perda susunan organisasi pemdes

advertisement
WALIKOTA DENPASAR
PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR
NOMOR 5 TAHUN 2007
TENTANG
PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA DENPASAR,
Menimbang
:
a. bahwa pemerintahan Desa mempunyai kewenangan
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan rumah
tangga untuk meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat;
b. bahwa
dalam
rangka
pemerintahan
Desa
melaksanakan kewenangan mengatur dan mengurus
sendiri urusan rumah tangganya, perlu dibentuk
organisasi dan tata kerja pemerintahan desa;
c.
bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005
tentang
Desa
mengamanatkan
pedoman
penyusunan organisasi dan tata kerja pemerintahan
Desa diatur dengan Peraturan Daerah;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu
membentuk Peraturan Daerah tentang Pedoman
Penyusunan
Organisasi
dan
Tata
Kerja
Pemerintahan Desa;
Mengingat
:
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1992 tentang
Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II
Denpasar (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1992 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3465);
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan
Peraturan
Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4389);
1
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2005, tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3
Tahun 2005, tentang Perubahan Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan
Daerah menjadi Undang-Undang, (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4548);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72
Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4857);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005
tentang
Pembinaan
dan
Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA DENPASAR
Dan
WALIKOTA DENPASAR
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
PERATURAN DAERAH TENTANG
ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA.
PEDOMAN
SUSUNAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1.
Kota adalah Kota Denpasar.
2.
Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Denpasar.
3.
Walikota adalah Walikota Denpasar.
2
4.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Denpasar yang selanjutnya disebut
DPRD Kota Denpasar adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota
Denpasar.
5.
Desa adalah Kesatuan Masyarakat Hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam sistim Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
6.
Pemerintahan Desa adalah Penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh
Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan
adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistim Pemerintahan
Negara Republik Indonesia.
7.
Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
8.
Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disebut BPD adalah Lembaga
yang merupakan perwujudan Demokrasi dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
9.
Perangkat Desa adalah pembantu Kepala Desa yang merupakan lingkungan
kerja Pemerintahan Desa.
10. Dusun adalah bagian wilayah Desa yang merupakan lingkungan kerja
Pemerintahan Desa.
11. Kepala Dusun adalah unsur pembantu Kepala Desa di bagaian wilayah Desa.
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 2
(1) Organisasi Pemerintahan Desa terdiri dari :
a. Pemerintah Desa; dan
b. Badan Permusyawaratan Desa.
(2) Pemerintah Desa terdiri dari:
a. Kepala Desa; dan
b. Perangkat Desa.
(3) Perangkat Desa terdiri dari:
a. Sekretaris Desa;dan
b. perangkat desa lainnya
3
(4) Perangkat Desa lainnya terdiri dari :
a. Kepala Urusan;
b. Kepala Dusun;dan
c. Pelaksana Teknis Lapangan.
(5) Jumlah Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3), disesuaikan
dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat.
Pasal 3
(1) Susunan Organisasi Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 ditetapkan dalam Peraturan Desa.
(2) Dalam Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampirkan
bagan susunan organisasi Pemerintahan Desa.
BAB III
TATA PEMERINTAHAN DESA
Bagian Pertama
Tugas, Wewenang, Kewajiban dan Hak Kepala Desa.
Pasal 4
(1) Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan,
pembangunan, dan kemasyarakatan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala
Desa mempunyai wewenang:
a. mengajukan rancangan peraturan desa;
b. menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan bersama
BPD;
c. memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan
yang ditetapkan bersama BPD;
d. menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai APB
Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD;
e. membina kehidupan masyarakat desa;
f. membina perekonomian desa;
g. mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif:
4
h. mewakili desanya didalam dan luar pengadilan dan dapat menunjuk
kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundangundangan; dan
i. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundangundangan.
Pasal 5
(1) Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 Kepala Desa mempunyai kewajiban :
a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
b. meningkatkan kesejahtraan masyarakat
c. memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat
d. melaksanakan kehidupan demokrasi;
e. melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas
dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;
f. menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan
Desa;
g. mentaati dan menegakan seluruh peraturan perundang-undangan;
h. menyelenggarakan administrasi pemerintahan Desa yang baik;
i. melaksanakan dan mempertanggung jawabkan pengelolaan keuangan
Desa;
j. melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan Desa;
k. mendamaikan perselisihan masyarakat di Desa;
l. mengembangkan pendapatan masyarakat dan Desa;
m. membina, mengayomi dan melastarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat
istiadat;
n. memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di Desa; dan
o. mengembangkan potensi
lingkungan hidup;
sumber
daya
alam
dan
melestarikan
5
(2)
Selain kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Desa
mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan penyelenggaraan
pemerintahan Desa kepada Walikota memberikan laporan keterangan
pertanggung jawaban kepada BPD, dan menginformasikan laporan
penyelenggaraan pemerintahan Desa kepada masyarakat.
(3)
Laporan penyelenggaraan pemerintah Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) disampaikan kepada Walikota melalui Camat 1 (satu) kali dalam
satu tahun.
(4)
Laporan keterangan pertangung jawaban kepada BPD sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) disampaikan 1 (satu) kali dalam satu tahun dalam
musyawarah BPD.
(5)
Menginformasikan laporan penyelengaraan pemerintah Desa kepada
masyarakat sebagimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa selebaran
yang ditempelkan pada papan pengumuman atau diinformasikan secara
lisan dalam berbagai pertemuan masyarakat Desa, radio komunitas atau
media lainya.
(6)
Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan oleh Walikota
sebagai dasar melakukan evaluasi penyelenggaraan Pemerintah Desa dan
sebagai bahan pembinaan lebih lanjut.
(7)
Laporan akhir masa jabatan Kepala Desa disampaikan kepada Walikota
melalui Camat dan kepada BPD
Pasal 6
(1)
Kepala Desa
diberikan penghasilan tetap setiap bulan dan /atau
tunjangan lainnya sesuai dengan kemampuan keuangan Desa.
(2)
Penghasilan tetap dan/atau tunjangan lainnya yang diterima Kepala Desa
sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan setiap tahun dalam APB Desa.
(3)
Penghasilan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit
sama dengan Upah Minimum Regional Kota
Pasal 7
Kepala Desa dilarang :
a.
b.
c.
d.
e.
menjadi pengurus partai politik;
merangkap jabatan sebagai Ketua dan / atau Anggota BPD dan lembaga
kemasyarakatan di Desa bersangkutan;
merangkap jabatan sebagai Anggota DPRD;
terlibat dalam kampanye pemilihan umum, pemilihan Presiden, dan
pemilihan Kepala Daerah;
merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat, dan
mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat lain;
6
f.
melakukan Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme, menerima uang barang dan /
atau jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau
tindakan yang akan dilakukannya;
g.
menyalahgunakan wewenang; dan
h.
melanggar sumpah / janji jabatan.
Pasal 8
Masa jabatan Kepala Desa adalah 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal
pelantikan dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan
berikutnya.
Bagian Kedua
Tugas, Wewenang, Kewajiban dan Hak Sekretaris Desa,
Pasal 9
(1) Sekretaris Desa diisi dari Pegawai Negeri Sipil memenuhi persyaratan,yaitu :
a.
berpendidikan paling rendah lulusan Sekolah Menengah Umum atau
sederajat;
b.
mempunyai pengetahuan tentang teknis pemerintahan;
c.
mempunyai kemampuan dibidang administrasi perkantoran;
d.
mempunyai pengalaman dibidang administrasi keuangan dan dibidang
perencanaan;
e.
memahami sosial budaya masyarakat setempat.
(2) Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat oleh
Sekretaris Kota atas nama Walikota.
Pasal 10
(1) Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsur staf pembantu Kepala Desa
dan memimpin Sekretariat Desa.
(2) Sekretaris Desa dalam membantu Kepala Desa mempunyai tugas :
a. memberikan saran dan pendapat kepada Kepala Desa;
7
b. memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan serta mengawasi
semua unsur / kegiatan Sekretaris Desa;
c. memberikan informasi mengenai keadaan Sekretariat Desa dan keadaan
Desa;
d. merumuskan program kegiatan Kepala Desa;
e. melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan dan laporan;
f. mengadakan dan melaksanakan persiapan rapat dan mencatat hasilhasil rapat.
g. menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;
h. mengadakan kegiatan inventarisasi (mencatat, mengawasi, memelihara)
kekayaan Desa;
i. mengadakan kegiatan
administrasi tanah;
pencatatan
mutasi
tanah
dan
pencatatan
j. melaksanakan administrasi kepegawaian aparat Desa;
k. melaksanakan administrasi kependudukan, administrasi pembangunan,
administrasi kemasyarakatan; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa;
Pasal 11
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2),
Sekretaris Desa mempunyai wewenang :
a.
memimpin kesekretariatan Desa dan atau rumah tangga Desa;
b.
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan Desa dengan
Kepala Urusan;dan
c.
melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Desa;
Pasal 12
Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 ayat (2) dan Pasal 11 Sekretaris Desa mempunyai kewajiban :
a.
memegang teguh dan mengamalkan Pancasila melaksanakan UndangUndang Dasar Negara Republik Indoneia tahun 1945 serta mempertahankan
dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
8
b.
melaksanakan prinsip tata Pemerintahan Desa yang bersih dan bebas dari
Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;
c.
menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan Desa;
d.
mentaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan;
e.
menyelenggarakan administrasi pemerintahan Desa yang baik;
f.
memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di Desa; dan
g.
memgembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan
hidup.
Pasal 13
(1) Sekretaris Desa diberikan penghasilan tetap setiap bulan dan /atau
tunjangan lainnya sesuai dengan kemampuan keuangan Desa.
(2) Penghasilan tetap dan/atau tunjangan lainnya yang diterima Sekretaris Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan setiap tahun dalam APB
Desa.
(3) Penghasilan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit sama
dengan Upah Minimum Regional Kota.
Bagian ketiga
Tugas, Wewenang, Kewajiban dan Hak Kepala Urusan.
Pasal 14
(1) Kepala Urusan sebagai unsur pembantu Kepala Desa dalam bidang
tugasnya.
(2) Kepala urusan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kesekretariatan
Desa dalam bidang tugasnya.
(3) Dalam melaksanakan tugas Kepala Urusan bertanggungjawab kepada
Kepala Desa melalaui Sekretaris Desa.
Pasal 15
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2),
Kepala Urusan mempunyai wewenang :
a.
membina kehidupan masyarakat Desa;
b.
membina perekonomian Desa;
c.
memberikan pelayanan kepada masyarakat; dan
d.
mengkoordinasikan pembangunan Desa secara partisipatif;
9
Pasal 16
(1) Kepala Urusan diberikan penghasilan tetap setiap bulan dan /atau tunjangan
lainnya sesuai dengan kemampuan keuangan Desa.
(2) Penghasilan tetap dan/atau tunjangan lainnya yang diterima Kepala Urusan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan setiap tahun dalam APB
Desa.
(3) Penghasilan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit sama
dengan Upah Minimum Regional Kota.
Pasal 17
Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal
14 ayat (2) dan Pasal 15, Kepala Urusan mempunyai kewajiban :
a.
memegang teguh dan mengamalkan Pancasila melaksanakan UndangUdang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
b.
menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan
Desa;dan
c.
mentaati dan mengamalkan seluruh peraturan perundang-undangan.
Bagian Keempat
Tugas, Wewenang, Kewajiban dan Hak Kepala Dusun
Pasal 18
Kepala Dusun mempunyai tugas:
a.
membantu Kepala Desa dalam melaksanakan
pembangunan dan ketertiban masyarakat;
b.
melakukan kegiatan
masyarakat; dan
c.
melaksanakan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa.
pemerintahan,
kegiatan
pembangunan
dan
pemerintah,
ketertiban
Pasal 19
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Kepala
Dusun mempunyai wewenang :
10
a.
membina kehidupan masyarakat Dusun;
b.
membina perekonomian Dusun;
c.
memberikan pelayanan kepada masyarakat; dan
d.
mengkoordinasikan pembangunan Dusun secara partisipatif;
Pasal 20
Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal
18 dan Pasal 19, Kepala Dusun mempunyai kewajiban :
a.
menyelenggarakan administrasi kependudukan masyarakat;dan
b.
memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.
Pasal 21
(1) Kepala Dusun
diberikan penghasilan tetap setiap bulan dan /atau
tunjangan lainnya sesuai dengan kemampuan keuangan Desa.
(2) Penghasilan tetap dan/atau tunjangan lainnya yang diterima Kepala Dusun
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan setiap tahun dalam APB
Desa.
(3) Penghasilan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit sama
dengan Upah Minimum Regional Kota
Bagian Kelima
Pengangkatan Perangkat Desa
Pasal 22
(1) Untuk dapat diangkat menjadi perangkat Desa lainnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4) harus memenuhi persyaratan :
a.
berpendidikan paling rendah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau
Sederajat;
b.
mempunyai kemampuan dan pengalaman dibidang administrasi
c.
memahami sosial budaya masyarakat setempat;dan
d.
bersedia tinggal di desa.
(2) Perangkat desa lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4)
diangkat oleh Kepala Desa dari penduduk desa.
(3) Pengangkatan perangkat desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
11
(4) Usia Perangkat Desa lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4),
kecuali Kepala Dusun, paling rendah 20 (dua puluh) tahun dan paling tinggi
60 (enam puluh) tahun.
(5) Masa jabatan Kepala Dusun adalah 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal
penetapan dan dapat diangkat kembali hanya untuk satu kali masa jabatan.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23
Peraturan Daerah ini berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Denpasar.
Ditetapkan di Denpasar
pada tanggal 11 Juni 2007
WALIKOTA DENPASAR,
PUSPAYOGA
Diundangkan di Denpasar
pada tanggal 11 Juni 2007
PLT. SEKRETARIS DAERAH KOTA DENPASAR
ASISTEN PEMERINTAHAN,
AA.GDE RAI SORYAWAN
LEMBARAN DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN 2007 NOMOR 5
12
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR
NOMOR
5
TAHUN 2007
TENTANG
PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA
I.
UMUM.
bahwa pemerintahan Desa mempunyai kewenangan
mengatur dan mengurus sendiri urusan rumah tangga
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat
untuk
untuk
bahwa dalam rangka pemerintahan desa melaksanakan
kewenangan mengatur dan mengurus sendiri urusan rumah tangganya,
perlu dibentuk organisasi dan tata kerja pemerintahan desa
bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
mengamanatkan pedoman penyusunan organisasi dan
tata kerja
pemerintahan desa diatur dengan Peraturan Daerah.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup Jelas
Pasal 2
Cukup Jelas
Pasal 3
Cukup Jelas
Pasal 4
Cukup Jelas
Pasal 5
Cukup Jelas
Pasal 6
Cukup Jelas
Pasal 7
Cukup Jelas
Pasal 8
Cukup Jelas
13
Pasal 9
Cukup Jelas
Pasal 10
Cukup Jelas
Pasal 11
Cukup Jelas
Pasal 12
Cukup Jelas
Pasal 13
Cukup Jelas
Pasal 14
Cukup Jelas
Pasal 15
Cukup Jelas
Pasal 16
Cukup Jelas
Pasal 17
Cukup Jelas
Pasal 18
Cukup Jelas
Pasal 19
Cukup Jelas
Pasal 20
Cukup Jelas
Pasal 21
Cukup Jelas
Pasal 22
Cukup Jelas
Pasal 23
Cukup Jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 4
14
15
Download