SUATU TINJAUAN PEMIKIRAN NABEEL JABBOUR TENTANG GEREJA TIDAK KASAT MATA BERDASARKAN PANDANGAN CALVIN TENTANG GEREJA YANG TIDAK KELIHATAN TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains (M.Si) OLEH: Jhon Ricky Raymond Purba 75 2012 004 Pembimbing: 1. 2. Prof. Pdt. John A. Titaley, Th. D Pdt. Dr. Ebenhaizer I. Nuban Timo PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2014 MOTTO Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu, bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. 24 Januari 2014 Penulis i I Know Who Hold’s Tomorrow (Ira Forest Stengfill – 1903) Tak Ku Tahu Kan Hari Esok PKJ No. 241 Tak Ku tahu ‘kan hari esok, namun langkah ku tegap Bukan surya ku harapkan, kar’na surya ‘kan lenyap Oh…. Tiada ku gelisah, akan masa menjelang Ku berjalan serta Yesus, maka hati ku tenang Reff : Banyak hal tak ku pahami, dalam masa menjelang Tapi t’rang bagi ku ini, tangan Tuhan yang pegang Makin t’rang lah perjalanan, makin tinggi aku naik Dan beban ku makin ringan, makin nampaklah yang baik Di sanalah t’rang abadi, tiada tangis dan keluh Di neg’ri seb’rang pelangi, kita k’lak ‘kan bertemu. Reff : Banyak hal tak ku pahami, dalam masa menjelang Tapi t’rang bagi ku ini, tangan Tuhan yang pegang Tak ku tahu ‘kan hari esok, mungkin langit ‘kan gelap Tapi Dia yang berkasihan, melindungi ku tetap Meski susah perjalanan, g’lombang dunia menderu Di pimpin-Nya ku berjalan, sampai akhir langkah ku Reff : Banyak hal tak ku pahami, dalam masa menjelang Tapi t’rang bagi ku ini, tangan Tuhan yang pegang ii Halaman Persembahan Tesis ini hamba persembahkan untuk: Hormat dan Kemuliaan bagi Allah Bapa di Surga, Tuhan Yesus Kristus Roh Kudus Yang senantiasa mengasihi, menolong, menopang, memberikan kesehatan, memberkati ,dan memberikan hikmat serta akal budi kepada hamba dalam penyelesaian tesis ini. & Isteri tercinta Marliani Saragih, S.Pd Anak terkasih El Be Nisura Purba Yang selalu mendoakan, memberikan semangat, motivasi, perhatian di dalam kasih sayang, dan kesabaran walaupun jarak yang memisahkan kita antara Jambi dan Salatiga Salatiga, 24 Januari 2014 Penulis iii UNGKAPAN RASA Rasa syukur yang teramat dalam kepada TUHAN Allah yang telah menolong, menopang, memberkati dan memberikan hikmat kepada saya hingga terselesaikan seluruh tesis ini. Kasih dan mujizat-Nya sungguh nyata dalam proses awal seminar proposal tesis hingga terselesaikannya pekerjaan ini. Oleh karena itu, segala puji dan syukur dihaturkan kepada Sang Kepala Gereja Yesus Kristus yang telah mengaruniakan inspirasi, kesehatan dan kekuatan untuk menyelesaikan tulisan ini. Segala puji dan ungkapan syukur kepada ALLAH BAPA di Surga karena Ia telah mengaruniakan orang-orang yang telah menjadi fasilitator bagi saya dalam penyelesaian tesis ini. Mereka adalah Prof. Pdt. John A. Titaley, Th.D sebagai Rektor UKSW dan Pembimbing 1, yang pada tahap-tahap permulaan sampai penyelesaian akhir dari tesis ini memberikan banyak dorongan, pemikiran, kritik yang membangun dan semangat kepada saya. Kepada Pdt. Dr. Ebenhaizer I. Nuban Timo sebagai Pembimbing 2, yang selalu aktif memberikan masukan, arahan dan pembelajaran yang begitu sangat berarti dalam penyelesaian tesis ini. Dan kepada Ibu Ira Mangililo, Ph.D sebagai dosen penguji saya. Saya juga tidak akan melupakan para Bapak/Ibu dosen yang terkasih dan dipakai TUHAN dalam penyelesaian tesis saya ini. Mereka tidak memberikan jarak, tidak memperlihatkan kesenjangan, jurang pembatas antara Mahasiswa dengan Dosen, Mereka yang saya sangat hormati adalah Pdt. Dr. Yusak B. Setyawan, MATS, Ph. D, sebagai Dosen Wali selama saya study di UKSW, Dr. David Samiyono, MTS, MSLS sebagai Kaprogdi MSA, Pdt. Dr. Thobias Messakh, Pdt. Daniel Nuhamara, M. Th, Ed. D, Prof. Dr. Ir. Haryono Semangun, Pdt. Totok S. Wiryasaputra, Th. M. Pdt. Dr. Retnowati sebagai Dekan, Dr. Flip Litay. Saya sangat berterimakasih mempunyai dan mengenal Bapak/Ibu Dosen yang sekaligus sebagai orangtua saya selama berada dan study di UKSW Salatiga. iv Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada Sinode GKPS, terkhusus untuk Bapak Ephorus GKPS Pdt. Dr. Jaharianson Saragih, S.Th, M.Si, Bapak Sekjend GKPS Pdt. El Imanson Saragih, M.Si, Pdt. Jack Andre Saragih, S.Th, Pdt. Mardison Simanjorang, S.Th, Pdt. Hamonangan Sinaga, S.Th dan GKPS Jambi, GKPS Persiapan Tanah Kanaan, GKPS Semarang, GKPS Yogyakarta, GKPS Tegal dan GKPS Pekalongan. Para kerabat dan keluarga saya yaitu: Keluarga St. R.K. Purba/br. Sitepu di Jambi, Abang Petrus Purba/br. Haloho di Jambi, Abang Pdt. M.H. Purba/br. Hutabarat di GKPI Jambi dan seluruh teman sepelayanan di GKPS Resort Jambi. Dan kepada sahabat, kerabat, keluarga yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu. Untuk para sahabatku yang terkasih, selama setahun lebih hidup dalam kebersamaan, bergaul, bercanda, belajar dan saling berbagi dalam suka dan duka yaitu; Juliza Friski Ransun, S.Teol, M.Si., Pdt. I Made Priyana, M. Th., Pdt. Olivianus Kause, STh, M.Si., Pdt. Merry Makangiras, Pdt. Hardek Refin Masua, M.Si., Pdt. Norman M. Nenohai, M.Si.., Pdt. Zeth Yunus Laritmas, Pdt. Grace Pallit, STh, M.Si., Pdt. Sediyoko, Pdt. Jublina Rafael, Merry Rungkat, S.Teol, M.Si., Yodi M. Talahatu, M.Si., Lita Alexander Nayoan, Krisman Heavy Manalu, Yandri Lawalata, Al Berkat Efraim Sabintoe, Soli Deo Koroh, Marice Dimara, M.Si., Selly Rahayaan, Vecky Keratem, Titi Isnaini, Yohan Zakaria, Yoan Niwenty N, Florensye Gazper, Seh Hari Wahyuni, dan Kurniasih. Pdt. Ronny H, Pdt. Nancy. Terimakasih untuk kebersamaan yang selama ini kita jalani dan kita bina, semoga tetap langgeng adanya. Terkhusus untuk isteriku tercinta : Marliani Saragih, S.Pd, Anak kami terkasih El Be Nisura Purba, Inang Tutua Dear yang di Jakarta, Bapak dan Ibu Mertua St. L.J. Saragih/ br. Purba di Silumbak Haranggaol, Keluarga Lae Yohan Gultom, Keluarga Abang Bapak Dear Purba, Keluarga Lae Sonya Sinaga, Keluarga Abang Bapak Jeje, Keluarga Lae Markus Saragih, Robin dan Risdo. Pengorbanan dan doa mereka semua merupakan karunia, kekuatan dan mujizat TUHAN yang sungguh tiada taranya dalam hidup saya, khususnya dalam keseluruhan proses studi saya. v Terima kasih TUHAN, Engkau telah mengaruniakan semua mereka yang telah disebut maupun yang tidak disebutkan namanya satu per satu. Kasih karunia dan mujizat-Mu juga kiranya berlaku dalam kehidupan dan pekerjaan mereka semua. Amin. Terimakasih Tuhan, Engkau sungguh dan sungguh baik. 24 Januari 2014 Penulis vi Abstraksi Nabeel Jabbour dalam bukunya yang berjudul “Memandang Sabit dengan Mata Salib” (“The Crescent Thought the Eyes of the Cross”) mengungkapkan dengan seksama tentang gereja kasat mata (Semi Hidden Church) dan gereja tidak kasat mata (Hidden Church). Namun apa yang dimaksud oleh Nabeel Jabbour tentang gereja yang tidak kasat mata memiliki persamaan dan perbedaan dengan apa yang diperkenalkan oleh John Calvin tentang gereja yang tidak kelihatan. Persamaan pendapat dari kedua tokoh ini yaitu Nabeel Jabbour dan John Calvin adalah dari sisi bukan empirisnya (gedung gereja, manusia/umat, aturan dan cultus). Perbedaannya menurut Nabeel Jabbour: gereja tidak kasat mata adalah sebuah gereja dimana pengertian atau kesadarannya tidak mempersoalkan tentang agama, keanggotaan seseorang dalam gereja dan iman percaya seseorang. Nabeel Jabbour, tidak mempersoalkan apakah seseorang terdaftar atau tidak dalam sebuah komunitas gereja, asalkan dia tetap siap dalam mengikut dan meneladani Kristus dalam hidupnya, serta melakukan apa yang dikehendaki Yesus Kristus dalam kehidupannya. Sedangkan John Calvin menekankan bahwa seseorang yang percaya dan mengikut Kristus harus terdaftar dalam keanggotaan sebuah gereja, bersaksi dalam pengakuan iman percaya, dibaptis, mengikuti sakramen, dan taat kepada aturan/disiplin gereja. Pendapat Nabeel Jabbour tentang gereja yang tidak kasat mata merupakan sebuah ekklesiologi yang dapat diterima dengan berpijak dari Matius 7:21 bahwa “Bukan setiap orang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam kerajaan surga melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Pandangan Nabeel Jabbour dan John Calvin tentang gereja yang tidak kasat mata tidak harus dipertentangkan. Sebaliknya pandangan kedua tokoh ini harus saling melengkapi satu dengan yang lain. Sebab komunitas kristiani tidak bisa ada tanpa identitas dan symbol, namun bersamaan dengan itu ia juga tidak ada, jika ia sama sekali tidak berguna bagi sesamanya. Kata Kunci: Gereja (Ecclesia), Gereja tidak kasat mata (Hidden Church), Gereja yang tidak kelihatan (Invisibilis Church). DAFTAR ISI Motto …………………...i-ii Halaman Persembahan ……………………iii Ungkapan Rasa …………………iv-vi Abstraksi …………………...vii Daftar Isi ……………...…viii-x BAB I PENDAHULUAN I. II. III. IV. Latar Belakang Tujuan Penelitian Metode Penelitian Rancang Bangun Tesis …..………………1-5 ……...…………...5-6 …...……...……....6-7 …………………….7 BAB II PANDANGAN JOHN CALVIN TENTANG GEREJA YANG TIDAK KELIHATAN 2.1.Sekilas Pandang tentang John Calvin ……….………...8-10 2.2. Deskripsi Pemikiran Calvin tentang Hubungan Gereja dengan Pemerintah ………………..11-12 2.3.Pemikiran Calvin tentang Visiblis: Gereja yang kelihatan dan Invisibilis: Gereja yang tidak kelihatan. ………………..13-20 BAB III PANDANGAN NABEEL JABBOUR TENTANG GEREJA TIDAK KASAT MATA 3.1. Umat Muslim dan reaksinya terhadap pandangan Kristen ………………..21-24 3.1.1. Misi Ke-kristenan di mata Kaum Muslim ………………..24-26 3.1.2. Paradigma yang Berbeda antara Islam dan Kristen ………………..26-28 viii 3.1.3. Kitab Suci ………………..28-31 3.1.4. Jawaban Kristen terhadap Pandangan Umat Muslim ………………..31-33 3.2. Kritik Nabeel Jabbour tentang Ekklesia Kaum Awam ………………..34-36 3.3.Ekklesia Nabeel Jabbour …..……………36-49 3.4. Solusi dalam misi Kristen dalam mengikut Kristus ………………..49-50 BAB IV ANALISIS 4.1. Membandingkan Bingkai Pemikiran Nabeel Jabbour tentang gereja tidak Kasat Mata dengan John Calvin tentang Gereja yang tidak Kelihatan dalam persamaan dan perbedaannya. ………………..51-58 4.2. Kritik terhadap Pemikiran Nabeel Jabbour dan Calvin ………………..58-60 4.3. Kelebihan Ekklesia Nabeel Jabbour dan Calvin ………………..60-62 BAB V KESIMPULAN ………………..63-66 DAFTAR KEPUSTAKAAN ………………..67-73 ix