Perjalanan Menuju Kemuliaan Ditulis oleh Sunanto Sabtu, 02 Mei 2009 10:30 Rom 3:23-24 “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.” Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, mereka telah kehilangan kemuliaan Allah. Manusia telah kehilangan identitas diri (rasa berharga) sehingga mereka bersembunyi terhadap Tuhan. Dosa telah merusak gambar diri Adam dan Hawa serta seluruh keturunan yang lahir sesudah mereka. Manusia menjadi menyadari ketelanjangan mereka sebab telah kehilangan kemuliaan Allah. Sebelum dosa masuk, tubuh manusia diselubungi oleh kemuliaan Allah sehingga mereka tidak menyadari ketelanjangannya. Kain yang merupakan anak Adam lahir dalam keadaan yang telah kehilangan identitas diri akibat dosa yang diturunkan oleh orang tuanya. Ia membunuh adiknya karena iri hati terhadap adiknya sebab korban persembahannya tidak diterima oleh Tuhan sedangkan korban adiknya diterima. Iri hati dan membandingkan diri dengan orang lain merupakan salah satu tanda orang yang telah kehilangan identitas/rasa berharga. Orang yang rusak gambar dirinya suka membandingkan diri dengan orang lain dan akan iri hati bila orang lain diperlakukan lebih baik dari dirinya. Sifat yang suka menghakimi orang lain juga lahir akibat gambar diri yang tidak sehat. Hampir semua krisis dan konflik yang terjadi dalam sebuah keluarga, gereja, masyarakat dan bangsa berakar dari krisis identitas. Alkitab mencatat keturunan Kain yaitu Yabal, Yubal dan Tubal–Kain dikenal karena keahlian mereka. Yabal menjadi bapa orang yang diam dalam kemah dan memelihara ternak. Yubal menjadi bapa semua orang yang memainkan kecapi dan suling. Tubal-Kain menjadi bapa semua tukang tembaga dan tukang besi. Dosa membuat manusia kehilangan identitas diri sehingga manusia memerlukan identitas pengganti ( topeng ) untuk menggantikan identitas yang telah hilang itu. Topeng itu bisa berupa jabatan, gelar atau keahlian kita dalam mengerjakan sesuatu. Seorang pria biasanya menemukan identitas/rasa berharga dirinya lewat pekerjaannya sedangkan seorang wanita biasanya menemukan identitasnya/rasa berharga lewat hubungannya dengan seorang pria. Oleh karena itu, krisis terberat yang dihadapi seorang pria adalah ketika ia kehilangan pekerjaannya sebab itu artinya ia kehilangan identitasnya/rasa berharga. Ketika krisis moneter melanda Korea Selatan banyak para pria yang terkena PHK melakukan bunuh diri akibat kehilangan harga dirinya. Sedangkan seorang wanita biasanya akan sangat menderita bila tidak dikasihi oleh suaminya. Wanita membutuhkan penghargaan dari suaminya sebab keunikannya datang dari hubungannya dengan seorang pria. Yesus datang ke dunia dan mati disalib untuk menebus dosa manusia agar manusia kembali dapat dipenuhi oleh kemuliaan Allah. Hanya jalan salib, satu-satunya jalan yang dapat membawa kita kembali menuju kemuliaan. Jalan salib merupakan jalan yang sempit, gelap dan penuh penderitaan. Bila tidak ada salib maka tidak akan ada mahkota/kemuliaan. Orang Kristen yang hanya ingin hidup enak menghendaki hidup yang tanpa salib tetapi menjadi orang Kristen yang tanpa salib berarti kita menjadi musuh salib-musuh Allah. Memikul salib artinya mengutamakan dan mengasihi Tuhan melebihi dari apapun dalam hidup kita dan menjadikan FirmanNya sebagai satu-satunya sumber iman dan satu-satunya yang mengatur hidup kita. Ketaatan total kepada Allah dan FirmanNya akan membawa kita selangkah demi selangkah menuju kemuliaan. 1/2 Perjalanan Menuju Kemuliaan Ditulis oleh Sunanto Sabtu, 02 Mei 2009 10:30 Sebagai manusia biasa kita mempunyai kecenderungan untuk memilih jalan yang mudah dan enak daripada jalan yang sulit (salib). Kita cenderung untuk memilih jalan instan daripada jalan proses melalui penderitaan untuk menuju kemuliaan. Tetapi sayangnya, tidak ada jalan lain untuk menuju kemuliaan daripada melewati jalan salib yang sempit, gelap dan sulit itu. Ketika melewati jalan sempit dan gelap itu bisa muncul segala macam emosi seperti kegelisahan, ketakutan akan masa depan, frustasi, kekecewaan, keputusaan dan segala perasaan kacau lainnya. Tempat yang sempit dan gelap ini seakan-akan akan menghancurkan kita, padahal sebenarnya tempat ini dirancang untuk membentuk kita. Tekanan-tekanan kehidupan dan intimidasi yang kita alami seolah-olah akan membunuh kita tetapi sebenarnya merupakan alat Tuhan untuk membentuk kita menjadi manusia yang lebih utuh dan sempurna. Lewat krisis yang menekan ini maka kita bisa melihat dan menyadari siapakah diri kita sebenarnya. Kita baru menyadari bahwa selama ini kita telah memakai topeng dan bersembunyi dibalik topeng itu. Di tempat ini, kita ditelanjangi dan disadarkan siapa diri kita sebenarnya supaya bisa diperbaiki oleh Tuhan. Hanya orang sakit yang merasa membutuhkan dokter untuk menyembuhkan penyakitnya tersebut. Seringkali kita tidak menyadari betapa perlunya kita dipulihkan dan disembuhkan sampai krisis menekan dari segala arah sehingga kita berseru kepada Allah untuk pemulihan dan kesembuhan. Setiap kita, tanpa kecuali dipanggil oleh Tuhan untuk hidup dalam kemuliaan. Tuhan memanggil anda untuk menjadi seorang pribadi yang utuh dan benar-benar seperti yang dirancangNya pada awal penciptaan. Tuhan ingin setiap anak-anakNya bertumbuh menjadi dewasa rohani dan dipenuhi oleh kemuliaanNya. Hidup dan pelayanan kita akan membawa pengaruh yang besar bagi orang banyak bila kita sudah mencapai tingkatan rohani ini. Lebih dari itu kita akan mengalami hidup dalam kebahagiaan sejati , sukacita dan kedamaian ilahi. Memang ada harga mahal yang harus dibayar oleh setiap orang yang ingin hidup dalam kemuliaan. Akan tetapi, hasil yang dicapai yaitu kemuliaan Allah tidak sebanding dengan penderitaan yang harus ditanggung. Penderitaan sesaat yang kita alami diupahi kemuliaan kekal oleh Tuhan. Mari berjalan bersama-sama dengan saya untuk menuju kemuliaan! Sunanto 2/2