Penanganan komplain oleh front line staff di Hotel Baron Indah Solo

advertisement
PERSETUJUAN
Tugas Akhir Berjudul :
“ Penanganan komplain oleh front line staff di Hotel Baron Indah
Solo dalam menjaga image di hotel dimata pelanggan”.
Karya :
Nama
: Indria Ayu Jayanti
NIM
: D.I606027
Konsentrasi : Public Relations
Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji
Tugas Akhir Program DIII Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta,13 Agustus 2009
Menyetujui
Dosen Pembimbing,
Dra.Hj.Sofiah,M.Si
NIP 130 803 671
ii
PENGESAHAN
Tugas akhir ini telah di uji dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir
Program Diploma III Komunikasi Terapan
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Hari
Kamis
:
Tanggal 13 Agustus 2009 :
Panitia Ujian Tugas Akhir
Ketua Penguji
1. Drs Sutopo JK MS
NIP 19570505 198303 1 004
Anggota Penguji
2. Dra.Hj.Sofiah,M.Si
NIP 130 803 671
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Dekan,
Drs.H. Supriyadi,SU
NIP 130 936 616
iii
MOTTO
w Dengan Kesabaran, kesuksesan akan mampu diraih dengan
sempurna.
w Kegagalan adalah langkah kesuksesan yang tertunda.
iv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah puji dan syukur ke-hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat, ridho dan karunia-Nya yang senantiasa
tercurah. Serta nabi besar kami Rosul terakhir serta junjungan dan
pemimpin muslim sealam semesta Nabi Muhammad SAW. Berkat rahmat
dan hidayah-Nya pula akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
ini yang berjudul “ Penanganan komplain oleh front line staff di Hotel
Baron
Indah
Solo
dalam
menjaga
image
di
hotel
dimata
pelanggan”.sebagai salah satu syarat guna memperoleh sebutan Ahli
Madya bidang Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Kuliah Kerja Media ini bertujuan agar penulis mengetahui lebih
banyak tentang dunia kerja seorang Public Relation yang ada di Hotel
Baron Indah Surakarta dengan berbagai permasalahan yang terjadi.
Penulis diharapkan akan memperoleh pengalaman tentang dunia Public
Relation dan setelah lulus nantinya dapat memahami dan lebih mendalami
permasalahan-permasalahan yang terjadi di dunia kerja. Tugas akhir ini
dibuat berdasarkan Kuliah Kerja Media yang telah penulis laksanakan.
Dengan menyadari kekurangan-kekurangan dalam penulisan tugas
akhir ini, penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan
v
penyusunan tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini dapat memberi
manfaat bagi penulis khususnya,dan pihak-pihak yang berkepentingan
dengan tugas akhir ini pada umumnya.
Tugas akhir ini tidak akan tersusun tanpa bantuan dan dorongan
dari berbagai pihak, baik bantuan materiil maupun moril. Dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. H. Supriyadi, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. A. Eko Setyanto,M.Si selaku Ketua Program DIII Komunikasi
Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3. Dra.Hj.Sofiah,M.Si selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang
telah
memberikan
bimbingan,
petunjuk,
pengarahan
serta
dorongan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
4. Dra.Hj.Sri
Isfantin
Puji
Lestari
SE.MM
selaku
Pembimbing
Akademik
5. Seluruh karyawan Hotel Baron Indah Solo yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu, terima kasih atas keramahan yang telah
diberikan selama melaksanakan Kuliah Kerja Media .
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan selama penulis kuliah.
vi
7. Ayah dan Ibu saya yang telah memberikan cinta dan kasih
sayangnya yang tulus serta doa yang tak pernah henti-hentinya
untuk saya.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahNya atas segala kebaikan dan jasa Bapak, Ibu, Saudara sekalian. Penulis
juga menyadari bahwa tugas akhir yang penulis susun masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca guna kesempurnaan tugas akhir ini.
Akhir kata penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat
bermanfaat serta dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi
semua pihak yang membutuhkan.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Surakarta,
Agustus 2009
Penulis,
Indria Ayu Jayanti
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………..................
i
HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………...
ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………
iii
HALAMAN MOTTO…………………………………………………
iv
KATA PENGANTAR………………………………………………...
v
DAFTAR ISI………………………………………………………….
ix
BAB I
1
PENDAHULUAN………………………………………..…
A. Latar Belakang…………………………………………… 1
B. Definisi…………………………………………………… 2
C. Tujuan Kuliah Kerja Media (KKM)……………………… 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA………………………………….….
3
A. Penanganan Komplain..……………………………..…. 3
B. Penjelasan Komplain……………………………………… 7
BAB III
DESKRIPSI PERUSAHAAN……………………….............. 8
A. Sejarah Berdirinya Hotel Baron Indah…………………. 8
B. Gambaran Umum Perusahaan………………………… 9
C. Standart Pelayaan……………………………………….. 17
viii
BAB IV
PELAKSANAAN MAGANG……………………………….
22
A. Public Relations Departement…………………………. 22
B. Sistem Komunikasi……………………………………… 23
C. Struktur Organisasi……………………………………..
25
D. Tugas-tugas yng dilakukan selama magang………… 25
E. Contoh Problem/Komplain……………………………..
27
F. Program Pelayanan Tamu……………………………… 30
BAB V
PENUTUP…………………………………………………… 40
A. Kesimpulan………………………………………………. 40
B. Saran……………………………………………………... 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hotel adalah suatu usaha pelayanan jasa yang menggunakan
suatu bangunan atau bagian dari bangunan yang disebut akomodasi,
dimana setiap orang mendapat paket menginap serta memperoleh
pelayanan dan fasilitas fasilitas yang tersedia seperti Restauran,Meeting
Room, Spa dan Gym , Business Centre ,Bar , lounge dll dimana disetiap
hotel mempunyai standar pelayanan untuk “ Guest Satisfaction “yaitu
Memuaskan Tamu.
Perekonomian
di
Indonesia
berkembang
begitu
cepat.
Perdagangan dan industri juga sudah mulai memasuki era perdagangan
bebas yang mengakibatkan munculnya persaingan-persaingan bisnis
yang semakin kompetitif. Seiring dengan perkembangan tersebut, bidang
perhotelan
khususnya
juga
mengalami
perubahan
yang
pesat.
Perkembangan tersebut tidak hanya dari segi kuantitas yang bisa dilihat
dari banyaknya hotel-hotel baru, tapi juga dari segi kualitas yang ditandai
dengan munculnya persaingan para pengusaha hotel untuk mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya dan mendapat kepercayaan dari
customer. Cara-cara yang dilakukannya pun seragam, salah satunya
adalah dengan image building dan promosi terhadap fasilitas atau produk
hotel yang dihasilkan . Dengan terpenuhinya tujuan pokok suatu
x
perusahaan yaitu profit maka pembiayaan operasional perusahaan pun
dapat berjalan lancar, sehingga perusahaan (hotel) dapat terus hidup dan
berkembang.
Salah satu hal yang sangat berpengaruh dalam image building
tersebut di atas adalah bagaimana pelayanan pihak Hotel dalam melayani
kebutuhan tamu , jika tamu tidak puas langkah selanjutnya “Handle
complain “yaitu sebuah teknik menangani keluhan-keluhan konsumen.
Dalam hal ini yang
peran adalah Public Relation sangat diperlukan.
Adapun contoh komplaint yang sering di temukan di hotel seperti tidak
puas dengan layout tata ruang kamar hotel atau makanan yang tidak
sesuai dengan pesanan.Seorang PR harus bisa mengatasi masalah
tersebut dengan mencari solusi yang baik, yaitudengan segera meminta
maaf dan segera memperbaiki kekurangan yang ada. Sehingga si penulis
mengangkat judul Peran Public Relation dalam Tehnik Mengatasi Keluhan
Tamu. Dari uraian latar belakang diatas kemudian dapat ditarik
permasalahan sebagai berikut :
Permasalaahan. Bagaimana penanganan komplain Front Line staf pada
hotel Baron Indah ?
Tujuan
1. Mengetahui berbagai komplaint di Hotel Baron Indah..
xi
2. Serta mengetahui cara penanganan komplaint pada hotel
Baron Indah
BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Tentang penangananan komplain
Menurut penulis Handle Complain adalah Teknik mengatasi
keluhan
keluhan
tamu.Keluhan
tamu
disebabkan
ketidak
puasan
terhadap sesuatu pelayanan kita dikarenakan tidak sesuai harapan
mereka. dalam setiap penanganan komplain tidak akan terlepas dari
peran serta Public Relations, definisi Humas atau Public Relation antara
lain.
”Definisi Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu
usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan
untuk menciptakan saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi
dengan masyarakat. Humas (PR) adalah sebuah seni sekaligus ilmu
sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya,
memberikan
pengarahan
kepada
xii
pimpinan
institusi/lembaga
dan
melaksanakan
program-program
terencana
yang
dapat
memenuhi
kepentingan baik institusi maupun lembaga tersebut maupun masyarakat
yang terkait. Scott M. Cutlip dan Allen H. Center " Efektif Public Relations",
1982).
lebih lanjut ditulis pula oleh Allen C Center .bahwa Public Relations adalah
suatu proses yang kontinyu dari usaha manajemen untuk memperoleh
good will dan pengertian dari publik pada umumnya, termasuk stake
holder internal (pengurus Rohis). Ke dalam, mengadakan perbaikan dan
pembenahan melalui corporate culture building (membangun budaya
lembaga) berbentuk disiplin, motivasi, peningkatan pelayanan dan
produktivitas kerja yang diharapkan untuk terciptanya sense of belonging
terhadap
lembaga.
Sedangkan
ke
luar,
berupaya
menciptakan
kepercayaan dan citra lembaga (corporate image) yang sekaligus
memayungi dan mempertahankan citra Lembaga
(" Scott M. Cutlip dan
Allen H. Center ")
Meskipun
demikian
banyak
personal
yang
kurang
mampu
membedakan mana humas sebagai aktivasi dan mana humas sebagai
profesi ataupun sebuah definisi banyak sekali definisi yang dikemukakan
oleh beberapa ahli. Sementara IPPRA sebuah organisasi Public Relations
International memberi batasan sebagaai berikut ;
PR is management function, of a continuing and planned character,
through which public and private organizations and institutions seek to win
and retain the understanding, sympathy and support of those with whom
they are or may be concerned-by evaluating public opinion about
themselves, in order to correlate, as far possible, their own policies and
xiii
procedures, to achieves by planned and widespread information more
productive cooperation and more efficient fulfillment of their common
interests.
Webster’s new international dictionary,memberi batasan sebagai berikut ;
1. the promotion or rapport and goodwill between a person, firm, or
institution and other person, special publics or the community at
large through the distribution of interpretative material, the
development of neighborly interchange, and the assessment of
public relations
2. (a) The degree of understanding and goodwill achieved between
and individual, organization or institution and the public
(b) The application of the techniques for achieving this relationship
1. (a) the art of science of developing reciprocal understanding and
goodwill
(b) The professional staff entrusted with this task (Webster’s new
international dictionary)
John E. Marston dalam modern Public Relations (1979) memberikan
definisi yang bersifat umum yakni :
”Public relations is planned, persuasive communication designed to
influence significant
Robbert T relly dalam bukunya , the action of public relations (1981)
menyebutkan:
xiv
“public relations practice is the art and social science of analyzing trends,
predicting their consequences, counseling organizations leaders, and
implementing
planned
program of
action
which
serve
both
the
organizations and public interest public”
William L rivers dan kawan-kawan mendefinisikan public relations
sebagai berikut :
“Public relations is the skilled of communications of ideas to the various
publics with the object of producing a desired result to change the public
image of an individual or corporation or to the other public attitude toward
compa
Sementara itu (PR adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi
sikap public, mengidentifikasi kebijakan dan lembaga seseorang atau
organisasi demi kepentingan publik dan melaksnakan sesautu program
kegiatan untuk memperoleh pengertian dan penerimaan publik) (Betrand
R. Canfield, 1964:4)
(PR adalah fungsi manajemen yang membantu meraih tujuan
organisasi,
merumuskan
filosofi
dan
memperantarai
perubahan
organisasi. Praktisi PR berkomunikasi dengan seluruh publik internal dan
eksternal yang terkait untuk membangun hubungan positrif dan untuk
menciptakan
konsistensi
masyarakat.
Praktisi
mengevaluasi
program
antara
PR
tujuan
organisasi
mengembangkan,
organisasi
xv
dengan
dan
harapan
melaksnakan
mendorong
dan
pertukaran
pengaruh dan pengertian antara bagian-bagian pokok dan publik
organisasi)
Dari beberapa definisi diatas dapat kita tarik benang merahnya menjadi
dua klasifikasi. Pertama tentang karakteristik humas, kedua keberadaan
dan peran yang perlu dimainkan oleh bagian humas dalam organisasi
yang meliputi tujuan humas, fungsi humas, tugas dan kegiatan humas.
Berbicara tentang peran yang dimainkan Humas tidak akan
terlepas dari masalah penanganan komplain .Karena inti dari kegiatan
Humas atau PR adalah menciptakan hubungan yang harmonis serasi
seimbang antara lembaga terhadap Khalayaknya apakah itu khalayak luar
ataukah khalayak internal
Yang dimaksud dengan penanganan komplain adalah menangani semua
bentuk keluhan
Definisi atau keluhan atau yang disebut
(komplain)
adalah suatu pelayananitu yang mesti diperhatikan atau dilaksanakan
“ A complaint is an expression of dissatisfaction, about the standard of
service, actions or lack of action …… affecting an individual customer or
group of customers “
B. Penjelasan Komplain
xvi
Keluhan / komplain pelayanan adalah merupakan ekspresi
perasaan ketidakpuasan atas standar pelayanan, tindakan atau tiadanya
tindakan aparat pelayaan yang berpengaruh kepada pelanggan.
Menurut. M Irfan Islamy, Guru besar kebijakan public dalam
manajemen komplain dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan
public.
” Komplain , adalah respon konsumen pada penyelenggara, karena
tidak puas dengan kualitas pelayanan yang diterimanya. Komplain terjadi
karena ada kesenjangan antara harapan konsumen dengan pelayanan
(senyatanya) yang diberikan penyelenggara.
Oleh karena itu dalam penangan komplain disamping berkait
dengan Humas secara garis besar, juga tetap berkait dengan manajemen
komplain. Bagaimanakah organisasi pelayanan memanajemen komplain
akan memberikan dampak yang signifikan terhadap efektivitas pelayanan
dan persepsi pelanggan.yang dimaksud dengan manajemen komplain
adalah
Manajemen komplain secara umum adalah suatu sistem untuk
memonitor sikap dan kepuasan para pelanggan, penyalur, dan partisipan
lain dalam sistem pemasaran sehingga manajemen dapat mengambil
langkah yang lebih cepat untuk menyelesaikan masalah. Unsur yang
paling penting adalah para pelanggan, sehingga inti dari manajemen
komplain adalah mempertahankan pelanggan yang ada (customer
retention). Dengan mempertahankan pelanggan, maka beban untuk
xvii
menemukan pelanggan baru berkurang. Bahkan, perusahaan tertolong
dengan sendirinya oleh tanggapan positif dari pelanggannya yang puas
sehingga menarik pelanggan baru.
BAB III
HOTEL BARON INDAH
I. Sejarah Singkat Nama Hotel Baron Indah
Kota Surakarta sebagai kota tua, bekas kerajaan Surakarta
hadiningrat sejak tahun 1745, terletak di titik pertemuan jalur transportasi
srategis Bali-Jawa-Sumatera baik melalui jalur selatan (Solo-SemarangJakarta), merupakan pusat Budaya Jawa Tengah.
Membicarakan asal usul nama Baron tentunya tidak dapat
dipisahkan engan sejarah bedirinyaKeraton Kasunanan Surakarta.
Setelah runtuhnya Keraton Kartasuratahun 1741, Sinuhun Pakoe
Boewono II mengungsi ke Panaraga. Dalam kepercayaan masyarakat
Jawa, Keraton yang sudah hancur tidak boleh dibangu kembali, artinya
harus pindah ke lokasi lain.
Pokoe Boewono II memerintahkan kepada Kyai Tumenggung
Hanggawangsa, Patih Adipati Pringgalaya, Pangeran Wijil, Kyai Kalipah
B uyut, Penggulu Pekik Ibrahim, Kyai Yasadipiro dan Tuan Mayor
Baron Van Hohendorff untuk mencari calon pengganti lokasi kraton
yang baru. Singkat cerita dari beberapa alternative calon lokasi keraton,
lalu disepakati dan dipilihlah Dusun Sala sebagai lokasi dibangunnya
keraton. Selang beberapa saat kmudian atas seijin Ki Gede Sala yaitu
sesepuh kawasan tersebut, lalu dibangunlah keraton yang baru.
Beberapa tahun kemudian diadakan prosesi kepindahan dari Kartasura
ke Dusun Sala tanggal 17 Februari 1745. Prosesi yang popular dengan
nama “ Boyong Kedathon” tersebut dilaksanakan secara beriring-iringan
xviii
dengan berjalan kaki dari Kartasura kea rah timur menyusuri sepanjang
Pajang ( saat ini jalan Dr. Rajiman-Coyudan-hingga keraton). Memang
pada kenyataannya sepanjang jalan itulah satu-satunya jalan utama
yang ada paa saat itu.
Tahun 1749 Pakoe Boewono II mangkat, diganti oleh puteranya
Pakoe Buwono III. Salah seorrang yang banyak berjasa dalam
penentuan dan kepindahan Keraton Surakarta, serta berbagai konsultasi
strategis terhadap keraton adalah Gubernur Belanda Tuan Mayor
Baron Van Hohendorff. Atas seijin Sinuhun Pakoe Boewono III, Mayor
Baron Van Hohendorrf mendirikan sebuah rumah mewah di sekitar
Dusun Kadipala. Rumah tersebut hingga saat ini masih dapat kita
saksikan di seputar bundaran Baron. Beberapa saat yang lalu rumah
tersebut
diperuntukan
sebagai
Gedung
Pertani.
Saat
sekarang
bangunan rumah Tuan Baron sudah berpindah tangan menjadi milik
seorang pengusaha terkenal, Bapak Lukminto. Masyarakat waktu itu
sesekali menyebut bahwa sekitar kawasan / wilayah ini dinamakan “
Baron”, penamaan ini berasal dari pemilik rumah paling mewah “Tuan
Baron”. Penamaan tersebut masih dipergunakan hingga saat ini.
Jadi selain nama “ Hotel Baron Indah” diambil dari nama kawasan
/ wilayah yang beralamatkan di Jl. Dr. Rajiman, kata “ Baron” juga berarti
gelar bangsawan di Eropa. Oleh karena itu diharapkan dari asal dan arti
namanya Hotel Baron Indah dapat menjadi salah satu hotel unggulan di
Kawasan Baron dan Surakarta.
II. Gambaran Umum Perusahaan
Hotel Baron Indah memiliki filosofi usaha dalam pengembangan
bisnis seperti FILOSOFI PUNAKAWAN. Filosofi ini dipilih Hotel Baron
Indah dalam pengembangan bisnisnya. Prinsip bisnis yang di anut oleh
PUNOKAWAN terurai mpada setiap tokohnya, yaitu sebagai berikut :
Ø Tokoh punakawan yang sangat tersohor adalah SEMAR, Semar dari
bahasa Arab Simaar atau Ismarun yang artinya PAKU. Paku adalah
xix
alat untuk menancapkan suatu barang, agar tegak, kuat, dan tidak
goyah. Semar juga memiliki nama lain, Ismaya yang berasal dari kata
ASMA-KU atau symbol dari Kemantapan dan Keteguhan. Karena itu
bisnis usaha yang dijalankan oleh Hotel Baron Indah harus didasari
oleh Keyakinan Yang Kuat Agar Usaha Tersebut Tertancap Sampai
Mengakar dan memberikan pelayanan yang totalitas kepada semua
tamu.
Ø Kelancaran perputaran roda usaha bergantung kepada system
penjualannya yang berjalan engan lancer. Oleh karena itu suatu
usaha memerlukan seorang yang banyak memilki banyak teman dan
berjualanan. Filosofi tersebut dimiliki oleh tokoh Punakawan yang
bernama NALA GARENG. Sejatinya Nala Gareng berasal dari kata
Naala Qorin yang artinya memperoleh banyak teman, memperluas
sahabat. Atau lebih dikenal dengan istilah Luas Net-working-nya.
Dalam usaha bisnis yang dijalankan Hotel Baron Indah yang
memelukan jaringan (Net Working) yang luas dan kuat sehingga
akan semakin mempeluas ruang lingkup bisnis dan pasar dari bisnis
yang kita jalankan.
Ø Tokoh lainnya yaitu PETRUK, yang berasal dari kata fatruk yang
artinya tinggalkan yang jelek. Selain itu PETRUK juga disebut
kanthong Bolong artinya kantong
Ø Yang Berlobang.Makanya bahwa setiap manusia harus menzakatkan
hartanya dan menyerahkan jiwa raganya kepada Yang Maha Kuasa
secara ikhlas,tanpa pamrih dan ikhlas,seperti bolongnya kantong
yang tanpa penghalang.Sejalan dengan
Hotel Baron Indah yang
menjalankan bisnis usaha jasanya dengan filosofi bisnis untuk
mengutamakan
sikap kemantapan dan keteguhan yang tanpa
pamrih dan ikhlas untuk semua Staff,Perusahaan dan Tamu,niscaya
akan memberikan hasil yang terbaik yaitu Kepuasaan semua tamu.
Ø Tokoh yang terakhir,BAGONG berasal dari kata Bagho yang artinya
pertimbangan makna dan rasa,antara yang baik,buruk,benar dan
xx
salah.Dalam versi lain kata Bagong juga berasal dari kata Baqa’yang
berarti kekal atau langgeng.Artinya adalah sikap introspeksi yang
terus menerus walau sudah terasa nyaman dibadan.
Ø Dan hal tesebut sejalan dengan filosofi bisnis hotel baron indah untuk
terus meneruskan dan menjalankan usaha bisnisnya agar kekal dan
langgeng karena suatu usaha penuh dengan ketidakpastian yaitu
dengan terus melakukan pembaharuan dan inovasi-inovasi yang
membangun demi kemajuan perusahaan.
Oleh karenanya Hotel Baron Indah tidak terlepas dari unsur
PUNOKAWAN dan nuansa tradisional walaupun dipadupadankan
dengan nuansa modern.
Berdasarkan filosofi bisnisnya Hotel Baron Indah yang merupakan
Hotel Melati Tiga menawarkan pelayanan yang sama dengan hotel
berbintang. Melalui sejarah Kota Surakarta dapat diketahui bahwa kota
Surakarta banyak menyimpan budaya tradisional yang sangat unik.
Dengan pelayanannya. Hotel Baron Indah akan mengantar para tamu
menyaksikan keunikan Kota Surakarta, sehingga tamu akan selalu
mengingat keberadaan Hotel Baron Indah dengan segala keramahan
dan pelayanan yang memuaskan tamu. Tidak menutup kemungkinan
bagi siapa saja yang melakukan perjalanan untuk keperluan bismis
maupun dalam rangka berhibur, akan menginap kembali ke Hotel Baron
Indah.
Hotel Baron Indah terletak dijalan Dr. Rajiman 392, solo. Hotel
Baron Indah ini didirikan pertengan tahun 1989 di atas sebidang tanah
dengan luas 122 m2 dan mulai beroperasi pada tanggal 18 desember
1989. pembangunan hotel ini berawal dari 16 kamar yang kemudian
dilakukan penambahan 12 kamar lagi pada akhir oktober 1995.
Penambahan tersebut dilakukan mengingat kota Surakarta adalah Kota
Pariwisata, Kota Olahraga dan Kota Budaya. Hotel Baron Indah terdiri
dari tiga lantai yang letaknya sangat strategis, yaitu dekat dengan pusat
perbelanjaan (seperti Makro, Matahari Singosaren, Solo Grand Mal,
xxi
Pasar Kembang, Pasar Klewer ) dan keramaian kota ( seperti daerah
Coyudan ).
Pada tahun 2001, Hotel Baron Indah mengalami perubahan
kepemilikan sekaligus manajemenya. Perubahan ini juga mengubah
bentuk usaha dari Hotel Baron Indah yang tadinya perorangan menjadi
PT. Baron Indah.
Pada akhir 2002, Hotel Baron Indah melakukan renovasi semua
kamar (28 kamar) termasuk restaurant dan ruang meeting-nya, hal ini
dilakukan hanya karena samata-mata untuk kepuasan tamu. Renovasi
dapat selesai secara total pada akhir 2005, waktu yang cukup lama ini
karena adanya kendala operasional yang tidak bisa dihentikan sehingga
renovas lebih banyak mengikuti jadwal operasional.
Hotel Baron Indah terus melakukan pembenahan diri baik untuk
tamu maupun untuk kenyamanan karyawan. Oleh karenanya pada awal
2006 dimulailah pembangunan dengan penambahan fasilitas untuk
karyawan yaitu Employee Dining Room (EDR). Pembangunan kantor
dan gudang, serta penambahan sekitar 22 rooms lagi. Pembangunan ini
diperkirakan totally finish pada pertemuan 2009.
a. Klasifikasi
1) Kamar terdiri dari
a. Kamar Standard
Ø Televisi 14 inch
Ø AC
Ø Telepon
Ø Bath room ( shower and closet )
Ø Hot water
b. Kamar Deluxe
xxii
Ø Televisi 21 inch
Ø AC
Ø Hot water
Ø Telepon
Ø Bath room ( shower and closet )
Ø Kulkas
2) Resto
Menyediakan makanan dan minuman dalam bentuk ala carte dari
pukul 09.00-22.00 ataupun buffet untuk breakfast pkul 06.0010.00.
Sedangkan untuk Room Service dilayani 24 jam.
3) Ruang Pertemuan
a. Ruang Serba Guna
Dengan kapasitas 150 pax, untuk digunakan meeting ataupun
keperluan lainnya.
b. Ruang Matahari
Dengan kapasitas 100 pax, untuk keperluan meeting atau
arisan
c. Ruang Bintang
Dengan kapasitas 40 pax, untuk keperluan meting dengan
kapasitas kecil
4) Laundry
Buka setiap hari pukul 09.00-21.00
5) Drugstore
Buka setiap hari pukul 09.00-22.00. Menyediakan segala
kebutuhan atau keperluan sehari-hari dan makanan kecil.
6) Business Center
Menyediakan pelayanan berupa :
a. Solo City Tour,
b. Penjualan Member Card Hotel Baron Indah,
xxiii
c. Smartbooking,
d. Other Facilities :
Ø Penjualan Tiket Joglo Semar
Ø Penjualan Batik
Ø Typing, Printing and Any Secretarial Facilities
Ø Penjualan Post Material
Ø Penjualan Handphone Voucher
Ø Rental Car
Ø Voucher Kid’s Fun
7) Antar Jemput
Mengantarkan tamu ke Bandara / Stasiun Kereta Api ataupun
menjemput tamu dari bandara ataupun dari stasiun Kereta Api
dalam kota Surakarta.
b. Visi dan Misi Hotel Baron Indah
1. Visi
Menjadikan Hotel Baron Indah sebagai Hotel Melati yang
mempunyai sentuhan tradisional dengan service hotel berbintang
yaitu kenyamanan tamu menjadi priorotas yang akan membuat tamu
laksana dirumah sendiri (Homy)
2. Misi
a. Hotel Baron Indah dengan keterbatasan fasilitasnya akan
terus memberikan service terbaik untuk tamu (berdasarkan
pada filosofi bisnis Hotel Baron Indah).
b. Menciptakan service seperti hotel berbintang.
c. Keramahan karyawan yang sepenuh hati, tidak berbelitbelit (to the point), sangat familiar dan bersahabat yang
membuat tamu merasa sangat dihargai.
d. Adanya perpaduan corak modern tradisional dan adanya
sentuhan kesederhanaan dalam konsep bangunan hotel
xxiv
serta suasana tata ruangnya yang akan membuat tamu
merasa nyaman dan betah.
e. Dengan kata “Baron” yang berarti gelar bangsawan di
Eropa yang identik dengan kemewahan akan menciptakan
kesan Hotel Baron Indah mampu menjadi hotel yang
mewah dalam kesederhanaan.
f. Membentuk rasa ingin tahu konsumen sehingga mereka
akan selalu mengingat Hotel Baron Indah dengan “
SMART “ service-nya khususnya saat berkunjung ke kota
Solo.
g. Menjadikan Hotel Baron Indah sebagai “ The Best of
Jasmine in Solo ”
c. Logo Hotel Baron Indah
Logo Hotel Baron Indah mengalami perubahan, perubahan ini
dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut :
Ø Kuno ( tred logo tahun 80-an )
Ø Tidak simple
Ø Kurang memiliki daya jual
Ø Kurang menimbulkan kesan simpel dan elegan
Ø Pemilihan warna yang kurang menonjol ( hijau )
Karena pertimbangan tersebut maka diubahlah logo Hotel
Baron Indah dengan mempertahankan symbol mahkota. Symbol ini
dipertahankan karena mahkota identik dengan raja, jadi symbol
tersebut dapat memunculkan kesan elegan. Terpandang dan
mempertegas kesan terbaik seperti arti dari “ Baron “. Mahkota raja
ini juga sebagai symbol bahwa kepuasan dan kenyamanan tamu
merupakan prioritas utama.
xxv
Gambar Logo Lama dan Logo Baru adalah sebagai berikut :
Perubahan logo baru pada pertengahan tahun 2005 sebagai
pertanda adanya konsep orientasi pada pelayanan yang terbaik
untuk tamu. Perubahan tersebut diuraikan sebagai berikut :
1. Konsep
Bentuk logo Hotel Baron Indah ini berbentuk mahkota
dari goresan dan berbentuk simple yang menunjukan bahwa
pelayanan
yang
langsung
dan
tidak
berbeli-belit,
juga
menunjukkan hubungan pribadi dan pelayanan dengan sepenuh
hati. Dengan konsep ini Hotel Baron Indah akan lebih diingat
oleh para tamu.
2. Pemilihan warna
Emas menandakan sifat pelayanan Hotel Baron Indah
adalah elegan, berkualitas danmenonjol, sedangkan warna
coklat
untuk
tulisan
Hotel
Baron
Indah
menunjukkan
kesederhanaan(seperti tokoh Punokawan), kesan tradisional
modern dan mempertegas dari makna mahkota.
3. Bentuk
xxvi
Mahkota yang simple, seperti tanda tangan yang penuh
arti dan selalu diingat. Sedangkan untuk bentuk tulisan
menyentuh ke modern tradisional di sisi huruf “ R”. Selain itu
bentuk “ R” yanmg unik menunjukkan bahwa Hotel Baron Indah
mencoba memberikan kesan tersendiri bagi tamu-tamu yang
menginap.
Diharapkan
dari
perubahan
logo
tersebut
bias
memberikan im age atau kesan baru bagi Hotel Baron Indah.
d. Konsep Pelayanan di Hotel Baron Indah
Konsep pelayanan kami hadirkan dalam rangka menciptakan
kualitas pelayanan guna mencapai terwujudnya Filosofi Bisnis, Viai
dan Misi dari Hotel Baron Indah. Konsep tersebut adalah : “SMART”
service
Standard Pelayanan “SMART” service
Smile and Greet
(Senyum dan Sapa)
Multi Tasking
(Beraneka ragam kemampuan)
Answer and Anticipat
(Jawab dan Antipasi)
Resolve
(Pemecahan/Penyelesaian)
Talk and Listen
(Bicara dan mendengarkan)
Resume:
Brand Perusahaan merupakan :
v Operasional terbaik
v Nama yang hangat dan pedul
v Nama yang besar dan terkenal
·
Operasional Terbaik
ü Pelayanan yang efisien
ü Konsisten dalam kualitas
xxvii
ü Nilai yang baik
·
Nama yang hangat dan Peduli
ü Nama perusahaan yangf familiar
ü Nama yang memilki citra dan melekat di hati setiap orang
ü Eksistensi tinggi terhadap kepedulian serta pelayanan
untuk tamu
·
Nilai yang baik
ü Sebagai tempat yan g memiliki keunikan dan nilai khusus
bagi tamu-tamu yang meninap
ü Memberikan inspirasi terbaiki bagi setiap tamu karena
pelayanan yang berkualitas
ü Menjadikan kepuasan tamu sebagai satu-satunya tujuan
utama pelayanan Hotel Baron Indah
STANDART PELAYANAN “SMART” service
A. SMILE and GREET (Senyum dan Sapa)
Ikhtisar
·
Tersenyum
·
Lakukan kontak mata
·
Gunakan nama tamu
·
Sapa tamu dan sesame rekan kerja
·
Sapaan mempercerah suasana
Terseyum
·
Senyuman harus tulus dan hangat, maka ingatlah untuk :
·
Memusatkan perhatian pada tamu, dan menyingkirkan dulu
masalah pribadi Anda pada saat bekerja
·
Bersikap tulus
xxviii
·
Memastikan isyarat tubuh atau ekspresi wajah sesuai dengan
senyuman yang Anda berikan
·
Ingatlah situasi-situasi ketika tidak sesuai untuk tersenyum
Mengapa tersenyum itu penting :
·
Merupakan bahasa umum dunia
·
Menciptakan energi
·
Menunjukkan kita tertari dan peduli
·
Orang lain cenderung membalas senyuman
Lakukan Kontak
Melakukan kontak mata dengan tamu dan sesama rekan kerja
·
Membuat mereka merasa penting
·
Memperlihatkan bahwa Hotel Baron Indah menghargai mereka
·
Menunjukkan bahwa kita merasa tertarik untuk mendengarkan
Kita harus selalu menyapa tamu kita dengan ramah dan
professional tanpa berlebihan
Gunakan Nama Tamu
·
Sapalah tamu atau rekan kerja Anda jika bertemu dengan
mereka
·
Sapaan akan mempercerah suasana karena akan membuat
Anda merasa dekat dengan tamu atau rekan kerja karena
sebagai bentuk keramahan dan keakraban
B. MULTI TASKING (Berneka Ragam Kemampuan)
Tujuan modul ini adalah diharapkan staff Hotel Baron Indah
akan menguasai setiap bidang yang ada di Baron Indah, terutama
yang berkaitan dengan operasional, jadi apabila ada tamu yang
meminta kita melakukan sesuatu dan hal itu memungkinkan bagi
xxix
kita untuk di follow up sendiri oleh kita, otomatis keluhan tamu akan
dapat dengan mudah kita atasi langsung
Untuk itu untuk mengantisipasi hal tersebut kita harus
melakukan cross training ke masing-masing Department agar
tujuan tersebut tercapai
C. ANSWER AND ANTICIPATE (Jawab dan Antisipasi)
Ikhtisar
·
Pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan
·
Menemukan jawaban
·
Memberikan pilihan
·
Pengalaman dengan Hotel
·
Mengantisipasi kebutuhan
Menemukan Jawaban
·
Rasa memiliki berarti mencarikan jawaban untuk tamu,
meskipun Anda harus mencari jawabannya dari sumber lain
·
Sumber sumber apa saja yang dapat Anda mintai bantuan untuk
mencari jawaban
Memberikan Pilihan
3 langkah untuk memberikan pilihan :
·
Mendengarkan
·
Memperjelas
·
Menyarankan
Ketika memberikan pilihan ingatlah untuk:
·
Selalu berusaha merekombinasikan fasilitas Hotel
·
Memberikan pilihan altrnatif
·
Memastikan kita sudah memberikan jawaban yang memuaskan
atas pertanyaan atau permintaan tamu
xxx
Pengalaman dengan Hotel
Definisi :
Setiap kali kita berhadapan dengan tamu, atu melakukan
interaksi dengan tamu melalui telepon ataupun setiap saat tamu
melihat iklan atau signage Hotel Baron Indah, itu yang dinamakan “
PENGALAMAN DENGAN HOTEL “.
Melalui setiap
pengalaman
tamu
dengan
Hotel,
kita
mempunyai peluang untuk memenangkan ataupun kehilangan
loyalitas tamu tersebut . untuk memenangkan loyalitas tamu, kita
perlu pastikan bahwa kita memenuhi dan melebihi harapan tamu
pada setiap kali tamu merasakan pengalaman dengan Hotel. Kita
harus melakuan hal-hal yang biasa dengan cara-cara yang luar
biasa.
D. RESLVE THE PROBLEM ( Pemecahan Masalah )
Ikhtiar
Ø Sifat keluhan tamu
Ø Pemulihan “ WOW “
Ø Tingkat keparahan masalah
Ø Petunjuk pemberian hadiah atau reward untuk tamu
Ø Latihan – penyelesaian masalah
E. TALK and LISTEN ( Berbicara dan Mendengarkan )
Ikhtiar
Ø Cara kita berkomunikasi
Ø Bahasa tubuh
Ø Nada suara
Ø Kata-kata yang kita pilih
Ø Dengarkan
Ø Latihan bicara dan mendengarkan
xxxi
Cara
kita
berbicara
dan
cara
kita
mendengarkan
mempengaruhi persepsi tamu terhadap pelayanan dan Hotel kita
Kita berkomunikasi melalui tiga cara yaitu sebagai berikut :
1) Apa yang kita katakan kata-kata yang diucapkan
2) Cara kita mengucapkannya- nada suara kita
3) Bahasa tubuh dan tingkah laku apa yang kita perhatikan tanpa
kata-kata
e. Slogan
Slogan yang diberikan adalah :
“ Find your Different Touch “
Makna dari slogan ini dilihat dari sejarah dan Filosofi kenapa
Hotel Baron Indah bisa terlihat unik dan terkesan modern tradisional
yaitu dengan adanya berbagai macam sentuhan yang disajikan di
hotel ini, misalkan kerama-tamahan yang tercipta dari “ SMART “
service serta letak Hotel Baron Indah yang berada di lokasi kota tua
yaitu surakarta. Sejarah yang menunjukkan bahwa lokasi Hotel
Baron Indah yang menjanjikan keramahan dan tradisionalisme yang
terlihat dari lingkungan sekitar.
III. Peta Lokasi Hotel Baron Indah
xxxii
BAB IV
PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA
xxxiii
A. Public Relations Departement
Public Relations Departement dipimpin oleh seorang Public
Relation manager dan dibantu oleh satu front – line staff. Public Relation.
Tugas sehari – hari Public Relations Departement berada di bawah
pengawasan dan tanggung jawab Public Relation Manager.
Pada dasarnya tugas dari Public Relation Hotel Baron Indah Solo
adalah relasi ke media, menjembatani produk ke public, kesadaran untuk
membangun image Hotel Baron indah solo serta memperkenalkan fasilitas
hotel kepada public secara menarik sehingga dapat menarik minat public
baik dari domestik maupun internasional, memberikan pelayanan yang
baik sehingga tamu yang menginap dan meninggalkan hotel dengan
perasaan puas sehingga akan menginap kembali dan menjadi pelanggan.
PR dan Pemasaran terkadang rancu, akan tetapi masing – masing
memiliki peranan sendiri dalam kesuksesan organisatoris. PR
untuk
mendukung aktivitas pemasaran dan koordinir dua disiplin yang berbeda
ini untuk hasil maksimal. Pemasaran meliputi pengembangan produk yang
bagus dengan harga sesuai, menrmpatkan disuatu tempat dimana para
konsumen dapat membelinya, dan bagaimana mempromosikannya
sehingga mereka mengetahuinya.
Komponen tersebut dikenal dengan unsur pemasaran atau 4P yaitu
product, price, place, dan promotion (produk, harga, pasar, dan promosi).
PR sering dipandang sebagai unsur P yang kelima yaitu perception
xxxiv
(presepsi). Pelanggan lebih senang berbisnis dengan Perusahaan atau
Departemen yang mereka pandang berkualitas dan PR yang efektif
membangun persepsi positif, dan menciptakan lingkungan subur untuk
kesuksesan pemasaran. Untuk hasil maksimal, aktivitas PR dan
Pemasaran
harus
dikoordinasi.
Ketika
departemen
pemasaran
mengiklankan jenis produk dan pelayanan baru, perkuat kampanye
tersebut
dengan
menarik
jaringan
editorial
ternama.
Dengan
menggunakan Web-site perusahaan atau Departemen sebagai alat
pemasaran dan juga sarana PR. Menciptakan lahan bagi para jurnalis
dengan suatu konfrensi pers, informasi tentang latar belakang, dan
berbagi foto untuk dimuat. Mengombinasikan kampanye PR dan
pemasaran dapat lebih berhasil dibandingkan jika dilakukan masing –
masing.
Keberhasilan hotel dapat dilihat dari banyaknya tamu yang
menginap atau menggunakan fasilitas – fasilitas hotel. Dapat dilihat juga
cara dan pelaksaan Public Relation Departement dapat dikatakan sebagai
ujung tombak dari perusahaan / hotel. Karena seperti yang telah penulis
diatas
jelaskan,
sedikit
banyaknya
tamu
yang
menginap
dan
menggunakan fasilitas di Hotel Baron Indah solo tergantung bagaimana
seorang
Public
Relation
dan
Marketing
juga
menginformasikan dan mempromosikan kepada public.
B. Sistem Komunikasi
xxxv
front
line
staff
Komunikasi merupakan hal utama yang dilakukan untuk membagi
informasi satu sama lain. Di hotel Baron Indah Solo juga menggunakan
system komunikasi baik eksternal maupun internal. Komunikasi eksternal
dilakukan dengan saling menjaga hubungan baik dengan para costumer,
misalnya pemberian komplimen atau voucher, mengadakan acara – acara
tertentu dan lain – lain. Sedangkan komunikasi internal di Hotel Baron
Indah Solo menggunakan system komunikasi; arus ke bawah (down word
communication) yaitu komunikasi yang dibangun dari pihak hotel terhadap
karyawan misalnya dengan instruksi, surat edaran dll. Arus ke atas (up
word communication) adalah komunikasi yang dibangun dari pihak
karyawan ke pimpinan perusahaan / hotel dan komunikasi yang sejajar
(side ways communication) adalah komunikasi yang dibangun dari pihak
karyawan ke karyawan, misalnya saling berbagi informasi, mengadakan
kegiatan di luar perusahaan dan lain – lain.
Selama penulis melaksanakan kuliah kerja media di Hotel baron
Indah Solo banyak sekali hal – hal yang dipelajari khususnya dalam
keseharian Hotel Baron Indah Solo dalam berkomunikasi. Sebagai contoh
setiap pagi para Departement Head melakukan briefing yang dipimpin
langsung oleh General Manager. Di Public Relation Departement juga
mengadakan morning briefing selama kurang lebih 15 menit dan biasanya
di gabungkan dengan Sales and Marketing Departement yang membahas
aktivitas, kendala dan pemecahan permasalahan hari kemarin yang akan
dijalani hari itu.
xxxvi
Kegiatan komunikasi yang di lakukan Hotel baron Indah solo yang
lain misalnya mengadakan training, pelatihan untuk karyawan yang
bersangkutan, kegiatan outing bersama guna membuat team yang
solid,rasa kekeluargaan antara karyawan tetap terjaga dan lain – lain.
C. Struktur Organisasi
Hotel Baron Indah Solo mempunyai ruang lingkup yang luas dan
struktur organisasi yang baik, agar segala kegiatan intern maupun ekstern
dapat dikendalikan mencapai target dan mencapai hasil yang maksimal.
Dengan adanya pembagian struktur organisasi maka kegiatan yang ada
dapat terfokus dan terarah serta memudahkan pembagian kerja agar lebih
lancar.
Dalam kegiatannya Hotel Baron Indah solo dipimpin oleh seorang
General Manager yang dibantu oleh Executive Secretary dan tiap – tiap
department nantinya akan dipimpin oleh seorang Director (Departement
Head) yang masing – masing bertanggung jawab dan bertugas sesuai
bagiannya dan memiliki front - line staff yang telah terkoordinasi dengan
baik untuk dapat bekerjasama dan menciptakan system kerja yang lebih
matang sehingga dapat menunjang kemajuan kinerja perusahaan.
Walaupun masing – masing department memiliki tugas dan tanggung
xxxvii
jawab sendiri – sendiri namun kerjasama yang baik antar department tetap
diperlukan.
D. Tugas – Tugas Yang dilakukan selama magang
Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media atau di Hotel baron
Indah Solo biasa disebut On The Job Training selama 2 bulan yaitu dari
tanggal 16 Februari 2009 sampai 16 April 2009. Setelah melalui interview
dari Training Manajer, penulis mendapatkan orientasi / pengenalan hotel
mulai dari sejarah berdirinya Hotel Baron Indah solo, peraturan –
peraturan yang ada, pengenalan tempat –tempat dan divisi – divisi yang
ada di Hotel Baron Indah solo (hotel tour) dan tata cara menyapa dan
melayani tamu. Di Hotel Baron indah Solo penulis mendapatkan jam kerja
mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB dari hari Senin sampai hari Jum’at.khusus
hari sabtu jam 08.00 – 13.00 WIB
Di Hotel Baron Indah Solo penulis melakukan kegiatan rutin yang
menjadi tanggung jawab Public Relation Departement. Dalam hal ini
penulis senantiasa membantu segala aktifitas yang dilakukan di Public
Relation Departement secara langsung. Hal tersebut sangat membantu
penulis untuk memahami dan mempraktekkan tugas dan tanggung jawab
sebagai Public Relation seta mengaplikasikan ilmu yang di dapat di
perkuliahan.
Aktifitas – aktifitas yang dilakukan antara lain :
xxxviii
1.Mengecek pigeon hall setiap pagi untuk mengambil surat,
Koran, majalah, data ataupun memo yang ditujukan kepada
Public Relation Departement.
2.Membantu menangani komplain yang datang dari para tamu
baik secara langsung ataupun tidak langsung.
3.Mengedarkan surat rasa kepuasan dan atau ketidak puasan
kepada para tamu yang meninggalkan hotel dengan tujuan
pihak manajeman mampu mengerti akan kekurangan yang
diberikan kepada tamu.
4.Membaca Koran
dan mengkliping semua berita
yang
berhubungan dengan Hotel Baron Indah solo. Hal ini bertujuan
agar seorang PR dapat mengetahui semua berita – berita yang
berdampak dengan Hotel Baron Indah Solo.utamanya tentang
komplain dari para tamu..
E. Komplain
1. JENIS KOMPLAIN
Komplain dibagi 2 jenis :
a.Komplain Product
Yaitu komplain yang berwujud product hotel / fasilitas yang tidak
sesuai harapan tamu
b.Komplain Un Product
xxxix
Yaitu komplain yang disebabkan karena sebuah sikap , kelakuan
dari staff kepada tamu
2. PENYEBAB KOMPLAIN
Komplain disebabkan karena beberapa hal seperti
1. Fasilitas hotel yang sudah menurun fungsinya
2. Penangan masalah tamu yang lama tidak ada solusinya
3. Management tidak membedakan prioritas
4. Hotel mempunyai staff yang kwalitasnya dibawah standard
hotel
5. Disebabkan dari tamu tersebut ( mengharap discount )
6. Tamu tidak puas terhadap pelayan
7. Lingkungan sekitar hotel
8. Informasi atau komunikasi yang berbeda
3. TEKNIK PENANGANAN KOMPLAIN
1. Menemui tamu secepatnya saat kejadian
2. Meminta maaf
3. Mendengarkan secara seksama dan sungguh sungguh
4. Empati yaitu ikut merasakan apa yang tamu rasakan
5. Segera lakukan yang tamu harapkan
6. Jika perlu diberi fasilitas yang bisa meredakan komplain
4. MENGATISIPASI KOMPLAIN
1. Training Pelatihan untuk staff secara konsisten
xl
2. Fasilitas yang memadai
3. Relationship antara tamu dengan hotel secara consistent
4. Mengatasi komplain secara cepat dan tepat
5. Guest Comment atau disebut Kritik dan saran yang selalu
didapat dari tamu
6.
CONTOH KOMPLAIN DI HOTEL
·
PROBLEM, SOLUTION AND ANTICIPATION
KOMPLAIN
Tamu Group
Tidak puas dengan Lay-out / jenis tatanan ruangan di Meeting
Room , Menu makanan tidak sesuai keinginan , Peralatan yang
kurang
SOLUSI
1. Waiter menghubungi Sales Marketing yang menangani
event
meeting
tersebut
untuk
mengkonfirmasikan
terhadap segala transaksi / confirmasi yang berhubungan
dengan group
2. Segera Sales marketing bertemu denagan leader acara
tersebut .Segala problem yang berhubungan dengan
tamu selalu disampaikan dengan mengedepankan kata
MAAF….kepada tamu.
xli
3. Jika ternyata pihak hotel yang salah tidak sesuai
perjanjian / Confirmation letter antara tamu dan sales
marketing staff maka Hotel wajib merubah lay out atau
makanan secepatnya sesuai di confirmation letter , jika
tamu yang salah tidak sesuai kesepakatan maka
Hotelpun tidak boleh menyalahkan tamu. Hotel wajib
merubah lay out secepatnya sesuai keinginan tamu , jika
tentang makanan yang tidak sesuai di Confirmation Letter
tapi tamu mengharapkan
maka dikenakan biaya
tambahan .
ANTISIPASI
JIka tamu
group metting , Sales Marketing
harus
mengkonfimasikan tamu tentang system pembayarannya , Lay out
Ruangan , Menu Makanan , Peralatan , Jumlah tamu yang datang ,
Waktu acara , Rangkaian acara sebelum acara berlangsung
maximal 1 minggu sebelumnya.Yakinkan dan ulangi
dan selalu
koordinasi dengan ketua panitia (EO) tentang segala hal yang
berhubungan dengan permintaan lain yang berhubungan dengan
Acara.
·
PROBLEM,SOLUSI AND ANTISIPASI IN RESTAURANT
PROBLEM
Makanan yang datang tidak sesuai yang diorder tamu.
xlii
SOLUSI
Segala
problem
yang
berhubungan
dengan
tamu
selalu
disampaikan dengan mengedepankan kata MAAF….kepada tamu ,
kemudian bawa makanan ke dapur untuk di check rasa maupun
kwalitasnya setelah itu tanyakan ketamu apakah makanan bisa
diganti ? kalau tamu tidak berkenan maka pihak resto wajib
memberi diskon atau berupa exstra free makanan atau minuman
ANTISIPASI
Setiap staff restaurant harus mengulang / Konfirmasi setiap order
dari tamu setelah tamu order ,Staff harus paham detail menu
makanan / Penguasaan product Knowledge
F. Smart Service – program pelayanan tamu
Smart service – Program pelayanan tamu ini merupakan system
pelatihan yang didasarkan pada hasil penelitian dan dirancang untuk
membantu setiap karyawan dalam memberikan pelayanan SMART yang
berbeda kepada para tamu. Perbedaan pelayanan ini adalah kepedulian
yang luar biasa kepada tamu kita.
Program ini mengajarkan para Excecutive Committee
(management) Kepala Bagian, Atasan dan karyawan juga penulis yang
berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan tamu, mengenai
xliii
standart perilaku pelayanan tamu. Smart Service merupakan budaya dan
unsur pelengkap yang diperlukan oleh setiap karyawan untuk dapat
melakukan pekerjaan secara efektif. Program ini dirancang dan dipadukan
dengan strategi bisnis.
Ø Tujuan SMART SEVICE – PROGRAM PELAYANAN TAMU
·
Meningkatkan konsistensi dalam pemberian pelayanan
·
Memberikan petunjuk untuk menyelesaikan masalah dan
penanganan permintaan.
·
Membangun rasa bangga terhadap nama SMART
Ø Standar pelayanan SMART
·
Smile and Greet ( Senyum dan Sapa )
Dengan tujuan menguraikan dampak dari tersenyum pada tamu,
kontak mata dengan tamu, kapan mulai tersenyum pada tamu,
memperlihatkan cara menyapa yang ramah dan yang sesuai
mengidetifikasi cara mngetahui nama tamu, menguraikan
pentingnya menggunakan standart ini setiap bertemu dengan tamu
dan sesama rekan kerja.Sapaan akan mempercerah suasana.
Senyuman harus tulus dan hangat, dan penulis dapat meahami
bahwa
Cara memberikan senyuman yang tulus dan hangat itu perlu
memusatkan perhatian pada tamu, menyingkirkan dulu masalah
pribadi, bersikap tulus,memastikan isyarat tubuh atau ekspresi
xliv
wajah sesuai dengan senyuman yang diberikan, dam mengingat
situasi – situasi ketika tidak sesuai untuk tersenyum.
Contohnya : Tamu sedang kesusahan.
Tersenyum itu penting tersenyum merupakan bahasa umum dunia,
dapat menciptakan energi yang positif dan menunjukan kita tertarik
dan peduli maka orang lain akan cenderung membalas senyuman.
Melakukan Kontak mata dengan tamu dan sesama rekan kerja bias
membuat mereka merasa penting juga memperlihatkan bahwa kita
menghargai mereka dan menunjukkan bawa kita mersa tertarik
untuk mendengarkan.
·
Multi Tasking ( memahami tugas )
Disini penulis dapat menguraikan dampak dari penguasaan hotel
dan product knowledge serta tugas dan tanggung jawab masing –
masing section. Juga dapat memperlihatkan cara penanganan
komplaindengan solusi yang tepat cdapat mengidentifikasi
komplain tamu dengan solusi yang tepat, mengidentifikasi jenis
keluhan tamu dan kepada siapa didelegasikan, juga dapat
menguraikan pentingnya pendelegasian informasi yang benar
kepada masing – masing section sesuai permintaan tamu.
Cara mengidentifikasi komplain tamu :
v Memusatkan perhatian pada tamu, dan menyingkirkan
dulu masalah pribadi.
v Meminta maaf dan memmberikan empati
xlv
v Catat nama dan nomor kamar tamu
v Perjelas dengan mengajukan pertanyaan dan mengulang
informasi dari tamu.
Memahami tugas dan taggung jawab masing – masing section
dihotel sangat penting. Agar informasi yang tidak salah alamat,
mengetahuhui cara penanganan suatu komplain tamu sehingga
memungkinkan kita untuk memberikan alternative kepada tamu.
Juga memberikan solusi dan alternative yang benar kepada tamu.
·
Answer and Anticipte ( Jawab dan antisipasi )
·
Resolve ( pemecahan / penyelesaian )
·
Talk and Listen ( bicara dan Mendengarkan )
Sering terjadi dalam layanan jasa seperti Hotel Akibat adanya
ketidakpuasan terhadap pelayanan, komplain pelanggan adalah hal yang
wajar,
bagi perusahaan,
sehingga
suatu
perusahaan
seharusnya
menyambut baik komplain. Penanganan komplain yang efektif justru akan
dapat meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan tersebut.
Namun penanganan komplain yang jelek akan mengakibatkan pelanggan
bisa berpindah ke Maskapai lainnya apalagi sekarang ini tingkat kompetisi
bisnis airlines sangat tinggi dengan banyaknya berdiri perusahaan
maskapai baru di Indonesia.
Perlu disadari oleh perusahaan, bahwa setiap komplain yang
diterima dari pelanggan merupakan indikasi pelanggan tersebut masih
xlvi
akan tetap setia. Sudah seharusnya setiap komplain yang disampaikan
oleh para pelanggan yang mempunyai problem, disambut dengan ucapan
terima kasih oleh front–line staff. Perusahaan wajib berterimakasih karena
komplain memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk melakukan
penyempurnaan 1)* Handi Irawan D. MBA.Mcom,
Seringkali juga bahwa tamu
yang telah kecewa terhadap
pelayanan kemudian tidak melakukan komplain. tamu model ini yang perlu
diwaspadai karena umumnya tamu model begini tidak akan pernah
kembali menggunakan hotel pelayanan jasa tersebut. Selain itu akan
menimbulkan terjadinya dampak domino yang lebih hebat, dimana tamu
tersebut cenderung akan membicarakan kejelekan hotel itu kepada orang
lain dan bahkan menyarakankan agar orang lain tidak mencoba-coba
menggunakan hotel lain2)*.Handi Irawan .
Untuk
itu
front-liner
staff
perlu
sekali
memahami
bahwa
penanganan pelayanan tamu adalah hal utama untuk menghindari
komplain dan menghindari suatu layanan yang buruk. Namun, memang
suatu komplain tidak bisa dihindari. Oleh karena itu perlu kiat-kiat
penanganan komplain. Berikut beberapa kiat dalam menangani komplain
pelanggan 3)* Handi Irawan D. MBA.Mcom,
“Mengucapkan terima kasih” merupakan langkah pertama yang
harus dilakukan oleh front-line staff. Seringkali, mengucapkan terima kasih
bukanlah hal yang sulit dilakukan. Yang menjadi masalah, apakah front –
xlvii
line staff mampu melakukannya dengan tulus. Gerakan tubuh dan
pancaran sinar mata serta senyum yang menyertai, lebih dari sekedar
kata-kata. Tak mengherankan, pengembangan sikap terhadap jajaran
customer service sangatlah penting. Mereka perlu diyakinkan bahwa
pelanggan yang komplain ini masih memberikan kesempatan kedua
kepada perusahaan.
Kiat kedua dalam menangani komplain adalah mengucapkan “maaf”
setelah mengatakan kata “terimakasih.” Pada umumnya, setelah kata ini,
emosi pelanggan yang komplain pastilah reda. Sekali lagi, tanpa disertai
sikap yang benar-benar berorientasi pelanggan, tidaklah mudah mendidik
karyawan untuk melakukan hal ini dengan tulus. Yang lebih sering terjadi
adalah reaksi spontan untuk bertahan dan membela diri. Ini terutama
terjadi bila standar layanan terhadap pananganan komplain tidak jelas. Ini
juga bisa terjadi, bila karyawan tidak memiliki empowerment atau front–
line staff ragu-ragu siapa sesungguhnya yang menjadi atasannya,
pelanggan atau manajemennya. Penanganan komplain akan lebih efektif
apabila
kemudian
front-line
staff
mampu
mencari
informasi
dari
pelanggan. Hal ini penting sebagai dasar untuk memberikan solusi yang
tepat. Selain itu, informasi yang diperoleh akan sangat berguna bagi
perusahaan untuk memperbaiki standar layanan atau langkah-langkah
perbaikan secara internal di masa mendatang. Pelanggan yang sudah
mulai reda kemarahannya, biasanya cukup mudah untuk diminta informasi
lebih lanjut.Setelah itu, pelanggan biasanya akan minta kepastian bahwa
xlviii
perusahaan tidak akan melakukan hal ini lagi. Jadi, kata “terima kasih”,
“maaf”, perlu diikuti, ” kami berjanji hal tersebut tidak terulang lagi”.
Yang paling penting dari semua kiat ini adalah langkah kongkret terhadap
penanganan komplain dan harus dilakukan secepat mungkin. Waktu
adalah faktor penting dan sangat menentukan dalam penyelesaian
komplain.
Bagaimana penanganan komplain yang dilakukan oleh karyawan
kita agar efektif?
Salah satunya menggunakan riset pasar. Salah satu riset pasar
yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan decision tree. Dalam
hal ini, pelanggan pertama-tama dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu
mereka yang mempunyai problem dan pelanggan yang tidak mempunyai
problem. Dari responden yang mempunyai problem, kemudian dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu responden yang melakukan komplain dan
responden yang tidak melakukan komplain. Akhirnya, responden yang
melakukan komplain, dibagi dalam dua grup, yaitu mereka yang sudah
mendapatkan tindakan penyelesaian dan mereka yang merasa bahwa
tidak ada tindakan penyelesaian dari perusahaan. Kemudian, tingkat
kepuasan dari setiap grup pelanggan diukur dan dianalisis.
Dari hasil
analisa ini, perusahaan diharapkan mampu untuk mengidentifikasi dua hal
xlix
Pertama,
sejauh
manakah
perusahaan
sudah
dipersepsi
menyelesaikan komplain?
Kedua,
apakah
mereka
yang
komplain
relatif
lebih
puas
dibandingkan dengan mereka yang tidak komplain? Berdasarkan survei
yang dilakukan oleh Frontier, perusahaan dikatakan sudah menyelesaikan
pekerjaan komplain secara baik, apabila sekitar 90% pelanggan yang
komplain mengatakan “ya”.
Ada kemungkinan bahwa tingkat kepuasan
pelanggan yang komplain dan tertangani dengan baik akan lebih tinggi
dari mereka yang tidak pernah mempunyai problem. Apabila hal ini terjadi,
perusahaan tersebut dapat dikatakan mempunyai kemampuan yang
sangat efektif dalam menangani komplain. Bagi mereka, komplain adalah
kesempatan yang terbaik untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
Untuk mencapai hasil seperti ini, sungguhlah tidak mudah. Kurang dari
10% perusahaan di Indonesia yang mampu melakukan hal ini.
Akibat adanya ketidakpuasan terhadap pelayanan, komplain pelanggan
adalah hal yang wajar, bagi perusahaan, sehingga suatu perusahaan
seharusnya menyambut baik komplain. Penanganan komplain yang efektif
justru akan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan
tersebut. Namun penanganan komplain yang jelek bisa mengakibatkan
pelanggan dimungkinkan pindah ke Hotel lainnya apalagi sekarang ini
tingkat kompetisi bisnis hotel sangat tinggi dengan banyaknya hotel yang
baik yang tersedia di Kota Solo ini.
l
Perlu disadari oleh perusahaan, bahwa setiap komplain yang
diterima dari pelanggan merupakan indikasi pelanggan tersebut masih
akan tetap setia. Sudah seharusnya setiap komplain yang disampaikan
oleh para pelanggan yang mempunyai problem, disambut dengan ucapan
terima kasih oleh front–line staff. Perusahaan wajib berterimakasih karena
komplain memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk melakukan
penyempurnaan.
Seringkali juga bahwa tamu kecewa terhadap
pelayanan kemudian tidak melakukan komplain. Tamu model ini yang
perlu diwaspadai karena umumnya tamu model begini tidak akan pernah
kembali menggunakan hotel tersebut. Selain itu akan menimbulkan
terjadinya dampak domino yang lebih hebat, dimana tamu hotel tersebut
cenderung akan membicarakan kejelekan hotel itu kepada orang lain dan
bahkan
menyarakankan
agar
orang
lain
tidak
mencoba-coba
menggunakan hotel tersebut. Untuk itu front-liner staff perlu sekali
memahami bahwa penanganan pelayanan tamu adalah hal utama untuk
menghindari komplain dan menghindari suatu layanan yang buruk.
Namun, memang suatu komplain tidak bisa dihindari. Oleh karena itu
perlu kiat-kiat penanganan komplain. Berikut beberapa kiat dalam
menangani komplain pelanggan yang kami sebagaimana ditulis “Handi
Irawan D. MBA.Mcom, Managing Director Marketing & Research
Consultan Frontier.“ Dengan mengucapkan terima kasih” merupakan
langkah pertama yang harus dilakukan oleh front-line staff. Seringkali,
mengucapkan terima kasih bukanlah hal yang sulit dilakukan. Yang
li
menjadi masalah, apakah front –line staff mampu melakukannya dengan
tulus. Gerakan tubuh dan pancaran sinar mata serta senyum yang
menyertai,
lebih
dari
sekedar
kata-kata.
Tak
mengherankan,
pengembangan sikap terhadap jajaran customer service sangatlah
penting. Maka perlu diyakinkan kepada tamu yang komplain bahwa masih
bisa diberi kesempatan agar lebih baik dimasa yang akan datang.
Kiat kedua dalam menangani komplain adalah mengucapkan
“maaf” setelah mengatakan kata “terimakasih.” Pada umumnya, setelah
kata ini, emosi pelanggan yang komplain pastilah reda. Sekali lagi, tanpa
disertai sikap yang benar-benar berorientasi pelanggan, jarang ada
karyawan untuk melakukan hal ini dengan tulus. Yang lebih sering terjadi
adalah reaksi spontan untuk bertahan dan membela diri. Ini terutama
terjadi bila standar layanan terhadap pananganan komplain tidak jelas. Ini
juga bisa terjadi, bila karyawan tidak memiliki empowerment atau front–
line staff ragu-ragu siapa sesungguhnya yang menjadi atasannya,
pelanggan atau manajemennya. Penanganan komplain akan lebih efektif
apabila
kemudian
front-line
staff
mampu
mencari
informasi
dari
pelanggan. Hal ini penting sebagai dasar untuk memberikan solusi yang
tepat. Selain itu, informasi yang diperoleh akan sangat berguna bagi
perusahaan untuk memperbaiki standar layanan atau langkah-langkah
perbaikan secara internal di masa mendatang. Pelanggan yang sudah
mulai reda kemarahannya, biasanya cukup mudah untuk diminta informasi
lebih lanjut.Setelah itu, pelanggan biasanya akan minta kepastian bahwa
lii
perusahaan tidak akan melakukan hal ini lagi. Jadi, kata “terima kasih”,
“maaf”, perlu diikuti, ” kami berjanji hal tersebut tidak terulang lagi”.
Yang paling penting dari semua kiat ini adalah langkah kongkret terhadap
penanganan komplain dan harus dilakukan secepat mungkin. Waktu
adalah faktor penting dan sangat menentukan dalam penyelesaian
komplain.
liii
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selama
masa
Kuliah
medapatkan pengalaman
Kerja
Media,
penulis
banyak
sekali
dan pengetahuan baru khususnya dibidang
Public Relations. Penulis juga berkesempatan mempraktekan ilmu teori
yang
diperoleh
dibangku
kuliah,
dan
secara
langsung
dapat
mempraktekkan ilmu teori yang diperoleh dibangku kuliah, dan secara
tidak langsung penulis dapat mengetahui bagaimana penanganan
komplain Front Line staf pada hotel Baron Indah. Berdasarkan
pembelajaran dan pengalaman selama 2 bulan Kuliah Kerja Media penulis
dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut :
·
Front line staf Hotel Baron Indah
harus mampu melaksanakan
penanganan komplaint secara baik agar tamu yang merupakan
suatu asset Jasa tidak lari ke Hotel lain.
·
Kegiatan penanganan komplain yang merupakan bagian
Public
Relations Hotel Baron Indah mampu menangani komplain secara
liv
baik, sehingga mampu membangun hubungan dengan klient
secara tepat, yang pada dasarnya image pelanggan atau tamu
tetap terjaga dengan baik.
·
Penulis juga tahu bagaimana menangani komplain tamu karena
setiap keluhan tamu penulis bisa dapat menindak lanjuti bagaimana
penanganannya demi menjaga Image hotel dimata pelanggan.
B. Saran
Selama
Kuliah Kerja Media di Hotel Baron Indah Solo bisa
dikatakan kurang waktu untuk memberikan penilaian, tapi kiranya penulis
dapat memberikan saran yang dimaksudkan untuk nmembangun dan
memperbaiki kualitas kinerja Karyawan Hotel Baron Indah Solo antara lain
:
·
Penanganan Komplaint dari front liner dari Hotel baron Indah
perlu ditingkatkan
·
Rasa kekeluargaan sudah berjalanan baik selama ini baik
antara
pimpinan
dengan
karyawan
maupun
sesame
karyawan terus dijaga dan dibina agar tetap kompak dalam
melaksanakan tugas yang diembannya.Sehingga tidak
terjadi saling iri dalam pelaksanaan tugas.
lv
·
Peningkatan pelayanan dalam penanganan kompliant lebih
diutamakan karena komplian merupakan asset dalam
menuju nama atau merk yang lebih mapan. ( dari brand
aware ke brand ekuitas.
Daftar Pustaka
Effendy, Onong Uchjana. 1999. Hubungan Masyarakat. Suatu Study
Komunikologis. Cetakan ke lima. Bandung: Remaja Rosdakarya.1997.
John E. Marston `Modern Public Relations` (1979)
Public Relations is planned, persuasive communication designed to
influence significant public" (John E. marston "MODERN PUBLIC
RELATIONS", 1979)
Robbert T relly , `The action of public relations` (1981)
Scott M. Cutlip dan Allen H. Center " Efektif Public Relations", 1982
lvi
Download