IMPLEMENTASI KEBIJAKAN EMPLOYMENT KEKUATAN TNI ANGKATAN LAUT DI LUAR YURISDIKSI NASIONAL: STUDI KASUS OPERASI PEMBEBASAN MV.SINAR KUDUS THE IMPLEMENTATION OF EMPLOYMENT POLICY INDONESIAN NAVY FORCE BEYOND NATIONAL JURISDICTION : THE ESCAPE OPERATIONS OF MV.SINAR KUDUS CASES STUDY Rachmad Jayadi Universitas Pertahanan Indonesia ([email protected]) Abstrak - Penelitian ini dilatar belakangi oleh semakin tingginya tingkat kerawanan di perairan internasional yang dapat mengancam kepentingan nasional Indonesia, serta adanya permasalahan ketiadaan regulasi yang secara khusus mengatur operasi oleh TNI Angkatan Laut diluar yurisdiksi nasional. Fokus penelitian adalah membahas tentang ketiadaan regulasi dalam implementasi kebijakan employment kekuatan TNI Angkatan Laut di Luar Yurisdiksi Nasional dan dampaknya pada operasi pembebasan MV Sinar Kudus. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian memperlihatkan adanya permasalahan dalam perencanaan dan pelaksanaan operasi, sehingga disarankan perlu adanya regulasi karena berpengaruh signifikan terhadap mekanisme pengambilan keputusan, mekanisme penganggaran, mekanisme komando dan pengendalian, kesiapan alutsista serta penyusunan organisasi tugas. Kata kunci: Regulasi, implementasi kebijakan, operasi diluar yurisdiksi. Abstract - This research was motivated by the increasing levels of vulnerability in international waters that may threaten the national interests of Indonesia, as well as the problems of lack of regulation that specifically regulates the operation by the Navy beyond national jurisdiction. The focus of research is discussed about the lack of regulation in the implementation of employment policy Indonesian Navy force beyond national jurisdiction and its impact on the operation escape MV Sinar Kudus. This study is a qualitative research with descriptive design. The results showed the existence of problems in the planning and execution of the operation, so it is suggested the need for regulation due to significantly influence decision-making mechanism, budgeting mechanism, the mechanism of command and control, weapons system readiness and organization of tasks. Keywords: Regulation, implementation policy, operation beyond of yurisdiction Implementasi Kebijakan Employment Kekuatan TNI AL … | Rachmad Jayadi | 53 Pendahuluan G sewaktu-waktu melakukan tugas-tugas rand Strategi pertahanan dalam rangka menjaga negara disusun dengan salah segenap satu tujuan untuk menjaga dan nasional Indonesia dimanapun berada. melindungi keselamatan segenap bangsa bangsa dan keselamatan Employment kepentingan kekuatan TNI dari segala bentuk ancaman. Dalam Angkatan Laut hingga keluar yurisdiksi implementasinya nasional merupakan konsekuensi dari pertahanan disusun menyesuaikan geografis Indonesia negara konstelasi sebagai dinamika perkembangan lingkungan negara strategis yang menunjukkan trend bahwa kepulauan (Archipelagic State). Kondisi tantangan terhadap keamanan maritim geografis (Maritime Security) intensitasnya semakin Indonesia sebagai negara kepulauan tersebut menempatkan TNI meningkat. Dengan demikian, Angkatan Laut sebagai komponen utama Angkatan Laut secara universal menjadi pertahanan negara di laut, dengan tugas semakin luas dan kompleks. Diantaranya, antara lain melaksanakan Operasi Militer mengawal kapal-kapal niaga berbendera untuk Perang (OMP) dan Operasi Militer Indonesia baik di dalam maupun di luar Selain Perang (OMSP) serta ikut secara wilayah aktif diperlukan (Widodo, 2011). dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional. Tugas-tugas dengan visi menjadikan tersebut pemerintah Indonesia yang sebagai yurisdiksi Trend nasional peningkatan tugas apabila ancaman selaras terhadap keamanan maritim bersifat ingin transnasional (Rasmussen, 2010), yakni poros melewati sekat-sekat demikian batas Negara. tingginya tingkat maritim dunia, dimana ke depan TNI Dengan Angkatan Laut akan lebih dituntut untuk kerawanan mampu melaksanakan gelar penindakan dapat mengancam kepentingan nasional (Employment) hingga keluar yurisdiksi Indonesia, khususnya dalam upaya untuk nasional Indonesia, yaitu mampu untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros mengkonsentrasikan satuan-satuannya di maritim dunia. di perairan internasional mandala operasi dengan mewujudkan Dalam konteks permasalahan ini, kondisi optimal dari personil, Alutsista, TNI Angkatan Laut berperan vital dalam peralatan sehingga menjaga keamanan maritim di jalur lalu merupakan kekuatan yang siap untuk lintas perdagangan internasional yang dan perbekalan 54 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | April 2017 | Volume 3 Nomor 1 berpengaruh terhadap kepentingan nasional Indonesia. Hal ini dikarenakan Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). jalur komunikasi laut yang dilewati kapal- Adapun Undang-Undang kapal niaga berbendera Indonesia yang Pertahanan Negara dan Undang-Undang membawa berbagai komoditas ekspor TNI maupun impor, terbentang hingga jauh mengenai wilayah atau tempat di luar ke luar melampaui yurisdiksi nasional. perairan Artinya, bahwa Angkatan Laut dituntut melaksanakan untuk mampu mengamankan alur-alur mekanisme komando antara Panglima pendekat yang menjadi penghubung TNI, Presiden, dan DPR. Dalam hal ini, pelabuhan-pelabuhan samudera nasional mekanisme dengan dunia internasional. mempengaruhi dukungan anggaran dan Secara historis, employment belum proses mengatur yurisdiksi secara nasional OMSP, dalam termasuk tersebut perencanaan detail sangat TNI dalam kekuatan TNI Angkatan Laut hingga di pengerahan pasukan di luar yurisdiksi luar yurisdiksi nasional dalam bentuk nasional. Hal ini menyangkut beberapa diplomasi sebenarnya telah dilakukan faktor, diantaranya tempat yang jauh, sejak rangka kondisi Alutsista dan personel, termasuk nasional kepentingan negara dalam melindungi Indonesia. Beberapa diantaranya adalah warga negaranya. Ketiadaan perangkat misi United Nation Interim Force in hukum yang memadai, secara yuridis Lebanon’s Maritime Task Force (UNIFIL kurang mendukung pelaksanaan tugas MTF), Pelayaran Muhibah KRI Dewaruci, pokok TNI, seperti absennya dukungan Penanganan Pengungsi Pulau Galang, politik (Ridlo, 2014). akhir mengamankan 1950-an dalam kepentingan Pengusiran kapal fery Lusitania Expresso, Secara empirik, kebijakan dan operasi pembebasan MV. Sinar Kudus Employment kekuatan TNI Angkatan Laut di Somalia. Namun, penggunaan kekuatan di luar yurisdiksi nasional selama ini hanya TNI Angkatan Laut di luar yurisdiksi mengatur tentang penggunaan kekuatan nasional banyak TNI Angkatan Laut dalam melaksanakan berdasarkan pada hukum internasional misi perdamaian di bawah bendera yaitu United Nations Convention on the Perserikatan Bangsa (PBB), Law of the Sea (UNCLOS) 1982 dan seperti yang telah dilakukan oleh selama ini lebih Bangsa Kontingen Garuda Indonesia di Libanon. Implementasi Kebijakan Employment Kekuatan TNI AL … | Rachmad Jayadi | 55 Sedangkan, kebijakan nasional tentang Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor penggunaan kekuatan TNI Angkatan Laut 1851 tersebut memberikan ruang bagi di negara anggota PBB untuk menggunakan luar yurisdiksi nasional yang operasionalnya bukan dibawah bendera daratan Somalia PBB belum ada regulasinya, salah satunya operasi dalam terjadi pada operasi pembebasan MV. pembajakan di laut Somalia. Sinar Kudus yang berlangsung dari Maret sebagai rangka Namun, pangkalan memberantas ketiadaan kebijakan hingga Mei 2011 oleh Satgas Operasi Duta nasional yang mengatur secara rinci dan Samudera I/2011 di perairan Somalia. jelas tentang employment kekuatan TNI Dalam hal ini, kebijakan nasional berupa Angkatan Laut di luar yurisdiksi nasional, keputusan politik penggunaan kekuatan menimbulkan permasalahan pada tahap TNI Angkatan Laut di luar yurisdiksi perencanaan dan pelaksanaan operasi. nasional pada kasus pembebasan MV. Ketiadaan Sinar Kudus masih bersifat insidentil dan mengakibatkan operasi pembebasan MV belum didukung dengan landasan hukum Sinar Kudus harus disamarkan sebagai nasional yang memadai. Operasi ini operasi merupakan pengalaman pertama bagi meningkatkan pemerintah Indonesia meng-employment Measure (CBM) kekuatan TNI Angkatan Laut berada jauh pameran bendera. di luar yurisdiksi nasional Indonesia dalam berpengaruh bentuk operasi pembebasan kapal dari perencanaan pembajakan. anggaran yang diberikan. Di samping itu, Terkait kasus pembebasan MV. kebijakan muhibah tersebut dalam rangka Confidence dan Naval Hal ini terhadap dan Building jenis Present tentunya model dukungan permasalahan ini juga berdampak kepada Sinar Kudus ini, landasan hukum yang mekanisme dipakai untuk Employment kekuatan TNI penyusunan organisasi tugas, mekanisme Angkatan Laut di luar yurisdiksi nasional komando dan pengendalian, kesiapan adalah Resolusi Dewan Keamanan PBB Alutsista serta mekanisme penganggaran Nomor 1851 tanggal 2 Juni 2008 yang pada operasi pembebasan MV. Sinar memberikan kepada Kudus. Sebagai contoh ketidaksiapan di Cooperating States untuk berperan serta tahap operasional, yang tercermin dari melakukan penegakan hukum terhadap kurang representatifnya Alutsista unsur perompak di sekitar perairan Somalia. laut dan udara yang digunakan dalam kewenangan pengambilan 56 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | April 2017 | Volume 3 Nomor 1 keputusan, pelaksanaan operasi, ketidaksiapan KRI Indonesia di dan melalui laut baik di dalam mengangkut Sea Rider, tidak wilayah optimalnya kemampuan Heli sebagai maupun di luar yurisdiksi nasional dimana unsur ada kepentingan warga negara. intai, komunikasi serta kendala yang peralatan dikarenakan komunikasi berbasis dalam internet yang oleh belum (Laporan Evaluasi perairan Kerangka implementasi yurisdiksi nasional pemikiran kebijakan tentang employment kekuatan TNI Angkatan Laut di luar Operasi Duta Samudera I/2011). yurisdiksi Metodologi operasi pembebasan MV. Sinar Kudus. Implementasi kebijakan nasional Indonesia pada employment Diawali dengan analisis terhadap regulasi kekuatan TNI Angkatan Laut di luar yang mengaturnya dengan menggunakan yurisdiksi pada beberapa teori tentang implementasi dasarnya memiliki dimensi penegakan kebijakan, gelar kekuatan Angkatan Laut kedaulatan dan teori-teori tentang maritim serta nasional Indonesia, negara dan penegakan hukum, guna mengamankan kepentingan konsep-konsep nasional dibidang politik mengkaji dan digunakan sebagai pisau maupun pertahanan keamanan. analisis terhadap penggunaan payung Dalam ekonomi, dan pembukaan UUD 1945 hukum yang internasional relevan yang untuk dijadikan disebutkan bahwa negara mempunyai sebagai landasan yuridis dalam menaungi kewajiban melindungi segenap bangsa implementasi Indonesia dan seluruh tumpah darah kekuatan TNI Angkatan Laut di luar Indonesia serta yurisdiksi ketertiban dunia ikut melaksanakan yang berdasarkan dampak kebijakan nasional dari employment Indonesia, belum serta terpenuhinya kemerdekaan, perdamaian abadi dan landasan yuridis di tingkat nasional yang keadilan sosial. Amanat inilah yang mengatur secara jelas dan rinci tentang selama ini menjadi landasan operasi tersebut, khususnya terhadap konstitusional bagi employment kekuatan tahap TNI Angkatan Laut untuk melaksanakan Utamanya, hal tersebut terkait dengan tugas, peran dan fungsinya dalam rangka rincian dampak terhadap mekanisme menjaga pengambilan mekanisme keamanan seluruh wilayah perencanaan dan keputusan, operasional. perairan nasional, serta mengamankan penganggaran, mekanisme komando dan seluruh pengendalian, kesiapan Alutsista serta kepentingan warga negara Implementasi Kebijakan Employment Kekuatan TNI AL … | Rachmad Jayadi | 57 penyusunan organisasi tugas pada operasi dalam Employment kekuatan TNI AL di pembebasan MV Sinar Kudus, yang luar tentunya out put dari penelitian adalah pemikiran disusun seperti skema pada perlu atau tidak suatu regulasi nasional gambar di bawah ini: VISI INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA Yurisdiksi Nasional. Kerangka TINGGINYA ANCAMAN TERHADAP MARITIME SECURITY BELUM ADA REGULASI NASIONAL YANG MENGATUR SECARA RINCI DAN JELAS EMPLOYMENT KEKUATAN TNI ANGKATAN LAUT DI LUAR YURISDIKSI NASIONAL TEORI IMPLEMEN TASI KEBIJAKAN (MAS RORO, RIANT, THOMAS, WILLIAM) Implementasi kebijakan Employment kekuatan TNI Angkatan Laut di luar yurisdiksi nasional dalam Ops MV Sinar Kudus TEORI GELAR KEKUATAN (EMPLOYMENT DEPLOYMENT) MEKANISME BILTUS MEKANISME ANGGARAN MEKANISME KODAL Dampak kebijakan Employment kekuatan TNI Angkatan Laut di luar yurisdiksi nasional dalam Ops MV Sinar Kudus TEORI MARITIM (MAHAN, BOOTH, TUNER, TILL, ECCLES) TEORI SEA POWER ALUTSISTA ORGANISASI TUGAS ATURAN PERUNDANGUNDANGAN (UNCLOS, UU HANNEG, UU TNI) PERLU ATAU TIDAK REGULASI Pembahasan Implementasi pemerintah ketika menghadapi situasi kebijakan employment exstraordinary atau kejadian luar biasa. kekuatan TNI Angkatan Laut hingga Dikarenakan kebijakan keluar yurisdiksi nasional pada saat bersifat segera dan tidak biasa, sehingga operasi pembebasan MV Sinar Kudus, dalam merupakan hasil dari keputusan politik perencanaan implementasi dan 58 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | April 2017 | Volume 3 Nomor 1 yang pada diambil tahap pelaksanaannya seharusnya juga dilakukan dengan mekanisme dan prosedur yang tidak biasa, yaitu prosedur administrasi yang I/2011 ketika mempersiapkan keberangkatan gugus tugas. Situasi ini tentu saja menimbulkan lebih pendek dan cepat, karena berkaitan permasalahan dengan keselamatan warga negara dan mendukung kelancaran perencanaan dan terganggunya pelaksanaan sebuah operasi. Hal ini tidak kepentingan nasional Indonesia. tersendiri dalam akan terjadi, apabila sudah ada sebuah Didalam doktrin militer, situasi kebijakan yang diformulasikan dalam exstraordinary seperti yang disampaikan bentuk diatas situasi mekanisme pelaksanaan sebuah operasi kontjensi, dan hampir semua prajurit di luar yurisdiksi nasional, yang tentunya paham dengan istilah ini serta tahu apa akan sangat mempengaruhi kelancaran yang harus dilakukan apabila menghadapi mekanisme situasi ini. Seperti halnya situasi ketika mekanisme penganggaran, mekanisme terjadi kasus pembajakan MV Sinar Kudus, komando dan pengendalian, penyiapan dari kaca mata militer, ini merupakan Alutsista dan pembentukan organisasi situasi kontijensi, dimana keselamatan tugas. disebut juga dengan warga negara dan kepentingan nasional regulasi Sesuai yang pengambilan mengatur keputusan, pengertian dari teori terancam, sehingga aksi yang dilakukan implementasi kebijakan, bahwa pada juga harus mengikuti aturan kontijensi, prinsipnya yaitu mekanisme dimaksudkan untuk mencapai sebuah proses tujuan, dimana kebijakan tersebut harus pengambilan keputusannya. Sementara diformulasikan, yang akan mempermudah itu dari kaca mata aparatur non militer dilaksanakannya kebijakan tersebut. Mas dalam memahami situasi ini sedikit Roro Lilik Ekowati (2005) menyebutkan berbeda, sehingga pada saat prosedur bahwa kebijakan negara tersebut dalam penganggaran operasi pembebasan MV bentuk perdananya berupa penetapan Sinar tindakan-tindakan dari pemerintah dan mulai penganggaran Kudus, dari maupun mengikuti prosedur implementasi administrasi biasa yang memakan waktu kebijakan relatif lebih lama, seperti yang dialami dinyatakan, tetapi dilaksanakan dalam langsung bentuk oleh A.Taufiq R, selaku Komandan Gugus Tugas Duta Samudera negara nyata. itu kebijakan tidak Sebuah cukup Kebijakan merupakan produk dari suatu keputusan. Implementasi Kebijakan Employment Kekuatan TNI AL … | Rachmad Jayadi | 59 Untuk melaksanakannya harapan dapat dan tercapai dengan dari menjaga kedaulatan negara, keutuhan kebijakan tersebut, maka perlu kiranya wilayah serta melindungi kehormatan dan kebijakan tersebut diterjemahkan dalam keselamatan bangsa dari segala bentuk bentuk yang konkret. Kebijakan yang ancaman. dibuat kemudian bersifat multidimensional dan dapat juga dituangkan dalam tindakan-tindakan yang bersumber dari permasalahan keamanan nyata, yang pemerintah, akan tujuan Laut memiliki tanggung jawab untuk yang mempunyai tujuan, Ancaman terkait tersebut dengan dapat kejahatan diantaranya untuk menjamin kepentingan internasional, seperti terorisme dan bajak umum semaksimal mungkin. laut. Kepentingan umum harus menjadi Sehingga merupakan suatu keharusan bagi TNI Angkatan Laut untuk dasar dari setiap kebijakan yang dibuat mampu oleh pemerintah, seperti halnya dalam kepentingan warga negara Indonesia di kasus pembebasan MV Sinar Kudus yaitu laut dimana ada kepentingan warga berkaitan negara Indonesia yang menggunakan jasa dengan keselamatan warga keamanan dan negara serta mengamankan seluruh di dan melalui laut. kepentingan nasional Indonesia. Sehingga Sementara itu dalam Undang- diperlukan sebuah formulasi kebijakan undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang yang konkret berupa regulasi, yang TNI pasal 9 menyebutkan bahwa TNI nantinya akan menjadi guidance dalam Angkatan Laut bertugas menegakkan membangun, dan hukum dan menjaga keamanan di wilayah sejenis laut yurisdiksi Nasional sesuai dengan mempersiapkan melaksanakan operasi kedepannya oleh TNI Angkatan Laut. ketentuan Hukum Nasional dan Hukum Sesuai Undang-undang RI Nomor 3 Internasional yang telah diratifikasi. TNI Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Angkatan Laut memiliki tugas untuk pasal 10 ayat 3 (a) dan (b) menjelaskan melakukan segala bentuk kegiatan atau bahwa salah satu tugas TNI adalah tindakan bertugas penegakan melaksanakan kebijakan yang berhubungan hukum di laut dengan sesuai pertahanan negara untuk melindungi kewenangan yang dimiliki TNI Angkatan kehormatan dan keselamatan bangsa. Laut sebagai tugas Konstabulari yang Bagi ini berlaku secara universal dan sesuai mengandung makna bahwa TNI Angkatan dengan ketentuan perundang-undangan TNI Angkatan Laut hal 60 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | April 2017 | Volume 3 Nomor 1 yang berlaku untuk mengatasi ancaman yang diluar yurisdiksi, sehingga tidak tindak kejahatan di dan melalui laut, ditemukan berupa ancaman tindakan kekerasan, perencanaan ancaman navigasi, serta pelanggaran operasinya, seperti halnya pada operasi hukum di wilayah laut yurisdiksi nasional. pembebasan MV Sinar Kudus. Hal ini Namun pasal 9 tersebut perlu ditinjau dapat dilihat dari pernyataan nara sumber kembali mengingat tugas penegakan utama hukum yang dilaksanakan TNI Angkatan menyebutkan ada permasalahan dalam Laut dalam hal ini KRI telah meluas pada perencanaan dan pelaksanaan operasi, wilayah di luar laut yurisdiksi Indonesia, khususnya seperti pada kasus pembebasan MV.Sinar terkait dengan kelancaran mekanisme Kudus di wilayah Somalia. Selain itu pada pengambilan pasal 7 ayat (2) huruf b angka 14 dan ayat penganggaran, mekanisme komando dan (3) pengendalian, kesiapan Alutsista dan menyebutkan melaksanakan bahwa tugas pokoknya dalam TNI lagi permasalahan dan yang dalam pelaksanaan sebahagian menyangkut besar hal-hal keputusan, yang mekanisme pembentukan organisasi tugas. melakukan Operasi Militer Selain Perang Jawaban dari para nara sumber (OMSP), salah satunya adalah membantu utama dan diperkuat dengan jawaban- pemerintah jawaban dari nara sumber tambahan di dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap atas, pembajakan, menjawab hipotesa penelitian ini, bahwa penyelundupan. perompakan dan Ketentuan untuk secara terdapat langsung telah permasalahan dalam pelaksanaan tugas pokok TNI ini, sesuai implementasi ayat kekuatan TNI Angkatan Laut di luar (2) dilaksanakan berdasarkan kebijakan dan keputusan politik Negara. Memahami ketentuan perundang- kebijakan dapat employment yurisdiksi nasional, yaitu tidak terlepas dari ketiadaan payung hukum nasional yang undangan yang jelas menyatakan peran mengatur TNI Angkatan Laut dalam menjamin berdampak kepada kurang optimalnya keselamatan yang perencanaan dan pelaksanaan operasi. seharusnya tidak dibatasi oleh lokasi Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya maupun yurisdiksi, sehingga perlu adanya kekuatan kebijakan yang lebih konkret mengatur disiapkan teknis pelaksanaannya, khususnya untuk menghadapi situasi tersebut serta belum warga negara secara TNI konkret. Angkatan secara Sehingga Laut khusus yang untuk Implementasi Kebijakan Employment Kekuatan TNI AL … | Rachmad Jayadi | 61 adanya mekanisme proses pengambilan the Republic of Korea, negaranya sudah keputusan memiliki regulasi tentang pelaksanaan yang efektif, prosedur penganggaran yang cepat, penyusunan operasi organisasi tugas yang serta mengamankan komando dan pengendalian yang kepentingan nasionalnya dari kejadian sederhana namun modern. Apabila sudah pembajakan, karena bagi Korea negara ada aturan atau regulasi yang mengatur mempunyai kewajiban untuk melindungi secara konkret tentang hal tersebut, warga negaranya dimanapun berada. maka tidak akan simple, mungkin terjadi seperti yang persoalan-persoalan disampaikan para nara sumber di atas. Dalam menghadapi permasalahan di perairan warga Sementara Attache of Somalia itu the untuk negara menurut Malaysian dan Naval Embassy, Mahazam Ali menyebutkan bahwa yang dilakukan oleh Malaysia yang sama, terkait pengamanan warga dalam negara dan kepentingan nasional dilaut di negara dan kepentingan nasionalnya di luar yurisdiksi nasionalnya, hal yang luar yurisdksi nasional adalah dengan berbeda dilakukan oleh Malaysia dan mempersiapkan Korea, dimana kedua negara, telah melakukan operasi di perairan Somalia mengatur secara jelas apa yang harus dengan men-standby-kan kekuatan 2 dilakukan (dua) kapal kombatan patroli rutin di angkatan lautnya dalam rangka pemerintah mengamankan angkatan lautnya mengamankan kepentingan nasional dan sekitar keselamatan negaranya, berkoordinasi dengan kapal-kapal negara khususnya ketika berada di luar yurisdiksi lain, pangkalan bekal ulang berada di nasionalnya, sekitar warga sehingga upaya-upaya perairan warga negara Somalia Arab, yang disamping itu penyelamatan dan pengamanan warga pemerintah Malaysia juga melakukan negara maupun kepentingan nasionalnya kerjasama dapat dilakukan secara cepat, contoh kapal dalam membantu mengamankan kasus pada pembajakan MV Samho kelancaran operasional, yaitu dengan Jewelry milik Korea di perairan Somalia, memberikan kewenangan Angkatan Laut dapat memberikan pendidikan dan dilakukan pembebasan secara dengan pemilik/pengusaha pelatihan cepat oleh militer Korea yang berada beladiri, aksi preventif dan pengolahan disekitar lokasi pembajakan. Menurut sistem informasi pelaporan bila terjadi Jodie S.H Secretary to Defense Attache of perompakan, terorisme dan bahaya lain 62 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | April 2017 | Volume 3 Nomor 1 selama pelayaran kepada setiap awak Hukum kapal secara berkala dengan biaya negara Hasyim Jalal ketika diwawancarai, bahwa dan perlu adanya regulasi yang mengatur dukungan dari para pemilik pengusaha kapal. Laut Internasional Profesor kewenangan TNI Angkatan Laut dalam Jika berkaca dari pengalaman kedua melaksanakan operasi di luar yurisdiksi negara diatas, dan mengikuti trend nasional, karena regulasi ini terkait juga perubahan lingkungan strategis dunia dengan mekanisme penganggaran untuk yang terkait dengan masalah terorisme mempersiapkan dan mendukung operasi. dan aksi kriminal di laut, maka sudah Regulasi ini diharapkan dapat mengatur seyogyanya Indonesia juga melakukan secara jelas hal-hal yang terkait dengan operasi hingga ke luar yurisdiksi nasional organisasi melalui kekuatan TNI Angkatan Laut yang pengendalian dimilikinya guna mampu mengamankan sehingga kepentingan kepentingan nasional dan yang terjadi selama operasi pembebasan keselamatan warga negara Indonesia MV Sinar Kudus tidak terjadi lagi. dimanapun berada. Untuk melaksanakan ini semua diperlukan kesamaan tugas, komando serta dan penganggaran, permasalahan-permasalahan Pentingnya regulasi ini juga selaras dengan hasil wawancara pemahaman akan arti penting sebuah disampaikan regulasi untuk mengatur, mempersiapkan Security Officer PT. Samudra Indonesia dan Ship Management. melaksanakan yurisdiksi operasi nasional luar Company ”....operasi pembebasan MV Sinar dilakukan Kudus oleh TNI AL merupakan amanat jaraknya sangat jauh dan butuh waktu pembukaan UUD 1945, dan sejauh ini yang dan pengamanan dengan personel bersenjata Alutsista yang dibutuhkan, mekanisme di atas kapal niaga dan penggerakan aset- pengambilan dan aset militer di jalur rawan perampok pengorganisasian tugasnya juga harus merupakan cara yang paling efektif dalam diatur Harapannya mencegah terjadinya pembajakan, dan dengan adanya regulasi yang mengatur, belum ada aturan yang jelas ditingkat maka dapat nasional yang menjadi payung hukum dipersiapkan dari jauh hari. Sehingga dalam pengamanan dengan penggunaan benar apa yang dikatakan oleh pakar senjata diatas kapal niaga, baik itu lama, operasi sehingga yang anggaran keputusan, sedemikian segala Hal dari ini dikarenakan tersebut. di Maryandi yang rupa. kodal kebutuhan Implementasi Kebijakan Employment Kekuatan TNI AL … | Rachmad Jayadi | 63 organisasi/institusi mana yang boleh melakukan pengamanan diatas kapal maupun petunjuk pelaksanaan dan teknis pengamanannya...sehingga penting dan perlu adanya menjadi payung landasan melaksanakan bagi hukum yang TNI untuk opskamla untuk mengamankan kepentingan nasional di luar yurisdiksi nasional....regulasi akan memudahkan komunikasi dan koordinasi antara pihak-pihak berkepentingan dalam pelaksanaan operasi maupun dari sisi penganggaran....regulasi akan memberikan kepastian hukum bagi para stake holder untuk menjalankan fungsi dan perannya masing-masing...Negara perlu menjamin keselamatan seluruh warga negaranya hingga keluar yurisdiksi nasional...penempatan aset militer (kapal perang) perlu dilakukan di jalur pelayaran yang rawan pembajakan dimana banyak kapal berbendera Indonesia yang melewati jalur tersebut....”. (Maryandi, 22 Januari 2016, Jakarta) Sementara itu hasil wawancara dengan Senior Advisor INSA bidang luar negeri dan kerjasama, Suyono, juga menyatakan hal yang tidak jauh berbeda. ”...perlu diterbitkan Keppres/payung hukum untuk melindungi warga negara Indonesia oleh Angkatan Laut, khususnya bagi para pelaut yang bekerja diatas kapal Indonesia yang melayani trayek Internasional....hal ini untuk menjamin keamanan kapal-kapal Indonesia dengan crew Indonesia yang melayani perairan internasional....atas permintaan pengusaha kapal, Angkatan Laut dapat memberikan bantuan berupa personel untuk ikut berlayar melaksanakan perlindungan....”. (Suyono, 20 Januari 2016, Jakarta) Mengalir dari pernyataan ke dua nara sumber diatas, maka implementasi kebijakan Employment kekuatan TNI Angkatan Laut hingga keluar yurisdiksi nasional Indonesia memerlukan adanya sebuah regulasi yang mengatur perencanaan dan pelaksanaannya agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut Nugroho (2003) implementasi kebijakan pada prinsipnya adalah cara agar sebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya. Untuk mengimplementasikan kebijakan, ada dua pilihan, yaitu langsung mengimplentasikan dalam bentuk program-program atau melalui formulasi kebijakan derivate atau turunan dari kebijakan tersebut. Sementara menurut Mas Roro (2005) implementasi sebagai sebuah output berorientasi pada penyelesaian masalah langsung dengan mewaspadai dampak kemungkinan berantai dari 64 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | April 2017 | Volume 3 Nomor 1 terjadinya pilihan dan pelaksanaan satu kebijakan. Ini terjadi maupun karena menurut William Dunn (1980) menegakkan pilihan terhadap satu kebijakan tidak menjamin integritas didasari oleh satu rasionalitas tunggal. penegakan hukum, Pilihan (multy pertahanan negara khususnya di laut, rationality) yang meliputi Rasionalitas membutuhkan pola gelar kekuatan yang Teknis, dengan dapat mendukung pelaksanaan tugas- efektivitas dalam memecahkan masalah; tugas angkatan laut dalam menjaga Rasionalitas Ekonomi, yang berkaitan keselamatan warga negara dan dengan efisiensi pencapaian tujuan yang kepentingan nasional bangsa, yaitu ditetapkan; yang dengan cara menempatkan unsur-unsur berhubungan dengan kesesuaian dengan Angkatan Laut yang siap (personil, sistim hukum perundang-undangan; senjata, peralatan dan perbekalan) ke Rasionaitas Sosial, yang berhubungan mandala operasi baik dalam masa damai dengan kapasitas meningkatkan institusi ataupun masa perang agar memiliki sosial; yang kemampuan yang siap untuk menghadapi seluruh perkembangan situasi strategis yang rasionalitas yang disebutkan sebelumnya. mengancam kepentingan nasional di laut. itu bersifat yang jamak berhubungan Rasionalitas atau Rasionalitas berusaha Legal, Substantif, mensinergikan Berdasarkan teori kebijakan tersebut, maka seyogyanya mengimplentasikan kebijakan kekuatan dalam TNI diplomasi dalam rangka kedaulatan TNI negara, nasional maka Angkatan dan strategi Laut harus diperlakukan dan ditempatkan sebagai kekuatan strategik karena dengan positioning dan kawasan maritim Angkatan Laut hingga keluar yurisdiksi kemampuan nasional, harus mempertimbangkan hal- kehadirannya hal tersebut. regional akan mampu bertindak sebagai Dalam konteks strategi pertahanan katalisator di penjaga perdamaian dan negara, dibutuhkan postur pertahanan stabilitas kawasan, dan pada keadaan negara darurat dapat dikerahkan dalam pelibatan yang kuat, meliputi tingkat kemampuan, struktur kekuatan dan pola secara militer maupun melakukan gelar kekuatan yang optimal. Hal ini dukungan diplomatik guna memperkuat diperlukan agar komponen pertahanan hubungan kemitraan dengan negara lain. negara mampu melaksanakan tugas- TNI Angkatan Laut perlu memiliki daya tugas dibidang pertahanan, keamanan tangkal atau Deterensi Strategik untuk Implementasi Kebijakan Employment Kekuatan TNI AL … | Rachmad Jayadi | 65 mencegah dan menahan terjadinya diantaranya adalah berfungsi untuk Lanes of ekselerasi konflik, tetapi juga harus perlindungan mampu Communication, Battlespace dominance merespon segera manakala Sea terjadi kebuntuan negosiasi (Sutjipto, dan 2012). diaplikasikan dalam manajemen kekuatan Angkatan Laut dalam mengamankan menggelar kemampuan kepentingan nasional dan keselamatan melalui kehadiran dominan TNI Angkatan warga negara hingga ke luar yurisdiksi Laut (command of the sea through naval nasional, sebenarnya selaras dengan superiority). Sementara itu Marsetyo keinginan pemerintah untuk menjadikan (2014) menyebutkan bahwa Sea power Indonesia sebagai poros maritim dunia. dapat diartikan sebagai negara yang Hal ini juga sesuai dengan konsep Sea memiliki kekuatan Angkatan Laut yang Power yang selama ini banyak diterapkan memadai dan proporsional. Sea power oleh berbagai negara besar di dunia, juga seperti Inggris dan Amerika Serikat, suatu negara dalam menggunakan dan dimana konsep tersebut bertujuan untuk mengendalikan laut (sea control) serta mewujudkan Maritime Capablitties pada mencegah lawan menggunakannya (sea aspek militer maupun sipil, maka dalam denial). Penempatan kekuatan TNI konteks pertahanan negara, Maritime Capablitties diimplementasikan implementasi demonstrasi bermakna kekuatan yang suatu sistem laut untuk kendali sebagai laut kemampuan Pernyataan kedua pakar diatas juga seyogyanya diperkuat oleh teori pakar maritim dunia bentuk AT Mahan (1987) tentang konsep Sea proyeksi Power, bahwa Untuk menjadi bangsa dalam kebijakan (Employment) kekuatan Angkatan Laut yang besar harus dapat agar mampu mendukung Sustainability kepentingan-kepentingannya di laut, oleh dan kepentingan sebab itu dibutuhkan Angkatan Laut yang nasional, baik di bidang politik maupun kuat untuk melindungi dan meningkatkan ekonomi, di dalam maupun di luar kepentingan-kepentingan yang lebih luas yurisdiksi nasional. lagi dan bahwa Sea Power tidak terbatas Security Kemampuan seluruh kekuatan pada kekuatan angkatan laut semata yang harus dimiliki dalam kerangka Sea tetapi memiliki arti lebih luas yang Power berkaitan menurut proyeksi menguasai Widjajanto (2014) dengan kontrol 66 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | April 2017 | Volume 3 Nomor 1 terhadap perdagangan dan perekonomian angkatan laut sebagai bagian utama dari internasional melalui laut, penggunaan kekuatan dan kontrol terhadap sumberdaya laut, mempunyai tiga peran penting yaitu penggunaan kekuatan angkatan laut dan Peran Militer (Military), Peran Polisionil perekonomian maritim sebagai instrumen (Constabulary) diplomasi, penangkalan dan pengaruh (Diplomacy). Dalam rangka melaksanakan politik pada masa damai. Berdasarkan hal tugas pengamanan perairan di dalam tersebut, maka pemerintah dalam hal ini maupun di luar yurisdiksi nasional maka TNI Angkatan Laut berkewajiban untuk TNI Angkatan Laut mengacu pada peran melindungi konstabulari kepentingan-kepentingan laut secara dan universal Peran Diplomasi (Constabulary) yang negara di laut dengan menghadirkan merupakan peran Polisionil angkatan laut. kekuatan unsur-unsurnya dalam bentuk Ini patroli menjamin menegakkan hukum di laut, melindungi keamanan di wilayah perairan yurisdiksi sumber daya dan kekayaan laut nasional, nasional memelihara ketertiban di laut, serta perairan guna maupun di luar yurisdiksi dilaksanakan dalam nasional guna mencegah penggunaan mendukung wilayah perairan untuk kegiatan dan dengan memberikan kontribusi terhadap media illegal berupa tindak kejahatan di keamanan seluruh kepentingan warga dan melalui laut. Tugas TNI Angkatan Laut negara Indonesia dimanapun berada. ini juga meliputi pengamanan terhadap Sementara seluruh negara menyampaikan bahwa salah satu misi perairan Angkatan Laut adalah pengendalian laut, di luar yang bertujuan untuk melindungi dan ada mengamankan kepentingan Indonesia baik yurisdiksi nasional yurisdiksi di warga wilayah maupun nasional dimana kepentingan warga negara Indonesia di kepentingan dalamnya. untuk Implementasi kebijakan pembangunan rangka itu Tuner jalur dukungan laut bangsa (1981) untuk bahan-bahan industri, perekonomian/perdagangan, dukungan employment kekuatan TNI Angkatan Laut logistik operasi militer dan proyeksi hingga nasional kekuatan ke darat. Berkaitan dengan Indonesia sebenarnya bukan sesuatu hal pengendalian laut, maka kehadiran di laut yang baru, sesuai peran universal yang adalah dimilikinya berdasarkan Teori Ken Booth, preventif dan penyebaran represif. Dari keluar yurisdiksi bertujuan untuk penyebaran Implementasi Kebijakan Employment Kekuatan TNI AL … | Rachmad Jayadi | 67 penjelasan tersebut, dapat disimpulkan Lebanon, yaitu KRI Diponegoro (DPN- bahwa penyebaran kekuatan Angkatan 365), KRI Frans Kaisepo (FKO-368) dan Laut merupakan upaya pengendalian laut KRI Sultan Iskandar Muda (SIM-367). yang dapat dilakukan oleh TNI Angkatan Operasi ini diberi kode Kontingen Garuda Laut melaksanakan XXVIII-C yang tergabung dalam Satuan kepentingan Tugas Maritim dari pasukan Perdamaian dalam tugasnya rangka mengamankan nasional. PBB di Lebanon, dengan nama Maritime Implementasi kebijakan Task Force The United Nations Interim Employment kekuatan TNI Angkatan Laut Force in Lebanon (MTF UNIFIL). Indonesia di luar yurisdiksi nasional Indonesia merupakan negara Asia yang pertama kali sampai saat ini telah dilakukan dalam dan satu-satunya yang bentuk operasi mandiri maupun operasi dengan mengirimkan kapal perang dalam bersama dengan negara lain. Selaras misi perdamaian dunia di Lebanon. dengan kebijakan politik luar negeri Berdasarkan studi berpartisipasi kepustakaan Indonesia yang bebas dan aktif, maka yang telah dilakukan dan berdasarkan implementasi kebijakan informasi yang diperoleh dari Staf Operasi employment kekuatan TNI Angkatan yang TNI Angkatan Laut (Sopsal), terdapat dilakukan juga berlandaskan kepada beberapa kali implementasi kebijakan kebijakan ini, sehingga bentuk atau pola employment kekuatan TNI Angkatan Laut gelar kekuatan yang dilakukan lebih di luar yurisdiksi nasional yang sudah atau banyak bersifat mandiri atau dibawah pernah dilakukan, baik secara formal bendera PBB. maupun informal, yaitu sebagai berikut: Implementasi laut kebijakan a. Tahun 1971 Pakistan terlibat perang employment kekuatan TNI Angkatan Laut dengan India, Pakistan terdesak dan di luar yurisdiksi nasional saat ini adalah minta bantuan ke Indonesia. Indonesia dalam bentuk pengiriman kapal perang dalam atau KRI ke Lebanon dibawah bendera mengirimkan kapal selam ke Laut Arab Perserikatan untuk membantu melindungi Pakistan. Bangsa Bangsa (PBB). Pengiriman Kekuatan TNI Angkatan Laut b. Tahun hal 1987 ini secara TNI informal Angkatan Pengamanan Laut ke Lebanon ini dimulai dari tahun 2006. melaksanakan Hingga saat ini TNI Angkatan Laut sudah Negara mengirim tiga KRI kelas Sigma ke Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Manila ASEAN pada 68 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | April 2017 | Volume 3 Nomor 1 Kepala Konferensi untuk tujuan siaga evakuasi. Unsur- Landing Platform Deck (LPD) serta unsur sejumlah pasukan elit Tentara Nasional yang terlibat adalah KRI Yohanes, KRI Marta Kristina Tiahahu, Indonesia. KRI Teluk Ende, KRI Teluk Sampit dan KRI Arun. c. Tahun Berdasarkan data-data di atas, maka selama 1996 TNI Angkatan Laut ini implementasi kebijakan employment kekuatan TNI Angkatan Laut mendukung Satuan Tugas Operasi di Kemanusiaan dalam dilaksanakan secara insidentil, sesuai pengembalian pengungsi Vietnam dan kebutuhan politik pemerintah atau setiap Kamboja dari Pulau Galang sejumlah terjadi kasus atau kejadian luar biasa. 4000 Implementasi kebijakan Galang pengungsi. '96 Operasi ini luar yurisdiksi nasional masih employment melibatkan empat kapal Landing Ship kekuatan yang dilakukan lebih banyak Tank (LST) yaitu KRI Teluk Parigi, KRI bersifat mandiri, yaitu dilaksanakan oleh Teluk Cirebon, KRI Teluk Sangkulirang unsur-unsur TNI Angkatan Laut saja, dan KRI Teluk Banten, selama operasi kecuali dilakukan KRI dibawah bendera Perserikatan Bangsa- Fatahilah sampai di perairan ZEE Bangsa (PBB) dilaksanakan pola gelar Indonesia. kekuatan TNI Angkatan laut secara lebih d. Tahun pengawalan 2001 TNI oleh Angkatan Laut mendukung pemulangan TKI sekitar untuk operasi perdamaian terencana bekerjasama dengan kekuatan angkatan laut negara lain. 700.000 orang dari Malaysia. Operasi Sehubungan dengan belum adanya ini didukung sejumlah KRI jenis LST dan pola dan regulasi terkait implementasi KRI Bantu Angkut Personel (BAP) KRI kebijakan Tanjung Nusanive dan KRI Tanjung Angkatan Laut di luar yurisdiksi nasional Kambani. yang e. Tahun 2011 TNI Angkatan Laut employment kekuatan TNI baku berdampak hingga saat kepada terjadinya ketidaksiapan MV. Sinar Kudus oleh Gugus Tugas personel, material, data serta prosedur Duta Samudera I/2011 yang berhasil yang digunakan. Untungnya dalam kasus membebaskan ABK dan MV. Sinar operasi pembebasan MV Sinar Kudus, Kudus ini pihak Gugus Tugas Duta Samudera 1/2011 melibatkan dua Fregate dan satu banyak dibantu oleh negara-negara yang baik. Operasi hal telah melaksanakan Operasi pembebasan dengan dalam ini, menyangkut Implementasi Kebijakan Employment Kekuatan TNI AL … | Rachmad Jayadi | 69 tergabung dalam kerjasama pengamanan CMF adalah perairan di Teluk Somalia, dimana negara- pencegahan ancaman terorisme lewat negara tersebut secara bersama-sama laut. telah aktif melaksanakan kegiatan operasi Selain fokus terhadap negara-negara upaya yang dalam rangka pengamanan terhadap tergabung dalam operasi bersama di atas, kapal-kapal niaga negara masing-masing, terdapat khususnya di perairan Somalia. melakukan operasi secara independen beberapa negara yang Koalisi negara-negara yang ikut dalam rangka melindungi kepentingan membantu berupa sharing data, informasi negaranya di perairan Somalia, seperti dan peminjaman peralatan komunikasi China, India, Iran, Japan, Malaysia, Russia, dengan Gugus Tugas Duta Samudera Saudi Arabia dan Korea Selatan. Jepang 1/2011, adalah Task Force 508 (TF 508) dan Korsel juga tergabung dalam CMF, yang beroperasi sejak 17 Agustus 2009 namun secara khusus juga bertugas dengan membentuk organisasi Standing mengawal NATO Maritime Group (SNMG) yang terdiri masing-masing. Hampir semua negara dari empat sampai enam unit yang selalu bertugas guna informasi dengan EU, NATO dan CMF, operasi termasuk dengan gugus tugas Duta melawan pembajakan, Atlanta Eunavfor Samudera 1/2011 sewaktu melaksanakan Somalia (Task Force 465) dilaksanakan operasi pembebasan MV Sinar Kudus. melindungi oleh secara bergiliran pelayaran negara-negara dan Eropa sejak kapal-kapal berkoordinasi niaga dan Implementasi negara berbagi kebijakan Desember 2008 dengan misi melindungi employment kekuatan TNI Angkatan Laut kapal-kapal World Food Programe (WFP) di luar yurisdiksi nasional, secara tidak dan kapal-kapal niaga lainnya, Combined langsung telah berdampak kepada naiknya Maritime Forces (CMF) dan Combined Task harga diri bangsa Indonesia dimata dunia Force (CTF) 151 merupakan aliansi ketiga internasional, bahwa ternyata militer yang terlibat dalam perlawanan terhadap Indonesia pembajakan di Somalia yang dibuat oleh melakukan long range operation jauh di Amerika Serikat luar yurisdiksi nasional Indonesia. Operasi dan bermarkas di memiliki kemampuan untuk Bahrain dibawah pimpinann Komandan ini sekaligus US kepada negara lain, bahwa ditengah Naval Forces Central Command (COMUSNAVCENT) dengan misi pokok keterbatasan merupakan Alutsista 70 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | April 2017 | Volume 3 Nomor 1 pembuktian yang dimiliki Indonesia, terbukti Indonesia mampu di luar yurisdiksi nasional pada saat melaksanakan sekelas pembebasan MV Sinar Kudus, sekaligus pembebasan sandera yang berada di juga membuka mata semua pihak, bahwa perairan internasional. Hal ini senada Indonesia dengan pernyataan Ali M, bahwa operasi dengan baik untuk menghadapi situasi- pembebasan ini situasi exstraordinary seperti halnya pada merupakan pendobrak citra kewibawaan kasus pembajakan MV Sinar Kudus. Hal ini suatu negara dalam masalah terbukti operasi MV Sinar Kudus maritim belum dari mempersiapkan hasil penelitian diri yang dunia. Operasi di perairan Somalia, yang dilakukan, yaitu terjadi ketidaksiapan di utama adalah "Gengsi" untuk show of bidang pengambilan keputusan yang force kekuatan belum efektif, mekanisme penganggaran mendapat yang belum sederhana, sistem komando sebagai maritim bagian dunia dari untuk pengakuan, kredibilitas dan kapabilitas dan dari negara lain. konvensional, ketidaksiapan Alutsista dan Dampak lainnya dari implementasi kebijakan employment kekuatan TNI pengendalian yang masih penyusunan organisasi tugas yang terlalu besar, yang kesemuanya akhirnya Angkatan Laut di luar yurisdiksi nasional berdampak kepada ketidak optimalan pada saat pembebasan MV Sinar Kudus, operasi yang dilakukan. adalah semakin terbukanya pemikiran Dengan terbuktinya bahwa dalam sejumlah elit pimpinan nasional, akan arti implementasi penting perlunya penyiapan TNI Angkatan kekuatan TNI Angkatan Laut di luar Laut untuk mampu melaksanakan tugas yurisdiksi nasional pada saat pembebasan operasi hingga jauh ke luar yurisdiksi MV nasional mampu sejumlah persoalan, secara langsung mengamankan kepentingan nasional di berpengaruh atau berdampak kepada bidang personel yang bertugas, baik ditahap Indonesia, ekonomi, guna politik maupun Sinar kebijakan Kudus employment masih pertahanan, serta memberikan jaminan perencanaan kepada Indonesia operasi, yaitu timbulnya keragu-raguan dengan dan kebingungan di dalam mengambil warga dimanapun negara berada, sesuai amanat undang-undang dasar 1945. Implementasi kebijakan employment kekuatan TNI Angkatan Laut maupun ditemukan keputusan atau penindakan, padahal pelaksanaaan melakukan untuk aksi operasi sekelas pembebasan MV Sinar Kudus Implementasi Kebijakan Employment Kekuatan TNI AL … | Rachmad Jayadi | 71 dibutuhkan kecepatan dan ketepatan kepentingan nasional Indonesia, bahwa dalam perencanaan dan pelaksanaanya. kepentingan nasional harus dijaga secara Terjadinya yang bersama dengan melibatkan pemerintah, disampaikan Rahman A.T dikarenakan militer dan pihak swasta. Seperti pada belum adanya doktrin/standart operation kasus operasi pembebasan MV Sinar procedure (SOP) dalam melaksanakan hal- Kudus, karena tidak adanya regulasi yang hal yang terkait dengan long range mengatur mekanisme hubungan militer operation, penindakan anti pembajak dan dengan institusi sipil dan pihak swasta penyelamatan pembebasan dalam sebuah operasi, sehingga sharing sandera dengan satuan gabungan, dan informasi dan data serta dana tidak belum adanya Aturan Pelibatan atau role berjalan secara baik. of enggagement (ROE) serta belum Implementasi hal ini, seperti sandera, terbiasa dengan manajemen resiko. Implementasi kebijakan meng-employment kebijakan dalam kekuatan TNI Angkatan Laut seperti pada saat operasi employment kekuatan TNI Angkatan Laut pembebasan di luar yurisdiksi nasional pada saat berdasarkan operasi pembebasan MV Sinar Kudus, dilakukan, terbukti memiliki sejumlah secara tidak langsung juga telah melatih persoalan dan memberikan pengalaman kepada sehingga mengakibatkan operasi kurang personel militer yang terlibat dalam berjalan optimal. Akar permasalahan dari operasi, yaitu bagaimana merencanakan, kurang menyiapkan, mengatur dan melaksanakan Samudera sebuah operasi ketiadaan regulasi yang mengatur secara yang konkret tentang pelaksanaan operasi di operasi pembebasan MV sekelas Sinar Kudus dilakukan di perairan internasional jauh di luar yurisdiksi nasional Indonesia. Dampak kebijakan dari employment Sinar penelitian dalam yang telah implementasinya, optimalnya 1/2011 Kudus, ini operasi adalah Duta karena luar yurisdiksi nasional. Ketiadaan regulasi yang konkret implementasi kekuatan MV mengatur implementasi kebijakan TNI employment kekuatan TNI Angkatan Laut Angkatan Laut di luar yurisdiksi nasional di luar yurisdiksi nasional, pada saat pada saat pembebasan MV Sinar Kudus, operasi pembebasan MV Sinar Kudus juga semakin menyadarkan kita akan arti tersebut, tidak hanya berdampak kepada penting kebersamaan dalam menjaga ketidaksiapan TNI Angkatan Laut untuk 72 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | April 2017 | Volume 3 Nomor 1 mendukung atau melaksanakan operasi oleh suatu negara untuk mengganggu tersebut secara optimal, tetapi secara kepentingan umum sehingga perlu adanya peningkatan peran juga berdampak terganggunya Indonesia, stabilitas khususnya ekonomi negara lain, TNI Angkatan Laut kedepan. dengan Peningkatan peran TNI Angkatan kelancaran dan keamanan jalur distribusi Laut dalam mengamankan kepentingan barang menuju Indonesia maupun dari nasional Indonesia di laut internasional Indonesia menuju ke negara lain. Apabila juga regulasi yang mengaturnya sudah ada, situasi perairan internasional terakhir, maka TNI Angkatan Laut akan dapat dimana dipersiapkan dan di employment secara pembajakan optimal berbendera untuk terkait kepada nasional mengatasi terjadinya selaras dengan intensitas perkembangan terjadinya kasus menimpa kapal yang Indonesia, menunjukkan situasi-situasi kontigensi seperti pada saat trend meningkat, seperti yang saat ini dibajaknya MV Sinar Kudus, khususnya terjadi, yaitu semakin maraknya kejadian penggunaan kekuatan TNI Angkatan Laut pembajakan dalam mendukung Operasi Militer Selain penyanderaan warga negara Indonesia di Perang (OMSP), guna mengamankan perairan perbatasan Indonesia, Malaysia kepentingan ekonomi nasional Indonesia. dan Philipina, yaitu TB Brahma 12 dan Dari uraian di atas dapat diperoleh Tongkang Anand 12 yang dibajak pada suatu pemikiran bahwa yang diikuti dengan betapa akhir Maret 2016 dan TB Henry dan Pentingnya regulasi dalam implementasi Tongkang Cristi dibajak tanggal 15 April kebijakan 2016 employment kekuatan TNI oleh kelompok pemberontak Angkatan Laut di luar yurisdiksi nasional. bersenjata di Philipina Selatan, yang Perlunya regulasi yang mengatur secara diikuti konkret tentang implementasi kebijakan permintaan tebusan. employment kekuatan TNI Angkatan Laut dengan Dalam penyanderaan rangka menyikapi di luar yurisdiksi nasional, juga didorong perkembangan oleh telah terjadinya perubahan defenisi penyiapan regulasi dalam mendukung perang, dari perang konvensional yang operasi oleh TNI Angkatan Laut berupa berhadapan menjadi langsung perang situasi dan diatas, maka antar negara, kerjasama dengan negara-negara Asean asymetris, dimana maupun negara lainnya guna mampu kerawanan di laut dapat dimanfaatkan mencegah sekaligus mengamankan Implementasi Kebijakan Employment Kekuatan TNI AL … | Rachmad Jayadi | 73 perairan rawan pembajakan yang ada di mengamankan wilayah perairan Asean maupun perairan sendiri tetapi juga tuntutan terhadap internasional lainnya, merupakan sikap kemampuan dan tindakan bijak yang harus segera Angkatan Laut dilakukan Indonesia. keamanan dan ketertiban perairan di luar Pada konteks perairan dan wilayahnya peran serta dalam ikut TNI menjaga global, yurisdiksi nasionalnya. Hal ini dikarenakan perkembangan lingkungan strategis yang semakin mengglobalnya hubungan antar diduga pada negara-negara di dunia, khususnya dalam regulasi bidang ekonomi. Hal ini sejalan dengan employment pemikiran Till (2004) dalam bukunya Sea kekuatan TNI Angkatan Laut di luar Power bahwa angkatan laut di dunia saat yurisdiksi nasional adalah pengaruh dari ini isu globalisasi dan semakin meningkatnya mengamankan angka kejadian Transnational Crime di laut tetapi juga harus mampu berpartisipasi terutama di jalur utama perdagangan dalam dunia. keamanan maritim yang menjadi bagian berpengaruh pentingnya dominan keberadaan implementasi kebijakan Pada konteks nasional, berdasarkan dituntut bukan saja integritas menjaga sistem mampu wilayahnya, global yaitu tak terpisahkan dari globalisasi. data dari INSA, Indonesia merupakan Kondisi geografi khas laut yang salah satu negara yang memiliki armada saling terhubung satu dengan lainnya, kapal niaga yang cukup besar, yaitu telah menjadikan peran Angkatan Laut di sekitar sepuluh ribu unit dimana sebagian dunia tidak bisa dibatasi hanya di wilayah diantaranya perairan tertentu saja, hal inilah yang menjadi khas internasional dalam rangka mendukung peran angkatan laut di seluruh dunia. ekspor dan impor Indonesia. Berdasarkan Bahwa setiap permasalahan yang muncul hal tersebut maka peran TNI Angkatan di wilayah laut suatu negara, secara Laut ke depan dituntut harus lebih banyak langsung maupun tidak langsung akan terlibat dalam operasi-operasi keamanan berpengaruh kepada wilayah negara lain. laut di luar yurisdiksi nasional Indonesia. Berdasarkan beroperasi Tuntutan di terhadap peran TNI alasan-alasan tersebut kemudian lahirlah istilah Trinitas peran Angkatan Laut ke depan akan semakin angkatan berkembang, tidak tuntutan disebutkan Booth bahwa Angkatan Laut terhadap kemampuan dalam sebagai bagian utama dari kekuatan laut hanya laut dunia, 74 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | April 2017 | Volume 3 Nomor 1 seperti yang secara universal mempunyai tiga peran suatu negara penting yaitu peran militer (Military), keterpaduan ketiga hal tersebut. Apabila peran polisionil (Constabulary) dan peran salah diplomasi (Diplomacy). menurunkan eksistensi dari suatu negara, Konsep tentang satu akan ditentukan pilar rapuh maka oleh akan keterpaduan sebaliknya apabila ketiga pilar tersebut hubungan antara kepentingan politik dan dapat bersinergi dengan baik, maka kepentingan ekonomi suatu negara serta eksistensi perlunya meningkat. dukungan kekuatan militer suatu negara Ketiga akan pilar ikut tesebut untuk mengamankan kepentingan negara merupakan elemen pendukung utama tersebut, merupakan pertimbangan dasar dari kepentingan nasional sebuah negara, dalam lebih jelas dapat dilihat dalam gambar di perlunya regulasi bagi implementasi employment kekuatan TNI bawah ini: Angkatan Laut diluar yurisdiksi nasional. Bahwasanya kekuatan atau eksistensi KEPENTINGAN NASIONAL P E O K M I L O L I N I T O T I M E K I R Tiga Pilar Utama Pendukung Kepentingan Nasional. Kepentingan untuk membuat Stanfield Tunner dalam bukunya Naval regulasi tentang implementasi kebijakan War College Review employment kekuatan TNI Angkatan Laut bahwa misi Angkatan Laut diantaranya di luar yurisdiksi nasional merupakan adalah bagian dari usaha pengendalian laut, mengamankan yang bertujuan untuk mengamankan kepentingan kepentingan nasional di laut. Hal ini industri, selaras dan lain-lain. dengan teori Vice Admiral untuk yang menyatakan melindungi jalur dukungan laut dan untuk bahan-bahan perekonomian/perdagangan Implementasi Kebijakan Employment Kekuatan TNI AL … | Rachmad Jayadi | 75 Dihadapkan dengan kendala yang Laut di luar yurisdiksi nasional dalam dihadapi untuk melakukan implementasi rangka employment kekuatan TNI Angkatan Laut nasional di laut, dapat dilakukan dengan di pendekatan luar yurisdiksi berdasarkan kekuatan nasional, teori pembangunan militer, menetapkan prioritas, negara keperluan, sumber kepentingan Top-Down, yaitu perencanaan gelar kekuatan dengan harus pendekatan kepentingan dan tujuan membuat nasional sebagai dasar yang merupakan serta bagian dari Grand Strategy Keamanan yang Nasional. memutuskan mengalokasikan maka mengamankan daya terbatas untuk keperluan prioritas yang Terkait dengan kepentingan sangat mendesak. Perencanaan kekuatan nasional dihubungkan dengan ketiga militer dengan pilar diatas, dapat dijelaskan secara kepentingan sederhana dengan bagan dibawah ini. dapat dimulai mempertimbangkan fundamental negara, yang mana Bagan ini merupakan modifikasi dari merupakan keinginan dasar serta apa bagan Strategy and Force Planning yang diperlukan oleh negara. Sehingga Framework yang terdapat dalam buku urgensi untuk segera membuat regulasi Strategy and Force Planning Second dan menggelar kekuatan TNI Angkatan Edition, Naval War College tahun 1997. National Interest National Objectives Political Strategy Economic Strategy Military Strategy Hubungan Strategi Militer dengan Kepentingan Nasional. Berdasarkan bagan diatas, dapat tujuan nasional negaranya, baik yang dijelaskan bahwa kepentingan nasional disampaikan secara tertulis dalam dasar sebuah negara akan ditentukan oleh sebuah negara seperti halnya UUD 1945, 76 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | April 2017 | Volume 3 Nomor 1 maupun ditambahkan lagi sesuai memberikan dampak buruk terhadap kebijakan politik nasional yang diambil stabilitas perekonomian dunia apabila pemerintah saat itu, seperti halnya saat pengendalian ini pemerintah Indonesia menyatakan dalam artian positif tidak dilakukan. bahwa kepentingan nasional Indonesia Sea atau penguasaan Power laut merupakan adalah mewujudkan Indonesia sebagai kemampuan yang dimiliki suatu negara, poros dari meliputi maritime capablitties baik untuk penjelasan tersebut bahwa kewajiban militer maupun untuk sipil. Kemampuan untuk menjaga kepentingan nasional maritim baik militer maupun sipil ini harus merupakan suatu hal yang harus menjadi didukung dengan konsep operasi yang prioritas dalam penyelenggaraan sebuah saling mendukung, operasi oleh angkatan negara, dan untuk mencapai semua itu laut dibutuhkan sinergitas yang kuat antara kepentingan ekonomi nasional, dalam hal strategi politik dan strategi ekonomi ini yaitu operasional kapal-kapal sipil sebuah negara dengan ditopang oleh khususnya strategi militer yang baik. Penjelasan ini dengan selaras dengan konsep Sea Power yang tentang disampaikan oleh Mahn maupun Till. kekuatan TNI Angkatan Laut di luar maritim dunia. Mengalir harus mampu kapal hal mengamankan niaga. tersebut implementasi Sehubungan maka regulasi employment Menurut Till, pengertian Sea Power yurisdiksi nasional adalah merupakan satu bukan hanya tentang apa yang diperlukan langkah maju bagi bangsa Indonesia untuk dapat mengendalikan dan untuk membangun Indonesian Sea Power. memanfaatkan laut, juga Terkait dengan semua hal diatas, merupakan kapasitas untuk maka satu hal penting yang harus mempengaruhi tingkah laku pihak lain disiapkan untuk menunjang keberhasilan atau sesuatu yang dikerjakan orang di laut pelaksanaan tugas ini adalah ketersediaan atau melalui laut. Sir Julian Corbett dan kesiapan dukungan logistik yang menambahkan makna optimal, sehingga dapat mendukung sesungguhnya Sea Power bukanlah apa jalannya operasi. Keberhasilan operasi yang terjadi di laut, tetapi bagaimana ia yang dilakukan akan sangat dipengaruhi mempengaruhi oleh bagaimana dukungan logistik diatur tetapi bahwa jalannya peristiwa di darat, seperti halnya bahwa persoalan sedemikian rupa secara yang terjadi di perairan Somalia telah berkesinambungan dalam bentuk Supplay Implementasi Kebijakan Employment Kekuatan TNI AL … | Rachmad Jayadi | 77 Chain atau rantai penyaluran yang baik. eksisnya Indonesia secara Hal lingkup global. ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Ecclesh dalam bukunya Berdasarkan Logistics in the National Defense yang diatas membahas tentang permasalahan logistik Indonesia secara luas, terutama hubungan antara regulasi strategi, implementasi taktik dan logistik. Bahwa maka politis di semua sangat untuk yang penjelasan penting segera menyusun mengatur kebijakan bagi tentang employment strategi dan taktik mempengaruhi pola kekuatan TNI Angkatan Laut di luar penyelenggaraan yurisdiksi sedangkan operasi logistik militer yang akan nasional, agar dapat mendukung pelaksanaan operasi sekelas menyediakan dukungan fasilitas atau pembebasan sarana. pembajakan di perairan luar yurisdiksi Penyelenggaraan seluruh pengamanan kepentingan Indonesia baik yurisdiksi nasional yurisdiksi di warga negara wilayah maupun nasional MV Sinar Kudus dari nasional Indonesia, baik pada tahap persiapan maupun pada tahap perairan perencanaannya. di luar Simpulan ada Berangkat dari hipotesa bahwa terdapat dimana kepentingan warga negara Indonesia juga permasalahan harus didukung oleh perencanaan dan implementasi manajemen dukungan logistik yang baik. kekuatan TNI Angkatan Laut di luar Sementara anggaran yurisdiksi nasional, khususnya pada saat pemerintah dalam menyiapkan dukungan operasi pembebasan MV sinar Kudus, logistik yang yang disebabkan oleh ketiadaan payung diatasi hukum nasional yang mengatur operasi dengan menjalin kerjasama yang sinergis keamanan laut oleh TNI Angkatan Laut dengan pihak swasta, dalam hal ini INSA. diluar yurisdiksi nasional Indonesia. Maka Sehingga akan terjadi hubungan yang penelitian ini dilakukan dengan dua saling mendukung antara keberadaan pertanyaan strategi permasalahannya, yaitu strategi ekonomi nasional, yang akan implementasi dampak berdampak employment kekuatan TNI Angkatan Laut keterbatasan bagi satuan melaksanakan operasi militer tugas dapat dengan positif keberadaan kepada semakin mendasar kebijakan employment sebagai dan dalam rumusan bagaimana kebijakan di luar yurisdiksi nasional pada tahap 78 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | April 2017 | Volume 3 Nomor 1 perencanaan dan tahap operasional yang representatif seperti Nasional, Dewan khususnya dalam operasi pembebasan Keamanan lambatnya MV Sinar Kudus. prosedur dukungan anggaran operasi, Berdasarkan penelitian yang telah peralatan komando dan pengendalian dilakukan, serta dihubungkan dengan yang belum berbasis internet, alutsista teori yang yang tidak compatible dengan jenis analisa, yang operasi serta organisasi tugas yang implementasi dijadikan sebagai kebijakan alat menyatakan bahwa “…sebuah kebijakan terlalu merupakan produk dari suatu keputusan, membuktikan bahwa sesuai dengan maka untuk melaksanakannya dan dengan teori implementasi kebijakan, sebuah harapan dari kebijakan agar mencapai tujuan yang kebijakan tersebut, maka perlu kiranya diinginkan seharusnya diterjemahkan kebijakan tersebut diterjemahkan dalam dalam bentuk yang konkret. dapat tercapai tujuan bentuk yang konkret..”. Maka diperoleh besar. Hal ini sekaligus b. Ketiadaan regulasi yang mengatur kesimpulan, sebagai berikut: operasi oleh TNI Angkatan Laut di luar a. Bahwa terbukti terdapat permasalahan yurisdiksi nasional berdampak kepada pada tahap perencanaan dan tahap tidak operasional implementasi dilaksanakan. Karena operasi tidak bisa kebijakan employment kekuatan TNI dilakukan sebagaimana seharusnya, Angkatan yurisdiksi dimana harus disamarkan sebagai operasi sebuah operasi muhibah, yang tentu nasional dalam Laut di luar pada saat optimalnya saja disebabkan oleh ketiadaan payung pelaksanaannya hukum nasional yang mengatur secara sebagai sebuah operasi keamanan laut konkret untuk pembebasan sandera. Sehingga operasi tersebut. segi perencanaan yang pembebasan MV Sinar Kudus, yang jenis dari operasi tidak disiapkan Kesimpulan ini diambil berdasarkan berdampak sejumlah pengambilan keputusan yang masih permasalahan yang kepada dan ditemukan selama tahap perencanaan memakai dan yaitu dukungan anggaran yang prosesnya pengambilan masih melalui tahapan administrasi pelaksanaan meliputi keputusan operasi, mekanisme yang belum optimal dikarenakan belum memiliki wadah dalam prosedur mekanisme situasi situasi biasa, biasa, peralatan komando dan pengendalian yang tidak Implementasi Kebijakan Employment Kekuatan TNI AL … | Rachmad Jayadi | 79 real time, dan alutsista yang tidak disiapkan untuk mendukung operasi pembebasan sandera di kapal, yang pada akhirnya kebingungan organisasi bermuara dalam tugas, kepada menyusun sehingga tidak terbentuk organisasi tugas yang efektif dan efisien. Disamping itu pelaksanaan operasi juga berdampak timbulnya keragu-raguan kebingungan di keputusan dalam atau kepada dan mengambil melakukan aksi penindakan pada saat pelaksanaan operasi, terjadinya kesulitan dalam sharing informasi/data dan dana antara pemerintah/militer dengan pihak swasta, ketidaksiapan TNI Angkatan Laut untuk mendukung atau melaksanakan operasi tersebut secara optimal, serta berdampak secara kepada umum juga terganggunya stabilitas ekonomi Indonesia. Daftar Pustaka Buku Booth,K. (1977). Navies and Foreign Policy, Croon Helm Ltd, London. Eccles,H. (1898). Logistics in the National Defense. Greenwood Press. Publishers Westport. Connecticut. Erickson, A.S and Strange,A.M, (2013). No Subtitute For Experience, Chinese Antipiracy Operations in the Gulf of Aden. US Naval War College. Ekowati, MRL. (2005). Perencanaan, Implementasi & Evaluasi Kebijakan Atau Program (Suatu Kajian Teoritis dan Praktis). Penerbit Pustaka Cakra. Surakarta. Lyod, RM. et al. (1997). Strategy And Force Planning. second Edition. Naval War College Press. Newport, RI. Mack, WP. et al. (1998). The Naval Officer’s Guide. Eleven Edition. US Naval Institute Press. Annapolis. Maryland. Mahan, A.T. (1987). The Influence Of sea Power Upon History 1660-1783. Dover Publications INC. New York. Marsetio, (April, 2014). Sea Power Indonesia. Penerbit Universitas Pertahanan. Cetakan Pertama. Marsetio, (September, 2014) TNI Angkatan Laut Berkelas Dunia, Paradigma Baru, Penerbit Markas Besar TNI Angkatan Laut, Cetakan Kedua. Markas Besar TNI Angkatan Laut. Rancangan Postur TNI AL Tahun 2005 S.D 2024. Moller,B. (2008). Piracy, Maritime Terrorism and Naval Strategi. Preliminary version. Murgiyanto,B dkk. (2012). Tinjauan Pembangunan Maritim Indonesia Menjawab Tantangan Masa Depan. Penerbit Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut. Nugroho, RD. (2007) Analisis Kebijakan. Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia Jakarta. Nugroho, RD. (2004). Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi Dan Evaluasi,Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta. Nugroho, RD. (2006). Kebijakan Publik Untuk Negara-Negara Berkembang Model-Model Perumusan, Implementasi Dan Evaluasi. Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Jakarta. 80 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | April 2017 | Volume 3 Nomor 1 Octavian, A. (2012). Militer Dan Globalisasi, Studi Sosiologi Militer Dalam Konteks Globalisasi Dan Kontribusinya Bagi Transformasi TNI. Universitas Indonesia Press Jakarta. Sutjipto,A. (2012). Pentingnya Strategi Maritim Bagi Keamanan Nasional Nusantara. Tulisan dalam Tinjauan Pembangunan Maritim Indonesia Menjawab Tantangan Masa Depan. Penerbit Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut. Sutjipto,A. (2012). Strategi Maritim Indonesia Dan Bagaimana TNI Angkatan Laut Menjawab Tantangan Masa Depan. Tulisan dalam Tinjauan Pembangunan Maritim Indonesia Menjawab Tantangan Masa Depan. Penerbit Persatuan Purnawirawan Angkatan Laut. Till, G. (2004). Sea Power. Frank Cass Publishers. United States of Amerika. Tunner, S. (1981). Naval War College Review, January/February 1981. Naval War College Press, Newport,RI. Warner, L.A. (2010). An Appraisal of U.S. Counterpiracy Optios in the Horn of Afrika. Naval War College Review. Teguh, W. (2011). Pelajaran Berharga dari Pembajakan MV. Sinar Kudus. Tulisan dalam Majalah Dharma Wiratama. Seskoal. Widjajanto,A. (2014). Kata sambutan dalam buku Sea Power Indonesia karya Marsetio, Visi Kekuatan Maritim Indonesia. Cetakan Pertama Universitas Pertahanan. Perundang-Undangan/ Peraturan/ Keputusan UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea) Tahun 1982 (UNCLOS 1982). Undang-Undang Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Undang-undang Nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Undang-undang RI Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia Peraturan Menteri Pertahanan Nomor Per/23/M/XII/2007 tanggal 28 Desember 2007 tentang Doktrin Pertahanan Negara. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 02 Tahun 2010 Tanggal 5 tentang Februari 2010 tentang Minimum Essential Force Komponen Utama Peraturan Menteri Pertahanan Nomor PER/24/M/XII/2007 Tanggal 28 Desember 2007 tentang Postur Pertahanan Negara Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/11/II/2011 Tanggal 25 Februari 2011 tentang Kebijakan Perencanaan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2012 Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/474/VII/2012. tentang Doktrin TNI Tri Dharma Eka Karma (TRIDEK). Mabes TNI, 2012. Naskah Non Publikasi Rencana Operasi Duta Samudera 1/2012. Laporan Pelaksanaan Operasi Duta Samudera 1/2012 Tesis Ario Triwibowo Yudhoatmojo. Penerapan Yurisdiksi Universal Untuk Menanggulangi Dan Mengadili Pembajakan Di Laut Berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan BangsaBangsa Dalam Kasus Pembajakan Di Teluk Aden. Program Studi Ilmu Hukum Kekhususan Hukum Transnasional, Universitas Indonesia. Tesis Nur Alamsyah. Opsmil Pembebasan KM Sinar Kudus Di Per Somalia Th 2011. Program Studi Strategi Dan Implementasi Kebijakan Employment Kekuatan TNI AL … | Rachmad Jayadi | 81 Kampanye Mil Fak Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan. Tesis Sigit Sasongko. Analisis Pengerahan Operasi Khusus TNI Dalam Menghadapi Entitas Non-Negara (Studi Kasus Pembajakan MV Sinar Kudus Tahun 2011 di Perairan Somalia). Program Studi Peperangan Asimetris Universitas Pertahanan. Tesis Suhartono. Kesiapan Ops Satuan tugas Pembebasan Pembajakan MV Sinar Kudus di Somalia Tahun 2011. Program Studi Strategi dan Kampanye Militer Universitas Pertahanan. Situs Internet (Website) http//www.replubika.co.id/berita/ Ini Isi Pidato Kenegaraan Pertama Presiden Joko Widodo. Diakses Tanggal 22 Desember 2014 Pukul 20.23 WIB. http//www.tempo.co./read/news/ Obsesi Jokowi: Kawinkan Tol Laut dan Jalur Sutra. Diakses Tanggal 22 Desember 2014 Pukul 20.30 WIB. http://www.nato-pa.int/ Anders Fogh Rasmussen. Pidato selaku Sekretaris Jendral NATO pada kunjungan ke Kerajaan Bahrain 7 Maret 2010. Dimuat dalam Situs Nato Parliamentary Assembly. Diakses Tanggal 23 Desember 2014 Pukul 20.20 WIB. http//www.fkpmaritim.org/ Strategi Pertahanan Indonesia (Seharusnya) Adalah Strategi Maritim, Tulisan Willy F Sumakull, dalam Situs Forum Kajian Pertahanan dan Maritim Bulan Mei 2014. Diakses Tanggal 23 Desember 2014 Pukul 21.05 WIB. http//www.fkpmaritim.org/ Kerjasama Angkatan Laut ASEAN, Tulisan Robert Mangindaan dalam Situs Forum Kajian Pertahanan dan Maritim Bulan Agustus 2008. Diakses Tanggal 24 Desember 2014 Pukul 21.05 WIB. http//www.tnial.mil.id/ Bila Letkol Ali Ridlo, Bicara Soal UU Pertahanan Negara Dan UU TNI, Tulisan dalam Situs TNI Angkatan Laut Bulan November 2014. Diakses Tanggal 23 Desember 2014 Pukul 20.50 WIB. http//www.fkpmaritim.org/ Operasi Keamanan Laut Dan Asean Community Forum. Tulisan Willy F.Sumakul dalam Situs Forum Kajian Pertahanan dan Maritim Bulan Juli 2011. Diakses Tanggal 25 Desember 2014 Pukul 10.21 WIB. http://www.imo.org/ MediaCentre/ HotTopics/ piracy/ Documents/ ReCAAP ISC Third Quarterly Report, Piracy & Arm Robbery Against Ships In Asia (January-September 2014). Diakses Tanggal 28 Desember 2014 Pukul 23.30 WIB. http:// www. icc-ccs.org/ piracy-reportingcentre/ live-piracy-map/ IMB (Internasional Maritime Bureau) Piracy Reporting Centre selama tahun 2013 dan 2014. Situs International Chamber Of Commerce Commercial Crime Services. 82 | Jurnal Prodi Strategi dan Kampanye Militer | April 2017 | Volume 3 Nomor 1