1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data merupakan hal yang pokok dalam pemakaian komputer. Data menjadi informasi yang sangat penting karena diperlukan dalam segala hal, baik berupa pengukuran, pencatatan, pengumpulan informasi, maupun pengambilan keputusan. Dengan kata lain data sangat dibutuhkan karena memberikan arti yang sangat penting untuk saat ini maupun yang akan datang, sehingga kualitas informasi tergantung dari data yang ada (Jogiyanto 1990). Maka dari itu, sebelum diolah hendaknya data diperiksa terlebih dahulu keakuratannya. Pengolahan data yang tidak tepat dapat mengakibatkan kesalahan dalam penyampaian informasi. Data harus diorganisasikan dalam suatu sistem manajemen database agar mempercepat penyampaian informasi kepada pengguna data (Nasrullah dan Arif 2008) Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain. Pentingnya komunikasi juga berlaku bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik, suatu kegiatan organisasi dapat berjalan dengan lancar dan berhasil. Dalam mencapai visi dan misinya, BMKG tidak lepas dari peran serta kepentingan stakeholders. Analisis terhadap sistem komunikasi data dan informasi perlu dilakukan mengingat bahwa dalam penyampaian informasi tidak luput dari masalah. Masalah yang terjadi antara lain dalam mengembangkan dan menyampaikan pesan (BMKG) serta menerima dan menafsirkan pesan (stakeholders). Maka dari itu, alur pengolahan data serta proses informasi harus sesuai dengan tahap yang benar sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan suatu informasi. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis melakukan praktik lapang dengan judul “Analisis Sistem Komunikasi Data dan Informasi Publik di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III, Denpasar.” 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari praktek lapang ini yaitu: Menganalisis sistem dan pola komunikasi data dan informasi BMKG kepada publik Menganalisis keterkaitan stakeholder dalam kebutuhan akan data dan informasi. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Prinsip Komunikasi Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Menurut William C. Himstreet dan Wayne Murlin Baty dalam Business Communication: Principles and Methods, komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antarindividu melalui suatu sistem yang biasa baik dengan simbol-simbol, sinyalsinyal, maupun perilaku atau tindakan (Purwanto 2003). Sebagai suatu proses, menurut Courtland L. Bovee dan John V. Thil, komunikasi mempunyai persamaan dengan bagaimana seseorang mengekspresikan perasaan, hal-hal yang berlawanan, yang sama, serta meliputi proses menulis, mendengar, dan mempertukarkan informasi. Proses komunikasi terdiri atas enam tahap, yaitu: 1. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan. Pengirim pesan harus menyiapkan ide atau gagasan apa yang ingin disampaikan kepada pihak lain sebelum proses penyampaian pesan dapat dilakukan. Ide yang ada disaring dan disusun ke dalam suatu memori yang ada dalam jaringan otak. Ide yang akan disampaikan seseorang mungkin ditafsirkan secara berbeda oleh orang lain. Bahkan dua orang yang memiliki suatu pengalaman yang sama terhadap suatu hal akan memiliki suatu kesan yang tidak serupa. Hal ini terjadi karena setiap orang menyaring informasi yang didapat, dan hanya akan memperhatikan serta mengingat hal-hal yang dianggap menarik atau penting. Seorang komunikator yang baik harus dapat menyaring hal-hal yang tidak penting, dan memusatkan perhatian pada hal-hal yang memang penting dan relevan. 2. Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan. Tidak semua ide dapat diterima atau dimengerti dengan sempurna dalam suatu proses komunikasi. Pengirim pesan harus memperhatikan beberapa hal, yaitu subjek, tujuan, audiens, gaya personal, dan latar belakang budaya.