PENGARUH MOTIVASI DAN KOMPETENSI - I

advertisement
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan
Kelas Pendidikan Dasar & Menengah
Vol. 6, No. 2, April 2016 (Edisi Khusus)
ISSN 0854-2172
PENGARUH MOTIVASI DAN KOMPETENSI PROFESIONAL
TERHADAP KINERJA GURU DIMODERASI KOMITMEN
ORGANISASIONAL
Sunarto
SD Negeri 01 Pekuncen Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah
Abstrak
Studi ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi dan kompetensi
profesional terhadap kinerja guru dimoderasi komitmen organisasional guru di UPT Dindikbud
Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field
research) dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru yang
mengajar di UPT Dindikbud Wiradesa Kabupaten Pekalongan berjumlah 125 orang dengan
mengambil semua populasi. Teknik analisis menggunakan pengujian model analisis linier
berganda, Uji R2, Uji F, pengujian hipotesis menggunakan uji t dan uji modereting. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa; (1) motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja guru (2)
kompetensi profesional berpengaruh positif terhadap kinerja guru; (3) komitmen organisasional
berpengaruh positif terhadap kinerja guru; (4) komitmen organisasional tidak memoderasi
motivasi terhadap kinerja guru; (5) komitmen organisasional tidak memoderasi kompetensi
profesional terhadap kinerja guru.
__________________________________________________________________________________
Abstract
The purposes of this study are to know and analyzed the motivation and professional competence on teachers
performance are moderated by organizational teacher commitment in UPT of Education and Culture
Department in Wiradesa, District of Pekalongan. This research uses field research with quantitative
approach. The population of this research is all of the teachers are teach in UPT of Education and Culture
Department in Wiradesa, District of Pekalongan which amount to 125 people and take all of them. Analysis
technique uses multiple linear analysis model, R2 test, F test, hypothesis testing using t test and moderation
test. The result showed that, (1) Motivation has not effect to the teachers performance. (2) Professional
competence has positive effect to the teacher performance. (3) Organizational commitment has positive effect to
the teacher performance. (4) Organizational commitment of moderated motivation on the teachers
performance. (5) Organizational commitment of moderated professional competence on the teachers
performance.
© 2016 Dinamika
Kata Kunci: Kinerja Guru; Komitmen Organisasional; Kompetensi Profesional; Motivasi
PENDAHULUAN
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Untuk mencapai tujuan
66
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah
Vol. 6, No. 2, April 2016 (Edisi Khusus)
tersebut pemerintah telah menetapkan 3 (tiga) rencana strategis yaitu: perluasan dan peningkatan
akses, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing serta peningkatan tata kelola pendidikan secara
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan pendidikan. Salah satu komponen pendidikan yang
sangat penting dalam rangka pelaksanaan rencana strategis tersebut adalah guru. Guru merupakan
komponen pendidikan yang sangat menentukan kemajuan pendidikan di Indonesia. Peranan
penting dari semua persoalan pendidikan guru merupakan faktor utama.
Robbins (2015) menyatakan bahwa motivasi sebagai proses yang menyebabkan intensitas
(intensity), arah (direction), dan usaha terus menerus (persistence) individu menuju pencapaian tujuan.
Intensitas menunjukkan seberapa keras orang berusaha. Tetapi intensitas tinggi tidak mungkin
mengarah pada hasil kinerja yang baik, kecuali usaha dilakukan dalam arah yang menguntungkan
organisasi. Karenanya harus dipertimbangkan kualitas usaha maupun intensitasnya. Mc Clelland
(1974) menyatakan Motivasi adalah keinginan untuk melakukan sesuatu dan dikondisikan oleh
kemampuan seseorang untuk bertindak dalam memenuhi sebagian besar kebutuhan.
Penelitian terdahulu menyatakan ada hubungan yang positif antara motivasi dengan kinerja
guru. Zhang et al. (2014), Bishay (1996), Zaman (2013). Motivasi berpengaruh terhadap kinerja
guru, besar atau kecilnya pengaruh motivasi pada kinerja seseorang tergantung pada seberapa
banyak intensitas motivasi yang diberikan. Perbedaan motivasi kerja bagi seorang guru biasanya
tercermin dalam berbagai kegiatan dan bahkan prestasi yang dicapai oleh seorang pendidik.
Permendiknas No.16 (2007) menyatakan kompetensi profesional adalah kemampuan yang
harus dimiliki seorang guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi yang
berlaku secara nasional. Sedangkan Suyanto (2013) menyatakan yang dimaksud kompetensi
profesional adalah kemampuan atau kecakapan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban secara
bertanggung jawab untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang
diharapkan.
Penelitian terdahulu menyatakan ada Pengaruh kompetensi profesional terhadap kinerja
guru. Arifin (2013), Kayani et al. (2011). Sebagai pengajar, guru dituntut mempunyai kewenangan
mengajar berdasarkan kualifikasinya sebagai tenaga pengajar. Setiap guru harus memiliki
kemampuan profesional dalam bidang merencanakan, membuat, melaksanakan pembelajaran,
menilai pekerjaan siswa dan mengadakan perbaikan dan pengayaan. Dengan kemampuan tersebut,
guru di UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wiradesa mampu mengembangkan sebagai:
fasilitator yang menyediakan kemudahan bagi siswa dalam proses belajar mengajar, pembimbing
yang membantu siswa mengatasi kesulitan dalam proses belajar-mengajar, dan sebagai model yang
mampu memberikan contoh yang baik kepada siswa agar berperilaku sesuai dengan norma yang
berlaku di dunia pendidikan. Program yang membantu guru untuk meningkatkan kompetensi yang
sudah dilaksanakan setiap hari sabtu melalui KKG di tingkat gugus Akhmad Yani antara lain:
membuat silabus, program semester, program tahunan, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
membuat bank soal.
Men.Pan. No. 16 (2009) menyatakan kinerja guru adalah sistem penilaian yang dirancang
untuk mengidentifikasi kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran
penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerja. Kinerja seseorang dapat ditingkatkan
bila ada kesesuaian antara pekerjaan dengan keahliannya, begitu pula halnya dengan penempatan
guru pada bidang tugasnya. Menempatkan guru sesuai dengan keahliannya secara mutlak harus
dilakukan.
Penelitian terdahulu menyatakan Pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja guru.
Lee Huey Yiing et al. (2008), Susilowati et al. (2013). Bila guru diberikan tugas tidak sesuai dengan
keahliannya akan berakibat menurunnya cara kerja dan hasil pekerjaan mereka, juga akan
menimbulkan rasa tidak puas pada diri mereka, rasa kecewa akan menghambat perkembangan
moral kerja guru.
PENGARUH MOTIVASI DAN KOMPETENSI PROFESIONAL TERHADAP KINERJA GURU
DIMODERASI KOMITMEN ORGANISASIONAL
Sunarto
67
Allen Meyer (1998) menyatakan komitmen organisasional sebagai suatu sikap yang
merefleksikan perasaan suka atau tidak suka dari karyawan terhadap organisasi. Sedangkan
pendapat lain Sopiah (2008) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan komitmen organisasional
adalah keinginan organisasi untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi dan
bersedia berusaha keras bagi pencapaian tujuan organisasi.
Penelitian terdahulu menyatakan Pengaruh komitmen organisasional terhadap terhadap
kinerja guru. M. Azeem et al. (2014), Armanu et al. (2013), Zaman et al. (2008), dan Aube (2010).
Kuat atau lemahnya komitmen organisasi yang terbentuk pada guru tidak terlepas dari budaya
organisasi tersebut. Budaya organisasi setidaknya dapat memainkan tiga peranan penting, yaitu
memberikan identitas bagi anggotanya, meningkatkan komitmen terhadap visi dan misi organisasi
serta memperkuat standar perilaku.
Fenomena di lapangan khususnya di lingkungan Guru Sekolah Dasar di UPT Dindikbud
Wiradesa menunjukkan masih ada kinerja guru kurang maksimal. Hal tersebut disebabkan karena:
1) guru kurang disiplin baik berangkat maupun pulang sesuai ketentuan kedinasan 37,5 jam
perminggu; 2) guru dalam pembuatan dan pelaksanaan pembelajaran kurang maksimal dikarenakan
tidak dilengkapi dengan alat peraga; 3) guru mengadakan evaluasi pada siswa tidak ditindaklanjuti
dengan mengadakan analisis perbutir soal; 4) guru kurang kreatif dan inovatif dalam menyusun
pembelajaran dengan model PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan); 5)
dalam jam kosong guru tidak memanfaatkan dengan kegiatan yang positif misalnya membaca di
perpustakaan atau taman baca.
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas sehingga hasil yang dicapai siswa dalam
mengikuti ujian sekolah mengalami: 1) masih banyak siswa yang memperoleh nilai ujian sekolah
rendah; 2) mengalami kesulitan untuk melanjutkan ke sekolah unggulan; 3) rangking nilai ujian
sekolah masih jauh ketinggalan dari kecamatan lain dalam wilayah Kabupaten Pekalongan. Dari
hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di Sekolah Dasar UPT Dindikbud Wiradesa diketahui
kinerja guru masih perlu peningkatan kompetensi profesionalnya dalam proses belajar mengajar.
Pada tabel rata-rata menunjukkan bahwa kinerja guru masih belum menunjukkan hasil yang
maksimal. Ini ditunjukkan dari hasil rata-rata ujian sekolah mengalami penurunan dari: 21,53 pada
tahun pelajaran 2012/2013, 19,02 pada tahun pelajaran 2013/2014, dan 17,72 pada tahun pelajaran
2014/2015. Hal ini menunjukkan kinerja guru belum optimal maka perlu ada solusi menuju
peningkatan mutu pembelajaran melalui pendidikan karakter, penataran, seminar, diklat mandiri,
workshop dan mengikuti studi lanjut dan mengadakan bedah kisi-kisi ujian sekolah serta membuat
program sukses ujian sekolah.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara survey dengan memberikan data
kuesioner/angkat. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari
penelitian yang akan dirumuskan sehingga menghasilkan hipotesis dari penelitian tersebut. Dalam
penelitian ini menggunakan populasi yaitu guru di UPT Dindikbud Wiradesa Kabupaten
Pekalongan dengan total populasi sebanyak 125 guru.
Teknik Pengumpulan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
angket/kuesioner. Angket ini digunakan untuk mengumpulkan data pokok guna mengungkap
variabel motivasi (X1), kompetensi profesional guru (X2), terhadap kinerja guru (Y), dimoderasi
komitmen organisasional (Z). Pengujian Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan
yaitu valid dan reliabel. Oleh karena itu kuesioner sebagai pengumpul data dalam penelitian perlu
dilakukan uji validitas dan uji reliabilitasnya.
68
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah
Vol. 6, No. 2, April 2016 (Edisi Khusus)
Selanjutnya dilakukan Teknik Analisis data dimana diuji hasil normalitasnya, Uji
Normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau data
memiliki distribusi normal. Hasil pengujiannya, jika nilai K-S > 0,05 maka sebaran data dikatakan
mendekati distribusi normal. Sebaliknya jika nilai K-S < 0,05 maka sebaran data dikatakan tidak
terdistribusi secara normal. Uji Model merupakan suatu analisis yang dipergunakan untuk
memprediksi besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Uji model ini dilakukan
dengan memformulasikan persamaan regresi. Dilanjutkan uji fit model digunakan untuk
mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan, dengan
kriteria Taraf signifikansi 0,05 atau 5%.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Deskripsi Responden dalam penelitian ini identitas responden dapat diketahui melalui 5
indikator yang meliputi: Usia pada deskripsi responden paling sedikit berusia 20-30 tahun sebanyak
13 responden dengan prosentase 10,4%, paling banyak responden berusia > 50 tahun dengan
prosentase 40,0%. Pangkat/Golongan paling rendah IIIa ada 35 responden dengan prosentase
28,0%, sedangakan pangkat tertinggi IVb ada 2 responden dengan prosentase 1,6%. Jenis kelamin
yang paling banyak wanita 84 responden dengan prosentase 67,2 %. Pendidikan terakhir standar
yang dipersyaratkan minimal S1 ada 119 responden dengan prosentase 95,2%, sedangkan
pendidikan tertinggi S2 ada 2 responden dengan prosentase 1,6%. Masa kerja yang paling rendah 510 tahun ada 33 orang dengan prosentase 26,4%, sedangkan masa kerja terlama diatas 20 tahun ada
76 responden dengan prosentase 60,8%.
Uji Deskripsi Variabel berdasarkan hasil penelitian melalui jawaban kuesioner yang
diberikan kepada responden variabel motivasi (X1), kompetensi profesional (X2), komitmen
organisasional (Z), dan kinerja guru (Y) jawaban atau tanggapan responden yang paling banyak
muncul adalah nilai 4 sehingga dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden terhadap variabel
motivasi, kompetensi profesional, komitmen organisasional dan kinerja guru dikategorikan baik.
Uji Validitas hasil uji validitas pada variabel motivasi menunjukkan nilai KMO and Bartlett’s
test 0,791 lebih dari 0,5 sehingga dapat disimpulkan memenuhi kecukupan sampel dengan nilai
signifikansi 0,000, loading factornya terpenuhi yaitu lebih dari 0,4 atau dikatakan valid. Variabel
kompetensi profesional dengan nilai KMO and Bartlett’s test 0,882 lebih dari 0,5 sehingga dapat
disimpulkan memenuhi kecukupan sampel dengan nilai signifikansi 0,000, loading factornya
terpenuhi yaitu lebih dari 0,4 atau dikatakan valid. Variabel komitmen organisasional dengan nilai
KMO and Bartlett’s test 0,892 lebih dari 0,5 sehingga dapat disimpulkan memenuhi kecukupan sampel
dengan nilai signifikansi 0,000, loading factornya terpenuhi yaitu lebih dari 0,4 atau dikatakan valid.
Variabel kinerja guru dengan KMO and Bartlett’s test 0,900 lebih dari 0,5 sehingga dapat
disimpulkan memenuhi kecukupan sampel dengan nilai signifikansi 0,000, loading factornya
terpenuhi yaitu lebih dari 0,4 atau dikatakan valid. Dari uji validitas yang dilakukan dapat
disimpulkan semua indikator valid pada variabel motivasi, kompetensi profesional, komitmen
organisasional dan kinerja guru dapat digunakan sebagai alat ukur variabel dan dilanjutkan pada ujiuji berikutnya.
Uji Reliabilitas merupakan alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Dengan
menggunakan pengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Jika nilai Cronbach Alpha
(α) hasil perhitungan ˃ 0,7 maka dapat dikatakan bahwa variabel penelitian bersifat reliabel
sebaliknya jika < 0,7 maka penelitian bersifat tidak reliabel.
PENGARUH MOTIVASI DAN KOMPETENSI PROFESIONAL TERHADAP KINERJA GURU
DIMODERASI KOMITMEN ORGANISASIONAL
Sunarto
69
Nilai alpha cronbach variabel motivasi sebesar 0,815, variabel kompetensi profesional sebesar
0,938, variabel komitmen organisasional sebesar 0,895 dan variabel kinerja guru sebesar 0,950.
Semua variabel lebih dari 0,7 maka instrumen motivasi, kompetensi profesional, komitmen
organisasional dan kinerja guru adalah reliabel, selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai alat
pengukur dalam penelitian ini. Uji Normalitas dalam penelitian ini, uji statistik yang digunakan
adalah Uji Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov ini dapat dilakukan untuk menguji apakah
data terdistribusi secara normal. Jika nilai pada Asymp. Sig lebih besar dari 0,05 artinya data
terdistribusi normal. Hasil uji Normalitas data dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan
Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 1,097 dan Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,180 maka dapat disimpulkan
bahwa data terdistribusi normal, karena nilai Asymp. Sig. pada regresi 0,180 lebih dari 0,05.
Uji Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Glejser. Jika variabel
independen signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi
heteroskedastisitas. Dan jika probalitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% atau 0,05 maka
disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
Model Modereting
Tabel 1. Hasil Uji Hipotesis
Coefficientsa
Standardized Coefficients
Model
Beta
(Constant)
t
Sig.
-644
0,521
Motivasi
0,007
0,091
0,927
Kompetensi Profesional
0,441
4,548
0,000
Komitmen Organisasional
0,425
4,838
0,000
Komitmen
-023
-233
0,816
Moderat 2 Kompetensi Profesional dan
Komitmen Organisasional
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
0,076
0,746
0,457
Moderat 1 Motivasi
Organisasional
dan
Hasil regresi yang di dapat pada table Uji Model Regresi dapat dibuat persamaan regresi
sebagai berikut:
Y= a+β1X1+β2 X2+ β3 Z+ β4 X1 Z+ β5 X2Z+e
di dapat persamaan regresi sebagai berikut:
Y= 0 + 0,007 X1+ 0,441X2 + 0,425 Z - 0,023 X1 Z + 0,076 X2 Z+e
Uji Fit model digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap
variabel terikat secara simultan, dengan kriteria taraf signifikansi 0,05 atau 5%. Dari hasil uji f test
menunjukkan angka sebesar 65,103 dengan signifikansi 0,000, yang berarti variabel motivasi,
kompetensi profesional, komitmen organisasional, komitmen organisasional tidak memoderasi
motivasi terhadap kinerja guru dan komitmen organisasional tidak memoderasi kompetensi
professional terhadap kinerja guru.
Koefisien Determinasi (R2) pada model summary besarnya koefisien determinasi dapat
dilihat pada r adjusted square yang menunjukkan angka 0,736, hal ini berarti motivasi, kompetensi
70
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah
Vol. 6, No. 2, April 2016 (Edisi Khusus)
profesional, komitmen organisasional, tidak memoderasi pengaruh motivasi terhadap kinerja guru
dan komitmen organisasional tidak memoderasi kompetensi profesinal terhadap kinerja guru.
Dalam kemampuan untuk menjelaskan sebesar 72,4%, terhadap kinerja guru sementara sisanya
sebesar 27,6% kinerja guru dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Uji Hipotesis Partial (t) pengujian hipotesis digunakan dengan menganalisis persamaan
regresi untuk seberapa besar koefesien regresinya. Berdasarkan persamaan tersebut dapat diketahui
hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil olah data dengan
program SPSS dapat dilihat besarnya koefesien regresi pada tabel coefficient. Jika nilai yang
dihasilkan lebih kecil dari taraf signifikansi yang digunakan (α = 0,05) maka hipotesis diterima,
sebaliknya jika lebih besar dari (α = 0,05), maka hipotesis ditolak.
Motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja guru di UPT Dindikbud Wiradesa Kabupaten
Pekalongan
Berdasarkan hasil uji hipotesis sebagaimana terlihat dalam tabel menunjukkan taraf
signifikansi dengan sig. 0,927 > 0,05 berarti motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja guru hal
ini menunjukkan hipotesis 1 ditolak.
Motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja guru hal ini menunjukkan hipotesis 1 ditolak.
Hasil tersebut dilihat dari data kuesioner yang sudah diujikan menunjukkan variabel motivasi
dengan 15 indikator yang bersumber dari McClelland dalam Robbins 2015 bahwa sebagian besar
responden dengan kriteria usia lebih dari 50 tahun atau mendekati usia pensiun. Sehingga kurang
disiplin, inovatif, dan kreatif dalam proses pembelajaran. Belum termotivasi untuk mengembangkan
sumber daya manusia khususnya study lanjut, mereka mayoritas berhenti pada golongan IVa karena
sulit untuk naik tingkat harus dengan PKB. Sehingga menjadikan kualitas pendidikan mengalami
penurunan dalam hasil Ujian Sekolah. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Zaman
(2013) menyebutkan bahwa motivasi tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja guru.
Kompetensi profesional berpengaruh positif terhadap kinerja guru di UPT Dindikbud Wiradesa
Kabupaten Pekalongan
Berdasarkan hasil hipotesis sebagaimana terlihat dalam tabel
menunjukkan taraf
signifikansi dengan sig. 0,000 < 0,05 dengan beta 0,441 berarti kompetensi profesional berpengaruh
positif terhadap kinerja guru hal ini menunjukkan hipotesis 2 diterima.
Kompetensi profesional berpengaruh positif terhadap kinerja guru hal ini menunjukkan
hipotesis 2 diterima. Karena kompetensi profesional memiliki pengaruh besar untuk meningkatkan
kemampuan dalam melaksanakan tugas sebagai seorang guru profesional mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut proses pembelajaran dengan baik akan menghasilkan
kemampuan peserta didik meningkat. Dibuktikan hasil Ujian Sekolah mengalami peningkatan.
Hasil ini mendukung penelitian Choun (2013), Arifin (2013) dan Kayani et al (2011) yang
menyatakan bahwa kompetensi profesional berpengaruh positif terhadap kinerja guru.
Komitmen organisasional berpengaruh positif terhadap kinerja guru di UPT Dindikbud
Wiradesa Kabupaten Pekalongan
Berdasarkan hasil hipotesis sebagaimana terlihat dalam tabel
menunjukkan taraf
signifikansi dengan sig 0,000 < 0,05 dengan beta 0,425 berarti komitmen organisasional
berpengaruh positif terhadap kinerja guru hal ini menunjukkan hipotesis 3 diterima.
Komitmen organisasional berpengaruh positif terhadap kinerja guru hal ini menunjukkan
hipotesis 3 diterima. Sebagai PNS harus loyalitas terhadap pimpinan dalam pembinaan kedinasan
harus dilaksanakan sesuai dengan tupoksinya. Sehingga dapat menjalankan tugas dengan baik
didukung kebersamaan untuk mencapai keberhasilan dalam mendidik, membimbing, mengevaluasi
serta mengadakan tindak lanjut terhadap peserta didik dengan baik. Hasil ini mendukung penelitian
yang dilakukan oleh Zhang et al. (2014), Bishay (2011), Wardana (2008), Puspasari (2010),
Darmadi (2010) yang menyatakan komitmen organisasional berpengaruh terhadap kinerja guru.
PENGARUH MOTIVASI DAN KOMPETENSI PROFESIONAL TERHADAP KINERJA GURU
DIMODERASI KOMITMEN ORGANISASIONAL
Sunarto
71
Komitmen organisasional tidak memoderasi motivasi terhadap kinerja guru di UPT Dindikbud
Wiradesa Kabupaten Pekalongan
Berdasarkan hasil hipotesis sebagaimana terlihat dalam tabel menunjukkan taraf signifikansi
dengan sig 0,816 > 0,05 berarti motivasi dan komitmen organisasional tidak berpengaruh terhadap
kinerja guru hal ini menunjukkan hipotesis 4 ditolak.
Komitmen organisasional tidak memoderasi motivasi terhadap kinerja guru tidak
berpengaruh hal ini menunjukkan hipotesis 4 ditolak. Karena mayoritas guru sudah senior dan
banyak yang sudah menduduki pangkat pembina maupun sebagian ada yang mendekati purna
tugas. Sehingga komitmen seorang guru perlu ada pembinaan, pelatihan diklat, seminar, dan
dibentuk kelompok kerja guru dan diadakan pendidikan karakter.
Komitmen organisasional tidak memoderasi kompetensi profesional terhadap kinerja guru di
UPT Dindikbud Wiradesa Kabupaten Pekalongan
Berdasarkan hasil hipotesis sebagaimana terlihat dalam tabel menunjukkan taraf
signifikansi 0,457 > 0,05 berarti kompetensi profesional dan komitmen organisasional tidak
berpengaruh terhadap kinerja guru hal ini menunjukkan hipotesis 5 ditolak.
Komitmen organisasional tidak memoderasi kompetensi profesional terhadap kinerja guru
tidak berpengaruh hal ini menunjukkan hipotesis 5 ditolak. Dalam hipotesis ini dapat disimpulkan
bahwa motivasi, kompetensi profesional, komitmen organisasional dan kinerja guru tidak mencapai
hasil yang maksimal tanpa sinergi untuk meningkatkan kompetensi profesional mencapai program
yang sudah direncanakan sekolah dilaksanakan dengan baik. Hasil ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Susilowati et al. (2013), Ristiana (2011), Rusidi (2011), Suhartono (2011)
menyatakan komitmen organisasional tidak berpengaruh terhadap kinerja guru.
SIMPULAN
Simpulan dalam penelitian pada guru SD di UPT Dindikbud Wiradesa: (1) Motivasi tidak
berpengaruh terhadap kinerja guru, disebabkan mayoritas usia sudah banyak yang 50 tahun ke atas
sehingga kedisiplinan sangat kurang perlu diadakan pembinaan secara berkelanjutan, (2)
Kompetensi profesional berpengaruh positif terhadap kinerja guru semakin kuat/tinggi kompetensi
profesional yang dimiliki guru maka akan meningkat kinerja guru-guru, (3) Komitmen
organisasional berpengaruh positif terhadap kinerja guru, merupakan komitmen organisasional yang
perlu dipertahankan dengan cara sosialisasi dan pembinaan secara berkala agar komitmen tetap
terjaga sesuai dengan aturan yang berlaku di lingkungan guru, (4) Motivasi terhadap kinerja guru
dimoderasi komitmen organisasional tidak berpengaruh sehingga harus ada tindak lanjut untuk
mengadakan pembinaan kedinasan agar komitmen dan integritas serta loyalitas guru terhadap
pimpinan dapat berjalan dan dilaksanakan dengan baik, (5) Kompetensi profesional terhadap kinerja
guru dimoderasi komitmen organisasional tidak berpengaruh maka harus mengadakan pelatihan,
penataran, diklat mandiri, workshop, maupun studi lanjut agar sumber daya manusianya meningkat
kompetensinya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini maka peneliti mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu, khususnya kepada: Dr. Hasan Abdul Rozak,S.H,CN,M.M, selaku Rektor UNISBANK
Semarang, Dr. Sunarto,M.M selaku Direktur Program Magister Sains UNISBANK Semarang, Dr.
Dra. Lie Liana, M.MSI. Selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan
pemikirannya untuk memberikan bimbingan, pengarahan, petunjuk serta dorongan yang sangat
72
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah
Vol. 6, No. 2, April 2016 (Edisi Khusus)
berarti sehingga dapat terselesaikan, Para dosen Program Pascasarjana Universitas STIKUBANK
Semarang dan Semua rekan-rekan mahasiswa Program Magister Sains UNISBANK Semarang.
DAFTAR PUSTAKA
Azeem. 2014. Effect of Motivation and Organizational Commitment on Job
Satisfaction: (A Case of
Education Industry in Pakistan).
Arifin. 2013. International Journal Of Scientific & Technology Research Volume 3.
Bishay. 1996. Is a first - year student attending Dartmouth College. He completed the researchdescribed
inthisarticleunder the supervision of faculty advisor
Kayani. 2011. Analysis Competency Of Professional Enhancement Program Of Nahe On The Performance Of
College Teachers.
and
Accountancy, University of Malaya, Kuala
Lee Huey Yiing. 2008. Faculty of Business
Lumpur, Malaysia.
Stephen P. Robbins, Timothy A. Judge. 2015. Perilaku Organisasi. Edisi 16 Jakarta: Salemba Empat.
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Andi Offset.
Suyanto, Asep Jihad. 2013. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Erlangga.
Zhang. 2014. School of Management, Huazhong University of Science and Technology.
Zaman. 2013. Graduate School of Business, Al-Khair University, AJK, Pakistan Agriculture Research Council
HQ, Islamabad.
PENGARUH MOTIVASI DAN KOMPETENSI PROFESIONAL TERHADAP KINERJA GURU
DIMODERASI KOMITMEN ORGANISASIONAL
Sunarto
73
Download