pengaruh store atmosphere, brand image, life style dan reference

advertisement
PENGARUH STORE ATMOSPHERE, BRAND IMAGE, LIFE STYLE DAN
REFERENCE GROUP TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA
TOKO ROTI DAN KUE HOYA DI JALAN HOS COKROAMINOTO
NO. 48 PADANG
1
Shintya Stephani1, Mareta Kemala Sari2, Nora Susanti2
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of store atmosphere, brand image, life style
and reference group to the purchase decision at the Hoya bekery and cake street Hos
Cokroaminoto No. 48 Padang. Research results show that: (1) there is a significant influence
between store atmosphere to decision of purchasing bread and cake Hoya with coefficient
value 0,206, with tcount 4,966> ttable 1,985. (2) there is a significant influence between brand
image to decision of purchasing bread and cake Hoya with coefficient value 0,510, with tcount
7,144> ttable 1,985. (3) there is a significant influence between life style to decision of
purchasing bread and cake Hoya with coefficient value 0,265, with tcount 4,836> ttable 1,985.
(4) there is a significant influence between reference group to decision of purchasing bread
and cake Hoya with coefficient value 0,192, with tcount 3,171> ttable 1,985. (5) together there is
a significant influence between the store atmosphere, brand image, life style and reference
group on the purchase decision of bread and cake Hoya with Fcount 57,005>Ftable 2,70, with a
significant level of 0.000 <α = 0.05. This means Ha is accepted and H0 is rejected.
Keywords: Store Atmosphere, Brand Image, Life Style, Reference Group
PENDAHULUAN
Sehubungan
konsumen
penyelesaian masalah yang terdiri dari
dengan
dan
keberadaan
beraneka
ragam
menganalisa atau pengenalan kebutuhan
dan
keinginan,
pencarian
informasi,
perilakunya maka produsen harus benar-
penilaian sumber-sumber seleksi terhadap
benar
alternatif pembelian, keputusan pembelian,
tanggap
untuk
melakukan
pengamatan terhadap apa yang menjadi
keinginanannya.
Menurut
Setiadi
dan perilaku setelah pembelian.
Pentingnya
memahami
perilaku
(2003:415) bahwa pengambilan keputusan
konsumen pada akhirnya telah menjadi
yang diambil oleh seseorang dapat disebut
perhatian berbagai macam industri salah
sebagai pemecahan masalah.
satunya
Dalam
proses
pengambilan
yaitu
Perkembangan
industri
industri
bakery.
bakery
di
keputusan, konsumen memiliki sasaran
Indonesia menjadi bagian penting yang
atau
dicapai.
harus diperhatikan oleh seorang produsen
Sedangkan menurut Kotler (2005:251-
guna memenuhi kebutuhan konsumennya.
252), yang dimaksud dengan keputusan
Semakin banyak peluang menggiurkan
pembelian
dalam
perilaku
yang
adalah
ingin
suatu
proses
industry
bakery
dan
semakin
banyak pemain bakery, sehingga semakin
perbandingan penjualan toko roti dan kue
tinggi pula persaingan dalam bisnis ini
Hoya jalan Hos Cokroaminoto No. Padang
salah satu usaha bakery yang berkembang
dan Indonesian Bakery jalan Nipah No. 47
saat ini adalah Kota Padang.
DE Padang sebagai berikut.
Semakin bertambah jumlah industri
bakery di Kota Padang maka persaingan
antara industri bakery semakin ketat,
sehingga masing-masing industri harus
mengetahui apa yang dibutuhkan dan
diinginkan
oleh
konsumen
terhadap
produk bakery. Salah satu produk bakery
yang ternama dan legendaris di Kota
Padang yang telah ada lebih dari 25 tahun
adalah roti dan kue Hoya. Industri bakery
Hoya pada awalnya hanya memasarkan
beberapa produk roti dan kue kering dan
basah dengan banyaknya pesaing bakery
saat
ini
roti
dan
kue
Hoya
mengembangkan beberapa varian produk
roti dan kue yang belum pernah ada pada
industri bakery umumnya.
Setiap
senantiasa
industri
berusaha
akan
untuk
dapat
telah ditetapkan dapat tercapai. Situasi
sekarang
menunjukkan
tingkat
persaingan yang sangat tinggi. Kondisi ini
disebabkan oleh banyaknya industri yang
memproduksi produk yang sama. Dan
salah satu industry bakery pesaing toko
roti
dan
kue
Hoya
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat
dilihat jumlah penjualan roti dan kue Hoya
di jalan Hos Cokroaminoto No. 48 Padang
dan Indonesian Bakery jalan Nipah No. 47
bakery
meningkatkan penjualan agar target yang
pasar
Tabel 1. Perbandingan penjualan roti dan kue Hoya
jalan Hos Cokroaminoto No. 48 Padang dan
Indonesian Bakery jalan Nipah No. 47 DE
Padang pada bulan Januari-Desember 2016
Jumlah Penjualan (Pcs)
Toko Roti dan Kue
Indonesian
No
Bulan
Hoya jalan Hos
Bakery jalan
Cokroaminoto No.
Nipah No. 47
48 Padang
DE Padang
1
Januari
368
314
2
Februari
381
354
3
Maret
281
373
4
April
325
351
5
Mei
345
421
6
Juni
272
462
7
Juli
356
331
8
Agustus
438
282
9
September
467
325
10 Oktober
512
414
11 November
487
450
12 Desember
425
584
Sumber: toko roti dan kue Hoya jalan Hos Cokroaminoto
No.48 Padang dan Indonesian Bakery jalan
Nipah No. 47 DE Padang.
di
jalan
Hos
Cokroaminoto No. 48 Padang adalah
Indonesian Bakery jalan Nipah No. 47 DE
Padang. Hal ini dapat dilihat pada tabel
DE Padang sangat berfluktuasi pada setiap
bulannya di tahun 2016. Pada roti dan kue
Hoya di jalan Hos Cokroaminoto No. 48
Padang
pada
jumlah penjualan tertinggi ada
bulan
Oktober
dengan
jumlah
penjualan sebesar 512 Pcs dan jumlah
penjualan terendah ada pada bulan Juli
dengan jumlah penjualan sebesar 272 Pcs.
Untuk jumlah penjualan pada Indonesian
Bakery jumlah penjualan tertinggi ada
pada bulan Desember sebesar 584 Pcs dan
jumlah penjualan terendah ada pada bulan
(atmosphere) yang baik dan tepat sesuai
agustus sebesar 282 Pcs.
dengan
Faktor-faktor
sasarannya.
Dengan
dapat
penciptaan atmosphere yang baik dan tepat
pembelian
maka toko tersebut akan mempunyai citra
seorang konsumen diantaranya adalah
yang positif dibenak konsumen. Dan
store atmosphere, brand image, life style
dengan bekal tersebut dapat menjadi
dan reference group. Store atmosphere
stimulus bagi konsumen untuk masuk ke
merupakan salah satu elemen penting dari
dalam toko, yang berlanjut pada proses
bauran pemasaran (retailing mix) yang
interaksi
mampu mempengaruhi proses keputusan
pembelian.
mempengaruhi
yang
pasar
keputusan
hingga
pada
keputusan
pembelian konsumen, karena dalam proses
Menurut Kotler (2007:19) bahwa
keputusan pembeliannya konsumen tidak
Untuk mencapai hal itu para pemasar
hanya memberi respon terhadap barang
harus
dan jasa yang ditawarkan oleh pengecer,
modern yang berorientasi pasar atau
tetapi juga memberikan respon terhadap
pelanggan
lingkungan pembelian yang diciptakan
ujung tombak keberhasilan pemasaran.
oleh pengecer Levy dan Weitz (2001:556).
Salah satu strategi pemasaran yang dapat
Para peritel menawarkan berbagai
dilakukan oleh retailer adalah dengan
menerapkan
konsep
karena
mereka
merupakan
hal positif antara lain kenyamanan saat
menciptakan
berbelanja, keamanan, kemudahan, variasi
nyaman akan menimbulkan kesan menarik
produk yang semakin beragam, kualitas
kepada
produk yang terus meningkat dan tentu
mempengaruhi
tingkat
saja harga produk yang menjadi lebih
pembelian
dapat
murah
mempengaruhi
konsumen untuk melakukan pembelian
keputusan pembelian konsumen. Potensi
diluar apa yang direncanakan (unplanned
pasar Indonesia yang cukup besar dan
purchase). Dengan desain toko yang sejuk
menguatnya
dan
membuat konsumen merasa lebih betah
jumlah
dan nyaman berada didalam toko, hal
sehingga
menengah
dapat
usaha
telah
kelas
kecil
menambah
store
pemasaran
atmosphere
konsumen
serta
keputusan
mempengaruhi
tersebut
hidup berbelanja diritel modern.
keputusan konsumen untuk berbelanja di
persaingan yang sangat ketat, maka para
dapat
dapat
kelompok masyarakat yang memiliki gaya
Oleh karena itu, dalam menghadapi
juga
dan
yang
mempengaruhi
Toko Roti dan Kue Hoya di Jalan Hos
Cokroaminoto No. 48 Padang.
retailer harus dapat membangun kekuatan,
Keputusan untuk membeli suatu
yaitu dengan penciptaan desain interior
produk sangat dipengaruhi oleh penilaian
akan bentuk kualitas produk tersebut.
Hoya. Hal ini sesuai dengan Top Brand
Tuntutan permintaan akan sebuah produk
Award pada tahun 2016 sebagai berikut.
barang yang semakin berkualitas membuat
Tabel 2. Top Brand Award 2016 kategori bakery
No
Merek
TBI (%)
1
Sari Roti
25,3
perusahaan
yang
bidang
usaha
meningkatkan
bergerak
diberbagai
berlomba-lomba
kualitas
produk
yang
mereka
miliki
demi
mempertahankan
Brand
Image
(citra
merek).
Merek
mempunyai sifat khas, dan sifat khas inilah
2
Bread Talk
22,7
3
4
Hoya
Holland Bakery
18,7
12,2
5
Swiss
9,5
6
Buana
6,4
7
Guriyana
5,2
Sumber:www.topbrand-award.com
yang membedakan produk yang satu
Dilihat dari tabel 2 diatas, industri
berbeda dengan produk yang lainnya,
bakery Hoya menduduki posisi ke tiga
walaupun sejenis.
dengan TBI 18,7% sedangakan posisi
Pada
umumnya,
keputusan
pertama sebagai TOP Brand diduduki oleh
pembelian konsumen adalah membeli
industri bakery Sari Roti dengan TBI
merek yang paling disukai Kotler &
25,3%. Produk sandal gunung merek Rei
Amstrong (2008:181). Brand image (citra
kurang diminati oleh konsumen dan lebih
merek) merupakan gambaran atau kesan
memilih produk sandal gunung merek
yang ditimbulkan oleh suatu merek dalam
Eiger yang lebih dulu terkenal pada
benak pelanggan. Penempatan citra merek
konsumen.
didalam benak konsumen harus dilakukan
Menurut
Mowen
&
Minor
secara terus-menerus agar citra merek
(2002:282) menyatakan bahwa penting
yang tercipta tetap kuat dan dapat diterima
bagi pemasar untuk melakukan segmentasi
secara
pasar dengan mengidentifikasi life style
positif.
Ketika
sebuah
merek
memiliki citra yang kuat dan positif
(gaya
dibenak konsumen maka merek tersebut
pembelian
akan selalu diingat dan kemungkinan
penggunaan
konsumen untuk membeli merek yang
keterlihatannya dalam berbagai aktivitas.
bersangkutan sangat besar.
Orang yang berasal dari subkultur, kelas
hidup)
melalui
produk
waktu
pola
yang
perilaku
konsisten,
konsumen,
dan
Dari berbagai macam industri bakery
sosial dan pekerjaan yang sama dapat
yang ada dipasaran, ada beberapa industri
mempunyai life style (gaya hidup) yang
bakrey yang tercatat memiliki citra yang
berbeda.
sangat
baik
pada
masyarakat
dan
Life style (gaya hidup) seseorang
mengungguli pesaing. Salah satu industri
menunjukkan pola kehidupan orang yang
bakery tersebut adalah industri bakery
bersangkutan
yang
dalam
Pengaruh store atmosphere, brand
kegiatan, minat, dan pendapatnya. Konsep
image, life style dan reference group
life style (gaya hidup) apabila digunakan
terhadap perilaku pembelian secara umum
oleh
dapat
bergantung pada keterlibatan konsumen
membantu untuk memahami nilai-nilai
dalam pembelian. Keterlibatan yang tinggi
konsumen
dari konsumen dalam pembelian akan
pemasar
yang
bagaimana
tercermin
secara
cermat,
terus
berubah
nilai-nilai
dan
tersebut
mempengaruhi perilaku konsumen.
dipengaruhi
oleh
tingginya
hubungan
antara kepercayaan terhadap merek. Ketika
Life style apabila digunakan oleh
konsumen mempunyai kepercayaan yang
pemasar secara cermat, dapat membantu
tinggi terhadap suatu merek, maka ia akan
untuk memahami nilai-nilai konsumen
sangat
yang terus berubah dan bagaimana nilai-
keputusan pembeliannya.
nilai
tersebut
dapat
memikirkan apa yang mereka pakai seharihari. Selain itu, dalam melakukan proses
konsumen
akan
mempertimbangkan beberapa hal terlebih
dahulu, salah satunya adalah reference
selektif
dalam
METODE PENELITIAN
Penelitian
penelitian
ini
merupakan
jenis
Metode
yang
kuantitatif.
digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif dan asosiatif. Penelitian
ini dilakukan pada konsumen toko roti dan
kue Hoya di jalan Hos Cokroaminoto No.
group.
Reference group (kelompok acuan)
merupakan seseorang terdiri dari semua
kelompok
dan
mempengaruhi
perilaku konsumen. Karena mereka juga
pembelian
terlibat
yang
memiliki
pengaruh
langsung (tatap muka) atau tidak langsung
terhadap sikap atau perilaku orang tersebut
Kotler dan Keller (2006:217). Menurut
Schiffman
dan
Kanuk
(2008:292)
menyatakan bahwa kelompok rujukan atau
kelompok acuan adalah setiap orang atau
kelompok yang dianggap sebagai dasar
pembanding (atau rujukan) bagi seseorang
dalam membentuk nilai-nilai dan sikap
umum atau khusus, atau pedoman khusus
bagi perilaku.
48 Padang. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Juli 2017. Populasi dalam
penelitian ini adalah konsumen yang
membeli produk bakery pada toko roti dan
kue Hoya di jalan Hos Cokroaminoto No.
48 Padang.
Pada
penelitian
ini
penulis
menetapkan jumlah sampel penelitian
yaitu sebanyak 100 orang (20 x 5), yang
diperoleh dari teori Sekaran (2006:160)
menjelaskan
minimal
bahwa
adalah
5-20
jumlah
sampel
kali
variabel
penelitian. Metode pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah
pengambilan
non
probability
pertimbangan disini adalah konsumen
sampling (non probabilitas sampling)
yang sudah melakukan pembelian di Toko
dengan menggunakan teknik purposive
Roti dan Kue Hoya di Jalan Hos
sampling,
yaitu
Cokroaminoto No. 48 Padang.
responden
untuk
metode
penetapan
dijadikan
sampel
Skala
pengukuran
data
yang
berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu.
dipergunakan dalam penelitian ini adalah
Kriteria atau karakteristik responden pada
skala likert, skala ini banyak digunakan
penelitian ini adalah berdasarkan jenis
karena skala ini memberikan peluang
kelamin
perempuan),
kepada responden untuk mengekspresikan
berdasarkan umur atau usia (16-25 tahun,
perasaan mereka dalam bentuk persetujuan
26-35 tahun, 36-45 tahun dan >45 tahun)
terhadap suatu pertanyaan. Pertanyaan
dan
berjenjang, mulai dari tingkat terendah
(laki-laki
dan
berdasarkan
pekerjaan
(PNS,
wiraswasta, pelajar/mahasiswa dan lainlainnya)
Dimana
yang
sampai tertinggi.
menjadi
Tabel 3. Kisi-kisi Penyusunan Instrumen Penelitian
No
Variabel
Item
(+)
1, 2, 3, 4, 5
6, 7, 8, 9, 10
11, 12, 13
14, 15, 16
Indikator
1
Store Atmosphere
1. Exterior
2. General interior
3. Store layout
4. Interior display
2
Brand Image
1. Ingatan konsumen terhadap merek
2. Ciri-ciri atau kharakter produk
3. Keunikan desain produk
1, 2, 3
4, 5, 6
7, 8, 9
3
Life Style
1. Activities (kegiatan)
2. Interest (minat atau ketertarikan)
3. Opinions (opini)
4
Reference Group
1. Informasi dan pengalaman
2. Kredibilitas, daya tarik dan kekuatan kelompok rujukan
3. Sifat menonjol produk
1, 2, 3
4, 5, 6
7, 8, 9
1, 2, 3
4, 5, 6
Keputusan Pembelian
1. Pengenalan Masalah
2. Pencarian informasi
3. Evaluasi alternatif
4. Keputusan pembelian
5. Perilaku pasca pembelian
5
Sebelum angket diedarkan kepada
7, 8, 9
1, 2, 3
4, 5, 6
7, 8, 9
10, 11, 12
13, 14, 15
kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan
responden, terlebih dahulu dilakukan uji
pada
coba. uji coba ini dimaksudkan untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
mengetahui
oleh kuisioner tersebut.
validitas
dan
reliabilitas
kuisioner
mampu
untuk
angket. Menurut Ghozali (2011:52) uji
Pernyataan dinyatakan valid jika
validitas digunakan untuk mengukur sah
corrected item-total correlation ≥ 0,361
atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu
(Sugiyono,
2013:182).
Selanjutnya
menurut
Nunnally
(dalam
Ghozali,
nilai Cronbach Alpha dalam penelitian ini
2011:48) suatu konstruk atau variabel
maka
peneliti
menggunakan
dikatakan reliabel jika memberikan nilai
SPSS Versi 16.0.
program
Cronbach Alpha ≥ 0,70. Untuk melihat
Tabel 4. Hasil Uji Validitas
Keterangan
Variabel
Valid
Tidak Valid
X1
15
1
X2
9
0
X3
9
0
X4
8
1
Y
14
1
Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas
Nilai
Jumlah
Cronbach
Nilai Kritis
Pernyataan
Alpha
Variabel
Kesimpulan
Store Atmosphere (X1)
16
0,929
0,70
Reliabel
Brand Image(X2)
9
0,897
0.70
Reliabel
Life Style(X3)
9
0,846
0,70
Reliabel
Reference Group (X4)
9
0,855
0,70
Reliabel
Keputusan Pembelian (Y)
15
0,937
0,70
Reliabel
Sumber: Hasil Olahan SPSS (Peneliti)
capaian responden (TCR) sebesar 78,78%
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan kriteria cukup baik. Rata-rata skor
Tingkat Capaian Tersponden (TCR)
variabel life style (X3) adalah sebesar 3,99
Variabel
dan tingkat
Berdasarkan TCR dari masing-
capaian responden sebesar (TCR) sebesar
masing variabel bahwa rata-rata skor
79,71% dengan kriteria baik. Dan rata-rata
variabel keputusan pembelian (Y) adalah
skor variabel reference group (X4) adalah
sebesar
sebesar
3,85
dan
tingkat
capaian
3,99
dan
tingkat
capaian
responden (TCR) sebesar 77,03% dengan
responden sebesar (TCR) sebesar 79,87%
kriteria cukup baik. Rata-rata skor variabel
dengan kriteria baik.
store atmosphere (X1) adalah sebesar 3,94
dan tingkat capaian responden (TCR)
Koefisien Determinasi (𝑹𝟐 )
sebesar 78,70% dengan kriteria cukup
Berdasarkan hasil pengolahan data
baik. Rata-rata skor variabel brand image
diperoleh hasil nilai R square sebesar
(X2) adalah sebesar 3,94 dengan tingkat
0.706 yang artinya 70,6% perubahan pada
variabel dependen (keputusan pembelian)
terdapat pengaruh Store Atmosphere
dapat dijelaskan oleh variabel independen
terhadap keputusan pembelian buku dan
(store atmosphere, brand image, life style
juga sejalan dengan penelitian Achmad
dan reference group) sedangkan sisanya
Indra
sebesar 29,4% dipengaruhi oleh variabel
Pengaruh Store Atmosphere Terhadap
lain yang tidak termasuk ke dalam
Keputusan Pembelian (Survei pada
penelitian ini.
Konsumen Distro Planet Surf Mall
Widyanto
(2014)
tentang
Olympic Garden Kota Malang) juga
Hasil Uji Hipotesis
terdapat pengaruh Store Atmosphere
Hasil Uji t
terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil uji t dari pengaruh
masing-masing
variabel
bebas
mempengaruhi
keputusan
yang
pembelian
b) Hipotesis 2, terdapat pengaruh antara
brand image (X2) terhadap keputusan
pembelian (Y)
adalah:
Untuk variabel brand image sebesar
a) Hipotesis 1, terdapat pengaruh antara
0.510 dan nilai thitung sebesar 7,144>ttabel
store
atmosphere
(X1)
terhadap
variabel
1,985
signifikan
keputusan pembelian (Y)
Untuk
sebesar
store
atmosphere
diterima
sedangkan
0,000<α0,05,
dan
H0
berarti
Ha
ditolak
dengan
dikatakan
bahwa
sebesar 0.206 dan nilai thitung sebesar
demikian
4,966>ttabel sebesar 1,985 sedangkan
terdapat pengaruh antara brand image
nilai signifikan 0,000<α0,05, berarti Ha
(X2) terhadap keputusan pembelian (Y)
diterima
dan
H0
dapat
nilai
ditolak
dengan
pada toko roti dan kue Hoya di Jalan
dikatakan
bahwa
Hos Cokroaminoto No. 48 Padang.
store
Hasil penelitian ini sejalan dengan
atmosphere (X1) terhadap keputusan
penelitian yang dilakukan oleh Indra
pembelian (Y) pada toko roti dan kue
Kurniawan (2016) tentang pengaruh
Hoya di Jalan Hos Cokroaminoto No.
brand
48 Padang. Hasil penelitian ini sejalan
terhadap keputusan pembellian Produk
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Pizza Hut di Kota Palembang diperoleh
Vitta Maretha;Engkos Kuncoro (2011)
hasil terdapat pengaruh brand image
tentang pengaruh store atmosphere dan
terhadap keputusan pembelian Produk
store
keputusan
Pizza Hut. Menurut (Surachman, 2008)
pembelian konsumen pada Toko Buku
mendefinisikan citra merek sebagai
Gramedia Pondok Indah dieproleh hasil
bagaian dari merek yang dikenali
demikian
dapat
terdapat
pengaruh
image
antara
terhadap
image
dan
kualitas
produk
namun tidak dapat diucapkan, seperti
Sehingga dapat disimpulkan bahwa life
lambang, desain huruf atau warna
style (gaya hidup) adalah pola hidup
khusus, atau persepsi pelanggan atas
seseorang
sebuah produk atau jasa yang diwakili
kegiatan, minat dan pendapatnya dalam
oleh mereknya. Dapat juga dikatakan
membelanjakan
bahwa brand image merupakan konsep
bagaimana mengalokasikan waktu.
yang diciptakan oleh konsumen karena
alasan subyektif dan emosi pribadinya.
c) Hipotesis 3, terdapat pengaruh life style
yang
dinyatakan
dalam
uangnya
dan
d) Hipotesis 4, terdapat pengaruh antara
reference
group
(X4)
terhadap
keputusan pembelian(Y)
(X3) terhadap keputusan pembelian (Y)
Untuk variabel reference group sebesar
Untuk variabel life style sebesar 0.265
0.192 dan nilai thitung sebesar 3,171>ttabel
dan nilai thitung sebesar 4,836>ttabel
sebesar
sebesar
signifikan
1,985
signifikan
diterima
demikian
sedangkan
0,000<α0,05,
dan
H0
dapat
nilai
berarti
Ha
diterima
1,985
sedangkan
0,002<α0,05,
dan
H0
dapat
nilai
berarti
Ha
ditolak
dengan
dikatakan
bahwa
ditolak
dengan
demikian
dikatakan
bahwa
terdapat pengaruh antara reference
terdapat pengaruh antara life style (X3)
group
terhadap keputusan pembelian (Y) pada
pembelian (Y) pada toko roti dan kue
toko roti dan kue Hoya di Jalan Hos
Hoya di Jalan Hos Cokroaminoto No.
Cokroaminoto No. 48 Padang. Hasil
48 Padang. Hasil penelitian ini sejalan
penelitian ini sejalan dengan penelitian
dengan penelitian yang dilakukan oleh
yang dilakukan oleh Desi Fitriani
Haryogi Widya Prakoso dan Sri Setyo
(2014) tentang Pengaruh Gaya Hidup
Iriani (2005) tentang Pengaruh Kualitas
Dan
Terhadap
Produk dan Kelompok Acuan Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Kosmetik
Keputusan Pembelian Sepeda Motor
Pond’s
Prodi
Suzuki Satria f150 diperoleh hasil
Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI
terdapat hubungan kelompok acuan
Sumatera Barat diperoleh hasil terdapat
dengan keputusan pembelian sepeda
pengaruh gaya hidup dengan keputusan
motor. Menurut Schiffman dan Kanuk
pembelian. Menurut (Mowen, 2002) life
(2008:292) kelompok rujukan atau
style (gaya hidup) adalah menunjukkan
kelompok acuan adalah setiap orang
bagaimana orang hidup, bagaimana
atau kelompok yang dianggap sebagai
membelanjakan
Sikap
bagaimana
Konsumen
Pada
Mahasiswa
(X4)
terhadap
keputusan
uangnya,
dan
dasar pembanding (atau rujukan) bagi
mengalokasikan
waktu.
seseorang dalam membentuk nilai-nilai
dan sikap umum atau khusus, atau
0,000<α0,05, berarti Ha diterima dan H0
pedoman khusus bagi perilaku. Jadi
ditolak pada toko roti dan kue Hoya di
dapat
Jalan
ditarik
kesimpulan
bahwa
Hos
Cokroaminoto
No.
48
reference group adalah individu atau
Padang. Hal ini berarti apabila nilai
sekelompok orang yang mempengaruhi
store atmosphere meningkat sebesar
perilaku seseorang serta memberikan
satu satuan maka keputusan pembelian
standar dan nilai terhadap perilaku
akan meningkat sebesar 0,206 dalam
seseorang.
setiap
satuannya,
variabel
Hasil Uji F
lain
dengan
tidak
asumsi
mengalami
perubahan atau konstan.
Dari hasil pengolahan data dengan
2. Terdapat pengaruh antara brand image
menggunakan program SPSS versi 16.0,
(X2) terhadap keputusan pembelian (Y)
menunjukkan bahwa nilai Fhitung 57,005 >
dengan nilai koefisien regresi brand
Ftabel 2,70 dan nilai signifikan 0,000 <
image sebesar 0.510 dan nilai thitung
0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha
sebesar
diterima,
dapat
sedangkan nilai signifikan 0,000<α0,05,
dikatakan bahwa store atmosphere, brand
berarti Ha diterima dan H0 ditolak pada
image, life style dan reference group
toko roti dan kue Hoya di Jalan Hos
bersama-sama
Cokroaminoto No. 48 Padang. Hal ini
Dengan
demikian
berpengaruh
terhadap
7,144>ttabel
apabila
sebesar
nilai
brand
1,985
keputusan pembelian pada toko roti dan
berarti
kue Hoya di Jalan Hos Cokroaminoto No.
meningkat sebesar satu satuan maka
48 Padang.
akan
meningkatkan
image
keputusan
pembelian sebesar 0,510 dalam setiap
KESIMPULAN
satuannya, dengan asumsi variabel lain
Berdasarkan kepada permasalahan dan
pertanyaan penelitian dan pembahasan
yang
telah
dilakukan,
maka
dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat
pengaruh
tidak
mengalami
atau
konstan.
3. Terdapat pengaruh antara life style (X3)
terhadap
keputusan
pembelian
(Y)
store
dengan nilai koefisien regresi life style
atmosphere (X1) terhadap keputusan
sebesar 0.265 dan nilai thitung sebesar
pembelian (Y) dengan koefisien regresi
4,836>ttabel sebesar 1,985 sedangkan
store atmosphere sebesar 0.206 dan
nilai signifikan 0,000<α0,05, berarti Ha
nilai thitung sebesar 4,966>ttabel sebesar
diterima dan H0 ditolak pada toko roti
1,985
dan
sedangkan
antara
perubahan
nilai
signifikan
kue
Hoya
di
Jalan
Hos
Cokroaminoto No. 48 Padang. Hal ini
atmosphere, brand image, life style dan
berarti apabila nilai life style meningkat
reference
sebesar
pembelian telah mencapai 7,864.
satu
meningkatkan
satuan
maka
keputusan
akan
group
maka
keputusan
pembelian
sebesar 0,265 dalam setiap satuannya,
DAFTAR PUSTAKA
dengan asumsi variabel lain tidak
Fitriani, D. (2014). Pengaruh Gaya Hidup
Dan Sikap Konsumen Terhadap
Keputusan
Pembelian
Produk
Kosmetik Pond’s Pada Mahasiswa
Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP
PGRI Sumatera Barat. Jurnal
Economica
Program
Studi
Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI
Sumatera Barat Vol. 1.
mengalami perubahan atau konstan.
4. Terdapat pengaruh reference group
(X4) terhadap keputusan pembelian (Y)
dengan nilai koefisien regresi reference
group sebesar 0.192 dan nilai thitung
sebesar
3,171>ttabel
sebesar
1,985
sedangkan nilai signifikan 0,002<α0,05,
berarti Ha diterima dan H0 ditolak pada
toko roti dan kue Hoya di Jalan Hos
Cokroaminoto No. 48 Padang. Hal ini
berarti apabila nilai reference group
meningkat sebesar satu satuan maka
akan
meningkatkan
keputusan
Kurniawan, I. (2016). Pengaruh Brand
Image dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembellian Produk Pizza
Hut di Kota Palembang. Jurnal
Ilmiah Manajemen Bisnis Dan
Terapan, 13 (No. 1).
Kotler, P. (2005). Manajemen Pemasaran.
Edisi Sebelas. Jilid 1 dan 2. Alih
Bahasa Benyamin Molan. Jakarta:
Prenhallindo.
pembelian sebesar 0,192 dalam setiap
satuannya, dengan asumsi variabel lain
tidak
mengalami
perubahan
atau
konstan.
Kotler, Phillp, Keller Kevin Lane. (2009).
Manajemen Pemasaran. Edisi dua
Belas. Jilid 1. Alih Bahasa Benyamin
Molan. Jakarta: PT. Macanan Jaya
Cemerlang.
5. Terdapat pengaruh store atmosphere,
brand image, life style dan reference
grou terhadap keputusan pembelian (Y)
dengan nilai Fhitung 57,005 > Ftabel 2,70
dan nilai signifikan 0,000 < 0,05,
berarti Ha diterima dan H0 ditolak pada
toko roti dan kue Hoya di Jalan Hos
Cokroaminoto No. 48 Padang. Dapa
diketahui bahwa nilai konstanta sebesar
7,864, hal ini berarti bahwa tanpa
adanya pengaruh dari variabel store
Kotler, Philip, Amstrong, Garry. (2008).
Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1
Jakarta: Erlangga.
Maretha, Vitta, Kuncoro, Engkos. (2011).
Pengaruh Store Atmosphere dan
Store Image Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Toko
Buku Gramedia Pondok Indah. Jurnal
Manajemen, 2 (No. 2).
Mowen, J. C. (2002). Perilaku Konsumen.
Alih Bahasa Lina Salim. Editor
Nurcahyo Maharani. Edisi Lima.
Jakarta: Erlangga.
Rangkuti, F. (2002). The Power Of Brand,
Teknik Mengelola Brand Equility
dan Strategi Pengembangan Merek.
Jakarta: PT. Gramedia.
Schiffman, Leon, Kanuk, Leslie, Lazer.
(2008). Perilaku Konsumen. Jakarta:
PT. Indeks.
Setiadi, N. J. (2003). Perilaku Konsumen.
Jakarta: PT. Gramedia.
Sumarwan, Ujang, dkk. (2004). Perilaku
Konsumen Teori dan Penerapannya
dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Sumarwan,
U.
(2011).
Perilaku
Konsumen: Teori dan Penerapannya
dalam Pemasaran. Jakarta: PT.
Ghalia Indonesia.
Surachman.
(2008).
Dasar-dasar
Manajemen Merek. Malang: CV.
Banyumedia.
Swastha, B. D. (2000). Manajemen
Pemasaran,
Analisa
Periaku
Konsumen.
Yogyakarta:
BPFEYogyakarta.
Download