ASPEK SPIRITUALITAS SEBAGAI ELEMEN PENTING DALAM

advertisement
ASPEK SPIRITUALITAS SEBAGAI ELEMEN PENTING DALAM KESEHATAN
Spiritual aspects as an essential element of health
Agus Prasetyo1*
1
STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Jl.Cerme No.24 Sidanegara Cilacap 53223
*
[email protected]
ABSTRAK
Peran spiritualitas pada dunia kesehatan telah menjadi fokus dan pertimbangan yang
menarik pada beberapa tahun terakhir. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa banyak
keyakinan atau spiritualitas yang dimiliki oleh pasien memiliki peran penting dalam
kehidupannya antara lain adanya korelasi positif antara spiritualitas terhadap kondisi
kesehatan pasien. Sejumlah pasien menginginkan tenaga kesehatan untuk mempertimbangkan
faktor spiritualitas pada rencana pengelolaan kesehatan mereka. Spiritualitas juga dapat
memberikan dukungan kepada pasien. Spiritualitas dan keyakinan agama serta praktik
keagamaan telah terbukti mempunyai sebuah pengaruh terhadap pengelolaan stres,
memberikan kekuatan diri dan kemampuan beradaptasi dengan apa yang dialami. Semua hal
tersebut diperkirakan berdampak secara psikosomatis terhadap kondisi tubuh. Spiritualitas
akan memberikan ketenangan didalam diri yang selanjutnya akan berefek secara fisiologis
terhadap mekanisme regulasi didalam tubuh. Review artikel ini akan menyajikan beberapa
penelitian yang menjelaskan korelasi antara spiritualitas terhadap kondisi kesehatan pasien.
Kata kunci : spiritualitas, kesehatan, agama, psikosomatis
ABSTRACT
Role of spirituality in health has been the focus of considerable interest in recent years.
Studies shows that many patients believe spirituality plays an important role in their lives,
including a positive correlation between a patient's spirituality and health outcomes. Many
patients would like health care provider to consider these factors in their medical care.
Spirituality can also provide support for patients. Spiritual and religious beliefs and practices
have been shown to have an impact in stress management, providing inner strenght, as well
as in coping with suffering. All these things is assumed have an impact in psycosomatic to the
body condition. Spirituality will give inner comfortability and then physiologiceffects to the
mechanism of regulation in the body. This article will present some research that explain the
correlation between spirituality to the patient health condition.
Key word : Spirituality, health, religi, Psikosomatis
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No. 1, Maret 2016
28
PENDAHULUAN.
METODE
Spiritualitas dipahami sebagai sesuatu
hal
yang
penting,
berisi
Literature
review
dilakukan
pada
aspek
beberapa jurnal penelitian yang similar
multidimensional dari pengalaman hidup
terutama jurnal yang menggunakan variabel
seseorang yang sulit untuk dimengerti secara
spiritualitas. Review juga dilakukan terhadap
keseluruhan.Belum
jurnal penelitian yang meneliti tentang efek
banyak
bukti
yang
meyakinkan pada literatur yang menjelaskan
spiritualitas terhadap kesehatan.
manfaat dari spiritualitas pada kesehatan
Jurnal penelitian diperoleh pada data
pasien,sehingga dibutuhkan lebih banyak lagi
base Proquest, EBSCO dan Google Scholar
tulisan
yang dipublikasikan antara tahun 1995
dan
penelitian
tentang
manfaat
spiritualitas pada kesehatan (Anandarajah &
sampai dengan 2011.
Hight, 2001). Oleh karena itu pada beberapa
HASIL
dekade terakhir banyak penelitian yang
Beberapa
ahli
menjadikan spiritualitas sebagai variabelnya
untuk
untuk lebih menggali manfaat spiritualitas
“spiritualitas”
pada
disebabkan
memfasilitasi definisi yang sangat luas.
spiritualitas mulai dikenal luas sebagai salah
Spiritualitas adalah proses dari keberadaan
satu elemen yang penting dalam dunia
manusia dan kekuatan besar dalam mencari
kesehatan (Puchalski, 2010).
makna dan tujuan dari hidup (Mac Donald,
kesehatan,
hal
ini
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa
mengklarifikasi
merekomendasikan
dan
perbedaan
antara
“agama”
untuk
2001). Spiritualitas tidak hanya bergantung
proses integrasi aspek spiritualitas kedalam
pada
tatanan pelayanan kesehatan telah dimulai
sebuah kepercayaan yang diinginkan (Skalla
dan menjadi perhatian berbagai profesi
& McCoy, 2006).
kesehatan. Review artikel ini bertujuan untuk
menyajikan
beberapa
spiritualitas
yang
penelitian
telah
tentang
dilakukan
dan
kepemilikan terhadap agama atau
Spiritualitas juga diartikan sebagai
sesuatu yang kompleks dan multidimensional
dari
pengalaman
manusia.
Spiritualitas
efeknya terhadap hasil pengelolaan pasien.
mempunyai aspek kognitif, pengalaman dan
Pengetahuan
dan
perilaku.
spiritualitas
pada
wawasan
profesi
tentang
Aspek
kognitif
atau
filosofi
kesehatan
meliputi pencarian arti, tujuan dan kebenaran
diharapkan dapat memberikan kesempatan
dalam kehidupan serta keyakinan dan nilai
untuk meningkatkan hasil akhir perawatan
kehidupan seseorang (Ross, 1995). Aspek
dan kualitas hidup pasien.
pengalaman melibatkan perasaan adanya
harapan, cinta, hubungan, kedamaian hati,
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No. 1, Maret 2016
29
kenyamanan dan dukungan. Hal tersebut
spiritualitas yang tinggi mengindikasikan
merefleksikan kualitas sumber – sumber
rendahnya
spiritualitas
seseorang
sakitnya (yang berhubungan dengan gejala
(Craigie & Hobbs, 1999). Aspek perilaku
fisik, tanda gejala yang harus di monitor dan
dari spiritualitas melibatkan cara seseorang
perawatan
melakukan sesuatu yang terlihat secara kasat
menyimpulkan bahwa semakin besar tingkat
mata (praktik keagamaan) yang merupakan
spiritualitas dapat membantu mengurangi
manifestasi
kebutuhan perawatan pasien kolorektal akan
dari
dalam
dari
diri
keyakinan
spiritual
seseorang dan kondisi spiritual dalam diri
spiritualitas
orang
yang
melalui
menemukan
agama,
melalui
perawatan
lainnya).
akibat
Peneliti
juga
perawatan yang berhubungan dengan sakit.
orang tersebut (Anandarajah & Hight, 2001).
Banyak
kebutuhan
Sebuah penelitian kuantitatif tentang
spiritualitas pada pasien dengan kanker telah
membantu menjelaskan bagaimana variabel
hubungan dengan alam, melalui musik dan
seperti
seni, melalui seperangkat nilai dan prinsip
berinteraksi dan mempunyai efek pada
atau melalui bukti ilmiah. Penelitian tentang
variabel lain yang berkaitan dengan pasien.
agama di dunia menunjukan bahwa masing–
Manning-Walsh (2005) melakukan sebuah
masing agama dapat menjawab berbagai
penelitian tersebut dengan sampel 74 pasien
macam pertanyaan spiritual dan mampu
kanker dengan kekambuhan. Hasil penelitian
mengembangkan keyakinan yang spesifik,
menyimpulkan bahwa kondisi spiritualitas
memberikan pencerahan dan praktik spiritual
pasien sangat berhubungan erat dengan
(Sulmasy, 1999).
gejala yang muncul seperti mual, perubahan
Beberapa peneliti telah menemukan
bahwa spiritualitas sebagai sumber yang kuat
kondisi
spiritualitas
seseorang
perasaan, penurunan nafsu makan, nyeri dan
kelelahan.
untuk beradaptasi dengan masalah yang
Keyakinan
terhadap
suatu
agama
berhubungan dengan kesehatan, termasuk
sangat membantu seseorang dalam mencegah
penyakit
Praktik
penyakit (termasuk kondisi depresi, penyalah
keagamaan juga berperan sebagai sumber
gunaan obat dan penyakit fisik lainnya),
dukungan
pasien
membantu dalam beradaptasi dengan kondisi
sebuah
sakit yang dialami dan dapat membantu
penelitian tentang spiritualitas dan penyakit
beradaptasi pada saat fase pemulihan dari
yang dilakukan oleh Fernsler et al (1999)
sebuah
dengan sampel pasien kanker kolorektal
Puchalski, 1997). Sebuah penelitian
menyimpulkan
pasien dewasa yang menjalani pembedahan
kronis
yang
(Narayasanamy,
atau
terminal.
penting
2007).
bahwa
bagi
Pada
tingkat
kondisi
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No. 1, Maret 2016
penyakit
(Levin,
Larson,
&
pada
30
elektif pada jantung memperlihatkan bahwa
pemenuhan kebutuhan spiritual pada pasien
kurangnya kekuatan dan kenyamanan dari
adalah pemenuhan kebutuhan spiritulitas
sebuah keyakinan agama sangat berhubungan
pada
dengan risiko kematian setelah 6 bulan
permintaan pasien atau jika diperlukan oleh
menjalani pembedahan jantung (Oxman,
pasien
Freeman, & Manheimer, 1995).
mengatakan
Banyak
saja.
sangat
bergantung
Petugas
lebih
kesehatan
baik
pada
juga
menghindari
keagamaan
pemenuhan kebutuhan spiritual pasien karena
menggunakan doa, kata–kata atau aktifitas
alasan implikasi emosional yang akan terjadi.
fisik
memberikan
Petugas kesehatan lebih percaya diri untuk
ketenangan dan situasi relaks. Beberapa
melakukan pemenuhan perawatan pasien
penelitian telah mengevaluasi efek dari
pada aspek fisik tetapi mereka kurang
respon relaksasi dan meditasi terhadap
percaya diri untuk memberikan pemenuhan
kondisi
kebutuhan spiritual (Kliewer, 2004).
yang
praktik
pasien
diyakini
kesehatan.
dapat
Relaksasi
tersebut
didapatkan dari 2 prosedur yang sederhana
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh
yaitu mengulang sebuah kata, frase atau
Hubbel, Woodard, Barksdale Brown, Parker
aktivitas otot dan menghilangkan pikiran
(2006) menyimpulkan bahwa meskipun telah
yang mengganggu dalam pikiran. Ketika
diketahui pentingnya pemenuhan kebutuhan
kedua aktifitas tersebut dilakukan secara
spiritual pada tatanan pelayanan kesehatan,
teratur, akan menghasilkan efek fisiologis
akan tetapi petugas kesehatan tidak secara
yang baik dan dapat menjadi terapi pada
rutin dan tidak konsisten dalam memberikan
beberapa kondisi medis (Benson, 1996).
pemenuhan kebutuhan spiritual pasien. Lebih
Meskipun
penelitian
sudah
tentang
ada
beberapa
pentingnya
aspek
dari 50% petugas kesehatan yang disurvey
menyatakan
faktor
seperti
waktu
spiritualitas pada kesehatan, akan tetapi
dankurangnya pelatihan tentang pengkajian
belum banyak petugas kesehatan yang dapat
spiritual
memberikan
mendiskusikan hal – hal spiritual dengan
pemenuhan
kebutuhan
spiritualitas pada pasien. Penelitian juga
merupakan
hambatan
dalam
pasien.
menemukan bahwa petugas kesehatan jarang
mengindentifikasi dan memberikan tindakan
pemenuhan
kebutuhan
spiritual
kepada
pasien (Maning-Walsh, 2005).
kesehatan
tidak
Penelitian telah membuktikan bahwa
seseorang yang hidup dengan penyakit
Beberapa alasan yang disampaikan
petugas
PEMBAHASAN
melakukan
menjadi sensitif dan terjadi peningkatan
kesadaranya terhadap rasa spiritualitas dan
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No. 1, Maret 2016
31
kebutuhan akan pemenuhan spiritualitas itu
selama perawatan pasien dengan penyakit
sendiri (Taylor, 2009). Spiritualitas dapat
kanker atau penyakit kronis lainnya. Hal
menjadi sesuatu yang penting saat datang
tersebut antara lain perbedaan keyakinan
sebuah penyakit, masa perawatan dan selama
antara pasien dan petugas kesehatan, belum
masa kekambuhan. Pemenuhan kebutuhan
pastinya dampak spiritualitas pada masing –
spiritualitas juga dapat menjadi kunci strategi
masing pasien, kurang pengetahuan tentang
koping bagi pasien dalam menghadapi
spiritualitas dan kecemasan atas keilmiahan
berbagai macam tekanan yang berhubungan
dari tindakan pemenuhan kebutuhan spiritual.
dengan ancaman akibat sakit, sakit yang
Kombinasi
kronis dan efek samping akibat penyakit dan
membuat petugas kesehatan tidak tertarik
perawatannya (Laubmeier, Zakowski, Bair ,
kepada kebutuhan spiritualitas pasien (Skalla,
2004).
McCoy, 2006)
dari
kondisi
tersebut
dapat
Pada tatanan pelayanan kesehatan,
Berbagai literatur kesehatan dari awal
penelitian juga telah mengindikasikan bahwa
sampai saat ini telah ada sebuah kesepakatan
keyakinan
bahwa
terhadap
suatu
agama
dan
kondisi
spiritual
seseorang
dan
keyakinan spiritualitas dapat memberikan
pemenuhan kebutuhan spiritual merupakan
efek
terhadap
sebuah hal yang penting dan merupakan
kehidupan mendatang dan dampak stres
bagian yang utuh dari proses penyembuhan
terhadap kesehatan (Williams & Sternthal,
secara keseluruhan. Meskipun sebagian besar
2007). Selain hal
tersebut, pemenuhan
peneliti sepakat dengan hal tersebut, akan
kebutuhan spiritual dapat menjadi terapi
tetapi ketertarikan perawat dalam menulis
komplementer dengan membantu pasien
dan meneliti tentang spiritualitas masih
untuk beradaptasi lebih baik terhadap aspek
rendah dari segi kuantitas dan kualitasnya.
fisik akibat sakit atau penyakit kronis dan
Perawat lebih tertarik untuk meneliti hal
efek samping dari pengobatan. Akan tetapi
yang berhubungan aspek perawatan fisik,
kenyataan
mental dan sosial (Rieg, Mason, & Preston,
kepada
pentingnya
orientasi
pasien
memperlihatkan
aspek
spiritual
bahwa
terhadap
2006)
kesehatan belum mendapatkan perhatian
yang
adekuat
pemenuhan
kebutuhan
spiritual
tatanan klinis masih jarang (MacDonald,
pelayanan
kesehatan
2001).
fenomena. Dalam dunia kesehatan sekarang
banyak
penerapannya
aspek
di
Ada
terlihat
Masuknya
hambatan
dalam
memberikan pemenuhan kebutuhan spriritual
dapat
dikatakan
kedalam
tatanan
adalah
sebuah
semakin
baik
kondisi
spiritual seseorang maka hal tersebut dapat
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No. 1, Maret 2016
32
sebagai pengobatan paling awal bagi individu
dapat belajar, menulis atau melakukan
(Kliewer, 2004). Beberapa pasien telah
penelitian yang menggali makna spiritualitas
membuktikan bahwa kondisi spiritual mereka
dalam kesehatan.
dapat memberikan sumber dukungan yang
diperlukan dalam menghadapi krisis akibat
UCAPAN TERIMA KASIH
penyakit, baik secara fisik ataupun psikis
(Meraviglia, 2006).
Penulis
terimakasih
kepada UPT Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat
KESIMPULAN
STIKES
Al-Irsyad
Al-
Islamiyyah Cilacap atas diperkenankannya
Spritualitas
kompleks
mengucapkan
adalah
dan
sesuatu
yang
multidimensional
dari
kriteria
literatur
review
dalam
Jurnal
Kesehatan Al-Irsyad (JKA)
pengalaman manusia dan merupakan sebuah
kekuatan besar dalam mencari makna dan
DAFTAR PUSTAKA
tujuan dari hidup. Spiritualitas terdiri dari
Anandarajah G, Hight E (2001). Spirituality
and medicalpractice: Using the HOPE
questions as a practical tool for spiritual
assessment. Am Family Physician, 63, 819.
Puchalski CM (2010) Formal and Informal
Spiritual Assessment Asian Pacific J
Cancer Prev, 11, MECC Supplement, 5157
Macdonald BH (2001) Quality of life in
cancer care: patients’ experiences and
nurses’ contribution. Eur J Oncol Nurs.
5(1): 32- 41.
Skalla KA, McCoy JP (2006) Spiritual
assessment of patients with cancer: the
moral authority, vocational, aesthetic,
social, and transcendent model. Oncol
Nurs Forum.;33(4):745-751.
Ross L.(1995) The spiritual dimension. Int J
Nurs Stud. ;32:457–68.
Sulmasy DP (1999) Is medicine a spiritual
practice? Acad Med. ;74:1002–5
Craigie FC, Hobbs RF (1999) 3rd. Spiritual
perspectives and practices of family
physicians with an expressed interest in
spirituality. Fam Med. ;31:578–85.
Narayanasamy A (2007) Palliative care and
spirituality. Indian J Palliative care; 13:2
Fensler J, Kelman P, Miler MA (1999)
Spiritual well being and demands of
aspek kognitif, aspek pengalaman dan aspek
perilaku.
Agama
adalah
salah
cara
dalam
memenuhi kebutuhan spritualitas individu.
Banyak orang yang menemukan spiritualitas
melalui agama, melalui hubungan dengan
alam, melalui musik dan seni, melalui
seperangkat nilai dan prinsip atau melalui
bukti ilmiah.
Kondisi spiritualitas seseorang sangat
berhubungan
erat
kesehatanya.
Semakin
dengan
baik
kondisi
spiritualitas,
maka semakin tersedia sumber dukungan
individu dalam menghadapi keluhan fisik dan
psikis akibat sakit
Petugas kesehatan sebagai pemberi
pelayanan
kepada
memperhatikan
dan
pasien
seharusnya
dapat
memberikan
pemenuhan spiritual pasien dan diharapkan
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No. 1, Maret 2016
33
illneas in people with colorectal cancer.
Cancer Nursing ; 22;134-40
Manning-Walsh JK (2005).Psychospiritual
well-being and symptom distress in
women with breast cancer. Oncol Nurs
Forum.;32(3):543.
Benson H. (1996) Timeless healing: the
power and biology of belief. New York:
Scribner
Levin JS, Larson DB, Puchalski CM.
(1997) Religion and spirituality in
medicine: research and education. JAMA.
;278:792–3.
Oxman TE, Freeman DH, Manheimer ED.
(1995) Lack of social participation or
religious strength and comfort as risk
factors for death after cardiac surgery in
the elderly. Psychosom Med. ;57:5–15.
Kliewer S (2004). Allowing spirituality into
the healing process. J Fam Pract; 53(8):
616- 624.
Hubbell SL, Woodard EK, Barksdale-Brown
DJ, Parker JS. (2006) Spiritual care
practices of nurse practitioners in
federally designated nonmetropolitan
areas of north carolina. J Am Acad Nurse
Pract.;18(8): 379-385.
Rieg LS, Mason CH, Preston K, (2006)
Spiritual Care: Practical Guideline for
Rehabilitation Nurses; Rehabilitation
Nursing; Vol. 31, No. 6.
Taylor EJ (2009) Caring for the spirit. in:
burke cc, ed. Psychosocial Dimensions of
Oncology Nursing Care. 2nd ed.
Pittsburgh: oncology nursing society;
2009: 59-74.
Laubmeier KK, Zakowski SG, Bair JP.
(2004) The role of spirituality in the
psychologicaladjustmenttocancer:atestoft
hetransactionalmodelofstressandcoping.In
t J Behav Med.;11(1):48-55.
Williams DR, Sternthal MJ (2007)
Spirituality, religion and health: evidence
and research directions. Med J
Aust.;186(10 suppl):s47-s50.
Macdonald BH (2001) Quality of life in
cancer care: patients’ experiences and
nurses’ contribution. Eur J Oncol Nurs.;
5(1): 32- 41
Kliewer S. (2004) Allowing spirituality into
the healing process. J Fam Pract.; 53(8):
616- 624.
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No. 1, Maret 2016
34
Download