Mantan Presiden Filipina Corazon Aquino Meninggal Dunia

advertisement
Mantan Presiden Filipina Corazon Aquino Meninggal Dunia
Sabtu, 01 Agustus 2009 07:00
Manila – Mantan Presiden Filipina Corazon Aquino meninggal dunia pada hari Sabtu (1/8) dini
hari. Perempuan yang biasa disapa Cory dan terkenal dengan aksi "people’s power" untuk
menggulingkan diktator Ferdinand Marcos itu meninggal di usia 76 tahun.
Anak Cory, Senator Benigno Aquino mengatakan ibunya meninggal dunia pada pukul 3.18 dini
hari (waktu setempat) karena kanker usus besar. Cory telah didiagnosa menderita kanker usur
besar sejak bulan Maret 2008. Menurut Benigno, kanker telah menyebar ke seluruh organ dan
kondisi mendiang terlalu lemah untuk menjalan kemoterapi.
Presiden Filipina, Gloria Macapagal Arroyo, yang sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke
AS memberikan pernyataan, "Seluruh negeri berduka atas wafatnya Aquino." Presiden Arroyo
mengumumkan masa berkabung nasional dan akan melaksanakan upacara pemakaman
kenegaraan untuk sang mendiang.
Presiden Perempuan Pertama di Asia
Pemilik nama lengkap Maria Corazon Sumulong Cojuangco Aquino ini lahir 25 Januari 1933.
Dia merupakan istri tokoh oposisi Filipina, Benigno Servillano Aquino.
Cory menjadi presiden perempuan pertama di Asia yang berkuasa pada tahun 1986 hingga
tahun 1992 setelah menggulingkan Presiden Ferdinand Marcos dalam revolusi massa yang
dikenal dengan sebutan "People's Power".
Dia memimpin gerakan "People's Power" setelah suaminya ditembak mati di bandar udara
Manila, ketika kembali dari pengasingannya di Amerika Serikat. Salah satu momen terpenting
yang terekam media internasional terjadi saat Corazon Aquino menyeru agar warga Filipina
memberikan suara untuk kubu oposisi dalam pemilihan dadakan tahun 1986.
1/2
Mantan Presiden Filipina Corazon Aquino Meninggal Dunia
Sabtu, 01 Agustus 2009 07:00
Setelah Presiden Ferdinand Marcos menyatakan diri menang, kubu oposisi menuding dia
mencurangi pemilihan. Tank-tank militer kemudian muncul di jalan-jalan ibukota Manila, dan
memicu kekhawatiran akan terjadi perang saudara.
Sementara massa rakyat dan perwira tinggi militer yang menyatakan dukungan terus
bertambah, Corazon Aquino akhirnya menjadi presiden menggantikan Marcos. Meski dikritik
gagal menerapkan reformasi ekonomi, dia dikenang berkat revolusi yang menumbangkan
pemerintahan diktator Ferdinand Marcos.
(tim adangdaradjatun.com/dari berbagai sumber)
2/2
Download