Jadwal Rutin DOJCC Bali Gathering pertemuan Doa setiap minggu I,II, dan III di Basement Gereja FX pk. 11.30 Wita diawali makan siang bersama Terbuka Untuk UMUM Sharing Group dan Formation Formation sebulan sekali Celebration Meal (Makan malam bersama) Terbuka Untuk UMUM Setiap Sabtu terakhir dalam bulan pk. 18.30 bergantian di rumah anggota Tugas Koor Misa English Setiap Minggu ke - 3 pk. 18.00 di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta Tugas Tatib di Gereja FX Sebulan sekali DOA Kontemplasi (Taize, Adorasi, dll) Terbuka Untuk UMUM Setiap Rabu ke -3 Ruang Pastoran Gereja FX pk. 18.30 Info mengenai DOJCC Hubungi : 0878 6180 5088 www.DOJCC.com [email protected] PROGRES PEMBANGUNAN Rumah Pelangi Kasih Bali Terimakasih untuk sumbangan para donatur. Persembahan kasih untuk pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga - Bali dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Gathering DOJCC selama bulan Desember 2015 (terbuka untuk umum) Rekoleksi Komunitas persiapan Natal bersama Rm Vincent Widi, MGL 13 Des 2015 Gathering DOJCC selama bulan Desember 2015 (terbuka untuk umum) Pelayanan Tatib dan Koor 25 Desember 2015 DOJ Christmas Celebration 27 Desember 2015 DOJ Christmas Celebration 27 Desember 2015 Fresh JUICE ! refresh your soul Fresh JUICE ! Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223) Kritik dan saran : [email protected] Fresh JUICE ! Team Moderator: Rm. Hady Setiawan,Pr Penasehat : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Yovie Layout Design : Yovie Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi, Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL, Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL, Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta, Maia, Diakon David MGL, Alin, Yudi, Betty, Fr. Anis, MGL, Betty, Pras, Iwan Setiawan, Yustina, Rita, Lia, Siska, Daniel, Lita, Herman, Br. Martin MGL. Bro Adrian, MGL, Desy, Flo, Lita Syalom saudara-saudara seiman dalam Yesus Tuhan Puji Tuhan, kita bertemu kembali di tahun yang baru ini, tahun 2016. Tahun yang baru, semangat yang baru, harapan baru, iman yang semakin kuat berjalan bersama Dia. Distribusi : Anggota DOJ Bali Mari di tahun yang baru kita mulai merancang harapan dan rencanarencana yang baru. Pastinya kita akan serahkan semuanya dalam tangan kasih Tuhan Yesus. Setiap rencana dan harapan kita di tahun 2016 ini tentunya akan ada yang lancar tapi pastinya akan ada yang penuh tantangan juga. tapi marilah kita mau belajar beriman, percaya dan pasrah bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik bagi kita. danbila ada tantangan yang besar mari kita percaya dibalik tantangan yang besar ada berkat Tuhan yang besar pula bila kita setia padaNya. Pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga. Sumbangan dapat disalurkan ke : Semoga Tuhan memberkati kita semua di tahun 2016 ini BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Harap sms / telpon 0878 6180 5088 untuk konfirmasi. Fresh JUICE ! managed by : www.DOJCC.com God Bless You Salam Fresh Juice Nathasa PemRed Fresh Juice Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Engkau adalah Duta Damai HARI RAYA SANTA MARIA BUNDA ALLAH, Hari Perdamaian Sedunia Bil. 6:22-27; Mzm. 67:2-3,5,6,8; Gal. 4:4-7; Luk. 2:16-21. Jumat 1 Januari 2016 Galatia 4:7 “Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah” Kita baru saja merayakan Natal memperingati kelahiran Sang Raja Damai.Dan pada hari ini, hari pertama dari tahun yang baru, gereja merayakan Hari Raya Santa Maria Bunda Allah yang sekaligus juga Hari Perdamaian Dunia. Setiap dari kita menyukai suasana yang damai.Manakala damai tidak ada di rumah, ataupun di daerah konflik dan perang, setiap orang merindukannya. Sebagai ahli waris kerajaan Allah, Sang Raja Damai, kita adalah juga putra putri perdamaian, kita adalah duta perdamaian. Kita dipanggil bukan hanya untuk mencintai perdamaian tapi juga untuk membawa dan mengupayakan perdamaian; di dalam keluarga, komunitas, dan lingkup yang lebih luas. Saat kita baik-baik saja, lebih mudah bagi kita merasa damai dan membagikannya. Namun saat kita jatuh dan berbeban berat, hal ini tidak mudah.Memang di saat yang sulit dalam hidup, untuk dapat tetap berdamai kita terlebih lagi membutuhkan anugerah iman. Meskipun hati kita susah dan berbeban, jiwa kita tetap tenang. Anugerah yang adalah karya Roh Kudus, lahir dari rasa percaya akan penyertaan Tuhan, yang dapat kita bangun di dalam doa. Anugerah iman ini lah yang membuat Bunda Maria dapat berkata; “Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut kehendakMu” saat ia menerima Yesus yang telah wafat di pangkuannya. Di titik terbawah dalam hidupnya, damai tetap bercahaya di dalam hatinya. Perdamaian juga adalah sesuatu yang diupayakan lewat pengampunan.Jaman sekarang ada banyak bentrokan yang mengatasnamakan keadilan. Namun Yesus yang juga datang untuk menegakan keadilan menunjukan kepada kita bahwa di atas keadilan, ada yang lebih tinggi : yakni belas kasih dan pengampunan. Oleh belas kasih dan pengampunan itulah, Ia tidak menuntut keadilan, tidak menghakimi, malah berkata kepada penyamun yang bertobat “Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku dalam Firdaus” Bunda Maria, Ibu kami, doakanlah kami untuk dapat memiliki iman sepertimu dan mampu mendamaikan hati kami dan hati sesama agar perdamaian dunia dapat terjaga demi kemuliaan namaMu. Yustina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 11 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 Siapakah Yesus Bagiku? Sabtu 2 Januari 2016 Peringatan Wajib St. Basilius Agung & Gregorius dari Nazianze . 1Yoh. 2:22-28; Mzm. 98:1,23ab, 3cd-4; Yoh. 1:19-28 Yoh 1:27c , “… Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” Salah satu tradisi Gereja Katolik adalah membaca kisah orang Kudus, para Santo dan Santa, dimana dari kisah hidup mereka bisa menjadi semangat bagi kita untuk tetap beriman. Pada Bacaan I, Rasul Yohanes mengingatkan kita agar tidak terpengaruh oleh ajaran sesat, dan berpegang teguh pada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, bukan hanya untuk kita yang percaya kepada-Nya, tetapi Juruselamat untuk seluruh dunia. Dan dalam Injil, Yohanes Pembaptis memberi kesaksian dengan berkata, ‘… Dia yang datang kemudian daripadaku.Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” Setelah Yohanes Pembaptis, banyak orang-orang Kudus yang mempertahan Gereja dan ajaran Kristus, dan patut diteladani. Seperti kisah orang Kudus hari ini, Santo Blasius dan temannya, Gregorius dari Nazianze. Ini kisah hidupnya: Basilius lahir tahun 329 di Kaisarea, ibukota Propinsi Kapadokia di Asia kecil.Ia berasal dari keluarga Kristen yang saleh. Pendidikan yang diterimanya dalam keluarga oleh Ayah,Ibu dan neneknya membuat iman Basilius tumbuh kokoh dan semakin murni. Ia menjalin persahabatan dengan Gregorius dari Nazianze, teman sekelasnya saat pendidikan di Athena. Ia kemudian menjadi pengajar Retorika di Kaesarea, kemudian karena pengaruh kakak dan adiknya, ia berhenti mengajar karena tertarik pada hidup membiara. Ia pergi ke Mesir, Palestina,Syria dan Mesopotamia untuk belajar hidup membiara. Kehidupan membiara yang dibangunnya merupakan bentuk kehidupan membiara pertama di Asia kecil. Karena itu ia digelari Bapa perintis hidup membiara di Gereja Timur. Pada tahun 370, Basilius diangkat menjadi Uskup di Kaesarea, ia dikenal sebagai Uskup yang tegas dan bersemangat. Ia menjadi panutan bagi umatnya dan Uskup yang lain karena kepandaian,kesucian dan kerendahan hatinya. Basilius juga sangat memperhatikan kepentingan umatnya, terutama yang miskin dan melarat.Ia membangun rumah sakit untuk orang-orang miskin. Basilius banyak menerbitkan tulisan teologis, juga buku-buku liturgi. Walaupun sakit,ia tidak berhenti untuk tetap melayani umatnya, hingga ia meninggal tahun 379. Ia digelari ‘Kudus’ dan dihormati sebagai Pujangga Gereja. (sumber: Iman Katolik/narita) Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 12 Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 www.DOJCC.com Yesus Juru Selamatku Hari Raya Penampakan Tuhan Hari Anak Misioner Sedunia Yes. 60:1-6; Mzm. 72:1-2,7-8,10-11,12-13; Ef. 3:2-3a,5-6; Mat. 2:1-12. Minggu 3 Januari 2016 Mat. 2:2,11 “Kami telah melihat bintang-Nya di ufuk timur, dan kami datang untuk menyembah Dia... maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia...“ Lionel Andres Messi adalah seorang pesepakbola profesional asal Argentina yang bermain untuk Klub Sepakbola Spanyol Barcelona. Bersama Barcelona, Messi sudah memenangkan 7 Piala La Liga, 4 Piala Champion League dan 3 Piala Copa del Rey. Bersama dengan itu ia juga dikenal sebagai satu-satunya pesepakbola yang secara berturut-turut memenangkan Fifa Ballon d’Or sebagai pemain terbaik dunia dan 3 kali memperoleh gelar European Golden Shoes sebagai pemain yang paling banyak mencetak goal. Ini prestasi yang luar biasa dari seorang pemain sepakbola yang hanya memiliki tinggi 170 meter, itu pun setelah Barcelona bersedia menanggung seluruh therapy pengobatan untuk growth hormone deficiency yang dideritanya sejak usia dini. Entah siapa yang meyakinkan pihak klub untuk bersedia mengadopsi si Messi kecil untuk ditumbuhkan itu, yang jelas tidak sedikit biaya yang dikorbankan Barcelona dengan harapan Messi akan membayarnya kemudian dengan berbagai piala dan trophy yang memang dibuktikan semenjak ia menjalani debutnya bersama tim utama pada tahun 2004 hingga sekarang. Hari ini kita merayakan Hari Raya Penampakan Tuhan dan Hari Anak Misioner Sedunia. Hari ini kita mendengar kisah Tiga Majus, tiga raja, tiga orang cendikiawan dari Timur yang telah melihat bintang-Nya, dan telah percaya bahwa bayi ini adalah raja orang Yahudi (Mat. 2:2) bahkan membuka mata semua orang termasuk Maria untuk percaya terhadap bayi yang satu ini. Bagi mereka bertiga, tanda bintang saja sudah cukup. Mereka tidak perlu melihat bayi ini tumbuh menjadi dewasa dan kemudian mendengar ajaran-ajaranNya atau menyaksikan mukjizat-mukjizat-Nya. Bagi mereka, menemukan-Nya saja sudah merupakan kebahagiaan tersendiri. Mereka percaya sungguh bahwa bayi inilah yang dimaksud oleh bintang di ufuk timur itu. Kita yang hidup 2000 tahun lebih sesudah Kristus ini telah mendengar banyak sekali kesaksian tentang Yesus Sang Emmanuel itu, bahkan beberapa kita mempelajari dengan seksama tentang tulisan-tulisan kuno akan si Messias ini. Lalu masihkah kita dengan jumawa berkata saya masih belum yakin bahwa Yesus adalah juru selamatku? Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 13 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 Semangat untuk Melayani Senin 4 Januari 2016 Mat 4:16 : “Bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri maut, telah terbit terang” 1 Yoh 3:22-4:6; Mzm 2:7-8, 10-11; Mat 4:12-17,23-25 Pada bacaan Injil hari ini disebutkan bahwa Yesus menyingkir ke Galilea setelah mendengar bahwa Yohanes ditangkap. Bukan karena Yesus takut akan ditangkap seperti Yohanes dan ingin menyelamatkan diri. Hal ini sebagai penggenapan atas nubuat nabi Yesaya dan menunjukkan bahwa era pelayanan Yesus telah dimulai setelah dibuka oleh Yohanes. Yesus pergi ke Galilea daerah yang jauh letaknya dari Nazareth, dimana di Galilea merupakan tempat yang dianggap hina karena masyarakatnya dianggap kasar dan tidak tahu adat.Tetapi orang-orang di Galilea sangat gembira menerima kabar Yesus sebagai Terang untuk negerinya. Kita di awal tahun inipun diingatkan untuk ikut melayani dalam hidup kita setelah dipersiapkan dalam masa Adven dan akhirnya Yesus sendiri telah datang melawat kita seperti orang-orang yang telah didatangi oleh Yesus di Galilea. Lalu apa yang akan kita lakukan dalam pesan Injil di tahun 2016 ini yang telah dicanangkan sebagai tahun Kerahiman Allah. Kerahiman adalah hakekat milik Allah yang tertinggi.Rahim yang dalam tubuh seorang wanita adalah tempat berkembangnya sebuah kehidupan.Begitu jugalah hakekatnya Kerahiman Allah, dalam kerahiman Allah kita mengembangkan kehidupan kita. Kita selalu diberi kesempatan terus menerus untuk memperbaiki dan membangun hidup kita dan sesama. Dimana kita diminta untuk meneladani kerahiman Allah, setelah kita merasakan berbagai kebaikan dan penyelenggaraan Allah dalam kehidupan kita. Kita senantiasa dikuatkan dalam Ekaristi. Pada saat Imam mengangkat Hosti. Pada saat itulah Tubuh Kristus dikurbankan dan kita semua yang hadir dalam Ekaristi turut mengAminkan dan memberikan peranan dalam kurban hidup kita. Kita diingatkan untuk mewujudkan Kerajaan Allah bukan hanya Kristus saja yang perlu berkorban, kita yang diselamatkan juga ikut mengorbankan hidup kita supaya segala yang tidak berkenan di hadapan Allah kita bawa dalam kurban Yesus dan kita mampu menyalibkan semua kesalahan dan keegoisan kita. Semoga kita makin menyadari bahwa Yesus datang ke dalam kehidupan kita, orang yang sebetulnya tidak diperhitungkan dan tidak layak. Karena kerahiman dan kemurahanNya kita dilayakkan untuk menerimaNya dan akhirnya kita dimampukan untuk mewujudkan KerajaanNya di dunia dengan selalu berfikir positif, melakukan yang terbaik dan memberi kesempatan kepada orang-orang di dalam kehidupan kita untuk merasakan cinta Tuhan Yesus melalui semua perbuatan kita. Litawati Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 14 Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 www.DOJCC.com Cobalah Periksa 1Yoh. 4:7-10; Mzm. 72:2,3-4ab,7-8; Mrk. 6:34-44 Selasa 5 Januari 2016 Mrk 6:38 ”Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah Periksa!” Terkenang acara Fresh Juice Live yang lalu. Kami panitia sempat kuatir kalau makanan dan minuman yang sudah kami siapkan justru kurang.Saat itu banyak untuk beberapa ratus orang saja. Setelah membaca injil hari ini, saya membandingkan pengalaman sebelumnya dengan apa yang dialamai oleh murid-murid Yesus yang harus memenuhi permintaan Guru mereka supaya memberi makan lima ribu orang yang sementara berada bersama mereka, seharian mengikuti dan mendengarkan Yesus mengajar. Berada di tempat yang sepi, hari mulai gelap dan perbekalan uang yang adapun mustahil untuk dapat memenuhi kebutuhan lima ribu orang saat itu. Tentunya para murid harus berpikir dengan sangat keras.Dalam situasi seperti ini, Yesus sebagai Putra Allah yang mahakuasa, tentu saja dapat melakukan mujizat dengan mudahnya untuk menyediakan makan dan minum yang cukup. Namun, Yesus memilih untuk membiarkan murid-muridnya berusaha lebih dulu dengan menyuruh mereka memeriksa apa yang mereka punya, ”Cobalah periksa!”. Ternyata para murid menemukan lima roti dan dua ikan yang kemudian digandakan Yesus menjadi super banyak bahkan berlebihan hingga tersisa 12 bakul. Kita semua tentu saja sudah tahu dengan jelas dan pasti bahwa Tuhan kita adalah Allah yang mahakuasa.Tidak ada satupun hal yang menjadi mustahil untukNya.Pengalaman para murid melalui injil hari ini menggambarkan bahwa Tuhan selalu ingin mendidik kita, menjadikan kita pribadi yang tidak manja. Tuhan selalu ingin kita untuk memeriksa terlebih dahulu apa yang ada pada kita. Setiap talenta, kemampuan maupun berkatberkat lain yang kita miliki.Semua ini bisa saja menjadi tidak berarti bilamana kita dalam situasi terdesak, putus asa, kebingungan, berbeban berat.Jangan lupa bahwa ditangan Tuhan semuanya menjadi luar biasa. Masalah berat boleh saja terjadi tetapi jangan lupa akan setiap kebaikanNya dan jangan abaikan setiap kemampuan dan kelebihan yang ada pada diri kita. Periksan dan lihat, olah dan kembangkan serta maksimalkan karena semuanya itu akan menjadi berkat yang berkelimpahan untuk kita pribadi lepas pribadi dan jangan lupa untuk selalu bersyukur atas semuanya. Tuhan memberkati. Desy Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 15 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 Tenanglah Rabu 6 Januari 2016 Mrk 6:50 “Tenanglah!Aku ini, jangan takut!” 1Yoh. 4:11-18; Mzm. 72:1-2,10-11,12-13; Mrk. 6:45-52. Berbagai tantangan, masalah, hambatan atau tugas pekerjaan berat sering membuat kita was-was atau takut menghadapinya; kita takut jika gagal dan dengan demikian hancurlah diri kita. Warta Gembira hari ini mengajak dan mengingatkan kita untuk melihat dan mengimani kehadiran serta karya Tuhan dalam aneka peristiwa, masalah, tantangan atau hambatan yang ada di depan kita. “Tenanglah!Aku ini, jangan takut!” demikian sabda Yesus kepada para murid yang ketakutan ketika dalam pelayaran di danau mereka di ombang-amibingkan ombak.Mereka takut karena hati mereka degil atau kerdil. Kehadiran dan karya Tuhan dalam hidup sehari-hari antara lain dapat kita lihat dan imani dalam apa atau siapa yang baik, indah, luhur dan mulia atau dalam diri sesama kita yang berkehendak baik.Saya percaya bahwa yang baik, indah, luhur dan mulia lebih banyak daripada yang tidak baik, kotor, amburadul atau jorok/jahat. Pertama-tama marilah kita mawas diri kita masing-masing bahwa masing-masing dari kita adalah juara atau pemenang, yang telah mengalahkan saingan berjumlah jutaan lainnya (ingat ada juta sel/sperma yang berebut satu telur dan hanya satu yang menang, akhirnya bersatu dengan telur dan jadilah anak manusia, antara lain diri kita masing-masing). Dengan kata lain hendaknya masing-masing dari kita juga senantiasa berkehendak baik, karena dengan demikian berarti kita bersama dan bersatu dengan Tuhan: bersama dan bersatu dengan Tuhan kita mampu mengalahkan atau mengatasi aneka macam hambatan, masalah, tantangan atau pekerjaan berat. Amien Rina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 16 Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 www.DOJCC.com Cinta yang Membebaskan Raimundus de Penyafort 1Yoh. 4:19-5:4; Mzm. 72:2, 14, 15bc, 17; Luk. 4:14-22a. Kamis 7 Januari 2016 1Yoh. 5:3 “Perintah-perintah-Nya itu tidak berat” Beberapa bulan lalu, saya diminta oleh rektor seminariku untuk melakukan refeleksi mengenai perjalanan panggilanku selama tahun 2015.Ada tiga hal yang diminta oleh rektorku dalam membuat refleksi tahunan.Ketiga hal itu berhubungan dengan penghayatan hidup kemiskinan, ketaatan, dan kemurnian. Ketika saya mulai merefleksikannya, ada rasa takut atau merasa malu untuk menyampaikan apa adanya mengenai situasi hidupku. Dan juga muncul perasaan tidak mau untuk melakukan atau menuruti apa yang diminta oleh rektorku. Situasi bathinku yang demikian, saya bawa dalam doa. Saya akhirnya membuat refleksi tahunanku dengan penuh semangat dan menyapaikan apa adanya tentan diriku, entah yang tidak baik maupun yang baik. Dengan kata lain, saya merefleksi tentang tantangan dan berkat yang telah kuterima selama tahun 2015. Seuasi melakukan refleksi, saya merasa lega dan damai dalam hatiku.Akhirnya, saya mendapat masukan dari rektorku, bahwa dia sangat senang dengan refleksiku oleh karena kejujuranku. Hari ini, Gereja sejagat memperingati St. Raimundus dari Penyafort.Ia adalah seorang imam Dominikan. Ia lahir sekitar antara tahun 1175 dan 1180 di sebuah kota kecil dekat Barcelona, Spanyol. Ia dikenal sebagi imam yang dengan penuh sukacita bekerja sebagai pastor paroki dengan semangat kasih Tuhan Yesus. Semangat cinta kasihnya yang tulus itu membawa banyak orang kembali kepada Tuhan melalui Sakramen Tobat.Ia juga dikenal sebagai imam yang taat dan patuh terhadap atasan atau pimpinan Gereja pada masanya. Salah satunya adalah ketika ia diminta oleh Paus Gregorius IX (1230) untuk mengumpulkan semua surat-surat resmi dari para paus sejak tahun 1150. Ia melakukannya dengan cermat dan teliti dan pada akhirnya mengumpulkan serta menerbitkan 5 jilid buku. Ia juga ikut ambil bagian dalam menulis hukum Gereja. Semua tugas dan pengabdiannya itu dilakukan dalam semangat cinta kasih Tuhan Yesus sendiri dengan penuh rendah hati. Saya dan anda ditantang untuk melakukan hal yang sama sebagaimana dilakukan oleh st. Raimundus, meski kita memiliki peran dan porsinya yang berbeda. Tapi kita semua diminta melayani Tuhan dan sesama dalam semangat cinta – kasih dengan penuh rendah hati. Marilah kita mohon berkat dan doa dari st. Raimundus, agar Tuhan menganugerahkan bagi para pelayan gereja-Nya semangat sukacita dalam pelayanan serta rendah hati. Amin. Fr. Anis, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 17 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 Iman yang Menyembuhkan Jumat 8 Januari 2016 Luk 5 : 14 Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka. 1Yoh. 5:5-13; Mzm. 147:12-13,14-15,19-20; Luk 5:12-16. Ketika usai membaca bacaan injil hari ini tentangYesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta ini, tiba tiba ada suatu rasa malu mendalam timbul di dalam hati kecil saya yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya ketika menbaca bacaan ini. Bagaimana tidak, orang yang penyakit kusta ini sama sekali tidak mengenal Yesus namun dia bisa sembuh (tahir) karena imannya yang kuat akan Yesus sebagai seseorang yang bisa mentahirkan dia dari penyakitnya. Padahal jika saya berada dalam posisi orang kusta itu dan kembali ke zaman Yesus dimana masih banyak sebagian besar orang yang belum percaya kalau Yesus adalah seorang Mesias, mungkin saya juga berada dalam kelompok orang yang tidak percaya akan Yesus. Pertanyaanya : “Bagaimana dengan saya ataupun kita semua yang sudah lama mengenal Yesus sebelumya? Apakah iman kita kepada Yesus sama besarnya dengan orang yang sakit kusta, lebih besar, atau mungkin tidak ada sama sekali? Jujur saja terkadang kita yang sudah mengenal.Yesus sebelumnya masih saja meragukan kuasa Yesus yang mampu melakukan segala hal dan mampu membersihkan dosa kita. Dosa atau perbuatan-perbuatan kita yang tidak berkenan dihadapan Tuhan adalah suatu penyakit spiritual.Dosa memisahkan kita dari sesama manusia dan mengasingkan kita dari Allah.Sukacita natal masih membara dalam kehidupan kita yang menandakan telah lahir ke dunia “ Seorang Juruselamat dunia” Dengan bela rasa dan kasih yang besar, Yesus datang ke tengah dunia untuk menawarkan sentuhan penyembuhan-Nya. Yesus dapat mengubah kita dari “tidak bersih” menjadi “bersih” (tahir), dari sakit menjadi sehat kembali, dari mati menjadi hidup, dari kegelapan dosa menjadi pancaran kehadiran Allah. Ia datang untuk menyembuhkan kita. Darah yang dicurahkan dari lambung Yesus memiliki kuat-kuasa dan kerahiman mendalamyang mampu menyembuhkan kita. Oleh karena itu sekarang tugas kita adalah bertumbuhlah dalam iman akan Yesus Kritus sebagai penyelamat kita. Pupuklah dan rawatlah iman yang sudah kita tanam agar pada akhirnya kita bisa diselamatkan dan dibersihkan layaknya seorang kusta yang begitu besar imannya akan Yesus Kristus. FLO Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 18 Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 www.DOJCC.com Semuanya Milik Tuhan Hari Biasa 1Yoh. 5:14-21; Mzm. 149:1-2,3-4,5,6a,9b; Yoh. 3:22-30. Sabtu 9 Januari 2016 Yoh 3: 27: Jawab Yohanes:”Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.” Biasanya manusia cenderung untuk lebih menghargai yang kelihatan yaitu mereka yang berhadapan langsung dari pada yang tidak kelihatan yaitu Tuhan yang mengatur segalanya. Dalam injil hari ini Yohanes mengatakan :”Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga.” Dengan kalimat ini Yohanes ingin menyatakan bahwa karyanya sebagai seorang pendahulu, adalah karunia dari Tuhan, bukan kehendaknya dan bukan hasil usahanya. Hal yang sama juga dialami oleh seorang Suster MC dari Indonesia . Suster ini memperoleh S1 di Australia, dan ketika sedang belajar di Amerika untuk memperoleh S2, panggilan untuk menjadi seorang biarawati datang menghampirinya. Tidak pernah terbayangkan olehnya dan bukanlah citacitanya untuk menjadi seorang biarawati. Karena itu berkali-kali beliau mengulur-ulur waktu untuk menghindari masuk biara, dengan mengatakan akan menyelesaikan S2 dulu dan kemudian akan berpikir lagi hingga pada suatu hari Pastor pembimbingnya mengatakan:” Ketika Yesus memanggil murid-muridNya yang pertama Simon dan Andreas, mereka langsung meninggalkan jalanya dan mengikutiNya”. Kini beliau sudah kaul kekal dan sudah berkarya melayani mereka yang termiskin diantara kaum miskin dan terbuang, diantara penderita tbc, aids dan sakit jiwa. Suster adalah sosok yang dapat kita lihat yang merupakan perpanjangan tangan Tuhan untuk menunjukan kehadiranNya ditengah-tengah kita, bahwa kita semua adalah milikNya tampa kecuali, sehingga apapun juga yang kita miliki, diri kita sendiri, suami, istri, anak,keluarga, sahabat , karier, karya, jabatan, kedudukan, kekayaan dan segala pencapaian adalah milikNya, kita hanya menjalankan misi yang dipercayakan pada kita, seperti Yohanes Pembaptis dan Suster . Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 19 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 Mari Berdoa Minggu 10 Januari 2016 Luk. 3:21, “Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan berdoa, terbukalah Pesta Pembaptisan Tuhan Yes. 40:1-5,9-11; Mzm. 104:1b-2,34,24-25,27-28,29-30; Tit. 2:11-14; 3:4-7; Luk. 3:15-16,21-22. Bagi Anda yang dibaptis dewasa, apakah Anda ingat peristiwa bersejarah dalam hidup Anda ketika menjadi manusia baru di dalam Kristus? Atau bagi Anda yang mempunyai anak yang dibaptis menjadi Katolik, apakah Anda ingat ketika imam membaptis bayi atau anak Anda di dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus? Atau ketika Anda diminta menjadi wali baptis, ingatkah Anda akan peristiwa tersebut? Mungkin kebanyakan dari kita yang pernah menghadiri perayaan sakramen baptis lebih fokus ke dalam pengambilan foto supaya diabadikan peristiwa bersejarah yang tidak bisa diulang lagi. Mungkin kebanyakan dari kita lupa bahwa di dalam moment pembaptisan, kita diajak untuk berdoa seperti Firman Tuhan pada hari ini yang mengatakan, “Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan BERDOA, terbukalah langit…” Kita diajak BERDOA seperti Tuhan Yesus.Kelihatannya sederhana, tetapi DOA mempunyai kuasa yang luar biasa.Dikatakan bahwa setelah dibaptis dan berdoa, TERBUKALAH LANGIT. Kuasa doa dapat membuka langit atau istilahnya “knocking on the heaven’s door”. Doa itu seperti mengetuk pintu surga dan Tuhan akan membukanya bagi Anda. Pada hari Pesta Pembaptisan Tuhan ini, kitapun diajak untuk berdoa.Yang pertama adalah berdoa syukur kepada Tuhan atas rahmat pembaptisan yang sudah kita terima yang memeteraikan kita menjadi anak-anak Allah.Yang kedua berdoa untuk orang-orang yang mempersiapkan diri untuk menerima sakramen pembaptisan atau yang masih dalam masa katekumenat.Yang ketiga, untuk mereka yang mengingkari janji baptis mereka supaya di tahun Kerahiman ini, PINTU KERAHIMAN terbuka bagi mereka semua untuk kembali ke dalam pangkuan Gereja Kudus. Selamat Pesta! Amin Rm. Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 20 Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 www.DOJCC.com Mengikuti Yesus & Menjadi Penjala Manusia 1Sam. 1:1-8; Mzm. 116:12-13,14,17,18-19; Mrk. 1:14-20 Senin 11 Januari 2016 Markus 1:17 “Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Dalam bacaan Injil hari ini diceritakan Yesus memilih murid sebagai rekan sekerja. Simon Petrus dan Andreas dipanggil ketika mereka sedang menjalani pekerjaan mereka menjala ikan. Mereka segera meninggalkan jala mereka untuk mengikuti Yesus.Juga Yakobus dan Yohanes segera meninggalkan perahu serta ayah mereka.Orang-orang ini melihat kenyataan “Kerajaan Allah” dalam diri orang yang mengajak mereka ikut. Dan mereka tidak ingin kehilangan Dia. Mereka pun mengikutiaNya dan berpindah gaya hidup. Itulah “bertobat” bagi mereka.Dan itu juga kenyataan “percaya kepada Injil”.Terlihat kini Kerajaan Allah mulai hidup dalam diri orang-orang di sekitar Yesus juga. Dalam kehidupan sehari - hari kita diajak selalu peka mendengarkan panggilan Yesus.Selain itu juga kita diminta untuk menjadi penjala manusia.Apakah mudah menjadi penjala manusia? Perlu dicoba ya... Pengalaman saya senang mengajak orang baru untuk bisa bergabung dalam komunitas.Setidaknya mengajak orang yang belum mengenal Tuhan agar bisa juga mangalami kasihNya.Tidak mudah, sulit penuh dengan perjuangan. Banyak sekali alasan orang yang kita ajak seperti tidak ada waktu, tidak ada teman dll... Jika kita mengalami itu, tetap saja ajak jika memang sudah tidak mau jangan dipaksa lagi. Apabila kita sudah pernah berhasil mengajak orang baru ikut dalam komunitas, bahkan orang yang kita ajak tersebut mengalami pertumbuhan rohani dalam komunitas dan ikut melayani juga, maka ada rasa sukacita yang akan kita rasakan. Yuk selamat menjadi penjala manusia ya, target setiap dari kita bawa 1 orang baru ke komunitas pasti rame dan penuh. Yudi Cutam Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 21 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 Jangan Lupa Selasa 12 Januari 2016 1Sam. 1:9-20; MT. 1Sam. 7,8abcd; Mrk. 1:21b-28. Markus 1: 25 : 2:1,4-5,6- Tetapi Yesus menghardiknya, kataNya: “Diam, keluarlah Dari padanya” Yesus membuat orang terkagum kagum karena dapat mengusir roh jahat . Kini apakah kita masih kagum? Atau kita merasa itu adalah hal yang biasa saja. Ketika kita melihat kebaikan dan kehebatan orang lain secara terus menerus, kita lupa mengagumi dan berterima kasih. Lalu ketika orang itu tidak lagi melakukan nya atau lupa melakukannya, kita merasa kesal dan menyalahkan orang itu. Bagaimana untuk terus mengagumi kebaikan dan kehebatan orang lain ? Cuma satu caranya. Menghargai semua langkah kecil yang orang lain lakukan. Demikian juga dengan kasih Yesus. Mungkin kita sudah tidak lagi menghargai kebaikan-kebaikan yang Ia berikan, Dan lupa bersyukur. Di awal tahun ini, mari membuat diri sendiri sadar dan tetap waspada serta menghargai semua langkah kecil yang Tuhan telah lakukan untuk kita. Lovina, Jeff Kristianto Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 22 Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 www.DOJCC.com Kisah Orang Kudus St. Hilarius 1Sam. 3:1-10,19-20; Mzm. 40:2,5,7-8a,8b-9,10; Mrk. 1:29-39. Rabu 13 Januari 2016 Santo Hilarius dari Poitiers Pada awal abad kekristenan, masih banyak orang yang belum percaya kepada Tuhan. Mereka percaya bahwa ada banyak allah-allah, yang satu lebih hebat dari yang lain. Orang-orang ini bukan orang-orang jahat; hanya saja mereka belum mengenal Tuhan; mereka masih kafir. Pada tahun 315, Hilarius dilahirkan dalam sebuah keluarga yang demikian di Poitiers, sebuah kota di Perancis. Keluarganya kaya-raya dan termasyhur. Hilarius mendapatkan pendidikan yang baik. Ia menikah dan membina rumah tangga. Melalui belajar, Hilarius menjadi tahu bahwa seorang haruslah melatih kesabaran, kelemahlembutan, keadilan dan sebanyak mungkin kebajikan-kebajikan lain. Keutamaan-keutamaan ini akan memperoleh ganjaran kelak di kehidupan sesudah mati. Melalui belajar, Hilarius juga yakin bahwa hanya ada satu Allah yang kekal, yang mahakuasa dan mahapengasih. Ia membaca Kitab Suci untuk pertama kalinya. Ketika sampai pada bagian Musa dan semak yang terbakar, Hilarius sungguh amat terkesan dengan Nama bagaimana Tuhan menyebut Diri-Nya Sendiri: AKU ADALAH AKU. Hilarius membaca tulisan-tulisan para nabi juga. Kemudian ia membaca seluruh Perjanjian Baru. Pada saat ia selesai membaca, ia sepenuhnya telah percaya dan dibaptis. Hilarius hidup mengamalkan imannya dengan taat dan saleh hingga ia dipilih menjadi uskup. Hal ini tidak menjadikan hidupnya bertambah nyaman, sebab kaisar suka mencampuri urusan-urusan Gereja. Ketika Hilarius menentangnya, kaisar membuang Hilarius. Di tempat pembuangannya itulah keutamaan-keutamaan Hilarius, terutama kesabaran dan keberaniannya semakin gemilang. Ia menerima pembuangannya dengan tenang dan mempergunakan waktunya untuk menulis buku-buku tentang iman. Karena ia menjadi semakin termasyhur, musuh-musuh Hilarius meminta kaisar untuk memulangkannya kembali ke kota asalnya. Di kota asalnya ia tidak akan memperoleh banyak perhatian. Maka, Hilarius dipulangkan ke Poitiers pada tahun 360. Ia tetap menulis dan mengajarkan iman kepada banyak orang. Hilarius wafat delapan tahun kemudian, dalam usia lima puluh dua tahun. Buku-bukunya memberikan pengaruh besar kepada Gereja hingga sekarang ini. Itu sebabnya mengapa ia digelari Pujangga Gereja. “Nyatakan kepada kami makna Kitab Suci dan berikan kami pencerahan untuk memahaminya.” ~ St. Hilarius “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.” Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 23 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 Masih Ada Tuhan Kamis 14 Januari 2016 Mrk 1:41 “Aku mau jadilah Engkau tahir” 1Sam. 4:1-11; Mzm. 44:10-11,14-15,24-25; Mrk. 1:40-45 Dalam bacaan pertama Samuel menceritakan bahwa orang Israel mengalami kekalahan atas peperangan melawan orang Filistin.Dalam peperangan ini kedua anak Elia yang bernama Hofai dan Pinehas menjadi korban. Dalam peristiwa ini kita diteguhkan bahwa orang Filistin yakin akan kekuatan Allah Israel. Hari ini kita juga belajar dari orang kusta yang datang kepada Yesus dengan keyakinan dan pengharapan yang besar. Karena imannya ia memperoleh kesembuhan atas penyakit yang dideritanya. Yesus menjadi wujud yang nyata tentang belas kasihan Allah. Dalam situasi dan keadaan apa pun, kita selalu mendapatkan kesempatan untuk memohon dan mendapatkan belas kasihan Allah. Hendaknya kita bersyukur untuk segala bentuk belas kasihan Allah yang dianugerahkan kepada kita. Mari kitamenjadi Penolong bagi sesama sebanyak mungkin dan pastikan kita memiliki kerendahan Hati agar tidak sia-sia segala yang kita buat. Jangan berhenti berharap dan memohon kepada Allah kita Yesus Kristus. Tuhan tambahkan selalu belas kasih-Mu bagi kami Amin. Rosalinda Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 24 Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 www.DOJCC.com Baik baiklah mengambil keputusan Jumat 15 Januari 2016 1Sam. 8:4-7,10-22a; Kej 6 : 6 “ maka menyesallah Mzm. 89:16-17,18-19; Mrk. 2:1-12 Tuhan, bahwa Ia telah menjadikan manusia dibumi “ Siapa dari kita yang pernah salah dalam mengambil keputusan?Saya salah satu yang pernah salah mengambil keputusan tersebut. Pada saat saya akan lulus SMA dimana kakak sepupu saya sudah terlebih dahulu mengambil Kuliah dibidang perhotelan. Impian banyak orang saat itu adalah ambil kuliah perhotelan, dan saya ikut ikutan trend, karena enak trainingnya keluar negri. Tetapi setelah saya jalani sampai saya lulus dan sekarang bekerja, saya bahkan hanya bekerja di hotel industry hanya maksimal total 1 tahun saja, lainnya kerja dibidang bukan perhotelan, dan terkadang ada perasaan menyesal mengambil mata Kuliah hanya karena ikut ikutan trend bukan karena passion. Coba kita bandingkan dengan pendidikan luar negri.Disana setelah lulus SMA kebanyakan anak anaknya tidak langsung kuliah tetapi dibiarkan bekerja, jalan jalan keluar negri (memang uang mereka lebih besar) sehingga anak anak mereka sudah mengetahui kemana passion mereka didalam bekerja. Apa saya menyesal kuliah di bidang perhotelan? Ya, terkadang saya menyesal.Tetapi setelah dilihat kebelakang, rencana Tuhan sungguh luar biasa. Kalo ga saya Kuliah perhotelan maka saya tidak akan kenal Istri saya yang sekarang, tidak akan kenal dengan DOJCC tidak akan menulis FreshJuice. Maka walau sempat menyesal tetapi hidup terus berjalan, Show must go on…… Seperti halnya Tuhan menyesal mencipatakan manusia, tetapi buktinya sampai sekarang manusia tetap aja ada.Karena Tuhan masih melihat beberapa Manusia yang baik adanya seperti kisah Nuh, seperti kisah Abraham waktu di Sodom dan Gommorah, Tuhan tidak melihat keburukannya saja, tetapi betapa Maha Bijaksananya Dia masih melihat beberapa gelintir orang baik dan tetap menyelamatkan manusia. Maka jika kita menyesal didalam mengambil keputusan, percayalah bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita, dia tetap membimbing kita dan yang kita lakukan hanya bersyukur dan berharap, karena suatu hal akan indah pada saat kita sudah melewati dan saat kita melihat kebelakang disaat kita merenungkan kekecewaan kita, kita akan mensyukuri betapa Tuhan dahsyat didalam kehidupan kita. Tuhan memberkati. Prast Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 25 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 Orang Berdosa - Orang Kudus Sabtu 16 Januari 2016 Mrk 2:15 “Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya…” 1Sam. 9:1-4,17-19; 10:1a; Mzm. 21:2-3,4-5,6-7; Mrk. 2:13-17 Syukur kepada Tuhan bahwa, Gereja kita selalu berusaha untuk memberikan perhatian yang khusus kepada orang-orang yang telah berpulang ke pangkuan Bapa di Surga. Mereka ini diakui sebagai orang kudus karena iman mereka yang teguh dan kokoh menghadapi semua kenyataan di dunia ini. Mereka diakui suci bukan karena tidak pernah mengalami penderitaan, cobaan dan tantangan.Mereka diakui suci karena berani menghadapi tantangan dan cobaan itu dengan penuh syukur. Mereka pernah jatuh di dalam dosa seperti kita, namun mereka sadar akan kelalaian dan kekuarangan mereka lalu berbalik sungguh kepada Allah kita. Saya yakin kita telah mendengarkan atau membaca kisah St. Agustinus.Di masa remajanya dia mengalami banyak tantangan.Karena pengaruh kaum muda, dia mulai berbaur dengan dengan kaumnya yang akhirnya terjerumus di dalam perbuatan yang tidak baik. Ibunya, St. Monica begitu kecewa dan akhirnya sakit karena tekanan batin. Walaupun demikian, St. Monica tidak henti-hentinya berdoa demi keselamatan anaknya Agustinus. Berkat rahmat Tuhan lewat doa sang Ibu, Agustinus berbalik penuh kepada jalan Tuhan. Dia lalu menjadi imam dan uskup. Penginjil Markus, hari ini mengisahkan kepada kita tentang ‘panggilan murid-muridNya.’Para murid itu berasal dari pelbagai latar belakang yang berbeda.Namun karena panggilan Yesus, mereka meninggalkan jalan hidup mereka lalu mengikuti Yesus Sang Guru.Orang dari antara mereka yang dipanggil juga adalah para pemungut cukai dan orang berdosa. Malahan di sana dikatakan bahwa mereka makan bersama-sama dengan Yesus. Ketika aku merenungkan kisah Injil hari ini dan kisah orang kudus, aku patut bersyukur kepada Tuhan.Tuhan sungguh baik dan murah hati.Orang-orang itu begitu jauh dari jalan Tuhan. Namun ketika dijamah Roh Allah, mereka berbalik kepada jalan-jalan Tuhan.Aku sungguh menyadari kelalaian dan kekuranganku dalam menjalani panggilan Tuhan. Namun aku aungguh yakin bahwa Tuhan akan selalu mendekatiku dan mengajak aku untuk berbalik kepadaNya. Doa: Tuhan yang Maha Cinta dan Maha Murah, terima terima kasih berlimpah aku panjatkan kepadaMu atas kebesaranNya yang ajaib. Aku bergitu lalai dalam mengikuti Engkau..Namun Engkau selalu berjalan bersama aku dan mengajak aku berbalik kepada Mu.Utuslah Roh Mu ke dalam hari ku untuk selalu merasakan kedekatanMu. Amin Rm. Joseph, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 26 Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 www.DOJCC.com Pasrah kepada Siapa ? Hari Minggu Biasa II Yes. 62:1-5; Mzm. 96:1-2a,2b-3,7-8a,9-10ac; 1Kor. 12:4-11; Yoh. 2:1-11 Yoh. 2:10 Minggu 17 Januari 2016 “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang“ Tanggal 13 November 2015 dunia dikejutkan oleh serangan teroris terencana di Paris. Ada tiga serangan bom bunuh diri di tiga tempat berbeda di Paris serta penembakan massal di café-café, restorant-restorant dan sebuah theater music di Paris.Ada 219 orang korban meninggal, 368 orang menderita luka-luka, 80-99 orang diantaranya serius.Selain itu 7 orang terrorist meninggal.Semua tindakan teroris ini mengatasnamakan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria). Jauh sebelum tindakan terrorists yang dijalankan oleh kelompok-kelompok Islam radikal, di dalam Gereja Katolik pun ada yang namanya inquisitor sebagai agen resmi Gereja yang tugasnya mengeliminasi ajaran sesat, kalau perlu, dengan segala cara yang mungkin. Fakta-fakta seperti inilah yang membuat penghuni bumi dewasa ini kehilangan kepercayaan mereka terhadap agama yang menciptakan harmony dan kedamaian. Agama kemudian dijadikan alat untuk membenarkan diri dan menyalahkan orang lain yang tidak se-Agama dengan saya. Kenyataan di atas mengakibatkan hilangnya kepercayaan banyak orang terhadap Agama sebagai alat menuju kedamaian.Sebab menjadi pemeluk suatu Agama tertentu belum tentu menjadikan seseorang menjadi orang baik bahkan sebaliknya menjadikan orang itu tambah jahat.Karena itu, banyak orang berpandangan; lebih baik tidak beragama tetapi berbuat baik, ketimbang beragama tetapi jahat terhadap sesama. Dalam kisah mukjizat di Kana, hari ini, pesta perkawinan itu hampir saja berakhir memalukan karena karena ketiadaan anggur. Kemudian kita tahu ceriteranya bagaimana Maria memberitahu Yesus tentang situasi pesta yang ketiadaan anggur dan pada akhirnya semua lega, karena Yesus mengabulkan permohonan Maria, menyelamatkan nyawa pelayanpelayan di hadapan pemimpin pesta yang terkagum-kagum akan persediaan anggur yang terbaik sampai sekarang. Semua itu karena ada siapa, kalau bukan Yesus dan Maria. Kalau hidup itu ibarat pesta perkawinan, maka situasi kehabisan anggur merupakan tantangan hidup.Kita seringkali ada pada posisi tidak bisa berbuat apa-apa dalam hidup ini, selain pasrah.Pertanyaannya sekarang adalah, pasrah kepada siapa, atau percaya kepada siapa? Injil mengisahkan bahwa bersama Maria dan Yesus, si tuan pesta tidak akan pernah kehabisan anggur. Demikian pun dengan perbendaharaan kebaikan kita, hendaknya kita selalu menampilkan yang terbaik, bukan berarti kita munafik, tetapi dengan adanya Maria dan Yesus dalam hidup kita, kita tidak akan pernah kehilangan motivasi untuk berbuat yang terbaik bagi sesama. Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 27 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 Aturan Senin 18 Januari 2016 Pembukaan Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani datang mempelai itu diambil dari mereka, dan 1Sam. 15:16-23; pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Mzm. 50:8-9,16bc-17,21,23; Mrk. 2:18-22 Markus 2:20 Tetapi waktunya akan Bacaan kita pada hari ini menceritakan orang-orang yang bertanya kepada Tuhan Yesus, kenapa murid-murid Nya tidak berpuasa sedangkan muridmurid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa. Tuhan Yesus menjawab: “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. (Markus 2:19). Sering kali ketika kita mengikuti aturan yang berlaku, kita melakukan penghakiman terhadap orang-orang yang tidak mengikuti aturan tersebut.Penghakiman yang kita lakukan seolah-olah kita adalah orang yang paling benar, yang paling mengikuti aturan.Tanpa kita mengetahui latar belakang kenapa orang tersebut melanggar peraturan tersebut. Tuhan Yesus mau mengingatkan bahwa yang terpenting bukan aturan atau rutinitas belaka karena Tuhan Yesus bukannya menolak puasa.Tuhan Yesus sendiri berpuasa 40 hari sebelum memulai pelayanan Nya.Tuhan Yesus mau menunjukan yang paling penting adalah kita bersama-sama dengan Dia seperti sahabatsahabat mempelai yang bersuka cita bersama-sama dengan mempelai. Mari kita berdoa agar kita membersihkan hati kita menjadi baru dalam menyambut Kristus, pengantin baru dalam hidup kita agar kita dapat mengalami hidup baru. Amin. -Santo Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 28 Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 www.DOJCC.com MengandalkanMu Lebih Lagi Hari ke 2 Pekan Doa Sedunia 1Sam. 16:1-13; Mzm. 89:20,21-22,27-28; Mrk. 2:23-28. Selasa 19 Januari 2016 Mzm 89: 27 ” Diapun akan berseru kepadaKu,”Bapaku engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.” Kita tentu mengenal tokoh superhero rekaan Marvel Comics yang bernama Hulk. Mahluk raksasa dengan otot-otot seperti bongkahan batu ini akan timbul di saat Dr Bruce Banner, seorang ilmuwan mulai emosi. Fiksinya, Bruce mengalami itu karena terkena sinar gamma yang ia ciptakan sendiri secara tidak sengaja. Disalah satu filmnya gambarkan seorang ibu yang panik melihat anaknya terperangkap di dalam mobil yang terguling lalu tibatiba mendapat kekuatan besar di luar batas kemampuannya dalam kepanikan.Ia bisa menggulingkan mobil untuk kembali tegak agar anaknya bisa keluar. Apakah ini mungkin terjadi?Jawabannya mungkin.Kita sering terkaget-kaget ketika kita bisa melakukan sesuatu di luar dugaan pada saat terdesak. Jika secara nyata manusia bisa mengeluarkan sesuatu yang diluar batas kemampuannya ketika berada dalam keadaan terdesak, bayangkanlah apabila anda berjalan bersama Tuhan yang punya kuasa dan kekuatan tidak terbatas.Mempergunakan kuasa dan kekuatan Tuhan memampukan kita untuk melakukan banyak hal yang mengejutkan, yang bahkan tidak kita duga sebelumnya.Kekuatan disini tidak harus diartikan secara harafiah seperti mampu mengangkat beban sangat berat melainkan secara umum.Misalnya? Sukses meski pendidikan kita rendah, melakukan terobosan-terobosan hebat dalam keterbatasan kemampuan kita sebagai manusia, atau sembuh dari penyakit yang sudah divonis tidak akan bisa sembuh lagi. Berbagai pertolongan Tuhan berupa mukjizat yang ajaib bisa terjadi, dan itu bisa menjadi bagian kita apabila kita mengandalkan kekuatanNya lebih dari apapun. Kita juga bisa melihat kunci kemenangan Daud dalam menghadapi peperangan.Daud tahu bahwa mengandalkan manusia itu adalah sia-sia belaka.Ia berkata “Berikanlah kepada kami pertolongan terhadap lawan, sebab sia-sia penyelamatan dari manusia. Sebab Daud percaya bahwa hanya pada Tuhanlah keselamatannya. Bentuk gaya hidup Daud yang ternyata berkenan bagi Tuhan. Dan ketika ia berperang, ia selalu memperoleh kemenangan. Bukan karena kehebatannya, tapi karena Tuhan.“TUHAN memberi kemenangan kepada Daud ke manapun ia pergi berperang. Bagaimana dengan kita? Apakah diawal tahun 2016 ini kita mau mengandalkan Tuhan lebih lagi, Dia Allah yang mempunyai kekuatan jauh dari pada apa yang telah kita ketahui dan alami sampai dengan 2015 kemarin..Masih banyak berkat pengalaman yang “belum kita tahu” dan Dia Tuhan lebih dari itu.. Bersediakah anda??.. Doa: Bapa ini aku anakMu dengan segala keterbatasanku untuk memahami rencanaMu, tolonglah aku agar aku tidak dibutakan oleh keterbatasanku untuk berusaha mengandalkan Engkau. Amin Lulu Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 29 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 Rabu 20 Januari 2016 Keep fight and let your faith be bigger than your fears Fabianus, Sebastianus 1Sam. 17:32-33,37,40-51; Mzm. 144:1,2,9-10; Mrk. 3:1-6 1 Sam 17:37 Kata Saul kepada Daud : “Pergilah! Tuhan menyertai engkau. 1Sam 17:37,50 Pula kata Daud : “Tuhan yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang filistin itu.” Kata Saul kepada Daud : “Pergilah! Tuhan menyertai engkau. Demikianlah Daud mengalahkan orang filistin itu dengan umban dan batu; ia mengalahkan orang filistin itu dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan. Selalu menyenangkan membaca kisah Daud mengalahkan orang filistin yang biasa kita sebut Goliath.Kenapa ?karena dikisah itu mencerminkan perjuangan si kecil melawan si besar. Apalagi yang senang nonton film action, serasa heroic banget Daud ini.Itu yang terlintas di pikiran saya kalau mendengan atau membaca kisah ini.Akan tetapi hari ini saya membaca ulang dan melihat dari versi yang berbeda. Hari demi hari kita lewati..dan tahun baru 2016 sudah didepan mata. Ada seribu satu perasaan saat harus memasuki tahun ini. Apakah saya akan survive, apakah saya akan bisa menaklukan tahun ini? Tahun 2016 serasa menjadi “orang filistin”, menjadi “Goliath” saya. Mampukah saya menundukkan Goliath ini… Iman saya tidak setebal Daud, tapi saya mau belajar dari Daud..saya melihat dia begitu tenang menghadapi lawan yang begitu besar. Tanpa pengalaman perang, dia brani maju melawan Goliath. Karena dia yakin.. Tuhan dia yang selama ini melepaskan dari cakar singa dan cakar beruang, pasti juga akan melepaskan dia dari tangan Goliath. Cakar singa dan cakar beruang adalah pengalaman masa lalu kita, kehidupan sehari hari yang sudah kita lewati di hari hari kemarin. Bila kita sudah melewati itu semua, dan berdiri tegar sampai hari ini, kenapa harus ragu akan Tuhan..bahwa Dia akan bersama kita menaklukan tahun 2016. Kita tidak tau apa yang akan terjadi di 2016, tapi kita tau..bahwa Tuhan kita jauh lebih besar dari apapun juga. Bila kita mengandalkan Tuhan dalam hidup..apakah Tuhan akan menyia-nyaiakan kepercayaan kita kepada Tuhan ? tidak.. Tuhan akan selalu menyertai kita, bila kita sendiri yang mau menyerahkan diri kita dalam perlindunganNya. Daud mengalahkan Goliath tanpa pedang di tangan.Pedang adalah cerminan buatan karya manusia.Berarti Daud menang atas Goliath bukan dengan mengandalkan kehebatan barang barang buatan manusia.Tapi ..dengan kehebatan Tuhan. Cukup dengan batu yang di lemparkan melalui umban.Batu adalah ciptaan Tuhan, umban adalah buatan Daud.sebagai perantara. Semua buatan manusia hanyalah perantara, janganlah kita mengandalkan buatan manusia..tapi 1 yang pasti.. andalkanlah Tuhan dalam hidup kita, maka Dia akan melakukan pekerjaan pekerjaan besar dalam hidup kita melalui perantara buatan manusia. Jangan ragu akan langkah hidup kita kedepannya, pegang tangan Tuhan agar kita tidak tersesat, agar kita ada dalam lindunganNya, dan bersama Tuhan, kita taklukan goliath 2016, jadikan ini sebagai kemenangan besar kita dalam hidup. Selamat menjalani tahun 2016… Keep fight and let your faith be bigger than your fears. Welcome 2016. Rita Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 30 Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 www.DOJCC.com Tak ada Kasih yang paling indah Peringatan Wajib St. Agnes 1Sam. 18:6-9; 19:1-7; Mzm. 56:2-3,9-10a,10bc-11,12-13; Mrk. 3:7-12 Kamis 21 Januari 2016 Mrk. 3:7 “Banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya” Beberapa bulan lalu tepatnya bulan Juli, saya bersama Tim APSE dari Australia dan Anggota Komunitas Murid-Murid Yesus di Bali mengunjungi salah-satu rumah panti di sana. Dalam kunjungan tersebut, kami melakukan beberapa kegiatan berupa nyayi bersama, main game, dan juga doa untuk anak-anak yatim serta para pekerja di sana. Pada acara doa untuk anak-anak, saya merasa kagum dan juga merasa malu hati dengan salah-satu tindakan yang dilakukan oleh seorang anak kecil yang berusia kurang lebih 10 tahun. Saya merasa kagum, karena anak yang berusia 10 tahun ini bertindak layaknya seperti seorang ibu terhadap bayinya.Ia menggendong salah-satu dari anak yatim yang berusia 3 tahun yang sedang tidur di pangkuannya untuk didoakan oleh Tim Doa. Dalam iman, ia percaya bahwa Tuhan akan berbuat sesuatu untuk dirinya dan anak kecil itu melalui Tim Doa tersebut. Yang membuat saya malu hati terhadap anak seusia (10 tahun) itu adalah karena rasa cinta dan perhatiannya terhadap sang adik kecil itu yang ada bersamanya pada saat itu. Secara langsung atau tidak langsung, ia mengajariku bagaimana artinya mencintai. Dengan cara yang sederhana sebagai anak kecil, dia memenuhi dan melakukan perintah Tuhan Yesus tentang Kasih. Hari ini Gereja sejagat memperingati secara khusus St. Agnes (291-304), perawan dan martir perempuan dalam usia 13 tahun. Dia adalah salah satu dari tujuh wanita, selain Santa Perawan Maria diperingati dengan disebutkan namanya dalam KanonMisa .Dia adalah Santa pelindung kemurnian, para tukang kebun, anak-anak gadis, para pasangan yang telah bertunangan, para korban pemerkosaan dan para perawan. Ia adalah martir yang dibunuh karena iman dan cintanya yang besar kepada Tuhan Yesus. Ia menolak cinta yang dijanjikan oleh dunia dan memilih mati untuk kekasih hatinya Tuhan Yesus. Ia mati disiksa oleh para pria pada masa pemerintahan kaisar Diocletianus pada tanggal 21 Januari 304. Marilah kita pada hari ini mohon doa dari St. Agnes, agar Tuhan menganugerahkan seluruh pengikut Kristus untuk mengahayati serta melayani Tuhan dalam semangat Cinta Kasih Kristus. Amin. Fra. Anis, MGL Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 31 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 You are The Pizza Box Jumat 22 Januari 2016 Vincentius 1Sam. 24:3-21; Mzm. 57:2,3-4,6,11; Mrk. 3:13-19. Mrk 3:14 Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya Beberapa bulan yang lalu, komunitas DOJCC mengadakan retret komunitas. dalam retret tersebut, Rm. Vincent dan Rm. Wenz menampilkan sebuah video : Pizza Box. di video itu menggambarkan bahwa kita ini seperti pizza box dan Tuhanlah Pizza nya. Pizza box (kardus pizza) itu sangatlah murah, tidak sebanding dengan pizza nya. Kardus itu mungkin tidaklah berhargadan juga kardus tidaklah memberikan nilai tambah bagi produknya, yaitu pizza. Melainkan pizza nya lah yang memberikan nilai pada kardus tersebut.Yang harus dilakukan bagi kardus itu hanyalah bersih dan kosong, sehingga pizza bisa ditaruh di dalamnya. Saat itu ketika saya ditanyakan, Apa perasaanmu setelah melihat video tersebut, entah kenapa seperti ada yang meledak di hati saya dan saya hanya bisa merasa : Siapakah aku ini, sampai IA mau memakai aku... Ketika Yesus menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil, dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. Ia juga menetapkan Yudas. Pada saat Ia menetapkan Yudas untuk menjadi salah satu dari yang dua belas, pastilah IA sudah mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Tetapi toh Yesus juga tetap memilih Yudas “agar semuanya digenapi”. Kadang berbagai perasaan yang ada dalam diri saya, menjadikan saya kreatif dalam memberikan alasan untuk tidak menjadi pizza box. Tetapi mungkin melalui bacaan ini, saya diajak kembali merenungkan bahwa apapun saya, bagaimanapun saya, bahkan sejelek apapun saya, ada pizza yang bisa diletakkan dalam saya, dan hal itulah yang akan memberikan nilai bagi saya. Mengingatkan diri untuk tetap kosong dan bersihlah yang harus diperjuangkan. Siska Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 32 Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 www.DOJCC.com Tetaplah Setia 2Sam. 1:1- 4,11-12,19,23-27; Mzm. 80:2-3,5-7; Mrk. 3:20-21. Mrk 3:21: Sabtu 23 Januari 2016 Waktu kaum keluargaNya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi. Sudah menjadi sifat manusia, ketika mengalami kesulitan dan kesedihan, kita selalu mengharapkan pertolongan dan penghiburan dari orang di sekitar kita, terutama orang yang terdekat, kita ingin mereka memahami apa yang kita alami. Tapi pada kenyataannya, apabila kita mengharapkan manusia, maka seringkali kita akan kecewa tetapi apabila kita mengaharapkan Tuhan, maka pertolongan dan perhiburan dapat datang dari mana saja, bahkan juga dari mereka yang tidak pernah terpikirkan oleh kita karena Tuhan dapat meluruskan jalan yang berliku-liku. Dalam Injil di atas diceritakan bagaimana Yesus bersama para murid sangat sibuk serta mengasihi mereka yang membutuhkan pelayanan dan pertolongan, sehingga mengabaikan diri sendiri sampai tidak makan. Tindakan ini sangat berlawanan dengan ajaran dunia yang selalu memetingkan diri sendiri, sehingga tindakan ini dianggap tidak waras.Karena dunia tidak mengerti Hukum Allah maka sulit pula untuk mengerti tindakan kasih yang dilakukan Yesus bersama para muridNya. Sebagai pengikut Yesus tentu kita tidak terlepas dari nilai-nilai yang terdapat dalam Injil, namum dalam praktek hidup sering kita juga mencerminkan sikap dualisme. Secara lahirliah kita mengatakan bahwa Yesus adalah penuntun dalam setiap aspek kehidupan kita, namum secara batiniah kita juga secara tidak sadar berpegang pada nilai-nilai lain yang bersumber pada egoisme pribadi yang bertentangan dengan ajaran Yesus. Bagi para pelayan Tuhan yang sejati dan setia yang seluruh hidupnya mengikuti ajaran Yesus maka ketika mengalami hal yang sama seperti Yesus , dimana setelah dengan sepenuh hati melakukan pelayanan tetap saja dicela, akan tetap bersuka cita, karena semua dilakukannya hanya demi Kemuliaan nama Tuhan saja, jika tidak demikian mungkin perlu dipertanyakan motivasi kita yang sesungguhnya dalam melayani Tuhan. Doa: Bapa di dalam surga kirimkan Roh KudusMu untuk memurnikan aku, sehingga aku hanya hidup sepenuhNya bagiMu saja. Singkirkan segala sesuatu yang menghalangiku untuk datang lebih dekat kepadaMu. Amin Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 33 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 Menggenapi Firman Tuhan Minggu 24 Januari 2016 Luk 4:21“Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya” Neh. 8:3-5a,6-7,9-11; Mzm. 19:8,9,10,15; 1Kor. 12:12-30 (1Kor. 12:12-14,27); Luk. 1:1-4; 4:14-21. Di jaman nabi Yeremia dan nabi Yehezekiel di tahun 597 SM bangsa Israel kalah perang dan diasingkan oleh bangsa Babilonia.Kota suci Yerusalem hancur lebur dan Tuhan membiarkan ini terjadi karena bangsa Israel tidak taat pada hukum dan perjanjian mereka denganNya.70 tahun kemudian mereka kembali tetapi Yerusalem tetaplah lemah karena tembok-temboknya yang sudah hancur. Hiduplah nabi Nehemiah yang bekerja sebagai penanggung jawab cawan Raja Artaxerxes di kerajaan Persia.Di tahun 445 SM nabi Nehemiah berhasil meyakinkan Raja Artaxerxes untuk membangun kembali tembok-tembok Yerusalem.Dibacaan pertama kita mendengar Nehemiah membacakan hukum Taurat mereka, dan semua yang mendengarkan menangis terharu dan bertekad untuk taat pada hukum Tuhan, pada tradisi Sinai yang turun melalui nabi Musa kira-kira 800 tahun sebelumnya - tradisi dimana Tuhan melakukan segala mukjizat untuk menyelamatkan bangsa Israel dari kekejian bangsa Mesir. Bayangkan kalau kita hidup dijaman itu, kembali ketanah nenek moyang yang belum pernah kita injak! Apa yang kita rasakan, apa yang kita pikirkan? Tradisi itu sangatlah penting.Tradisi itu menyimpan cerita-cerita dan nilai-nilai yang sangat berharga, yang membentuk sebuah keluarga, komunitas, bangsa, bahkan seluruh sejarah umat manusia.Tanpa tradisi, manusia kehilangan identitas diri, siapa dirinya, dari mana dia berasal, harkat hidupnya, siapa yang telah berjasa sampai dia bisa menikmati hidup hari ini. Santo Lukas menjelaskan hal ini dipembukaan Injilnya.Ia memutuskan untuk menuliskan segala peristiwa yang terjadi di kehidupan Tuhan Yesus yang adalah kebenaran dan keselamatan untuk semua umat manusia. 2000 tahun lamanya Injil kita termasuk semua tulisan di Kitab Suci dan segala hikmat yang tertulis oleh pujangga Gereja sudah menjadi tradisi Kristiani yang tetap hidup sampai di abad ini. Tuhan Yesuspun saat memulai misinya membaca kitab nabi Yesaya sehingga kita semua tahu bahwa Dia tidaklah hanya Tuhan, tetapi juga manusia yang memiliki tradisi, yaitu tradisi Yahudinya – dan Dia tidak menolaknya, melainkan menggenapinya. Bagaimana dengan kita?Di bacaan kedua Santo Paulus mengatakan bahwa melalui pembabtisan kita adalah anggota bagian dari tubuh Kristus (1 Kor 12:12-14).Karena itu kitapun terpanggil untuk menghidupi tradisi yang Kristus berikan pada Gereja.Kita terpanggil untuk menggenapi Firman Tuhan, seperti Yesus mengenapiNya. Mari berefleksi.Adakah pengalaman dimana Sabda Tuhan tergenapi dihidup anda, melalui perbuatan anda?Seberapa dalam tekad kita untuk mau taat dan hormat pada tradisi Kristiani kita? Diakon David Lemewu mgl Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 34 Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 www.DOJCC.com Menjadi Pewarta Injil Pesta Bertobatnya St Paulus, Penutup Pekan Doa Sedunia Kis. 22:3-16 atau Kis. 9:1-22; Mzm. 117:1,2; Mrk. 16:15-18. Senin 25 Januari 2016 Mrk 16;15 “Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” Renungan hari ini diambil dari Injil Markus 16:15-18, dengan tema: ”Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil”. Tema ini diangkat dari kisah Yesus yang memerintahkan para murid-Nya untuk pergi dan memberitakan Injil ketika Ia menampakkan Diri-Nya kepada ke-11 murid-Nya. Dalam pesan-Nya kepada para murid-Nya, Yesus mengatakan: ” Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah kepada segala makluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya. Mereka akan mengusir setan-setan demi Nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh”. Hari ini Gereja merayakan pertobatan Rasul Paulus.Pesta pertobatan ini berawal dari sebuah perjumpaan yang dialami oleh Saulus dengan Yesus di jalan menuju Damsyik. Saulus sebelum pertemuannya dengan Yesus adalah seorang yang sering menganiaya para pengikut Yesus. Setelah perjumpaan dengan Yesus, Saulus pun bertobat secara totalitas. Perubahan yang terjadi bukan hanya nampak dari perubahan nama Saulus menjadi Paulus, tetapi sunguh-sungguh mengubah pribadi Paulus. Inilah yang sebenarnya disebut pengalaman iman atau pengalaman rohani yakni dijamah oleh kasih Allah yang akhirnya menyadarkan Saulus akan kesalahannya dan membuat dia berbalik arah jalan. Pesan iman dari Injil Markus hari ini antara lain bahwa perintah Yesus untuk pergi dan memberitakan Injil ke segala makluk tidak hanya tugas para murid Yesus semata, tetapi juga menjadi tugas kita sebagai para pengikut-Nya. Perintah Yesus itu terus diingatkan setelah mengikuti Ekaristi dalam ritus penutup “ Pergilah, kamu diutus”. Dan semuanya menjawab ‘amin’ secara sadar atau tidak sadar.Jadi kita semua diperintahkan oleh Yesus untuk memberitakan Injil Allah ke segala makhluk. Bagaimana Anda! Sudahkah Anda memberitakan Injil Allah? Yudi Cutam Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 35 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 Selasa 26 Januari 2016 Menjadi Saudara karena Kasih Mrk 3 : 35 “Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” Peringatan Wajib St. Timotius dan Titus 2Sam. 6:12b-15,17-19; Mzm. 24:7,8,9,10; Mrk. 3:31-35 Dalam ayat ini, bagi Tuhan Yesus, orang yang melakukan kehendak BapaNya adalah saudara-Nya / Ibu-Nya. Melakukan Kehendak Bapa...apa yang Bapa kehendaki untuk kita lakukan? Menurut saya adalah kita mengasihiNya dan saling mengasihi antar sesama.Intinya hidup dengan kasih.Sesuatu yang nampak sederhana tetapi tidak mudah dilakukan.Tidak mudah mengasihi orang lain ketika kita tidak mengenalnya dengan baik, ketika hati kita sedang marah/ sedih/kecewa, ketika sesorang itu tidak cocok dengan kita, ketika seseorang itu menjengkelkan, dsb. Saya baru saja mengalami kehilangan seseorang yang sangat saya sayangi.Kesedihan, kekecewaan, amarah, ketidak percayaan, penyesalan, semua bercampur menjadi satu secara tiba-tiba.Disaat seperti itu saya menjadi sulit membuka diri dengan orang lain, saya tidak peduli dengan orang lain, dan saya malas untuk melakukan apapun. Walaupun ada keluarga saya yang selalu saling mendengarkan, saling menguatkan dalam duka, tetapi sesungguhnya kami berduka bersama sehingga sulit bagi kami untuk tidak larut dalam kesedihan kami lagi setiap kali kami berbicara dari hati ke hati. Tetapi saya melihat Tuhan tidak tinggal diam, Ia mengirimkan teman-teman yang peduli untuk membantu kami menanggung semua itu. Teman yang mendengarkan dengan baik, berdiam disaat yang tepat, dengan caranya mengalihkan pikiran saya dari kesedihan saya, dan membuat saya tertawa ketika saya merasa tidak mampu untuk tertawa.Saya merasakan kasih mereka.Walau pada awalnya saya enggan untuk bertemu mereka disaat duka, tapi pada akhirnya saya merasakan hati saya menjadi hangat oleh kasih mereka. Hal itu membuat saya memahami akan perkataan Tuhan Yesus dalam ayat ini. Menganggap orang lain yang melakukan kehendak BapaNya merupakan saudaraNya/ibu-Nya. Sesungguhnya tidak seorang pun mampu menolak kasih yang tulus.Seperti keluarga sangat berarti bagi saya, begitu juga teman-teman saya juga berarti bagi saya. Marilah kita sama-sama berusaha melakukan kehendak Bapa disurga (Hidup dengan Kasih) sehingga kita menjadi saudara bagi Tuhan Yesus dan bagaikan saudara bagi sesama kita. Jesus Bless Us Lia ( Special thanks to D and S ). Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 36 Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 www.DOJCC.com Rantai Kasih dalam Firman Tuhan St. Angela Merici 2 Sam 7:4-17 ; Mzm 89 : 4-5, 27 - 28 , 29 - 30 ; Mrk 4 : 1 - 20 Markus 4 : 20 Rabu 27 Januari 2016 Dan akhirnya yang ditabur di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat dan ada yang seratus kali lipat. Hari ini, pada saat sy menulis renungan ini, tepat pada saat hari ibu.Dan hari ini begitu banyak status- status dalam aplikasi yang ada dalam perangkat hp, tentang ibu.Tentang bagaimana seorang ibu begitu amat mengasihi anak-anaknya.Ibu kita selalu menabur kasih dalam hidup kita.Sekalipun sering kita membalasnya dengan keburukan. Kasih ibu sama dengan mengamalkan firman Allah tentang kasih. Jika ‘ beruntung’ anaknya akan membalas kasihnya dengan berlipat ganda. Jika ‘tidak beruntung’ ada anak yang malah menolak ibunya.Yang sering terjadi pada kehidupan manusia, para ibu yang ditolak anak-anaknya, tetap berada dalam lindungan Tuhan. Taburan firman Tuhan yang ditaburkan juga sama seperti yang dilakukan oleh St Angela yang kita peringati pada hari ini. Di masa kecilnya, St. Angela merekam perbuatan kasih ibunya kepada sesama di sekitarnya dan itu dilakukan oleh St. Angela setelah kedua orang tuanya meninggal.Firman Tuhan yang diajarkan oleh ibu St Angela, tumbuh subur di dalam jiwa St. Angela.Bahkan menjadi berlipat ganda. St. Angela ingin tidak memiliki apa-apa dan menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Anak-anak miskin diajarinya tentang pendidikan dan perbuatan baik. St. Angela membantu memberikan apa yang masyarakat sekitarnya butuhkan. Yang sedih dihibur , yang bertengkar di damaikan, menjadi penengah dalam perselisihan. Dan di suatu ketika, St. Angela mendapatkan vision untuk mendirikan perkumpulan yang menjadi harta Tuhan sendiri. Dan saat St. Angela merasa tidak layak, Tuhan mengatakan bahwa Dia akan mendampinginya selalu. Dengan demikian, firman Tuhan yang ditaburkan telah berbuah semakin banyak dan berlipat ganda.Firman Tuhan tumbuh di tanah yang baik yaitu jiwa St. Angela dan berlipat ganda karena banyak orang yang kemudian mengikutinya untuk menjadi pelayan Tuhan yang menaburkan firman Tuhan. Marilah kita, masing-masing,terlebih dulu melalui orang terdekat kita, menjadikan diri kita tempat bersemainya benih-benih hidup firman Tuhan yang menyebar dan menghidupi sesama. Amin Alin Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 37 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 Kamis 28 Januari 2016 Tuhan Berkarya Dalam Segala Hal Mrk.4:28, “Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar.” Peringatan Wajib St. Tomas Aquino 2Sam. 11:1-4a,5-10a,13-17; Mzm. 51:3-4,5-6a,6bc-7,10-11; Mrk. 4:26-34 Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi besok, bahkan mengetahui dengan pasti mau bagaimana dunia ini kelak. Karena kemampuan pikiran dan pengetahuan kita hanya sebatas mata memandang, tidak bisa menembus ruang dan waktu. Dalam perumpamaan Yesus kali ini ditunjukkan keajaiban biji sesawi, dari biji paling kecil dapat menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya. Lepas dari daya manusia, Tuhan bekerja, mengerjakan karya-Nya yang ajaib. Kita dapat menabur benih, menyirami, menyiangi, tetapi hanya Tuhan yang memberikan pertumbuhan, mendatangkan embun, hujan, matahari pada waktunya, udara yang selalu sedia, dan di dalam benih sendiri Sang Pencipta langsung bekerja dengan hidup, menjadi ciptaan baru. Demikian juga halnya dengan kita, yang kecil, tak terhitung, tidak diketahui orang, namun dengan daya kekuatan Tuhan dapat tumbuh menjadi besar dan perkasa. Siapa sangka bahwa Komunitas Perjanjian Murid-Murid Yesus adalah jemaat kecil yang awalnya tumbuh dari beberapa gelintir orang, kini menjadi besar, itu karena campur tangan dan kekuatan Tuhan yang luar biasa.Ini contoh kesaksian bahwa memang Komunitas ini diikutsertakan dalam karya Tuhan, membangun dunia dan melayani Gereja, penginjilan, pembagian sabda dan sarana-sarana kehidupan ilahi untuk perkembangan Gereja.Diikutsertakan dalam pembangunan Kerajaan Allah, namun tetap memuji kuasa Tuhan yang bekerja dalam segala hal.Karya Allah itu mempunyai dinamika tersendiri, tidak tergantung dari usaha manusia.Kita mengalami dan ikut serta di dalamnya, tetapi yang lebih kuasa menggerakkan kekuatan dari dalam, ialah Allah sendiri. Yesus meminta kita untuk selalu rendah hati meskipun sudah tumbuh menjadi besar. Kita akan tetap menjadi hamba tak berguna sekalipun sudah melakukan semua yang menjadi kewajiban kita. Tuhan memberkati. Herman Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 38 Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 www.DOJCC.com Hidup dalam Terang Allah Jumat 29 Januari 2016 Markus: 4: 21“orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan dibawah gantang atau dibawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian”. Ibr. 10:19-25; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6; Mrk. 4:21-25. Sebagai pengikut Kristus diberi tugas dan tanggung jawab untuk hidup dalam terang, terang yang dapat menyinari kegelapan yang dapat membuat kita seringkali jatuh dan bahkan lupa akan terang itu sendiri. Seperti dalam bacaan Injil yang kita renungkan pada hari ini merupakan undangan sekaligus tawaran buat kita semua untuk hidup dalan terang. Saya teringat akan pengalaman hidup saya, setelah keluar dari biara Serikat Sabda Allah (SVD). Saya perlahan-lahan meninggalkan hidup doa dan mengikuti misa, bahkan untuk pergi ke gereja saya tidak pernah khususnya hari Minggu. Saya bekerja di sebuah poliklinik khusus untuk ibu melahirkan sebagai security guard (satpam) saya bekerja mulai dari jam 07pm -05am. Saya tidak punya waktu untuk Tuhan. Saya selalu bersenang –senang dan menghambur-hamburkan uang dengan membeli minuman dan barang-barang yang tidak berguna. Setelah bekerja selama empat bulan, ada kekosongan yang saya rasakan, dan saat itu saya seringkali cepat marah dan menutup diri karena takut akan semua pebuatan yang saya lakukan. Sampai pada suatu hari saya berjalan didepan sebuah gereja protestan dimana saya mendengar orang memuji-muji Tuhan dengan bahasa yang tidak saya mengerti. Setelah tiba dirumah saya merasakan ada sebuah terang yang masuk dalam pikiran dan hati saya sehingga pada sore harinya saya pergi ke gereja itu dan mengikuti puji-pujian. Setelah mengikuti kegiatan itu saya merasa ada sesuatu yang merubah hati dan pikiran saya. Keinginan saya untuk pergi ke gereja mulai tumbuh dan saya merasa bahwa Allah sudah memberi saya hidup baru dalam terang dan menanggapi panggilan Allah dan bergabung dalam Konggregasi Misionaris Cinta Kasih Allah (MGL) sampai saat ini saya merasakan kasih Allah yang hadir dalam setiap pelayanan yang dipercayakan Allah kepada saya, yaitu menjadi terang dan pelita bagi semua orang yang percaya kepadaNya. Bruder Martin, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 39 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 He is your invisible Guardian Sabtu 30 Januari 2016 Mat 4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” 2Sam. 12:1-7a,11-17; Mzm. 51:12-13,14-15,16-17; Mrk. 4:35-41. Sebuah pengalaman yang baru bagi saya dalam mempersiapkan hari pernikahan bersama pasangan.Pernikahan kami telah berlangsung pada bulan September 2015 lalu. Berhubung, lokasi acara, baik pemberkatan dan resepsi berada di NTT, saya sempat waswas juga dalam mempersiapkannya. Apalagi, saya juga harus bolak-balik Bali-NTT untuk berkoordinasi dengan pasangan saya mengenai acara kami nanti.10 bulan sebelum hari H, kami sudah mempersiapkan semuanya, baik hal teknis maupun non teknis. Satu hal yang sempat membuat kami takut dan gelisah terus menerus adalah, dalam hal pengurusan administrasi untuk pemberkatan, di salah satu Gereja di sana. Semua berkas dan dokumen sudah kami lengkapi sekitar 3 bulan sebelum acara, tetapi ketika saya mencoba menghubungi kantor sekretariat, ternyata tidak ada pesawat telepon di sekretariat tersebut. Nomor handphone pegawai di sana juga sulit sekali dihubungi. Kepanikan benar-benar dirasakan, terutama oleh pasangan saya. Sudah, stress tingkat dewa mungkin dia. Dalam hati kecil saya, ada semacam suara yang berkata, “jangan takut, semuanya akan berjalan dengan baik!”. Hal itu membuat saya sedikit lega, dan meyakini bahwa setiap usaha yang telah kami lakukan sudah maksimal, and now let God do the rest. Tuhan akan mengerjakan bagiannya. Dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan juga bertanya kepada murid-muridNya, mengapa mereka takut dan tidak percaya. Murid-muridNya merasa takut akan binasa, jika diterjang taufan yang dahsyat. Kita pun kadang begitu mudah takut dan cemas luar binasa, ketika “angin sepoi-sepoi” meniup langkah kaki kita, sehingga keseimbangan kita agak sedikit terganggu. Wajar sich, sebagai manusia biasa kita takut dan cemas akan halhal yang tidak kita inginkan terjadi. But, kekhawatiran itu jangan sampai membuat kita mempertanyakan akan keberadaan dan cinta Tuhan kepada kita anak-anakNya. Tuhan saya sudah melakukan A,B,C dst tetapi kenapa saya masih mendapat hal-hal yang tidak mengenakan terjadi dalam hidup saya. “Kepercayaan saya akan Engkau sebagai Tuhan sepertinya mulai luntur dan berkurang,”begitu terkadang ungkapan hati kita.Mari kita hilangkan keraguan dan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Percaya bahwa Tuhan selalu ada di dalam setiap langkah hidup kita, mulai dari saat kita bangun pagi, bekerja, hingga malam hari saat kita akan beristirahat. He is your invisible Guardian, that make you feel comfortable all the time. KRIS Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 40 Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 www.DOJCC.com Mengerti akan kasih Yer. 1:4-5, 17-19; Mzm. 71:1-2, 3-4, 5-6, 15-17; 1 Kor. 12:31 – 13:13; Luk. 4:21-30 Minggu 31 Januari 2016 1 Kor 13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. Kata orang, kalau muka anak cewek sama seperti mamanya, akan sering terjadi beda pendapat antara mereka. Setelah selesai kuliah, saya kembali ke Kupang dan kembali tinggal bersama orangtua.Pada awalnya semua berjalan lancar, karena baru tahap melepas rindu ya. Setelah beberapa minggu kemudian, saya dan mama sering beda pendapat. Mama maunya begini, saya maunya begitu. Contohnya, dengan karyawan di toko. Menurut saya, kalau mereka tidak masuk kerja, gajinya harus di potong. Sedangkan mama hanya memberi hukuman dengan carapenerimaan gaji mereka dimundurkan beberapa hari, sesuai dengan hari karyawan tidak masuk kerja. Perdebatan kecil juga sering terjadi. Masih banyak hal lain, yang menjadi pertengkaran dan kadang menyakitkan. Sampai pada akhirnya, saya berpikir apa yang membuat saya dan mama sering bertengkar? Kemudian saya ingat kata orang, “terlalu mengasihi sampai tidak sadar hal itu menyakiti orang tersebut”. Bacaan pertama hari ini mengisahkan bagaimana Tuhan menyatakan kasihNya “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau lahir, Aku telah menguduskan engkau. Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa”.Kemudian pada bacaan kedua, tentang kasih.“Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna”. Dan pada bacaan injil mengisahkan Yesus ditolak diNazaret, tanah kelahiranNya . Pada awal Yesus sampai ke rumah ibadat, mereka menerima Yesus, mendengarkan Yesus membaca kitab dan kemudian mendengar pengajaran dari-Nya. Tetapi, ketika pengajaran itu tidak sesuai dengan keinginan orang-orang Nazaret, mereka mulai mencari-mencari kelemahan Yesus, dan bahkan mengusir Yesus untuk keluar dari kota Nazaret. Yesus tidak mengeluarkan sepatah katapun, hanya berdiri dan berjalan melewati tengah-tengah mereka. Mengasihi dengan tulus hingga akhir, bukanlah perkara yang mudah. Apalagi ditambah dengan beda pendapat dan beda kepentingan. Cara seorang ibu mengasihi anaknya, misalkan dengan memberi aturan untuk anak ketika beraktifitas diluar rumah, contohnya : membatasi waktu untuk pulang ke rumah. Jika kita di posisi seorang anak, tentunya kita merasa, ibu terlalu cerewet, terlalu kolot.Tapi itu adalah wujud dari kasih seorang ibu.Jika anak kembali melebihiwaktu yang telah diberikan, ibu akan marah dan melarang anak keluar lagi dimalam hari. Ketika dewasa, anak akan sadar, semua cerewet ibu, semua kata-kata ketika ibu marah, menjadikan bekal untuk dia menjalankan kehidupan. Mari kita bersama belajar mengerti akan kasih dibalik hal-hal yang mungkin tidak kita sukai atau bahkan menyakiti kita. HILDA Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 41 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 74 / 2015 Celebration Meal November dan Desember 2015 Celebration Meal adalah Syukuran Makan bersama diadakan bergantian di rumah anggota setiap sabtu terakhir dalam bulan. Sebagai salah satu bentuk persiapan untuk menyambut hari Tuhan dalam Perayaan Ekaristi pada hari Minggu di Gereja. Celebration Meal berikutnya : Sabtu 30 Januari 2015 (Terbuka untuk Umum) Ikutan ? Yuk Hubungi : 0878 6180 5088 GRATIS !!