Pelabelan Pangan Olahan DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHYA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI Disampaikan pada Seminar Batasi Konsumsi Gula, Garam dan Lemak untuk Mencegah dan Mengendalikan Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah” Peringatan Hari Jantung Sedunia, Jakarta 7 Oktober 2014 AGENDA 1. Pendahuluan 2. Label Produk Pangan 3. Informasi Nilai Gizi 4. Penutup 2 1 Pendahuluan 3 Dasar Hukum Undang-undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan Undang-undang No. 8 tentang Perlindungan Konsumen PP No. 69 Tahun 1996 tentang Label dan Iklan Pangan PP No.28 Tahun 2004 tentang Keamanan Mutu dan Gizi Pangan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor Hk.03.1.23.11.11.09909 Tahun 2011 Tentang Pengawasan Klaim Dalam Label dan Iklan Pangan Olahan Peraturan Kepala Badan POM No. HK.03.1.23.11.11.09605 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala BPOM No. HK.00.06.51.0475 Tahun 2005 tentang Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan 4 Salah satu Misi Badan POM : Melakukan Pengawasan Pre-Market dan Post-Market Berstandar Internasional MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT AGAR MAMPU MELINDUNGI DIRI DARI OBAT DAN MAKANAN YANG BERISIKO TERHADAP KESEHATAN 5 Upaya Pencegahan PTM • WHO Global Strategy on Diet, Physical Activity and Health menekankan pada dua faktor risiko utama yaitu diet dan aktifitas fisik • Salah satu strategi negara yang direkomendasikan WHO adalah melalui : Labelling Government may require information to be provided on key nutritional aspects to allow consumers to be better informed about the benefits and content of foods to make healthy choices 6 Upaya Pencegahan PTM • Dalam Dokumen WHO Global Strategy on Diet, Physical Activity and Health juga ditekankan : Tren penggunaan pesan terkait kesehatan oleh produsen semakin meningkat, sehingga memberikan konsekuensi penting bagi regulator untuk menjamin bahwa pesan-pesan tersebut benar dan tidak menyesatkan konsumen 7 Upaya Badan POM • Strategi “Labelling” telah dimuat dalam sejumlah Regulasi : – PP 69/1999 tentang label dan Iklan Pangan – Peraturan Ka BPOM No. : HK.03.1.23.11. 11.09909 Tahun 2011 Tentang Pengawasan Klaim Dalam Label dan Iklan Pangan Olahan – Peraturan Ka BPOM No. HK.00.06.51.0475 Tahun 2005 tentang Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan dan perubahannya. 8 Upaya Badan POM Penanganan klaim. • Produk pangan hanya dapat mencantumkan klaim apabila mengandung tidak lebih dari 13 g lemak total, 4 g lemak jenuh, 60 mg kolesterol atau 480 mg natrium per saji. • benar, tidak menyesatkan, didukung oleh bukti ilmiah dan sesuai dengan ketentuan peraturan • Pangan untuk bayi tidak boleh mencantumkan klaim • Klaim tidak boleh: – memuat pernyataan bahwa konsumsi pangan tersebut dapat memenuhi kebutuhan semua zat gizi esensial, dan/atau; – memanfaatkan ketakutan konsumen. – menyebabkan konsumen mengkonsumsi suatu jenis pangan secara berlebihan, dan/atau; – menggambarkan bahwa suatu zat gizi atau komponen lain dapat mencegah, mengobati atau menyembuhkan penyakit 9 Upaya Badan POM • Sejalan dengan WHO, Codex Alimentarius Commission (Badan standar pangan dunia) juga menangani PTM melalui penetapan standar pangan antara lain: – CCNFSDU (Codex Committee on Nutrition and Food for Special Dietary Uses) – Codex Committe on Food labelling – Codex Committe on Food Additive • Badan POM terlibat aktif dalam forum tersebut 10 Pedoman Gizi Seimbang 2014 Pesan Gizi Seimbang : • • • • • • • 1). Syukuri dan nikmati anekaragam makanan; 2). Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan; 3) Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi; 4) Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok; 5) Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak; 6) Biasakan Sarapan; 7) Biasakan minum air putih yang cukup dan aman; • 8 ) Biasakan membaca label pada kemasan pangan; • 9) Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir; • 10) Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal 11 Bagaimana sikap konsumen : Sebanyak 88,9% responden memutuskan untuk tidak jadi membeli makanan jika tidak menemukan label kemasan pangan yang dicari. (Susanto,2008 Label kemasan pangan yang paling diperhatikan responden adalah : - label halal (36,5%), - waktu kedaluwarsa (34,9%), - nama produk (20,6%), dan - komposisi makanan (7,9%). (Susanto,2008) Dit SPP-BPOM RI, November 2013 Hasil Pengawasan Label 2009-2013 80.00% 70.00% 67.07% 66.99% 60.69% 60.00% 50.00% 55.86% 51.62% N: 6.604 48.38% N: 4.114 N: 4.221 44.14% 39.31% N: 6.277 40.00% N: 3.789 33.01% MS 32.93% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% 2009 2010 2011 2012 2013 TMS 2 Label Produk Pangan 14 Harus benar dan tidak menyesatkan Wajib ada pada setiap pangan terkemas Terletak pada bagian pangan yang mudah dilihat dan dibaca Tidak mudah lepas, luntur atau rusak Berisi keterangan mengenai pangan 15 16 BAGIAN LABEL PANGAN a. Bagian Utama Label Label √ memuat keterangan paling penting √ ditempatkan pada satu sisi kemasan yang paling mudah dilihat, diamati dan atau dibaca Pangan b. Bagian Lain Bagian label selain bagian utama label Syarat pencantuman: • teratur, tidak berdesak-desakan, jelas dan mudah dibaca. • penggunaan latar belakang, tidak mengaburkan atau mengganggu pesan dan tulisan. 17 Pelabelan Pangan KETERANGAN PADA LABEL 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. nama produk / nama pangan olahan daftar bahan atau komposisi yang digunakan; berat bersih atau isi bersih; nama dan alamat pihak yang memproduksi atau mengimpor; halal bagi yang dipersyaratkan; tanggal dan kode produksi; tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa; nomor pendaftaran ( MD/ML/PIRT); dan asal usul bahan Pangan tertentu. proses khusus, seperti jagung rekayasa genetik , bawang putih iradiasi asal bahan: protein kedelai, lemak babi. Keterangan ditulis menggunakan Bahasa Indonesia 18 Pelabelan Pangan Keterangan Pada Label (Lanjutan) Keterangan yang juga harus dicantumkan, jika perlu (sesuai persyaratan dan ketentuan): 1. Keterangan tentang kandungan gizi, 2. Keterangan tentang iradiasi pangan, 3. Keterangan tentang Pangan organik, 4. Keterangan tentang Pangan rekayasa genetika, 5. Keterangan tentang pangan yang dibuat dari bahan baku alamiah, 6. Petunjuk penggunaan/penyiapan, 7. Petunjuk tentang cara penyimpanan, 8. Keterangan tentang petunjuk atau saran penyajian, 9. Keterangan tentang peruntukan, 10. Keterangan lain yang perlu diketahui mengenai dampak pangan terhadap kesehatan manusia, 11. Peringatan. Keterangan ditulis menggunakan Bahasa Indonesia 19 20 Keterangan Pada Label (Lanjutan) BAGIAN UTAMA LABEL Nama Produk Saran Penyajian Nama dan Alamat Produsen Isi Bersih Komposisi Agar-agar instan Komposisi: tepung agar-agar, pewarna Hijau FCF CI. No. 42053, perisa melon Rasa Melon Nama Dagang BAGIAN LAIN Cap BURUNG CAMAR Saran Penyajian Diproduksi oleh: PT. Angin Segar Maritim Jl. Syukur No. 35 Berat Bersih 7 g Jakarta 12610 Indonesia P-IRT No. 1234567890134-15 No. pendaftaran Cara Penggunaan: 1. Siapkan 800 ml air 2. Campurkan agar-agar dengan dengan 300 g gula 3. Masukkan campuran agaragar - gula ke dalam air 4. Aduk dan panaskan hingga mendidih 5. Angkat dan tuangkan dalam cetakan 6. dinginkan Kode Produksi: CPD03 Baik Digunakan Sebelum : 12 Nov 13 Tanggal Kedaluwarsa & Kode Produksi Keterangan Pada Label (Lanjutan) Nama Produk/Nama Jenis Nama produk merupakan identitas mengenai produk pangan yang terkait dengan karakteristik produk sehingga menunjukkan sifat dan atau keadaan yang sebenarnya dari suatu produk. Ketentuan Penggunaan Nama Produk Sesuai dengan SNI yang telah diberlakukan wajib. Jika belum diatur wajib SNI: Pangan MD/ML sesuai Kategori Pangan (Peraturan Kepala Badan POM No. HK.00.05.52.4040 Tahun 2006). Pangan produksi IRTP, sesuai Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (Peraturan Kepala Badan POM RI No. HK.03.1.23.04.12.2205 Tahun 2012). 21 Keterangan Pada Label (Lanjutan) Pelabelan Pangan DAFTAR BAHAN YANG DIGUNAKAN/ KOMPOSISI Seluruh bahan yang digunakan dicantumkan secara lengkap termasuk bahan tambahan pangan ikutan (carry over) meliputi golongan pemanis buatan, pengawet, antioksidan, pewarna dan penguat rasa. Dituliskan berurutan dimulai dari bagian yang terbanyak digunakan (bahan utama), kecuali BTP ikutan, vitamin, mineral dan zat penambah gizi lainnya; Didahului tulisan “komposisi”, “daftar bahan”, “bahan yang digunakan” atau “bahan-bahan”. Menggunakan nama lazim. Contoh : vitamin C. 22 Keterangan Pada Label (Lanjutan) Pelabelan Pangan Cara pencantuman BTP pada komposisi 1. nama golongan, seperti: pewarna, pemanis, penguat rasa, pengental,pengawet 2. Untuk antioksidan, pengawet, pemanis buatan, pewarna dan penguat rasa 1 + nama jenis BTP Contoh: pengawet benzoat 3. pewarna 2 + nomor indeks pewarna Contoh: pewarna Merah Allura CI No.16035 4. pemanis buatan 2 contoh: sakarin 5. perisa 1 + tulisan “mengandung pemanis buatan, disarankan tidak dikonsumsi oleh anak dibawah 5 (lima) tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui.” (contoh ;pemanis buatan sakarin ) + minimal nama kelompok perisa Contoh: perisa alami jeruk, perisa sintetik abon sapi. 23 Keterangan Pada Label (Lanjutan) BERAT BERSIH ATAU ISI BERSIH • • • • Pada bagian utama label Pangan cair dinyatakan dengan isi bersih (contoh : sari buah) Pangan padat dinyatakan dengan berat bersih ( contoh ; kembang gula) Pangan semi padat atau kental dinyatakan dengan berat atau isi bersih (contoh : es krim, mayonais) • Penulisan untuk menerangkan bentuk bijian atau butiran adalah seperti contoh berikut : Berat bersih 1 gram Isi 5 butir @ 200 mg Untuk produk yang mengandung padatan dalam medium cair, seperti koktil, maka wajib dicantumkan bobot tuntas. Bobot Tuntas 24 Keterangan Pada Label (Lanjutan) NAMA DAN ALAMAT PRODUSEN / IMPORTIR Nama dan alamat produsen/ importir harus dicantumkan secara jelas termasuk nama kota, kode pos dan Indonesia. Nama dan alamat produsen diluar negeri sekurang-kurangnya nama negara dan kota Jika alamat tidak tercantum pada direktori kota harus mencantumkan alamat dengan jelas. Jika pangan yang diproduksi merupakan pangan olahan lisensi atau pangan olahan yang dikemas kembali, maka harus dicantumkan informasi yang menghubungkan antara pihak yang memproduksi dengan pihak pemberi lisensi dan atau pihak yang melakukan pengemasan kembali. Diproduksi oleh: PT. UlyaSari Food Depok 16952-Indonesia Pangan IRTP tidak boleh ‘lisensi’ Diproduksi oleh: PT. UlyaSari Food Jl. .... 16952-Indonesia Dikemas oleh : PT. Abadi Jaya Makmur untuk: PT. UlyaSari Food Jl. Jakarta 16210-Indonesia 25 Keterangan Pada Label (Lanjutan) Pencantuman TANGGAL KEDALUWARSA Baik digunakan sebelum …tanggal, bulan, tahun (sesuai dengan daya simpannya ) Daya Simpan Penulisan ≤ 3 bulan tanggal, bulan dan tahun > 3 bulan bulan dan tahun Keterangan dapat terpisah tetapi diikuti petunjuk tempat pencantuman Jika tanggal dipengaruhi cara penyimpanan maka cara penyimpanan ditulis berdampingan dengan keterangan kedaluarsa 26 Keterangan Pada Label (Lanjutan) Pencantuman TANGGAL KEDALUWARSA KODE DAN TANGGAL PRODUKSI • Kode Produksi : Kode mengenai riwayat produksi pangan yang bersangkutan. • Tanggal Produksi : Tanggal, bulan, tahun dimana pangan tersebut diproduksi. 27 Keterangan Pada Label (Lanjutan) NOMOR PENDAFTARAN • Tanda atau nomor yang merupakan persetujuan keamanan pangan berdasarkan penilaian keamanan, mutu dan gizi serta label pangan dalam rangka peredaran pangan. • BPOM RI MD dan BPOM RI ML, untuk produk yang harus didaftarkan di Badan POM RI (12 digit) • PIRT-(15 digit angka), untuk produk yang dapat didaftarkan di Dinas Kesehatan setempat, dengan penulisan sbb: P-IRT No. 1234567890123–45 28 Keterangan Pada Label (Lanjutan) GAMBAR PADA LABEL • Menunjukkan keadaan yang sebenarnya • Gambar buah, sayur, daging, ikan atau bahan pangan lainnya boleh, jika pangan mengandung bahan tersebut Pada bagian komposisi dicantumkan jumlahnya, contoh : ”Komposisi : air, gula, sari buah mangga (10%), perisa mangga” • Pengecualian untuk saran penyajian Tulisan ‘Saran Penyajian’ harus jelas 29 Keterangan Pada Label (Lanjutan) TULISAN DAN PERINGATAN Pangan mengandung babi jelas terbaca; proporsional ; ukuran huruf min 1,5 mm; dan dicantumkan pada bagian yang paling mudah dilihat. Tulisan Halal dicantumkan pada pangan olahan yang mempunyai sertifikat “Halal” dari lembaga yang berwenang di Indonesia dan telah mendapat persetujuan pencantuman tulisan “Halal” dari Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan, Badan POM. 30 Keterangan Pada Label (Lanjutan) TULISAN DAN PERINGATAN Minuman beralkohol Pangan olahan mengandung alkohol ”MINUMAN BERALKOHOL” dan nama jenis sesuai kategori pangan atau ”MINUMAN BERALKOHOL GOLONGAN ....” ”DIBAWAH UMUR 21 TAHUN ATAU WANITA HAMIL DILARANG MINUM” ”Mengandung Alkohol + … % v/v” dicantumkan pada bagian yang paling mudah dilihat. dicantumkan kadar alkohol dalam bentuk persentase dicantumkan pada bagian yang paling mudah dilihat. 31 3 Informasi Nilai Gizi 32 Informasi Nilai Gizi PerMenKes No. 30 Tahun 2013 Setiap Orang yang memproduksi pangan Olahan yang mengandung Gula, garam, dan/lemak untuk diperdagangkan wajib memuat informasi kandungan Gula, Garam dan Lemak serta pesan kesehatan pada label Pangan Informasi Kandungan gula total, natrium total dan lemak total Kewajiban pencantuman informasi tersebut dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan risiko kejadian PTM Pencantuman Informasi sesuai ketentuan Peraturan Perundangan-undangan Akan ditetapkan oleh Permenkes Peraturan Kepala Badan POM No. HK.03.1.23.11.11.09605 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala BPOM No. HK.00.06.51.0475 Tahun 2005 tentang Pedoman Pencantuman InformasiDitNilai Gizi Pada Label Pangan SPP-BPOM RI, Juni 2013 33 Informasi Nilai Gizi Informasi Nilai Gizi (ING) Daftar kandungan zat gizi pangan pada label pangan sesuai dengan format yang dibakukan Merupakan bagian dari pelablean pangan Wajib jika ING Tidak wajib • Disertai pernyataan bahwa pangan mengandung vitamin, mineral, dan atau zat gizi lainnya yang ditambahkan; atau • Dipersyaratkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dibidang mutu dan gizi pangan, wajib ditambahkan vitamin, mineral, dan atau zat gizi lainnya 34 Pelabelan Pangan - Takaran saji • Informasi yang wajib dicantumkan - Jumlah sajian per kemasan - Catatan kaki - Energi total • Zat gizi yang wajib dicantumkan - Lemak total - Protein - Karbohidrat total - Natrium 35 Pelabelan Pangan Zat Gizi yang Wajib Dicantumkan dengan Persyaratan Tertentu - Produk pangan mengandung zat gizi tersebut dalam jumlah tertentu, atau Energi dari lemak Lemak jenuh - Zat gizi tersebut dipersyaratkan untuk ditambahkan atau difortifikasi pada pangan, atau Lemak Trans - Pangan yang bersangkutan memuat klaim yang berkenaan dengan zat gizi tersebut. Vitamin A Dit SPP-BPOM RI, Juni 2013 Kolesterol Serat pangan Gula Vitamin C Kalsium Zat besi 36 FORMAT UMUM : INFORMASI NILAI GIZI Takaran saji ……. (URT) ......... (g/ml) Jumlah Sajian per Kemasan : ……. JUMLAH PER SAJIAN Energi Total … kkal Energi dari Lemak ... kkal Energi dari Lemak jenuh ... kkal % AKG * Lemak Total …. g …….. % Lemak Jenuh …. g ……… % Lemak tidak jenuh tunggal …. g Lemak tidak jenuh ganda …. g Lemak trans …. g Kolesterol …. mg …….. % Protein …. g ....….. % Karbohidrat Total …. g …….. % Serat pangan …. g …….. % Serat pangan larut …. g Serat pangan tidak larut …. g Gula …. g Gula alkohol …. g Karbohidrat lain .... g Natrium …. mg …….. % Kalium …. mg …….. % Vitamin A Vitamin C Vitamin lain Kalsium Zat Besi Mineral lain …….. …….. …….. …….. …….. …….. % % % % % % •Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal. Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih 37 Format Tabular/Horizontal INFORMASI NILAI GIZI Takaran saji … (g ) Jumlah saji per kemasan:.. Energi Total .. kkal Energi dari lemak . …..kkal Jumlah per sajian %AKG* Lemak Total … g …% Lemak jenuh…g ...% Kolesterol…mg ...% Protein …g ...% Vitamin A Vitamin B6 Kalsium Magnesium …% …% …% …% Jumlah persajian %AKG* Karbohidrat total ...g ...% Serat …g ...% Gula ….g Natrium …mg ...% Vitamin C …% Vitamin D …% Besi …% Iodium …% *Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal. Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah. Format linier INFORMASI NILAI GIZI Takaran saji : ... sachet, Jumlah saji per kemasan :.. : JUMLAH PER SAJIAN : Energi total …kkal, Energi dari lemak ….kkal, Lemak Total …g (….% AKG), Lemak Jenuh ….g ( …% AKG ), Kolesterol …g ( ….% AKG), Protein …..g (...% AKG), Karbohidrat total …..g ( ...% AKG), Serat …g (…% AKG), Gula ….g, Natrium …g (…% AKG), Kalium …g (…% AKG), Vitamin A (….% AKG), Vitamin C (….%AKG), Vitamin D (….%AKG), Kalsium (…% AKG), Besi (….% AKG). Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal. Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah. Format untuk Kemasan sangat kecil 38 Untuk Informasi Nilai Gizi, silahkan hubungi : Telp. (021) 1234567 FORMAT Informasi Nilai Gizi INFORMASI NILAI GIZI Takaran saji ……. (URT) ......... (g/ml) Jumlah Sajian per Kemasan : ……. JUMLAH PER SAJIAN Energi Total … kkal Lemak, protein, dan karbohidrat Vitamin dan mineral Lemak Total …. g Lemak Jenuh …. g Lemak tidak jenuh tunggal …. g Lemak tidak jenuh ganda g Lemak trans …. g Kolesterol …. mg Protein …. g Karbohidrat Total …. g Serat pangan …. g Serat pangan larut …. g Serat pangan tidak larut …. g Gula …. g Gula alkohol …. g Karbohidrat lain …. g Natrium …. mg Kalium …. mg Vitamin A Vitamin C Vitamin lain Kalsium Zat Besi Mineral lain Takaran saji dan energi total Energi dari Lemak ... kkal Energi dari Lemak jenuh ... kkal % AKG * …….. % ……… % …….. % …….. % …….. % …….. % …….. % …….. % …….. % …….. % …….. % …….. % …….. % …….. % * Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal. Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah. Jumlah gizi dan persentase AKG Biru : wajib dicantumkan (mandatory) Merah : wajib dicantumkan dengan persyaratan tertentu Hijau : dapat dicantumkan secara sukarela 39 (voluntary) Bagaimana membaca Informasi Nilai Gizi INFORMASI NILAI GIZI Mulai dari sini Takaran saji……. ……. Takaran saji (URT)(URT) ……. ......... (g/ml) (g/ml) Jumlah perKemasan: Kemasan……. : ……. Jumlah Sajian Sajian per JUMLAH PER SAJIAN Energi Total … kkal Cek energi total per saji Batasi konsumsi zat gizi ini Cukupi kebutuhan zat gizi ini Energi Total …. Kkal Lemak Total Lemak Jenuh Lemak Tidak Jenuh Tunggal Lemak Tidak Jenuh Ganda Lemak T Kolesterol ... % Protein Karbohidrat Total Serat Pangan Serat Pangan Serat Pangan Larut Serat PanganTidak Larut Larut Serat Pangan Serat Pangan Tidak Larut Gula Gula Alkohol Natrium Karbohidrat Lain Natrium Kalium Kalium Vitamin A Vitamin C Vitamin Lain Kalsium Zat Besi Mineral Lain Energi dari Lemak ... kkal Energi dari Lemak Lemak jenuh Energi dari dari Lemak …. kkal Energi ... kkal Energi dari Lemak Jenuh …. kkal … … … … g g g g … g … g …. g … gg …. … gg …. …g ... g ... g … mg ... g ... mg … mg ... mg % AKG * ... % %% AKG ... …% …% …% …% …% ... % …% ... % …% ... % …% …% …% …% …% …% …% …% …% …% ... % ... % …% ...…%% ...…%% ...…%% ...…%% ...…%% ... % * Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal. Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah. % AKG (Angka Kecukupan Gizi) membantu memberikan informasi terkait kontribusi produk tersebut terhadap kebutuhan harian suatu nutrisi. Footnote: Memberikan informasi bahwa peritungan % AKG berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal 4 Penutup 41 PENUTUP Label Pangan untuk memberikan informasi yang benar terkait asal, keamanan, mutu, kandungan gizi dan keterangan lain yang dibutuhkan mengenai produk pangan yang dikemas dan diperdagangkan kepada masyarakat Ketentuan label tidak berlaku bagi pangan yang dibungkus dihadapan pembeli 42 43 Unit Layanan Pengaduan Konsumen • Phone : 021-4263333 • HALO BPOM : 1500533 • Email : [email protected], 44 Direktorat Standardisasi Produk Pangan Badan POM RI Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat, 10560 Telp. (021) 4244691 ext. 1090-1092, (021) 42875584 45 TERIMA KASIH 46