PENINGKATAN PEMAHAMAN SAINS SISWA MELALUI PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PEMBELAJARAN SAINS DI SD NEGERI NO. 03 RANYAI HILIR KECAMATAN SEBERUANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Thomas Dedi, Nelly Wedyawati STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina-Sengkuang-Sintang [email protected] Abstrack: The study aims to determine the application of science process skills (SPS), the activity, response to learning and increased understanding of science students at State Elementary School 03 Ranyai Hilir District of Seberuang. Research is classroom action research. Subjects were students of class III totaling 19 students . Data collection techniques are observation techniques direct, indirect communication, measurement and documents. Data collection tools that observation sheets, questionnaire response, a written test and documentation. Recapitulation observation of teacher activity increased from 71% to 88%. Learning activities of students increased from 47% to 74% . Student responses showed 83% of students are very pleased with the application of the SPS approach. Results matter prasiklus test students' understanding of the average 53.31, increasing to 58.73, up 73.21. Kesimpulkan implementation approach Science Process Skills (SPS) can improve the understanding of material characteristics and needs of living beings . Keywords:Understanding, Science Process, Skills, Approach Abstrak: Penelitian bertujuan untuk mengetahui penerapan keterampilan proses sains (KPS), aktivitas, respon belajar dan peningkatan pemahaman sains siswa di Sekolah Dasar Negeri 03 Ranyai Hilir Kecamatan Seberuang. Penelitian adalah penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek adalah siswa kelas III yang berjumlah 19 siswa. Teknik pengumpulan data yaitu teknik observasi langsung, komunikasi tidak langsung, pengukuran dan dokument. Alat pengumpulan data yaitu lembar observasi, angket respon, tes tertulis dan dokumentasi. Hasil rekapitulasi observasi aktivitas guru meningkat dari 71% menjadi 88%. Aktivitas belajar siswa meningkat dari 47% menjadi 74%. Respon siswa sebesar 83% menunjukan siswa sangat senang dengan penerapan pendekatan KPS. Hasil soal tes prasiklus pemahaman siswa rata-rata 53,31, meningkat menjadi 58,73%, meningkat 73,21. Kesimpulkan penerapan pendekatan Keterampilan Proses Sains (KPS) dapat meningkatkan pemahaman pada materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup. Kata Kunci: Pemahaman, Pendekatan, Keterampilan Proses, Sains dengan pendapat Poerwodarmito (Amri, PENDAHULUAN Sistem pendidikan ternyata telah di Indonesia mengalami banyak perubahan, sebagai salah satu upaya pembaharuan dalam pendidikan. 2013: 1) “Guru adalah orang yang mendidik”. Oleh sebab itu guru sangat bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran. Akibatnya pendidikan semakin mengalami Pada kegiatan proses pembelajaran kemajuan dan perkembangan yang sangat konsep-konsep yang disampaikan oleh pesat yang menuntut setiap orang yang guru hendaknya dipahami sepenuhnya oleh ingin berpendidikan harus memiliki tekad, setiap niat, melakukan pembelajaran di sekolah dewasa ini tidak perubahan. Sejalan dengan kemajuan dan sesuai yang diharapkan apabila dikaitkan perubahan tersebut, maka dewasa ini dengan pemahaman siswa terhadap materi pendidikan pelajaran. serta usaha di untuk sekolah-sekolah telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan itu terjadi karena terdorong adanya pembaharuan tersebut, sehingga di dalam pengajaranpun guru dituntut untuk menjadi guru yang profesional. peserta Banyak tetapi yang menghafal dengan baik, nyatanya mempunyai materi yang tetapi tidak memahami secara mendalam apa yang dihafalkan. Sebagian besar siswa belum mampu Guru merupakan salah satu faktor siswa kemampuan diterima didik, menghubungkan dipelajari dengan materi yang pengetahuan yang penting dalam penyelengaraan pendidikan digunakan atau dimanfaatkan. Salah satu di sekolah. Menurut Nawawi (Amri, 2013: penyebab dari masalah ini adalah sistem 1) mengatakan “Guru adalah orang yang pembelajaran yang tradisional yaitu siswa kerjanya hanya diberi pengetahuan secara lisan mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah atau di kelas”. Secara (ceramah) khusus Amri (2013: 1) mengatakan “Guru pengetahuan berarti orang yang bekerja dalam bidang membayangkan) tanpa mengalami atau pendidikan dan pengajaran yang ikut melihat bertanggung jawab dalam membantu anak- membutuhkan konsep-konsep anak berhubungan dengan mencapai kedewasaan masingmasing”. Pendapat tersebut sesuai sekitarnya sehingga siswa secara sendiri. karena menerima abstrak Padahal (hanya siswa yang lingkungan pembelajaran tidak hanya berupa transfer pengetahuan tetapi melakukan penelitian ilmiah. NSES (Devi, sesuatu yang harus melekat sepanjang 2010: 1) menyatakan “science as procces” hidup dan dipahami oleh siswa yang bahwa diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. keterampilan keterampilan sains seperti Belajar siswa mengamati, menyimpulkan dan melakukan mengalami sendiri apa yang dipelajari eksperimen”. Keterampilan proses sains daripada hanya mengetahui secara lisan adalah pendekatan yang didasarkan pada saja. anggapan bahwa sains itu terbentuk dan lebih Belajar bermakna merupakan jika tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka kegiatan belajar yang lebih bermakna harus lebih banyak melibatkan siswa itu sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi karena siswa memperoleh lingkungan sesuatu sekitar. yang ada Lingkungan di yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, bendabenda, hewan, tumbuhan dan manusia atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar. tindakan belajar tentang suatu hal tersebut tampak sebagai perilaku belajar yang tampak dari luar. siswa IPA melalui berkembang melalui suatu proses ilmiah. Keterampilan-keterampilan proses sains adalah keterampilan keterampilan yang dipelajari siswa saat mereka melakukan inkuiri ilmiah mereka menggunakan berbagai macam keterampilan proses, bukan hanya satu metode ilmiah tunggal. Funk (Trianto, 2012: 144) “Membagi keterampilan tingkatan, proses yaitu menjadi dua keterampilan proses tingkat (basic dasar science keterampilan process terpadu skill) dan (integrated science process skil). Keterampilan proses tingkat dasar klasifikasi, Permasalahan-permasalahan belajar meliputi: komunikasi, observasi, pengukuran, tersebut prediksi, dan inferensi. Supaya siswa dapat harus segera diselesaikan agar semua menguasai materi ajar serta memiliki peserta didik dapat belajar dengan efektif ketrampilan tersebut, maka dalam proses dan dapat menguasai proses pembelajaran pembelajaran serta melibatkan siswa itu sendiri secara inkuiri keterampilan-keterampilan yang dianggap esensial bagi perkembangannya ilmiah dalam kehidupan bermasyarakat menalar, yang tersebut untuk mengamati, langsung menanya, mengkomunikasikan, dan semakin kompleks. Proses didefinisikan menemukan sebagai perangkat keterampilan kompleks khususnya pada mata pelajaran IPA atau yang sains di sekolah dasar. Pembelajaran sains digunakan ilmuwan dalam kembali suatu konsep di sekolah dasar hendaknya mampu keterampilan proses tidak pernah membuka kesempatan untuk memupuk dilaksanakan, sehingga pemahaman siswa rasa ingin tahu anak didik secara alamiah. tentang konsep sains khususnya pada Pembelajaran seperti ini akan membantu materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk mereka hidup hanya sebatas teori saja, guru mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari jawaban berdasarkan menjelaskan bukti serta mengembangkan cara berpikir penugasan dalam bentuk tes tertulis. ilmiah. Pendekatan keterampilan proses Padahal yang diharapkan guru setelah sains sangat penting untuk dikuasai karena materi diajarkan adalah siswa benar-benar dalam keterampilan proses sains siswa mengerti dan paham terhadap materi tidak atau tersebut tetapi kenyataannya masih banyak konsep saja, tetapi terkait pula bagaimana siswa yang pengertian dan pemahamannya cara mengumpulkan fakta-fakta untuk terhadap materi tersebut masih belum membuat suatu penafsiran atau kesimpulan tepat. dan keterampilan proses sains merupakan bagaimanakah belajar keterampilan hanya mengetahui sepanjang hayat materi yang dapat materi Masalah hanya dalam ceramah, penelitian penerapan proses (a) pendekatan dalam upaya digunakan bukan saja untuk mempelajari peningkatan pemahaman sains melalui berbagai macam ilmu tetapi juga dapat penerapan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. pembelajaran, (b) bagaimanakah respon Samatowa (2010: 181) menuliskan “Fokus siswa dalam penerapan program pengajaran sains di sekolah dasar proses pada pembelajaran hendaknya ditunjukan untuk memupuk Seberapa besar peningkatan pemahaman minat dan mengembangkan dunia di mana sains anak didik hidup”. Untuk mencapai tujuan proses pendidikan sains tersebut, pendekatan Penelitian (a) mendeskripsikan penerapan yang digunakan dalam proses belajar pendekatan keterampilan proses dalam mengajar upaya sains Pendekatan antara lain melalui pada proses pada keterampilan sains, (c) penerapan keterampilan pembelajaran. peningkatan pemahaman Tujuan sains Pendekatan melalui penarapan keterampilan proses keterampilan proses, pendekatan inquiry pada pembelajaran sains, (b) mengetahui (penyelidikan) dan pendekatan terpadu. respon Berdasarkan hasil pra observasi pada pendekatan tanggal 24 Juli 2014 di kelas III Sekolah pembelajaran Negeri seberapa besar peningkatan pemahaman informasi 03 lingkungan, ialah; keterampilan Ranyai bahwa Hilir, diperoleh implementasi siswa dalam keterampilan sains, (c) penggunaan proses pada Mengetahui siswa dengan penggunaan keterampilan pertemuan pada materi sa ciri-ciri dan proses pada pembelajaran sains. kebutuhan makhluk hidup. Karena indikator keberhasilan sudah tercapai maka penelitian ini diberhentikan pada siklus II. Pengumpulan data menggunakan beberapa instrumen yaitu: (a) lembar observasi, (b) METODE angket respon siswa, (c) tes, (d) dokumen. Metode penelitian yang digunakan Analisis data yang digunakan yaitu (a) dalam penelitian ini, yaitu menggunakan pengumpulan data, (b) reduksi data, (c) metode diskritif dan pendekatan kualitatif. display data, (d) penarikan kesimpulan. metode deskriptif kualitaif untuk dengan pendekatan mendeskripsikan dan mengambarkan fenomena-fenomena yang holistik, menganalisis HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data menunjukan bahwa kata-kata perolehan skor nilai siswa pada siklus I melaporkan pandangan-pandangan para meningkat dari siklus prasiklus. Siklus II informan secara rinci. Bentuk penelitian meningkat dari siklus I. Pembelajaran ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan (PTK) atau (Classroom Action Research). meningkatkan pemahaman sains siswa. Penelitan ini dilaksanakan di SDN No. 03 Pembelajaran Ranyai Hilir Kecamatan Seberuang Tahun siswa terlihat sangat senang, dapat bekerja Pelajaran ganjil. sama, lebih memahami materi dan aktif Dalam penelitian ini peneliti dibantu oleh serta kreatif. Nilai observasi penerapan guru kelas III dan kelas V sebagai KPS guru siklus I dan siklus II disajikan observer. Subjek penelitian adalah siswa pada Gambar 1. Nilai observasi penerapan kelas III dengan jumlah siswanya 19 KPS siswa disajikan pada Gambar 2. Nilai orang, 11 orang laki-laki dan 8 orang pemahaman sains siswa dapat dilihat pada perempuan. yaitu Gambar sains ketuntasan belajar siswa dapa dilihat pada 2015/2016 Variabel semester bebas pendekatan keterampilan proses (KPS), indikator KPS yaitu: mengamati, mengelompokan, mengukur, menduga, komunikasi dan menyimpulkan. Variabel terikat yaitu pemahaman sains siswa. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam 2 siklus yang terdiri dari 4 kali gambar 4. penerapan 3 KPS dengan dan penerapan nilai dapat KPS peningkatan Hasil respon belajar siswa dengan penerapan keteranpilan proses sains yaitu 89,2. Dari perolehan nilai-nilai tersebut dapat dikatakan pemahaman sains siswa bisa ditingkatkan dengan penerapan keterampilan proses sains Keberhasilan penerapan implementasi keterampilan proses dari sains sejalan dengan kesimpulan Ningrum dalam penelitiannya menunjukan memperoleh bahwa pada data tindakan pembelajaran siklus I pemahaman konsep. keterampilan proses ini sebagai salahsatu Siswa diperoleh nilai rata-rata 80 dan pada pendekatan pembelajaran yang digunakan tindakan pembelajaran siklus II terjadi di peningkatan yang cukup tinggi dengan Penelitian perolehan nilai ratarata 90,86. Hal tersebut konsep siswa yang masih rendah pada membuktikan pembelajaran IPA. Subjek penelitian ini bahwa keterampilan sains ini Awalina, B. mengenai (2014: 1) pemahaman dapat adalah siswa kelas V SDN Ciburial meningkatkan pemahaman konsep siswa, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung hal Barat yang berjumlah 35 siswa. Hasil itu proses pendekatan Sekolah. dikarenakan keterampilan proses pendekatan sains memiliki penelitian dengan menggunakan tahapan yang sistematis serta pembelajaran pendekatan KPS pada pembelajaran IPA yang berpusat pada siswa. Simpulan dari dapat meningkatkan aktivitas siswa saat penelitian ini pembelajaran yaitu pelaksanaan pembelajaran dan pemahaman konsep dengan menerapkan yang diperoleh siswa. Handayani (2011: pendekatan keterampilan proses sains 97) mengatakan “Penerapan pendekatan dapat berjalan dengan lancar, aktivitas keterampilan siswa dalam pembelajaran terlihat aktif praktikum dan diskusi terbukti dapat dan aspek kemampuan pemahaman konsep meningkatkan pemahaman konsep. Hal ini siswa mengalami peningkatan pada setiap terbukti dari rata-rata pencapaian indikator siklusnya. Berdasarkan temuan tersebut, pemahaman konsep siswa pada konsep disarankan kepada para guru khususnya laju reaksi yaitu 70,12 pada siklus I dan guru IPA agar menggunakan pendekatan 78,75 pada siklus II”. keterampilan proses sains dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Gagaramusu proses dengan metode KESIMPULAN DAN SARAN Penerapan keterampilan proses sains meyimpulkan (KPS) sudah dilaksanakan oleh guru penelitian ini adalah dengan menggunakan dengan sangat baik dari ratarata siklus pendekatan keterampilan proses dapat 71% meningkat menjadi 88% siklus II. meningkatkan konsep Observasi siswa pada siklus I dan Siklus II belajarsiswa SDN 2 Laantula Jaya pada dengan rekapitulasi nilai 47% meningkat Materi menjadi 74%. Respon siswa terhadap dalam penelitiannya pemahaman Konsep Pernapasan Pada Tumbuhan. Saran dari penelitian ini adalah penerapan agar guru Sekolah Dasar yang mengajar berkategori sangat baik, terbukti dengan Sains, hasil capaian angket 89% yang menjawab dapat menjadikan pendekatan keterampilan proses sains “Ya”. Penerapan keterampilan proses sains Skripsi,(Oneline) (KPS) dapat meningkatkan pemahaman http://repository.upi.edu/12395/,diakses 12 sains siswa pada materi ciri-ciri dan Oktober 2015) kebutuhan makhluk hidup dengan rata-rata prasiklus 53,31 meningkat 58,73 kesiklus II meningkat menjadi 73,21. Nilai pemahaman lebih tinggi dari kriteria ketuntasan klasikal minimal prasiklus dan ketuntasan 31,57% meningkat menjadi 57,89% siklus I, ke siklus II Devi, K. P, (2010). Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Guru SD. Bandung: Pusat Pemberdayaan Pengembangan Pendidik dan dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA). meningkat 89,47 dengan kategori sangat Gagaramusu, Y, (2014). Penerapan baik artinya sudah mencapai indikator Pendekatan Keterampilan Proses Dalam pencapaian (kriteria ketuntasan minimal 60 Meningkatkan dan ketuntasan klasikal 85%). Terhadap Pemahaman Konsep Pernapasan Siswa Pada Tumbuhan di Kelas IV SDN 2 Laantula SARAN Jaya Kecamatan Wita Ponda Kabupaten Saran bagi guru SD khususnya guru mata pelajaran menerapakan saiins (IPA) pendekatan dapat keterampilan proses sains dengan memilih materi yang sesuai dengan (KPS) dan penelitian lanjutan dapat menerapakan pendekatan KPS pada materi dan kelas yang berbeda. Morowali. Jurnal Vol. Kreatif 3 No. Tadulako 2 ISSN Online 2354-614X. {Online} Tersedia:download.portalgarud a.org/article.php?...Penerapan%...(18 Januari 2015). Handayani, F. D, (2011). Meningkatkan Pemahaman DAFTAR PUSTAKA Amri, S, (2013). Pendidikan Menengah Dalam Dasar Teori, Mutu dan Konsep dan Analisis. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Barokah, A, (2014). Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Siswa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Pada Peningkatan Sekolah Konsep Sains Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Pada Pembelajaran IPA Materi Pengungkit. Konsep Laju Reaksi di SMA Muhammadiyah 25. Setiabudi Pamulang 2010. Skripsi. Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. {Online}Tersedia: eprints.uns.ac.id/3034/1/13022050820100 1251.pdf 08 Mei 2015. Ningrum, K. W, (2014). Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Sains Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Pada Pokok Bahasan Energi Bunyi di Kelas V SDN Ciburial Kabupaten Kecamatan Bandung Lembang Barat Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pedagogik Pendidikan Fakultas Universitas Indonesia Ilmu Pendidikan 2014. {Online} Tersedia:repository.upi.edu/139 64/. 18 Januari 2015. Samatowa, U,(2010). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Permata Puri Media. Trianto, (2012). Model Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta: Bumi Aksara