Kantor Pusat: Jl. Medan Merdeka Barat 21 Jakarta 10110, Indonesia Telepon: (021) 30442615; Faksimili: (021) 30003757 Website: www.indosatooredoo.com Email: [email protected] OBLIGASI BERKELANJUTAN I INDOSAT TAHAP III DAN SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN I INDOSAT TAHAP III TAHUN 2015 PT INDOSAT Tbk. Tanggal Efektif Masa Penawaran Umum : : 4 Desember 2014 4 Desember 2015 JADWAL Tanggal Penjatahan Tanggal Distribusi Obligasi dan Sukuk Ijarah secara Elektronik Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : : : 7 Desember 2015 8 Desember 2015 10 Desember 2015 OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT INDOSAT TBK. (“PERSEROAN”) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM INFORMASI TAMBAHAN INI. PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG DAN SUKUK TAHAP KE-3 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN EFEK BERSIFAT UTANG DAN SUKUK YANG TELAH MENJADI EFEKTIF. PT INDOSAT TBK. KEGIATAN USAHA: Penyelenggara Jaringan dan/atau Jasa Telekomunikasi serta informatika dan/atau jasa teknologi konvergensi Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia Alamat Kantor Pusat: Kantor-kantor Regional: Jl. Medan Merdeka Barat 21 Jakarta 10110, Indonesia Regional Jabotabek, Regional Sumatera, Telepon: (021) 30442615; Faksimili: (021) 30003757 Regional Jawa Barat & Jawa Tengah, Website: www.indosatooredoo.com Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Email: [email protected] Regional Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN I INDOSAT DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR RP9.000.000.000.000,- (SEMBILAN TRILIUN RUPIAH) (”OBLIGASI BERKELANJUTAN I”) DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN TERSEBUT, PERSEROAN AKAN MENERBITKAN DAN MENAWARKAN OBLIGASI BERKELANJUTAN I INDOSAT TAHAP III TAHUN 2015 DENGAN POKOK OBLIGASI SEBESAR RP794.000.000.000,(TUJUH RATUS SEMBILAN PULUH EMPAT MILIAR RUPIAH) (“OBLIGASI”) DAN PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN I INDOSAT DENGAN TARGET SISA IMBALAN IJARAH SEBESAR RP1.000.000.000.000,- (SATU TRILIUN RUPIAH) (”SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN I”) DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN TERSEBUT, PERSEROAN AKAN MENERBITKAN DAN MENAWARKAN SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN I INDOSAT TAHAP III TAHUN 2015 DENGAN SISA IMBALAN IJARAH SEBESAR RP106.000.000.000,(SERATUS ENAM MILIAR RUPIAH) (“SUKUK IJARAH”) Obligasi ini terdiri dari 4 (empat) seri, yaitu Obligasi Seri A, Obligasi Seri B, Obligasi Seri C dan Obligasi Seri D yang masing-masing ditawarkan sebesar 100% VHUDWXVSHUVHQGDULMXPODK3RNRN2EOLJDVL2EOLJDVLLQLGLWHUELWNDQWDQSDZDUNDWNHFXDOL6HUWL¿NDW-XPER2EOLJDVL\DQJGLWHUELWNDQDWDVQDPD37.XVWRGLDQ Sentral Efek Indonesia (”KSEI”), dengan Jumlah Pokok sebesar Rp794.000.000.000,- (tujuh ratus sembilan puluh empat miliar Rupiah), dengan syarat-syarat dan ketentuan Obligasi antara lain sebagai berikut: Seri A : Sebesar Rp201.000.000.000,- (dua ratus satu miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,00% (sepuluh koma nol nol persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi. Seri B : Sebesar Rp301.000.000.000,- (tiga ratus satu miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,25% (sepuluh koma dua lima persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi. Seri C : Sebesar Rp130.000.000.000,- (seratus tiga puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,60% (sepuluh koma enam nol persen) per tahun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun sejak Tanggal Emisi. Seri D : Sebesar Rp162.000.000.000,- (seratus enam puluh dua miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,20% (sebelas koma dua nol persen) per tahun, berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Emisi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak Tanggal Emisi, dimana Bunga Obligasi pertama akan dibayarkan pada tanggal 8 Maret 2016 sedangkan Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi akan dibayarkan pada tanggal 8 Desember 2018 untuk Obligasi Seri A, tanggal 8 Desember 2020 untuk Obligasi Seri B, tanggal 8 Desember 2022 untuk Obligasi Seri C dan tanggal 8 Desember 2025 untuk Obligasi Seri D. 6XNXN,MDUDKLQLGLWDZDUNDQVHEHVDUVHUDWXVSHUVHQGDULMXPODK6LVD,PEDODQ,MDUDK6XNXN,MDUDKLQLGLWHUELWNDQWDQSDZDUNDWNHFXDOL6HUWL¿NDW-XPER Sukuk Ijarah yang diterbitkan atas nama KSEI, dengan jumlah Sisa Imbalan Ijarah sebesar Rp106.000.000.000,- (seratus enam miliar Rupiah) dengan syaratsyarat dan ketentuan Sukuk antara lain sebagai berikut: Seri A : Sebesar Rp65.000.000.000,- (enam puluh lima miliar Rupiah) dengan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp6.890.000.000,- (enam miliar delapan ratus sembilan puluh juta Rupiah) per tahun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun sejak Tanggal Emisi. Seri B : Sebesar Rp41.000.000.000,- (empat puluh satu miliar Rupiah) dengan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp4.592.000.000,- (empat miliar lima ratus sembilan puluh dua juta Rupiah) per tahun, berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Emisi. Cicilan Imbalan Ijarah dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak Tanggal Emisi, dimana Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah pertama akan dibayarkan pada tanggal 8 Maret 2016 sedangkan Cicilan Imbalan Ijarah terakhir sekaligus Tanggal Pembayaran Kembali Sisa Sukuk Ijarah akan dibayarkan pada tanggal 8 Desember 2022 untuk Obligasi Seri A dan tanggal 8 Desember 2025 untuk Obligasi Seri B. Obligasi dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap IV dan/atau tahap selanjutnya (jika ada) akan ditentukan kemudian. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH INI TIDAK DIJAMIN DENGAN AGUNAN KHUSUS BERUPA BENDA ATAU PENDAPATAN ATAU AKTIVA LAIN MILIK PERSEROAN DALAM BENTUK APAPUN SERTA TIDAK DIJAMIN OLEH PIHAK LAIN MANAPUN. SELURUH KEKAYAAN PERSEROAN, BAIK BERUPA BARANG BERGERAK MAUPUN BARANG TIDAK BERGERAK, BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DI KEMUDIAN HARI, KECUALI AKTIVA PERSEROAN YANG DIJAMINKAN SECARA KHUSUS KEPADA PARA KREDITURNYA, MENJADI JAMINAN ATAS SEMUA UTANG PERSEROAN KEPADA SEMUA KREDITURNYA YANG TIDAK DIJAMIN SECARA KHUSUS ATAU TANPA HAK ISTIMEWA TERMASUK OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH INI SECARA PARI PASSU BERDASARKAN PERJANJIAN PERWALIAMANATAN, SESUAI DENGAN PASAL 1131 DAN 1132 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA. SETELAH SATU TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN, PERSEROAN DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) ATAS OBLIGASI DAN/ATAU SUKUK IJARAH YANG BELUM JATUH TEMPO, BAIK SELURUHNYA ATAU SEBAGIAN DENGAN HARGA PASAR. DALAM HAL PERSEROAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) UNTUK SEBAGIAN ATAU SELURUH OBLIGASI DAN/ATAU SUKUK IJARAH, MAKA PERSEROAN MEMPUNYAI HAK UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) TERSEBUT SEBAGAI PELUNASAN ATAU SEBAGAI OBLIGASI DAN/ATAU SUKUK IJARAH YA NG DIBELI KEMBALI UNTUK DISIMPAN DAN YANG DIKEMUDIAN HARI DAPAT DIJUAL KEMBALI DAN/ ATAU UNTUK DIBERLAKUKAN SEBAGAI PELUNASAN. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DAN / ATAU SUKUK IJARAH BARU DAPAT DILAKUKAN SETELAH PENGUMUMAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH. PENGUMUMAN TERSEBUT WAJIB DILAKUKAN PALING SEDIKIT MELALUI 1 (SATU) SURAT KABAR HARIAN BERBAHASA INDONESIA YANG BERPEREDARAN NASIONAL PALING LAMBAT 2 (DUA) HARI SEBELUM TANGGAL PENAWARAN UNTUK PEMBELIAN KEMBALI DIMULAI. RISIKO USAHA UTAMA YANG MUNGKIN DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH PERSAINGAN DARI PARA PEMAIN LAMA DAN PARA PEMAIN BARU DALAM INDUSTRI DAPAT MEMBERIKAN DAMPAK NEGATIF BAGI BISNIS JASA SELULAR PERSEROAN, TERMASUK DI DALAMNYA MUNCULNYA KEBERADAAN BISNIS OTT (OVER THE TOP) DI INDUSTRI TELEKOMUNIKASI. RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG, SELAIN ITU TIDAK TERTUTUP KEMUNGKINAN PERSEROAN MELAKUKAN BUY BACK DI PASAR TERBUKA SETELAH SATU TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH YANG DIDAFTARKAN ATAS NAMA KSEI. OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK MELALUI KSEI DAN AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI. Dalam rangka penerbitan Obligasi dan Sukuk Ijarah ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas efek utang jangka panjang (Obligasi dan Sukuk Ijarah) dari 37)LWFK5DWLQJV,QGRQHVLD³)LWFK´GDQ373HPHULQJNDW(IHN,QGRQHVLD³3H¿QGR´ AAA(idn) (Triple A) AAA (Triple A) id AAA(idn) (Triple A) AAAsy (Triple A Syariah) id Obligasi dan Sukuk Ijarah ini Dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”) Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah yang sekaligus bertindak sebagai Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah yang namanya tercantum di bawah ini menjamin dengan kesanggupan penuh (full comittment) terhadap Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Ijarah Perseroan. PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH YANG SEKALIGUS BERTINDAK SEBAGAI PENJAMIN EMISI OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH PT BCA Sekuritas PT DBS Vickers Securities Indonesia WALI AMANAT OBLIGASI DAN WALI AMANAT SUKUK IJARAH PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) tbk. Informasi Tambahan ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 4 Desember 2015 PT Indo Premier Securities Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I dengan target dana yang dihimpun Rp9.000.000.000.000,- (sembilan triliun Rupiah) dan Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I dengan target sisa imbalan Ijarah sebesar Rp1.000.000.000.000,- (satu triliun Rupiah) kepada OJK di Jakarta dengan surat No. 074/E00-E00A/FIN/14 tanggal 25 September 2014 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608 (“UUPM”) dan peraturan-peraturan pelaksanaannya. Sehubungan dengan Pernyataan Pendaftaran ini, Perseroan telah menerima surat dari OJK No. S-510/D.04/2014 tanggal 4 Desember 2014 perihal Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran dan telah melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2015 dengan jumlah pokok Obligasi sebesar Rp2.310.000.000.000,- (dua triliun tiga ratus sepuluh miliar Rupiah) dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2015 dengan sisa imbalan Ijarah sebesar Rp190.000.000.000,- (seratus sembilan puluh miliar Rupiah). Perseroan merencanakan untuk mencatatkan “Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015” dengan jumlah pokok sebesar Rp794.000.000.000,- (tujuh ratus sembilan puluh empat miliar Rupiah) dan “Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015” dengan Sisa Imbalan Ijarah sebesar Rp106.000.000.000,- (seratus enam miliar Rupiah) pada Bursa Efek Indonesia (“Bursa Efek”). Apabila syarat-syarat pencatatan Obligasi dan Sukuk Ijarah di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015 dan Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015 batal demi hukum dan pembayaran pesanan Obligasi dan Sukuk Ijarah tersebut wajib dikembalikan kepada para pemesan sesuai ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah dan Peraturan No. IX.A.2. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Ijarah ini bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan dalam Informasi Tambahan ini sesuai dengan fungsi mereka, sesuai dengan peraturan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar profesi masing-masing. 6HKXEXQJDQ GHQJDQ 3HQDZDUDQ 8PXP LQL VHWLDS 3LKDN 7HUD¿OLDVL GLODUDQJ PHPEHULNDQ NHWHUDQJDQ DWDX pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Informasi Tambahan ini tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah. Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah yang sekaligus bertindak sebagai Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal lainnya dengan tegas menyatakan tidak WHUD¿OLDVL GHQJDQ 3HUVHURDQ EDLN VHFDUD ODQJVXQJ PDXSXQ VHFDUD WLGDN ODQJVXQJ VHVXDL GHQJDQ GH¿QLVL 3LKDN 7HUD¿OLDVL GDODP 8830 6HODQMXWQ\D SHQMHODVDQ PHQJHQDL 3HQMDPLQDQ (PLVL 2EOLJDVL GDQ 6XNXN ,MDUDK GDSDW dilihat pada Bab VIII tentang Penjaminan Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah dan penjelasan mengenai Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dapat dilihat pada Bab IX Lembaga Dan Profesi Penunjang Dalam Rangka Penawaran Umum. PENAWARAN UMUM OBLIGASI BERKELANJUTAN I INDOSAT TAHAP III TAHUN 2015 DAN PENAWARAN UMUM SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN I INDOSAT TAHAP III TAHUN 2015 INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR INDONESIA MENERIMA INFORMASI TAMBAHAN INI, MAKA DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI OBLIGASI DAN/ATAU SUKUK IJARAH, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN OBLIGASI DAN/ATAU SUKUK IJARAH TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN, ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG/PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT. PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK ADA LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK. PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA KEGIATAN USAHA YANG MENDASARI PENERBITAN SUKUK IJARAH TIDAK BERTENTANGAN DENGAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH SERTA MENJAMIN BAHWA SELAMA PERIODE SUKUK IJARAH KEGIATAN USAHA YANG MENDASARI PENERBITAN SUKUK IJARAH TIDAK AKAN BERTENTANGAN DENGAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PERATURAN OJK NO. 15/POJK.04/2015 TENTANG PT MITRA KOMUNIKASI NUSANTARA TbkPENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL Kantor Operasional/Alamat Surat Menyurat SESUAI KETENTUAN YANG DIATUR DALAM PERATURAN NO. IX.C.11, PERSEROAN WAJIB AXA Tower Lantai 32,PERINGKAT suite 3-5 MENYAMPAIKAN TAHUNAN ATAS SETIAP OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH KEPADA OJK Jl PALING Prof Dr Satrio Kav 18 Selatan LAMBAT 10 Jakarta (SEPULUH) HARI KERJA SETELAH BERAKHIRNYA MASA BERLAKU PERINGKAT Tel. 021-30056255 Fax. DENGAN 021-30056256 TERAKHIR SAMPAI PERSEROAN TELAH MENYELESAIKAN SELURUH KEWAJIBAN YANG Web site : www.mkn.co.id TERKAIT DENGAN OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH YANG DITERBITKAN. Email : [email protected] DAFTAR ISI DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. i DEFINISI DAN SINGKATAN...................................................................................................................iii RINGKASAN........................................................................................................................................ xxii I. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN.................................................................................... 1 II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH................................................................................................ 14 III. PERNYATAAN UTANG............................................................................................................... 16 IV. KETERANGAN TAMBAHAN TENTANG PERSEROAN............................................................. 26 A. ANGGARAN DASAR PERSEROAN.................................................................................... 26 B. STRUKTUR PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN........................ 26 C. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN................................................................................. 26 D. HUBUNGAN PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ANTARA PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM DAN ENTITAS ANAK YANG DIMILIKI LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG......................................................................................................................... 31 E. KETERANGAN RINGKAS TENTANG ENTITAS ANAK YANG DIMILIKI LANGSUNG........ 34 F. KETERANGAN RINGKAS TENTANG ENTITAS ANAK YANG TIDAK DIMILIKI LANGSUNG......................................................................................................................... 43 G. PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK TERAFILIASI DAN PIHAK KETIGA................. 47 H. ASURANSI........................................................................................................................... 48 I. PERKARA YANG DIHADAPI PERSEROAN, DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PERSEROAN, ENTITAS ANAK, DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS ENTITAS ANAK.... 49 J. ASET TETAP YANG DIMILIKI PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK................................... 51 V. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN................................................................... 52 A. UMUM.................................................................................................................................. 52 B. KEGIATAN USAHA.............................................................................................................. 54 C. PROSPEK USAHA............................................................................................................... 65 D. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI)................................................................... 67 VI. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING.................................................................................... 68 VII. PERPAJAKAN............................................................................................................................. 74 VIII. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH............................................................. 76 IX. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM................. 77 i X. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM................................................................................................ 79 XI. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH.................................................... 99 XII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH..................... 128 XIII. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT.............................................................................. 132 XIV. AGEN PEMBAYARAN............................................................................................................... 140 XV. PENYEBARLUASAN INFORMASI TAMBAHAN DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH........................................................................ 141 ii DEFINISI DAN SINGKATAN 3G (3rd Generation) : Generasi ketiga dari standar telekomunikasi bergerak, termasuk Wideband Code Division Multiple Access/Universal Mobile Telecommunication System (WCDMA/UMTS). 3.5G : Sebuah protokol telekomunikasi bergerak yang memberikan jalur evolusi untuk jaringan 3G dan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar, yaitu sampai dengan 14,4 Mbps dari jaringan ke arah perangkat pelanggan. Acasia : Acasia Communication Sdn. Bhd. ACPL : Asean Cableship Pte., Ltd. Afiliasi : Berarti afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 1 UUPM yaitu : (a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; (b)hubungan antara pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut; (c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan di mana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama; (d) hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; (e) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau (f) hubungan antara perusahaan dan Pemegang Saham Utama. Agen Pembayaran : KSEI, yang ditunjuk berdasarkan perjanjian tertulis oleh Perseroan, yang berkewajiban membantu melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi, serta denda (jika ada), Cicilan Imbalan Ijarah, Sisa Imbalan Ijarah, dan Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan (jika ada) kepada Pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah melalui Pemegang Rekening untuk dan atas nama Perseroan setelah Agen Pembayaran menerima dana tersebut dari Perseroan, dengan hak-hak dan kewajiban-kewajiban sebagaimana diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran. Agen Penjualan : Pihak yang menjual Obligasi dan Sukuk Ijarah dalam suatu Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Ijarah, tanpa kewajiban untuk membeli Obligasi dan Sukuk Ijarah. Agunan Dan Jaminan Yang Diperkenankan : a. Agunan dan jaminan Perseroan atau Anak Perusahaan yang telah ada dan/atau yang sedang dalam proses pemberian jaminannya pada saat ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan, dengan ketentuan bahwa apabila aktiva yang dijadikan obyek agunan dan jaminan tersebut telah dilepaskan sebagai jaminan, maka aktiva tersebut dapat diikat lagi sebagai agunan dan jaminan untuk kepentingan pihak selain dari Pemegang Obligasi dan Pemegang Sukuk Ijarah; iii b. Agunan dan jaminan dari pihak yang melakukan penggabungan ke dalam Perseroan atau Anak Perusahaan, atau dari pihak yang menjadi Anak Perusahaan Perseroan, dengan ketentuan bahwa agunan dan jaminan tersebut telah ada sebelum pihak tersebut melakukan penggabungan atau menjadi Anak Perusahaan Perseroan, serta apabila aktiva yang dijadikan obyek agunan dan jaminan tersebut telah dilepaskan sebagai jaminan, satu dan lain hal sebagai akibat penggabungan antara Perseroan dengan Anak Perusahaan, maka aktiva tersebut dapat diikat lagi menjadi agunan dan jaminan untuk kepentingan pihak selain dari Pemegang Obligasi dan Pemegang Sukuk Ijarah; c. Agunan dan jaminan yang diberikan untuk proses tender atau deposit, atau untuk menjamin pembayaran pajak, bea masuk, atau sewa; d. Agunan dan jaminan yang diberikan untuk menjamin kewajibankewajiban tertentu sehubungan dengan utang dagang Perseroan atau Anak Perusahaan yang lazim dilakukan dalam usahanya masing-masing sehari-hari; e. Agunan dan jaminan sehubungan dengan pencadangan pajak yang terutang; f. Agunan dan jaminan untuk pembiayaan perolehan aktiva melalui kredit pada umumnya, kredit ekspor atau supplier, maupun pembiayaan vendor atau sewa guna usaha, dimana aktiva tersebut akan menjadi obyek agunan dan jaminan untuk pembiayaan tersebut dan dalam hal masih dibutuhkan tambahan agunan dan jaminan dalam rangka pembiayaan tersebut, maka pemberian agunan dan jaminan tambahan tersebut diperkenankan sepanjang agunan dan jaminan tambahan tersebut diberikan dalam nilai yang wajar sesuai dengan praktek umum perbankan; g. Agunan dan jaminan yang timbul karena keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap atau yang telah dilaksanakan oleh aparat hukum yang berwenang; h. Agunan dan jaminan yang diberikan dalam rangka pembiayaan pelaksanaan proyek kerjasama Perseroan atau Anak Perusahaan dengan pihak lain di mana pembiayaan atas proyek tersebut diberikan oleh pihak lain (termasuk pihak dengan siapa Perseroan atau Anak Perusahaan bekerja sama); i. Agunan dan jaminan atas aset lainnya dari Perseroan yang timbul dari pembangunan atau ekspansi usaha Perseroan yang nilainya tidak akan melebihi 10% (sepuluh persen) dari total aset Perseroan sebagaimana ternyata dalam laporan keuangan Perseroan terakhir yang telah diaudit; j. Agunan dan jaminan yang terkait dengan Penjualan Aset yang Diperkenankan. Akad Ijarah : Suatu akad yang ditandatangani pada tanggal 23 November 2015 antara Perseroan dengan Wali Amanat Sukuk Ijarah sehubungan dengan pengalihan Obyek Ijarah, berikut perubahan-perubahan dan penambahan-penambahan atasnya. Anak Perusahaan atau Entitas : Anak Perusahaan-perusahaan yang: (a) pemilikan atas saham-sahamnya baik secara langsung maupun tidak langsung dikuasai oleh Perseroan dalam jumlah 50% (lima puluh persen) dari total saham yang dikeluarkan dalam perusahaan yang bersangkutan; dan (b) yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. iv APCN : Asia-Pacific Cable Network yaitu Sistem Komunikasi Kabel Laut yang digunakan sebagai sirkit internasional ke Asia Pasifik. ARPU : Average Revenue Per User, suatu evaluasi statistik untuk mengukur basis pelanggan operator selular, yang dihitung dengan membagi pendapatan recurring dari jasa selular pra bayar dan pasca bayar (biaya penggunaan, jasa nilai tambah, pendapatan interkoneksi dan biaya langganan bulanan), tidak termasuk pendapatan nonrecurring seperti biaya aktivasi dan lelang khusus nomor telepon, untuk periode yang relevan dengan jumlah rata-rata pelanggan pra bayar dan paska bayar. ARPM : Average Revenue Per Minute, pendapatan rata-rata bulanan per menit (dalam Rupiah), yang dihitung dengan membagi pendapatan bulanan dari jasa selular prabayar dan pasca bayar, tidak termasuk pendapatan nonrecurring seperti biaya aktivasi dan lelang khusus nomor telepon, untuk periode relevan, dengan jumlah menit (yang sudah tertagih dan belum tertagih) dari panggilan keluar penggunaan selular pra bayar dan pasca bayar oleh pelanggan untuk periode tertentu. Artajasa : PT Artajasa Pembayaran Elektronis. Aset Infrastruktur Aktif : Berarti fiber, peralatan transmisi, jaringan akses radio, satelit dan aset lain yang berhubungan dengan penyelenggaraan jasa telekomunikasi ATH : Asean Telecom Holdings Sdn Bhd. Axis : PT Axis Telekom, sebelumnya bernama PT Natrindo Telepon Selular. Backbone : Tingkat tertinggi dalam hirarki jaringan dan dirancang untuk menyalurkan trafik yang sangat besar. Backbone dapat berupa switched (sistem switching) (menggunakan ATM, frame relay atau keduanya) atau routed (hanya menggunakan routers dan tidak adaswitches). Link transmisi antara nodes atau fasilitas switching dapat berupa jaringan gelombang mikro, kabel laut, satelit, serat optik atau teknologi transmisi lainnya. Bagian Penjaminan : Bagian penjaminan dari masing-masing Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah dalam Penawaran Umum ini, yang telah mengikatkan diri dengan kesanggupan penuh (full commitment) untuk membeli sisa Obligasi dan Sukuk Ijarah yang tidak habis terjual kepada Masyarakat pada tanggal penutupan Masa Penawaran Umum. Bandwidth : Kapasitas saluran komunikasi. Bapepam dan LK : Bapepam dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 184/PMK.01/2010 tanggal 11-Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan. BHP : Biaya Hak Penggunaan Frekuensi Radio adalah kewajiban yang harus dibayar oleh setiap pengguna frekuensi radio di Indonesia. BHP Frekuensi Radio dibayarkan dimuka untuk periode penggunaan frekuensi satu tahun. v bps : bits per second. BRTI : Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia. BSC : Base Station Controller, suatu perangkat yang berfungsi untuk mengontrol BTS 2G dan konsentrator trafik dari semua BTS yang ditangani oleh satu BSC ke Mobile Switching Center (MSC) untuk suara dan GPRS support node (SGSN) untuk data. BSS : Base Station Subsystem, bagian dari jaringan selular yang digunakan untuk menyalurkan trafik dan signaling antara telepon genggam dan sub-system jaringan switching. BTEL : PT Bakrie Telecom Tbk. BTS : Base Transceiver Station, suatu mobile phone base station yang terdiri dari pemancar radio dan unit penerima yang digunakan untuk menyalurkan dan menerima suara dan data ke dan dari telepon bergerak di suatu sel area tertentu. Bunga Obligasi : Jumlah bunga Obligasi yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi, sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan. Bursa Efek : Bursa efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 4 UUPM, dalam hal ini yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, di mana Obligasi dan Sukuk Ijarah dicatatkan. CDMA : Code Division Multiple Access, suatu teknologi transmisi dimana setiap transmisi dikirimkan ke beberapa frekuensi dan suatu kode tertentu diberikan untuk setiap pengiriman data atau suara, yang dapat membuat beberapa pengguna menggunakan spektrum frekuensi yang sama. Churn Rate : Deaktivasi (pemberhentian) pelanggan untuk suatu periode tertentu, yang dihitung dengan membagi jumlah deaktivasi baik secara sukarela maupun tidak sukarela selama suatu periode tertentu dengan jumlah rata-rata pelanggan pada periode yang sama. Jumlah rata-rata pelanggan selular adalah jumlah dari total pelanggan selular aktif pada awal dan akhir bulan dibagi dua. Cicilan Imbalan Ijarah : Bagian dari Imbalan Ijarah yang wajib dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk Ijarah sebagai imbalan atas manfaat yang diterima oleh Perseroan atas dasar Akad Ijarah, yang pembayarannya akan dilakukan pada setiap Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah berdasarkan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah. Daftar Pemegang Rekening : Daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan Obligasi dan/atau Sukuk Ijarah oleh seluruh Pemegang Obligasi atau Pemegang Sukuk Ijarah melalui Pemegang Rekening di KSEI yang memuat keterangan antara lain: nama, jumlah kepemilikan Obligasi dan/atau Sukuk Ijarah, status pajak dan kewarganegaraan Pemegang Rekening dan/atau Pemegang Obligasi dan/atau Pemegang Sukuk Ijarah berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI. Dolar AS atau AS$ : Mata uang negara Amerika Serikat. DPI : Daftar Penawaran Interkoneksi. vi EBITDA : Untuk setiap periode adalah jumlah laba usaha (yang dihitung sebelum beban pendanaan (finance cost), pajak, pendapatan atau biaya yang berasal dari kegiatan non operasional dan biaya-biaya luar biasa lainnya) ditambah depresiasi dan amortisasi, serta untuk keperluan penghitungan rasio total Pinjaman Bersih terhadap EBITDA, EBITDA juga memperhitungkan hasil proforma dari adanya akuisisi atau pengalihan material atas aset atau usaha seolah-olah akuisisi atau pengalihan tersebut terjadi pada hari pertama periode tersebut. Efek : Surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek dan setiap derivatif dari Efek. Efek Syariah : Efek sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya yang akad, cara dan kegiatan usaha yang menjadi landasan penerbitannya tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal. Efektif : Terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran yang ditetapkan dalam Pasal 74 UUPM juncto ketentuan Peraturan No.IX.A.2 yaitu: a. Atas dasar lewatnya waktu yaitu: 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima OJK secara lengkap; atau 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir atas Pernyataan Pendaftaran yang diajukan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau b. Atas dasar penyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan. Ekuitas : Jumlah aset dikurangi jumlah kewajiban, dimana jumlah kewajiban tidak termasuk seluruh pinjaman anggota Grup kepada pemegang saham Perseroan (baik langsung maupun tidak langsung) yang mempunyai kedudukan subordinasi terhadap Pinjaman. Emisi : Penerbitan Obligasi dan Sukuk Ijarah oleh Perseroan untuk ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum. Fiber Optic atau Serat Optik : Media transmisi yang dibangun dari bahan gelas yang sangat murni dan konsisten dimana sinyal digital ditransmisikan sebagai kecepatan cahaya. Kabel serat optik mempunyai kapasitas transmisi yang lebih besar dengan tingkat gangguan sinyal yang lebih rendah dibandingkan dengan kabel tembaga yang biasa digunakan. FM : PT First Media Tbk. Frame Net atau Frame Relay : Bentuk sistem packet switching yang memecah data menjadi paket data kecil yang dikenal dengan nama “frame”, yang dilengkapi dengan alat deteksi kesalahan dan pengecekan atas perbaikan yang lebih baik daripada bentuk packet switching yang biasa. FWA : Fixed Wireless Access service, pelayanan telekomunikasi bergerak terbatas yang terhubung dengan suatu kode area Gateway : Gerbang masuk/keluar pada jaringan komunikasi yang melayani sambungan internasional. vii GPRS : General Packet Radio Services, suatu standar komunikasi selular yang mendukung kapasitas Bandwidth yang besar, terutama untuk pengiriman dan penerimaan data, termasuk e-mail dan aplikasi Bandwidth tinggi lainnya. Grup : Perseroan dan Entitas Anak. GSM : Global System for Mobile Communications, suatu sistem telekomunikasi selular digital yang distandarisasi oleh European Telecommunications Standards Institute yang didasarkan pada rancangan transmisi digital dan jaringan selular dengan daya jelajah di seluruh Eropa, Jepang dan berbagai negara lainnya. Hari Bank : Setiap hari di mana bank-bank di Jakarta buka untuk menjalankan kegiatan operasi bank secara penuh dan Bank Indonesia menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank. Hari Bursa : Hari di mana Bursa Efek menyelenggarakan kegiatan bursa efek, yaitu hari Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari libur nasional atau hari libur lainnya sebagaimana ditetapkan oleh Pemerintah, atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek. Hari Kalender : Tiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorius tanpa kecuali. Hari Kerja : Hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional, atau hari libur lain yang ditetapkan oleh Pemerintah. HSDPA : High-Speed Downlink Packet Access, suatu layanan paket data atau protocol di 3G (WCDMA/UMTS) standar untuk transmisi data downlink dengan kecepatan sampai dengan 14,4 Mbps. Hutchison : PT Hutchison CP Telecommunication. IAPI : Institut Akuntan Publik Indonesia. ICL : Indonesia Communications Limited. Imbalan Ijarah : Jumlah keseluruhan dana yang wajib dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk Ijarah sehubungan dengan Emisi berdasarkan Dokumen Emisi, yang berupa Cicilan Imbalan Ijarah, Sisa Imbalan Ijarah dan Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan (jika ada) yang harus dibayar oleh Perseroan selama berlakunya Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah. IMBV : Indosat Mentari Company B.V. IM2 : PT Indosat Mega Media. IM3 : Indosat Multimedia Mobile. Informasi Tambahan : Berarti informasi tambahan atas prospektus yang akan disampaikan Emiten kepada Otoritas Jasa Keuangan dalam rangka penawaran umum Obligasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.15 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan yang dimuat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK nomor Kep-555/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 yang telah diubah dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 36/POJK.04/2015 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk. viii Investasi Keuangan : Berarti: (a)investasi dalam obligasi Pemerintah AS dan obligasi Pemerintah Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu 365 hari sejak tanggal perolehan, dengan ketentuan bahwa jumlah investasi di obligasi Pemerintah Indonesia pada suatu waktu yang sedang berjalan, bersama-sama dengan jumlah investasi di Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”) yang dibuat berdasarkan ayat (c) di bawah, tidak akan melebihi jumlah keseluruhan sebesar AS$50 juta (atau dengan nilai dalam mata uang lain yang setara dengannya); (b) investasi dalam deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposito pasar uang yang jatuh tempo dalam waktu 90 hari sejak tanggal perolehan yang diterbitkan bank atau perusahaan perwalian berdasarkan hukum Amerika Serikat atau negara bagiannya, Australia, Belgia, Kanada, Inggris, Perancis, Jerman, Hong Kong, Belanda, Selandia Baru, Qatar atau Singapura yang memiliki modal, surplus dan keuntungan yang belum terbagi dengan jumlah melebihi AS$500 juta dan yang memiliki utang jangka panjang dengan rating “A-3” atau “A-” atau lebih tinggi menurut Moody’s atau S&P (atau peringkat yang setara oleh setidaknya satu lembaga pemeringkat yang diakui secara luas di Indonesia baik lembaga pemeringkat nasional maupun internasional. (c) SBI yang jatuh tempo dalam waktu 365 hari sejak perolehan; dengan ketentuan bahwa jumlah investasi dalam SBI pada suatu waktu yang masih berjalan, bersama dengan jumlah investasi di obligasi Pemerintah Indonesia yang dibuat berdasarkan ayat (a) di atas, tidak melebihi jumlah keseluruhan sebesar AS$50 juta (atau dengan nilai dalam mata uang lain yang setara dengannya); (d) kewajiban pembelian kembali dengan jangka waktu tidak lebih dari 30 hari untuk efek yang mendasari dari tipe-tipe yang dideskripsikan dalam ayat (a) yang ditandatangani dengan: (i) bank yang memenuhi kualifikasi yang dijelaskan dalam ayat (b) di atas, atau (ii) pedagang efek primer pemerintah yang melapor kepada Market Reports Division, Federal Reserve Bank of New York; (e) investasi dalam surat berharga yang jatuh tempo tidak lebih dari 90 hari setelah tanggal perolehan, yang diterbitkan oleh suatu korporasi (selain afiliasi dari Perseroan) yang diterbitkan dan diatur berdasarkan hukum Amerika Serikat yang pada saat investasi dilaksanakan memiliki peringkat “P-1” (atau lebih tinggi) menurut Moody’s atau “A-1” (atau lebih tinggi) menurut S&P (atau peringkat yang setara oleh setidaknya satu lembaga pemeringkat yang diakui secara luas di Indonesia, baik lembaga pemeringkat lokal maupun internasional); (f) investasi dalam efek utang yang diterbitkan oleh suatu perusahaan (selain afiliasi dari Perseroan) yang diterbitkan dan diatur berdasarkan hukum Republik Indonesia yang pada saat investasi dilaksanakan memiliki peringkat “B3” (atau lebih tinggi) menurut Moody’s atau “B-” (atau lebih tinggi) menurut S&P (atau peringkat yang setara oleh setidaknya satu lembaga pemeringkat yang diakui secara luas di Indonesia, baik lembaga pemeringkat lokal maupun internasional), dengan ketentuan bahwa investasi pada suatu waktu yang masih berjalan tidak melebihi AS$10 juta; ix (g) obligasi langsung (atau sertifikat yang mewakili kepemilikan kepentingan dalam obligasi tersebut) dari setiap negara bagian Amerika Serikat (termasuk setiap agensi atau badan) untuk pembayarannya dimana dengan itikad penuh dan kredit atas negara bagian tersebut dijaminkan dan tidak dapat ditebus dan ditarik kembali pada opsi penerbit; dengan ketentuan bahwa (i) utang jangka panjang negara bagian tersebut diberi peringkat “A-3” atau “A-” atau lebih tinggi menurut Moody’s atau S&P (atau peringkat yang setara oleh setidaknya satu lembaga pemeringkat yang diakui secara luas di Indonesia, baik lembaga pemeringkat lokal maupun internasional), dan (ii) obligasi tersebut jatuh tempo dalam waktu 180 hari sejak tanggal perolehan tersebut; (h)investasi dalam efek utang yang jatuh tempo tidak lebih dari 365 hari setelah tanggal perolehan yang diterbitkan suatu perusahaan (selain afiliasi dari Perseroan), yang pembayaran pokoknya dijamin oleh bank atau perusahaan perwalian yang memenuhi persyaratan yang dideskripsikan dalam ayat (b) definisi ini; dengan ketentuan bahwa jumlah investasi dari suatu waktu yang masih berjalan tidak melebihi AS$10 juta; (i) investasi dalam reksadana pasar uang yang pada saat investasi dilaksanakan memiliki peringkat “Aa2” (atau lebih tinggi) menurut Moody’s atau peringkat “AA” (atau lebih tinggi) menurut S&P (atau peringkat yang setara oleh setidaknya satu lembaga pemeringkat yang diakui secara luas di Indonesia, baik lembaga pemeringkat lokal maupun internasional); dan (j) investasi pada tipe yang dideskripsikan pada ayat (b) dan (c) di atas yang diterbitkan oleh atau dibuat dengan setiap bank yang didirikan atau diberi izin untuk beroperasi berdasarkan hukum Republik Indonesia yang utang jangka panjangnya diberi peringkat “A” atau lebih tinggi menurut setidaknya satu lembaga pemeringkat yang diakui secara luas di Indonesia, baik lembaga pemeringkat lokal maupun internasional dan yang memiliki modal dan surplus lebih dari AS$200 juta; dengan ketentuan investasi tidak lebih dari AS$100 juta yang mungkin dibuat dalam suatu entitas pada suatu tanggal. IP : Internet Protocol, yaitu metode mengirimkan data antar komputer melalui jaringan internet. IPBV : Indosat Palapa Company B.V. ISP : Internet Service Provider, suatu perusahaan yang menyediakan akses ke internet dengan menyediakan interface ke internet backbone. ISPL : Indosat Singapore Pte., Ltd. ISR : Izin Stasiun Radio adalah izin penggunaan spektrum frekuensi radio yang diterbitkan oleh Pemerintah. Dengan adanya ISR maka pengguna berhak menggunakan spektrum frekuensi sesuai dengan izin dan mendapatkan perlindungan dari Pemerintah dari gangguan interferensi. ISR diterbitkan setelah BHP Frekuensi dibayarkan dan berlaku satu tahun IVM : PT Interactive Vision Media. x IPVPN : International Protocol Virtual Private Network, layanan packetbased IP routing yang memberikan fasilitas transaksi data ekonomi di antara lokasi-lokasi pelanggan selama menjaga tingkat kerahasiaan, keandalan dan kualitas layanan yang dibutuhkan oleh bisnis yang berkembang begitu pesat. Layanan IP VPN memberikan konektivitas yang fleksibel dari satu titik ke titik lainnya mana saja dengan menggunakan Internet Protocol dan memungkinkan kegiatan-kegiatan bisnis untuk berkomunikasi secara rahasia dengan kantor-kantor cabangnya, bertukar saluran jaringan kerja korporasi, dan menciptakan komunikasi dengan pihak ketiga yang dipercaya yang berlokasi di wilayah dengan biaya jaringan kerja yang rendah Jadwal Emisi : Jadwal waktu Penawaran Umum yang ditentukan bersama oleh Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah sebagaimana diuraikan dalam Informasi Tambahan. Jaringan Pintar atau IN (Intelligent Network) : Sistem basis data dan prosesor aplikasi yang terpusat yang memungkinkan penyedia jaringan dan jasa telekomunikasi menciptakan, melaksanakan dan mengatur jasa suara dan data untuk PSTN, jaringan bergerak selular, jaringan tetap nirkabel dan internet. Jumlah Terutang : Semua jumlah uang yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi dan Pemegang Sukuk Ijarah sehubungan dengan ataupun berdasarkan Obligasi dan Sukuk Ijarah yang diterbitkan dan ditawarkan melalui Penawaran Umum, baik berupa Pokok Obligasi, Bunga Obligasi, Cicilan Imbalan Ijarah, Sisa Imbalan Ijarah, maupun denda dan kewajiban pembayaran ataupun penggantian lainnya (jika ada), yang terutang dari waktu ke waktu. Kegiatan Restrukturisasi Perseroan : Tindakan restrukturisasi yang akan dilakukan oleh Perseroan dan Anak Perusahaan dari waktu ke waktu dalam rangka menjadi full network and service provider terpadu terfokus pada selular, yang terdiri dari: a. Tindakan menjual, menyewakan atau dengan cara lain mengalihkan aktiva dan bisnis Perseroan di bidang Kegiatan Usaha Utama Perseroan (termasuk namun tidak terbatas pada peralihan segala perjanjian dan hak-hak kontraktual) kepada Anak Perusahaan Perseroan dan menjual saham-saham Perseroan dalam Anak Perusahaan tersebut sepanjang tidak menyebabkan kepemilikan saham oleh Perseroan dalam Anak Perusahaan tersebut menjadi kurang dari 51% (lima puluh satu persen); b. Tindakan menggabungkan bidang usaha di antara Anak Perusahaan; c. Tindakan menjual, membeli atau dengan cara lain merestrukturisasi kepemilikan saham atau kepemilikan Perseroan atau Anak Perusahaan di luar kegiatan Usaha Utama Perseroan; d. Tindakan Penjualan Aset Yang Diperkenankan; e. Tindakan lain yang wajib dilakukan berdasarkan perubahan peraturan perundang-undangan atau kebijakan Pemerintah. xi Kegiatan Usaha Utama Perseroan : Kegiatan usaha penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta informatika, dan/atau jasa teknologi konvergensi yang untuk mencapai tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama meliputi: a. Menyelenggarakan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta informatika dan/atau jasa teknologi konvergensi termasuk namun tidak terbatas pada penyelenggaraan jasa teleponi dasar, jasa multimedia, jasa internet teleponi untuk keperluan publik, jasa interkoneksi internet, jasa akses internet, jaringan telekomunikasi bergerak dan jaringan telekomunikasi tetap; dan b. Menyelenggarakan jasa transaksi pembayaran dan pengiriman uang melalui jaringan telekomunikasi serta informatika dan/atau teknologi konvergensi. Kejadian Kelalaian : Salah satu atau lebih dari kejadian yang disebut dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan dan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah dan yang tercantum dalam Bab XI mengenai Keterangan Tentang Obligasi dan Sukuk Ijarah. Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan : Jumlah yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk Ijarah sebagai akibat dari kelalaian atau keterlambatan Perseroan memenuhi kewajiban pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah dan/atau pembayaran kembali Sisa Imbalan Ijarah. Konfirmasi Tertulis : Laporan konfirmasi tertulis dan/atau laporan-laporan saldo Obligasi dalam Rekening Efek yang diterbitkan oleh KSEI, atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek dan konfirmasi tersebut menjadi dasar untuk pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi dan hak-hak lain yang berkaitan dengan Obligasi. KSEI : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Kopindosat : Koperasi Pegawai Indosat Kustodian : Pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lainnya termasuk menerima bunga dan hakhak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan UUPM, yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian. Lintasarta : PT Aplikanusa Lintasarta. LMD : PT Lintas Media Danawa. Masa Penawaran Umum : Jangka waktu selama dapat diajukan pemesanan Obligasi dan Sukuk Ijarah oleh Masyarakat sebagaimana diatur dalam Jadwal Emisi. Masyarakat : Perorangan, baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing dan/atau badan hukum, baik badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing yang bertempat tinggal/berkedudukan di Indonesia maupun bertempat tinggal/berkedudukan di luar negeri. Menara Indosat : Struktur menara telekomunikasi yang dirancang dan didirikan khusus untuk mendukung antena untuk transmisi atau reception dan retransmission dari sinyal elektronik dalam Kegiatan Usaha Utama Perseroan, termasuk struktur sipil dan mekanikal dan interest pada harta tak bergerak dimana menara tersebut berlokasi. Menkominfo : Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. xii Mhz : Megahertz atau 1 juta hertz, dimana hertz adalah satuan frekuensi. MIDI : Layanan data tetap, yang termasuk multimedia, komunikasi data dan layanan internet. MMS : Multimedia Messaging Service, yaitu sistem telekomunikasi selular yang dapat mengirimkan pesan SMS dalam bentuk grafik, suara atau komponen video. Modal Konsolidasi Yang Disesuaikan : Modal (ekuitas) konsolidasi Perseroan dikurangi dengan aset tidak berwujud. MPLS : Multi-Protocol Label Switching, jaringan data komunikasi teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi arus data trafik melalui traffic management pattern yang mengklasifikasikan data berdasarkan aplikasi. Mobile Internet : Akses nirkabel internet melalui tower selular ke komputer, mobile phone dan perangkat digital lain yang menggunakan modem portable. Network JV : Sebuah perusahaan yang berbadan hukum atau tidak berbadan hukum (termasuk setiap korporasi atau perseroan terbatas), asosiasi, rekanan atau usaha patungan, dimana Perseroan atau anak perusahaannya memiliki minimal kepemilikan saham 25%, didirikan sehubungan dengan Pengaturan Network Sharing dan salah satu anak perusahaannya. Obligasi : Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015. Obligasi Berkelanjutan : Obligasi Berkelanjutan I Indosat, yang akan ditawarkan oleh Penjamin Emisi Obligasi kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Berkelanjutan dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp9.000.000.000.000,- (sembilan triliun Rupiah). Obligasi V : Obligasi Indosat V Tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap. Obligasi VI : Obligasi Indosat VI Tahun 2008 Dengan Tingkat Bunga Tetap. Obligasi VII : Obligasi Indosat VII Tahun 2009 Dengan Tingkat Bunga Tetap. Obligasi VIII : Obligasi Indosat VIII Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap. Obligasi Syari’ah Ijarah : Obligasi Syari’ah Ijarah Indosat Tahun 2005. Obyek Ijarah : Hak manfaat atas sebagian kapasitas dari jaringan yang digunakan Perseroan untuk penyelenggaraan layanan MIDI. Ooredoo : Ooredoo QSC. Ooredoo Asia Pte., Ltd : Ooredoo Asia Pte., Ltd. dahulu Qatar Telecom (Qtel Asia) Pte., Ltd. Otoritas Jasa Keuangan atau OJK : Berarti lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (“UUOJK”). Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan Bapepam dan LK ke OJK, sesuai dengan Pasal 55 UUOJK ayat 1, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya. xiii OTT : Kegiatan usaha layanan over the top. PBD : PT Portal Bursa Digital PGBS : PT Padang Golf Bukit Sentul Pemegang Obligasi : Masyarakat yang menanamkan dananya ke dalam Obligasi dan memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh Obligasi, yang terdiri dari: a. Pemegang Rekening yang melakukan investasi langsung atas Obligasi; dan/atau b. Masyarakat di luar Pemegang Rekening yang melakukan investasi atas Obligasi melalui Pemegang Rekening. Pemegang Sukuk Ijarah : Masyarakat yang menanamkan dananya ke dalam Sukuk Ijarah dan memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh Sukuk Ijarah, yang terdiri dari: a. Pemegang Rekening yang melakukan investasi langsung atas Sukuk Ijarah; dan/atau; b. Masyarakat di luar Pemegang Rekening yang melakukan investasi atas Sukuk Ijarah melalui Pemegang Rekening. Pemegang Rekening : Pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/ atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan UUPM dan peraturan KSEI. Pemerintah : Pemerintah Negara Republik Indonesia. Penawaran Umum : Kegiatan penawaran Obligasi dan Sukuk Ijarah yang dilakukan oleh Perseroan untuk menjual Obligasi dan Sukuk Ijarah kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM, peraturan pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan, serta menurut ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah. Pengaturan Network Sharing : Pengaturan yang bona fide antara dua atau lebih jasa telekomunikasi dan/atau penyedia jaringan untuk kepentingan pembagian jaringan telekomunikasi, transmisi dan peralatan terkait (termasuk Aset Infrastruktur Aktif) sehubungan dengan Kegiatan Usaha Utama Emiten, termasuk pengaturan yang melibatkan pembagian sebagian atau seluruh jaringan akses radio atau jaringan inti. Penjualan Aset yang Diperkenankan : Penjualan Aset Infrastruktur Aktif Yang Diperkenankan atau Penjualan Aset Infrastruktur Pasif yang Diperkenankan. Penjualan Aset Infrastruktur Aktif yang Diperkenankan : Sehubungan dengan Perseroan atau Anak Perusahaan, salah satu dari hal-hal sebagai berikut: (a) (x) setiap transaksi (atau rangkaian transaksi terkait) yang melibatkan pelepasan kepada setiap Network JV atas Aset Infrastruktur Aktif (atau bagian daripadanya), secara langsung atau melalui penjualan saham dalam Anak Perusahaan kepada setiap Network JV atau (y) setiap Transaksi Aset Infrastruktur Aktif Alternatif dengan ketentuan bahwa tindakan sebagaimana dimaksud dalam butir a (x) dan a (y) tersebut tidak menimbulkan dampak negatif yang operasional terhadap kegiatan Emiten; xiv (b)setiap penjualan, sewa, pengalihan, penerbitan atau setiap penyewaan kembali atau pembelian kembali atas Aset Infrastruktur Aktif (atau bagian daripadanya) secara langsung atau melalui penjualan atau pembelian kembali saham dalam Anak Perusahaan yang terjadi sesuai dengan perjanjian untuk transaksi (atau rangkaian transaksi yang terkait) yang melibatkan baik pelepasan kepada Network JV atas setiap Aset Infrastruktur Aktif (atau bagian daripadanya) yang memenuhi klausa (a)(x) dan Transaksi Aset Infrastruktur Aktif Alternatif yang memenuhi klausa (a)(y). Penjualan Aset Infrastruktur Pasif yang Diperkenankan : Sehubungan dengan Perseroan atau Anak Perusahaan, salah satu dari hal-hal sebagai berikut: (a) (x) setiap transaksi (atau rangkaian transaksi terkait) yang melibatkan pelepasan dan penyewaan kembali atau pelepasan lebih lanjut dan penyewaan kembali Menara Indosat (atau bagian dari padanya), secara langsung atau melalui penjualan saham dalam Anak Perusahaan; dan/atau (y) setiap Transaksi Aset Infrastruktur Pasif Alternatif; (b) setiap penjualan, sewa, pengalihan, penerbitan atau pengalihan dalam bentuk lain dan setiap penyewaan kembali atau pembelian kembali atau setiap kerja sama yang dilakukan atas Menara Indosat (atau bagian daripadanya) dan/atau tanah dan bangunan, secara langsung atau melalui penjualan atau pembelian kembali saham atau melalui cara lainnya dalam Anak Perusahaan yang terjadi sesuai dengan perjanjian untuk transaksi (atau rangkaian transaksi yang terkait) yang melibatkan pelepasan dan penyewaan kembali Menara Indosat (atau bagian daripadanya) dan/atau tanah dan bangunan, yang memenuhi klausa (a)(x) dan/atau Transaksi Aset Infrastruktur Pasif Alternatif yang memenuhi klausa (a)(y). Penitipan Kolektif : Jasa penitipan kolektif atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian sebagaimana dimaksud dalam UUPM. Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah : Pihak-pihak yang membuat perjanjian dengan Perseroan untuk melaksanakan Penawaran Umum bagi kepentingan Perseroan dan menjamin sesuai dengan bagian masing-masing dengan kesanggupan penuh (full commitment) untuk membeli dan membayar sisa Obligasi dan Sukuk Ijarah yang tidak diambil oleh Masyarakat sesuai dengan ketentuan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah. Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah : PT BCA Sekuritas, PT DBS Vickers Securities Indonesia dan PT Indo Premier Securities yang bertanggung jawab penuh atas penyelenggaraan dan penatalaksanaan Emisi sesuai dengan ketentuan-ketentuan UUPM dan peraturan pelaksanaannya, seluruhnya berkedudukan di Jakarta, sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah. Peraturan No.IX.J.1 : Peraturan Bapepam dan LK No.IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008. xv Peraturan No.IX.C.1 : Peraturan Bapepam No.IX.C.1, Lampiran atas Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-113/PM/1996 tanggal 24 Desember 1996 diubah dengan No.Kep.42/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum. Peraturan No.VI.C.3 : Peraturan Bapepam dan LK No.VI.C.3 Lampiran atas Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep-309/BL/2008 tanggal 1 Agustus 2008 tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan antara Wali Amanat dengan Perseroan. Peraturan No.VI.C.4 : Peraturan Bapepam dan LK No.VI.C.4 Lampiran atas Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-412/BL/2010 tanggal 6 September 2010 tentang Ketentuan Umum Dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang. Peraturan No.IX.A.2 : Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.2 Lampiran atas Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum. Peraturan No.IX.A.7 : Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.7 Lampiran atas Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum. Peraturan No.IX.I.5 : Peraturan Bapepam No.IX.I.5 Lampiran atas Keputusan Ketua Bapepam No.KEP-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Peraturan No.IX.I.7 : Peraturan Bapepam dan LK No.IX.I.7 Lampiran atas Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Peraturan No.IX.C.11 : Peraturan Bapepam dan LK No.IX.C.11 Lampiran atas Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.KEP-712/BL/2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Pemeringkatan atas Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk. Peraturan No.X.K.4 : Peraturan Bapepam No.X.K.4 Lampiran atas Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. Peraturan OJK No. 32 : Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka. Peraturan OJK No. 33 : Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Peraturan OJK No. 34 : Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik. Peraturan OJK No. 35 : Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik. Peraturan OJK No.36 : Peraturan OJK No. 36/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang Dan/ Atau Sukuk. xvi Perjanjian Agen Pembayaran : Perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI perihal pelaksanaan pembayaran Bunga Obligasi serta pelunasan Pokok Obligasi No. 44 tanggal 23 November 2015 dan pelaksanaan pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah serta pelunasan Sisa Imbalan Ijarah No. 48 tanggal 23 November 2015, yang seluruhnya dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H, Notaris di Jakarta. Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi : Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015, yang dibuat oleh dan antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi sebagaimana dimuat dalam Akta No. 43 tanggal 23 November 2015, yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H, Notaris di Jakarta. Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah : Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015, yang dibuat oleh dan antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Sukuk Ijarah sebagaimana dimuat dalam Akta No. 47 tanggal 23 November 2015 yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H, Notaris di Jakarta. Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi : Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015, yang dibuat oleh dan antara Perseroan dan Wali Amanat dengan syarat dan ketentuan sebagaimana dimuat dalam Akta No. 41 tanggal 23 November 2015 yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H, Notaris di Jakarta. Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah : Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015, yang dibuat oleh dan antara Perseroan dan Wali Amanat Sukuk Ijarah dengan syarat dan ketentuan sebagaimana dimuat dalam Akta No. 45 tanggal 23 November 2015 yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H, Notaris, Notaris di Jakarta. Perjanjian Tentang Pendaftaran : Obligasi di KSEI Perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI perihal Pendaftaran Obligasi di KSEI No. SP-0045/PO/KSEI/1115 tanggal 23 November 2015, dibuat di bawah tangan bermaterai cukup berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari. Perjanjian Tentang Pendaftaran : Sukuk Ijarah di KSEI Perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI perihal Pendaftaran Sukuk Ijarah di KSEI No. SP-0007/PO-Syrh/KSEI/1115 tanggal 23 November 2015, yang dibuat di bawah tangan bermaterai cukup berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahanpenambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari. Pernyataan Pendaftaran : Pernyataan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 Angka 19 Undang-Undang Pasar Modal juncto Peraturan No.IX.C.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-42/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000, berikut dokumendokumen yang diajukan oleh Perseroan kepada Ketua OJK sebelum melakukan Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Ijarah kepada Masyarakat termasuk perubahan-perubahan, tambahan-tambahan serta pembetulan-pembetulan untuk memenuhi persyaratan Bapepam dan LK. Perseroan : PT Indosat Tbk. xvii Persyaratan Sukuk Ijarah : Ketentuan dan persyaratan yang berlaku untuk Sukuk Ijarah sebagaimana tercantum dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian ini, sehingga kata demi kata harus dianggap termasuk dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah. Perusahaan Asosiasi : suatu entitas termasuk entitas non korporasi seperti persekutuan, dimana Perseroan mempunyai pengaruh signifikan dengan kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Perseroan antara 20% dan 50% sesuai dengan pernyataan standar akuntansi yang berlaku di Negara Indonesia. Penawaran Umum : Berkelanjutan Obligasi dan Sukuk Ijarah Perseroan Tahap I Tahun 2014 berarti Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014 dengan jumlah sebesar Rp2.310.000.000.000,- dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014 sebesar Rp190.000.000.000,- yang telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 4 Desember 2014. Penawaran Umum : Berkelanjutan Obligasi dan Sukuk Ijarah Perseroan Tahap II Tahun 2015 berarti Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 dengan jumlah sebesar Rp2.684.000.000.000,- dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 sebesar Rp416.000.000.000,-. Pihak Terafiliasi : Afiliasi sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 UUPM. Pinjaman Bersih : Total Utang Konsolidasi dikurangi dengan (i) kas dan setara kas konsolidasi; dan (ii) Investasi Keuangan. Pokok Obligasi : Jumlah pokok pinjaman/utang Perseroan kepada Pemegang Obligasi, yang pada Tanggal Emisi harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 dan Pasal 6 Perjanjian Perwaliamanatan. Informasi Tambahan : Informasi Tambahan yang disusun oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah dan diterbitkan oleh Perseroan dalam rangka Emisi sesuai dengan ketentuan-ketentuan Pasal 1 ayat 26 UUPM. Informasi Tambahan Ringkas : Ringkasan Informasi Tambahan yang disusun oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah serta diumumkan oleh Perseroan dalam sekurangkurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dalam jangka waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah diterimanya pernyataan dari Bapepam dan LK bahwa Perseroan wajib mengumumkan Informasi Tambahan Ringkas. PSTN : Public Switched Telephone Network, yaitu jaringan telepon tetap yang dioperasikan dan dikelola oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Rekening Efek : Rekening yang memuat catatan posisi Obligasi dan/atau dana milik Pemegang Obligasi yang diadministrasikan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani Pemegang Obligasi. RNC : Radio Network Controller, suatu perangkat yang berfungsi untuk mengontrol BTS 3G (Node B) dan sebagai konsentrator trafik dari BTS ke MSC untuk suara dan SGSN untuk data. xviii Roaming : Fitur telekomunikasi selular yang dapat membuat pelanggan dari suatu jaringan menggunakan telepon genggam dan nomor teleponnya di suatu wilayah dimana terdapat cakupan jaringan selular yang diselenggarakan oleh penyelenggara lain. Rupiah atau Rp : Mata uang negara Republik Indonesia. RUPO : Rapat Umum Pemegang Obligasi sebagaimana diatur dalam Pasal 10 Perjanjian Perwaliamanatan. RUPSI : Rapat Umum Pemegang Sukuk Ijarah sebagaimana diatur dalam Pasal 10 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah. Satelindo : PT Satelit Palapa Indonesia. Satuan Pemindahbukuan : Satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dan diperdagangkan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya, yaitu senilai Rp1,- (satu Rupiah) atau kelipatannya. Sisa Imbalan Ijarah : Jumlah keseluruhan dana yang wajib dikembalikan oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk Ijarah berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah, yang belum dibayar kembali pada suatu waktu tertentu, dengan jumlah sebesar Rp106.000.000.000,(seratus enam miliar Rupiah), berjangka waktu 7 (tujuh) tahun dan 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Emisi, serta harus dibayar kembali oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk Ijarah pada Tanggal Pembayaran Kembali Sisa Imbalan Ijarah, dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah, dimana nilai Sisa Imbalan Ijarah tersebut dari waktu ke waktu dapat berkurang sehubungan dengan pelaksanaan pembelian kembali Sukuk Ijarah. Sertifikat Jumbo Obligasi : Bukti penerbitan Obligasi yang disimpan di KSEI yang diterbitkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening. Sertifikat Jumbo Sukuk Ijarah : Bukti penerbitan Sukuk Ijarah yang disimpan di KSEI yang diterbitkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Sukuk Ijarah melalui Pemegang Rekening. Sisindosat : PT Sisindosat Lintasbuana. SKKL : Sistem Komunikasi Kabel Laut. SLJJ : Sambungan Langsung Jarak Jauh. Smartfren atau dahulu Mobile-8 : PT Smartfren Telecom Tbk, dahulu bernama PT Mobile-8 Telecom Tbk. SMS : Short Message Service, sarana untuk mengirim atau menerima pesan yang berisi huruf dan angka kepada atau dari telepon genggam selular. SMT : PT Starone Mitra Telekomunikasi. Sukuk : Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak tertentu (tidak terpisahkan atau tidak terbagi) atas: 1) Aset berwujud tertentu; 2) Nilai manfaat atas aset berwujud tertentu yang sudah ada maupun yang akan ada; 3) Jasa yang sudah ada maupun yang akan ada; 4) Aset proyek tertentu; dan/atau 5) Kegiatan investasi yang telah ditentukan. xix Sukuk Ijarah : Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015. Sukuk Ijarah Berkelanjutan : Berarti Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat, yang akan ditawarkan oleh Penjamin Emisi Obligasi kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Berkelanjutan dengan target Sisa Imbalan Ijarah sebesar Rp1.000.000.000.000,- (satu triliun Rupiah). Sukuk Ijarah IV : Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009. Sukuk Ijarah V : Sukuk Ijarah Indosat V Tahun 2012. Tanggal Emisi : Tanggal distribusi Obligasi dan Sukuk Ijarah ke dalam Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah berdasarkan penyerahan Sertifikat Jumbo Obligasi dan Sertifikat Jumbo Sukuk Ijarah yang diterima oleh KSEI dari Perseroan yang juga merupakan Tanggal Pembayaran. Tanggal Informasi Tambahan : Tanggal saat informasi tambahan ini diterbitkan. Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi : Tanggal jatuh tempo masing-masing seri Obligasi dan dapat ditagihnya seluruh pokok masing-masing seri Obligasi yang wajib dibayar oleh Perseroan. Tanggal Pembayaran Emisi : Tanggal pembayaran dana hasil Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah kepada Perseroan yang telah disetor oleh Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah melalui Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah. Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah : Tanggal-tanggal jatuh tempo pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah kepada Pemegang Sukuk Ijarah yang berhak, yang ditentukan berdasarkan Daftar Pemegang Rekening dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah. Tanggal Pembayaran Kembali : Sisa Imbalan Ijarah Tanggal jatuh tempo dan dapat ditagihnya seluruh Sisa Imbalan Ijarah, dengan memperhatikan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah. TBIG : PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. Telekomunikasi Tetap : Layanan telekomunikasi tetap atau disebut juga “Telepon Tetap” yang mencakup telepon tetap nirkabel dengan teknologi CDMA, telepon tetap kabel dan Sambungan Telekomunikasi Jarak Jauh, domestik dan internasional. Telkom : PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Telkomsel : PT Telekomunikasi Selular. Total Aset : Berarti sejak tanggal ditetapkan, jumlah aset terkonsolidasi yang dicatat dalam laporan keuangan kuartal terkonsolidasi yang terbaru dari Perseroan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Total Utang Konsolidasi : Berarti: i) Jumlah utang pokok dan premium (jika ada) sehubungan dengan utang kepada pihak tersebut dan utang sebagaimana dibuktikan dengan notes, surat utang, sukuk atau instrumen serupa lainnya yang mengandung bunga yang harus dibayar; ii) Seluruh kewajiban kepada suatu pihak sehubungan dengan utang pengadaan yang merupakan utang dagang kepada pemasok: (a) yang mengandung bunga; dan (b) memiliki jatuh tempo lebih dari 6 (enam) bulan setelah tanggal penerbitan invoice. xx Akan tetapi, sehubungan dengan anggota dari Grup, tidak termasuk seluruh pinjaman yang diperoleh anggota Grup dari pemegang saham Perseroan (baik langsung maupun tidak langsung) yang memiliki peringkat subordinasi terhadap pinjaman sebagaimana dimaksud dalam butir (i) dan (ii) di atas. Transaksi Aset Infrastruktur Aktif Alternatif : Berarti, sehubungan dengan Perseroan atau Anak Perusahaan, setiap transaksi (atau rangkaian transaksi terkait) dimana Perseroan atau Anak Perusahaan secara kontraktual memberikan hak dan manfaat manajemen/pengelolaan dan/atau hak operasional dan manfaat dan/atau beberapa atau sebagian besar hak dan manfaat kepemilikan dari satu atau lebih Aset Infrastruktur Aktif kepada satu atau lebih Network JV, dan Network JV atau Network JV secara kontraktual menerima kewajiban sehubungan dengan manajemen/ pengelolaan dan/atau operasi dan/atau yang mungkin terkait atau tidak terkait dengan kepemilikan atas Aset Infrastruktur Aktif untuk periode apapun, dari setiap yang mungkin termasuk atau tidak termasuk pengalihan atas atau perjanjian untuk mengalihkan hak yang sah untuk setiap hak dan/atau aset Perseroan atau Anak Perusahaan kepada Network JV tersebut atau menjual, menyewa, mengalihkan atau menerbitkan hak dan/atau aset Perseroan atau Anak Perusahaan kepada Network JV (atau kesepakatan untuk melakukan hal tersebut), dalam hal demikian, dimana Perseroan atau setiap Anak Perusahaan tetap memiliki hak untuk menggunakan (baik berdasarkan perjanjian sewa atau lainnya) semua atau porsi dari Aset Infrastruktur Aktif tersebut. Undang-Undang Pasar Modal : (UUPM) Undang-Undang Republik Indonesia No.8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal Lembaran Negara Republik Indonesia No.64 Tahun 1995 Tambahan No.3608. VoIP : Voice over Internet Protocol, sarana pengiriman informasi suara dengan menggunakan Internet protocol. Informasi suara dikirimkan dengan discrete packets dalam bentuk digital, bukan melalui circuit-committed protocols dari PSTN seperti biasanya, sehingga dapat menghindari biaya yang dikenakan oleh para penyelenggara sambungan jarak jauh konvensional. VSAT : Very Small Aperture Terminal, satellite dish yang ukurannya relatif kecil, biasanya berdiameter 1,5 sampai dengan 3,8 meter, yang diletakkan di tempat pengguna dan digunakan untuk komunikasi data dua arah melalui satelit. WAP : Wireless Application Protocol, Suatu teknologi platform standar yang bersifat terbuka dan global yang dapat membuat pengguna selular mengakses dan berinteraksi dengan layanan informasi bergerak seperti email, situs internet (situs), informasi keuangan, informasi online banking, informasi hiburan, permainan dan pembayaran mikro. Wali Amanat Obligasi dan Wali : Amanat Sukuk Ijarah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia dan berkedudukan hukum di Jakarta Selatan, atau penerus atau penggantinya yang mewakili kepentingan Pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah. XL PT XL Axiata Tbk, dahulu bernama PT Excelcomindo Pratama Tbk. : xxi RINGKASAN Ringkasan di bawah ini memuat fakta-fakta serta pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan informasi lain yang lebih rinci, termasuk laporan keuangan konsolidasian dan catatan atas laporan keuangan konsolidasian terkait. Seluruh informasi keuangan bersumber dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Kecuali dinyatakan lain, seluruh pembahasan atas informasi keuangan dilakukan pada tingkat konsolidasian. Seluruh informasi keuangan, termasuk saldo, jumlah, persentase, yang disajikan dalam Informasi Tambahan ini dibulatkan dalam miliaran atau jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain. Oleh karena itu, setiap perbedaan yang terjadi atas penjumlahan informasi keuangan tersebut yang disajikan dalam tabel-tabel yang tercantum dalam Informasi Tambahan ini, yaitu antara nilai menurut hasil penjumlahan dengan nilai yang tercantum dalam Informasi Tambahan, disebabkan oleh faktor pembulatan tersebut. A.UMUM Perseroan didirikan dengan nama PT Indonesian Satellite Corporation berdasarkan Akta Pendirian tanggal 10 November 1967 No.55 yang dibuat di hadapan Mohamad Said Tadjoedin, S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta, yang memiliki status sebagai perusahaan Penanaman Modal Asing berdasarkan Undang-Undang No.1 Tahun 1967 sebagaimana diubah dengan Undang-undang No.11 Tahun 1970 tentang Penanaman Modal Asing (“Akta No.55”). Akta No.55 tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Penetapan No.J.A.5/88/24 tertanggal 20 November 1967, dan telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta pada tanggal 25 November 1967 di bawah No.2037 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.26, tanggal 29 Maret 1968, Tambahan No.24 (“Akta Pendirian”). Pada tahun 1980, status perusahaan penanaman modal asing Perseroan dicabut pada saat Negara Republik Indonesia menjadi pemegang saham tunggal Perseroan dan status Perseroan berubah menjadi Persero berdasarkan Undang-Undang No.9 tahun 1969 tentang Perusahaan Persero (Persero). Status Perseroan sebagai Perusahaan Persero berakhir pada tanggal 27 Desember 2002 sebagai akibat dari penjualan 434.250.000 lembar saham Seri B yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia atau mewakili 41,94% dari seluruh saham Seri B yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Indonesia Communications Limited, suatu perusahaan yang berkedudukan di Mauritius (“ICL”) dan pada bulan Januari 2003, status Perseroan berubah kembali menjadi perusahaan penanaman modal asing. Sejak Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi dan Sukuk Ijarah Tahap II Indosat Tahun 2015 sampai dengan Tanggal Informasi Tambahan, Perseroan telah melakukan perubahan seluruh anggaran dasarnya untuk disesuaikan dengan Peraturan OJK No. 32 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 30 tanggal 10 Juni 2015, dibuat dihadapan Aryanti Artisari, SH, Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menkumham dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.03-0946504 tanggal 29 Juni 2015. Perseroan adalah penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi terpadu di Indonesia dan Perseroan menawarkan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional yang lengkap di Indonesia. Perseroan adalah operator selular yang termasuk dalam operator besar di Indonesia, dan penyelenggara terkemuka di sektor jasa sambungan langsung internasional di Indonesia. Perseroan juga menyediakan jasa MIDI untuk pelanggan korporasi domestik dan regional dan pelanggan berskala besar dan juga untuk pelanggan domestik retail. Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2015 dan 2014, serta tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, 2011 dan 2010 total pendapatan usaha Perseroan masing-masing adalah sebesar Rp19.581,5 miliar, Rp17.717,3 miliar, Rp24.085,1 miliar, Rp23.855,3 miliar, Rp22.418,8 miliar Rp20.529,3 miliar dan Rp19.735,0 miliar. xxii Produk dan jasa utama Perseroan meliputi: 1. Jasa selular. Perseroan menyediakan jasa selular GSM 900 dan 1800 dan 3G kepada sekitar 69,0 juta pelanggan selular di seluruh Indonesia, per tanggal 30 September 2015. Perseroan juga menyediakan layanan mobile internet menggunakan platform DCHSPA+ pada tahun 2015 dan per tanggal 30 September 2015, pengguna mobile internet mencapai angka 32,2 juta. 2. Layanan MIDI. Perseroan menyediakan layanan MIDI yang terdiri dari layanan Internet dan layanan data komunikasi, seperti Penyewaan Sirkit Internasional dan Domestik dan layanan berbasis MPLS. Perseroan juga menyediakan layanan berbasis satelit, seperti penyewaan transponder, layanan VSAT dan Layanan Nilai Tambah/IT, seperti layanan Disaster Recovery Center, layanan Data Center dan layanan Cloud Computing. Perseroan menyediakan layanan-layanan ini secara langsung dan melalui anak Perseroan Perseroan, Lintasarta dan IM2. Perseroan menawarkan paket produk dan layanan ini khususnya kepada pelanggan korporasi dan wholesaler Perseroan sebagai usaha untuk menjadi penyedia solusi informasi dan telekomunikasi mereka. 3. Jasa telekomunikasi tetap (layanan suara). Perseroan adalah salah satu penyelenggara jasa sambungan langsung jarak jauh internasional terkemuka di Indonesia, berdasarkan jumlah menit sambungan masuk dan keluar untuk tahun 2013. Untuk mendukung jasa selular Perseroan dan meningkatkan akses Perseroan ke pelanggan jasa sambungan langsung jarak jauh domestik dan internasional, Perseroan juga menyediakan jasa telepon tetap nirkabel menggunakan teknologi CDMA 2000 1x. Perseroan juga menyediakan jasa SLJJ sejak tahun 2003 dan jasa teleponi tetap lokal sejak 2002. B. PERMODALAN DAN SUSUNAN PEMEGANG SAHAM PERSEROAN Susunan pemegang saham Perseroan sejak Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Indosat Tahun 2015 dan Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap II Indosat Tahun 2015 sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan mengalami perubahan. Adapun struktur permodalan Perseroan pada tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan adalah sebagaimana tercantum dalam daftar Pemilikan Saham yang Mencapai 5,00% atau Lebih Dari Saham Yang Ditempatkan dan Disetor penuh per 31 Oktober 2015 dan Laporan Kepemilikan Saham Direksi dan Komisaris per 31 Oktober 2015 yang disusun oleh PT EDI Indonesia serta surat pelaporan kepemilikan saham diatas 5,00% yang dilaporkan oleh Skagen Funds (SKAGEN AS) kepada OJK dan Perseroan tanggal 20 November 2015, yaitu: Keterangan Modal Dasar: Saham Seri A Saham Seri B Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Saham Seri A: Negara Republik Indonesia Saham Seri B: 1. Ooredoo Asia Pte Ltd 2. Negara Republik Indonesia 3. SKAGEN Funds (SKAGEN AS) 4.Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Modal Dalam Portepel Nilai Nominal Rp100 per Saham Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%) 20.000.000.000 1 19.999.999.999 2.000.000.000.000 100 1.999.999.999.900 - 1 3.532.056.600 776.624.999 292.038.050 833.213.850 5.433.933.500 14.566.066.500 100 353.205.660.000 77.662.499.900 29.203.805.000 83.321.385.000 543.393.350.000 1.456.606.650.000 - 65,00 14,29 5,37 15,34 100,00 - xxiii C. ENTITAS ANAK DAN PERNYERTAAN PADA PERUSAHAAN LAINNYA YANG DIMILIKI LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG OLEH PERSEROAN Pada saat Informasi Tambahan ini diterbitkan, Entitas Anak dan pernyertaan pada perusahaan lainnya yang dimiliki langsung dan tidak langsung oleh Perseroan adalah sebagai berikut: Entitas Anak Penyertaan KegiatanUsaha Status Operasional Keuangan Sedang dalam proses likuidasi Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif IPBV ISPL IM2 SMT Lintasarta PBD Telekomunikasi Multimedia Telekomunikasi Komunikasi Data Web Portal Tahun Pendirian 2010 2010 Kepemilikan Saat ini (%) 100,00 2005 2001 2006 1989 2015 100,00 99,85 99,94 72,36 62,00 Tahun Penyertaan 2005 1996 2006 1988 2015 Pernyertaan Perseroan Pada Perusahaan Lainnya Penyertaan KegiatanUsaha Status Operasional Tahun Penyertaan ACPL* Perbaikan dan Aktif 1986 Pemeliharaan Kabel Laut ATH* Holding Company Aktif 1994 Acasia* Telekomunikasi Aktif 1995 Aktif 2004 FM* Televisi Kabel dan Penyelenggara Layanan Jaringan Internet PGBS* Pembangunan, teknik, jasa, Aktif 2003 perdagangan dan konsultan *Kepemilikan saham tidak dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan konsolidasian Perseroan. Kepemilikan Saat ini (%) 16,67 14,29 12,80 1,07 18,89 Pada saat Informasi Tambahan ini diterbitkan, perusahaan yang dimiliki langsung oleh Entitas Anak adalah sebagai berikut: Penyertaan KegiatanUsaha IMBV Keuangan IVM LMD Artajasa Televisi Berbayar Layanan Informasi dan Komunikasi Jasa dan perdagangan Dimiliki Melalui Status Operasional IPBV Sedang dalam proses likuidasi Belum aktif Aktif Aktif IM2 Lintasarta Lintasarta Tahun Penyertaan 2010 2010 2008 2000 Kepemilikan Saat ini (%) 100,00 99,98 70,00 55,00 D. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN Ringkasan Penawaran Umum Obligasi Nama Obligasi : Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015. Jumlah Pokok Obligasi : Sebesar Rp794.000.000.000,- (tujuh ratus sembilan puluh empat miliar Rupiah) yang terdiri dari: Seri A : Sebesar Rp201.000.000.000,- (dua ratus satu miliar Rupiah) Seri B : Sebesar Rp301.000.000.000,- (tiga ratus satu miliar Rupiah) Seri C : Sebesar Rp130.000.000.000,- (seratus tiga puluh miliar Rupiah) Seri D : Sebesar Rp162.000.000.000,- (seratus enam puluh dua miliar Rupiah) xxiv Jangka Waktu dan Jatuh Tempo : Jangka waktu Obligasi adalah untuk 3 (tiga) tahun untuk Obligasi Seri A akan jatuh tempo pada tanggal 8 Desember 2018, 5 (lima) tahun untuk Obligasi Seri B akan jatuh tempo pada tanggal 8 Desember 2020, 7 (tujuh) tahun untuk Obligasi Seri C akan jatuh tempo pada tanggal 8 Desember 2022 dan 10 (sepuluh) tahun untuk Obligasi Seri D akan jatuh tempo pada tanggal 8 Desember 2025. Peringkat Obligasi : id Tanggal Efektif : 4 Desember 2014. Tanggal Pencatatan : 10 Desember 2015 Harga Penawaran : 100% dari Pokok Obligasi. Bunga Obligasi : Obligasi ini memberikan tingkat bunga tetap sebesar 10,00% per tahun untuk Obligasi Seri A, 10,25% per tahun untuk Obligasi Seri B, 10,60% per tahun untuk Obligasi Seri C dan 11,20% per tahun untuk Obligasi Seri D. AAA (Triple A) dari Pefindo dan AAA(idn) (Triple A) dari Fitch. Bunga dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat, di mana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender Sejak Tanggal Emisi Jenis Obligasi : Obligasi diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Satuan Pemindahbukuan : Rp1,- (satu Rupiah) atau kelipatannya. Satuan Pemesanan : Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya sebesar Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya. Pembelian Kembali (Buy Back) : Perseroan dapat melakukan pembelian kembali setelah 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan. Saat melakukan pembelian kembali Obligasi baik sebagai pelunasan Obligasi maupun untuk disimpan, Perseroan wajib melaporkan rencana pembelian kembali kepada OJK paling lambat 2 (dua) hari kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali di surat kabar. Pengumuman dalam surat kabar wajib dilakukan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kalender sebelum tanggal permulaan penawaran pembelian kembali kecuali: jika pembelian kembali tidak lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah Obligasi yang beredar dalam periode 1 (satu) tahun setelah tanggal penjatahan, Obligasi yang dibeli kembali tersebut bukan Obligasi yang dimiliki oleh Afiliasi Perseroan, dan Obligasi yang dibeli kembali tersebut hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali, dengan ketentuan bahwa rencana pembelian kembali tersebut wajib dilaporkan kepada OJK oleh Perseroan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi tersebut di surat kabar. Pembayaran Bunga Obligasi : Setiap 3 (tiga) bulanan terhitung sejak Tanggal Emisi. Penyisihan Dana (Sinking Fund) : Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana pelunasan Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Emisi Obligasi sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana hasil Emisi Obligasi. Wali Amanat : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. xxv Beberapa Ketentuan Yang Harus Diindahkan Oleh Perseroan : Keterangan mengenai pembatasan dan kewajiban Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi diuraikan dalam Bab XI mengenai Keterangan Tentang Obligasi dan Sukuk Ijarah. Ringkasan Penawaran Umum Sukuk Ijarah Nama Sukuk Ijarah : Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015. Jumlah Sisa Imbalan Ijarah : Sebesar Rp106.000.000.000,- (seratus enam miliar Rupiah) yang terdiri dari: Seri A:Sebesar Rp65.000.000.000,- (enam puluh lima miliar Rupiah) Seri B: Sebesar Rp41.000.000.000,- (empat puluh satu miliar Rupiah) Jangka Waktu dan Jatuh Tempo : Jangka waktu Sukuk Ijarah adalah 7 (tujuh) tahun untuk Sukuk Ijarah Seri A akan jatuh tempo pada tanggal 8 Desember 2022 dan 10 (sepuluh) tahun untuk Sukuk Ijarah Seri B akan jatuh tempo pada tanggal 8 Desember 2025. Peringkat Sukuk Ijarah : Tanggal Efektif : 4 Desember 2014. Tanggal Pencatatan : 10 Desember 2015 Harga Penawaran : 100% dari Sisa Imbalan Ijarah. Cicilan Imbalan Ijarah : Sukuk Ijarah ini memberikan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp6.890.000.000,- (enam miliar delapan ratus sembilan puluh juta Rupiah) per tahun untuk seri A, dan Rp4.592.000.000,- (empat miliar lima ratus sembilan puluh dua juta Rupiah) per tahun untuk seri B Jenis Sukuk Ijarah : Sukuk Ijarah diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Sukuk Ijarah yang diterbitkan oleh Perseroan untuk didaftarkan atas nama KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Sukuk Ijarah di KSEI sebagai bukti kewajiban pembayaran Imbalan Ijarah untuk kepentingan Pemegang Sukuk Ijarah melalui Pemegang Rekening dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan di bidang Pasar Modal. Obyek Ijarah : Hak manfaat atas sebagian kapasitas dari jaringan yang digunakan Perseroan untuk penyelenggaraan layanan MIDI. Satuan Pemindahbukuan : Rp1,- (satu Rupiah) atau kelipatannya. Satuan Pemesanan : Pemesanan pembelian Sukuk Ijarah harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya sebesar Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya. id AAA (sy) ( Triple A Syariah) dari Pefindo dan AAA(idn) (Triple A) dari Fitch. xxvi Pembelian Kembali (Buy Back) : Perseroan dapat melakukan pembelian kembali setelah 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan. Saat melakukan pembelian kembali Sukuk Ijarah baik sebagai pelunasan Sukuk Ijarah maupun untuk disimpan, Perseroan wajib melaporkan rencana pembelian kembali kepada OJK paling lambat 2 (dua) hari kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali di surat kabar. Pengumuman dalam surat kabar wajib dilakukan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kalender sebelum tanggal permulaan penawaran pembelian kembali kecuali: jika pembelian kembali tidak lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah Sukuk Ijarah yang beredar dalam periode 1 (satu) tahun setelah tanggal penjatahan, Sukuk Ijarah yang dibeli kembali tersebut bukan Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Afiliasi Perseroan, dan Sukuk Ijarah yang dibeli kembali tersebut hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali, dengan ketentuan bahwa rencana pembelian kembali tersebut wajib dilaporkan kepada OJK oleh Perseroan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Sukuk Ijarah tersebut di surat kabar setelah terjadinya pembelian kembali Sukuk Ijarah tersebut. Pembayaran Cicilan Imbalan : Setiap 3 (tiga) bulanan terhitung sejak Tanggal Emisi. Ijarah Penyisihan Dana (Sinking Fund) : Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana pelunasan Sukuk Ijarah ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Emisi Sukuk Ijarah sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana hasil Emisi Sukuk Ijarah. Wali Amanat : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Beberapa Ketentuan Yang Harus Diindahkan Oleh Perseroan : Keterangan mengenai pembatasan dan kewajiban Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum Sukuk Ijarah diuraikan dalam Bab XI mengenai Keterangan Tentang Obligasi dan Sukuk Ijarah. Skema Sukuk Ijarah: Akad Wakalah Akad Ijarah 2) 1) Perseroan sebagai wakil pemodal 4)Pembayaran dari pelanggan akhir Perseroan sebagai lessor Investor/Pemodal 6) Sisa imbalan ijarah (at maturity) 1.a) Dana sukuk ijarah 5 ) Cicilan imbalan ijarah (quarterly) 1.b) Sukuk ijarah 3)Menyewakan kepada pelanggan akhir Akad Ijarah : Perseroan melakukan akad ijarah dengan pemodal melalui Wali Amanat sebagai wakil dari pemodal untuk mengalihkan manfaat penggunaan MIDI dengan spec, jumlah dan waktu tertentu. Pemodal dalam hal ini menjadi pemegang sukuk ijarah. Pengguna MIDI pelanggan akhir xxvii Akad Wakalah : Perseroan dan Pemodal melakukan akad wakalah, dalam hal ini Perseroan bertindak sebagai wakil Pemodal untuk untuk mengalihkan kembali manfaat penggunaan MIDI kepada pelanggan akhir dan menerima pembayaran dari pelanggan akhir. MIDI E. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM A. Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi setelah dikurangi dengan biaya Emisi akan dipergunakan oleh Perseroan untuk: 1. Sekitar 25,2% pelunasan sebagian atau seluruhnya (refinancing) salah satu atau beberapa pinjaman rupiah yang dimiliki oleh Perseroan sebagaimana telah diungkapkan oleh Perseroan pada Bab III Pernyataan Utang Informasi Tambahan ini, dengan rincian sebagai berikut: a. Pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk dengan nilai fasilitas pinjaman (Kredit Investasi) Rp1.000.000.000.000,- yang akan dilunasi sebanyak-banyaknya Rp100.000.000.000,b. Pinjaman dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Tbk dengan nilai fasilitas pinjaman Rp650.000.000.000,- yang akan dilunasi sebanyak-banyaknya Rp100.000.000.000,Perseroan tidak memerlukan persetujuan dari kreditur untuk pelunasan dini dan Perseroan tidak terafiliasi dengan kreditur. 2. Sekitar 37,0% akan digunakan untuk pembelian Base Station Subsystem (“BSS”) yang bertujuan untuk menambah kapasitas di area dengan trafik tinggi dan memperluas jangkauan jaringan sebagai upaya untuk mengakuisisi pelanggan baru. Adapun spesifikasi BSS yang dimaksud adalah BTS/BSC/RNC untuk mendukung teknologi GSM, UMTS dan LTE dalam satu platform di pita frekuensi seluler 850 MHz, 900 Mhz, 1800 MHz dan 2100 MHz. 3. Sekitar 37,8% akan digunakan untuk Pembayaran Biaya Hak Penggunaan (“BHP”) Spektrum Frekuensi Radio kepada Pemerintah. BHP Spektrum Frekuensi Radio dibayarkan di muka untuk masa Izin Stasiun Radio (“ISR”) satu tahun. Adapun masa laku izin penggunaan frekuensi untuk pita frekuensi seluler 850 MHz, 900 Mhz, 1800 MHz dan 2100 MHz adalah 10 tahun dan dapat diperpanjang untuk 10 tahun berikutnya. Besaran pembayaran BHP Spektrum Frekuensi Radio setiap tahunnya ditentukan oleh Pemerintah berdasarkan formula yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah dan Keputusan Menkominfo terkait. B. Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Sukuk Ijarah setelah dikurangi dengan biaya Emisi seluruhnya akan dipergunakan oleh Perseroan untuk Pembelian Base Station Subsystem (“BSS”) yang bertujuan untuk menambah kapasitas di area dengan trafik tinggi dan memperluas jangkauan jaringan sebagai upaya untuk mengakuisisi pelanggan baru. Adapun spesifikasi BSS yang dimaksud adalah BTS/BSC/RNC untuk mendukung teknologi GSM, UMTS dan LTE dalam satu platform di pita frekuensi seluler 850 MHz, 900 Mhz, 1800 MHz dan 2100 MHz. Keterangan lebih lanjut mengenai rencana pengunaan dana Perseroan dalam Penawaran Umum dijelaskan lebih lanjut pada Bab II dalam Informasi Tambahan ini. F. IKHTISAR DATA KEUANGAN KONSOLIDASIAN PENTING Tabel-tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan konsolidasian penting Perseroan dan Entitas Anak, yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2015 dan 2014, serta 31 Desember 2014, 2013, 2012, 2011 dan 2010. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2015 dan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut telah direviu oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota PricewaterhouseCoopers), auditor independen, berdasarkan Standar Perikatan Reviu 2410 yang ditetapkan oleh IAPI. Laporan keuangan konsolisian Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2014 dan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut telah direviu oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja (sekarang KAP Purwantono, Sungkoro & Surja) (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Perikatan Reviu 2410 yang ditetapkan oleh IAPI. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, 2011 dan 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini tanpa modifikasian. xxviii Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2015 dan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut ditandatangani oleh Jumadi, sedangkan pada tanggal 30 September 2014 dan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut serta pada tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut ditandatangani oleh Benyanto Suherman, dan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut ditandatangani oleh Roy Iman Wirahardja, serta pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut ditandatangani oleh Hari Purwantono. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2014 dan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut telah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan PSAK No.24 (Revisi 2013), yang tidak direviu, dimana sebelum disajikan kembali telah direviu oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Perikatan Reviu 2410 yang ditetapkan oleh IAPI. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut telah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan PSAK No.24 (Revisi 2013), yang tidak diaudit, dimana sebelum disajikan kembali telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini tanpa modifikasian. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan PSAK No.30 (Revisi 2011), ISAK No.16 dan ISAK No.22, yang tidak diaudit, dimana sebelum disajikan kembali telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini tanpa modifikasian. Ikhtisar Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 30 September 2015 8.821.599 43.789.363 52.610.962 15.055.778 24.314.380 39.370.158 31 Desember 2012 8.308.810 46.916.251 55.225.061 11.015.751 24.813.926 35.829.677 2014*) 2013*) 2011 2010**) 5.455.940 Aset Lancar 8.590.976 7.168.980 5.767.565 Aset Tidak Lancar 44.678.721 47.397.066 47.465.447 47.869.188 Jumlah Aset 53.269.697 54.566.046 53.233.012 53.325.128 Liabilitas Jangka Pendek 21.147.814 13.494.097 11.968.067 12.024.949 Liabilitas Jangka Panjang 17.823.328 24.300.804 22.295.845 23.044.805 Jumlah Liabilitas 38.971.142 37.794.901 34.263.912 35.069.754 Jumlah Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada : Pemilik Entitas Induk 12.491.482 13.617.836 16.173.557 18.861.369 18.515.308 17.869.847 Kepentingan non pengendali 749.322 680.719 597.588 534.015 453.792 385.527 18.255.374 Jumlah Ekuitas 13.240.804 14.298.555 16.771.145 19.395.384 18.969.100 Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 52.610.962 53.269.697 54.566.046 55.225.061 53.233.012 53.325.128 *) disajikan kembali (tidak diaudit/tidak direviu) akibat penerapan PSAK No.24 (Revisi 2013) yang berlaku efektif di 1 Januari 2015 **) disajikan kembali (tidak diaudit) akibat penerapan PSAK No.30 (Revisi 2011), ISAK No.16 dan ISAK No.22 xxix Ikhtisar Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Keterangan (dalam jutaan Rupiah) 30 September 31 Desember 2015 2014*) 2014*) 2013*) 2012*) 2011 2010**) 19.581.537 17.717.268 24.085.101 23.855.272 22.418.812 20.529.292 19.735.046 (17.693.566) (17.225.960) (23.438.278) (22.352.821) (19.228.914) (17.364.983) (16.321.946) 1.887.971 491.308 646.823 1.502.451 3.189.898 3.164.309 3.413.100 Pendapatan usaha Beban Bersih Laba Usaha Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan (1.652.917) (1.294.033) (1.962.010) (3.340.602) 461.618 1.331.357 1.121.355 Laba (Rugi) Periode/ Tahun Berjalan (1.014.103) (1.241.690) (1.878.229) (2.671.972) 487.416 1.066.744 742.906 Laba (Rugi) Periode/ Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk (1.122.335) (1.329.748) (2.008.364) (2.788.212) 375.106 968.653 666.374 Kepentingan non pengendali 108.232 88.058 130.135 116.240 112.310 98.091 76.532 Laba (Rugi) Periode/ Tahun Berjalan (1.014.103) (1.241.690) (1.878.229) (2.671.972) 487.416 1.066.744 742.906 *) disajikan kembali (tidak diaudit/tidak direviu) akibat penerapan PSAK No.24 (Revisi 2013) yang berlaku efektif di 1 Januari 2015 **) disajikan kembali (tidak diaudit) akibat penerapan PSAK No.30 (Revisi 2011), ISAK No.16 dan ISAK No.22 G. OBLIGASI DAN/ATAU SUKUK IJARAH YANG TELAH DITERBITKAN Jumlah obligasi dan/atau sukuk Perseroan yang masih terutang hingga saat ini adalah sebagai berikut: Keterangan Sukuk Ijarah IV Tahun 2009 Seri B Obligasi V Tahun 2007 Seri B Sukuk Ijarah V Tahun 2012 Obligasi VII Tahun 2009 Seri B Obligasi VIII Tahun 2012 Seri A Obligasi VIII Tahun 2012 Seri B Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014 Seri A Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014 Seri B Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014 Seri C Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014 Seri D Jumlah Pokok Obligasi atau Sisa Imbalan Ijarah (dalam juta Rupiah) Bunga atau Cicilan Imbalan Ijarah Tetap Tahunan Jangka Waktu Jatuh Tempo Rp20.210 juta 7 (tujuh) tahun 8 Desember 2016 10 (sepuluh) tahun 29 Mei 2017 7 (tujuh) tahun 27 Juni 2019 600.000 11,75% per tahun 7 (tujuh) tahun 8 Desember 2016 1.200.000 8,625% per tahun 7 (tujuh) tahun 27 Juni 2019 1.500.000 8,875% per tahun 10 (sepuluh) tahun 27 Juni 2022 172.000 1.370.000 10,65% per tahun 300.000 Rp25.875 juta Peringkat Obligasi atau Sukuk Ijarah Tanggal Efektif AAA(sy) dari Pefindo idAAA dari Pefindo AAA dari id (sy) Pefindo idAAA dari Pefindo idAAA dari Pefindo idAAA dari Pefindo 30 November 2009 id 16 Mei 2007 19 Juni 2012 30 November 2009 19 Juni 2012 19 Juni 2012 950.000 10,0% 3 (tiga) tahun 12 Desember 2017 idAAA dari Pefindo 4 Desember 2014 750.000 10,3% 5 (lima) tahun 12 Desember 2019 idAAA dari Pefindo 4 Desember 2014 250.000 10,5% 7 (tujuh) tahun 12 Desember 2021 idAAA dari Pefindo 4 Desember 2014 360.000 10,7% 10 (sepuluh) tahun 12 Desember 2024 idAAA dari Pefindo 4 Desember 2014 xxx Keterangan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014 Seri A Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014 Seri B Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014 Seri C Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 Seri A Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 Seri B Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 Seri C Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 Seri D Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 Seri E Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 Seri A Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 Seri B Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 Seri C Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 Seri D Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 Seri E Total Jumlah Pokok Obligasi atau Sisa Imbalan Ijarah (dalam juta Rupiah) Bunga atau Cicilan Imbalan Ijarah Tetap Tahunan Jangka Waktu Jatuh Tempo 64.000 Rp6.400 juta 3 (tiga) tahun 12 Desember 2017 16.000 Rp1.648 juta 5 (lima) tahun 110.000 Rp11.550 juta 554.000 Peringkat Obligasi atau Sukuk Ijarah Tanggal Efektif id AAA(sy) dari Pefindo 4 Desember 2014 12 Desember 2019 id AAA(sy) dari Pefindo 4 Desember 2014 7 (tujuh) tahun 12 Desember 2021 id AAA(sy) dari Pefindo 4 Desember 2014 8,55% 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari 14 Juni 2016 idAAA dari Pefindo 4 Desember 2014 782.000 9,25% 3 (tiga) tahun 4 Juni 2018 idAAA dari Pefindo 4 Desember 2014 584.000 10,00% 5 (lima) tahun 4 Juni 2020 idAAA dari Pefindo 4 Desember 2014 337.000 10,25% 7 (tujuh) tahun 4 Juni 2022 idAAA dari Pefindo 4 Desember 2014 427.000 10,40% 10 (sepuluh) tahun 4 Juni 2025 idAAA dari Pefindo 4 Desember 2014 55.000 Rp4.703 juta 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari 14 Juni 2016 id AAA(sy) dari Pefindo 4 Desember 2014 76.000 Rp7.030 juta 3 (tiga) tahun 4 Juni 2018 id AAA(sy) dari Pefindo 4 Desember 2014 67.000 Rp6.700 juta 5 (lima) tahun 4 Juni 2020 id AAA(sy) dari Pefindo 4 Desember 2014 43.000 Rp4.408 juta 7 (tujuh) tahun 4 Juni 2022 id AAA(sy) dari Pefindo 4 Desember 2014 175.000 Rp18.200 juta 10 (sepuluh) tahun 4 Juni 2025 id AAA(sy) dari Pefindo 4 Desember 2014 10.742.000 Sampai dengan Informasi Tambahan ini diterbitkan, jumlah obligasi terutang Perseroan adalah sebesar Rp10.742.000.000.000,-. Seluruh dana hasil penerbitan obligasi dan sukuk ijarah diatas seluruhnya telah dipergunakan sesuai dengan tujuan penggunaannya. xxxi Halaman ini sengaja dikosongkan I. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN PT INDOSAT TBK. Kegiatan Usaha: Penyelenggara Jaringan dan/atau Jasa Telekomunikasi serta informatika dan/atau jasa teknologi konvergensi Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia Alamat Kantor Pusat: Jl. Medan Merdeka Barat 21 Jakarta 10110, Indonesia Telepon: (021) 30442615 Faksimili: (021) 30003757 Website: www.indosatooredoo.com Email: [email protected] Kantor-kantor Regional: Regional Jabotabek, Regional Sumatera, Regional Jawa Barat & Jawa Tengah, Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Regional Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua Dalam rangka penerbitan Obligasi dan Sukuk Ijarah ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas efek utang jangka panjang (Obligasi dan Sukuk Ijarah) dari PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”) dan PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”): AAA(idn) (Triple A) AAA (Triple A) id AAA(idn) (Triple A) AAAsy (Triple A Syariah) id RISIKO USAHA UTAMA YANG MUNGKIN DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH PERSAINGAN DARI PARA PEMAIN LAMA DAN PARA PEMAIN BARU DALAM INDUSTRI DAPAT MEMBERIKAN DAMPAK NEGATIF BAGI BISNIS JASA SELULAR PERSEROAN, TERMASUK DI DALAMNYA MUNCULNYA KEBERADAAN BISNIS OTT DI INDUSTRI TELEKOMUNIKASI. RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG, SELAIN ITU TIDAK TERTUTUP KEMUNGKINAN PERSEROAN MELAKUKAN BUY BACK DI PASAR TERBUKA SETELAH SATU TAHUN SEJAK TANGGAL PENJATAHAN. 1 A. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI OBLIGASI BERKELANJUTAN I INDOSAT TAHAP III TAHUN 2015 JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR RP794.000.000.000,- (TUJUH RATUS SEMBILAN PULUH EMPAT MILIAR RUPIAH) YANG DIJAMIN DENGAN KESANGGUPAN PENUH (FULL COMMITMENT) Nama Obligasi Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015. Jangka Waktu, Jatuh Tempo Dan Bunga Obligasi Obligasi ini terdiri dari: Seri A : Sebesar Rp201.000.000.000,- (dua ratus satu miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,00% (sepuluh koma nol nol persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi, jatuh tempo Obligasi Seri A tanggal 8 Desember 2018. Seri B : Sebesar Rp301.000.000.000,- (tiga ratus satu miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,25% (sepuluh koma dua lima persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi, jatuh tempo Obligasi Seri B tanggal 8 Desember 2020. Seri C : Sebesar Rp130.000.000.000,- (seratus tiga puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,60% (sepuluh koma enam nol persen) per tahun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun sejak Tanggal Emisi, jatuh tempo Obligasi Seri C tanggal 8 Desember 2022. Seri D : Sebesar Rp162.000.000.000,- (seratus enam puluh dua miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,20% (sebelas koma dua nol persen) per tahun, berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Emisi, jatuh tempo Obligasi Seri D tanggal 8 Desember 2025. Jenis Obligasi Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Rekening di KSEI yang selanjutnya untuk kepentingan Pemegang Obligasi dan didaftarkan pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian. Jumlah Pokok Obligasi Seluruh Jumlah Pokok Obligasi yang akan dikeluarkan berjumlah sebesar Rp794.000.000.000,- (tujuh ratus sembilan puluh empat miliar Rupiah) yang terdiri dari : - Obligasi Seri A; - Obligasi Seri B; - Obligasi Seri C; - Obligasi Seri D. yang merupakan 100% (seratus persen) dari harga Pokok Obligasi. Satuan Pemindahbukuan a. Satuan Pemindahbukuan Obligasi adalah sebesar Rp1,- (satu Rupiah) atau kelipatannya. b. Satu Satuan Pemindahbukuan mempunyai hak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO. Jumlah Minimum Pemesanan Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya sebesar Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya 2 Ketentuan Umum Pembayaran Bunga Obligasi Bunga Obligasi ini dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, dimana Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak Tanggal Emisi. Tanggal-tanggal pembayaran Bunga Obligasi adalah sebagai berikut: Bunga Ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Seri A 8 Maret 2016 8 Juni 2016 8 September 2016 8 Desember 2016 8 Maret 2017 8 Juni 2017 8 September 2017 8 Desember 2017 8 Maret 2018 8 Juni 2018 8 September 2018 8 Desember 2018 Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi Seri B Seri C 8 Maret 2016 8 Maret 2016 8 Juni 2016 8 Juni 2016 8 September 2016 8 September 2016 8 Desember 2016 8 Desember 2016 8 Maret 2017 8 Maret 2017 8 Juni 2017 8 Juni 2017 8 September 2017 8 September 2017 8 Desember 2017 8 Desember 2017 8 Maret 2018 8 Maret 2018 8 Juni 2018 8 Juni 2018 8 September 2018 8 September 2018 8 Desember 2018 8 Desember 2018 8 Maret 2019 8 Maret 2019 8 Juni 2019 8 Juni 2019 8 September 2019 8 September 2019 8 Desember 2019 8 Desember 2019 8 Maret 2020 8 Maret 2020 8 Juni 2020 8 Juni 2020 8 September 2020 8 September 2020 8 Desember 2020 8 Desember 2020 8 Maret 2021 8 Juni 2021 8 September 2021 8 Desember 2021 8 Maret 2022 8 Juni 2022 8 September 2022 8 Desember 2022 Seri D 8 Maret 2016 8 Juni 2016 8 September 2016 8 Desember 2016 8 Maret 2017 8 Juni 2017 8 September 2017 8 Desember 2017 8 Maret 2018 8 Juni 2018 8 September 2018 8 Desember 2018 8 Maret 2019 8 Juni 2019 8 September 2019 8 Desember 2019 8 Maret 2020 8 Juni 2020 8 September 2020 8 Desember 2020 8 Maret 2021 8 Juni 2021 8 September 2021 8 Desember 2021 8 Maret 2022 8 Juni 2022 8 September 2022 8 Desember 2022 8 Maret 2023 8 Juni 2023 8 September 2023 8 Desember 2023 8 Maret 2024 8 Juni 2024 8 September 2024 8 Desember 2024 8 Maret 2025 8 Juni 2025 8 September 2025 8 Desember 2025 Bunga Obligasi dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat terhitung sejak Tanggal Emisi, dimana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender. 3 Jaminan Obligasi ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus namun dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik berupa barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1131 dan Pasal 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata Republik Indonesia. Hak Pemegang Obligasi adalah pari passu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perpajakan Keterangan mengenai perpajakan terkait dengan penerbitan Obligasi ini diuraikan dalam Bab VII Informasi Tambahan ini. Pelunasan Pokok Dan Pembayaran Bunga Obligasi Pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh Perseroan melalui KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuanketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran Bunga Obligasi dan Pokok Obligasi sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada hari yang bukan Hari Bursa, maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya. Wali Amanat Sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan, Perseroan telah menunjuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. untuk bertindak selaku Wali Amanat dalam rangka Penawaran Umum Obligasi yang beralamat Gedung BRI II lt.30, Jl. Jend. Sudirman, Kav. 44-46, Jakarta 10210. Keterangan lebih lanjut mengenai Wali Amanat akan dijelaskan pada Bab XIII Informasi Tambahan ini. Pembatasan, Kewajiban Dan Kelalaian Perseroan Sesuai dengan pasal 6 Perjanjian Perwaliamanatan, ditentukan bahwa terdapat pembatasanpembatasan dan kewajiban-kewajiban terhadap Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam Bab XI Informasi Tambahan ini mengenai Keterangan Tentang Obligasi dan Sukuk Ijarah. Selain pembatasan dan kewajiban Perseroan, sesuai pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan, ditentukan kondisi-kondisi dan pengaturan mengenai kelalaian (cidera janji) Perseroan yang akan dijelaskan pada Bab XI Informasi Tambahan ini mengenai Keterangan Tentang Obligasi dan Sukuk Ijarah. Prosedur Pemesanan Pembelian Obligasi Prosedur pemesanan pembelian Obligasi dapat dilihat pada Bab XII Informasi Tambahan ini, mengenai Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi dan Sukuk Ijarah. Pembelian Kembali (Buy Back) Perseroan dari waktu ke waktu, setelah satu tahun setelah Tanggal Penjatahan, dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruh Obligasi sebelum masing-masing Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, dengan ketentuan dapat dilakukan apabila Perseroan tidak dalam keadaan lalai sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan Perseroan mempunyai hak untuk memberlakukan pembelian kembali (buy back) tersebut untuk disimpan dan selanjutnya dijual kembali atau sebagai pelunasan Obligasi dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan. Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian kembali (buy back) diuraikan dalam Bab XI Informasi Tambahan ini mengenai Keterangan Tentang Obligasi dan Sukuk Ijarah. 4 Dana Pelunasan Obligasi (Sinking Fund) Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana pelunasan Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Emisi Obligasi sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana hasil Emisi Obligasi, sebagaimana diungkapkan pada Bab II Informasi Tambahan ini. Hasil Pemeringkatan Berdasarkan Peraturan Nomor IX.C.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam tanggal 27 Oktober 2000 Nomor: Kep-42/PM/2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum dan Peraturan Nomor: IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-712/BL/2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk. Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang sesuai dengansurat Pefindo No. 1217/PEF Dir/IX/2015 tanggal 11 September 2015, Pefindo menetapkan pemeringkatan atas Obligasi Perseroan sebagai berikut: idAAA (Triple A) Peringkat tersebut berlaku untuk periode 10 September 2015 sampai dengan 1 September 2016. Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang sesuai dengan surat Fitch No. 133/DIR/RAT/XI/2015 tanggal 16 November 2015, Fitch menetapkan pemeringkatan atas Obligasi Perseroan sebagai berikut: AAA(idn) (Triple A) Perseroan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Pefindo dan Fitch yang bertindak sebagai lembaga pemeringkat. Perseroan akan melakukan pemeringkatan atas Obligasi yang diterbitkan setiap 1 (satu) tahun sekali selama kewajiban atas efek tersebut belum lunas, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Nomor IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-712/BL/2012 tanggal 12 Desember 2012 tentang Pemeringkatan atas Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk. Faktor-faktor pendukung untuk peringkat tersebut di atas adalah:    Dukungan yang kuat dari perusahaan induk; Posisi pasar yang stabil; Kinerja usaha yang stabil Peringkat ini dibatasi oleh:   Struktur permodalan yang agresif Persaingan yang ketat dalam industri telekomunikasi. Hak-Hak Pemegang Obligasi 1. Menerima pelunasan Pokok Obligasi, pembayaran Bunga Obligasi dan hak-hak lain yang berhubungan dengan Obligasi dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 ayat 10 Perjanjian Perwaliamanatan. 2. Pemegang Obligasi yang berhak mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening, pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi setelah tanggal penentuan pihak yang berhak memperoleh Bunga Obligasi tersebut maka pihak yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang bersangkutan. 5 3. Apabila Perseroan ternyata tidak menyediakan dana secukupnya untuk pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi setelah lewat Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, maka Perseroan harus membayar denda atas kelalaian membayar jumlah Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi yang akan ditentukan kemudian dalam Addendum Perjanjian Perwaliamanatan. Denda tersebut dihitung harian (berdasarkan jumlah hari yang telah lewat), sampai dengan pelunasan atau pembayaran jumlah yang wajib dibayar Perseroan dilaksanakan. Untuk menghitung denda dilakukan perhitungan hari yang terlewat yaitu 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Denda yang dibayar oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi, oleh Agen Pembayaran akan diberikan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya. 4. Seorang atau lebih Pemegang Obligasi yang mewakili sedikitnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terutang (di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Perusahaan Terafiliasi) mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat acara yang diminta dengan melampirkan fotocopy KTUR dari KSEI yang diperoleh melalui Pemegang Rekening dan memperlihatkan asli KTUR kepada Wali Amanat, dengan ketentuan terhitung sejak diterbitkannya KTUR, Obligasi akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR. Pencabutan pembekuan Obligasi oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat. 5. Melalui Keputusan RUPO, Pemegang Obligasi antara lain berhak melakukan tindakan sebagai berikut: a. Menyampaikan pemberitahuan kepada Perseroan atau kepada Wali Amanat atau untuk memberikan pengarahan kepada Wali Amanat atau untuk mengambil tindakan lain. b. Memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuanketentuan Perjanjian Perwaliamanatan. c. Mengambil tindakan lain yang dikuasakan untuk diambil oleh atau atas nama Pemegang Obligasi termasuk tetapi tidak terbatas pada mengubah Perjanjian Perwaliamanatan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. d. Mengambil keputusan sehubungan dengan perubahan tingkat Bunga Obligasi, perubahan tata cara pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi, perubahan jangka waktu Obligasi dan perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dalam rangka perubahan tersebut di atas, yang mana ketentuan perubahan tersebut di atas hanya dapat diminta oleh Perseroan, jika Perseroan dalam keadaan lalai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Perjanjian Perwaliamanatan. e. Mengambil keputusan yang diperlukan sehubungan dengan maksud Perseroan atau Pemegang Obligasi yang mewakili sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang terutang, untuk melakukan pembatalan pendaftaran Obligasi di KSEI sesuai dengan ketentuan peraturan Pasar Modal dan KSEI. f. Mengambil keputusan tentang terjadinya peristiwa force majeure dalam hal tidak tercapai kesepakatan antara Perseroan dan Wali Amanat. g. Mengambil tindakan lain yang diperlukan untuk kepentingan Pemegang Obligasi berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. h. Mengambil keputusan sehubungan dengan terjadinya Kejadian Kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan. Hak-hak Pemegang Obligasi yang antara lain menerima pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, dapat dilihat pada Bab XI mengenai Keterangan Tentang Obligasi dan Sukuk Ijarah. 6 B. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN SUKUK IJARAH SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN I INDOSAT TAHAP III TAHUN 2015 DENGAN SISA IMBALAN IJARAH SEBESAR RP106.000.000.000,- (SERATUS ENAM MILIAR RUPIAH) YANG DIJAMIN DENGAN KESANGGUPAN PENUH (FULL COMMITMENT) Nama Sukuk Ijarah Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015. Jangka Waktu, Jatuh Tempo Dan Cicilan Imbalan Ijarah Jumlah Sisa Imbalan Ijarah sebesar Rp106.000.000.000,- (seratus enam miliar Rupiah) dengan jangka waktu: Seri A : Sebesar Rp65.000.000.000,- (enam puluh lima miliar Rupiah) dengan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp6.890.000.000,- (enam miliar delapan ratus sembilan puluh juta Rupiah) per tahun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun sejak Tanggal Emisi, Tanggal Pembayaran Kembali Sisa Sukuk Ijarah tanggal 8 Desember 2022. Seri B : Sebesar Rp41.000.000.000,- (empat puluh satu miliar Rupiah) dengan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp4.592.000.000,- (empat miliar lima ratus sembilan puluh dua juta Rupiah) per tahun, berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Emisi, Tanggal Pembayaran Kembali Sisa Sukuk Ijarah tanggal 8 Desember 2025. Jenis Sukuk Ijarah Sukuk Ijarah ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Sukuk Ijarah yang diterbitkan atas nama KSEI sebagai bukti kewajiban pembayaran Imbalan Ijarah untuk kepentingan Pemegang Sukuk Ijarah. Sukuk Ijarah ini didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Rekening di KSEI yang selanjutnya untuk kepentingan Pemegang Sukuk Ijarah dan didaftarkan pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Sukuk Ijarah oleh Perseroan kepada KSEI. Bukti kepemilikan Sukuk Ijarah bagi Pemegang Sukuk Ijarah adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian. Jumlah Sisa Imbalan Ijarah Jumlah Sisa Imbalan Ijarah adalah sebesar Rp106.000.000.000,- (seratus enam miliar miliar Rupiah) yang merupakan 100% (seratus persen) dari Jumlah Sisa Imbalan Ijarah. Satuan Pemindahbukuan a. Satuan Pemindahbukuan Sukuk Ijarah adalah sebesar Rp1 (satu Rupiah) atau kelipatannya. b. Satu Satuan Pemindahbukuan mempunyai hak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPSI. Jumlah Minimum Pemesanan Pemesanan pembelian Sukuk Ijarah harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya sebesar Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya. 7 Ketentuan Umum Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah Cicilan Imbalan Ijarah ini dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk Ijarah melalui Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah. Cicilan Imbalan Ijarah dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) terhitung sejak Tanggal Emisi. Tanggal-tanggal pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah adalah sebagai berikut: Cicilan Imbalan Ijarah Ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah Seri A Seri B 8 Maret 2016 8 Juni 2016 8 September 2016 8 Desember 2016 8 Maret 2017 8 Juni 2017 8 September 2017 8 Desember 2017 8 Maret 2018 8 Juni 2018 8 September 2018 8 Desember 2018 8 Maret 2019 8 Juni 2019 8 September 2019 8 Desember 2019 8 Maret 2020 8 Juni 2020 8 September 2020 8 Desember 2020 8 Maret 2021 8 Juni 2021 8 September 2021 8 Desember 2021 8 Maret 2022 8 Juni 2022 8 September 2022 8 Desember 2022 8 Maret 2016 8 Juni 2016 8 September 2016 8 Desember 2016 8 Maret 2017 8 Juni 2017 8 September 2017 8 Desember 2017 8 Maret 2018 8 Juni 2018 8 September 2018 8 Desember 2018 8 Maret 2019 8 Juni 2019 8 September 2019 8 Desember 2019 8 Maret 2020 8 Juni 2020 8 September 2020 8 Desember 2020 8 Maret 2021 8 Juni 2021 8 September 2021 8 Desember 2021 8 Maret 2022 8 Juni 2022 8 September 2022 8 Desember 2022 8 Maret 2023 8 Juni 2023 8 September 2023 8 Desember 2023 8 Maret 2024 8 Juni 2024 8 September 2024 8 Desember 2024 8 Maret 2025 8 Juni 2025 8 September 2025 8 Desember 2025 Cicilan Imbalan Ijarah dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat terhitung sejak Tanggal Emisi, dimana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender. 8 Skema Sukuk Ijarah 1. Berdasarkan Akad Ijarah sehubungan dengan Penawaran Umum Sukuk Ijarah yang dilangsungkan antara Perseroan dan Wali Amanat Sukuk Ijarah, Perseroan telah mengalihkan manfaat atas sebagian kapasitas dari jaringan yang digunakan Perseroan untuk penyelenggaraan layanan jaringan tetap tertutup untuk jangka waktu 7 (tujuh) tahun dan 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal diterbitkannya Sukuk Ijarah dengan pengalihan Obyek Ijarah sebesar Rp106.000.000.000,(seratus enam miliar miliar Rupiah) atau sejumlah Sisa Imbalan Ijarah. Jenis jaringan yang digunakan Perseroan untuk penyelenggaraan layanan jaringan tetap tertutup tersebut berupa jaringan Private Leased Circuit, Carrier Ethernet, IPVPN, IP Transit dan Dedicated Internet Access. Selain mengatur mengenai pengalihan manfaat ijarah, Akad Ijarah juga mengatur bahwa Perseroan menjamin berfungsinya jaringan MIDI yang manfaatnya menjadi obyek ijarah dan kondisinya, menjamin atas risiko rusaknya/turunnya nilai pengalihan manfaat ijarah, dan menjamin tersedianya obyek ijarah pengganti dalam hal-hal tertentu. 2. Selanjutnya, berdasarkan Akad Wakalah yang dilangsungkan antara Perseroan dan Pemegang Sukuk Ijarah, Pemegang Sukuk Ijarah selaku Muwakkil (penerima Obyek Ijarah), memberikan kuasa khusus kepada Perseroan sebagai Wakil untuk melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Membuat dan melangsungkan serta memperpanjang perjanjian/kontrak dengan pihak ketiga sebagai pengguna jaringan MIDI tersebut untuk kepentingan Pemegang Sukuk Ijarah sebagai penerima Obyek Ijarah berdasarkan Akad Ijarah dan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah dan apabila diperlukan, membuat perubahan atas perjanjian/kontrak yang sudah ditandatangani oleh Wakil dan pihak ketiga tersebut sepanjang perubahan tersebut sesuai dengan praktek industri yang berlaku umum dan wajar; b. Mewakili segala kepentingan Muwakkil dalam rangka pelaksanaan perjanjian dengan pihak ketiga sebagai pengguna jaringan MIDI, termasuk akan tetapi tidak terbatas untuk melakukan penagihan dan, tanpa mengesampingkan ketentuan di bawah ini, menerima seluruh hasil pemanfaatan jaringan MIDI dari pihak ketiga; dan c. Mewakili kepentingan Muwakkil dalam mencari pengganti pihak ketiga untuk memanfaatkan jaringan MIDI. Selain itu di dalam Akad Wakalah Perseroan sebagai Wakil berjanji untuk membayar Cicilan Imbalan Ijarah kepada Pemegang Sukuk Ijarah yang diterima dari pihak ketiga sesuai dengan nilai dan tata cara pembayaran yang diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah. Kuasa-kuasa sebagaimana dalam Akad Wakalah merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Akad Wakalah, yang tanpa adanya kuasa-kuasa tersebut maka Akad Wakalah tidak akan dibuat. Kuasa-kuasa sebagaimana tercantum dalam Akad Wakalah tidak dapat dicabut dan tidak akan berakhir karena sebab-sebab yang mengakhiri pemberian kuasa sebagaimana tercantum dalam Pasal 1813, 1814 dan 1816 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata atau karena alasan apapun juga. 9 Atas perjanjian/kontrak yang sudah ditandatangani oleh Perseroan dan pihak ketiga sebagai pengguna Obyek Ijarah, disepakati untuk tidak perlu dilakukan penandatanganan ulang kontrak. Berikut ini adalah diagram skema Sukuk Ijarah tersebut: Akad Wakalah Akad Ijarah 2) 1) Perseroan sebagai wakil pemodal 4)Pembayaran dari pelanggan akhir Perseroan sebagai lessor Investor/Pemodal 6) Sisa imbalan ijarah (at maturity) 1.a) Dana sukuk ijarah 5 ) Cicilan imbalan ijarah (quarterly) 1.b) Sukuk ijarah 3)Menyewakan kepada pelanggan akhir Akad Ijarah : Perseroan melakukan akad ijarah dengan pemodal melalui Wali Amanat sebagai wakil dari pemodal untuk mengalihkan manfaat penggunaan MIDI dengan spec, jumlah dan waktu tertentu. Pemodal dalam hal ini menjadi pemegang sukuk ijarah. Akad Wakalah : Perseroan dan Pemodal melakukan akad wakalah, dalam hal ini Perseroan bertindak sebagai wakil Pemodal untuk untuk mengalihkan kembali manfaat penggunaan MIDI kepada pelanggan akhir dan menerima pembayaran dari pelanggan akhir. MIDI Pengguna MIDI pelanggan akhir Jaminan Sukuk Ijarah ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus namun dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik berupa barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1131 dan Pasal 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata Republik Indonesia. Hak Pemegang Sukuk Ijarah adalah pari passu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lain sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Perpajakan Keterangan mengenai perpajakan terkait dengan penerbitan Sukuk Ijarah ini diuraikan dalam Bab VII Informasi Tambahan ini. Pembayaran Kembali Sisa Imbalan Ijarah Dan Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah Pembayaran kembali Sisa Imbalan Ijarah dan pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah akan dibayarkan oleh Perseroan melalui KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada Pemegang Sukuk Ijarah melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah dan Sisa Imbalan Ijarah sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada hari yang bukan Hari Bursa, maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya. Wali Amanat Sukuk Ijarah Sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah, Perseroan telah menunjuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk bertindak selaku Wali Amanat Sukuk Ijarah dalam rangka Penawaran Umum Sukuk Ijarah yang beralamat di Gedung BRI II lt.30, Jl. Jend. Sudirman, Kav. 44-46, Jakarta 10210. Pembatasan, Kewajiban Dan Kelalaian Perseroan Sesuai dengan pasal 6 Perjanjian Perwaliamanatan, ditentukan bahwa terdapat pembatasanpembatasan dan kewajiban-kewajiban terhadap Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam Bab XI Informasi Tambahan ini mengenai Keterangan Tentang Obligasi dan Sukuk Ijarah. 10 Prosedur Pemesanan Pembelian Sukuk Ijarah Prosedur pemesanan pembelian Sukuk Ijarah dapat dilihat pada Bab XII Informasi Tambahan ini, mengenai Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi dan Sukuk Ijarah. Pembelian Kembali (Buy Back) Perseroan dari waktu ke waktu, setelah lewat 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan, dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruh Sukuk Ijarah sebelum Tanggal Pembayaran Kembali Sisa Imbalan Ijarah, dengan ketentuan dapat dilakukan apabila Perseroan tidak dalam keadaan lalai sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah dan Perseroan mempunyai hak untuk memberlakukan pembelian kembali (buy back) tersebut untuk disimpan dan selanjutnya dijual kembali atau sebagai pembayaran kembali Sisa Imbalan Ijarah dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan. Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian kembali (buy back) diuraikan dalam Bab XI Informasi Tambahan ini mengenai Keterangan Tentang Obligasi dan Sukuk Ijarah. Dana Pelunasan Sukuk Ijarah (Sinking Fund) Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana pelunasan Sukuk Ijarah ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Emisi Sukuk Ijarah sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana hasil Emisi Sukuk Ijarah, sebagaimana diungkapkan pada Bab II Informasi Tambahan. Hasil Pemeringkatan Berdasarkan Peraturan Nomor IX.C.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam tanggal 27 Oktober 2000 Nomor: Kep-42/PM/2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum dan Peraturan Nomor: IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-712/BL/2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk. Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang sesuai dengan surat Pefindo No. 1218/PEF Dir/IX/2015 tanggal 11 September 2015, Pefindo menetapkan pemeringkatan atas Sukuk Ijarah Perseroan sebagai berikut: AAAsy (Triple A Syariah) id Peringkat tersebut berlaku untuk periode 10 September 2015 sampai dengan 1 September 2016. Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang sesuai dengan surat Fitch No. 133/DIR/RAT/XI/2015 tanggal 16 November 2015, Fitch menetapkan pemeringkatan atas Sukuk Ijarah Perseroan sebagai berikut: AAA(idn) (Triple A) Perseroan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Pefindo dan Fitch yang bertindak sebagai lembaga pemeringkat. Perseroan akan melakukan pemeringkatan atas Obligasi yang diterbitkan setiap 1 (satu) tahun sekali selama kewajiban atas efek tersebut belum lunas, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Nomor IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-712/BL/2012 tanggal 12 Desember 2012 tentang Pemeringkatan atas Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk. Faktor-faktor pendukung untuk peringkat tersebut di atas adalah:  Dukungan yang kuat dari perusahaan induk;  Posisi pasar yang stabil;  Kinerja usaha yang stabil. 11 Peringkat ini dibatasi oleh:  Struktur permodalan yang agresif  Persaingan yang ketat dalam industri telekomunikasi. Hak-Hak Pemegang Sukuk Ijarah 1. Menerima pembayaran kembali Sisa Imbalan Ijarah, pembayaran Cicilan Ijarah dan hak-hak lain yang berhubungan dengan Sukuk Ijarah dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah. 2. Pemegang Sukuk Ijarah yang berhak mendapatkan pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah adalah Pemegang Sukuk Ijarah yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening, pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah, kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian jika terjadi transaksi Sukuk Ijarah setelah tanggal penentuan pihak yang berhak memperoleh Cicilan Imbalan Ijarah tersebut maka pihak yang menerima pengalihan Sukuk Ijarah tersebut tidak berhak atas Cicilan Imbalan Ijarah pada periode pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah yang bersangkutan. 3. Apabila Perseroan ternyata tidak menyediakan dana secukupnya untuk pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah dan pembayaran kembali Sisa Imbalan Ijarah setelah lewat Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah atau Tanggal Pembayaran Kembali Sisa Imbalan Ijarah, maka Perseroan harus membayar kompensasi kerugian akibat keterlambatan atas kelalaian membayar jumlah Sisa Imbalan Ijarah dan/atau Cicilan Imbalan Ijarah. Kompensasi kerugian akibat keterlambatan yang dibayar oleh Perseroan merupakan hak Pemegang Sukuk Ijarah yang akan dibayarkan oleh Agen Pembayaran kepada Pemegang Sukuk Ijarah secara proporsional berdasarkan besarnya Sukuk Ijarah yang dimilikinya. 4. Seorang atau lebih Pemegang Sukuk Ijarah yang mewakili sedikitnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah yang masih belum dibayar (di luar dari Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Perusahaan Terafiliasi) dapat mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat Sukuk Ijarah agar diselenggarakan RUPSI dengan memuat acara yang diminta dengan melampirkan fotocopy Konfirmasi Tertulis Untuk Rapat Umum Pemegang Sukuk Ijarah (“KTUR”) dari KSEI yang diperoleh melalui Pemegang Rekening dan memperlihatkan asli KTUR kepada Wali Amanat Sukuk Ijarah, dengan ketentuan terhitung sejak diterbitkannya KTUR, Sukuk Ijarah akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Sukuk Ijarah yang tercantum dalam KTUR. Pencabutan pembekuan Sukuk Ijarah oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat Sukuk Ijarah. 5. Melalui keputusan RUPSI, Pemegang Sukuk Ijarah antara lain berhak melakukan tindakan sebagai berikut: a. Menyampaikan pemberitahuan kepada Perseroan atau kepada Wali Amanat Sukuk Ijarah atau untuk memberikan pengarahan kepada Wali Amanat Sukuk Ijarah atau untuk mengambil tindakan lain. b. Memberhentikan Wali Amanat Sukuk Ijarah dan menunjuk pengganti Wali Amanat Sukuk Ijarah menurut ketentuan-ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah. c. Mengambil tindakan lain yang dikuasakan untuk diambil oleh atau atas nama Pemegang Sukuk Ijarah termasuk tetapi tidak terbatas pada mengubah Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. d. Mengambil keputusan sehubungan dengan perubahan jumlah Cicilan Imbalan Ijarah, perubahan tata cara pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah dan/atau Sisa Imbalan Ijarah termasuk perubahan Sukuk Ijarah menjadi ekuitas Perseroan, perubahan jangka waktu Sukuk Ijarah dan perubahan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah dalam rangka perubahan tersebut di atas, yang mana ketentuan perubahan tersebut di atas hanya dapat diminta oleh Perseroan, jika Perseroan dalam keadaan lalai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah. e. Mengambil keputusan yang diperlukan sehubungan dengan maksud Perseroan atau Pemegang Sukuk Ijarah yang mewakili sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah yang belum dibayar, untuk melakukan pembatalan pendaftaran Sukuk Ijarah di KSEI sesuai dengan ketentuan peraturan Pasar Modal dan KSEI. 12 f. Mengambil keputusan tentang terjadinya peristiwa force majeure dalam hal tidak tercapai kesepakatan antara Perseroan dan Wali Amanat Sukuk Ijarah. g. Mengambil tindakan lain yang diperlukan untuk kepentingan Pemegang Sukuk Ijarah berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. h. Mengambil keputusan sehubungan dengan terjadinya Kejadian Kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah. Hak-hak Pemegang Sukuk Ijarah yang antara lain menerima pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah dan/ atau pembayaran kembali Sisa Imbalan Ijarah pada Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah dan/ atau Tanggal Pembayaran Kembali Sisa Imbalan Ijarah, dapat dilihat pada Bab XI mengenai Keterangan Tentang Obligasi dan Sukuk Ijarah. Persyaratan Penawaran Umum Berkelanjutan Perseroan telah memenuhi kriteria untuk melaksanakan Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang sebagaimana yang diatur dalam Peraturan OJK No. 36/POJK.04/2014, sebagai berikut: 1. Penawaran Umum Berkelanjutan dilaksanakan dalam periode 2 (dua) tahun dengan ketentuan pemberitahuan pelaksanaan Penawaran Umum Berkelanjutan terahir disampaikan kepada OJK paling lambat pada ulang tahun kedua sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan. 2. Telah menjadi Emiten paling sedikit 2 (dua) tahun sebelum penyampaian Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum. 3. Tidak pernah mengalami gagal bayar atas seluruh kewajiban Perseroan dalam periode 2 (dua) tahun terakhir sampai dengan Informasi Tambahan ini disampaikan kepada OJK. 4. Efek yang diterbitkan melalui Penawaran Umum Berkelanjutan adalah Efek bersifat utang dan sukuk ijarah dan memiliki hasil pemeringkatan yang termasuk dalam kategori 4 (empat) peringkat teratas yang merupakan urutan 4 (empat) peringkat terbaik yang dikeluarkan oleh Perusahaan Pemeringkat Efek. 13 II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH A. Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi setelah dikurangi dengan biaya Emisi akan dipergunakan oleh Perseroan untuk: 1. Sekitar 25,2% pelunasan sebagian atau seluruhnya (refinancing) salah satu atau beberapa pinjaman rupiah yang dimiliki oleh Perseroan sebagaimana telah diungkapkan oleh Perseroan pada Bab III Pernyataan Utang Informasi Tambahan ini, dengan rincian sebagai berikut: a. Pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk dengan nilai fasilitas pinjaman (Kredit Investasi) Rp1.000.000.000.000,- yang akan dilunasi sebanyak-banyaknya Rp100.000.000.000,b. Pinjaman dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Tbk dengan nilai fasilitas pinjaman Rp650.000.000.000,- yang akan dilunasi sebanyak-banyaknya Rp100.000.000.000,Perseroan tidak memerlukan persetujuan dari kreditur untuk pelunasan dini dan Perseroan tidak terafiliasi dengan kreditur. 2. Sekitar 37,0% akan digunakan untuk pembelian Base Station Subsystem (“BSS”) yang bertujuan untuk menambah kapasitas di area dengan trafik tinggi dan memperluas jangkauan jaringan sebagai upaya untuk mengakuisisi pelanggan baru. Adapun spesifikasi BSS yang dimaksud adalah BTS/BSC/RNC untuk mendukung teknologi GSM, UMTS dan LTE dalam satu platform di pita frekuensi seluler 850 MHz, 900 Mhz, 1800 MHz dan 2100 MHz. 3. Sekitar 37,8% akan digunakan untukPembayaran Biaya Hak Penggunaan (“BHP”) Spektrum Frekuensi Radio kepada Pemerintah. BHP Spektrum Frekuensi Radio dibayarkan di muka untuk masa Izin Stasiun Radio (“ISR”) satu tahun. Adapun masa laku izin penggunaan frekuensi untuk pita frekuensi seluler 850 MHz, 900 Mhz, 1800 MHz dan 2100 MHz adalah 10 tahun dan dapat diperpanjang untuk 10 tahun berikutnya. Besaran pembayaran BHP Spektrum Frekuensi Radio setiap tahunnya ditentukan oleh Pemerintah berdasarkan formula yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah dan Keputusan Menkominfo terkait. B. Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Sukuk Ijarah setelah dikurangi dengan biaya Emisi seluruhnya akan dipergunakan oleh Perseroan untuk Pembelian Base Station Subsystem (“BSS”) yang bertujuan untuk menambah kapasitas di area dengan trafik tinggi dan memperluas jangkauan jaringan sebagai upaya untuk mengakuisisi pelanggan baru. Adapun spesifikasi BSS yang dimaksud adalah BTS/BSC/RNC untuk mendukung teknologi GSM, UMTS dan LTE dalam satu platform di pita frekuensi seluler 850 MHz, 900 Mhz, 1800 MHz dan 2100 MHz. Dalam pelaksanaan penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini, Perseroan akan mengikuti ketentuan Pasar Modal yang berlaku di Indonesia. Perseroan akan melaporkan laporan realisasi penggunaan dana kepada OJK dan Wali Amanat yang akan dibuat secara berkala setiap 3 (tiga) bulan. Bentuk dan isi laporan dimaksud disusun sesuai dengan Formulir No. X.K.4-1 dalam Peraturan No. X.K.4. Apabila Perseroan bermaksud untuk mengubah penggunaan dana sebagaimana tercantum dalam Informasi Tambahan ini, maka Perseroan wajib melaporkan perubahan penggunaan dana dimaksud kepada OJK dan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Wali Amanat setelah disetujui oleh RUPO sesuai dengan Peraturan No. X.K.4, kecuali apabila ditentukan lain dalam peraturan. 14 Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No.SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya Yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sebesar kurang lebih 0,3107%, akan dibebankan secara proposional dari nilai Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah yang meliputi: • Biaya jasa untuk Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah sekitar 0,040% (nol koma nol empat nol persen) yang termasuk di dalamnya adalah biaya jasa penyelenggaraan (management fee) sebesar 0,030% (nol koma nol tiga nol persen), biaya jasa penjaminan (underwriting fee) sebesar 0,005% (nol koma nol nol lima persen), dan biaya jasa penjualan (selling fee) sebesar 0,005% (nol koma nol nol lima persen). • Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal sekitar 0,098% (nol koma nol sembilan delapan persen) yang terdiri dari: biasa jasa akuntan publik sekitar 0,028% (nol koma nol dua delapan persen), biaya jasa Konsultan Hukum sekitar 0,061% (nol koma nol enam satu persen) dan Notaris sekitar 0,009% (nol koma nol nol sembilan persen). • Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal sekitar 0,090% (nol koma nol sembilan nol persen) yang terdiri dari: biaya jasa Wali Amanat sekitar 0,010% (nol koma nol satu nol persen) dan Pemeringkat Efek sekitar 0,080% (nol koma nol delapan nol persen). • Biaya lain-lain (biaya penyataan pendaftaran OJK, BEI, KSEI, percetakan dan lain-lain) sekitar 0,083% (nol koma nol delapan tiga persen). Dalam hal Perseroan akan melaksanakan transaksi dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum yang merupakan transaksi Afiliasi atau mengandung benturan kepentingan dan/atau Transaksi Material, Perseroan akan mengikuti Peraturan No.IX.E.1 dan Peraturan No.IX.E.2, dan pelaksanaan penggunaan dana hasil penawaran umum akan mengikuti ketentuan peraturan di bidang pasar modal. Berdasarkan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 No. 194/E00-E0O/FIN/15 tanggal 7 Oktober 2015 seluruhnya telah dipergunakan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Berikut adalah ringkasan penggunaan dana atas dana hasil penawaran umum Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015: Obligasi : Sebesar Rp2.030.000.000.000,- telah dipergunakan untuk pelunasan: a. Pembayaran pinjaman rupiah PT Bank Central Asia Tbk sebesar Rp300.000.000.000,b. Pembayaran pinjaman rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp325.000.000.000,c. Pembayaran pinjaman rupiah Sindikasi IIF dan SMI sebesar Rp455.000.000.000,d. Pembayaran pinjaman rupiah PT Bank BNP Paribas Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp150.000.000.000,e. Pembayaran pinjaman rupiah SMI sebesar Rp100.000.000.000,f. Pembayaran pinjaman USD Guaranteed Notes Due 2020 sebesar Rp700.000.000.000,Sebesar Rp 52.786.349.337,- telah dipergunakan untuk pembelian Base Station Subsystem (“BSS’) Sukuk : Dana Sukuk Ijarah telah dipergunakan seluruhnya untuk pembayaran lisensi jaringan kepada Pemerintah 15 III. PERNYATAAN UTANG Tabel-tabel di bawah ini menyajikan liabilitas konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak, yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak tanggal 30 September 2015 yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2015 dan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut telah direviu oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota PricewaterhouseCoopers), auditor independen, berdasarkan Standar Perikatan Reviu 2410 yang ditetapkan oleh IAPI, sebagaimana tercantum dalam laporan reviu KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan yang juga tercantum dalam Informasi Tambahan ini. Pada tanggal 30 September 2015, Perseroan memiliki liabilitas konsolidasian sebesar Rp39.370.158 juta, yang terdiri dari: Keterangan Liabilitas Jangka Pendek Pinjaman jangka pendek Utang usaha Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga Utang pengadaan Utang pajak Pajak penghasilan Pajak lain-lain Akrual Kewajiban imbalan kerja jangka panjang - bagian jangka pendek Pendapatan diterima di muka Uang muka pelanggan Liabilitas derivatif Bagian jangka pendek dari pinjaman jangka panjang: Pinjaman Utang obligasi Sukuk Kewajiban sewa pembiayaan Provisi atas kasus hukum Liabilitas keuangan jangka pendek lain-lain Liabilitas jangka pendek lain-lain Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Utang pihak berelasi Liabilitas pajak tangguhan - bersih Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek Pinjaman Utang obligasi Sukuk Kewajiban sewa pembiayaan Kewajiban imbalan kerja jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek Liabilitas keuangan jangka panjang lain-lain Liabilitas jangka panjang lain-lain Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas 16 (dalam jutaan Rupiah) Jumlah 948.528 124.776 820.112 4.481.284 19.122 54.802 1.800.006 35.240 1.193.568 126.018 40.875 2.769.617 552.945 54.884 517.797 1.358.643 4.862 152.699 15.055.778 27.180 13.391 8.239.121 9.089.501 1.020.639 3.717.229 1.051.906 6.320 1.149.093 24.314.380 39.370.158 1. Utang Jangka Pendek (dalam jutaan Rupiah) Jumlah 700.000 250.000 950.000 (1.472) 948.528 Keterangan Pihak berelasi - BNI Pihak ketiga - PT Bank Mizuho Indonesia (“Mizuho”) Dikurangi: biaya penerbitan pinjaman yang belum diamortisasi Jumlah 2. Utang Pengadaan Akun ini terdiri dari jumlah yang terutang untuk pengeluaran barang modal dan operasional yang terdiri dari: (dalam jutaan Rupiah) Jumlah 4.451.531 29.753 4.481.284 Keterangan Pihak Ketiga (termasuk AS$154.285) Pihak Berelasi (termasuk AS$nihil) Jumlah 3. Utang Pajak Akun ini terdiri dari: (dalam jutaan Rupiah) Jumlah Keterangan Pajak penghasilan badan - Pasal 29 - Pasal 25 Jumlah Pajak lain-lain: Pasal 21 Pasal 4 (2) Pasal 26 Pasal 23 PPN Jumlah 15.423 3.699 19.122 23.613 14.894 8.811 5.734 1.750 54.802 4.Akrual Akun ini terdiri dari: Keterangan Perbaikan dan pemeliharaan jaringan Imbalan kerja Sewa Insentif agen penjual (dealer) Pemasaran Kewajiban pelayanan universal [Universal Service Obligation (“USO”)] Jasa profesional Utilitas Bunga Biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi Jaringan sirkit internet Umum dan administrasi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp20.000) Jumlah 17 (dalam jutaan Rupiah) Jumlah 332.667 273.198 223.104 181.407 179.445 118.745 107.047 98.262 98.154 32.440 30.114 10.618 114.805 1.800.006 5.Pinjaman Akun ini terdiri dari utang pada pihak ketiga: Keterangan Pinjaman Dikurangi biaya penerbitan pinjaman dan consent solicitation fee yang belum diamortisasi Jumlah Dikurangi bagian jangka pendek Bagian Jangka Panjang (dalam jutaan Rupiah) Jumlah 11.075.314 (66.576) 11.008.738 (2.769.617) 8.239.121 Pinjaman terdiri dari: (dalam jutaan Rupiah) Jumlah Keterangan a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. a. b. c. d. Institusi keuangan PT Bank ANZ (“ANZ”) Indonesia Fasilitas Revolving Time Loan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (“HSBC”) Perancis AB Svensk Exportkredit (“SEK”) Swedia dengan jaminan dari Exportkreditnamnden (“EKN”) PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) Fasilitas Revolving Time Loan The Bank of Tokyo Mitsubishi - UFJ, Ltd. (“BTMU”) Fasilitas Revolving Time Loan BCA Fasilitas Kredit Investasi Mizuho Fasilitas Revolving Time Loan PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) Fasilitas Revolving Time Loan HSBC Revolving Time Loan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (“BSMI”) Fasilitas Revolving Time Loan Citibank, N.A., Indonesia (“Citibank”) Fasilitas Revolving Time Loan PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (“SMI”) Fasilitas Revolving Time Loan PT BNP Paribas Indonesia (“BNPP”) Fasilitas Revolving Time Loan HSBC, Pinjaman Komersial 9 Tahun SMI Fasilitas Revolving Time Loan Jumlah Institusi lainnya: Yayasan Kesejahteraan Karyawan (“YKK”) Bank Indonesia PT Multi Visi Komputama PT Medialand International PT Danawa Indonesia Jumlah Jumlah pinjaman Dikurangi: - biaya penerbitan pinjaman dan consent solicitation fee yang belum diamortisasi - bagian jangka pendek Bagian jangka panjang 1.465.700 1.180.690 1.010.286 1.000.000 982.850 900.000 879.420 732.850 732.850 650.000 586.280 500.000 350.000 89.163 11.060.089 11.025 3.150 700 350 15.225 11.075.314 (66.576) (2.769.617) 8.239.121 Rincian utang dari institusi keuangan adalah sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Counterparties ANZ Jenis dan Jumlah Fasilitas Revolving time loan: AS$100.000 Jadwal Pembayaran Pada saat tanggal jatuh tempo (Januari 2017) Tingkat Bunga per Tahun dan Periode Pembayaran Bunga LIBOR Dolar AS + 1,05% dan terutang per bulan, atau per enam bulan atau triwulanan 18 Tanggal Jatuh Tempo Fasilitas 27 Januari 2017 Keterangan Untuk pembiayaan umum Perseroan. Perseroan diperbolehkan membayar lebih awal seluruh atau sebagian dari pinjaman (dalam jutaan Rupiah) Jenis dan Jumlah Fasilitas Counterparties HSBC Perancis Fasilitas berjangka COFACE 12 tahun: AS$157.243 Fasilitas berjangka SINOSURE 12 tahun: AS$44.200 Fasilitas A: AS$100.000 SEK Swedia Fasilitas B: dengan Jaminan AS$155.000 dari EKN Fasilitas C: AS$60.000 BCA BTMU Revolving time loan: Rp1.500.000 Tingkat Bunga per Tahun dan Periode Pembayaran Bunga Jadwal Pembayaran Cicilan per-enam bulanan sesuai dengan proporsi yang ditentukan (Maret 2016 September 2019) Cicilan per-enam bulanan sesuai dengan proporsi yang ditentukan (Maret 2016 September 2019) Cicilan per-enam bulanan sesuai dengan proporsi yang ditentukan (November 2015 Mei 2016) Cicilan per-enam bulanan sesuai dengan proporsi yang ditentukan (Februari 2016 Februari 2017) Cicilan per-enam bulanan sesuai dengan proporsi yang ditentukan (November 2015 November 2017) Pada saat tanggal jatuh tempo (Februari 2016) 5,69% dan terutang per enam bulanan Tanggal Jatuh Tempo Fasilitas 30 September 2019 Untuk pembiayaan Satelit Palapa D. LIBOR Dolar AS + 0,35% dan terutang per enam bulanan 30 September 2019 LIBOR + 0,25%, Biaya Pendanaan SEK sebesar 1,05% dan Marjin Premi EKN sebesar 1,57% dan terhutang enam bulanan 31 Mei 2016 Commercial Interest Reference Rate (“CIRR”) + 0,05% dan Marjin Premi EKN sebesar 1,61% dan terhutang enam bulanan 28 Februari 2017 Untuk pembiayaan pembelian peralatan telekomunikasi. CIRR + 0,05% dan Marjin 30 November Premi EKN sebesar 1,59% 2017 dan terhutang enam bulanan JIBOR + 2,75% dan terutang 10 Februari per bulan 2016 Pada saat tanggal Revolving time jatuh tempo loan: AS$50.000 (Desember 2016) LIBOR Dolar AS enam bulan 10 Desember + 1,2% dan terutang enam 2016 bulanan Pada saat tanggal Revolving time jatuh tempo loan: Rp250.000 (Desember 2016) JIBOR + 2,45% dan terutang 23 Desember per bulan, triwulanan atau 2016 enam bulanan Keterangan 19 §Untuk pembiayaan modal usaha, pengeluaran modal dan pembiayaan umum Perseroan §Perseroan diperbolehkan membayar lebih awal seluruh atau sebagian dari pinjaman §Untuk pembiayaan kembali dan pembiayaan umum Perseroan §Untuk pembiayaan modal usaha, pengeluaran modal dan pembiayaan umum Perseroan §Perseroan diperbolehkan membayar lebih awal seluruh atau sebagian dari pinjaman (dalam jutaan Rupiah) Counterparties BCA Mizuho DBS HSBC BSMI Citibank IIF dan SMI Jenis dan Jumlah Fasilitas Fasilitas kredit investasi 5 tahun: Rp1.000.000 Jadwal Pembayaran Cicilan per tahun sesuai dengan proporsi yang ditentukan (Desember 2015 Desember 2018) Pada saat tanggal Revolving time jatuh tempo loan: AS$60.000 (Februari 2017) Pada saat tanggal Revolving time jatuh tempo (April loan: AS$50.000 2017) Revolving time loan: AS$200.000 Tingkat Bunga per Tahun dan Periode Pembayaran Bunga 10% dan terutang triwulanan LIBOR Dolar AS + 0,9% dan terutang per bulan atau triwulanan LIBOR Dolar AS + 0,9% dan terutang per bulan atau triwulanan Pada saat tanggal LIBOR Dolar AS + 1,68% jatuh tempo (Maret dan terutang per bulan atau 2018) triwulanan Pada saat tanggal Revolving time jatuh tempo loan: Rp650.000 (Desember 2015) Pada saat tanggal Revolving time jatuh tempo loan: AS$40.000 (Februari 2017) Syndicated Pada saat tanggal revolving time jatuh tempo loan: Rp750.000 (Oktober 2016) Tanggal Jatuh Tempo Fasilitas Keterangan 12 Desember 2018 §Untuk pembiayaan pengeluaran modal dan/ atau pembiayaan kembali utang §Perseroan diperbolehkan membayar lebih awal seluruh atau sebagian dari pinjaman 5 Februari 2017 §Untuk pembiayaan umum Peseroan §Perseroan diperbolehkan membayar lebih awal seluruh atau sebagian dari pinjaman 22 April 2017 §Untuk pembiayaan umum Peseroan §Perseroan diperbolehkan membayar lebih awal seluruh atau sebagian dari pinjaman §Untuk pembiayaan umum Peseroan §Perseroan 12 Maret 2018 diperbolehkan membayar lebih awal seluruh atau sebagian dari pinjaman JIBOR + 1,25% dan terutang 31 Desember per bulan, triwulanan atau 2015 enam bulanan §Untuk pembiayaan umum Peseroan §Perseroan diperbolehkan membayar lebih awal seluruh atau sebagian dari pinjaman LIBOR Dolar AS + 1,35% dan terutang per bulan atau triwulanan §Untuk pembiayaan umum Peseroan §Perseroan diperbolehkan membayar lebih awal seluruh atau sebagian dari pinjaman 9 Februari 2017 JIBOR + 2,25% dan terutang 18 Oktober triwulanan atau enam 2016 bulanan 20 §Untuk pembiayaan umum Peseroan §Perseroan diperbolehkan membayar lebih awal seluruh atau sebagian dari pinjaman (dalam jutaan Rupiah) Counterparties Jenis dan Jumlah Fasilitas Tingkat Bunga per Tahun dan Periode Pembayaran Bunga Jadwal Pembayaran BNPP Pada saat tanggal Revolving time jatuh tempo loan: Rp350.000 (Oktober 2017) HSBC Cabang Jakarta, CIMB Niaga dan Bank of China Fasilitas pinjaman komersial 9 tahun tanpa jaminan: AS$27.037 SMI Cicilan per-enam bulanan sesuai dengan prosporsi yang ditentukan (November 2015 November 2016) Pada saat tanggal Revolving time jatuh tempo loan: Rp100.000 (Desember 2017) Tanggal Jatuh Tempo Fasilitas Keterangan JIBOR + 2, 5% dan terutang 15 Oktober per bulan atau triwulanan 2017 §Untuk pembiayaan pengeluaran modal dan umum Perseroan §Perseroan diperbolehkan membayar lebih awal seluruh atau sebagian dari pinjaman LIBOR Dolar AS + 1,45% dan terutang enam bulanan 28 November 2016 Untuk pembiayaan Satelit Palapa D 10 Desember 2017 §Untuk pembiayaan pengeluaran modal §Perseroan diperbolehkan membayar lebih awal seluruh atau sebagian dari pinjaman JIBOR Tiga bulan + 2,45% dan terutang triwulanan Rincian utang dari institusi lainnya adalah sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Counterparties Jenis Pinjaman Tingkat Bunga per Tahun Tanggal Jatuh Jumlah dan Periode Pembayaran Tempo Fasilitas Fasilitas Bunga 10,50% per tahun YKK Bank Indonesia Unsecured loan 3 November Rp21.000 Terutang per bulan yang 2017 akan dimulai satu bulan setelah penarikan pertama 10,50% per tahun PT Multi Visi Komputama Unsecured loan 3 November 2017 Rp6.000 Terutang per bulan yang akan dimulai satu bulan setelah penarikan pertama 2% per tahun PT Medialand International Unsecured loan 13 April 2018 Rp700 Terutang pada saat cicilan pokok pinjaman yang pertama dan terakhir. 2% per tahun PT Danawa Indonesia Unsecured loan 13 Agustus 2018 Rp350 Terutang pada saat cicilan pokok pinjaman yang pertama dan terakhir. 21 Keterangan Pembayaran dan Lainnya §Untuk pembiayaan pengembangan bisnis, peningkatan kualitas jasa dan adaptasi terhadap standar pembayaran internasional. §Cicilan pokok pinjaman terhutang triwulanan yang dimulai setelah 6 bulan masa tenggang §Untuk pembiayaan pengembangan bisnis, peningkatan kualitas jasa dan adaptasi terhadap standar pembayaran internasional. §Cicilan pokok pinjaman terhutang triwulanan yang dimulai setelah 6 bulan masa tenggang §Untuk pembiayaan modal kerja. §Cicilan pokok pinjaman terhutang pada periode atau bulan ke 29 yang dimulai setelah 24 bulan masa tenggang. §Untuk pembiayaan modal kerja. §Cicilan pokok pinjaman terhutang pada periode atau bulan ke 25 dan saat tanggal jatuh tempo yang dimulai setelah 24 bulan masa tenggang. 6. Utang Obligasi Pada tanggal 30 September 2015, utang obligasi Perseroan terdiri dari: (dalam jutaan Rupiah) Jumlah 2.693.847 2.677.393 2.304.005 1.367.871 599.330 9.642.446 (552.945) 9.089.501 Keterangan a. Obligasi Indosat Kedelapan Tahun 2012 b. Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015 c. Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014 d. Obligasi Indosat Kelima Tahun 2007 e. Obligasi Indosat Ketujuh Tahun 2009 f. Guaranteed Notes Jatuh Tempo Tahun 2020 g. Obligasi Indosat Keenam Tahun 2008 Dikurangi bagian jangka pendek Bagian jangka panjang Rincian utang obligasi Perseroan pada tanggal 30 September 2015 (dalam jutaan Rupiah dan ribuan Dolar AS) adalah sebagai berikut: Obligasi Jumlah Nominal Bunga Jatuh Tempo a. Obligasi Indosat Kedelapan Tahun 2012 §8,625% per tahun Seri A Rp1.200.000 27 Juni 2019 §Terutang setiap tiga-bulanan Seri B Rp1.500.000 §8,875% per tahun 27 Juni 2022 §Terutang setiap tiga-bulanan b. Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015 §8,55% per tahun Seri A Rp554.000 §Terutang setiap tiga-bulanan §9,25% per tahun Seri B Rp782.000 §Terutang setiap tiga-bulanan §10% per tahun Seri C Rp584.000 §Terutang setiap tiga-bulanan §10,25% per tahun Seri D Rp337.000 §Terutang setiap tiga-bulanan §10,40% per tahun Seri E Rp427.000 §Terutang setiap tiga-bulanan c. Obligasi Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014 §10,00% per tahun Seri A Rp950.000 §Terutang setiap tiga-bulanan §10,30% per tahun Seri B Rp750.000 §Terutang setiap tiga-bulanan §10,50% per tahun Seri C Rp250.000 §Terutang setiap tiga-bulanan §10,70% per tahun Seri D Rp360.000 §Terutang setiap tiga-bulanan 14 Juni 2016 4 Juni 2018 4 Juni 2020 4 Juni 2022 4 Juni 2025 Keterangan § Untuk membiayai biaya frekuensi, pembelian Base Station System (“BSS”), dan pembelian kembali obligasi Indosat seri B kedua Tahun 2002 § Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah 1 (satu) tahun penerbitan pada harga pasar. § Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan September 2015, obligasi tersebut memiliki peringkat idAAA (stable outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”). §Untuk melunasi pinjaman BCA, BNI, BNPP, SMI, IIF-SMI dan Guaranted Notes (“GN”) 2020, serta untuk pembelian BSS. §Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah 1 (satu) tahun penerbitan, pada harga pasar. §Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan September 2015, obligasi tersebut memiliki peringkat idAAA dari Pefindo. 12 Desember 2017 §Untuk melunasi pinjaman dari BCA, BNI, BTMU dan untuk membayar biaya izin. §Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah 1 12 Desember 2019 (satu) tahun penerbitan pada harga pasar. §Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan September 12 Desember 2021 2015, obligasi tersebut memiliki peringkat idAAA dari Pefindo. 12 Desember 2024 22 Obligasi Jumlah Nominal Bunga Jatuh Tempo d. Obligasi Indosat Kelima Tahun 2007 §10,20% per tahun §Dibayar dalam Seri A Rp1.230.000 29 Mei 2014 cicilan tigabulanan Seri B Rp1.370.000 §10,65% per tahun 29 Mei 2017 §Terutang setiap tiga-bulanan Keterangan §Untuk pembiayaan pengeluaran modal §Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah 1 (satu) tahun penerbitan, pada harga pasar. §Pada tanggal 29 Mei 2014, Perusahaan melunasi secara penuh obligasi seri A ini. §Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan September 2015, obligasi tersebut memiliki peringkat idAAA dari Pefindo. e. Obligasi Indosat Ketujuh Tahun 2009 §11,25% per tahun §Dibayar dalam Seri A Rp700.000 cicilan tigabulanan §Untuk melunasi pinjaman dan obligasi dengan tingkat bunga mengambang ex 8 Desember 2014 Satelindo. §Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah 1 (satu) tahun penerbitan pada harga pasar. §Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan September §11,75% per tahun 2015, obligasi tersebut memiliki peringkat Seri B Rp600.000 8 Desember 2016 §Terutang setiap idAAA dari Pefindo. tiga-bulanan §Pada tanggal 8 Desember 2014, Perusahaan melunasi secara penuh obligasi seri A ini. Guaranteed Notes (“GN”) digunakan untuk pembiayaan kembali. GN ini dapat ditarik kembali atas opsi IPBV: §Berdasarkan rapat Dewan Pimpinan IPBV yang dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2015, diputuskan bahwa IPBV akan mengambil kesempatan untuk f. Guaranteed §7,375% per tahun menarik kembali GN pada tanggal 29 Juli Notes Jatuh AS$650.000 29 Juli 2020 §Terutang setiap 2015. Tempo Tahun enam-bulanan §Pada tanggal 29 Juli 2015, IPBV 2020 membayar sejumlah AS$697.937,5 untuk pelunasan dipercepat GN 2020 dengan harga setara dengan 103,6875% dari nilai pokok, ditambah dengan akrual dan bunga yang belum dibayarkan sampai dengan tanggal jatuh tempo. g. Obligasi Indosat Keenam Tahun 2008 §Untuk membiayai pengeluaran modal §Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah 1 (satu) tahun penerbitan pada harga pasar. §10,80% per tahun §Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir Seri B Rp320.000 9 April 2015 §Terutang setiap yang dipublikasikan pada bulan Februari tiga-bulanan 2015, obligasi seri B memiliki peringkat idAAA dari Pefindo. §Pada tanggal 9 April 2015, Perusahaan melunasi secara penuh obligasi Seri B ini. 7.Sukuk Pada tanggal 30 September 2015, sukuk Perusahaan terdiri dari: (dalam jutaan Rupiah) Jumlah 414.829 299.402 189.489 171.803 1.075.523 (54.884) 1.020.639 Keterangan a. Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015 b. Sukuk Ijarah Indosat V Tahun 2012 c. Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014 d. Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009 Dikurangi bagian jangka pendek Bagian jangka panjang 23 Rincian sukuk Perusahaan pada tanggal 30 September 2015 (dalam jutaan Rupiah) adalah sebagai berikut: Obligasi Jumlah Nominal Bunga a. Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015 §Rp4.703, terutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal Seri A Rp55.000 4 September 2015 sampai dengan 14 Juni 2016. §Rp7.030, terutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal Seri B Rp76.000 4 September 2015 sampai dengan 4 Juni 2018. §Rp6.700, terutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal Seri C Rp67.000 4 September 2015 sampai dengan 4 Juni 2020. §Rp4.408, terutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal Seri D Rp43.000 4 September 2015 sampai dengan 4 Juni 2022. §Rp18.200, terutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal Seri E Rp175.000 4 September 2015 sampai dengan 4 Juni 2025. b. Sukuk Ijarah Indosat V Tahun 2012 (“Sukuk Ijarah V”) Rp300.000 §Rp25.875, terutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal 27 September 2012 sampai dengan 27 Juni 2019. c. Sukuk Ijarah Indosat Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2014 Seri A Rp64.000 §Rp6.400, terutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal 12 Maret 2015 sampai dengan 12 Desember 2017. Seri B Rp16.000 §Rp1.648, terutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal 12 Maret 2015 sampai dengan 12 Desember 2019. Seri C Rp110.000 §Rp11.550, terutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal 12 Maret 2015 sampai dengan 12 Desember 2021. d. Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009 (“Sukuk Ijarah IV”) Seri A Rp28.000 §Rp3.150, dibayar setiap tiga-bulanan mulai tanggal 8 Maret 2010 sampai dengan 8 Desember 2014. Seri B Rp172.000 §Rp20.210, terutang setiap tiga-bulanan mulai tanggal 8 Maret 2010 sampai dengan 8 Desember 2016. 24 Jatuh Tempo 14 Juni 2016 4 Juni 2018 4 Juni 2020 Keterangan §Untuk pembayaran biaya frekuensi §Perusahaan dapat membeli kembali sebagia atau seluruh obligasi, setelah 1 (satu) tahun penerbitan, pada harga pasar, §Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan September 2015, obligasi tersebut memiliki peringkat idAAA(sy) dari Pefindo. 4 Juni 2022 4 Juni 2025 27 Juni 2019 § Untuk membayar biaya frekuensi, pembelian BSS, dan pelunasan obligasi Indosat kedua Seri B Tahun 2012. § Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah 1 (satu) tahun penerbitan, pada harga pasar. § Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan September 2015, obligasi tersebut memiliki peringkat idAAA(sy) dari Pefindo. 12 Desember 2017 § Untuk membayar biaya izin. § Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah 1 (satu) tahun 12 Desember 2019 penerbitan pada harga pasar. § Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan September 2015, obligasi 12 Desember 2021 tersebut memiliki peringkat idAAA(sy) dari Pefindo. 8 Desember 2014 8 Desember 2016 §Untuk pengeluaran beban modal. §Perusahaan dapat membeli kembali sebagian atau seluruh obligasi, setelah 1 (satu) tahun penerbitan pada harga pasar. §Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan September 2015, obligasi seri B memiliki peringkat idAAA(sy) dari Pefindo. §Pada tanggal 8 Desember 2014, Perseroan melunasi secara penuh obligasi Seri A ini. Utang yang akan jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan sejak diterbitkannya informasi tambahan ini adalah sebesar Rp1.200.000 juta dan AS$11.071 ribu yang terdiri dari: 1. Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (“BSMI”) Fasilitas Revolving Time Loan Rp100.000 juta 2. BCA Fasilitas Kredit Investasi Rp100.000 juta 3. PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) Fasilitas Revolving Time Loan Rp1.000.000 juta 4. AB Svensk Exportkredit (“SEK”) Swedia dengan jaminan dari Exportkreditnamnden (“EKN”) Tranche B AS$11.071 ribu. Utang-utang ini akan dilunasi dengan penerimaan operasional Perseroan dan fasilitas pembiayaan Perseroan dalam mata uang Rupiah dan US dolar. PERSEROAN TELAH MEMENUHI SEMUA RASIO KEUANGAN YANG DIPERSYARATKAN DALAM PERJANJIAN UTANG PERSEROAN. TIDAK TERDAPAT NEGATIVE COVENANTS YANG AKAN MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH. MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA TIDAK TERDAPAT LIABILITAS PERSEROAN YANG TELAH JATUH TEMPO TETAPI BELUM DILUNASI. DENGAN MELIHAT KONDISI KEUANGAN PERSEROAN, MANAJEMEN PERSEROAN SANGGUP UNTUK MENYELESAIKAN SELURUH LIABILITASNYA SESUAI DENGAN PERSYARATAN SEBAGAIMANA MESTINYA. SELURUH LIABILITAS PERSEROAN PER TANGGAL LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2015 TELAH DIUNGKAPKAN DI DALAM INFORMASI TAMBAHAN INI. 25 IV. KETERANGAN TAMBAHAN TENTANG PERSEROAN Berikut disampaikan keterangan tambahan mengenai Perseroan dan Entitas Anak setelah melaksanakan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi dan Sukuk Ijarah Tahap II Tahun 2015 sampai dengan Tanggal Informasi Tambahan: A. ANGGARAN DASAR PERSEROAN Sejak Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi dan Sukuk Ijarah Tahap II Indosat Tahun 2015 sampai dengan Tanggal Informasi Tambahan, Perseroan telah melakukan perubahan seluruh anggaran dasarnya untuk disesuaikan dengan Peraturan OJK No. 32 dan Peraturan OJK No. 33 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 30 tanggal 10 Juni 2015, dibuat dihadapan Aryanti Artisari, SH, Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menkumham dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.03-0946504 tanggal 29 Juni 2015. B. STRUKTUR PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Susunan pemegang saham Perseroan sejak Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi dan Sukuk Ijarah Tahap II Indosat Tahun 2015 sampai dengan Tanggal Informasi Tambahan berdasarkan daftar Pemilikan Saham yang Mencapai 5,00% per 31 Oktober 2015 dan Laporan Kepemilikan Saham Direksi dan Komisaris per 31 Oktober 2015 yang disusun oleh PT EDI Indonesia serta surat pelaporan kepemilikan saham diatas 5,00% yang dilaporkan oleh Skagen Funds (SKAGEN AS) kepada OJK dan Perseroan tanggal 20 November 2015, yaitu: Keterangan Modal Dasar: Saham Seri A Saham Seri B Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Saham Seri A: Negara Republik Indonesia Saham Seri B: 5. Ooredoo Asia Pte Ltd 6. Negara Republik Indonesia 7. SKAGEN Funds (SKAGEN AS) 8.Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Modal Dalam Portepel Nilai Nominal Rp100 per Saham Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Persentase (%) 20.000.000.000 1 19.999.999.999 2.000.000.000.000 100 1.999.999.999.900 - 1 3.532.056.600 776.624.999 292.038.050 833.213.850 5.433.933.500 14.566.066.500 100 353.205.660.000 77.662.499.900 29.203.805.000 83.321.385.000 543.393.350.000 1.456.606.650.000 - 65,00 14,29 5,37 15,34 100,00 - C. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN Pada saat Informasi Tambahan ini diterbitkan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan terkini berdasarkan Akta No. 24 tanggal 7 Oktober 2015 dibuat dihadapan Aryanti Artisari, SH, Notaris di Jakarta yang telah diberitahukan kepada Menkumham dengan Nomor Penerimaan Pemberitahuan AHU-AH.01.03.0970763 tanggal 8 Oktober 2015, adalah sebagai berikut adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama : Dr. Nasser Mohd. A Marafih Komisaris : Ahmed Yousef Ebrahim Al-Derbesti Komisaris : Khalid Ibrahim A. Al Mahmoud Komisaris : Astera Primanto Bhakti Komisaris : Beny Roelyawan Komisaris: Cynthia Alison Gordon 26 Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen : : : : Chris Kanter Richard Farnsworth Seney Elisa Lumbantoruan Wijayanto Samirin Direksi: Direktur Utama & Chief Executive Officer Direktur & Chief Financial Officer Direktur & Chief of Wholesale and Enterprise Officer Direktur Independen & Chief Sales and Distribution Officer Direktur & Chief Technology Officer : : : : : Alexander Rusli Caba Pinter Herfini Haryono Joy Wahjudi John Martin Thompson Berikut ini keterangan singkat mengenai anggota Komisaris dan Direksi baru yang telah diangkat setelah Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi dan Sukuk Ijarah Tahap II Indosat Tahun 2015: Dewan Komisaris Elisa Lumbantoruan, Komisaris Independen Warga negara Indonesia, 55 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak Juni 2015. Jabatan lain yang pernah dipegang diantaranya adalah sebagai berikut: Juni 2015 – sekarang September 2015 – sekarang 2014 – 2015 2009 – 2013 2008 – 2013 2007 – 2013 2008 – 2012 2002 - 2007 1980 - 2002 : Komisaris Independen, PT Indosat Tbk : Presiden Direktur, PT ISS Indonesia :EVP/Director of Human Capital, IT and Strategy, PT Samora Usaha Makmur : Komisaris Utama – PT. Gapura Angkasa : Komisaris Utama – PT. Citilink Indonesia : Beberapa posisi strategis di PT. Garuda Indonesia : Komisaris Independen – PT. XL Axiata, Tbk :Beberapa posisi strategis di PT. HewlettPackard Indonesia : Berbagai posisi sebagai pengajar dan posisi di perusahaan IT Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Matematika di Institut Teknologi Bandung. Direksi Caba Pinter, Direktur & Chief Financial Officer Warga negara Jerman, 49 tahun. Menjabat sebagai Direktur sejak Juli 2015. Jabatan lain yang pernah dipegang diantaranya adalah sebagai berikut: Juli 2015 - sekarang : Direktur dan Chief Financial Officer, PT Indosat Tbk : Regional CFO – Ooredoo Group (Doha Qatar) : Africa CFO – Airtel Africa (Nairobi Kenya) : Africa CFO – Zain Africa (Manama, Kingdom of Bahrain) : CFO and Acting CEO - Celtel Kenya Ltd (Nairobi Kenya) 2013 – 2015 2010 – 2012 2008 – 2010 2005 – 2008 27 2003 – 2005 : Finance Director - Celtel Uganda (Kampala, Uganda) : CFO - Millicom International Cellular S.A. (Accra, Ghana) : Berbagai posisi di Kroasia, Italia, Hungaria, UK, Rusia dan Polandia 2001 – 2002 1990 – 2001 Beliau memperoleh gelar Master in International Economics and Management di SDA Bocconi, Milan, Italia. Herfini Haryono, Direktur & Chief of Wholesale and Enterprise Officer Warga negara Indonesia, 49 tahun. Menjabat sebagai Direktur sejak Oktober 2015. Jabatan lain yang pernah dipegang diantaranya adalah sebagai berikut: Oktober 2015 – sekarang Februari – Oktober 2015 Mei – Oktober 2014 : Direktur, PT Indosat Tbk : Chief Information Officer (CIO), PT Indosat Tbk : Acting Chief Technical Officer (CTO), PT Indosat Tbk : Komisaris, PT Lintasarta : Komisaris, Artajasa : Pimpinan berbagai proyek strategis, PT Indosat Tbk : Direktur Bisnis Portfolio dan Sinergi, PT Telkom Metra : Komisaris, PT Telkom Metra : Direktur Perencanaan dan Pengembangan dan Chief Technology and Information Officer PT Telkomsel : GM & Vice President PT Telkomsel Mei 2014 – Februari 2015 Juni 2013 – Oktober 2014 2013 – 2014 Mei 2012 – Januari 2013 2007 – Mei 2012 2009 – 2012 2004 – 2009 Beliau memperoleh gelar Master in Electrical Engineering, dengan spesialisasi telekomunikasi di Technical University of Braunschweig, Jerman. KOMPENSASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Jumlah remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2015 adalah sebesar Rp51,66 miliar. Sedangkan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2015 dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 besarnya total jumlah gaji dan tunjangan yang diterima oleh Dewan Komisaris adalah sebesar Rp16,42 miliar, Rp18,52 miliar, Rp10,55 miliar dan Rp16,85 miliar dan besarnya total jumlah gaji dan tunjangan yang diterima oleh Direksi adalah sebesar Rp35,24 miliar, Rp32,15 miliar, Rp31,12 miliar dan Rp42,15 miliar. Para anggota Dewan Komisaris dan Direksi dapat diberi gaji dan/atau tunjangan yang jumlahnya ditentukan oleh RUPS. RUPS dapat melimpahkan kewenangan untuk menetapkan gaji dan/atau tunjangan Direksi kepada Dewan Komisaris. AUDIT INTERNAL Setelah Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi dan Sukuk Ijarah Indosat Tahap II Tahun 2015 sampai dengan Tanggal Informasi Tambahan, Ketua Audit Internal Perseroan telah melakukan perubahan terhadap susunan anggota audit internal Perseroan sebagaimana dijelaskan dibawah ini: Ketua Audit Internal : Anggota : Hanna Sitorus Henriko Samosir, sebagai Division Head Network Audit Venerdi Faizal.F.W, sebagai Division Head IT Audit Benny Roy Parluhutan Napitupulu, sebagai Division Head Commercial Audit 28 Suryani, sebagai Division Head Finance & Supply Chain Audit Florensius Benny, sebagai Division Head Quality Assurance Audit Imanastu Wicaksono, sebagai Division Head Compliance Audit Chandra Aprely Putra, sebagai Division Head Technology & Data Analytics Fredweri, sebagai Audit Project Expert Kegiatan Sampai dengan 30 September 2015, Internal Audit (IA) Group melakukan 48 audit yang terdiri dari audit reguler, investigasi dan audit khusus menggunakan Metode Audit Berbasis Risiko dan sebagai respon terhadap laporan-laporan whistleblower. Bidang-bidang utama yang diaudit pada tahun 2015 adalah Operasional (seperti KPI Distributor dan Channel, kinerja call centre service, Project Management atas Network Rollout (Jaguar and MBS Projects), kinerja Sourcing, dan Crisis Management Plan), Kepatuhan (seperti Internal Control over Financial Reporting, Anti-Money Laundring atas transaksi Dompetku), serta Informasi & Teknologi (seperti Single Point of Failure Controls, Aplikasi Mobile Outlet, dan IT Managed Service (VAS)). IA Group juga melakukan 46 audit monitoring untuk menindaklanjuti status rekomendasi audit sebelumnya dan memastikan bahwa rencana aksi yang disepakati telah benar dan tepat waktu dilakukan oleh Pemilik Proses Bisnis dan Senior Manajemen yang terkait. IA Group dengan dukungan Direktur Utama & CEO, Komite Audit dan Manajemen Senior terus meningkatkan kinerjanya. IA Group juga sedang melakukan evaluasi terhadap Risk Management untuk memberikan jaminan bahwa risiko telah dievaluasi secara layak dan pengendalian dilakukan untuk meminimalkan risiko, serta mengevaluasi risiko-risiko utama dan implementasi pengendalian. KOMITE AUDIT Perseroan telah merubah susunan komite audit Perseroan setelah Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi dan Sukuk Ijarah Tahap II Indosat Tahun 2015 berdasarkan Risalah Rapat Dewan Komisaris Perseroan yang diadakan pada tanggal 10 Juni 2015, susunan Komite Audit Perseroan terdiri dari: Ketua : Richard Farnsworth Seney, 60 tahun, warga negara Amerika. Anggota : Elisa Lumbantoruan, 55 tahun, warga negara Indonesia Anggota : Kanaka Puradiredja, 64 tahun, warga negara Indonesia. Beliau menjadi anggota Komite Audit sejak 1 Januari 2009. Beliau adalah pendiri KAP Kanaka Puradiredja Suhartono dan menjadi Senior Partner sejak 2000 hingga Oktober 2007. Saat ini, beliau menjabat Ketua pada Dewan Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia dan Institut Komite Audit Indonesia, serta anggota dalam Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh dan Dewan Kehormatan Professionals in Risk Management Association (PRIMA). Sebelumnya beliau menjabat beberapa posisi, yaitu anggota Marketing & Communication Committee KPMG International pada tahun 1995, anggota KPMG Asia Pacific Board tahun 1994-1998, Managing Partner di KPMG Indonesia tahun 1978-1999 dengan posisi terakhir sebagai Chairman dan sebelumnya bekerja pada Peat Marwick Mitchell (pendahulu KPMG) di Melbourne, Australia tahun 1975-1977 dan Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara (sekarang BPKP) tahun 19711974. Beliau memperolah gelar dari Fakultas Ekonomi, jurusan Akuntansi di Universitas Padjajaran, Bandung pada tahun 1971 dan merupakan Charter Member dari Lembaga Komisaris Direksi Indonesia (LKDI). 29 Anggota : Unggul Saut Marupa Tampubolon, 63 tahun, warga negara Indonesia. Beliau telah menjadi anggota Komite Audit sejak 3 Juli 2008. Sebelumnya, beliau telah memegang beberapa jabatan termasuk Direktur Utama PT Satelindo sejak 2001 sampai dengan 2002, General Manager Hukum Perseroan sejak 2000 sampai dengan 2001, Komisaris PT MGTI (Indosat Group) sejak 2000 sampai 2001, Direktur Utama PT Indosel sejak 1997 sampai dengan 1999, Komisaris PT Sisindosat (Indosat Group) sejak 1997 sampai 1999, Direktur PT Menara Jakarta sejak 1996 sampai dengan 1997, Komisaris PT Patrakom (Indosat Group) sejak 1996 sampai 1997 dan General Manager Hukum dan Humas Perseroan sejak 1988 sampai dengan 1997. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau adalah penasihat hukum PT Nickel Indonesia sejak 1980 sampai dengan 1983 dan konsultan hukum pada Kantor Hukum Imam & Associates. Beliau memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun1977. Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, masa jabatan Komite Audit Perseroan tidak dapat lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris dan hanya dapat diperpanjang untuk satu periode berikutnya. KOMITE MANAJEMEN RISIKO Pada saat Informasi Tambahan ini diterbitkan, susunan anggota Komite Manajemen Risiko Perseroan berdasarkan Risalah Rapat Dewan Komisaris Perseroan yang diadakan pada tanggal 10 Juni 2015 terdiri dari: Ketua: Khalid Ibrahim A Al-Mahmoud Anggota:Ahmed Yousef Ebrahim M Al-Derbesti Anggota:Beny Roelyawan Anggota:Elisa Lumbantoruan Tugas Komite Manajemen Risiko untuk membantu Dewan Komisaris dalam menetapkan kebijakan yang tepat yang menyangkut penilaian risiko dan manajemen risiko serta menelaah kecukupan, kelengkapan dan implementasi yang efektif terhadap proses manajemen risiko perusahaan dan merekomendasikan perbaikan, bilamana diperlukan. KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI Perseroan telah memiliki Komite Remunerasi yang sekaligus berperan selaku Komite Nominasi sebagaimana diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris Perseroan tanggal 28 Januari 2015 dengan susunan sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota Anggota : : : : Richard Farnsworth Seney Astera Primanto Bhakti Chris Kanter Cynthia Alison Gordon SEKRETARIS PERUSAHAAN Berdasarkan Keputusan Direksi Perseroan No. 021/A00/REL/14 tanggal 20 Mei 2014 Perseroan telah menunjuk Harsya Denny Suryo sebagai Sekretaris Perusahaan yang mempunyai fungsi sebagai penghubung antara Perseroan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia, KSEI, lembaga penunjang pasar modal lainnya serta masyarakat. Berdasarkan surat pernyataan Direksi Perseroan tanggal 20 November 2015, penunjukan Hasya Denny Suryo selaku sekretaris perusahaan telah sesuai dengan Peraturan OJK No. 35. 30 Dr. Nasser Mohammed Marafih Ahmed Yousef Ebrahim Al - Derbesti Khalid Ibrahim A. Al Mahmoud Chris Kanter Astera Primanto Bhakti Beny Roelyawan Cynthia Alison Gordon Richard Farnsworth Seney Elisa Lumbantoruan Wijayanto Samirin Alexander Rusli Caba Pinter Herfini Haryono Joy Wahjudi John Martin Thompson Citra Damayani Agus Dr. Oliver Reiss Ragnar Sven Kruse Ridwan F. Karsa Yayan Dharmawangsa Fuad I. Z Fachroeddin Arpad Istvan Kiraly Puneet Kumar Gard RR Ripy Retno Antonius Ardian Bermana Arya Damar Ginandjar Alfi Asman Romeo Rissal Soeprapto Budiharto KU K K K K K K KI KI KI DU D D DI D - Perseroan - Ooredoo Asia - IPBV D - 31 ISPL K DU D D D D KU K - IM2 K -- SMT K DU D D KU K K Lintasarta - IMBV K -- IVM - LMD K -- Artajasa Antara Perseroan dengan pemegang saham dan Entitas Anak yang dimiliki langsung dan tidak langsung terdapat hubungan kepengurusan sebagai berikut: KU DU D K - PBD D. HUBUNGAN PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ANTARA PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM DAN ENTITAS ANAK YANG DIMILIKI LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG Emmy Iriani Kasim Fransiska Nelwan Mok Djoko Setiawan Nawawi Bayu Hanantasena Anthoni Eddy Sulaeman Ahmad Jayadi Prayogi Sukria Suharso Widiadi Louis Ernst Frederik Rizna Mahdini Banu Setianto Teddy Surianto Teddy Sis Herdianto M. Fidelis Tedja Guy William Norman Scott Wiliam Ajay Bahri Leonardus Salim John Peter Van Leeuwen Ruzzie Anton Jusala Feby Sallyanto IM2 SMT IPBV ISPL Ooredoo Asia Perseroan - - DU D - - D D D D D - D D - - Keterangan: DU: Direktur Utama, D: Direktur, DI: Direktur Independen, KU:Komisaris Utama; K : Komisaris, KI : Komisaris Independen 32 K K - Lintasarta D D - IMBV DU D - IVM DU D KU K K - LMD DU D D D K K - Artajasa -- PBD - 99,85% Indosat Singapore Pte., Ltd. PT Interac•ve Vision Media 99,98% PT Indosat Mega Media 33 99,94% PT Starone Mitra Telekomunikasi 5,37% 14,29% 100,00% SKAGEN Funds Republik Indonesia *Keterangan: Indosat Palapa Company B.V. dan Indosat Mentari Company B.V. sedang dalam proses likuidasi. Indosat Mentari Company B.V* 100,00% Indosat Palapa Company B.V.* 100,00% 65,00% Ooredoo Asia Pte Ltd 100,00% Qatar South East Asia Holding S.P.C Berikut ini merupakan bagan pemegang saham Perseroan: 72,36% PT Artajasa Pembayaran Elektronis 55,00% PT Lintas Media Danawa 70,00% PT Aplikanusa Lintasarta 15,34% Masyarakat PT Portal Bursa Digital 62,00% E. KETERANGAN RINGKAS TENTANG ENTITAS ANAK YANG DIMILIKI LANGSUNG 1. Indosat Palapa Company B.V (“IPBV”) Sejak tanggal pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 dan Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan IPBV sedang dalam proses likuidasi berdasarkan keterangan Perseroan. Adapun perubahan terdapat pada ikhtisar data keuangan penting yaitu sebagai berikut: Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel-tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting IPBV, yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan IPBV untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 2014, serta tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, dan 2011, yang dinyatakan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan disajikan sesuai dengan Dutch Accounting Standards. Laporan keuangan IPBV pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, dan 2011, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, telah diaudit oleh Ernst & Young Accountants LLP, Belanda, auditor independen, berdasarkan Dutch Standards on Auditing, dengan opini tanpa modifikasian, sebagaimana tercantum dalam laporan audit Ernst & Young Accountants LLP. (dalam ribuan AS$) Keterangan Laporan Posisi Keuangan Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Keterangan Laporan Laba Rugi Pendapatan Usaha Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha Laba (Rugi) periode/tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 30 September 2015 31 Desember 2013 2012 2014 4.553 4.553 89 296 4.168 4.553 668.595 668.595 664.137 527 3.931 668.595 6.389 660.495 666.884 20.174 643.091 3.619 666.884 2011 5.890 660.332 666.222 20.225 643.587 2.410 666.222 3.024 660.397 663.421 20.173 640.903 2.345 663.421 30 September 2015 2014 2014 (dalam ribuan AS$) 31 Desember 2013 2012 2011 58.374 (58.252) 122 37.362 (37.118) 244 49.816 (49.478) 338 50.759 (49.487) 1.272 49.435 (49.422) 13 49.428 (49.646) (218) 237 269 312 1.209 99 (209) Tanggal 30 September 2015 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014 Aset Pada tanggal 30 September 2015 jumlah aset IPBV adalah sebesar AS$4.553 ribu mengalami penurunan sebesar AS$664.042 ribu atau sebesar 99,3% dari AS$668.595 ribu pada 31 Desember 2014. Penurunan ini terutama disebabkan pelunasan piutang pihak berelasi dari Perseroan. Liabilitas Jangka Pendek Pada tanggal 30 September 2015 jumlah liabilitas jangka pendek IPBV adalah sebesar AS$89 ribu mengalami penurunan sebesar AS$664.048 ribu atau sebesar 99,9% dari AS$664.137 ribu pada 31 Desember 2014. Penurunan ini terutama disebabkan oleh pelunasan lebih awal dari hutang Guaranteed Notes 2020 kepada pihak ketiga. 34 Liabilitas Jangka Panjang Pada tanggal 30 September 2015 jumlah liabilitas jangka panjang IPBV adalah sebesar AS$296 ribu mengalami penurunan sebesar AS$231 ribu atau sebesar 43,8% dari AS$527 ribu pada 31 Desember 2014. Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya hutang pihak berelasi kepada Perseroan. Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dibandingkan dengan sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2014 Pendapatan Pada periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015, pendapatan IPBV sebesar AS$58.374 ribu mengalami kenaikan sebesar AS$21.012 ribu atau sebesar 56,2% dari AS$37.362 ribu pada pada periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2014. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan bunga pinjaman akibat pelunasan lebih awal Guaranteed Notes 2020. 2. Indosat Singapore Pte. Ltd. (“ISPL”) Sejak tanggal pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 dan Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan pada ISPL terkait dengan anggaran dasar, kegiatan usaha, struktur permodalan dan kepemilikan saham dan pengurusan dan pengawasan. Adapun perubahan terdapat pada ikhtisar data keuangan penting yaitu sebagai berikut: Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel-tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting ISPL, yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan ISPL untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 2014, serta tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, dan 2011, yang dinyatakan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan disajikan sesuai dengan Singapore Companies Act- Chapter 50 dan Singapore Financial Reporting Standards. Laporan keuangan ISPL pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, dan 2011, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, telah diaudit oleh Ernst & Young LLP, Singapura, auditor independen, berdasarkan Singapore Standards on Auditing, dengan opini tanpa modifikasian. (dalam ribuan AS$) Keterangan Laporan Posisi Keuangan Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Keterangan Laporan Laba Rugi Pendapatan Usaha Beban Usaha Laba Usaha Laba periode/tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 30 September 2015 31 Desember 2013 2012 2014 7.828 1.384 9.212 3.300 1.204 4.708 9.212 6.556 1.476 8.032 1.665 1.278 5.089 8.032 30 September 2015 2014 7.994 1.620 9.614 2.703 1.388 5.523 9.614 2014 2011 9.855 466 10.321 4.243 79 5.999 10.321 7.999 631 8.630 2.589 107 5.934 8.630 (dalam ribuan AS$) 31 Desember 2013 2012 2011 9.500 (7.132) 2.368 11.189 (7.976) 3.213 13.557 (10.785) 2.772 14.149 (11.225) 2.924 12.494 (8.306) 4.188 11.288 (7.315) 3.973 2.024 2.767 2.405 2.839 3.315 3.250 35 Tanggal 30 September 2015 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014 Aset Pada tanggal 30 September 2015 jumlah aset ISPL adalah sebesar AS$9.212 ribu mengalami kenaikan sebesar AS$1.180 ribu atau sebesar 14,7% dari AS$8.032 ribu pada 31 Desember 2014. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan aset lancar. Liabilitas Jangka Pendek Pada tanggal 30 September 2015 jumlah liabilitas jangka pendek ISPL adalah sebesar AS$3.300 ribu mengalami kenaikan sebesar AS$1.635 ribu atau sebesar 98,2% dari AS$1.665 ribu pada 31 Desember 2014. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan hutang berelasi kepada Perseroan. Liabilitas Jangka Panjang Pada tanggal 30 September 2015 jumlah liabilitas jangka panjang ISPL adalah sebesar AS$1.204 ribu mengalami penurunan sebesar AS$74 ribu atau sebesar 5,8% dari AS$1.278 ribu pada 31 Desember 2014. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan hutang jangka panjang lain lain. Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dibandingkan dengan sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2014 Pendapatan Pada periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015, pendapatan ISPL sebesar AS$9.500 ribu mengalami penurunan sebesar AS$1.689 ribu atau sebesar 15,1% dari AS$11.189 ribu pada pada periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2014. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya pendapatan sewa sirkit seiring penurunan lalu lintas data terkait. 3. PT Indosat Mega Media (“IM2”) Sejak tanggal pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 dan Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan pada IM2 terkait dengan anggaran dasar, kegiatan usaha, struktur permodalan, kepemilikan saham dan pengawasan, kecuali perubahan terkait kepengurusan dan pengawasan. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 3 tanggal 1 September 2015 dibuat dihadapan Jose Dima Satria, SH, Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diberitahukan kepada Menkumham dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.03-0961935 tanggal 2 September 2015, susunan Direksi dan Dewan Komisaris IM2 telah berubah menjadi sebagai berikut: Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur : : : : : Ridwan F. Karsa Yayan Dharmawangsa Fuad I. Z Fachroeddin Kiraly Arpad Istvan Garg Puneet Kumar Komisaris Komisaris Utama : RR Ripy Retno Komisaris : John Martin Thompson Komisaris : Antonius Adrian Bermana 36 Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel-tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting IM2, yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan IM2 untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 2014, serta 31 Desember 2014, 2013, 2012, dan 2011, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan IM2 pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, dan 2011, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini tanpa modifikasian, sebagaimana tercantum dalam laporan audit KAP Purwantono, Suherman & Surja. Laporan keuangan IM2 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut telah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan PSAK No.24 (Revisi 2013), yang tidak diaudit, dimana sebelum disajikan kembali telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini tanpa modifikasian. Keterangan Laporan Posisi Keuangan Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Keterangan 30 September 2015 (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2013*) 2012 2011 2014*) 843.769 113.701 957.470 1.475.070 26.664 (544.264) 957.470 791.219 116.031 907.250 1.467.508 23.014 (583.272) 907.250 30 September 2015 2014*) 2014*) 522.594 330.471 853.065 162.330 16.041 674.694 853.065 510.623 302.685 813.308 156.856 17.559 638.893 813.308 418.113 328.291 746.404 108.561 14.488 623.355 746.404 (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2013*) 2012 2011 Laporan Laba Rugi Pendapatan Usaha Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha 235.262 (230.420) 4.842 280.129 (1.541.420) (1.261.291) 373.942 (1.618.999) (1.245.057) 418.150 (396.707) 21.443 288.089 (254.511) 33.578 621.239 (633.428) (12.189) 39.008 (1.257.063) (1.230.697) 31.857 15.538 (13.304) Laba periode/tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk *) disajikan kembali (tidak diaudit/tidak direviu) akibat penerapan PSAK No.24 (Revisi 2013) yang berlaku efektif di 1 Januari 2015 Tanggal 30 September 2015 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014 Aset Pada tanggal 30 September 2015 jumlah aset IM2 adalah sebesar Rp957.470 juta mengalami kenaikan sebesar Rp50.220 juta atau sebesar 5,5% dari Rp907.250 juta pada 31 Desember 2014. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan aset lancar, terutama kas dan setara kas akibat penerimaan piutang usaha. Liabilitas Jangka Pendek Pada tanggal 30 September 2015 jumlah liabilitas jangka pendek IM2 adalah sebesar Rp1.475.070 juta mengalami kenaikan sebesar Rp7.562 juta atau sebesar 0,5% dari Rp1.467.508 juta pada 31 Desember 2014. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan saldo utang pengadaan. 37 Liabilitas Jangka Panjang Pada tanggal 30 September 2015 jumlah liabilitas jangka panjang IM2 adalah sebesar Rp26.664 juta mengalami kenaikan sebesar Rp3.650 juta atau sebesar 15,9% dari Rp23.014 juta pada 31 Desember 2014. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan kewajiban imbalan kerja karyawan IM2, sesuai dengan perhitungan aktuaris. Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dibandingkan dengan sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2014 Pendapatan Pada periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015, pendapatan IM2 sebesar Rp235.262 juta mengalami penurunan sebesar Rp44.867 juta atau sebesar 16,0% dari Rp280.129 juta pada pada periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2014. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan pendapatan internet IM2 dari pihak berelasi. 4. PT Starone Mitra Telekomunikasi (“SMT”) Sejak tanggal pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 dan Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan pada SMT terkait dengan anggaran dasar, kegiatan usaha, struktur permodalan dan kepemilikan saham, kecuali terkait pengurusan, pengawasan dan susunan kepemilikan saham. Berdasarkan Akta No. 21 tanggal 6 Juli 2015 yang dibuat dihadapan Liliana Tedjosaputra, SH, Notaris di Semarang yang telah diberitahukan kepada Menkumham dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.03-0951638 tanggal 15 Juli 2015 terdapat pemberhentian dan pengangkatan kembali komisaris SMT sehingga struktur pengurusan dan pengawasan SMT menjadi sebagai berikut: Direksi Direktur Utama : Suharso Widiadi Sulistyo Direktur: Louis Ernst Frederik Mandagie Dewan Komisaris Komisaris : Antonius Ardian Bermana Terjadi perubahan susunan kepemilikan saham dalam SMT sebagai akibat pengalihan sejumlah 45.896.723 saham milik PT Delta Sarana Pradana kepada Perseroan dan Kopindosat dengan perincian sejumlah 45.696.723 saham dialihkan kepada Perseroan dan sebanyak 200.000 saham dialihkan kepada Kopindosat dan sejumlah 4.220.838 saham milik PT Dawamiba Engineering dialihkan kepada Perseroan. Pengalihan saham-saham tersebut telah disetujui oleh RUPS SMT berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham No. 30 tanggal 20 Oktober 2015 yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.03-0973195 tanggal 20 Oktober 2015. Sebagai akibat dari pengalihan-pengalihan saham tersebut maka susunan pemegang saham SMT berubah menjadi sebagai berikut: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Perseroan 2. Kopindosat Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Modal Dalam Portepel Jumlah Saham Seri A Seri B Jumlah Nominal @Rp1000 (Seri A) @Rp125 (Seri B) 340.383.000.000 Persentase (%) - 182.307.216 200.000 132.389.655 - 198.855.922.875 200,000.000 99,94 0,06 182.507.216 132.389.655 199.055.922.875 100 0 1.130.616.617 141.327.077.125 38 Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel-tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting SMT, yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan SMT untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 2014, serta 31 Desember 2014, 2013, 2012, dan 2011, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan SMT pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, dan 2011, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini tanpa modifikasian, sebagaimana tercantum dalam laporan audit KAP Purwantono, Suherman & Surja. Keterangan Laporan Posisi Keuangan Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Keterangan Laporan Laba Rugi Pendapatan Usaha Beban Usaha Rugi Usaha Laba (Rugi) periode/tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 30 September 2015 (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2013 2012 2011 2014 153.588 11.171 164.759 145.929 18.830 164.759 229.580 17.522 247.102 232.496 14.606 247.102 30 September 2015 2014 211.808 24.973 236.781 221.574 2.138 13.069 236.781 221.483 29.373 250.856 241.163 9.693 250.856 170.126 39.525 209.651 177.345 32.306 209.651 2014 (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2013 2012 2011 9.221 (16.431) (7.210) 9.760 (21.162) (11.402) 13.577 (28.867) (15.290) 13.986 (38.686) (24.700) 19.922 (52.269) (32.347) 35.136 (59.073) (23.937) 4.224 953 1.538 (13.173) (22.613) (15.554) Tanggal 30 September 2015 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014 Aset Pada tanggal 30 September 2015 jumlah aset SMT adalah sebesar Rp164.759 juta mengalami penurunan sebesar Rp82.343 juta atau sebesar 33,3% dari Rp247.102 juta pada 31 Desember 2014. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan aset lancar. Liabilitas Jangka Pendek Pada tanggal 30 September 2015 jumlah liabilitas jangka pendek SMT adalah sebesar Rp145.929 juta mengalami penurunan sebesar Rp86.567 juta atau sebesar 37,2% dari Rp232.496 juta pada 31 Desember 2014. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan utang pihak berelasi ke Perseroan. Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dibandingkan dengan sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2014 Pendapatan Pada periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 pendapatan SMT sebesar Rp9.221 juta mengalami penurunan sebesar Rp539 juta atau sebesar 5,5% dari Rp9.760 juta pada periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2014. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan pendapatan akibat penurunan jumlah pelanggan. 39 5. PT Aplikanusa Lintasarta (“Lintasarta”) Sejak tanggal pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 dan Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan pada Lintasarta terkait dengan anggaran dasar, kegiatan usaha, struktur permodalan dan kepemilikan saham kecuali terkait pengurusan dan pengawasan. Berdasarkan Akta No. 61 tanggal 29 April 2015 dibuat dihadapan Jose Dima Satria, SH, Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diberitahukan kepada Menkumham dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.03-0929688 tanggal 5 Mei 2015, susunan direksi dan komisaris Lintasarta berubah menjadi sebagai berikut: Direksi : Direktur Utama Direktur Direktur : Arya Damar : Ginandjar : Ir. Alfi Asman Dewan Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris : : : : : : Dr. Romeo Rissal Pandjialam Soeprapto Ir. Budiharto Joy Wahyudi Emmy Iriani Kasim Fransisca Nelwan Mok Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel-tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Lintasarta, yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan Lintasarta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 2014, serta 31 Desember 2014, 2013, 2012, dan 2011, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan Lintasarta pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, dan 2011, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini tanpa modifikasian, sebagaimana tercantum dalam laporan audit KAP Purwantono, Suherman & Surja. Laporan keuangan Lintasarta pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut telah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan PSAK No.24 (Revisi 2013), yang tidak diaudit, dimana sebelum disajikan kembali telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini tanpa modifikasian. 40 (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Laporan Posisi Keuangan Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Keterangan Laporan Laba Rugi Pendapatan Usaha Beban Usaha Laba Usaha Laba periode/tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 30 September 2015 1.324.490 1.350.123 2.674.613 373.465 79.949 2.221.199 2.674.613 31 Desember 2013*) 2012 2014*) 1.221.140 1.177.473 2.398.613 297.495 81.369 2.019.749 2.398.613 30 September 2015 2014*) 1.143.007 1.053.072 2.196.079 307.504 105.045 1.783.530 2.196.079 2014*) 1.066.181 1.083.043 2.149.224 400.942 137.315 1.610.967 2.149.224 2011 955.490 1.043.961 1.999.451 484.890 160.184 1.354.377 1.999.451 (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2013*) 2012 2011 1.361.276 (1.013.815) 347.461 1.230.676 (915.222) 315.454 1.734.547 (1.282.739) 451.808 1.534.871 (1.125.513) 409.358 1.616.058 (1.199.993) 416.065 1.644.791 (1.273.747) 371.044 235.573 216.186 299.495 268.612 281.365 238.407 *) disajikan kembali (tidak diaudit/tidak direviu) akibat penerapan PSAK No.24 (Revisi 2013) yang berlaku efektif di 1 Januari 2015 Tanggal 30 September 2015 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014 Aset Pada tanggal 30 September 2015 jumlah aset Lintasarta adalah sebesar Rp2.674.613 juta mengalami kenaikan sebesar Rp276.000 juta atau sebesar 11,5% dari Rp2.398.613 juta pada 31 Desember 2014. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan aset lancar dan tidak lancar. Liabilitas Jangka Pendek Pada tanggal 30 September 2015 jumlah liabilitas jangka pendek Lintasarta adalah sebesar Rp373.465 juta mengalami kenaikan sebesar Rp75.970 juta atau sebesar 25.5% dari Rp297.495 juta pada 31 Desember 2014. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan utang pihak berelasi kepada Perseroan dan utang pengadaan kepada pemasok. Liabilitas Jangka Panjang Pada tanggal 30 September 2015 jumlah liabilitas jangka panjang Lintasarta adalah sebesar Rp79.949 juta mengalami penurunan sebesar Rp1.420 juta atau sebesar 1,7% dari Rp81.369 juta pada 31 Desember 2014. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan saldo utang pinjaman kepada pihak berelasi. Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dibandingkan dengan sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2014 Pendapatan Pada periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 pendapatan Lintasarta sebesar Rp1.361.276 juta mengalami kenaikan sebesar Rp130.600 juta atau sebesar 10,6% dari Rp1.230.676 juta pada periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2014. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan dari beberapa jasa seperti IPVPN dan direct data connection. 41 6. PT Portal Bursa Digital (“PBD”) Pendirian PBD, berkedudukan di Jakarta, adalah sebuah PT yang didirikan dan diatur menurut Hukum Republik Indonesia. PBD didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 3, tanggal 12 Februari 2015, dibuat dihadapan Novita Puspitarini, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0008670.AH.01.01.Tahun 2015 tanggal 25 Februari 2015 Perubahan terakhir Anggaran Dasar PBD adalah berdasarkan Akta No. 2 tanggal 1 Oktober 2015, dibuat dihadapan Novita Puspitarini SH, Notaris di Jakarta sebagaimana telah diberitahukan kepada Menkumham dengan Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.03-0970563 tanggal 8 Oktober 2015 dan mendapatkan persetujuan Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No.AHU-0943557. AH,01.02.Tahun 2015 tanggal 8 Oktober 2015 (”Akta No.2/2015”). Kegiatan Usaha Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar PBD, PBD bergerak dalam bidang Web Portal, sehingga Perseroan dapat melaksanakan seluruh kegiatan usaha sebagai berikut : - - - - Pengoperasian situs web yang menggunakan mesin pencarian (search engine) Pengoperasian web lain yang bertindak sebagai portal di internet Menyediakan akses ke gerbang utama dari pusat kowledge yang merupakan hasil dari pengolahan data dan informasi Membuat platform portal, kemudian menjual slot/ space kepada klien yang berisi kontributor berita serta untuk advertising Permodalan Berdasarkan Akta No. 2/2015, struktur permodalan dan pemegang saham terakhir PBD adalah sebagai berikut: Modal dasar Modal ditempatkan/disetor :Rp148.000.184.580 :Rp37.507.898.950 Modal dasar PBD terbagi menjadi 1.000.000 saham seri A dengan nilai nominal Rp10.000 dan 349.868 saham seri B dengan nilai nominal Rp394.435. Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Perseroan 2. Smaato Inc. Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Modal Dalam Portepel Jumlah Saham Seri A Seri B 160.625 151.875 312.500 687.500 87.170 87.170 262.698 Jumlah Nominal @Rp 10.000 (Seri A) @Rp 394.435 (Seri B) 148.000.184.580 35.989.148.950 1.518.750.000 37.507.898.950 110,492,285,630 Persentase (%) 62 38 100 Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris PBD terkini berdasarkan Akta Pendirian adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama : Joy Wahyudi Komisaris : Ragnar Sven Kruse 42 Direksi: Direktur Utama Direktur : Citra Damayani Agus : Dr. Oliver Reiss Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting PBD, yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan PBD untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015, yang tidak direviu, serta dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. (dalam jutaan Rupiah) 30 September 2015 (tidak direviu) Keterangan Laporan Posisi Keuangan Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Laporan Laba Rugi Pendapatan Usaha Beban Usaha Laba Usaha Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 45.792 45.792 5.408 2.439 37.945 45.792 2.053 (1.549) 504 437 F. KETERANGAN RINGKAS TENTANG ENTITAS ANAK YANG TIDAK DIMILIKI LANGSUNG 1. Indosat Mentari Company B.V (“IMBV”) Sejak tanggal pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 dan Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, IMBV sedang dalam proses likuidasi berdasarkan keterangan Perseroan. Adapun perubahan terdapat pada ikhtisar data keuangan penting yaitu sebagai berikut: Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel-tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting IMBV, yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan IMBV untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 2014, serta 31 Desember 2014, 2013, 2012, dan 2011, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, yang dinyatakan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan disajikan sesuai dengan Dutch Accounting Standards. Laporan keuangan IMBV pada tanggal 31 Desember 2014 2013, 2012, dan 2011, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, telah diaudit oleh Ernst & Young Accountants LLP, Belanda, auditor independen, berdasarkan Dutch Standards on Auditing, dengan opini tanpa modifikasian, sebagaimana tercantum dalam laporan audit Ernst & Young Accountants LLP. 43 (dalam ribuan AS$) Keterangan Laporan Posisi Keuangan Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Keterangan Laporan Laba Rugi Pendapatan Usaha Beban Usaha Laba Usaha Laba periode/tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 30 September 2015 31 Desember 2013 2012 2014 121.759 121.759 42 (5.852) 127.569 121.759 667.924 667.924 9 7.996 659.919 667.924 30 September 2015 2014 26.605 639.796 666.401 16 7.947 658.438 666.401 2014 2011 38.089 639.826 677.915 12.339 3.218 662.358 677.915 2.221 660.591 662.812 42 1.644 661.126 662.812 (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2013 2012 2011 59.932 (388) 59.544 37.362 (343) 37.019 49.816 (429) 49.387 50.756 (467) 50.289 49.432 (332) 49.100 49.428 (544) 48.884 59.689 37.080 37.139 37.879 36.897 48.888 2. PT Interactive Vision Media (“IVM”) Sejak tanggal pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 dan Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan pada IVM terkait dengan anggaran dasar, kegiatan usaha, struktur permodalan dan kepemilikan saham dan pengurusan dan pengawasan. Adapun perubahan terdapat pada ikhtisar data keuangan penting yaitu sebagai berikut: Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel-tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting IVM, yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan IVM untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 2014, serta 31 Desember 2014, 2013, 2012, dan 2011, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, yang tidak diaudit dan tidak direviu, serta dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Keterangan Laporan Posisi Keuangan Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas (dalam jutaan Rupiah) 30 September 31 Desember 2015 2014 2013 2012 2011 (tidak direviu) (tidak diaudit) (tidak diaudit) (tidak diaudit) (tidak diaudit) 6.345 6.345 6.345 6.345 6.056 6.056 6.056 6.056 44 5.681 5.681 5.681 5.681 5.448 5.448 5.448 5.448 5.198 5.198 50 5.148 5.198 (dalam jutaan Rupiah) 30 September Keterangan 31 Desember 2015 2014 2014 2013 2012 2011 (tidak direviu) (tidak direviu) (tidak diaudit) (tidak diaudit) (tidak diaudit) (tidak diaudit) Laporan Laba Rugi Komprehensif Pendapatan Usaha Beban Usaha (Rugi) Usaha Laba (Rugi) periode/ tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (290) (290) (260) (260) (31) (31) (54) (54) (6) (6) (16) (16) (290) (260) 372 232 250 149 3. PT Lintas Media Danawa (“LMD”) Sejak tanggal pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 dan Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan pada LMD terkait dengan anggaran dasar, kegiatan usaha, struktur permodalan dan kepemilikan saham dan pengurusan dan pengawasan. Adapun perubahan terdapat pada ikhtisar data keuangan penting yaitu sebagai berikut: Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel-tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting LMD, yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan LMD untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 2014, serta 31 Desember 2014, 2013, 2012, dan 2011, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, tidak diaudit dan tidak direviu, serta dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. (dalam jutaan Rupiah) 30 September 31 Desember 2015 2014 2013 2012 2011 (tidak direviu) (tidak diaudit) (tidak diaudit) (tidak diaudit) (tidak diaudit) Keterangan Laporan Posisi Keuangan Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Keterangan Laporan Laba Rugi Pendapatan Usaha Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha Laba (Rugi) periode/ tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 3.471 1.080 4.551 4.965 3.614 (4.028) 4.551 5.592 1.554 7.146 3.249 3.614 283 7.146 5.600 1.732 7.332 2.017 3.750 1.565 7.332 3.300 726 4.026 939 3.087 4.026 4.334 865 5.199 1.743 94 3.362 5.199 (dalam jutaan Rupiah) 30 September 31 Desember 2015 2014 2014 2013 2012 2011 (tidak direviu) (tidak direviu) (tidak diaudit) (tidak diaudit) (tidak diaudit) (tidak diaudit) 5.085 (6.783) (1.698) 4.719 (6.477) (1.758) 9.627 (10.857) (1.230) 6.088 (7.610) (1.522) 5.239 (5.618) (379) 4.533 (4.130) 403 (1.694) (1.690) (1.230) (1.522) (379) 302 45 4. PT Artajasa Pembayaran Elektronis (“Artajasa”) Sejak tanggal pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 dan Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan pada Artajasa terkait dengan kegiatan usaha, struktur permodalan dan kepemilikan saham kecuali perubahan terkait anggaran dasar, pengurusan dan pengawasan. Adapun perubahan terdapat pada ikhtisar data keuangan penting yaitu sebagai berikut: APE telah melakukan perubahan pada pasal 13 ayat 2 Anggaran Dasar APE berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 07 tanggal 18 Juni 2015 yang telah diberitahukan kepada Menkumham dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.03-0943813 tanggal 19 Juni 2015 (“Akta No. 7/2015”). Berdasarkan Akta No. 7/2015, susunan direksi dan komisaris APE telah berubah menjadi sebagai berikut Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris : : : : Djoko Setiawan Notowidigdo Nawawi Bayu Hanantasena Anthoni : : : : Eddy Sulaeman Yusuf Arya Damar Ahmad Jayadi Herry Adriejanssen Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel-tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Artajasa, yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan Artajasa untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 2014, serta 31 Desember 2014, 2013, 2012, dan 2011, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan Artajasa tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, dan 2011, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini tanpa modifikasian, sebagaimana tercantum dalam laporan audit KAP Purwantono, Suherman & Surja. Laporan keuangan Artajasa pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut telah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan PSAK No.24 (Revisi 2013), yang tidak diaudit, dimana sebelum disajikan kembali telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini tanpa modifikasian. 46 30 September 2015 Keterangan Laporan Posisi Keuangan Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Aset Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 2014*) 251.186 299.160 550.346 62.660 42.345 445.341 550.346 190.685 306.259 496.944 62.046 45.341 389.557 496.944 30 September 2015 2014*) Keterangan Laporan Laba Rugi Pendapatan Usaha Beban Usaha Laba Usaha Laba periode/tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2013*) 2012 2011 158.590 263.575 422.165 89.337 19.042 313.786 422.165 163.027 208.576 371.603 110.983 6.231 254.389 371.603 164.690 106.100 270.790 62.347 5.287 203.156 270.790 2014*) (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 2013*) 2012 2011 324.361 (191.902) 132.459 279.889 (179.154) 100.735 409.718 (251.258) 158.460 356.458 (220.605) 135.853 311.595 (192.947) 118.648 273.262 (170.196) 103.066 105.111 77.228 121.830 102.729 93.123 81.626 *) disajikan kembali (tidak diaudit/tidak direviu) akibat penerapan PSAK No.24 (Revisi 2013) yang berlaku efektif di 1 Januari 2015 G. PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK TERAFILIASI DAN PIHAK KETIGA ii. Perjanjian Penting Dengan Pihak Terafiliasi Sejak Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 sampai dengan Tanggal Informasi Tambahan ini, tidak terdapat perubahan perjanjian penting Perseroan dengan pihak terafiliasi. iii. Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga Berikut disampaikan perkembangan perjanjian-perjanjian kredit dan kerjasama yang telah dibuat oleh Perseroan dengan pihak Bank dan/atau pihak ketiga yang mengalami perubahan (penambahan dan/atau pembaharuan dan/atau addendum dan/atau perpanjangan masa berlaku) setelah Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi dan Sukuk Ijarah Indosat Tahap II Tahun 2015 sampai dengan Tanggal Informasi Tambahan: Perjanjian Material Perseroan dan Entitas Anak No. 1. 2. 3. Nama, Tanggal dan Pihak Nilai Periode Berlaku Perjanjian Kontrak Perjanjian Konsorsium No. 016/ N/A Sejak ditandatangani A0C-A0CE/LGL/15 tanggal 30 sampai dengan Oktober 2015 antara Perseroan, pengumuman pemenang XL dan PT Alita Praya Mitra tender oleh Balai Penyedia (“Alita”) dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika. Perjanjian Lisensi Merek tanggal 16 November 2015 antara Perseroan sebagai penerima lisensi dan Ooredoo IP LLC sebagai pemberi lisensi Perjanjian Kerjasama No. 280/ AI0-AIA/LGL/14 tanggal 8 April 2015 antara PBD dan Perseroan N/A 10 tahun ditandatangani. N/A 20 tahun ditandatangani. 47 Deskripsi Ringkas Perseroan, XL dan Alita sepakat untuk membentuk suatu konsorsium untuk mengajukan tender terkait Proyek Palapa Ring yang terdiri dari pembangunan submarine, inland fiber optics dan microwaves dengan skema bangun, guna serah dimana Proyek Palapa Ring ini merupakan proyek milik Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika. sejak Perseroan menerima hak ekslusif atas merek-merek Ooredoo untuk dipergunakan di Indonesia. sejak Perseroan menunjuk PBD untuk mengelola dan memasarkan inventaris pemasaran Perseroan kepada pengiklan yang bersedia mempromosikan produk Perseroan melalui mobile advertising. Perjanjian Kredit No. Akta Perjanjian Jenis Fasilitas Time loan revolving, K r e d i t Investasi dan Bank Garansi Nilai Bunga Jangka Waktu Fasilitas time loan revolving I dengan jumlah Rp1.500.000.000.000 Fasilitas time loan revolving II dengan jumlah Rp1.000.000.000.000 Fasilitas kredit investasi dengan jumlah pokok Rp1.000.000.000.000 Fasilitas Bank Garansi dengan jumlah pokok Rp50.000.000.000 2,5% + JIBOR untuk fasilitas revolving. 10% / tahun untuk fasilitas kredit investasi. Fasilitas time loan revolving I : 10 Februari 2016 Fasilitas Time loan revolving II : 21 Agustus 2018 Fasilitas Kredit Investasi :12 Desember 2018. Fasilitas Bank Garansi : 10 Februari 2016 1. Akta Perjanjian Kredit No. 09, tanggal 10 Februari 2011, dibuat di hadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta, antara Perseroan dan PT Bank Central Asia Tbk yang terakhir kali diubah dengan Akta Perubahan atas Perjanjian Kredit No. 30 tanggal 21 Agustus 2015 yang dibuat di hadapan notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta 2. Akta Perjanjian Kredit R e v o l v i n g Rp250.000.000.000,No. 1007/MA/MZH/1114 loan yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta, tanggal 21 November 2014, antara Perseroan dan PT Bank Mizuho yang telah diubah terakhir dengan Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 21 tanggal 20 Oktober 2015 antara Perseroan dan Mizuho dibuat dihadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta Akta Perjanjian Kredit No. 48 Revolving Rp1.200.000.000.000 tanggal 16 Juni 2014 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta antara Perseroan dan PT Bank Negara Indonesia Tbk sebagaimana terakhir kali diubah dengan Akta Perjanjian Kredit No. 29 tanggal 27 Agustus 2015 dibuat dihadapan Gamal Wahidin, SH, Notaris di Jakarta. 3. 2,25% per tahun + sampai dengan 21 JIBOR Oktober 2016 2,5% per tahun + 15 Juni 2016 JIBOR H. ASURANSI Sejak Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi dan Sukuk Ijarah Indosat Tahap II Tahun 2015 sampai dengan Tanggal Informasi Tambahan, Perseroan sedang dalam proses memperpanjang asuransi yang dimiliki yang telah berakhir pada 22 November 2015. Manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa perlindungan asuransinya telah sesuai dengan standar yang berlaku di kalangan industri sejenis di Indonesia dan nilai pertanggungan asuransi cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko yang dipertanggungkan. Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan masing-masing perusahaan asuransi sebagaimana didefinisikan dalam ketentuan Pasal 1 angka 1 UUPM. 48 I. PERKARA YANG DIHADAPI PERSEROAN, DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PERSEROAN, ENTITAS ANAK, DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS ENTITAS ANAK Tidak terdapat perubahan status dari perkara - perkara yang telah diungkapkan dalam Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi dan Sukuk Ijarah Indosat Tahap II Tahun 2015 sampai dengan Tanggal Informasi Tambahan ini kecuali atas kasus dibawah ini: Perkara Tindak Pidana Korupsi Indar Atmanto Para Pihak : Indar Atmanto (Terdakwa) Pokok Perkara : Pada tanggal 18 Januari 2012, Perseroan dan IM2, Entitas Anak, diperiksa oleh Kejaksaan Agung sehubungan dengan perjanjian kerjasama antara Perseroan dan IM2 terkait penyediaan layanan internet broadband berbasis 3G. IM2 dituduh menggunakan ijin 3G Perseroan secara ilegal tanpa membayar biaya frekuensi tahunan, biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi (concession fee) dan biaya nilai awal tender (tender upfront fee). Namun, berdasarkan Surat Menkominfo No. 65/M.KOMINFO/02/2012 tertanggal 24 Februari 2012 mengenai Kepastian Hukum atas Kerjasama antara Perseroan dan IM2, Perseroan dan IM2 tidak melanggar peraturan perundang-undangan terkait telekomunikasi atas tindakan kerjasama terkait pita frekuensi radio. Pada tanggal 8 Juli 2013, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (“Tipikor”) menjatuhkan putusan yang menyatakan bahwa Indar Atmanto (mantan Presiden Direktur IM2) bersalah atas tindakannya mewakili IM2 dalam menandatangani dan melakukan perjanjian kerjasama dengan perusahaan, dan dijatuhi hukuman pidana penjara empat tahun serta dikenai denda sebesar Rp200.000.000 (jika Indar Atmanto gagal membayar denda, dia akan dikenai tambahan tiga bulan hukuman penjara). Dalam putusan tersebut, walaupun IM2 belum ditetapkan sebagai tersangka, Tipikor juga memerintahkan IM2 untuk membayar denda sebesar Rp1.358.343.346.674 sebagai penggantian kerugian negara. Sebagai akibat dari perkara tindak pidana korupsi dengan terdakwa Indar Atmanto, Perseroan dan IM2 telah ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan Surat Perintah Penyidikan No.Print-01/F.2/Fd.1/01/2013 tanggal 3 Januari 2013 dan No.Print-02/F.2/Fd.1/01/2013 tanggal 3 Januari 2013. Indar Atmanto mengajukan permohonan banding pada tanggal 11 Juli 2013 ke Pengadilan Tinggi Jakarta dan selanjutnya Kejaksaan Agung juga telah menyampaikan permohonan bandingnya pada tanggal 15 Juli 2013. Pada tanggal 10 Januari 2014, Pengadilan Tinggi telah memeriksa berkas perkara dan menegaskan kembali putusan Pengadilan Tipikor. Pengadilan Tinggi memperberat hukuman penjara Indar Atmanto dari empat tahun menjadi menjadi delapan tahun. Selain itu, hukuman terhadap IM2 untuk membayar uang pengganti sebesar Rp1.358.343.346.674 dihapuskan. Pengadilan Tinggi menganggap IM2 sebagai entitas hukum yang terpisah, sehingga menyatakan bahwa IM2 harus didakwa secara terpisah mengingat IM2 belum dijadikan tersangka dalam kasus hukum Indar Atmanto. 49 Permohonan kasasi atas nama Indar Atmanto diajukan pada tanggal 23 Januari 2014 dan memorandum kasasi diajukan oleh pihak pengacara pada tanggal 7 Februari 2014 ke Mahkamah Agung. Perkara ini telah diputus di Mahkamah Agung, dengan nomor Putusan Mahkamah Agung No. 696/B/PK/PJK/2013 tanggal 10 Juli 2014, dengan amar sebagai berikut: (a) menyatakan Indar Atmanto terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “korupsi dilakukan secara bersama-sama”; (b) menjatuhkan pidana terhadap Indar Atmanto tersebut dengan pidana penjara selama 8 tahun dan menjatuhkan pidana denda sebesar Rp300.000.000 dan bila denda tersebut tidak dibayar, diganti kurungan selama 6 bulan; (c) menghukum PT Indosat Mega Media membayar uang pengganti sebesar Rp1.358.343.346.674,00 dengan ketentuan apabila PT Indosat Mega Media tidak membayar uang pengganti tersebut paling lambat 1 bulan sesudah putusan mempunyai kekuatan hukum tetap, maka harta benda PT Indosat Mega Media disita oleh Jaksa dan dilelang untuk membayar uang pengganti tersebut; (d) menetapkan lamanya penahanan kota yang pernah dijalani oleh Indar Atmanto dikurangkan seluruhnya; (e) memerintahkan Indar Atmanto untuk ditahan. Pada tanggal 13 Maret 2015, kuasa hukum Indar Atmanto mengajukan permohonan peninjauan kembali yang telah diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal tanggal 16 Maret 2015 dan kemudian diberi Nomor Perkara dengan No. 08/Akta.Pid.Sus/PK/TPK/2015/PN.JKT. PST. Status Perkara : Sampai dengan Informasi Tambahan ini diterbitkan, Mahkamah Agung telah menerbitkan putusan terhadap peninjauan kembali yang diajukan tersebut sebagaimana dipublikasikan pada website Mahkamah Agung. Berdasarkan keterangan perkara dalam website Mahkamah Agung tersebut, perkara telah diputus tanggal 20 Oktober 2015 dengan status amar putusan menolak peninjauan kembali yang diajukan Indar Atmanto. Tidak dijelaskan menganai detail putusan peninjauan kembali oleh Mahkamah Agung tersebut pada website Mahkamah Agung dan baik IM2 ataupun Perseroan belum menerima salinan putusan tersebut sampai dengan Informasi Tambahan ini diterbitkan. Perkara Penyalahgunaan Keuangan Negara Para Pihak : Pokok Perkara : Indar Atmanto, Perseroan dan IM2 selaku Penggugat TUN. Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (“BPKP”) selaku tergugat TUN Pada tanggal 1 Mei 2013, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) mengeluarkan Putusan No. 231/G/2012/PTUN-JKT atas gugatan Ir. Indar Atmanto, Perseroan, dan IM2 melawan BPKP. Perkara ini terkait dengan Laporan Hasil Perhitungan Kerugian Keuangan Negara (LHPKKN) oleh BPKP yang menyatakan bahwa tindakan Indar Atmanto terkait telah menyebabkan kerugian keuangan negara. Putusan PTUN ini (i) mengabulkan gugatan para penggugat sebagian; (ii) menyatakan tidak sah Surat Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi No. SR1024/D6/01/2012 tanggal 9 November 2012; (iii) memerintahkan pencabutan Surat Deputi Kepala BPKP; dan (iv) menolak gugatan penggugat selebihnya. Putusan PTUN Jakarta dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara melalui Putusan No. 167/B/2013/PT.TUN.JKT pada tanggal 28 Januari 2014 yang meniadakan alasan kerugian negara. Pada tanggal 21 Juli 2014, Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi BPKP dan kembali menguatkan putusan PTUN. 50 Status Perkara : Terhadap putusan Mahkamah Agung yang telah menolak permohonan kasasi dari BPKP yang diajukan pada tahun 2014, BPKP kembali mengajukan permohonan peninjauan kembali yang diterima oleh Mahkamah Agung pada tanggal 28 Mei 2015. Pada tanggal 13 Oktober 2015, berdasarkan website Mahkamah Agung, diperoleh informasi bahwa Mahkamah Agung mengabulkan permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh BPKP. Tidak dijelaskan lebih lanjut dalam website Mahkamah Agung mengenai isi putusan Mahkamah Agung tersebut. Sampai dengan Tanggal LUT, Perseroan belum menerima salinan resmi terhadap putusan Mahkamah Agung tersebut. Seluruh perkara-perkara yang sedang berlangsung di atas tidak memiliki dampak yang bersifat material terhadap kelangsungan usaha Perseroan dan/atau Entitas Anak serta rencana Penawaran Umum. J. ASET TETAP YANG DIMILIKI PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK Sejak Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi dan Sukuk Ijarah Indosat Tahap II Tahun 2015 sampai dengan Tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan jumlah kepemilikan aset tetap oleh Perseroan dan Entitas Anak. 51 V. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN A.UMUM Perseroan adalah penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi terpadu di Indonesia dan Perseroan menawarkan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional yang lengkap di Indonesia. Perseroan adalah satu dari tiga operator selular di Indonesia, berdasarkan jumlah pelanggan selular, dan penyelenggara terkemuka di sektor jasa sambungan langsung internasional di Indonesia. Perseroan juga menyediakan jasa MIDI untuk pelanggan korporat domestik dan regional dan pelanggan berskala besar dan juga untuk pelanggan domestik retail. Untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015 dan 2014, serta tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, 2011 dan 2010 total pendapatan usaha Perseroan masing-masing adalah sebesar Rp19.581,5 miliar, Rp17.717,3 miliar, Rp24.085,1 miliar, Rp23.855,3 miliar, Rp22.418,8 miliar, Rp20.529,3 miliar dan Rp19.735,0 miliar. Alamat Kantor Pusat: Jl. Medan Merdeka Barat 21 Jakarta 10110, dan memiliki kantor-kantor Regional di Regional Jabotabek, Regional Sumatera, Regional Jawa Barat & Jawa Tengah, Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Regional Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Produk dan jasa utama Perseroan meliputi: 1. Jasa selular. Perseroan menyediakan jasa selular GSM 900 dan 1800 dan 3G kepada sekitar 69,0 juta pelanggan selular di seluruh Indonesia, per tanggal 30 September 2015. Perseroan juga menyediakan layanan mobile internet menggunakan platform DCHSPA+ pada tahun 2015 dan per tanggal 30 September 2015, pengguna mobile internet mencapai angka 32,2 juta. 2. Layanan MIDI. Perseroan menyediakan layanan MIDI yang terdiri dari layanan Internet dan layanan data komunikasi, seperti Penyewaan Sirkit Internasional dan Domestik dan layanan berbasis MPLS. Perseroan juga menyediakan layanan berbasis satelit, seperti penyewaan transponder, layanan VSAT dan Layanan Nilai Tambah/IT, seperti layanan Disaster Recovery Center, layanan Data Center dan layanan Cloud Computing. Perseroan menyediakan layanan-layanan ini secara langsung dan melalui anak Perseroan Perseroan, Lintasarta dan IM2. Perseroan menawarkan paket produk dan layanan ini khususnya kepada pelanggan korporasi dan wholesaler Perseroan sebagai usaha untuk menjadi penyedia solusi informasi dan telekomunikasi mereka. 3. Jasa telekomunikasi tetap (layanan suara). Perseroan adalah salah satu penyelenggara jasa sambungan langsung jarak jauh internasional terkemuka di Indonesia, berdasarkan jumlah menit sambungan masuk dan keluar untuk tahun 2013. Untuk mendukung jasa selular Perseroan dan meningkatkan akses Perseroan ke pelanggan jasa sambungan langsung jarak jauh domestik dan internasional, Perseroan juga menyediakan jasa telepon tetap nirkabel menggunakan teknologi CDMA 2000 1x. Perseroan juga menyediakan jasa SLJJ sejak tahun 2003 dan jasa teleponi tetap lokal sejak 2002. 52 Data Operasional Usaha Perseroan Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 Keterangan Selular(1): Jumlah pelanggan selular Prabayar (dalam jutaan) Pascabayar (Matrix) (dalam jutaan) Total pelanggan selular (dalam jutaan) ARPU (Rp) (2) Penggunaan menit(3) ARPM (Rp)(4) Jumlah base station site Jumlah base station controllers Jumlah pusat mobile switching MIDI: Sirkit Sewa Kecepatan Tinggi Internasional (dalam Mbps) Sirkit Sewa Kecepatan Tinggi Domestik (dalam Mbps) IPVPN (dalam Mbps) Internet (dalam Mbps) Telekomunikasi Tetap: Panggilan masuk (dalam juta menit) Panggilan keluar (dalam juta menit) Rasio panggilan masuk/keluar Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 2013 2012 2011 2010 68,2 0,8 62,4 0,8 58,8 0,8 57,8 0,6 50,5 1,2 43,2 1,1 69,0 63,2 59,6 58,5 51,7 44,3 25.424 68 143 46.196 445 51 27.198 78 143 40.229 403 54 27.515 93 133 24.280 394 64 27.073 104 127 21.930 351 67 28.381 95 157 19.253 353 75 34.712 113 163 18.108 364 87 126.925 94.338 44.530 30.765 23.453 13.614 170.100 129.461 131.513 33.762 18.957 15.678 4.978 62.426 4.197 43.653 3.710 45.106 2.935 21.608 2.128 15.178 1.396 3.383 1.363 168 8,1 1.769 356 5,0 1.906 300 6,4 1.825 409 4,5 1.842 445 4,1 1.679 463 3,6 Sumber: Perseroan (1) Pelanggan selular berarti total pelanggan selular terdaftar dan aktif. (2) Rata-rata pendapatan bulanan (dalam Rupiah) untuk setiap pelanggan selular, atau ARPU, dihitung dengan membagi pendapatan tetap bulanan layanan selular prabayar dan pasca bayar (pendapatan pemakaian, jasa nilai tambah, pendapatan interkoneksi dan pendapatan langganan bulanan), tidak termasuk pendapatan tidak tetap seperti biaya aktivasi dan lelang khusus untuk nomor telepon yang dihitung sesuai dengan SAK, untuk periode terkait dengan rata-rata jumlah pelanggan prabayar dan pasca bayar. Jumlah rata-rata pelanggan prabayar dan pasca bayar adalah jumlah pelanggan selular aktif pada awal dan akhir bulan dibagi dua. (3) Menit Pemakaian untuk setiap pelanggan selular dihitung dengan membagi jumlah menit untuk pemakaian panggilan keluar dari pelanggan prabayar dan pasca bayar untuk setiap bulan dengan jumlah rata-rata pelanggan selular prabayar dan pasca bayar aktif. Jumlah rata-rata pelanggan selular prabayar dan pasca bayar adalah jumlah pelanggan selular aktif pada awal dan akhir bulan dibagi dua. (4) ARPM dihitung dengan membagi pendapatan tetap bulanan dari pelanggan prabayar dan pasca bayar, tidak termasuk pendapatan tidak tetap seperti biaya aktivasi dan lelang khusus untuk nomor telepon yang dihitung sesuai dengan SAK, untuk periode tertentu, dengan jumlah menit (yang sudah ditagih dan belum ditagih) pemakaian untuk panggilan keluar dari pelanggan prabayar dan pasca bayar untuk periode-periode tersebut. Tabel berikut berisi uraian atas total pendapatan usaha konsolidasi untuk masing-masing periode yang disebutkan dalam tabel dan persentase kontribusi dari layanan-layanan Perseroan atas total pendapatan usaha Perseroan: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Rp Selular MIDI Telekomunikasi Tetap Total Pendapatan Usaha 2014 % Rp 2013 % Rp 2012 % Rp 2011 % Rp 2010 % Rp % 15.991.678 81,7 19.480.465 80,9 19.374.638 81,2 18.489.329 82,4 16.587.385 80,8 15.876.908 80,4 2.756.458 14,1 3.508.563 14,6 3.265.847 13,7 2.908.033 13,0 2.691.925 13,1 2.579.967 13,1 833.401 4,2 1.096.073 4,5 1.214.787 5,1 1.021.450 4,6 1.249.982 6,1 1.278.171 6,5 19.581.537 100,0 24.085.101 100,0 23.855.272 100,0 22.418.812 100,0 20.529.292 100,0 19.735.046 100,0 53 B. KEGIATAN USAHA 1. Jasa Selular Jasa selular telah membukukan pendapatan sebesar Rp15.992 miliar untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015. Perseroan adalah adalah satu dari tiga penyelenggara jasa selular terbesar di Indonesia, berdasarkan jumlah pelanggan selular, yaitu 69,0 juta pelanggan (termasuk pelanggan mobile internet) per tanggal 30 September 2015. Pada tanggal 30 September 2015, Perseroan menguasai pangsa pasar sekitar 26,6% dari jumlah pelanggan 3 (tiga) operator selular GSM terbesar. Jaringan selular Perseroan saat ini menyediakan cakupan jaringan di semua kota besar dan pusat kependudukan di seluruh Indonesia. Perseroan menyediakan jasa selular dengan teknologi GSM 900 dan GSM 1800 dan, untuk platform 3G Perseroan menggunakan WCDMA 2100 dan U900. Perseroan juga merupakan salah satu penyelenggara terdepan dalam layanan mobile internet di Indonesia. Per 30 September 2015, Perseroan memiliki sekitar 32,2 juta pelanggan mobile internet. a.Layanan Layanan selular utama Perseroan merupakan jasa penyediaan suara dan data, yang Perseroan jual melalui program pra-bayar dan pasca bayar. Pelanggan prabayar dan pasca bayar Perseroan dapat menerima dan melakukan panggilan suara ”on-net” ke dan dari pelanggan Perseroan lainnya (termasuk pelanggan Matrix, Mentari, dan IM3 Perseroan) dalam jaringan telekomunikasi Perseroan, serta panggilan suara ”off-net” ke dan dari pelanggan dari operator telekomunikasi lain pada jaringan telekomunikasi selular dan tetap mereka. Perseroan menawarkan program layanan pra-bayar dengan merek “IM3” dan “Mentari”. Perseroan membedakan dua merek pra-bayar Perseroan berdasarkan segmen pasar. Pemisahan tersebut membuat Perseroan dapat menetapkan target pemakaian dan pola pengeluaran dari segmensegmen pelanggan yang berbeda melalui rencana promosi Perseroan. Merek IM3 Perseroan dipasarkan untuk generasi muda, dengan paket-paket suara, SMS dan data yang sangat menarik dan kepada pelanggan kelas menengah ke bawah. Merek Mentari dipasarkan untuk pasar yang lebih dewasa, profesional dan corporate users, terutama pengguna smartphones, dengan menawarkan paket yang terintegrasi dari layanan suara, SMS, dan data dan menyediakan paket yang sesuai bagi pelanggan untuk smart phone mereka. Perseroan terus mengembangkan merek IM3 dan Mentari, menawarkan promosi dan membuat iklan yang disesuaikan untuk segmen pasar khusus tersebut. Perseroan menawarkan program pasca bayar, didesain untuk pengguna high-end professional dan korporasi, di bawah merek ”Matrix” (Perseroan tidak lagi mengkomunikasikan dan mengkampanyekan layanan selular pasca bayar dengan merek “Indosat Mobile”). Matrix adalah paket layanan dasar dengan program pembayaran pasca bayar yang menyediakan kemampuan untuk mendaftar dengan berbagai rencana-rencana tambahan, layanan dengan nilai tambah dan layanan berbasis korporasi. Perseroan menawarkan berbagai paket ”Matrix” dengan fitur-fitur dan manfaat berbeda untuk memenuhi kebutuhan pelanggan Perseroan, yakni dengan harga paket terintegerasi yang kompetitif, yang terdiri dari layanan suara, SMS, dan data. Para pelanggan pasca bayar dan pra-bayar memiliki akses ke sambungan telepon lokal, SLJJ dan sambungan langsung jarak jauh internasional. Selain itu, Perseroan menawarkan berbagai layanan nilai tambah, fungsi dan fitur untuk para pelanggan Perseroan. Layanan-layanan, fungsi, dan fitur tersebut, yang, pada kasus-kasus tertentu, gratis, dapat dibeli secara terpisah atau dikemas sesuai dengan paket yang dipilih, yang mencakup: • SMS: para pelanggan dapat mengirimkan teks pesan pendek ke layar telepon genggam milik pengguna selular lainnya; • Layanan BlackBerry™: para pelanggan dapat mendaftar dan menggunakan semua fitur dari layanan-layanan BlackBerry™, termasuk email, chat, browsing, GPS, dan berbagai aplikasi lainnya dalam BlackBerry™; • MMS: para pelanggan jasa GSM dapat mengirimkan gambar, teks dan suara dalam satu paket pesan; 54 • • • • • • • • • • • • • • Voice SMS: para pelanggan dapat mengirim pesan suara; Ring-back tone: para pelanggan dapat memilih lagu favorit mereka sebagai nada panggil yang dapat didengar oleh penelpon untuk telepon yang masuk; Layanan faksimili: para pelanggan dapat mengirim dan menerima faks; Voicemail: penelepon dapat merekam pesan suara mereka yang kemudian akan didengar oleh pelanggan; Caller identification: menampilkan nomor telepon yang masuk pada layar telepon genggam pelanggan; Call holding: para pelanggan dapat menahan telepon masuk atau keluar ketika sedang melakukan sambungan atau menerima telepon lainnya; Call waiting: sinyal bagi pelanggan bahwa ada telepon masuk ketika telepon sedang digunakan. Setelah mendengar sinyal tersebut, pelanggan dapat menerima telepon kedua yang masuk sambil tetap menahan telepon pertama yang masuk; Call forwarding: para pelanggan dapat mengalihkan telepon yang masuk ke nomor selular atau telepon tetap; Tagihan terperinci: memberikan tagihan yang terperinci kepada pelanggan yang menunjukkan durasi dan biaya telepon yang dilakukan ke dan dari telepon selular tertentu; Pembayaran debit langsung: memberikan opsi pembayaran yang secara otomatis mendebit jumlah yang ditagih dari rekening bank atau kartu kredit pelanggan; Isi ulang via SMS dan automated teller machines: pelanggan dapat mengisi ulang program pra-bayar mereka via SMS dan automated teller machines yang secara otomatis mendebit jumlah yang ditagih dari rekening bank milik pelanggan; International roaming: baik pelanggan pra-bayar maupun pasca bayar dapat mengirim atau menerima layanan SMS, telepon dan data (GPRS/3G) ketika roaming di jaringan selular luar negeri; Mobile Internet: komunikasi mobile data berteknologi DCHSPA+, berkecepatan tinggi dengan kecepatan maksimum hingga 42 Mbps, Pelanggan dapat melakukan aktifitas browsing streaming, email, chatting, social media dengan menggunakan perangkat pintar (laptop, tablet, smartphone dan modem); dan Super WiFi: Pelanggan juga dapat mengakses lebih dari 15.000 poin akses hotspot Super WiFi yang tersebar luas di delapan kota. Indosat Super WiFi menyediakan akses internet seamless (tanpa login) dan tidak terbatasdengan kecepatan hingga 42 Mbps. Layanan faksimili, tagihan terperinci dan pembayaran debit-langsung hanya tersedia untuk para pelanggan pasca-bayar. Sejak tahun 2009, pelanggan pasca bayar telah mampu meminta pengiriman tagihan atau pernyataan tagihan tercetak melalui e-mail, yang meminimalisir kemungkinan tagihan tidak diterima. Perseroan menawarkan sejumlah layanan gratis, seperti caller identification, call holding, call waiting dan call forwarding sementara layanan lainnya, seperti SMS, mobile data, broadband, BlackBerry™, faksimili dan tagihan terperinci dikenakan biaya tambahan. Perseroan menawarkan layanan VoIP, dengan merek “FlatCall 01016”, yang ditujukan kepada pelanggan yang sensitif terhadap harga. Layanan ini hanya tersedia bagi pelanggan selular, layanan nirkabel tetap dan layanan jaringan tetap Perseroan. Layanan “FlatCall 01016” menawarkan diskon tarif bagi negara-negara tertentu yang sering menjadi tujuan telepon pelanggan. Perseroan menyediakan layanan SMS kepada pelanggan selular pra-bayar dan pasca bayar. Tingkat pemakaian telah meningkat dari rata-rata kurang lebih 735 juta pesan teks (tidak termasuk layanan SMS bernilai tambah, misalnya SMS terkait promosi oleh content providers dan advertisers) per hari di 2012 hingga rata-rata perhari kurang lebih masing-masing 672 juta pesan teks (tidak termasuk SMS bernilai tambah) per 30 September 2015. Pada tahun 2011, 2012, dan 2013, penggunaan SMS memberikan kontribusi yang penting pada pendapatan usaha Perseroan. Namun, akhir-akhir ini Perseroan telah mengalami peningkatan pendapatan dari layanan data mobile. Perseroan berharap adanya kelanjutan peningkatan pendapatan dari layanan data mobile, termasuk GPRS, 3G, BlackBerry™ dan layanan data mobile lainnya di masa yang akan datang. 55 Perseroan telah mengadakan perjanjian interkoneksi dengan operator telekomunikasi Indonesia lainnya agar jaringan selular Perseroan dapat melakukan interkoneksi dengan PSTN yang dioperasikan oleh Telkom, gateway internasional Perseroan dan jaringan pada masing-masing operator nirkabel selular dan tetap Indonesia lainnya, dan oleh karenanya pelanggan selular Perseroan dapat berkomunikasi dengan pelanggan dari penyelenggara layanan telekomunikasi lainnya. Perseroan menawarkan layanan roaming internasional kepada pelanggan selular Perseroan sehingga mereka dapat melakukan dan menerima panggilan dan mengirim serta menerima pesan SMS dan menggunakan layanan data (pada GPRS atau 3G) ketika berada di luar Indonesia. Perseroan telah mengadakan perjanjian roaming dengan operator jaringan selular GSM di Afrika, Eropa, Amerika Utara dan Selatan dan Asia. Per tanggal 13 November 2015, pelanggan selular pasca bayar Perseroan dapat melakukan roaming internasional pada 555 jaringan, yang dimiliki oleh 415 operator di 195 negara, dan pelanggan selular prabayar Perseroan dapat melakukan roaming internasional pada 215 jaringan, yang dimiliki oleh 119 operator di 73 negara. Pada tanggal 12 Desember 2006, Perseroan menjadi anggota perkumpulan operator telekomunikasi internasional terbesar di Asia, CONEXUS yang didirikan untuk meningkatkan nilai saing dari setiap anggotanya dalam memberikan layanan telekomunikasi internasional di negara mereka masingmasing dan di seluruh wilayah Asia-Pasifik. Untuk mendukung layanan roaming saat ini melalui GSM, GPRS dan wideband code division multiple access,atau W-CDMA, para anggota aliansi bekerja sama dalam menyediakan roaming dengan teknologi HSDPA. Aliansi ini telah memperluas cakupan layanannya menjadi lebih dari 280 juta pelanggan di sepuluh negara, termasuk Indonesia per tanggal 31 Desember 2013. Pelanggan pasca bayar dan pra bayar Perseroan dapat menikmati skema single tariff untuk layanan bicara dan SMS, dan skema flat unlimited khusus atas penggunaan data, internet atau BlackBerry™ . Pada tanggal 12 Desember 2006, Perseroan menjadi anggota perkumpulan operator telekomunikasi internasional terbesar di Asia,CONEXUS yang didirikan untuk meningkatkan nilai saing dari setiap anggotanya dalam memberikan layanan telekomunikasi internasional di negara mereka masingmasing dan di seluruh wilayah Asia-Pasifik. Untuk mendukung layanan roaming saat ini melalui GSM, GPRS dan wideband code division multiple access atau W-CDMA, para anggota aliansi bekerja sama dalam menyediakan roaming dengan teknologi HSDPA. Aliansi ini telah memperluas cakupan layanannya menjadi lebih dari 280 juta pelanggan di sepuluh negara, termasuk Indonesia per tanggal 31 Desember 2013. Pelanggan pasca bayar dan pra bayar Perseroan dapat menikmati skema single tariff untuk layanan bicara dan SMS, dan skema flat unlimited khusus atas penggunaan data, internet atau BlackBerry™ . Untuk mengembangkan rangkaian layanan yangtersedia bagi pelanggan Perseroan, solusi e-money yang disebut Dompetku/Mobile Wallet dan Mobile Money Service diluncurkan ulang pada bulan Juli 2013. Tersedia bagi smartphone, telepon genggam fitur maupun telepon genggam basic, layanan ini ditujukan bagi penduduk Indonesia yang tidak menggunakan jasa bank, yang berjumlah kira-kira 60% dari seluruh penduduk. Dengan memberikan pengguna-pengguna ini akses untuk memakai jasa layanan keuangan bergerak (mobile) yang komprehensif, produk ini memberikan orang yang tidak memiliki rekening bank kemudahan untuk mendapat jasa keuangan dengan biaya rendah. Dompetku memenangkan penghargaan “Best Mobile Money Deployment in Asia” di Mobile Money Global Awards tahun 2013 maupun “Best Mobile Financial Service” di GSMA Mobile World Congressdi Barcelona, untuk jasanya menyediakan layanan yang memperkaya hidup di Indonesia, dengan caranya yang efisien dan unik, serta luasnya opsi perbankan dan keuangan yang ditawarkan. b. Jasa Mobile Data Perseroan meluncurkan portofolio layanan mobile data Perseroan pada tahun 2000. Layanan mobile data dapat diakses melalui, antara lain, SMS, sambungan langsung dial-up ke WAP server atau broadband nirkabel, di mana pelanggan dapat mengakses berbagai informasi, termasuk daftar film, stock quote, nilai tukar valuta asing, berita olahraga dan bisnis dan ramalan bintang, serta 56 mengisi ulang kartu SMS prabayar mereka. Selain itu, pelanggan dapat mengirim dan menerima email dan menikmati layanan mobile banking dengan beberapa bank-bank terkemuka melalui telepon genggam mereka. Perseroan menyajikan layanan GPRS dengan teknologi EDGE di sebagian besar kota-kota besar di Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Perseroan adalah penyelenggara telekomunikasi pertama yang meluncurkan layanan BlackBerry™ di Indonesia. Bekerjasama dengan Research-In-Motion (“RIM”), Perseroan memperkenalkan Layanan BlackBerry™ Enterprise untuk pelanggan pascabayar (Matrix) korporat Perseroan pada bulan Desember 2004 dan layanan BlackBerry™ untuk pelanggan pascabayar (Matrix) pribadi pada bulan Maret 2005. Pada bulan Juni 2008, untuk membedakan Perseroan dari operator layanan BlackBerry™ lainnya, Perseroan meluncurkan aplikasi I-GPS dan I-Stock yang memungkinkan pelanggan BlackBerry™ mengakses suatu sistem navigasi dan harga saham real-time. Pada bulan Januari 2009, Perseroan memperkenalkan layanan langganan BlackBerry™ melalui merek prabayar Perseroan, yaitu Mentari dan IM3. Pada bulan Oktober 2011, Perseroan meningkatkan kapasitas sambungan ke RIM menjadi 2 x 3 GBps dual link, sehingga memberikan akses yang lebih cepat bagi pelanggan BlackBerry™ Perseroan. Dengan peningkatan ini berarti Perseroan memiliki kapasitas sambungan ke RIM yang terbesar di Indonesia. Pada November 2011, Perseroan meluncurkan BlackberryTM App World Billing Carrier, yang merupakan BlackberryTM App World Billing Carrier pertama di Asia. Pada bulan Desember 2012, Perseroan meluncurkan “Starter Pack BlackberryTM”, sebuah kartu yang sesuai untuk BlackberryTM. Perseroan memiliki kurang lebih 2,6 juta pelanggan BlackBerry™ per tanggal 31 Desember 2013. Indonesia adalah salah satu pasar dengan pertumbuhan terbesar di Asia Tenggara untuk perangkat BlackBerry™. Pada tanggal 8 Februari 2006, Pemerintah mengadakan tender terbuka untuk ijin spektrum 3G dan, setelah berakhirnya proses tender, Perseroan memperoleh satu ijin spektrum 3G untuk frekuensi 5 MHz dari spektrum yang ditenderkan. Pada tender yang sama, Telkomsel dan XL juga diberikan izin spektrum 3G. Pada tahun 2007, Perseroan mulai menawarkan layanan broadband 3G yang ditingkatkan (“3.5G”) menggunakan teknologi HSDPA, sebuah layanan telekomunikasi bergerak nirkabel dengan teknologi 3G yang lebih maju. Pada bulan Agustus 2009, Perseroan memperoleh spektrum tambahan berdasarkan izin yang telah Perseroan miliki, sehingga Perseroan dapat menggandakan kapasitas jaringan Perseroan untuk melayani pelanggan broadband Perseroan. Pada tahun 2009, Perseroan mulai menyebarkan jaringan 3.5G yang baru dengan menggunakan teknologi HSPA+, dengan kecepatan downlink hingga 42Mbps dan kecepatan uplink hingga 5,6Mbps, dan Perseroan mulai memberikan layanan tersebut pada tahun 2010. Pada bulan Oktober 2012, Perseroan meluncurkan 3G900 Telecommunication Network di Padang dan Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Perseroan adalah operator pertama di Indonesia yang mengimplementasikan teknologi ini dan meluncurkannya secara komersial kepada publik. Perseroan berkomitmen untuk mengembangkan, meningkatkan dan menambah kapasitas layanan data Perseroan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan Perseroan. Pada bulan Juni 2013, Perseroan secara substansial meningkatkan kuota dari paket data selular Perseroan dengan tujuan untuk meningkatkan penetrasi pengguna data Perseroan dan mengembangkan profil pembelian pelanggan Perseroan. Perseroan telah melakukan perubahan strategi produk dan rebranding agar lebih kompetitif dan fokus pada customer experience. Dengan merk baru diharapkan menciptakan brand awareness bagi pelanggan: Perseroan terdepan dalam layanan mobile internet. Pada November 2013, Perseroan mulai memasarkan merk baru ‘Super Internet’ sebagai paket tambahan (add-on packages) bagi pelanggan seluler Perseroan yang menginginkan layanan internet kecepatan tinggi dan kuota melimpah. Paket baru ini menawarkan beragam pilihan tarif, kuota dan periode berlangganan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Selain paket tambahan ini, pengguna internet yang mencari kuota besar, skema tidak rumit dan masa aktif yang lama, didorong untuk membeli kartu/starter pack Super Data Mentari dan IM3. 57 Di Bali, pelanggan Perseroan juga memiliki akses ke Indosat Super Internet, suatu jaringan UMTS900MHz yang baru diluncurkan, yang menyediakan layanan data hingga 42Mbps yang Perseroan luncurkan bulan September 2013. Spektrum 900MHz yang lebih rendah memberikan sinyal yang lebih baik, dan meningkatkan mutu layananserta sinyal dalam ruang. Layanan ini akan dikembangkan ke kota-kota besar. Bersamaan itu juga , Perseroan menyebarkan cakupan “Indosat SuperWifi” sekitar 15.000 Access Point di 4000 lokasi di delapan kota besar di Indonesia diantaranya Jakarta, Semarang, Denpasar dan Surabaya. “Indosat SuperWifi” mengadopsi teknologi Wi-Fi yang memungkinkan pelanggan Perseroan untuk memiliki akses data internet tidak terbatas pada handset atau tablet dari hotspot “Indosat SuperWifi” menggunakan nomor Perseroan dengan kecepatan sampai dengan 20Mbps c. Pelanggan dan Pemasaran Perseroan membagi penduduk Indonesia berdasarkan lokasi, pendapatan dan faktor lainnya yang Perseroan percaya menunjukkan keinginan dan kemampuan individu dan Perseroan untuk membeli produk dan layanan Perseroan. Kemudian Perseroan menargetkan wilayah yang umumnya lebih makmur karena daerah ini cenderung menghasilkan kepadatan yang lebih tinggi untuk pelanggan selular yang potensial. Melalui pendekatan ini, Perseroan berhasil mendapatkan pelanggan selular tersebar di seluruh pusat-pusat populasi besar di Indonesia. Perseroan menerapkan strategi ini untuk beradaptasi dalam rangka kompetisi dengan pendatang baru dan tekanan harga di kota-kota besar. Jumlah pelanggan prabayar Perseroan telah tumbuh secara signifikan pada tiga tahun terakhir relatif dengan jumlah pelanggan pasca bayar. Per 31 Desember 2012, Perseroan memiliki 0,6 juta pelanggan selular pasca bayar dan 57,8 juta pelanggan selular prabayar. Per 31 Desember 2013, Perseroan memiliki 0,8 juta pelanggan pasca bayar dan 58,8 juta pelanggan selular prabayar. Per 31 Desember 2014, Perseroan memiliki 0,8 juta pelanggan pasca bayar dan 62,4 juta pelanggan selular prabayar. Per 30 September 2015, Perseroan memiliki 0,8 juta pelanggan pasca bayar dan 68,2 juta pelanggan selular prabayar. Perseroan melakukan aktivitas pemasaran dan promosi secara nasional, dan juga kampanye regional maupun lokal, untuk mempertahankan pelanggan selular Perseroan yang telah ada dan untuk mendapatkan pelanggan selular baru. Perseroan percaya bahwa pelanggan selular Indonesia cenderung memilih kenyamanan, kemudahan aktivasi, menghindari komitmen tetap dan mengurangi pemeriksaan kredit terkait dengan program selular prabayar. Dengan demikian, Perseroan memfokuskan diri pada pelanggan tertentu ini dalam upaya pemasaran Perseroan. Perseroan melakukan aktivitas pemasaran dan promosi secara nasional untuk mempertahankan pelanggan selular Perseroan yang telah ada dan untuk mendapatkan pelanggan selular baru. Perkembangan pelanggan Perseroan adalah sebagai berikut (tidak diaudit): (dalam juta) Keterangan Pelanggan prabayar Pelanggan pascabayar Total pelanggan 30 September 2015 68,2 0,8 69,0 2014 62,4 0,8 63,2 31 Desember 2013 2012 58,8 57,8 0,8 0,6 59,6 58,5 2011 50,5 1,2 51,7 2010 43,2 1,1 44,2 Sumber: Perseroan Perseroan percaya bahwa pelanggan selular Indonesia cenderung mendukung kenyamanan, kemudahan aktivasi, menghindari komitmen tetap dan mengurangi pemeriksaan kredit terkait dengan program selular prabayar. Dengan demikian, basis fokus Perseroan yaitu pada pelanggan tertentu dalam upaya pemasaran. 58 Tabel di bawah ini menunjukan informasi tentang basis pelanggan selular Perseroan, ARPU, penggunaan menit, dan ARPM pertanggal yang dinyatakan di bawah ini (tidak diaudit): Keterangan Jumlah pelanggan selular Prabayar (dalam juta) Pascabayar (Matrix) (dalam juta) Jumlah pelanggan selular (dalam juta) ARPU (Rp)(1) Penggunaan Menit(2) ARPM (Rp)(3) 30 September 2015 2014 68,2 0,8 69,0 25.424 68 143 62,4 0,8 63,2 27.198 78 143 2013 58,8 0,8 59,6 27.515 93 133 31 Desember 2012 57,8 0,6 58,5 27.073 104 127 2011 50,5 1,2 51,7 28.381 95 157 2010 43,2 1,1 44,2 34.712 113 163 Sumber: Perseroan Keterangan: (1) Rata-rata pendapatan bulanan (dalam Rupiah) untuk setiap pelanggan selular, atau ARPU, dihitung dengan membagi pendapatan tetap bulanan layanan selular prabayar dan pasca bayar (pendapatan pemakaian, jasa nilai tambah, pendapatan interkoneksi dan pendapatan langganan bulanan), tidak termasuk pendapatan tidak tetap seperti biaya aktivasi dan lelang khusus untuk nomor telepon yang dicatat sesuai dengan SAK, untuk periode terkait dengan ratarata jumlah pelanggan prabayar dan pasca bayar. Jumlah rata-rata pelanggan prabayar dan pasca bayar adalah jumlah pelanggan selular aktif pada awal dan akhir bulan dibagi dua. (2) Menit pemakaian untuk setiap pelanggan selular dihitung dengan membagi jumlah menit untuk pemakaian panggilan keluar dan masuk dari pelanggan prabayar dan pasca bayar aktif untuk setiap bulan dengan jumlah rata-rata pelanggan selular aktif prabayar dan pasca bayar. Jumlah rata-rata pelanggan prabayar dan pasca bayar adalah jumlah pelanggan selular aktif pada awal dan akhir bulan dibagi dua. (3) ARPM dihitung dengan membagi pendapatan tetap bulanan dari pelanggan prabayar dan pasca bayar, tidak termasuk pendapatan tidak tetap seperti biaya aktivasi dan lelang khusus untuk nomor telepon yang dicatat sesuai dengan SAK, untuk periode tertentu, dengan jumlah menit pemakaian (tertagih dan tak tertagih) untuk panggilan keluar dari pelanggan prabayar dan pasca bayar untuk periode-periode tersebut. Untuk mengkonsolidasi saluran pemasaran Perseroan untuk layanan selular, Perseroan telah membuka pusat walk-in terintegrasi, dengan nama “Galeri Indosat,” yang Perseroan operasikan, dan “Griya Indosat,” yang dioperasikan oleh distributor eksklusif Perseroan. Pusat walk-in ini berfungsi sebagai outlet penjualan dan menyajikan layanan pelanggan dan informasi produk kepada pelanggan selular yang ada dan potensial. Perseroan juga mempunyai tim karyawan yang berdedikasi untuk mengkoordinasi penjualan dan layanan kepada perusahaan-perusahaan Indonesia. Untuk melengkapi jalur pemasaran langsung Perseroan, Perseroan mempertahankan jaringan sebanyak sekitar 28 distributor per tanggal 30 September 2015, kepada mereka Perseroan menawarkan berbagai insentif untuk promosi dan penjualan layanan-layanan Perseroan. Distributor independen regional dan multi regional ini memiliki jalur distribusi di seluruh Indonesia dan mempromosikan layanan selular Perseroan, terutama kepada perorangan. Distributor ini termasuk distributor besar perangkat telepon genggam dan umumnya memiliki jaringan retail sendiri, penjualan langsung dan sub distributor di Indonesia. Outlet ini tersedia sebagai tambahan outlet untuk Perseroan dan menawarkan jangkauan luas untuk layanan, termasuk produk dan informasi layanan, layanan pelanggan dan proses pembayaran tagihan. Pelanggan lama dan baru dapat mengaktivasi dan mendaftar serta membayar untuk seluruh layanan selular prabayar pada outlet tersebut. Perseroan terus menjaga hubungan Perseroan dengan distributor Perseroan untuk meningkatkan volume penjualan melalui penempatan produk yang lebih baik, jaringan yang terintegrasi dengan dealer dan meningkatkan kesetiaan distributor. d. Struktur Tarif dan Penetapan Harga Menkominfo menetapkan formula tarif yang menentukan tarif tertinggi, atau jumlah maksimum yang dapat dibebankan oleh operator untuk layanan selular prabayar dan pascabayar. Penyelenggara jasa selular diperbolehkan untuk menawarkan program promosi yang menawarkan harga lebih rendah dari tarif tertinggi. Saat ini Perseroan menentukan harga layanan selular dengan variasi program promosi dimana Perseroan menawarkan berbagai macam insentif untuk menarik pelanggan baru, mendorong permintaan dan meningkatkan posisi kompetisi Perseroan. Perseroan 59 dapat membebankan tarif yang berbeda untuk layanan selular prabayar dan pascabayar tergantung pada berbagai faktor yang berlaku untuk tipe tertentu. Misalnya biaya penagihan yang Perseroan kenakan untuk pelanggan pasca bayar pada umumnya lebih tinggi dan sesuai dengan itu, tarif layanan selular pascabayar cenderung lebih tinggi dibanding layanan selular prabayar. Pasar telekomunikasi selular Indonesia menggunakan sistem pihak yang menelpon yang membayar (“calling party pays”) yang mengharuskan pihak yang menelpon untuk membayar biaya telepon. Jika pelanggan Perseroan melakukan panggilan ke jaringan yang berbeda, Perseroan membebankan biaya interkoneksi. Sebelumnya, tarif SMS (termasuk SMS nilai tambah) menggunakan basis ”sender keeps all”, yang berarti Perseroan memperoleh pendapatan ketika pelanggan selular Perseroan mengirimkan SMS, tetapi tidak pada saat pelanggan operator telekomunikasi lainnya mengirimkan SMS kepada pelanggan selular Perseroan. Pada tanggal 12 Desember 2011, Pemerintah, melalui BRTI, menerbitkan surat No.262/BRTI/XII/2011 dimana tarif SMS akan berubah dari basis “sender keeps all” menjadi skema berbasis biaya, yang berlaku efektif sejak 1 Juni 2012. Dengan skema berbasis biaya saat ini, Perseroan mencatat pendapatan dari tarif interkoneksi yang dibayarkan oleh operator lain kapanpun salah seorang pelanggan Perseroan menerima SMS dari pelanggan di jaringan lain. Apabila salah seorang pelanggan Perseroan mengirimkan suatu SMS kepada seorang penerima dari jaringan lain (“off-network SMS”), Perseroan mencatatkan pendapatan untuk tarif SMS yang dibayarkan oleh pelanggan Perseroan dan mencatatkan beban interkoneksi dari tarif interkoneksi yang dibayarkan kepada operator dari jaringan lain. Untuk layanan data, Perseroan membebankan pelanggan selular dengan tarif dasar Rp 225 per 100 kilobyte. Perseroan menerima roaming dari operator telekomunikasi asing ketika pelanggan selular mereka berada pada jaringan Perseroan. Untuk layanan mobile internet, Perseroan menawarkan berbagai paket dengan pilihan tarif, masa aktif dan kuota yang kompetitif dengan kecepatan transmisi hingga 42 Mbps. Biaya aktivasi dan biaya langganan bulanan. Biaya aktivasi menunjukkan biaya koneksi awal yang dibebankan pada pelanggan prabayar baru ketika mulai berlangganan jaringan selular. Biaya langganan bulanan menunjukkan jumlah tetap yang dibebankan untuk pelanggan pasca bayar, terutama pengguna Layanan BlackBerry™ korporat yang mensyaratkan pelanggannya untuk memiliki perangkat lunak BlackBerry™ yang baru. Sejak 1998 Perseroan tidak pernah membebankan biaya aktivasi pada pelanggan pasca bayar Perseroan. Pendapatan pemakaian. Terdapat 2 tipe panggilan: domestik dan internasional. Panggilan dibebankan dengan metode pembebanan yang berbeda-beda, dari metode per detik hingga metode per menit, tergantung pada program paket yang dipilih oleh para pelanggan. Panggilan dapat dilakukan pada jaringan selular, jaringan tetap atau jaringan satelit. Untuk panggilan on-net, pelanggan Perseroan dibebankan tarif yang menguntungkan karena kemampuan Perseroan untuk menawarkan berbagai produk seperti layanan selular dan panggilan internasional jarak jauh. Untuk panggilan off-net, biaya penggunaan yang dibebankan pada pelanggan lebih besar karena biaya interkoneksi, panggilan jarak jauh domestik danpanggilan jarak jauh internasional. Layanan Nilai tambah. Sebelum tahun 2008, tarif untuk layanan nilai tambah tidak diatur oleh Pemerintah. Sejak April 2008, Menkominfo bertanggung jawab untuk menetapkan formula untuk tarif layanan SMS. Sebagaimana layanan suara, Perseroan menawarkan diskon promosi untuk SMS dan layanan data mobile untuk pelanggan pascabayar dan prabayar. e.Interkoneksi Sebelum tahun 2007, biaya untuk berlangganan layanan pasca bayar terdiri dari biaya langganan bulanan dan biaya interkoneksi berbasis pemakaian. Biaya untuk berlangganan layanan prabayar juga termasuk biaya interkoneksi berbasis pemakaian. Biaya interkoneksi berbasis pemakaian yang dibebankan untuk layanan prabayar dan pascabayar dihitung dengan mempertimbangkan 3 biaya interkoneksi, yaitu biaya originasi, pengalihan (transit) dan terminasi. Sejak Januari 2007, Menkominfo telah menetapkan formula tarif untuk layanan interkoneksi. Menkominfo menetapkan formula tarif berdasarkan basis ”biaya” dan menerbitkan referensi industri tarif interkoneksi. Seluruh penyedia jasa diwajibkan untuk mengumumkan tarif interkoneksi 60 mereka dalam DPI mereka masing-masing. Perjanjian interkoneksi didasarkan pada DPI dan untuk pemain dominan, DPI mereka harus disampaikan dan disetujui oleh BRTI. Menkominfo menyetujui DPI yang Perseroan sampaikan pada tahun 2007 dan 2008 yang masih belum disesuaikan untuk tahun 2009 dan 2010. Pada tahun 2013, Perseroan tidak dianggap sebagai penyedia jasa dominan tersebut dan oleh karena itu DPI Perseroan tidak bergantung pada persetujuan dari BRTI. Pada tanggal 31 Desember 2010, BRTI mengeluarkan surat No.227/BRTI/XII/2010 yang menetapkan dasar tarif interkoneksi baru. Tarif interkoneksi baru ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2011 dan akan direfleksikan pada perubahan DPI Perseroan untuk tahun 2011. Perseroan menetapkan biaya yang telah ditetapkan dalam DPI Perseroan untuk perjanjian interkoneksi Perseroan dengan operator lain. Biaya berdasarkan DPI Perseroan telah menurun dalam beberapa tahun terakhir dan Perseroan memperkirakan kelanjutan penurunan ini. Perseroan saat ini terhubung dengan jaringan telepon tetap dan selular yang dioperasikan oleh semua operator jaringan di banyak lokasi di seluruh Indonesia. Untuk meminimalisasi biaya interkoneksi Perseroan, Perseroan menggunakan fasilitas transmisi Backbone Perseroan sendiri bilamana dimungkinkan dan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Misalnya, untuk routing panggilan langsung jarak jauh dari seorang pelanggan di Surabaya ke pelanggan yang dituju di Jakarta dilakukan melalui saluran transmisi serat optik atau microwave milik Perseroan sendiri sehingga Perseroan dapat menghindari penggunaan jaringan milik operator lainnya dan dengan demikian mengurangi biaya interkoneksi yang terkait dengan routing penggunaan intrajaringan Perseroan. Pada tanggal 30 Januari 2014, Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika selaku Ketua BRTI mengeluarkan surat No.118/KOMINFO/DJPPI/PI.02.04/01/2014 perihal Implementasi Biaya Interkoneksi tahun 2014 dan berlaku mulai tanggal 1 Februari 2014. f. Aktivasi, Penagihan dan Pembayaran Pelanggan selular prabayar dapat membeli paket baru dari tempat-tempat penjualan Perseroan dan titik-titik distribusi atau melalui berbagai distributor atau outlet Perseroan. Untuk aktivasi layanan, pelanggan selular prabayar baru harus mendaftar pada Perseroan dengan cara mengikuti instruksi yang menggunakan menu interaktif. Pelanggan pascabayar potensial dapat mendaftar untuk layanan selular Perseroan pada tempat penjualan dan distribusi atau melalui distributor Perseroan. Namun demikian, banyak dari distributor Perseroan yang hanya dapat memproses aplikasi baru untuk pelanggan layanan pascabayar yang mana akan diteruskan kepada Perseroan untuk diproses. Pelanggan potensial untuk layanan pascabayar Perseroan disyaratkan untuk memberikan bukti bahwa pelanggan tersebut memenuhi persyaratan minimum kredit. Jika pelanggan potensial tidak dapat memenuhi persyaratan pascabayar Perseroan, perwakilan penjualan Perseroan akan merekomendasikan layanan prabayar Perseroan. Saat disetujui, kartu SIM untuk layanan pascabayar akan diaktivasi dalam waktu 24 jam. Perseroan akan menagih para pelanggan pasca bayar Perseroan setiap bulannya melalui divisi penagihan Perseroan yang terpusat. Untuk pelanggan prabayar, sistem tagihan nirkabel akan otomatis mengurangi nilai rekening pelanggan prabayar ketika biaya originasi, pengalihan (transit) dan terminasi dikenakan. Para pelanggan pasca bayar Perseroan memiliki berbagai pilihan cara pembayaran untuk melunasi tagihan bulanan mereka. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai atau dengan kartu kredit terkemuka melalui galeri Perseroan, teller bank atau cabang kantor pos. Selain itu, para pelanggan dapat juga melakukan pembayaran dengan cara debit otomatis melalui bank atau kartu kredit, transfer bank, Automatic Teller Machines, Electronic Data Capture, mobile banking, Internet banking, dan phone banking. Jatuh tempo pembayaran adalah 20 hari sejak tanggal surat tagihan. Untuk pelanggan postpaid individu reguler, Setelah 27 hari sejak tanggal surat tagihan, Perseroan akan mengingatkan pelanggan yang belum membayar tagihannya dan memblokir sambungan telepon keluar mereka. Perseroan memblokir sambungan telepon masuk atau keluar pelanggan 40 hari setelah tanggal peringatan pertama apabila pelanggan belum membayar tagihan mereka. Perseroan akan menangguhkan layanan untuk rekening yang tagihannya telah melewati 50 hari sejak tanggal surat tagihan dan menghapus data pelanggan tersebut dari jaringan 61 Perseroan. Untuk pelanggan postpaid individu VIP, setelah 35 hari sejak tanggal surat tagihan, Perseroan akan mengingatkan pelanggan yang belum membayar tagihannya dan memblokir sambungan telepon keluar mereka. Perseroan memblokir sambungan telepon masuk atau keluar pelanggan 50 hari setelah tanggal peringatan pertama apabila pelanggan belum membayar tagihan mereka. Perseroan akan menangguhkan layanan untuk rekening yang tagihannya telah melewati jatuh tempo lebih dari 60 hari dan menghapus data pelanggan tersebut dari jaringan Perseroan. Untuk pelanggan postpaid corporate reguler dan VIP, setelah 45 hari sejak tanggal surat tagihan, Perseroan akan mengingatkan pelanggan yang belum membayar tagihannya dan memblokir sambungan telepon keluar mereka. Perseroan memblokir sambungan telepon masuk atau keluar pelanggan 60 hari setelah tanggal peringatan pertama apabila pelanggan belum membayar tagihan mereka. Perseroan akan menangguhkan layanan untuk rekening yang tagihannya telah melewati jatuh tempo lebih dari 75 hari dan menghapus data pelanggan tersebut dari jaringan Perseroan Pemutusan secara permanen nomor dan kartu SIM pelanggan setelah 120 hari sejak tanggal surat tagihan. Perseroan telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah penipuan dan meminimalisasi kerugian. Perseroan mengirimkan voucher prabayar kepada para dealer independen Perseroan hanya berdasarkan pembayaran tunai pada saat diserahkan dan Perseroan tidak menerima pembayaran layanan Perseroan dari para pelanggan selular melalui dealer independen Perseroan. Selain itu, tergantung pada tingkat penggunaan, Perseroan dapat mewajibkan pemberian uang jaminan yang dapat dikembalikan kepada para pelanggan. Perseroan akan mengkaji secara berkala rekening dari para pelanggan yang tingkat penggunaannya tinggi untuk memastikan agar uang jaminan mereka tetap memadai jumlahnya. g.Persaingan Bisnis layanan selular di Indonesia menjadi lebih kompetitif dalam beberapa tahun terakhir akibat tingginya tingkat penetrasi selular, terutama di daerah perkotaan. Kompetisi pada industri komunikasi selular utamanya didasarkan kepada cakupan jaringan, kualitas teknis, rencana harga, daya tarik layanan data dan fitur-fitur khusus serta kualitas dan layanan pelanggan. Berdasarkan estimasi internal Perseroan, tiga penyelenggara jasa nirkabel besar di Indonesia, Telkomsel (yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Telkom), XL (yang secara tidak langsung mayoritas sahamnya dimiliki oleh Axiata Group Bhd dari Malaysia) dan Perseroan, secara bersama-sama menguasai sekitar 80% basis pelanggan selular di Indonesia pada tahun 2013. Pada tanggal 20 Maret 2014, XL menyelesaikan akuisisinya atas Axis. Akuisisi XL memberikan XL alokasi spektrum frekuensi milik Axis pada bandwith 1800 Mhz dan basis pelanggan Axis yang ada saat ini. Per September 2015, Perseroan memiliki 26,6% pangsa pasar berdasarkan subscriber sehingga menempati posisi no.2 di Indonesia setelah Telkomsel (57,4%) dan XL-Axiata (16,0%). Perseroan juga bersaing dengan operator layanan akses nirkabel tetap lainnya. Pada bulan Mei 2003, Telkom memperkenalkan produk TelkomFlexi, suatu layanan CDMA 2000-1X di wilayah Jakarta. Setelah menerima permohonan dari asosiasi industri, Menkominfo mengeluarkan sebuah keputusan menteri yang menyatakan bahwa wilayah layanan untuk akses jaringan tetap nirkabel hanya terbatas pada wilayah yang sama dengan kode area dari layanan jaringan telepon tetap lokal. Dengan demikian, operator layanan akses telepon tetap nirkabel dilarang memperluas layanan roamingnya ke kode area yang berbeda, namun operator CDMA tetap memiliki kemampuan untuk mencapai hasil yang sama dengan memberikan nomor baru kepada pelanggan ketika mereka pindah ke kota-kota lain. Telkom, BTEL dan Smartfren juga telah diberikan lisensi FWA, yang memungkinkan mereka dapat menawarkan layanan secara nasional, yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan. Pada tahun 2014, Telkom mengumumkan maksudnya untuk menghentikan layanan nirkabel tetapnya pada tahun 2015 dan untuk memigrasi pelanggan nirkabel tetapnya ke platform selular. Demikian juga dengan emiten, pada bulan Desember 2014 sudah mulai melakukan penutupan layanan nirkabel tetapnya yang mana dikenal dengan merk dagang StarOne dan melakukan migrasi ke layanan nirkabel bergerak (GSM, Global System for Mobile Communication) yang dimiliki Emiten. Program migrasi ini dilakukan secara bertahap di seluruh layanan StarOne. 62 Dari waktu ke waktu, operator telekomunikasi Indonesia melaksanakan program perolehan pelanggan secara agresif dengan target meningkatkan pangsa pasar mereka masing-masing. Dengan menawarkan potongan harga, bonus dan tarif khusus, para operator berupaya membedakan layanannya dari layanan operator lainnya, terutama berdasarkan tarifnya. Persaingan ini mengakibatkan tarif menurun, dan dengan demikian Perseroan yakin bahwa ARPU pelanggan selular terus mengalami penurunan untuk sebagian besar operator telekomunikasi Indonesia. Perseroan yakin bahwa persaingan layanan 3G akan semakin ketat karena para operator telekomunikasi mulai memindahkan jaringannya ke lokasi berpenduduk banyak. Per tanggal 31 Desember 2013, ada lima operator telekomunikasi yang memegang ijin layanan 3G, yaitu: Telkomsel, Hutchison, XL, Axis (yang diakuisisi oleh XL pada bulan Maret 2014) dan Perseroan. Perseroan mulai menyediakan layanan broadband nirkabel menggunakan platform 3.0G Perseroan pada tahun 2009, dan per tanggal 30 September 2015, Perseroan telah menyediakan layanan 3.0G di 230 kota di seluruh Indonesia. Kompetitor utama Perseroan untuk layanan mobile broadband adalah Telkomsel dan XL dengan kampanye 3G Hotrod. Operator lainnya seperti Smartfren juga menyediakan layanan mobile broadband dengan teknologi EVDO-CDMA dan PT Internux menggunakan teknologi 4G. Perseroan yakin bahwa rintangan untuk masuk ke industri jasa selular dan akses telepon tetap nirkabel Indonesia saat ini cukup tinggi mengingat terbatasnya spektrum frekuensi yang tersedia, iklim permodalan yang tinggi, sulitnya memperoleh lahan menara untuk perluasan jaringan dan sudah terbentuknya pasar dari tiga pemain yang ada, yaitu Perseroan, Telkomsel dan XL. Namun demikian, Perseroan mengantisipasi adanya peningkatan persaingan di dalam industri layanan selular dan akses telepon tetap nirkabel Indonesia secara umum. Dalam menanggapi hal ini, Perseroan bermaksud memfokuskan sebagian besar pengeluaran barang modal di masa mendatang untuk bisnis selular Perseroan dalam upaya meningkatkan kapasitas jaringan dan kualitas layanan dan menyediakan berbagai layanan nilai tambah. Untuk mengantisipasi peningkatan layanan data, perseroan melakukan modernisasi jaringan secara selektif di area-area pontensial di Jawa sejak tahun 2013 dan di luar Jawa sejak 2014. Dengan tersedianya jaringan yang termodernisasi maka perseroan menawarkan pengalaman baru ke pelanggan melalui promo Jaringan Baru Indosat dan mengenalkan produk kartu Mentari super data. h. Bisnis Proses Seluler Prabayar, Pascabayar dan Mobile Corporate Dalam menjalankan kegiatan usaha Seluler Prabayar, proses pelayanan jasa yang diberikan Perseroan kepada pelanggan adalah sebagai berikut: Mulai Indosat Distributor/ Outlet Mendistribusikan paket perdana/ voucher isi ulang ke distributor Mendistribusikan Produk Indosat ke outlet Menjual Produk Indosat Selesai Tidak Pelanggan Membeli paket perdana Indosat Registrasi data berdasarkan kartu identitas Membeli voucher isi ulang Menggunakan layanan (Voice, SMS, Data, BB, RBT) Pulsa masih cukup? Ya Sumber: Perseroan 63 Dalam menjalankan kegiatan usaha Seluler Pascabayar, proses pelayanan jasa yang diberikan Perseroan kepada pelanggan adalah sebagai berikut: Mulai Pelanggan Mengunjungi Galeri Indosat/Toko Menggunakan layanan (Voice, SMS, Data, BB, RBT) Mengisi formulir dan dokumen pendukung Memilih paket yang paling sesuai Selesai Ya Menawarkan produk pascabayar & Bundling Pembeli tertarik? Tidak Sales Distro/ Galeri Agent Menyerahkan dokumen ke tim verifikasi Tidak Melakukan verifikasi/ Pemerikasaan Tim Verifikasi Verifikasi OK? Ya Mengaktifkan layanan dalam sistem Sumber: Perseroan Dalam menjalankan kegiatan usaha Mobile Corporate, proses pelayanan jasa yang diberikan Perseroan kepada pelanggan adalah sebagai berikut: Pelanggan Corporate Menggunakan layanan (MPLS,IP VPN, Frame Relay, etc) Selesai Tidak Mulai Negosiasi harga & diskon Tidak Sepakat ? Penjual Mengidentifikasi Prospect Menawarkan Produk Pelanggan tertarik? Ya Tanda tangan kontrak Mengajukan proposal Ya Sales Engineer Melakukan Assesment kebutuhan pelanggan Sales Service Delivery Memasang peralatan Membuat proposal & penawaran harga Membuat solusi & rencana biaya Menjalankan layanan provisioning User Acceptance Test Mereservasi sumber daya Lulus uji UAT? Ya Tidak Sumber: Perseroan Sumber: Perseroan 2. Jasa Multimedia, Interaktif, Data & Internet (MIDI) Mengingat potensi pertumbuhan Jasa MIDI yang signifikan atas layanan data dan layanan jaringan lainnya termasuk layanan berbasis Internet dan keperluannya yang meningkat terhadap keseluruhan strategi bisnis Perseroan, Perseroan telah memberikan perhatian yang cukup pada segmen usaha ini. 64 Kenaikan besar komunikasi data dan Internet dikontribusi oleh layanan berbasis IP/MPLS, dan layanan Internet. Pertumbuhan ditekankan pada transmisi data yang handal dan interkoneksitas pelanggan korporasi Perseroan, terutama mereka yang memiliki berbagai cabang atau lokasi, sehingga memberikan kesempatan yang sangat baik bagi Perseroan. Jasa layanan MIDI memberikan pendapatan sebesar Rp3.508,5 miliar atau 14,6% dari total pendapatan operasional konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Keterangan Sirkit Sewa Kecepatan Tinggi Internasional (dalam Mbps) Sirkit Sewa Kecepatan Tinggi Domestik (dalam Mbps) IPVPN (dalam Mbps) Internet (dalam Mbps) 30 September 2015 126.925 (dalam ribuan) Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 2013 2012 2011 2010 94.338 44.530 30.765 23.453 13.614 170.000 129.461 131.513 33.762 18.957 15.678 4.978 62.426 4.197 43.653 3.710 45.106 2.935 21.608 2.128 15.178 1.396 3.383 Sumber: Perseroan C. PROSPEK USAHA 1. Prospek Industri Telekomunikasi Indonesia Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan industri Bisnis telekomunikasi dan teknologi informasi nasional diperkirakan akan terus tumbuh seiring dengan perkembangan dan pemanfaatan teknologi ini dalam berbagai keperluan baik oleh pribadi (retail) maupun korporasi. Ada beberapa hal yang menjadi faktor pendorong peningkatan industri telekomunikasi Indonesia: a) Peningkatan kebutuhan dan daya beli pengguna jasa telekomunikasi. Seiring dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang membaik, kemampuan daya beli pengguna jasa telekomunikasi diperkirakan juga akan meningkat. Hal ini akan meningkatkan kemampuan konsumen dalam memenuhi kebutuhan telekomunikasinya. Dengan meningkatnya permintaan jasa layanan komunikasi ini, akan membuka peluang pasar baru baik bagi operator jasa komunikasi maupun operator jasa jaringan telekomunikasi. b) Penetrasi penggunaan jasa telekomunikasi (penetrasi pasar) yang masih relatif rendah. Berdasarkan data dari International Telecommunication Union (ITU), tingkat penetrasi penggunaan jasa telekomunikasi (telepon tetap, telepon selular dan internet) di Indonesia relatif masih rendah dibanding dengan negara-negara ASEAN. Kondisi ini mencerminkan peluang pasar yang masih besar dengan potensi pertumbuhan yang menjanjikan untuk industri ini. Rasio Densitas Sambungan Telepon Selular, Telepon Tetap dan Pengguna Internet Pada Negara-Negara ASEAN per 31 Desember 2014 (dalam %) Keterangan Singapura Malaysia Thailand Filipina Indonesia Penetrasi telepon selular 158 149 144 111 126 Penetrasi telepon tetap 36 15 8.5 3 12 Sumber : Situs ITU-ICT Statistics per November 2015 65 Penetrasi Pengguna Internet 82 68 35 40 17 c) Faktor perkembangan teknologi. Dimana seiring dengan semakin kompleksnya kebutuhan layanan telekomunikasi, maka kebutuhan akan content dan jaringan telekomunikasi diperkirakan akan meningkat. Sebagai gambaran dengan diluncurkannya layanan 3G, maka diperkirakan kebutuhan akan infrastruktur telekomunikasi juga akan meningkat baik fitur yang dihasilkan atau kebutuhan kapasitas (bandwith) yang diperlukan. 2. Proyeksi Pertumbuhan Industri Telekomunikasi Dengan tingkat penetrasi telekomunikasi yang relatif masih di bawah negara-negara tetangga seperti Thailand, Malaysia dan Singapura, potensi pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia masih sangat tinggi. Di satu sisi kebutuhan akan sarana telekomunikasi akan meningkat sejalan dengan tumbuhnya ekonomi dan pendapatan per kapita penduduk, hal ini karena kebutuhan untuk berkomunikasi serta bertransaksi juga akan meningkat. Di lain sisi, kemajuan teknologi akan meningkatkan penggunaan sarana telekomunikasi dan menurunkan biaya investasi, sehingga dapat menjadi semakin terjangkau. Kedua hal ini akan mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia. 3. Strategi Pengembangan Usaha Perseroan menerapkan strategi yang mencakup bisnis selular, bisnis MIDI dan bisnis telekomunikasi tetap. a. Bisnis Selular Perseroan berencana untuk meningkatkan dan mengembangkan pangsa pasar di luar Jawa di mana masih terdapat potensi pasar yang besar, sekaligus memperkuat bisnis selular di Jawa dimana Perseroan telah memiliki posisi pasar yang kuat. Bisnis selular Perseroan akan bertumpu pada beberapa inisiatif strategis utama yaitu meningkatkan kualitas jaringan, differensiasi layanan berdasarkan segmen, dan model operasi berbasis cluster. Dalam sisi jaringan, Perseroan akan memperluas dan meningkatkan jaringan dan cakupan, kapasitas serta kualitas layanan selular. Dari sisi layanan ke pelanggan, Perseroan meluncurkan produk Matrix Max untuk segmen profesional dan akan terus menguatkan positioning di segmen tersebut. Dalam sisi jaringan distribusi, Perseroan akan menerapkan sistem operasi berbasis cluster sehingga bisa lebih beradaptasi terhadap kebutuhan di masing masing cluster. Perseroan juga akan berfokus pada pengembangan bisnis broadband dengan menawarkan jasa/produk yang berkualitas dan innovatif, dengan harga yang kompetitif. b. Bisnis MIDI Perseroan berencana untuk meningkatkan pertumbuhan dan pangsa pasar dalam bisnis MIDI. Jaringan Backbone yang ada, akan dimanfaatkan untuk meraih peluang pasar baru antara lain segmen usaha kecil dan menengah dan kota-kota di luar Jakarta. Perseroan bersama dengan Anak Perusahaan yaitu Lintasarta akan berusaha untuk memperluas cakupan layanan dengan menyediakan akses data kecepatan tinggi, layanan berbasis IP dan solusi untuk segmen korporat, Usaha Kecil dan Menengah, serta individu. Perseroan juga akan menjajaki kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain dalam memberikan Layanan baru ke pelanggan seperti cloud dan data centre. c. Bisnis telekomunikasi tetap Bisnis telekomunikasi tetap Perseroan mencakup layanan sambungan internasional dan domestik. Perseroan akan terus mengembangkan peluang yang ada pada layanan sambungan internasional sekaligus menggunakan layanan ini untuk mendukung bisnis selular dengan inovasi berupa program-program. Sementara itu, jaringan telepon tetap menjadi aset strategis guna menjaga kualitas jaringan selular serta sebagai sarana untuk menangkap peluang pasar dalam bisnis jaringan telepon tetap. 66 d. Bisnis Digital Service Perseroan berencana mengembangkan bisnis layanan digital yang mencakup layanan mobile advertising, e-commerce dan layanan digital lainnya. Dengan perkembangannya bisnis digital services, Perseroan sedang mengembangkan bisnis digital services tersebut. Layanan yang sedang disiapkan berupa mobile advertisng, mobile e-commerce dan bisnis digital services lainnya. D. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI) Setelah Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi dan Sukuk Ijarah Perseroan Tahap II Tahun 2015, Perseroan telah mendaftarkan beberapa merek baru dengan nama Dompetku, Pay Up dan logo Indosat terbaru atas nama Perseroan di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, yakni sebagai berikut: Merek Merek DOMPETKU Merek Pay Up Kelas 9 16 25 35 37 38 41 42 No. Pendaftaran D00.2015.032963 D00.2015.032964 D00.2015.032968 J00.2015.032966 J00.2015.032959 J00.2015.032960 J00.2015.032958 J00.2015.032957 Tanggal Pengajuan Kelas 9 16 25 35 36 38 41 42 No. Pendaftaran D00.2015.042861 D00.2015.042862 D00.2015.042864 J00.2015.042866 J00.2015.042855 J00.2015.042856 J00.2015.042859 J00.2015.042860 Tanggal Pengajuan Kelas 9 16 25 35 36 38 41 42 No. Pendaftaran D00.2015.042879 D00.2015.042881 D00.2015.042883 J00.2015.042886 J00.2015.042872 J00.2015.042873 J00.2015.042876 J00.2015.042877 Tanggal Pengajuan 67 05 Agustus 2015 2 Oktober 2015 2 Oktober 2015 VI.IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Tabel-tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan konsolidasian penting Perseroan dan Entitas Anak, yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 2014, serta tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, 2011 dan 2010. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2015 dan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut telah direviu oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota PricewaterhouseCoopers), auditor independen, berdasarkan Standar Perikatan Reviu 2410 yang ditetapkan oleh IAPI. Laporan keuangan konsolisian Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2014 dan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut telah direviu oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja (sekarang KAP Purwantono, Sungkoro & Surja) (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Perikatan Reviu 2410 yang ditetapkan IAPI. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, 2011 dan 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini tanpa modifikasian. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2015 dan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut ditandatangani oleh Jumadi, sedangkan pada tanggal 30 September 2014 dan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut serta pada tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut ditandatangani oleh Benyanto Suherman, dan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut ditandatangani oleh Roy Iman Wirahardja, serta pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut ditandatangani oleh Hari Purwantono. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2014 dan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut telah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan PSAK No.24 (Revisi 2013), yang tidak direviu, dimana sebelum disajikan kembali telah direviu oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Perikatan Reviu 2410 yang ditetapkan oleh IAPI. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut telah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan PSAK No.24 (Revisi 2013), yang tidak diaudit, dimana sebelum disajikan kembali telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini tanpa modifikasian. Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah disajikan kembali sehubungan dengan penerapan PSAK No.30 (Revisi 2011), ISAK No.16 dan ISAK No.22, yang tidak diaudit, dimana sebelum disajikan kembali telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja (firma anggota Ernst & Young Global Limited), auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini tanpa modifikasian. 68 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (dalam jutaan Rupiah) Keterangan ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang - bersih - Usaha Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga - Lain-lain Persediaan - bersih Aset derivatif Pajak dibayar di muka - Pajak penghasilan - Pajak lain-lain Bagian lancar dari uang muka dan beban di bayar di muka Aset keuangan lancar lain - lain Aset lancar lain - lain Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang pihak berelasi bersih Klaim restitusi pajak Aset pajak tangguhan - bersih Uang muka dan beban dibayar dimuka jangka panjang Investasi jangka panjang Aset tetap - bersih Goodwill dan aset tak berwujud lain bersih Aset keuangan tidak lancar lain - lain Aset tidak lancar lain-lain - bersih Jumlah Aset Tidak Lancar Jumlah Aset LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek Pinjaman jangka pendek Utang usaha - Pihak berelasi - Pihak ketiga Utang pengadaan Utang pajak - Pajak penghasilan - Pajak lain-lain Akrual Kewajiban imbalan kerja jangka panjang - bagian jangka pendek Pendapatan diterima di muka Uang muka pelanggan Liabilitas derivatif 30 September 2015 31 Desember 2014*) 2013*) 2012 2011 2010**) 3.729.123 15.073 3.480.011 5.656 2.233.532 25.008 3.917.236 5.483 2.224.206 18.830 2.075.270 48.165 390.242 2.548.576 14.577 41.097 138.933 518.952 1.573.160 9.015 49.408 75.986 632.203 1.636.136 16.294 36.004 195.569 574.650 1.464.069 22.441 52.556 69.654 318.243 1.181.853 5.660 75.890 159.349 207.289 1.328.987 10.031 105.885 69.334 384.060 132.316 231.747 676 218.073 167.216 127.127 30.695 49.903 1.555.580 3.870 468 8.821.599 2.500.604 10.631 3.490 8.590.976 2.165.636 6.665 3.184 7.168.980 1.900.087 7.899 392 8.308.810 1.746.137 5.960 742 5.767.565 1.555.420 4.954 702 5.455.940 43.539 2.592 576.171 139.598 114.598 3.496 1.005.341 92.057 94.874 7.167 875.594 101.853 83.232 10.358 751.151 100.693 50.826 10.654 866.843 113.812 39.595 8.421 652.447 94.659 1.525.446 85.374 39.971.153 1.232.023 6.282 40.775.907 1.260.647 1.393.722 42.190.111 1.151.103 1.363.047 1.473.499 1.369.740 2.730 2.730 41.964.793 43.505.698 44.062.036 1.350.022 50.792 44.676 43.789.363 52.610.962 1.356.562 1.362.600 40.023 68.771 52.432 41.727 44.678.721 47.397.066 53.269.697 54.566.046 1.373.707 1.366.853 1.374.060 90.168 158.714 108.279 21.306 26.270 53.462 46.916.251 47.465.447 47.869.188 55.225.061 53.233.012 53.325.128 948.528 849.448 1.499.849 299.529 1.499.256 - 124.776 820.112 4.481.284 30.532 660.027 3.095.518 47.603 291.707 3.064.287 22.650 209.087 2.737.850 23.581 295.477 3.475.862 22.260 623.245 3.642.002 19.122 54.802 1.800.006 19.351 56.017 2.150.914 15.337 73.923 2.084.694 34.025 61.574 1.934.320 28.294 62.912 1.868.244 23.789 148.723 1.764.242 35.240 1.193.568 126.018 40.875 35.240 1.102.099 238.338 31.740 22.433 922.403 49.335 36.903 26.965 1.073.088 43.825 81.241 27.369 1.032.415 37.265 138.189 32.093 1.106.610 50.279 215.403 69 (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Bagian jangka pendek dari pinjaman jangka panjang: - Pinjaman - Utang obligasi - Sukuk - Kewajiban sewa pembiayaan Provisi atas kasus hukum Liabilitas keuangan jangka pendek lain-lain Liabilitas jangka pendek lain-lain Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Utang pihak berelasi Liabilitas pajak tangguhan - bersih Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek: - Pinjaman - Utang Obligasi - Sukuk - Kewajiban sewa pembiayaan Kewajiban imbalan kerja jangka panjang setelah dikurangi bagian jangka pendek Liabilitas keuangan jangka panjang lain-lain Liabilitas jangka panjang lain-lain Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Seri A dan Seri B Modal dasar - 1 saham Seri A dan 19.999.999.999 saham Seri B Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1 saham Seri A dan 5.433.933.499 saham Seri B Tambahan modal disetor Saldo Laba - Dicadangkan - Belum dicadangkan Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas asosiasi/entitas anak Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Keuntungan pengukuran kembali atas program imbalan pasti Cadangan perubahan nilai wajar investasi tersedia untuk dijual Cadangan lindung nilai arus kas Kepentingan nonpengendali Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 30 September 2015 2.769.617 552.945 54.884 517.797 1.358.643 4.862 152.699 15.055.778 27.180 13.391 8.239.121 9.089.501 1.020.639 3.717.229 1.051.906 6.320 1.149.093 24.314.380 39.370.158 543.393 1.546.587 134.446 9.783.784 31 Desember 2014*) 2.613.500 8.333.611 420.674 1.358.643 2013*) 2012 2011 2.443.367 1.928.557 427.753 346.357 - 2.669.218 759.528 569.647 272.229 - 2.355 16.091 149.807 223.498 21.147.814 13.494.097 16.935 204.040 11.015.751 30.159 705.917 33.301 984.676 3.727.118 4.346.317 6.962.080 12.814.468 660.405 470.739 3.631.591 3.594.112 960.627 746.971 17.049 81.805 1.128.382 1.228.415 17.823.328 24.300.804 38.971.142 37.794.901 543.393 1.546.587 543.393 1.546.587 134.446 134.446 10.906.119 12.914.483 42.789 1.684.270 2010**) 3.300.537 41.989 55.755 - 3.184.147 813.618 284.513 29.286 - 16.073 23.127 64.849 61.612 11.968.067 12.024.949 15.480 1.956.352 22.099 1.792.629 3.703.822 6.425.779 13.088.762 10.971.776 897.745 1.166.577 3.101.910 770.081 7.666.804 10.949.119 1.164.985 416.587 926.224 787.313 872.407 69.273 107.433 45.815 1.299.131 95.054 114.360 24.813.926 22.295.845 23.044.805 35.829.677 34.263.912 35.069.754 543.393 1.546.587 543.393 1.546.587 543.393 1.546.587 134.446 134.446 134.446 15.846.721 15.889.104 15.244.044 404.104 404.104 404.104 404.104 404.104 404.104 2.070 (9.081) (5.210) (3.600) (2.326) (2.727) 92.268 92.268 222.054 - - - (10.699) (4.471) 12.491.482 749.322 13.240.804 52.610.962 413.700 13.617.836 16.173.557 680.719 597.588 14.298.555 16.771.145 53.269.697 54.566.046 389.718 18.861.369 18.515.308 17.869.847 534.015 453.792 385.527 19.395.384 18.969.100 18.255.374 55.225.061 53.233.012 53.325.128 *)disajikan kembali (tidak diaudit/tidak direviu) akibat penerapan PSAK No.24 (Revisi 2013) yang berlaku efektif di 1 Januari 2015 **)disajikan kembali (tidak diaudit) akibat penerapan PSAK No.30 (Revisi 2011), ISAK No.16 dan ISAK No.22 70 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian (dalam jutaan Rupiah) Keterangan PENDAPATAN Selular Multimedia, Komunikasi Data, Internet (“MIDI”) Telekomunikasi Tetap Jumlah Pendapatan 30 September 2015 2014*) 2014*) 2013*) 31 Desember 2012 2011 2010**) 15.991.678 14.290.729 19.480.465 19.374.638 18.489.329 16.587.385 15.876.908 2.756.458 833.401 19.581.537 2.592.676 833.863 17.717.268 3.508.563 1.096.073 24.085.101 3.265.847 1.214.787 23.855.272 2.908.033 1.021.450 22.418.812 2.691.925 1.249.982 20.529.292 2.579.967 1.278.171 19.735.046 (BEBAN) PENGHASILAN Beban jasa telekomunikasi (8.186.425) (7.531.549) (10.408.912) (9.956.533) (8.905.736) (7.547.407) (7.299.263) Penyusutan dan amortisasi (6.247.042) (5.992.293) (8.226.063) (8.958.393) (8.272.824) (6.558.177) (6.091.144) Karyawan (1.372.605) (1.301.773) (1.738.627) (1.734.359) (1.427.194) (1.912.647) (1.435.735) Pemasaran (749.466) (670.944) (1.044.884) (893.574) (920.296) (855.686) (779.191) Umum dan administrasi (705.267) (619.695) (859.529) (901.534) (625.540) (549.530) (585.139) Keuntungan (kerugian) selisih kurs - bersih (442.880) (145.845) (152.247) 224.518 44.793 90.919 174.143 Amortisasi keuntungan penjualan dan sewa balik menara yang ditangguhkan 105.787 105.787 141.050 141.050 1.183.963 Keuntungan penjualan investasi yang tersedia untuk dijual 413.700 413.700 Provisi atas kasus hukum - (1.358.643) (1.358.643) Amortisasi goodwill (226.380) (306.080) (32.455) (79.237) Lain-lain - bersih (95.668) (124.705) (204.123) (273.996) Jumlah Beban (17.693.566) (17.225.960) (23.438.278) (22.352.821) (19.228.914) (17.364.983) (16.321.946) 1.887.971 491.308 646.823 1.502.451 3.189.898 3.164.409 3.413.100 Keuntungan (kerugian) perubahan nilai wajar derivatif - bersih Penghasilan bunga Biaya keuangan Keuntungan (kerugian) selisih kurs - bersih LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Bersih LABA (RUGI) PERIODE/ TAHUN BERJALAN Laba (rugi) periode/tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan nonpengendali 386.539 171.375 (2.212.890) (73.579) 106.735 (1.817.669) (101.927) 142.803 (2.406.536) 273.259 107.193 (2.212.095) 4.964 133.544 (2.077.350) 57.944 92.646 (1.929.354) (418.092) 146.219 (2.338.130) (1.885.912) (3.540.888) (828) (1.785.341) (243.173) (2.608.833) (3.011.410) (4.843.053) (789.438) (2.728.280) (54.188) (1.832.952) 318.258 (2.291.745) (1.652.917) (1.294.033) (1.962.010) (3.340.602) 461.618 1.331.357 1.121.355 (101.253) 740.067 (97.723) 150.066 (141.577) 225.358 (118.156) 786.786 (234.429) 260.227 (120.177) (144.436) (128.171) (250.278) 638.814 52.343 83.781 668.630 25.798 (264.613) (378.449) (1.014.103) (1.241.690) (1.878.229) (2.671.972) 487.416 1.066.744 742.906 (1.122.335) (1.329.748) (2.008.364) (2.788.212) 375.106 968.653 666.374 108.232 88.058 130.135 116.240 112.310 98.091 76.532 71 (dalam jutaan Rupiah) 30 September 2015 2014*) Keterangan LABA (RUGI) PERIODE/ TAHUN BERJALAN Laba (rugi) per saham dasar dan dilusian yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 2014*) 2013*) 31 Desember 2012 2011 2010**) (1.014.103) (1.241.690) (1.878.229) (2.671.972) 487.416 1.066.744 742.906 (206,54) (244,71) (369,60) (513,11) 69,03 178,26 122,63 *)disajikan kembali (tidak diaudit/tidak direviu) akibat penerapan PSAK No.24 (Revisi 2013) yang berlaku efektif di 1 Januari 2015 **)disajikan kembali (tidak diaudit) akibat penerapan PSAK No.30 (Revisi 2011), ISAK No.16 dan ISAK No.22 Rasio-Rasio Konsolidasian Penting Keterangan Rasio Usaha Laba usaha terhadap pendapatan usaha(1) Laba periode/tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk terhadap pendapatan usaha(2) Laba usaha terhadap ekuitas(3) Laba periode/tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk terhadap ekuitas(4) Laba usaha terhadap jumlah aset(5) Laba periode/tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemiilik Entitas Induk terhadap jumlah aset(6) 30 September 2015 Tanggal 31 Desember 2014*) 2013*) 2012 2011 2010**) 9,6% 2,69% 6,30% 14,23% 15,41% 17,29% -5,73% -8,34% -11,69% 1,67% 4,72% 3,38% 14,26% 4,52% 8,96% 16,45% 16,68% 18,70% -8,48% -14,05% -16,63% 1,93% 5,11% 3,65% 3,59% 1,21% 2,75% 5,78% 5,94% 6,40% -2,13% -3,77% -5,11% 0,68% 1,82% 1,25% 58,59% 40,63% 53,13% 75,43% 48,19% 45,37% 194,65% 315,18% 74,83% 130,88% 286,18% 73,16% 150,25% 233,68% 69,36% 131,56% 189,96% 64,88% 120,42% 185,06% 64,37% 128,96% 196,25% 65,77% N.A. N.A. N.A. 0,96% 4,86% -56,95% 6,41% 16,25% -52,90% 9,20% 10,73% 0,81% 4,02% 6,39% -7,29% 4,80% 4,80% 7,10% N.A. 27,97% -843,31% -61,28% 45,36% -56,80% -1,24% 1,02% -7,40% -2,38% 3,11% -14,24% -1,19% 5,48% -13,53% 3,74% 4,57% 2,25% -0,17% -2,30% 3,91% -3,12% -4,58% -0,50% Rasio yang dipersyaratkan dalam perjanjian pinjaman 8.567,78 10.033,15 10.369,27 10.540,05 EBITDA (dalam miliar Rupiah)(12) 1.76x 1.67x 1.54x 1.12x Pinjaman Bersih(13) / Ekuitas (x) 2.11x 2.38x 2.49x 2.06x Pinjaman Bersih (13) / EBITDA (x) 488,43% 530,68% 610,79% 616,40% EBITDA / Beban Bunga(14) 9.664,02 1.17x 2.30x 570,90% 9.635,72 1.25x 2.36x 475,34% Rasio Keuangan Aset lancar terhadap jumlah liabilitas jangka pendek(7) Liabilitas jangka panjang terhadap ekuitas(8) Jumlah liabilitas terhadap ekuitas(9) Jumlah liabilitas terhadap jumlah aset(10) Rasio Pertumbuhan(11) Pendapatan usaha Beban usaha Laba usaha Laba periode/tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Jumlah aset Jumlah liabilitas Jumlah ekuitas *) disajikan kembali (tidak diaudit/tidak direviu) akibat penerapan PSAK No.24 (Revisi 2013) yang berlaku efektif di 1 Januari 2015 **)disajikan kembali (tidak diaudit) akibat penerapan PSAK No.30 (Revisi 2011), ISAK No.16 dan ISAK No.22 Keterangan: 1) Dihitung dengan membagi laba usaha dengan jumlah pendapatan usaha, masing-masing untuk periode terkait. 2) Dihitung dengan membagi laba periode/tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk dengan jumlah pendapatan usaha, masing-masing untuk periode terkait. 3) Dihitung dengan membagi laba usaha untuk periode terkait dengan jumlah ekuitas pada akhir periode terkait. 4) Dihitung dengan membagi laba periode/tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Enititas Induk untuk periode terkait dengan jumlah ekuitas pada akhir periode terkait. 72 5) Dihitung dengan membagi laba usaha untuk periode terkait dengan jumlah aset pada akhir periode terkait. 6) Dihitung dengan membagi laba periode/tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk untuk periode terkait dengan jumlah aset pada akhir periode terkait. 7) Dihitung dengan membagi jumlah aset lancar dengan jumlah liabilitas jangka pendek, masing-masing pada akhir periode terkait. 8) Dihitung dengan membagi jumlah liabilitas jangka panjang dengan jumlah ekuitas, masing-masing pada akhir periode terkait. 9) Dihitung dengan membagi jumlah liabilitas dengan jumlah ekuitas, masing-masing pada akhir periode terkait. 10)Dihitung dengan membagi jumlah liabilitas dengan jumlah aset, masing-masing pada akhir periode terkait. 11) Seluruh rasio pertumbuhan dihitung dengan membagi kenaikan (penurunan) saldo akun-akun terkait sebagai berikut: (i) untuk akun-akun posisi keuangan, selisih saldo akun-akun terkait pada tanggal 31 Desember tahun yang bersangkutan dengan saldo akun-akun tersebut pada tanggal 31 Desember tahun sebelumnya, atau (ii) untuk akun-akun laba rugi, selisih saldo akun-akun terkait. Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2015, seluruh rasio pertumbuhan dihitung dengan membagi kenaikan (penurunan) saldo akun-akun terkait sebagai berikut: (i) untuk akun-akun posisi keuangan, selisih saldo akun-akun terkait pada tanggal 30 September tahun yang bersangkutan dengan saldo akun-akun tersebut pada tanggal 31 Desember tahun sebelumnya, atau (ii) untuk akun-akun laba rugi, tidak dapat diperbandingkan. 12)EBITDA dihitung sebagai laba yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk selama tahun/periode 12 bulan yang berakhir pada tanggal pelaporan ditambah beban lain-lain ditambah beban operasi lainnya dikurangi bagian atas laba neto entitas asosiasi dan ditambah penyusutan dan amortisasi. 13)Dihitung dengan jumlah Pinjaman jangka panjang dan Utang Obligasi, biaya emisi yang tidak diamortisasi (Pinjaman jangka panjang, Utang Obligasi, dan guaranteed notes), biaya consent solicitation yang tidak diamortisasi (Pinjaman jangka panjang dan Utang Obligasi) dan diskon yang tidak diamortisasi (Pinjman jangka panjang dan guaranteed notes). 14)Dihitung dengan membagi EBITDA periode terkait dengan beban bunga periode terkait. Rasio-rasio yang dipersyaratkan dalam perjanjian adalah sebagai berikut : 1. Total Pinjaman Bersih/Ekuitas tidak lebih dari 2,5: 1 (dua koma lima berbanding satu) sebagaimana ditunjukkan dalam setiap laporan keuangan konsolidasian 3 (tiga) bulanan; 2. EBITDA/pembayaran bunga Pinjaman tidak kurang dari 3 : 1 (tiga berbanding satu) sebagaimana tercantum dalam setiap laporan keuangan konsolidasian tahunan yang sudah diaudit; 3. Total Pinjaman Bersih/EBITDA tidak melebihi dari 4 : 1 (empat berbanding satu) sebagaimana tercantum dalam setiap laporan keuangan konsolidasian tahunan yang sudah diaudit; Minimum Modal Konsolidasian yang Disesuaikan untuk setiap saat selama belum dilunasinya secara penuh Jumlah Terutang, tidak kurang dari Rp5.000.000.000.000 (lima triliun Rupiah). 73 VII.PERPAJAKAN Pajak Penghasilan atas Bunga Obligasi dan Cicilan Imbalan Ijarah dari Sukuk Ijarah yang diperdagangkan dan/atau dilaporkan perdagangannya pada Bursa Efek dan diterima atau diperoleh Pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah diperhitungkan serta diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.100 Tahun 2013 tanggal 31 Desember 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 2009 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Berupa Bunga Obligasi, penghasilan yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak berupa bunga dan diksonto obligasi dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan yang bersifat final, dengan ketentuan besarnya Pajak Penghasilan sebagai berikut: a. bunga dari obligasi dengan kupon sebesar: i. 15% (lima belas persen) bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap; dan ii. 20% (dua puluh persen) atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan obligasi; b. diskonto dari obligasi dengan kupon sebesar: i. 15% (lima belas persen) bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap; dan ii. 20% (dua puluh persen) atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap, dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi, tidak termasuk bunga berjalan; c. diskonto dari obligasi tanpa bunga sebesar: i. 15% (lima belas persen) bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap; dan ii. 20% (dua puluh persen) atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap, dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi; dan d. bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksadana yang terdaftar pada OJK sebesar: i. 5% (lima persen) untuk tahun 2014 sampai dengan tahun 2020; dan ii. 10% (sepuluh persen) untuk tahun 2021 dan seterusnya. Pemotongan pajak yang bersifat final tersebut tidak dikenakan terhadap bunga atau diskonto yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak : 1. Dana pensiun yang pendirian atau pembentukannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan dan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam pasal 4 ayat (3) huruf h Undang-Undang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang No.36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan; dan 2. Bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia. Penghasilan berupa bunga obligasi dan diskonto yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada angka 2 di atas dikenakan Pajak Penghasilan berdasarkan tarif umum, sesuai Undang-Undang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang No.36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas UndangUndang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. 74 Kewajiban Perpajakan Perseroan Sebagai wajib pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Selain itu, Perseroan juga telah menyampaikan SPT tahunan untuk tahun 2014. Sampai dengan tanggal Informasi Tambahan ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak. CALON PEMBELI OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH DALAM PENAWARAN UMUM OBLIGASI BERKELANJUTAN DAN SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI. 75 VIII. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH Berdasarkan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, para Penjamin Emisi Obligasi yang namanya tercantum di bawah ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada masyarakat secara kesanggupan penuh (full commitment) Obligasi dan masing-masing Penjamin Emisi Obligasi tersebut wajib membeli sendiri Obligasi yang tidak habis terjual kepada Masyarakat dan yang tidak dibeli/dibayar oleh Masyarakat, sesuai dengan Bagian Penjaminan masing-masing Penjamin Emisi Obligasi. Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi menghapuskan perikatan sejenis baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah ada sebelumnya dan yang akan ada di kemudian hari antara Perseroan dengan Penjamin Emisi Obligasi. Susunan dan jumlah porsi serta persentase dari Penjamin Emisi Obligasi adalah sebagai berikut: No. Penjamin Emisi Obligasi Jumlah Penjaminan (Rp) Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi/Penjamin Emisi Obligasi: 1. PT BCA Sekuritas 2. PT DBS Vickers Securities Indonesia 3. PT Indo Premier securities Total Penjaminan Emisi Obligasi 247.000.000.000 187.000.000.000 360.000.000.000 794.000.000.000 Persentase (%) 31,11 23,55 45,34 100,00 Berdasarkan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah, para Penjamin Emisi Sukuk Ijarah yang namanya tercantum di bawah ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada masyarakat secara kesanggupan penuh (full commitment) Sukuk Ijarah dan masing-masing Penjamin Emisi Sukuk Ijarah tersebut wajib membeli sendiri Sukuk Ijarah yang tidak habis terjual kepada Masyarakat dan yang tidak dibeli/dibayar oleh Masyarakat, sesuai dengan Bagian Penjaminan masing-masing Penjamin Emisi Sukuk Ijarah. Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah menghapuskan perikatan sejenis baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah ada sebelumnya dan yang akan ada di kemudian hari antara Perseroan dengan Penjamin Emisi Sukuk Ijarah. Susunan dan jumlah porsi serta persentase dari Penjamin Emisi Sukuk Ijarah adalah sebagai berikut: No. Penjamin Emisi Sukuk Ijarah Jumlah Penjaminan (Rp) Persentase (%) Penjamin Pelaksana Emisi Sukuk Ijarah/Penjamin Emisi Sukuk Ijarah: 1. PT BCA Sekuritas 85.000.000.000 80,19 2. PT DBS Vickers Securities Indonesia 10.000.000.000 9,43 3. PT Indo Premier securities 11.000.000.000 10,38 Total Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah 106.000.000.000 100,00 Selanjutnya Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah yang ikut dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Ijarah telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan No.IX.A.7. Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah yang sekaligus bertindak sebagai Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UUPM. 76 IX.LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG RANGKA PENAWARAN UMUM DALAM Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut: Wali Amanat : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Bagian Trust & Corporate Services Divisi Investment Services Gedung BRI II, Lt. 30 Jl. Jend. Sudirman, Kav. 44-46 Jakarta 10210 Tugas Pokok: Mewakili kepentingan pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan mengenai pelaksanaan hak-hak pemegang Obligasi sesuai dengan syarat-syarat Obligasi dan pengelolaan jaminan fidusia untuk kepentingan pemegang Obligasi, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta peraturan perundangundangan yang berlaku. Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal No.08/STTD-WA/ PM/1996 tanggal 11 Juni 1996. Pedoman kerja yang digunakan oleh Wali Amanat mengikuti ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan Undang-Undang Pasar Modal serta peraturan yang berkaitan dengan tugas Wali Amanat. Keanggotaan Asosiasi: Asosiasi Wali Amanat Indonesia (AWAI), sesuai surat Keterangan No. AWAI/03/12/2008 tanggal 17 Desember 2008 Konsultan Hukum : Hadiputranto, Hadinoto & Partners The Indonesia Stock Exchange Building Tower II, 21st Floor Sudirman Central Business District Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Tugas Pokok: Memberikan Pendapat Hukum mengenai Emiten dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini. Konsultan Hukum melakukan pemeriksaan dari segi hukum atas fakta yang ada mengenai Emiten dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana disampaikan oleh Emiten. Hasil pemeriksaan tersebut telah dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Dari Segi Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat Hukum yang dimuat dalam Informasi Tambahan. Tugas lainnya adalah meneliti informasi yang dimuat dalam Informasi Tambahan sepanjang menyangkut segi hukum. Tugas dan fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan di sini adalah sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan. Pedoman kerja yang digunakan oleh Hadiputranto, Hadinoto & Partners dalam menjalankan tugasnya sebagai Konsultan Hukum adalah Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal, lampiran Keputusan HKHPM No. 01/HKHPM/2005 tanggal 18 Februari 2005, sebagaimana diubah berdasarkan Keputusan HKHPM No. Kep.04/HKHPM/XI/2012 tanggal 6 Desember 2012 dan No. 01/KEP-HKHPM/II/2014 tanggal 4 Februari 2014. Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal No. 10/PM.22/STTDKH/2014 tanggal 25 November 2014 atas nama Iqbal Darmawan, SH. Keanggotaan Asosiasi: Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 201012. 77 Notaris : Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H. Jl. Panglima Polim V No. 11 Kebayoran Baru Jakarta 12160 Tugas Pokok: Membuat akta-akta dalam rangka Penawaran Umum Obligasi, antara lain Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi, Pengakuan Hutang Obligasi, Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, serta akta-akta pengubahannya. Pedoman kerja yang digunakan oleh Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H. selaku Notaris Emiten adalah sesuai dengan Undang-Undang No. 30 Tahun 2004 tentang jabatan Notaris. Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal No.450/BL/ STTD-N/2011 tanggal 23 Maret 2011 Keanggotaan Asosiasi:Ikatan Notaris Indonesia(INI) No. Assosisi 06 Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam Penawaran Umum ini menyatakan tidak ada hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagaimana definisi hubungan afiliasi pada UndangUndang Pasar Modal. Sesuai dengan ketentuan Peraturan No. VI.C.3, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk selaku Wali Amanat menyatakan hal-hal berikut ini: - Tidak mempunyai hubungan kredit dengan Perseroan dan tidak akan memberikan kredit kepada Perseroan dalam jumlah lebih dari 25% dari jumlah pokok obligasi yang diwaliamanati selama menjadi Wali Amanat dalam Penawaran Umum ini; - Tidak merangkap menjadi penanggung dan/atau pemberi agunan dalam penerbitan Efek bersifat hutang, Sukuk, dan/atau kewajiban Perseroan dan menjadi Wali Amanat dari pemegang Efek yang diterbitkan oleh Perseroan. Sesuai dengan ketentuan Peraturan No.VI.C.4, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk selaku Wali Amanat, dilarang: - Menerima dan meminta pelunasan terlebih dahulu atas kewajiban Perseroan kepada Wali Amanat selaku kreditur dalam hal Perseroan mengalami kesuliatan keuangan, berdasarkan pertimbangan Wali Amanat, sehingga tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada pemegang efekt bersifat utang, dimana pelaksanaannya tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. 78 X.PENDAPAT DARI SEGI HUKUM Berikut ini adalah salinan Pendapat Dari Segi Hukum atas Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Ijarah yang telah dibuat oleh Hadiputranto, Hadinoto & Partners. 79 Halaman ini sengaja dikosongkan 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 Halaman ini sengaja dikosongkan XI. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH 1. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI A.UMUM Penjelasan Obligasi yang akan diuraikan di bawah ini merupakan pokok-pokok Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I Indosat Tahap III Tahun 2015 dan bukan merupakan salinan selengkapnya dari seluruh ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. selaku Wali Amanat. Jika terdapat perbedaan antara keterangan tentang Obligasi pada Bab ini dengan Perjanjian Perwaliamanatan maka yang berlaku adalah ketentuan sebagaimana diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Hak kepemilikan Obligasi beralih dengan pemindahbukuan Obligasi dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya. Perseroan, Wali Amanat dan Agen Pembayaran wajib memperlakukan Pemegang Rekening sebagai Pemegang Obligasi yang sah dalam hubungannya untuk menerima pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi dan hak-hak lain yang berhubungan dengan Obligasi. Penarikan Obligasi dari Rekening Efek hanya dapat dilakukan dengan pemindahbukuan ke Rekening Efek lainnya. Penarikan Obligasi keluar dari Rekening Efek untuk dikonversikan menjadi sertifikat Obligasi tidak dapat dilakukan, kecuali apabila terjadi pembatalan pendaftaran Obligasi dalam Penitipan Kolektif KSEI atas permintaan Perseroan atau Wali Amanat dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal dan keputusan RUPO. B. STRUKTUR OBLIGASI Nama Obligasi Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015. Jenis Obligasi Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Rekening di KSEI yang selanjutnya untuk kepentingan Pemegang Obligasi dan didaftarkan pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian. Jumlah Pokok Obligasi dan Bunga Obligasi Seluruh Jumlah Pokok Obligasi yang akan dikeluarkan berjumlah Rp794.000.000.000,- (tujuh ratus sembilan puluh empat miliar Rupiah) yang terdiri dari : Seri A : Seri B : Seri C : Sebesar Rp201.000.000.000,- (dua ratus satu miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,00% (sepuluh koma nol nol persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi Sebesar Rp301.000.000.000,- (tiga ratus satu miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,25% (sepuluh koma dua lima persen) per tahun, berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi Sebesar Rp130.000.000.000,- (seratus tiga puluh miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,60% (sepuluh koma enam nol persen) per tahun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun sejak Tanggal Emisi 99 Seri D : Sebesar Rp162.000.000.000,- (seratus enam puluh dua miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,20% (sebelas koma dua nol persen) per tahun, berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Emisi yang merupakan 100% (seratus persen) dari Jumlah Pokok Obligasi. Satuan Pemindahbukuan Obligasi a. Satuan Pemindahbukuan Obligasi adalah sebesar Rp1 (satu Rupiah) atau kelipatannya. b. Satu Satuan Pemindahbukuan mempunyai hak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO. Bunga Obligasi Bunga Obligasi ini dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, dimana Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak Tanggal Emisi. Tanggal-tanggal pembayaran Bunga Obligasi adalah sebagai berikut: Bunga Ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Seri A 8 Maret 2016 8 Juni 2016 8 September 2016 8 Desember 2016 8 Maret 2017 8 Juni 2017 8 September 2017 8 Desember 2017 8 Maret 2018 8 Juni 2018 8 September 2018 8 Desember 2018 Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi Seri B Seri C 8 Maret 2016 8 Maret 2016 8 Juni 2016 8 Juni 2016 8 September 2016 8 September 2016 8 Desember 2016 8 Desember 2016 8 Maret 2017 8 Maret 2017 8 Juni 2017 8 Juni 2017 8 September 2017 8 September 2017 8 Desember 2017 8 Desember 2017 8 Maret 2018 8 Maret 2018 8 Juni 2018 8 Juni 2018 8 September 2018 8 September 2018 8 Desember 2018 8 Desember 2018 8 Maret 2019 8 Maret 2019 8 Juni 2019 8 Juni 2019 8 September 2019 8 September 2019 8 Desember 2019 8 Desember 2019 8 Maret 2020 8 Maret 2020 8 Juni 2020 8 Juni 2020 8 September 2020 8 September 2020 8 Desember 2020 8 Desember 2020 8 Maret 2021 8 Juni 2021 8 September 2021 8 Desember 2021 8 Maret 2022 8 Juni 2022 8 September 2022 8 Desember 2022 100 Seri D 8 Maret 2016 8 Juni 2016 8 September 2016 8 Desember 2016 8 Maret 2017 8 Juni 2017 8 September 2017 8 Desember 2017 8 Maret 2018 8 Juni 2018 8 September 2018 8 Desember 2018 8 Maret 2019 8 Juni 2019 8 September 2019 8 Desember 2019 8 Maret 2020 8 Juni 2020 8 September 2020 8 Desember 2020 8 Maret 2021 8 Juni 2021 8 September 2021 8 Desember 2021 8 Maret 2022 8 Juni 2022 8 September 2022 8 Desember 2022 8 Maret 2023 8 Juni 2023 8 September 2023 8 Desember 2023 8 Maret 2024 8 Juni 2024 8 September 2024 8 Desember 2024 8 Maret 2025 8 Juni 2025 8 September 2025 8 Desember 2025 Bunga Obligasi dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat terhitung sejak Tanggal Emisi, di mana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender. Jangka Waktu dan Jatuh Tempo Jangka waktu Obligasi untuk Obligasi Seri A adalah 3 (tiga) tahun, Obligasi Seri B adalah 5 (lima) tahun, Obligasi Seri C adalah 7 (tujuh) tahun dan untuk Obligasi Seri D adalah 10 (sepuluh) tahun. Jatuh tempo Obligasi akan dibayarkan pada tanggal 8 Desember 2018 untuk Obligasi Seri A, 8 Desember 2020 untuk Obligasi Seri B, pada tanggal 8 Desember 2022 untuk Obligasi Seri C dan pada tanggal 8 Desember 2025 untuk Obligasi Seri D. Jumlah Minimum Pemesanan Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya sebesar Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya. Hukum Yang Berlaku Seluruh perjanjian-perjanjian yang berhubungan dengan Obligasi ini tunduk pada dan diartikan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang dan hukum Republik Indonesia. C. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI (BUY BACK) Dalam hal Perseroan melakukan pembelian kembali Obligasi maka berlaku ketentuan sebagai berikut: a. pembelian kembali Obligasi ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar; b. pelaksanaan pembelian kembali Obligasi dilakukan melalui Bursa Efek atau di luar Bursa Efek; c. pembelian kembali Obligasi baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan. d. pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan Perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian Perwaliamanatan; e. pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila Perseroan melakukan kelalaian (wanprestasi) sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali telah memperoleh persetujuan RUPO; f. pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan oleh Perseroan dari pihak terafiliasi; g. rencana pembelian kembali Obligasi wajib dilaporkan kepada OJK oleh Perseroan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi tersebut di surat kabar; h. pembelian kembali Obligasi, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi. Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) hari sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali dimulai; i. rencana pembelian kembali Obligasi sebagaimana dimaksud dalam huruf g dan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam huruf h, paling sedikit memuat informasi tentang: 1) periode penawaran pembelian kembali; 2) jumlah dana maksimal yang akan digunakan untuk pembelian kembali; 3) kisaran jumlah Obligasi yang akan dibeli kembali; 4) harga atau kisaran harga yang ditawarkan untuk pembelian kembali Obligasi; 5) tata cara penyelesaian transaksi; 6) persyaratan bagi Pemegang Obligasi yang mengajukan penawaran jual; 7) tata cara penyampaian penawaran jual oleh Pemegang Obligasi; 8) tata cara pembelian kembali Obligasi; dan 9) hubungan Afiliasi antara Perseroan dan Pemegang Obligasi (tidak termasuk hubungan Perseroan dengan Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia); 101 j. k. l. m. n. o. Perseroan wajib melakukan penjatahan secara proporsional sebanding dengan partisipasi setiap Pemegang Obligasi yang melakukan penjualan Obligasi apabila jumlah Obligasi yang ditawarkan untuk dijual oleh Pemegang Obligasi, melebihi jumlah Obligasi yang dapat dibeli kembali; Perseroan wajib menjaga kerahasiaan atas semua informasi mengenai penawaran jual yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi; Perseroan dapat melaksanakan pembelian kembali Obligasi tanpa melakukan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam huruf i dengan ketentuan: 1) jumlah pembelian kembali tidak lebih dari 5% (lima perseratus) dari jumlah Obligasi untuk masing-masing jenis Obligasi yang beredar dalam periode satu tahun setelah Tanggal Penjatahan; 2) Obligasi yang dibeli kembali tersebut bukan Obligasi yang dimiliki oleh Afiliasi Perseroan; dan 3) Obligasi yang dibeli kembali hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali Dan wajib dilaporkan kepada OJK paling lambat akhir Hari Kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya pembelian kembali Obligasi; Perseroan wajib melaporkan kepada OJK dan Wali Amanat serta mengumumkan kepada publik dalam waktu paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah dilakukannya pembelian kembali Obligasi, informasi yang meliputi antara lain; 1) jumlah Obligasi yang telah dibeli; 2) rincian jumlah Obligasi yang telah dibeli kembali untuk pelunasan atau disimpan untuk dijual kembali; 3) harga pembelian kembali yang telah terjadi; dan 4) jumlah dana yang digunakan untuk pembelian kembali Obligasi dalam hal terdapat lebih dari satu Obligasi yang tidak dijamin yang diterbitkan oleh Perseroan, maka pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali tersebut; dan; pembelian kembali Obligasi oleh Perseroan mengakibatkan: 1) hapusnya segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO, hak suara, dan hak memperoleh Bunga Obligasi serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali jika dimaksudkan untuk pelunasan; atau; 2) pemberhentian sementara segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO, hak suara, dan hak memperoleh Bunga Obligasi serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali, jika dimaksudkan untuk disimpan untuk dijual kembali. Dalam melakukan pembelian kembali Obligasi (buyback), Perseroan mengacu kepada Peraturan No.VI.C.4. D.PEMBATASAN-PEMBATASAN DAN KEWAJIBAN PERSEROAN 1. Terhitung sejak tanggal Perjanjian Perwaliamanatan dan selama belum dilunasinya semua Pokok Obligasi dan Bunga Obligasi, Perseroan berjanji dan mengikatkan diri bahwa Perseroan dan sebagaimana relevan, Anak Perusahaan Yang Material (Anak Perusahaan Yang Material tersebut adalah Anak Perusahaan yang asetnya mencapai minimal 10 % (sepuluh persen) dari total aset Perseroan berdasarkan laporan keuangan Perseroan yang terakhir atau yang pendapatannya mencapai minimal 20% (dua puluh persen) dari total pendapatan Perseroan dalam laporan keuangan Perseroan yang terakhir, yang mana yang lebih rendah), tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat, tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Menjaminkan dan/atau menggadaikan baik sebagian ataupun seluruh harta kekayaan Perseroan dan/atau mengizinkan dan/atau memberikan persetujuan kepada Anak Perusahaan untuk menjaminkan dan/atau menggadaikan baik sebagian ataupun seluruh harta kekayaan Anak Perusahaan, hak atas pendapatan Perseroan dan/atau Anak Perusahaan, baik yang ada sekarang maupun yang akan diperoleh di kemudian hari, kepada pihak ke tiga manapun, kecuali tindakan pemberian jaminan atau gadai yang merupakan Agunan Dan Jaminan Yang Diperkenankan. b. Memberikan jaminan perusahaan (corporate guarantee) atau mengizinkan Anak Perusahaan Yang Material (sebagaimana disebutkan di atas) untuk memberikan jaminan perusahaan (corporate guarantee) kepada pihak lain, kecuali: (i) Jaminan perusahaan tersebut merupakan Agunan dan Jaminan Yang Diperkenankan; dan/atau 102 (ii)Jaminan perusahaan tersebut diberikan untuk menjamin utang/kewajiban Anak Perusahaan yang dilakukan berdasarkan praktik usaha yang wajar dan lazim dan jumlah kewajiban/utang yang dijamin tersebut setiap saat secara kumulatif tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari Modal Konsolidasi Yang Disesuaikan; dan/atau (iii) Jaminan perusahaan tersebut diberikan untuk menjamin utang Anak Perusahaan yang dibentuk sehubungan dengan rencana penerbitan surat utang dalam mata uang asing oleh Anak Perusahaan tersebut. c. Melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan dengan atau atas perusahaan lain yang menyebabkan bubarnya Perseroan, atau yang mempunyai akibat negatif terhadap kelangsungan usaha Perseroan, atau mengizinkan Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang Kegiatan Usaha Utama Perseroan untuk melakukan penggabungan, peleburan dan/ atau pengambilalihan dengan perusahaan lain yang menyebabkan bubarnya Anak Perusahaan atau yang akan mempunyai akibat negatif terhadap kelangsungan usaha Anak Perusahaan kecuali dalam rangka Kegiatan Restrukturisasi Perseroan. d. Memberikan utang atau pinjaman kepada pihak lain manapun, kecuali Piutang Yang Diperkenankan. e. Menjual, memindahkan atau mengalihkan sebagian atau seluruh aktiva atau Kegiatan Usaha Utama Perseroan, kecuali: 1) dalam rangka Kegiatan Restrukturisasi Perseroan; atau 2) penjualan, pemindahan, atau pengalihan aktiva yang dilakukan dalam 1 (satu) atau gabungan transaksi yang dalam 1 (satu) tahun berjalan tidak lebih dari 10% (sepuluh persen) dari seluruh aset tetap bersih konsolidasi berdasarkan laporan keuangan konsolidasi terakhir Perseroan yang telah diaudit dan sepanjang tidak mengganggu Kegiatan Usaha Utama Perseroan; 3) penjualan menara telekomunikasi, termasuk peralatannya yang dimiliki Perseroan kepada pihak ketiga; 4) Penjualan Aset yang Diperkenankan. f. Melakukan pengeluaran obligasi atau instrumen utang lain yang mempunyai kedudukan lebih tinggi, atau pembayarannya didahulukan dari Obligasi, dengan memperhatikan Agunan Dan Jaminan Yang Diperkenankan. g. Melakukan perubahan bidang usaha Perseroan menjadi bidang usaha diluar sektor telekomunikasi dan informatika. 2. Pemberian persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam poin 1 diatasakan diberikan oleh Wali Amanat dengan ketentuan sebagai berikut: a. Permohonan persetujuan tersebut tidak akan ditolak tanpa alasan yang jelas dan wajar; b. Wali Amanat wajib memberikan persetujuan, penolakan atau meminta tambahan data/dokumen pendukung lainnya dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kerja setelah permohonan persetujuan tersebut dan dokumen pendukungnya diterima secara lengkap oleh Wali Amanat dan jika dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kerja tersebut Perseroan tidak menerima persetujuan, penolakan atau permintaan tambahan data/dokumen pendukung lainnya dari Wali Amanat maka Wali Amanat dianggap telah memberikan persetujuannya; dan c. Jika Wali Amanat meminta tambahan data/dokumen pendukung lainnya maka persetujuan atau penolakan wajib diberikan oleh Wali Amanat dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah data/dokumen pendukung lainnya tersebut diterima secara lengkap oleh Wali Amanat dan jika dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja tersebut Perseroan tidak menerima persetujuan atau penolakan dari Wali Amanat maka Wali Amanat dianggap telah memberikan persetujuan. 3. Terhitung sejak tanggal Perjanjian Perwaliamanatan dan selama belum dilunasinya semua Pokok Obligasi dan Bunga Obligasi, Perseroan berjanji dan mengikatkan diri bahwa Perseroan akan: a. Memenuhi semua ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan perjanjian lainnya sehubungan dengan Emisi Obligasi ini. b. Menyetorkan sejumlah uang yang diperlukan untuk pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi yang jatuh tempo selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa (in good fund) sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi ke rekening KSEI. 103 c. d. e. f. g. h. i. j. k. Membayar denda atas kelalaian pembayaran yang akan ditentukan kemudian dalam Addendum Perjanjian Perwaliamanatan. Jumlah denda tersebut dihitung harian dengan ketentuan bahwa satu tahun adalah 360 (tiga ratus enampuluh) Hari Kalender dan satu bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan sampai dengan pelunasan efektif jumlah denda tersebut di atas. Denda yang dibayar oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibayarkan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya. Mempertahankan dan menjaga kedudukan Perseroan dan Anak Perusahaan sebagai Perseroan Terbatas dan badan hukum (kecuali dalam rangka Kegiatan Restrukturisasi Perseroan) dan izin-izin penting yang sekarang dimiliki oleh Perseroan dan Anak Perusahaan dan segera memohon izin-izin bilamana izin-izin tersebut berakhir atau diperlukan untuk menjalankan usahanya. Memelihara sistem akuntansi dan pengawasan biaya sesuai dengan prinsip akuntansi dan catatan-catatan lain yang cukup untuk menggambarkan dengan tepat keadaan keuangan Perseroan, Anak Perusahaan dan hasil operasinya dan diterapkan secara konsisten. Segera memberitahu Wali Amanat setiap terjadi kejadian atau keadaan penting pada Perseroan dan/atau Anak Perusahaan yang dapat secara material berdampak negatif terhadap pemenuhan kewajiban Perseroan dalam rangka penerbitan dan pelunasan Obligasi ini. Memberitahukan secara tertulis kepada Wali Amanat selambat-lambatnya dalam jangka waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah kejadian-kejadian berikut berlangsung: (i) Adanya keputusan Rapat Umum Pemegang Saham sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar atau susunan Direksi dan Komisaris Perseroan dan Anak Perusahaan, pembagian dividen kepada pemegang saham Perseroan; (ii) Adanya perkara pidana, perdata, administrasi dan perburuhan yang melibatkan Perseroan dan Anak Perusahaan yang secara material dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan dan/atau Anak Perusahaan dalam menjalankan dan mematuhi kewajibannya berdasarkan seluruh Dokumen Emisi. Menjamin bahwa kewajiban pembayaran oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi menurut Perjanjian Perwaliamanatan pada setiap waktu mempunyai kedudukan yang sama (pari passu) dengan kewajiban kepada seluruh kreditur lainnya, kecuali kewajiban kepada kreditur preferen. Menyerahkan kepada Wali Amanat: (i) salinan dari laporan-laporan yang disampaikan kepada OJK, Bursa Efek di mana saham, atau Obligasi Perseroan dicatatkan dan KSEI dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah laporan-laporan tersebut diserahkan kepada pihak-pihak yang disebutkan di atas; (ii) laporan keuangan konsolidasi tahunan yang telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di OJK selambat-lambatnya dalam waktu 120 (sembilan puluh) Hari Kalender setelah tanggal buku Perseroan berakhir; (iii) laporan keuangan konsolidasi 3 (tiga) bulanan yang disampaikan bersamaan dengan penyerahan laporan ke OJK, Bursa Efek, atau selambat-lambatnya: • 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah periode 3 (tiga) bulanan buku Perseroan berakhir, jika tidak disertai dengan laporan akuntan; atau • 60 (enam puluh) Hari Kalender setelah periode 3 (tiga) bulanan buku Perseroan berakhir, jika disertai dengan laporan akuntan dalam rangka penelaahan terbatas; atau • 90 (sembilan puluh) Hari Kalender setelah periode 3 (tiga) bulanan buku Perseroan berakhir, jika disertai dengan laporan akuntan yang memberikan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan; Memelihara harta kekayaan Perseroan dan Anak Perusahaan agar tetap dalam keadaan baik dan senantiasa mengasuransikannya pada perusahaan asuransi yang mempunyai reputasi baik dengan syarat dan ketentuan yang biasa dilakukan oleh Perseroan dan berlaku umum pada bisnis yang sejenis. Memberi izin kepada Wali Amanat untuk pada Hari Kerja selama jam kerja, melakukan kunjungan langsung ke Perseroan dan Anak Perusahaan dan melakukan pemeriksaan atas izin dan catatan keuangan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku, dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada Perseroan yang diajukan sekurangnya 3 (tiga) Hari Kerja sebelum kunjungan dilakukan. 104 l. Memenuhi kewajiban-kewajiban keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan sebagai berikut: (i) memelihara perbandingan antara total Pinjaman Bersih dengan Ekuitas tidak lebih dari 2,5: 1 (dua koma lima berbanding satu) sebagaimana ditunjukkan dalam setiap laporan keuangan konsolidasi 3 (tiga) bulanan; (ii) memelihara perbandingan antara EBITDA dengan pembayaran bunga Pinjaman tidak kurang dari 3 : 1 (tiga berbanding satu) sebagaimana tercantum dalam setiap laporan keuangan konsolidasi tahunan yang sudah diaudit; (iii) memelihara perbandingan antara penjumlahan total Pinjaman Bersih terhadap EBITDA tidak melebihi dari 4 : 1 (empat berbanding satu) sebagaimana tercantum dalam setiap laporan keuangan konsolidasi tahunan yang sudah diaudit; (iv) memelihara minimum Modal Konsolidasi Yang Disesuaikan untuk setiap saat selama belum dilunasinya secara penuh Jumlah Terutang, tidak kurang dari Rp5.000.000.000.000 (lima triliun Rupiah). m. melakukan pemeringkatan atas Obligasi sesuai dengan Peraturan No.IX.C.11 yang wajib dipatuhi oleh Perseroan. E.HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI 1. Menerima pelunasan Pokok Obligasi, pembayaran Bunga Obligasi dan hak-hak lain yang berhubungan dengan Obligasi dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 ayat 10 Perjanjian Perwaliamanatan. 2. Pemegang Obligasi yang berhak mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening, pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi setelah tanggal penentuan pihak yang berhak memperoleh Bunga Obligasi tersebut maka pihak yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang bersangkutan. 3. Apabila Perseroan ternyata tidak menyediakan dana secukupnya untuk pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi setelah lewat Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, maka Perseroan harus membayar denda atas kelalaian membayar jumlah Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi yang akan ditentukan kemudian dalam Addendum Perjanjian Perwaliamanatan. Denda tersebut dihitung harian (berdasarkan jumlah hari yang telah lewat), sampai dengan pelunasan atau pembayaran jumlah yang wajib dibayar Perseroan dilaksanakan. Untuk menghitung denda dilakukan perhitungan hari yang terlewat yaitu 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Denda yang dibayar oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi, oleh Agen Pembayaran akan diberikan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya. 4. Seorang atau lebih Pemegang Obligasi yang mewakili sedikitnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terutang (di luar dari jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Perusahaan Terafiliasi) mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat acara yang diminta dengan melampirkan fotocopy KTUR dari KSEI yang diperoleh melalui Pemegang Rekening dan memperlihatkan asli KTUR kepada Wali Amanat, dengan ketentuan terhitung sejak diterbitkannya KTUR, Obligasi akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR. Pencabutan pembekuan Obligasi oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat. 5. Melalui Keputusan RUPO, Pemegang Obligasi antara lain berhak melakukan tindakan sebagai berikut: a. mengambil keputusan sehubungan dengan Pemegang Obligasi mengenai perubahan jangka waktu Obligasi, Pokok Obligasi, suku Bunga Obligasi, perubahan tata cara atau periode pembayaran Bunga Obligasi, dan ketentuan lain dalam Perjanjian Perwaliamanatan; b. menyampaikan pemberitahuan kepada Wali Amanat, memberikan pengarahan kepada Wali Amanat, dan/atau menyetujui suatu kelonggaran waktu atas suatu kelalaian berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta akibat-akibatnya, atau untuk mengambil tindakan lain sehubungan dengan kelalaian; 105 c. memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuanketentuan Perjanjian Perwaliamanatan; d. mengambil tindakan yang dikuasakan oleh atau atas nama Pemegang Obligasi termasuk dalam penentuan potensi kelalaian yang dapat menyebabkan terjadinya kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan dan Peraturan No.VI.C.4. 6. mengambil keputusan tentang terjadinya peristiwa force majeure dalam hal tidak tercapai kesepakatan antara Perseroan dan Wali Amanat. 7. mengambil tindakan lain yang diperlukan untuk kepentingan Pemegang Obligasi berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. 8. Mengambil keputusan sehubungan dengan terjadinya Kejadian Kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Perjanjian Perwaliamanatan. F. KELALAIAN PERSEROAN 1. Dalam hal terjadi salah satu keadaan atau kejadian yang disebutkan dalam ayat 5 pasal ini dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung selama 15 (lima belas) Hari Kerja setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat tanpa adanya upaya perbaikan yang mulai dilakukan oleh Perseroan dengan tujuan untuk menghilangkan keadaan tersebut, maka: a. Wali Amanat berhak memberitahukan kejadian tersebut kepada Pemegang Obligasi melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dan 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang setidaknya berperedaran lokal di tempat kedudukan Perseroan, b. Wali Amanat berhak menyatakan bahwa karenanya seluruh Jumlah Terutang menjadi seketika jatuh tempo dan dapat ditagih, dan c. Wali Amanat juga atas pertimbangannya sendiri berhak memanggil RUPO menurut ketentuan dan tata cara di dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan di dalam RUPO tersebut, Wali Amanat akan meminta Perseroan untuk memberikan penjelasan sehubungan dengan kelalaiannya tersebut. 2. Apabila RUPO tidak dapat menerima penjelasan dan alasan-alasan Perseroan, atau apabila Perseroan tidak dapat memberikan suatu penjelasan apapun juga kepada RUPO, maka RUPO dapat pada saat yang sama menentukan langkah-langkah yang harus diambil terhadap Perseroan sehubungan dengan Obligasi. 3. Jika RUPO memutuskan agar Wali Amanat melakukan tindakan-tindakan hukum untuk memaksakan penagihan kepada Perseroan, maka Wali Amanat dalam waktu yang ditentukan dalam keputusan RUPO tersebut harus mengajukan tagihan dan melakukan tindakan-tindakan hukum berkaitan dengan penagihan tersebut kepada Perseroan. 4. Segala biaya yang berkaitan dengan tindakan pemanggilan dan penyelenggaraan RUPO dan tindakan hukum yang dilakukan sehubungan dengan Kejadian Kelalaian tersebut akan ditanggung dan wajib digantikan oleh Perseroan. 5. Kejadian Kelalaian atau cidera janji yang dimaksud butir 1 diatas mencakup salah satu atau lebih dari keadaan atau peristiwa di bawah ini: a. Perseroan lalai membayar Pokok Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi kepada Pemegang Obligasi; atau b. Perseroan lalai melaksanakan atau mentaati salah satu atau lebih ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan yang secara material berakibat negatif terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya dalam Perjanjian Perwaliamanatan; atau c. Perseroan dibubarkan (selain dari pembubaran karena penggabungan) atau dinyatakan dalam keadaan pailit; atau d. Apabila pengadilan atau instansi pemerintah yang berwenang telah menyita atau mengambil alih dengan cara apapun juga semua atau sebagian besar harta benda Perseroan atau telah mengambil tindakan yang menghalangi Perseroan untuk menjalankan sebagian besar atau seluruh usahanya sehingga mempengaruhi secara material kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya dalam Perjanjian Perwaliamanatan; atau e. Apabila sebagian besar hak, izin dan persetujuan lainnya dari Pemerintah Republik Indonesia yang dimiliki Perseroan dan/atau Anak Perusahaan dibatalkan atau dinyatakan tidak sah, atau Perseroan dan/atau Anak Perusahaan tidak mendapat izin atau persetujuan yang disyaratkan oleh ketentuan hukum yang berlaku, yang secara material berakibat negatif terhadap 106 kelangsungan usaha Perseroan dan mempengaruhi secara material terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan; atau f. Apabila keterangan-keterangan dan jaminan-jaminan Perseroan tentang keadaan atau status korporasi atau keuangan Perseroan dan/atau pengelolaan Perseroan secara material tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak benar adanya, termasuk pernyataan dan jaminan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan; atau g. Apabila Perseroan dan/atau Anak Perusahaan dinyatakan lalai sehubungan dengan suatu perjanjian utang antara Perseroan dan/atau Anak Perusahaan dengan salah satu krediturnya, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, dalam jumlah fasilitas yang setara dengan atau lebih tinggi dari 10% (sepuluh persen) dari pendapatan (revenues) atau 20% (dua puluh persen) dari ekuitas Perseroan, mana yang lebih kecil; atau h. Perseroan atau Anak Perusahaan berdasarkan perintah pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap diharuskan membayar sejumlah dana kepada pihak ketiga yang apabila dibayarkan akan mempengaruhi secara material terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. 6. Dengan mengesampingkan setiap ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan yang mengatur sebaliknya, Wali Amanat berhak untuk menyatakan suatu peristiwa cidera janji dan karenanya menyatakan bahwa seluruh Jumlah Terutang menjadi jatuh tempo dan seketika dalam hal terjadinya Kejadian Kelalaian sebagaimana dimaksudkan dalam butir 5.butir (c), (d) dan/atau (f) di atas, dan mengambil tindakan-tindakan hukum lainnya sehubungan dengan hal tersebut dalam poin tersebut. G. RAPAT UMUM PEMEGANG OBLIGASI (RUPO) Untuk penyelenggaraan RUPO, korum yang disyaratkan, hak suara dan pengambilan keputusan berlaku ketentuan-ketentuan di bawah ini tanpa mengurangi ketentuan dalam peraturan Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Repubik Indonesia serta peraturan Bursa Efek di tempat dimana Obligasi dicatatkan: 1. RUPO diadakan untuk tujuan antara lain : a. mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan atau Pemegang Obligasi mengenai perubahan jangka waktu Obligasi, Pokok Obligasi, suku Bunga Obligasi, perubahan tata cara atau periode pembayaran Bunga Obligasi, dan dengan memperhatikan Peraturan No.VI.C.4. b. menyampaikan pemberitahuan kepada Perseroan dan/atau Wali Amanat, memberikan pengarahan kepada Wali Amanat, dan/atau menyetujui suatu kelonggaran waktu atas suatu kelalaian berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta akibat-akibatnya, atau untuk mengambil tindakan lain sehubungan dengan kelalaian; c. memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuanketentuan Perjanjian Perwaliamanatan; d. mengambil tindakan yang dikuasakan oleh atau atas nama Pemegang Obligasi termasuk dalam penentuan potensi kelalaian yang dapat menyebabkan terjadinya kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan dan Peraturan No.VI.C.4; e. Wali Amanat bermaksud mengambil tindakan lain yang tidak dikuasakan atau tidak termuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan atau berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. 2. RUPO dapat diselenggarakan atas permintaan : a. Pemegang Obligasi baik sendiri maupun bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh persen) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi, tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Perusahaan Terafiliasi, mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat untuk diselenggarakan RUPO dengan melampirkan asli KTUR. Permintaan tertulis dimaksud harus memuat acara yang diminta, dengan ketentuan sejak diterbitkannya KTUR tersebut, Obligasi yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi yang mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut. Pencabutan pembekuan Obligasi oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat. 107 3. 4. 5. 6. b. Perseroan. c. Wali Amanat; dan d.OJK. Permintaan sebagaimana dimaksud dalam butir 2 huruf a, huruh b dan huruf d wajib disampaikan secara tertulis kepada Wali Amanat dan paling lambat 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah tanggal diterimanya surat permintaan tersebut Wali Amanat wajib melakukan panggilan untuk RUPO. Dalam hal Wali Amanat menolak permohonan Pemegang Obligasi atau Perseroan untuk mengadakan RUPO, maka Wali Amanat wajib memberitahukan secara tertulis alasan penolakan tersebut kepada pemohon dengan tembusan kepada OJK, paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender setelah diterimanya surat permohonan. Pengumuman, pemanggilan, dan waktu penyelenggaran RUPO: a. Pengumuman RUPO wajib dilakukan melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum pemanggilan. b. Pemanggilan RUPO dilakukan paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum RUPO, melalui paling sedikit 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional. c. Pemanggilan RUPO kedua atau ketiga dilakukan paling lambat 7 (tujuh) Hari Kalender sebelum RUPO kedua atau ketiga dilakukan dan disertai informasi bahwa RUPO sebelumnya telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai korum. d. Pemanggilan harus dengan tegas memuat rencana RUPO dan mengungkapkan informasi antara lain: - tanggal, tempat, dan waktu penyelenggaraan RUPO; - agenda RUPO; - pihak yang mengajukan usulan RUPO; - Pemegang Obligasi yang berhak hadir dan memiliki hak suara dalam RUPO; dan - korum yang diperlukan untuk penyelenggaraan dan pengambilan keputusan RUPO. e. RUPO kedua dan ketiga diselenggarakan paling cepat 14 (empat belas) Hari Kalender dan paling lambat 21 (dua puluh satu) Hari Kalender dari RUPO sebelumnya. Tata Cara RUPO: a. Pemegang Obligasi, baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPO dan menggunakan hak suaranya sesuai dengan jumlah Obligasi yang dimilikinya. b. Pemegang Obligasi yang berhak hadir dalam RUPO adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO yang diterbitkan oleh KSEI. c. Pemegang Obligasi yang menghadiri RUPO wajib menyerahkan asli KTUR kepada Wali Amanat. d. Seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dialihkan/dipindahbukukan sejak 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO sampai dengan tanggal berakhirnya RUPO yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat. Transaksi Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada tanggal-tanggal tersebut, ditunda penyelesaiannya sampai 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal pelaksanaan RUPO. e. Setiap Obligasi sebesar Rp1,00 (satu Rupiah) berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO, dengan demikian setiap Pemegang Obligasi mempunyai hak untuk mengeluarkan suara sejumlah Obligasi yang dimilikinya. f. Suara dikeluarkan dengan tertulis dan ditandatangani dengan menyebutkan nomor KTUR, kecuali Wali Amanat memutuskan lain. g. Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Perusahaan Terafiliasi tidak memiliki hak suara dan tidak diperhitungkan dalam korum kehadiran. h. Sebelum pelaksanaan RUPO : - Perseroan berkewajiban untuk menyerahkan daftar Pemegang Obligasi dari Afiliasinya kepada Wali Amanat - Perseroan berkewajiban untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan Perusahaan Terafiliasi. - Pemegang Obligasi atau kuasa Pemegang Obligasi yang hadir dalam RUPO berkewajiban untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan mengenai apakah Pemegang Obligasi memiliki atau tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Perseroan. 108 i. RUPO dapat diselenggarakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat lain yang disepakati antara Perseroan dan Wali Amanat. j. RUPO dipimpin oleh Wali Amanat. k. Wali Amanat wajib mempersiapkan acara RUPO termasuk materi RUPO dan menunjuk Notaris untuk membuat berita acara RUPO. l. Dalam hal penggantian Wali Amanat diminta oleh Perseroan atau Pemegang Obligasi, maka RUPO dipimpin oleh Perseroan atau wakil Pemegang Obligasi yang meminta diadakan RUPO tersebut. Perseroan atau Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut diwajibkan untuk mempersiapkan acara RUPO dan materi RUPO serta menunjuk Notarisuntuk membuat berita acara RUPO. 7. Dengan memperhatikan ketentuan dalam ayat 10.6 huruf g Perjanjian Perwaliamantan, korum dan pengambilan keputusan: a. Dalam hal RUPO bertujuan untuk memutuskan mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10.1 Perjanjian Perwaliamanatan diatursebagai berikut: 1) Apabila RUPO dimintakan oleh Perseroan maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut : (i) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit ¾ (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit ¾ (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. (ii) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (i) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua. (iii) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit ¾ (tiga perempat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasidan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit ¾ (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. (iv) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yangketiga. (v) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit ¾ (tiga perempat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. 2) Apabila RUPO dimintakan oleh Pemegang Obligasi atau Wali Amanat maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: (i) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. (ii) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (i) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua. (iii) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. (iv) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (iii) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga. (v) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. 3) Apabila RUPO dimintakan oleh OJK maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: (i) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. 109 (ii) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (i) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua. (iii) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. (iv) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (iii) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga. (v) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. b. RUPO yang diadakan untuk tujuan selain perubahan Perjanjian Perwaliamanatan, dapat diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: (1) Dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit ¾ (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit ¾ (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. (2) Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka (1) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO kedua. (3) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit ¾ (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit ¾ (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. (4) Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka (3) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga. (5) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit ¾ (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat berdasarkan keputusan suara terbanyak. 8. Biaya-biaya penyelenggaraan RUPO menjadi beban Perseroan dan wajib dibayarkan kepada Wali Amanat paling lambat 7 (tujuh) Hari Kerja setelah permintaan biaya tersebut diterima Perseroan dari Wali Amanat, yang ditetapkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali RUPO yang disebabkan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat 3.7 huruf b angka 8 dan angka 9 Perjanjian Perwaliamanatan menjadi beban dan ditanggung oleh Wali Amanat. 9. Penyelenggaraan RUPO wajib dibuatkan akta acara secara notariil. 10. Keputusan RUPO mengikat bagi semua Pemegang Obligasi, Perseroan dan Wali Amanat, karenanya Perseroan, Wali Amanat, dan Pemegang Obligasi wajib memenuhi keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPO. Keputusan RUPO mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian-perjanjian lain sehubungan dengan Obligasi, baru berlaku efektif sejak tanggal ditandatanganinya perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian-perjanjian lainnya sehubungan dengan Obligasi. 11. Wali Amanat wajib mengumumkan hasil RUPO dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengumuman hasil RUPO tersebut wajib ditanggung oleh Perseroan. 12. Apabila RUPO yang diselenggarakan memutuskan untuk mengadakan perubahan atas Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya antara lain sehubungan dengan perubahan nilai Pokok Obligasi, perubahan tingkat Bunga Obligasi, perubahan tata cara pembayaran Bunga Obligasi, dan perubahan jangka waktu Obligasi dan Perseroan menolak untuk menandatangani perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya sehubungan dengan hal tersebut maka dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak keputusan RUPO atau tanggal lain yang diputuskan RUPO (jika RUPO memutuskan suatu tanggal tertentu untuk penandatanganan perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya tersebut) maka Wali Amanat berhak langsung untuk melakukan penagihan Jumlah Terutang kepada Perseroan tanpa terlebih dahulu menyelenggarakan RUPO. 110 13. Peraturan-peraturan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan serta tata cara dalam RUPO dapat dibuat dan bila perlu kemudian disempurnakan atau diubah oleh Perseroan dan Wali Amanat dengan mengindahkan Peraturan Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia serta peraturan Bursa Efek. 14. Apabila ketentuan-ketentuan mengenai RUPO ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, maka peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal tersebut yang berlaku. H.JAMINAN Obligasi ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus namun dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik berupa barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1131 dan Pasal 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata Republik Indonesia. Hak Pemegang Obligasi adalah pari passu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. I.PEMBERITAHUAN Semua pemberitahuan dari satu pihak kepada pihak lain dalam Perjanjian Perwaliamanatan dianggap telah dilakukan dengan sah, dan sebagaimana mestinya apabila disampaikan kepada alamat tersebut di bawah ini, yang tertera di samping nama pihak yang bersangkutan, dan diberikan secara tertulis, ditandatangani serta disampaikan dengan pos tercatat atau disampaikan langsung dengan memperoleh tanda terima atau dengan faksimili yang sudah dikonfirmasikan. Adapun alamat pihak-pihak dalam Perjanjian Perwaliamanatan adalah: Perseroan : Wali Amanat : PT Indosat Tbk. Jl. Medan Merdeka Barat 21 Lantai 19 Jakarta 10110 Telepon : (021) 30442615 Faksimili : (021) 30003757 Untuk Perhatian : Direksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Bagian Trust & Corporate Services Divisi Investment Services Gedung BRI II, Lt. 30 Jl. Jenderal Sudirman, Kav. 44-46 Jakarta 10210 Telepon : (021) 570 9060 ext. 2371 dan (021) 2500124 Faksimili : (021) 251 1647 Untuk Perhatian : Kepala Divisi Treasury/Kepala Desk Investment Banking M. HUKUM YANG BERLAKU Seluruh perjanjian-perjanjian yang berhubungan dengan Obligasi ini tunduk pada dan diartikan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang dan hukum Republik Indonesia. 111 2. KETERANGAN TENTANG SUKUK IJARAH A.UMUM Penjelasan Sukuk Ijarah yang akan diuraikan di bawah ini merupakan pokok-pokok Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015 dan bukan merupakan salinan selengkapnya dari seluruh ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. selaku Wali Amanat Sukuk Ijarah. Jika terdapat perbedaan antara keterangan tentang Sukuk Ijarah pada Bab ini dengan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah maka yang berlaku adalah ketentuan sebagaimana diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah. Cicilan Imbalan Ijarah akan dibayarkan oleh Perseroan melalui Agen Pembayaran kepada Pemegang Sukuk Ijarah setiap 3 (tiga) bulan sejak Tanggal Emisi. Pada Tanggal Pembayaran Kembali Sisa Imbalan Ijarah, Sukuk Ijarah akan dilunasi menurut ketentuan Sukuk Ijarah yang telah ditetapkan sesuai dengan nilai nominal yang tertera pada Konfirmasi Tertulis. Pembayaran kembali Sisa Imbalan Ijarah maupun pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah akan dilakukan oleh KSEI dengan mendistribusikan dana pembayaran kembali Sisa Imbalan Ijarah dan pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah kepada Pemegang Rekening di KSEI atau melalui Rekening Efeknya secara otomatis dengan pengkreditan rekening pada Tanggal Pembayaran Kembali Sisa Imbalan Ijarah dan Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah. Hak kepemilikan Sukuk Ijarah beralih dengan pemindahbukuan Sukuk Ijarah dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya. Perseroan, Wali Amanat Sukuk Ijarah dan Agen Pembayaran wajib memperlakukan Pemegang Rekening sebagai Pemegang Sukuk Ijarah yang sah dalam hubungannya untuk menerima pembayaran kembali Sisa Imbalan Ijarah, pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah dan hakhak lain yang berhubungan dengan Sukuk Ijarah. Penarikan Sukuk Ijarah dari Rekening Efek hanya dapat dilakukan dengan pemindahbukuan ke Rekening Efek lainnya. Penarikan Sukuk Ijarah keluar dari Rekening Efek untuk dikonversikan menjadi sertifikat Sukuk Ijarah tidak dapat dilakukan, kecuali apabila terjadi pembatalan pendaftaran Sukuk Ijarah dalam Penitipan Kolektif KSEI atas permintaan Perseroan atau Wali Amanat Sukuk Ijarah dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal dan keputusan RUPSI. B. STRUKTUR SUKUK IJARAH Nama Sukuk Ijarah Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015. Jenis Sukuk Ijarah Sukuk Ijarah diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Sukuk Ijarah yang diterbitkan oleh Perseroan untuk didaftarkan atas nama KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Sukuk Ijarah di KSEI sebagai bukti kewajiban pembayaran Imbalan Ijarah untuk kepentingan Pemegang Sukuk Ijarah melalui Pemegang Rekening dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan di bidang Pasar Modal. 112 Skema Sukuk Ijarah Berikut adalah diagram skema Sukuk Ijarah: Akad Wakalah Akad Ijarah 2) 1) Perseroan sebagai wakil pemodal 4)Pembayaran dari pelanggan akhir Perseroan sebagai lessor Investor/Pemodal 6) Sisa imbalan ijarah (at maturity) 1.a) Dana sukuk ijarah 5 ) Cicilan imbalan ijarah (quarterly) 1.b) Sukuk ijarah 3)Menyewakan kepada pelanggan akhir Akad Ijarah : Perseroan melakukan akad ijarah dengan pemodal melalui Wali Amanat sebagai wakil dari pemodal untuk mengalihkan manfaat penggunaan MIDI dengan spec, jumlah dan waktu tertentu. Pemodal dalam hal ini menjadi pemegang sukuk ijarah. Akad Wakalah : Perseroan dan Pemodal melakukan akad wakalah, dalam hal ini Perseroan bertindak sebagai wakil Pemodal untuk untuk mengalihkan kembali manfaat penggunaan MIDI kepada pelanggan akhir dan menerima pembayaran dari pelanggan akhir. MIDI Pengguna MIDI pelanggan akhir Ringkasan Akad Ijarah dan Akad Wakalah 1. Berdasarkan Akad Ijarah sehubungan dengan Penawaran Umum Sukuk Ijarah yang dilangsungkan antara Perseroan dan Wali Amanat Sukuk Ijarah, Perseroan telah mengalihkan manfaat atas atas sebagian kapasitas dari jaringan yang digunakan Perseroan untuk penyelenggaraan layanan jaringan tetap tertutup untuk jangka waktu 7 (tujuh) tahun dan 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal diterbitkannya Sukuk Ijarah dengan pengalihan Obyek Ijarah sebesar Rp106.000.000.000,(seratus enam miliar Rupiah) atau sejumlah Sisa Imbalan Ijarah. Jenis jaringan yang digunakan Perseroan untuk penyelenggaraan layanan jaringan tetap tertutup tersebut berupa jaringan Private Leased Circuit, Carrier Ethernet, IPVPN, IP Transit dan Dedicated Internet Access. Selain mengatur mengenai pengalihan manfaat ijarah, Akad Ijarah juga mengatur bahwa Perseroan menjamin berfungsinya jaringan MIDI yang manfaatnya menjadi obyek ijarah dan kondisinya, menjamin atas risiko rusaknya/turunnya nilai pengalihan manfaat ijarah, dan menjamin tersedianya obyek ijarah pengganti dalam hal-hal tertentu. 2. Selanjutnya, berdasarkan Akad Wakalah yang dilangsungkan antara Perseroan dan Pemegang Sukuk Ijarah, Pemegang Sukuk Ijarah selaku Muwakkil (penerima Obyek Ijarah), memberikan kuasa khusus kepada Perseroan sebagai Wakil untuk melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Membuat dan melangsungkan serta memperpanjang perjanjian/kontrak dengan pihak ketiga sebagai pengguna jaringan MIDI tersebut untuk kepentingan Pemegang Sukuk Ijarah sebagai penerima Obyek Ijarah berdasarkan Akad Ijarah dan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah dan apabila diperlukan, membuat perubahan atas perjanjian/kontrak yang sudah ditandatangani oleh Wakil dan pihak ketiga tersebut sepanjang perubahan tersebut sesuai dengan praktek industri yang berlaku umum dan wajar; b. Mewakili segala kepentingan Muwakkil dalam rangka pelaksanaan perjanjian dengan pihak ketiga sebagai pengguna jaringan MIDI, termasuk akan tetapi tidak terbatas untuk melakukan penagihan dan, tanpa mengesampingkan ketentuan di bawah ini, menerima seluruh hasil pemanfaatan jaringan MIDI dari pihak ketiga; dan 113 c. Mewakili kepentingan Muwakkil dalam mencari pengganti pihak ketiga untuk memanfaatkan jaringan MIDI. Selain itu di dalam Akad Wakalah Perseroan sebagai Wakil berjanji untuk membayar Cicilan Imbalan Ijarah kepada Pemegang Sukuk Ijarah yang diterima dari pihak ketiga sesuai dengan nilai dan tata cara pembayaran yang diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah. Kuasa-kuasa sebagaimana dalam Akad Wakalah merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Akad Wakalah, yang tanpa adanya kuasa-kuasa tersebut maka Akad Wakalah tidak akan dibuat. Kuasa-kuasa sebagaimana tercantum dalam Akad Wakalah tidak dapat dicabut dan tidak akan berakhir karena sebab-sebab yang mengakhiri pemberian kuasa sebagaimana tercantum dalam Pasal 1813, 1814 dan 1816 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata atau karena alasan apapun juga. Atas perjanjian/kontrak yang sudah ditandatangani oleh Perseroan dan pihak ketiga sebagai pengguna Obyek Ijarah, disepakati untuk tidak perlu dilakukan penandatanganan ulang kontrak. C. JANGKA WAKTU, JATUH TEMPO DAN CICILAN IMBALAN IJARAH Jumlah Sisa Imbalan Ijarah sebesar Rp106.000.000.000,- (seratus enam miliar Rupiah) dengan jangka waktu: Seri A : Seri B : Sebesar Rp65.000.000.000,- (enam pulih lima miliar Rupiah) dengan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp6.890.000.000,- (enam miliar delapan ratus sembilan puluh juta Rupiah) per tahun, berjangka waktu 7 (tujuh) tahun sejak Tanggal Emisi, Tanggal Pembayaran Kembali Sisa Sukuk Ijarah pada 8 Desember 2022 Sebesar Rp41.000.000.000,- (sempat puluh satu miliar Rupiah) dengan Cicilan Imbalan Ijarah sebesar Rp4.592.000.000,- (empat miliar lima ratus sembilan puluh dua juta Rupiah) per tahun, berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Emisi, Tanggal Pembayaran Kembali Sisa Sukuk Ijarah pada 8 Desember 2025 Jenis Sukuk Ijarah Sukuk Ijarah ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Sukuk Ijarah yang diterbitkan atas nama KSEI sebagai bukti kewajiban pembayaran Imbalan Ijarah untuk kepentingan Pemegang Sukuk Ijarah. Sukuk Ijarah ini didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Rekening di KSEI yang selanjutnya untuk kepentingan Pemegang Sukuk Ijarah dan didaftarkan pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Sukuk Ijarah oleh Perseroan kepada KSEI. Bukti kepemilikan Sukuk Ijarah bagi Pemegang Sukuk Ijarah adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian. Jumlah Sisa Imbalan Ijarah Jumlah Sisa Imbalan Ijarah adalah sebesar Rp106.000.000.000,- (seratus enam miliar Rupiah) yang merupakan 100% (seratus persen) dari Jumlah Sisa Imbalan Ijarah. Satuan Pemindahbukuan Sukuk Ijarah a. Satuan Pemindahbukuan Sukuk Ijarah adalah sebesar Rp1,- (satu rupiah) atau kelipatannya. b. Satu Satuan Pemindahbukuan mempunyai hak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPSI. Jumlah Minimum Pemesanan Pemesanan pembelian Sukuk Ijarah harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya sebesar Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya 114 Ketentuan Umum Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah Cicilan Imbalan Ijarah ini dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk Ijarah melalui Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah. Cicilan Imbalan Ijarah dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) terhitung sejak Tanggal Emisi. Tanggal-tanggal pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah adalah sebagai berikut: Cicilan Imbalan Ijarah Ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah Seri A Seri B 8 Maret 2016 8 Maret 2016 8 Juni 2016 8 Juni 2016 8 September 2016 8 September 2016 8 Desember 2016 8 Desember 2016 8 Maret 2017 8 Maret 2017 8 Juni 2017 8 Juni 2017 8 September 2017 8 September 2017 8 Desember 2017 8 Desember 2017 8 Maret 2018 8 Maret 2018 8 Juni 2018 8 Juni 2018 8 September 2018 8 September 2018 8 Desember 2018 8 Desember 2018 8 Maret 2019 8 Maret 2019 8 Juni 2019 8 Juni 2019 8 September 2019 8 September 2019 8 Desember 2019 8 Desember 2019 8 Maret 2020 8 Maret 2020 8 Juni 2020 8 Juni 2020 8 September 2020 8 September 2020 8 Desember 2020 8 Desember 2020 8 Maret 2021 8 Maret 2021 8 Juni 2021 8 Juni 2021 8 September 2021 8 September 2021 8 Desember 2021 8 Desember 2021 8 Maret 2022 8 Maret 2022 8 Juni 2022 8 Juni 2022 8 September 2022 8 September 2022 8 Desember 2022 8 Desember 2022 8 Maret 2023 8 Juni 2023 8 September 2023 8 Desember 2023 8 Maret 2024 8 Juni 2024 8 September 2024 8 Desember 2024 8 Maret 2025 8 Juni 2025 8 September 2025 8 Desember 2025 Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah tersebut akan dilakukan oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk Ijarah melalui Pemegang Rekening KSEI pada Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah yang bersangkutan. 115 Jangka Waktu Sukuk Ijarah ini berjangka waktu 3 (tiga) tahun, 5 (lima) tahun, 7 (tujuh) tahun dan 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Emisi. D. PEMBELIAN KEMBALI SUKUK IJARAH (BUY BACK) Dalam hal Perseroan melakukan pembelian kembali Sukuk Ijarah maka berlaku ketentuan sebagai berikut : a. pembelian kembali Sukuk Ijarah ditujukan sebagai pembayaran kembali atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar; b. pelaksanaan pembelian kembali Sukuk Ijarah dilakukan melalui Bursa Efek atau di luar Bursa Efek; c. pembelian kembali Sukuk Ijarah baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan. d. pembelian kembali Sukuk Ijarah tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan Perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah; e. pembelian kembali Sukuk Ijarah tidak dapat dilakukan apabila Perseroan melakukan kelalaian (wanprestasi) sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah, kecuali telah memperoleh persetujuan RUPSI; f. pembelian kembali Sukuk Ijarah hanya dapat dilakukan oleh Perseroan dari pihak yang tidak terafiliasi; g. rencana pembelian kembali Sukuk Ijarah wajib dilaporkan kepada OJK oleh Perseroan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Sukuk Ijarah tersebut di surat kabar; h. pembelian kembali Sukuk Ijarah, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali Sukuk Ijarah. Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) hari sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali dimulai; i. rencana pembelian kembali Sukuk Ijarah sebagaimana dimaksud dalam huruf g dan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam huruf h, paling sedikit memuat informasi tentang: 1) periode penawaran pembelian kembali; 2) jumlah dana maksimal yang akan digunakan untuk pembelian kembali; 3) kisaran jumlah Sukuk Ijarah yang akan dibeli kembali; 4) harga atau kisaran harga yang ditawarkan untuk pembelian kembali Sukuk Ijarah; 5) tata cara penyelesaian transaksi; 6) persyaratan bagi Pemegang Sukuk Ijarah yang mengajukan penawaran jual; 7) tata cara penyampaian penawaran jual oleh Pemegang Sukuk Ijarah; 8) tata cara pembelian kembali Sukuk Ijarah; dan 9) hubungan Afiliasi antara Perseroan dan Pemegang Sukuk Ijarah; j. Perseroan wajib melakukan penjatahan secara proporsional sebanding dengan partisipasi setiap Pemegang Sukuk Ijarah yang melakukan penjualan Sukuk Ijarah apabila jumlah Sukuk Ijarah yang ditawarkan untuk dijual oleh Pemegang Sukuk Ijarah, melebihi jumlah Sukuk Ijarah yang dapat dibeli kembali; k. Perseroan wajib menjaga kerahasiaan atas semua informasi mengenai penawaran jual yang telah disampaikan oleh Pemegang Sukuk Ijarah; l. Perseroan dapat melaksanakan pembelian kembali Sukuk Ijarah tanpa melakukan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam huruf i, dengan ketentuan sebagai berikut: 1) jumlah pembelian kembali Sukuk Ijarah tidak lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah Sukuk Ijarah untuk masing-masing jenis Sukuk Ijarah yang beredar dalam periode 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan; 2) Sukuk Ijarah yang dibeli kembali tersebut bukan Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Perusahaan Terafiliasi; dan 3) Sukuk Ijarah yang dibeli kembali tersebut hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali. dan wajib dilaporkan kepada Bapepam dan LK paling lambat akhir Hari Kerja ke-2 (dua) setelah terjadinya pembelian kembali Sukuk Ijarah; 116 m. Perseroan wajib melaporkan kepada OJK dan Wali Amanat serta mengumumkan kepada publik dalam waktu paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah dilakukannya pembelian kembali Sukuk Ijarah, informasi yang meliputi antara lain; 1) jumlah Sukuk Ijarah yang telah dibeli; 2) rincian jumlah Sukuk Ijarah yang telah dibeli kembali untuk pelunasan atau disimpan untuk dijual kembali; 3) harga pembelian kembali yang telah terjadi; dan 4) jumlah dana yang digunakan untuk pembelian kembali Sukuk Ijarah n. dalam hal terdapat lebih dari satu Sukuk Ijarah yang tidak dijamin yang diterbitkan oleh Perseroan, maka pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali tersebut; dan; o. pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek kepentingan akonomis Perseroan atas pembelian kembali skuk ijarah tersebut; p. pembelian kembali Sukuk Ijarah oleh Perseroan mengakibatkan: 1) hapusnya segala hak yang melekat pada Sukuk Ijarah yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPSI, hak suara, dan hak memperoleh Imbalan Ijarah serta manfaat lain dari Sukuk Ijarah yang dibeli kembali jika dimaksudkan untuk pembayaran kembali; atau; 2) pemberhentian sementara segala hak yang melekat pada Sukuk Ijarah yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPSI, hak suara, dan hak memperoleh Imbalan Ijarah serta manfaat lain dari Sukuk Ijarah yang dibeli kembali jikadimaksudkan untuk disimpan untuk dijual kembali. Dalam melakukan pembelian kembali Sukuk Ijarah (buyback), Perseroan mengacu kepada Peraturan No. VI.C.4. E. PEMBATASAN-PEMBATASAN DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PERSEROAN 1. Terhitung sejak tanggal Perjanjian ini dan selama belum dilunasinya semua Sisa Imbalan Ijarah dan Imbalan Ijarah, Perseroan berjanji dan mengikatkan diri bahwa Perseroan dan sebagaimana relevan, Anak Perusahaan Yang Material (Anak Perusahaan Yang Material tersebut adalah Anak Perusahaan yang asetnya mencapai minimal 10% (sepuluh persen) dari total aset Perseroan berdasarkan laporan keuangan Perseroan yang terakhir atau yang pendapatannya mencapai minimal 20% (dua puluh persen) dari total pendapatan Perseroan dalam laporan keuangan Perseroan yang terakhir, yang mana yang lebih rendah), tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat, tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Menjaminkan dan/atau menggadaikan baik sebagian ataupun seluruh harta kekayaan Perseroan dan/atau mengizinkan dan/atau memberikan persetujuan kepada Anak Perusahaan untuk menjaminkan dan/atau menggadaikan baik sebagian ataupun seluruh harta kekayaan Anak Perusahaan, hak atas pendapatan Perseroan dan/atau Anak Perusahaan, baik yang ada sekarang maupun yang akan diperoleh di kemudian hari, kepada pihak ke tiga manapun, kecuali tindakan pemberian jaminan atau gadai yang merupakan Agunan Dan Jaminan Yang Diperkenankan. b. Memberikan jaminan perusahaan (corporate guarantee) atau mengizinkan Anak Perusahaan Yang Material (sebagaimana disebutkan di atas) untuk memberikan jaminan perusahaan (corporate guarantee) kepada pihak lain, kecuali: 1) Jaminan perusahaan tersebut merupakan Agunan Dan Jaminan Yang Diperkenankan; dan/atau 2) Jaminan perusahaan tersebut diberikan untuk menjamin utang/kewajiban Anak Perusahaan yang dilakukan berdasarkan praktek usaha yang wajar dan lazim dan jumlah kewajiban/utang yang dijamin tersebut setiap saat secara kumulatif tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari Modal Konsolidasi Yang Disesuaikan; dan/atau 3) Jaminan perusahaan tersebut diberikan untuk menjamin utang Anak Perusahaan yang dibentuk sehubungan dengan rencana penerbitan surat utang dalam mata uang asing dalam waktu dekat ini oleh Anak Perusahaan tersebut. c. Melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan dengan atau atas perusahaan lain yang menyebabkan bubarnya Perseroan, atau yang mempunyai akibat negatif terhadap kelangsungan usaha Perseroan, atau mengizinkan Anak Perusahaan yang bergerak dalam bidang Kegiatan Usaha Utama Perseroan untuk melakukan penggabungan, peleburan dan/ 117 atau pengambilalihan dengan perusahaan lain yang menyebabkan bubarnya Anak Perusahaan atau yang akan mempunyai akibat negatif terhadap kelangsungan usaha Anak Perusahaan kecuali dalam rangka Kegiatan Restrukturisasi Perseroan. d. Memberikan utang atau pinjaman kepada pihak lain manapun, kecuali utang Yang Diperkenankan. e. Menjual, memindahkan atau mengalihkan sebagian atau seluruh aktiva atau Kegiatan Usaha Utama Perseroan, kecuali: 1) dalam rangka Kegiatan Restrukturisasi Perseroan; atau 2) penjualan, pemindahan, atau pengalihan aktiva yang dilakukan dalam 1 (satu) atau gabungan transaksi yang dalam 1 (satu) tahun berjalan tidak lebih dari 10% (sepuluh persen) dari seluruh aset tetap bersih konsolidasi berdasarkan laporan keuangan konsolidasi terakhir Perseroan yang telah diaudit dan sepanjang tidak mengganggu Kegiatan Usaha Utama Perseroan. 3) penjualan menara telekomunikasi, termasuk peralatannya yang dimiliki oleh Perseroan kepada pihak ketiga; 4) Penjualan Aset yang Diperkenankan. f. Melakukan pengeluaran Sukuk Ijarah atau instrumen utang lain yang mempunyai kedudukan lebih tinggi, atau pembayarannya didahulukan dari Sukuk Ijarah, dengan memperhatikan Agunan Dan Jaminan Yang Diperkenankan. g. Melakukan pengubahan bidang usaha Perseroan menjadi bidang usaha diluar sektor telekomunikasi dan informatika. 2. Pemberian persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam butir 1 pasal ini akan diberikan oleh Wali Amanat Sukuk Ijarah dengan ketentuan sebagai berikut: a. Permohonan persetujuan tersebut tidak akan ditolak tanpa alasan yang jelas dan wajar; b. Wali Amanat Sukuk Ijarah wajib memberikan persetujuan, penolakan atau meminta tambahan data/dokumen pendukung lainnya dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kerja setelah permohonan persetujuan tersebut dan dokumen pendukungnya diterima secara lengkap oleh Wali Amanat Sukuk dan jika dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kerja tersebut Perseroan tidak menerima persetujuan, penolakan atau permintaan tambahan data/dokumen pendukung lainnya dari Wali Amanat Sukuk maka Wali Amanat Sukuk dianggap telah memberikan persetujuannya; dan c. Jika Wali Amanat Sukuk Ijarah meminta tambahan data/dokumen pendukung lainnya maka persetujuan atau penolakan wajib diberikan oleh Wali Amanat Sukuk Ijarah dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah data/dokumen pendukung lainnya tersebut diterima secara lengkap oleh Wali Amanat Sukuk Ijarah dan jika dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja tersebut Perseroan tidak menerima persetujuan atau penolakan dari Wali Amanat Sukuk Ijarahmaka Wali Amanat Sukuk Ijarahdianggap telah memberikan persetujuannya. 3. Terhitung sejak tanggal Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah dan selama belum dibayarkannya kembali Sisa Imbalan Ijarah dan Cicilan Imbalan Ijarah, Perseroan berjanji dan mengikatkan diri bahwa Perseroan akan: a. Memenuhi semua ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah dan perjanjian lainnya sehubungan dengan Emisi Sukuk Ijarah ini. b. Menyetorkan sejumlah uang yang diperlukan untuk pembayaran kembali Sisa Imbalan Ijarah dan/atau pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah yang jatuh tempo selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa (in good fund) sebelum Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah dan atau Tanggal Pembayaran kembali Sisa Imbalan Ijarah ke rekening KSEI. c. Membayar Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan atas kelalaian pembayaran atas jumlah yang terutang dan lalai dibayar. Jumlah Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan tersebut dihitung harian dengan ketentuan bahwa 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan sampai dengan pelunasan efektif jumlah Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan tersebut di atas. Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan yang dibayar oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Sukuk Ijarah akan dibayarkan kepada Pemegang Sukuk Ijarah secara proporsional berdasarkan besarnya Sukuk Ijarah yang dimilikinya. d. Mempertahankan dan menjaga kedudukan Perseroan dan Anak Perusahaan sebagai perseroan terbatas dan badan hukum (kecuali dalam rangka Kegiatan Restrukturisasi Perseroan) dan izin-izin penting yang sekarang dimiliki oleh Perseroan dan Anak Perusahaan dan segera memohon izin-izin bilamana izin-izin tersebut berakhir atau diperlukan untuk menjalankan usahanya. 118 e. Memelihara sistem akuntansi dan pengawasan biaya sesuai dengan prinsip akuntansi dan catatan-catatan lain yang cukup untuk menggambarkan dengan tepat keadaan keuangan Perseroan, Anak Perusahaan dan hasil operasinya dan diterapkan secara konsisten. f. Segera memberitahu Wali Amanat Sukuk Ijarah setiap terjadi kejadian atau keadaan penting pada Perseroan dan/atau Anak Perusahaan yang dapat secara material berdampak negatif terhadap pemenuhan kewajiban Perseroan dalam rangka penerbitan dan pembayaran kembali Sukuk Ijarah. g. Memberitahukan secara tertulis kepada Wali Amanat Sukuk Ijarah selambat-lambatnya dalam jangka waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah kejadian-kejadian berikut berlangsung: 1) Adanya keputusan Rapat Umum Pemegang Saham sehubungan dengan pengubahan Anggaran Dasar atau susunan Direksi dan Komisaris Perseroan dan Anak Perusahaan, pembagian dividen kepada pemegang saham Perseroan; 2) Adanya perkara pidana, perdata, administrasi dan perburuhan yang melibatkan Perseroan dan Anak Perusahaan yang secara material dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan dan/atau Anak Perusahaan dalam menjalankan dan mematuhi kewajibannya berdasarkan seluruh Dokumen Emisi. h. Menjamin bahwa kewajiban pembayaran oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk Ijarah menurut Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah pada setiap waktu mempunyai kedudukan yang sama (pari passu) dengan kewajiban kepada seluruh kreditur lainnya, kecuali kewajiban kepada kreditur preferen. i. Menyerahkan kepada Wali Amanat SukukIjarah: 1) Salinan dari laporan-laporan yang disampaikan kepada OJK, bursa efek di mana saham, atau obligasi Perseroan dicatatkan, dan KSEI dalam waktu selambat- lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah laporan laporan tersebut diserahkan kepada pihak-pihak yang disebutkan di atas; 2) Laporan keuangan konsolidasi tahunan yang telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di OJK selambat-lambatnya dalam waktu 120 Hari Kalender setelah tanggal buku berakhir; 3) Laporan keuangan konsolidasi 3 (tiga) bulanan yang disampaikan bersamaan dengan penyerahan laporan ke OJK, Bursa Efek, atau selambat-lambatnya: • 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah periode 3 (tiga) bulanan buku Perseroan berakhir, jika tidak disertai dengan laporan akuntan; atau • 60 (enam puluh) Hari Kalender setelah periode 3 (tiga) bulanan buku Perseroan berakhir, jika disertai dengan laporan akuntan dalam rangka penelaahan terbatas; atau • 90 (sembilan puluh) Hari Kalender setelah periode 3 (tiga) bulanan buku Perseroan berakhir, jika disertai dengan laporan akuntan yang memberikan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan; j. Memelihara harta kekayaan Perseroan dan Anak Perusahaan agar tetap dalam keadaan baik dan senantiasa mengasuransikannya pada perusahaan asuransi yang mempunyai reputasi baik dengan syarat dan ketentuan yang biasa dilakukan oleh Perseroan dan berlaku umum pada bisnis yang sejenis. k. Memberi izin kepada Dewan Pengawas Syariah atau Tim Ahli Syariah yang ditunjuk oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) bersama-sama dengan Wali Amanat Sukuk Ijarahuntuk memperoleh dokumen tambahan dari Perseroan untuk mendukung pelaksanaan pengawasan aspek syariah dari Sukuk Ijarah Perseroan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku. l. Memenuhi kewajiban-kewajiban keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan sebagai berikut: 1) memelihara perbandingan antara total Pinjaman Bersih dengan Ekuitas tidak lebih dari 2,5 : 1 (dua koma lima berbanding satu) sebagaimana ditunjukkan dalam setiap laporan keuangan konsolidasi 3 (tiga) bulanan; 2) memelihara perbandingan antara EBITDA dengan pembayaran bunga Pinjaman tidak kurang dari 3 : 1 (tiga berbanding satu) sebagaimana tercantum dalam setiap laporan keuangan konsolidasi tahunan yang sudah diaudit; 119 3) memelihara perbandingan antara penjumlahan total Pinjaman Bersih terhadap EBITDA tidak melebihi dari 4 : 1 (empat berbanding satu) sebagaimana tercantum dalam setiap laporan keuangan konsolidasi tahunan yang sudah diaudit; 4) memelihara minimum Modal Konsolidasi Yang Disesuaikan untuk setiap saat selama belum dilunasinya secara penuh Sisa Imbalan Ijarah, tidak kurang dari Rp.5.000.000.000.000,00 (lima triliun Rupiah). m. melakukan pemeringkatan atas Sukuk Ijarah sesuai dengan Peraturan No.IX.C.11 berikut pengubahannya dan atau pengaturan lainnya yang wajib dipatuhi oleh Perseroan. F. HAK-HAK PEMEGANG SUKUK IJARAH 1. Menerima pembayaran kembali Sisa Imbalan Ijarah, pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah dan hakhak lain yang berhubungan dengan Sukuk Ijarah dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 ayat 10 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah. 2. Pemegang Sukuk Ijarah yang berhak mendapatkan pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah adalah Pemegang Sukuk Ijarah yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening, pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah, kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian jika terjadi transaksi Sukuk Ijarah setelah tanggal penentuan pihak yang berhak memperoleh Cicilan Imbalan Ijarah tersebut maka pihak yang menerima pengalihan Sukuk Ijarah tersebut tidak berhak atas Cicilan Imbalan Ijarah pada periode Cicilan Imbalan Ijarah yang bersangkutan. 3. Apabila Perseroan ternyata tidak menyediakan dana secukupnya untuk pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah dan pembayaran kembali Sisa Imbalan Ijarah setelah lewat Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah atau Tanggal Pembayaran Kembali Sisa Imbalan Ijarah, maka Perseroan harus membayar Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan atas kelalaian membayar jumlah Sisa Imbalan Ijarah dan/atau Cicilan Imbalan Ijarah atas Imbalan Ijarah. Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan yang dibayar oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Sukuk Ijarah, oleh Agen Pembayaran akan diberikan kepada Pemegang Sukuk Ijarah secara proporsional berdasarkan besarnya Sukuk Ijarah yang dimilikinya. Kompensasi kerugian atas keterlambatan tersebut dihitung harian (berdasarkan jumlah hari yang telah lewat), sampai dengan pelunasan atau pembayaran jumlah yang wajib dibayar Perseroan dilaksanakan. Untuk menghitung kompensasi kerugian atas keterlambatan dilakukan perhitungan hari yang terlewat yaitu 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Kompensasi kerugian atas keterlambatan yang dibayar oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Sukuk Ijarah, oleh Agen Pembayaran akan diberikan kepada Pemegang Sukuk Ijarah secara proporsional berdasarkan besarnya Sukuk Ijarah yang dimilikinya. 4. Seorang atau lebih Pemegang Sukuk Ijarah yang mewakili sedikitnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah yang masih belum dibayar (di luar dari jumlah Sisa Imbalan Ijarah yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Perseroan Terafiliasi) mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat Sukuk Ijarah agar diselenggarakan RUPSI dengan memuat acara yang diminta dengan melampirkan asli KTUR dari KSEI yang diperoleh melalui Pemegang Rekening, kecuali ditentukan lain oleh Wali Amanat Sukuk Ijarah, dengan ketentuan terhitung sejak diterbitkannya KTUR, Sukuk Ijarah akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Sukuk Ijarah yang tercantum dalam KTUR. Pencabutan pembekuan Sukuk Ijarah oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat Sukuk Ijarah. 5. Melalui Keputusan RUPSI, Pemegang Sukuk antara lain berhak melakukan tindakan sebagai berikut: a. mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Pemegang Sukuk Ijarah bersifat utang mengenai perubahan jangka waktu Sukuk Ijarah, Sisa Imbalan Ijarah, suku Imbalan Ijarah, perubahan tata cara atau periode pembayaran Imbalan Ijarah, dan ketentuan lain dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah. b. menyampaikan pemberitahuan kepada Wali Amanat SukukIjarah, memberikan pengarahan kepada Wali Amanat SukukIjarah, dan/atau menyetujui suatu kelonggaran waktu atas suatu kelalaian berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah serta akibat-akibatnya, atau untuk mengambil tindakan lain sehubungan dengan kelalaian; 120 c. memberhentikan Wali Amanat Sukuk Ijarah dan menunjuk pengganti Wali Amanat Sukuk Ijarah menurut ketentuan-ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah; d. mengambil tindakan yang dikuasakan oleh atau atas nama Pemegang Sukuk Ijarah termasuk dalam penentuan potensi kelalaian yang dapat menyebabkan terjadinya kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah dan Peraturan No.VI.C.4; e. Wali Amanat bermaksud mengambil tindakan lain yang tidak dikuasakan atau tidak termuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah atau berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. G. KELALAIAN PERSEROAN 1. Dalam hal terjadi salah satu keadaan atau kejadian yang disebutkan dalam butir 5 di bawah dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung selama 15 (lima belas) Hari Kerja setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat Sukuk Ijarah tanpa adanya upaya perbaikan yang mulai dilakukan oleh Perseroan dengan tujuan untuk menghilangkan keadaan tersebut, maka: a. Wali Amanat Sukuk Ijarah berhak memberitahukan kejadian tersebut kepada Pemegang Sukuk Ijarah melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dan 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang setidaknya berperedaran lokal di tempat kedudukan Perseroan; b. Wali Amanat Sukuk Ijarah berhak menyatakan bahwa karenanya seluruh Imbalan Ijarah menjadi seketika jatuh tempo dan dapat ditagih; dan c. Wali Amanat Sukuk Ijarah juga atas pertimbangannya sendiri berhak memanggil RUPSI menurut ketentuan dan tata cara di dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah dan didalam RUPSI tersebut, Wali Amanat Sukuk Ijarah akan meminta Perseroan untuk memberikan penjelasan sehubungan dengan kelalaiannya tersebut. 2. Apabila RUPSI tidak dapat menerima penjelasan dan alasan-alasan Perseroan, atau apabila Perseroan tidak dapat memberikan suatu penjelasan apapun juga kepada RUPSI, maka RUPSI dapat pada saat yang sama menentukan langkah-langkah yang harus diambil terhadap Perseroan sehubungan dengan Sukuk Ijarah. 3. Jika RUPSI memutuskan agar Wali Amanat Sukuk Ijarah melakukan tindakan-tindakan hukum untuk memaksakan penagihan kepada Perseroan, maka Wali Amanat Sukuk Ijarah dalam waktu yang ditentukan dalam keputusan RUPSI tersebut harus mengajukan tagihan dan melakukan tindakan-tindakan hukum berkaitan dengan penagihan tersebut kepada Perseroan. 4. Segala biaya yang berkaitan dengan tindakan pemanggilan dan penyelenggaraan RUPSI, dan tindakan hukum yang dilakukan sehubungan dengan Kejadian Kelalaian tersebut akan ditanggung dan wajib digantikan oleh Perseroan. 5. Kejadian Kelalaian atau cidera janji yang dimaksud dalam butir 1 mencakup salah satu atau lebih dari keadaan atau peristiwa di bawah ini: a. Perseroan lalai membayar Sisa Imbalan Ijarah pada Tanggal Pembayaran Kembali Sisa Imbalan Ijarah dan/atau Cicilan Imbalan Ijarah pada Tanggal Pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah kepada Pemegang Sukuk Ijarah; atau b. Perseroan lalai melaksanakan atau mentaati salah satu atau lebih ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah yang secara material berakibat negatif terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah; atau c. Perseroan dibubarkan (selain dari pembubaran karena penggabungan) atau dinyatakan dalam keadaan pailit; atau d. apabila pengadilan atau instansi pemerintah yang berwenang telah menyita atau mengambil alih dengan cara apapun juga semua atau sebagian besar harta benda Perseroan atau telah mengambil tindakan yang menghalangi Perseroan untuk menjalankan sebagian besar atau seluruh usahanya sehingga mempengaruhi secara material kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah; atau e. apabila sebagian besar hak, izin dan persetujuan lainnya dari Pemerintah Republik Indonesia yang dimiliki Perseroan dan/atau Anak Perusahaan dibatalkan atau dinyatakan tidak sah, atau Perseroan dan/atau Anak Perusahaan tidak mendapat izin atau persetujuan yang disyaratkan oleh ketentuan hukum yang berlaku, yang secara material berakibat negatif terhadap kelangsungan usaha Perseroan dan mempengaruhi secara material terhadap kemampuan 121 Perseroan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah; atau f. apabila keterangan-keterangan dan jaminan-jaminan Perseroan tentang keadaan atau status korporasi atau keuangan Perseroan dan/atau pengelolaan Perseroan secara material tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak benar adanya, termasuk pernyataan dan jaminan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah; atau g. apabila Perseroan dan/atau Anak Perusahaan dinyatakan lalai sehubungan dengan suatu perjanjian utang antara Perseroan dan/atau Anak Perusahaan dengan salah satu krediturnya, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, dalam jumlah fasilitas yang setara dengan atau lebih tinggi dari 10 % (sepuluh persen) dari pendapatan (revenues) atau 20% (dua puluh persen) dari ekuitas Perseroan, tergantung mana yang lebih kecil; atau h. Perseroan atau Anak Perusahaan berdasarkan perintah pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap diharuskan membayar sejumlah dana kepada pihak ketiga yang apabila dibayarkan akan mempengaruhi secara material terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah. 6. Dengan mengesampingkan setiap ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah ini yang mengatur sebaliknya, Wali Amanat Sukuk Ijarah berhak untuk menyatakan suatu peristiwa cidera janji dan karenanya menyatakan bahwa seluruh Imbalan Ijarah menjadi jatuh tempo dan seketika dalam hal terjadinya Kejadian Kelalaian sebagaimana dimaksudkan dalam ayat 9.5 huruf (c), (d), dan/atau (f)Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah, dan mengambil tindakan-tindakan hukum lainnya sehubungan dengan hal tersebut dalam Pasal ini. H. RAPAT UMUM PEMEGANG SUKUK IJARAH (RUPSI) Untuk penyelenggaraan RUPSI, korum yang disyaratkan, hak suara dan pengambilan keputusan berlaku ketentuan-ketentuan di bawah ini tanpa mengurangi ketentuan dalam peraturan Pasar Modal dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat dimana Sukuk Ijarah dicatatkan: 1. RUPSI diadakan untuk tujuan antara lain: a. mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan atau PemegangSukuk Ijarah mengenai perubahan jangka waktu Sukuk Ijarah, Sisa Imbalan Ijarah, Cicilan Imbalan Ijarah, perubahan tata cara atau periode pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah dan dengan memperhatikan Peraturan No.VI.C.4. b. menyampaikan pemberitahuan kepada Perseroan dan/atau Wali Amanat, memberikan pengarahan kepada Wali Amanat, dan/atau menyetujui suatu kelonggaran waktu atas suatu kelalaian berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta akibat-akibatnya, atau untuk mengambil tindakan lain sehubungan dengan kelalaian; c. memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuanketentuan Perjanjian Perwaliamanatan; d. mengambil tindakan yang dikuasakan oleh atau atas nama Pemegang Sukuk Ijarah termasuk dalam penentuan potensi kelalaian yang dapat menyebabkan terjadinya kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan dan Peraturan No.VI.C.4; e. Wali Amanat bermaksud mengambil tindakan lain yang tidak dikuasakan atau tidak termuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan atau berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. 2. RUPSI dapat diselenggarakan atas permintaan : a. Pemegang Sukuk Ijarah baik sendiri maupun bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh persen) dari jumlah Sukuk Ijarah yang belum dilunasi, namun tidak termasuk Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan, mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat untuk diselenggarakan RUPSI dengan melampirkan asli KTUR. Permintaan tertulis dimaksud harus memuat acara yang diminta, dengan ketentuan sejak diterbitkannya KTUR tersebut, Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Pemegang Sukuk Ijarah yang mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Sukuk Ijarah yang tercantum dalam KTUR tersebut. Pencabutan pembekuan Sukuk Ijarah oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat; 122 b.Perseroan; c. Wali Amanat; atau d. Otoritas Jasa Keuangan. 3. Permintaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 huruf a, huruh b dan huruf d Pasal ini, wajib disampaikan secara tertulis kepada Wali Amanat dan paling lambat 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah tanggal diterimanya surat permintaan tersebut Wali Amanat wajib melakukan panggilan untuk RUPSI. 4 Dalam hal Wali Amanat menolak permohonan Pemegang Sukuk Ijarah atau Perseroan untuk mengadakan RUPSI, maka Wali Amanat wajib memberitahukan secara tertulis alasan penolakan tersebut kepada pemohon dengan tembusan kepada Otoritas Jasa Keuangan, paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender setelah diterimanya surat permohonan. 5. Pengumuman, pemanggilan, dan waktu penyelenggaran RUPSI: a. Pengumuman RUPSI wajib dilakukan melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum pemanggilan. b. Pemanggilan RUPSI dilakukan paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum RUPSI, melalui paling sedikit 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional. c. Pemanggilan RUPSI kedua atau ketiga dilakukan paling lambat 7 (tujuh) Hari Kalender sebelum RUPSI kedua atau ketiga dilakukan dan disertaiinformasi bahwa RUPSI sebelumnya telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum. d. Pemanggilan harus dengan tegas memuat rencana RUPSI danmengungkapkan informasi antara lain: i. tanggal, tempat, dan waktu penyelenggaraan RUPSI; ii. agenda RUPSI; iii. pihak yang mengajukan usulan RUPSI; iv. Pemegang Sukuk Ijarah yang berhak hadir dan memiliki hak suara dalam RUPSI; dan v.kuorum yang diperlukan untuk penyelenggaraan dan pengambilan keputusan RUPSI. e. RUPSI kedua dan ketiga diselenggarakan paling cepat 14 (empat belas) Hari Kalender dan paling lambat 21 (dua puluh satu) Hari Kalender dari RUPSI sebelumnya. 6 Tata cara RUPSI : a. Pemegang Sukuk Ijarah, baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPSI dan menggunakan hak suaranya sesuai dengan jumlah Sukuk Ijarah yang dimilikinya. b. Pemegang Sukuk Ijarah yang berhak hadir dalam RUPSI adalah Pemegang Sukuk Ijarah yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPSI yang diterbitkan oleh KSEI. c. Pemegang Sukuk Ijarah yang menghadiri RUPSI wajib menyerahkan asli KTUR kepada Wali Amanat. d. Seluruh Sukuk Ijarah yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Sukuk Ijarah tersebut tidak dapat dialihkan/dipindahbukukan sejak 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPSI sampai dengan tanggal berakhirnya RUPSI yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat. Transaksi Sukuk Ijarah yang penyelesaiannya jatuh pada tanggal-tanggal tersebut, ditunda penyelesaiannya sampai 1 (satu) Hari Kerja setelahtanggal pelaksanaan RUPSI. e. Setiap Sukuk Ijarah sebesar Rp1,00 (satu Rupiah) berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPSI, dengan demikian setiap Pemegang Sukuk Ijarah dalam RUPSI mempunyai hak untuk mengeluarkan suara sejumlah Sukuk Ijarah yang dimilikinya. f. Suara dikeluarkan dengan tertulis dan ditandatangani dengan menyebutkan nomor KTUR, kecuali Wali Amanat memutuskan lain. g. Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya tidak memiliki hak suara dan tidak diperhitungkan dalam kuorum kehadiran. h. Sebelum pelaksanaan RUPSI : • Perseroan berkewajiban untuk menyerahkan daftar Pemegang Sukuk Ijarah dari Afiliasinya kepada Wali Amanat. • Perseroan berkewajiban untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan jumlah Sukuk Ijarah yang dimiliki oleh Perseroan dan Afiliasinya. 123 • Pemegang Sukuk Ijarah atau kuasa Pemegang Sukuk Ijarah yang hadir dalam RUPSI berkewajiban untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan mengenai apakah Pemegang Sukuk Ijarah memiliki atau tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Perseroan. i. RUPSI dapat diselenggarakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat lain yang disepakati antara Perseroan dan Wali Amanat. j RUPSI dipimpin oleh Wali Amanat. k Wali Amanat wajib mempersiapkan acara RUPSI termasuk materi RUPSI dan menunjuk Notaris untuk membuat berita acara RUPSI. l. Dalam hal penggantian Wali Amanat diminta oleh Perseroan atau Pemegang Sukuk Ijarah, maka RUPSI dipimpin oleh Perseroan atau wakil Pemegang Sukuk Ijarah yang meminta diadakan RUPSI tersebut. Perseroan atau Pemegang Sukuk Ijarah yang meminta diadakannya RUPSI tersebut diwajibkan untuk mempersiapkan acara RUPSI dan materi RUPSI serta menunjuk Notaris untuk membuat berita acara RUPSI. 7. Dengan memperhatikan ketentuan ayat 6 huruf g Pasal ini, kuorum dan pengambilan keputusan: a. Dalam hal RUPSI bertujuan untuk memutuskan mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1) Pasal ini diatur sebagai berikut : 1. Bila RUPSI dimintakan oleh Perseroan maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: (i) dihadiri oleh Pemegang Sukuk Ijarah atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Sukuk Ijarah yang masih Belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga perempat) bagian dari jumlah Sukuk Ijarah yang hadir dalam RUPSI. (ii) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (i) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPSI kedua. (iii) RUPSI kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Sukuk Ijarah atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga perempat) bagian dari jumlah Sukuk Ijarah yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Sukuk Ijarah yang hadir dalam RUPSI. (iv) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (iii) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPSI ketiga. (v) RUPSI ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Sukuk Ijarah atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga perempat) bagian dari jumlah Sukuk Ijarah yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari jumlah Sukuk Ijarah yang hadir dalam RUPSI. 2. Bila RUPSI dimintakan oleh Pemegang Sukuk Ijarah atau Wali Amanat, maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: (i) dihadiri oleh Pemegang Sukuk Ijarah atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Sukuk Ijarah yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Sukuk Ijarah yang hadir dalam RUPSI. (ii) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (i) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPSI kedua. (iii) RUPSI kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Sukuk Ijarah atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah Sukuk Ijarah yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari jumlah Sukuk Ijarah yang hadir dalam RUPSI. (iv) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (iii) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPSI ketiga. (v) RUPSI ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Sukuk Ijarah atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Sukuk Ijarah yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari jumlah Sukuk Ijarah yang hadir dalam RUPSI. 124 3. Bila RUPSI dimintakan oleh Otoritas Jasa Keuangan maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: (i) dihadiri oleh Pemegang Sukuk Ijarah atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Sukuk Ijarah yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Sukuk Ijarah yang hadir dalam RUPSI. (ii) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (i) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPSI kedua. (iii) RUPSI kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Sukuk Ijarah atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah Sukuk Ijarah yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari jumlah Sukuk Ijarah yang hadir dalam RUPSI. (iv) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (iii) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPSI ketiga. (v) RUPSI ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Sukuk Ijarah atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Sukuk Ijarah yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari jumlah Sukuk Ijarah yang hadir dalam RUPSI. b. RUPSI yang diadakan untuk tujuan selain perubahan Perjanjian Perwaliamanatan, dapat diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. dihadiri oleh Pemegang Sukuk Ijarah atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Sukuk Ijarah yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Sukuk Ijarah yang hadir dalam RUPSI. 2. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka 1 diatas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPSI kedua. 3. RUPSI kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Sukuk Ijarah atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Sukuk Ijarah yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Sukuk Ijarah yang hadir dalam RUPSI. 4. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka 3 diatas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPSI ketiga. 5. RUPSI ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Sukuk Ijarah atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Sukuk Ijarah yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat berdasarkan keputusan suara terbanyak. 8. Biaya-biaya penyelenggaraan RUPSI menjadi beban Perseroan dan wajib dibayarkan kepada Wali Amanat paling lambat 7 (tujuh) Hari Kerja setelah permintaan biaya tersebut diterima Perseroan dari Wali Amanat, kecuali biaya penyelenggaraan RUPSI yang terjadi sebagai akibat dari pengunduran diri Wali Amanat yang disebabkan oleh timbulnya hubungan kredit yang melampaui jumlah sebagaimana diatur dalam Peraturan No.VI.C.3, dibebankan kepada dan menjadi tanggung jawab Wali Amanat dan apabila RUPSI dilaksanakan atas permintaan Pemegang Sukuk Ijarah maka biaya akan dibebankan kepada Pemegang Sukuk Ijarah. 9. Penyelenggaraan RUPSI wajib dibuatkan berita acara secara notariil. 10. Keputusan RUPSI mengikat bagi semua Pemegang Sukuk Ijarah, Perseroan dan Wali Amanat, karenanya Perseroan, Wali Amanat, dan Pemegang Sukuk Ijarah wajib memenuhi keputusankeputusan yang diambil dalam RUPSI dan setiap Pemegang Obligasi tidak dapat bertindak sendiri yang bertentangan dengan hasil RUPSI. Keputusan RUPSI mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian-perjanjian lain sehubungan dengan Sukuk Ijarah, baru berlaku efektif sejak tanggal ditandatanganinya addendum Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian-perjanjian lainnya yang berhubungan dengan Sukuk Ijarah. 11. Wali Amanat wajib mengumumkan hasil RUPSI dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengumuman hasil RUPSI tersebut wajib ditanggung oleh Perseroan dengan memperhatikan ayat 8 Pasal ini. 125 12. Apabila RUPSI yang diselenggarakan memutuskan untuk mengadakan perubahan atas Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya antara lain sehubungan dengan perubahan nilai Sisa Imbalan Ijarah, perubahan Cicilan Imbalan Ijarah, perubahan tata cara pembayaran Cicilan Imbalan Ijarah, dan perubahan jangka waktu Sukuk Ijarah dan Perseroan menolak untuk menandatangani addendum Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak keputusan RUPSI atau tanggal lain yang diputuskan RUPSI (jika RUPSI memutuskan suatu tanggal tertentu untuk penandatanganan addendum Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya tersebut) maka Wali Amanat berhak langsung untuk melakukan penagihan Jumlah Kewajiban kepada Perseroan tanpa terlebih dahulu menyelenggarakan RUPSI. 13. Peraturan-peraturan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan serta tata cara dalam RUPSI dapat dibuat dan bila perlu kemudian disempurnakan atau diubah oleh Perseroan dan Wali Amanat dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia serta peraturan Bursa Efek. 14. Apabila ketentuan-ketentuan mengenai RUPSI ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, maka peraturan perundang-undangan di Pasar Modal, tersebut yang berlaku. I.JAMINAN Sukuk Ijarah ini tidak dijamin dengan suatu agunan khusus namun dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik berupa barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1131 dan Pasal 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata Republik Indonesia. Hak Pemegang Sukuk Ijarah adalah pari passu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lain sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. J.PEMBERITAHUAN Semua pemberitahuan dari satu Pihak kepada Pihak lain dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah dianggap telah dilakukan dengan sah dan dengan sebagaimana mestinya apabila ditandatangani oleh Pihak yang berwenang, pihak-pihak mana akan ditentukan bersama antara Perseroan dan Wali Amanat Sukuk Ijarah dan disampaikan kepada alamat tersebut di bawah ini, yang tertera disamping nama pihak yang bersangkutan, dan diberikan secara tertulis, ditandatangani serta disampaikan dengan pos tercatat atau disampaikan langsung dengan memperoleh tanda terima. Adapun alamat pihak-pihak dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Ijarah adalah: Perseroan : Wali Amanat : PT Indosat Tbk. Jl. Medan Merdeka Barat 21 Lantai 19 Jakarta 10110 Telepon : (021) 30442615 Faksimili : (021) 30003757 Untuk Perhatian : Direksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Bagian Trust & Corporate Services Divisi Investment Services Gedung BRI II, Lt. 30 Jl. Jenderal Sudirman, Kav. 44-46 Jakarta 10210 Telepon : (021) 5709060 Ext 2371dan (021) 2500124 Faksimili : (021) 251 1647 Untuk Perhatian : Kepala Bagian Trust & Corporate Services, Divisi Investment Services 126 K. HUKUM YANG BERLAKU Seluruh perjanjian-perjanjian yang berhubungan dengan Sukuk Ijarah ini tunduk pada dan diartikan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang dan hukum Republik Indonesia. 127 XII.PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH 1. Pemesan Yang Berhak Perorangan Warga Negara Indonesia dan perorangan Warga Negara Asing dimanapun mereka bertempat tinggal serta lembaga/Badan Usaha Indonesia atau asing di manapun mereka berkedudukan sepanjang tidak bertentangan dengan atau bukan merupakan pelanggaran atas peraturan perundangundangan yang berlaku bagi Warga Negara Asing dan/atau Badan Usaha Asing tersebut. 2. Pemesanan Pembelian Obligasi dan Sukuk Ijarah Pemesanan pembelian Obligasi dan Sukuk Ijarah harus diajukan dengan menggunakan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi (FPPO) dan Formulir Pemesanan Pembelian Sukuk Ijarah (“FPPSI”) yang dicetak untuk keperluan ini dan pemesanan yang telah diajukan tidak dapat dibatalkan oleh Pemesan. Pemesanan pembelian Obligasi dan Sukuk Ijarah dilakukan dengan menggunakan FPPO dan FPPSI asli yang dikeluarkan melalui Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah yang dapat diperoleh pada alamat Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah sebagaimana tercantum pada Bab XV Informasi Tambahan ini. Pemesanan pembelian Obligasi dan Sukuk Ijarah yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak dilayani. 3. Jumlah Minimum Pemesanan Pemesanan pembelian Obligasi dan Sukuk Ijarah dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan yaitu sebesar Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) atau kelipatannya. 4. Masa Penawaran Umum Masa Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Ijarah akan dimulai pada tanggal 4 Desember 2015 jam 09:00 dan ditutup pada tanggal 4 Desember 2015 pukul 16.00 WIB. 5. Pendaftaran Obligasi dan Sukuk Ijarah ke dalam Penitipan Kolektif Obligasi dan Sukuk Ijarah yang ditawarkan oleh Perseroan melalui Penawaran Umum ini telah didaftarkan kepada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi dan Perjanjian Pendaftaran Sukuk Ijarah. Dengan didaftarkannya Obligasi dan Sukuk Ijarah tersebut di KSEI, maka atas Obligasi dan Sukuk Ijarah ini berlaku ketentuan sebagai berikut: a) Perseroan tidak menerbitkan Obligasi dan Sukuk Ijarah dalam bentuk warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi dan Sukuk Ijarah yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah. Obligasi dan Sukuk Ijarah akan diadministrasikan secara elektronik dalam Penitipan Kolektif di KSEI. Selanjutnya Obligasi dan Sukuk Ijarah hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek pada tanggal 8 Desember 2015. b) KSEI akan menerbitkan Konfirmasi Tertulis kepada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian sebagai tanda bukti pencatatan Obligasi dan Sukuk Ijarah dalam Rekening Efek di KSEI. Konfirmasi Tertulis tersebut merupakan bukti kepemilikan yang sah atas Obligasi dan Sukuk Ijarah yang tercatat dalam Rekening Efek. c) Pengalihan kepemilikan Obligasi dan Sukuk Ijarah dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI, yang selanjutnya akan dikonfirmasikan oleh KSEI kepada Pemegang Rekening. d) Pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah yang tercatat dalam Rekening Efek merupakan Pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah yang berhak atas pembayaran Bunga Obligasi dan Cicilan Imbalan Ijarah serta pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran kembali Sisa Imbalan Ijarah, memberikan suara dalam RUPO dan RUPSi (kecuali Obligasi dan Sukuk Ijarah yang dimiliki Perseroan dan/atau Perusahaan Terafiliasi), serta hak-hak lainnya yang melekat pada Obligasi dan Sukuk Ijarah. 128 e) Pembayaran Bunga Obligasi dan Cicilan Imbalan Ijarah serta pelunasan jumlah Pokok Obligasi dan pembayaran kembali jumlah Sisa Imbalan Ijarah akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal pembayaran Bunga Obligasi dan Cicilan Imbalan Ijarah maupun pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran kembali Sisa Imbalan Ijarah yang ditetapkan Perseroan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dan Sukuk Ijarah dan Perjanjian Agen Pembayaran. Perseroan melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan Cicilan Imbalan Ijarah serta pelunasan jumlah Pokok Obligasi dan pembayaran kembali jumlah Sisa Imbalan Ijarah berdasarkan data kepemilikan Obligasi dan Sukuk Ijarah yang disampaikan oleh KSEI kepada Perseroan. Pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah yang berhak atas Bunga Obligasi dan Cicilan Imbalan Ijarah adalah Pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan Tanggal Pembayaran CIcilan Imbalan Ijarah. f) Hak untuk menghadiri RUPO dan RUPSi dilaksanakan oleh Pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah dengan memperlihatkan KTUR asli yang diterbitkan KSEI kepada Wali Amanat. Yang dapat menghadiri RUPO dan RUPSi adalah Pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah yang memiliki KTUR dan namanya tercatat dalam daftar KTUR yang diterbitkan oleh KSEI. Seluruh Obligasi dan Sukuk Ijarah yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Obligasi dan Sukuk Ijarah tersebut tidak dapat dipindahbukukan sejak 3 (tiga) Hari Bursa sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO dan RUPSi, sampai dengan berakhirnya RUPO dan RUPSi yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat. g) Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan pembelian Obligasi dan Sukuk Ijarah wajib membuka Rekening Efek di Perseroan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang Rekening Efek di KSEI. 6. Tempat Pengajuan Pemesanan Pembelian Obligasi dan Sukuk Ijarah Sebelum Masa Penawaran Umum ditutup, pemesan Obligasi dan Sukuk Ijarah harus melakukan pemesanan pembelian Obligasi dan Sukuk Ijarah selama jam kerja dengan mengajukan FPPO dan FPPSI kepada Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah atau Agen Penjualan yang ditunjuk, pada tempat dimana FPPO dan FPPSI diperoleh. 7. Bukti Tanda Terima Pemesanan Obligasi dan Sukuk Ijarah Para Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah atau Agen Penjualan yang menerima pengajuan pemesanan pembelian Obligasi dan Sukuk Ijarah akan menyerahkan kembali satu tembusan dari FPPO dan FPPSI yang telah ditandatanganinya sebagai bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi dan Sukuk Ijarah. Bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi dan Sukuk Ijarah tersebut bukan merupakan jaminan dipenuhinya pesanan. 8. Penjatahan Obligasi dan Sukuk Ijarah Penjatahan akan dilakukan sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7. Apabila jumlah keseluruhan Obligasi dan Sukuk Ijarah yang dipesan melebihi jumlah Obligasi dan Sukuk Ijarah yang ditawarkan maka penjatahan akan ditentukan oleh kebijaksanaan masing-masing Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah sesuai dengan porsi penjaminannya masing-masing. Tanggal penjatahan adalah tanggal 7 Desember 2015 dan penjatahan dilakukan pada pukul 09.00 WIB. Manajer Penjatahan, dalam hal ini adalah PT BCA Sekuritas akan menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk kepada OJK paling lambat 5 (lima) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.A.2. Manajer Penjatahan, akan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada Peraturan Bapepam No. VIII.G.12 dan peraturan Bapepam No. IX.A.7, paling lambat 30 hari setelah berakhirnya masa Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk. 129 9. Pembayaran Pemesanan Pembelian Obligasi dan Sukuk Ijarah Setelah menerima pemberitahuan hasil penjatahan Obligasi dan Sukuk Ijarah, pemesan harus segera melaksanakan pembayaran yang dapat dilakukan secara tunai atau transfer yang ditujukan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang sekaligus bertindak sebagai Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah tempat mengajukan pemesanan. Dana tersebut harus efektif pada rekening Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah selambat-lambatnya tanggal 7 Desember 2015 (in good funds) ditujukan pada rekening di bawah ini: PT BCA Sekuritas Obligasi Cabang : Nomor Rekening Atas Nama : : Sukuk Ijarah Cabang : Nomor Rekening Atas Nama : : Bank Central Asia Cabang Korporasi Menara BCA 2050030531 PT BCA Sekuritas PT DBS Vickers Securities Indonesia PT Indo Premier Securities Bank DBS Indonesia Cabang Jakarta Mega Kuningan 332.003.4016 PT DBS Vickers Securities Indonesia Bank Permata, Cabang Sudirman Jakarta 0701528093 PT Indo Premier Securities Bank BCA Syariah BII Syariah Cab. Thamrin Bank Permata Syariah, Kantor Cabang Jatinegara Cabang Sudirman Jakarta 0013002223 2-700-00535-9 0701575830 PT BCA Sekuritas PT. DBS Vickers PT Indo Premier Securities Indonesia Securities Semua biaya yang berkaitan dengan proses pembayaran merupakan beban pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika persyaratan tidak dipenuhi. 10. Distribusi Obligasi dan Sukuk Ijarah Secara Elektronik Tanggal distribusi Obligasi dan Sukuk Ijarah secara elektronik adalah tanggal 8 Desember 2015. Setelah Perseroan menerima pembayaran hasil Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah, Perseroan wajib menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi dan Sukuk Ijarah untuk sejumlah Pokok Obligasi dan Sukuk Ijarah untuk diserahkan kepada KSEI pada Tanggal Emisi dan memberi instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi dan Sukuk Ijarah ke dalam rekening Efek atau Sub Rekening Efek yang berhak sesuai dengan data dalam Rekapitulasi Instruksi Distribusi Obligasi dan Sukuk Ijarah yang akan disampaikan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah. Dalam hal Perseroan terlambat menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi dan Sukuk Ijarah dan memberi instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi dan Sukuk Ijarah pada Rekening Efek, maka Perseroan wajib membayar denda sebesar 2% (dua persen) per tahun di atas tingkat Bunga Obligasi dan Sukuk Ijarah, yang dihitung secara harian (berdasarkan jumlah Hari Kalender yang telah lewat sampai dengan pelaksanaan distribusi Obligasi dan Sukuk Ijarah yang seharusnya dikreditkan) dengan ketentuan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan satu tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender. 130 11. Penundaan Masa Penawaran Umum atau Pembatalan Penawaran Umum Dalam jangka waktu sejak Pernyataan Pendaftaran sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum, Perseroan dapat menunda masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan Penawaran Umum apabila terjadi kondisikondisi berikut: (i) Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut turut; (ii) Bencana alam, perang, huru hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau (iii) Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan. Dalam hal Perseroan melakukan penundaan Penawaran Umum karena alasan sebagaimana dimaksud dalam butir (i) di atas, maka Perseroan, wajib memulai kembali masa Penawaran Umum paling lambat 8 Hari Kerja setelah indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami peningkatan paling sedikit 50% dari total penurunan indeks harga saham gabungan yang menjadi dasar penundaan dan Perseroan wajib menyampaikan kepada OJK informasi mengenai jadwal Penawaran Umum dan informasi tambahan lainnya, termasuk informasi peristiwa material yang terjadi setelah penundaan masa Penawaran Umum dan mengumumkannya dalam sekurang-kurangnya satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu hari kerja sebelum dimulainya masa Penawaran Umum. Keputusan Perseroan untuk menunda ataupun membatalkan Penawaran Umum tersebut harus diberitahukan kepada OJK serta mengumumkannya dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya. Jika terjadi keterlambatan, maka Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah atau Perseroan yang menyebabkan terjadinya keterlambatan tersebut wajib membayar kepada seluruh pemesan untuk setiap hari keterlambatan denda sebesar tingkat Bunga Obligasi dan Sukuk Ijarah sesuai dengan pemesanan. Apabila uang pengembalian pemesanan pembelian Obligasi dan Sukuk Ijarah telah disediakan, akan tetapi pemesan tidak datang untuk mengambilnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah pembatalan Penawaran Umum, Perseroan dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah tidak diwajibkan membayar bunga dan/atau denda kepada para pemesan Obligasi dan Sukuk Ijarah. 12.Lain-lain Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian Obligasi dan Sukuk Ijarah secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Efek dan terbukti bahwa Pihak tertentu mengajukan pemesanan Efek melalui lebih dari satu formulir pemesanan dalam Penawaran Umum ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan Efek yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan. 131 XIII. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015 dan Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. bertindak sebagai Wali Amanat atau badan yang diberi kepercayaan untuk mewakili kepentingan para Pemegang Obligasi sebagaimana ditetapkan dalam UUPM. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut sebagai “BRI”) dalam penerbitan Obligasi ini bertindak sebagai Wali Amanat dan telah terdaftar di Bapepam dan LK dengan No.08/STTD-WA/ PM/1996 tanggal 11 Juni 1996. BRI sebagai Wali Amanat menyatakan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan. BRI tidak mempunyai hubungan kredit dengan Perseroan melebihi 25% dari jumlah obligasi dan sukuk yang diwaliamanati dan/atau tidak merangkap sebagai penanggung dan/atau pemberi agunan dalam Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015 dan Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap III Tahun 2015, sesuai dengan Peraturan No. VI.C.3 tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan Antara Wali Amanat Dengan Perseroan. BRI sebagai Wali Amanat telah melakukan telah melakukan penelaahan/uji tuntas (due diligence) terhadap Perseroan, dengan Surat Pernyataan No. B.1369-DIS/TCS/11/2015 tanggal 23 November 2015 sebagaimana diatur dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor KEP-412/BL/2010 Peraturan No. VI.C.4 Tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. selaku Wali Amanat Sukuk memiliki penanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan perwaliamanatan yang mengerti kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal sesuai dengan Surat Pernyataan No. B.187-DIM/IPM/09/2014. 1.Umum Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (untuk selanjutnya disebut BRI) didirikan dengan nama De Poerwokertosche Sparbank der Inslandsche Hoofden (Bank Penolong dan Tabungan bagi Priyayi Poerwokerto) atau Bank Priyayi yang didirikan oleh Raden Wiriadmadja dan kawan-kawan pada tanggal 16 Desember 1895. Seiring dengan perubahan jaman dan perkembangan keadaan, maka Anggaran dasar BRI telah mengalami beberapa kali perubahan. Setelah Indonesia merdeka, maka Pemerintah Republik Indonesia melakukan peleburan dan integrasi dari BRI, PT Bank Tani Nelayan Nederlansche Handel Mij (NMH) dengan bentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan disingkat BKTN berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (Perpu) No.41 tahun 1960 tanggal 26 Oktober 1960. BKTN tersebut selanjutnya diubah namanya menjadi Bank Negara Indonesia Unit II berdasarkan penetapan Presiden Republik Indonesia No.17 tahun 1965. Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia No.21 tahun 1968, maka Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rural ditetapkan menjadi Bank Rakyat Indonesia (“BRI”). BRI berubah statusnya menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.21 tahun 1992 tanggal 29 April 1992. Dengan Akta No.113 tanggal 31 Juli 1992 yang dibuat oleh Muhani Salim, SH., Notaris di Jakarta, maka BRI diberi nama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia atau disingkat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero). Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan keputusan No.C26584.HT.01.01.TH.92 tanggal 12 Agustus 1992, telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan No.2155-1992 tanggal 15 Agustus 1992 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No.73 tanggal 11 September 1992, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.3a tahun 1992. 132 Anggaran Dasar BRI tersebut telah beberapa kali mengalami perubahan, dan Perubahan Anggaran Dasar terakhir dimuat dalam akta Nomor: 1 tanggal 01-04-2015 (satu April dua ribu lima belas) dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, SH. yang Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasarnya telah diterima dan di catat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-AH.01.03-0054353 tanggal 08-04-2015 (delapan April dua ribu lima belas) sedangkan susunan Direksi dan Dewan Komisaris yang terakhir sebagaimana dimuat dalam akta Nomor: 13, tanggal 12-08-2015 (dua belas Agusus dua ribu lima belas) dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi, SH. yang Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Datanya diterima dan di catat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Nomor: AHU-AH.01.03-0956798 tanggal 13-08-2015 (tiga belas Agustus dua ribu lima belas). 1. STRUKTUR PERMODALAN DAN SUSUNAN PEMEGANG SAHAM WALI AMANAT Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia No. 38 tertanggal 24 November 2010, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, telah ditetapkan Persetujuan Pemecahan Nilai Nominal Saham (Stock Split) dan Perubahan Pasal 4 Anggaran Dasar PT Bank Rakyat Indonesia terkait dengan Pemecahan Nominal Saham. Atas hal tersebut di atas, berdasarkan Surat Keterangan Daftar Pemegang Saham BRI yang dikeluarkan oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek per 30 September 2015, maka komposisi modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh BRI menjadi sebagai berikut : Keterangan Modal Dasar - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Seri B Jumlah Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Negara Republik Indonesia - Saham Seri A Dwiwarna - Saham Biasa Seri B - Publik (masing-masing di bawah 5%) Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Dalam Portepel Jumlah Lembar Saham Nilai Nominal Per Lembar Saham (Jumlah Penuh) 1 59.999.999.999 60.000.000.000 250 250 250 250 14.999.999.999.750 15.000.000.000.000 0,00% 100,00% 100,00% 1 13.999.999.999 10.669.162.000 250 250 250 250 3.499.999.999.750 2.667.290.500.000 0,00% 56,75% 43,25% 24.669.162.000 35.330.838.000 250 6.167.290.500.000 8.832.709.500.000 100,00% Jumlah Nilai Saham (Nilai Penuh) Persentase Kepemilikan Saham 2. PENGURUS DAN PENGAWASAN Pada saat Informasi Tambahan ini diterbitkan, susunan Dewan Komisaris dan Direksi BRI berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk No.02 tanggal 1 April 2015 jo. Nomor: 13, tanggal 12 Agustus 2015 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Komisaris Utama/Independen Wakil Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris : : : : : : : : Mustafa Abubakar Gatot Trihargo Fuad Rahmany Ahmad Fuad Adhyaksa Dault Sony Keraf Vincentius Sonny Loho Jeffry W. Wurangian 133 Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur : : : : : : : : : : : Asmawi Syam Sunarso A. Toni Soetirto Randi Anto Gatot Mardiwasisto Mohammad Irfan Zulhelfi Abidin Susy Liestiowaty Donsuwan Simatupang Haru Koesmahargyo Kuswiyoto*) Keterangan: *) Efektif setelah mendapat persetujuan dari OJK atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. KEGIATAN USAHA Selaku Bank Umum, BRI melaksanakan kegiatan usaha perbankan sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang No. 7 tahun 1992 berikut perubahannya dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan. Dalam rangka mendukung dan mengembangkan kegiatan usahanya, BRI juga melakukan penyertaan pada entitas anak sebagai berikut : Nama Perusahaan PT Bank BRISyariah PT Bank Agroniaga BRIngin Remittance Company, Ltd Bidang Usaha Prosentase Kepemilikan Perbankan Perbankan Lembaga Keuangan Bukan Bank 99,9% 86,426% 100% Dalam rangka mengembangkan Fee Based Income dan pengembangan Pasar Modal di Indonesia, BRI saat ini melayani jasa Wali Amanat (Trustee), Agen Pembayaran (Paying Agent), Agen Jaminan (Security Agent), Sinking Fund Agent dan Jasa Kustodian. 1. Jasa Wali Amanat (Trustee) Obligasi yang menggunakan Jasa Wali Amanat BRI posisi per 30 September 2015 adalah sebagai berikut : a. Telecommunication - Obligasi Indosat V Tahun 2007 - Sukuk Ijarah Indosat II Tahun 2007 - Obligasi Indosat VI Tahun 2008 - Obligasi Indosat VII Tahun 2009 - Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009 - Obligasi Indosat VIII Tahun 2012 - Sukuk Ijarah Indosat V Tahun 2012 - Obligasi Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014 - Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap I Tahun 2014 - Obliigasi Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 - Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Indosat Tahap II Tahun 2015 - Obligasi Tower Bersama Infrastructure Group Berkelanjutan I Tahap 1 2013 b. Financial Company - Obligasi Berkelanjutan I ASF Tahap I Tahun 2012 - Obligasi Berkelanjutan I ASF Tahap III Tahun 2013 - Obligasi Berkelanjutan II ASF Tahap I Tahun 2013 134 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Obligasi Berkelanjutan II ASF Tahap II Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan II ASF Tahap III Tahun 2014 Obligasi Berkelanjutan II ASF Tahap IV Tahun 2014 Obligasi Berkelanjutan II ASF Tahap V Tahun 2015 Obligasi XII ASF Tahun 2011 Medium Term Notes III ASF Tahun 2015 Medium Term Notes I Buana Finance Tahun 2013 Medium Term Notes II Buana Finance Tahun 2015 Obligasi Berkelanjutan I FIF Tahap I Tahun 2012 Obligasi Berkelanjutan I FIF Tahap II Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan I FIF Tahap III Tahun 2014 Obligasi Berkelanjutan II FIF Tahap I Tahun 2015 Obligasi Berkelanjutan II FIF Tahap II Tahun 2015 Obligasi MFIN Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2012 Obligasi MFIN Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014 MTN II MFIN Tahun 2014 Obligasi I PNM Tahun 2012 MTN SAN F III Tahun 2012 MTN SAN F IV Tahun 2013 MTN SANF V Tahun 2013 MTN SANF VI Tahun 2014 MTN SANF VII Tahun 2015 Obligasi SAN F Berkelanjutan I Tahap 1 2013 Obligasi SAN F II Tahun 2012 Obligasi SAN F Berkelanjutan I Tahap II 2014 Obligasi SMF Berkelanjutan I Tahap I 2011 Obligasi SMF Berkelanjutan I Tahap II 2012 Obligasi SMF Berkelanjutan II Tahap 1 2012 Obligasi SMF Berkelanjutan II Tahap II 2013 Obligasi SMF Berkelanjutan II Tahap III 2014 Obligasi SMF Berkelanjutan II Tahap IV 2014 Obligasi TAF III Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan I TAFS Tahap I 2014 Obligasi Berkelanjutan I TAFS Tahap II 2015 c. Infrastructure - Obligasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005 d. Property & Construction - Obligasi I APLN Tahun 2011 - Obligasi II APLN Tahun 2012 - Obligasi Berkelanjutan I APLN Tahap I Tahun 2013 - Obligasi Berkelanjutan I APLN Tahap II Tahun 2014 - Obligasi Berkelanjutan I APLN Tahap III Tahun 2014 - Obligasi Berkelanjutan I APLN Tahap IV Tahun 2015 - MTN Adhi Persada Properti I Tahun 2015 e. Food & Beverage - Obligasi Fast Food Indonesia I Tahun 2011 - MTN Forisa Nusapersada II Tahun 2012 - Obligasi SAT Berkelanjutan I Tahap I 2014 - Obligasi SAT Berkelanjutan I Tahap II 2015 f. Shipping - Obligasi APOL II Tahun 2008 - MTN Syariah Ijarah APOL II Tahun 2008 135 g. Entertainment - Obligasi I Global Mediacom Tahun 2012 h.Transportation -Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 i.Bank - MTN I ICBC 2014 - Sukuk Mudharabah BNI Syariah I Tahun 2015 2. Jasa Agen Pembayaran (Paying Agent) Berkewajiban membantu Perseroan melaksanakan pelunasan jumlah pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi dengan cara melakukan pembayaran-pembayaran atas nama Perseroan menurut ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Agen Pembayaran dan Perjanjian Perwaliamanatan. Obligasi yang menggunakan Jasa Agen Pembayaran BRI saat ini sebagai berikut : - Obligasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005. 3. Jasa Agen Jaminan (Security Agent) Fungsi Agen Jaminan adalah membantu Wali Amanat dalam pengawasan nilai jaminan Obligasi, mendaftarkan jaminan kepada Kantor Fidusia setempat dan memelihara dokumen jaminan obligasi dengan baik. Obligasi yang menggunakan Jasa Agen Jaminan BRI saat ini sebagai berikut: : - Obligasi I Global Mediacom Tahun 2012 - MTN Adhi Persada Properti I Tahun 2015 - Obligasi Berkelanjutan I ASF Tahap I Tahun 2012 - Obligasi Berkelanjutan I ASF Tahap III Tahun 2013 - Obligasi Berkelanjutan II ASF Tahap I Tahun 2013 - Obligasi Berkelanjutan II ASF Tahap II Tahun 2013 - Obligasi Berkelanjutan II ASF Tahap III Tahun 2014 - Obligasi Berkelanjutan II ASF Tahap IV Tahun 2014 - Obligasi Berkelanjutan II ASF Tahap V Tahun 2015 - Obligasi XII ASF Tahun 2011 Seri D - Medium Term Notes III ASF Tahun 2015 - Medium Term Notes I Buana Finance Tahun 2013 - Medium Term Notes II Buana Finance Tahun 2015 - Obligasi Berkelanjutan I FIF Tahap I Tahun 2012 - Obligasi Berkelanjutan I FIF Tahap II Tahun 2013 - Obligasi Berkelanjutan I FIF Tahap III Tahun 2014 - Obligasi Berkelanjutan II FIF Tahap I Tahun 2015 - Obligasi Berkelanjutan II FIF Tahap II Tahun 2015 - Obligasi MFIN Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2012 - Obligasi MFIN Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2014 - MTN II MFIN Tahun 2014 - MTN SAN F III Tahun 2012 - MTN SAN F IV Tahun 2013 - MTN SAN F IV Tahun 2013 - MTN SANF V Tahun 2013 - MTN SANF VI Tahun 2014 - MTN SANF VII Tahun 2015 - Obligasi SAN F Berkelanjutan I Tahap 1 2013 - Obligasi SAN F II Tahun 2012 - Obligasi SMF Berkelanjutan I Tahap 1 2011 136 - - - - - - - - - - - - - - Obligasi SMF Berkelanjutan I Tahap II 2012 Obligasi SMF Berkelanjutan II Tahap 1 2012 Obligasi SMF Berkelanjutan II Tahap II 2013 Obligasi SMF Berkelanjutan II Tahap III 2014 Obligasi SMF Berkelanjutan II Tahap IV 2014 Obligasi Berkelanjutan I APLN Tahap I Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan I APLN Tahap II Tahun 2014 Obligasi Berkelanjutan I APLN Tahap III Tahun 2014 Obligasi Berkelanjutan I APLN Tahap IV Tahun 2015 Obligasi I APLN Tahun 2011 Obligasi II APLN Tahun 2012 Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 MY Bond of Tuban Petro MTN APP I Tahun 2015 Produk dan Jasa Lainnya Saat ini, BRI juga telah menjalani dan mengembangkan jasa Pasar Modal lainnya, antara lain : a. JasaTrust & Corporate Servicesl ainnya : - Jasa Agen Sinking Fund - Jasa Agen Escrow - Jasa Agen Konversi - Jasa Arranger Sindikasi b. Custodian Services c. Jasa Trustee 4. PERIZINAN BRI a. PeraturanPemerintah (PP) No. 21 tahun 1992, tanggal 29 April 1992, perihal status BRI menjadi Perusahaan Perseroan; b. Anggaran Dasar BRI No. 113 tanggal 31 Juli 1992 yang dibuat oleh Muhani Salim, SH., Notaris di Jakarta; c. Surat Tanda Terdaftar dari Bapepam dan LK No.08/STTD-WA/PM/1996, tanggal 11 Juni 1996, perihal Pemberian Ijin BRI sebagai Wali Amanat; d. SK Bank Indonesia No. 5/117/DPwB24, tanggal 15 Oktober 2003, perihal Pemberian Ijin BRI sebagai Bank Devisa; e. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) BRI dari Pemerintah Propinsi DKI Jakarta No. 09.05.1.65.37895 tanggal 7 Maret 2011, masa berlaku ijin usaha sampai dengan 11 Februari 2016. 5. KANTOR CABANG BRI Sejalan dengan perkembangan kegiatan usahanya, jaringan operasional BRI terus meluas. Data per 30 Juni 2015, BRI telah memiliki kantor yang terdiri 1 (satu) kantor pusat, 19 kantor wilayah, 18 kantor inspeksi, 465 kantor cabang, 598 kantor cabang pembantu, 982 kantor kas, 1 kantor cabang khusus, 5.331 BRI unit, 3.141 Teras BRI, 401 Teras keliling BRI, 2 kantor cabang luar negeri di Cayman Islands dan Singapura, 2 kantor perwakilan di New York dan Hongkong, dan 3 entitas anak yaitu PT Bank BRISyariah, PT BRI Agroniaga Tbk dan BRI Remittance Co. Ltd. Hongkong. 6. TUGAS POKOK WALI AMANAT Sesuai dengan Pasal 51 Undang-Undang Pasar Modal, dan kemudian ditegaskan dalam Perjanjian Perwaliamanatan, tugas pokok Wali Amanat adalah mewakili kepentingan Pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan dalam melakukan tindakan hukum yang berkaitan dengan kepentingan Pemegang Obligasi dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia khususnya peraturan di bidang Pasar Modal. 137 7. PENUNJUKAN, PENGGANTIAN DAN BERAKHIRNYA TUGAS WALI AMANAT BerdasarkanPeraturan No. VI.C.4, ketentuan mengenai penunjukan, penggantian, dan berakhirnya tugas Wali Amanat, paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut: a. Penunjukan Wali Amanat untuk pertama kalinya dilakukan oleh Emiten; b. Penggantian Wali Amanat dilakukan karena sebab-sebab sebagai berikut: - Izin usaha bank sebagai Wali Amanat dicabut; - Pencabutan atau pembekuan kegiatan usaha Wali Amanat di Pasar Modal; - Wali Amanat dibubarkan oleh suatu badan peradilan atau oleh suatu badan resmi lainnya atau dianggap telah bubar berdasarkan ketentuan perundang-undangan; - Wali Amanat dinyatakan pailit oleh badan peradilan yang berwenang atau dibekukan operasinya dan/ atau kegiatan usahanya oleh pihak yang berwenang; - Wali Amanat tidak dapat melaksanakan kewajibannya; - Wali Amanat melanggar ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau peraturan perundang-undangan Pasar Modal; - Timbulnya hubungan Afiliasi antara Wali Amanat dengan Emiten setelah penunjukan Wali Amanat, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah; - Timbulnya hubungan kredit yang melampaui jumlah sebagaimana diatur dalam Peraturan No. VI.C.3; atau - Atas permintaan Pemegang Obligasi; c. Berakhirnya tugas, kewajiban, dan tanggung jawab Wali Amanat adalah pada saat: - Obligasi telah dilunasi baik pokok, bunga termasuk denda (jika ada) dan Wali Amanat telah menerima laporan pemenuhan kewajiban Emiten dari Agen Pembayaran atau Emiten; - Tanggal tertentu yang telah disepakati dalam Perjanjian Perwaliamanatan setelah tanggal jatuh tempo pokok Obligasi; - Setelah diangkatnya Wali Amanat baru. 8. LAPORAN KEUANGAN BANK RAKYAT INDONESIA Berikut ini adalah kutipan dari Ikhtisar Laporan Keuangan BRI per 30 September 2015 (unaudited), per 31 Desember 2014 dan 2013 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja, dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (dalam jutaan Rupiah) Uraian Total aset Total liabilitas Total ekuitas 30 September 2015 (unaudited) 802.299.134 694.666.955 107.632.179 31 Desember 2014 (audited) 801.955.021 704.217.592 97.737.429 31 Desember 2013 (audited) 626.182.926 546.855.504 79.327.422 30 September 2015 (unaudited) 21.379.778 1.240.908 22.620.686 4.197.129 18.423.557 31 Desember 2014 (audited) 28.361.877 2.497.196 30.859.073 6.605.228 24.253.845 31 Desember 2013 (audited) 26.120.921 1.789.145 27.910.066 6.555.736 21.354.330 Laba Rugi Konsolidasian (dalam jutaan Rupiah) Uraian Laba operasional Pendapatan non operasional bersih Laba sebelum pajak Beban pajak Laba tahun berjalan setelah pajak bersih 138 Rasio Penting (dalam %) Uraian Capital Adequate Ratio (CAR) Return On Asset (ROA) Return On Equity (ROE) Net Interest Margin Non Performing Loan Ratio (Gross) 30 September 2015 (unaudited) 20.59 3.95 29.60 8.08 2.24 2014 (audited) Alamat Wali Amanat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Bagian Trust & Corporate Services Divisi Investment Services Gedung BRI II lt.30 Jl. Jend.Sudirman Kav.44-46 Jakarta 10210 Tel. (021) 5758144, 5752362 Faks. (021) 5752444 139 2013 (audited) 18,31 4,74 31,22 8,51 1,69 16,99 5,03 34,11 8,55 1,55 XIV. AGEN PEMBAYARAN Perseroan telah menunjuk KSEI sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran Obligasidan Sukuk Ijarah. Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Pembayaran Sisa Imbalan Ijarah dan pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Cicilan Imbalan Ijarah akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana Tanggal Pembayaran jatuh pada bukan Hari Bank, maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bank berikutnya. Alamat Agen Pembayaran Obligasi dan Sukuk Ijarah adalah sebagai berikut: PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1, Lantai 5 Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Telepon : (021) 5299-1099 Faksimili : (021) 5299-1199 140 XV.PENYEBARLUASAN INFORMASI TAMBAHAN DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH Informasi Tambahan dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dan Sukuk Ijarah dapat diperoleh pada kantor para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah sekaligus bertindak sebagai Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Ijarah berikut ini: PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH/ PENJAMIN EMISI OBLIGASI DAN SUKUK IJARAH PT BCA SEKURITAS PT DBS VICKERS SECURITIES INDONESIA PT INDO PREMIER SECURITIES Menara BCA – Grand Indonesia Lt. 41 Jl. M.H. Thamrin No.1 Jakarta 10310, Indonesia Telepon: (021) 23587222 DBS Bank Tower Lt. 32, Ciputra World Jakarta I Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 3-5 Jakarta 12940 Telepon: (021) 30034900 Faksimili: (021) 30034944 Website: www.dbsvickers.com Wisma GKBI Lt. 7, Suite 718 Jl. Jend. Sudirman No.28 Jakarta 10210 Telp: (021) 57931168 Faksimili: (021) 57931167 Website: www.ipotindonesia.com Faksimili: (021) 23587250, 23587300 Website: www.bcasekuritas.co.id 141 Halaman ini sengaja dikosongkan