Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016 IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA CINCAU HITAM YANG DIJUAL DI PASAR CIKURUBUK TASIKMALAYA Tanendri Arrizqiyani, Leni Nurlina Program Studi DIII Analis Kesehatan STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya Abstrak Escherichia coli merupakan flora normal didalam usus manusia dan akan menimbulkan penyakit bila masuk kedalam organ atau jaringan lain, Escherichia coli dapat mencemari makanan melalui udara dan lalat sebagai vektor yang hinggap pada cincau hitam saat dijual. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bakteri Escherichia coli pada cincau hitam yang dijual di Pasar Cikurubuk Tasikmalaya. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif yaitu mengidentifikasi Escherichia coli dengan cara uji biokimia. Dari hasil penelitian diperoleh positif adanya bakteri Escherichia coli sebanyak 1 sampel cincau hitam dengan persentase hasil (16,66%) yaitu dari pedagang 2, sedangkan yang tidak terdapat bakteri Escherichia coli sebanyak 5 sampel cincau hitam dengan persentase hasil (83,33%) yaitu dari pedagang 1, 3, 4, 5 dan 6. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pencemaran bakteri Escherichia coli pada cincau hitam yang dijual di Pasar Cikurubuk Tasikmalya. Kata kunci: Bakteri Escherichia coli, cincau hitam, uji biokimia. 2015). Namun cincau dapat menimbulkan PENDAHULUAN dampak buruk bagi kesehatan. Apabila Indonesia agraris merupakan penghasil tumbuhan berbagai Negara terkontaminasi oleh bakteri, salah satunya macam yaitu Escherichia coli. Escherichia yang bermanfaat antara lain coli merupakan rempah-rempah, herbal, sayuran, buah- organisme indikator didalam analisis air buahan dan lain-lain (Farida Y, 2013). untuk menguji adanya pencemaran oleh Salah satu jenis tumbuhan yang banyak tinja, tetapi pencemarannya tidak melalui dimanfaatkan untuk kesehatan adalah air saja, bisa juga tercemar dari tanah, cincau. Cincau terdiri dari beberapa jenis udara, manusia, dan vektor contohnya diantaranya cincau hijau (Cyclea barbata), lalat sebagai vektor mekanis berbagai cincau hitam (Mesona palustris), cincau penyakit minyak (Stephania hermandifolia), dan Escherichia coli merupakan flora normal cincau perdu (Premna serratifolia L). didalam (Pitojo dan Zumiati, 2005). menimbulkan Cincau merupakan salah satu jenis minuman yang banyak digemari masyarakat, banyak dimanfaatkan sebagai pencampur minuman segar seperti es (Slamet, usus 1994). manusia penyakit Bakteri dan bila akan masuk kedalam organ atau jaringan lain, seperti infeksi saluran kemih, penyakit diare, sepsis dan meningitis (Jawetz, 2007). Menurut Falamy dkk, (2012) campur, rasanya cenderung tawar dengan dalam penelitiannya bahwa cincau hitam aroma khas memberikan sensasi tersendiri yang dijual di Pasar Tradisional dan sebagai pelepas dahaga (Yulianto dkk, Swalayan Kota Bandar Lampung tercemar oleh Klebsiella sp, Escherichia coli, 188 Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016 Salmonella sp, dan Citrobacter sp. oleh kemampuan penyebaran yang tinggi Berdasarkan hasil penelitian Falamy dkk, misalnya (2012) untuk sebarkan dengan kegiatan tangan ke mulut melakukan penelitian di Pasar Cikurubuk atau dengan pemindahan pasif melalui air, Tasikmalaya sebagai Pasar Induk di makanan, susu dan produk-produk lainnya Tasikmalaya. (Supardi, maka peneliti tertarik bakteri ini 1999). bisa dipindah Dalam rangka Cincau hitam yang dijual di Pasar memperoleh makanan dan minuman yang Cikurubuk Taskikmalaya diletakkan pada memenuhi syarat maka perlu diadakan wadah terbuka sehingga mudah terkena pengawasan debu, selain itu mudah dihinggapi lalat sanitasi pengolahan, mengingat bahwa atau kecoa adapun pencemarannya dengan makanan dan minuman adalah media yang cara penularan secara mekanis, dimana potensial kulit tubuh dan kaki serangga yang kotor (Depkes RI, 2004). merupakan tempat mikroorganisme menempelnya dalam higienitas penyebaran Berdasarkan hal dan penyakit diatas maka kemudian penulis bermaksud melakukan penelitian hinggap pada makanan oleh karena itu untuk mengidentifikasi adanya bakteri sangat besar penyebaran penyakit yang Escherichia coli pada cincau hitam yang dapat dijual di pasar Cikurubuk Tasikmalaya. ditularkan penyakit terhadap melalui serangga (Komariah dkk, 2010) dan umumnya kebersihan tempatnya kurang baik METODE PENELITIAN sehingga dapat dicurigai ada bakteri A. Metode Penelitian Escherichia coli pada cincau tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah Penyebaran penyakit adanya bakteri Escherichia dengan metode deskriptif. coli menunjukkan suatu tanda praktik sanitasi yang tidak baik hal tersebut disebabkan B. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 : Tabel 3.1 Alat / Instrumen yang Digunakan dalam Penelitian No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nama alat Autoclave Batang pengaduk Botol semprot Cawan Petri Erlenmeyer Gelas ukur Inkubator Lampu spirtus Neraca analitik Ose Spesifikasi M 300 P=10 cm 250 mL Ø=9,5 cm, T=2 cm 250 mL 500 mL Type BE / Memmert 100 mL 50 mg – 200 Gram Bulat Lurus Jumlah 1 buah 1 buah 1 buah 15 buah 10 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 189 Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016 11 13 14 Oven Rak tabung reaksi Tabung reaksi Type BE / Memmert 40 lubang Ø=1,5 cm 20 L 1 buah 3 buah 60 buah C. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 3.2 : Tabel 3.2 Bahan yang Digunakan dalam Penelitiian No 1 Nama bahan Akuades Spesifikasi - Jumlah Secukupnya 2 Bacto Pepton Oxoid 2,5 Gram 3 4 5 6 7 Kasa dan Kapas Kertas Payung KOH Media EMB Media MR dan VP a. Bacto pepton b. Glukosa c. HCl 40 % Oxoid Secukupnya Secukupnya 4 Gram 6,75 Gram Oxoid Difco 1N 0,5 Gram 0,5 Gram 0,5 mL d. KH2PO4 Media SC Media SIM Media TSB Media TSIA NaCl Reagen Alpha-naphtol a. Alpha-naphtol Serbuk Oxoid Oxoid Oxoid Difco Serbuk 0,5 Gram 1,694 Gram 1,2 Gram 2,1 Gram 4,55 Gram 1,5 Gram Serbuk 0,5 Gram b. Etanol Reagen Erlich a. Paradimetil benzaldehid b. Etanol 95 % 10 mL Serbuk 95% 2 Gram 7,6 mL c. HCl Reagen Methyl Red (MR) a. Methyl Red (MR) Pekat 1,6 mL Serbuk 0,002 mL b. Etanol Sampel 95% Cincau hitam 6 Gram 6 Sampel 8 9 10 11 12 13 14 15 16 D. Prosedur Kerja diperoleh 1. Preparasi Sampel dihomogenkan (SNI : 1992). Sampel ditimbang sebanyak 25 Gram lalu dimasukkan kedalam pengenceran 1:10 dan 2. Tahap Pengkayaan wadah Dipipet 1 ml dari pengenceran sampel 225 ml yang sudah diperoleh kedalam 9 ml larutan pengencer (air pepton) hingga Tripticase Soy Broth (TSB) kemudian blender steril, ditambahkan dicampurkan hingga homogen, 190 Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016 diinkubasi pada suhu 37ᵒC selama pada media 24 jam. Motilitas), Voges Proskauer 3. Penanaman pada media EMB SIM (Sulfur, Indole, (VP), Methyl Red (MR), simon citrate dan Diambil sampel satu ose kemudian TSIA, Diinkubasi pada suhu 37oC ditanam pada media EMB dengan selama 24 jam. Setelah itu diamati metode pertumbuhan Four-way Streak Plate, pada SIM (Sulfur, diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 Indole, Motilitas), Voges Proskauer jam. (VP), Methyl Red (MR), simon citrate 4. Identifikasi bakteri Escherichia coli dan TSIA kemudian dicocokkan Koloni yang tumbuh pada media EMB dengan ciri-ciri bakteri Escherichia agar merupakan tersangka bakteri coli (Soemarno, 1987 : 88). Escherichia coli kemudian ditanam Tabel 3.3 Identifikasi Uji Biokimia No 1 2 Media EMB (Eosin Methylen Blue) Hasil Koloni bentuk bulat dengan diameter 2-3 mm, berkilau hijau metalik, tengah berwarna ungu tua SIM Sulfur Indol + 3 4 5 6 Motilitas ± + Kuning/kuning, (+) gas, H 2S (-) Methyl Red (MR) Voges Proskauer (VP) Simon citrate TSIA HASIL PENELITIAN DAN dijual di pasar Cikurubuk Tasikmalaya PENGOLAHAN DATA sebanyak enam sampel diperoleh hasil A. Hasil Penelitian yang tertera pada tabel 4.1 : Setelah dilakukan penelitian indentifikasi Escherichia coli pada cincau hitam yang Tabel 4.1 Hari 1 : Hasil Penanaman Pada Media Tripticase Soy Broth (TSB) Kode Sampel Hasil Keterangan 1 (+) Pertumbuhan Keruh 2 (+) Pertumbuhan Keruh 3 (+) Pertumbuhan Keruh 4 (+) Pertumbuhan Keruh 5 (+) Pertumbuhan Keruh 191 Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016 6 (+) Pertumbuhan Keruh Kontrol Keterangan : Keruh : Media berubah dari jernih menjadi keruh menandakan terjadi pertumbuhan bakteri dalam medium Tripticase Soy Broth (TSB). Berdasarkan hasil pemeriksaan koloni pada tabel 4.2 dan hasil identifikasi uji bakteri pada media Eosin Methylen Blue biokimia tertera pada tabel 4.3 : (EMB) diperoleh hasil yang tercantum Tabel 4.2 Hari ke II : Hasil Penanaman Pada Media Eosin Methylen Blue (EMB) Kode sampel Bentuk koloni Tersangka E coli 1 Bentuk bulat, cembung, ungu tua, berdiamter 2-3 mm, lunak (-) Negatif 2 Bentuk bulat, cembung, hijau metalik tengah berwarna ungu tua, berdiameter 1-2 mm, lunak. (+) Positif 3 Bentuk bulat, cembung, berwarna ungu tua, berdiameter 2-3 mm, lunak (-) Negatif 4 Bentuk bulat, cembung, berwarnaungu tua, berdiameter 2-3 mm, lunak (-) Negatif 5 Bentuk bulat, cembung, berwarna ungu tua, berdiameter 2-3 mm, lunak (-) Negatif 6 Bentuk bulat, cembung, berwarna ungu tua, berdiameter 1-2 mm, lunak (-) Negatif Kontrol (-) Negatif Keterangan : (+) : Terjadi pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada media Eosin Methylen Blue (EMB). (-) : Tidak terjadi pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada media Eosin Methylen Blue (EMB). Tabel 4.3 Hasil Uji Biokimia Kode Sampel 1 Tersangka Escherichia coli Sulfur Indol Motiliti MR H2S Indol Gerak (+) (+) (+) (+) VP (-) Merah SC TSIA (+) K/K, (+) Biru H2S, (+) (-) Negatif Gas 2 (-) (+) (+) (+) (-) Merah 3 (-) (+) (+) (+) (-) Merah 4 (-) (+) (+) (+) (-) Merah 5 (-) (-) (-) (+) Merah (-) (-) K/K, Hijau Gas (+) K/K, Biru Gas (+) K/K, Biru Gas (+) K/M (+) (+) Positif (+) (-) Negatif (+) (-) Negatif (-) Negatif Biru 192 Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016 6 (-) (-) (+) (+) (-) (+) K/K, (+) (-) Negatif Merah Biru Gas Keterangan : H2S (+) : Menghasilkan sulfur yang berwarna hitam. H2S (-) : Tidak menghasilkan sulfur yang berwarna hitam. MR (+) : Bakteri dapat memfermentasikan glukosa. MR (-) : Bakteri tidak dapat memfermentasikan glukosa. SC (+) : Bakteri dapat menggunakan sitrat sebagai sumber karbonnya. SC (-) : Bakteri tidak dapat menggunakan sitrat sebagai sumber karbonnya. VP (+) : Bakteri dapat memfermentasikan glukosa. VP (-) : Bakteri tidak dapat memfermentasikan glukosa. Gas (+) : Bakteri dapat menghasilkan gas biasanya ditandai dengan media terangkat keatas dari dasar tabung. K/K, artinya : Dasar : Kuning (Asam). Lereng : Kuning (Asam). K/M, artinya : Dasar : Kuning (Asam). Lereng : Merah (Basa). B. Pengolaham Data Cikurubuk Tasikmalaya identifikasi cara Persentase hasil positif Escherichia pembiakan coli. diperoleh hasil positif adanya bakteri n= dan dengan bakteri, x 100% Escherichia coli sebanyak satu sampel = x 100% cincau hitam dengan persentase hasil = 16,6 (16,66%) 6 % sedangkan yang tidak terdapat bakteri Kete Escherichia coli sebanyak lima sampel rang cincau hitam dengan persentase hasil an : (83,33%) yaitu dari pedagang 1, 3, 4, 5 yaitu dari pedagang 2, dan 6. n = Nilai persentase sampel x = Jumlah sampel yang positif y = Total sampel cincau hitam Persentase hasil negatif Escherichia coli: n= = x 100% x 100% 83,33 % Keterangan : n = Nilai persentase sampel x = Jumlah sampel yang negatif y = Total sampel cincau hitam (Sujana, M.A, 2005:205) PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian pada enam sampel cincau hitam yang dijual di pasar Menurut Depkes RI (2004) syarat higiene sanitasi makanan adalah tempat penyimpanan makanan selalu terpelihara dan bersih, makanan harus menggunakan pembungkus seperti plastik, dan selalu mencuci menangani tangan setiap makanan. kali hendak Sedangkan berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, pedagang cincau hitam di Pasar Cikurubuk Tasikmalaya tidak memenuhi syarat higiene sanitasi makanan karena pedagang tersebut mengabaikan prosedur kebersihan, dekat dari sumber pencemaran asap dan debu, membiarkan makanan terbuka atau tanpa tutup, peralatan yang 193 Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016 digunakan tidak terjaga kebersihannya, tersebut merupakan indikator keberadaan jenis cincau hitam yang disajikan dalam Escherichia coli. Perubahan ini karena wadah yang tidak bersih, tidak mencuci reagen tangan sebelum dan sesudah melayani dimetilbenzaldehid pembeli, bercakap–cakap saat melayani indikasi bakteri yang mampu memecah pembeli, dekat vector Lalat pada pedagang senyawa asam amino tryptopane menjadi 2, 3, dan 6. Terdapat perbedaan pada senyawa para amino benzaldehid yang tempat 2 tidak larut air dan membentuk warna pedagang merah pada permukaan media (Bibiana W. berjualan dibandingkan pedagang dengan lima lainnya yaitu lokasinya becek dan aroma erlich mengandung yang p- merupakan Lay, 1994) cincau hitamnya bau, aroma bau tersebut Media Metil Red (MR) hasil diduga cincau sudah melebihi batas positif dengan ditandai adanya perubahan penyimpanan. menurut warna media dari kuning menjadi merah, batas hal ini menandakan Escherichia coli dapat pembuat Sedangkan cincau hitam penyimpanannya bertahan sampai 4 hari. memfermentasikan glukosa sehingga Bakteri Escherichia coli dapat menghasilkan asam (Lehninger, 1995). mencemari makanan melalui tanah, udara, Media Voges Poskauer (VP) hasil negatif manusia, dan vektor (Slamet, 1994). ditandai tidak terbentuknya cincin dari Bakteri Escherichia coli dapat tumbuh merah kecoklatan menjadi ungu, karena pada media EMB yang bersifat selektif uji Voges Poskauer didasarkan atas asetil differensial dapat metilkarbinol (asetoin) yaitu suatu hasil lebih samping ditumbuhi dimana oleh media satu atau dari hasil metabolisme mikroorganisme tertentu dengan ciri khas karbohidrat, yang terjadi karena adanya tertentu. Bakteri Escherichia coli dalam KOH dan udara yang akan teroksidasi media EMB mempunyai ciri-ciri bentuk menjadi diasetil kemudian diasetil dengan bulat, cembung, berkilau hijau metalik, adanya alfa-naptol dan asam amino yang berdiameter 1-2 mm, lunak. terdapat dalam media akan membentuk Koloni tersangka yang diperoleh warna merah kecoklatan sampai ungu, dilakukan tes biokimia pada media SIM sedangkan Escherichia coli tidak dapat (Sulfur Indol Mortiliti) dengan hasil sulfur membentuk asetil metil karbinol. Karena negatif yang tidak terbentuknya logam itu tidak bisa membentuk cincin merah sulfur yang berwarna hitam karena bakteri kecoklatan yang berada dalam media tersebut tidak Wheeler, 1993). dapat menghidrolisis logam-logam berat sampai Media ungu Simon (Volk Citrat dan (SC) yang terkandung dalam media, indol digunakan untuk melihat kemampuan positif dengan ditandai adanya cincin organisme merah setelah media ditetesi dengan kemampuan memfermentasi sitrat sebagai reagen erlich. Reagen erlich pada media sumber enterik karbon. berdasarkan Perbenihan SC ini 194 Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016 mengandung indikator biru bromtimol 3. Bagi konsumen, agar yang akan berubah menjadi biru pada memperhatikan kualitas makanan reaksi positif dan tetap hijau jika reaksi yang akan dimakan dan memasak negatif. atau mencuci terlebih dahulu Hasil yang didapat negatif ditandai dengan media tetap berwarna hijau karena menggunakan bakteri sitrat tidak sebagai makanan yang dibeli. dapat sumber DAFTAR PUSTAKA Bibiana W. Lay. 1994. Analisis Mikroba karbon (Volk dan Wheeler, 1993). di Laboratorium. Jakarta: PT. Media Triple Sugar Iron Agar Raja Grafindo Persada. (TSIA) hasilnya dasar kuning bersifat Cappuccino, James G. 2009. Manual asam, lereng kuning bersifat asam menunjukan bahwa bakteri tersebut dapat memfermentasikan glukosa, laktosa dan Laboratorium Mikrobiologi. Edisi ke 8. Jakarta: EGC. Depkes, RI. 2004. KepMenKes RI No. sukrosa, dan positif gas menandakan bahwa bakteri dapat menghasilkan gas, 942/Menkes/SK/VII/2003 Tentang Persyaratan Higiene yang ditandai dengan media terangkat Sanitasi keatas dari dasar tabung (James G. Jakarta. Cappuccino, 2009). Makanan Falamy, Jajanan. Ryan dkk. 2012. Deteksi Bakteri Coliform KESIMPULAN DAN SARAN pada Jajanan Pasar Cincau A. Simpulan Hitam di Pasar Tradisional dan Berdasarkan hasil penelitian dari Swalayan Kota Bandar enam sampel cincau hitam yang dijual Lampung. Medical Journal of di Pasar Cikurubuk Tasikmalaya, Lampung bahwa teridentifikasi Escherichia coli 2337-3776: 4. pada satu sedangkan sampel lima cincau sampel hitam lainnya negatif Escherichia coli. Farida, Y., Gugun, G., & Nindy, A. 2013. Uji Toksisitas Ekstrak Dan Hitam (Mesona palustris B.) 1. Diharapkan pada digunakan pemasaran Miers). agar aman dari cemaran mikroba Nasional Tumbuhan dari lingkungan. Indonesia 2. Melakukan pembungkus Dan Daun Cincau Hijau (Cyclea barbataL. penyimpanan dan penyediaan yang baik pada cincau meminimalisir pencemaran Pokjanas Seminar Obat TOI ke XLIV. Jawetz, Melnick hitam dengan pembungkus agar mikroba. ISSN Fraksi Dalam Daun Cincau B. Saran cincau University. & Adelberg. 2007. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 23. Jakarta: EGC. 195 Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016 Komariah, K., Pratita, S., & Malaka, T. 2010. Pengendalian Standar Nasional Indonesia, 01-28971992, “Cara Uji Vektor. Mikroba”. Jurnal Kesehatan Bina Husada. Vol. 6 No. 1, 40 Lehninger. 1995. Laboratory Sudjana, A.M, 2005. Metode Statistik. Microbiology: Manual. a Adison- Edisi 6. Bandung: Tarsito. Supardi, I., Wesley. Publishing company: California. dan Pustaka. M. 1999. Keamanan Pangan. Bandung: Penerbit Alumni. Volk and Wheleer. 1993. Analisis Praktikum Mikrobiologi Umum Slamet, Juli Soemirat. 1994. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Soemarno. 1987. Penuntun Praktikum C.V.Karyono. Sukamto, dan Variasi Olahannya. Jakarta: Agromedia Bacteriologi. & Mikrobiologi dalam Pengolahan Pitojo, S., Zumiati. 2005. Cincau Cara Pembuatan Cemaran Yogyakarta: untuk Perguruan Tinggi. UGM Press, Yogyakarta. Yulianto, dkk. 2015 Produktivitas Peningkatan Industri Kecil Menengah Cincau Hitam Melalui Penerapkembangan Alat Pemeras Hidraulik Press. ISBN 978-60299334-4-4 : 59 196