Public Disclosure Authorized IINISTRY OF PUBLIC WORKS IIRECTORATE GENERAL OF HIGHWAYS 'echnical Assistance for the Preparation of the Ìtrategic Roads Infrastructure Project (SRIP) - STRATEGIC ROADS INFRASTRUCTURE PROJECT RENCANA KERJA PENGADAAN TANAH, DAN PEMUKIMAN KEMBALI (RK-PTPK) SUB PROYEK LINGKAR TIMUR CIANJUR w - _-_- - Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized RP535 v2 WSP International MEI 2006 PT Eskapindo Matra PT Wiranta Bhuana Raya PT Herda Carter Indonesia PT Prospera Consulting Eng. DAFTAR IS1 Halaman Daftar Isi ............................. . ........................................................................... I Daftar Tabel ........................ . ........................................................................... II A. Deskripsi Proyek 1 B. Hasil Survey Sensus 1 C. Kompensasi dan Pemukiman Kembali 5 D. Konsultasi Masyarakat dengan Warga Terkena Proyek ............................... 7 E. Tanggung Jawab Kelernbagaan dan Prosedur Penanganan Keluhan ........... 7 F. Monitoring dan Pelaporan 1O G. Jadwal dan Pembiayaan ............................................................................ 11 Lampiran : Gambar 1 Lokasi Proyek Garnbar 2 Rute Lokasi Ruas Jalan Lingkar Timur Cianjur Gambar 3 Lay Out Persimpangan Diagram Alur Mekanisme Penyarnpaian Keluhan Forrnulir Monitoring Bulanan Pelaksanaan LARAP Daftar Harga Pasar dari Bank Jabar DAFTAR TABEL Halaman Tabel B 1 Data Pengadaan Tanah di Persimpangan ........................... . . . ...... 3 Tabel G 1 Rencana Kerja Pengadaan Tanah & Pemukiman Kembali Warga Terkena Proyek Proyek Perbaikan Persimpangan Lingkar Timur Cianjur Tahun Anggaran 2006 .................... 12 RENCANA KERJA PENGADAAN TANAH DAN PEMUKIMAN KEMBALI (RK-PTPK) SUB PROYEK JALAN LINGKAR TIMUR CIANJUR A. Deskripsi Proyek Lingkar Timur Cianjur, adalah salah satu dari sub-project program Strategie Roads I~~frastructure Project (SRIP), terletak di Propinsi Jawa Barat. Sub-project ini merupakan jalan nasional yang menghubungkan Ibukota Jakarta dengan Kota Bandung. Gambar 1. memperlihatkan lokasi strategis sub-project tersebut. Saat ini, pada Sub-project tersebut sedangkan disiapkan rencana pelebaran persimpangan pada ruas jalan Lingkar Timur Cianjur, diharapkan arus lalu lintas yang padat pada ruas ini akan bisa diatasi. Gambar ruas secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 2. dan Gambar 3. Hasil review desain, terdapat 2 (dua) persimpangan yang memerlukan penambahan lahan yaitu : 1. Persimpangan Rawa Bango (CJ-O1 STA O + 000) terletak di wilayah Desa Sukamulya dan Desa Hegarmanah, Kec. Karang Tengah. 2. Persimpangan Jebrot (CJ-02 STA 7 + 445) terletak di wilayah Desa Sirnagalih, Kec. Cilaku Layout persimpangan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4. dan Gambar 5 . B. Hasil Survey Sensus Berdasarkan survey sensus yang dilaksanakan tanggal 7 - 11 Maret 2006, diidentifikasi hal-hal sebagai berikut : : 8.182 m2 ( 35 Bidang ) 1. Luas lahan yang akan dibebaskan Lahan terkena sebagian : 35 Bidang Lahan terkena seluruh : 558 m2 ( 9 Unit ) 2. Luas bangunan yang akan terkena s Bangunan terkena sebagian : 5 Unit Bangunan terkena seluruh : 4 Unit 3. Tanaman yang akan terkena : 88 pohon 4. Jumlah KK yang akan terkena : 37 KK Pemilik : 27 KK Penyewa : 7 KK Pedagang Kaki Lima (PKL) : 3 KK Untuk perbaikan desain persimpangan pada sub proyek ini, terdapat 37 KK yang akan terkena proyek, dengan rincian penjelasan sebagai berikut : 26 KK (Pemilik tanah dan bangunan), hanya sebagian lahan atau bangunannya terkena. Namun apabila ada warga yang berkeinginan untuk melepaskan sisa tanah yang ada, maka prosesnya dilakukan melalui musyawarah. Terdapat 1 KK pemilik, 4 KK penyewa dan 3 KK PKL akan terkena seluruhnya atau sisa lahan dan bangunan sedikit sehingga terpaksa pindah, rincian yang akan terkena berikut ini : a. 1 KK (Pemilik tanah dan bangunan). seluruh bangunan rumahnya terkena, tetapi masih terdapat sisa lahan yang dapat dipergunakan untuk membangun rumah pengganti. b. 2 KK, seluruh bangunan tempat usahanya akan terkena proyek oleh karenanya harus pindah sementara lahan yang digunakan untuk bangunan tempat usahanya tersebut adalah lahan sewaan. c. 2 KK, harus pindah karena seluruh bangunan yang mereka sewa sebagai tempat usaha akan terkena proyek. d. Untuk PKL yang terkena 3 KK (Odang & Zaenudin / No. 15 & 16 Persimpangan Rawa Bango, dan A. Rizal 1 No. 21 Persimpangan Jebrot). 3 KK (Tito Sugito / No. 12 Persimpangan Rawa Bango, dan H. Mumud & H. Zakaria 1 No. 19 & 20 Persimpangan Jebrot) tanah atau bangunan terkena yang mereka sewa masih memungkinkan untuk digunakan sebagai lahan usaha yang sedang dijalankan. Aset yang terkena milik H.Mumud adalah berupa sumur sedangkan H.zakaria sebagian bangunan usahanya. Rincian data aset yang akan terkena pengadaan tanah untuk proyek dapat dilihat pada Tabel B I . berikut ini. Kompensasi dan Pernukiman Kembali C. Panitia Pengadaan Tanah (PPT) menawarkan berbagai alternatif kompensasi, yaitu uang tunai, tanah pengganti dan bangunan pengganti, atau bentuk lain yang diinginkan warga. Namun berdasarkan survey secara sensus yang telah dilakukan terhadap warga terkena proyek, 37 KK menginginkan kompensasi yang diberikan berbentuk uang tunai. Adapun besaran kompensasi yang akan ditawarkan oleh PPT adalah sebagai berikut : Sesuai kesepakatan Pemerintah dan Bank Dunia, maka besaran kompensasi akan dimusyawarahkan antara Warga Terkena Proyek (WTP) dengan Pemerintah sesuai dengan harga pasar. Sebagai acuan, informasi besaran harga pasar diperoleh dari bank lokal (terlampir). Kompensasi terhadap bangunan disesuaikan dengan kondisi bangunan dan sesuai dengan harga pasar material bangunan, meliputi antara lain bangunan rumah tinggal, bangunan usaha, sumur, pagar dll, yang pembuatannya memerlukan biaya atau investasi. Untuk tanaman terkena produktivitas tanaman. e besarannya ditaksir berdasarkan jenis, dan Fasilitasi KK pemiliklpenyewa kios dan PKL terkena untuk mendapatkan tempat usaha baru dan pemberian biaya pindah. Aset lain yang akan terkena seperti listrik, telepon atau air bersih juga diperhitungan untuk mendapat kompensasi yaitu berupa biaya pemasangan kembali atau biaya investasi. Untuk tanah bengkok milik Pemerintah Desa Sirnagalih, kompensasi yang akan diberikan kompensasi berupa tanah pengganti dan diupayakan tetap dalam wilayah Desa Sirnagalih dengan luasan yang sama. Sedangkan bangunan pondasi yang akan terkena oleh proyek, lokasinya berada pada lahan milik H. Rahmat Yusuf (No. 6 Persimpangan Jebrot) yang juga akan terkena. Program pemukiman kembali bagi WTP yang lahan atau bangunannya terkena dan harus pindah dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut : *: 1 KK, Pandi bin H. Rahmat (No. 7 Persimpangan Jebrot), seluruh bangunan rumahnya akan terkena proyek dan karenanya harus pindah. KK yang bersangkutan akan membangun rumah pengganti pada sisa lahan terkena yang ia miliki. Pemerintah Kabupaten Cianjur akan memfasilitasi pengurusan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) bagi rumah baru yang akan dibangun oleh WTP yang bersangkutan, juga diberikan biaya pindah termasuk biaya pemindahan listrik dan telepon ke bangunan kompensasi atas bangunan dan tanah terkena. .:6 rumah baru disamping Untuk pemindahan 4 KK pemilik 1 penyewa bangunan yang seluruh bangunan tempat usahanya terkena dan harus pindah dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut : 2 KK (Roy & Yanto 1 No. 13 & 14 Persimpangan Rawa Bango), mereka harus pindah karena seluruh bangunan tempat usaha yang mereka sewa akan terkena proyek. Pemerintah Kabupaten Cianjur akan memfasilitasi pemindahan mereka ke bangunan sewaan baru disekitar lokasi semula dan akan diberikan biaya pindah sebesar Rp. 500.000,- per KK. 2 KK (Maman S I No. 11 Persimpangan Rawa Bango dan Apid I No. 18 Persimpangan Jebrot), bangunan tempat usaha yang mereka miliki berada diatas lahan sewaan. Seluruh bangunan kios tersebut akan terkena proyek, oleh karenanya mereka harus pindah. Maman S tetap akan menyewa lahan milik Rumah Makan Sinar Budi untuk bangunan barunya karena yang bersangkutan bekerja di rumah makan tersebut. Sedangkan Apid akan pindah ke lahan lain yang berjarak tidak jauh dari lokasi usahanya saat ini. Pemerintah Kabupaten Cianjur akan memfasilitasi mereka untuk mendapatkan tempat usaha baru dan akan diberikan biaya pindah sebesar Rp. 500.000,- per KK disamping kompensasi atas bangunannya yang terkena. -9 : +:* 1 KK (H. Mumud) penyewa tanah milik Desa Sirnagalih, aset yang terkena adalah berupa sumur gali dan akan mendapat kompensasi sebesar Rp. 750.000,Untuk 3 PKL terkena ( Odang & Zaenudin l No. 15 & 16 Persimpangan Rawa Bango, dan A. Rizal 1 No. 21 Persimpangan Jebrot ) tetap akan menempati lokasi semula dari lahan yang masih tersedia, yang sudah belasan tahun mereka jadikan sebagai tempat berjualan. Pemerintah Kabupaten Cianjur akan memfasilitasi mereka untuk mendapatkan tempat usaha tersebut dan akan memberikan biaya pindah sebesar Rp. 250.000,- per KK. Program ini akan dilakukan dengan tahapan kegiatan sebagai berikut 1. Sosialisasi terhadap para pemilik tanah dan bangunan, pemilik 1 penyewa kios dan PKL terpaksa pindah karena terkena proyek pada bulan Juni 2006; 2. Fasilitasi bagi 7 KK, penyewa l pemilik kios dan PKL tersebut diatas untuk mendapatkan tempat usaha baru pada bulan Agustus 2006; 3. Pemberian biaya pindah bagi 7 KK pemilik kios, penyewa kios dan PKL pada bulan Agustus 2006; 4. Pemindahan 7 KK pemilik kios, penyewa kios dan PKL pada bulan Agustus 2006; 5. Fasilitasi bagi 1 KK, Pandi bin H. Rahmat (No. 7 Persimpangan Jebrot) untuk mengurus IMB bagi pembangunan rumah baru pada bulan Agustus 2006; D. Konsultasi Masyarakat dengan Warga Terkena Proyek Sosialisasi dilakukan di Kantor Dinas Bina Marga Kabupaten Cianjur dengan mengundang warga yang terkena proyek (WTP). tokoh masyarakat setempat, aparat kelurahan dan kecamatan yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Kabupaten Cianjur dan Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pembangunan Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Barat. Tujuannya adalah untuk memberikan penjelasan tentang keberadaan proyek, manfaatnya serta akibat atau konsekuensi yang mungkin timbul dengan adanya proyek. Warga yang akan terkena proyek akan diinformasikan juga rencana pembebasan tanah, mekanisme dan jadwal kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan tanah termasuk pengukuran dan pematokan secara bersama serta penyepakatan mengenai bentuk dan besaran kompensasi yang akan diterima warga. Sedangkan untuk WTP Penyewa kios, penyewa lahan dan Pedagang Kaki Lima (PKL) juga akan diinformasikan tentang rencana pemukiman kembali, rencana fasilitasi untuk mendapatkan tempat usaha baru dan rencana pemberian biaya pindah. Kegiatan ini akan dilaksanakan antara Panitia Pengadaan Tanah dengan Penyewa kios, penyewa lahan dan Pedagang Kaki Lima (PKL) dan dihadiri pihak Proyek. E. Tanggung Jawab Kelembagaan dan Prosedur Penanganan Keluhan Setiap kegiatan yang terdapat dalam Rencana Kerja Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan Tanah (PPT), Bappeda dan Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pembangunan Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Barat. Bupati Cianjur sebagai penanggung jawab program akan memfungsionalisasi Panitia Pengadaan Tanah (PPT) yang telah dibentuk untuk kepentingan proyek pada tahapan pengadaan tanah sedangkan peran Bappeda pada tahapan pemukiman kembali dan pemberdayaan. Dalam pelaksanaan, unsur yang terlibat meliputi Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah, Dinas Cipta Karya. Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pertanian, Dinas Sosial, Kantor PMD, Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, Badan Pertanahan Nasional (BPN), Camat Cilaku, Camat Karang Tengah, Kepala Desa Sirnagalih, Kepala Desa Sukamulya dan Kepala Desa Hegarmanah. Tugas dan fungsi Panitia Pengadaan Tanah (PPT) dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Mengadakan penelitian mengenai status hukum tanah, bangunan, dan aset lain yang akan terkena; 2. Menaksir besaran nilai aset yang akan terkena; 3. Melaksanakan sosialisasi kepada Warga Terkena Proyek (WTP) mengenai rencana, tujuan, manfaat dan berbagai kemungkinan dampak negatif yang timbul dari proyek yang akan dilaksanakan serta sosialisasi tentang rencana pemindahan, rencana fasilitasi untuk mendapatkan tempat usaha baru dan rencana pemberian biaya pindah bagi penyewa kios, penyewa lahan dan PKL terkena dan terpaksa pindah; 4. Melaksanakan pengukuran dan pematokan atas aset terkena proyek; 5. Melaksanakan musyawarah untuk mencapai kesepakatan dengan WTP mengenai bentuk dan besaran kompensasi; 6. Memfasilitasi penyewa kios, penyewa lahan dan PKL terkena untuk mendapatkan tempat usaha baru; 7. Melaksanakan pembayaran biaya pindah kepada penyewa kios, penyewa lahan dan PKL terkena; 8. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan perubahan status hukum atas tanah dan bangunan terkena; 9. Melaksanakan kegiatan pemindahan WTP apabila ada yang terpaksa harus pindah; 10. Melaksanakan kegiatan pemberdayaan atau pembinaan dalam upaya mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan WTP; 11. Menampung setiap keluhan, keberatan dan usulan dari WTP untuk kemudian dimusyawarahkan upaya pemecahannya serta hasilnya dipublikasikan; 12. Membuat laporan pelaksanaan RK-PTPK setiap akhir bulan selama rentang masa kerjanya; 13. Menyerahkan laporan pelaksanaan RK-PTPK kepada Bupati Cianjur, Tim Monitoring dan Pelaporan, dan PMU-SRIP. Lebih jelasnya, lembaga penanggung jawab untuk setiap kegiatan terdapat dalam Tabel GA. WTP yang merasa tidak puas terhadap pelaksanaan pengadaan tanah dan relokasi, dapat mengajukan keluhan, usul, atau saran kepada kepada Pemerintah Kabupaten Cianjur sebagai penanggung jawab program. Keluhan dan usulan tersebut dapat disampaikan secara langsung atau melalui surat-menyurat ke alamat Bappeda dan Panitia Pengadaan Tanah Daerah - Bagian Pemerintahan Sekretariat Kantor Bupati Cianjur Jl. Siti Jaenab, Cianjur, Telepon (0263) 261892 pesawat 109, Fax. (0263) 263686, serta Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pembangunan Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Barat. Masyarakat juga dapat mengajukan keluhannya kepada PMU-SRIP yang beralamat di Departemen Pekerjaan Umum Gedung Bina Marga Lt. 5 Jalan Patimura No 20, Jakarta, Telepon (021) 7243473. Mekanisme penanganan keluhan, keberatan ataupun usulan terhadap pelaksanaan LARAP diproses melalui tahapan sebagai berikut : 1. Berdasarkan keluhan, keberatan dan usulan yang disampaikan WTP, maka Pemerintah Daerah dan PMU-SRIP melalui Ketua Bappeda, Kepala SNVT Pembangunan Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Barat dan Tim Monitoring untuk melakukan penelitian; 2. Hasil penelitian atau investigasi tersebut akan diinformasikan kepada Warga Terkena Proyek (WTP) paling lambat dalam jangka waktu 12 hari untuk kemudian dimusyawarahkan dengan WTP untuk diupayakan pemecahanannya berdasarkan prinsip win-win solution; 3. Penyelesaian masalah atau penanganan atas keluhan. keberatan dan, usulan. akan didokumentasikan dan dapat diakses secara terbuka oleh masyarakat. Untuk memudahkan masyarakat umum khususnya WTP dalam mengakses informasi tersebut, hasilnya akan disebarluaskan melalui ruang publik yang tersedia seperti papan pengumuman di kantor proyek, kantor pemda, dan kantor desalkelurahan. Mekanisme penanganan keluhan terkait dengan kesepakatan dan ketidaksepakatan atas kompensasi, prosesnya akan mengacu kepada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Diagram alur proses kedua mekanisme penanganan tersebut diatas dapat dilihat pada lampiran. F. Monitoring dan Pelaporan Tim Monitoring dan Pelaporan dibentuk oleh Pemerintah Bupati Cianjur pada saat pelaksanaan Rencana Kerja (action plan) Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali akan dimulai. Tim ini akan terdiri dari unsur Pemerintah Kabupaten Cianjur (BAPPEDA), unsur perguruan tinggi, atau unsur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan unsur masyarakat (WTP). Kegiatan Monitoring dan pelaporan dilakukan dengan tujuan untuk mengawasi pelaksanaan program pengadaan tanah sampai relokasi agar dilakukan sesuai dengan rencana, tujuan dan keluaran yang diharapkan. Deskripsi tugas Tim Monitoring dan Pelaporan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Tim Monitoring dan Pelaporan, akan melakukan kegiatan pengawasan pelaksanaan program sebagaimana tercanturn dalam rencana kerja (action plan) yang meliputi kegiatan sosialisasi dan konsultasi masyarakat, pengadaan tanah, fasilitasi bagi WTP yang terpaksa pindah untuk mendapatkan rumah tinggal atau tempat usaha baru, pembangunan kembali fasum/fasos, serta kegiatan pemberdayaan dalam upaya memulihkan tingkat kehidupan warga terkena proyek. 2. Tim Monitoring dan Pelaporan akan melakukan koordinasi setiap bulan dengan Panitia Pengadaan Tanah (PPT), Bappeda dan Proyek, untuk mendiskusikan permasalahan dan kendala yang dihadapi beserta upaya penanggulangannya, khususnya yang terkait dengan penyelesaian keluhan / keberatan dari WTP. 3. Tim Monitoring dan Pelaporan akan menyusun laporan kemajuan pelaksanaan program setiap bulan dengan menggunakan formulir pelaporan yang dikirim kepada Project Management Unit (PMU) SRIP dengan tembusan kepada Bappeda dan Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pembangunan Jalan dan Jembatan Propinsi Jawa Barat dan Unit Sosial Safeguard Bank Dunia Fax. 021-5299991 1 (contoh formulir pelaporan terlampir). G. Jadwal dan Pembiayaan Pelaksanaan kegiatan pengadaan tanah dan pemukiman kembali mulal dilaksanakan pada Juni sampai Oktober 2006 dan dibiayai APBD Kabupaten Cianjur Tahun Anggaran 2006. Lebih jelasnya, jadwal kegiatan dan sumber pembiayaan dapat dilihat dalam Tabel G1. r m e . - $ 4Y a a o 8 3- s0 -.-- s_ 8_ o d- . .; -3 n s- i %" g 4 t' .es : . a m - .Eg 5 z m 4 E r s - *E 36 . - W f e a e e- 2 -5e 8 ". .s 9 2: s;a 4 9 2 $ af% bi', ! i bS 'Fz. B P - 9 s 8e g 2sl - - d3 ri ri 1 j8 x d x j 9 i z E g ri * n i 1 * * i4 4 $g X - X 19 x x ?z f 3 19 ri 5 B E g x BB ; ; i ?6' gy 3 o .+<"?.d B u %E a i B 3 I 3 Z B $32 V> 4 B W 4 jj E: z i a SE 5i 3 6" i; i . $ c 3 Ez E 6 5 i d i REPUBLIC OF INDONESIA MINISTRY OF PUBLIC W R K S DIRECTORAT GENERAL HIGHWAY Gambar 1 PROJECT LOCATION MAP SUB PROJECT CIANJUR RING ROAD PROVINCE WEST JAVA - LEGEND : O: VIRAP,RIMw,nerxdim,Wa,Irv. RINGROAD BrnCni~rwa ~ ~ ~ t i ' ~ r rRR-I n i uweia r RW= BmilE4iming Pisiect / - REPUBLIC OF INDONESIA MINISTRY OF PUBLIC WORK.5 DIRECTORATE GENERALOF HIGHWAY LEGEND : O:~ r n ~ ~ ~~h e f eu r ew im \*t : RING ROAD SUB PROJECT CIANJUR RING ROAD Gambar 3. ROUTE MAP J-& PROVINCE WEST JAVA (lawr ~ r r a t ~ i i i a n j~Ormbar~Cirnjur ur RR ( N l C J ? End Piolm DE0 - - - 1 REPUBLIC OF INDONESR h4iXISTRY OF PUSLIC WORI(S DIRECTORATE GENERAL OF HIGHIYAYS -t.-, - - S i R A I E G C liOAD5 Il!iR,\STRUCIUREFPOJECT -! ,~% M. - - -.. o=: v ::-w m m r-:= a=wT~., G M B A R IA. MDIICQUIOIIONPM INTERSECTION C1 -01 STAOtaa SIONALISED 'uiiiii,ir iQ,Pibii , *,,.r2 DIAGRAM ALUR MEKANISME PENYAMPAIAN KELUHAN PMU-SRIP Mekanisme Penanganan Kesepakatan dan Ketidaksepakatan Atas Kompensasi Proses (mengacu Perpres 3612005) Mekanisme Penanganan Keluhan Pelaksanaan LARAP Proses I I C - Panitia Pengadaan Tanali (PPT) - Bappeda - Kepala Satker P2JJ (Maajer Subproyek) WW - Bappeda - Kepala Satker P2JJ (Manajer Subproyek) dalam 12 hari kerja Investigasi dilakukan oleli Bappeda & Satker I Koiisultasi dcnam WTP Tidak Sepaknt I 1 Sepakat I Kesepakatan dengan WIP Tidak Sepakat Kompensasi Tidak Sepakaf Tidak Sepakat Menteri Dalam Negeri h Implementasi I Pencabutan Hak atas Tanah oleli Presiden I Nomor : WllCjr-KrK!üûG ~crihaí : ~ í i aTaksl ïsnah ... . .. - . . . w. ............ :<c!pad;i Yth. :~ekretzujatDaenh , * .:'rmwlrifah _._- , j' Jahn Siiti Jenab No. 31 1. K m a t & Knmgtehgah ~KabupatenCianjur sumb & m i Harga ; 1.1. Kecamatan R?, 32->,000.00 1.2. SPPT PBB Ru, 25,000.00 1.3. Harga Pasar 300;000.00 1:4. P& H .. L 1.5hJai Tpksut G. ...... . .-... :. 2. .. . ~ KC. h ~eczmrtrurCilsh! Kabugaten Cipitiur Sun~btrI n f d Harga ; 1.1. Kecarnatan .&P. 1.2.SPPT PBB :RP. 1.3.Harp Pasar i.c. U d 2 z h k = ~ & Rp. 1.5.N11si Talsas: P.pc. :a. 94,2?0.00 25,@JO.00 loO;or>o.OO 73,083.3.3 Ï~,<~OO.~llb , . . . . ,am3w-..: . :. , .l .... :. ........ 3 . . :.:. .>,i;..*., )OKUMENTASI LAPANGAN SUB PROYEK LINGKAR TIMUR CIANJUR 1?!';1, ili Persimpangan Jebrot S