Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 2 (1) PENGARUH TEKNIK

advertisement
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 2 (1)
PENGARUH TEKNIK PERNAPASAN LAMBAT TERHADAP ADAPTASI NYERI
PERSALINAN PADA IBU HAMIL INPARTU KALA I
THE EFFECT OF SLOW BREATHING TECHNIQUE TOWARD
THE ADAPTATION OF PREGNANT WOMEN AGAINST
LABOR PAINS IN THE FIRST STAGE OF APERTURE
Ivonelacrisna Lingkan Maringka, Moudy Lombogia, Tinneke Tandipajung
Mahasiswa Jurusan Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra
Indonesia Tomohon
Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon
ABSTRACT
Childbirth is a natural process. However, if they are not examined and taken care well, many mothers feel scared and tense during the childbirth. It
is because of the risk and ignorance of the mothers concerning the parturition process. A lot of pregnant women assume that parturition process is
merely processes of forcing and pushing the baby out. Hence, the only two things are the center of the attention. Breathing technique enables to
improve the adaptation of women against labor pains in the first stage of aperture.The study aims to gain an overview of the Effect of Slow Breathing
Technique toward the Adaptation of Pregnant Women against Labor Pains in the First Stage of Imperture. The design of the research is employed
Quasy Experimen Non Randomized performed in the maternity room of Prof. dr. R.D. Kandou General Hospital Manado. The sample in this
research is 44 women who are in the inclusive criteria. The independent variable is Health (prenatal) Education. Meanwhile, the dependent variable
is the adaptation of pregnant women against labor pains in the first stage of aperture. The data is gained through observation and analyzed by using
wilcoxon test with a significant value = 0,0. 5The result of the study shows that there is an Effect of Slow Breathing Technique toward the Adaptation
of Pregnant Women against Labor Pains in the First Stage of Imperture before and after the education is conducted i.e. 0,000.Therefore, it can be
concluded that there is a significant Effect of Slow Breathing Technique toward the Adaptation of Pregnant Women against Labor Pains in the First
Stage of Imperture before and after the education. Hopefully, the study can be developed in the next more specific research by improving the
weaknesses.
Keywords: Slow Breathing Technique, Laboring Pain.
ABSTRAK
Persalinan peristiwa alami, namun apabila tidak diperiksa atau diberi perawatan dengan benar
banyak ibu yang merasa takut dan tegang saat melahirkan, Ini disebabkan oleh resiko atau
ketidaktahuan ibu tentang proses persalinan. Banyak ibu hamil berpikir bahwa, proses kelahiran
itu sekedar proses mengejan dan mendorong bayi keluar sehingga hanya dua inilah yang terusmenerus menjadi pusat perhatian. teknik bernapas mampu meningkatkan adaptasi terhadap
nyeri persalinan pada ibu inpartu kala satu. Dalam penelitian ini bertujuan mendapatkan
gambaran umum tentang Pengaruh Teknik Pernapasan Lambat Terhadap Adaptasi Nyeri
Persalinan Pada Ibu Hamil Inpartu Kala I. Desain penelitian yang digunakan yaitu Quasy
Experiment non randomized yang dilakukan di ruang bersalin BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou
manado. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 44 orang yang termasuk dalam kriteria inklusif.
Variabel independen yaitu perlakuan. Variabel dependen yaitu adaptasi nyeri persalinan pada
ibu hamil inpartu kala I. Data didapatkan melalui observasi. Data di analisis dengan
menggunakan uji Wilcoxon dengan nilai kemaknaan  = 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa ada Pengaruh Teknik Pernapasan Lambat Terhadap Adaptasi Nyeri Persalinan Pada Ibu
Hamil Inpartu Kala I sebelum dan setelah dilakukan perlakuan yaitu 0,000. Hal itu dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan Pengaruh Teknik Pernapasan Lambat Terhadap
Adaptasi Nyeri Persalinan Pada Ibu Hamil Inpartu Kala I sebelum dan setelah dilakukan
perlakuan. Diharapkan penelitian ini dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya yang
lebih spesifik dengan memperbaiki kelemahan-kelemahan.
Kata Kunci : Teknik Pernapasan lambat, Adaptasi Nyeri Persalinan
20
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 2 (1)
PENDAHULUAN
Persalinan peristiwa alami, namun
apabila tidak diperiksa atau diberi perawatan
dengan benar banyak ibu yang merasa takut
dan tegang saat melahirkan, Ini disebabkan
oleh resiko atau ketidaktahuan ibu tentang
proses persalinan, (Susanti, 2008). Menjelang
masa persalinan, banyak ibu yang telah
berlatih pernapasan, Namun, masih ada
sebagian ibu yang tidak tahu pentingnya cara
bernapas dalam proses persalinan. Dan
meskipun banyak yang telah melatihnya,
kadang kala mereka lupa dan gagal
menerapkan cara bernapas yang baik disaat
persalinan, (Kuswandi dkk, 2010).
Lebih dari 200 juta wanita hamil.
Sebagian besar kehamilan berakhir dengan
kelahiran bayi hidup pada Ibu yang sehat
walaupun demikian pada kasus kelahiran
bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi
menjadi suatu masa yang penuh ketegangan,
rasa nyeri, rasa takut, penderitaan dan
bahkan kematian, (WHO, 2003). Di Indonesia
sendiri mencapai jumlah persalinan sekitar
5.000.000 per tahun, (Manuaba, 2001).
Sedangkan di Rumah Sakit Umum Prof.
Dr.R.D. Kandou data dari bulan Januari 2010
sampai November 2010 jumlah persalinan
mencapai 1440 orang.
Pada tahap akhir pembukaan lengkap
biasanya timbul kontraksi yang sangat kuat.
Bila ibu berusaha melawan rasa sakit
kontraksi atau berusaha menahannya, justru
rasa nyeri yang lebih parah yang akan
dialami. Betapa tidak
menyenangkannya
rasa nyeri yang menghebat ini karena sang
ibu masih harus bergulat untuk melahirkan
bayinya, diperlukan pernapasan yang teratur
untuk mencukupkan pasokan oksigen bagi
ibu dan bayinya. Wanita yang tanpa
disadarinya bernapas pendek dan cepat saat
sedang bersalin, hanya separuh dada atas
yang terisi oksigen, padahal bayi didalam
kandungan mendapatkan oksigennya dari
darah ibu. Belum lagi selama persalinan otototot rahim berkontraksi dengan kuat sehingga
dibutuhkan lebih banyak oksigen dari pada
biasanya. Sehingga kekurangan oksigen
akan membuat detak jantung ibu berpacu
lebih cepat, sehingga kehabisan napas dan
cepat lelah, (Kuswandi dkk, 2010).
Banyak ibu hamil berpikir bahwa,
proses kelahiran itu sekedar proses
mengejan dan mendorong bayi keluar
sehingga hanya dua inilah yang terusmenerus menjadi pusat perhatian. Padahal
cara bernapas juga berpengaruh besar bagi
lancarnya proses kelahiran, (Manuaba, 2001)
Selain itu saat melahirkan biasanya ibu
menghasilkan banyak karbon dioksida
didalam aliran darahnya, yang mengurangi
pasokan oksigen untuk bayi. Jadi bernapas
secara teratur dan rileks bukan hanya
menghasilkan proses persalinan
yang
nyaman, tapi juga meningkatkan pasokan
oksigen bagi bayi, (Kuswandi dkk, 2010).
Berdasarkan
hasil
penelitian
tentang
pengaruh teknik pernapasan terhadap
adaptasi nyeri persalinan pada inpartu kala
satu fase aktif di rumah sakit, didapatkan
bahwa teknik bernapas mampu meningkatkan
adaptasi terhadap nyeri persalinan pada ibu
inpartu kala satu. Fase aktif yang
berdasarkan hasil uji Wilcoxon, (Riwidikdo,
2009). Pengamatan awal yang dilakukan
penulis pada tanggal 8 November 2010,
terdapat dua pasien yang dalam persalinan
Kala satu pada fase aktif dengan tingkat
adaptasi nyeri persalinan ada pada kriteria
kurang (< 56%). Setelah melakukan teknik
pernapasan lambat pada ibu inpartu kala satu
pada fase aktif, dapat mempengaruhi tingkat
adaptasi nyeri persalinan ibu pada kriteria
baik (75%).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif yang bersifat Quasy
Experimen Non Randomized dimana peneliti
melakukan pengamatan awal terlebih dahulu
sebelum diberikan intervensi,
setelah itu
diberikan intervensi, kemudian dilakukan
posttest (pengamatan akhir), (Aziz, 2009).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisa Univariat
Penelitian tentang pengaruh teknik
pernapasan lambat terhadap adaptasi nyeri
ibu hamil inpartu Kala I, dimana pengambilan
data dilaksanakan melalui perlakuan dan
observasi. Intervensi untuk melakukan
penilaian dibagi atas pra-test dan pasca test
pada responden yang sama sebelum dan
setelah dilakukan intervensi. Sampel dalam
penelitian ini adalah Ibu hamil inpartu kala I
pada fase aktif dan sesuai dengan kriteria
inklusi penelitian.
21
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 2 (1)
Gambar 3 menunjukkan bahwa dari
44 responden dalam penelitian ini paling
banyak
beragama
Kristen
Protestan
berjumlah 28 orang (64%).
1).Distribusi Responden Menurut Umur.
20-29
Tahun
30
68%
40-49
Tahun
1
2%
30-39
Tahun
13
30%
4) Distribusi
IRT
34
77%
20-29
Tahun
Gambar 1: Distribusi Responden Menurut Umur
di
Ruang Bersalin BLU. RSU. Prof. Dr. R.D.
Kandou Manado Januari 2011-Februari 2011
Responden
S2
2
4%
SD
9
20%
Menurut
Swasta
PNS
Gambar 4. menunjukkan bahwa dari
44 responden dalam penelitian ini paling
banyak pekerjaan IRT berjumlah 34 orang
(77%).
SD
SLTP
SMA
S1
S2
5) Adaptasi nyeri ibu hamil inpartu Kala I
di Ruang Bersalin BLU. RSU. Prof. Dr.
R.D.
Kandou
Manado
sebelum
diberikan perlakuan.
SLTP
6
14%
SMA
24
55%
Swasta
4
9%IRT
Gambar 4:’ Distribusi Responden Menurut pekerjaan di
Ruang Bersalin BLU. RSU. Prof. Dr. R.D.
Kandou Manado Januari 2011-Februari 2011
Pendidikan.
S1
3
7%
Menurut
PNS
6
14%
Gambar 1 menunjukan bahwa dari 44
responden dalam penelitian ini paling banyak
berumur 20 – 29 Tahun sejumlah 30 Orang
(73%).
2) Distribusi
Responden
Pekerjaan.
Gambar 2: Distribusi Responden Menurut Pendidikan di
Ruang Bersalin BLU. RSU. Prof. Dr. R.D.
Kandou Manado Januari 2011-Februari 2011
Kurang
37
84%
Gambar 2. menunjukkan bahwa dari 44
responden dalam penelitian ini paling banyak
pendidikan SMA berjumlah 24 orang (55%).
Baik
0
0%
Cukup
7
16%
Kurang
Cukup
3) Distribusi Responden Menurut Agama.
Gambar 5: Distribusi Responden menurut Adaptasi nyeri
ibu hamil inpartu Kala I sebelum diberikan
perlakuan di Ruang Bersalin BLU. RSU. Prof.
Dr. R.D. Kandou Manado Januari 2011Februari 2011
Kristen
Protestan
Kristen
Protestan
28
64%
Islam
Katolik
Gambar 5. menunjukkan bahwa dari 44
responden adaptasi nyeri ibu hamil inpartu
Kala I sebelum diberikan perlakuan sebagian
besar kurang sebanyak 37 orang (84%).
Budha
Islam
16
36%
Hindu
6) Adaptasi nyeri ibu hamil inpartu Kala I
di Ruang Bersalin BLU. RSU. Prof. Dr.
R.D.
Kandou
Manado
sesudah
diberikan perlakuan.
Gambar 3:
Distribusi
Responden
Menurut
Agama di Ruang Bersalin BLU. RSU. Prof. Dr. R.D.
Kandou Manado Januari 2011-Februari 2011
22
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 2 (1)
Cukup
10
23%
Perlakuan sebanyak 34 orang (77%). Dari
hasil uji statistik dengan menggunakan uji
Wilcoxon diperoleh nilai (Asymp. Sig. 2Tailed) signifikan yaitu p = 0,000 yang lebih
kecil dari  . 0,05. Artinya H1 diterima dan H0
di tolak.
Baik
34
77%
Kurang
0
0%
Kurang
Cukup
PEMBAHASAN
Hasil uji statistik wilcoxon menunjukkan
bahwa ada pengaruh teknik pernapasan
lambat terhadap adaptasi nyeri memiliki nilai
yang signifikan yaitu 0,000 dimana nilai
tersebut lebih kecil dari α . 0,05. Dengan
demikian H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini
menunjukkan terdapat perbedaan adaptasi
nyeri ibu hamil inpartu Kala I sebelum dan
setelah dilakukan Perlakuan di Ruang
Bersalin BLU. RSU. Prof. Dr. R.D. Kandou
Manado Februari 2011. Berdasarkan gambar
5 hasil penelitian ditemukan dari 44
responden penelitian tidak dapat beradaptasi
terhadap nyeri persalinan pada ibu hamil
inpartu kala I dalam kategori kurang
sebanyak 37 orang (84%), dan kategori
cukup 7 orang (16%). Hal ini menunjukkan
bahwa Persalinan peristiwa alami, namun
apabila tidak diperiksa atau diberi perawatan
dengan benar banyak ibu yang merasa takut
dan tegang saat melahirkan. Berdasarkan
hasil penelitian diatas, teknik pernapasan
lambat dipengaruhi oleh:
1. Umur responden
2. Tingkat pendidikan responden
3. Pekerjaan responden
Umur responden pada penelitian ini
menunjukkan bahwa penelitian ini sebagian
besar termasuk dalam usia dewasa yaitu 2029 tahun. Maka hal ini menunjukkan bahwa
responden memiliki usia ideal untuk hamil
dan mempunyai anak. Karena dengan usia
yang ideal diharapkan responden tersebut
juga telah memiliki pengetahuan yang cukup
tentang kehamilan itu sendiri. Dengan
demikian kesiapan mental seseorang lebih
baik
terutama
dalam
menghadapi
kehamilannya. Karena dengan bertambahnya
umur seseorang maka kematangan dalam
berpikir semakin baik sehingga akan
termotivasi dalam memeriksakan kehamilan,
juga mengetahui akan pentingnya Antenatal
Care. Sejalan dengan pendapat Nursalam
2001, bahwa semakin cukup umur, tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang akan
lebih
matang
dalam
berpikir
dan
bekerja.selain itu dipengaruhi oleh anjuran
pemerintah untuk tidak melahirkan pada usia
terlalu muda.(data statistic Indonesia 1999,
2004). Selanjutnya sebagian besar ibu hamil
pada penelitian ini juga di dominasi
Gambar 6: Distribusi Responden menurut Adaptasi nyeri
ibu hamil inpartu Kala I sesudah diberikan
perlakuan di Ruang Bersalin BLU. RSU. Prof.
Dr. R.D. Kandou Manado Januari 2011Februari 2011
Gambar 6. menunjukkan bahwa dari 44
responden adaptasi nyeri ibu hamil inpartu
Kala I sesudah diberikan perlakuan sebagian
besar baik sebanyak 34 orang (77%).
Analisis Bevariat
Pada penelitian ini terdapat satu
kelompok data observasi pengaruh teknik
pernapasan lambat terhadap adaptasi nyeri
ibu hamil inpartu Kala I.
Tabel 1:
Pengaruh
teknik
pernapasan
lambat
terhadap adaptasi nyeri ibu hamil inpartu
Kala I Di Ruang bersalin BLU. RSU. Prof. Dr.
R.D. Kandou Manado Januari 2011- Februari
2011. Melalui Uji Statistik Wilcoxon
Menggunakan Program SPSS v.17.0
Adaptasi Nyeri ibu hamil Pre & Post
Post
Pre Kurang
Cukup
Total
Cukup
Baik
Total
Count
10
27
37
% of Total
22.7%
61.4%
84.1%
Count
0
7
7
% of Total
.0%
15.9%
15.9%
Count
10
34
44
% of Total
22.7%
77.3%
100.0%
Negative Ranks
0
Positive Ranks
44
Ties
0
Signifikansi
p = 0,000
Z
-5,989
Tabel di atas menunjukkan bahwa
perbandingan teknik pernapasan lambat
terhadap adaptasi nyeri ibu hamil inpartu Kala
I di Ruang Bersalin BLU. RSU. Prof. Dr. R.D.
Kandou Manado, ditemukan adanya adaptasi
nyeri ibu hamil inpartu Kala I setelah
diberikan Perlakuan lebih baik dari pada
sebelum diberikan Perlakuan dan hasil
adaptasi nyeri ibu hamil inpartu Kala I
berbeda sebelum dan setelah diberikan
Perlakuan. Sedangkan hasil adaptasi nyeri
ibu hamil inpartu Kala I setelah diberikan
Perlakuan lebih baik dari sebelum diberikan
23
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 2 (1)
berpendidikan SMA yaitu 24 orang (55 %), ini
dikarenakan pendidikan SMA termasuk
pendidikan
yang
cukup
baik
akan
pengetahuan dalam proses persalinan
Nursalam,
2001,
berpendapat
bahwa
semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang
maka
semakin
baik
pula
tingkat
pengetahuannya.
Dan
menurut
Crow, pendidikan adalah suatu proses
dimana pengalaman atau informasi diperoleh
sebagai
hasil
dari
proses
belajar.
Sedangkan Dictionary
of
Educatioun,
mengatakan
bahwa
pendidikan
dapat
diartikan suatu proses dimana seseorang
mengembangkan kemampuan sikap dan
bentuk
tingkah
laku
lainnya
dalam
masyarakat dan kebudayaan. Hasil penelitian
menunjukkan responden yang beragama
Kristen mencapai 28 orang (64%). Ini
disebabkan sebagian besar penduduk di
wilayah Sulawesi utara beragama Kristen
yaitu 65 %. Selanjutnya hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebagian responden
tidak bekerja yaitu 34 orang (77 %) hal ini
menunjukan hamil berpeluang besar terjadi
pada ibu rumah tangga dibandingkan dengan
harus bekerja diluar rumah. Dengan demikian
diharapkan para ibu lebih mempunyai waktu
dalam memeriksakan kehamilannya, karena
ibu yang bekerja lebih sering tidak
mempunyai waktu dalam memeriksakan
kehamilannya seperti yang dikatakan oleh
Nursalam 2001,bahwa pekerjaan bukanlah
sumber kesenangan tetapi lebih banyak
merupakan cara mencari nafkah yang
membosankan,
berulang
dan
banyak
tantangan dan bekerja pada umumnya
menyita waktu. Ibu yang bekerja mempunyai
kesibukan yang banyak sehingga tidak
mempunyai waktu untuk memeriksakan
kehamilan.
Hal ini didukung oleh pendapat yang
mengatakan bahwa Menurut teori dari
Sarwono (2006), persalinan dan kelahiran
merupakan kejadian fisiologis yang normal,
kelahiran seorang bayi merupakan peristiwa
sosial yang ibu dan keluarga menantikannya
selama 9 bulan, namun dalam keadaan takut
dan tidak tahu mengejan maka terganggulah
proses persalinan yang disebabkan juga oleh
berbagai faktor yaitu faktor psikologi, faktor
fisik dan faktor mengejan, mengejan yang
lebih lama digabungkan dengan menahan
napas menyebabkan peningkatan tekan
intratoraks, penurunan aliran darah balik
vena. Penurunan curah jantung dan
penurunan tekan arteri ibu. Semakin lama
usaha mengejan menyebabkan penurunan
fungsi plasenta dan dapat menyebabkan
hipoksia janin.
Hasil
yang
ditemukan
dalam
penelitian ini, bahwa tidak dilakukannya
teknik pernapasan lambat pada ibu hamil
inpartu kala I mempengaruhi nyeri responden
terhadap persalinan karena di beri perlakuan,
sehingga dalam penelitian ini responden
menunjukkan adaptasi nyeri dari kurang 37
orang (84%) menjadi baik 34 orang (77%)
karena adanya perlakuan.
Berdasarkan hasil penelitian tentang
pengaruh teknik pernapasan terhadap
adaptasi nyeri persalinan pada inpartu kala
satu fase aktif di rumah sakit, didapatkan
bahwa teknik bernapas mampu meningkatkan
adaptasi terhadap nyeri persalinan pada ibu
inpartu kala satu.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Adaptasi nyeri ibu hamil inpartu Kala I
sebelum diberikan perlakuan sebagian
besar kurang.
2. Adaptasi nyeri ibu hamil inpartu Kala I
sesudah diberikan perlakuan sebagian
besar baik.
3. Ada pengaruh teknik pernapasan lambat
terhadap adaptasi nyeri ibu hamil inpartu
Kala I setelah diberikan Perlakuan di
Ruang Bersalin BLU. RSU. Prof. Dr.
R.D. Kandou Manado.
Saran
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjelaskan
pengaruh
teknik
pernapasan lambat terhadap adaptasi
nyeri ibu hamil inpartu kala I Di Ruang
Bersalin BLU. RSU. Prof. Dr. R.D.
Kandou Manado.
2. Digunakan sebagai langkah awal untuk
penelitian selanjutnya dalam bidang ilmu
keperawatan, khususnya menyangkut
teknik pernapasan lambat terhadap
adaptasi nyeri ibu hamil inpartu kala
satu.
3. Dapat dipakai sebagai sarana untuk
mengoptimalkan pelayanan kesehatan
dalam rangka membantu meningkatkan
derajat kesehatan pada ibu yang akan
melahirkan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan mengucapkan puji dan
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat kasih dan karunia-Nya sehingga
skripsi yang berjudul ” Pengaruh Teknik
Pernapasan Lambat Terhadap Adaptasi Nyeri
24
Buletin Sariputra, Februari 2015 Vol. 2 (1)
Brunner & Suddarth, (2001). Keperawatan
medical Bedah,Jakarta, EGC.
Hidayat, A.A.A, (2007). Riset Keperawatan,
Jakarta, Salemba Medika.
________
(2009).
Metode
Penelitian
Keperawatan dan Teknik Analisa Data,
Jakarta, Salemba Medika.
Irianto, (2008). Struktur Dan Fungsi Tubuh
Manusia, Bandung, CV Yrama Widya.
Kuswandi & Abidin, (2010). Melahirkan Tanpa
Rasa Sakit, Jakarta, BIP.
Lombogia M, Djafar N, Tangka J (2010), Buku
Panduan Penyusunan Proposal Dan
Skripsi Fakultas Keperawatan UNSRIT.
Mander, (2003). Nyeri Persalinan, Jakarta,
EGC.
Manuaba,
(2001).
Kapita
Selekta
Penatalaksanaan
Rutin
Obsetri
Ginekologi Dan KB, Jakarta, EGC.
Martin & Aron, (2007). Memahami Segalanya
Tentang
Kehamilan,
Tangerang,
Karisma.
Mubarak & Chayatin, (2007). Kebutuhan
Dasar Manusia, Jakarta, EGC.
Notoatmodjo, (2005). Metodologi Penelitian
Kesehatan,
Jakarta,
PT
Asdi
Mahasatya.
Nursalam, (2009). Konsep Dan Penerapan
Metodelogi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan,
Jakarta,
Salemba
Medika.
________ (2008). Konsep dan Penerapan
Metodologi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan,
Jakarta,
Salemba
Medika.
Pastuty, (2009). Asuhan Kebidanan Ibu
Bersalin,Jakarta, EGC.
Pearce, (1995). Anatomi Dan Fisiologi Untuk
Paramedis, Jakarta, Gramedia Pustaka
Utama.
Pillitteri, (2002). Perawatan Kesehatan Ibu &
Anak, Jakarta, EGC.
Riwidikdo, (2008). Statistik Kesehatan,
Jogjakarta, Mitra Cendikia Offset.
Saminem,
(2009).
Kehamilan
Normal,
Jakarta, EGC.
Simkin
&Ancheta,
(2010).
Persalinan,
Jakarta, EGC
Simkin, Whalley & Keppler (2007). Panduan
lengkap Kehamilan, Melahirkan Dan
Bayi, Jakarta, Arcan.
Susanti, (2008). Asuhan Keperawatan Ibu
Intranatal, Jakarta, EGC.
Uliyah & Hidayat, (2009). Ketrampilan Dasar
Praktek Klinik, Jakarta, Salemba
Medika.
Widdowson, (2003). Yoga Untuk Kehamilan.
Surabaya, Erlangga.
Persalinan Pada Ibu Hamil Inpartu Kala I”
dapat terselesaikan. Skripsi ini merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Fakultas
Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia
Tomohon.
Penyusunan Skripsi ini tidak lepas
dari bimbingan dan motivasi dari berbagai
pihak. Bersamaan ini perkenankanlah saya
mengucapkan terima kasih sebesar –
besarnya kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang adalah Guru
yang agung dan gembala yang baik bagi
kami.
2. Ketua Yayasan Dharma Bhakti Indonesia
Tomohon, Bapak Fanny Runtuwene, SE
3. Bhikhu DR. Dharma Surya Mahastavira,
MA, Msi, sebagai Rektor Universitas
Sariputra Indonesia Tomohon.
4. Ns. Moudy Lombogia S.Kep, sebagai
Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Sariputra Indonesia Tomohon sekaligus
sebagai pembimbing I yang banyak
membantu dan mengarahkan penulis
sehingga skripsi ini selesai.
5. Ns. Tinneke Tandipajung, S.Pd,S.Kep,
selaku pembimbing II yang telah banyak
membantu dan mengarahkan penulis
sehingga skripsi ini selesai.
6. Drs. Julianus Ake, S.Kep, M.Kep Selaku
Penguji I yang sudah menyediakan waktu
dan memberikan arahan kepada penulis.
7. Ns. Monica Tandiayuk, SPd, S.Kep,
M.Kes selaku Penguji II yang telah
memberikan masukkan, saran dan
arahan kepada penulis.
8. Ns. Johanna Kawonal, BSc, CV,RN
selaku Penguji proposal.
9. Seluruh dosen Fakultas Keperawatan
dan staf tata usaha Universitas Sariputra
Indonesia
Tomohon
yang
telah
membantu penulis selama mengikuti
pendidikan.
10. Direktur, Kepala Instalasi Irina D, dan
Kepala Ruangan Kamar Bersalin BLU
RSUP Prof.Dr. R.D. Kandou yang telah
mengijinkan penulis untuk melakukan
penelitian.
11. Seluruh Responden yang telah bersedia
bekerja sama untuk menjadi bagian objek
dari penelitian penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Bermen A, Snyder S, Kozier B, Erb G, (2009),
Praktek Keperawatan Klinis, Edisi 5,
Jakarta, EGC
Bobak IM, Lowdermilk, 2004, Keperawatan
Maternitas,Edisi 4, EGC, Jakarta
25
Download