6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Komunikasi Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia yang telah terjalin erat dalam kehidupan sehari-hari manusia. Kata komunikasi berasal dari kata Latin communis yang berarti ”sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti ”membuat sama”. Istilah pertama communis adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang serupa. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Akan tetapi definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada cara berbagi hal-hal tersebut. Frank Dance menemukan tiga dimensi konseptual penting yang mendasari definisi-definisi komunikasi. Dimensi pertama yaitu tingkat observasi, atau derajat keabstrakannya. Misalnya, definisi komunikasi sebagai proses yang menghubungkan satu sama lain bagian-bagian terpisah dunia kehidupan adalah umum, sementara komunikasi sebagai alat untuk mengirim pesan militer, perintah, dan sebagainya lewat telepon, telegraf, radio, kurir, dan sebagainya. Dimensi kedua adaah kesenjangan.Sebagian definisi mencangkup hanya pengiriman dan penerimaan pesan yang disengaja, sedangkan sebagian definisi lainnya tidak menuntut syarat ini.Contoh definisi yang mensyaratkan kesenjangan ini dikemukakan Gerald R. Miller, yakni komunikasi sebagai 7 situasi-situasi yang memungkinkan suatu sumber menstranmisikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. Sedangkan definisi komunikasi yang mengabaikan kesenjangan adalah definisi yang dinyatakan Alex Gode, yakni suatu proses yang membuat sama bagi dua orang atau lebih apa yang tadinya merupakan monopoli seorang atau sejumlah orang. Dimensi ketiga adalah penelitian normatif. Sebagian definisi, meskipun secara implisit, menyertakan keberhasila atau kecermatan, sebagaian lainnya tidak seperti itu. Definisi komunikasi dari John B. Hoben, misalnya mengasumsikan bahwa komunikasi itu harus berhasil: ”komunikasi adalah pertukaran verbal pikiran atau gagasan”. Asumsi dibalik definisi itu adalah bahwa suatu pikiran atau gagasan secara berhasil dipertukarkan. Sebagian definisi lainnya tidak otomatis mensyaratkan keberhasilan ini, seperti definisi komunikasi dari Bernard Berelson dan Gary Steiner: ”komunikasi adalah transformasi informasi”. Jadi informasi tersebut tidak mensyaratkan bahwa informasi harus dierima atau dimengerti. Kata kunci dari komunikasi adalah adanya suatu makna aatau meaning yang terkandung dalam setiap pesan (ide, gagasan, informasi, perasaan dan lain-lain) yang perlu dipahami bersama oleh pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi. Dimulai dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli, maka Suprapto (2011:7) menggolongkan ada tiga utama komunikasi, yaitu pengertian secara etimologis, terminologis dan pragmatis. 8 1. Etimologis, komunikasi dipelajari menurut asal-usul kata, yaitu komunikasi berasal dari bahasa latin communication. 2. terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian pesan pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. 3. Paradigmatis, komunikasi berarti pola yang meliputi sejumlah komponen berkorelasi satu sama lain secara fungsional untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Contohnya, adalah ceramah, kuliah, dakwah, diplomasi dan sebagainya. Demikian pula pemberitaan surat kabar dan majalah, penyiaran radio dan televise dan pertunjukan film di gedung bioskop dan lain-lain. Hafied Cangara (2010:20) menyatakan bahwa komunikasi hanya bisa disebut komunikasi jika memiliki unsur-unsur pendukung yang membangunnya sebgai body of knowledge, yakni: seumber, pesan, media, penerima, pengaruh, umpan balik dan lingkungan. Unsur-unsur ini juga diebut komponen atau elemen. Adapun unsur-unsur yang dimaksud tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1. Sumber Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia sumber bias terdiri dari satu orang, tetapi bias juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi, lembaga atau negara. Sumber sering disebut pengirim, komunikator. 2. Pesan Pesandalam komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada pemirsa. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka 9 melalui media komunikasi. Isinya bias berupa ilmu pengetahuna, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. 3. Media Media adalah yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Media komunikasi ada yang berbentuk saluran antar pribadi, media kelompok da nada pula dalam bentuk media massa. Istilah media banyak digunakan dengan sebutan berbeda, misalnya saluran, alat, sarana. 4. Penerima Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima biasa terdiri dari satu orang atau lebih, bias dalam bentuk organisasi, instasi, departemen, partai atau negara. Penerima bias disebut dengan berbagai macam istilah seperti khalayak, sasaran, komunikan, konsumen, klien, target. 5. Pengaruh Pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. 6. Tanggapan Balik Ada yang beranggapan bahwa tanggapan balik atau umpan balik sebenarnya merupakan salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. 7. Lingkungan Lingkungan adalah factor lain yang dapat memengaruhi jalannya komunikasi. Factor ini dapat digolonkan atas empat macam, yakni 10 lingkungan fisik, lingkungan social budaya, lingkungan psikologi dan dimensi waktu. 2.1.2 Teori Komunikasi Massa Menurut Littlejohn (2002:303) komunikasi massa adalah proses khalayak luas dan proses dimana pesan-pesan dicari, digunakan, dipahami dan dipegaruhi oleh khalayak (Pawito, 2007:16). Menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney komunikasi massa adalah proses pesan yang diproduksi secara banyak dan dapat disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonym dan heterogen (Nurudin, 2007:12).Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Rakhmat, 2003), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Ketika sebuah organisasi menggunakan teknologi sebagai sebuah media untuk berkomunikasi dengan khalayak yang besar, maka akan terjadi komunikasi massa. Teori komunikasi massa kurang lebih harus relevan dengan media, khalayak, waktu, kondisi, dan teoretikus. Teori komunikasi massa dapat dipersonalisasi, teori tersebut dapat mengalami evolusi, dan senantiasa dinamis. Komunikasi massa yaitu, sebuah komunikasi yang ditujukan kepada khalayak dengan menggunakan media massa, atau dapat juga komunikasi secara langsung seperti halnya pada acara seminar-seminar atau diskusi panel. Komunikasi tidak hanya memberi dampak yang positif dalam penerimaan sebuah pesan, tapi kadang juga menimbulkan efek yang kognitif, afektif, dan behavioristik. 11 Jadi pengertian komunikasi massa adalah proses memproduksi suatu pesan dan menyampaikan pesan tersebut agar dapat diterima oleh masyarakat luas, anonym dan heterogen, dimana pesan tersebut dicari, digunakan, dapat dipahami dan dipengaruhi oleh khalayak. Blummer dalam Bungin (2006:98), mengemukakan ada empat komponen sosiologis yang mengandung arti media massa, yaitu: 1. Anggota massa adalah orang-orang dari posisi kelas sosial yang berbeda, jenis pekerjaan berlainan, dengan latar belakang budaya yang bermacam-macam, serta tingkat kekayaan yang beraneka atau berasla dari segala kehidupan dan dari seluruh tingkatan sosial. 2. Massa terdisi dari individu-individu yang anonim. 3. Biasanya secara fisik anggota massa terpisah satu sama lainnya dan hanya terdapat sedikit interaksi atau penukaran pengalaman antaranggota-angggota massa yang dimaksud. 4. Keorganisasian dari suatu massa bersifat longgar, dan tidak mampu untuk bertindak bersama atau secara kesatuan, seperti hanya suatu kerumunan (crowd). 2.1.2.1 Fungsi Komunikasi Massa Fungsi-fungsi komunikasi massa menurut Nurudin (2007:66-93) adalah sebagai berikut : 12 1. Informasi Fungsi yang paling utama dari komunikasi massa adalah untuk mendapatkan informasi 2. Hiburan Fungsi hibutan ini termasuk fungsi yang paling penting karena masyarakat mencari hiburan dengan menonton televisi. 3. Persuasi Menurut Josep A. Devito fungsi persuasi juga penting dalam komunikasi massa. Persuasi berasal dari beberapa sumber: a. Mengukuhkan atau memperkuat sikap kepercayaan dan nilai seseorang. b. Mengubah sikap, kepercayaam dan nilai seseorang. c. Menggerakkan orang untuk melakukan sesuatu. d. Memperkenalkan etika dan menawarkan system nilai. 4. Transmisi kebudayaan Melalui pengalaman atau kebiasaan masing-masing individu, yang menjadi seni atau ilmu yang baru. Lama kelamaan akhirnya budaya komunikasi tersebut akan mengalami perubahanm inilah yang disebut dengan transmisi kebudayaan. 5. Mendorong kohesi sosial Media massa membuat semua masyarakat untuk dapat bersatu. Media massa yang memberitakan tentang kerukunan, inilah yang dimaksud dengan fungsi mendorong kohesi sosial. 13 6. Pengawasan Menurut Laswell, komunikasi massa dengan fungsi pengawasan adalah informasi mengenai kejadia-kejadian yang berada disekitar seseorang. Fungsi pengawasan terbagi menjadi dua, yaitu: pengawasan peringatan dan pengawasan instrumental. Pengawasan peringatan jika terdapat informasi darurat yang tempat kejadiannya dekat dengan seseorang dan terdapat peringatan untuk berhatihati.Pengawasan instrumental adalh informasi yang perlu diketahui oleh masyarakat, dapat berupa berita. 7. Korelasi Fungsi korelasi pada komunikasi massa adalah fungsi yang menghubungkan segala sesuatu dari masayarakat adar sesuai dengan lingkungannya, Menurut Charles R. Wright, korelasi berarti mengitrepretasikan pesan yang berhubungan dengan lingkungan dan tingkah laku dalam mereaksi peristiwa. 8. Pewarisan Sosial Jika media massa seperti televise menayangkan sinetron yang berkonflik sama dengan yang lainny, maka media tersebut sedang melakukan fungsi pewarisan. Begitu pula dengan kisah cerita seseorang yang terkenal, maka media tersebut sedang melakukan pewarisan sosial kepada masyarakatnya. 9. Melawan kekuasaan dan kekuatan represif Media massa sdapat dijadikan sebagai alat untuk memperkuat kekuasaan, namun dapat juga sebaliknya, Media dapat menutup- 14 nutupi masalah yang terjadi pada seseorang yang mempunyai kekuasaan dan media juga dapat membuka masalah tersebut ke masyarakat. 10. Menggugat hubungan trikotonomi Pengertian hubungan trikotomi adalah hubungan yang bertolak belakang antara ketiga pihak, yaitu pemerintah, pers dan masyrakat .ketiga pihak ini tidak pernah mencapai kesepakatan, akibat perbedaan kepentingan setiap pihak. 2.1.2.2 Ciri-ciri Komunikasi Massa Menurut Nurudin (2007:19-32) ciri-ciri dari komunikasi massa adalah sebagai berikut: 1. Komunikatordalam komunikasi massa melembaga Menurut Alexis S. Tan (1981) komunikator dalam komunikasi massa adalah organisasi sosial yang mampu memproduksi pesan dan mengirimkannya secara serempak ke sejumlah khalayak banyak dan terpisah. 2. Komunikasi dalam komunikasi massa bersifat heterogen Komunikan bersifat heterogen, karena penonton televise berasal dari berbagai kelompok dengan keberagaman umur, jenis kelamin, pendidikan, status sosial dan agama. 3. Pesannya bersifat umum Televisi merupakan media massa yang siapapun dapat memilikik dan menonton acaranya, sehingga pesan yang disampaikan tidak 15 boleh bersifat khusus atau hanya ditujukan kepada seseorang atau kelompok tertentu. 4. Komunikasinya berlangsung satu arah Saat menonton tayangan televisi, pesan yang disampaikan hanya satu arah, yaitu dari komunikator melalui media yang disampaikan kepada komunikan. 5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan Saat menonton acara di televisi, maka terdapat juga ratusan penonton lain yang juga sedang menonton acara yang sama, maka pesan yang disiarkan serempak. 6. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis Televisi membutuhkan pemancar untuk menyampaikan siaran atau pesan yang dikirim oleh komunikator kepada komunikan untuk dapat ditonton. 7. Komunikasi massa dikontrol oleh Gatekeeper Gatekeeper berperan sangat penting dalam media massa, karena gatekeeper- lah yang menentukan, mengurangi, menambahkan dan mengontrol pesan sebelum disebarkan. 2.1.3 Media Massa Media massa secara umum dapat diartikan sebagai salah satu alat komunikasi yang membantu terjadinya proses komunikasi. Pada dasarnya media massa dibagi menjadi dua, yaitu media cetak dan media elektronik. Sementara menurut JB. Wahyudi, media massa adalah sarana untuk menyampaikan isi atau 16 pesan atau pernyataan informmasi yang bersifat umum, kepada sejumlah orang yang jumlahnya relative besar, tinggalnya tersebar, heterogen dan anonim, tidak terlembagakan, perhatiannya berpusat pada isi pesan yang sama, yaitu pesan dari media massa yang sama, dan tidak memberikan arus balik secara langgung pada saat itu. (Wiryanto, 2004:3) Media massa menurut Pool adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi interposed ketika antara sumber dan penerima tidak terjadi kontak secara langsung, pesan komunikasi disampaikan kepada penerima melalui perantara media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, film atau televisi (Wiryanto, 2004:3). Seperti yang diungkap kan oleh Dennis McQuail, media massa mempunyai peranan besar dalam dinamika kehidupan masyarakat, baik dalam proses penyampaian pesan, pembentukan dan perubahan sikap maupun menambah pengetahuan (Bungin, 2007:34). Media massa sebagai salah satu institusi sosial memiliki kekuatan besar antara lain: 1.Media massa dapat menarik perhatian dalam memecahkan masalah. 2.Media massa dapat memberikan legitimasi dan status pada seseorang. 3.Media massa itu merupakan saluran bagi proses persuasi dan mobilisasi. 4.Media massa itu merupakan wahana yang dapat memberikan penghargaan dan kepuasan pada publik. Berdasarkan pengertian diatas mengenai media massa ialah sebagai sarana komunikator dalam penyampaian pesan melalui media massa dalam menarik perhatian dan memecahkan masalah dari setiap permasalahan yang ada didalam 17 kalangan masyarakat. Karena media massa juga merupakan suatu agen sosialisasi yang mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan perilaku masyarakat. 2.1.3.1 Efek Media Massa Seperti yang dijelaskan oleh Dennis McQuail bahwa efek media massa memiliki tipologi yang terdiri dari empat bagian yang besar (Bungin, 2007:34), yakni: 1. Efek media merupakan efek yang direncanakan, sebagai sebuah efek yang diharapakan terjadi baik oleh media massa sendiri ataupun orang yang menggunakan media massa untuk kepentingan penyebaran berbagai informasi. 2. Efek media massa yang tidak direncanakan atau tidak dapat diperkirakan, sebagai efek yang benar-benar di luar kontrol media, di luar kemampuan media ataupun orang lain yang menggunakan media untuk penyebaran informasi melalui media untuk mengontrol terjadinya efek media massa. Jadi, pada efek kedua ini media terjadi dalam kondisi tidak dapat diperkirakan dan efek media terjadi dalam kondisi yang tidak dapat di kontrol. 3. Efek media massa terjadi dalam waktu pendek namun secara cepat, instan, dan keras mempengaruhi seseorang atau masyarakat. 4. Efek media massa berlangsung dengan lama dalam waktu yang lama, sehingga mempengaruhi sikap-sikap adopsi inovasi, control sosial ampai dengan perubahan kelembagaan, dan persoalan perubahan budaya. 18 2.1.4 Media Televisi Menurut Widjaja (2002:83) pengertian televisi adalah media massa yang memancarkan suara dan gambar. Sedangkan menurut Mulyana (2005:162) adalah sistem penyiaran gambar yang disertai suara melalui kabel yang diubah menjadi berkas cahaya sehingga dapat dilihat dan didengar. Jadi, pengertian televisi adalah media massa yang memancarkan suara dan gambar sehingga dapat dilihat dan didengar. Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya, yaitu memberikan informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. 2.1.4.1 Karakteristik Televisi Karakteristik televisi adalah sebagai berikut: 1. Audiovisual Televisi dapat didengar sekaligus dilihat (audiovisual), karena televisi dilengkapi dengan gambar dan suara, sehingga keduanya harus ada kesesuaian yang harmonis. 2. Berpikir dalam gambar Pengarah acara adalah pihak yang bertanggung jawab untuk membuat naskah acara atau membaca naskah acara.Pihak ini sebaiknya daoat berpikir dalam gambar, agar dapat merangkai gambar-gambar menjadi sedemikian rupa yang mengandung makna. 3. Pengoperasian lebih kompleks Pengoperasian siaran televisi lebih kompleks dan banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan juga lebih banyak dan harus dioperasikan oleh orang-orang yang terampil shingga media televisi 19 lebih mahal dibandingkan surat kabar dan radio. 2.1.4.2 Fungsi Televisi Menurut Reudi Hoffman, terdapat lima fungsi televisi yaitu sebagai Mulyana (2005:166) berikut: 1. Pengawasan Situasi Masyarakat Dan Dunia Fungsi ini disebut informasi.Fungsi yang sebenarnya adalah mengamati kejadian di dalam masyarakat kemusian melaporkannya sesuai dengan kenyataan yang ditemukan. 2. Menghubungkan Satu Dengan Yang Lain Televisi yang menyerupai mozaik dapat saja menghilangkan hasil pengawasan satu dengan hasil pengawasan yang lain secara jauh lebih gampang daripada sebuah dokumen tertulis. 3. Penyalur Kebudayaan Menyalurkan kebudayaan televisi tidak hanya dicari, tetapi juga ikut mengembangkan kebudayaan.Kebudayaan yang diperkembangan oleh televisi merupakan tujuan pesan khusus di dalamnya. 4. Hiburan Hiburan merupakan rekreasi, artinya berkat hubungan manusia menjadi segar untuk kegiatan-kegiatan lain. 5.Pergerakan Masyarakat Yang Bertindak Dalam Keadaan Darurat. Fungsi ini sering digunakan menjadi bahan diskusi, karena mudah disalahgunakan oleh penguasa. 20 Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa, media televisi merupakan suatu gambaran penting bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi maupun hiburan untuk pengetahuan dan sebagai proses pembentukan diri. 2.1.4.3 Program Acara Kata program berasal dari bahasa inggris programme atau program yang berarti acara atau rencana. Undang-undang Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi lebih sering menggunakan istilah ‘siaran’ yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiensnya (Morrisana,2008:199-200). Gambar 2.1 Jenis Program Siaran (Naratama, 2004:64-66) 21 1.Drama (Fiksi) adalah sebuah format acara televisi yang di produksi dan di cipta melalui proses imaginasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang di rekayasa ulang. 2.Non Drama (Non Fiksi) adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dari realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus menginterpretasi ulang dan tanpa harus menjadi dunia khayalan. 3.Berita adalah sebuah format acara televisi yang di produksi berdasarkan informasi dan fakta atau kejadian dan peristiwa yang berlangsung pada kehidupan masyarakat sehari – hari. 4.Infotainment merupakan gabungan atau hasil perpaduan antara format acara non drama dengan berita. Dimana infotainment adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dengan memperhatikan nilai-nilai faktual dan aktual yang disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu dimana dibutuhkan sifat liputan yang independen. 2.1.4.4 Magazines Show Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam yang lebih menekankan pada aspek menarik suatu informasi ketimbang aspek pentingnya atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi yang lebih panjang yang ditayangkan terpisah dari program berita. (Wibowo, 2009:196). Perbedaannya, kalau program feature satu pokok permasalahan disoroti dari berbagai aspek dan disajikan lewat berbagai format. Sementara itu, magazine bujan hanya menyoroti satu pokok permasalahan, 22 melainkan membahas satu bidang kehidupan, seperti wanita, film, pendidikan dan musik yang ditampilkan dalam rubruk-rubrik tetap dan disajikan berbagai format. Sebagaimana dalam feature, sajian program magazine diantarkan oleh satu atau dua presenter (penyaji) yang sekaligus menjadi penghubung antara rubric yang satu ke rubric kyang lain. Penyaji akan lebih bagus kalau dipilih mereka yang cukup mengenal bidang bahasan. Program magazine bukan siaran berita. Oleh karena itu, gaya sajian, penampilan dan kostum penyaji juga perlu menyesuaikan dengan spesifikasi program itu. 1. Perencanaan. Produser program magazine – sebagaimana produser news (siaran berita) – memiliki redaktur tertentu, beberapa reporter bertugasmencarin dan pembahas. mengumpulkan mereka dan yang menyeleksi materi produksi yang terseleksi sedemikian rupa sehingga antara format yang satu dan format yang lain cukup bervariasi dan semakin meningkat daya tariknya. karena durasi yang cukup panjang apabila sebuah program kurang bervariasi dan menarik, pasti ditinggalkan penontonnya. Desk yang bertanggung jawab pada rubrik tertentu dalam program magazine tidak perlu menunggu tugas dari produser untuk membuat liputan peristiwa yang berhubungan dengan rubriknya. Belum tentu peristiwa 23 atau liputan itu dipakai dalam edisi minggu ini. Namun, minggu berikut mungkin sekali liputan itu dipakai. Penanggung jawab dek berarti semacam redaksi yang terus menerus harus membuat rencana untuk edisi berikutnya. Bersama produser sebagai pengarah atau ketua redaksi, para penanggung jawab desk merencanakan format dan susunan sajian tiap edisi. Para reporter bekerja sama dengan kameraman secara terus menerus berburu peristiwa atau hal-hal yang menarik. melainkan Liputan tidak wawancara harus lapangan berupa kejadian, dengan tokoh masyarakat dan orang yang terlibat dalam suatu peristiwa. 2. Tahapan Pelaksanaan Produksi Didalam penentuan pelaksanaan, produser menentukan terlebih dahulu sajian utama dari program yang diproduksi. Uraian dalam program magazine berarti rekaman gambar ilustrasi yang menarik, sepanjang uraian atau wawancara yang ada. Kekurangan gambar berarti program dapat menjemukan. Dalam hal ini, berdasarkan bidang yang menjadi program magazine tersebut, redaksi dek-dek dapat terus mengumpulkan bahan dari kejadian atau peristiwa setiap hari yang ada hubungannya dengan deknya. 24 Setelah materi terkumoul, kemudian diseleksi. materi produksi yang kurang mememnuhi syarat, baik dari segi isi maupun teknis harus dibuang. Mentoleransikan materi yang jelek sama dengan membiarkan kecerobohan yang menyebabkan penurunan kualitas program. Setelah materi yang terseleksi cukup, dimulailah menyusun dan memasukan materi-materi itu kedalam rubric yang tersedia. penulisan naskah untuk presenter dilakukan paling akhir. setelah semua siap, kemudian program direkam dan di edit. 2.1.5. Penonton Penonton (viewer) berasal dari bahasa Inggris yaitu ‘audience’ (khalayak).Audience dalam komunikasi massa dapat berupa penonton televisi atau pembaca buku, majalah dan sebagainya. Menurut Hiebert dan kawankawan, audience dalam komunikasi massa memiliki lima karakter, yaitu: (Nurudin,2007:104-106) 1. Audience cenderung berisi individu yang berkeinginan untuk berbagi pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial. 2. Audiencecenderung tersebar di beberapa wilayah sasaran. 3. Heterogen, berasal dan terdiri dari beberapa lapisan dan kategori sosial. 25 4. Audiencecenderung anonym, tidak mengenal khalayak lainnya yang juga sama-sama mengakses media. 5. 2.1.6 Audiencesecara dipisahkan dari komunikator. Persepsi Persepsi ditentukan oleh faktor-faktor seperti: 1. Latar belakang budaya 2. Pengalaman masa lalu 3. Nilai-nilai yang dianut 4. Berita-berita yang berkembang Persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi) adalah inti persepsi, yang identik dengan penyandian bolak balik dalam proses komunikasi. Hal ini jelas tampak pada beberapa definisi yang diungkapkan oleh beberapa pakar seperti; John R.Wenburg dan William W.Wilmot: “Persepsi dapat didefinisikan sebagai cara organisme memberi makna, Rudolph F.Verderber: “Persepsi adalah proses menafsirkan informasi indrawi, atau J.Cohen: “Persepsi didefinisikan sebagai interpretasi bermakna atas sensasi sebagai representative objek eksternal”. Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang membuat kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain . (Mulyana, 2007:180) Persepsi ada akibat pengalaman masa lalu yang dipertama oleh nilai-nilai budaya, nilai-nilai yang dianut dan berita-berita. Efek-efek persepsi adalah: (Ardianto dan Lukiati,2007:52-57) 26 1. Efek kognitif Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya. Efek kognitif ini membahas tentang bagaimana media massa membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Melalui media massa, dapat diperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah dikunjungi secara langsung, dari awalnya tidak tahu menjadi tahu. 2. Efek afektif Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya memberi tahu khalayak tentang sesuatu, tetapi diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya. Faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas rangsangan emosional pesan media massa, antara lain: a. Suasana emosional Sebagai contoh, jika menonton acara lawak makan penonton akan tertawajika dalam keadaan senang. b. Skema kognitif Merupakan naskah yang ada dalam pikiran yang menjelaskan alur peristiwa bahwa sang pemeran utama protagonist pada akhirnya akan menang. 27 c. Suasana terpaan (setting of exposure) Film-film yang menampilkan makhluk-makhluk gaib akan membuat pikiran orang yang menonton merasa takut dan berpikir bahwa kehidupan makhluk gaib seperti yang ditonton. d. Predisposisi individual Orang yang melankolis lebih emosional dalam menanggapi tragedy daripada orang yang periang. e. Faktor identifikasi Orang yang menonton film tesebut akan merasa dirinya dalam posisi sang tokoh. 3. Efek behavioral Efek behavioral adalah akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. 2.1.6.1 Jenis-jenis Persepsi Jenis-jenis persepsi pada manusia sebenarnya terjadi menjadi dua, yaitu persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi terhadap lingkungan manusia (persepsi sosial). Kedua jenis persepsi tersebut mempunyai perbedaan yang mencakup : 1.Persepsi terhadap objek (Lingkungan Fisik ) Persepsi lingkungan fisik merupakan proses penafsiran terhadap objek tidak bernyawa yang ada di sekitar lingkungan kita. Terkadang dalam mempersepsi lingkungan fisik, kita melakukan kekeliruan, karena indera kita terkadang menipu kita itulah yang disebut ilusi . Persepsi terhadap objek ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor :latar belakang pengalaman, latar 28 belakang budaya, latar belakang psikologis, latar belakang nilai, keyakinan dan harapan, dan yang terakhir adalah kondisi faktual alat indera. (Mulyana, 2007: 184-190) 2.Persepsi terhadap manusia (Lingkungan sosial) Persepsi sosial adalah proses menangkap arti objek2 sosial dan kejadiankejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Oleh karena itu manusia bersifat emosional, sehingga penilaian terhadap orang akan mengandung resiko. Setiap orang memiliki gambaran yang berbeda mengenai realitas disekelilingnya. Karena setiap orang mempunyai persepsi berbeda terhadap lingkungan sosialnya (Mulyana, 2007:191 ). 2.1.6.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Menurut Jalaluddin Rakhmat ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: 1.Faktor Fungsional Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagai factor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon stimuli itu.Faktor-faktor fungsional yang mempengaruhi persepsi lazim disebut sebagai kerangka rujukan.Menurut kerangka tujuan ini amat berguna untuk menganalisa interpretasi konseptual dari peristiwa yang dialami. 29 2.Faktor Struktual Berasal dari stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu. Para psikolog Gestalt, seperti Kothler, Wartheimer dan Koffka, merumuskan prinsip-prinsip persepsi yang bersifat struktural, yangkemudian dikenal dengan teori gestalt. Menurut teori ini, bila kita mempersepsinya sebagai suatu keseluruhan.Maksudnya jika kita ingin memahami suatu peristiwa, kita tidak dapat meneliti fakta2 yang terpisah, kita harus memandangnya dalam hubungan keseluruhan. (Rakhmat, 2007:55-59) 3.Faktor Budaya Menurut Larry A.Samovar dan Richard E. Porter (Mulyana, 2007:214) terdapat enam unsur budaya yang mempengaruhi persepsi antara lain : a. Kepercayaan dan nilai. Unsur ini bersifat normatif. Menyangkut sesuatu yang baik dan buruk, benar dan salah, positif dan negatif.Apa yang hrs diperjuangkan, apa yang mesti ditakuti. Sopan atau tidak sopan dan sebagainya. b. Pandangan dunia. Unsur ini mempengaruhi persepsi sesorang ketika berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda budayanya. c. Organisasi sosial. Perangkat aturan yang diterapkan oraganisasi akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam organisasi tersebut . d. Tabiat manusia. Watak manusia juga mempengaruhi cara mempersepsikan lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya. 30 e. Orientasi kegiatan. Aspek yang mempengaruhi persepsi kita adalah pandangan tentang aktivitas.Orientasi meliputi suatu rentang pandangan tentang aktivitas. Orientasi kegiatan dari being(siapa seseorang)hingga doing(apa yang dilakukan seseorang) f. Persepsi tentang diri dan orang lain. Hubungan antar individu dalam kelompok bersifat total, baik dilingkungan domestik maupun keluarga maupun publik seperti kantor, konsekuensinya prilaku individu sangat dipengaruhi kelompoknya. 2.2 Teori-teori Pendukung 2.2.1 Teori Individual Differences De Fleur menyampaikan teori “perbedaan individual” dalam komunikasi massa atau yang biasa disebut dengan individual differences. Teori ini menelaah perbedaan-perbedaan di antara individu-individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa sehingga menimbulkan efek tertentu. Teori De Fleur ini secara eksplisit telah mengakui adanya intervensi variabel-variabel psikologis yang berinteraksi dengan terpaan media massa dalam menghasilkan efek. Dari teori perbedaan individu ini, De fleur mengembangkan “Model psikodinamik” yang didasarkan pada keyakinan bahwa kunci dari persuasi yang efektif terletak pada struktur psikologis internal dari individu. Melalui modifikasi inilah respon yang diharapkan muncul dalam perilaku individu akan tercapai. De fleur yang dikutip oleh Effendi (2003:275) , 31 menjelaskan bahwa setiap khalayak akan memberikan respon yang berbeda-beda terhadap pesan-pesan media yang berisi stimulus tertentu. Dan hal itu disebabkan karena karakteristik pribadi dari khalayak tersebut berbeda-beda satu sama lainnya sehingga menimbulkan sikap dan perilaku yang berbeda pula. Kesimpulan dari teori individual differences, adalah bahwa khalayak dalam menerima rangsangan yang disampaikan melalui suatu media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda atau bersifat heterogen, walaupun pesan atau rangsangan yang disampaikan sama, namun dampak atau pengaruh yang terjadi akan berbeda-beda antar satu dengan lainnya. Dengan demikian teori tersebut mencakup upaya mengidentifikasikan kondisi atau keadaan yang menengahi pengaruh pesan pada media yang mengandung atribut rangsangan tertentu dan memiliki interaksi yang berbeda-beda dengan kondisi khalayak dalam menerima pesan atau rangsangan tersebut. (Effendi, 2003:275) 2.2.2 Teori Uses and Gratifications Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Teori Uses and Gratfications, karena pendekatan uses and gratification mempersoalkan apa yang dilakukan audience pada media, yakni menggunakan media untuk pemuas kebutuhannya. Umumnya lebih tertarik bukan kepada apa yang massa (audience) lakukan pada media, tetapi kepada apa yang dilakukan media pada massa. Kuncinya pada teori ini adalah bagaimana media massa menggerakkan perilaku massa . 32 Dalam asumsi ini tersirat pengertian bahwa komunikasi massa berguna (utility); bahwa konsumsi media diarahkan oleh motif (intentionality); dan bahwa pemirsa sebenarnya kepala batu (stubborn), karena penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan psikologis, efek media dianggap sebagai situasi ketika kebutuhan audience itu dapat terpenuhi. Tidak semua audience dipengaruhi secara langsung oleh pesan media, tetapi ketika media tersebut dapat mempengaruhi, maka tidak semua audience dipengaruhi secara sama. Ada dua pendekatan pada orientasi berbagai akibat yang terbatas telah teridentifikasi, yaitu : 1. Perspektif berbagai perbedaan individual melihat kekuatan media sebagaimana dibentuk dengan faktor-faktor personal tersebut yang juga sebagai kecerdasan dan kekuatan diri sendiri; 2. Model kategorisasi sosial, memandang kekuatan media sebagai sesuatu yang terbatas dengan asosiasi para anggota audiens dan berbagai afiliasi kelompok. Hal ini membatasi secara efektif beberapa pesan media yang mempengaruhi apa yang mereka miliki sendiri. Uses and gratifications model meneliti awal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan-harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain) dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan. Penelitian yang menggunakan uses and gratifications model memusatkan perhatian pada kegunaan isi media untuk memperoleh gratifikasi atau pemenuhan kebutuhan. (Nurudin, 2007:191) 33 2.3 Kerangka Operasional Konsep Tabel 2.1 Operasional Konsep Variabel Dimensi Sub Dimensi Persepsi Terhadap Pembawa Acara Manusia Indikator -Pembawa acara sudah sesuai untuk membawakan acara Highlights Otomotif - Pembawa acara berwawasan luas terhadap otomotif. - Pembawa acara dapat membuat situasi kedekatan dengan bintang tamu dan juga penonton. - Pembawa acara menarik secara penampilan. 34 Bintang Tamu - Perlu adanya bintang tamu dalam Highlights Otomotif di setiap episode. - Bintang tamu yang dihadirkan merupakan orang yang mengerti dunia tentang otomotif. - Bintang tamu dapat memberikan inspirasi terhadap penonton. Terhadap Objek Acara -Informasi mengenai otomotif telah disampaikan secara lengkap. - Acara Highlights Otomotif merupakan acara yang menarik. 35 - Acara Highlights Otomotif mampu menginspirasi penonton. - Highlights Otomotif selalu mampu menyajikan topik baru setiap minggunya - Acara Highlights Otomotif dapat dijadikan sebagai acuan dalam mendapatkan pengentahuan akan dunia otomotif. Background/Setting - Setting dalam setiap acara Higlights Otomotif selalu menarik sehingga tidak 36 membosankan - Musik pengiring yang dimainkan pada acara telah cocok dengan suasana acara. - Kualitas suara yang ada dalam Highlights otomotif sudah bagus (Balancing