MANAJEMEN PENETAPAN HARGA RETAIL BARANG MENGGUNAKAN METODE SAW PADA PT. MIDI UTAMA INDONESIA, TBK REGIONAL MEDAN Bahrul Ulmi Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. H.M. Joni No. 70 C Medan, Indonesia [email protected] ABSTRAK Sebuah perusahaan membutuhkan sebuah manajemen yang dapat bekerja dengan baik dan efisien dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Sebab manajemen sangat dibutuhkan untuk meningkatkan keberhasilan perusahaan yang telah dicapai dimasa lalu. Penentuan harga jual produk atau jasa merupakan salah satu jenis pengambilan keputusan manajemen yang paling penting. Bagi manajemen penentuan harga jual produk bukan hanya merupakan kebijakan di bidang pemasaran ataupun dibidang keuangan melainkan kebijakan yang berkaitan dengan seluruh aspek kegiatan perusahaan. Harga jual produk sangat mempengaruhi volume penjualan atau jumlah pembelian produk yang juga mempengaruhi pendapatan perusahaan. Salah satu metode yang digunakan dalam menentukan sebuah keputusan penetapan harga jual adalah SAW (Simple Addictive Weight), yang SAW dapat membantu penetapan harga jual barang berdasarkan alternatif tertinggi. Kata Kunci: Manajemen, Sistem Pendukung Keputusan, Simple Addictive Weight (SAW). ABSTRACT A company needs a management that can work well and efficiently in the face of increasingly fierce business competition. Because management is needed to boost the company's success that has been achieved in the past. Determining the selling price of products or services is one kind of management decision making is most important. Management for determining the selling price of products is not only a policy in the field of marketing or the financial sector, but policies relating to all aspects of corporate activities. The selling price of the product greatly affect the sales volume or number of purchases of products that also affect the company's revenue. One of the methods used in determining a decision setting the selling price is SAW (Simple Addictive Weight), the SAW can help setting the selling price of goods based on the highest alternative. Keywords: Management, Decision Support System, Simple Addictive Weight (SAW). 1. PENDAHULUAN Sebuah perusahaan membutuhkan sebuah manajemen yang dapat bekerja dengan baik dan efisien dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Sebab manajemen sangat dibutuhkan untuk meningkatkan keberhasilan perusahaan yang telah dicapai dimasa lalu. Demikian pula halnya keputusan yang diambil untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi baik intern maupun ekstern perusahaan seperti keputusan penentuan harga jual. Penentuan harga jual produk atau jasa merupakan salah satu jenis pengambilan keputusan manajemen yang paling penting. Bagi manajemen penentuan harga jual produk bukan hanya merupakan kebijakan di bidang pemasaran ataupun dibidang keuangan melainkan kebijakan yang berkaitan dengan seluruh aspek kegiatan perusahaan. Harga jual produk sangat mempengaruhi volume penjualan atau jumlah pembelian produk yang juga mempengaruhi pendapatan perusahaan. PT. Midi Utama Indonesia, Tbk Regional medan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang penjualan barang jadi, dimana Perusahaan tersebut memiliki banyak outlet yang sama-sama bergerak untuk memasarkan dan menjual barang jadi untuk kebutuhan masyarakat sehari-hari. Kondisi barang yang tergantung kepada masa pakai atau konsumsi merupakan salah satu pertimbangan dalam menentukan harga barang, selain itu untuk menjaga minat konsumen terhadap perusahaan, maka perusahaan terus melakukan inovasi-inovasi dalam berbagai hal termasuk penuruan harga. Salah satu metode yang digunakan dalam menentukan sebuah keputusan penetapan harga jual adalah SAW (Simple Addictive Weight), SAW (Simple Addictive Weight) merupakan metode yang menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan dengan melakukan perankingan untuk mengetahui nilai tertinggi sampai terendah. Dalam hal ini SAW dapat membantu penetapan harga jual barang berdasarkan alternatif tertinggi dan dapat membantu perusahaan dalam proses pemasaran dikarenakan dengan kriteriakriteria yang disampaikan oleh perusahaan tersebut dapat dirancang sebuah sistem yang dapat menetukan harga jual produk. Berdasarkan latar belakang penelitian, rumusan masalah yang didapat penulis adalah bagaimana cara kerja metode SAW (Simple Addictive Weight) dalam menetukan harga jual barang retail pada PT. Midi Utama Indonesia, Tbk dengan menggunakan aplikasi berbasis visual basic. Dengan tujuan untuk memastikan ketepatan harga jual pada PT. Midi Utama Indonesia, Tbk Regional Medan berdasarkan kriteria-kriteria, dan Untuk menghindari kesalahan yang mengakibatkan kerugian dalam menentukan harga jual barang. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Abdul Choliq, 2011) [1]. Harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya. Harga merupakan elemen termudah dalam program pemesaran untuk disesuaikan, fitur produk, saluran, dan bahkan komunikasi membutuhkan banyak waktu. Retailing adalah proses akhir dari aktivitas pemasaran dalam memasarkan produk kepada konsumen akhir (Kotler & Keller, 2012) [2]. Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan dapat diusulkan perbaikannya (Febriani, 2012) [3]. Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari database tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah dan mengambil query basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS) (Abdillah, 2013) [4] Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data (Alter, 2012) [5]. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matrik keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Metode SAW mengenal adanya 2 (dua) atribut yaitu kriteria keuntungan (benefit) dan kriteria biaya (cost) (Kusumadewi, 2006) [6]. 2. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode SAW (Simple Addictive Weight) yang digunakan untuk menentukan sebuah keputusan penetapan harga jual. SAW (Simple Addictive Weight) merupakan metode yang menyeleksi alternative terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan dengan melakukan perankingan untuk mengetahui nilai tertinggi sampai terendah. Dalam hal ini SAW dapat membantu penetapan harga jual barang berdasarkan alternatif tertinggi dan dapat membantu perusahaan dalam proses pemasaran dikarenakan dengan kriteriakriteria yang disampaikan oleh perusahaan tersebut dapat dirancang sebuah sistem yang dapat menetukan harga jual produk. Pada sistem terdapat kebutuhan akan data-data yang membantu proses penentuan harga pada sebuah produk dari PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. Berikut adalah data-data barang yang dibutuhkan pada umumnya adalah: Tabel 1. Data Barang No. 1. 2. Jenis Barang Bahan Mentah Masakan Bahan Masakan Kemasan Satuan Bungkus Bungkus 3. Makanan Kemasan Bungkus 4. Minuman Kemasan Botol 5. Perlengkap an Rumah Tangga Pcs Harga 5.000100.00 0 1.000100.00 0 1.000100.00 0 2.500100.00 0 5.000200.00 0 Masa Pakai 1-7 Hari 1 Bulan -3 Tahun 1 Bulan -3 Tahun 1 Bulan -3 Tahun Tidak Terbata s Didalam Sistem Pendukung Penentuan harga jual produk di PT. Midi Utama memiliki beberapa kriteria. adapun kriteria yang telah ditentukan yaitu: Harga Beli (C1), Masa Berlaku/Masa Pakai (C2), Pesaing Pasar (C3), frekuensi Penjualan (C4). Dari kriteria tersebut, maka dibuat suatu tingkat kepentingan kriteria berdasarkan nilai terbobot yang telah ditentukan kedalam bilangan SAW, rating kecocokan setiap alternatif (pembuat keputusan) pada setiap kriteria sebagai berikut: 1. Kurang Sekali (KS) = 0 2. Kurang (K) = 0.25 3. Cukup (C) = 0.5 4. Baik (B) = 0.75 5. Baik Sekali (BS) = 1 Nilai bobot tersebut dibuat dalam sebuah grafik yang ditunjukkan pada gambar berikut ini: y KS K C B BS 1 µ[x] 0 0.25 0.5 0.75 Tabel 4. Lokasi Pasar (C3) No. 1. 2. 3. 4. 5. 1 Setelah penentuan terhadap tingkat kepentingan kriteria dalam penentuan harga barang selesai dilakukan, langkah selanjutnya membuat tingkat kepentingan kriteria berdasarkan nilai kriteria yang telah ditentukan kedalam bobot kriteria. Kriteria ini mendasari dari harga beli dari masing-masing produsen, semakin tinggi harga beli suatu barang maka semakin rendah laba perusahaan. Dan berdasarkan hal tersebut penulis membagi empat kriteria sebagai berikut: Tabel 5. Frekuensi Penjualan (C4) No. 1. 2. 3. 4. 5. Nilai 0 0.25 0.5 0.75 1 Pada kriteria masa berlaku ini didasari pada, semakin mendekati masa berlaku/kadaluarsa suatu barang maka semakin rendah nilai barang tersebut. Tabel 3. Masa Berlaku (C2) No. 1. 2. 3. 4. 5. Masa Berlaku ≤ 3 bulan ≤ 6 bulan >3 bulan ≤12 bulan >6 bulan ≤18 bulan >12 bulan > 2 tahun Nilai 0 0.25 0.5 0.75 1 Pada kriteria ini pesaing pasar juga mempengaruhi dalam hal penetapan harga jual suatu produk, semakin banyak pesaing pasar (toko) maka semakin rendah nilainya. Frekuensi Penjualan Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Nilai 1 0.75 0.5 0.25 0 Formula untuk melakukan normalisasi tersebut adalah sebagai berikut: πππ Tabel 2. Harga Beli Barang (C1) Harga Beli Barang Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Nilai 1 0.75 0.5 0.25 0 Pada kriteria ini frekuensi penjualan suatu produk didasari dari banyaknya permintaan akan barang. Jadi semakin tinggi frekuensi penjualan maka semakin tinggi juga nilainya. Gambar 1. Grafik Bobot Pendukung Keputusan No. 1. 2. 3. 4. 5. Pesaing Pasar Sangat Ramai Ramai Sedikit Ramai Tidak terlalu Ramai Sepi πππ = ππππ πΏππ ππππ πππ πΏππ Jika j adalah atribut keuntungan (benefit) Jika j adalah atribut biaya (cost) Dengan rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj, i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai berikut: π§ Vi = ππ’ π π’π£ π£=π Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih. Perhitungan Metode SAW Berikut langkah-langkah perhitugan untuk menerapkan harga jual (Minyak Makan) dengan menggunakan metode SAW yaitu: 1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan,yaitu Ci C1: Harga Beli Barang C2: Masa Berlaku/kadaluarsa C3: Lokasi Pasar C4: Frekuensi Penjualan 2. Menentukan rating kecocokan setiap alternative pada setiap kriteria. Tabel 6. Data Alternatif dan Kriteria No. 1. 2. 3. 4. Harga Minyak Rp. 22.000 Rp. 25.000 Rp. 24.000 Rp. 23.000 C1 C2 C3 C4 8 3 6 5 3 5 5 6 7 3 6 4 6 5 5 4 3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R. Matriks X = X11 X12 ..... X1n X21 X22 ..... X2n ..... ..... ..... ..... X m1 X m2 ..... X mn Dimana Xij merupakan rating kinerja alternative ke-i terhadap atribut ke-j, sehingga di peroleh matriknya. 8 3 7 6 3 5 3 5 6 5 6 5 5 6 4 4 8 8 = =1 max {8,3,6,5} 8 3 3 r12 = = = 0.375 max {8,3,6,5} 8 6 6 r13 = = = 0.75 max {8,3,6,5} 8 5 5 r14 = = = 0.625 max {8,3,6,5} 8 3 3 r21 = = = 0.5 max {3,5,5,6} 6 5 5 r22 = = = 0.833 max {3,5,5,6} 6 5 5 r23 = = = 0.833 max {3,5,5,6} 6 6 6 r24 = = =1 max {3,5,5,6} 6 7 7 r31 = = =1 max {7,3,6,4} 7 3 3 r32 = = = 0.428 max {7,3,6,4} 7 6 6 r33 = = = 0.857 max {7,3,6,4} 7 4 4 r34 = = = 0.571 max {7,3,6,4} 7 6 6 r41 = = =1 max {6,5,5,4} 6 5 5 r42 = = = 0.833 max {6,5,5,4} 6 5 5 r43 = = = 0.833 max {6,5,5,4} 6 4 4 r44 = = = 0.666 max {6,5,5,4} 6 r11 = Matriks X = Menentukan nilai bobot yang menunjukkan tingkat kepentingan relatif setiap atribut,diberikan sebagai, W: W = [W1 W2 ….. Wn] C1: 0.40 C2: 0.25 C3: 0.20 C4: 0.15 Melakukan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Matriks ternormalisasi R diperoleh dari persamaan: Rij = xij (Max xij) jika j adalah atribut keuntungan Dari forumula di atas dapat di peroleh matrik ternormalisasi R, sebagai berikut: 1 Matriks X= 0,375 0,75 0,625 0,5 0,833 0,833 1 1 0,428 0,857 0,571 1 0,833 0,833 0,666 4. Mencari nilai alternatif yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai alternatif (Ai). Vi = (Rij * w1) + (Rij * w2) + (Rij * wn) V1 = {(0,40)(1) + (0,25)(0,375) + (0,20)(0,75) + (0,15)(0,625)} = 0,7375 V2 = {(0,40)(0,5) + (0,25)(0,833) + (0,20)(0,833) + (0,15)(1)} = 0,72485 V3 = {(0,40)(1) + (0,25)(0,428) + (0,20)(0,857) + (0,15)(0,571)} = 0,76405 V4 = {(0,40)(1) + (0,25)(0,833) + (0,20)(0,833) + (0,15)(0,666)} = 0,87475 Jadi dari data di atas dapat diputuskan bahwa harga dari Minyak makan berdasarkan dari nilai alternatif akhir 0,87475 yaitu pada harga : Rp. 23.000. Gambar 3. Flowchart Sistem Menu File Flowchart menu file menjelaskan tentang beberapa proses menu lainnya seperti menu data barang, data user dan menu proses analisis penentuan harga jual dengan metode SAW. Dimana setiap menu tersebut yang memiliki proses simpan, maka data yang di input akan otomatis masuk atau tersimpan kedalam masing-masing database. Start 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil perancangan antarmuka sistem maka dihasilkan implementasi yang berikutnya dilakukan evaluasi program. adapun hasil perancangan yang telah menjadi antarmuka form sistem dapat ditampilkan sebagai berikut: Admin Login N Berhasil Login ? Y Halaman Utama A File Tentang Pembuat Keluar Gambar 4. Tampilan Form Login End Gambar 2. Flowchart Sistem Halaman Utama Dari gambar di atas dapat diketahuai flowchart sitem halaman utama terdapat 3 menu yaitu proses file, menu tentang pembuat dan menu untuk keluar. Dimana pada menu file tersebut terdapat beberapa proses lainnya seperti proses data barang, proses data user, dan proses analisis perhitungan harga SAW. Tampilan form login menampilkan informasi login username dan password. Proses login dapat dilakukan dengan melengkapi username dan password, jika username dan password sesuai dengan database maka sistem akan menampilkan halaman utama menu, namun jika username dan password tidak sesuai dengan database maka sistem akan menampilkan informasi username dan password anda salah. A Data Barang Input Data User Simpan ? Y Simpan Data tbl_user N Data User Input Data Barang Simpan ? Y Simpan Data N tbl_barang Proses Analisis Penentuan Harga Jual Z Masukkan Kriteria Sistem Melakukan Proses Metode SAW Menampilkan Harga Barang dan Keuntungan Gambar 5. Tampilan Form Menu Utama Tampilan form menu utama pada sebuah sistem manajemen penetapan harga retail barang dengan menggunakan metode SAW pada PT. Midi Utama Indonesia, Tbk Regional Medan. Pada form ini menampilkan informasi menu-menu yang ada didalam sistem. Menu-menu yang ada didalam sistem diantaranya, menu file data barang, menu file data user, menu file analisis penentuan harga SAW dan menu tentang pembuat. Penggunaan menu-menu yang tersedia ini dapat dilakukan dengan memilih salah satu menu yang ada, maka sistem akan menampilkan tampilan menu sesuai dengan yang terpilih. Gambar 6. Tampilan Form Barang Menu form data barang. Adapun informasi yang terdapat pada menu form data barang diantaranya adalah, informasi kode barang, informasi nama barang, informasi jenis barang informasi satuan, informasi masa berlaku, informasi harga satuan barang, dan terdapat juga informasi button tambah baru, button simpan, button edit, button hapus, button batal, button keluar dan data gridview yang digunakan untuk menampilkan hasil perubahan data barang. Selanjutnya untuk menggunakannya dapat melengkapi data-data dan memilih button sesuai kebutuhan jika data lengkap maka sistem akan menyimpan kedalam database dan menampilkan kedalam daftar gridview. Gambar 7. Tampilan Form Analisis Penentuan Harga Jual Form analisis penentuan harga dengan menggunakan metode SAW. Adapun informasi yang ditampilkan pada sistem diantaranya, informasi kriteria, hasil matriks dari setiap kriteria, hasil nilai prefensi, dan hasil dari analisa harga jual dengan menggunakan metode SAW. Selain itu terdapat juga beberapa fungsi button berdasarkan kebutuhan penggunaan metode SAW seperti, button tentukan nilai benefit, button tentukan nilai cost, button matriks normalisasi, button preferensi, dan button bersih. Masing-masing fungsi button dapat digunakan sesuai kebutuhan. Gambar 8. Tampilan Form Data User Tampilan form data user. Adapun informasi yang ditampilkan pada tampilan form data user diantaranya, informasi kode user, informasi username dan informasi password. Selain itu terdapat juga fungsi button diantaranya button baru button simpan, button edit, button hapus, button batal dan button keluar. Pada tampilan form data user juga dilengkapi informasi data gridview yang digunakan untuk menampilkan perubahan data pada tampilan form data user. 4. KESIMPULAN Dari hasil penelitian tentang “Manajemen Penetapan Harga Retail Barang Menggunakan Metode SAW pada PT. Midi Utama Indonesia, Tbk Regional Medan”, maka dapat diambil kesimpulan yaitu sebagai berikut : 1. Penetapan harga jual barang berdasarkan kriteria harga beli, masa berlaku, frekuensi penjualan, lokasi pasar. 2. Penerapan metode SAW pada sistem pendukung keputusan dalam menentukan harga jual barang dilakukan dengan menentukan nilai matriks normalisasi dan nilai prefernsi, yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan. 3. Perancangan aplikasi ini digunakan visual basic.net dan database mysql dikarnakan, dapat digunakan untuk membangun aplikasi sistem pendukung keputusan dan mudah menampilkan info data-data pendukung keputusan. 5. DAFTAR PUSTAKA [1]. Abdillah, A. S, 2012, Penerapan Cluster Table pada Basis Data Perpustakaan Online dengan Oracle, Jurnal IEEE Skripsi Universitas Mercu Buana. [2]. Choliq, Abdul, 2011, Pengantar Manajemen, Semarang, Penerbit Rafi Sarana Perkasa. [3]. Febriani, 2012, Analisis dan Perancangan Sistem, Jakarta, Jurnal Universitas Guna Dharma. [4]. Kotler, Philip and Gary Armstrong, 2012, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jakarta., Penerbit Erlangga. [5]. Kusumadewi, Sri, Hartati, 2006, Fuzzy MultiAttribute Decision Making (FUZZY MADM), Yogyakarta, Penerbit Graha Ilmu.