KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DI DESA LAU SOLU KECAMATAN MARDINGDING TAHUN 2015 Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Diploma-III Ahli Madya Kebidanan Oleh: MISRANI BR. TARIGAN 13/AB/052 1. 2. PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUMATERA UTARA MEDAN 2015 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DI DESA LAU SOLU KECAMATAN MARDINGDING TAHUN 2015 Oleh : MISRANI BR. TARIGAN 13/AB/052 PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUMATERA UTARA MEDAN 2015 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Misrani Br. Tarigan NIM : 13/AB/052 Tempat / Tanggal Lahir : Tigabinanga, 10 Januari 1977 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Kristen Anak Ke : 3 dari 6 Bersaudara DAFTAR RIWAYAT KELUARGA Nama Ayah : A. Tarigan (Alm) Nama Ibu : N. Br. Ginting Pekerjaan Ayah :- Pekerjaan Ibu : Wiraswasta Alamat : Jl. Kota Cane No. 97 Tigabinanga Kabupaten Karo RIWAYAT PENDIDIKAN Lulus Tahun 1983-1989 : SD Negeri 040568 Tigabinanga Lulus Tahun 1989-1992 : SMP Negeri I No. 493 Tigabinanga Lulus Tahun 1992-1995 : SPK KESDAM I/BB Medan Lulus Tahun 1996-1997 : PPB SPK KESDAM I/BB Medan ABSTRAK Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap antigen sehingga bila kelak terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Berdasarkan hasil data Riskesdas (2007) dalam Rosita (2011) presentasi cakupan anak yang mendapatkan imunisasi dasar pada provinsi Sumatera Utara sebanyak BCG (76,3%), Polio (64%0, DPT (54,7%), Hepatitis B (51,4%), campak (71%). Sedangkan data profil kesehatan Puskesmas Mardingding cakupan imunisasi adalah 98%, walaupun di beberapa daerah masih belum terlaksana secara maksimal dengan capaian 65 %. Setelah melakukan survey awal kedesa Lau Solu Kec. Mardingding dari 40 bayi hanya 29 orang yang mendapatkan imunisasi lengkap sedangkan 21 orang tidak lengkap. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu Tentang Imunisasi Dasar Pada Bayi Di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tahun 2015. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskiptif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi yang berada di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding dengan tekhnik pengambilan sampel adalah system totality population yaitu seluruh populasi menjadi sampel penelitian sebanyak 40 orang. Berdasrkan hasil penelitian pengetahuan didapatkan bahwa dari 40 responden mayoritas responden memiliki pengetahuan cukup sebanyak 22 orang (55%) dan minoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 4 orang (10%). Diharapkan kepada tenaga kesehatan Puskesmas Mardingding lebih aktif lagi meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya Imunisasi Dasar pada Bayi seperti memotivasi kader agar lebih aktif lagi dalam pelaksanaan Posyandu agar ibu lebih mengerti dan mau membawa bayinya untuk melakukan imunisasi dasar pada bayinya. Kata Kunci : Pengetahuan, Imunisasi Dasar KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatnya maka penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Adapun judul Proposal ini “Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tahun 2015 ”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melengkapi tugas dan memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi isi maupun bahasanya. Untuk itu penulis mengharapkan adanya masukan dan saran untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis banyak mengdapat bantuan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, baik dalam bentuk moril maupun materil. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat : 1. Drs. Asman. R. Karo-Karo, MM selaku Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara 2. Dr. H. Paul Sirait, SKM, MM, M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara 3. Ibu Evawani Martalena Silitonga, SKM, M.Si selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara 4. Bapak Donal Nababan, SKM, M.Kes selaku Pembantu Ketua II Bidang Administrasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara i 5. Bapak Dian Fajariadi, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara 6. Ibu Vera Christina Hulu, S.Psi. M.Kes. Psikolog selaku Ketua Jurusan Program Studi D-III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara. 7. Ibu Agusanna Dewi Silangit, SST, M.Kes selaku pembimbing yang selalu memberikan dukungan semangat, membimbing dengan sabar, sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan . 8. Ibu Noni Eriska Sipahutar, SST selaku penguji I dan Ibu Nova Prihartini, SST selaku Penguji II yang turut memberikan waktu dan selalu membimbing dan memotivasi penulis, untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. 9. Seluruh staf pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara jurusan D-III Kebidanan yang telah banyak memberikan bantuan serta membekali penulis dengan ilmu pengetahuan . 10. Bapak Kita Ginting selaku Kepala Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding 11. Segala bentuk ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada Ibu tercinta dan saudara-saudara tersayang yang selalu memberikan motivasi, cinta kasih sayang, materi ataupun moril , sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. 12. Terimakasih juga untuk rekan-rekan Angkatan ke-1 Jalur Khusus Jurusan Kebidanan STIKes-SU atas kebersamaan yang indah selama masa kita bersama. ii 13. Orang Tua tercinta A. Tarigan (Alm) dan Ibunda N. Br. Ginting serta saudara-saudara saya, terimakasih tak terhingga untuk berjuta perhatian, kasih sayang, serta doa dan dukungan yang telah diberikan baik moril maupun materil terutama pada saat penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa melimpahkan berkat dan karuniaNya kepada kita semua dan mudah-mudahan ilmu yang selama ini penulis peroleh dapat amal bakti bagi Nusa dan Bangsa, Amin. Akhir kata penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan karya Tulis Ilmiah ini dan semoga dapat bermamfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Medan, Juli 2015 Misrani Br. Tarigan 13/AB/052 iii DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... LEMBARAN PENGESAHAN........................................................................... DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... ABSTRAK ........................................................................................................... KATA PENGANTAR ......................................................................................... DAFTAR ISI ........................................................................................................ DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... DAFTAR TABEL ............................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... i iv vi vii viii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 1.3.1 Tujuan Umum ....................................................................................... 1.3.2 Tujuan Khusus ...................................................................................... 1.4 Manfaat Penulisan`.......................................................................................... 1 1 6 6 6 6 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 2.1 Pengetahuan .................................................................................................... 2.1.1 Defenisi Pengetahuan .......................................................................... 2.1.2 Tingkat Pengetahuan ........................................................................... 2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan .................................. 2.2 Imunisasi ........................................................................................................ 2.2.1 Sejarah Imunisasi .................................................................................. 2.2.2 Definisi Imunisasi ................................................................................. 2.2.3 Tujuan Imunisasi .................................................................................. 2.2.4 Manfaat Imunisasi ................................................................................ 2.2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi Imunisasi ...................................... 2.2.6 Imunisasi Dasar .................................................................................... 2.2.7 Jenis-jenis Imunisasi Dasar .................................................................. 2.2.8 Kontra indikasi pemberian Imunisasi ................................................... 2.2.9 Hal-hal yang merusak Vaksin............................................................... 8 8 8 8 9 10 10 11 12 13 14 15 16 19 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 3.1 Kerangka Konsep ............................................................................................ 3.2 Definisi Operasional........................................................................................ 3.3 Jenis-jenis dan Desain Penelitian .................................................................... 3.3.1 Jenis Penelitian ................................................................................. 3.3.2 Desain Penelitian .............................................................................. 21 21 21 22 22 22 iv 3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................................... 3.4.1 Lokasi Penelitian .............................................................................. 3.4.2 Waktu Penelitian .............................................................................. 3.5 Populasi dan sampel Penelitian ....................................................................... 3.5.1 Populasi ............................................................................................ 3.5.2 Sampel .............................................................................................. 3.6 Jenis dan Cara pengumpulan Data .................................................................. ` 3.6.1 Jenis data .......................................................................................... 3.6.2 Cara pengumpulan data .................................................................... 3.7 Aspek pengukuran Data ................................................................................. 3.7.1 Pengetahuan ..................................................................................... 3.7.2 Pendidikan ........................................................................................ 3.7.3 Umur................................................................................................. 3.7.4 Pekerjaan .......................................................................................... 3.7.5 Paritas ............................................................................................... 3.8 Pengolahan dan Analisa Data.......................................................................... 3.8.1 Pengolahan Data ............................................................................... 3.8.2 Analisa Data ..................................................................................... 3.9. Jadwal Penelitian............................................................................................ 23 23 23 23 23 23 24 24 24 24 25 26 26 26 27 27 27 28 29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 4.1. Hasil Penelitian .............................................................................................. 4.1.1. Data Geografi ....................................................................................... 4.1.2. Data Demografi .................................................................................... 4.1.3. Gambaran Umum Karakteristik Responden ........................................ 4.1.4. Pengetahuan Responden tentang Imunisasi Dasar ............................... 4.1.5. Tabulasi Silang..................................................................................... 4.2. Pembahasan .................................................................................................... 4.2.1. Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar ........................................... 4.2.2. Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar Berdasarkan Umur ............ 4.2.3. Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar Berdasarkan Pendidikan ... 4.2.4. Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar Berdasarkan Pekerjaan ..... 4.2.5. Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar Berdasarkan Paritas .......... 30 30 30 30 31 32 34 36 36 38 40 41 43 BAB V KESIMPULAN ........................................................................................ 5.1. Kesimpulan ................................................................................................... 5.2.Saran ................................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... LAMPIRAN ....................................................................................................... 44 44 45 46 v DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1. Kerangka Konsep ............................................................................. vi 21 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Komposisi dan potensi Vaksin DT ...................................................... 20 Tabel 2.2. Masa pakai Vaksin yang sudah dibuka ................................................ 20 Tabel 3.1. Jadwal Penelitian.................................................................................. 29 Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan, Pekerjaan dan Paritas di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tahun 2015 ..................................................................................................... 31 Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Imunisasai Dasar di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tahun 2015 .................... 32 Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Jawaban Kuisioner Pengetahuan Responden tentang Imunisasai Dasar di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tahun 2015 .......................................................................................... 33 Tabel 4.4. Pengetahuan Responden tentang Imunisasai Dasar Berdasarkan Umur di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tahun 2015 .................... 34 Tabel 4.5. Pengetahuan Responden tentang Imunisasai Dasar Berdasrkan Pendidikan di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tahun 2015 . 35 Tabel 4.6. Pengetahuan Responden tentang Imunisasai Dasar Berdasrkan Pekerjaan di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tahun 2015 .... 35 Tbel 4.7. Pengetahuan Responden tentang Imunisasai Dasar Berdasrkan Paritas di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tahun 2015 ........ vii 36 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran I Lembar Persetujuan Responden ....................................................... 48 Lampiran II Lembar Kuisioner ............................................................................ 49 Lampiran III Master Tabel .................................................................................... 56 Lampiran IV Surat Izin Penelitian Dari STIKes SU ............................................. 58 Lampiran V Surat Balasan Izin Penelitian Dari Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding .................................................................................. 59 Lampiran VI Lembaran Konsul Karya Tulis Ilmiah ............................................. 60 viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO) imunisasi telah terbukti sebagai salah satu upaya kesehatan masyarakat yang sangat penting. Program imunisasi telah menunjukkan keberhasilan yang luar biasa dan merupakan usaha yang sangat hemat biaya dalam mencegah penyakit menular. Sejak penetapan The Expended program oleh World Health Organization (WHO), cakupan imunisasi dasar anak dari 50 % mendekati 80 % diseluruh dunia. World Health Organization (WHO) telah mencanangkan program ini (Global Programme For Vaccines ang Immunication) organisasi pemerintah diseluruh dunia bersama United Nationts Office on Drugs and Crime (UNDOC), World Health Organization (WHO), dan World Bank (Coni 2011 dalam Rosita, 2011). Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit, dengan memasukkan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan. Dengan memasukkan kuman atau bibit penyakit tersebut diharapkan tubuh dapat menghasilkan eat anti yang pada akhirnya nanti digunakan tubuh untuk melawan kuman atau bibit penyakit yang menyerang tubuh (Marimbi 2010). Derajat kesehatan anak merupakan derajat kesehatan bangsa. Sebab anak merupakan generasi penerus bangsa memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan 1 2 dalam meneruskan pembangunan bangsa, World Health Organization (WHO) mencatat sebanyak 4,5 juta kematian dari 10,5 juta per tahun di dunia terjadi akibat penyakit infeksi yang bisa dicegah dengan imunisasi, seperti pneumococcus (28%), campak (21%), tetanus (18%), retrovirus penyebab diare (16%), dan hepatitis B (16%) dari data World Health Organization (WHO) ini diperkirakan setidaknya 50% angka kematian di Indonesia bisa dicegah dengan imunisasi dan Indonesia termasuk sepuluh besar Negara dengan jumlah terbesar anak tidak tervaksinasi (World Health Organization (WHO), 2010). Di Belanda jumlah penderita Tubercolusis angka morbiditas pada tahun 1949 ialah 17.508 dari 11 juta penduduk dan kemudian menurun 7,457 pada tahun 1956. Diperkirakan 1,7 juta kematian pada anak atau 5 % pada Balita di Indonesia adalah akibat Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Agar nasional dan global untuk mencapai eradikasi, eliminasi dan reduksi terhadap Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) dapat dicapai, cakupan imunisasi harus dipertahankan tinggi dan merata sampel mencapai tingkat Population Immubity (kekebalan masyarakat) yang tinggi. Salah satu program terbukti efektif untuk menekankan angka kematian dan angka kesakitan akibat Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) adalah imunisasi .Indonesia dinyatakan bebas penyakit cacar sejak tahun 1974 sedangkan polio musnah dari permukaan bumi Indonesia tahun 2008. Berdasarkan hasil penelitian Rosita (2011) yang dilakukan terhadap 36 responden diperoleh hasil bahwa 8 orang ( 22,22%) mempunyai pengetahuan cukup, 3 18 orang (50%) mempunyai pengetahuan cukup dan 10 orang (27%) memiliki pengetahuan kurang tentang imunisasi. Oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan pengetahuan Ibu tentang Imunisasi dasar pada bayi dengan cara melakukan penyuluhan atau peningkatan penyampaian informasi tentang imunisasi. Secara spesifik program imunisasi di Indonesia memiliki target cakupan imunisasi lengkap minimal 80% secara merata pada bayi diseluruh desa atau kelurahan pada tahun 2015. Pencegahan dapat dilakukan apabila orangtua (ibu) tahu bagaimana penyakit itu terjadi dan mampu mengambil langkah tepat untuk melindungi anaknya (Achmad, 2009). Dalam catatan internasional, pada akhir tahun 2010, Indonesia memiliki reputasi pencapaian program imunisasi yang mengesankan, berkat sistem pelayanan yang efektif seperti posyandu, pencatatan pelaporan, dan system distribusi vaksin ke daerah-daerah. Pemerintah secara nasional melakukan control terhadap pelaksanaan imunisasi. Namun sejak dimulainya desentralisasi tampak adanya gambaran penurunan di beberapa daerah, terutama bagi daerah atau wilayah sulit komunikasi atau transportasi di luar jawa. Daerah ini biasanya kesuliatan dan operasional, seperti membawa vaksin dari Kabupaten ke desa-desa, membiayai juru imunisasi desa dan penyimpanan vaksin (Deni, 2010). Indonesia telah melakukan upaya imunisasi sejak tahun 1970 – an kepada bayi dan anak. Program ini bertujuan untuk memenuhi konvensi hak anak yang diberlakukan sejak 2 september 1990 oleh PBB. Konvensi Hak anak meluputi hak atas kelangsungan hidup (survival), hak untuk berkembang (development), hak atas 4 perlindungan (protection) dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat (participation). Karena itu sebagai upaya nyata pemerintah bersama orangtua berkewajiban memberikan upaya kesehatan terbaik demi tumbuh kembang anak. Pada perkembangan selanjutnya, banyak negara gagal mencapai tujuan imunisasi yang ditetapkan pada Sidang Istimewa World Health Organiation (WHO) saat membahas masalah anak pada tahun 2002. Afrika Barat dan Afrika Tengah dianggap paling tidak berhasil dengan cakupan rata - rata imunisasi tidak pernah meningkat dari kisaran 53 persen selama lebih dari satu dasawarsa (World Health Organization (WHO), 2007). Angka cakupan imunisasi di Indonesia rata – rata hanya artinya, angka di beberapa daerah sangat rendah. Ada sekitar 2.400 anak Indonesia meninggal setiap hari termasuk yang meninggal karena penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi. Contohnya tuberkulosis, campak, pertusis, difteri, dan tetanus, merupakan tragedi yang mengejutkan dan tidak seharusnya terjadi (Profil Departemen Kesehatan RI, 2004). Survei atas dugaan kasus polio yang dilakukan World Health Organization (WHO) pada tahun 2007 menunjukkan bahwa dibeberapa daerah angka cakupan imunisasi kurang dari 56 persen. Tiga tahun sebelumnya angka cakupan imunisasi mencapai 70 persen. Hal ini menunjukkan turunnya layanan kesehatan di beberapa daerah miskin (World Health Organization (WHO), 2007). 5 Sedangkan cakupan imunisasi pada balita di kabupaten Tangerang masih cukup tinggi. Sepanjang tahun 2007 cakupan imunisasi BCG (Bacille Calmette-Guerin) mencapai jumlah 93%, imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) sebesar 72,2%, imunisasi hepatitis B sebesar 72,2%, imunisasi polio sebesar 85,6%, dan imunisasi campak sebesar 87,3% (Profil Dinas Kesehatan, 2007). Berdasarkan hasil data Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 dalam Rosita (2011) presentasi cakupan anak yang mendapatkan imunisasi dasar pada provinsi Sumatera Utara sebanyak Bacille Calmette-Guerin (BCG) (76,3%), Polio (64%0, Difteri, Pertusis, Tetanus (DPT) (54,7%), Hepatitis B (51,4%), campak (71%).Imunisasi merupakan sutau cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga terhindar dari penyakit. Jika bayi diberi antibody dalam tubuh, bayi akan berkurang dan sangat rentanterhadap penyakit yang terkadang sampai mengakibatkan kecacatan bahkan kematian. Berdasarkan data profil kesehatan Puskesmas Mardingding cakupan imunisasi adalah 98%, walaupun di beberapa daerah masih belum terlaksana secara maksimal dengan capaian 65 %. Setelah melakukan survey awal kedesa Lau Solu Kec. Mardingding dari 40 bayi hanya 29 orang yang mendapatkan imunisasi lengkap sedangkan 21 orang tidak lengkap. Melalui hasil wawancara yang dilakukan terhadap responden diproleh informasi bahwa ibu tidak membawa anak untuk imunisasi dasar adalah karena setelah dilakukan imunisasi anaknya demam dan sebagian lagi mengatakan bahwa 6 sejauh ini anak mereka sebelumnya tidak diimunisasi dan tidak pernah mengalami sakit yang serius sehingga mereka tidak membawa anaknya untuk imunisasi. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tahun 2015”. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti membatasi perumusan masalah tentang bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tahun 2015. 1.3.2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayi berdasarkan umur 2. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayi berdasarkan Pendidikan 3. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayi berdasarkan Paritas 7 4. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayi berdasarkan Pekerjaan 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Sebagai sumber informasi dan menambah pengalaman peneliti dalam kesehatan Ibu dan Anak khususnya tentang imunisasi dasar. 2. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai sumber refrensi buat instantsi pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya tentang imunisasi dasar pada bayi. 3. Bagi Lokasi Penelitian Sebagai sumber informasi guna meningkatkan derajat kesehatan Ibu dan Bayi khususnya menambah pengetahuan tentang Imunisasi dasar. BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan pancainderanya. Pengetahuan sangat berbeda dengan kepercayaan (beliefs), takhayul (superstition), dan penerangan – penerangan yang keliru (misinformation). Pengetahuan adalah segala apa yang diketahui berdasarkan pengalaman yang didapatkan oleh setiap manusia (Mubarak, 2011). 2.1.2 Tingkat Pengetahuan Menurut Mubarak (2011) tingkat Pengetahaun mencakup dalam dominan kongnitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu: 1. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai kemampuan mengingat kembali (recall) materi yang telah dipelajari, termaksud hal spesifik dari seluruh bahan atau rangsangan yang telah diterima. 2. Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikannya secara luas. 8 9 3. Aplikasi (Aplication) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajai pada situasi atau kondisi nyata. 4. Analisis (Analysis) Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen – komponen yang masih saling terkait dan masih didalam suatu struktur organisasi tersebut. 5. Sintesis (Synthesis) Sintesis diartikan sebagai kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian– bagian kedalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. 6. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi diartikan sebagai ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. 2.1.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Tentang Imunisasi Dasar 1. Pendidikan Menurut Mubarak (2011), Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain agar dapat memahami sesuatu hal. 2. Pekerjaan Menurut Mubarak (2011), Lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan, baik secara langsung maupun 10 tidak langsung. Menurut Sulistyawati (2009) Pekerjaan seseorang akan mengagambarkan aktivitas dan tingkat kesejahteraan ekonomi yang akan didapatkan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ibu nyang bekerja mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih baik daripada ibu yang tidak bekerja, karena ibu yang bekerja akan lebih banyak memiliki kesempatan berintraksi dengan orang lain, sehingga mempunyai banyak peluang juga untuk mendapatkan informasi seputar keadaannya. 3. Umur Menurut Mubarak (2011), dengan bertambahnya umur seseorang akan mengalami perubahan aspek fisik dan psikologis (mental). 4. Paritas Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita, paritas dapat dibedakan menjadi primipara, multipara dan grandemultipara. Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu hidup diluar rahim. 2.2 Imunisasi 2.2.1 Sejarah Imunisasi Imunisasi merupakan suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Imunisasi sendiri sebetulnya sudah berlangsung cukup lama, misalnya menurut Hikayat Raja Pontus, sang raja melindungi dirinya dari keracunan makanan dengan cara minum darah itik, 11 sedangkan penggunaan hati anjing gila untuk pengobatan rabies menjadi basis pendekatan pembuatan vaksin rabies. Vaksin pertama kali dikenal oleh Edward Jenner, seorang dokter dari inggris. Pada tahun 1796, dia meneliti sebuah kasus cacar pada seseorang pekerja harian. Jenner memutuskan untuk mengimunisasi pekerja tersebut dengan imunisasi cacar sapi ringan. Kemudian Jenner mengambil beberapa cairan dari luka penderita cacar dan dengan sengaja menggireskan kepermukaan lengan seorang anak berusia 8 tahun. Empat puluh delapan hari kemudian Jenner menanamkan temuannya “vaksin”, yang berarti sapi dalam bahasa latin. 2.2.2 Definisi Imunisasi Menurut Marimbi (2010), Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit, dengan memasukkan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan. Dengan memasukkan kuman atau bibit penyakit tersebut diharapkan tubuh dapat menghasilkan Eat anti yang pada akhirnya nanti digunakan tubuh untuk melawan kuman atau bibit penyakit. Menurut Ranuh (2005) dalam Marimbi (2010), Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap antigen sehingga bila kelak terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Menurut Suririnah (2007) dalam Marimbi (2010), imunisasi adalah suatu prosedur rutin yang akan menjaga kesehatan anak. Kebanyakan dari imunisasi ini adalah untuk memberi perlindungan menyeluruh terhadap penyakit-penyakit yang berbahaya. 12 Menurut Satgas IDAI (2007), imunisasi adalah proses memasukkan antibodi kedalam tubuh agar didapatkan kekebalan yang bersifat pasif, yaitu kekebalan yang tidak dibentuk sendiri oleh tubuh. Imunisasi adalah proses memasukkan antibodi kedalam tubuh agar didapat kekebalan yang bersifat pasif. Kekebalan pasif adalah kekebalan yang tidak dibentuk sendiri oleh tubuh kita, tetapi diperoleh dari luar tubuh. Sayangnya kekebalan pasif tidak akan bertahan lama karena akan dimetabolisme (pembentukan dan penguraian zat) oleh tubuh (Rosera, 2014). 2.2.3 Tujuan Imunisasi Menurut Marimbi (2010), tujuan Imunisasi itu adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang, atau untuk menghilangkan penyakit pada populasi. Untuk memberikan kekebalan kepada bayi dalam mencegah penyakit dan kematian pada bayi. Pemberian imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Menurut Andhini (2010), Program imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan kepada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi. Secara umum tujuan imunisasi antara lain : 1. Melalui imunisasi tubuh tidak mudah terserang penyakit 2. Imunisasi sangat efektif mencegah penyakit menular 3. Imunisasi dapat menurunkan angka morbiditas (angka kesakitan bayi). 13 Menurut Satgas IDAI (2007), tujuan pemberian imunisasi itu dapat disimpulkan bertujuan : 1. Untuk mencegah penyakit pada seseorang 2. Untuk mencegah penyakit tertentu pada kelompok masyarakat 3. Untuk menghilangkan penyakit tersebut dari dunia. 2.2.4 Manfaat Imunisasi Menurut Rosera (2014), imunisasi memiliki banyak manfaat baik untuk individu maupun lingkungan sebagai berikut: a. Melindungi bayi dan anak dari penyakit berbahaya b. Mencegah terjadinya sakit berat, cacat atau kematian c. Mencegah meluasnya penyebaran penyakit tertentu d. Memberantas penyakit – penyakit tertentu e. Memberikan kekebalan secara tidak langsung kepada orang Lansia yang tinggal serumah Menurut Proverawati (2010), imunisasi mempunyai manfaat untuk anak, keluarga dan Negara. 1. Untuk Anak : Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat atau kematian. 2. Untuk Keluarga: Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan manjalani masa kanak – kanak yang nyaman. 14 3. Untuk Negara: Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan Negara. 2.2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi Imunisasi Menurut Marimbi (2010), faktor-faktor yang memepengaruhi pemberian Imunisasi, yaitu antara lain : 1. Status Imun Penjamu : a. Adanya Ab spesifik pada penjamu keberhasilan vaksinasi, misalnya : 1. Campak pada bayi 2. Kolostrum ASI b. Maturasi Imunologik : neonatus fungsi makrofag, kadar komplemen, c. Pembetukan Ab spesifik terhadap Ag kurang hasil vaksinasi ditunda d. Cakupan imunisasi semaksimal mungkin, agar anak kebal secara simultan. 2. Secara genetik respon imun manusia terhadap Ag tertentu baik, cukup , rendah keberhasilan vaksinasi, tidak 100%. 3. Kualitas Vaksin a. Cara pemberian: Misalnya polio oral, imunitas lokal b. Dosis vaksin : Tinggi menghambat respon, Rendah tidak merangsang sel c. Frekuensi pemberian : Respon imun sekunder sel efektor aktif lebih cepat, lebih tinggi produksinya, afinitas lebih tinggi. d. Ajuvan : 1. Zat yang meningkatkan respon imun terhadap Ag 2. Mempertahankan Ag tidak cepat hilang 15 3. Mengaktifkan sel imunokompeten e. Jenis Vaksin : Vaksin hidup menimbulkan respon imun lebih baik. f. Kandungan vaksin 1. Antigen virus 2. Bakteri 3. Vaksin yang dilemahkan 4. Vaksin mati 5. Cairan pelarut : air, cairan garam fisiologis. 2.2.6 Imunisasi Dasar Menurut Marimbi (2010), Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal untuk mencapai kadar kekebalan diatas ambang perlindungan . Imunisasi ini diberikan pada bayi antara umur 0 -12 bulan, yang terdiri dari imunisasi Bacille Calmette-Guerin (BCG) , Difteri, Pertusis, Tetanus (DPT), Polio, Hepatitis B dan Campak. 2.2.7 Jenis – Jenis Imunisasi Dasar Menurut Proverawaty, (2010) Jenis – jenis imunisasi terbagi menjadi dua yaitu : 1. Imunisasi Aktif Merupakan pemberian suatu bibit penyakit yang telah dilemahkan (vaksin) agar nantinya sistem imun tubuh berespon spesifik dan memberikan suatu ingatan terhadap antigen ini, sehingga ketika terpapar lagi tubuh dapat mengenali dan 16 meresponnya. Contoh imunisasi aktif adalah imunisasi polio atau campak. Dalam imunisasi terdapat beberapa unsur – unsur vaksin, yaitu: a. Vaksin dapat berupa organisme yang secara keseluruhan dimatikan, eksotoksin yang didetoksifikasi saja, atau endotoksin yang terkait pada protein pembawa seperti polisakarida, dan vaksin dapat juga berasal dari ekstrak komponen – komponen organisme dari suatu antigen. Dasarnya adalah antigen harus merupakan bagian dari organisme yang di jadikan vaksin. b. Pengawet, stabilisator, atau antibiotik. Merupakan zat yang di gunakan agar vaksin tetap dalam keadaan lemah atau menstabilkan antigen dan mencegah tumbuhnya mikroba. Bahan – bahan yang digunakan seperti air raksa atau antibiotik yang biasa digunakan. c. Cairan pelarut dapat berupa iar steril atau juga berupa cairan kultur jaringan yang digunakan sebagai media tubuh antigen, misalnya antigen telur, protein serum, bahan kultur sel. Menurut Marimbi (2010), jenis imunisasi dasar antara lain : 1. BCG Bacille Calmette-Guerin Vaksinasi BCG memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit semacam tuberkulosis (TBC). BCG diberikan sebelum 1 kali sebelum anak berumur 2 bulan, vaksin ini mengandung bakteri bacillus calmette-guerrin hidup yang dilemahkan sebanyak 50.000-1.000,000 partikel/dosis. Biasanya reaksi yang ditimbulkan oleh imunisasi ini adalah setelah 4-6 minggu ditempat bekas suntikan akan timbul bisul kecil yang akan pecah. 17 Cara penyuntikan Bacille Calmette-Guerin (BCG) : a. Bersihkan lengan dengan kapas air b. Letakkan jarum hampir sejajar dengan lengan anak lengan dengan ujung jarum yang berlubang menghadap keatas. c. Suntikan 0,05 ml intra kutan 2. Difteri, Pertusis, Tetanus ( DPT ) Penyakit Difteri adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphteriae yang mudah menular dan menyerang terutama saluran nafas. Pertusis adalah penyakit infeksi saluran yang disebabkan oleh bakteri Bordetella Pertusis. Tetanus adalah salah satu penyakit infeksi yang berbahaya karena mempengaruhi sistem srat syaraf dan otot .vaksin ini diberikan 5 kali pada usia 2, 4, 6, 18 bulan dan 5 tahun. 3. Hepatitis B Imunisasi ini berguna untuk mencegah penyakit yang disebabkan virus Hepatitis B yang berakibat pada hati, penyakit ini menular melalui darah atau cairan tubuh. Vaksin ini diberikan 3 kali hingga usia 3-6 bulan : a. Vaksin berisi HbsAg murni b. Diberikan sedini mungkin setelah lahir c. Suntikan secara Intra Muskular d. Penyimpanan vaksin pada suhu 2-8c e. Dosis kedua 1 bulan berikutnya f. Dosis ketiga 5 bulan berikutnya 18 4. Polio Imunisasi ini memberikan kekebalan terhadap penyakit polio, inin disebabkan virus, menyebar melalui tinja/kotoran orang yang terinfeksi. Pemberian vaksin polio ini dapat diberikan bersamaan dengan BCG, vaksin Hepatitis B, dan DPT. Imunisasi ulang dapat diberikan sebelum anak masuk sekolah 5-6 tahun dan saat meninggalkan sekolah dasar. 5. Campak Campak adalah penyakit yang sangat menular disebabkan oleh sebuah virus yang bernama virus campak. Komplikasi dari penyakit campak ini adalah radang paruparu, infeksi pada telinga, dan radang pada syaraf. 2. Imunisasi Pasif Merupakan suatu proses peningkatan kekebalan tubuh dengan cara pemberian zat immunoglobulin, yaitu zat yang dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia (kekebalan yang didapat dari ibu melalui plasenta) atau binatang (bisa ular) yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi. Contoh imunisasi pasif adalah penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang dewasa yang mengalami luka kecelakaan. Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibody dari ibunya melalui darah plasenta selama masa kandungan misalnya antibody terhadap campak. 19 2.2.8 Kontra indikasi pemberian Imunisasi Dasar Menurut Proverawati (2010), kontra indikasi pemberian imunisasi ada tiga, yaitu : 1. Analfilaksis atau reaksi hipersensitivitas (reaksi tubuh yang terlalu sensitif) yang hebat merupakan kontraindikasi mutlak. 2. Jangan berikan vaksin Bacille Calmette-Guerin (BCG) kepada bayi yang menunjukkan tanda-tanda dan gejala AIDS, sedangkan vaksin yang lain sebaiknya diberikan. 3. Jika orang tua sangat keberatan terhadap pemberian imunisasi kepada bayi yang sakit, sebaiknya jangan berikan vaksin, tetapi mintalah ibu kembali lagi ketika bayi sudah sehat. Penanganan bagi bayi yang mengalami keadaan sakit, sebaiknya tetap diberikan imunisasi : 1. Pada bayi yang mengalami alergi atau asma imunisasi masih bisa diberikan. 2. Sakit ringan seperti infeksi saluran pernafasan atau diare. 3. Riwayat keluarga tentang peristiwa yang membahayakan setelah imunisasi. 2.2.9 Hal-hal yang dapat merusak Vaksin Menurut Marimbi (2010), hal-hal yang dapat merusak vaksin, yaitu : 1. Panas dapat merusak vaksin, Sinar matahari dapat merusak Bacille Calmette-Guerin (BCG) 2. Pembekuan toxoid 3. Desinfeksi/antiseptik : sabun 20 Tabel 2.1 Komposisi dan potensi Vaksin DT Komposisi Vaksin Komposisi : Toksoid difteri murni Toxoid tetanus murni Aluminium fosfat Merthiolat Kadar 40 lf 15 lf 3 mg 0,1 mg Menurut Proverawati (2010), Kerusakan vaksin disebabkan hal berikut : 1. Kerusakan vaksin terhadap suhu Masing-masing vaksin mempunyai kepekaan yang berbeda terhadap suhu yang tidak tepat mengakibatkan umur penggunaan vaksin berkurang. 2. Kerusakan vaksin terhadap sinar matahari Semua vaksin akan rusak jika terkena sinar matahari langsung atau sinar ultra violet, vaksin yang tidak habis pada pelayanan statis (Puskesmas, Rumah sakit dan praktek swasta) dapat dipergunakan lagi pada hari berikutnya. Tabel 2.2 Masa pakai vaksin yang sudah dibuka No 1 2 3 4 5 6 Vaksin BCG Campak Polio DPT/HB DT TT Masa Pakai 3 jam 6 jam 2 minggu 4 minggu 4 minggu 4 minggu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep Berdasarkan tinjauan teoritis dan tujuan penelitian, maka kerangka konsep dari penelitian Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tahun 2015”. Dapat di lihat pada gambar dibawah ini: Variabel Independen Variabel Dependen Karakteristik a. b. c. d. Umur Pendidikan Paritas Pekerjaan Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi dasar Gambar 3.1 Kerangka Konsep 3.2 Defenisi Operasional 1. Pengetahuan Pengetahuan adalah segalanya yang diketahui Ibu tentang Imunisasi dasar yang dapat diketahui melalui jawaban Ibu pada kuisioner. 2. Umur Umur adalah umur responden yang dihitung sejak lahir sampai dengan dilakukannya penelitian. 21 22 3. Pendidikan Pendidikan adalah proses pembelajaran formal yang terakhir yang pernah ditempuh responden dan mempunyai surat tamat belajar. 4. Paritas Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan Ibu baik itu hidup maupun mati. 5.Pekerjaan Pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan Ibu sehari – harinya. 3.3 Jenis Dan Desain Penelitian 3.3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tahun 2015. 3.3.2 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional, yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaaan (sekali waktu). 23 3.4 Lokasi dan Tempat Penelitian 3.4.1 Lokasi Penelitian Penelitian akan dilakukan di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tahun 2015. Dengan pertimbangan, adanya sampel yang memenuhi syarat untuk di jadikan objek penelitian, dan responden (objek) dalam penelitian tidak sulit untuk di jadikan sumber data dalam penelitian. 3.4.2 Waktu penelitian Penelitian akan dilakukan mulai bulan November sampai dengan Bulan Maret. 3.5 Populasi Dan Sampel Penelitian 3.5.1 Populasi Menurut Zaluchu (2011) populasi adalah sekelompok unit dalam satu wilayah, baik itu orang, obyek tertentu, dan juga suatu kejadian, dengan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah ibu ibu yang mempunyai anak bayi yang berada di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding yang berjumlah 40 orang. 3.5.2 Sampel Adapun teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan System Total Populasi , yaitu seluruh populasi akan menjadi sampel penelitian sebanayak 40 orang. 24 3.6 Jenis Dan Cara Pengumpulan Data 3.6.1 Jenis Data 1. Data Primer Pengumpulan data dalam penelitian ini, menggunakan kuesioner berisi pertanyaan pertanyaan yang akan di isi oleh responden yaitu ibu – ibu yang ada di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tahun 2015”yang menjadi sampel pada penelitian. 2. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang dipreroleh dari sumber lain diluar dari responden penelitian. Dimana sumber tersebut diperoleh dari data Profil Puskesmas. 3.6.2 Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan mulai dari surat survey sampai dengan cara pengisian kuesioner oleh responden. Pengumpulan data akan dilakukan dengan prosedur sebagai berikut : sebelum mengisi kuesioner, terlebih dahulu diberi penjelasan tentang pengisian serta maksud dan tujuan penelitian, kemudian menjawab pertanyaan yang terdapat pada lembar kemudian meningkatkan responden untuk memberikan jawaban masing – masing tanpa dipengaruhi oleh orang lain, lalu memeriksa kelengkapannya pada akhir pengumpulan data penelitian. 25 3.7 Aspek Pengukuran Data Adapun aspek pengukuran dalam menentukan standart dari pada jawaban responden yang berdasarkan aspek pengetahuan adalah sebagai berikut 3.7.1 Pengetahuan Untuk mengelolah data, maka dibagikan kuesioner dalam bentuk pertanyaan sebanyak 20 pertanyaan. Jika responden memeilih jawaban yang benar “Benar” maka diberi nilai 1 dan jika “salah” diberi 0. P= 𝐹 N x 100 Keterangan : P : Persentasi F : Jumlah jawaban yang benar N : Jumlah soal Maka pengukuran pengetahuan responden diukur denag menggunakan (Arikunto, 2010) kretria sebagai berikut: Kategori pengetahuan responden berdasarkan dari seberapa banyak pertanyaan yang dijawab dengan benar oleh responden yaitu: a. Kategori Baik : >50 % apabila responden dapat menjawab >20 pertanyaan dengan benar. b. Kategori Kurang : ≤ 50% apabila responden dapat menjawab ≤20 pertanyaan dengan benar. 26 3.7.2 Pendidikan Pendidikan adalah jenjang pendidikan terakhir yang telah ditamatkan oleh responden, dengan kategori : a. Pendidikan Rendah : Tidak Sekolah, SD b. Pendidikan Menengah : SMP, SMA / Sederajat c. Pendidikan Tinggi : Diploma dan sarjana 3.7.3 Umur Umur adalah usia sekarang sampai ulang tahun terakhir, dengan kategori : a. < 20 tahun b. 20 -35 Tahun c. >35 Tahun 3.7.4 Pekerjaan Pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan sehari – hari , dengan kategori : a. Ibu Rumah Tangga b. Wiraswasta c. PNS d. Pegawai Swasta e. Bertani 27 3.7.5 Paritas Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita, dengan kategori : a. Primipara, b. Sekundipara c. Multipara d. Grace multipara 3.8 Pengolahan dan Analisa Data 3.8.1 Pengelolahan Data Menurut Notoadmojo (2010) pengelolahan data dapat dilakukan secara dengan komputer dengan langkah – langkah sebagai berikut : 1. Editing (Pemeriksaan data) Editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir ataukuesioner. 2. Coding (Pemberian kode) Coding yaitu memberikan kode pada jawaban – jawaban responden dan ukuran/ nilai yang diperoleh responden melalui pengisian kuesioner. 3. Data entry (Masukkan Data) Data entry yaitu mengisi kolom – kolom atau kotak lembar kode sesuai dengan jawaban masing – masing jawaban pertanyaan. 28 4. Tabulating (Tabulasi ) Tabulating yaitu membuat tabel – tabel data sesuai dengan jawaban masing – masing pertanyaan. 3.8.2 Analisa Data Dilakukan secara deskriptif dengan menggambarkan variabel dependen dan variabel independent secara deskriptif untuk mendapatkan nilai proporsi (modus) atau nilai rata – rata kelompok. 29 3.9. Jadwal Penelitian Tabel 3.1. Jadwal Penelitian Bulan N Nov Des Jan Feb 1 2 3 4 1 2 3 4 Mar Apr Mei Jun Keterangan o 1 Pengajuan 1 Judul 2 ACC Judul Survey 3 Awal Bimbingan 4 Proposal Sidang 5 Proposal Perbaikan 6 Proposal 7 Penelitian Bimbingan 8 Hasil Penelitian 9 Sidang KTI 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Data Geografis Daerah tempat penelitian adalah Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Provinsi Sumatra Utara. Dengan luas Wilayah 246 km2. Batas – batas Wilayah sebagai berikut : 1. Sebalah utara berbatasan dengan Deleng Cengkeh 2. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Buluh Pancur 3. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Batu Rongkam 4. Sebelah barat berbatas dengan Desa Lau Mulgap 4.1.2 Data Demografi Jumlah penduduk Desa Lau Solu Tahun 2015, yaitu 1.702 jiwa yang terdiri dari laki – laki 787 jiwa dan perempuan 915 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 320 kk. 30 31 4.1.3 Gambran Umum Karakteristik Responden Penelitian yang berjudul Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tahun 2015. Ada pun yang di jadikan responden dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki bayi yang bertempat tinggal di Desa Lau Solu dengan jumlah 40 orang. Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan, Pekerjaan Dan Paritas Di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tahun 2015 No 1 2 3 4 Umur <20 Tahun 20-35 Tahun >35 Tahun Jumlah Pendidikan Tidak Sekolah/ SD SMP/SMA Diploma/Sarjana Jumlah Pekerjaan Bekerja Tidak Bekerja Jumlah Paritas Primipara Skundipara Multipara Jumlah F 1 37 2 40 F 9 23 8 40 F 22 18 40 F 14 14 12 40 % 2.5 92.5 5 100.0 % 22.5 57.5 20 100.0 % 55 45 100.0 % 35 35 30 100.0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden berdasarkan umur adalah 20-35 tahun sebanyak 37 orang (92.5 %) dan minoritas responden pada umur <20 tahun sebanyak 1 orang (2.5 %), mayoritas responden 32 berdasarkan pendidikan yaitu responden yang berpendidikan SMP/SMA sebanyak 23 orang (57.5%) dan minoritas responden yang Diploma/Sarjana 8 orang (20%), mayoritas responden berdasarkan pekerjaan yaitu yang bekerja sebanyak 22 orang (55%) dan minoritas responden yang tidak bakerja sebanyak 18 orang (45%), mayoritas responden berdasarkan paritas adalah primipara dan skundipara masingmasing 14 orang (355) dan minoritas responden multipara sebanyak 12 orang (30%). 4.1.4 Pengetahuan Responden Tentang Imunisasi Dasar Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Imunisasi Dasar Di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tahun 2015 No 1 2 3 Kategori Pengetahuan Baik Cukup Kurang Jumlah F 13 22 5 40 % 32.5 55 12.5 100 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 22 orang (55%), dan minoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (12.5%). 33 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Pengetahuan Imunisasai Dasar Berdasarkan Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Pengetahuan Imunusasi Dasar Di Desa Lau Solu Tahun 2015 No Pertanyaan 1 Yang dimaksud dengan imunisasi adalah Tujuan Dilakukan imunisasi pada bayi adalah Jumlah imunisasi yang harus di dapat bayi adalah Yang bukan merupakan manfaat imunisasi adalah Berapa kali imunisasi polio yang harus di dapat bayi adalah Mengapa bayi harus mendapat imunisasi polio Keunggulan bayi yang mendapatkan imunisasi dengan bayi tanpa di imunisasi adalah Yang bukan merupakan faktor penyebab tidak terpenuhinya imunisasi adalah Yang di maksud dengan imunisasi polio adalah Alasan ibu tidak melakukan imunisasi apa bayinya, kecuali Efek samping imunisasi polio adalah Imunisasi polio adalah Jenis imunisasi untuk pencegahan bayi dari penyakit campak adalah Jenis imunisasi dasar lengkap Imunisasi BCG adalah Kapan imunisasi campak di berikan Pencegahan terhadap penyakit polio adalah Pencegahan terhadap penyakit hepatitis Jenis-jenis imunisasi dasar dalah Imunisasi yang dapat mencegah bayi dari penyakit polio adalah 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jawaban Benar Salah F % F % 24 60 16 40 32 80 8 20 28 70 12 30 30 75 10 25 15 37.5 25 62.5 28 70 12 30 29 72.5 11 27.5 12 30 28 70 11 27.5 29 72.5 20 50 20 50 14 26 35 65 26 14 75 35 23 57.5 17 42.5 24 18 31 24 27 27 60 45 77.5 60 67.5 67.5 16 22 9 16 13 13 40 55 22.5 40 32.5 32.5 33 82.5 7 17.5 34 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 40 responden, mayoritas responden yang menjawab benar adalah pertanyaan No.20 tentang “Imunisasi yang dapat mencegah bayi dari penyakit polio adalah” sebanyak 33 orang (82.5%), sedangkan mayoritas responden yang menjawab salah yaitu pertanyaan No.9 tentang “Yang di maksud dengan imunisasi polio adalah” sebanyak 29 orang (72.5%). 4.1.5. Tabulasi Silang Tabel 4.4. Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar Berdasarkan Umur di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tahun 2015 No 1 2 3 Pengetahuan Baik Cukup Kurang Jumlah <20 Tahun F % 1 2.5 1 2.5 Umur 20-30 Tahun F % 11 27.5 21 52.5 5 12.5 37 92.5 >35 Tahun F % 2 5.0 0 2 5.0 Total F 13 22 5 40 % 32.5 55.0 12.5 100.0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berpengetahuan cukup sebanyak 22 orang (55.0%) dengan mayoritas umur 20-35 Tahun sebanyak 21 orang (52.5%), minoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (12.5%) dengan minoritas umur 20-35 tahun sebanyak 5 orang (12.5%). 35 Tabel 4.5. Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar Berdasarkan Pendidikan di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tahun 2015 Pendidikan No 1 2 3 Pengetahuan Baik Cukup Kurang Jumlah Tidak Sekolah/SD F % 1 2.5 6 15.0 2 5.0 9 22.5 SMP/SMA F 7 13 3 23 % 17.5 32.5 7.5 57.5 Total Diploma/ Sarjana F % 5 12.5 3 7.5 8 20.0 F 13 22 5 40 % 32.5 55.0 12.5 100.0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berpengetahuan cukup sebanyak 22 orang (55.0%) dengan mayoritas pendidikan SMP/SMA sebanyak 13 orang (32.5%), minoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (12.5%) dengan minoritas pendidikan tidak sekolah / SD sebanyak 6 orang (15.0%) Tabel 4.6. Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar Berdasarkan Pekerjaan di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tahun 2015 No 1 2 3 Pengetahuan Baik Cukup Kurang Jumlah Pekerjaan Tidak Bekerja Bekerja F % F % 10 25.0 3 7.5 9 22.5 13 32.5 3 7.5 2 5.0 22 55.5 18 45.0 Total F 13 22 5 40 % 32.5 55.0 12.5 100.0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berpengetahuan cukup sebanyak 22 orang (55.0%) dengan mayoritas tidak bekerja 36 sebanyak 13 orang (32.5%), minoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (12.5%) dengan minoritas ibu tidak bekerja sebanyak 2 orang (5.0%). Tabel 4.6. Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar Berdasarkan Paritas di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tahun 2015 No 1 2 3 Pengetahuan Baik Cukup Kurang Jumlah Primipara F % 5 12.5 6 15.0 3 7.5 14 35.5 Paritas Skundipara F % 4 10.0 8 20.0 2 5.0 14 35.5 Multipara F % 4 10.0 8 20.0 12 30.0 Total F 13 22 5 40 % 32.5 55.0 12.5 100.0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berpengetahuan cukup sebanyak 22 orang (55.0%) dengan skundipara dan multipara sebanyak 8 orang (20.0%), minoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (12.5%) dengan minoritas ibu skundipara sebanyak 2 orang (5.0%). 37 4.2 Pembahasan Setelah dilakuakan penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar Di Desa Lau Solu Tahun 2015 di peroleh informasi sebagai berkut: 4.2.1 Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan di dapatkan bahwa dari 40 responden, mayoritas responden memiliki pengetahuan cukup sebanyak 22 orang (55%), dan minoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (12.5%). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Saragih (2011) tentang Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Pemberian Imunisaasi Dasar pada Bayi di Puskesmas Polonia Tahun 2011 dari 35 responden didapatkan bahwa mayoritas memiliki pengetahuan yang cukup sebanyak 19 orang (54,3%). Menurut Notoatmodjo (2010) menyatakan bahwa pengetahuan (knowledge) adalah hasil pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan peraba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang di dasarkan oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak di dasari oleh pengetahuan. Menurut hasil penelitian Maya Sari (2009) semakin tinggi pengetahuan seseorang makin mudah untuk menerima informasi tetapi sebaliknya dengan pengetahuan yang rendah akan menghambat untuk menerima informasi. 38 Imunisasi dasar adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukan sesuatu kedalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang (Lisnawati, 2011). Menurut Marimbi (2010) imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukan kuman atau produkkuman yang sudah di lemahkan atau di matikan. Dengan memasukan kuman atau bibit penyakit tersebut di harapakan tubuh dapat menghasilkan Eat anti yang pada akhirnya nanti di gunakan tubuh untuk melawan kuman atau bibit penyakit. Menurut asumsi peneliti tidak ada kesenjangan antara teori dan penelitian dimana mayoritas responden memiliki pengetahuan cukup sebanyak 22 orang (55%), sehingga kemampuan responden untuk mengikuti, mencari dan menerima ilmu pengetahuan baru tentang imunisasi dasar baik yang diperoleh dari tenaga kesehatan, kader, media elektronik, media cetak, dan masyarakat menjadi kurang. Hal tersebut menyebabkan kurangnya motivasi atau minat responden untuk membawa bayinya ke Posyandu untuk Imunisasi Dasar dengan alasan responden merasa takut akan efek samping imunisasi seperti demam dan merasa tidak peduli untuk melakukan imunisasi dasar pada bayi. 4.2.2 Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Berdasarkan Umur Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berpengetahuan cukup sebanyak 22 orang (55.0%) dengan mayoritas umur 20-35 tahun sebanyak 21 orang (52.5%), minoritas responden berpengetahuan kurang 39 sebanyak 5 orang (12.5%) dengan minoritas umur 20-35 tahun sebanyak 5 orang (12.5%). Berdasarkan hasil penelitian Perangin-angin (2014) tentang Gambaran Karakteristik Ibu Dengan Pengetahuan Pemberian Imunisasi Dasar Di Desa Suka Raya Kecamatan Pancur Batu Tahun 2014 dari 66 responden didapatkan bahwa mayoritas responden berpengetahuan Kurang sebanyak 48 orang (76.8%) dengan responden yang memiliki umur 20-30 tahun sebanyak 30 orang (45.5%) dan minoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 18 orang (27.3%) dengan responden yang memiliki umur <20 4 orang (6.1%). Menurut Mubarak (2011) dengan bertambahnya umur seseorang akan mengalami perubahan aspek fisik dan psikologis (mental). Secara garis besar pertumbuhan fisik terdiri atas 4 kategori yaitu berdasarkan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru. Perubahan ini terjadi karena pematangan pada aspek psikologi atau mental, taraf berfikir seseorang menjadi semakin matang dan dewasa. Menurut asumsi peneliti tidak ada kesenjangan antara teori dan penelitian bahwa responden yang berumur 20-35 tahun berpengetahuan cukup. Hal ini disebabkan karena responden yang umurnya lebih muda memiliki daya ingat atau pola fikiran yang tinggi sehingga pengetahuan yang diperoleh selama pendidikan ataupun yang diperoleh dari luar pendidikan seperti dari petugas kesehatan dan media massa lebih memiliki daya ingat yang kuat dibandingkan responden yang memiliki usia lebih tua. 40 Selain itu, pada usia 20-35 tahun responden lebih aktif lagi mencari informasiinformasi terbaru serta penyuluhan-penyuluhan khususnya tentang imunisasi dasar. Hal ini merupakan salah satu faktor yang mendukung sehingga mayoritas memiliki pengetahuan cukup. 4.2.3. Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar Berdasarkan Pendidikan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukandari 40 responden diperoleh bahwa mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 22 orang (55%), mayoritas responden berpendidikan SMP/SMA sebanyak 23 orang (57,5%) dan minoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (12.5%) dengan minoritas pendidikan Diploma/Sarjana 8 orang (20%). Berdasarkan penelitian Perangin-angin (2014) tentang Gambaran Karakteristik Ibu Dengan Pengetahuan Pemberian Imunisasi Dasar Di Desa Suka Raya Kecamatan Pancur Batu Tahun 2014 dari 66 responden diperoleh bahwa mayoritas responden yang berpendidikan menengah sebanyak 35 orang (53.0%) dan minoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 18 orang (27.3%) dengan responden berpendidikan menegah sebanyak 17 orang (25.8%) dan responden berpendidikan rendah sebanyak 1 orang (1.5%). Menurut Mubarak (2012) Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan sesorang kepada orang lain agar dapat memahami suatu hal. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya pengetahuan yang dimiliki tingkat 41 pendidikan yang rendah, maka akan menghambat perkembangan sikap orang tersebut terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Menurut Asumsi peneliti bahwa tidak ada kesamaan antara hasil penelitian denga penelitian Perangin-angin (2014) dimana pendidikan menengah memiliki pengetahuan kurang, tetapi hasil penelitian diperoleh bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan cukup. Hal ini dikarenakan responden yang berpendidikan menengah cukup berminat untuk mencari informasi tentang tanda-tanda bahaya jika anak tidak diimunisasi sehingga mau mengikuti penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan oleh petugas kesehatan. Oleh karena itu, semakin tinggi pendidikan seseorang maka rasa ingin tahu untuk mencari informasi terkini dari berbagai sumber informasi sehingga semakin mudah pula bagi para ibu untuk menerima informasi ksususnya tentang imunisasi dasar. 4.2.4. Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar berdasarkan Pekerjaan Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berpengetahuan cukup sebanyak 22 orang (55.0%) dengan mayoritas ibu tidak bekerja sebanyak 13 orang (32.5%), minoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (12.5%) dengan minoritas ibu bekerja sebanyak 2 orang (5.0%). Menurut Mubarak (2007) lama bekerja adalah kejadian yang pernah yang dialami seseorang dalam berintarksi dengan lingkungannya. Ada kecendrungan pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusaha melupakannya, namun jika 42 pengalaman tehadap obyek tersebut menyenangkan maka secara psikologis aka timbul kesan yang sangat membekas dalam emosi kejiwaannya. Berdasarkan penelitian Perangin-angin (2014) tentang Gambaran Karakteristik Ibu Dengan Pengetahuan Pemberian Imunisasi Dasar Di Desa Suka Raya Kecamatan Pancur Batu Tahun 2014 dari 66 responden diperoleh bahwa mayoritas responden memiliki pekerjaan Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 59 orang (89.8%) dan minoritas responden memiliki pekerjaan Wiraswasta 7 orang (10,6%). Menurut hasil penelitian Widawati (2012) dalam Perangin-angin (2014) sebagian besar ibu memiliki aktivitas rumah tangga pemberian imunisasi pada bayi berhubungan dengan ibu yang tidak bekerja karna ibu lebih banyak mempunyai waktu di rumah sehingga pemberian imunisasi dapat tepat waktu. Hal ini diperkuat dengan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kumiati (2008) dalam Perangin-angin (2014) bahwa status pekerjaan seorang ibu dapat berpengaruh terhadap kesempatan dan waktu yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dengan cara menambah pengetahuan tentang imunisasi dan perhatian terhadap kesehatan anak-anaknya. Menurut Asumsi peneliti dari hasil penelitian diatas, diketahui bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dan hasil penelitian. Karena dari hasil penelitian dapat diperoleh mayoritas responden yang berpengetahuan cukup adalah ibu yang tidak bekerja atau hanya sebagai ibu rumah tangga. Hal ini disebabkan karena aktivitas ibu rumah tangga yang tidak begitu sibuk dan hanya tinggal dirumah sehingga infromasi 43 atau penyuluhan tentang imunisasi sekaligus jadwal untuk pemberian imunisasi dasar pada bayi lebih banyak diterima dari petugas kesehatan sehingga untuk pemberian imunisasi pada bayi dapat dilakukan dengan tepat waktu. 4.2.5. Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar berdasarkan Paritas Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang berpengetahuan cukup sebanyak 22 orang (55.0%) dengan skundipara dan multipara sebanyak 8 orang (20.0%), minoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (12.5%) dengan minoritas ibu skundipara sebanyak 2 orang (5.0%). Menurut Prawirohardjo (2009) dalam Perangin-angin (2011) dibedakan menjadi primipara, multipara, dan grandemultipara. Berdasarkan hasil penelitian Comelia (2011) tentang Gambaran Karakteristik Ibu mengenai Pengetahuan Imunisasi Dasar di Desa Kerangsari Kecamatan Binong Kabupaten Subang dari 50 responden diperoleh bahwa mayoritas ibu multipara sebesar 100% memiliki pengetahuan baik dan minoritas ibu primipara sebesar 36.8% memiliki pengetahuan kurang. Menurut asumsi peneliti, Ibu skundipara dan multipara akan memilki lebih banyak pengalaman dan pengetahuan tentang imunisasi dasar daripada ibu yang primipara. Dengan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki ibu skundipara dan multipara akan lebih memperhatikan kebutuhan anaknya terutama dalam hal kesehatan termasuk imunisasi dasar, dimana informasi yang didapat dari tenaga kesehatan maupun media massa cukup sehingga pengetahuan tentang imunisasi tersebut lebih baik. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tahun 2015”. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Distribusi karakteristik ibu tentang Imunisasi Dasar di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tahun 2015 mayoritas responden berdasarkan umur adalah 20-35 tahun sebanyak 37 orang (92.5 %) dan minoritas responden pada umur <20 tahun sebanyak 1 orang (2.5 %), mayoritas responden berdasarkan pendidikan yaitu responden yang berpendidikan SMP/SMA sebanyak 23 orang (57.5%) dan minoritas responden yang Diploma/Sarjana 8 orang (20%), mayoritas responden berdasarkan pekerjaan yaitu yang bekerja sebanyak 22 orang (55%) dan minoritas responden yang tidak bakerja sebanyak 18 orang (45%), mayoritas responden berdasarkan paritas adalah primipara dan skundipara masing-masing 14 orang (355) dan minoritas responden multipara sebanyak 12 orang (30%). b. Pengetahuan ibu tentang Imunisasi Dasar di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tahun 2015 mayoritas responden mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 22 orang (55%), dan minoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (12.5%). 44 45 5.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan disarankan kepada : a. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti diharapkan untuk meningkatkan wawasan tentang penelitian ini dan dapat menjadi referensi serta sumber informasi bagi peneliti berikutnya dengan jenis penelitian yang sama agar dapat menghasilkan penelitian yang lebih baik. b. Bagi Institusi Pendidikan Institusi Pendidikan diharapkan menambah referensi dan sumber bacaan mengenai gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada bayi untuk mempermudah peneliti melakukan penelitian selanjutnya. c. Bagi Posyandu Dahlia di Desa Lau Solu Kecamatan Mardingding Tenaga kesehatan Posyandu Dahlia diharapkan lebih aktif lagi meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya Imunisasi Dasar pada Bayi seperti memotivasi kader agar lebih aktif dalam pelaksanaan Posyandu agar Ibu lebih mengerti dan mau membawa bayinya untuk melakukan Imunisasi pada bayinya. DAFTAR PUSTAKA Achmad, 2009. Petunjuk teknis Reaksi Samping Imunisasi. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta ; Rineka Cipta. Deni, 2010. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta. Eva, 2014. Gambaran Karakteristik Ibu Dengan Pengetahuan Pemberian Imunisasi Dasar Di Desa Suka Raya Kecamatan Pancur Batu Tahun 2014. Karya Tulis Ilmiah : D-III Kebidanan Sekolah TinggiIlmu Kesehatan Sumatera Utara. Lisnawati Lilis 2011. Generasi Sehat melalui Imunisasi . Jakarta : CV. Trans Info Media Marimbi, 2010. Tumbuh kembang status Gizi dan Imunisasi Dasar pada Balita. Yogyakarta : Nuha Medika. Mubarak. 2011. Promosi Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. . 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Pusparina. 2010. Hubungan tingkat Pengetahuan Ibu dan dukungan Suami dengan kepatuhan ibu dalam memberikan Imunisasi Dasar. Denpasar Profil WHO, 2007. Survey rata-rata Pelaksanaan Imunisasi , 2010. Derajat Kesehatan Anak Untuk Imunisasi Profil Depkes, 2004. Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas Profil Dinkes, 2007. Cakupan Imunisasi Dasar di Wilayah Tangerang Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Tahun 2007 Proverawati, 2010. Imunisasi dan Vaksinasi. Yogyakarta : Nuha Medika Pusparina, 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dan Dukungan Suami Dengan Kepatuhan Ibu dalam MMemberikan Imunisasi Dasar. Denpasar. 46 47 Ranuh, dkk. 2011. Pedoman Imunisasi Di Indonesia, Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. Rosera, 2014. Panduan Imunisasi Anak. Jakarta : PT. Kompas Medika Rosita, 2011. Tingkat Pengetahuan Ibu tentang pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Puskesmas Polonia Fakultas ilmu keperawatan. Universitas Darma Agung Medan. Satgas PP IDAI, 2014. Panduan Imunisasi Anak. Jakarta : Kompas Zaluchu, F. 2011. Praktis Penelitian Kesehatan. Medan: Perdana Publishing LAMPIRAN I INFORMED CONSENT Perihal : Pemberian Informasi dan Persetujuan Dengan Hormat, Saya adalah mahasiswi Program studi D-III Kebidanan STIKes SU akan melakukan penelitian dengan judul “ Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar di Desa Lau Solu kecamatan Mardingding Tahun 2015”, yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi D-III Kebidanan STIKes SU. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Dasar di Desa Lau Solu kecamatan Mardingding Tahun 2015. Partisipasi Ibu Hamil dalam penelitian ini bersifat sukarela, ibu-ibu bebas memilih atau menolak menjadi responden dalam penelitian, silahkan ibu-ibu menandatangani surat persetujuan ini pada tempat yang telah disediakan dibawah sebagai bukti sukarelawan. Terimakasih atas partisipasi ibu dalam penelitian ini Responden ( Peneliti ) ( Misrani Br. Tarigan ) 48 49 LAMPIRAN II KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DI DESA LAU SOLU KECAMATAN MARDINGDING TAHUN 2015 I. Petunjuk Pengisian Kuesioner a. Isilah data yang ada pada lembar kuesioner ini dengan benar b. Pilih salah satu jawaban yang menurut anda benar c. Pilih salah satu jawaban dengan cara memberi tanda silang (X) pada jawaban yang menurut Anda benar d. Setiap pertanyaan diisi dengan 1 jawaban II. Identitas Responden 1. No responden : 2. Umur responden : a. < 20 tahun b. 20-35 tahun c. > 35 tahun 3. Pendidikan terakhir : a. Tidak sekolah, SD b. SMP, SMA/Sederajat c. Diploma/ Sarjana 4. Pekerjaan : a. Ibu Rumah Tangga b. Wiraswasta d. Pegawai Swasta e. Bertani 5. Jumlah anak : a. Primipara b. Sekundipara Grandemultipara c. PNS c. Multipara dan 50 III. Kuisioner Pengetahuan 1. Apakah yang dimaksud dengan Imunisasi ? a. kegiatan pemantauan tumbuh kembang bayi b. Suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan tubuh bayi terhadap penyakit c. Pencatatan jumlah angka kejadian kesakitan bayi d. Upaya mengakibatkan timbulnya penyakit pada bayi 2. Apakah yang menjadi tujuan dilakukannya Imunisasi kepada bayi ? a. Untuk memberikan kekebalan kepada bayi agar dapat mencegah penyakit b. Untuk menjadikan bayi selalu imunisasi c. Untuk memperlihatkan bayi tentang imunisasi d. Untuk menambah kegiatan ibu saja 3. Menurut pengetahuan anda ada berapa imunisasi yang harus di dapat bayi ? a. 5 b. 10 c. 15 d. 20 4. Dibawah ini manakah yang bukan merupakan mamfaat Imunisasi ? a. Melindungi bayi dan anak dari penyakit berbahaya b. Mencegah terjadinya sakit berat, cacat atau kematian c. Mencegah meluasnya penyebaran penyakit tertentu d. Menambah usia bayi sedini mungkin 51 5. Menurut responden berapa kali imuniasi polio yang harus di dapat bayi ? a. 1 kali b. 2 kali c. 3 kali d. 4 kali 6. Mengapa bayi harus mendapatkan imunisasi polio? a. Agar bayi dapat terhindar dari penyakit polio b. Agar bayi yang imunisasi gampang sakit c. Agar bayi yang tidak imunisasi tahan dengan penyakit d. Agar bayi dapat cepat pertumbuhan 7. Apakah keunggulan bayi yang mendapatkan Imunisasi dengan bayi tanpa imunisasi ? a. Bayi yang imunisasi kebal terhadap penyakit b. Bayi yang imunisasi gampang sakit c. Bayi yang tidak imunisasi tahan dengan penyakit d. Tidak terdapat perbedaan diantara keduanya 8. Dibawah ini manakah yang bukan merupakan faktor penyebab tidak terpenuhinya Imunisasi ? a. Faktor ketidakpedulian Ibu b. Faktor kurangnya pengetahuan ibu tentang imunisasi c. Faktor pekerjaan Ibu yang sibuk d. Faktor tidak tersedianya pelayanan kesehatan 52 9. Apa yang dimaksud dengan imunisasi polio? a. suatu penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada bayi b. suatu penyakit yang dapat mencegah kelumpuhan c. agar bayi selalu sehat d. untuk menjaga daya tahan tubuh bayi 10. Dibawah ini adalah alasan ibu tidak melakukan imunisasi pada bayinya , kecuali ? a. Menganggap imunisasi tidak perlu b. Tidak adanya waktu senggang ibu c. Ibu ingin bayinya kebal terhadap penyakit d. Kurangnya pengetahuan tentang angka kesakitan bayi 11. Efek samping imunisasi polio adalah? a. Bayi lemas b. Bayi sehat c. Bayi mengalami obesitas d. Bayi demam dan diare 12. Imunisasi Polio adalah untuk mencegah penyakit : a. TBC b. Campak c. Polio d. Hepatitis 53 13. Imunisasi Polio keempat diberikan pada bayi ? a. Umur 4 bulan sampai umur 6 bulan b. Umur 6 bulan c. Umur 7 bulan d. Umur 8 bulan 14. Salah satu penghambat bayi tidak dapat di Imunisasi adalah ? a. Akibat Demam b. Bayi yang obesitas c. Bayi sehat d. Akibat bayi banyak minum ASI 15. Imunisasi Polio ketiga diberikan pada bayi ? a. Umur 1 bulan b. Umur 2 bulan c. Umur 3 bulan sampai umur 5 bulan d. Umur 4 bulan 16. Untuk siapakah manfaat imunisasi ? a. Untuk anak b. Untuk keluarga c. Untuk Negara d. Semua jawaban diatas benar 54 17. Pencegahan yang paling efektif terhadap penyakit polio adalah ? a. Pemberian vaksin polio b. Pemberian vaksin campak c. Pemberian vaksin hepatitis d. Pemberian vaksin BCG 18. Imunisasi yang dapat mencegah bayi dari penyakit hepatitis adalah : a. Campak b. BCG c. Hepatitis d. Polio 19. Dibawah ini yang merupakan jenis-jenis imunisasi dasar adalah : a. BCG, Campak, Polio, Rabies, Hepatitis b. Campak, BCG, Menengitis, Polio, Hepatitis c. Hepatitis, Campak, Polio, BCG, Pneumokokus d. BCG, Campak, Polio, Hepatitis, DPT 20. Imunisasi yang dapat mencegah bayi dari penyakit polio adalah ? a. Imunisasi Campak b. Imunisasi BCG c. Imunisasi Hepatitis d. Imunisasi Polio 55 KUNCI JAWABAN Kuesioner Pengetahuan : 1. B 2. A 3. A 4. D 5. D 6. A 7. A 8. D 9. A 10. C 11. D 12. C 13. A 14. A 15. C 16. D 17. A 18. C 19. D 20. D 56 LAMPIRAN III TABEL MASTER GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI BAYI TENTANG IMUNISASI DASAR DI DESA LAU SOLU KECAMATAN MARDINGDING TAHUN 2015 No Responden Umur 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 Pendidikan 3 2 2 3 3 2 1 1 2 2 1 2 2 1 3 3 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 3 Pekerjaan 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 Paritas 1 1 1 1 3 1 3 1 2 2 3 1 3 2 1 1 1 2 2 3 2 3 1 2 2 2 3 3 2 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 3 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 4 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 5 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 6 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 7 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 9 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 10 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 No Item Kuisioner Pengetahuan 11 12 13 14 15 16 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 17 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 19 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 20 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 Skor Kategori 17 12 13 17 17 5 10 6 17 18 10 15 10 12 14 14 3 5 10 9 8 17 13 4 8 13 8 15 9 2 1 1 2 2 0 1 0 2 2 1 2 1 1 1 1 0 0 1 1 1 2 1 0 1 1 1 2 1 57 LANJUTAN MASTER TABEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI BAYI TENTANG IMUNISASI DASAR DI DESA LAU SOLU KECAMATAN MARDINGDING TAHUN 2015 No Responden Umur 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Pendidikan Pekerjaan 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 Paritas 2 1 3 3 2 3 3 2 1 1 2 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 2 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 4 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 5 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 6 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 7 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 8 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 9 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 10 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 No Item Kuisioner Pengetahuan 11 12 13 14 15 16 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 17 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 18 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 19 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 20 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Skor Kategori 10 10 9 10 13 14 16 16 17 17 15 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 Keterangan: Umur : 1. <20 Tahun 2. 20-35 Tahun 3. >35 Tahun Pendidikan Kuisioner Pengetahuan : 0.Salah 1. Benar : 1. Tidak Sekolah, SD 2. SMP, SMA/ Sederajat 3. Diploma dan Sarjana Kategori Pengetahuan Pekerjaan : 1. Bekerja 2. Tidak Bekerja : 0. Kurang 1. Cukup 2. Baik Paritas : 1. Primipara 2. Skundipara 3. Multipara 4. Grande Multipara 58 59 60 61 62