bab vi kesimpulan dan saran

advertisement
149
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Faktor-faktor
internal
yang
sangat
berpengaruh
terhadap
ketidakberdayaan
masyarakat kawasan TNKS wilayah Kabupaten Musi Rawas, yaitu
tingkat
pendidikan rendah, derajat kesehatan rendah, kondisi infrastruktur minim,
alternatif mata pencaharian terbatas dan tingkat kesejahteraan rendah, akses
terhadap kelembagaan ekonomi dan sosial rendah , konflik lingkungan tinggi
dan juga konflik sosial,
persepsi masyarakat terhadap TNKS rendah serta
partisipasi dalam pengelolaan kawasan TNKS rendah. Sementara faktor-faktor
SDA, SDM, Sosial budaya dan kearifan local yang cukup tinggi belum dapat
dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat.
2. Faktor-faktor eksternal ber pengaruh terhadap ketidakberdayaan masyarakat, adalah
dukungan peraturan perundangan yang rendah, keberpihakan pemerintah yang
rendah,
dukungan lembaga keuangan
yang rendah, dukungan politik dan
pengalaman politik rendah, terbatasnya ketersediaan pelatihan-pelatihan, pola
perencanaan pembangunan yang tidak aspiratif,
rendahnya akses informasi,
dan rendahnya jaminan ekonomi.
3. Konsep
Pemberdayaan
masyarakat
kawasan
Masyarakat secara Terpadu dan Kolaboratif
TNKS
yaitu
Pemberdayaan
(The Integrated-Collaborative
Community Empowerment Concept) untuk melepaskan masyarakat dari faktorfaktor yang melemahkannya, baik faktor-faktor internal maupun eksternal agar
dapat mengembangkan potensi-potensi yang tersedia pada lingkungannya, seperti Jasa
Lingkungan Taman Nasional (air bersih, tanaman obat-obatan, penambatan karbon
dan wisata alam) serta memanfaatkan peluang-peluang yang tersedia di luar
lingkungannya.
Saran
1.
Perlu peningkatan kapasitas masyarakat (capacity building), melalui pelatihanpelatihan tentang teknik-teknik manajemen jasa lingkungan dan memberikan peluang
kepada anak-anak berprestasi untuk meningkatkan pendidikan formal sampai pada
jenjang pendidikan tinggi.
2.
Perlu peningkatan kapasitas bagi aparatur pemerintah, baik dari Balai TNKS yang
terlibat dalam manajemen Taman Nasional, maupun Staf Pemerintah Daerah Musi
150
Rawas melalui diklat-diklat teknis fungsional pengelolaan jasa lingkungan dan diklat
penjenjangan karir, serta peningkatan keuangan manajemen kawasan.
3.
Perlu dibentuk Otoritas Khusus yang menangangi koordinasi lintas sektor untuk
mengembangkan kegiatan Integrated-Collaborative Community Empowerment,
sehingga memudahkan dalam pelaksanaannya.
4.
Perlu diberikan insentif khusus sebagai kawasan konservasi, seperti subsidi daerah
penyangga.
5.
Membuat demplot tentang pengelolaan jasa lingkungan di 3 desa (Napal Licin, Napal
Melintang dan Pasenan). Untuk Desa Napal Licin perlu dikembangkan kegiatan
ekowisata (ecotourism), yang meliputi wisata Goa Napal Licin, Wisata Arung Jeram,
Home Stay di suasana Pedesaan serta kegiatan Out Bond, Pembangunan Pembangkit
Listrik Tenaga Air (Microhydro), Pengembangan Industri kerajinan. Untuk Desa
Napal Melintang dan Desa Pasenan perlu dikembangkan Agroecotourism komoditas
perkebunan, Wisata Arung Jeram, Wisata Out Bond, Pengembangan Peternakan,
Pembangunan Listrik Tenaga Air (microhydro), Pengembangan Industri Air dalam
kemasan, Pengembangan Industri Kerajinan, Pengembangan Industri obat-obatan
herbal.
6.
Menegaskan kembali Zonasi Kawasan TNKS secara jelas dan meningkatkan
produktifitas Daerah Penyangga (Buffer zone) kawasan TNKS melalui bidang
perkebunan (komoditas tahunan sperti Karet, Kopi, Kakao, Aren,
(pengembangan ikan air deras dalam kerambah di sungai) dan peternakan.
perikanan
Download