ANALISA ASOSIASI – ASOSIASI KESAN PASAR TANGGA ARUNG TENGGARONG YANG MEMBENTUK KESAN KONSUMEN Oleh : M. Hermanto Penulis adalah Staf Pengajar Pada Fakultas Ekonomi Universitas Kutai Kartanegara Tenggarong Abstract : The main purpose of this research is to know Associations of impressionof shopping center in Pasar Tangga Arung Tenggarong for consumers. The analysis instrument used to know the Associations of impressionof shopping center in Pasar Tangga Arung Tenggarong for consumers is Cochran Q test with SPSS program in analyzing data with a significant level of 5% until obtained the count statistic Chi-square1.167and statistic table and 5.991 with 2 degrees,has obtained the significance of 0.558. Or the statistical count is smaller than the rate of statistics table (1.167 <5, 991) and its significance value is 0.558 or probability above0.05 (0.558> 0.05). Means showing the Associations of impressionof shopping center in Pasar Tangga Arung Tenggarong can form good impression for the consumers until become interested to go shopping or visiting that market, so in conclusion,Ho (null hypothesis) is rejected and Ha (hypothesis altarnatif) received the 10 associations Pasar Tangga Arung Tenggarong indeed there alternative which formed an impression for the consumer. Key Word : Associations of Impressions, Consumer I. PENDAHULUAN pasar tersbut (mencuci mata), tetapi hingga A. Latar Belakang berkenan untuk membeli/berbelanja produk yang dipasarkan di pasar tersebut. Maka un- Sebagai mana diketahui Pasar Tangga Arung merupakan salah – satunya pasar yang masih bisa bertahan lama berdiri di Kota Tenggarong dan termasuk pasar yang masih banyak diminati untuk dikunjungi para konsumen, baik itu kunjungan untuk kebutuhan sandang dan pangan dan lain sebagainya. Hal ini bisa membuktikan bahwa kesan para konsumen terhadap Pasar Tangga arung tersebut masih bisa diandalkan/diberi nilai fositifbagi konsumen. Oleh karena itu, upaya – upaya yang perlu dilakukan para pengusaha haruslah mengarah pada segmentasi pasar agar dapat menarik perhatian/minat para konsumen yaitu selain hanya bisa untuk berkunjung keJEMI Vol 8/ No 3 /Desember/2008 tuk keperluan dari semuanya itu pihak pengusaha/pemasar perlu mengambil tidakan – tindakan yang tepat agar usaha yang dijalankanya mampu bertahan dalam merebut perhatian/kesan yang positif bagi konsumen. Dan umumnya harapan konsumen/pelanggan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang diterimanya bila ia membeli atau mengkonsumsi produk (barang atau layanan). Sedangkan kinerja yang disampaikan adalah persepsi konsuman rehadap apa yang ia terima setelah mengkonsumsi/menerima produk yang dibeli (kesan konsumen setelah berbelanja/keluar dari Pasar Tangga Arung tersebut tidak mengecewakan). 23 Gambaran yang bisa diambil dari penjelasan diatas dapat dilihat seluruh aktivitas/kegiatan Pasar Tangga Arung baik hingga keatas untuk berkunjung apalagi berminat untuk berbelanja dan menjadi pelanggan dipasar tersebut. melalui penjualan sandang atau pangan dan Atas dasar kenyataan diatas, maka da- penju-alan produk yang lainnya. Seperti lam menyusun karya tulis utama, penulis penjualan sandang (pakaian,kosmetik,dll) akan meneliti dengan mengambil judul sudah terse-dia lengkap didalam pasar “Analisa Asosiasi – Asosiasi Kesan Pasar tersebut dan me-rek mutu dari penjualan Tangga Arung Tenggarong yang Memben- produk tersebut menjanjikan (tidak kalah tuk Kesan Para Konsumen” (Studi Pusat saing Tenggarong). dengan produk–produk yang dijual/beredar dipa-saran/dikota–kota besar Fokus obyek penelitian ini adalah me- lainnya). Begitu pu-la dengan penjualan minta kepada pengunjung yang telah mema- pangan yang terjamin akan kesehatannya, suki area Pusat pembelanjaan pasar Tangga kebersihan dan kesega-rannya serta tidak Arung, untuk mendapatkan penelitian secara menyulitkan para konsu-men untuk mencari objektif dari pengunjung sehingga memun- kebutuhan pangan tsb dan sifat pemasar culkan sekumpulan asosiasi yang terbentuk yang ramah dan sabar terhadap konsumen nantinya akan menjadi masukkan dalam agar tidak segan untuk berbelanja. menentukan dan mengevaluasi persepsi/ Adapun cara yang dapat dilakukan pa- kesan positif yang tepat, harapannya dengan ra pengusaha untuk lebih meningkatkan ke- terciptanya persepsi/kesan positif yang tepat san positif di Pasar Tangga Arung bagi kon- dimata pelanggan Pusat perbelanjaan Pasar sumen adalah tidak hanya melalui merek, Tangga Arung Tenggarong akanmenimbul- mutu/kulitas, diharapkan kan image merek yang kuat dibenak para area/wilayah pasar (sandang, pangan dll) konsumen dan hal ini akan membawa dam- terse-but pak utama pada penguatan ekuitas merek tetapi juga menciptakan kebersihan dan kesan akan kesegaran,keindahan, dan lain – lain. keamanan serta sipat para pemasar/penjual yang selalu ramah dan sabar dalam B. Prumusan Masalah memasarkan produknya kepada konsumen. Berdasarkan latar belakang masalah Sehingga bisa dipandang sebagai pasar yang diatas dapat dirumuskan permasalahan seba- layak mena-rik gai berikut : “Apakah Asosiasi – Asosiasi perhatian, keyakinan (memberikan kesan Kesan Pasar Tangga Arung Tenggarong yang positif) bagi para konsumen baik itu Bisa Membentuk Kesan Positif Bagi Para dari kalangan ekonomi bawah, menengah Konsumen”. dikunjungi dan JEMI Vol 8/ No 3 /Desember/2008 bisa 24 sumen dan jadi perhatian dalam menyi- C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar dan rumusan masalah seperti diuraikan sebelumnya, maka tujuan yang diinginkan dalam penelitian ini adalah : 1. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Manajemen Pemasaran 1. Pemasaran Untuk mengkaji dan menganalisis asosiasi – asosiasi persepsi/kesan pusat pembelanjaan di pasar tangga arung Tenggarong bagu para konsumen. 2. asati persaingan. Marketing atau pemasaran adalah kata – kata yang sering diucapkan banyak orang, khususnya dalam dunia bisnis. Banyak pim-pinan perusahaan Untuk mengetahui kesan bagi para pengunjung terhadap Pasar Tangga Arung tenggarong. mengatakan bahwa marketing adalah ujung tombak perusahaan,dan berbagai pernyataan lainnya. Konsep pemasaran beranggapan D. Kegunaan penelitian pen-tingnya Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dantujuan penelitian, maka manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. lus dari peneliti, kepada Jajaran ManaPusat pembelanjaan Pasar Tangga Arung Tenggarong dalam rangka mengevaluasi,serta member saran asosiasi–asosiasi yang tepat sebagai masukkan terhadap persepsi/kesan positif dari para konsumen yang sudah dijalankan oleh pihak Pusat pembelanjaan Pasar Tangga Arung Tenggarong. 2. keinginan sekelompok konsumen yang menjadi target market (sasaran pasar), serta berusaha lebih dapat memuaskannya dengan lebih efektif dan efesien dari Sebagai sumbangan pemikran yang tu- jemen mengetahui Sebagai sumbangan pemikiran kepada khasanah ilmu bidang pemasaran di Bumi Etam Kalimantan Timur tentang pentingnya asosiasi kesan/persepsi sehingga membentuk sikap dari para kon- JEMI Vol 8/ No 3 /Desember/2008 para pesaingnya. Untuk mengetahui gambaran dan titik pola pengertian tentang kegiatan pemasaran, maka berikut ini dikemukakan beberapa pendapat tentang pemasaran adalah : “Proses manajerial dan sosial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka inginkan melalui penciptaan penawaran dan pertukaran produk”.(Kotler, 2001 ; 4). “Proses untuk meningkatkan efesien dan efektifitas dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh individu atau oleh perusahaan”.(Alma 2000 ; 86). 25 “Meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan kegiatan – kegiatan usaha, dilakukan oleh individu atau oleh perusahaan”(Alma 2000 ; 86). yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang – barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial. “Penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pasar yang dijadikan sasaran, dengan maksud untuk mencapai obyektifitas pamasaran” (Kotler, 1997 ; 40). Devinisi yang lain adalah : Selanjutnya defenisi pemasaran yang lain adalah : Suatu proses mempersiapkan, memahami, mengsimulasi dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus dengan menmyalurkan sumber – sumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. (Payne, 2000 ; 27). Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa arti dari pemasaran adalah jauh lebih luas dari penjualan. Dan kegiatan pemasaran adalah yang saling berhubungan dengan sistem. Sehingga pemasaran merupakan suatu usaha perusahaan yang dimulai dari mengidentifikasi kebutuhan konsumen untuk menciptakan kesan yang positif (menarik perhatian konsumen) dalam menciptakan dan menentukan produk, marek, harga, wilayah/areanya yang sesuai serta cara penyaluran/penjualan produk tersebut. 2. Penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan penmgawasan program – program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.(Swasta dan Handoko, 2000 ; 4). Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran dirumuskan sebagai suatu proses manajemen, yang meliputi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan ini bertujuan menimbulkan pertukaran yangh diinginkan, baik yang menyangkut barang atau jasa, atau benda– benda lain yang dapat memenuhi kebutuhan psikologis, sosial dan kebudayaan. 3. Marketing Mix Marketing mix merupakan inti dari pe- rusahaan, variabel mana yang dapat diken- Manajemen Pemsaran Pengertian manajemen pemasaran ada- dalikan perusahaan untuk dapat mempengaruhi reaksi pembeli atau konsumen.Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombina- lah : “Proses untuk menigkatkan efesiensi sikan seefektif mungkin dalam kegiatan pe- dan efektifitas dari kegiatan pemasaran yang masarannya. Dengan demikian perusahaan tidak hanya memiliki kombinasi kegiatan JEMI Vol 8/ No 3 /Desember/2008 26 yang terbaik saja, akan tetapi mengkoor- Keempat marketing mix diatas terse- dinasikan sebagai variabel marketing untuk but, saling mempengaruhi (independent), se- melaksanakan program pemasaran secara hingga semuanya penting bagi satu kesatuan efektif. strategi, yaitu strategi acuan/bauran. Dan Marketing mix sering disebut dangan strategi ini merupakan bagian dari strategi bauran pemasaran yang merupakan variabel pemasaran dan berfungsi sebagai pedoman – variabel terkendali (Controllabble) yang dalam menggunakan unsur – unsur atau va- dapat digunakan perusahaan untuk mem- riabel pemasaran yang dapat dikendalikan pengaruhi tanggapan konsumen dari segmen dari dalam untuk mencapai tujuan dalam pasar tertentu yang dituju perusahaan, dan bidang pamasaran. merupakan alat yang dikembangakan dengan baik yang dipakai sebagai struktur oleh para pemasar. Dengan kata lain marketing mix adalah serangkaian alat – alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, yang dapat dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran.(Kotler dan Amstrong, 2004 ; 78). Dengan demikian marketing mix dapat digolongkan menjadi 4 (empat) variabel yang dikenal dengan istilah 4-P yaitu : a. Product adalah menunjukan produk untuk memenuhi minat dan kebutuhan pembeli. b. Price adalah menetapkan harga atau potongan yang terjangkau oleh pembeli. c. Place adalah menempatkan barang sampai ditempat pembeli dengan tepat waktu dan tempat – tempat. d. Promotion adalah pemberi tahuan atau mempengaruhi pembeli supaya konsumen melakukan pembelian. (Rangkuti 2004 ; 17). JEMI Vol 8/ No 3 /Desember/2008 4. Persepsi Kualitas (Perceived Quality) Masalah pemasaran kini semakin di- warnai oleh persaingan demi dominasi merek dan layanan serta area/wilayah perusahaan, apabila sebuah produk memiliki persepsi kualitas yang tinggi, maka banyak manfaat yang diperoleh, baik itu dari pihak produsen maupun dari pihak konsumen. Ekuitas merek yang bisa membantu mereka menafsirkan, berproses dan menyimpan informasi dalam jumlah negenai produk dan merek serta layanan, wilayah/areanya. Ekuitas merek ini pula bisa mempengaruhi rasa percaya diri para konsumen dalam mengambil keputusan yang lebih baik untuk berbelanja produk (sandang/pangan) di Pasar Tangga Arung Tenggarong (baik itu pengalaman masa lalu dalam mengikuti sis-tem penjualannya, kondisi pasar tersebut, maupaun kedekatan dengan merek dan ane-ka karakteristiknya). Tetapi yang lebih pen-ting nantinya adalah suatu kenyataan bahwa ekuitas satu merek 27 diantaranya ditentukan oleh persepsi kualitas perlengkapan peralatan yang digunakan, dan asosiasi – asosiasi yang dapat menyertai dan sarana komunikasi. merek sehingga mam-pu menciptakan kesan c. Daya tanggap (Responsiveness), yakni yang fositif bagi konsumen di Pasar Tangga keinginan para staf untuk membantu Arung Tenggarong tersebut. para pelanggan dab memberikan pela- Sebuah yang sudah sukses dipasar harus mampu memberikan kepada konsumen yanan dengan tanggap. d. Jaminan (Asurance), mencakup penge- suatu persepsi kualitas yang unggul, karena tahuan, kemampuan, kesopanan, dan si- suatu penilaian/kesan yang fositif terhadap fat dapat diprcaya yang dimiliki para produk yang berkualitas unggul dibenak staf; bebas dari biaya, risiko atau keragu konsumen, akan diresponnya dengan meng- – raguan. ambil suatu sikap untuk menentukan pili- e. Empati (Empathy), meliputi kemudahan hannya terhadap produk tersebut dan ke- dalam melakukan hubungan, komuni- mungkinan besar akan dibelinya. kasi yang baik, perhatian pribadi, dan Persepsi kualitas adalah persepsi pe- memahami kebutuhan para pelanggan. langgan terhadap kualitas atau keunggulan (Simamora, 2003 ; 187). suatu produk atau layanan ditinjau dari fungsinya secara relatif dengan produk – produk lain. (Simamora. 2001 ; 78). 5. Analisa kesan (Image Analysis) Bagian besar dari analisis audiens Persepsi kualitas adalah totalitas fitur (konsumen) adalah memperkirakan kesan dan karakteristik yang kemampuan produk audiens (konsumen) sekarang terhadap peru- memuaskan kebutuhan yang dinyatakan sahaan, produknya, dan pesaingnya. Sikap maupaun tidak dinyatakan. (Kotler, 2000 ; dan tindakan seseorang terhadap objek 114). sangat ditentukan oleh keyakinan mereka Adapun faktor – faktor utama yang da- pat memberikan kesan fositif/menentukan akan objek tersebut.(Kotler, 1997 ; 607). Penjelasan tentang kesan memberikan kualitas layanan, adalah : makna bahwa kesan adalah suatu akumulasi a. Keandalan (Reability), yakni kemampu- pengalaman yang pernah sudah pernah di- an memberikan pelayanan yang dijanji- lihat, dirasakan, yang menjadi persepsi sete- kan dengan segera, akurat, dan me- lah melihat dan merasakan. Jadi proses per- muaskan. sepsi inilah yang akan menjadi landasan Berwujud (Tangible), yakni bukti fisik konsumen tadi mempunyai titik simpul ke- dari layanan, bisa berupa fasilitas fisik, san fositif atau nagatif terhadap suatu pro- b. duk atau perusahaan. Yang lebih difokuskan JEMI Vol 8/ No 3 /Desember/2008 28 akan menjadi bagian dari persepsi itu sendiri sana/kondisi lingkungan (Pasar Tangga tepatnya pada Selektive retention, yang arti- Arung Tenggarong) atau pengungkapan ik- nya orang akan melupakan banyak informasi lan di media masa dan berbagai sikap mung- yang pernah diterimanya. Dan mereka hanya kin hasil dari perilaku, dia tidak sama deng- mengingat informasi yang mendukung sikap an perilaku. Bahkan mereka mereflek-sikan dan keyakinan yang mereka miliki. Proses evaluasi menguntungkan atau tidak objek perseptual inilah yang disebut dengan sikap. Sebagai kecendrungan yang dipela- “Perseptualy Image” atau kesan fositif jari, sikap memiliki kualitas mutivasional (tidak bertentangan dengan sikap dan keya- dimana mereka mendorong konsumen ber- kinan yang sudah terbentuk duluan) yang su- perilaku tertentu atau menjauhkan konsu- dah tersepsi dibenak konsumen. Dan proses men. perceptual ini adalah proses akhir yang ha- Perilaku konsumen adalah tindakan rus direbut oleh pemasar dan memperta- yang langsung terlibat untuk mendapatkan, hankanya terus dibenak konsumen, jika menkonsumsi, dan menghabiskan produk ingin memenangkan persaingan bisnis. dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. 6. Perilaku Konsumen (Angel & Bleckwell & Miniard, 2002 ; 2). Dalam konteks perilaku konsumen, sikap adalah kecendrungan yang dipelajari untuk bereaksi/berperilaku secara konsisten dengan cara menyukai atau tidak terhadap objek yang diberikan. Kata objek dalam definisi oreantasi konsumen seharusnya diter- Perilaku konsumen adalah suatu proses pengambilan keputusan yang mensyratakan bungan dengan marketing seperti produk, produk katogori, merek, jasa, kepemilikan, penggunaan produk, penyebab atau masalah, periklanan, harga, dsb. aktivitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau mengatur barang dan jasa. (Loudon & Blita, 1998 ; 8). jemahkan secara luas dengan memasukkan kosumsi khusus atau konsep yang berhu- sebagai Dimasa – masa sekarang bahkan yang akan dating perkembangan mutu persepsi kualitas penjualan pakaian jadi sangat berpengaruh bagi konsumen terutama dalam mengambil sikap/keputusan untuk pembelian pakaian jadi tersebut. Terdapat persetujuan umum bahwa sikap dapat dipelajari. Artinya sikap relevan dengan perilaku pembelian dibentuk sebagai 7. Ekuitas Merek Pakar merek dari Universitas hasil pengalaman langsung terhadap produk, Calipornia di Berkley Amerika Serkat, informasi dari pihak lain, kesan akan sua- David A. Aaker (1996 ; 47) mengembang- JEMI Vol 8/ No 3 /Desember/2008 29 kan ekuitas merek (brand equity) adalah 4. “Seperangkat aset dan leablitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan Asosiasi–asosiasi merek sebagai tambahan terhadap kesan kualitas 5. simbolnya, yang dapat menambah atau jus- Aset – aset merek lainnya-paten, cap, symbol, dsb. tru mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan 8. Asosiasi Merek Asosiasi merek adalah “segala hal atau pelanggan perusahaan”. yang berkaitan dengan ingatan mengenai seBrand Equaity adalah “Suatu nama buah merek” (Aaker, 1997 ; 160). atau istilah yang dimaksud untuk meneliti barang atau jasa yang dapat Asosiasi namunjuga itu tidak mempunyai hanya suatu eksis tingkat menambah/mengurangi nilai suatu barang kekuatan. Kaitan merek akan lebih kuat jika atau jasa pada perusahaan atau pelanggan dilandaskan pada banyak pengalaman atau perusa-haan”(Moekijat, 1991 ; 6). penampakan diri untuk menkomunikasi- Agar aset dan liabilitas mendasari eku- kannya. Asosiasi justru akan lebih kuat jika itas merek, keduanya mesti berhubungan de- asosiasi dikaitkan dengan suatu jaringan dari ngan nama atau symbol sebuah merek. Jika kaitan – kaitan yang lain yang dapat nama dan simbol dan merek diubah, bebe- menyertai suatu produk dengan merek rapa atau semua aset atau liabilitas bisa di- tertentu, Mc Donald’s bisa dikaitkan dengan pengruhu dan mengalami kerugian, kendati suatu karakter seperti Ronald Mc Donald’s beberapa diantaranya mungkin sudah dialih- ataupun dapat pula dikaitkan Big Mac-nya kan kenama dan symbol baru. Aset dan dsb. liabilitas yang menjadi dasar ekuitis merek B. Hipotesis akan berbeda antara satu konteks dengan konteks lainnya. Berdasarkan pengamatan penulis dari permasalahan yang ada, maka berikut ini Menurut Aaker (1997 ; 23) inti konsep ekuitas merek ini adalah bahwa sebuah merek bisa memiliki posisisangat kuat dan menjadi modal/ekuitas, apabila merek tersebut memiliki lima factor utama yaitu : 1. Koyalitas merek (brand loyalty) 2. Kesadaran nama (name awareness) 3. Kesan Kualitas (perceived quality) JEMI Vol 8/ No 3 /Desember/2008 dapat rumuskan suatu hipotesis : “Diduga Bahwa Diantara Asosiasi – Asosiasi yang ada dapat membentuk Kesan Fositif Para Konsumen Di Pasar Tangga Arung Tenggarong”. C. Definisi Konsepsial Persepsi kualitas adalah “Persepsi pelanggan terhadap kualitas atau keunggulan 30 suatu produk atau layanan ditinjau dari fung- adalah faktor utama yang membentuk asosi- sinya secara relatif dengan produ–produk asi– asosiasi kesan dari Pasar Tangga Arung lainnya” (Simamora, 2001 ; 78). Tenggarong bagi para konsumen, indikator Perilaku konsumen adalah “Proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan variabel penelitiannya antara lain : - Nyaman dan aman keputusan individu untuk mengevaluasi, Untuk menciptakan asosiasi kesan Pasar memperoleh, menggunakan, atau mengatur Tangga Arung Tenggarong yang nya- barang dan jasa” (Simamora, 2002 ; 2). man Tes Cochran adalah “Alat analisis dan aman, maka para petugas/pendiri pasar tersebut harus bisa yang digunakan untuk menguji komperatif k mem-berikan sampel berpasangan bila datanya berbentuk percaya diri atas lokasi pasar tersebut nominal yang bisa mempengaruhi keputusan dan frekuensi dikotomi”. (Sugiyono, 1999 ; 261). pembeli/kunjungan Brand Equity (ekuitas merek) adalah “Suatu nama atau istilah yang dimaksud un- kredibilitas dan konsumen rasa pada pasar tersebut. - Tempat rekreasi tuk meneliti barang atau jasa yang dapat Dengan adanya tempat rekreasi di Pasar menambah/mengurangi nilai suatu barang Tangga Arung Tenggrong, maka akan atau jasa pada para perusahaan dan pelang- menciptakan kesan yang sangat menarik gan perusahan”. (Moekijat, 1991 ; 6). baik bagi para pedagang pasar maupun Asosiasi merek adalah “Segala hal yang berkaitan denganingatan mengenai se- para konsumen tersebut. - buah merek”. (Aaker, 1997 ; 160). Bersih dan luas Kebersihan dan keluasan pasar bisa merupakan suatu cara untuk menarik minat III. METODE PENELITIAN para konsumen untuk berkunjung dipasar yang segar dan meyakinkan. A. Defenisi Operasional Definisi operasional adalah suatu me- Suatu keramahan dari pedagang pasar tode analisis dalam mengemukakan penemu- terhadap para konsumen akan member- an dengan hati – hati. Atau untuk lebih je- kan penilaian yang fositif dari para kon- lasnya adalah istilah yang digunakan untuk sumen untuk menjadi pelanggan Pasar menunjuk pada penggunaan istilah tersebut pada saat ini agar lebih jelas dalam memahaminya. Sesuai dengan identifikasi variabel penelitian, maka definisi – definisi tersebut JEMI Vol 8/ No 3 /Desember/2008 Pelayanan memuaskan Tangga Arung Tenggarong tersebut. - Harga terjangkau Harga suatu produk/barang yang murah meriah merupakan salah satu cara untuk 31 menarik minat konsumen, karena de- Pasar Tangga ngan kesanggupan/kemampuan konsu- tersebut. Arung Tenggarong men untuk memiliki/membeli produk tersebut maka merekapun (para konsu- B. Wilayah Penelitian men) akan merasa puas. - Wilayah penelitian kali ini merupakan wilayah populasi dan sampling untuk dija- Barang lengkap Dengan kelengkapan /produk di Pasar suatu barang dikan suatu bukti bagi narasumber (res- Tangga Arung ponden) - Pasar Tangga arung Tenggarong, maka para konsumen tidak Tenggarong tersebut merupakan pasar yang akan bersusah payah untuk berbelanja menarik/tidak. Penelitian kali ini dilakukan diseluruh /mencari suatu barang didaerah/ditem- apakah pat lain. area Pasar Tangga Arung dan semua konsu- Barang berkualitas men yang melakukan perbelanjaan/jalan– Dengan kualitas barang/produk yang jalan untuk jalan – jalan diseluruh area Pasar terjamin Arung Tangga Arung Tenggarong, dengan alamat Tenggarong, maka para konsumen akan bervariasi, yaitu melalui pintu gerbang merasa puas dan yakin untuk selalu ak- Tangga Arung adalah Jl. Danau Aji Kelura- tif berbelanja di pasar tersebut han Melayu, melalui pasar kain, dan pasar Tempat belanja yang megah sore Kemegahan bangunan pasar juga pen- Melayu, dan melalui pasar ikan adalah Jl. ting untuk ditampilkan, karena dengan Danau begitu kesan konsumen terhadap pasar Tenggarong. di Pasar Tangga adlah Jl. Maduningrat Semayang Kelurahan kelurahan Melayu tersebut akan semakin mantap. - - C. Populasi dan Sampel Fasilitas lengkap Dengan adanya kelengkapan fasilitas di- Menurut Gay (1976), yang menya- suatu pasar, maka para konsumen tidak takan ukuran minimum sampel yang dapat akan merasa kesulitan untuk mencari diterima berdasarkan desain atau metode pe- lokasi–lokasi nelitian yang digunakan, yaitu sebagai beri- produk/barang yang dijual/dipasarkan. kut : Lain – lain - Suatu bonus, garansi, kredit barang pulasi. Untuk populasi yang reltif kecil /produk dll bisa menjadi salah satu alasan bagi konsumen untuk selalu aktif berbelanja/menjadi pelanggan setia di JEMI Vol 8/ No 3 /Desember/2008 Desain deskriftif, minimal 10% dari po- minimal 20%. - Desain deskriftif-korelasional, minimal 30 subyek. 32 - para pengunjung/pembeli diseluruh area Pa- subyek perkelompok. - Populasi dalam penelitian ini adalah Metode ex post facto, minimal 15 Metode eksperimental, minimal 15 sar Tangga Arung di kota Tenggarong. Sedangkan jumlah sampel yang diambil adalah subyek. terjebak sebesar jumlah pembeli diseluruh area Pasar dengan kaidah ini. Misalnya jika jumlah Tangga Arung Tenggarong, pengisi quisio- elemen populasi 50 buah dan menurut ner (para konsumen yang melakukan pem- kaidah ini kita dapat memakai sampel belian/pengunjung di Pasar Tangga Arung di sebanyak 10 buah walau elemen sampel kota Tenggarong). Adapun data yang digu- heterogen, angka itu begitu kecil. Mengapa nakan adalah data primer yaitu berupa jawa- tidak diambil secara populasi saja jika ban kuisioner responden dari pernyataan dan memang tidak ada kendala? (Umar, 1997 ; hasil wawancara dengan para responden 50). yang telah dibuat/dilakukan oleh peneliti Pembaca jangan sampai Populasi/N (para pengujung yang dan data skunder yaitu data primer yang berada diseluruh area Pasar Tangga Arung telah diolah lebih lanjut dan disajikan dari tenggarong, pihak lain (penjelasan aplikasi SPSS). dibatasi minimal 100 responden). Cara pengambilan sampling adalah dengan Random Sampling, yaitu para D. Tehnik Pengumpulan Data Dalam rangka pengumpulan data yang konsumen yang berbelanja di Pasar Tangga Arung Tenggarong. Karena cara cara yang diatas untuk menarik sampel, maka cara menarik sampel tersebut adalah Purposive Sampel (diharapkan dapat menjadi sampel). Terakhir waktu penelitian hanya diperlukan, maka penulis menggunakan tehnik sebagai berikut : i. Library Research (Penelitian Kepustakaan) : Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari literature – literature serta dibatasi 2(dua) minggu saja yaitu setiap hari brosur – brosur mengnai pemasaran. Sabtu dan Minggu dan yang diambil sebagai ii. Field Work Research (Penelitian La- sampel dengan syarat sampel sudah menjadi pangan) : n = < 100, bila belum mencapai 100, maka o waktu penelitian ditambah s/d n = < 100. Ternyata dari kuesioner yang masuk Observasi (pengamatan langsung terhadap objek penelitian). o Interview (wawancara langsung sejumlah 100 kuesioner, jumlah ini berdasar dengan data komitmen awal bahwa kami memu- melakukan perbelanjaan di Pasar tuskan n = ≤ 100. Tangga Arung Tenggarong). JEMI Vol 8/ No 3 /Desember/2008 para konsumen yang 33 Kuisioner o o (pengajuan/penyebaran tangga arung dan kunjungan konsumen pertanyaan). terhadap pasar tersebut. Alat analisis yang Dokumentasi digunakan untuk menjawab permasalahan (pemberian/pengumpulan bukti – dan pembuktian hipotesis antara k sampel bukti dan keterangan – keterangan berpasangan bila datanya berbentuk nominal dari para konsumen mengenai ala- dari frekuensi dokotomi, yang berkaitan dan san pembelian/kunjungan pada Pa- mempunyai maen (rata - rata) yang sama. sar Tangga Arung Tenggarong). Setelah data yang telah diperoleh Diana-lisis sedemikian rupa, selanjutnya E. Alat Analisis Dan Pengujian Hipotesis dibuat satu kesimpulan yang memungkinkan untuk dapat dijadikan sebagai alat untuk Adapun alat analisis yang digunakan perencanaan, atau sebagai alat dalam adalah Uji Cohran Q tes dengan rumusan menentukan kebijaksanaa selan-jutnya yang sebagai berikut : berhubungan dengan peningkatan omzet k Q= k (k-1) [ k ∑ Gj2 – (∑Gj)2 ] penjualan di Pasar Tangga Arung Tenggarong. Dari J=1 j=1 hasil kuisioner yang telah disebarkan dan dikumpulkan, maka langkah N k N ∑ Li- ∑ Li 2 i=1 i=1 Dimana : -Q - K - N - Gj - - = Nilai yang dicari = Jumlah Variabel = Jumlah Responden =Jumlahkeseluruhan jawaban “Ya (nilai 1) Li = Jumlah keseluruhan jawaban “Ya dari semua perlakuan tiap kolom blok. 2 Li =,Kuadrat dari Li (Sugiyono, 1999 ; 262). IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data selanjutnya adalah melakukan pengolahan dan analisis lebih lanjut guna pembahasan masalah penelitian. Adapun data – data hasil penelitian dapat penulis uraikan sebagai berikut : a. Kesan pedagang pasar merupakan aktivitas para pedagang di pusat pembelanjaan Tenggarong. b. Kesan konsumen merupakan informasi mengenai kunjungan para konsumen terhadap Pasar Tangga Arung Tenggarong. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesan pusat perbelanjaan pasar JEMI Vol 8/ No 3 /Desember/2008 34 Tabel I. Analisis Kesan Harapanan Konsumen Terhadap Kesan Pasar Tangga Arung Tenggarong No. Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 H10 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 JEMI Vol 8/ No 3 /Desember/2008 35 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 40 30 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 28 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 82 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 86 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 34 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 26 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 38 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 80 Sumber data : Diolah dari hasil kuisioner Adapun hasil keterangan/penjelasan 1. Dari 100 responden/konsumen diper- yang diperoleh dari tabel 2 (Analisis Kesan oleh keterangan/tanggapan akan kesan Harapan Konsumen Terhadap Kesan Pasar Pasar Tangga Arung yang nyaman dan Tangga Arung Tenggarong) sebagai berikut aman (H1) adalah sebanyak 40 tang- : gapan. JEMI Vol 8/ No 3 /Desember/2008 36 2. Dari 100 responden/konsumen diper- gah (H8) adalah sebanyak 26 tang- oleh keterangan/tanggapan akan kesan gapan. Pasar Tangga Arung yang memiliki 3. 4. oleh keterangan atau tanggapan akan 30 tanggapan. kesan Pasar Tangga Arung yang memi- Dari 100 responden/konsumen diper- liki kesan fasilitas yang lengkap (H9) oleh keterangan/tanggapan akan kesan adalah sebanyak 38 tanggapan. Pasar Tangga Arung yang bersih dan 10. Dari 100 responden/konsumen diper- luas (H3) adalah sebanyak 28 tang- oleh keterangan atau tanggapan akan gapan. kesan Pasar Tangga Arung yang memi- Dari 100 responden/konsumen diper- liki kesan yang lain seperti bonus, ga- oleh keterangan/tanggapan akan kesan ransi, kredit dll (H10) adalah sebanyak Pasar Tangga arung yang memiliki pe- 80 tanggapan. sebanyak 32 tanggapan. Dari 100 responden/konsumen diperoleh keterangan atau tanggapan akan kesan Pasar Tangga Arung yang memiliki kesan harga terjangkau (H5) adalah sebanyak 82 tanggapan. 6. Dari 100 responden/konsumen diperoleh keterangan atau tanggapan akan kesan Pasar Tangga Arung yang memiliki kesan barang lengkap (H6) adalah sebanyak 86 tanggapan. 7. Dari 100 responden/konsumen diperoleh keterangan atau tanggapan akan kesan Pasar Tangga Arung yang memiliki kesan barang berkualitas (H7) adalah sebanyak 34 tanggapan. 8. Dari 100 responden/konsumen diper- tampat rekreasi (H2) adalah sebanyak layanan yang memuaskan (H4) adalah 5. 9. Dari 100 responden/konsumen diperoleh keterangan atau tanggapan akan kesan Pasar Tangga Arung yang memiliki kesan tempat berbelanja yang me- JEMI Vol 8/ No 3 /Desember/2008 Adapun cara atau tehnik untuk memperoleh keterangan dari responden (mengumpulkan responden) yaitu peneliti/penulis langsung terjun kelapangan penelitian (bertemu/berkomunikasi langsung) dengan konsumen yang melakukan aktuvitas berbelanja di pasar Tangga Arung tersebut dan dengan konsumen yang hanya sekedar jalan – jalan saja dipasar tersebut. Dan waktu yang diperlukan untuk memperoleh hasil tanggapan dengan konsumen/responden adalah 2 minggu yaitu dihari sabtu dan minggu. B. Pembahasan Suatu kesan yang tampil/muncul dari suatu produk/lokasi tertentu merupakan ciri khas dari pihak produsen/konsumen. Dan ekuitas merek bisa mempengaruhi rasa percaya diri para konsumen dalam mengambil keputusan yang lebih baik untuk berbelanja/berkunjung kePasar Tangga Arung 37 Tenggarong. Dan kesan adalah suatu aku- = 60-20 dan 1=40-80. Kemudian pada test mulasi pengalaman yang pernah dilihat, statistiknya dari 100 konsumen/responden dirasakan, yang menjadi landasan konsumen terdapat statistik hitung Cochran Q adalah untuk 216,127 dengan jumlah kesalahan 9(10 – 1) mempunyai titik simpul kesan fositif/negatif terhadap suatu produk/perusa- dan signipikasi yang nyata yaitu 0,000. haan. Suatu keputusan pembelian pun bisa Sedangkan dengan perhitungan dari membentuk suatu maksud pembeli untuk tiga variabel yang paling berkesan (H5, H6, membeli suatu produk yang paling disu- H10), terdapat rata – rata kesan yang ada kai/mengesankan bagi para konsumen. Serta adalah 0,8200, 0,8600, dan 0,8000 dengan dengan memahami perilaku konsumen, ma- penyebaran data 0,38612, 0,34874 dan ka para pemasar/organisasi bisa merasakan 0,40202. Adapun rata – rata Rank H5, H6 kepuasan atas produk/area yang dipasarkan. dan H10 yang diperoleh adalah (1,99, 2,05 Langkah pertama dalam analisis adalh dan 1,96) dengan perbandingan kesan melakukan analisis Cocharn’s Q dengan (value) 0 = 18, 14, 20 dan 1 = 82, 86, 80. bantuan computer program SPSS (Statistic Sehingga dari ketiga variabel yang paling Produk and Service Solution) Rel 10 For berkesan tersebut diperoleh statistik hitung Window. Adapun hasil analisis tersebut Cocharn Q adalah 1,167 dengan jumlah sebagai berikut : kesalahan 2(3-1)dan signifikasi 0,558. Dari sepuluh (10) variabal kesan hara- Ini bearti bahwa hipotesis diterima, pan persepsi konsumen terhadap Pasar atau asosiasi – asosiasi kesan Pasar Tangga Tangga Arung Tenggarong, ternyata ada 3 Arung memang bisa membentuk kesan, variabel yang paling berkesan bagi konsu- berdasarkan bukti hasil output dari SPSS men terhadap Pasar Tangga Arung, yaitu yaitu angka statistic hitung lebih kecil dari harga terjangkau, barang lengkap dan lain- angka statistic tabel (1,167 < 5,991) dan nya (H5, H6 dan H10). nilai signifikansinya adalah 0,558 atau Dari keseluruhan perhitungan yang probabilitas diatas 0,05(0,558 > 0,05). Ini ada (10 variabel), terdapat rata – rata (maen) menunjukkan bahwa Ho (Hipotesis Nol) kesan Pasar Tangga Arung Tenggarong dari ditolak dan Ha (Hipotesis altarnatif) diteri- H1 sampai dengan H10 bernilai 0,4000 – ma yang berarti diantaranya asosiasi – asosi- 0,8000, dan penyebaran data akan kesan asi pasar tersebut ada yang bisa membentuk Pasar Tenggarong kesan fositif para konsumen terhadap Pasar (std.deviation) dari H1 – H10 adalah Tangga Arung Tenggarong atau untuk lebih 0,49237 – 0,402002, dan perbandingan jelasnya lagi bahwa diantara 10 variabel kesan (value 0 dan 1) dari H1 – H10, yaitu 0 (asosiasi – asosiasi pasar Tangga Arung) Tangga Arung JEMI Vol 8/ No 3 /Desember/2008 38 yang bisa membentuk kesan bagi para kon- garansi produk/barang, bisa mengkredit sumen adalah harga trjangkau (H5), barang produk/barang) dipasar Tangga Arung lengkap (H6), dan lain – lain seperti bonus, tersebut. kredit, dsb (H10). Saran C. Penutup Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disarankan sebagai berikut : Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diam- 1. Arung Tenggarong agar mempertahan- bil dari analisis kesan harapan konsumen kan harga yang terjangkau, kelengkapan terhadap Pasar Tangga Arung Tenggarong barang dan faktor – faktor lain (merek, sebagai berikut : 1. bonus, garansi, kredit dsb), karena tiga Ternyata kesan harapan konsumen ter- variabel tersebut yang paling dominan hadap Pasar Tangga Arung Tenggarong mempengaruhi/berkesan bagi para kon- memang mempunyai kesan tersendiri sumen untuk melakukan pembelanjaan bagi para konsumen untuk melakukan di pasar tersebut. aktivitas berbelanja di pasar tersebut. Ini memberikan bahwa hipotesis diterima, 2. dan keamanan, tempat rekreasi, keber- Tangga Arung memang bisa mem- sihan dan keluasan, pelayanan yang me- bentuk kesan, berdasarkan bukti hasil muaskan, kualitas barang, tempat ber- output dari SPSS yaitu angka statistic belanja yang megah, fasilitas lengkap hitung lebih kecil dari angka hitung produk dan lingkungan perlu lebih tabel (1,161<5,991). Yang berarti Ho ditingkatkan, karena variabel – variabel ditolak dan Ha diterima yang bearti ini ternyata kurang membentuk kesan diantara asosiasi – asosiasi pasar ter- bagi para konsumen. sebut ada yang bisa membentuk kesan fositif para konsumen terhadap Pasar Tangga Arung Tenggarong. Konsumen yang terasosiasi/terkesan untuk melakukan pembelanjaan di Pasar Tangga Arung Tenggarong dikarenakan pengaruh dari harga produk/barang terjangkau, kelengkapan barang – barang dan faktor lain – lain (mendapat bonus, JEMI Vol 8/ No 3 /Desember/2008 Kepada para pedagang di Pasar Tangga Arung Tenggarong agar kenyamanan atau asosiasi – asosiasi kesan Pasar 2. Kepada para pedagang di Pasar Tangga 3. Diharapkan ruang/tata agar penyususnan bangunannya tata disesuaikan dengan produk – produk pemasaran/ penjualannya, sehingga terlihat rapi, menarik dan sangat mengesankan bagi para konsumen untuk melakukan aktvitas berbelanja atau jalan – jalan di pasar tersebut. 39 DAFTAR PUSTAKA Aaker, David, 1997, Managing Brand Equity, New York : Free Press, Mac. Milan, Inc. Alma, Buchari, 2000, Manajemen Pemasaran Dan pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung. Arnold, David, 1996, Pedoman Manajemen Merek, Ketindo Soho, Surabaya. Engel F. Janes dan Roger D. Blackwell dan Paul W. Miniard, 2002, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Alih Bahasa Bilson Simamora, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Simamora, Bilson, 2001, Remarketing For Business Recovery Sebuah Pendekatan Riset, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. …………., 2003, Membongkar Kotak Hitam Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sugiyono, 1999, Metode Penelitian Bisnis, CV. ALFABETA, Bandung. Umar, Husein, 2000 Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Kotler, Philip, 1997, Manajemen Pe,asaran Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan Dan Kontrol, Alih Bahasa Hendra Teguh dan Rony A. Rysli, edisi ke enam, PT. Prehallindo, Jakarta. ……….…, 2000, Marketing Managemen Analisis, Planing, Implementation and Kontrol, Millenium Edition, PrenticeHall, Inc, New Yersey. ……….…, 2001, Marketing Managemen Analisis, Planing, Implementation and Kontrol, Millenium Edition, PrenticeHall, Inc, New Yersey. ……….…. & Gary Amstrong, 2004, Dasar – Dasar Pemasaran, Edisis Bahasa Indonesia, Jilid I, Prenhallindo, Jakarta. L. Laudon, David dan Albert J. Dela Bita, 1998, Consumer Behavior, Edisi 3, Mc Graw-Hill Book Company New York Moekijat, 1991, Kamus Marketing, CV. Mandar Maju, Bandung. Payne, Adrian, 2000, Pemasaran Penerbit Andi, Yogyakarta. JEMI Vol 8/ No 3 /Desember/2008 Jasa, 40