S U R A T sumber beralamat asal tanggal 7 : Grandet 27-29 1) : Guyonne-Jeanne (Louise), adik Santo Montfort : tidak pasti : 1701 2) CATATAN SEJARAH Guyonne-Jeanne lahir tgl. 14 September 1680. Ketika nona de Monteigny "melihat bahwa ia (ayah Grignion) menanggung banyak anak, beliau minta izin membawa ke Paris salah seorang dari 6 puterinya, yang baru saja berumur 8 th. 3 bulan. Beliau menanggung biaya asrama dan honor guruguru yang setiap hari mengajar dia membaca, menulis dan menyulam" (Grandet 10). Setelah nona de Montigny meninggal dunia, adik Louis Grignion harus meninggalkan komunitas ini, di mana ia tinggal selama 4 atau 5 tahun. "Namun ia belum ditinggalkan Allah sebab nyonya Duchess de Montemart, yang mengetahui hidup bermatiraga Louis Grignion, membicarakan nasib adiknya dengan nyonya de Montespan, yang mengurus ia dapat masuk biara Puteri-Puteri Santo Yosep di wilayah kota Saint-Germain" (Grandet 17). Surat ini membicarakan komunitas tersebut. Lamanya ia tinggal di situ sebagaimana disebut Grandet di atas, barangkali kurang tepat; namun urutan peristiwa-peristiwa dapat diterima. ------------------------------Adikku yang tercinta dalam Yesus Kristus. Cinta kasih Allah yang murni menguasai hati kita. Walaupun saya secara badani jauh darimu namun saya dekat padamu dengan hatiku oleh karena hatimu tidak jauh dari Yesus Kristus dan Ibu-Nya yang suci dan oleh karena engkau anak Penyelenggraan Ilahi seperti saya, walaupun tidak pantas. Engkau sebetulnya lebih baik disebut seorang novis dari Penyelenggaraan Ilahi oleh karena engkau tidak berbuat lain dari pada mulai mempraktekkan kepercayaan dan penyerahan sempurna yang Ia minta dari padamu. Baru engkau akan diterima sebagai suster berkaul dan puteri Penyelenggaraan Ilahi jika penyerahanmu akan menyeluruh dan sempurna dan pengurbanan dirimu akan lengkap. Allah menghendaki agar engkau, adikku yang tercinta, Allah menghendaki agar engkau terpisah dari semuanya yang bukan Dia dan barangkali ditinggalkan secara nyata oleh semua makluk. Tetapi terhiburlah, bergembiralah, hai pelayan dan mempelai Yesus Kristus, jika engkau mirip dengan gurumu dan mempelaimu. Yesus sungguh miskin, ditinggalkan; Yesus dihina dan dibuang sebagai sampah dunia. Berbahagialah, berbahagialah senantiasa Louise3) Grignion, jika ia miskin di hadapan Tuhan, jika ia ditinggalkan, dihina dan dibuang sebagai sampah dalam rumah Santo Yosep4). Baru saat itu ia akan sungguh-sungguh menjadi hamba dan mempelai Yesus Kristus dan ia akan menjadi suster berkaul dari Penyelenggaraan Ilahi, walaupun sekarang belum mengucapkan kaul religius5). Allah menghendaki darimu, adikku tercinta, agar engkau hidup dari hari ke hari bagaikan burung di dahan tanpa perlu kuatir akan hari besok. Tidurlah dengan tenang dalam pangkuan Penyelenggaraan Ilahi dan pangkuan Perawan Tersuci. Jangan mencari yang lain dari pada mencintai dan menyenangkan Allah. Sebab inilah suatu kebenaran yang tak dapat salah, suatu azas yang kekal dan ilahi, sama benar seperti Allah itu Esa, (sekiranya itu menyenangkan hati Allah saya menulisnya dengan huruf yang tak terhapuskan dalam jiwa dan dalam hatimu!): "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu"6). Jika engkau melakukan bagian pertama ungkapan ini, Allah yang setia tak terhingga akan melakukan bagian kedua, yaitu bila engkau mengabdi Allah dan Ibu-Nya yang suci dengan setia, engkau tidak akan kekurangan apa pun di dunia ini maupun di dunia lain. Malahan engkau tidak akan kekurangan seorang kakak imam yang dulu, sekarang dan selalu akan menjadi milikmu dalam kurban-kurbannya, agar engkau seluruhnya menjadi kepunyaan Yesus Kristus dalam kurbanmu. Saya menyalami malaikat pelindungmu yang baik. 17017). ---------------------- 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) Di antara pengarang riwayat hidup Montfort tertua, Grandet satu-satunya yang mencantumkan surat ini. Ia mengutipnya dengan huruf miring. Tidak ada petunjuk apa pun untuk menentukan tanggal yang tepat, maupun tempat asal. Dalam tahun 1701 Montfort tinggal di Nantes, kecuali selama kunjungannya ke Fontevrault dan Poitiers; selama kurang lebih tiga bulan ia tinggal di luar kota untuk "misi-misi kecil" dan sekitar bulan Oktober ia berangkat untuk menetap di Poitiers. Guyonne-Jeanne selalu menjadi adik kesayangan Louis-Marie. Ia tidak menyapa dia dengan nama Guyonne-Jeanne, melainkan dengan nama Louise . Menurut Grandet, seseorang (pemimpin Santo Yosep atau nyonya de Montespan?) memberitahu kepada Montfort bahwa "adiknya segera harus meninggalkan komunitas Santo Yosep, tempat ia tinggal, oleh karena ia "asing" (dari pedalaman) dan oleh karena mereka hanya lagi mau menerima puteri-puteri dari Paris dan selain itu perlengkapan yang diperlukan untuk hidup tidak ada" (Grandet 26). Dari kata-kata ini dapat disimpulkan bahwa Guyonne-Jeanne menjadi novis Puteri-Puteri Santo Yosep. Saat itu ia berumur 20 atau 21 tahun. Mt 6:33. Dalam Grandet surat ini ditutup dengan tanggal ini. Montfort biasanya menulis tanggal pada awal surat-suratnya, jarang di ujung. Dalin menambah keterangan "Februari 1701"; di mana Dalin menemukan keterangan ini? S U R A T 12 sumber beralamat asal tanggal : Grandet 44-45 1) : Guyonne-Jeanne (Louise) : kemungkinan besar Poitiers 2) : musim gugur 1702 3) CATATAN SEJARAH Keadaan tidak menentu yang dialami Guyonne-Jeanne (lihat Srt. 74)) semakin memburuk; akhirnya tidak ada jalan lain baginya daripada meninggalkan komunitas Santo Yosep. Ini terjadi dalam musim panas 1702. Kehidupan Guyonne-Jeanne terkatong-katong. Tercengang mendengar berita itu, abangnya berangkat ke Paris. Beberapa usaha yang menghinakan dia, tidak membawa hasil. Gadis itu siap untuk pulang ke Rennes "atau untuk kembali ke dunia sebagai wanita pendamping" (Grandet 41). Louis-Marie sudah merencanakan pulang; sewaktu berpamit di biara suster-suster Santo Benediktus dari Sakramen Mahakudus tibatiba ia menemukan jalan keluar untuk segala persoalan adiknya. "Seorang dari kalangan atas < ... > mendapat ilham untuk menjamin sebilangan uang (mas kawin)" (Grandet 41): suster-suster Santo Benediktus menerima gadis itu dalam komunitasnya sebagai suster kor. Guyonne-Jeanne langsung berangkat ke novisiat di Rambervilliers di daerah Lorraine. Pasti dari sana ia menulis surat kepada abangnya yang sudah kembali ke Poitiers; dalam surat itu ia mengungkapkan perasaan syukur dan kebahagiaan. Surat berikut ini merupakan balasan Santo LouisMarie de Montfort. ------------------------------ Adikku yang tercinta dalam Yesus Kristus, Semoga cinta kasih Allah yang murni mengusai hati kita. Izinkanlah hatiku tenggelam bersama hatimu dalam kegembiraan, izinkanlah air mataku berlinang-linang karena keharuan saleh, izinkanlah tanganku membubuhkan pada kertas ini kegirangan suci yang mengangkat hatiku. Perjalananku yang terakhir ke Paris tidak percuma, tidak percuma pula engkau meninggalkan segala-galanya dan menanggung salib-salib, Tuhan berbelaskasihan padamu. Puteri malang ini berseru dan Tuhan mengabulkannya, dan mengurbankan dia dalam kebenaran, di dalam batin, dan untuk selama-lamanya. Jangan ada hari lewat bagimu tanpa persembahan, tanpa kurban 4). Semoga altar melihat engkau lebih sering dari pada tempat tidur dan mejamu5). Beranilah, pelengkapku yang tercinta. Mohonlah dengan sangat pengampunan kepada Allah, kepada Yesus, Imam Agung, untuk dosa-dosa yang saya lakukan melawan Keagungan-Nya yang Ilahi, karena mencemarkan Sakramen Mahakudus6) . Saya beri salam kepada Malaikat pelindungmu satu-satunya yang menyertaimu di perjalanan7). Saya menjadi milikmu seluruhnya sebanyak ada huruf tertulis di sini, asal engkau sama banyak dikurbankan dan disalibkan bersama Yesus Kristus, cintamu yang tunggal dan bersama Maria, Bunda kita yang baik. Montfort8) , imam dan hamba Yesus dalam Maria. 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) Di antara pengarang riwayat hidup tertua, Grandet satu-satunya yang meninggalkan surat ini bagi kita. Ia mengutipnya dengan huruf miring. Lihat catatan sejarah pada surat 6. Louis-Marie pasti berangkat dari Poitiers sesudah tanggal 4 Juli 1702; hari itu ia menulis kepada Leschassiers di Paris (Srt.11). Perjalanannya, urusannya di Paris dan kembalinya ke Poitiers, mengandaikan bahwa surat menyurat antara kakak-beradik ini tidak dapat terjadi sebelum awal musim gugur th. 1702. Bagaimana pun juga, pada tgl. 21 Oktober Montfort ada di Poitiers. Pada tanggal itu ia meminta izin untuk menyelenggarakan misi bagi kaum miskin dan prajurit (Arsip la Vienne II, E, 2; Rapat arsip Wisma Tunaharta hal. 66). Surat ini penuh rujukan kepada spiritualitas Adorasi dari suster- suster Santo Benediktus dari Sakramen Mahakudus, juga dalam mempergunakan istilah-istilah seperti: "Kurban, pelengkap, pencemaran ...". Suatu naskah dalam arsip suster-suster Santo Benediktus mengatakan bahwa seorang wanita "memberi dana supaya dalam biara seorang suster menjadi kurban seumur hidup untuk mengganti nyonya yang memberi dana tsb, sebagai 'pelengkap'" (Crosnier 9). Suster-suster Santo Benediktus dari Sakramen Mahakudus "bertugas menyembah Sakramen Mahakudus siang malam, dengan seutas tali pada lehernya dan dengan sebuah obor di tangan. Dengan demikian mereka memberi pepulih kepada Yesus Kristus untuk semua pelanggaran kesucian dan pencemaran yang dialaminya dalam misteri ini" (Grandet 35-36). "Baik dengan menyambut komuni tanpa semangat, maupun oleh kelalaian dan kealpaan yang tak terpahami" (Srt. 19). Suatu rujukan yang artinya sulit dimengerti: Guyonne-Jeanne berjalan bersama dua postulan yang lain (lihat Srt.19, catatan sejarah). Kalau Grandet mencantumkan tanda tangan ini sesuai dengan aslinya, kita menemukannya di sini untuk pertama kalinya. S U R A T 17 sumber beralamat asal tanggal : Grandet 49-50 1) : Guyonne-Jeanne2), Suster Katarina dari Santo Bernardus : Paris ? 3) : 1703 4) CATATAN SEJARAH Setelah tiba di novisiat suster-suster Santo Benediktus dari Sakramen Mahakudus di Rambervilliers (Srt. 12, Catatan Sejarah) Guyonne-Jeanne jatuh sakit setelah masa novisiat dimulai. Kakaknya diberitahu; ia menulis surat berikut kepadanya. ------------------Adik yang tercinta Cinta kasih yang murni menguasai hati kita. Saya bergembira mendengar mengenai penyakit yang dikirim Allah yang baik kepadamu untuk memurnikan engkau seperti emas dalam dapur peleburan. Engkau harus menjadi sebuah kurban5), disembelih di atas altar Raja para raja, demi kemuliaan-Nya yang abadi. Betapa agung nasib itu! Betapa luhur panggilan itu! Saya hampir iri hati akan kebahagiaanmu. Nah,bagaimana penampilan kurban ini dapat berkenan secara sempurna kepadaNya, kalau tidak dimurnikan sepenuhnya dari segala noda, yang terkecil sekalipun? Yang Mahakudus melihat noda-noda di mana makhluk hanya melihat keindahan. Seringkali belaskasihan-Nya mencegah hukuman-Nya terhadap diri kita, dengan memurnikan kita melalui penyakit yang merupakan dapur peleburan biasa, tempat Ia memurnikan para pilihan-Nya. Betapa besar kebahagiaan bagimu bahwa Allah sendiri ingin memurnikan engkau dan mempersiapkan kurban-Nya sesesuai dengan selera-Nya. Berapa banyak orang lain Ia biarkan dimurnikan oleh diri mereka sendiri atau oleh orang lain? Berapa banyak orang diterima sebagai kurban tanpa melewati pengujian dan penyaringan Allah? Tabahlah, ya tabahlah. Jangan takut akan roh jahat yang selama penyakitmu selalu mengatakan: engkau tidak akan berkaul karena kesehatanmu terganggu, keluarlah dari biara ini, pulanglah kepada orang tuamu,engkau akan ditelantarkan, engkau akan menjadi beban bagi semua orang. Tabahkanlah hatimu sementara tubuhmu menderita, sebab tidak ada yang lebih beruntung bagimu saat ini daripada penyakit. Mintalah dan ajaklah orang meminta Kebijaksanaan Ilahi bagiku, saudaramu dalam Yesus Kristus dan Maria dst. -----------------------1) 2) 3) 4) 5) Surat ini hanya diketahui melalui Grandet. Ia mengutipnya dengan cetakan miring. Pada waktu penerimaan busana biara dan permulaan novisiat Guyonne-Jeanne menerima nama Katarina dari Santo Bernardus. Guyonne-Jeanne mengikrarkan kaulnya pada tgl. 2 Februari 1704. Maka masa novisiatnya mesti dimulai pada tgl. 2 Februari 1703. Sekitar Paskah (8 April 1703) Montfort meninggalkan Poitiers menuju Paris. Apakah dia menulis adiknya sebelum atau sesudah tanggal itu? Para biograf menganggap surat ini dikirim dari Paris. Alasan satu-satunya surat ini ditempatkan mendahului surat tgl. 27 Oktober 1703 (Srt. 18) adalah isinya. Surat ini membahas kesehatannya.Keprihatinan mengenai pengikraran kaul Guyonne-Jeanne yang disinggung dalam surat berikut (Srt 18), secara logis perlu ditempatkan pada saat yang lebih dekat profesi pada tgl. 2 Februari 1704. Lihat Srt. 12, catatan kaki 4. S U R A T 18 sumber beralamat asal tanggal : Grandet 45-46 1) : Guyonne-Jeanne, Suster Katarina dari Santo Bernardus : Paris 2) : 27 Oktober 1703 3) CATATAN SEJARAH Guyonne-Jeanne melihat akhir masa novisiatnya sudah mendekat (lihat Srt. 12, 17). Ia rupanya ragu-ragu mengenai keputusan akhir dan menyampaikan ketakutan itu kepada kakaknya. Ia mengirim surat balasan berikut. ---------------------- Adikku yang amat tercinta dalam Yesus Kristus. Cinta kasih Allah yang murni menguasai hati kita. Setiap hari saya mengucap syukur kepada Allah kita yang baik atas belaskasihan yang Ia tunjukkan kepadamu. Berusahalah membalasnya dengan kesetiaan total kepada apa yang Ia minta darimu. Kalau bukan hanya Allah membukakan pintu biara, tempat engkau tinggal, jangan masuk di situ, kendatipun engkau mempunyai sebuah kunci emas yang dibuat khusus bagimu untuk membuka pintu itu, sebab pintu itu pasti menjadi pintu neraka. Bagi para Puteri Sakramen Mahakudus diperlukan suatu panggilan yang bermutu, sebab semangatnya luhur. Setiap biarawati sejati dari Sakramen Mahakudus adalah kurban sejati secara jasmani dan rohani; santapannya adalah berkurban terusmenerus dan menyeluruh; berpuasa dan adorasi mengurbankan tubuh, ketaatan dan kesepian mengurbankan jiwa. Dalam sepatah kata, setiap hari ia mati sambil hidup dan hidup sambil mati. Lakukanlah segala apa yang akan dikatakan kepadamu dalam rumah ini. Seluruhnya kepunyaanmu. Montfort 4). -------------------- 1) 2) 3) 4) Sumber satu-satunya adalah Grandet. Ia mengutipnya dengan cetakan miring. Pada tanggal surat ini Louis-Marie berada di Paris. Ia tinggal di situ sampai pertengahan Maret 1704. Tanggal ini disodorkan oleh Grandet. Grandet mencantumkan tujuh surat atau cuplikan surat kepada Guyonne-Jeanne. Lima di antaranya tidak diberinya tandatangan. Dari dua yang lain, yang satu ditandatangani dengan "Montfort, imam dan hamba Yesus dalam Maria" (Srt. 12) dan surat di atas ini hanya ditandatangani dengan "Montfort". Rupanya Grandet tidak begitu mementingkan penandatanganan. S U R A T 19 sumber beralamat asal tanggal : Grandet 46-48 1) : Guyonne-Jeanne, Suster Katarina dari Santo Bernardus : Paris : sekitar pertengahan Maret 1704 2) CATATAN SEJARAH "Setelah Allah memberikan kesehatan kembali kepada suster Grignion yang diberi nama biara 'dari Santo Bernardus', dan setelah masa novisiatnya dan novisiat kedua temannya lain selesai (penulis maksudkan: yang datang bersama dia dari Paris pada bulan Oktober 1702), mereka bertiga mengikrarkan kaul pada pesta Pemurnian Maria, tgl. 2 Februari 1704 dalam biara Rambervilliers. Di tempat ini mereka bertiga memenuhi kewajiban hidup membiara secara sempurna" (Grandet 50). Santo Louis-Marie menulis surat ini setelah pengikraran kaul. Kurban tercinta dalam Yesus Kristus. Cinta kasih Allah yang murni menguasai hati kita. Saya tidak mampu secukupnya berterima kasih kepada Allah kita yang baik atas rahmat yang Ia karuniakan kepadamu dengan menjadikan engkau sebuah kurban sempurna Yesus Kristus,seorang kekasih Sakramen Mahakudus dan pelengkap3) bagi begitu banyak orang kristen yang tidak baik dan imam-imam yang tidak setia. Betapa besar kehormatan bagi tubuhmu untuk dikurbankan secara adikodrati selama satu jam adorasi di hadapan Yang Mahatinggi4)! Betapa besar kehormatan bagi jiwamu untuk tanpa nikmat, tanpa pengetahuan, tanpa cahaya kemuliaan, hanya dengan kegelapan iman melakukan di dunia ini apa yang dilakukan para malaikat dan para kudus di surga dengan begitu banyak nikmat dan cahaya! Betapa besar kemuliaan yang diberi kepada Allah oleh seorang yang di dunia beradorasi dengan setia, tetapi betapa jarang orang seperti ini ditemukan; sebab semua orang, yang paling rohani sekalipun, ingin mencari nikmat dan mau melihat; kalau tidak, mereka mulai bosan dan semangatnya kendur. Walaupun demikian, sola fides sufficit, iman saja cukuplah. Akhirnya, puteri setia Sakramen Mahakudus, betapa besar gunanya, betapa besar kekayaan, betapa besar nikmatnya bagimu boleh berdiam di kaki Tuhan Mahaagung yang kaya dan mulia. Tabahlah, tabahkanlah hatimu, perkayakanlah dirimu, bergembiralah sementara engkau setiap hari dimakan bagaikan lilin bernyala. Semakin engkau menyerahkan yang ada padamu, semakin engkau menerima yang ilahi. Setelah mengucap selamat kepadamu, bukankah saya juga mempunyai alasan untuk mengucap selamat kepada diriku sendiri, kalau bukan sebagai abangmu sekurangkurangnya sebagai imanmu? Sebab betapa besar kegembiraan dan betapa besar kehormatan dan betapa besar kebaikan bagiku mempunyai seorang yang sedarah daging denganku yang dengan pengurbanannya penuh cinta menjadi pepulih bagi penghinaan yang sayang sekali begitu sering saya lakukan kepada Yesus yang baik dalam Sakramen Mahakudus, baik dengan menyambut komuni tanpa semangat, maupun oleh kelalaian dan kealpaan yang tak terpahami. Saya bermegah dalam dirimu dan dalam semua rekan suster yang kuhormati, oleh karena engkau peroleh rahmat yang tidak pantas saya menerima maupun para pelayan altar lain sebab kami tidak pantas oleh karena iman kami terlalu kecil. Saya berangkat langsung kepada wisma tunaharta di Poitiers. Saya minta kepadamu adikku, agar hanya mencintai Yesus dalam Maria dan melalui Maria dalam Yesus hanya Allah saja. Seluruhnya kepunyaanmu. ----------------------- 1) 2) 3) 4) Di antara para biograf pertama hanya Grandet menyajikan surat ini. Ia mengutipnya dengan cetakan miring. Pada tgl. 9 Maret 1704 kaum miskin di wisma tunaharta Poitiers mengirim surat kepada Leschassier: "Kami 400 orang miskin, memohon kepada bapak < ... > agar gembala yang kami hormati diizinkan datang kembali, dia yang begitu mencintai orang-orang miskin"(Proses Kanonisasi). Sudah tentu surat ini yang dialamatkan kepada Lechassier diantar dengan perantaraan Blain. Surat ini berhasil membawa Santo Montfort kembali ke Poitiers. Melihat tanggal surat ini dapat diduga bahwa Montfort berangkat sekitar pertengahan bulan Maret. Lihat Srt.12 catatan kaki 4 Lihat Srt. 12 catatan kaki 5. S U R A T 24 sumber beralamat asal tanggal : Grandet 336-337 1) : Guyonne-Jeanne, Suster Katarina dari Santo Bernardus : Pertapaan Santo Eligius di La Rochelle 2) : 1 Januari 1713 3) CATATAN SEJARAH Guyonne-Jeanne masuk biara biara suster-suster Santo Benediktus di Rambervilliers bulan Oktober 1702. Dari surat menyurat antara Louis-Marie dan adiknya tidak banyak yang tersisa: empat surat dari tahun 1702 sampai 1704 (Srt. 12,17,18,19) dan kedua surat dari tahun 1713 yang kami sajikan di sini (Srt 24, 26). ----------------------- Allah senang adikku yang tercinta bila melihat kita berjuang dan membuat kita berdua menang, engkau secara tersembunyi dan saya di tengah khayalak ramai. Sebab perjuanganmu terjadi dalam dirimu sendiri tidak kentara di luar komunitasmu; tetapi perjuanganku kentara di seluruh Perancis, entah untuk melawan setan-setan dari neraka entah memerangi dunia dan orang-orang duniawi musuhmusuh setiap kebenaran4). Engkau pasti terheran-heran jika engkau mengetahui secara mendetil salib yang tersayang yang dianugerahi surga kepadaku dengan perantaraan Bunda kita yang baik. Saya minta kepadamu menyampaikan terima kasih kepada Yesusku yang tersayang dan meminta kepada komunitasmu yang tersayang, yang saya kirim salamku, agar memperoleh bagiku dari Yesus yang tersalib kekuatan untuk memikul salib-salib yang paling kasar dan paling berat seakan-akan jerami dan untuk bertahan terhadap kekuasan iblis dengan wajah yang tak tergoyangkan. ------------------- 1) 2) 3) 4) Grandet mengutip tanpa tanda kutip dan tidak dengan huruf miring. Besnard menyalin teks Grandet kata demi kata. "Setelah mengakhiri misi di Esnande tokoh kerasulan ini mengundurkan diri dalam kesunyian pertapaan Santo Eligius untuk sepuas-puasnya menyibukkan diri dengan latihan-latihan hidup batin. Sepucuk surat yang ia tulis dari tempat ini kepada adiknya, suster Adorasi abadi di Rambervilliers dan yang ttgl. 1 Januari 1713...." (Clorivière 285). Grandet mencamtumkan tanggal ini dalam presentasi surat ini (Grandet 336). Walaupun Clorivière biasanya mengutip sangat bebas, ia sajikan di sini suatu variasi yang kita cenderung memilih atas teks Grandet: "Perjuanganmu berlangsung di dalam batinmu dan terbatas pada batas tembok biaramu; perjuanganku kelihatan jelas di seluruh Perancis dan saya memikirkan segala kuasa iblis, dunia, pencinta-pencinta dunia dan musuh-musuh kebenaran". S U R A T 26 sumber beralamat asal tanggal : Grandet 337-339 1) : Suster Katarina dari Santo Bernardus : Paris 2) : 15 Agustus 1713 CATATAN SEJARAH Pada th. 1703 Montfort mengundang Claude Poullart des Places, yang tidak lama kemudian mendirikan tarekat Misionaris Roh Kudus, agar bergabung dengannya untuk bekerja sama "demi keselamatan jiwa-jiwa di daerah-daerah misi" (Besnard, CIM IV, 278). Pertemuan mereka berakhir dengan perjanjian des Places: "Bila Allah memberikan kepadaku rahmat untuk berhasil (mendirikan sebuah seminari bagi seminaris miskin), engkau boleh mengharapkan tenaga-tenaga misionaris. Saya akan mempersiapkan mereka dan engkau akan menugaskan mereka. Dengan demikian engkau akan puas dan saya juga" (Besnard CIM IV, 279). Des Places meninggal dunia th. 1709. Th. 1713 Montfort menghentikan karyanya di keuskupan La Rochelle dan kembali ke Paris untuk membicarakan perjanjian des Places dengan penggantinya. Selama kunjungan itu pada bulan Juli-Agustus ia menulis surat berikut kepada adiknya di Rambervilliers, ----------------------- Hiduplah Yesus, hiduplah salib-Nya. Andaikata engkau mengetahui salib-salibku dan segala penghinaanku sampai mendetil3), saya sangsi apakah engkau masih begitu hangat rindu melihat saya; sebab setiap kali bila saya mengunjungi suatu daerah, saya memberikan sebagian salibku kepada sahabat-sahabatku terbaik untuk dipikul mereka walaupun itu, sering bertentangan dengan kehendakku atau dengan kehendak mereka. Tak seorang pun dapat mendukung saya dan berani membela saya tanpa sendiri menderita karenanya dan kadang-kadang jatuh di bawah tekanan neraka yang saya perangi, tekanan dunia yang saya protes, dan tekanan daging yang saya aniaya. Suatu sarang semut penuh dosa dan pendosa4) yang saya serangi, tidak membiarkan saya (maupun) orang-orangku tenang. Selalu siap-siaga, selalu kena duri dan kerikil-kerikil tajam, saya bagaikan bola dalam permainan: baru saja dilempar ke sebelah satu ia sudah dibanting ke sebelah lain dengan pukulan keras. Itulah nasib seorang pendosa yang malang. Begitulah saya tanpa rileks dan tanpa istirahat sejak tigabelas tahun yang lalu saya meninggalkan Saint-Sulpice. Walaupun demikian, adikku yang tercinta, pujilah Tuhan atas namaku, sebab saya puas dan berbahagia di tengah segala penderitaanku dan saya percaya bahwa di dunia tidak ada yang lebih manis bagiku daripada salib yang paling pahit bila salib itu dicelupkan dalam darah Yesus yang tersalib dan dalam susu Ibu-Nya yang surgawi. Namun selain kegembiraan batin ini terdapat keuntungan besar dalam memikul salib-salib. Sebetulnya saya ingin engkau dapat melihat salib-salibku ini. Tidak pernah saya mentobatkan lebih banyak orang selain sesudah interdik yang paling menyakitkan dan tidak adil5). Tabahkanlah hatimu, adikku yang tercinta, marilah kita bertiga6) memikul salib sampai kita sampai ke ujung kerajaan. Pikullah salib itu baik-baik dari pihakmu, saya akan mencoba memikulnya dengan baik-baik dari pihakku, dengan rahmat Allah tanpa mengeluh, tanpa menggerutu, tanpa melepaskannya ,tanpa mohon maaf saja, malahan tanpa menangis seperti anak kecil yang berlinang air mata dan mengeluh karena disuruh memikul seratus pon emas lantak, atau seperti seorang petani yang putus asa karena ladangnya ditutup dengan mata uang emas untuk menjadikan dia lebih kaya. -----------------1) 2) 3) 4) 5) 6) Surat ini hanya diketahui melalui Grandet. Ia mengutipnya tanpa tanda kutip dan tidak menggunakan cetakan miring. Besnard (Cim IV, 312-313), yang memuat hanya sebagian, menyalin Grandet. Pengantar untuk surat ini dirumuskan Grandet sebagai berikut: "Dia (Montfort) juga menulis kepadanya (adiknya di Rambervilliers) dari Paris pada tanggal 15 Agustus 1713" (Grandet 337). Salib-salib dan penghinaan yang disebutnya di sini, menjadi ciri-ciri khas seluruh hidupnya sebagai misionaris, seperti Montfort mengatakan kemudian. "Lebih dari di tempat lain, di Paris ia mendapat kesempatan untuk memenuhi kerinduannya akan cemoohan dan salib" (Besnard , CIM IV, 310). "Ada saatnya orang menceriterakan, bahwa pastor Montfort dilihat sedang berkotbah di tempat-tempat umum dan untuk mengakhiri luapan semangat seperti itu, Monsinyur Uskup Agung melarangnya. Ada saatnya kabar angin disebarkan bahwa Montfort memarahi pengamen-pengamen di Pont-Neuf dan orang-orang sejenis yang menghibur rakyat. Dengan demikian ia menimbulkan ribut dan kerusuhan hebat; oleh karena itu Montfort ditangkap dan dikurung dalam penjara pengadilan gereja ( ... ). Begitulah orang-orang menentang imam saleh ini, yang tidak melakukan hal-hal seperti itu". (Blain, CIM II, 126) Besnard menulis: "Suatu sarang semut penuh pendosa pria dan wanita" (CIM IV, 312-313). Penulis surat menyimpulkan, tanpa menuduh siapa pun, bahwa salib merupakan sumber berkat. Apakah dia sungguh menulis "bertiga" dari pada "berdua" atau ia memikirkan orang ketiga, misalnya adiknya di Fontevrault?