PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN BEBAN TERHADAP KEKUATAN OTOT QUADRICEPS DITINJAU DARI JENIS KELAMIN (Studi Eksperimen Pemberian Wigth Training Exercise dan De lorme Pada Mahasiswa Effect Of Different Methods Of Strength Training Expenses Quadriceps Muscle Based On Sex (Experimental Study Granting Waigth Training and De lorme On Student Wishnu Subroto1* , Titin Kartiyani 2 1,2 STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap Jl. Cerme No 24, Sidanegara, Cilacap * [email protected] ABSTRAK Kekuatan otot dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin, ukuran cross sectional otot, jenis serabut otot, tipe kontraksi otot, ketersedian energi dalam aliran darah, hubungan antara panjang dan tegangan otot pada waktu kontraksi dan recruitmen motor unit. Metode penelitian menggunakan rancangan eksperimental. Teknik analisa menggunakan analisis varian dua jalur Two Way Anova. Populasi Remaja berjumlah 40 sampel. Dalam pelaksanaannya 1 kelompok diberikan latihan De lorme dan 1 kelompok lagi diberikan latihan Wigth Training.Teknik pengambilan data menggunakan purposive sampling, teknik pengambilan data dengan Tes 1 Repetion Maximum. Hasil dari penelitian ini (ρ-value = 0,026 < α = 0,05) Ada perbedaan pengaruh antara metode latihan Wigth Training dan latihan delorme terhadap peningkatan kekuatan otot quadriceps, (ρ-value = 0,000 < α = 0,05)Ada perbedaan peningkatan kekuatan otot quadricep antara laki-laki dan perempuan, (ρ-value = 0,201 > α = 0,05) Tidak ada interaksi antara metode latihan dengan jenis kelamin terhadap peningkatan kekuatan otot quadriceps. Kata Kunci: Kekuatan otot, Metode De Lorme, Metode Waigth Traning ABSTRACT Work maximum muscle can increase a person's work ability, which in turn will improve the performance of individuals in the exercise. Muscle strength is influenced by age and gender, cross-sectional size of the muscle, muscle fiber types, the type of muscle contraction, the availability of energy in the bloodstream, the relationship between length and tension on the muscle contractions and the toughest of recruits the motor unit. The research method using experimental designs. Data analysis technique used is the analysis of variance of two lines Two Way ANOVA . Populasi totaling 40 samples. In the execution of one group was given exercises De lorme and one more group given exercise Wigth Training.Teknik data retrieval using purposive sampling. data retrieval technique with Test 1 Repetion Maximum.Hasil of this study (ρ-value = 0.026 <α = 0.05) There is a difference between the effects of training methods Wigth Training and DeLorme exercises to increase the strength of the quadriceps muscle, (ρ-value = 0.000 < α = 0.05) there is a difference in the increase in quadriceps muscle strength between men and women, (ρ-value = 0.201> α = 0.05) there is no interaction between the sexes training methods to increase the strength of the quadriceps muscle. Keywords: muscle strength, Method De Lorme, Waigth Methods Traning Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No. 2, September 2016 88 Pencapaian prestasi olahraga memiliki PENDAHULUAN Kejayaan suatu bangsa dapat dilihat beberapa komponen penting yang perlu dari hasil – hasil prestasi yang diraih oleh menjadi para atlit - atlitnya dalam adalah event - event perhatian. kapasitas Komponen kerja tersebut kardiovaskuler, cabang olah raga baik pada tingkat regional, pulomonal, nasional Banyak agilitas, dan beberapa aspek psikologi dan faktor yang mempengaruhi prestasi para atlit sosial. Performa otot sendiri terdiri dari diantaranya adalah latihan dan pembinaan kekuatan yang terprogram dan berkesinambungan makroskopik otot (Rusli Lutan 1988). maupun internasional. performa otot, daya otot, tahan fleksibilitas, otot, dan dengan ditunjang oleh status gizi yang baik Otot sebagai salah satu komponen dan memadai. Hasil prestasi yang diperoleh yang dapat menghasilkan gerakan melalui pada waktu pertandingan juga dipenggaruhi kontraksinya membutuhkan suatu kekuatan oleh fisik dan mental para atlit. Bila para atlit untuk sering menggikuti event-event turnamen tinggi. Kerja otot yang maksimal dapat yang diadakan secara teratur maka dapat meningkatkan kemampuan kerja seseorang dilihat grafik perkembangan prestasinya. yang pada akhirnya akan meningkatkan Olahraga sendiri kebutuhan bagi merupakan suatu manusia. menghasilkan performance yang prestasi individu dalam berolahraga. Maka Dianggap dari itu untuk mendapatkan peforma yang kebutuhan karena manusia adalah mahluk baik diperlukan adanya kekuatan otot yang yang bergerak. Manusia dalam melakukan baik. aktifitasnya tidak pernah terlepas dari proses Kekuatan otot adalah kemampuan gerak, sebab tidak ada kehidupan tanpa maksimal dari otot untuk berkontraksi. adanya gerakan. Kekuatan otot ini dipengaruhi oleh umur dan Olahraga sendiri bersifat universal. jenis kelamin, ukuran cross sectional otot, Dengan kata lain olahraga dapat dilakukan jenis serabut otot, tipe kontraksi otot, oleh seluruh ketersedian lapisan masyarakat tidak energi dalam aliran darah, memandang suku, ras, agama, latar belakang hubungan antara panjang dan tegangan otot pendidikan, status ekonomi maupun jenis pada waktu kontraksi dan recruitmen motor kelamin. Baik laki laki maupun perempuan unit (Mc. Ardle 1994). dapat melakukan aktifitas olahraga tanpa pengecualian. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No. 2, September 2016 89 Dalam perhitungan analisis variansi METODE Penelitian ini menggunakan metode tentang perbedaan pengaruh antara metode penelitian eksperimen dengan rancangan latihan Wigth Training dan metode latihan faktorial dalam de lorme terhadap kekuatan otot quadriceps, rancangan faktorial 2x2 dijelaskan mengenai hasil perhitungan ANAVA menunjukkan eksperimen faktorial yang hampir atau bahwa metode latihan berpengaruh secara semua taraf dikombinasikan atau disilangkan signifikan terhadap hasil kekuatan otot dengan semua taraf tiap faktor lainnya yang quadriceps. Dengan demikian H0 yang ada ini mengatakan terdapat perbedaan pengaruh memiliki dua faktor dengan taraf sama yaitu antara metode latihan Wigth Training dan metode latihan dan jenis kelamin yang diuji metode latihan de lorme terhadap kekuatan pengaruhnya terhadap peningkatan kekuatan otot diterima. Hal ini terbukti dari perolehan otot quadriceps. harga F0 = 4,225 lebih besar dari Ftabel = 4.08 2x2. dalam Sudjana eksperimen. (2002) Penelitian Jumlah populasi sebesar 40 Sampel dengan nilai probabilitas sebesar 0,026 yang dalam penelitian ini adalah 20 laki – laki lebih kecil dari 0,05. Diketahui bahwa dan 20 standar deviasi kekuatan otot pada metode perempuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan latihan Wigth Training cara sebelum dilakukan penelitian sampel sedangkan standar deviasi kekuatan otot terlebih metode latihan delorme adalah 4,4941. dahulu dilakukan pengukuran kekuatan otot quadriceps dengan tes 1 Dengan Repetion Maximum. Proses pengumpulan diterima dan menyimpulkan bahwa : ada data dalam penelitian ini yang meliputi tes perbedaan pengaruh antara metode latihan awal, pemberian latihan dan tes akhir. Wigth Training dan metode latihan delorme Teknik analisis data yang digunakan adalah terhadap kekuatan otot quadriceps . teknik varian (ANAVA) dua jalur pada α 2. Perbedaan Pengaruh antara kelompok =0.05. demikian adalah 2,9232, hipotesis penelitian laki laki dan kelompok perempuan terhadap kekuatan otot Quadricep . HASIL Jenis kelamin sample yang berbeda 1. Perbedaan Pengaruh antara metode antara laki laki dan perempuan memberikan latihan De lorme dan Wigth Training pengaruh yang berbeda terhadap kekuatan terhadap kekuatan otot Quadricep otot quadriceps. Dari hasil perhitungan analisis varians menunjukkan bahwa jenis Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No. 2, September 2016 90 kelamin berpengaruh secara signifikan terhadap kekuatan otot quadriceps. Dengan menyimpulkan bahwa : tidak ada interaksi antara metode latihan dengan jenis kelamin. demikian H0 yang mengatakan terdapat perbedaan pengaruh antara laki laki dan PEMBAHASAN perempuan terhadap kekuatan otot diterima. Pada hipotesa pertama mengenai Hal ini terbukti dari perolehan harga F0 perbedaan pemberian metode Latihan Wigth = 4,08 Training dan latihan delorme terhadap pada α = 0,05 atau nilai probabilitas sebesar kekuatan otot perolehan harga F0 = 4,225 0,00 yang lebih kecil dari 0,05. Diketahui lebih besar dari F 0,95;1.36 = 4,11 pada α = 0,05 juga bahwa standar deviasi kekuatan otot atau nilai probabilitas sebesar 0,026 yang pada laki laki lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian =25,379 lebih besar dari F adalah 0,95;1.36 2,8838, sedangkan standar deviasi kekuatan otot pada kelompok hipotesis perempuan adalah 3,2843. Dengan demikian menyimpulkan bahwa : ada perbedaan hipotesis pengaruh penelitian diterima dan penelitian diterima antara metode latihan dan Wigth menyimpulkan bahwa : ada perbedaan Trining dan metode latihan de lorme pengaruh antara laki-laki dan perempuan terhadap kekuatan otot quadriceps . Didalam terhadap kekuatan otot quadriceps . proses latihan untuk 3. Interaksi antara metode latihan dan peningkatan kekuatan otot salah satu prinsip jenis kelamin terhadap kekuatan otot dari latihan adalah latihan diberikan secara Quadriceps . progresif atau dikenal dengan nama resisted statistik progresive exercise. Menurut Kisner pada menunjukkan bahwa antara metode latihan buku therapeutic exercise dijelasakan bahwa dan jenis kelamin tidak ada interaksi baik latihan dengan metode Wigth Traning terhadap kekuatan otot quadriceps . Hal ini maupun delorme adalah latihan resisted terbukti dari perolehan F0 = 1,698 lebih kecil progresive exercise (Kisner 170, 1997). Hasil perhitungan dari F 0,95;1.36 = 4,08 pada α = 0,05 atau nilai Latihan dengan metode de lorme probabilitas sebesar 0,201 yang lebih besar dimana pada setiap latihan diberikan beban dari 0,05. Dengan demikian H0 yang yang mengatakan ada interaksi antara metode kesempatan untuk otot beradaptasi sehingga latihan dan jenis kelamin terhadap kekuatan tercapai peningkatan kekuatan otot yang otot quadriceps ditolak. Dengan demikian optimal. Sedangkan pada latihan dengan hipotesis metode Wigth Trining beban maksimal sudah penelitian ditolak dan Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No. 2, September 2016 progresive dapat memberikan 91 diberikan diawal dari otot tersebut sehingga probabilitas sebesar 0,00 yang lebih kecil dapat menyebabkan otot cepat mengalami dari 0,05. Sehingga pada hipotesis ini kelelahan. disimpulkan ada perbedaan pengaruh antara Walaupun kedua bentuk latihan ini dapat meningkatkan kekuatan otot akan laki-laki dan perempuan terhadap kekuatan otot quadriceps. tetapi dalam pelaksanaan pemberian program Kesimpulan ini sesuai dengan teori latihan terdapat perbedaan yang mendasar yang menyatakan bahwa secara struktur otot akibat beban. pada laki - laki memiliki jaringan kontraktil Pemberian metode delorme dimana beban yang lebih banyak. Sedang pada perempuan diberikan dengan beban ringan mengarah lebih banyak kandungkan jaringan adiposa. keberat memberikan dampak pemanasan dan Pada usia adolesen dimana perbedaa ini adaptasi beban tampak dengan lebih berarti, kekuatan otot pemberian antara laki laki dan perempuan tampak perbedaan otot maksimal. pemberian untuk mencapai Sedangkan dalam latihan Wigth Trining dengan pemberian berbeda. beban maksimal, sehingga ada beberapa Perbedaan kekuatan otot tersebut tidak sampel yang tidak dapat menyelesaikan hanya pada kekuatan awal, begitu juga yang program latihan dikarenakan rasa lelah. Hal terjadi ini mungkin dapat terjadi karena pada saat peningkatan kekuatan otot. Pada penelitian pemberian beban maksimal maka otot akan ini tampak bahwa peningkatan kekuatan otot menggunakan energi anaerobik didalam pada laki laki tampak lebih besar dari pada tubuh perempuan. sehingga cepat menimbulkan pada proses adaptasi terhadap kelelahan. Selain itu kelelahan itu juga Ada variabel penganggu yang tidak terkadang menimbulkan rasa nyeri pada hanya menggambarkan adanya perbedaan waktu mengangkat beban, hal ini terjadia kekuatan otot pada laki laki dan perempuan. pada beberapa sampel yang merasa nyeri Variabel itu adalah menyangkut masalah ketika mengangkat beban. psikis. Pada beberapa sampel latihan yang Dari hasil perhitungan analisis varians menunjukkan kelamin karena terhadap dsiberikan latihan beban maka otot akan kekuatan otot quadriceps. Hal ini terbukti membesar. Sebagai perempuan secara psikis dari perolehan harga F0 = 25,379 lebih besar akan merasa tidak nyaman bila ototnya dari F 0,95;1.36 = 4,11 pada α = 0,05 atau nilai membesar. Keadaan ini membuat pada berpengaruh bahwa secara jenis dilakukan pada perempuan tidak optimal signifikan Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No. 2, September 2016 adanya ketakutan bahwa jika 92 kelompok sampel perempuan latihan yang Tidak ada interaksi antara metode latihan dilakukan tidaklah optimal. dengan jenis kelamin terhadap peningkatan Hasil perhitungan hipotesa selanjutnya statistik pada kekuatan otot quadriceps . menunjukkan bahwa antara metode latihan dan jenis kelamin UCAPAN TERIMA KASIH tidak ada interaksi terhadap kekuatan otot Penulis mengucapkan terima kasih quadriceps . Hal ini terbukti dari perolehan kepada semua pihak yang telah terlibat F0 = 1,698 lebih kecil dari F = 4,11 dalam pelaksanaan penelitian ini. Bantuan pada α = 0,05 atau nilai probabilitas sebesar yang penulis terima baik dukungan material 0,201 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini maupun non material dari teman sejawat menunjukan bahwa pemberian latihan beban fisioterapis, pihak UPT PPM STIKES Al- dengan metode Wigth Trining maupun Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap serta pihak dengan metode delorme terhadap sampel STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap dengan jenis kelamin laki laki dan jenis sangat menunjang pelaksanaan penelitian ini. kelamin perempuan tidak 0,95;1.36 memberikan perbedan pengaruh terhadap peningkatan DAFTAR PUSTAKA kekuatan otot. Sehingga dalam pemberian Anonim.Pendidikan jasmani wanita dalam olahraga http://refatana.blogspot.com/wanita-dalamolahraga.html[05-03-2015] Bompa, T.O. 1993. Theory and Methodology of Training : The Key to Athletic Performance. Second Edition. Dubuque. Iowa: Kendall – Hunt Publishing Company. ___________. 1993. Periodization of Strenght. Toronto: New York university. Fakih, Mansour, Analisis Gender dan Transformasi Sosial, Yogyakarta, Pustaka Pelajar Offset, 1999. Ganong, WF. 1995. Fisiologi Kedokteran. Terjemahan. San Fransisco: Appleton and Lange. ___________,WF.1999. Buku ajar fisiologi kedokteran.Edisi 14. EGC ___________,WF.2008. Buku ajar fisiologi kedokteran.Edisi 22. EGC Gardiner M.D. AN.1975.Introduction to movement hlm.12-25. Dalam:The latihan untuk peningkatan kekuatan otot baik bagi laki laki maupun perempuan dapat diberikan dengan kedua metode tersebut. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tersebut diatas serta dengan adanya keterbatasan yang ada maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode latihan WIGTH TRANING latihan delorme dan terhadap peningkatan kekuatan otot quadriceps, Ada perbedaan peningkatan kekuatan otot quadricep yang signifikan antara laki laki dan perempuan., Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No. 2, September 2016 93 principles of exercise therapy,3ir ed. G.Bell and sons Ltd.London Guyton AC.1996. Buku ajar fisiologi kedokteran.Edisi 7. EGC Giriwijoyo, Santoso. 2003. Wanita dan Olahraga. FPOK UPI Bandung. Ismaryati.2008.Tes dan pengukuran olahraga.Cetakan 2. Surakarta.LPP UNS dan UNS Press Kendal &Kendal.1998. Theurapeitic Exercise, Philadelpia Kisner,Carolyn et al.2007.Therapeutic exercise foundation and technique.Edition 5,F.A Davis company.Philadelpia McArdle, Katch.1994.Essentials Of Exercise Physiology, Lea & Febriger, Philadelphia Nala,I Gusti Ngurah. 2011.Prinsip pelatihan fisik olahraga.Udayana University Press Nurhaeni, Ismi Dwi Astuti, Kebijakan Publik Pro Gender, Surakarta, UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press), 2009 Putz, Reinhard. Pabst. Reinhard.2002. Atlas Anatomi Sobotta; Edisi 21, EGC, Jakarta, Rusli Lutan. 1988. Belajar Keterampilan Motorik : Pegantar Teori Dan Metode. Jakarta : Ditjendikti. Salmonns S. Muscles.1995.Gray’s: Anatomy hlm. 738-897. Dalam: The anatomical basis of medicine and surgery,38th ed. Churcil Livingstone. New York. Singgih Santoso, 2004. SPSS Versi 11. Jakarta: Elex Media Komputindo. Sherwood Lauralee, 2011.Fisiologi manusia dari sel ke sistem.EGC Sudjana, 1992. Metode Statistik. Bandung : Tarsito. Sudjarwo. 1995. Ilmu Kepelatihan Dasar. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press. Suharno. HP. 1993. Ilmu Coaching Umum. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta Press. Sharkey, J.B. 2011. Kebugaran dan Kesehatan. RajaGrafindo Persada Jakarta Wilmore, Jack H. Costill, David L. 1999. Physiology of Sport and Exercise. Human Kinetic USA ___________. 1988. Training for Sport and Activity The Physiological Basis of The Conditioning Process. Dubuque. IOWA: Wm C. Brown Publishers. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No. 2, September 2016 94 Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No. 2, September 2016 95