BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di negara

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Di negara manapun di dunia ini termasuk di Indonesia apabila perekonomian
bangsa dikelola secara jujur, adil dan profesional, maka pertumbuhan ekonomi akan
memacu perkembangan usaha bisnis di dalam negeri, selain itu juga akan mampu
menambah jumlah lapangan kerja dengan penghasilan yang lebih dari cukup bagi
jutaan orang penduduk, yang pada akhirnya mereka akan berusaha untuk
meningkatkan taraf kehidupan mereka dan keluarganya dengan cara mengkonsumsi
beraneka ragam barang dan jasa yang dianggap akan meningkatkan taraf kehidupan
mereka.
Pertumbuhan permintaan akan barang dan jasa sudah tentu akan membuka
banyak peluang bisnis bagi perusahaan. Perusahaan lama akan memperluas usahanya,
sementara perusahaan baru akan bermunculan. Dan dalam Mengatasi kondisi
persaingan, banyak masalah yang dihadapi perusahaan terutama dalam memasarkan
produk tergantung dari pelaksanaan kegiatan pemasarannya. Namun, aktivitas
pemasaran bukan hanya ditunjuk untuk memasarkan produk yang dihasilkan saja,
melainkan bagaimana agar produk tersebut dapat membuat konsumen berminat
melakukan suatu pembelian.
Usaha perusahaan dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen
terhadap produk yang ditawarkan perusahaan, dapat dilakukan melalui promosi yang
merupakan bagian aktivitas dari pemasaran. Karena melalui promosi, perusahaan
dapat menginformasikan mengenai keunggulan produk yang dihasilkan.
Salah satu alat yang dapat digunakan dalam promosi adalah periklanan, yang
aktifitasnya di dasarkan pada konsep komunikasi dan juga merupakan bagian pokok
dari setiap rencana pemasaran. Melalui periklanan yang kreatif dan terencana dengan
baik, para pelaku bisnis dapat menyampaikan informasi mengenai produknya agar
2
dapat
menarik
perhatian
konsumen
potensial
yang
pada
akhirnya
dapat
mempengaruhi minat pembelian konsumen.
Iklan merupakan salah satu instrumen promosi yang menarik, di samping
sebagai sumber informasi iklan juga dipandang sebagai media hiburan dan media
pembelajaran yang efektif terutama jika di tayangkan di televisi.
Semenjak
pemerintah mengeluarkan surat keputusan mentri penerangan No.III/1989 tentang izin
operasional televisi swasta, dunia pertelevisian di negara kita semakin semarak
dengan lahirnya lima stasiun televisi swasta yaitu RCTI, SCTV, ANTEVE,
INDOSIAR, TPI, serta televisi swasta yang baru muncul di tahun 2000-an, yaitu
METRO TV, TRANS TV, LATIVI, TRANS 7, dan GLOBAL TV. Kehadirannya
menambah alternatif dunia hiburan masyarakat di samping TVRI. Televisi swasta
dengan jaringannya telah melancarkan misi yang diemban sesuai dengan tujuan
pendiriannya, pembiayaan operasional televisi swasta sebagian besar diperoleh dari
perusahaan swasta yang memasang iklannya di televisi swasta yang ada, sebagai
implikasi adalah telah terjadinnya mutual simbiotik antara perusahaa swasta yang
membuat produk dan jasa, televisi swasta serta masyarakat pemakai jasa televisi.
Melalui televisi produsen akan lebih leluasa mengembangkan kreativitas
dalam menginformasikan produknya pada calon konsumen. Televisi dengan segala
dimensi keunggulannya (audio visual dengan gambar yang bergerak dan berwarna)
lebih mampu untuk memvisualisasikan produknya menjadi lebih baik dan realistis
sehingga dapat menyentuh totalitas pribadi pemirsanya, serta disukai semua orang.
Banyaknya tayangan iklan disela-sela rangkaian acara televisi swasta
menjadikan pemirsa terbanjiri pesan-pesan periklanan yang senantiasa menghimbau
kesadaran mereka, sehingga pemirsa memerlukan kesadaran exstra dengan cara
membuat perencanaan yang tepat tentang kebutuhan mereka dan membuat prioritas
terhadap aneka produk, jasa atau ide yang ditawarkan tersebut. Jika ditinjau dari
tujuan iklan itu sendiri maka tujuannya adalah untuk memperkenalkan produk pada
calon konsumen, yang selanjutnya diharapkan dapat memiliki dampak yang menarik
3
terhadap konsumenya, menjadi konsumen yang lebih loyal, mengembangkan sikap
positif calon konsumen yang diharapkan menjadi pembeli yang potensial
Dengan memahami pernyataan tentang tujuan iklan di atas, sebetulnya
terkandung sisi positif yang bisa dimanfaatkan pemirsa dari tayangan iklan, yaitu
dengan adanya iklan para pemirsa akan memiliki pengetahuan tentang produk
sebelum membelinnya. Iklan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pemilihan
produk. Jadi pada dasarnya iklan dapat berfungsi sebagai pembimbing konsumen
dalam belanja, karena iklan telah memberitahukan bahwa ada satu produk yang bisa
memuaskan suatu kebutuhan, tempat mendapatkan, serta keunggulan dari produk
yang ditawarkan, disamping itu iklan juga bukan lagi dianggap memperkenalkan atau
mengumumkan tentang keberadaan produk, tetapi harus mampu membiaskan kesan
yang bermakna atau citra dibenak konsumen agar selalu diingat dan dibutuhkan.
Dengan ketatnya pangsa di dalam bisnis otomotif khususnya kendaraan roda
dua, banyak pesaing-pesaing baru yang ingin terjun kedalam bidang usaha tersebut.
Contohnya saja masuknya motor-motor produksi Cina yang sempat membanjiri pasar
dalam negeri dan
membuat persaingan semakin ketat sehingga hal ini cukup
membuat gerah para pemain lama dalam Bisnis ini.
Pertumbuhan konsumen sepeda motor meningkat luar biasa. Di tengah-tengah
persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya merek pendatang baru dan Honda
merupakan salah satu perusahaan besar yang bergerak di bidang otomotif. Salah satu
produk yang dihasilkan oleh Honda yaitu kendaraan roda dua atau lebih dikenal
dengan sepeda motor yang merupakan alat transportasi yang efektif dan efisien.
Honda masuk ke Indonesia sejak tahun 1970-an, dimana Honda Jepang sebagai
produsen mesin dan spare part memilih PT. Astra Honda Motor (AHM) untuk
melakukan perakitan sepeda motor Honda di Indonesia. PT. Astra Honda Motor
(AHM) juga melakukan aktivitas pemberian merek pada setiap produk yang
dihasilkan oleh produsen Honda Jepang. Adapun kegiatan dari PT. Astra Honda
Motor (AHM) itu sendiri yaitu merakit motor yang spare partnya dikirim dari Jepang.
PT. Astra Honda Motor (AHM) sendiri hanya melakukan kegiatan perakitan motor
4
saja sedangkan sebagai ujung tombak dalam bidang pemasaran motor Honda terutama
dalam rangka pencapaian target penjualan khususnya di wilayah Bandung ditujukan
pada beberapa dealer resmi motor Honda salah satunya Dealer Rejeki Motor
Bandung.
Ada beberapa Kriteria dealer motor Honda yaitu antara lain : H1.H2,H3.
Dimana dealer yang memiliki criteria H1 adalah dealer Honda yang memiliki
aktivitas penjualan motor saja sedangkan dealer yang memiliki criteria H2 adalah
dealer Honda yang selain melakukan aktivitas penjualan, dealer tersebut memiliki
bengkel untuk servis dan melakukan berbagai perbaikan bila ada kerusakan pada
sepeda motor. Dan dealer yang memiliki Kriteria H3 adalah dealer yang melakukan
aktivitas penjualan, bengkel, dan penjualan spare part. Dealer Rejeki Motor sendiri
termasuk kedalam kriteria H3 yaitu selain melakukan aktivitas penjualan,
menyediakan bengkel untuk servis motor dan penjualan spare part.
Dealer Rejeki Motor berdiri pada tahun 2001 dan memiliki tingkat penjualan
yang cukup baik. Hubungan jaringan pemasaran Honda dapat dikatakan sangat baik,
bahkan mungkin yang terbaik di antara pemasaran produk sepeda lainnya. Bukan
hanya sangat kuat, koordinasi antar dealer pun sangat terjaga apalagi dengan adanya
pengawasan dari dealer utama. Hal tersebut membuat tidak adanya kanibalisme antar
dealer, melainkan suatu dealer dengan dealer lainnya saling bahu–membahu
membangun pasar Honda, khususnya di wilayah Bandung. Dan Honda Beat adalah
sepeda jenis skuter dengan transmisi automatic dengan kapasitas mesin 110cc, dan
skuter matik paling irit. Konsep Honda Beat menggabungkan antara kenyamanan dan
kesenangan dalam berkendaraan, yang bertujuan menciptakan sebuah kesan skuter
“compact sportmatic” dengan memberikan suatu nilai tambah bagi konsumen. Honda
Beat di luncurkan pada bulan Juli 2008, produsen sepeda motor Honda berusaha
untuk selalu memberikan kepuasan kepada para konsumen, salah satunya melalui
berbagai cara peningkatan kualitas dan teknologi.
Keunggulan teknologi Honda Motor diakui di seluruh dunia dan telah di
buktikan dalam berbagai kesempatan, baik di jalan raya maupun di lintasan balap.
5
Honda pun mengembangkan teknologi yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan
yaitu mesin “bandel” dan irit bahan bakar sehingga menjadikannya sebagai pelopor
kendaraan roda dua yang ekonomis, Tidak heran jika harga jual kembali sepeda motor
Honda tetap tinggi.
Dan sepeda
motor Honda merupakan salah satu produsen
kendaraan roda dua yang sudah lama berada di Indonesia dengan segala
keunggulannya tetap mendominasi pasar dan sekaligus dengan ciri khasnya yang tetap
dipertahankan memenuhi kebutuhan angkutan yang tangguh, irit, dan ekonomis.
Penjualan sepeda motor Honda Beat yang di peroleh dari data penjualan di
dealer Rejeki Motor tiap tahunnya mencapai 720 unit karena pada akhir-akhir ini
motor jenis skuter sudah mulai banyak digemari oleh konsumen dan adanya
pergeseran selera pasar pada model motor. Era dulu yang paling digemari oleh
konsumen adalah motor bebek atau inderbone namun dengan adanya kecenderungan
pergeseran selera konsumen bahwa skuter matic kini lebih disukai oleh masyarakat
karena modelnya yang trendy, dan mudah mengoperasikannya.Hal ini didukung
seiring
membaiknya
infrastruktur
jalan
terutama
di
kota-koya
besar,
ini
memungkinkan skuter matic di kendarai dengan nyaman.
Dan dalam beberapa tahun terakhir Yamaha terus membuntuti Honda sebagai
sepeda motor yang paling banyak terjual. Dalam beberapa bulan di tahun 2007
Yamaha malah sudah melampaui Honda dalam angka penjualannya. Namun secara
kumulatif dalam setahun Honda masih memimpin. Pada tahun 2007 penjualan sepeda
motor Honda mencapai 2,14 juta unit. Pangsa pasar dari Honda pada tahun tersebut
mencapai 45,45 persen. Sementara itu Yamaha pada tahun 2007 penjualannya
mencapai 1,85 juta unit dengan pangsa pasar sebesar 39,32 persen. Pada tahun 2008
baik Honda maupun Yamaha masing-masing berhasil meningkatkan penjualannya.
Honda mampu menjual sebanyak 2,88 juta unit atau naik sebesar 34,3 persen. Dengan
volume penjualan sebesar ini pangsa pasar dari Honda mencapai 45,81 persen.
(www.datacon.com)
Yang menarik dari kedua produsen otomotif ini adalah tentang promosi yang
di lancarkan keduanya (melalui media televisi) di mana hal ini semakin menarik untuk
6
di simak karena mereka seakan-akan tidak ada yang mau mengalah satu sama lain dan
masing-masing memperlihatkan “taringnya” dan berusaha menancapkan “taringnya ”
di pikiran konsumen. Baik dari kemasan iklan yang ditampilkan maupun dari
pemecahan rekor yang dilakukan oleh kedua produsen ini. Usaha yang dilakukan
produsen otomotif ditujukan untuk mempengaruhi konsumen dalam minat pembelian
terhadap produknya.
Berdasarkan pernyataan dan hal-hal di atas, maka penulis ingin mengadakan
penelitian mengenai “PENGARUH PENAYANGAN IKLAN HONDA BEAT
TERHADAP MINAT PEMBELIAN KONSUMEN PADA DEALER REJEKI
MOTOR, BANDUNG”
1.2
Identifikasi Masalah
Sebagaimana telah diungkapkan di atas maka dalam penelitian ini penulis
mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana pendapat Responden tentang pelaksanaan iklan Honda Beat pada
Dealer Rejeki Motor Bandung.
2.
Berapa besar pengaruh penayangan iklan Honda Beat terhadap minat
pembelian konsumen pada Dealer Rejeki Motor Bandung.
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengumpulkan, mengelolah
dan menganalisis data yang diperlukan sehingga dapat diketahui informasi mengenai
Pengaruh penayangan iklan Honda Beat melalui media periklanan terhadap Minat
pembelian konsumen pada Daler Rejeki Motor Bandung, serta untuk dapat memenuhi
salah satu syarat dalam menempuh gelar sarjana di Fakultas Bisnis dan Manajemen,
Universitas Widyatama Bandung.
7
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pendapat Responden tentang pelaksanaan penayangan iklan
Honda Beat pada Dealer Rejeki Motor Bandung
2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh penayangan iklan Honda Beat terhadap
minat pembelian konsumen pada Dealer Rejeki Motor Bandung.
1.4
Kegunaan Penelitian
Penulis mengharapkan penelitian ini dapat memberikan hasil yang bermanfaat
sejalan dengan tujuan penelitian di atas. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
berguna baik secara akademis maupun praktis.
1. Kegunaan secara akademis
1) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan penulis
dan menambah ilmu baik dalam teori maupun praktek tentang penayangan
iklan melalui media periklanan dalam keputusan pembelian.
2) Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar studi perbandingan dan
referensi bagi peneliti lain yang sejenis.
2. Kegunaan secara praktis
1) Bagi penulis
a. Dengan penelitian ini akan menambah wawasan dan pengetahuan
khusus dalam bidang Manajemen Pemasaran yang ada hubunganya
dengan masalah penayangan iklan melalui media periklanan.
b. Penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan latihan bagi penulis
dalam memperoleh informasi dan dapat memeberikan gambaran dan
masukan terhadap Daler Rejeki Motor khususnya dalam merancang
penayangan ikaln Honda Beat melalui media periklanan.
8
2) Bagi Daler Rejeki Motor
Dengan penelitian ini akan dihasilkan suatu kesimpulan dan saran-saran
terhadap masalah yang dihadapi perusahaan sebagai suatu masukan dan
bahan pertimbangan dalam hal penayangan iklan melalui media
periklanan.
3) Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi atau sumbangan
pikiran yang bermanfaat untuk memperkaya cakrawala berpikir sebagai
bahan referensi tambahan untuk penelitian lebih lanjut.
1.5
Kerangka Pemikiran
Kegiatan pemasaran merupakan salah satu hal yang terpenting di samping
kegiatan keuangan, produksi, sumber daya manusia dalam suatu perusahaan bila tidak
ditunjang dengan kegiatan pemasaran yang memadai maka semua akan sia-sia. Oleh
karena itu perusahaan dituntut untuk lebih efektif dalam melakukan aktivitas
pemasarannya. Karena pemasaran merupakan wahana bagi perusahaan dalam
mengkomunikasikan barang dan jasa kepada konsumen, sehingga barang dan jasa
tersebut dapat dikenal dan diterima oleh konsumen.
Pemasaran tidak hanya terbatas akan penjualan maupun periklanan namun
pemasaran merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berkesinambungan dalam
penyediaan produk yang dapat diterima maupun sesuai dengan kebutuhan konsumen,
bagaimana agar konsumen dapat mengenal produk tersebut dan bagaimana produk
dapat sampai ke tangan konsumen. Adapun definisi Kotler (2007:6) menyatakan
bahwa:
“Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan ingatkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak yang lain.”
9
Tugas pemasar adalah merencanakan kegiatan pemasaran dan merakit
program
pemasaran
yang
sepenuhnya
terpadu
untuk
menciptakan,
mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai bagi konsumen. Program pemasaran
terdiri dari sejumlah keputusan tentang kegiatan pemasaran yang meningkatkan nilai
untuk digunakan. Kegiatan-kegiatan pemasaran tampil dalam semua bentuk. Satu
lukisan tradisional tentang kegiatan pemasaran adalah dari segi bauran pemasaran
Penerapan strategi dari bauran pemasaran sangatlah diperlukan untuk mempengaruhi
konsumen dalam menentukan pilihannya.
Pengertian bauran pemasaran menurut Kotler (2007 : 23), adalah :
“Bauran Pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya.”
Bauran pemasaran itu sendiri terdiri dari (1) product, (2) price, (3) place dan (4)
promotion.
Pemasaran modern membutuhkan lebih dari sekedar mengembangkan produk
yang bagus, menghargainya secara menarik, dan membuatnya dapat diakses oleh
pelanggan sasaran. Perusahaan juga harus berkomunikasi dengan pelanggan yang
telah membeli produknya maupun dengan pelanggan potensialnya. Tak terelakkan
lagi, setiap perusahaan harus mengambil peran sebagai komunikator dan promoter.
Perusahaan modern mengelola sebuah sistem komunikasi pemasaran yang
kompleks. Adapun definisi menurut Kotler (2007 : 204-205) menyatakan bahwa
bauran komunikasi pemasaran (disebut juga sebagai bauran promosi) terdiri dari lima
alat utama :
1. ”Iklan adalah setiap bentuk presentasi yang bukan dilakukan orang dan
berupa promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang telah
ditentukan.”
2. ”Promosi Penjualan adalah berbagai bentuk insentif jangka pendek
untuk mendorong orang mencoba atau membeli produk atau jasa.”
10
3. ”Acara Khusus dan pengalaman adalah perusahaan mensponsori
kegiatan dan program-program yang dirancang untuk menciptakan
interaksi setiap hari atau interaksi yang berkaitan dengan merek.”
4. ”Hubungan masyarakat dan pemberitaan adalah berbagai program yang
dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau
masing-masing produknya.”
5. ”Pemasaran langsung adakah dengan penggunaan surat, telepon,
faksimili, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung
atau meminta tanggapan atau berdialog dengan pelanggan tertentu dan
calon pelanggan.”
6. ”Penjualan pribadi adalah interkasi tatap muka dengan satu atau
beberapa calon pembeli dengan maksud untuk melakukan presentasi,
mejawab pertanyaan, dan memperoleh pemesanan.”
Promosi yang sering dilakukan oleh perusahaan adalah melalui iklan
(advertising), mulai dari media cetak maupun elektronik. Pada era globalisasi dengan
teknologi yang semakin maju dan canggih ini, semakin banyak perusahaan –
perusahaan memasarkan produk-produknya di media televisi karena menurut (Kasali
(2007 : 121), salah satu keunggulan mempromosikan produk melalui televisi adalah
dapat menjangkau khalayak sasaran atau konsumen yang sangat luas.
Akhirnya, televisi mempunyai kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi
persepsi khalayak sasaran. Kebanyakan masyarakat meluangkan waktunya dimuka
televisi, sebagai sumber berita, hiburan, dan sarana pendidikan. Kebanyakan calon
pembeli “lebih percaya” pada perusahan yang mengiklankan produknya di televisi
dari pada yang tidak sama sekali. Ini adalah cerminan bonafiditas pengiklan. (Kasali,
2007 : 122)
Akan tetapi penelitian lain menunjukkan bahwa pemirsa lebih memfokuskan
perhatian pada materi program ketimbang iklannya (low involvemen). Oleh karena itu
produsen harus merancang pesan sebaik mungkin. Selain untuk mengurangi kondisi
diatas (low involvemen), pesan yang baik (dalam hal ini iklan di televisi) akan
11
menyebabkan konsumen tertarik yang pada akhirnya akan menimbulkan keinginan
untuk menggunakan produk dan (diharapkan) menimbulkan ketertarikan dan
menentukan keputusan untuk menggunakan produk perusahaan.
Seorang konsumen yang ingin melakukan pembelian terhadap suatu produk
akan melalui beberapa tahap dalam proses pengambilan keputusan dan tahap-tahap
tersebut yang akan membantu mereka agar mereka dapat membeli barang yang sesuai
dengan yang mereka inginkan.
Menurut Kotler (2007;235) ada lima tahap dalam pengambilan keputusan
pembelian, yaitu :
1.
Pengenalan Masalah/kebutuhan (Problem Recognition).
2.
Pencarian Informasi (Information Searching).
3.
Penilaian/Evaluasi Alternatif (Evaluating Alternatif).
4.
Keputusan Untuk Membeli (Purchase Decision).
5.
Perilaku Pasca Pembelian (Post Purchase Behaviour).
Atau bisa digambarkan proses keputusan pembelian tersebut adalah :
Gambar 1.1
Model Lima Tahap Proses Pembelian
Need
Information
Evaluation of
Recognition
Search
Alternatif
Post
Purchase
Purchase
Decisions
Sumber : Kotler (2007;235)
12
Periklanan memiliki pengaruh yang cukup besar dalam proses pengambilan keputusan
konsumen. Dagmar yang dikutip oleh Rhenald Kasali (2007;52), menerangkan
bahwa pengaruh periklanan pada konsumen sering dijelaskan dengan mengguankan
Hierarchy of effects, atau Model Proses Komunikasi. Rangkaian efek ini akan
dijelaskan dalam gambar 1.2 berikut :
Gambar 1.2
Advertising Hierarchy of effects
ketidaksa
daran
kesadaran
Pemahaman &
citra
Sikap
Tindakan
Sumber : Rhenald Kasali (2007;52)
Seorang pembeli yang belum pernah melihat dan mendengar suatu produk
bermula pada keadaan yang disebut tidak berkesadaran, yaitu tidak sadar akan
kehadiran produk itu. Tugas periklanan disini adalah meraih kesadaran calon pembeli
sebagai langkah awal. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengukur
kesadaran itu, misal dengan tes ingatan, yaitu dengan menanyakan pada responden
apakah pernah mendengar produk merek X.
Langkah kedua adalah pemahaman. Langkah ini dibutuhkan sebagai suatu
proses sebelum orang mengatakan suka atau tidak suka terhadap suatu produk. Calon
pembeli akan mempelajari hal-hal seperti spesifik produk tersebut, perbedaannya
dengan produk yang lain, serta apakah akan menguntungkan jika dibeli. Berikut ini
adalah langkah kepastian, yakni memastikan sikap calon pembeli dari tahap
sebelumnya yang hanya melihat bayangan akan suatu produk pada tahap
pembayangan, kepada tindakan final.
Langkah terakhir disebut fase final atau tahap tindakan, dimana produsen
mengharapkan agar calon pembeli mengambil tindakan-tindakan yang diharapkan
13
seperti pergi ketoko, mencoba memahami, meminta brosur, atau minta dikunjungi
oleh salesman.
Tujuan iklan seharusnya muncul dari analisis mendalam mengenai situasi
pemasaran sekarang. Jika kelas produk tersebut sudah matang, perusahaan itu adalah
pemimpin pasar, dan jika pengguna merek ternyata rendah, tujuan yang tepat
seharusnya adalah merangsang penggunaan yang lebih tinggi. Jika kelas produk
tersebut masih baru, perusahaan itu bukanlah pemimpin pasar, tetapi merek tersebut
lebih unggul dibandingkan dengan pemimpin pasar tadi, lalu tujuan yang tepat adalah
meyakinkan pasar tentang keunggulan merek tersebut dan setiap iklan dirancang
untuk memenuhi atau mencapai sasaran tertentu. Iklan sebaiknya dirancang untuk
mencapai sasaran spesifik dari pemasar, walaupun tujuan akhir dari program
periklanan adalah untuk mendorong terjadinya keputusan pembelian oleh konsumen.
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan suatu
hipotesis penelitian secara umum yaitu : “ Penayangan Iklan Melalui Media
Periklanan
Mempunyai
Hubungan
Positif
Dengan
Minat
Pembelian
Konsumen”.
1.6.
Metodelogi Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : metode
deskriptif.
Menurut Nazir (2003 : 63) Metode/studi deskriptif adalah suatu metode dalam
status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari deskriptif ini adalah
untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
14
Sedangkan teknik pengumpulan data yang akan digunakan oleh penyusun adalah:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu pengamatan langsung ke obyek penelitian untuk mendapatkan data
primer yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Kuesioner
Yaitu penulis memberikan formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyan
yang dijawab oleh pengunjung atau pelanggan yang bersangkutan dalam objek
penelitian. Pengisisan kuesioner ini didasarkan atas pengetahuan dan
pengalaman pihak yang bersangkutan sesuai dengan penelitian yang
dibutuhkan.
b. Wawancara
Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan tanya
jawab secara langsung kepada manajemen Dealer Rejeki Motor untuk
memperoleh keterangan dan data-data yang diperlukan dalam penelitian, dan
juga tanya jawab secara langsung dengan nasabah. Data yang dikumpulkan ini
berapa data primer yang nantinya akan diikutsertakan dalam analisis maupun
sebagai dasar untuk menyusun kuesioner.
c. Studi Kepustakaan
Yaitu teknik pengumpulan data teoritis yang berkaitan dengan variabelvariabel yang diteliti dalam skripsi ini melalui sumber bacaan guna
mendapatkan data-data sekunder untuk dijadikan sebagai landasan teori.
1.7. Lokasi dan Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan tema yang diambil dari judul skripsi,
yaitu tentang pengaruh penayanagan iklan Honda Beat mempunyai hubungan positif
dengan Minat pembelian konsumen pada Dealer Rejeki Motor. Penelitian ini
dilaksanakan pada Dealer Rejeki Motor yang berlokasi di Jalan Cihampelas No. 59
Bandung, ada pun waktu penelitian dari bulan September 2009 sampai selesai.
15
Download