PENGARUH METODE PEMBELAJARAN, MOTIVASI BELAJAR DAN KONSEP DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI SMA N 9 PADANG JURNAL Disusun oleh : FITRI YULIA NPM : 10090083 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015 Pengaruh Metode Pembelajaran, Motivasi Belajar dan Konsep Diri terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI SMA N 9 Padang Oleh 1 Fitri Yulia, 2 Desi Susanti, 3 Desi Areva 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 ,3 Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat Email : [email protected] ABSTRACT This research has a background by result of student less. It’s caused by teacher did’t use some varian of learning method, learning motivation shown by student’s is still low, and a lot of student did’t have self concept. The first substructure, research aims to know effect of learning method and self concept to learning motivation of economic at student class XI SMA N 9 Padang partialy and simultanously . The second substructure, research aims to know effect of learning method, self concept, learning motivation to result of economic at student class XI SMA N 9 Padang partialy and simultanously Based on result of analyze data got (1) Learning method have significan influence to learning motivation of economic at student class XI SMA N 9 Padang with tcalculated 2,521 and coefficien as many as 0,428 (2) Self concept have significan influence to learning motivation of economic at student class XI SMA N 9 Padang with tcalculated 2,462 and coefficien as many as 0,417. (3) Leaning methode have significan influence to result of economic at student class XI SMA N 9 Padang with tcalculated 2,295 and coefficien as many as 0,355. (4) Self concept have significan influence to result of economic at student class XI SMA N 9 Padang with tcalculated 2,229 and coefficien as many as 0,344. (5) Motivation have significan influence to result of economic at student class XI SMA N 9 Padang with tcalculated 2,137 and coefficien as many as 0,217. Keywords : learning method, self concept, learning motivation, and result ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh masih kurang rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa. Hal ini disebabkan karena kurang bevariasinya metode pembelajaran yang digunakan guru, kurangnya pemahamman siswa akan konsep diri, dan rendahnya rmotivasi belajar siswa. Pada substruktur I penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode pembelajaran dan konsep diri secara parsial terhadap motivasi belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 9 Padang. Sedangkan pada Subtruktur II penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode pembelajaran, konsep diri, dan motivasi belajar secara parsial terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 9 Pada. Hasil analisa data menunjukkan bahwa (1) Terdapat pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI di SMA N 9 Padang dengan thitung sebesar 2,521 dan koefisien jalur sebesar 0,428; (2) Terdapat pengaruh yang signifikan antara konsep diri terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI di SMA N 9 Padang dengan thitung sebesar 2,462 dan koefisien jalur sebesar 0,417; (3) Terdapat pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI di SMA N 9 Padang dengan thitung sebesar 2,295 dan koefisien jalur sebesar 0,355; (4) Terdapat pengaruh yang signifikan antara konsep diri terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI di SMA N 9 Padang dengan thitung sebesar 2,229 dan koefisien jalur sebesar 0,344. (5) Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI di SMA N 9 Padang dengan thitung sebesar 2,137 dan koefisien jalur sebesar 0,217. Kata Kunci: Hasil Belajar, Motivasi Belajar, Konsep Diri, dan Hasil Belajar. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk mempersiapkan kesuksesan masa depan pada zaman globalisasi. Pendidikan bisa diraih dengan berbagai macam cara salah satunya pendidikan di sekolah. Dalam sebuah pendidikan mempunyai tiga komponen utama yaitu guru,siswa dan kurikulum. Ketiga komponen tersebut tidak dapat dipisahkan dan komponen komponen tersebut berada di lingkungan sekolah agar proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Pendidikan disekolah merupakan kewajiban bagi seluruh warga Negara Indonesia, untuk itu pemerintah telah mencanangkan Wajib Belajar 9 Tahun. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 ditegaskan lagi bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara efektif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Keberhasilan suatu pendidikan dapat dilihat dari prestasi belajar atau hasil belajar siswa. Dimyati dan Mudjiono (2007:37) mengemukakan, hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dengan demikian, dapat disimpulkan hasil belajar adalah suatu kemampuan yang diperoleh seseorang setelah melakukan aktivitas belajar. Penilaiannya tersebut dapat berupa simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Hasil belajar juga merupakan sebagai alat ukur untuk menilai permasalahan dan hambatan yang terjadi saat proses pembelajaran. Permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari siwa sendiri atau dari luar siswa diri siswa. Menurut Syah (2001: 132) secara global hasil belajar siswa dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor eksternal, faktor internal, dan faktor pendekatan. Faktor internal adalah semua yang bersumber dari diri siswa seperti: faktor kesehatan, cacat tubuh, intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, konsep diri, kematangan dan kesiapan, kelelahan dan lain – lain. Faktor eksternal semua yang bersumber dari luar diri siswa, seperti; cara orang tua mendidik, metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa dan siswa dengan siswa, disiplin sekolah, waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah Sedangkan faktor pendekatan belajar adalah cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat diketahuui bahwa faktor faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang berasal dari eksternal siswa. Sebagai seorang siswa, faktor eksternal yang paling banyak mempengaruhi hasil belajar adalah faktor yang berasal dari lingkungan. SMA N 9 Padang sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang memiliki tugas untuk mewujudkan tujuan pendidiikan nasional. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional maka SMA N 9 Padang memiliki tujuan institusional untuk menghasilkan peserta didik yang berkualitas, memilliki sikap, tatanan moral dan etika yang terpuji. Agar tercapainya tujuan pendidikan yang direncanakan, maka pihak sekolah senantiasa berusahan meningkatkan kualitas semua komponen dan elemen yang berperan dalam kegiatan pendidikan di sekolah seperti bagunan fisik seperti: fasilitas sekolah, media pembelajaraan, sarana dan prasarana sekolah. Selain bagunan fisik, sekolah juga harus melakukan pembangunan non fisik seperti pengembangan setiap civitas akademis di sekolah seperti: guru, staf, dan siswa. Tujuan peningkatan kualitas pembangunan fisik dan non fisik sekolah setiap elemen di sekolah adalah untuk penigkatan kualitas belajar siswa. Indikator keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan salah satunya dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didiknya. Tabel berikut akan mensajikan hasil belajar yang telah diperoleh oleh siswa dari proses pembembelajaran yang telah dilalui. Tabel 1. Hasil Ujian Tengah Semester Ganjil Kelas XI SMA N 9 Padang Mata Pelajaran Ekonomi Tahun Pelajaran 2014/2015 Kelas X1 IIS 1 X1 IIS 2 X1II S3 Ketuntasan Belajar K K M Si s w a (o ra n g) RataRata 75 32 79,78 75 31 61,06 75 32 86,97 T u n t a s 2 9 2 % 84,38 7 29,03 90,63 9 Ti d a k T u nt as % 5 15,63 22 70,97 3 9,38 Sumber: Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA N 9 Padang Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar yang diperoleh oleh siswa masih kurang memuaskan. Hal ini dikarenakan masih terdapat siswa yang memperoleh hasil belajar di bawah kriteria ketuntasan minimum. Bahkah pada kelas XI IIS 2 persentase siswa yang memperoleh nilai ujian dibawah kriteria ketuntasan minimum lebih banyak dari pada siswa yang memperoleh nilai di atas kriteria ketuntasan minimum. Bermasalahnya hasil belajar yang dialami siswa mengindikasikan bahwa terdapat masalah dalam proses pembelajaran yang dilalaui siswa di sekolah. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada bulan Desember 2014, penulis menemukan beberapa permasalahaan yang terjadi ketika proses pembelajaran sehingga diduga membuat hasil belajar siswa rendah. Salah satu permasalahaan yang meyebabkan rendahnya hasil belajar yang diperoleh oleh siswa berasal dari dari lingkungan sekolah. Permasalahan yang ditemukan yaitu masih kurangnya variasi penerapan metode mengajar yang digunakan guru. Kecenderungan guru banyak menggunakan metode mengajar konvensional, yang proses pembelajaran masih terpusat kepada siswa. Proses pembelajaran yang terpusat pada guru juga membuat kesempatan bagi peserta didik untuk menyatakan pendapat menjadi kurang. Selain itu, interaksi antara guru dengan sebagain siswa masih terlihat kurang. Pengunaan metode pembelajar oleh guru di SMA N 9 juga terlihat belum optimal dapat menyatukan antara teori yang dipelajari di kelas dengan kondisi yang terjadi di lingkungan siswa, sehingga tidak menambah kemampuan siswa secara praktis. Ketika proses pembelajaran masih terlihat pengunaan metode pembelajaran belum dapat membantu siswa secara signifikan untuk memahammi materi pelajaran yang disajikan oleh guru. Lemahnya penggunaan metode pembelajaran juga terlihat dari kurangnya dorongan yang diberikan kepada siswa untuk menghasilkan sebuah karya selama melalui proses pembelajaran. Menurut Ahmadi dan Prastya (2005: 52) metode pembelajaran adalah teknik penyajian yang dikuasai oleh seorang guru untuk menyajikan materi pelajaran kepada murid di dalam kelas baik secara individual atau secara kelompok agar materi pelajaran dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh murid dengan baik. suatu metode yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar bisa dikatakan baik jika metode itu bisa mengembangkan potensi peserta didik. Lebih lanjut Ahmadi dan Prastya (2005:53) mengemukakan bahwa penggunaan metode pembelajaran harus mampu melakukan hal-hal seperti; menjamin perkembnagan kepribadian murid, member kesempatan bagi murid untuk menghasilkan karya, merangsang keinginan murid untuk belajar lebih lanjut, menngurangi penyajian materi secara verbal dan menganti penyajian materi dengan situasi yang nyata. Berdasarkan informasi dari 15 orang siswa banyak diantara siswa yang tidak berani bertanya atau mengungkapkan pendapatnya sendiri mengenai materi padahal guru sudah memberikan kesempatan untuk bertanya atau mengungkapkan pendapat mereka. Mereka menganggap ide-ide atau tanggapan yang mereka sampaikan nanti akan salah dan mereka akan dimarahi oleh guru. Tinggi rendahnya hasil belajar yang diperoleh oleh seorang peserta didik juga bisa ditentukan oleh faktor dorongan belajar yang dimiliki oleh peserta didik. Setiap peserta didik memiliki tingkat dorongan atau motivasi belajar yang berbeda. Motivasi dapat menimbulkan rasa antusias dan semangat untuk mencapai hasil belajar yang optimal, karena adanya motivasi belajar siswa yang tinggi maka hasil belajar siswa akan semakin optimal. Gintings (2008: 86) mengemukkan bahwa “motivasi adalah sesuatu yang menggerakkan atau mendorong siswa untuk belajar atau menguasai materi pelajaran yang sedang diikutinya”. Lebih lanjut berdasarkan ciri-ciri motivasi yang dikemukan oleh Sardiman (2007:83) diketahui bahwa cirri-ciri motivasi seorang peserta didik dapat terlihat dari kegiatan proses pembelajaran yang dilalui oleh siswa. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan terlihat ketika proses pembelajaran siswa masih sering keluar masuk kelas. Perhatian siswa untuk mengikuti proses pembelajaran juga terlihat masih kurang, yang terlihat siswa yang mengobrol dengan temannya ketika proses pembelajaran. Ketertarikan siswa terhadap materi pembelajaran juga terihat kurang. Faktor internal dari siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu konsep diri yang dimiliki oleh siswa. Mudjiran (2007:133) mengemukakan konsep diri adalah pendapat seseorang tentang dirinya sendiri atau pemahaman seseorang tentang dirinya sendiri baik menyangkut kemampuan mental maupun fisik, prestasi mental ataupun fisik ataupun menyangkut segala sesuatu yang menjadi miliknya yang bersifat material. Remaja yang memiliki konsep diri positif ia akan memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mengatasi persoalan. Sebagaimana dijelaskan D.E. Hamachek dalam Rahmat (2012:104) menyebutkan terdapat beberapa karakteristik orang yang memiliki konsep diri positif. Salah satu karakteristik tersebut adalah memiliki keyakinan atas kemampuannya dalam mengatasi masalah. Kepercayaan diri seseorang remaja terhadap kemampuannya dalam mengatasi juga berlaku dalam masa proses pembelajaran. Sebagai seorang pelajar siswa akan mengalami bermacammacam kesulitan dalam belajar. Namun, apabila siswa tersebut mampu mengatasi persoalan dalam proses pembelajaranya maka akan memberi dampak positif terhadap hasil belajar yang diperoleh. Berdasarkan wawancara dengan 3 orang guru SMA N 9 yang mengajar mata pelajaran IPS diperoleh informasi bahwa kepercayaan diri siswa dalam membuat tugas juga terlihat masih lemah, karena cendrung percaya dengan hasil kemampuan orang lain. Ketika mengerjakan tugas sebagian siswa memilih hanya untuk meniru atau meminta pertolongan pada orang lain. Mereka merasa jawaban yang mereka buat salah sehingga mereka lebih memilih meniru atau mencontek tugas temannya. Mereka cendrung melihat dirinya tidak mampu dan menganggap pelajaran yang mereka pelajari terlalu susah, adanya motivasi dan minat belajar yang kurang serta kurang berfikir secara logis dalam belajar. Kepercayaan diri timbul karena konsep diri yang baik. Adanya kecemasan siswa serta merasa tidak mampu untuk mengikuti ujian dan beranggapan akan memperoleh nilai rendah. Dengan anggapan ini menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki konsep diri yang baik, mereka tidak meyakini potensi yang mereka miliki. Konsep diri merupakan aspek penting dalam perkembangan potensi interpersonal seseorang individu, termasuk perserta didik. Mereka yang meraih prestasi bermodalkan kompetensi interpersonal di dalam diri mereka. Berdasarkan pengamatan dan observasi yang telah dilakukan serta dengan melihat fenomena yang demikian, peneliti ingin melihat seberapa besar lingkungan sekolah dan konsep diri mempengaruhi hasil belajar siswa. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini mengenai “Pengaruh Metode Pembelajaran, Konsep Diri, dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA N 9 Padang“. METODOLOGI PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan suatu hal seperti apa adanya. Sedangkan menurut Arikunto (2002:239) penelitian asosiatif adalah penelitian yang menguji ada tidaknya hubungan atau pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya. Penelitian dilakukan di SMA N 9 Berdasarkan hasil analisis deskriptif, diperoleh keterangan tingkat capaian responden terhadap kuesioner penelitian untuk masing-masing variabel. Rata-rata skor jawaban responden untuk variabel metode pembelajaran adalah 3,73 dengan tingkat capaian responden sebesar 74,54% dan masih termasuk kategori cukup baik. Hal ini dapat dimaknai bahwa guru SMA N 9 Padang yang mengajar di kelas XI sudah menggunakan metode pembelajaran dengan cukup baik. Rata-rata skor jawaban responden untuk variabel konsep diri siswa adalah 3,77 dengan tingkat capaian responden sebesar 75,43% dan termasuk kategori cukup baik. Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa kelas XI SMA N 9 Padang sudah memiliki konsep diri yang cukup baik. Rata-rata skor jawaban responden untuk variabel motivasi belajar adalah 3,78 dengan tingkat capaian responden sebesar 75,64% dan masih termasuk kategori cukup baik. Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa kelas XI di SMA N 9 Padang sudah menunjukkan motivasi yang cukup baik dalam belajar pada mata pelajaran Ekonomi. Setelah dilakukan analisa deskriptif kemudian dilakukan analisa induktif, untuk mengetahui signifikansi pengaruh pengaruh metode pembelajaran dan konsep diri terhadap motivasi belajar siswa kelas XI SMA N 9 Padang, baik secara parsial atau simultan pada substruktur I dan signifikansi pengaruh metode pembelajaran, konsep diri, dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMA N 9 Padang, baik secara parsial atau simultan pada substruktur II. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t dan uji F. Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan aumsi klasik. Setelah semua persyaratan analisis terpenuhi, maka dilanjutkan dengan uji hipotesisi. Dari uji hipotesis menggunakan uji t diketahui metode pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI di SMA N 9 Padang. Hal ini dikarenakan hasil analisa uji t pada analisis jalur pertama diketahui t hitung sebesar 2,521 Nilai thitung signifikan secara statistik karena nilai signifikansi (0,014) lebih kecil dari alpha Padang yang beralamat di Pasar Baru, Kota Pdang, Sumatera Barat. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Mei tahun 2015. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposional random sampling yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut (Riduwan, 2006:58). Penentuan besar sampelnya dengan menggunakan rumus Slovin. Jumlah sampel pada penelitai adalah sebanyak 77 orang responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup. Kuesioner terdiri dari sejumlah pertanyaan tertutup yang menggunakan skala likert dengan 5 alternatif jawaban Item peryataan disusun berdasarkan kisi-kisi dari variabel metode pembelajaran, motivasi belajar, konsep diri, dan hasil belajar. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis induktif. Analisis deskriptif bertujuan untuk melihat kecendrungan penyebaran pada masingmasing indikator dan untuk melihat secara umum penyebaran pada setiap variabel dalam bentuk penyajian data kedalam tabel distribusi frekuensi. Pada Substruktur 1 tujuan umum dari analisis induktif adalah untuk mengetahui signifikansi pengaruh metode pembelajaran dan konsep diri terhadap motivasi belajar siswa kelas XI SMA N 9 Padang, baik secara parsial atau simultan. Pada Substruktur II tujuan umum dari analisis induktif adalah untuk mengetahui signifikansi pengaruh metode pembelajaran, konsep diri, dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMA N 9 Padang, baik secara parsial atau simultan (0,05). Artinya hipotesis nol (H01) dapat ditolak dan hipotesis alternatif (Ha1) diterima Konsep diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI di SMA N 9 Padang. Hal ini dikarenakan hasil analisa uji t pada analisis jalur pertama diketahui thitung sebesar 2,462 Nilai thitung signifikan secara statistik karena nilai signifikansi (0,016) lebih kecil dari alpha (0,05). Artinya hipotesis nol (H02) dapat ditolak dan hipotesis alternatif (Ha2) diterima. Metode pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI di SMA N 9 Padang. Hal ini dikarenakan hasil analisa uji t pada analisis jalur kedua diketahui thitung sebesar 2,295 Nilai thitung signifikan secara statistik karena nilai signifikansi (0,025) lebih kecil dari alpha (0,05). Artinya hipotesis nol (H03) dapat ditolak dan hipotesis alternatif (Ha3) diterima. Konsep diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI di SMA N 9 Padang. Hal ini dikarenakan hasil analisa uji t pada analisis jalur keuda diketahui thitung sebesar 2,229 Nilai thitung signifikan secara statistik karena nilai signifikansi (0,029) lebih kecil dari alpha (0,05). Artinya hipotesis nol (H04) dapat ditolak dan hipotesis alternatif (Ha4) diterima. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI di SMA N 9 Padang. Hal ini dikarenakan hasil analisa uji t pada analisis jalur keuda diketahui thitung sebesar 2,137 Nilai thitung signifikan secara statistik karena nilai signifikansi (0,036) lebih kecil dari alpha (0,05). Artinya hipotesis nol (H05) dapat ditolak dan hipotesis alternatif (Ha5) diterima PENUTUP Berdasarkan hasil analisis data yang telah dibahas maka dapat diambil kesimpulan bahwa Variabel metode pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI di SMA N 9 Padang. Variabel konsep diri berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI di SMA N 9 Padang. Variabel metode pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI di SMA N 9 Padang. Variabel konsep diri berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI di SMA N 9 Padang. Variabel motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI di SMA N 9 Padang. Berkenaan dengan temuan penelitian, maka penulis mengemukakan beberapa saran yaitu: variabel metode pembelajaran, disarankan menggunakan metode pembelajaran yang dapat memudahkan guru menyajikan materi pembelajaran. Penggunaan metode pembelajaran juga dapat membantu guru menggunkan bahasa yang mudah dipahami siswa. Selanjutnya, metode pembelajaran yang digunkan oleh guru sebaiknya dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Variabel motivasi, guru disarankan untuk mengarahkan dan mengajak siswa mempelajari materi pelajaran sebelum dijelaskan oleh guru dan. Guru juga harsu mendorong siswanya untuk mau berusaha meperbiki tugas-tugasnya yang salah Variabel konsep diri, disarankan guru mengajarkan kepada siswa cara menerima kritikan dari teman atau orang lain. Sebaliknya guru juga harus mengajarkan bagaimana cara member kritikan yang baik agar orang yang dikritik tidaj marah. Selain itu, guru juga harus mendorong siswa agar senantiasa mengurangi kebiasaan buruk yang dapat merugikan diri sendiri. Variabel hasil belajar, perolehan hasil belajar siswa merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan siswa dan belajar dan sekolah dalam mengelola proses pendidikan. Oleh karena itu, guru harus menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar kepada siswa DAFTAR PUSTAKA . Ahmadi, Abu dan Prastya, Joko Tri. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Pendekatan Suatu Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Gintings, Abdorrakhman. 2008. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora. Mudjiran dkk. (2007). Perkembangan Peserta Didik “Bahan Pembelajaran Untuk Tenaga Kependidikan Sekolah Menengah”. Padang. UNP Press Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Rahmat, Jalaluddin. 2012. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Riduwan. 2006. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Syah, Muhibbin. 2001. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.