BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan terhadap Perusahaan Efek yang menjadi anggota Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan para investor yang berkedudukan di Jakarta. Alasan pemilihan Anggota BEJ sebagai obyek penelitian adalah karena sebagian besar volume perdagangan saham di Indonesia adalah di BEJ. Sebenarnya di Indonesia ada dua buah bursa saham, yaitu BEJ dan BES (Bursa Efek Surabaya). Berdasarkan dari data statistik yang diperoleh hingga bulan Oktober 2000, volume perdagangan di BEJ telah mencapai 121,09 milyar saham dengan total nilai transaksi Rp. 111,09 triliun sedangkan volume perdagangan di BES hanya mencapai 5,07 milyar saham dengan total nilai transaksi Rp. 9,36 triliun. Gambar 3.1 Grafik Volume Perdagangan Saham di BEJ dan BES hingga 31 Oktober 2000. Sumber : Development of Indonesian Capital Market - October 2000, Riset - Biro PIR BAPEPAM, http://www.bapepam.go.id 37 38 Sebagai responden dalam penelitian ini adalah perusahaan efek yang menjadi anggota BEJ dan telah berpartisipasi dalam sistem penyelesaian transaksi tanpa warkat yang dikelola oleh KSEI (C-Best), serta para investor yang berkedudukan di Jakarta. Hingga tanggal 1 Maret 2001 terdapat 192 perusahaan efek yang bertindak sebagai Perantara Pedagang Efek (broker) dan 18 bank kustodian yang telah berpartisipasi dalam sistem penyelesaian transaksi efek tanpa warkat yang dikelola oleh KSEI (C-Best). Jumlah efek yang telah diperdagangkan secara tanpa warkat adalah sejumlah 144 efek yang terdiri dari 124 saham tanpa warkat, 2 IPO, 18 dalam proses konversi, 26 waran dan 29 obligasi (C-BEST Statistic, www.ksei.co.id). 3.2 Variabel dan Pengukuran Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sistem penyelesaian transaksi efek. Ada dua macam sistem penyelesaian transaksi efek yang akan dibandingkan dalam penelitian ini, yaitu: sistem dengan warkat dan sistem tanpa warkat (scripless). Sedangkan variabel tidak bebas adalah keamanan transaksi, biaya transaksi, dan kecepatan pelaksanaan dan penyelesaian transaksi. Variabel-variabel keamanan transaksi, biaya transaksi, dan kecepatan pelaksanaan dan penyelesaian transaksi diukur berdasarkan pendapat para responden terhadap masing-masing variabel tersebut di atas. Skala yang digunakan adalah skala ordinal. 39 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Karakteristik Responden A. Keamanan transaksi B. Biaya transaksi C. Kecepatan pelaksanaan transaksi dan settlement D. Lain-lain * Dimensi A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Untuk Perusahaan efek: MKBD Rata-rata nilai transaksi/tahun. Rata-rata volume transaksi/tahun. Bidang usaha perusahaan efek. Jenis perusahaan efek (lokal, asing, campuran) Nasabah perusahaan efek. Sistem back office perusahaan efek. B. Untuk investor perorangan/institusi: 1. Besar dana yang tersedia untuk investasi. 2. Lama melakukan investasi saham di pasar modal. 3. Target jangka waktu investasi. 1. Prosedur penyelesaian kegagalan transaksi. 2. Frekuensi terjadinya kegagalan transaksi. 3. Kerugian yang ditimbulkan akibat kegagalan transaksi. 4. Replacement cost risk. 5. Luquidity risk. 6. Systemic risk. 7. Frekuensi terjadinya kehilangan saham. 8. Pemalsuan saham. Rata-rata Keamanan Transaksi 9. Perbandingan biaya transaksi Pasar Modal Indonesia dengan pasar modal internasional. 10. Biaya kliring dan settlement. 11. Biaya untuk mendapatkan hak atas corporate action. 12. Biaya kusdodi (penyimpanan efek). Rata-Rata Biaya Transaksi 13. Kecepatan proses penempatan pesanan hingga konfirmasi. 14. Kecepatan proses kliring dan settlement. 15. Kecepatan keseluruhan proses transaksi dari penempatan pesanan hingga registrasi. 16. Waktu yang diperlukan untuk registrasi efek. Rata-rata Kecepatan Transaksi 17. Biaya-biaya yang dapat dikurangkan untuk meningkatkan daya saing pasar modal Indonesia. 18. Hal-hal yang menjadi penghalang bagi investor untuk berpartisikasi dalam sistem settlement KSEI. 19. Pendapat mengenai pentingnya keberadaan lantai perdagangan di bursa efek. 20. Kemungkinan pelaksanaan perdagangan saham melalui internet. Notasi* Skala Pengukuran ProfilA1 ProfilA2 ProfilA3 ProfilA4 ProfilA5 ProfilA6 ProfilA7 Ordinal Ordinal Ordinal Nominal Nominal Nominal Nominal ProfilB1 ProfilB2 Ordinal Ordinal ProfilB3 A01XX A02XX A03XX Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal A04XX A05XX A06XX A07XX A08XX AVGXXA B01XX B02XX B03XX Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Rasio Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal B04XX AVGXXB C01XX Ordinal Rasio Ordinal C02XX C03XX Ordinal Ordinal C04XX AVGXXC D17 Ordinal Rasio Nominal D18 Nominal D19 Ordinal D20 Ordinal Catatan: XX = DW (Dengan Warkat) atau TW (Tanpa Warkat) 40 3.3 Definisi Operasional Profil responden merupakan ciri-ciri dari unit sampel yang diteliti. Profil responden dibedakan menjadi dua yaitu profil perusahaan efek dan profil investor. Pada penelitian ini profil perusahaan efek dibedakan berdasarkan besar Modal Kerja Bersih Disesuaikan, rata-rata nilai transaksi per tahun, rata-rata volume transaksi per tahun, macam bidang usaha yang dilakukan, jenis perusahaan sekuritas, nasabah perusahaan sekuritas, dan penggunaan teknologi informasi dalam sistem back office. Sedangkan profil investor ditinjau dari tiga hal yaitu besar dana yang disediakan untuk investasi di pasar modal, lamanya investor melakukan investasi di pasar modal, dan jangka waktu investasi dari investor itu sendiri. Keamanan transaksi menyatakan tingkat keamanan dari proses penyelesaian transaksi efek. Pada penelitian ini keamanan transaksi dijabarkan dalam aspek-aspek yang meliputi prosedur penyelesaian kegagalan transaksi, frekuensi kegagalan penyelesaian transaksi, kerugian yang ditimbulkan akibat kegagalan penyelesaian transaksi, replacement cost risk, liquidity risk, systemic risk, frekuensi terjadinya kehilangan saham, dan kemungkinan terjadinya pemalsuan saham. Keamanan proses penyelesaian transaksi saham dengan dan tanpa warkat dalam penelitian ini diukur berdasarkan pendapat para responden terhadap aspek-aspek tersebut di atas. Jawaban dari masing-masing butir pertanyaan mengenai keamanan transaksi diberi skala 1 sampai dengan 5. Skala 1 menunjukkan transaksi sangat tidak aman dan skala 5 berarti prosedur transaksi sangat aman. 41 Biaya transaksi adalah segala biaya timbul dalam proses penyelesaian transaksi efek termasuk biaya registrasi dan penyimpanan yang akan berpengaruh terhadap daya saing pasar modal Indonesia dengan Pasar Modal Internasional/Global serta tingkat efisiensi pasar modal itu sendiri. Biaya transaksi yang timbul dalam proses transaksi efek dan penyelesaian transaksi ini diukur berdasarkan pendapat para responden terhadap perbandingan antara biaya transaksi di pasar modal Indonesia dengan pasar modal global, biaya kliring dan penyelesaian transaksi efek, biaya registrasi (biaya untuk mendapatkan hak atas corporate action), dan biaya penyimpanan efek pada kustodi. Jawaban dari masing-masing butir pertanyaan mengenai biaya transaksi diberi skala 1 sampai dengan 5. Untuk biaya transaksi, skala 1 menunjukkan biaya transaksi sangat mahal dan skala 5 menunjukkan jika biaya transaksi sangat murah. Kecepatan pelaksanaan transaksi dan penyelesaian transaksi adalah waktu yang diperlukan mulai dari penempatan pesanan hingga selesainya proses registrasi efek (apabila investor menginginkan untuk meregistrasi efek atas namanya guna mendapatkan hak-haknya). Tingkat kecepatan pelaksanaan dan penyelesaian transaksi ditentukan berdasarkan pendapat responden terhadap kecepatan proses penempatan pesanan hingga konfirmasi, kecepatan proses kliring dan settlement, kecepatan pelaksanaan keseluruhan proses transaksi dari penempatan pesanan hingga registrasi, serta waktu yang diperlukan untuk registrasi efek. Jawaban dari masingmasing butir pertanyaan mengenai kecepatan pelaksanaan transaksi diberi skala 1 sampai dengan 5. Dalam hal kecepatan transaksi, skala 1 menunjukkan kecepatan transaksi sangat lambat dan skala 5 menunjukkan kecepatan transaksi sangat cepat. 42 Untuk memambah masukkan dalam penelitian ini, ditambahkan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat responden terhadap upaya peningkatan daya saing pasar modal Indonesia dan hal-hal yang menjadi halangan bagi investor untuk berpartisipasi dalam sistem perdagang tanpa warkat. Selain itu ditambahkan pula dua buah pertanyaan yang berkaitan dengan upaya pengembangan perdagangan efek jarak jauh secara remote trading dan perdagangan efek on-line melalui internet. 3.4 Metode Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan dengan memilih sampel yang representatif. Sebagai target populasi akan ditentukan beberapa perusahaan efek dan investor di Jakarta yang telah banyak melakukan transaksi terhadap saham-saham yang telah dikonversikan ke dalam sistem perdagang tanpa warkat. Sebagai kerangka pemilihan sampel untuk perusahaan efek adalah daftar perusahaan efek yang menjadi anggota BEJ. Penentuan sampel akan dilakukan dengan metode random sampling probabilitas (probability random sampling) atau yang dikenal juga rancangan acak (random). Elemen populasi yang diteliti adalah Perusahaan Efek anggota BEJ dan para nasabahnya selaku investor. Dengan demikian diharapkan seluruh populasi perusahaan efek dan investor dapat terwakili. Berdasarkan sumbernya, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu: 43 1. Data primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari sumber pertama baik dari individu maupun institusi dengan cara wawancara atau kuesioner. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain yang relevan dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner disusun dengan tipe pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang kemungkinan jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak diberi kesempatan memberi jawaban lain (Masri Singarimbun dan Sofian Effendi 1989). Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan studi pustaka terhadap literatur, buku-buku, artikel-artikel, kliping koran, situs-situs internet, serta sumber-sumber media masa lainnya yang berkaitan dengan topik pembahasan. Kuesioner ini dibagikan pada dua kelompok responden yaitu perusahaan efek dan investor. Pertanyaan dalam kuesioner dikelompokkan sesuai dengan tujuan penelitian dimulai dengan pertanyaan mengenai profil responden. Kuesioner dalam penelitian ini berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai keamanan transaksi, biaya transaksi, dan kecepatan pemrosesan transaksi yang berkaitan dengan sistem perdagangan saham dengan warkat dan tanpa warkat. Setiap dimensi yang berkaitan dengan variable utama penelitian (keamanan transaksi, biaya transaksi, dan kecepatan pemrosesan transaksi) diukur dengan menggunakan skala satu sampai dengan lima. 44 3.5 Metode Analisis Pengolahan data dilakukan dengan perhitungan statistik yang diawali dengan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan perangkat lunak SPSS for Windows Release 10.0.1. Tingkat signifikansi (α) yang digunakan dalam uji statistik adalah 5%. Metode analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode uji perbedaan dengan uji-t (t-test). Uji-t adalah uji terhadap hipotesis statistik yang didasarkan pada distribusi t. Distribusi t digunakan untuk menguji hipotesis mengenai nilai parameter, paling banyak dari 2 populasi dan dari sampel yang kecil (small sample size), dimana jumlah sampel n ≤ 30. Syarat lainnya untuk menggunakan distribusi t adalah standar deviasi populasi harus tidak diketahui. Uji-t pada suatu populasi akan menguji apakah rata-rata populasi sama dengan suatu harga tertentu. Sedangkan uji-t dua sampel akan menguji apakah rata-rata dua populasi sama ataukah berbeda secara nyata. Dalam penelitian ini metode statistik yang digunakan adalah statistik parametrik uji-t untuk dua sampel yang berpasangan (paired sample t-test). Sampel berpasangan (paired sample) adalah sebuah sampel dengan subyek yang sama namun mengalami dua perlakukan atau pengukuran yang berbeda. Dengan metode ini dua sampel yang berpasangan akan diuji apakah mempunyai rata-rata yang secara nyata berbeda atau tidak. Sedangkan untuk mengetahui lebih lanjut apakah rata-rata dari suatu sampel lebih kecil atau lebih besar dari rata-rata sampel lainnya dilakukan uji-t untuk satu 45 arah atau disebut juga sebagai pengujian sepihak (one-tailed test). Hipotesis untuk uji-t satu arah untuk dua sampel yang berpasangan dapat dinyatakan dalam notasi: H0 : µ1 = µ2 H1 : µ1 > µ2 atau H0 : µ1 = µ2 H1 : µ1 < µ2 Gambar 3.2 Grafik distribusi t untuk uji-t satu arah dengan H1 : µ1 > µ2. Dalam uji-t satu arah dengan H1 : µ1 > µ2 yang disebut juga sebagai pengujian sepihak atas (upper tail test), rangkaian nilai t di sebelah kanan batas tα (bagian yang diarsir) merupakan apa yang disebut daerah kritis atau daerah penolakan hipotesis atau daerah nyata (region of significance). Rangkaian nilai t di sebelah kiri tα dapat disebut sebagai daerah penerimaan hipotesis atau daerah tidak nyata. Dalam menentukan distribusi t untuk mengestimasi rata-rata dari suatu populasi digunakan derajat kebebasan (df). Derajat kebebasan (degree of freedom) adalah jumlah dari nilai yang dapat dipilih secara bebas. υ = n −1 dimana : υ = derajat kebebasan (df) n = jumlah sampel [3.1] 46 Untuk setiap nilai derajat kebebasan (df), terdapat kurva distribusi t yang berbedabeda. Dalam suatu pengujian hipotesis tertentu dengan distribusi penarikan sampel yang merupakan distribusi t dengan nilai tengah populasi µ dan deviasi standar sampel s, maka nilai t ditentukan oleh persamaan: t = x − µ s n [3.2] dimana: x µ s n = nilai tengah sampel = nilai tengah populasi = simpangan baku (deviasi standar) sampel = jumlah sampel Sebagai contoh, dalam suatu uji-t satu arah bila diyakini bahwa 95% hipotesis (H0) adalah benar (tingkat signifikansi α = 5%), maka nilai t dari suatu sampel statistik yang sebenarnya dengan derajat kebebasan (degree of freedom) n–1 akan terletak di sebelah kiri tα (karena luas daerah di bawah kurva distribusi t di sebelah kiri tα adalah 0,95). Dasar pengambilan keputusan dengan uji-t dapat dilakukan dengan 2 cara: 1. Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel. • Jika statistik hitung (angka t hitung) > statistik tabel (tabel t) maka H0 ditolak. • Jika statistik hitung (angka t hitung) < statistik tabel (tabel t) maka H0 diterima. 2. Berdasarkan nilai probabilitas, dengan tingkat signifikansi (α) 5 %. • Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima. • Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak. 47 Dengan demikian dari hasil pengolahan data dengan uji-t tersebut diharapkan dapat diketahui keakuratan perbedaan antara sistem perdagangan saham dengan warkat dan tanpa warkat. 3.6 Hipotesis Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah mencari pengaruh sistem penyelesaian transaksi saham yang diterapkan dalam perdagangan saham terhadap keamanan transaksi, biaya transaksi termasuk penyelesaian transaksi, dan kecepatan penyelesaian transaksi bagi perusahaan efek dan investor. Gambar 3.3 Kerangka Pemikiran Penelitian Berdasarkan kerangka pemikiran di atas (Gambar 3.3) dapat dirumuskan hipotesis-hipotesis bagi perusahaan efek dan bagi investor sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan efek, keamanan transaksi lebih terjamin. 2. Bagi perusahaan efek, biaya transaksi akan menurun. 3. Bagi perusahaan efek, kecepatan penyelesaian transaksi meningkat. 4. Bagi investor, keamanan transaksi lebih terjamin. 48 5. Bagi investor, biaya transaksi menurun. 6. Bagi investor, kecepatan penyelesaian transaksi meningkat sehingga likuiditas saham yang telah dikonversikan ke sistem scripless akan meningkat.