laporan interconnectedness grup korporasi

advertisement
SURVEILLANCE GRUP KORPORASI
Seminar Sehari dan Executive Round Table
Konglomerasi Jasa Keuangan di Indonesia
JAKARTA, 13 Januari 2016
2
Latar Belakang
- Keuangan
Stabilitas Sistem
PBI No.16/11/PBI/2014
-
Tentang Pengaturan dan Pengawasan Makroprudensial
Tanggal 1 Juli 2014
Sistem
Pembayaran
Moneter
Pengaturan dan Pengawasan Makroprudensial
Mencegah dan
mengurangi risiko
sistemik
Makroprudensial
Undang Undang No.21 Tahun 2011
Tentang Otoritas Jasa Keuangan
Mendorong fungsi
intermediasi yang
seimbang dan
berkualitas
Meningkatkan
efisiensi sistem
keuangan dan akses
keuangan
Pengawasan Konglomerasi / Grup Korporasi
Pengawasan Konglomerasi Keuangan berdasarkan berdasarkan POJK No. 18/POJK.03/2014
tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.
PENGGUNA DANA
Grup
Korporasi
Large, Complex,
Interconnected
SUMBER DANA
DOMESTIK :
Lembaga Keuangan dan
Pasar Keuangan
Potensi
Risiko Sistemik
Korporasi
Keuangan
Korporasi Non
Keuangan
LUAR NEGERI :
Lembaga Keuangan dan
Pasar Keuangan
3
4
Peran Grup Korporasi dalam Stabilitas Sistem
Terdapat interconnectedness yang kuat antara grup korporasi dengan sistem keuangan
Keuangan
Ketidakstabilan pada grup korporasi akan berdampak pada sistem keuangan
Sistem Keuangan
Bank
Besar
BANK
Grup Korporasi
Risiko Grup Korporasi terhadap Sistem Keuangan
1 Market Risk (Nilai Tukar)
BANK
Grup Bank
Utama
BANK
PP
ULN
unhedged
Depresiasi
Rupiah
ULN Default
Rating
Obligasi ↓
Pada Sep’97, ULN Indonesia USD133,3 Miliar,
ULN Korporasi USD 65,6 Miliar (49,21% ULN Indonesia).
Interconnectedness
Survey Goldman, Sachs & Co.
Pasar
Modal
IKNB
- PP
- Lainnya
• >40% utangnya merupakan ULN
• 50%-nya fully unhedged
• 50% lain, hedged <50% hutang
2 Credit Risk (Default Risk)
Utang Luar
Negeri
Risiko Kredit
Repayment
Capacity ↓
Hutang USD 100 juta
Awal Juli 1997  Rp 243 Miliar
Akhir 1997  Rp 500 Miliar
Okt 2015
• ULN Indonesia
USD 304,12 miliar
• ULN Swasta
USD 167,50 miliar
Mitigasi Risiko Grup Korporasi
1 Penyaluran kredit secara berlebihan dari Bank kepada pihak terafiliasi di suatu Grup Korporasi
PBI No.7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum
 Seluruh portofolio Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dengan Bank ditetapkan paling tinggi 10% (sepuluh
perseratus) dari Modal Bank
 Penyediaan Dana kepada 1 (satu) Peminjam yang bukan merupakan Pihak Terkait ditetapkan paling tinggi 20%
(dua puluh perseratus) dari Modal Bank.
 Penyediaan Dana kepada 1 (satu) kelompok Peminjam yang bukan merupakan Pihak Terkait ditetapkan paling
tinggi 25% (dua puluh lima perseratus) dari Modal Bank.
2 Utang Luar Negeri dalam jumlah besar dan tidak dilakukan lindung nilai (hedging)
PBI No. 16/21/PBI/2014 tentang Penerapan Prinsip Kehati-hatian dalam Pengelolaan Utang Luar
Negeri Korporasi Non Bank
Korporasi Nonbank yang memiliki ULN dalam Valuta Asing wajib memenuhi Rasio Lindung Nilai dengan melakukan
transaksi Lindung Nilai Valuta Asing terhadap Rupiah minimum 25% dari :
 selisih negatif antara Aset Valuta Asing dan Kewajiban Valuta Asing, yang akan jatuh waktu sampai dengan 3
(tiga) bulan ke depan sejak akhir triwulan; dan
 selisih negatif antara Aset Valuta Asing dan Kewajiban Valuta Asing, yang akan jatuh waktu lebih dari 3 (tiga)
bulan sampai dengan 6 (enam) bulan ke depan sejak akhir triwulan
PBI No. 7/1/PBI/2005 tentang Pinjaman Luar Negeri Bank
PBI No. 5/13/PBI/2003 tentang Posisi Devisa Neto bagi Bank Umum
5
6
Tantangan & Hal-Hal yang Dilakukan
TANTANGAN
Keterbatasan Data:
1
Data korporasi non listed terbatas.
2
Data dari hasil survey tidak optimal, karena respond rate rendah / responden tidak
mengisi lengkap).
HAL YANG DILAKUKAN
BI
PBI No.16/21/PBI/2014 tentang Penerapan Prinsip Kehati-hatian
dalam Pengelolaan Utang Luar Negeri Korporasi Nonbank
TUJUAN
Memitigasi berbagai risiko yang ditimbulkan oleh ULN swasta,
khususnya korporasi nonbank, yang dalam beberapa tahun
terakhir jumlahnya meningkat sangat pesat.
Pemberlakuan Kewajiban
Pemenuhan:
1 Jan 2015 s.d.
31 Des 2015
1 Jan 2016 s.d.
31 Des 2016
Rasio Lindung Nilai
<3 bulan: 20%
3 s.d. 6 bulan:
20%
<3 bulan: 25%
3 s.d. 6 bulan: 25%
Rasio Likuiditas
<3 bln : 50%
<3 bln : 70%
Peringkat Utang
Sejak
1 Jan 2017
Wajib
Transaksi Lindung Nilai
dalam rangka pemenuhan
Kewajiban Rasio Lindung
Nilai
Tidak harus dengan perbankan di
Indonesia
Harus dengan
perbankan di
Indonesia
Penerapan Sanksi
Administratif
Mulai tw IV
Sudah
diterapkan
Sumber:
FAQ PBI No. 16/21/PBI/2014 tentang Penerapan Prinsip Kehati-hatian dalam Pengelolaan ULN Korporasi
Non Bank.
7
Kesimpulan
PENGAWASAN
MAKROPRUDENSIAL
STABILITAS
SISTEM
KEUANGAN
GRUP KORPORASI
8
Download