BAB III DATA PERUSAHAAN III.1 Gambaran Umum Perusahaan Untuk memperoleh gambaran umum mengenai perusahaan serta mengumpulkan data perusahaan yang diperlukan, penulis melakukan observasi secara langsung ke perusahaan, melakukan diskusi dan tanya jawab dengan manajer HRD serta menyebarkan kuesioner kepada beberapa karyawan. PT Romance Bedding and Furniture didirikan pada tahun 1986 berdasarkan Akte Pendirian dengan Akte Notaris Drs. Hanifa Salim, SH, No. 46 tertanggal 8 Februari 1986, dengan NPWP 1.318.577.2-241 dan No. SIUP 1232/624/09-02/PB/VI/93/1. Modal dasar perseroan adalah sebesar Rp 300.000.000,00. Perusahaan ini berkedudukan di Jalan Raya Serang Telesonic KM 8, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang. PT Romance Bedding and Furniture merupakan perusahaan keluarga. Pemegang sahamnya adalah Budi Pandowo yang sampai saat ini menjabat sebagai Chairman dan Henry Wijaya sebagai Finance Director dari PT Romance Bedding and Furniture. PT ini bergerak di bidang industri yang memproduksi kasur pegas. Terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998, merupakan pukulan yang cukup berat bagi perusahaan, sehingga mengakibatkan penjualan produk perusahaan mengalami penurunan secara fluktuatif hingga sebesar 70%. Hal ini menyebabkan perusahaan harus mengambil kebijakan untuk menghemat biaya operasional dan mengurangi program pemeliharaan karyawan, seperti rekreasi bersama, 31 olahraga bersama, dan sebagainya. Namun para pemegang saham tetap yakin untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para karyawan yang ada. Hal ini disebabkan oleh keyakinan pemilik bahwa produknya sudah mempunyai pangsa pasar tersendiri dan cukup dikenal oleh masyarakat luas. Meskipun perusahaan mengalami situasi yang cukup sulit dalam menjalankan usahanya, yang disebabkan oleh krisis ekonomi yang belum berakhir dan nilai mata uang Rupiah yang masih terus berfluktuasi, kondisi perusahaan secara perlahan namun pasti terus menunjukkan trend yang meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin meningkatnya jumlah penjualan produk perusahaan walaupun secara fluktuatif, serta semakin meluasnya daerah pemasaran produk PT Romance Bedding and Furniture, seperti Surabaya, Medan, dan Semarang. Adapun jumlah karyawan yang dipekerjakan sampai dengan bulan November 2005 adalah sebagai berikut: Pegawai tetap 300 orang Pegawai kontrak III.2 8 orang Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen organisasi yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan operasionalnya agar tujuan organisasi tersebut dapat tercapai. Pencapaian tujuan dilakukan dengan cara membagi, mengorganisasikan, dan 32 mengkoordinasikan aktivitas organisasi ke dalam struktur organisasi (chart of organization). III.2.1 Struktur Organisasi Pembentukan struktur organisasi bertujuan untuk membagi tugas, wewenang dan tanggung jawab agar menjadi jelas sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Sturktur organisasi dibuat dengan terlebih dahulu membagi pekerjaan, mengelompokkan aktivitas pekerjaan yang serupa agar dapat dilaksanakan secara terkoordinasi, membuat hierarki untuk membentuk suatu pola tingkat berjenjang dari sebuah struktur organisasi, serta melakukan integrasi diantara divisi-divisi yang ada. PT Romance Bedding and Furniture menggunakan struktur organisasi fungsional. Secara umum, struktur organisasi PT Romance Bedding and Furniture dapat digambarkan sebagai berikut: 33 STRUKTUR ORGANISASI PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE RUPS Board of Commissioner Board of Director Internal Auditor Management Representatif (MR) Finance & Accounting Division Finance Sub division Accounting Sub division Human Resources Division Recruitmen Sub division Traning &Salary Subdivis ion Marketing Division Sales Sub division Project Sub division Production & Development Division Factory Sub division Purchase Division Market Research & Promotion Subdivision 34 III.2.2 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab pada PT Romance Bedding and Furniture Pembagian tugas dan tanggung jawab pada PT Romance Bedding and Furniture dinyatakan dalam bentuk tertulis dan diberitahukan kepada karyawan pada saat mulai bekerja di suatu posisi tertentu. PT Romance Bedding and Furniture memiliki uraian tugas secara tertulis. Berikut ini adalah informasi mengenai pembagian tugas dan tanggung jawab pada PT Romance Bedding and Furniture : 1. RUPS RUPS merupakan jabatan tertinggi pada organisasi PT Romance Bedding and Furniture. Tugas RUPS, antara lain: 1) Sebagai pemberi modal utama bagi perusahaan 2) Mempunyai tanggung jawab terbatas, yaitu sebesar investasinya di perusahaan 3) Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk menentukan kebijakan perusahaan ditahun yang akan datang. 2. 4) Memberikan suaranya sesuai dengan besarnya kepemilikan dalam RUPS 5) Mengangkat dewan komisaris Board Of Commissioner Tugas Dewan Komisaris, antara lain: 1) Mengangkat dewan direksi 2) Memberikan petunjuk terhadap berbagai rencana kebijakan dan tujuan perusahaan 35 3) Mengawasi, memelihara dan mengembangkan jalannya operasi perusahaan 4) Memberikan petunjuk dan saran kepada dewan direksi sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan 3. Board Of Director Tugas dewan direksi, antara lain: 1) Membuat rencana kebijakan dan tujuan serta strategi operasional perusahaan 2) Menjalankan operasional perusahaan berdasarkan kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan 3) Mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan operasi perusahaan sejauh hal tersebut tidak menyimpang dari kebijakan perusahaan. 4. Internal Auditor Internal Auditor bertanggung jawab kepada Direktur, untuk melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing divisi, serta membantu bagian Quality Assurance (QA) untuk memeriksa efektif atau tidaknya Sistem Mutu yang berjalan pada setiap bagian. Berikut ini merupakan tugas-tugas Internal Auditor pada PT Romance Bedding and Furniture: 1. Mengaudit efektivitas dari kinerja Sistem Mutu. 2. Menjalankan audit pada setiap bagian 3. Memberikan masukan-masukan terhadap bagian yang diaudit. 4. Mereview hasil temuan audit dengan membedakan mana yang masuk kategori observasi maupun ketidaksesuaian dan mengeluarkan temuan itu dalam bentuk LKS atau observasi di bagian yang diaudit. 36 5. Melaporkan hasil audit kepada Manajer QA. 6. Menindaklanjuti hasil temuan audit, apakah bagian yang bersangkutan telah melakukan tindakan korektif atau tidak. 7. Menandatangani atau mengisi formulir-formulir sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku. 5. Management Representative (MR) MR bertugas untuk mewakili perusahaan baik ke luar maupun ke dalam perusahaan sehubungan dengan operasional perusahaan 6. Human Resources Division (HRD) Divisi HRD terdiri dari Subdivisi penerimaan karyawan dan Subdivisi Pelatihan dan Penggajian. Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing subdivisi yang ada di Divisi HRD, antara lain: Recruitmen Subdivision: 1) Menyebarkan informasi kepada karyawan dan direksi perusahaan mengenai jabatan yang sedang kosong 2) Menerima surat lamaran dari calon karyawan yang berminat untuk mengisi jabatan yang sedang kosong tersebut 3) Melakukan seleksi lamaran 4) Memberitahukan kepada calon karyawan terpilih untuk mulai bekerja Training and Salary Subdivision: 1) Mengembangkan pelatihan karyawan 37 2) Meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja karyawan 3) Mengurus kesejahteraan karyawan 4) Bertanggung jawab dalam menghitung gaji, komisi, uang makan serta uang lembur para karyawan pabrik 5) Membukukan data karyawan 6) Menilai prestasi kerja karyawan 7) Menyusun dan merumuskan kebijakan, rencana, dan program kerja dibidang kepegawaian III.3. Kebijakan dan Peraturan Menyangkut Kepegawaian PT Romance Bedding and Furniture telah memiliki peraturan perusahaan yang menyangkut kepegawaian dalam rangka mengatur tata tertib dan persyaratan kerja perusahaan. Peraturan perusahaan tersebut mengatur tentang: 1. Penerimaan karyawan dan penentuan syarat-syarat penerimaan. Perusahaan tidak membedakan suku, agama, keturunan dan jenis kelamin 2. 3. Syarat-syarat penerimaan karyawan perusahaan adalah: 1) Mengajukan surat lamaran 2) Daftar riwayat hidup 3) Fotokopi KTP 4) Fotokopi ijazah terakhir 5) Pas foto 4 x 6 sebanyak 2 lembar 6) Referensi tentang pengalaman kerja Hari kerja dan waktu kerja 38 1) Berdasarkan ketentuan perundangan yang berlaku, maka hari kerja di perusahaan ditetapkan 6 hari kerja dan 7 jam sehari atau 40 jam seminggu. 2) 3) Waktu kerja ditentukan sebagai berikut: Hari kerja Jam kerja Jam istirahat Senin – Kamis 07.00 – 15.00 12.00 – 13.00 Jumat 07.00 – 15.30 11.30 – 13.00 Sabtu 07.00 – 12.00 – Pekerjaan yang dilakukan lebih dari 7 jam sehari atau 40 jam seminggu adalah kerja lembur. 4) Waktu kerja bagian keamanan diatur tersendiri mengingat tugas dan fungsi pekerjaannya dibidang pengamanan. 4. Cuti Setiap karyawan memperoleh hak cuti. Berikut ini adalah jenis-jenis cuti yang diberikan oleh perusahaan: 1) Cuti tahunan Setiap pekerja yang telah bekerja selama 12 bulan secara terus-menerus berhak mendapat cuti tahunan sebanyak 12 hari kerja dengan mendapat upah penuh, dengan mengajukan permohonan ke perusahaan paling lambat 1 minggu sebelum cuti dimulai. Dalam rangka Hari Raya Lebaran, perusahaan memberlakukan cuti masal selama 2 minggu, dan 2 minggu pada saat liburan Natal, sisanya merupakan cuti pribadi. 39 2) Cuti melahirkan Bagi pekerja wanita yang akan melahirkan berhak cuti selama 1,5 bulan sebelum melahirkan dan 1,5 bulan sesudah melahirkan atau gugur kandungan dengan mendapat upah penuh. Bagi pekerja yang menggunakan cuti hamil tersebut harus mengajukan surat permohonan terlebih dahulu kepada perusahaan dengan disertai surat keterangan dari dokter atau bidan. 5. Absensi Absensi pada PT Romance Bedding and Furniture menggunakan ID Card bagi staff sedangkan buruh menggunakan check Roll. 6. Pengupahan 1) Upah karyawan yang dibayar oleh perusahaan terdiri dari upah pekerja bulanan dan upah pekerja harian dalam bentuk komponen: (1) Upah pokok atau tunjangan tetap (2) Tunjangan jabatan (3) Tunjangan tidak tetap (makan/premi) 2) Penetapan upah dasarnya ditetapkan berdasarkan jabatan, keahlian, kecakapan, prestasi kerja, kondite dan sebagainya dari karyawan yang bersangkutan. 3) Pembayaran upah untuk pekerja harian dilakukan pada tiap-tiap tanggal 1 dan 16 dengan perhitungan pembayarannya adalah periode tanggal 29 s/d 13 pembayarannya dilakukan tanggal 16 dan periode tanggal 14 s/d 28 pembayarannya tanggal 1. Sedangkan untuk pekerja bulanan pembayarannya pada tiap-tiap akhir bulan. 40 4) Peninjauan upah secara berkala akan dilakukan 1 tahun sekali bersamaan dengan peninjauan Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang dikeluarkan oleh pemerintah. 5) Upah terendah tidak kurang dari UMK 6) Apabila terjadi perubahan UMK, perusahaan wajib menyesuaikan dengan UMK baru tersebut. 7) Upah untuk karyawan yang sakit adalah sebagai berikut: (1) Jika karyawan sakit dan dapat dibuktikan dengan surat dokter, maka upahnya akan dibayar. (2) Jika oleh dokter dinyatakan sakit dalam waktu yang lama, upahnya dibayar sebagai berikut: a) 3 bulan pertama 100 % dari upah b) 3 bulan kedua 75 % dari upah c) 3 bulan ketiga 50 % dari upah d) 3 bulan keempat 25 % dari upah e) Apabila setelah setahun karyawan tersebut belum mampu bekerja kembali, maka perusahaan dapat memutuskan hubungan kerjanya sesuai dengan UU No. 12 tahun 1964. 7. Tunjangan yang diberikan perusahaan 1) Perusahaan memberikan tunjangan uang makan sebesar Rp. 3.000,-/orang/hari. 2) Tunjangan Hari Raya (Keagamaan) (1) Besarnya Tunjangan Hari Raya (THR) minimal sesuai dengan ketentuan peraturan pemerintah yang berlaku (PER. 04/MEN/1994). 41 (2) THR diberikan kepada karyawan yang masa kerjanya lebih dari 3 bulan (3) Besarnya THR adalah sebagai berikut: a) Karyawan dengan masa kerja lebih dari 3 bulan namun kurang dari setahun akan dihitung secara proprosional yaitu: (Masa Kerja / 12) x upah sebulan b) Karyawan dengan masa kerja lebih dari setahun, berhak mendapat THR sebesar 1 bulan gaji. 3) Tunjangan Kecelakaan Kerja Apabila karyawan mendapatkan kecelakaan sesuai dengan yang dimaksud dalam UU Kecelakaan Kerja, maka perusahaan memberikan ganti kerugian sebagaimana diatur dalam UU No. 03 tahun 1992 (Jo. PP. No. 14/1993), yaitu berupa: biaya pengangkutan karyawan dari tempat kecelakaan ke rumah sakit, biaya perawatan dan pengobatan, biaya penguburan (apabila meninggal dunia) dan tunjangan kecelakaan. 8. Program JAMSOSTEK 1) Semua pekerja yang telah melewati masa percobaan diikutsertakan dalam program JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) yang terdiri dari: a. Jaminan Hari Tua (JHT) b. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) c. Jaminan Kematian (JK) d. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) 2) Sesuai dengan ketentuan JAMSOSTEK yang berlaku (pasal 30, UU No. 3 tahun 1992) besarnya iuran premi ditetapkan sebagai berikut: 42 Jenis Jaminan Beban Pengusaha Beban Pekerja 1. Jaminan Hari Tua 3,70 % 2,0 % 2. Jaminan Kecelakaan Kerja 0,89 % 0 % 3. Jaminan Kematian 0,30 % 0 % 4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 3,0 % 0 % 6,0 % 0 % Pekerja Lajang 5. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pekerja Yang Berkeluarga 9. Koperasi karyawan Dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja, perlu ditunjang adanya peningkatan kesejahteraan karyawan. Salah satu sarana penunjang ke arah peningkatan kesejahteraan tersebut tidak hanya tergantung pada keadaan upah, namun dengan sebagian upah masing-masing karyawan, dapat dikembangkan untuk usaha bersama melalui pembentukan Koperasi Karyawan. Perusahaan sesuai dengan kemampuan yang ada akan turut mendorong ke arah tumbuh dan berkembangnya Koperasi Karyawan di perusahaan. 10. Kewajiban Pekerja Demi ketertiban dan kelancaran kerja, maka setiap pekerja diwajibkan untuk: 1) Selalu menunjukkan sikap sopan santun selama bekerja di lingkungan perusahaan, termasuk dalam menghadapai relasi perusahaan. 2) Hadir di tempat masing-masing pekerjaannya pada waktu yang telah ditentukan dan pulang meninggalkan pekerjaannya pada waktu yang telah ditentukan. 43 3) Mengecek semua alat-alat kerja, mesin-mesin dan sebagainya sebelum mulai bekerja dan sewaktu meninggalkan pekerjaannya sehingga tidak menimbulkan kerugian di pihak perusahaan maupun di pihak pekerja sendiri. 4) Mengikuti dan mematuhi serta melaksanakan petunjuk yang diberikan sesuai dengan tugas pekerjaannya. 5) Menjaga dan memelihara dengan baik semua milik perusahaan dam segera melapor kepada pimpinan apabila ada hal-hal yang dapat menimbulkan bahaya dan kerugian bagi perusahaan. 6) Memelihara dan memegang teguh rahasia perusahaan. 7) Bagi pekerja yang berhalangan hadir harus memberitahukan kepada atasannya atau kepada personalia. 11. Upah lembur Perhitungan upah kerja lembur diatur dengan KEP. MEN. No. 72 tahun 1984 adalah sebagai berikut: 1) Apabila kerja lembur dilakukan pada hari biasa: a. Untuk jam kerja lembur pertama dibayar upah sebesar 1,5 kali upah sejam. b. Untuk setiap kerja lembur berikutnya dibayar upah 2 kali upah sejam. 2) Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan atau hari libur resmi: a. Setiap jam sampai batas 7 jam dan 5 jam bila hari libur resmi tersebut jatuh pada hari kerja terpendek pada salah satu dari 6 hari kerja seminggu harus dibayar upah minimal 2 kali upah sejam. 44 b. Untuk jam pertama selebihnya 7 jam atau 5 jam apabila hari libur tersebut jatuh pada hari kerja terpendek pada salah satu dalam 6 hari kerja seminggu harus dibayar upah sebesar 3 kali upah sejam. c. Untuk jam kerja kedua setelah 7 jam atau 5 jam apabila hari libur tersebut jatuh pada hari kerja terpendek pada salah satu dalam 6 hari kerja seminggu dan seterusnya harus dibayar upah sebesar 4 kali upah sejam. 3) Untuk menghitung upah sejam adalah: 1/173 x upah sebulan. 12. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) 1) PHK dalam masa percobaan 2) PHK karena pelanggaran tata tertib 3) PHK karena pekerja mengundurkan diri 4) PHK karena meninggal dunia 5) PHK karena sakit panjang melebihi 12 bulan 6) PHK karena usia tua yaitu lebih dari usia 55 tahun. 7) PHK karena berakhirnya masa waktu kerja menurut perjanjian 13. Larangan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) 1) Selama pekerja berhalangan menjalankan pekerjaannya karena sakit menurut surat keterangan dokter (selama waktu tidak melebihi waktu 12 bulan terusmenerus). 2) Selama pekerja menjalankan kewajiban negara. 3) Selama pekerja menjalankan kewajiban agama. 45 14. Uang Pesangon 1) Adalah uang yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang di-PHK dengan ketentuan karyawan telah melewati masa percobaan. 2) Ketentuan mengenai besarnya uang pesangon: Masa Kerja Besarnya Pesangon Kurang dari 1 tahun 1 bulan upah Lebih dari 1 tahun tetapi kurang dari 2 tahun 2 bulan upah Lebih dari 2 tahun tetapi kurang dari 3 tahun 3 bulan upah Lebih dari 3 tahun tetapi kurang dari 4 tahun 4 bulan upah Lebih dari 4 tahun tetapi kurang dari 5 tahun 5 bulan upah Lebih dari 5 tahun tetapi kurang dari 6 tahun 6 bulan upah Lebih dari 6 tahun 7 bulan upah 3) Karyawan tidak mendapatkan uang pesangon apabila PHK yang dilakukan oleh perusahaan disebabkan karena kesalahan berat karyawan itu sendiri. Adapun kesalahan berat yang menghapus hak pekerja atas uang pesangon, antara lain: (1) Penipuan, pencurian, penggelapan atas barang atau uang perusahaan Penjelasan mengenai istilah-istilah tersebut: a. Penipuan : Menipu untuk mewujudkan keinginan pribadinya b. Pencurian : Menguasai barang atau uang tanpa sepengetahuan pemiliknya c. Penggelapan : Menguasai barang atau uang dengan sepengetahuan pemiliknya 46 (2) Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan (3) Mabuk atau minum minuman keras, menggunakan obat terlarang, obat bius atau obat perangsang (4) Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di tempat kerja (5) Melakukan kejahatan berupa menyerang, mengintimidasi, menipu atau berdagang barang terlarang dilingkungan perusahaan (6) Menganiaya, mengancam dan menghina (7) Membujuk pengusaha atau teman sekerja untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan (8) Merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya (9) Membongkar, membocorkan rahasia atau mencemarkan nama baik pengusaha dan keluarganya (10) Melakukan kesalahan yang bobotnya sama dengan peringatan terakhir. Maksudnya, 3 kali peringatan akibat kesalahan ringan sama dengan kesalahan berat (11) Hal-hal lain yang diatur dalam peraturan perusahaan atau dalam perjanjian kerja 15. Uang Penghargaan Masa Kerja Masa Kerja Besarnya Uang Penghargaan Masa Kerja Lebih dari 3 tahun tetapi kurang dari 6 tahun 2 bulan upah Lebih dari 6 tahun tetapi kurang dari 9 tahun 3 bulan upah Lebih dari 9 tahun tetapi kurang dari 12 tahun 4 bulan upah 47 Lebih dari 12 tahun tetapi kurang dari 15 tahun 5 bulan upah Lebih dari 15 tahun tetapi kurang dari 18 tahun 6 bulan upah Lebih dari 18 tahun tetapi kurang dari 21 tahun 7 bulan upah Lebih dari 21 tahun tetapi kurang dari 24 tahun 8 bulan upah Lebih dari 24 tahun 10 bulan upah III.4 Manajemen Sumber Daya Manusia di Perusahaan Manajemen sumber daya manusia memiliki banyak fungsi. Berikut ini akan dijelaskan beberapa fungsi manajemen SDM pada PT Romance Bedding and Furniture: 1. Perekrutan Proses perekrutan karyawan pada PT Romance Bedding and Furniture adalah sebagai berikut: 1) Jika ada jabatan yang kosong, maka divisi yang membutuhkan karyawan akan meminta kepada divisi HRD untuk melakukan proses perekrutan karyawan 2) Proses perekrutan karyawan pada PT Romance Bedding and Furniture lebih berfokus pada perekrutan karyawan baru dari luar perusahaan daripada mempromosikan karyawan yang ada. Hal ini disebabkan pertimbangan pemilik yang menilai bahwa pelatihan dan pengembangan karyawan lebih besar biayanya dibanding dengan langsung merekrut karyawan baru yang memenuhi persyaratan. Perekrutan untuk level buruh atau dibawah staff menggunakan jasa perekrutan karyawan, sedangkan untuk level supervisor menggunakan bank data yang bersumber dari kampus-kampus, referensi, dan sebagainya. 48 3) Dalam proses perekrutan karyawan di PT Romance Bedding and Furniture, setiap calon tenaga kerja baru yang melamar ke perusahaan wajib memenuhi persyaratan-persyaratan seperti: 2. a) Surat lamaran kerja b) Daftar riwayat hidup c) Fotokopi ijazah terakhir d) Fotokopi KTP e) Pas foto 4 x 6 sebanyak 2 lembar f) Dokumen pendukung lainnya Seleksi Berikut ini adalah langkah-langkah seleksi pada PT Romance Bedding and Furniture yang dilakukan oleh divisi HRD: 1) Seleksi surat lamaran Surat lamaran yang masuk akan diseleksi dan langkah selanjutnya adalah: (1) Surat lamaran yang tidak memenuhi syarat berarti gugur (2) Untuk surat lamaran yang memenuhi syarat, akan dipanggil untuk wawancara yang dilakukan oleh divisi HRD, pemilik, dan divisi yang membutuhkan karyawan tersebut. (3) Calon yang telah memenuhi persyaratan dan telah lulus ujian seleksi yang diadakan oleh perusahaan diterima sebagai pekerja dengan masa percobaan paling lama 3 bulan terhitung sejak pekerja diterima di perusahaan dan adanya masa percobaan harus diberitahukan kepada pekerja yang bersangkutan. 49 (4) Selama dalam masa percobaan, masing-masing pihak dapat memutuskan hubungan kerja tanpa syarat. (5) Seorang pekerja yang telah menyelesaikan masa percobaan dengan baik diangkat sebagai pekerja tetap dan masa percobaan tersebut dihitung sebagai masa kerja. (6) Calon yang diterima dan langsung dipekerjakan yang menghasilkan produksi, dianggap sebagai pekerja biasa dengan hak dan kewajiban yang sama. 2) Pemeriksaan referensi Adalah langkah untuk meneliti siapa referensi pelamar. Apakah dapat dipercaya atau tidak untuk memberikan informasi mengenai diri pelamar. 3) Wawancara Wawancara dilakukan oleh divisi HRD, divisi yang membutuhkan karyawan dan pemilik perusahaan. 4) Memutuskan diterima atau ditolak Yang berhak memutuskan untuk menerima atau menolak pelamar tesebut adalah manajer HRD dan pemilik perusahaan. 3. Penempatan Proses penempatan karyawan pada PT Romance Bedding and Furniture adalah sebagai berikut : 1) Penempatan dilakukan oleh divisi HRD dan divisi yang membutuhkan karyawan tersebut. 2) Proses penempatan karyawan dipengaruhi oleh sumber perekrutannya, yaitu: 50 (1) Jika sumber perekrutan adalah dari dalam perusahaan, maka proses penempatan dilakukan setelah selesainya promosi. (2) Jika sumber perekrutan adalah dari luar perusahaan, maka proses penempatan dilakukan setelah selesainya proses seleksi. 3) 4. Dasar penempatan karyawan, antara lain: (1) Jenjang pendidikan, apakah SLTP, SLTA, D3, S1 atau S2 (2) Pengalaman kerja (3) Rekomendasi dari pihak manajemen Kedisiplinan Jam kerja di PT Romance Bedding and Furniture adalah mulai dari pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB dari Senin sampai Jumat, sedangkan untuk hari Sabtu mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB. Akan tetapi, sebagian besar karyawan khususnya karyawan senior dan telah lama bekerja sering tidak tepat waktu pada saat datang kerja. Divisi HRD tidak pernah membuat laporan dan analisa tingkat kedisiplinan karyawan. 5. Pembinaan PT ini melakukan pembinaan terhadap pekerja sesuai dengan prinsip-prinsip Manajemen Personalia serta dilandasi Hubungan Industrial Pancasila, sehingga sejauh mungkin menghindari terjadinya PHK. Namun apabila upaya ini tidak membawa hasil yang lebih baik sehingga timbulnya PHK tidak dapat dihindari, maka dipandang perlu pengaturan penyelesaian sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku. 51 6. Pelatihan dan pengembangan PT Romance Bedding and Furniture menilai bahwa biaya pelatihan dan pengembangan jauh lebih besar daripada merekrut karyawan baru yang memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan. 7. Penilaian prestasi kerja karyawan Penilaian prestasi kerja karyawan hanya diberikan kepada karyawan yang memiliki jabatan tinggi saja, yaitu untuk level di atas staff, walaupun sebenarnya yang berprestasi adalah bawahannya. Selain itu, proses penilaian prestasi kerja yang telah dilakukan hanya merupakan formalitas sehingga tidak ada tindak lanjut atas hasil penilaian tersebut. 8. Pemberhentian karyawan Melalui pembinaan yang dilakukan terhadap karyawan, PT Romance Bedding and Furniture sedapat mungkin menghindari terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK). Jika masih bisa dicari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah yang ada, perusahaan tidak akan melakukan PHK. Adapun PHK yang dilakukan oleh perusahaan antara lain karena: 1) PHK karena pekerja mengundurkan diri dari perusahaan 2) PHK karena karyawan meninggal dunia 3) PHK karena sakit panjang melebihi 12 bulan 4) PHK karena berakhirnya masa waktu kerja menurut perjanjian 5) PHK karena usia tua, yaitu telah mencapai usia 55 tahun . 52