laporan praktek kerja profesi - USU Institutional Repository

advertisement
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI
APOTEK KIMIA FARMA 255 MEDAN
SONI MARLISE, S.Si
063202033
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI
APOTEK KIMIA FARMA 225 MEDAN
Disusun Oleh:
SONI MARLISE, S.Si
063202033
APOTEK KIMIA FARMA 255 MEDAN
Pembimbing,
Drs. Ferry Syahroni, Apt
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dekan,
Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt
Nip: 131 283 716
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT,atas rahmat
dan karunia-Nya sehinggah penulis dapat menyelesaikan Latihan Kerja Propesi
Apoteker di Apotik Kimia Farma No 255 Jl. Sisingamangaraja Medan dan sampai
selesainya menyusun laporan ini.
Latihan Kerja Profesi ini merupakan salah satu program pendidikan
ditingkat Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan dalam
menyelesaikan studinya.Selesainya Latihan Kerja Profesi ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan
hati mengucapkan terima kasih yang tulus ikhlas kepada:
1. Bapak Drs. Hendra Farma Johar, M.Si, Apt.,selaku Bisnis Manager PT.
Kimia
Farma Apotik untuk wilayah Sumatera Utara yang telah
memberikan izin dan
fasilitas kepada penulis untuk melaksanakan Latihan
Kerja Profesi.
2. Bapak Drs. Ferry Syahroni Apt, selaku pembimbing yang telah banyak
memberi
arahan dan bimbingan kepada penulis selama melaksanakan
Latihan Kerja Profesi
dan proses penyusunan laporan ini.
3. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt, Selaku Dekan Fakultas
Farmasi
selaku
Universitas Sumatera Medan dan Bapak Drs. Wiryanto, M.S. Apt,
koordinator Program Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas
Sumatera
Utara medan.
4. Segenap Karyawan/ti Apotik Kimia farma-255 yang telah banyak
membantu
penulis selama melaksanakan Latihan Kerja Profesi. Semoga
Allah SWT
membalas budi baik Bapak/Ibu semua dengan balasan yang
berlipat ganda.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
Penulis menyadari akan kekurangan dalam penyusunan laporan ini, Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat
memberi manfaat bagi ilmu pengetahuan,khususnya dibidang farmasi.
Medan, Juli 2007
Penulis
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL
..............................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................
ii
KATA PENGANTAR .........................................................................
iii
DAFTAR ISI ........................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................
vii
DAFTAR TABEL ...............................................................................
viii
BAB
I
KIMIA FARMA .......................................................................
1
1.1. Sejarah Kimia Farma .........................................................
1
1.2. Bisnis Kimia Farma ...........................................................
1
1.2.1. Holding.........................................................................
1
1.2.2. Anak Perusahaan..........................................................
5
1.3. P.T. Kimia Farma Apotek Bisnis Manajer Medan ..............
II
8
1.3.1. Bisnis Manager.............................................................
8
1.3.2. Store Manager Apotek Kimia Farma...........................
8
1.4. Kimia Farma 255 Simpang Limun Medan...........................
9
MERCHANDISING....................................................................
10
2.1. Pengertian Merchandising ....................................... ...........
10
2.1.1. Prinsip Umum Merchandising....................................... 11
2.2. Perencanaan Merchandise... ....................... .........................
12
2.3. Lokasi ............................... ....................................... ........ ..
13
2.3.1. Jenis-jenis Lokasi .....................................................
15
2.4. Penetapan Harga........ ......... ....... .. ...................................... 15
2.5. Tehnik Menarik Pelanggan Melalui Strategi Merchandising. 16
2.6 Kriteria Barang Dan Posisi Pajangan...................................... 18
2.7
Atmosfer dalam Gerai............................................................. 19
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
2.8. Penyajian Merchandise..........................................................
19
2.9. Ritaail Service.......................................................................... 20
2.9.1 Jenis-Jenis Pelayanan....................................................
20
2.10. Periklanan dan Promosi.......................................................... 21
2.11. Teori Komunikasi...................................................................
III
21
PELAYANAN RESEP DAN SWAMEDIKASI........................
22
3.1. Pelayanan Resep.......................................................................
22
3.2. Pelayanan Swamedikasi...........................................................
38
IV
PEMBAHASAN ............................................................................
48
V
KESIMPULAN DAN SARAN
49
...................................................
5.1. Kesimpulan............................................................................
49
5.2. Saran........................................................................................
49
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
50
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Diagram Perencanaan Merchandise..................................................12
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Spesialite Obat pada resep 1 ...............................................
23
Tabel 2. Spesialite Obat pada resep 2 ...............................................
27
Tabel 3. Spesialite Obat pada resep 3 ...............................................
30
Tabel 4. Spesialite Obat pada resep 4 ...............................................
33
Tabel 5. Spesialite Obat pada resep 5 ...............................................
36
Tabel 6. Spesialite Obat pada kasus 1 ...............................................
38
Tabel 7. Spesialite Obat pada kasus 2 ...............................................
39
Tabel 8. Spesialite Obat pada kasus 3 ...............................................
40
Tabel 9. Spesialite Obat pada kasus 4 ...............................................
41
Tabel. 10. Spesialite Obat pada kasus 5 ..............................................
42
Tabel 11. Spesialite Obat pada kasus 6 ..............................................
43
Tabel 12. Spesialite Obat pada kasus 7 ..............................................
44
Tabel 13. Spesialite Obat pada kasus 8 ..............................................
45
Tabel 14. Spesialite Obat pada kasus 9 ..............................................
46
Tabel 15. Spesialite Obat pada kasus 10 ............................................
47
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
BAB I
KIMIA FARMA
1.1
Sejarah Kimia Farma
Kimia Farma merupakan pioneer dalam industri farmasi Indonesia.
Cika bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV
Chemicalien Handle Rathkamp & Co, perusahaan farmasi pertama di Hindia
Timur didirikan. Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi bekas perusahaanperusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah
perusahaan farmasi menjadi PNF Bhinneka Kimia Farma. Selanjutnya pada
tanggal 16 Agustus 1971 bentuk hukumnya diubah menjadi Perseroan
Terbatas, menjadi PT Kimia Farma (Persero). Sejak tanggal 4 juli 2001
Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya.
Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan
nama yang identik dengan mutu, saat ini Kimia Farma telah berkembang
menjadi sebuah perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang
kian memainkan peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan
bangsa dan masyarakat.
1.2 Bisnis Kimia Farma
1.2.1 Holding
PT Kimia Farma Tbk
Dibentuk : 16 Agustus 1971
Jalur Usaha : Pelayanan Kesehatan.
Sebagai perusahaan publik sekaligus BUMN, Kimia Farma
berkomitment penuh untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik
sebagai suatu kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana diamanatkan
Undang-Undang No. 19/2003 tentang BUMN.
PT. Kimia Farma Tbk, merupakan sebuah perusahaan pelayanan
kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir yaitu : industri,
marketing, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
Budaya perusahaan mengandung tiga nilai utama :
1. Profesionalisme
Profesionalisme merupakan nilai intelektual yang terwujud dalam
bekerja lebih giat, cerdik dan kreatif serta jeli mengamati dan
memanfaatkan peluang bisnis. Senantiasa meningkatkan pengetahuan
dan
keterampilan
untuk
diterapkan
secara
profesional
dalam
melaksanakan tugas menjadi komitmen untuk mencapai hasil tersebut.
2. Integritas
Totalitas dalam berkarya adalah budaya kerja kami, integritas
merupakan nilai spiritual yang mempunyai makna kepercayaan,
menekankan integritas sebagai landasan utama dalam menerapkan
totalitas kerja dengan didukung ketulusan hati dan semangat untuk
mempersembahkan yang terbaik bagi kesehatan masyarakat.
3. Kerja Sama
Kerja sama merupakan nilai emosional yang melandasi semangat
kerja sama melalui keterbukaan dan kepercayaan, serta mensinergikan
kemampuan tiap individu untuk saling melengkapi dalam membangun
tim yang tangguh untuk mencapai sukses.
A. Pabrik (Industri Farmasi)
Dengan dukungan kuat Riset & Pengembangan, segmen usaha yang
dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat
tradisional, yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak
nabati. Lima fasilitas produksi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia
merupakan tulang punggung dari segmen industri.
Plant Jakarta memproduksi sediaan tablet, tablet salut, kapsul, sirop
kering, suspensi/sirop, tetes mata, krim, antibiotika dan injeksi. Unit ini
merupakan satu-satunya pabrik obat di Indonesia yang mendapat tugas dari
pemerintah untuk memproduksi obat golongan narkotika. Industri formulasi
ini telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)
dan ISO-9001.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
Plant Bandung memproduksi bahan baku kina dan turunanturunanya, rifampisin, obat asli indonesia dan alat kontrasepsi dalam rahim
(AKDR). Unit produksi ini telah mendapat US-FDA Approval. Selain itu,
Plant Bandung juga memproduksi tablet, sirop, serbuk, dan produk
kontrasepsi Pil Keluarga
Berencana. Unit produksi ini telah menerima
sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan ISO-9002.
Plant Semarang mengkhususkan diri pada minyak jarak, minyak
nabati (bedak). Untuk menjamin kualitas produksi, unit ini secara konsisten
menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001 serta telah memperoleh
sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan US-FDA Approval.
Plant Watudakon di Jawa Timur merupakan satu-satunya pabrik yang
mengolah tambang yodium di Indonesia. Unit ini memproduksi yodium dan
garam-garamnya, bahan baku ferro sulfat sebagai bahan utama pembuatan
tablet besi untuk obat tambah darah, dan kapsul lunak ”Yodiol” yang
merupakan obat pilihan untuk pencegahan gondok. Plant Watudakon juga
mempunyai fasilitas produksi formulasi seperti tablet, tablet salut, kapsul
lunak, salep, sirop, dan cairan obat luar/dalam. Unit ini telah memperoleh
sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), ISO-9002 dan ISO14001.
Plant Tanjung Morawa di Medan, Sumatera Utara, dikhususkan
untuk memasok kebutuhan obat di wilayah sumatera. Produk yang
dihasilkan oleh pabrik yang telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan
Obat yang Baik (CPOB), ISO-4002 dan ISO-14001 ini meliputi tablet,
krim, kapsul lunak, salep, sirop dan cairan obat luar/dalam.
B. Laboratorium Klinik
Sejak tahun 2004 Kimia Farma mencanangkan perubahan arah
bisnis dari perusahaan farmasi menjadi perusahaan pelayanaan kesehatan.
Perubahan paradigma ini untuk mengantisipasi munculnya kesadaran baru
di masyarakat, dari mengobati penyakit dan mengelola penyakit menjadi
mencegah penyakit dan mengelola kesehatan. Oleh sebab itu Kimia Farma
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
melakukan pengembangan usaha baru yang meliputi Laboratorium Klinik
dan Klinik Kesehatan.
Menangkap peluang dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya arti kesehatan, pembentukan unit usaha baru ini terutama
ditujukan untuk memberikan layanan pemeriksaan Laboratorium Klinik dan
Pemeriksaan Mikrobiologi Industri.
Layanan yang diberikan, yaitu :
™
Pemeriksaan Atas Permintaan Sendiri (APS)
™
Pemeriksaan Atas Permintaan Dokter (APD)
™
Medical Check Up
™
Pemeriksaan Mikrobiologi Industri
™
Pemeriksan Rujukan
C. Klinik
Sebagai salah satu upaya mewujudkan visi perusahaan menjadi
Healthcare Company, maka Kimia Farma merintis Infrastruktur bisnisnya
memasuki usaha jaringan penyedia layanan kesehatan (klinik kesehatan)
yang terpadu dan terintegrasi dengan membangun sistem informasi yang
mendukung.
Klinik Kesehatan Kimia Farma dengan konsep one stop healthcare
services menyediakan layanan klinik dokter yang didukung dengan layanan
pemeriksan kesehatan (laboratorium), layanan farmasi (apotek) dan layanan
pendukung lainnya.
Jasa layanan kesehatan yang akan diberikan meliputi konsultasi,
pemeriksaan kesehatan dan pengobatan layanan medical check up dan
untuk perorangan dan perusahaan, serta perencanaan administrasi pelayanan
kesehatan dan pengelolaan medical record untuk karyawan.
Layanan tersebut diatas juga akan diupgrade sesuai dangan
kebutuhan konsumen melalui layanan care service. Klinik Kimia Farma ke
depan dihadirkan oleh perusahaan sebagai suatu solusi total kesehatan.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
1.2.2 Anak Perusahaan
A. PT. Kimia Farma Trading and Distribution
Dibentuk : 4 Januari 2003
Jalur usaha : Distribusi Obat dan Alat Kesehatan
PT Kimia Farma Trading & Distribution, sebagai anak perusahaan
dari PT. Kimia Farma (persero) Tbk. Kimia Farma Traiding & Distribution
(KFTD) sebelumnya merupakan divisi yang bergerak dibidang yang sama,
yaitu perdagangan dan distribusi. Oleh karena itu pengalamannya bukan
baru satu tahun, tetapi sama dengan umur PT. Kimia Farma (Persero) Tbk
sendiri. Hampir sepanjang sejarahnya sejak sebagai Divisi PBF, perusahaan
lebih menonjol dalam bidang perdagangan, terlihat dari data tahun ketahun,
komposisi penjualan kepada institusi baik melalui tender atau langsung,
lebih dominan dari pada penjualan reguler, yang mencerminkan kepada
bisnis distribusi.
Disamping itu dimasa yang lalu, divisi/SBU PBF ini terfokus lebih
banyak menyalurkan atau menjadi keagenan dari produk perusahaan induk,
yaitu produk Kimia Farma sebagai satu satunya prinsipal. Setelah lahir
menjadi anak perusahaan, serta melihat kondisi kedepan, perusahaan telah
bertekad untuk merubah visi, tidak lagi hanya menyalurkan produk dari
perusahaan induk, tetapi akan menyalurkan produk-produk prinsipal lain.
Oleh karenanya perusahaan telah merubah visinya akan menjadi perusahaan
distributor pilihan utama bagi prinsipal. Visi ini mengandung arti kedepan
perusahaan akan lebih fokus kepada penjualan reguler, tanpa meninggalkan
penjualan kepada institusi/tender dan menjadi perusahaan distribusi multi
prinsipal.
Jalur Usaha :
1. Jasa pelayanan distribusi produk Prinsipal Kimia Farma dan prinsipal
Non Kimia Farma serta Non Prinsipal terdiri dari :
™
Consumer Health Product :
- OTC Chemical
- OTC Herbal
- Kosmetik
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
- Body Care
- Food Supplement
™
Ethical
™
Generik
™
Lisensi
™
Narkotika
™
Kontrasepsi
™
Bahan Baku
™
Alat Kesehatan
™
Consumer Goods
2. Jasa Perdagangan atau Trading
PT. Kimia Farma Trading & Distribution, memiliki 41 cabang yang
mendistribusikan obat-obatan dan alat-alat kesehatan, baik yang
diproduksi sendiri maupun yang diproduksi oleh pihak ketiga. Dalam
operasionalnya didukung dengan fasilitas pergudangan yang besar dan
peralatan yang efisien serta armada transportasi yang terintegrasi dengan
sistem informasi untuk mendukung kelancaran pengiriman barang ke
seluruh Indonesia.
B. PT Kimia Farma Apotek
Dibentuk : 4 Januari 2003
Jalur Usaha : Farmasi
PT. Kimia Farma Apotek mengelola sebanyak 320 Apotek yang
tersebar diseluruh tanah air, yang memimpin pasar dibidang perapotekan
dengan penguasaan pasar sebesar 19% dari total penjualan apotek di seluruh
Indonesia.
Apotek kimia Farma melayani penjualan langsung dan melayani
resep dokter dan menyediakan pelayanan lain, misalnya praktek dokter,
optik, dan pelayanan OTC (swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat.
Apotek Kimia Farma dipimpin oleh tenaga Apoteker yang bekerja full timer
sehingga dapat melayani informasi obat dengan baik.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
Penambahan jumlah apotek merupakan bagian dari strategi
perusahaan dalam memanfaatkan momentum pasar bebas AFTA, dimana
pihak yang memiliki jaringan luas seperti Kimia Farma akan diuntungkan.
PT. Kimia Farma Apotek, adalah anak perusahaan yang dibentuk
oleh Kimia Farma untuk mengelola Apotek-apotek milik perusahaan yang
ada, dalam upaya meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar
penjualan konsolidasi PT. Kimia Farma Tbk.
Apotek kimia farma yang ada di Indonesia :
No.
Provinsi
No.
Provinsi
1.
Bali
16.
Kepulauan Bangka Belitung
2.
Banten
17.
Lampung
3.
Bengkulu
18.
Maluku
4.
DIY
19.
Maluku Utara
5.
DKI
20.
Nanggroe Aceh Darusalam
6.
Gorontalo
21.
NTB
7.
Irian Jaya
22.
NTT
8.
Jambi
23.
Riau
9.
Jawa Barat
24.
Sulawesi Selatan
10.
Jawa Tengah
25.
Sulawesi Tengah
11.
Jawa Timur
26.
Sulawesi Tenggara
12.
Kalimantan Barat
27.
Sulawesi Utara
13.
Kalimantan Selatan
28.
Sumatera Barat
14.
Kalimantan Tengah
29.
Sumatera Selatan
15.
Kalimantan Timur
30.
Sumatera Utara
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
1.3
PT . Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Medan
1.3.1. Bisnis Manager
A. Visi dan Misi
Visi : Menjadikan apotek di Medan berdaya saing di pasar global
Misi :
•
Menyediakan,
mengadakan
dan
menyalurkan
sediaan
farmasi, alat kesehatan lainnya, yang berkualitas dan bernilai
tambah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
•
Mengembangkan bisnis farmasi dan jasa kesehatan lainnya
untuk meningkatkan nilai apotek saham tanpa meninggalkan
prinsip Good Corporate Governance.
•
Mengembangkan SDM untuk meningkatkan kompetensi dan
komitmen
serta
berperan
aktif
dalam
pengembangan
perapotekan nasional.
1.3.2. Store Manager Apotik Kimia Farma
Apotik Kimia Farma Medan memiliki 20 store yang tersebar
diseluruh sumatera yaitu :
1. Kimia Farma 2 R.S. Inalum
2. Kimia Farma 14 R.S. Pirngadi
3. Kimia Farma 27 Palang merah ( pusat)
4. Kimia Farma 27 M3 Palang merah
5. Kimia Farma 28 Belawan
6. Kimia Farma 29 P. Siantar 1
7. Kimia Farma 30 Tebing Tinggi
8. Kimia Farma 39 Sei Kambing
9. Kimia Farma 41 Kaban Jahe
10. Kimia Farma 54 R.S. Rantau Prapat
11. Kimia Farma 84 Tanjung Balai
12. Kimia Farma 85 P. Siantar 2
13. Kimia Farma 90 Kisaran
14. Kimia Farma 106 Aksara
15. Kimia Farma 107 Gatot Subroto 72 C
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
16. Kimia Farma 160 Setia Budi
17. Kimia Farma 162 Pematang Siantar 3
18. Kimia Farma 255 Sisingamangaraja Medan
19. Kimia Farma Basri
20. Kimia Farma R.S. Pelengkap.
21. Kimia Farma 9 Sidempuan
22. Kimia Farma 98 Rantau Prapat
23. Kimia Farma 256 Binjai.
1.4. Kimia Farma 255 Simpang Limun Medan
Letak Apotek Kimia Farma 255 berada didaerah yang strategis,
karena terletak didaerah arus lalu lintas dua arah, mudah dijangkau
kendaraan, terletak dekat pusat perbelanjaan dan rumah penduduk, rumah
sakit, serta praketk dokter. Apotek
Apotek Kimia Farma 255 juga didukung dengan praktek dokter in
house seperti praktek dokter umum dan dokter ASKES.
Apotek Kimia Farma 255 merupakan apotek pelayanan yang dalam
pengelolaannya dipimpin seorang apoteker dan empat orang karyawan yang
terdiri dari dua orang asisten apoteker dan dua orang petugas penjualan
bebas dan sekaligus kasir. Apotek Kimia Farma 255 merupakan apotek tipe
3M (Medical Mini Market) yang melayani penjualan obat – obat bebas,
kosmetik, obat tradisional dan alat kesehatan. Apotek Kimia Farma 255
juga menyediakan pelayanan resep tunai dan resep kredit seperti resep
kredit dari PLN.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
BAB II
MERCHANDISING
2.1. Pengertian
Merchandising adalah kegiatan pengadaan barang yang sesuai dengan
bisnis yang di jalani toko untuk di sediakan dalam toko dalam jumlah, waktu
dan harga yang sesuai sasaran perusahaan ritel.
Produk-produk yang dijual peritel dalam gerainya (tempat pembelian
barang dan jasa) disebut merchandise. Merchandise yang akan dijual penting
dipilih dengan benar karena merchandise adalah menentukan kesuksesan bagi
pengecer.
Manajemen
atau
pengelolaan
merchandise
berkaitan
dengan
pembelian atau pembelanjaan, penanganan, dan keuangannya.
Hal-hal yang berhubungan dengan manajemen merchandise adalah:
1. Target market
Untuk pengelolaan merchandise yang optimal, maka pertanyaan pertama
yang perlu dijawab, yaitu siapa konsumen yang hendak dituju. Jawaban
pertanyaan biasanya bervariasi dari ragam segmen berdasarkan usia, kelas
sosial, perilaku, status dan gaya hidup. Selain segmen, motivasi konsumen
penting diketahui. Keinginan konsumen atas keragaman barang membuat
peritel perlu menyiapkan variasi kategori produk.
2. Jenis gerai
Pengadaan dan persedian merchandise disesuaikan dengan jenis
gerai.Misalnya department store akan memiliki keragaman kategori dan
kualitas produk yang ditawarkan banyak dan masing-masing lengkap
dengan itemnya.Kualitas barang yang ditawarkan bervariasi dari yang ratarata
hingga
yang
berkelas.Gerai
lain
seperti
supermarket
juga
menawarkan kategori produk yang beragam dan masing-masingdengan
banyak item yang kualitasnya kelas menengah.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
3. Lokasi dimana gerai berada
Lokasi gerai turut mempengaruhi macam produk yang dijual.Perumahan
kelas menengah mempunyai selera dan kebiasaan belanja yang berbeda
dari perumahan kelas atas atau kelas bawah.
4. Value chain
Paritel kecil yang bergabung dalam suatu kelompok memiliki peluang
lebih baik dibandingkan paritel kecil lain yang mandiri,yaitu jaminan
penyediaan barang secara berkesinambungan.
5. Kemampuan pemasok
Kemampuan pemasok mengirim barang akan mempengaruhi jenis barang
yang dijual peritel. Pemasok yang ideal adalah yang mampu mengirim
barang sesuai jumlah, jenis, harga dan harga yang diminta peritel.
6. Biaya
Biaya pembelian barang dari pemasok akan menjadi komponen harga
pokok penjualan peritel.
7. Kecenderungan mode produk
Antisipasi atas perubahan fitur produk perlu dimiliki oleh paritel dengan
membaca kecenderungan pasar atau pembeli.
2.1.1. Prinsip umum merchandising
Secara umum merchandising berfungsi sebagai berikut:
1. Menolong pelanggan mengelompokan barang dengan logika urutan
dari suatu visualisasi (signed, petunjuk arah, warna, ukuran dan
jenis). Pelanggan akan lebih mudah menemukan barang yang
dibutuhkan.
2. Menarik perhatian pelanggan, dengan pajangan yang sesuai dengan
prinsip visualisasi warna,ukuran dan keselarasan interior, pelanggan
cendrung tertarikdengan apa yang dilihatnya.
3. Membangkitkan perasaan pelanggan, melalui visual, sentuhan dan
aroma, pelanggan dapat merasakan barang yang ada secara
langsung.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
4. Menstilasi ketertarikan pada produk, ini dapat terjadi melalui
kemasan, informasi atau selebaran dalam toko.
5. Menolong pelanggan untuk segera membuat keputusan.
6. Mempunyai stok di rak barang-barang yang fast moving.
7. Menjaga keamanan stok. Dengan merchandise yang dipajang rapi
keamanan barang akan lebih terjaga.
2.2. Perencanaan merchandise
Ada hal-hal yang harus dipertimbangkan yang menyangkut aspek
peramalan, inovasi, ragam produik, merek dan timing sortasi lokasi. Dapat
dilihat pada gambar 1.
Inovasi
Peramalan
Assortment
Perencanaan
Merchandise
Timing & Lokasi
Merek
Gambar 1. Diagram Perencanaan Merchandise
Keterangan :
− Peramalan merupakan jumlah barang yang hendak disediakan peritel
dalam gerainya terkait dengan rencana penjualan dalam jangka setahun.
− Inovasi merupakan hal-hal baru baik dalam hal cara pakai, fitur,
penggunaan atau barang itu sendiri.
− Assortment (keragaman) produk merupakan keanekaragaman produk,
dibagi atas 2 bagian:lebar dan dalam.
− Merek perubahan nama atau identitas suatu produk.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
− Timing dan lokasi, mencakup saat kapan barang ditrima dari masingmasing pemasok, disimpan dimana, disimpan secara bagaimana dan
sebagainya.
Hal hal yang perlu diperhatiakn dalam merchandise antara lain :
− Dapat melakukan pesanan dan menerima kiriman pesanan.
− Meminimalkan batas waktu antara saat pesanan dan saat menerima barang.
− Mengkoordinasikan pengiriman barang.
− Cukup persediaan untuk memenuhi permintaan konsumen.
− Menempatkan barang diruang gerai secara efisien.
− Segera memenuhi permintaan konsumen secara efisien dan memuaskan.
− Bekerja sama dengan pihak-pihak lain dalam mata rantai pemasok.
− Menerima keluhan pembeli meminimalisir produk yang rusak.
2.3. Lokasi
Bagi bisnis ritel, lokasi yang strategis sangat menentukan kesuksesan
bagi pemasaran ritel. Beberapa hal yang secara umum dapat mempengaruhi
kelangsungan bisnis ritel terutama dalam hal menciptakan kepadatan
pengunjung untuk membeli diantaranya adalah :
1. Kemudahan transportasi untuk mencapai lokasi
Pebisnis ritel yang tidak memperhatikan aspek kemudahan untuk
mencapai lokasi akan ditinggalkan oleh pelanggan. Sebagai pebisnis ritel
kita harus biasa menganalisa secara cemat prospek arus lalu lintas yang
melewati lokasi toko kita. Kita harus bisa memilih lokasi yang lebih
memungkinkan pelanggan datang dengan nyaman dan mydah seperti
kemudahan jalan (tidak berbelit-belit) serta banyaknya kendaraan umum
yang menuju lokasi toko kita.
2. Kenyamanan dan keamanan parkir kendaraan.
3. Kelengkapan.
Ini merupakan konsep one stop shopping, artinya menyediakan segala
kebutuhan pelanggan secara lengkap. Dengan kelengkapan ini, pelanggan
akan sangat terbantu khususnya dalam hal kemudahan dan efsiennya
belanja.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
4. Daur hidup lokasi
Dalam memilih dan menetapkan lokasi, pertimbangkanlah secara cermat
daur hidup sebuah bisnis ritel. Persiapkanlah segala konsekuensinya untuk
memilih tempat agar tetap bertahan dan sukses.
Selain itu juga sebelum suatu toko didirikan, langkah pertama adalah
mempelajari suatu area investasi yang ditanamkan dapat menguntungkan.
Suatu wilayah yang berpenduduk padat dan berpenghasilan cukup besar
adalah area perdagangan yang menarik banyak peritel.
Faktor-faktor dalam mengevaluasi area perdagangan ritel, yaitu:
1. Besarnya populasi karakteristiknya
Meliputi jumlah penduduk dan kepadatan,usia, perkerjaan dan tingkat
kepadatan masyarakat pada suatu wilayah.
2. Kedekatan dengan sumber pemasok
Pemasok mempunyai pengaruh pada peritel dalam hal kecepatan
penyediaan produk, kualitas produk yang terjaga dan biaya pengiriman.
3. Basis ekonomi
Basis ekonomi adalah industri daerah setempat, potensi pertumbuhan,
fluktuasi karena musiman dan fasilitas keuangan.
4. Ketersediaan tenaga kerja
Tenaga kerja perlu diperhatikan pada semua tingkat, yaitu dari tingkat
administratif dan lapangan hingga manager.
5. Situasi
Penting mengenali jumlah dan ukuran para peritel disuatu wilayah. Jika
banyak pihak membuka gerai ritel dengan asumsi merebut pasar sebesarbesarnya, maka kemungkinan yang terjadi adalah kejenuhan pasar, yaitu
terlalu banyak peritel di bandingkan total belanja konsumen.
Studi tentang pesaing akan menunjukan peta kekuatan dan kelemahan
masing-masing peritel. Sumber daya keuangan, tenaga kerja, pemasok,
kualitas, keragaman produk dan kualitas pelayanan akan membuatnya
menjadi pesaing yang tangguh atau sedang-sedang saja.
6. Fasilitas promosi
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
Adanya media masa seperti surat kabar dan radio akan memfasilitasi
kegiatan promosi peritel.
7. Ketersediaan lokasi toko
Faktor bagi suatu area perdagangan dan hal-hal yang terkait dengan
lokasi adalah jumlah lokasi serta jenisnya, akses pada masing-masing
lokasi dan peluang kepemilikan.
8. Hukum dan peraturan
Hukum dan peraturan perlu diperhatikan khususnya jika terdapat
peraturan daerah yang tidak terdapat di wilayah ini.
2.3.1. Jenis-jenis lokasi
- Gerai tunggal adalah toko yang berdiri sendiri tanpa ada toko lain
didekatnya.
- Pertokoan adalah deretan toko yang berdiri tanpa melalui suatu
perencanaan terpadu.
- Central bisinnes district (CBD) adalah gerai yang berlokasi pada
wilayah yang padat perkantoran, dekat dengan fasilitas komersil
dan fasilitas sosial.
- Pusat belanja adalah gerai yang berada pada pusat perbelanjaan.
2.4.Penetapan harga
Penetapan harga merupakan hal yang paling sulit diantara unsur-unsur
dalam pemasaran ritel.
Harga adalah satu-satunya unsur yang mendatangkan laba bagi peritel
sedangkan unsur lain dalam bauran pemasaran menghabiskan biaya.
Penetapan harga oleh perusahaan besar pedagang eceran untuk 30.000
sampai 50.000 item produk adalah hal biasa. Bagi perusahan perdagangan
ritel yang baru berdiri, yang belum memiliki sistem ataupun orang yang
telah terampil dalam harga, satu-satunya cara adalah merekrut orang yang
telah ahli dalam hal harga dan sekaligus membeli sistem yang sesuai, yaitu
yang berkaitan dengan sistem teknologi informasi.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
Bagi peritel kecil, penetapan harga merchandise relatif mudah. Ada
dua faktor penting bagi mereka, yaitu besarnya laba yang akan diambil dan
faktor pesaing. Harga jual mereka adalah menambahkan besarnya laba yang
diinginkan pada biaya perolehan produk mereka. Sedangkan faktor pesaing
akan menjadi kendali atas berapa besaran laba yang diinginkan.
Peritel menengah apalagi peritel besar menghadapi lebih banyak faktor
dari pada peritel kecil dalam menetapkan harga. Ada tiga pihak yang
menjadi dasar pertimbangan dalam penetapan harga oleh perusahaan
perdagangan ritel yaitu konsumen, dirinya sendiri dan pesaing. Peritel perlu
memperhatikan keinginan konsumen yaitu membayar harga yang sepadan
dengan nilai yang diperoleh, lalu keinginannya untuk mendapatkan laba
semaksimal mungkin dan faktor penetapan harga oleh pesaing.
Penetapan harga rendah, harga biasanya yaitu sama dengan harga ratarata pasar dan harga tinggi berkaitan erat dengan faktor-faktor merchandise
(yaitu ragam, fitur, nilai), lokasi, suasana gerai dan pelayanan.
Harga rendah sering kali dijadikan sebagai strategi. Strategi ini amat
efektif menarik pembeli karena harga rendah berarti penghematan. Harga
jual yang lebih rendah berarti marjin laba yang kecil. Jika dimaksudkan
untuk menarik pembeli dan ternyata jumlah pembeli bertambah maka
penurunan harga oleh peritel berhasil karena terkompensasi oleh penjualan
yang lebih tinggi.
Penetapan harga berkaitan dengan aspek-aspek seperti aspek laba,
pelanggan, pasar dan persaingan, pengadaan barang, citra kualitas merek
yang berbeda, hukum dan peraturan.
2.5.Tehnik menarik pelanggan melalui strategi merchandising
Untuk dapat menarik pelanggan, pertama tama yang harus dikerjakan
adalah mendeskripsikan segmen atau segmen pelanggan. Dengan demikian,
kita dapat memahami kebutuhan pelanggan.
Langkah berikutnya adalah menentukan jenis barang yang akan kita
tawarkan kepada pelanggan dan membangun citra toko. Faktor-faktor yang
perlu diperhatikan secara seksama dan dapat menarik konsumen melalui
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
strategi merchandising adalah citra toko, pajangan depan, bagian dalam
toko, lampu penerangan dan kekuatan warna.
- Citra toko
Banyak pebisnis ritel yang membangun citra toko dengan menampilkan
secara optimal jenis barang dagangan mereka. Ini didorong alasan bahwa
hal utama yang dilihat konsumen adalah barang dagangan yang dipajang.
Dengan demikian, pelaku bisnis ritel dapat semakin objektif dalam
menyusun
strategi
merchandising
untuk
meningkatkan
kepuasan
pelangggan, meningkatkan penjualan dan menambah penghasilan. Aspek
eksterior (logo, nama toko, petunjuk,pesan toko atau slogan yang
ditonjolkan) juga perlu dioptimalkan. Meskipun hanya bagian kecil,
kebersihan pintu masuk,keset (kalau ada) dan bagian depan toko juga
harus terus diupayakan.
- Pajangan depan
Pajangan di depan toko yang mengesankan akan jendela samping (kiri dan
kanan) sangat berpengaruh dalam menciptakan kesan positif pelanggan.
Pajangan di depan semestinya memiliki tema khusus. Ini bergunauntuk
mempengaruhi pelanggan agar bersedia memiliki barang yang dijual toko
tersebut. Tema yang sering diangkat sepanjang tahun adalah tahun baru
(masehi, imlek), liburan sekolah, hari valentine, lebaran dan natal.
Pajangan didepan dianjurkan memakai warna yang harmonis dan
dioptimalkan dengan penyinaran lampu yang luks. Kebersihan kaca-kaca
dan bagian dalam harus terus dijaga. Secara periodik pajangan depan harus
diganti sesuai dengan jangka waktu yang dijadwalkan dan tema
ditentukan.
- Bagian dalam toko (Inside the store)
Pelanggan sangat sensitive terhadap keadaan atau lokasi didalam toko,
mereka membutuhkan ruang untuk privasi dalam rangka melihat-lihat.
Apabila toko terlihat penuh dan semrawut, pelanggan merasa tidak
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
nyaman dan akan pergi. Untuk dapat menarik pelanggan, toko harus dibuat
dengan suasana penuh merchandising (item barang lengkap, keluasan dan
kedalamnya baik jenis maupun ukurannya), namun tidak semrawut. Bila
toko terlihat kosong, pelanggan mungkin enggan untuk masuk.
- Lampu penerangan.
Penerangan yang baik sangat efektif dalam membangkitkan perhatian
pelanggan. Peneranganbahkan terbukti mampu menciptakan semangat
pembeli pelanggan. Penerangan juga memiliki kwalitas dan warna untuk
memberikan gambaran terbaik bagi merchandise toko. Untuk menciptakan
semangat membeli pelanggan, dianjurkan memakai lampu bewarna dan
penerangan yang lembut. Barang yang ada ditempat –tempat pajangan
harus diberi penerangan khusus agar lebih menarik pelanggan.
- Kekuatan warna
Warna adalah alat yang sangat kuat dalam visualisasi merchandising.
Warna dipakai untuk menciptakan daya tarik, menumbuhkan perhatian,
menciptakan semangat dan merangsang tiap orang untuk bertindak.
2.6. Kriteria barang dan posisi pajangan
Secara umum kategori barang dan kebutuhan pajangannya adalah
sebagai berikut:
1. Barang paling laku
Ada dua tipe barang paling laku yang posisi pajangnya perlu
dipertimbangkan secara berbeda yaitu:
- Jenis barang kebutuhan dasar, harus diletakan ditempat yang
memungkinkan untuk memacu penjualan barang lain.
- Jenis barang promosi, posisikan ditempat yang utama.
2. Barang dengan laba tinggi
Barang jenis ini harus diletakan ditempat utama.
3. Barang yang memancing untuk dibeli
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
Barang jenis ini diletakkan dipajangan yang mudah dilihat dan didekati
untuk memancing pelanggan agar berani melihat dan pada akhinya
membeli.
4. Barang spesial
Barang ini harus mudah dilihat dan punya tanda khusus sehingga
pelanggan dapat langsung kelokasi dan melihat-lihat nya untuk membeli.
5. Barang musim
Pajangan barang ini membutuhkan lokasi yang utama agar pelanggan
tahu bahwa barang ini ada di toko.
6. Barang dengan persediaan bermasalah
Barang ini jangan memajangnya di tempat utama karena penjualan bisa
tidak optimal.
2.7. Atmosfer dalam gerai
Suasana ataupun atmosfer dalam gerai berperan penting memikat
pembeli, membuat nyaman mereka dalam memilih barang belanjaan dan
mengingatkan mereka produk apa yang perlu dimiliki.
Atmosfer dapat tercipta melalui aspek berikut:
- Visual seperti :warna, cahaya, ukuran dan bentuk.
- Tactile atau yang berkaitan dengan sentuhan tangan atau kulit seperti:
temperatur
- Olfactory, berkaitan dengan berbauan atau aroma.
- Aural, berkaitan dengan suara.
2.8. Penyajian merchandise
Berkenaan dengan tehnik penyajian barang-barang dalam gerai untuk
menciptakan situasi tertentu. Tehnik dan metode penyajian berkenaan
dengan keragaman produk, koordinasi kategori produk.
Tehnik penyajian atau tehnik display adalah:
- Display terbuka,penataan yang dimaksudkan untuk menciptakan
kedekatan antara konsumen dan merchandise.
- Display gabungan yaitu penyajian bayak ragam merchandise.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
- Display lengkap yaitu penyajian secara lengkap produk-produk yang
saling berkaitan dan saling mendukung.
2.9. Retail service
Retail service (pelayanan eceran) bertujuan memfasilitasi pembeli
saat mereka berbelanja digerai. Hal-hal yang dapat memfasilitasi para
pembeli terdiri atas pelayanan, personal seling, layanan transaksi dengan
cara yang mudah, layanan keuangan berupa penjualan kredit dan fasilitasfasilitas lainnya, seperti: toilet, telepon umum, sarana parker dan sebagainya.
Retail
service
beserta
unsur-unsur
pemasaran
ritel
lainnya
mempunyai fungsi memenuhi kebutuhan pembeli dalam berbelanja.
Meskipun yang dijual oleh sebuah gerai eceran berupa barang yang
sederhana, pada hakikatnya pembeli mencari barang untuk memenuhi
kebutuhannya.
Aspek
pelayanan
membuat
sebuah
gerai
berbeda
dibandingkan gerai lainnya.
2.9.1. Jenis-jenis pelayanan
- Customer service, seperti: pramuniaga dan staf lain (kasir dan
SPG/Sales promotion girl), personal shopper, yaitu staf perusahaan
ritel yang melayani pembeli melalui telepon dan menyiapkan
barang pesanan yang tinggal diambil oleh pelanggan.
- Terkait fasilitas gerai yakni: jasa pengantaran, pembayaran denhan
kartu kredit, fasilitas tempat makan dan fasilitas telepon
- Fasilitas-fasilitas lainnya yakni: lahan parkir.
Pelayanan adalah salah satu factor pemberi nilai tambah bagi
peritel.
Adanya
karyawan
yang
bertugas
melayani
pembeli
menambah beban atau biaya operasional sehingga harga jual barang
dinaikkan untuk bias menutup pengeluaran tersebut.
Pelayanan untuk pembeli terkait dengan citra gerai dan
perusahaan ritel, karena itu segala upaya termasuk menata sistem
pelayanan, gerai- gerai besar membuat taktik dan program pelayanan.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
Dalam menerapkan pelayanan kepada pelanggan, perlu
dipertimbangkan nilai pelayanan di mata mereka dikombinasikan
besarnya biaya operasional yang dikeluarkan.
Tujuan program pemasaran termasuk pelayanan ritel pada
akhirnya adalah tercapainya target penjualan dan laba, meski
demikian tujuan pemasaran kegiatan pelayanan ritel sebaiknya dan
semestinya ditujukan untuk benar-benar melayani pembeli sebaikbaiknya.
2.10.
Periklanan dan promosi
Periklanan dan promosi dalam bisnis ritel berkenaan dengan
pemasaran barang-barang atau jasa yang dibutuhkan perorangan atau rumah
tangga.
Periklanan bertujuan memberitahu, menarik, memikat dan mendorong
konsumen untuk datang ke gerai dan membeli barang.
2.11. Teori komunikasi
Teori komunikasi merupakan landasan bagi keberhasilan strategi
promosi yang dilakukan peritel. Termasuk jenis perusahaan lain. Teori ini
menjelaskan siapa yang mengirim pesan dengan cara apa, kepada siapa dan
bagaimana hasilnya.
Tujuan dari komunikasi adalah sebagai dasar promosi untuk
mendorong target pemasaran menjadi pembeli atau bahkan menjadi
pelanggan yang setia.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
BAB III
PELAYANAN RESEP DAN SWAMEDIKASI
3.1. Pelayanan Resep
Resep I
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
Resep (fotokopi resep)
Dr. JOHN ROBERT.S, Sp.OG
R / Premaston no
S2 dd1
R / Folavit
no
S1 dd1
R / Pregnasea no
S3 dd1
Pro
1.
XX
XX
XX
: Sri
Kasus
Berdasarkan komposisi obat pada resep dapat
diduga pasien menderita
kelemahan kandungan dan rasa mual/muntah.
2.
Spesialite obat pada resep
Tabel 1. Spesialite obat pada resep 1
No.R/
70601
6013
3.
Nama
Obat / Gol
Premaston / G
( Kalbe farma)
Komposisi
Allylestrenol
Merek
Lain
-Preabor
Folavit / B
( Sanbe farma)
Asam folat
-
Pregnasea / B
( Dankos)
Extrac ginger,Vit
B6
-
Khasiat
Obat
Persalinan
yang
terancam
prematur
Pertumbuh
an janin
yang yang
normal
Membantu
meredakan
rasa mual
dan
muntah
Rasionalitas Komposisi Resep
Komposisi resep rasional sesuai dengan indikasi obat yang terdri dari :
Premaston yang digunakan untuk memperkuat janin. Folavit digunakan
sebagai pertumbuhan janin yang normal. Pregnasea diberikan untuk
membantu meredakan rasa mual dan muntah.
4.
Pelayanan Informasi
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
A. Premaston
Kegunaan : untuk memperkuat janin, Bentuk Sediaan Obat: Tablet,
Cara Pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet, Efek Samping : Gangguan
saluran cerna seperti mual dan muntah, Kontra Indikasi : Fungsi hati
abnormal,
Interaksi Obat
:
Aminoglikosida,
diuretik
poten,
probenesid.
Hal – hal yang perlu diinformasikan :
- Obat bentuk tablet, diminum 2 kali sehari 1 tablet.
- Jangan terlalu banyak beraktifitas dan istirahat yang cukup.
- Hati – hati penggunaan pada pada pasien gagal ginjal dan pasien
dengan gangguan pencernaan..
- Sebaiknya mengkonsumsi vitamin..
- Banyak minum air putih.
B. Folavit
Kegunaan : Berfungsi dalam pertumbuhan janin yang normal serta
membantu memelihara kesehatan tubuh, Bentuk Sediaan Obat :
Tablet, Cara Pemakaian : 1 kali sehari 1 kapsul,
Hal – hal yang perlu diinformasikan :
- Obat bentuk kapsul, diminum 3 kali sehari 1 kapsul.
- Obat diminum setelah makan..
- Sebaiknya mengkonsumsi vitamin dan buah-buahan yang cukup.
- Minum susu khusus unyuk ibu hamil
C. Pregnasea
Kegunaan : Untuk membantu mredakan rasa mual dan muntah,
Bentuk Sediaan Obat : Tablet, Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1
tablet.
Hal – hal yang perlu diinformasikan :
- Obat bentuk tablet, diminum 3 kali sehari 1 tablet.
- Istirahat yang cukup.
- Sebaiknya mengkonsumsi vitamin yang cukup.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
Resep II
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
Resep (fotokopi resep)
Drg. FITRI KURNIATI
R / Albiotin 300 mg cap no X
S3 dd cap 1
R / Kaflam 25 mg tab no X
S3 dd tab 1
Pro
: Rohana
Umur : 44 thn
1.
Kasus
Berdasarkan komposisi obat pada resep dapat diduga pasien menderita sakit
gigi yang disertai pembengkakan pada gusi.
2.
Spesialite obat pada resep
Tabel 2. Spesialite Obat pada resep II
No.R/
7060220
03
Nama
Obat / Gol
Albiotin / G
( Kalbe farma)
Kaflam / G
( Dankos )
3.
Komposisi
Klindamisin Hcl
Diklofenac
Merek
Lain
- Anerocid
- Cindala
- Merflam
- Kemoren
Khasiat
Obat
Pengobata
n infeksi
serius yang
disebabkan
oleh
bakteri
anaerob
Nyeri dan
inflamasi
Rasionalitas Komposisi Resep
Komposisi resep rasional sesuai dengan indikasi obat yang terdri dari :
Albiotin yang digunakan sebagai antibiotik untuk pengobatan infeksi serius
yang disebabkan oleh bakteri anaerob. Kaflam diberikan untuk pengobatan
Nyeri dan inflamasi.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
4.
Pelayanan Informasi
A. Alboitin.
Kegunaan : Antibiotik untuk pengobatan infeksi serius yang disebabkan
oleh bakteri anaerob, Bentuk Sediaan
Obat : Kapsul, Cara
Pemakaian : 3 kali sehari 1 kapsul, Kontra Indikasi : Hipersensitifitas.
Hal – hal yang perlu diinformasikan :
- Obat bentuk kapsul, diminum 3 kali sehari 1 kapsul
- Obat ini merupakan obat antibiotik, pemakaiannya harus
dihabiskan walaupun gejalanya sudah hilang.
- Sikat gigi sebelum tidur.
- Jangan makan yang manis-manis.
B. Kaflam
Kegunaan : Nyeri dan inflamasi, Bentuk Sediaan Obat : Tablet, Cara
Pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet, Efek Samping : Nyeri ulu hati dan
ruam kulit.
Hal – hal yang perlu diinformasikan :
- Obat bentuk tablet, diminum 3 X sehari 1 tablet.
-
Sebaiknya
mengkonsumsi
vitamin
C
yang
- Hati – hati pemberian pada penderita gangguan ginjal.
- Sikat gigi sebelum tidur
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
cukup.
Resep III
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
Resep (fotokopi resep)
Dr. M. SAMOSIR
R / Sanmol 500 mg tab No. X
S3 dd1
R / Cefat 500 mg No. X
S3 dd1
R / Neurobion 5000 tab No. X
S2 dd1
Pro
: Ruslan R
Umur : 27 Tahun.
1.
Kasus
Berdasarkan komposisi obat pada resep dapat
diduga pasien menderita
infeksi.
2.
Spesialite obat pada resep
Tabel 3. Spesialite obat pada resep III
No.R/
7060230
09
3.
Nama
Obat / Gol
Sanmol / B
( Sanbe
Farma)
Cefat / K
(Sanbe Farma)
Neurobion / K
(Merc)
Komposisi
Parasetamol
Merek
Lain
panadol
Khasiat
Obat
AnalgetikAntipiretik
Sefadroksil
-
Antibiotika
Vitamin
B1,B6,B12
-
Vitamin
Rasionalitas Komposisi Resep
Komposisi resep rasional sesuai dengan indikasi obat yang terdri dari :
Sanmol digunakan untuk obat penurun panas. Cefat digunakan untuk
Antibiotika. Neurobion 5000 sebagai vitamin.
4.
Pelayanan Informasi
A. Sanmol
Kegunaan : Analgetik-Antipiretik, Bentuk Sediaan Obat : Tablet,
Cara Pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet, Efek Samping : Dosis besar
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
dapat menyebabkan kerusakan hati, Kontra Indikasi : Hipersensitifitas,
gangguan fungsi hati dan ginjal, Interaksi Obat : Hal - hal yang perlu diperhatikan:
- Obat bentuk tablet, diminum 3 kali sehari 1 tablet.
- Hentikan pemakaian bila demam sudah hilang.
- Banyak minum air putih hangat.
- Sebaiknya mengkonsumsi buah-buahan dan vitamin.
- Istirahat yang cukup
B. Cefat
Kegunaan: Antibiotika, Bentuk Sediaan obat:Kapsul, Cara Pemakaian
:3 kali sehari 1 kapsul, Kontra Indikasi : Hipersensitifitas.
Hal – hal yang perlu diinformasikan :
- Obat bentuk kapsul, diminum 3 kali sehari 1 kapsul.
- Obat ini obat Antibiotik jadi harus diminum sampai habis..
- Istirahat yang cukup.
- Banyak – banyak minum air putih.
C. Neurobion 5000.
Kegunaan : Vitamin, Bentuk Sediaan Obat : Tablet, Cara
Pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet sesudah makan.
Hal – hal yang perlu diinformasikan :
- Obat bentuk tablet, diminum 2 kali sehari 1 tablet.
- Istirahat yang cukup.
- Banyak minum air putih hangat.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
Resep IV
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
Resep (fotokopi resep)
Dr. ABDUL MULUK
R / Ciproflokxacin 500 No. XII
S3 dd 1
R / F-G troces NO. VI
S4 dd 1 isap-isap
R / Theobron elixir Fls No. I
Pro
1.
: Hendra
Kasus
Berdasarkan komposisi obat pada resep dapat
diduga pasien menderita
Asma bronkial yang disertai sakit tenggorokan.
2.
Spesialite obat pada resep
Tabel 4. Spesialite obat pada resep IV
No.R/
7060140
18
Nama
Obat / Gol
Ciprofloxacim
/G
( Indofarma )
F-G troces /K
(Meiji)
Theobron
Elixir / K
(Interbat)
3.
Komposisi
Merek
Lain
-Ciproxin
Khasiat
Obat
Antibiot
ik
Frodiomisina,grasimi
dinas
-
Theophillin
-
Gingvita
s,infeksi
didalam
mulut
Asma
bronkial
Ciprofloxacim
Rasionalitas Komposisi Resep
Komposisi resep rasional sesuai dengan indikasi obat yang terdri dari :
Ciproflokxacim yang digunakan sebagai Antibiotik. F-G troces yang
digunakan sebagai gingvitas dan infeksi didalam mulut. Theobro Elixir yang
digunakn sebagai Asma brokial.
4.
Pelayanan Informasi
A. Ciprofloxacim.
Kegunaan : Antibiotika, Bentuk Sediaan
Obat : Tablet, Cara
Pemakaian : 3 kali sehari satu tablet.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
Hal – hal yang perlu diinformasikan :
- Obat bentuk tablet, diminum 3 kali sehari 1 tablet.
- Obat ini obat Antibiotik jadi harus diminum sampai habis.
- Perbanyak minum air putih.
- Hindari yang menyebabkan asma seperti; debu, asap
B. F-G troces
Kegunaan: Gingvitas dan infeksi didalam mulut, Bentuk Sediaan obat:
Tablet, Cara Pemakaian :4 kali sehari 1 tablet di isap-isap.
Hal – hal yang perlu diinformasikan :
- Obat bentuk tablet, 4 kali sehari 1 tablet di isap-isap.
- Setelah makan obat ini jangan langsung minum air putih.
- Hindari makanan yang berminyak.
- Banyak minum air hangat.
C. Theobron Elixir
Kegunaan : Asma bronkial, Bentuk Sediaan Obat : Syrup, Cara
pemakaian : 3 X sehari 1 sendok teh, Efek Samping : Mual, muntah,
diare sakit kepala, insomnia, takikardia, hiperglikemia, rash, Kontra
Indikasi : Hipersensitivitas, tukak peptikum, gastritis, gangguan hati
dan ginjal, Interaksi Obat : Simetidin,Eritromisin, Kontrasepsi oral,
Rifampisin.
Hal - hal yang di informasikan :
- Obat bentuk Syrup, diminum 3 X sehari 1 sendok teh.
- Hindari yang menyebabkan asma seperti debu,asap rokok.
- Mengkonsumsi dalam dosis besar secara terus menerus akan
menyebabkan kerusakan hati.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
Resep V
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
Resep (fotokopi resep)
Drg. YERZI A.RINJANI
R / Amoxan cap mg 500 No.XII
S3 dd cap 1
R / Cataflam tab mg 25 No. VI
S2 dd tab 1
R/ Sirdalut tab mg 2 No. VI
S3 dd tab 1
Pro
: Ana
Umur : 48 Tahun
1.
Kasus
Berdasarkan komposisi obat pada resep dapat diduga pasien sakit gigi yang
disertai pembengkakan pada gusi.
2.
Spesialite obat pada resep
Tabel 5. Spesialite obat pada resep V
No.R/
70400
316
Nama
Obat / Gol
Amoxan / K
( Sanbe farma)
Cataflam / K
(Novartis)
Sirdalud / K
(Novartis)
3.
Komposisi
Amoxicillina
Kaliun
diklofenak
Tizanidina Hcl
Merek
Lain
- Amoxil
- Lapimox
Khasiat
Obat
Antibiotika
- Catanac
- Kaflam
Nyeri dan
inflamasi
Relaksasi
oto yang
efektif utk
kejang otot
-
Rasionalitas Komposisi Resep
Komposisi resep rasional sesuai dengan indikasi obat yang terdri dari :
Amoxan yang digunakan sebagai Antibiotika. Cataflam yang digunakan
sabagai anti nyeri dan inflamasi. Sirdalud digunakan sebagai Relaksasi otot
yang efektif untuk kejang otot.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
4.
Pelayanan Informasi
A. Amoxan.
Kegunaan : Antibiotika, Bentuk Sediaan
Obat : kapsul, Cara
Pemakaian : 3 kali sehari 1 kapsul.
Hal – hal yang perlu diinformasikan :
- Obat bentuk kapsul, diminum 3 kali sehari 1 kapsul.
- Obai ini obat Antibiotika jadi harus diminum sampai habis.
- Sebaiknya mengkonsumsi vitamin c
- Perbanyak minum air putih.
B. Cataflam
Kegunaan: Anti nyeri dan inflamasi, Bentuk Sediaan obat:Tablet,
Cara Pemakaian :2 kali sehari 1 tablet, Efek samping : Kadangkadang nyeri epigastrium, sakit kepala, pusing, ruam kulit.
Hal – hal yang perlu diinformasikan :
- Obat bentuk tablet, diminum 2 kali sehari 1 tablet.
- Hati – hati penggunaannya pada pasien gagal hati.dan ginjal.
- Sebaiknya mengkonsumsi vitamin c.
- Sikat gigi sebelum tidur.
C. Sirdalud
Kegunaan: Relaksasi oto yang efektif untuk mengobati kejang otot
tanpa menimbulkan kelemahan otot, Bentuk Sediaan obat:Tablet,
Cara Pemakaian :3 kali sehari 1 tablet.
Hal – hal yang perlu diinformasikan :
-
Obat bentuk tablet, diminum 3 kali sehari 1 tablet.
-
Jangan terlalu banyak beraktifitas.
-
Istirahat yang cukup.
-
Banyak – banyak minum air putih.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
3.2. Swamedikasi
Kasus I
I.
Keluhan
Seorang pria dewasa datang keapotik dengan keluhan, nyeri ulu hati,
kembung dan mual, disimpulkan pria tersebut menderita maag maka obat
yang diberikan Promag
II.
Spesialite obat pada resep
Tabel 6. Spesialite obat pada kasus I
Nama Obat
Promag
( Kalbe
farma )
III.
Komposisi
Magnesium hidroksida
Aluminium hidroksida
dan simetikon
Produk Lain
Mylanta
( Pfizer)
Gol
B
Khasiat
Obat maag
Pelayanan Obat
Kegunaan
: Mengurangi gejala yang berhubungan dengan kelebihan
asam lambung, gastritis, tukak lambung, tukak usus 12 jari dengan gejala
seperti mual nyeri lambung, nyeri ulu hati, Bentuk Obat : Tablet, Cara
Pakai : 3-4 X 1-2 tablet perhari
Hal – hal yang perlu diinformasikan :
•
Tablet harus dikunyah terlebih dahulu sebelum ditelan
•
Obat harus digunakan saat perut kosong yaitu 30 menit sebelum makan
atau 1 – 2 jam setelah makan.
•
Istirahat yang cukup
•
Makan secara teratur dan tepat waktu, hindari makanan yang dapat
merangsang lambung seperti yang pedas atau asam terutama sebelum
makan.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
Kasus II
I.
Keluhan
Seorang wanita datang ke apotik dengan keluhan menderita flu maka obat
yang diberikan Decolgen.
II.
Spesialite Obat pada Resep
Tabel 7. Spesialite obat pada kasus II
Nama Obat
Komposisi
Decolgen (
Asetaminophen,Fenilpr
Medifarma ) opanolamin Hcl,CTM
III.
Produk Lain
Neozep (
Medifarma )
Gol
B
Khasiat
Meredakan
gejala flu
Pelayanan Oabt
Kegunaan : Meredakangejala flu seperti Demam,sakit kepala,bersinbersin,hidung tersumbat, Bentuk Obat : Tablet. Cara Pakai : 3-4 X 1
tablet perhari.
Hal – hal yang perlu diinformasikan :
•
Minum obat sesuai aturan pakai.
•
Mengkonsumsi Vitamin dan buah-buahan yang cukup.
•
Banyak minum air hangat.
•
Istirahat yang cukup.
Kasus III
I.
Keluhan
Seorang ibu membawa anaknya keapotik yang berusia 5 tahun mengalami
demam. Obat yang diberikan Sanmol.
II.
Spesialite Obat pada Resep
Tabel 8. Spesialite obat pada kasus III
Nama Obat
Sanmol
(Sanbe farma)
Komposisi
Parasetamol
Produk
Lain
Panadol
Gol
B
Khasiat
Anal getik dan
Antipiretik
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
III.
Pelayanan Obat
Kegunaan
: Meringankan rasa sakit, yang disertai demam, Bentuk
Obat: Sirup, Cara Pakai : 3-4 kali sehari 2 sendok teh (10 ml).
Hal – hal yang perlu diinformasikan :
•
Kocok dahulu sebelum diminum
•
Minum obat secara teratur dan obat diminum sesuai aturan pakai.
•
Sebaiknya mengkonsumsi vitamin dan buah-buahan yang cukup.
•
Banyak minum air hangat dan istirahat yang cukup.
•
Apabila sakit berlanjut segera konsultasi ke dokter.
Kasus IV
I.
Kasus
Seorang ibu datang keapotik dengan keluhan, luka bakar (tersiram air
panas) maka diberi obat Bioplacenton.
II.
Spesialite Obat pada Resep
Tabel 9. Spesialite obat pada kasus IV
Nama Obat
Komposisi
Bioplacen Neomycin Sulphat
ton
Bioplacenton
(Kalbe
Jelly Base
Farma)
III.
Produk Lain
Lavetren
(Multifa)
Gol
K
Khasiat
Luka Bakar, tukak
kronik, tukak
dekubaital, ekzem,
pioderma, impeligo
dan infeksi kulit lain.
Pelayanan Obat
Kegunaan : Untuk mengobati luka bakar, tukak kronik, tukak
dekubaitan ekzim dan infeksi kulit yang lain, Bentuk Obat : Salap, Cara
Pakai : 4-6 kali sehari oleskan tipis pada kulit.
Hal – hal yang perlu diinformasikan :
•
Simpan ditempat kering dan sejuk
•
Jauhkan dari jangkauan anak-anak
•
Bersihkan luka sebelum diberi obat
•
Hindari makanan yang gatal agar luka cepat sembuh.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
Kasus V
I.
Keluhan
Seorang ibu datang ke apotik dengan keluhan buang air besar 4 kali
sehari,dari keluhan ini dapat disimpulkan pasien menderita diare, maka
obat yang diberikan adalah New diatab
II.
Spesialite Obat pada resep
Tabel 10. Spesialite obat pada kasus V
Nama Obat
Komposisi
New diatab Activated
(Medifarm attapulgite
a)
III.
Produk
Lain
Diapet NR
Gol
B
Khasiat
Untuk pengobatan
sistomatik pada diare non
spesifik.
Pelayanan Obat
Kegunaan : Untuk pengobatan sistolik pada diare non spesifik, Bentuk
Obat: Tablet, Cara Pakai : 2 tablet setelah buang air besar.
Hal – hal yang perlu diinformasikan :
•
Minum obat sesuai aturan pakai.
•
Pada saat pengobatan jangan mengkonsumsi makanan yang pedas dan
berminyak.
•
Banyak minum air putih.
•
Budayakan hidup bersih.
Kasus VI
I.
Keluhan
Seorang pasien datang ke apotik dengan keluhan sering merasa cepat lelah
dan letih serta kurang berstamina dalam menjalani aktivitasnya seharihari,maka disimpulkan pasien kurang asupan vitamin dan mineral.Obat
yang diberikan adalah Pharmaton vit.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
II.
Spesialite Obat pada Resep
Tabel 11. Spesialite obat pada kasus VI
Nama Obat
Pharmaton
vit (
Boehringer
Ingelheim)
III.
Komposisi
Extrak
ginseng,beta
carotene,Vit
D3,E,B1,B2,B
6,B12,C,biotin
,Nikotinamid,
Asam
folat,coper,sel
enium, Mn,
Mg, Fe, Zn,
Ca
Produk Lain
-
Gol
Khasiat
B Multivitamin dengan
mineral.
Pelayanan Obat
Kegunaan
: Mengatasi kekurngan asupan vitamin dan mineral, Bentuk
Obat : Kaplet, Cara Pakai : 1 kali sehari 1 kaplet.
Hal – hal yang perlu diinformasikan :
•
Minum obat sesuai aturan pakai.
•
Sebaiknya mengkonsumsi vitamin yangcukup.
•
Perbanyak makan buah dan sayur yang mengandung vitamin dan
mineral.
•
Banyak minum air putih.
•
Istirahat yang cukup.
Kasus VII
I.
Keluhan
Seorang Pemuda mengeluhkan gatal pada kulitnya, berwarna merah maka
dapat disimpulkan terdapat jamur pada kulit obat yang diberikan
CANESTEN
II.
Spesialite Obat pada Resep
Tabel 12. Spesialite Obat pada kasus VIII
Nama Obat
Canesten
(Bayer)
Komposisi
Clotrimazole
Produk Lain
Bernesten
(Berliko
mulia)
Gol
B
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
Khasiat
Dermatofit ragi,
jamur dan fungi
lain.
III.
Pelayanan Obat
Kegunaan : Dermatofit ragi, jamur dan fungi lain, Bentuk Obat : Krim,
Cara Pakai : 3-4 kali sehari oleskan pada tempat yang sakit.
Hal – hal yang perlu diinformasikan :
•
Gunakan sesuai dosis
•
Jaga kebersihan terutama kebersihan tubuh.
•
Simpan ditempat kering
•
Jauhkan dari jangkauan anak-anak
•
Obat di oleskan tipis pada tempat yang sakit setelah mandi.
Kasus VIII
I.
Keluhan
Seorang pasien datang ke apotik dengan keluhan, tidak nafsu makan,
badannya kurus, perutnya buncit, anusnya gatal maka dapat disimpulkan
pasien menderita cacingan maka obat yang diberikan combantrin
.
II.
Spesialite Obat pada Resep
Tabel 13. Spesialite Obat pada kasus VIII
Nama Obat
Combantrin
(Prizer)
III.
Komposisi
Pyrantel
Pamoate
Produk Lain
Konvermex
(Konimex)
Pyrantin
(Mecosin)
Gol
Khasiat
Antelminitikum
W
INFORMASI OBAT
Kegunaan : Infeksi askariasis, oxyriasis, Bentuk Obat : Kaplet, Cara
Pakai : 2 kaplet sekali minum untuk sekali pengobatan.
Hal – hal yang perlu diinformasikan :
•
Dengan makan obat ini tinja akan berwarna merah, hal ini tidak perlu
dirisaukan.
•
Sebaiknya digunakan pada waktu malam hari ketika hendak mau tidur.
•
Sebaiknya digunakan 6 bulan sekali.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
•
Sebaiknya mengkonsumsi vitamin dan makanan yang bergizi.
•
Budayakan hidup bersih yaitu cuci tangan sebelum makan dan
mengkonsumsi makanan yang bersih.
Kasus IX
I.
Keluhan
Seorang laki-laki datang ke apotik dengan keluhan sakit kepala, maka obat
yang diberikan Paramex
II.
Spesialite Obat pada Resep
Tabel 14. Spesialite Obat pada kasus IX
Nama Obat
Paramex
(Konimex)
III.
Komposisi
Produk Lain
Paracetamol,ctm
Bodrex
Gol Khasiat
B
Untuk mengatasi
sakit kepala.
Pelayanan Obat
Kegunaan : Untuk mengatasi sakit kepala, Bentuk Obat : Tablet, Cara
Pakai : 3 X 1-2 tablet perhari.
Hal – hal yang perlu diinformasikan :
•
Obat diminum sesuai dosis yang dianjurkan
•
Apabila sakit kepala sudah sembuh segera hentikan pemakian obat ini
agar tidak menyebabkan gangguan fungsi dihati.
•
Banyak minum air putih dan istirahat yang cukup.
•
Jangan mengendarai kendaraan pada saat mengkonsumsi obat ini.
•
Hindari hal-hal yang menimbulkan stress.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
Kasus X
I.
Keluhan
Seorang Ibu datang keapotik meminta obat untuk anaknya (20 Tahun),
dengan gejala mual, perut terasa perih dan kembung
Dugaan: gangguan saluran pencernaan.
Obat yang diberikan : Enzyplek.
II.
Spesialite Obat pada Resep
Tabel 15. Spesialite Obat pada kasus X
Nama Obat
Komposisi
Enzyplek
(Medifarma)
Amilase, Protease, As.
Deksoksikolat,Dimetil
polysiloksan,Vit.B2,
Vit,B6, Vit,
b12,Nikotinamida,Ca
pantotenat
III.
Produk
Lain
-
Gol
Khasiat
B
Untuk gangguan
pencernaan dan
rasa sebah,
kembung,rasa tidak
enak atau rasa
penuh pada
lambung
Pelayanan Obat
Kegunaan : Untuk gangguan pencernaan dan rasa sebah, kembung, rasa
tdak enak atau rasa penuh pada lambung, Bentuk Obat : Tablet, Cara
Pakai: 1 kali sehari 1 tablet .
Hal – hal yang perlu diinformasikan :
•
Tablet diminumpada waktu makan atau sesudah makan
•
Makanlah denga teratur
•
Hindari makanan yang mengandung karbonat
•
Hindari makanan yang mengandung asam
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
BAB IV
PEMBAHASAN
Merchandising merupakan kegiatan pengadaan barang yang sesuai
dengan bisnis yang dijalani toko untuk disediakan dalam toko pada jumlah, waktu
dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran perusahaa ritel.
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menarik konsumen
melalui strategi merchandising, yaitu:
Citra Toko
Di Apotik Kimia Farma No. 255 aspek interior sudah Optimal, Kebersihan,
penerangan, kenyamanan dan keamanan dalam berbelanja serta keramahan
karyawan yang bertugas sudah cukup baik sehingga harus dipertahankan agar
diharapkan pelanggan merasa puas dan berkesan untuk terus berlangganan.
Pajangan Depan
Di Apotik Kimia Farma No. 255 kebersihan ruangan dan kaca-kaca terus
dipertahankan. Namun pajangan depan belum terancang secara optimal. Pajangan
didepan toko yang mengesankan akan jendela depan sangat berpengaruh dalam
menciftakan kesan positif bagi pelanggan. Pajangan didepan semestinya memiliki
tema khusus, ini berguna untuk mempengaruhi pelanggan agar bersedia memiliki
barang yang dijual ditoko tersebut. Pajangan di depan juga dianjurkan memakai
warna yang harmonis dan dioptimalkan dengan penyinaran lampu yang luks.
Kebersihan kaca-kaca dan bagian dalam harus terus dijaga.
Bagian Dalam Toko
Di apotik Kimia Farma NO. 255 barang yang dijual sudah tersusun
berdasarkan abjad dan bentuk sediaannya, ukuran dan efek farmakologinya.
Lorong antara rak pajangan juga cukup luas sehingga pelanggan dapat dengan
nyaman melihat dan menemukan barang yang akan dibeli. Keragaman
merchandise termasuk lebar tetapi dangkal, artinya terdapat beraneka ragam
produk dan masing-masing sedikit pilihan. Pada bagian belakang tergolong lebar
dan dalam yang terdiri dari berbagai merek obat dan ukuran yang sudah tertera
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
dengan baik. Toko harus dibuat bersuasana penuh dengan merchandising (item
barang lengkap, keluasan, dan kedalamnya baik jenis maupun ukurannya), namun
tidak semrawut, cukup luas tempat konsumen melihat-lihat dan berkesan
mengundang rasa ingin tahu serta membangkitkan minat beli.
Penerangan dan Tata Cahaya
Penerangan yang baik sangat efektif dalam membangkitkan perhatian
pelanggan, Untuk menciptakan semangat membeli pelanggan, dianjurkan
memakai lampu bewarna dan penerangan yang lembut. Penerangan yang ada di
apotik Kimia Farma No. 255 sudah cukup baik, maka harus tetap dipertahankan.
Kekuatan Warna
Warna adalah alat yang sangat kuat dalam visualisasi merchandishing. Warna
dipakai untuk menciptakan daya tarik, menumbukan perhatian, menciptakan
semangat dan merangsang perhatian pelanggang. Penerapan yang ada diapotik
kimia farma no. 255 sudah cukup baik sehingga dapat menarik perhatian
pelanggan.
Pelayanan
Kenyamanan pembeli saat berbelanja di Apotik juga merupakan hal yang
harus diperhatikan dengan serius, pastikan kita memberikan pelayanan yang
baik,misalnya melayani konsumen dengan ramah, sopan,dan menyediakan
fasilitas toilet, parkir dan siap membantu selama konsumen berada di apotik. Di
Apotik Kimia Farma No.255 pelayanan yang dilakukan sudah cukup baik dan
terus di pertahankan.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Merchandising di Apotik Kimia Farma No. 255 difokuskan di Medical
Mini Market, memiliki banyak ragam kategori dan sedikit pilihan, sedangkan
diruang obat / racikan terdiri dari beraneka ragam obat dan banyak pilihan.
Pajangan depan di Apotik Kimia Farma No. 255 belum terancang secara
optimal, maka sebaiknya lebih ditingkatkan lagi. Tata cahaya di Apotik
Kimia Farma No. 255 sudah cukup baik, maka harus tetap dipertahankan.
Pelayanan pelanggan sudah baik, dimana karyawan atau petugas selalu
menyapa dengan ramah, sopan dan siap membantu. Di Medical Mini Market
Kimia
Farma
No.
255
kebersihan
ruangan
dan
kaca- kaca
terus
dipertahankan.
5.2 .Saran
Pengelolaan sistem tata letak dan tampilan pada Medical mini market
sebaiknya lebih ditingkatkan karena tampilan merupakan penarik awal yang
dapat membangun citra apotik bagi pelanggan.
Sebaiknya pada bagian atas tiap rak pajangan dipasang papan
petunjuk
nama produk, sehingga dapat memudahkan pelanggan menemukan
barang yang
ingin dibeli.
Apotik kimia Farma No. 255 lebih melengkapi item barang, terutama
barang yang sering ditanya oleh pelanggan dan muncul dalam resep.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA
Hendri Ma’ruf. (2005). Pemasaran Ritel . PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Triyono, S. (2006). Sukses Terpadu Bisnis Ritel dari Merchandising Sampai
Shringkage. Jakarta, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Kelompok
Gramedia.
Soni Marlise : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 255 Medan, 2007
USU Repository © 2008
Download