SATUAN ACARA PENGAJARAN Mata Kuliah : Rangkaian Listrik II Kode Mata Kuliah : EES13253 Waktu Pertemuan : 1x3x50 menit Pertemuan ke :6 A. Tujuan Instruksional 1. Umum Mahasiswa dapat memahami rangkaian peralihan beban R-L 2. Khusus Mahasiswa dapat melakukan analisis rangkaian peralihan beban R-L melalui analisis matematis B. Pokok Bahasan Analisa peralihan rangkaian listrik beban R-L C. Sub Pokok Bahasan 1. Rangkaian R-L seri analisa orde I homogen D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Pendahuluan Penyajian Penutup Kegiatan Pengajar 1. Meriview kembali materi minggu sebelumnya 2. Menjelaskan manfaat mempelajari rangkaian peralihan beban R-L. 3. Menjelaskan secara matematis, rumusan yang digunakan. 4. Latihan soal 5. Menuliskan jawaban mahasiswa di papan tulis. 6. Menjelaskan rumusan dari maing-masing komponen rangkaian. 7. Menjelaskan tugas yang harus dilakukan mahasiswa dalam penggunaan rumusan. 8. Menutup pertemuan a. Menunjuk beberapa mahasiswa untuk menyajikan hasil latihan yang diberikan. b. Mengundang komentar/pertanyaan dari mahasiswa. c. Memberikan penilaian berupa koreksi dan analisa yang benar. Kegiatan Mahasiswa Memperhatikan materi. Memperhatikan Dan mencatat Menjawab, memberikan sumbang saran. Media dan alat pengajaran Note Book LCD Papan Tulis Note Book LCD Papan Tulis Memperhatikan dan mencatat Berlatih secara individual dari tugas yang diberikan. Menyajikan jawaban dari latihan yang diberikan Memberikan komentar atau pertanyaan Memperhatikan dan mencatat komentar pengajar tentang Note Book LCD Papan Tulis 41 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T d. Memberikan gambaran umum untuk perkuliahan berikutnya. analisa yang benar. E. Evaluasi 1. Instrumen yang digunakan : Tes lisan secara acak atau bergilir untuk menilai pemahaman mahasiswa terhadap materi yang diberikan. 2. Instrumen ini digunakan minggu berikutnya setelah mahasiswa memahami materi. F. Referensi 1. Budiono Mismail, Rangkaian Listrik 2. BL. Theraja, Hand Book Of Electrical Technology 3. Joseph A. Edminister, Rangkaian Listrik 4. Soepono Soeparlan & Umar Yahdi, Teknik Rangkaian Listrik Jilid 1, Penerbit Universitas Gunadarma, Depok, 1995 5. Soepono Soeparlan & Umar Yahdi, Teknik Rangkaian Listrik Jilid 2, Penerbit Universitas Gunadarma, Depok, 1995 6. William H.Hayt,Jr & Jack E. Kemmerly, Rangkaian Listrik Jilid 1(terjemahan Pantur Silaban), Penerbit Erlangga, Jakarta, 1991 Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKBM) Minggu keVI Pokok Bahasan (Topik) Analisa Peralihan Rangkaian Listrik Substansi Rangkaian R-L seri analisa orde I homogen Beban R-L Seri Metode Ceramah Diskusi Latihan Soal 42 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T BAB VI ANALISA PERALIHAN RANGKAIAN LISTRIK BEBAN R-L Tujuan Umum: Mahasiswa dapat memahami konsep rangkaian peralihan /transien beban R-L Tujuan Khusus: Mahasiswa dapat melakukan analisis rangkaian peralihan beban R-L Mahasiswa menghitung rangkaian peralihan melalui analisis persamaan differensial orde I 6.1. Rangkaian R-L (hubung seri) 1. Rangkaian R-L Dengan Persamaan Differensial Orde I Analisa : Rangkaian peralihan R-L disebut juga dengan analisa peralihan orde I, dimana pengertian orde I adalah karena persamaan differensial (matematis) rangkaian dalam analisa tersebut berupa persamaan differensial orde I. Persamaan umum : dy + P (t ) y = Q (t ) dt Analisa I : ¾ Untuk t < 0 (saklar berhubung pada posisi 1), terjadi pada saat sebelum transien/peralihan dalam waktu yang cukup lama. 43 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T Gambar rangkaian adalah sebagai berikut : Pada sumber DC → induktor merupakan elemen hubung singkat (short circuit) Karena saklar masih berada pada posisi 1, limit t < 0 atau t (0 -) Arus yang mengalir : i (0-) = V R ¾ Untuk t > 0 (saklar pada posisi 2), saat terjadi arus transien rangkaian menjadi : Atau 44 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T Berlaku hukum Kirchoff II (HK. Tegangan Kirchoff) dimana : ∑V = 0 VL + VR = 0 VL = L di (t ) dt VR = i . R Nilai i (t) solusi umum L L di (t ) + i (t ) R = 0 dt ↔ VL = - VR di (t ) = − i (t ) . R dt di (t ) R = − dt i (t ) L ∫ di (t ) R = ∫ − dt i (t ) L Ln i(t) = Ln i(t) = Ln − − R + C → C = Ln k L R t + Ln k L i (t ) − Rt = k C i (t ) − R .t =e L k Maka solusi umum : i(t) = K .C −R .t L Nilai (t) Solusi Khusus Ingat sifat induktor : 45 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T Arus tidak akan berubah secara tiba-tiba iL (0-) = iL (0) = iL (0+) iL (0-) = i (0) = V = iL (0+ ) R Maka, harga khusus i(t) iL (t) = −R V . e L .t R Tegangan Induktor VL (t) Pada t > 0 VL = L di (t ) dt = L dV .e −R L .t R dt − R .t L V d .e = L . R dt = L V − R − R L .t . .e R L VL = − V e −R L .t 46 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T Gambar Grafik dari i (t) dan VL i (t ) = t < 0 = t (0 − ) V −R L .t .e R VL (t ) = −V . e −R .t L -V Contoh Soal : Sebuah rangkaian RL seri dengan harga R = 50 Ω, L = 10 H, disupplay dengan tegangan 100 volt, pada saat saklar S ditutup, tentukan : a) Persamaan untuk i(t), VR(t) dan VL (t) b) Besar arus pada saat t = 0,5 S c) Waktu (t) pada saat VR (t) = VL (t) d) Buktikan bila t = L R , harga i = 63 % dari i maks. Solusi : a) i(t) = V ⎛1 . e − R L t ⎞⎟ R ⎜⎝ ⎠ = 100 −150 ⎛ ⎞ 1 . e 10 t ⎟ ⎜ 50 ⎝ ⎠ ( = 2 1 −e −5 t ) VR (t) = i (t). R ( = 2 1− e −5 t ) . 50 =100 - 100e-5t Volt VL (t) = V . e −R L t 47 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T = 100 . e −5 t Volt b) i (t) pada saat t = 0,5 dt ( ) ) = 2 (1 − e = 2 (1 − 2,718 ) i (t ) = 2 1 − e −5 . 0,5 −2 , 5 −2 , 5 = 2 (1 – 0,082) = 1,835 A c) t pada VR (t) = VL (t) VR (t) = 100 – 100 e-5t VL (t) = 100 e-5t, dimana : 100 – 100 e-5t = 100 e-5t ( ) 100 1 − e −5t = 100 . e −5t 1 − e −5t = e −5t -2 e-5t = -1 e-5t = ½ -5t = -0,693 t= 0,693 5 = 0,1386 dt d) Buktikan t = L i (t ) = V =V =V R , Harga i = 63% I maks ⎛⎜1 . e − R L t ⎞⎟ R⎝ ⎠ R (1 − e ) R (1 − 0,3678) −7 = 100 50 (1 − 0,3678) = 2 (1 − 0,3678) ⇒ 1,264 A, maka : 48 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T I max = V R = 100 50 = 2A Imax pada saat i = 63% = 63% . 2 = 0,63 . 2 = 1,264 A 49 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T SATUAN ACARA PENGAJARAN Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Waktu Pertemuan Pertemuan ke : Rangkaian Listrik II : EES13253 : 1x3x50 menit :7 A. Tujuan Instruksional 1. Umum Mahasiswa dapat memahami rangkaian peralihan beban R-L 2. Khusus Mahasiswa dapat melakukan analisis rangkaian peralihan beban R-L melalui analisis matematis B. Pokok Bahasan Analisa peralihan rangkaian listrik beban R-L C. Sub Pokok Bahasan 1. Rangkaian R-L paralel analisa orde I homogen 2. Rangkaian R-L analisa orde I tak homogen D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Pendahuluan Penyajian Penutup Kegiatan Pengajar 1. Meriview kembali materi minggu sebelumnya 2. Menjelaskan manfaat mempelajari rangkaian peralihan beban R-L. 3. Menjelaskan secara matematis, rumusan yang digunakan. 4. Latihan soal 5. Menuliskan jawaban mahasiswa di papan tulis. 6. Menjelaskan rumusan dari maing-masing komponen rangkaian. 7. Menjelaskan tugas yang harus dilakukan mahasiswa dalam penggunaan rumusan. 8. Menutup pertemuan a.Menunjuk beberapa mahasiswa untuk menyajikan hasil latihan yang diberikan. b.Mengundang komentar/pertanyaan dari mahasiswa. c.Memberikan penilaian berupa koreksi dan Kegiatan Mahasiswa Memperhatikan materi. Memperhatikan Dan mencatat Menjawab, memberikan sumbang saran. Media dan alat pengajaran Note Book LCD Papan Tulis Note Book LCD Papan Tulis Memperhatikan dan mencatat Berlatih secara individual dari tugas yang diberikan. Menyajikan jawaban dari latihan yang diberikan Memberikan komentar atau pertanyaan Memperhatikan dan mencatat komentar Note Book LCD Papan Tulis 50 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T analisa yang benar. d.Memberikan gambaran umum untuk Ujian Tengah Semester. pengajar tentang analisa yang benar. E. Evaluasi 1. Instrumen yang digunakan : Tes lisan secara acak atau bergilir untuk menilai pemahaman mahasiswa terhadap materi yang diberikan. 2. Instrumen ini digunakan minggu berikutnya setelah mahasiswa memahami materi. F. 1. 2. 3. 4. Referensi Budiono Mismail, Rangkaian Listrik BL. Theraja, Hand Book Of Electrical Technology Joseph A. Edminister, Rangkaian Listrik Soepono Soeparlan & Umar Yahdi, Teknik Rangkaian Listrik Jilid 1, Penerbit Universitas Gunadarma, Depok, 1995 5. Soepono Soeparlan & Umar Yahdi, Teknik Rangkaian Listrik Jilid 2, Penerbit Universitas Gunadarma, Depok, 1995 6. William H.Hayt,Jr & Jack E. Kemmerly, Rangkaian Listrik Jilid 1(terjemahan Pantur Silaban), Penerbit Erlangga, Jakarta, 1991 Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKBM) Minggu keVII Pokok Bahasan (Topik) Analisa Peralihan Beban R-L Paralel Substansi Rangkaian R-L paralel analisa orde I homogen Rangkaian R-L analisa orde I tak homogen Metode Ceramah Diskusi Latihan Soal 51 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T 6.2. Rangkaian R-L Hubung Paralel Pada posisi ini, switch berada pada posisi 1 dalam waktu yang cukup lama t (0-), pada t = 0 mulai bergerak dari posisi 1 ke 2 Tentukan : i(t) dan VL(t) untuk t < 0 dan t > 0 Solusi Umum Untuk menyelesaikan rangkaian ini, referensi adalah pada t=0 (switch dari 1 ke 2) Pada saat t < 0 (saklar pada posisi 1) → t (0-) i=∞ ⇒ i(0-) = R2 . I 0 ................................................................................................(1) R1 + R2 persamaan ini merupakan persamaan pada kondisi t < 0, maka persamaan menjadi i (0-) = R2 . I 0 ............................................................................................. (2) R1 + R2 Pada saat t > 0 (saklar pada posisi 2) 52 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T berlaku hukum Kirchoff II (∑ k = 0) VR1 + VR2 + VL = 0 VR1 = i (t) . R2 VR2 = i (t) . R2 VL = L di dt di (t ) = 0 dt i (t) R1 + i (t) R2 + L Persamaan Differensial orde I homogen L di (t ) = − i (t ) . R1 − i (t ) . R2 dt L di (t ) = − i (t ) ( R1 + R2 ) dt di (t ) ( R + R2 ) . dt =− 1 i (t ) L ∫ (R + R2 ) .t dt di (t ) = ∫− 1 i (t ) L Ln i (t ) = − Ln i (t ) = − (R1 + R2 ) .t + C L (R1 + R2 ) .t + Ln k L (R + R ) Ln i (t ) = − 1 2 .t L k i (t ) − ( R1 + R 2 ) L =e k i (t ) = k . e . t − ( R1 + R 2 ) L . t ........................................................................................ ( 3) Solusi Khusus Untuk mencari solusi khusus, maka dicari nilai dari konstanta k dengan cara mencari nilai arus pada kondisi awal (t < 0), harus diingat sifat dari induktor, yaitu : arus tidak dapat berubah secara tiba-tiba ( ) i1 0− = i (0) = i (0+ ) = K. e − ( R1 + R2 ) L . t 53 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T = K = ( ) i 0+ = R2 . I0 R1 + R2 − R2 . I0 . e R1 + R2 ( R1 + R2 ) L . t VL (t) = .......? VL (t) = L di (t ) dt (R1 ⎛ R − 2 ⎜ .I .e = L.d ⎜ R1 + R2 0 ⎝ − + R2 2 ). L ⎞ (R1 + R2 ) . t = L R2 . I 0 d .e R1 + R2 = L (R + R2 ) . e R2 . I0 − 1 R1 + R2 L = − R2 . I 0 . e − ( R1 + R2 ) L ⎟ ⎟ ⎠ 2 dt − ( R1 + R2 ) 2 . t . t Grafik i (t) dan VL (t) R2 . I0 R1 + R 0 − R2 . I 0 . e − ( R1 + R2 ) L . t 54 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T 6.3. Rangkaian R-L dengan Persamaan Differensial Tak Homogen Pada t < 0 a) Pada saat t < 0, saklar S terbuka i (t) = 0 V (t) = 0 b) Pada saat t = 0, saklar S ditutup VR = i (t) R VL = L di (t ) dt Menurut Hk. Kirchoff II, ∑ V = 0 - V + VR + VL = 0 VR + VL = V i (t) R + L di (t ) = Vt dt merupakan P.D Orde I tak homogen dy + P (t ) = q (t ) , sehingga dt L di (t ) + i (t ) R = V (t ) dt Hitung harga i (t) dan VL (t) Analisa di (t ) + i (t ) R = VL (t ) dt di (t ) i (t ) . R V (t ) + = dt L L L 55 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T P (t) = R L Q (t) = V L Solusi Umum Y . e J P (t ) = ∫ e J P ( t ) Q (t ) + C dt dimana : Y = i (t) Dimana : i (t ) . e ρ . R L dt i (t ) . e i (t ) e R R L L =∫e . t =V =V i (t ) . e R +t L i (t ) = V i (t ) = V R .t L = ∫e t V R R L L e ∫e .e R L +C .e +Ke R ρ R L dt .V R R t t L L . t L +C +C +C +C +C −R −R L .V L L . t , maka t Solusi Khusus : Digunakan kondisi awal, dimana t = 0 dan i(t) = 0 0= V +K R K= V R i (t ) = V i (t ) = V R −V R .e −R L .t , maka : ⎛⎜1 − e − R L t ⎞⎟ R⎝ ⎠ 56 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T Nilai VL(t) : di (t ) dt VL = L = L dV . ⎛1 − e R ⎜⎝ −R d ⎛⎜1− e ⎝ V = L R dt −R t L = L L t ⎞⎟ ⎠ ⎞⎟ ⎠ V R −R L t . .e R L = V .e −R t L = VL (t) Analisa II Digunakan solusi natural dan perkiraan : a) Solusi natural (anggap persamaan homogen / Q(t) = 0 → in b) Solusi perkiraan → ip, dimana : i (t) = in (t) + ip (t) a) Solusi Natural L di n (t ) + in (t ) R = 0 dt → Setelah dilakukan integrasi, didapat in (t) = K e −ρ L t b) Solusi Perkiraan ip(t) Nilai ip(t) = Konstan di p(t ) =0 dt 57 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T L di p(t ) + ip (t ) R = V dt 0 + ip (t) R = V ip (t) = V R i (t) = in (t) + ip (t) = K e i (t ) = V −R L t +V R maka : ⎛⎜1 − e − R L t ⎞⎟ R⎝ ⎠ 58 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T SATUAN ACARA PENGAJARAN Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Waktu Pertemuan Pertemuan ke : Rangkaian Listrik II : EES13253 : 1x3x50 menit :8 A. Tujuan Instruksional 1. Umum Mahasiswa dapat memahami tentang Rangkaian Listrik II dan hal yang terkait secara umum 2. Khusus Untuk melakukan evaluasi terhadap sejauh mana pemahaman mahasiswa terhadap materi yang telah dipelajari dari minggu 1 sampai 7 B. Pokok Bahasan Evaluasi tengah semester C. Sub Pokok Bahasan Ujian Tengah Semester D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Pengajar Pendahuluan Menjelaskan peraturan yang harus ditaati selama ujian berlangsung. Penyajian Memberikas soal UTS Penutup Mengumpulkan lembaran jawaban ujian Kegiatan Mahasiswa Memperhatikan. Media dan alat pengajaran Menyelesaikan soal UTS sesuai dengan waktu yang diberikan Soal ujian E. Evaluasi Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKBM) Minggu Pokok Bahasan Substansi ke(Topik) VIII Mid Semester Ujian Tengah Semester Metode Soal Uraian Terbatas, Esay 59 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T YAYASAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI PADANG INSTITUT TEKNOLOGI PADANG UJIAN MID SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2009/20010 ITP MULAILAH UJIAN DENGAN BERDO’A KEPADA ALLAH SWT Mata Kuliah Hari/Tgl Jam : Rangkaian Listrik III : Senin/ 30-11-2009 : 08.00 – 09.30 Dosen : Arfita Yuana Dewi, M.T Lokal : Multi Media Sifat Ujian : Tutup Buku Bekerjalah dengan membaca terlebih dahulu Basmalah dan selesaikan dengan keyakinan sendiri tanpa bantuan orang lain. Soal 1 Sebuah rangkaian RL seri dengan harga R = XX Ω, L = 15 H, disupply dengan tegangan 110 volt, pada saat saklar S ditutup, tentukan : a) Persamaan untuk i(t), VR(t) dan VL (t) b) Besar arus pada saat t = 0,7 detik Soal 2 I (t) 20 Ω Grafik 15 A Tentukan : I(t) & buat XX Ω 8H Ctt : XX = 2 angka terakhir No. BP 60 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T SATUAN ACARA PENGAJARAN Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Waktu Pertemuan Pertemuan ke : Rangkaian Listrik II : EES13253 : 1x3x50 menit :9 A. Tujuan Instruksional 1. Umum Mahasiswa dapat memahami rangkaian peralihan beban R-C 2. Khusus Mahasiswa dapat melakukan analisis rangkaian peralihan beban R-C melalui analisis matematis Persamaan Differensial orde II B. Pokok Bahasan Analisa peralihan rangkaian listrik beban R-C C. Sub Pokok Bahasan 1. Rangkaian R-C seri analisa orde I homogen 2. Rangkaian R-C analisa orde I tak homogen D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Pendahuluan Penyajian Penutup Kegiatan Pengajar 1. Meriview kembali pembahasan UTS minggu sebelumnya 2. Menjelaskan manfaat mempelajari rangkaian peralihan beban R-C. 3. Menjelaskan secara matematis, rumusan yang digunakan. 4. Latihan soal 5. Menuliskan jawaban mahasiswa di papan tulis. 6. Menjelaskan rumusan dari maing-masing analisis rangkaian. 7. Menjelaskan tugas yang harus dilakukan mahasiswa dalam penggunaan rumusan. 8. Menutup pertemuan e. Menunjuk beberapa mahasiswa untuk menyajikan hasil latihan yang diberikan. f. Mengundang komentar/pertanyaan dari mahasiswa. g. Memberikan penilaian Kegiatan Mahasiswa Memperhatikan materi. Memperhatikan Dan mencatat Menjawab, memberikan sumbang saran. Media dan alat pengajaran Note Book LCD Papan Tulis Note Book LCD Papan Tulis Memperhatikan dan mencatat Berlatih secara individual dari tugas yang diberikan. Menyajikan jawaban dari latihan yang diberikan Memberikan komentar atau pertanyaan Memperhatikan dan mencatat komentar Note Book LCD Papan Tulis 61 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T berupa koreksi dan analisa yang benar. h. Memberikan gambaran umum untuk perkuliahan berikutnya. pengajar tentang analisa yang benar. E. Evaluasi 1. Instrumen yang digunakan : Tes lisan secara acak atau bergilir untuk menilai pemahaman mahasiswa terhadap materi yang diberikan. 2. Instrumen ini digunakan minggu berikutnya setelah mahasiswa memahami materi. F. Referensi 1. Budiono Mismail, Rangkaian Listrik 2. BL. Theraja, Hand Book Of Electrical Technology 3. Joseph A. Edminister, Rangkaian Listrik 4. Soepono Soeparlan & Umar Yahdi, Teknik Rangkaian Listrik Jilid 1, Penerbit Universitas Gunadarma, Depok, 1995 5. Soepono Soeparlan & Umar Yahdi, Teknik Rangkaian Listrik Jilid 2, Penerbit Universitas Gunadarma, Depok, 1995 6. William H.Hayt,Jr & Jack E. Kemmerly, Rangkaian Listrik Jilid 1(terjemahan Pantur Silaban), Penerbit Erlangga, Jakarta, 1991 Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKBM) Minggu keIX Pokok Bahasan (Topik) Analisa Peralihan Beban R-C Substansi Rangkaian R-C seri analisa orde I homogen Rangkaian R-C analisa orde I tak homogen Metode Ceramah Diskusi Latihan Soal 62 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T BAB VII ANALISA PERALIHAN RANGKAIAN LISTRIK BEBAN R-C Tujuan Umum: Mahasiswa dapat memahami konsep rangkaian peralihan /transien beban R-C Tujuan Khusus: Mahasiswa dapat melakukan analisis rangkaian peralihan beban R-C Mahasiswa menghitung rangkaian peralihan melalui analisis persamaan differensial orde II 7.1. Rangkaian Beban R-C Analisa rangkaian transien /peralihan beban R-C seperti diilustrasikan pada rangkaian di bawah ini : Mula – mula saklar S pada posisi 1, dalam waktu yang cukup lama, pada saat t = 0, S dipindahkan ke posisi 2, tentukan V(t) dan i (t) setelah S dipindahkan. Dalam melakukan analisa rangkaian R-C, tetap menggunakan persamaan differensial orde I, yaitu : a. Persamaan Differensial Homogen b. Persamaan Differensial Tak homogen Analisa ¾ Untuk t < 0, (saklar pada posisi 1) + I R1 R=~ ⇒ - 63 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T Dari bentuk rangkaian, berlaku : V (t) = I . R1 ................................................................................................. (1) atau V (0-) = I . R1 ................................................................................................ (2) ¾ Untuk t > 0, (saklar pada posisi 2) ∑V = 0 VR2 + Vc (t) = 0 I (t) R2 + Vc (t) = 0 .................................................................................... (3) maka i (t ) = ic (t ) = C d Vc (t ) ............................................................................... (4) dt Substitusikan Persamaan (4) ke Persamaan (3) R2 . C dVc + Vc (t ) = 0 .................................................................................. (5) dt R2 . C dVc (t ) = − Vc (t ) dt d Vc −1 dt = dt R2 c ∫ d Vc (t ) − 1 = Vc R2 c Ln Vc (t ) = Ln ∫ dt −1 t + Ln k R2 c Vc (t ) 1 = t , maka k R2 C 64 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T Vc (t ) = k . e −1 R 2c . t Untuk konstanta k, dilihat posisi saklar pertama, nilainya = I . R1, ingat sifat kapasitor : tegangan tidak dapat berubah secara tiba-tiba atau : ( ) Vc (0 ) = k ( ) Vc 0− = Vc (0) = Vc 0+ + = I R1, maka : Vc (t ) = I . R1 . e −1 R2 . c.t Arus ke kapasitor : i (t ) = ic (t ) = C dVc (t ) dt d ⎛⎜ I . R1. e ⎝ = C dt −1 = C . I . R1. = C. I . R1. = − de −1 r2 c R2 . t ⎞ ⎟ ⎠ . c .t dt − 1 − 1R 2 c t e R2 c −1 R1 I e R2 R2 c t Grafik i (t) dan V (t) I . R1 V (t) t − R1 .I R2 65 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T Contoh Soal : Tentukan : a) Ic (t) dan Vc (t) b) Grafik Ic (t) dan Vc (t) terhadap waktu c) Konstanta waktu/time constant untuk t >0 Solusi : Ic (t) = 0 i2 = i3 i3 = 1KΩ x 10 mA 1 KΩ + 800 + 200 = 1 KΩ x 100 mA 1 + 0,8 + 0,2 KΩ = ½ x 10 = 5 mA Maka : VAB = Vc (0-) = I3 . R3 = 5 . 0,8 = 4 volt 66 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T Untuk t < 0 : Ic (t) + i2 + i3 = 0 C dVc (t ) Vc (t ) Vc (t ) + + =0 dt R2 R3 C d Vc (t ) ⎡ 1 1⎤ + ⎢ + ⎥ Vc (t ) = 0 dt ⎣ R2 R3 ⎦ C 1 ⎞ d Vc (t ) ⎛ 1 =−⎜ + ⎟ Vc (t ) dt ⎝ R 2 R3 ⎠ ⎛ R .R ⎞ 3 ⎟⎟ Vc (t ) = − ⎜⎜ 2 R + R 3 ⎠ ⎝ 2 = ∫ ⎛ R .R ⎞ dVc (t ) = − ⎜⎜ 2 3 ⎟⎟ 1 / Cdt Vc ⎝ R2 + R3 ⎠ ⎛ R2 . R3 ⎞ dVc (t ) ⎟⎟ ∫ dt = − ⎜⎜ Vc ⎝ C (R2 + R3 ) ⎠ ⎡ R2 . R3 ⎤ Ln Vc (t ) = − ⎢ ⎥ t + Ln k , maka : ⎣ C (R2 + R3 ) ⎦ Vc (t ) = K . e ⎛ R 2 . R3 ⎞ ⎟⎟1 / C t − ⎜⎜ ⎝ R 2 + R3 ⎠ 67 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T Untuk konstanta K diambil nilai saklar pada posisi pertama t < 0, ingat sifat kapasitor : Vc (t ) = Vc (0) =Vc (0+ ) = 4 volt , maka : Vc (t ) = 4 . e ⎡ R 2 . R3 ⎤ −⎢ ⎥ t ⎣ R 2 + R3 ⎦ =4.e = 4. e = 4.e ⎡ ⎤ 1, 2 . 0 ,8 −⎢ ⎥ t ⎢⎣ 5 x10 − 6 (1, 2 + 0 ,8 ) ⎥⎦ ⎡ ⎤ 0 , 96 −⎢ ⎥ t −6 . 2 ⎦⎥ ⎣⎢ 5 x 10 −96 x 10 3 t , sehingga : a) Untuk Ic (t) Ic (t ) = C d Vc (t ) dt d . 4e −96 x 10 = 5 x10 . dt 3 −6 −6 = 5 x10 . 4 − 96 x10 . e = − 1,92 e 3 −96 x 10 3 t t −96 x 10 3 t A b) Grafik Ic (t) dan Vc (t) 4 Volt 4 e −96 x 10 3 t t 1,92 . e −96 x 10 3 t -1,92 68 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T c) Time Constant untuk rangkaian R-C didasarkan pada persamaan eksponensial tegangan : Vc (t ) = k . e −1 RC t Dari bentuk umum fungsi eksponensial, dapat disimpulkan konstanta waktu dalam bentuk (τ), dimana τ = R.C τ = Reg . C, berdasarkan soal : ⎡ R2 . R3 ⎤ ⎥C ⎣ R2 + R3 ⎦ τ= ⎢ ⎡ 1,2 . 0,8 ⎤ −6 ⎥ . 5 x 10 ⎣1,2 + 0,8 ⎦ = ⎢ ⎡ 1200 . 800 ⎤ −6 ⎥ . 5 x10 ⎣1200 + 800 ⎦ = ⎢ = 24 x 10-4 dt 69 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T SATUAN ACARA PENGAJARAN Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Waktu Pertemuan Pertemuan ke : Rangkaian Listrik II : EES13253 : 3x3x50 menit : 10 A. Tujuan Instruksional 1. Umum Mahasiswa dapat memahami rangkaian peralihan beban R-L-C 2. Khusus Mahasiswa dapat melakukan analisis rangkaian peralihan beban R-LC melalui analisis matematis Persamaan Differensial orde II B. Pokok Bahasan Analisa peralihan rangkaian listrik beban R-L-C C. Sub Pokok Bahasan 1. Rangkaian R-L-C orde II keadaan over damped D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Pendahuluan Penyajian Penutup Kegiatan Pengajar 1. Meriview kembali materi minggu sebelumnya 2. Menjelaskan manfaat mempelajari rangkaian peralihan beban R-L-C. 3. Menjelaskan secara matematis, rumusan yang digunakan untuk ketiga keadaan. 4. Latihan soal 5. Menuliskan jawaban mahasiswa di papan tulis. 6. Menjelaskan rumusan dari maing-masing analisis rangkaian. 7. Menjelaskan tugas yang harus dilakukan mahasiswa dalam penggunaan rumusan. 8. Menutup pertemuan a. Menunjuk beberapa mahasiswa untuk menyajikan hasil latihan yang diberikan. b. Mengundang komentar/pertanyaan dari mahasiswa. c. Memberikan penilaian berupa koreksi dan Kegiatan Mahasiswa Memperhatikan materi. Memperhatikan dan mencatat Media dan alat pengajaran Note Book LCD Papan Tulis Note Book LCD Papan Tulis Menjawab, memberikan sumbang saran. Memperhatikan dan mencatat Berlatih secara individual dari tugas yang diberikan. Note Book LCD Papan Tulis Menyajikan jawaban dari latihan yang diberikan Memberikan komentar atau pertanyaan Memperhatikan dan mencatat komentar 70 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T analisa yang benar. d. Memberikan gambaran umum untuk perkuliahan berikutnya. pengajar tentang analisa yang benar. E. Evaluasi 1. Instrumen yang digunakan : Tes lisan secara acak atau bergilir untuk menilai pemahaman mahasiswa terhadap materi yang diberikan. 2. Instrumen ini digunakan minggu berikutnya setelah mahasiswa memahami materi. F. Referensi 1. Budiono Mismail, Rangkaian Listrik 2. BL. Theraja, Hand Book Of Electrical Technology 3. Joseph A. Edminister, Rangkaian Listrik 4. Soepono Soeparlan & Umar Yahdi, Teknik Rangkaian Listrik Jilid 1, Penerbit Universitas Gunadarma, Depok, 1995 5. Soepono Soeparlan & Umar Yahdi, Teknik Rangkaian Listrik Jilid 2, Penerbit Universitas Gunadarma, Depok, 1995 6. William H.Hayt,Jr & Jack E. Kemmerly, Rangkaian Listrik Jilid 1(terjemahan Pantur Silaban), Penerbit Erlangga, Jakarta, 1991 Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKBM) Minggu keX Pokok Bahasan (Topik) Analisa Peralihan Beban R-L-C Substansi Rangkaian R-L-C orde II keadaan over damped (Teredam lebih) Metode Ceramah Diskusi Latihan Soal 71 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T BAB VIII Analisa Peralihan Rangkaian RLC Tujuan Umum: Mahasiswa dapat memahami rangkaian peralihan /transien beban R-L-C Tujuan Khusus: Mahasiswa dapat melakukan analisis rangkaian peralihan beban R-L-C Mahasiswa menghitung rangkaian peralihan melalui analisis persamaan differensial orde II Analisa peralihan pada rangkaian RLC akan melibatkan persamaan differensial orde ke 2. Dalam menyelesaikan persamaan differensial orde 2 diperlukan 2 kondisi awal yaitu : - Kondisi awal induktor (L) - Kondisi awal kapasitor (C) sehingga disini dikenal : - saat sebelum terjadi perubahan rangkaian : IL (0-) dan Vc (0-) - saat setelah terjadi perubahan rangkaian IL (0+) dan Vc (0+) dari sifat kapasitor dan induktor, juga berlaku disini yaitu : IL (0-) = IL (0+) Vc (0-) = Vc (0+) Pada rangkaian berikut ini, dapat dilihat bahwa, mula-mula saklar s berada pada posisi 1 dalam waktu yang cukup lama, pada t = 0, saklar dipindahkan ke posisi 2. Tentukan i (t) setelah s dipindahkan ke posisi 2. 1 S t=0 R VR + - 2 Vt Vc 72 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T Analisa : Pada t < 0 (saklar pada posisi 1 ) Sebelum saklar dipindahkan Karena saklar terhubung ke 1 dalam waktu yang cukup lama, mengakibatkan muatan pada kapasitor mencapai kejenuhan sehingga : I (t) = 0 (1) VC (t) = v (2) Juga berlaku untuk saat sebelum saklar S dipindahkan ke posisi 2, (t = 0-), berlaku: I (0-) = 0 (3) Vc (0-) = V (4) Pada t > 0 (setelah saklar s dipindahlan) (t = 0+) rangkaian R VR Vt L C Vc Menurut hukum kirchoff II ( Σv = 0) VR + VL + VC = 0 (5) Atau : R i (t ) + L di (t ) 1 + dt C ∫ i (t ) dt = 0 (6) Bila persamaan (6) didifferensialkan dan disederhanakan : R di d 2i 1 +L + i=0 dt dt C d 2i R di 1 + + i=0 dt L dt LC (7) 73 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T Dan menurut hukum kirchoff arus dalam rangkaian juga berlaku : IR (t) = IL (t) = IC (t) = I(t) (8) Persamaan (7) merupakan persamaan differensial orde II homogen. Untuk solusi dari persamaan (6), diambil pemisalan : i (t) = k1 es1t + k2 es2t (9) S1 dan S2 merupakan akar-akar karakteristik yang didapat dari persamaan : R 1 S+ =0 L LC S2 + (10) Nilai akar-akar karakteristik dapat dihitung : 2 R 1 ⎛ R ⎞ S1 = − + ⎜ ⎟ − = −α + β 2L LC ⎝ 2L ⎠ (11) 2 R 1 ⎛ R ⎞ − ⎜ ⎟ − = −α − β S2 = − 2L LC ⎝ 2L ⎠ (12) Disini : 2 R α= 2L β= 1 ⎛ R ⎞ ⎜ ⎟ − LC ⎝ 2L ⎠ diketahui : ω0 = 1 LC (13) ω0 = frekuensi natural Berdasarkan perbandingan nilai α terhadap ω0, ada 3 kasus yang dapat terjadi, yaitu : 1. Keadaan teredam lebih (α > ω0) 2. Keadaan teredam kritis (α = ω0) 3. Keadaan teredam kurang (α < ω0) I. Keadaaan teredam lebih (“over damped”) Dalam keadaaan ini, nilai α > ω0, mana β > 0 (akar adalah real, dan tidak sama) 74 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T Sehingga : i (t) = K1 e ( −α atau : i (t) = e −αt + β)t [k + k 2 e ( −α e βt + k2 e − βt 1 − β)t ] (14) Harga k1 dan k2 dapat diperoleh dari kondisi awal dari rangkaian. Kondisi awal dari induktor i (0-) = i (0+) = i (t) = 0 0= e − 0α 0 + [k e β 0+ 1 + k2 e − β 0 + ] 0 = k 1 + k 2 → k 1 = - k2 (15) Kondisi awal kapasitor (dimana Vc (t) = V Dari persamaan (6) diperoleh : R i (0 + ) + L L L di dt di dt t = 0+ di dt t = 0+ di dt +v = 0 t = 0+ +v = 0 = −v = t = 0+ −v L (16) Bila persamaan (14) didiferensialkan : di = ki (−α + β ) e(−α dt + β )t + k2 (− α − β ) e(−α − β )t untuk t = 0+ = k1 (−α + β ) . e (−α + β ) 0 + k 2 (−α + β ) . e ( −α − β ) 0 = k1 (−α + β ) + k 2 (−α − β ) + + (17) substitusikan persamaan (15) dan (16) ke persamaan (17) 75 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T di = k1 (−α + β ) + k 2 (−α − β ) dt − v = k1 (−α + β ) − k1 (−α − β ) L − v = 2 k1 β L k1 = k 2 = - k1 v 2Lβ (18) Dengan cara yang sama dimana k1 = - k2 didapat : k2 = − v 2Lβ Sehingga solusi lengkap dari arus pada kondisi teredam lebih (“over damped”) i (t ) = v . e ( −α 2 Lβ + β )t − v e( −α 2 Lβ ⎛ v ⎜⎜ i (t ) = . e − αt e β t − e − β t 2 Lβ ⎝ ( − β)t )⎞⎟⎟ (19) ⎠ Dengan : α= R 2L 2 1 ⎛ R ⎞ ⎟ − LC ⎝ 2L ⎠ β= ⎜ 76 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T SATUAN ACARA PENGAJARAN A. Mata Kuliah : Rangkaian Listrik II Kode Mata Kuliah : EES13253 Waktu Pertemuan : 1x3x50 menit Pertemuan ke : 11 Tujuan Instruksional 1. Umum Mahasiswa dapat memahami rangkaian peralihan beban R-L-C 2. Khusus Mahasiswa dapat melakukan analisis rangkaian peralihan beban R-LC melalui analisis matematis Persamaan Differensial orde II B. Pokok Bahasan Analisa peralihan rangkaian listrik beban R-L-C C. Sub Pokok Bahasan 1. Rangkaian R-L-C orde II keadaan critically damped D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Pendahuluan Penyajian Penutup Kegiatan Pengajar 1. Meriview kembali materi minggu sebelumnya 2. Menjelaskan manfaat mempelajari rangkaian peralihan beban R-L-C. 3. Menjelaskan secara matematis, rumusan yang digunakan untuk ketiga keadaan. 4. Latihan soal 5. Menuliskan jawaban mahasiswa di papan tulis. 6. Menjelaskan rumusan dari maing-masing analisis rangkaian. 7. Menjelaskan tugas yang harus dilakukan mahasiswa dalam penggunaan rumusan. 8. Menutup pertemuan a.Menunjuk beberapa mahasiswa untuk menyajikan hasil latihan yang diberikan. b.Mengundang komentar/pertanyaan dari mahasiswa. c.Memberikan penilaian berupa koreksi dan analisa yang benar. d.Memberikan gambaran Kegiatan Mahasiswa Memperhatikan materi. Memperhatikan dan mencatat Media dan alat pengajaran Note Book LCD Papan Tulis Note Book LCD Papan Tulis Menjawab, memberikan sumbang saran. Memperhatikan dan mencatat Berlatih secara individual dari tugas yang diberikan. Note Book LCD Papan Tulis Menyajikan jawaban dari latihan yang diberikan Memberikan komentar atau pertanyaan Memperhatikan dan mencatat komentar pengajar tentang analisa yang 77 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T umum untuk perkuliahan berikutnya. benar. E. Evaluasi 1. Instrumen yang digunakan : Tes lisan secara acak atau bergilir untuk menilai pemahaman mahasiswa terhadap materi yang diberikan. 2. nstrumen ini digunakan minggu berikutnya setelah mahasiswa memahami materi. F. Referensi 1. Budiono Mismail, Rangkaian Listrik 2. BL. Theraja, Hand Book Of Electrical Technology 3. Joseph A. Edminister, Rangkaian Listrik 4. Soepono Soeparlan & Umar Yahdi, Teknik Rangkaian Listrik Jilid 1, Penerbit Universitas Gunadarma, Depok, 1995 5. Soepono Soeparlan & Umar Yahdi, Teknik Rangkaian Listrik Jilid 2, Penerbit Universitas Gunadarma, Depok, 1995 6. William H.Hayt,Jr & Jack E. Kemmerly, Rangkaian Listrik Jilid 1(terjemahan Pantur Silaban), Penerbit Erlangga, Jakarta, 1991 Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKBM) Minggu Pokok Bahasan Substansi ke(Topik) XI Kondisi Teredam Kritis Rangkaian R-L-C orde II keadaan critically damped Metode Ceramah Diskusi Latihan Soal 78 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T II. Keadaan teredam Kritis (“critically damped”) Tentukan i (t) setelah s dipindahkan ke posisi 2. R 1 S t=0 VR 2 + - Vt Vc Analisa : Pada t < 0 (saklar pada posisi 1 ) Sebelum saklar dipindahkan Karena saklar terhubung ke 1 dalam waktu yang cukup lama, mengakibatkan muatan pada kapasitor mencapai kejenuhan sehingga : I (t) = 0 VC (t) = v Juga berlaku untuk saat sebelum saklar S dipindahkan ke posisi 2, (t = 0-), berlaku: I (0-) = 0 Vc (0-) = V Pada t > 0 (setelah saklar s dipindahlan) (t = 0+) Rangkaian : R VR Vt L C Vc Menurut hukum kirchoff II ( Σv = 0) VR + VL + VC = 0 Atau : R i (t ) + L di (t ) 1 + dt C ∫ i (t ) dt = 0 79 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T Bila persamaan (6) didifferensialkan dan disederhanakan : di d 2i 1 R +L + i=0 dt dt C d 2i R di 1 + + i=0 dt L dt LC Dan menurut hukum kirchoff arus dalam rangkaian juga berlaku : IR (t) = IL (t) = IC (t) = I(t) Persamaan ini merupakan persamaan differensial orde II homogen. Untuk solusi dari persamaan (6), diambil pemisalan : i (t) = k1 es1t + k2 es2t S1 dan S2 merupakan akar-akar karakteristik yang didapat dari persamaan : S2 + R 1 S+ =0 L LC Nilai akar-akar karakteristik dapat dihitung : 2 R 1 ⎛ R ⎞ + ⎜ ⎟ − S1 = − = −α + β 2L LC ⎝ 2L ⎠ 2 S2 = − R 1 ⎛ R ⎞ − ⎜ ⎟ − = −α − β 2L LC ⎝ 2L ⎠ Disini : 2 R α= 2L β= 1 ⎛ R ⎞ ⎜ ⎟ − LC ⎝ 2L ⎠ diketahui : ω0 = 1 LC ω0 = frekuensi natural Dalam keadaan teredam kritis, dimana α = ω0 atau β = 0 (akar real dan sama) Dimana : i (t) = e −α t (k1 + k2t ) (20) untuk menentukan nilai konstanta dari k1 dan k2, digunakan kondisi awal 80 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T Kondisi awal induktor i (0− ) = i (0+ ) = i (t ) = 0 0= e −α 0 + (k1 + k2 . 0 + ) (21) k1 = 0 (22) sehingga persamaan (20) menjadi : i (t ) = e −α t (0 + k2 t ) = k2 t e − αt (23) Kondisi Awal kapasitor (dimana Vc (t) = V) Persamaan : R.i (0+ ) + L 0+L di dt di dt di dt t +v=0 = 0+ = −v t = 0+ = t = 0+ −v L (24) Pesamaan (23) didiferensialkan : i (t ) = k 2 . t e −αt di = d (k2 + e −αt ) dt = k2 d (t e-αt) Misalkan : d(U.V) = U V’ + V U’ U=t V= e U’ = 1 −αt V ' = − α e −αt d (t. e-αt) = - t α e-αt + e-αt Sehingga : ( di/dt = k2 − t . α e − αt + e − αt ) di = k 2 . e − αt − k 2 α t e − αt dt (25) 81 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T untuk t = 0+ (t > 0) di dt y = 0+ di dt t = 0 = k2 e −α 0+ − k 2 α 0 . e −α 0 = k2 (26) Substitusikan persamaan (24) ke persamaan (26) − V = k2 L K2 = - V L (27) Maka, solusi lengkap untuk keadaan teredam kritis adalah : i (t ) = − V . t . e − αt L (28) 82 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T SATUAN ACARA PENGAJARAN Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Waktu Pertemuan Pertemuan ke : Rangkaian Listrik II : EES13253 : 1x3x50 menit : 12 A.Tujuan Instruksional 1. Umum Mahasiswa dapat memahami rangkaian peralihan beban R-L-C 2. Khusus Mahasiswa dapat melakukan analisis rangkaian peralihan beban R-L-Cmelalui analisis matematis Persamaan Differensial orde II B.Pokok Bahasan Analisa peralihan rangkaian listrik beban R-L-C C.Sub Pokok Bahasan 1. Rangkaian R-L-C orde II keadaan under damped D.Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Pendahuluan Penyajian Penutup Kegiatan Pengajar 1. Meriview kembali materi minggu sebelumnya 2. Menjelaskan manfaat mempelajari rangkaian peralihan beban R-L-C. 3. Menjelaskan secara matematis, rumusan yang digunakan untuk ketiga keadaan. 4. Latihan soal 5. Menuliskan jawaban mahasiswa di papan tulis. 6. Menjelaskan rumusan dari maing-masing analisis rangkaian. 7. Menjelaskan tugas yang harus dilakukan mahasiswa dalam penggunaan rumusan. 8. Menutup pertemuan A. Menunjuk beberapa mahasiswa untuk menyajikan hasil latihan yang diberikan. B. Mengundang komentar/pertanyaan dari mahasiswa. C. Memberikan penilaian berupa koreksi dan analisa yang benar. D. Memberikan gambaran Kegiatan Mahasiswa Memperhatikan materi. Memperhatikan dan mencatat Media dan alat pengajaran Note Book LCD Papan Tulis Note Book LCD Papan Tulis Menjawab, memberikan sumbang saran. Memperhatikan dan mencatat Berlatih secara individual dari tugas yang diberikan. Menyajikan jawaban dari latihan yang diberikan Memberikan komentar atau pertanyaan Memperhatikan dan mencatat komentar pengajar tentang Note Book LCD Papan Tulis 83 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T umum untuk perkuliahan berikutnya. analisa yang benar. E. Evaluasi 3. Instrumen yang digunakan : Tes lisan secara acak atau bergilir untuk menilai pemahaman mahasiswa terhadap materi yang diberikan. 4. Instrumen ini digunakan minggu berikutnya setelah mahasiswa memahami materi. F. Referensi 1. Budiono Mismail, Rangkaian Listrik 2. BL. Theraja, Hand Book Of Electrical Technology 3. Joseph A. Edminister, Rangkaian Listrik 4. Soepono Soeparlan & Umar Yahdi, Teknik Rangkaian Listrik Jilid 1, Penerbit Universitas Gunadarma, Depok, 1995 5. Soepono Soeparlan & Umar Yahdi, Teknik Rangkaian Listrik Jilid 2, Penerbit Universitas Gunadarma, Depok, 1995 6. William H.Hayt,Jr & Jack E. Kemmerly, Rangkaian Listrik Jilid 1(terjemahan Pantur Silaban), Penerbit Erlangga, Jakarta, 1991 Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKBM) Minggu keXII Pokok Bahasan (Topik) Kondisi Teredam Kurang Substansi Rangkaian R-L-C orde II keadaan under damped Metode Ceramah Diskusi Latihan Soal 84 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T II. Keadaan Teredam Kurang (“Under Damped”) Dalam keadaan teredam kurang, α < ω0, sehingga β akan bernilai imajiner Maka : Solusi umum arus dalam keadaan teredam kurang adalah : i (t ) = k1 e( −α + jβ ) t + k2 . e( −α − jβ ) t (29) i (t ) = eαt (k1 . e − jβt + k 2 . e jβt ) = e αt [k1 (cos β t − j sin β t ) + k2 (cos β t + j sin β t )] [(k1 + k2 ) cos βt + j (k1 − k2 ) sin βt ] αt = e [C1 cos β t + C2 . sin β t ] αt = e (30) Untuk mencari konstanta C1 dan C2, digunakan kondisi awal : ¾ Kondisi awal induktor i (t ) = i (0+ ) = i (t ) = 0 α0 = C1 [C1 cos β 0 + sin β 0] (31) maka persamaan (29) disubstitusikan ke persamaan (31) i (0− ) = i (t ) = i (0+ ) = 0 0 = C1 C1 = 0 (32) Substitusikan persamaan (30) ke persamaan (32) i (t ) = eαt (0+ C2 sin βt ) = C2 . e . sin βt nt (33) ¾ Kondisi awal kapasitor (Vc (t) = V) Maka: R1 (0+ ) + L 0+L di dt di dt +V =0 t = 0 = −V t = 0 =− t = 0+ di dt V L (34) 85 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T Differensiasikan Persamaan (33) i (t ) = C2 e 2t sin βt di = C2 d (eαt sin βt ) dt [ αt = C2 e β cos βt + sin βt . α . eαt ] di = C2 α e βt sin βt + C2 β . eαt cos βt dt (35) untuk t = 0+ di dt = C2 α eα 0 sin β 0 + C2 βeα 0 (0 β β 0) t = 0 = C2 . β Substitusikan persamaan (34) ke persamaan (36) − V = C2 β L C2 = −V Lβ (37) Maka solusi lengkap dari “under damped” i (t ) = − V . eαt . sin βt Lβ (38) 86 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T Contoh Soal : Saklar berada pada posisi 1 dalam waktu yang cukup lama (t < 0) Hitung : 1. Persamaan (it) untuk t > 0 2. arus iL (t), iL (t) 3. Tegangan VL (t) pada t > 0 Solusi Untuk t < 0 (saklar pada posisi 1) Rangkaian : Jadi, karena muatan C dalam keadaan jenuh : I (t) =0 Vc (t) = 8 volt maka i (0-) = 0 Vc (0) = 8 volt Untuk t > 0 (posisi saklar pada posisi 2) 87 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T Gunakan hukum kirchoff II di 1 + i dt = 0 dt C ∫ I (t) R + L 4 i (t ) + i 4 i (t ) + 4 1 di + dt 1 20 ∫ i dt = 0 di + 20 ∫ i dt = 0 dt di d 2i + + 20 i = 0 dt dt d 2i di +4 + 20 i = 0 ( pada orde II ) dt dt ∴Solusi umum P.D Orde II Homogen i (t ) = k1 . e s1 t + k2 . e s 2 t s1 s2 = akar-akar karakteristik, didapat dari : d2 =3 dt s 2 + (−4) + 20 = 0 S1 = − 4 + (4) 2 − 4 . 20 = −2 + β 2 S2 = − 4 − (4) 2 − 4 . 20 = −α − β 2 ∴ Solusi lengkap Under damped i (t ) = −V αt e sin βt Lβ Dari soal : S1, 2 = − 4 ± 16 − 80 = −α ± β 2 = − 4 ± − 64 2 = −4 ± J8 = − 2 ± J 4 = −α ± β 2 88 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T maka : α = 2 β=4 i (t ) = − 8 − 2t . e sin 4t = − 2 . e 2t sin 4t 1. 4 VL (t ) = L di (t ) d (− 2 . e 2t sin 4t ) =1 dt dt − 2 d . e 2t sin 4t = 1 89 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T SATUAN ACARA PENGAJARAN Mata Kuliah : Rangkaian Listrik II Kode Mata Kuliah : EES13253 Waktu Pertemuan : 1x3x50 menit Pertemuan ke : 13 A. Tujuan Instruksional 1. Umum Mahasiswa dapat memahami respon fungsi tangga dan fungsi pulsa satuan 2. Khusus Mahasiswa dapat melakukan analisis rangkaian peralihan beban R-L melalui respon fungsi tangga dan pulsa satuan. B. Pokok Bahasan Respon fungsi tangga dan pulsa satuan C. Sub Pokok Bahasan 1. Respon terhadap Rangkaian R-L dan R-C D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Pendahuluan Penyajian Penutup Kegiatan Pengajar 1. Menjelaskan manfaat mempelajari rangkaian peralihan melalui respon fungsi tangga dan pulsa satuan. 2. Menjelaskan secara matematis, rumusan yang digunakan. 3. Latihan soal 4. Menuliskan jawaban mahasiswa di papan tulis. 5. Menjelaskan rumusan dari maing-masing analisis rangkaian. 6. Menjelaskan tugas yang harus dilakukan mahasiswa dalam penggunaan rumusan. 7. Menutup pertemuan a. Menunjuk beberapa mahasiswa untuk menyajikan hasil latihan yang diberikan. b. Mengundang komentar/pertanyaan dari mahasiswa. c. Memberikan penilaian berupa koreksi dan analisa yang benar. Kegiatan Mahasiswa Memperhatikan materi. Media dan alat pengajaran Note Book LCD Papan Tulis Memperhatikan Dan mencatat Note Book LCD Papan Tulis Menjawab, memberikan sumbang saran. Memperhatikan dan mencatat Berlatih secara individual dari tugas yang diberikan. Menyajikan jawaban dari latihan yang diberikan Note Book LCD Papan Tulis Memberikan komentar atau pertanyaan Memperhatikan dan mencatat komentar 90 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T d. Memberikan gambaran umum untuk perkuliahan berikutnya. pengajar tentang analisa yang benar. E. Evaluasi 1. Instrumen yang digunakan : Tes lisan secara acak atau bergilir untuk menilai pemahaman mahasiswa terhadap materi yang diberikan. 2. Instrumen ini digunakan minggu berikutnya setelah mahasiswa memahami materi. F. Referensi 1. Budiono Mismail, Rangkaian Listrik 2. BL. Theraja, Hand Book Of Electrical Technology 3. Joseph A. Edminister, Rangkaian Listrik 4. Soepono Soeparlan & Umar Yahdi, Teknik Rangkaian Listrik Jilid 1, Penerbit Universitas Gunadarma, Depok, 1995 5. Soepono Soeparlan & Umar Yahdi, Teknik Rangkaian Listrik Jilid 2, Penerbit Universitas Gunadarma, Depok, 1995 6. William H.Hayt,Jr & Jack E. Kemmerly, Rangkaian Listrik Jilid 1(terjemahan Pantur Silaban), Penerbit Erlangga, Jakarta, 1991 Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKBM) Minggu Pokok Bahasan Substansi ke(Topik) Respon terhadap XIII Respon Fungsi Rangkaian R-L, R-C Tangga dan Pulsa Metode Ceramah Diskusi Latihan Soal Satuan Beban R-L dan R-C 91 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T BAB IX RESPON FUNGSI TANGGA DAN FUNGSI PULSA SATUAN Tujuan Umum: Mahasiswa dapat memahami respon rangkaian peralihan /transien pada fungsi tangga dan fungsi pulsa satuan Tujuan Khusus: Mahasiswa dapat melakukan analisis respon fungsi tangga satuan dan pulsa satuan Mahasiswa menghitung rangkaian peralihan melalui fungsi tangga dan pulsa satuan Fungsi tangga satuan (unit step function) tanpa dimensi dirumuskan sebagai berikut : ⎧0, untuk t < 0 ⎩1, untuk t > 0 U (t) = ⎨ (1) Secara grafis, fungsi tangga satuan dapat digambarkan : U (t) t 0 Fungsi tangga satuan Sedangkan fungsi pulsa satuan (unit impulse function) tanpa dimensi dapat dirumuskan oleh : ⎧0, untuk t ≠ 0 ⎩1, untuk t ≈ 0 ∂ (t) = ⎨ 92 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T Secara grafis, fungsi pulsa satuan dapat digambarkan : ∂ (t) t 0 Fungsi pulsa satuan Dari sifat fungsi tangga satuan, identik dengan penutupan saklar pada t = 0. Sedangkan sifat dari fungsi pulsa satuan identik dengan perubahan sesaat pada saat t = 0 Proses peralihan pada rangkaian listrik, terhadap respon fungsi tangga satuan akan terjadi pada rangkaian : 2. R – L 3. R – C 4. R – L – C 1. Respon Terhadap Rangkaian R – L R1 R2 Is = V(t) Pada rangkaian ini is (t) = U (t) IL (0-) = 0 Tentukan IL (t) Analisa : ⎧0, untuk t < 0 ⎩1, untuk t > 0 ¾ Is (t) = u (t) ⎨ [ ¾ t < 0, karena IL IL (1) ] (0− ) , maka berarti pada L tidak bermuatan, maka IL(t) = 0 ............................ (2) ¾ t > 0, menurut hukum kirchoff arus (Σi = 0) 93 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T di L (t ) dt x R2 di L (t ) R2 is (t ) = ( R2 + R1 ) iL (t ) + L dt is (t ) = iL (t ) + R1 . iL (t ) + L (3) ¾ Untuk t > 0, is akan berharga 1, sehingga persamaan (3) menjadi : di L (t ) dt R2 = (R2 + R1) iL (t ) + L (4) Persamaan (4) merupakan PD tak homogen, maka solusi dihomogenkan terlebih dahulu. L di l (t ) + ( R2 + R1 ) iL (t ) = 0 dt di L (t ) ( R + R1 ) =− 2 dt L ln iL (t ) = − (5) ∫ dt ( R2 + R1 ) t + C , dimana C = Ln k L ln iL (t ) ( R + R1 ) =− 2 t ln k L i ln (t ) = k .e − ( R2 + R1 ) t L (6) untuk solusi perkiraan iL p (t) dianggap : iL P (t) = konstanta (7) substitusikan persamaan (7) ke persamaan (4) i2 = (R2 + R1) k + L . 0 k= R2 ( R2 + R1 ) (8) sehingga solusi perkiraan (iL P(t)) = R2 ( R1 + R2 ) (9) Solusi Umum pada fungsi tangga satuan t > 0 didapat : IL (t) = iL n (t) + iL P (t) = k. e − R2 ( R2 + R1 ) t + 2 R2 + R1 (10) 94 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T untuk solusi khusus, ditentukan nilai k denganmensubstitusikan arus awal iL (0-) = iL (0+) =0 R2 ( R2 + R1 ) t + L ( R2 + R1 ) iL (0=) = k. e − 0=k. e 0+ + R2 R2 + R1 Maka : K= − R2 R2 + R1 (11) Sehingga : Solusi Khusus Pada fungsi tangga satuan t > 0 adalah : R2 R2 − iL (t ) = .e ( R2 + R1 ) R2 + R1 is = u (t) VL = − ( R2 + R1 ) t x u (t ) 2 L di L (t ) dt 2. Respon terhadap rangkaian RC R1 I (t) C R2 Vs = V(t) V (t) Pada rangkaian ini Vs = U(t) Tentukan V (t) Analisa : 0, untuk t < 0 Vs = V(t) = 1, untuk t > 0 95 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T 1 t 0 Untuk t > 0 Vs − V V dv = +C R1 R2 dt (12) karena pada t > 0 , Vs = 1, maka : 1−V V dv = +C 1 1 R1 R2 dt x = dv ⎛ V V ⎞ 1 C R1. C ⎟. + ⎜⎜ + dt ⎝ R1 R2 ⎟⎠ C (13) atau : dv ⎛ R1 + R2 ⎞ 1 ⎟⎟ . k = + ⎜⎜ dt ⎝ R1 . R2 . C ⎠ R1 . C (14) persamaan (14) merupakan PD tak homogen, maka solusinya : Solusi natural (Vn) dvn ⎛ R1 + R2 ⎞ ⎟⎟ Vn = 0 + ⎜⎜ dt ⎝ R1 . R2 . C ⎠ dengan metode integrasi, maka didapat nilai Vn(t) − ( R1 + R 2 ) Vn = k . e R1 . R 2 . C t (15) Solusi perkiraan (Vp) dvp ⎛ R1 + R2 ⎞ 1 ⎟⎟ Vp = , maka : + ⎜⎜ dt R1 . C ⎝ R1 . R2 . C ⎠ Vp = R2 R1 + R2 (16) 96 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T dari persamaan (15) dan persamaan (16) didapat solusi umum : V (t) = Vn (t) + Vp (t) − ( R1 + R 2 ) = k .e R1 . R 2 . C t + R2 R1 + R2 (17) Untuk menentukan nilai k, dilihat dari kondisi awal dari kapasitor : V (0-) = V (0+) = 0, maka : Persamaan (15) 0 = k . e k= 0+ R2 R1 + R2 + R2 R1 + R2 (18) sehingga solusi khusus tangga satuan R2 R2 − V (t ) = e R1 + R2 R1 + R2 − ( R1 + R 2 ) R1 + R 2 t (19) sehingga solusi seluruh nilai t adalah : − ( R1 + R 2 ) ⎡ R R1 R1 + R 2 . C 2 − V (t ) = ⎢ e ⎢⎣ R1 + R2 R1 + R2 . t ⎤ ⎥ Vt ⎥⎦ (20) 97 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T Tabel. Sifat dari komponen pasif rangkaian listrik 98 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T Rumus Trigonometri 1. Sin (-θ) = - Sin θ 2. Cos (-θ) = - Cos θ π⎞ ⎛ 3. Sin ⎜ ω + ⎟ = Cos ω t 2⎠ ⎝ π⎞ ⎛ 4. Cos ⎜ ω − ⎟ = Sin ω t 2⎠ ⎝ 5. Sin (ωt + π ) = - Sin ω t 6. Cos (ωt + π ) = - Cos ω t 7. Sin (α + β ) = Sin α Cos β + Cos α Sin β 8. Cos (α + β ) = Cos α Cos β - Sin α Sin β 9. Sin 2θ = 2 Sin θ Cosθ 10. Cos 2θ = Cos2 θ - Sin2 θ 11. Sin 2 θ = 1 − Cos 2θ 2 12. Cos2 θ = 1 + Cos 2θ 2 99 Rangkaian Listrik II / Arfita Yuana Dewi, S.T., M.T