian bisnis untuk akuntansi dan manajemen, Edisi Pertama. Penerbit : BPFE Yogyakarta Linawati, Evi dan MI Mitha Dwi Restuti. 2015. pengetahuan akuntansi pelaku usaha mikro, kecil danmenengah (umkm) atas penggunaan informasi akuntansi. Conferensce in business, accounting and managemen. ISSN 232-979.Vol.2.No. 1May 2015. UNISSULA Mujairimi., 2014. Implentasi SAK ETAP dan Pengungkapan Laporan keuangan pada pt prima akses madura pamekasan., Konferensi Regional Akuntansi (KRA 2) Jawa Timur Putra, Hermon Adhi dan Elisabeth Penti Kurniawati, 2011., penyusunan laporan keuangan untuk usaha kecil dan menengah berbasis standar akuntansi keuangan entitas akuntabilitas publik. Proceeding for call paper pekan ilmiah Dosen FEB – UKSW, 14 Desember 2012. Rudiantoro, Rizki dan Sylvia Veronica., 2011. Kualitas laporan keuangan umkm serta prospek implementasi SAK ETAP, Simposium Nasional Auntansi. ACEH 2011. Standar Akuntansi Keuangan., 2009, per 1 Januari 2009. Penerbit: Ikatan Akuntan Indonesia Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Mei 2009. Penerbit: Ikatan Akuntan Indonesia Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Cetakan Ketiga Oktober 2013. Penerbit: Ikatan Akuntan Indonesia Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah