BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Latar dan Karakteristik Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 06 Tilongkabila Kecamatan Tilongkabila kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini direncanakan berlangsung dari bulan Oktober sampai Desember 2012 pada semester ganjil tahun akademik 2012 / 2013. Penelitian ini dilaksanakan dengan melibatkan guru yang ada di SDN 06 Tilongkabila Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru yang melaksanakan proses pembelajaran dan guru mitra bertindak sebagai pengamat selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun subyek penelitian adalah siswa kelas VI SDN 06 Tilongkabila berjumlah 23 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 8 orang perempuan yang memiliki kemampuan dan nalar yang berbeda-beda. Obyek penelitian adalah meningkatkan hasil belajar siswa tentang konduktor dan isolator panas. 3.2. Variabel Penelitian Sebagai bentuk jawaban dari permasalahan yang diangkat dalam pelaksanaan penelitian ini, maka dapat ditentukan variabel penelitian sebagai berikut : a. Variabel input Adapun variabel input dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN 06 Tilongkabila, guru yang akan menerapkan pembelajaran dengan pendekatan tipe STAD, materi pelajaran, sumber belajar berupa buku pedoman pembelajaran, dan 15 lingkungan belajar. b. Variabel Proses Variabel proses meliputi keterampilan guru dalam menerapkan pembelajaran dengan pendekatan tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang konduktor dan isolator panas di kelas VI SDN 6 Tilongkabila Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango. c. Variabel Output Variabel output hasil belajar siswa tentang konduktor dan isolator dapat meningkat minimal 75 %. 3.3. Prosedur Penelitian 3.3.1. Tahap Persiapan Adapun hal-hal yang dilakukan pada tahap persiapan ini adaah a. : Menghadap kepala sekolah untuk minta izin serta restu kiranya dapat melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di kelas VI b. Berkonsultasi dengan dosen pembimbing c. Berkomunikasi dengan guru kelas di SDN 06 Tilongkabila selaku mitra kerja d. Merencanakan kegiatan yang akan dilakukan bersama staf pengajar yang menjadi mitra kerja e. Mempersiapkan lembar pengamatan dan alat evaluasi yang akan digunakan dalam penelitian f. Menetapkan waktu pelaksanaan tindakan 3.3.2. Tahap Pelaksanaan Jika tahap persiapan sudah matang, maka tahap berikutnya adalah pelaksanaan tindakan, yaitu menerapkan dan melaksanakan tindakan berdasarkan rencana yang telah ditetapkan. Apabila tidak menunjukkan hasil yang diharapkan maka diadakan peninjauan kembali terhadap prosedur serta merumuskan rencana perbaikan/penyempurnaan yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, dilakukan secara kolaboratif dengan guru mitra. Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut. a. Tahap persiapan tindakan 1) Membuat skenario pembelajaran sesuai dengan teknik pemecahan masalah yang telah ditetapkan 2) Menyediakan alat penunjang guna berhasilnya suatu pembelajaran 3) Merancang alat evaluasi b. Tahap pelaksanaan tindakan Pada tahap ini peneliti melaksanakan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut: 1) Pendahuluan a) Menyampaikan salam b) Memerintahkan siswa berdoa dan mengecek kehadiran siswa c) Motivasi dan Apersepsi d) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai 2) Kegiatan Inti Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: a) Menjelaskan pengertian konduktor dan isolator panas b) Memberikan salah satu contoh bahan konduktor dan isolator panas c) Menyebutkan manfaat dari penggunaan bahan-bahan konduktor dan isolator d) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media mengajar dan sumber belajar e) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa, antara siswa dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya f) Memfasilitasi siswa melakukan percobaan sederhana Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: a) Membagi siswa dalam pembentukan kelompok yang heterogen yang masing-masing terdiri dari 4-5 orang. b) Guru membagikan LKS dan c) Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yakni informasi tahap demi tahap tentang kegiatan kelompok praktikan dalam LKS d) Guru menyuruh siswa untuk melaksanakan kegiatan dalam LKS e) Siswa mendiskusikan dengan anggota kelompok yang lain dan berupaya agar semua anggota kelompok paham dengan praktikum sederhana yang dilakukan. f) Guru memandu siswa agar hasil pengamatan yang diperoleh di isi dalam tabel yang ada di LKS Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: a) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber b) Memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan c) Memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar d) Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan siswa yang mengalami kesulitan dengan menggunakan bahasa indonseia yang baku dan benar e) Membantu menyelesaikan masalah f) Memberikan informasi untuk dapat bereksplorasi lebih jauh g) Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif 3) Kegiatan Penutup a) Guru membagikan tes dalam bentuk kuis untuk menilai kemampuan siswa b) Melaksanakan penilaian terhadap kemampuan siswa c) Memberikan reinvorcement (penguatan) dalam bentuk pujian kepada siswa yang hasil belajarnya meningkat. d) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan memberikan tugas baik tugas individu maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa Jika siklus I belum memberikan hasil yang memuaskan (siswa yang tuntas < 75%) maka dilanjutkan ke siklus II. 3.3.3. Tahap Pemantauan dan Evaluasi a. Pemantauan atau Observasi Kegiatan observasi merupakan upaya untuk mengamati semua peristiwa dan kegiatan belajar selama tindakan dalam proses pembelajaran berlangsung terutama yang menyangkut keaktifan siswa dalam pembelajaran. Bersamaan dengan pelaksanaan observasi, dilakukan interpretasi yakni memberikan kesan, pendapat atau pandangan dan penafsiran terhadap proses belajar mengajar sesuai dengan hasil observasi. Pada tahap pengamatan ini, dilakukan dua jenis kegiatan sekaligus yakni (1) pelaksanaan proses belajar mengajar yang menerapkan model pembelajaran kooperatif model STAD dan (2) pengamatan terhadap hasil belajar siswa pada aspek kognitif. Pedoman dalam observasi akan menggunakan proses pelaksanaan penelitian dan alat pengumpulan data. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan berikut. 1) Pelaksanaan penelitian a) Proses pembelajaran dimana terlihat adanya aktivitas siswa dan guru. b) Hasil belajar yang akan dicapai siswa dalam proses pembelajaran. 2) Data dan pengumpulannya a) Data proses pembelajaran diperoleh melalui pelaksanaan tindakan observasi selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa. b) Data tentang hasil belajar akan diperoleh melalui penggunaan alat evaluasi pada pemberian evaluasi belajar. b. Evaluasi Pada setiap akhir pelaksanaan tindakan, dilakukan evaluasi untuk mengukur penguasaan konsep siswa. 3.3.4. Analisis dan Refleksi Sebelum melakukan analisis data, baik data hasil pengamatan dan data hasil tes terlebih dahulu perlu mengetahui data yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan. Adapun data tersebut adalah sebagai berikut : a. Data aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran b. Data hasil belajar siswa Tahap analisis data dilakukan secara kualitatif berdasarkan hasil-hasil pengukuran secara kuantitatif. Selanjutnya hasil analisis menjadi dasar untuk mengadakan refleksi terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Hasil dari refleksi tersebut sangat diperlukan untuk mengambil keputusan apakah perlu tidaknya dilakukan siklus berikutnya dalam penelitian ini. 3.4. Teknik Pengumpulan Data Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes buatan guru yang fungsinya adalah: (1) Untuk mengetahui dan menentukan seberapa baik siswa memahami materi yang telah diajarkan dalam kurun waktu tertentu, (2) Untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran, dan (3) Untuk memperoleh suatu nilai (Arikunto, Suharsimi, 2002:149). Bentuk tes yang digunakan adalah tes tulis. Sedangkan tujuan dari tes adalah untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara individu maupun secara klasikal serta untuk mengukur penguasaan kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam pembelajaran. Di samping itu tes juga untuk dapat melihat letak kelemahan siswa pada bagian tertentu sehingga dapat dilakukan remedi, khususnya pada bagian mana dari materi atau kompetensi dasar berikut indikator-indikatornya yang belum dikuasai siswa. Di samping tes, alat pengumpul data lain yang dipergunakan dalam penelitian tindakan ini adalah format observasi guru dan siswa berupa tabel-tabel isian yang telah dipersiapkan dan disusun secara terstruktur dan sistematis untuk mengukur aktivitas belajar siswa dan kemampuan berbicara siswa. Guru sebagai peneliti dalam hal ini tinggal membubuhkan tanda contreng atau check list pada kolom tabel isian format observasi yang sesuai dengan aspek pengamatan. Selain itu dipergunakan juga teknik pengumpulan data yang bersifat dokumenter melalui tugas-tugas portofolio dan catatan-catatan pelajaran yang telah dibuat oleh siswa. Secara umum, teknik pengambilan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes. 3.5 Teknik Analisis Data Seluruh data, baik data hasil observasi kegiatan guru dalam proses belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, maupun data aktivitas belajar, serta data hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan suatu standar atau acuan yang dijadikan patokan secara kuantitatif dan dihitung sampai memperoleh hasil dalam bentuk persentase. Sutoyo dalam Anthuna (2012: 62) menetapkan patokan dalam Penafsiran Acuan Patokan (PAP) untuk mengetahui tingkat penguasaan masing-masing pada materi yang diajarkan digunakan tabel sebagai berikut. Tabel 3.1 Penafsiran Acuan Patokan (PAP) PROSENTASE PENAFSIRAN 91℅ – 100℅ Sangat Baik 85% - 90% Baik 75℅ – 84℅ Cukup 65℅ – 74℅ Kurang 0℅– 64℅ Kurang Sekali Data hasil belajar dianalisis untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar pada aspek kognitif baik secara individu maupun secara klasikal dengan dengan menggunakan rumus: 1. Ketuntasan Individu Skor Capaian Siswa X 100% Skor Total 2. Ketuntasan Klasikal Jumlah Siswa Yang Tuntas X 100% Jumlah Siswa Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan secara kontinu pada proses pembelajaran. Kelemahan yang ditemukan pada setiap siklus dilengkapi di siklus berikutnya sehingga diperoleh hasil yang maksimal.