Daily Fresh Juice

advertisement
Jadwal Rutin DOJCC Bali
Gathering pertemuan Doa
setiap minggu I,II, dan III
di Basement Gereja FX pk. 11.30 Wita
diawali makan siang bersama
Terbuka Untuk UMUM
Sharing Group dan
Formation Formation sebulan sekali
Celebration Meal
(Makan malam bersama) Terbuka Untuk UMUM
Setiap Sabtu terakhir dalam bulan
pk. 18.30 bergantian di rumah anggota
Tugas Koor Misa English
Setiap Minggu ke - 3 pk. 18.00
di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta
Tugas Tatib di Gereja FX Sebulan sekali
DOA Kontemplasi (Taize, Adorasi, dll)
Terbuka Untuk UMUM
Setiap Rabu ke -3 Ruang Pastoran Gereja FX pk. 18.30
Info mengenai DOJCC
Hubungi : 0878 6180 5088 www.DOJCC.com
[email protected]
PROGRES PEMBANGUNAN
Rumah Pelangi Kasih Bali
Terimakasih untuk sumbangan
para donatur.
Persembahan kasih
untuk pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga - Bali
dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Gathering DOJCC selama
bulan Desember 2015
(terbuka untuk umum)
Rekoleksi Komunitas
persiapan Natal bersama Rm Vincent Widi, MGL
13 Des 2015
Gathering
DOJCC
selama bulan Desember 2015
(terbuka untuk umum)
Pelayanan Tatib dan Koor
25 Desember 2015
DOJ Christmas Celebration
27 Desember 2015
DOJ Christmas Celebration
27 Desember 2015
Fresh JUICE ! refresh your soul
Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan
harian berdasarkan penanggalan
liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com).
Terbit sebulan sekali di awal bulan.
Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223)
Kritik dan saran : [email protected]
Fresh JUICE ! Team
Moderator:
Rm. Hady Setiawan,Pr
Penasehat : Yovie Setiawan
Pemimpin Redaksi : Nathasa
Editor : Nathasa, Yovie
Layout Design : Yovie
Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi,
Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL,
Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL,
Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta,
Maia, Diakon David MGL, Alin,
Yudi, Betty, Fr. Anis, MGL, Betty,
Pras, Iwan Setiawan,
Yustina, Rita, Lia, Siska, Daniel,
Lita, Herman, Br. Martin MGL.
Bro Adrian, MGL, Desy, Flo, Lita
Syalom saudara-saudara seiman
dalam Yesus Tuhan
Puji Tuhan, kita bertemu kembali di tahun
yang baru ini, tahun 2016.
Tahun yang baru, semangat yang baru,
harapan baru, iman yang semakin kuat
berjalan bersama Dia.
Distribusi : Anggota DOJ Bali
Mari di tahun yang baru kita mulai
merancang harapan dan rencanarencana yang baru. Pastinya kita akan
serahkan semuanya dalam tangan kasih
Tuhan Yesus. Setiap rencana dan harapan
kita di tahun 2016 ini tentunya akan ada
yang lancar tapi pastinya akan ada yang
penuh tantangan juga. tapi marilah kita
mau belajar beriman, percaya dan pasrah
bahwa Tuhan akan memberikan yang
terbaik bagi kita. danbila ada tantangan
yang besar mari kita percaya dibalik
tantangan yang besar ada berkat Tuhan
yang besar pula bila kita setia padaNya.
Pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga. Sumbangan dapat
disalurkan ke :
Semoga Tuhan memberkati kita semua di
tahun 2016 ini
BCA
No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Harap sms / telpon
0878 6180 5088 untuk
konfirmasi.
Fresh JUICE !
managed by : www.DOJCC.com
God Bless You
Salam Fresh Juice
Nathasa
PemRed Fresh Juice
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Engkau adalah Duta Damai
HARI RAYA SANTA MARIA BUNDA ALLAH,
Hari Perdamaian Sedunia
Bil. 6:22-27; Mzm. 67:2-3,5,6,8;
Gal. 4:4-7; Luk. 2:16-21.
Jumat 1 Januari 2016
Galatia 4:7 “Jadi kamu bukan
lagi hamba, melainkan anak; jikalau
kamu anak, maka kamu juga adalah
ahli-ahli waris, oleh Allah”
Kita baru saja merayakan Natal memperingati kelahiran Sang Raja Damai.Dan pada hari
ini, hari pertama dari tahun yang baru, gereja merayakan Hari Raya Santa Maria Bunda
Allah yang sekaligus juga Hari Perdamaian Dunia.
Setiap dari kita menyukai suasana yang damai.Manakala damai tidak ada di rumah,
ataupun di daerah konflik dan perang, setiap orang merindukannya. Sebagai ahli waris
kerajaan Allah, Sang Raja Damai, kita adalah juga putra putri perdamaian, kita adalah
duta perdamaian. Kita dipanggil bukan hanya untuk mencintai perdamaian tapi juga
untuk membawa dan mengupayakan perdamaian; di dalam keluarga, komunitas, dan
lingkup yang lebih luas.
Saat kita baik-baik saja, lebih mudah bagi kita merasa damai dan membagikannya.
Namun saat kita jatuh dan berbeban berat, hal ini tidak mudah.Memang di saat yang sulit
dalam hidup, untuk dapat tetap berdamai kita terlebih lagi membutuhkan anugerah iman.
Meskipun hati kita susah dan berbeban, jiwa kita tetap tenang. Anugerah yang adalah
karya Roh Kudus, lahir dari rasa percaya akan penyertaan Tuhan, yang dapat kita bangun
di dalam doa. Anugerah iman ini lah yang membuat Bunda Maria dapat berkata; “Aku
ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut kehendakMu” saat ia menerima Yesus yang
telah wafat di pangkuannya. Di titik terbawah dalam hidupnya, damai tetap bercahaya di
dalam hatinya.
Perdamaian juga adalah sesuatu yang diupayakan lewat pengampunan.Jaman sekarang
ada banyak bentrokan yang mengatasnamakan keadilan. Namun Yesus yang juga datang
untuk menegakan keadilan menunjukan kepada kita bahwa di atas keadilan, ada yang
lebih tinggi : yakni belas kasih dan pengampunan. Oleh belas kasih dan pengampunan
itulah, Ia tidak menuntut keadilan, tidak menghakimi, malah berkata kepada penyamun
yang bertobat “Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku dalam Firdaus”
Bunda Maria, Ibu kami, doakanlah kami untuk dapat memiliki iman sepertimu dan mampu
mendamaikan hati kami dan hati sesama agar perdamaian dunia dapat terjaga demi
kemuliaan namaMu.
Yustina
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
11
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
Siapakah Yesus Bagiku?
Sabtu 2 Januari 2016
Peringatan Wajib St. Basilius
Agung & Gregorius dari
Nazianze .
1Yoh. 2:22-28; Mzm. 98:1,23ab, 3cd-4; Yoh. 1:19-28
Yoh 1:27c
, “… Membuka
tali kasut-Nya pun aku tidak layak.”
Salah satu tradisi Gereja Katolik adalah membaca kisah orang Kudus, para Santo dan
Santa, dimana dari kisah hidup mereka bisa menjadi semangat bagi kita untuk tetap
beriman. Pada Bacaan I, Rasul Yohanes mengingatkan kita agar tidak terpengaruh oleh
ajaran sesat, dan berpegang teguh pada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat,
bukan hanya untuk kita yang percaya kepada-Nya, tetapi Juruselamat untuk seluruh
dunia. Dan dalam Injil, Yohanes Pembaptis memberi kesaksian dengan berkata, ‘… Dia
yang datang kemudian daripadaku.Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.”
Setelah Yohanes Pembaptis, banyak orang-orang Kudus yang mempertahan Gereja dan
ajaran Kristus, dan patut diteladani. Seperti kisah orang Kudus hari ini, Santo Blasius dan
temannya, Gregorius dari Nazianze. Ini kisah hidupnya:
Basilius lahir tahun 329 di Kaisarea, ibukota Propinsi Kapadokia di Asia kecil.Ia berasal dari
keluarga Kristen yang saleh. Pendidikan yang diterimanya dalam keluarga oleh Ayah,Ibu
dan neneknya membuat iman Basilius tumbuh kokoh dan semakin murni. Ia menjalin
persahabatan dengan Gregorius dari Nazianze, teman sekelasnya saat pendidikan di
Athena. Ia kemudian menjadi pengajar Retorika di Kaesarea, kemudian karena pengaruh
kakak dan adiknya, ia berhenti mengajar karena tertarik pada hidup membiara. Ia pergi
ke Mesir, Palestina,Syria dan Mesopotamia untuk belajar hidup membiara. Kehidupan
membiara yang dibangunnya merupakan bentuk kehidupan membiara pertama di Asia
kecil. Karena itu ia digelari Bapa perintis hidup membiara di Gereja Timur.
Pada tahun 370, Basilius diangkat menjadi Uskup di Kaesarea, ia dikenal sebagai Uskup
yang tegas dan bersemangat. Ia menjadi panutan bagi umatnya dan Uskup yang lain
karena kepandaian,kesucian dan kerendahan hatinya.
Basilius juga sangat memperhatikan kepentingan umatnya, terutama yang miskin dan
melarat.Ia membangun rumah sakit untuk orang-orang miskin.
Basilius banyak menerbitkan tulisan teologis, juga buku-buku liturgi. Walaupun sakit,ia
tidak berhenti untuk tetap melayani umatnya, hingga ia meninggal tahun 379. Ia digelari
‘Kudus’ dan dihormati sebagai Pujangga Gereja.
(sumber: Iman Katolik/narita)
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
12
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
www.DOJCC.com
Yesus Juru Selamatku
Hari Raya Penampakan Tuhan
Hari Anak Misioner Sedunia
Yes. 60:1-6;
Mzm. 72:1-2,7-8,10-11,12-13;
Ef. 3:2-3a,5-6; Mat. 2:1-12. Minggu 3 Januari 2016
Mat. 2:2,11 “Kami telah melihat bintang-Nya
di ufuk timur, dan kami datang untuk menyembah
Dia... maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan
melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud
menyembah Dia...“
Lionel Andres Messi adalah seorang pesepakbola profesional asal Argentina yang bermain
untuk Klub Sepakbola Spanyol Barcelona. Bersama Barcelona, Messi sudah memenangkan
7 Piala La Liga, 4 Piala Champion League dan 3 Piala Copa del Rey. Bersama dengan itu ia
juga dikenal sebagai satu-satunya pesepakbola yang secara berturut-turut memenangkan
Fifa Ballon d’Or sebagai pemain terbaik dunia dan 3 kali memperoleh gelar European
Golden Shoes sebagai pemain yang paling banyak mencetak goal.
Ini prestasi yang luar biasa dari seorang pemain sepakbola yang hanya memiliki tinggi 170
meter, itu pun setelah Barcelona bersedia menanggung seluruh therapy pengobatan untuk
growth hormone deficiency yang dideritanya sejak usia dini. Entah siapa yang meyakinkan
pihak klub untuk bersedia mengadopsi si Messi kecil untuk ditumbuhkan itu, yang jelas tidak
sedikit biaya yang dikorbankan Barcelona dengan harapan Messi akan membayarnya
kemudian dengan berbagai piala dan trophy yang memang dibuktikan semenjak ia
menjalani debutnya bersama tim utama pada tahun 2004 hingga sekarang.
Hari ini kita merayakan Hari Raya Penampakan Tuhan dan Hari Anak Misioner Sedunia. Hari
ini kita mendengar kisah Tiga Majus, tiga raja, tiga orang cendikiawan dari Timur yang
telah melihat bintang-Nya, dan telah percaya bahwa bayi ini adalah raja orang Yahudi
(Mat. 2:2) bahkan membuka mata semua orang termasuk Maria untuk percaya terhadap
bayi yang satu ini. Bagi mereka bertiga, tanda bintang saja sudah cukup. Mereka tidak
perlu melihat bayi ini tumbuh menjadi dewasa dan kemudian mendengar ajaran-ajaranNya atau menyaksikan mukjizat-mukjizat-Nya. Bagi mereka, menemukan-Nya saja sudah
merupakan kebahagiaan tersendiri. Mereka percaya sungguh bahwa bayi inilah yang
dimaksud oleh bintang di ufuk timur itu.
Kita yang hidup 2000 tahun lebih sesudah Kristus ini telah mendengar banyak sekali
kesaksian tentang Yesus Sang Emmanuel itu, bahkan beberapa kita mempelajari dengan
seksama tentang tulisan-tulisan kuno akan si Messias ini. Lalu masihkah kita dengan jumawa
berkata saya masih belum yakin bahwa Yesus adalah juru selamatku?
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
13
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
Semangat untuk Melayani
Senin 4 Januari 2016
Mat 4:16
: “Bangsa yang diam dalam
kegelapan, telah melihat Terang yang besar
dan bagi mereka yang diam di negeri maut,
telah terbit terang”
1 Yoh 3:22-4:6;
Mzm 2:7-8, 10-11;
Mat 4:12-17,23-25
Pada bacaan Injil hari ini disebutkan bahwa Yesus menyingkir ke Galilea setelah mendengar
bahwa Yohanes ditangkap. Bukan karena Yesus takut akan ditangkap seperti Yohanes dan
ingin menyelamatkan diri. Hal ini sebagai penggenapan atas nubuat nabi Yesaya dan
menunjukkan bahwa era pelayanan Yesus telah dimulai setelah dibuka oleh Yohanes.
Yesus pergi ke Galilea daerah yang jauh letaknya dari Nazareth, dimana di Galilea
merupakan tempat yang dianggap hina karena masyarakatnya dianggap kasar dan tidak
tahu adat.Tetapi orang-orang di Galilea sangat gembira menerima kabar Yesus sebagai
Terang untuk negerinya.
Kita di awal tahun inipun diingatkan untuk ikut melayani dalam hidup kita setelah
dipersiapkan dalam masa Adven dan akhirnya Yesus sendiri telah datang melawat kita
seperti orang-orang yang telah didatangi oleh Yesus di Galilea. Lalu apa yang akan
kita lakukan dalam pesan Injil di tahun 2016 ini yang telah dicanangkan sebagai tahun
Kerahiman Allah. Kerahiman adalah hakekat milik Allah yang tertinggi.Rahim yang dalam
tubuh seorang wanita adalah tempat berkembangnya sebuah kehidupan.Begitu jugalah
hakekatnya Kerahiman Allah, dalam kerahiman Allah kita mengembangkan kehidupan
kita. Kita selalu diberi kesempatan terus menerus untuk memperbaiki dan membangun
hidup kita dan sesama. Dimana kita diminta untuk meneladani kerahiman Allah, setelah kita
merasakan berbagai kebaikan dan penyelenggaraan Allah dalam kehidupan kita.
Kita senantiasa dikuatkan dalam Ekaristi. Pada saat Imam mengangkat Hosti. Pada saat itulah
Tubuh Kristus dikurbankan dan kita semua yang hadir dalam Ekaristi turut mengAminkan dan
memberikan peranan dalam kurban hidup kita. Kita diingatkan untuk mewujudkan Kerajaan
Allah bukan hanya Kristus saja yang perlu berkorban, kita yang diselamatkan juga ikut
mengorbankan hidup kita supaya segala yang tidak berkenan di hadapan Allah kita bawa
dalam kurban Yesus dan kita mampu menyalibkan semua kesalahan dan keegoisan kita.
Semoga kita makin menyadari bahwa Yesus datang ke dalam kehidupan kita, orang yang
sebetulnya tidak diperhitungkan dan tidak layak. Karena kerahiman dan kemurahanNya
kita dilayakkan untuk menerimaNya dan akhirnya kita dimampukan untuk mewujudkan
KerajaanNya di dunia dengan selalu berfikir positif, melakukan yang terbaik dan memberi
kesempatan kepada orang-orang di dalam kehidupan kita untuk merasakan cinta Tuhan
Yesus melalui semua perbuatan kita.
Litawati
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
14
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
www.DOJCC.com
Cobalah Periksa
1Yoh. 4:7-10;
Mzm. 72:2,3-4ab,7-8;
Mrk. 6:34-44
Selasa 5 Januari 2016
Mrk 6:38
”Berapa banyak roti
yang ada padamu? Cobalah Periksa!”
Terkenang acara Fresh Juice Live yang lalu. Kami panitia sempat kuatir kalau makanan
dan minuman yang sudah kami siapkan justru kurang.Saat itu banyak untuk beberapa
ratus orang saja. Setelah membaca injil hari ini, saya membandingkan pengalaman
sebelumnya dengan apa yang dialamai oleh murid-murid Yesus yang harus memenuhi
permintaan Guru mereka supaya memberi makan lima ribu orang yang sementara
berada bersama mereka, seharian mengikuti dan mendengarkan Yesus mengajar.
Berada di tempat yang sepi, hari mulai gelap dan perbekalan uang yang adapun
mustahil untuk dapat memenuhi kebutuhan lima ribu orang saat itu. Tentunya para
murid harus berpikir dengan sangat keras.Dalam situasi seperti ini, Yesus sebagai Putra
Allah yang mahakuasa, tentu saja dapat melakukan mujizat dengan mudahnya untuk
menyediakan makan dan minum yang cukup. Namun, Yesus memilih untuk membiarkan
murid-muridnya berusaha lebih dulu dengan menyuruh mereka memeriksa apa yang
mereka punya, ”Cobalah periksa!”. Ternyata para murid menemukan lima roti dan
dua ikan yang kemudian digandakan Yesus menjadi super banyak bahkan berlebihan
hingga tersisa 12 bakul.
Kita semua tentu saja sudah tahu dengan jelas dan pasti bahwa Tuhan kita adalah Allah
yang mahakuasa.Tidak ada satupun hal yang menjadi mustahil untukNya.Pengalaman
para murid melalui injil hari ini menggambarkan bahwa Tuhan selalu ingin mendidik
kita, menjadikan kita pribadi yang tidak manja. Tuhan selalu ingin kita untuk memeriksa
terlebih dahulu apa yang ada pada kita. Setiap talenta, kemampuan maupun berkatberkat lain yang kita miliki.Semua ini bisa saja menjadi tidak berarti bilamana kita
dalam situasi terdesak, putus asa, kebingungan, berbeban berat.Jangan lupa bahwa
ditangan Tuhan semuanya menjadi luar biasa. Masalah berat boleh saja terjadi tetapi
jangan lupa akan setiap kebaikanNya dan jangan abaikan setiap kemampuan dan
kelebihan yang ada pada diri kita. Periksan dan lihat, olah dan kembangkan serta
maksimalkan karena semuanya itu akan menjadi berkat yang berkelimpahan untuk kita
pribadi lepas pribadi dan jangan lupa untuk selalu bersyukur atas semuanya.
Tuhan memberkati.
Desy
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
15
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
Tenanglah
Rabu 6 Januari 2016
Mrk 6:50
“Tenanglah!Aku ini, jangan takut!”
1Yoh. 4:11-18;
Mzm. 72:1-2,10-11,12-13;
Mrk. 6:45-52.
Berbagai tantangan, masalah, hambatan atau tugas pekerjaan berat sering
membuat kita was-was atau takut menghadapinya; kita takut jika gagal dan
dengan demikian hancurlah diri kita.
Warta Gembira hari ini mengajak dan mengingatkan kita untuk melihat dan
mengimani kehadiran serta karya Tuhan dalam aneka peristiwa, masalah,
tantangan atau hambatan yang ada di depan kita. “Tenanglah!Aku ini, jangan
takut!” demikian sabda Yesus kepada para murid yang ketakutan ketika dalam
pelayaran di danau mereka di ombang-amibingkan ombak.Mereka takut karena
hati mereka degil atau kerdil.
Kehadiran dan karya Tuhan dalam hidup sehari-hari antara lain dapat kita lihat
dan imani dalam apa atau siapa yang baik, indah, luhur dan mulia atau dalam
diri sesama kita yang berkehendak baik.Saya percaya bahwa yang baik, indah,
luhur dan mulia lebih banyak daripada yang tidak baik, kotor, amburadul atau
jorok/jahat.
Pertama-tama marilah kita mawas diri kita masing-masing bahwa masing-masing
dari kita adalah juara atau pemenang, yang telah mengalahkan saingan berjumlah
jutaan lainnya (ingat ada juta sel/sperma yang berebut satu telur dan hanya satu
yang menang, akhirnya bersatu dengan telur dan jadilah anak manusia, antara
lain diri kita masing-masing). Dengan kata lain hendaknya masing-masing dari kita
juga senantiasa berkehendak baik, karena dengan demikian berarti kita bersama
dan bersatu dengan Tuhan: bersama dan bersatu dengan Tuhan kita mampu
mengalahkan atau mengatasi aneka macam hambatan, masalah, tantangan
atau pekerjaan berat.
Amien
Rina
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
16
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
www.DOJCC.com
Cinta yang Membebaskan
Raimundus de Penyafort
1Yoh. 4:19-5:4;
Mzm. 72:2, 14, 15bc, 17;
Luk. 4:14-22a.
Kamis 7 Januari 2016
1Yoh. 5:3
“Perintah-perintah-Nya itu tidak
berat”
Beberapa bulan lalu, saya diminta oleh rektor seminariku untuk melakukan refeleksi
mengenai perjalanan panggilanku selama tahun 2015.Ada tiga hal yang diminta oleh
rektorku dalam membuat refleksi tahunan.Ketiga hal itu berhubungan dengan penghayatan
hidup kemiskinan, ketaatan, dan kemurnian. Ketika saya mulai merefleksikannya, ada rasa
takut atau merasa malu untuk menyampaikan apa adanya mengenai situasi hidupku.
Dan juga muncul perasaan tidak mau untuk melakukan atau menuruti apa yang diminta
oleh rektorku. Situasi bathinku yang demikian, saya bawa dalam doa. Saya akhirnya
membuat refleksi tahunanku dengan penuh semangat dan menyapaikan apa adanya
tentan diriku, entah yang tidak baik maupun yang baik. Dengan kata lain, saya merefleksi
tentang tantangan dan berkat yang telah kuterima selama tahun 2015. Seuasi melakukan
refleksi, saya merasa lega dan damai dalam hatiku.Akhirnya, saya mendapat masukan
dari rektorku, bahwa dia sangat senang dengan refleksiku oleh karena kejujuranku.
Hari ini, Gereja sejagat memperingati St. Raimundus dari Penyafort.Ia adalah seorang
imam Dominikan. Ia lahir sekitar antara tahun 1175 dan 1180 di sebuah kota kecil dekat
Barcelona, Spanyol. Ia dikenal sebagi imam yang dengan penuh sukacita bekerja sebagai
pastor paroki dengan semangat kasih Tuhan Yesus. Semangat cinta kasihnya yang tulus
itu membawa banyak orang kembali kepada Tuhan melalui Sakramen Tobat.Ia juga
dikenal sebagai imam yang taat dan patuh terhadap atasan atau pimpinan Gereja pada
masanya. Salah satunya adalah ketika ia diminta oleh Paus Gregorius IX (1230) untuk
mengumpulkan semua surat-surat resmi dari para paus sejak tahun 1150. Ia melakukannya
dengan cermat dan teliti dan pada akhirnya mengumpulkan serta menerbitkan 5 jilid buku.
Ia juga ikut ambil bagian dalam menulis hukum Gereja. Semua tugas dan pengabdiannya
itu dilakukan dalam semangat cinta kasih Tuhan Yesus sendiri dengan penuh rendah hati.
Saya dan anda ditantang untuk melakukan hal yang sama sebagaimana dilakukan oleh st.
Raimundus, meski kita memiliki peran dan porsinya yang berbeda. Tapi kita semua diminta
melayani Tuhan dan sesama dalam semangat cinta – kasih dengan penuh rendah hati.
Marilah kita mohon berkat dan doa dari st. Raimundus, agar Tuhan menganugerahkan bagi
para pelayan gereja-Nya semangat sukacita dalam pelayanan serta rendah hati. Amin.
Fr. Anis, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
17
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
Iman yang Menyembuhkan
Jumat 8 Januari 2016
Luk 5 : 14 Pergilah, perlihatkanlah
dirimu kepada imam dan persembahkanlah
untuk pentahiranmu persembahan seperti
yang diperintahkan Musa, sebagai bukti
bagi mereka.
1Yoh. 5:5-13;
Mzm. 147:12-13,14-15,19-20;
Luk 5:12-16.
Ketika usai membaca bacaan injil hari ini tentangYesus menyembuhkan seorang yang sakit
kusta ini, tiba tiba ada suatu rasa malu mendalam timbul di dalam hati kecil saya yang
tidak pernah saya rasakan sebelumnya ketika menbaca bacaan ini. Bagaimana tidak,
orang yang penyakit kusta ini sama sekali tidak mengenal Yesus namun dia bisa sembuh
(tahir) karena imannya yang kuat akan Yesus sebagai seseorang yang bisa mentahirkan
dia dari penyakitnya. Padahal jika saya berada dalam posisi orang kusta itu dan kembali
ke zaman Yesus dimana masih banyak sebagian besar orang yang belum percaya kalau
Yesus adalah seorang Mesias, mungkin saya juga berada dalam kelompok orang yang
tidak percaya akan Yesus.
Pertanyaanya : “Bagaimana dengan saya ataupun kita semua yang sudah lama mengenal
Yesus sebelumya? Apakah iman kita kepada Yesus sama besarnya dengan orang yang
sakit kusta, lebih besar, atau mungkin tidak ada sama sekali? Jujur saja terkadang kita yang
sudah mengenal.Yesus sebelumnya masih saja meragukan kuasa Yesus yang mampu
melakukan segala hal dan mampu membersihkan dosa kita.
Dosa atau perbuatan-perbuatan kita yang tidak berkenan dihadapan Tuhan adalah suatu
penyakit spiritual.Dosa memisahkan kita dari sesama manusia dan mengasingkan kita dari
Allah.Sukacita natal masih membara dalam kehidupan kita yang menandakan telah lahir
ke dunia “ Seorang Juruselamat dunia” Dengan bela rasa dan kasih yang besar, Yesus
datang ke tengah dunia untuk menawarkan sentuhan penyembuhan-Nya. Yesus dapat
mengubah kita dari “tidak bersih” menjadi “bersih” (tahir), dari sakit menjadi sehat kembali,
dari mati menjadi hidup, dari kegelapan dosa menjadi pancaran kehadiran Allah. Ia
datang untuk menyembuhkan kita. Darah yang dicurahkan dari lambung Yesus memiliki
kuat-kuasa dan kerahiman mendalamyang mampu menyembuhkan kita.
Oleh karena itu sekarang tugas kita adalah bertumbuhlah dalam iman akan Yesus Kritus
sebagai penyelamat kita. Pupuklah dan rawatlah iman yang sudah kita tanam agar pada
akhirnya kita bisa diselamatkan dan dibersihkan layaknya seorang kusta yang begitu besar
imannya akan Yesus Kristus.
FLO
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
18
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
www.DOJCC.com
Semuanya Milik Tuhan
Hari Biasa 1Yoh. 5:14-21;
Mzm. 149:1-2,3-4,5,6a,9b;
Yoh. 3:22-30. Sabtu 9 Januari 2016
Yoh 3: 27: Jawab Yohanes:”Tidak
ada seorang pun yang dapat
mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau
tidak dikaruniakan kepadanya dari
sorga.”
Biasanya manusia cenderung untuk lebih menghargai yang kelihatan yaitu
mereka yang berhadapan langsung dari pada yang tidak kelihatan yaitu
Tuhan yang mengatur segalanya. Dalam injil hari ini Yohanes mengatakan :”Tidak ada seorang pun yang dapat
mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari
sorga.” Dengan kalimat ini Yohanes ingin menyatakan bahwa karyanya
sebagai seorang pendahulu, adalah karunia dari Tuhan, bukan kehendaknya
dan bukan hasil usahanya.
Hal yang sama juga dialami oleh seorang Suster MC dari Indonesia .
Suster ini memperoleh S1 di Australia, dan ketika sedang belajar di Amerika
untuk memperoleh S2, panggilan untuk menjadi seorang biarawati datang
menghampirinya. Tidak pernah terbayangkan olehnya dan bukanlah citacitanya untuk menjadi seorang biarawati. Karena itu berkali-kali beliau
mengulur-ulur waktu untuk menghindari masuk biara, dengan mengatakan
akan menyelesaikan S2 dulu dan kemudian akan berpikir lagi hingga pada
suatu hari Pastor pembimbingnya mengatakan:” Ketika Yesus memanggil
murid-muridNya yang pertama Simon dan Andreas, mereka langsung
meninggalkan jalanya dan mengikutiNya”. Kini beliau sudah kaul kekal dan
sudah berkarya melayani mereka yang termiskin diantara kaum miskin dan
terbuang, diantara penderita tbc, aids dan sakit jiwa.
Suster adalah sosok yang dapat kita lihat yang merupakan perpanjangan
tangan Tuhan untuk menunjukan kehadiranNya ditengah-tengah kita, bahwa
kita semua adalah milikNya tampa kecuali, sehingga apapun juga yang kita
miliki, diri kita sendiri, suami, istri, anak,keluarga, sahabat , karier, karya, jabatan,
kedudukan, kekayaan dan segala pencapaian adalah milikNya, kita hanya
menjalankan misi yang dipercayakan pada kita, seperti Yohanes Pembaptis
dan Suster .
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
19
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
Mari Berdoa
Minggu 10 Januari 2016
Luk. 3:21, “Ketika seluruh orang
banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus
juga dibaptis dan berdoa, terbukalah
Pesta Pembaptisan Tuhan
Yes. 40:1-5,9-11; Mzm. 104:1b-2,34,24-25,27-28,29-30;
Tit. 2:11-14; 3:4-7;
Luk. 3:15-16,21-22.
Bagi Anda yang dibaptis dewasa, apakah Anda ingat peristiwa bersejarah dalam hidup
Anda ketika menjadi manusia baru di dalam Kristus? Atau bagi Anda yang mempunyai
anak yang dibaptis menjadi Katolik, apakah Anda ingat ketika imam membaptis bayi
atau anak Anda di dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus? Atau ketika Anda
diminta menjadi wali baptis, ingatkah Anda akan peristiwa tersebut?
Mungkin kebanyakan dari kita yang pernah menghadiri perayaan sakramen baptis lebih
fokus ke dalam pengambilan foto supaya diabadikan peristiwa bersejarah yang tidak bisa
diulang lagi. Mungkin kebanyakan dari kita lupa bahwa di dalam moment pembaptisan,
kita diajak untuk berdoa seperti Firman Tuhan pada hari ini yang mengatakan, “Ketika
seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan BERDOA,
terbukalah langit…”
Kita diajak BERDOA seperti Tuhan Yesus.Kelihatannya sederhana, tetapi DOA mempunyai
kuasa yang luar biasa.Dikatakan bahwa setelah dibaptis dan berdoa, TERBUKALAH LANGIT.
Kuasa doa dapat membuka langit atau istilahnya “knocking on the heaven’s door”. Doa
itu seperti mengetuk pintu surga dan Tuhan akan membukanya bagi Anda.
Pada hari Pesta Pembaptisan Tuhan ini, kitapun diajak untuk berdoa.Yang pertama adalah
berdoa syukur kepada Tuhan atas rahmat pembaptisan yang sudah kita terima yang
memeteraikan kita menjadi anak-anak Allah.Yang kedua berdoa untuk orang-orang
yang mempersiapkan diri untuk menerima sakramen pembaptisan atau yang masih
dalam masa katekumenat.Yang ketiga, untuk mereka yang mengingkari janji baptis
mereka supaya di tahun Kerahiman ini, PINTU KERAHIMAN terbuka bagi mereka semua
untuk kembali ke dalam pangkuan Gereja Kudus.
Selamat Pesta! Amin
Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
20
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
www.DOJCC.com
Mengikuti Yesus & Menjadi Penjala Manusia
1Sam. 1:1-8;
Mzm. 116:12-13,14,17,18-19;
Mrk. 1:14-20
Senin 11 Januari 2016
Markus 1:17 “Yesus berkata kepada
mereka: “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan
Kujadikan penjala manusia.”
Dalam bacaan Injil hari ini diceritakan Yesus memilih murid sebagai rekan
sekerja. Simon Petrus dan Andreas dipanggil ketika mereka sedang menjalani
pekerjaan mereka menjala ikan. Mereka segera meninggalkan jala mereka
untuk mengikuti Yesus.Juga Yakobus dan Yohanes segera meninggalkan perahu
serta ayah mereka.Orang-orang ini melihat kenyataan “Kerajaan Allah” dalam
diri orang yang mengajak mereka ikut. Dan mereka tidak ingin kehilangan Dia.
Mereka pun mengikutiaNya dan berpindah gaya hidup. Itulah “bertobat” bagi
mereka.Dan itu juga kenyataan “percaya kepada Injil”.Terlihat kini Kerajaan
Allah mulai hidup dalam diri orang-orang di sekitar Yesus juga.
Dalam kehidupan sehari - hari kita diajak selalu peka mendengarkan panggilan
Yesus.Selain itu juga kita diminta untuk menjadi penjala manusia.Apakah
mudah menjadi penjala manusia? Perlu dicoba ya...
Pengalaman saya senang mengajak orang baru untuk bisa bergabung dalam
komunitas.Setidaknya mengajak orang yang belum mengenal Tuhan agar
bisa juga mangalami kasihNya.Tidak mudah, sulit penuh dengan perjuangan.
Banyak sekali alasan orang yang kita ajak seperti tidak ada waktu, tidak ada
teman dll... Jika kita mengalami itu, tetap saja ajak jika memang sudah tidak
mau jangan dipaksa lagi. Apabila kita sudah pernah berhasil mengajak orang
baru ikut dalam komunitas, bahkan orang yang kita ajak tersebut mengalami
pertumbuhan rohani dalam komunitas dan ikut melayani juga, maka ada rasa
sukacita yang akan kita rasakan.
Yuk selamat menjadi penjala manusia ya, target setiap dari kita bawa 1 orang
baru ke komunitas pasti rame dan penuh.
Yudi Cutam
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
21
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
Jangan Lupa
Selasa 12 Januari 2016
1Sam. 1:9-20; MT. 1Sam.
7,8abcd; Mrk. 1:21b-28.
Markus 1: 25 :
2:1,4-5,6-
Tetapi Yesus menghardiknya,
kataNya: “Diam, keluarlah Dari
padanya”
Yesus membuat orang terkagum kagum karena dapat mengusir
roh jahat .
Kini apakah kita masih kagum? Atau kita merasa itu adalah hal
yang biasa saja.
Ketika kita melihat kebaikan dan kehebatan orang lain secara terus
menerus, kita lupa mengagumi dan berterima kasih. Lalu ketika
orang itu tidak lagi melakukan nya atau lupa melakukannya, kita
merasa kesal dan menyalahkan orang itu.
Bagaimana untuk terus mengagumi kebaikan dan kehebatan
orang lain ?
Cuma satu caranya.
Menghargai semua langkah kecil yang orang lain lakukan.
Demikian juga dengan kasih Yesus. Mungkin kita sudah tidak
lagi menghargai kebaikan-kebaikan yang Ia berikan, Dan lupa
bersyukur.
Di awal tahun ini, mari membuat diri sendiri sadar dan tetap
waspada serta menghargai semua langkah kecil yang Tuhan
telah lakukan untuk kita.
Lovina,
Jeff Kristianto
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
22
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
www.DOJCC.com
Kisah Orang Kudus
St. Hilarius
1Sam. 3:1-10,19-20;
Mzm. 40:2,5,7-8a,8b-9,10;
Mrk. 1:29-39.
Rabu 13 Januari 2016
Santo Hilarius
dari Poitiers
Pada awal abad kekristenan, masih banyak orang yang belum percaya kepada Tuhan.
Mereka percaya bahwa ada banyak allah-allah, yang satu lebih hebat dari yang lain.
Orang-orang ini bukan orang-orang jahat; hanya saja mereka belum mengenal Tuhan;
mereka masih kafir. Pada tahun 315, Hilarius dilahirkan dalam sebuah keluarga yang
demikian di Poitiers, sebuah kota di Perancis. Keluarganya kaya-raya dan termasyhur.
Hilarius mendapatkan pendidikan yang baik. Ia menikah dan membina rumah tangga.
Melalui belajar, Hilarius menjadi tahu bahwa seorang haruslah melatih kesabaran,
kelemahlembutan, keadilan dan sebanyak mungkin kebajikan-kebajikan lain.
Keutamaan-keutamaan ini akan memperoleh ganjaran kelak di kehidupan sesudah
mati. Melalui belajar, Hilarius juga yakin bahwa hanya ada satu Allah yang kekal, yang
mahakuasa dan mahapengasih. Ia membaca Kitab Suci untuk pertama kalinya. Ketika
sampai pada bagian Musa dan semak yang terbakar, Hilarius sungguh amat terkesan
dengan Nama bagaimana Tuhan menyebut Diri-Nya Sendiri: AKU ADALAH AKU. Hilarius
membaca tulisan-tulisan para nabi juga. Kemudian ia membaca seluruh Perjanjian Baru.
Pada saat ia selesai membaca, ia sepenuhnya telah percaya dan dibaptis.
Hilarius hidup mengamalkan imannya dengan taat dan saleh hingga ia dipilih menjadi
uskup. Hal ini tidak menjadikan hidupnya bertambah nyaman, sebab kaisar suka
mencampuri urusan-urusan Gereja. Ketika Hilarius menentangnya, kaisar membuang
Hilarius. Di tempat pembuangannya itulah keutamaan-keutamaan Hilarius, terutama
kesabaran dan keberaniannya semakin gemilang. Ia menerima pembuangannya
dengan tenang dan mempergunakan waktunya untuk menulis buku-buku tentang
iman. Karena ia menjadi semakin termasyhur, musuh-musuh Hilarius meminta kaisar untuk
memulangkannya kembali ke kota asalnya. Di kota asalnya ia tidak akan memperoleh
banyak perhatian. Maka, Hilarius dipulangkan ke Poitiers pada tahun 360. Ia tetap menulis
dan mengajarkan iman kepada banyak orang. Hilarius wafat delapan tahun kemudian,
dalam usia lima puluh dua tahun. Buku-bukunya memberikan pengaruh besar kepada
Gereja hingga sekarang ini. Itu sebabnya mengapa ia digelari Pujangga Gereja.
“Nyatakan kepada kami makna Kitab Suci dan berikan kami pencerahan untuk
memahaminya.” ~ St. Hilarius
“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.”
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
23
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
Masih Ada Tuhan
Kamis 14 Januari 2016
Mrk 1:41
“Aku mau jadilah Engkau tahir”
1Sam. 4:1-11;
Mzm. 44:10-11,14-15,24-25;
Mrk. 1:40-45
Dalam bacaan pertama Samuel menceritakan bahwa orang Israel mengalami
kekalahan atas peperangan melawan orang Filistin.Dalam peperangan ini
kedua anak Elia yang bernama Hofai dan Pinehas menjadi korban. Dalam
peristiwa ini kita diteguhkan bahwa orang Filistin yakin akan kekuatan Allah
Israel.
Hari ini kita juga belajar dari orang kusta yang datang kepada Yesus dengan
keyakinan dan pengharapan yang besar. Karena imannya ia memperoleh
kesembuhan atas penyakit yang dideritanya. Yesus menjadi wujud yang nyata
tentang belas kasihan Allah. Dalam situasi dan keadaan apa pun, kita selalu
mendapatkan kesempatan untuk memohon dan mendapatkan belas kasihan
Allah.
Hendaknya kita bersyukur untuk segala bentuk belas kasihan Allah yang
dianugerahkan kepada kita.
Mari kitamenjadi Penolong bagi sesama sebanyak mungkin dan pastikan kita
memiliki kerendahan Hati agar tidak sia-sia segala yang kita buat.
Jangan berhenti berharap dan memohon kepada Allah kita Yesus Kristus.
Tuhan tambahkan selalu belas kasih-Mu bagi kami Amin.
Rosalinda
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
24
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
www.DOJCC.com
Baik baiklah mengambil keputusan
Jumat 15 Januari 2016
1Sam. 8:4-7,10-22a;
Kej 6 : 6 “ maka menyesallah
Mzm. 89:16-17,18-19;
Mrk. 2:1-12
Tuhan, bahwa Ia telah menjadikan
manusia dibumi “
Siapa dari kita yang pernah salah dalam mengambil keputusan?Saya salah satu yang
pernah salah mengambil keputusan tersebut. Pada saat saya akan lulus SMA dimana
kakak sepupu saya sudah terlebih dahulu mengambil Kuliah dibidang perhotelan. Impian
banyak orang saat itu adalah ambil kuliah perhotelan, dan saya ikut ikutan trend, karena
enak trainingnya keluar negri.
Tetapi setelah saya jalani sampai saya lulus dan sekarang bekerja, saya bahkan hanya
bekerja di hotel industry hanya maksimal total 1 tahun saja, lainnya kerja dibidang
bukan perhotelan, dan terkadang ada perasaan menyesal mengambil mata Kuliah
hanya karena ikut ikutan trend bukan karena passion. Coba kita bandingkan dengan
pendidikan luar negri.Disana setelah lulus SMA kebanyakan anak anaknya tidak langsung
kuliah tetapi dibiarkan bekerja, jalan jalan keluar negri (memang uang mereka lebih
besar) sehingga anak anak mereka sudah mengetahui kemana passion mereka didalam
bekerja.
Apa saya menyesal kuliah di bidang perhotelan? Ya, terkadang saya menyesal.Tetapi
setelah dilihat kebelakang, rencana Tuhan sungguh luar biasa. Kalo ga saya Kuliah
perhotelan maka saya tidak akan kenal Istri saya yang sekarang, tidak akan kenal dengan
DOJCC tidak akan menulis FreshJuice. Maka walau sempat menyesal tetapi hidup terus
berjalan, Show must go on……
Seperti halnya Tuhan menyesal mencipatakan manusia, tetapi buktinya sampai sekarang
manusia tetap aja ada.Karena Tuhan masih melihat beberapa Manusia yang baik
adanya seperti kisah Nuh, seperti kisah Abraham waktu di Sodom dan Gommorah, Tuhan
tidak melihat keburukannya saja, tetapi betapa Maha Bijaksananya Dia masih melihat
beberapa gelintir orang baik dan tetap menyelamatkan manusia.
Maka jika kita menyesal didalam mengambil keputusan, percayalah bahwa Tuhan tidak
akan pernah meninggalkan kita, dia tetap membimbing kita dan yang kita lakukan hanya
bersyukur dan berharap, karena suatu hal akan indah pada saat kita sudah melewati
dan saat kita melihat kebelakang disaat kita merenungkan kekecewaan kita, kita akan
mensyukuri betapa Tuhan dahsyat didalam kehidupan kita.
Tuhan memberkati.
Prast
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
25
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
Orang Berdosa - Orang Kudus
Sabtu 16 Januari 2016
Mrk 2:15 “Kemudian ketika Yesus makan
di rumah orang itu, banyak pemungut cukai
dan orang berdosa makan bersama-sama
dengan Dia dan murid-murid-Nya…”
1Sam. 9:1-4,17-19; 10:1a;
Mzm. 21:2-3,4-5,6-7;
Mrk. 2:13-17
Syukur kepada Tuhan bahwa, Gereja kita selalu berusaha untuk memberikan perhatian yang
khusus kepada orang-orang yang telah berpulang ke pangkuan Bapa di Surga. Mereka
ini diakui sebagai orang kudus karena iman mereka yang teguh dan kokoh menghadapi
semua kenyataan di dunia ini. Mereka diakui suci bukan karena tidak pernah mengalami
penderitaan, cobaan dan tantangan.Mereka diakui suci karena berani menghadapi
tantangan dan cobaan itu dengan penuh syukur. Mereka pernah jatuh di dalam dosa
seperti kita, namun mereka sadar akan kelalaian dan kekuarangan mereka lalu berbalik
sungguh kepada Allah kita.
Saya yakin kita telah mendengarkan atau membaca kisah St. Agustinus.Di masa remajanya
dia mengalami banyak tantangan.Karena pengaruh kaum muda, dia mulai berbaur dengan
dengan kaumnya yang akhirnya terjerumus di dalam perbuatan yang tidak baik. Ibunya,
St. Monica begitu kecewa dan akhirnya sakit karena tekanan batin. Walaupun demikian, St.
Monica tidak henti-hentinya berdoa demi keselamatan anaknya Agustinus. Berkat rahmat
Tuhan lewat doa sang Ibu, Agustinus berbalik penuh kepada jalan Tuhan. Dia lalu menjadi
imam dan uskup.
Penginjil Markus, hari ini mengisahkan kepada kita tentang ‘panggilan murid-muridNya.’Para
murid itu berasal dari pelbagai latar belakang yang berbeda.Namun karena panggilan
Yesus, mereka meninggalkan jalan hidup mereka lalu mengikuti Yesus Sang Guru.Orang
dari antara mereka yang dipanggil juga adalah para pemungut cukai dan orang berdosa.
Malahan di sana dikatakan bahwa mereka makan bersama-sama dengan Yesus.
Ketika aku merenungkan kisah Injil hari ini dan kisah orang kudus, aku patut bersyukur kepada
Tuhan.Tuhan sungguh baik dan murah hati.Orang-orang itu begitu jauh dari jalan Tuhan.
Namun ketika dijamah Roh Allah, mereka berbalik kepada jalan-jalan Tuhan.Aku sungguh
menyadari kelalaian dan kekuranganku dalam menjalani panggilan Tuhan. Namun aku
aungguh yakin bahwa Tuhan akan selalu mendekatiku dan mengajak aku untuk berbalik
kepadaNya.
Doa: Tuhan yang Maha Cinta dan Maha Murah, terima terima kasih berlimpah aku
panjatkan kepadaMu atas kebesaranNya yang ajaib. Aku bergitu lalai dalam mengikuti
Engkau..Namun Engkau selalu berjalan bersama aku dan mengajak aku berbalik kepada
Mu.Utuslah Roh Mu ke dalam hari ku untuk selalu merasakan kedekatanMu. Amin
Rm. Joseph, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
26
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
www.DOJCC.com
Pasrah kepada Siapa ?
Hari Minggu Biasa II
Yes. 62:1-5;
Mzm. 96:1-2a,2b-3,7-8a,9-10ac;
1Kor. 12:4-11;
Yoh. 2:1-11
Yoh. 2:10
Minggu 17 Januari 2016
“Setiap orang menghidangkan
anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas
minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi
engkau menyimpan anggur yang baik sampai
sekarang“
Tanggal 13 November 2015 dunia dikejutkan oleh serangan teroris terencana di Paris. Ada
tiga serangan bom bunuh diri di tiga tempat berbeda di Paris serta penembakan massal
di café-café, restorant-restorant dan sebuah theater music di Paris.Ada 219 orang korban
meninggal, 368 orang menderita luka-luka, 80-99 orang diantaranya serius.Selain itu 7
orang terrorist meninggal.Semua tindakan teroris ini mengatasnamakan ISIS (Islamic State of
Iraq and Syria). Jauh sebelum tindakan terrorists yang dijalankan oleh kelompok-kelompok
Islam radikal, di dalam Gereja Katolik pun ada yang namanya inquisitor sebagai agen resmi
Gereja yang tugasnya mengeliminasi ajaran sesat, kalau perlu, dengan segala cara yang
mungkin. Fakta-fakta seperti inilah yang membuat penghuni bumi dewasa ini kehilangan
kepercayaan mereka terhadap agama yang menciptakan harmony dan kedamaian.
Agama kemudian dijadikan alat untuk membenarkan diri dan menyalahkan orang lain
yang tidak se-Agama dengan saya.
Kenyataan di atas mengakibatkan hilangnya kepercayaan banyak orang terhadap Agama
sebagai alat menuju kedamaian.Sebab menjadi pemeluk suatu Agama tertentu belum
tentu menjadikan seseorang menjadi orang baik bahkan sebaliknya menjadikan orang itu
tambah jahat.Karena itu, banyak orang berpandangan; lebih baik tidak beragama tetapi
berbuat baik, ketimbang beragama tetapi jahat terhadap sesama.
Dalam kisah mukjizat di Kana, hari ini, pesta perkawinan itu hampir saja berakhir memalukan
karena karena ketiadaan anggur. Kemudian kita tahu ceriteranya bagaimana Maria
memberitahu Yesus tentang situasi pesta yang ketiadaan anggur dan pada akhirnya semua
lega, karena Yesus mengabulkan permohonan Maria, menyelamatkan nyawa pelayanpelayan di hadapan pemimpin pesta yang terkagum-kagum akan persediaan anggur
yang terbaik sampai sekarang. Semua itu karena ada siapa, kalau bukan Yesus dan Maria.
Kalau hidup itu ibarat pesta perkawinan, maka situasi kehabisan anggur merupakan
tantangan hidup.Kita seringkali ada pada posisi tidak bisa berbuat apa-apa dalam hidup
ini, selain pasrah.Pertanyaannya sekarang adalah, pasrah kepada siapa, atau percaya
kepada siapa? Injil mengisahkan bahwa bersama Maria dan Yesus, si tuan pesta tidak
akan pernah kehabisan anggur. Demikian pun dengan perbendaharaan kebaikan kita,
hendaknya kita selalu menampilkan yang terbaik, bukan berarti kita munafik, tetapi dengan
adanya Maria dan Yesus dalam hidup kita, kita tidak akan pernah kehilangan motivasi
untuk berbuat yang terbaik bagi sesama.
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
27
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
Aturan
Senin 18 Januari 2016
Pembukaan Pekan Doa Sedunia
untuk Persatuan Umat Kristiani
datang mempelai itu diambil dari mereka, dan
1Sam. 15:16-23;
pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
Mzm. 50:8-9,16bc-17,21,23;
Mrk. 2:18-22
Markus 2:20 Tetapi waktunya akan
Bacaan kita pada hari ini menceritakan orang-orang yang bertanya kepada
Tuhan Yesus, kenapa murid-murid Nya tidak berpuasa sedangkan muridmurid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa. Tuhan Yesus menjawab:
“Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu
bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat
berpuasa. (Markus 2:19).
Sering kali ketika kita mengikuti aturan yang berlaku, kita melakukan penghakiman
terhadap orang-orang yang tidak mengikuti aturan tersebut.Penghakiman yang
kita lakukan seolah-olah kita adalah orang yang paling benar, yang paling
mengikuti aturan.Tanpa kita mengetahui latar belakang kenapa orang tersebut
melanggar peraturan tersebut.
Tuhan Yesus mau mengingatkan bahwa yang terpenting bukan aturan atau
rutinitas belaka karena Tuhan Yesus bukannya menolak puasa.Tuhan Yesus sendiri
berpuasa 40 hari sebelum memulai pelayanan Nya.Tuhan Yesus mau menunjukan
yang paling penting adalah kita bersama-sama dengan Dia seperti sahabatsahabat mempelai yang bersuka cita bersama-sama dengan mempelai.
Mari kita berdoa agar kita membersihkan hati kita menjadi baru dalam menyambut
Kristus, pengantin baru dalam hidup kita agar kita dapat mengalami hidup baru.
Amin.
-Santo
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
28
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
www.DOJCC.com
MengandalkanMu Lebih Lagi
Hari ke 2 Pekan Doa Sedunia
1Sam. 16:1-13;
Mzm. 89:20,21-22,27-28;
Mrk. 2:23-28.
Selasa 19 Januari 2016
Mzm 89: 27
”
Diapun akan berseru
kepadaKu,”Bapaku engkau, Allahku
dan gunung batu keselamatanku.”
Kita tentu mengenal tokoh superhero rekaan Marvel Comics yang bernama Hulk. Mahluk
raksasa dengan otot-otot seperti bongkahan batu ini akan timbul di saat Dr Bruce Banner,
seorang ilmuwan mulai emosi. Fiksinya, Bruce mengalami itu karena terkena sinar gamma
yang ia ciptakan sendiri secara tidak sengaja. Disalah satu filmnya gambarkan seorang
ibu yang panik melihat anaknya terperangkap di dalam mobil yang terguling lalu tibatiba mendapat kekuatan besar di luar batas kemampuannya dalam kepanikan.Ia bisa
menggulingkan mobil untuk kembali tegak agar anaknya bisa keluar. Apakah ini mungkin
terjadi?Jawabannya mungkin.Kita sering terkaget-kaget ketika kita bisa melakukan sesuatu
di luar dugaan pada saat terdesak.
Jika secara nyata manusia bisa mengeluarkan sesuatu yang diluar batas kemampuannya
ketika berada dalam keadaan terdesak, bayangkanlah apabila anda berjalan bersama
Tuhan yang punya kuasa dan kekuatan tidak terbatas.Mempergunakan kuasa dan kekuatan
Tuhan memampukan kita untuk melakukan banyak hal yang mengejutkan, yang bahkan
tidak kita duga sebelumnya.Kekuatan disini tidak harus diartikan secara harafiah seperti
mampu mengangkat beban sangat berat melainkan secara umum.Misalnya? Sukses
meski pendidikan kita rendah, melakukan terobosan-terobosan hebat dalam keterbatasan
kemampuan kita sebagai manusia, atau sembuh dari penyakit yang sudah divonis tidak akan
bisa sembuh lagi. Berbagai pertolongan Tuhan berupa mukjizat yang ajaib bisa terjadi, dan
itu bisa menjadi bagian kita apabila kita mengandalkan kekuatanNya lebih dari apapun.
Kita juga bisa melihat kunci kemenangan Daud dalam menghadapi peperangan.Daud tahu
bahwa mengandalkan manusia itu adalah sia-sia belaka.Ia berkata “Berikanlah kepada
kami pertolongan terhadap lawan, sebab sia-sia penyelamatan dari manusia. Sebab Daud
percaya bahwa hanya pada Tuhanlah keselamatannya.
Bentuk gaya hidup Daud yang ternyata berkenan bagi Tuhan. Dan ketika ia berperang, ia
selalu memperoleh kemenangan. Bukan karena kehebatannya, tapi karena Tuhan.“TUHAN
memberi kemenangan kepada Daud ke manapun ia pergi berperang.
Bagaimana dengan kita? Apakah diawal tahun 2016 ini kita mau mengandalkan Tuhan lebih
lagi, Dia Allah yang mempunyai kekuatan jauh dari pada apa yang telah kita ketahui dan
alami sampai dengan 2015 kemarin..Masih banyak berkat pengalaman yang “belum kita
tahu” dan Dia Tuhan lebih dari itu..
Bersediakah anda??..
Doa: Bapa ini aku anakMu dengan segala keterbatasanku untuk memahami rencanaMu,
tolonglah aku agar aku tidak dibutakan oleh keterbatasanku untuk berusaha mengandalkan
Engkau. Amin
Lulu
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
29
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
Rabu 20 Januari 2016
Keep fight and let your faith be bigger than your fears
Fabianus, Sebastianus
1Sam. 17:32-33,37,40-51;
Mzm. 144:1,2,9-10;
Mrk. 3:1-6
1 Sam 17:37
Kata Saul kepada Daud : “Pergilah!
Tuhan menyertai engkau.
1Sam 17:37,50 Pula kata Daud : “Tuhan yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari
cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang filistin itu.” Kata Saul kepada
Daud : “Pergilah! Tuhan menyertai engkau. Demikianlah Daud mengalahkan orang filistin itu
dengan umban dan batu; ia mengalahkan orang filistin itu dan membunuhnya, tanpa pedang
di tangan.
Selalu menyenangkan membaca kisah Daud mengalahkan orang filistin yang biasa kita sebut
Goliath.Kenapa ?karena dikisah itu mencerminkan perjuangan si kecil melawan si besar. Apalagi
yang senang nonton film action, serasa heroic banget Daud ini.Itu yang terlintas di pikiran
saya kalau mendengan atau membaca kisah ini.Akan tetapi hari ini saya membaca ulang
dan melihat dari versi yang berbeda. Hari demi hari kita lewati..dan tahun baru 2016 sudah
didepan mata. Ada seribu satu perasaan saat harus memasuki tahun ini. Apakah saya akan
survive, apakah saya akan bisa menaklukan tahun ini? Tahun 2016 serasa menjadi “orang filistin”,
menjadi “Goliath” saya. Mampukah saya menundukkan Goliath ini…
Iman saya tidak setebal Daud, tapi saya mau belajar dari Daud..saya melihat dia begitu tenang
menghadapi lawan yang begitu besar. Tanpa pengalaman perang, dia brani maju melawan
Goliath. Karena dia yakin.. Tuhan dia yang selama ini melepaskan dari cakar singa dan cakar
beruang, pasti juga akan melepaskan dia dari tangan Goliath. Cakar singa dan cakar beruang
adalah pengalaman masa lalu kita, kehidupan sehari hari yang sudah kita lewati di hari hari
kemarin. Bila kita sudah melewati itu semua, dan berdiri tegar sampai hari ini, kenapa harus ragu
akan Tuhan..bahwa Dia akan bersama kita menaklukan tahun 2016. Kita tidak tau apa yang
akan terjadi di 2016, tapi kita tau..bahwa Tuhan kita jauh lebih besar dari apapun juga. Bila kita
mengandalkan Tuhan dalam hidup..apakah Tuhan akan menyia-nyaiakan kepercayaan kita
kepada Tuhan ? tidak.. Tuhan akan selalu menyertai kita, bila kita sendiri yang mau menyerahkan
diri kita dalam perlindunganNya. Daud mengalahkan Goliath tanpa pedang di tangan.Pedang
adalah cerminan buatan karya manusia.Berarti Daud menang atas Goliath bukan dengan
mengandalkan kehebatan barang barang buatan manusia.Tapi ..dengan kehebatan Tuhan.
Cukup dengan batu yang di lemparkan melalui umban.Batu adalah ciptaan Tuhan, umban
adalah buatan Daud.sebagai perantara. Semua buatan manusia hanyalah perantara,
janganlah kita mengandalkan buatan manusia..tapi 1 yang pasti.. andalkanlah Tuhan dalam
hidup kita, maka Dia akan melakukan pekerjaan pekerjaan besar dalam hidup kita melalui
perantara buatan manusia.
Jangan ragu akan langkah hidup kita kedepannya, pegang tangan Tuhan agar kita tidak
tersesat, agar kita ada dalam lindunganNya, dan bersama Tuhan, kita taklukan goliath 2016,
jadikan ini sebagai kemenangan besar kita dalam hidup. Selamat menjalani tahun 2016… Keep
fight and let your faith be bigger than your fears. Welcome 2016.
Rita
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
30
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
www.DOJCC.com
Tak ada Kasih yang paling indah
Peringatan Wajib St. Agnes
1Sam. 18:6-9; 19:1-7;
Mzm. 56:2-3,9-10a,10bc-11,12-13;
Mrk. 3:7-12
Kamis 21 Januari 2016
Mrk. 3:7 “Banyak orang
dari Galilea mengikuti-Nya”
Beberapa bulan lalu tepatnya bulan Juli, saya bersama Tim APSE dari Australia dan
Anggota Komunitas Murid-Murid Yesus di Bali mengunjungi salah-satu rumah panti di sana.
Dalam kunjungan tersebut, kami melakukan beberapa kegiatan berupa nyayi bersama,
main game, dan juga doa untuk anak-anak yatim serta para pekerja di sana. Pada acara
doa untuk anak-anak, saya merasa kagum dan juga merasa malu hati dengan salah-satu
tindakan yang dilakukan oleh seorang anak kecil yang berusia kurang lebih 10 tahun. Saya
merasa kagum, karena anak yang berusia 10 tahun ini bertindak layaknya seperti seorang
ibu terhadap bayinya.Ia menggendong salah-satu dari anak yatim yang berusia 3 tahun
yang sedang tidur di pangkuannya untuk didoakan oleh Tim Doa. Dalam iman, ia percaya
bahwa Tuhan akan berbuat sesuatu untuk dirinya dan anak kecil itu melalui Tim Doa
tersebut. Yang membuat saya malu hati terhadap anak seusia (10 tahun) itu adalah karena
rasa cinta dan perhatiannya terhadap sang adik kecil itu yang ada bersamanya pada saat
itu. Secara langsung atau tidak langsung, ia mengajariku bagaimana artinya mencintai.
Dengan cara yang sederhana sebagai anak kecil, dia memenuhi dan melakukan perintah
Tuhan Yesus tentang Kasih.
Hari ini Gereja sejagat memperingati secara khusus St. Agnes (291-304), perawan dan martir
perempuan dalam usia 13 tahun. Dia adalah salah satu dari tujuh wanita, selain Santa
Perawan Maria diperingati dengan disebutkan namanya dalam KanonMisa .Dia adalah
Santa pelindung kemurnian, para tukang kebun, anak-anak gadis, para pasangan yang
telah bertunangan, para korban pemerkosaan dan para perawan.
Ia adalah martir yang dibunuh karena iman dan cintanya yang besar kepada Tuhan Yesus.
Ia menolak cinta yang dijanjikan oleh dunia dan memilih mati untuk kekasih hatinya Tuhan
Yesus. Ia mati disiksa oleh para pria pada masa pemerintahan kaisar Diocletianus pada
tanggal 21 Januari 304. Marilah kita pada hari ini mohon doa dari St. Agnes, agar Tuhan
menganugerahkan seluruh pengikut Kristus untuk mengahayati serta melayani Tuhan dalam
semangat Cinta Kasih Kristus. Amin.
Fra. Anis, MGL
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
31
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
You are The Pizza Box
Jumat 22 Januari 2016
Vincentius
1Sam. 24:3-21;
Mzm. 57:2,3-4,6,11;
Mrk. 3:13-19.
Mrk 3:14
Ia menetapkan
dua belas orang untuk menyertai
Dia dan untuk diutus-Nya
Beberapa bulan yang lalu, komunitas DOJCC mengadakan retret komunitas.
dalam retret tersebut, Rm. Vincent dan Rm. Wenz menampilkan sebuah video
: Pizza Box. di video itu menggambarkan bahwa kita ini seperti pizza box
dan Tuhanlah Pizza nya. Pizza box (kardus pizza) itu sangatlah murah, tidak
sebanding dengan pizza nya. Kardus itu mungkin tidaklah berhargadan
juga kardus tidaklah memberikan nilai tambah bagi produknya, yaitu pizza.
Melainkan pizza nya lah yang memberikan nilai pada kardus tersebut.Yang
harus dilakukan bagi kardus itu hanyalah bersih dan kosong, sehingga pizza
bisa ditaruh di dalamnya.
Saat itu ketika saya ditanyakan, Apa perasaanmu setelah melihat video
tersebut, entah kenapa seperti ada yang meledak di hati saya dan saya hanya
bisa merasa : Siapakah aku ini, sampai IA mau memakai aku...
Ketika Yesus menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk
diutus-Nya memberitakan Injil, dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan.
Ia juga menetapkan Yudas. Pada saat Ia menetapkan Yudas untuk menjadi
salah satu dari yang dua belas, pastilah IA sudah mengetahui apa yang akan
terjadi selanjutnya. Tetapi toh Yesus juga tetap memilih Yudas “agar semuanya
digenapi”.
Kadang berbagai perasaan yang ada dalam diri saya, menjadikan saya kreatif
dalam memberikan alasan untuk tidak menjadi pizza box. Tetapi mungkin
melalui bacaan ini, saya diajak kembali merenungkan bahwa apapun saya,
bagaimanapun saya, bahkan sejelek apapun saya, ada pizza yang bisa
diletakkan dalam saya, dan hal itulah yang akan memberikan nilai bagi saya.
Mengingatkan diri untuk tetap kosong dan bersihlah yang harus diperjuangkan.
Siska
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
32
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
www.DOJCC.com
Tetaplah Setia
2Sam. 1:1- 4,11-12,19,23-27;
Mzm. 80:2-3,5-7;
Mrk. 3:20-21.
Mrk 3:21:
Sabtu 23 Januari 2016
Waktu kaum keluargaNya mendengar hal itu, mereka datang
hendak mengambil Dia, sebab kata
mereka Ia tidak waras lagi.
Sudah menjadi sifat manusia, ketika mengalami kesulitan dan kesedihan, kita selalu
mengharapkan pertolongan dan penghiburan dari orang di sekitar kita, terutama
orang yang terdekat, kita ingin mereka memahami apa yang kita alami. Tapi
pada kenyataannya, apabila kita mengharapkan manusia, maka seringkali kita
akan kecewa tetapi apabila kita mengaharapkan Tuhan, maka pertolongan dan
perhiburan dapat datang dari mana saja, bahkan juga dari mereka yang tidak
pernah terpikirkan oleh kita karena Tuhan dapat meluruskan jalan yang berliku-liku.
Dalam Injil di atas diceritakan bagaimana Yesus bersama para murid sangat
sibuk serta mengasihi mereka yang membutuhkan pelayanan dan pertolongan,
sehingga mengabaikan diri sendiri sampai tidak makan. Tindakan ini sangat
berlawanan dengan ajaran dunia yang selalu memetingkan diri sendiri, sehingga
tindakan ini dianggap tidak waras.Karena dunia tidak mengerti Hukum Allah
maka sulit pula untuk mengerti tindakan kasih yang dilakukan Yesus bersama para
muridNya.
Sebagai pengikut Yesus tentu kita tidak terlepas dari nilai-nilai yang terdapat
dalam Injil, namum dalam praktek hidup sering kita juga mencerminkan sikap
dualisme. Secara lahirliah kita mengatakan bahwa Yesus adalah penuntun dalam
setiap aspek kehidupan kita, namum secara batiniah kita juga secara tidak sadar
berpegang pada nilai-nilai lain yang bersumber pada egoisme pribadi yang
bertentangan dengan ajaran Yesus.
Bagi para pelayan Tuhan yang sejati dan setia yang seluruh hidupnya mengikuti
ajaran Yesus maka ketika mengalami hal yang sama seperti Yesus , dimana setelah
dengan sepenuh hati melakukan pelayanan tetap saja dicela, akan tetap bersuka
cita, karena semua dilakukannya hanya demi Kemuliaan nama Tuhan saja, jika
tidak demikian mungkin perlu dipertanyakan motivasi kita yang sesungguhnya
dalam melayani Tuhan.
Doa: Bapa di dalam surga kirimkan Roh KudusMu untuk memurnikan aku, sehingga
aku hanya hidup sepenuhNya bagiMu saja. Singkirkan segala sesuatu yang
menghalangiku untuk datang lebih dekat kepadaMu. Amin
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
33
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
Menggenapi Firman Tuhan
Minggu 24 Januari 2016
Luk 4:21“Pada hari ini genaplah
nas ini sewaktu kamu mendengarnya”
Neh. 8:3-5a,6-7,9-11;
Mzm. 19:8,9,10,15;
1Kor. 12:12-30 (1Kor. 12:12-14,27);
Luk. 1:1-4; 4:14-21.
Di jaman nabi Yeremia dan nabi Yehezekiel di tahun 597 SM bangsa Israel kalah perang dan
diasingkan oleh bangsa Babilonia.Kota suci Yerusalem hancur lebur dan Tuhan membiarkan ini
terjadi karena bangsa Israel tidak taat pada hukum dan perjanjian mereka denganNya.70 tahun
kemudian mereka kembali tetapi Yerusalem tetaplah lemah karena tembok-temboknya yang
sudah hancur.
Hiduplah nabi Nehemiah yang bekerja sebagai penanggung jawab cawan Raja Artaxerxes
di kerajaan Persia.Di tahun 445 SM nabi Nehemiah berhasil meyakinkan Raja Artaxerxes untuk
membangun kembali tembok-tembok Yerusalem.Dibacaan pertama kita mendengar Nehemiah
membacakan hukum Taurat mereka, dan semua yang mendengarkan menangis terharu dan
bertekad untuk taat pada hukum Tuhan, pada tradisi Sinai yang turun melalui nabi Musa kira-kira
800 tahun sebelumnya - tradisi dimana Tuhan melakukan segala mukjizat untuk menyelamatkan
bangsa Israel dari kekejian bangsa Mesir. Bayangkan kalau kita hidup dijaman itu, kembali
ketanah nenek moyang yang belum pernah kita injak! Apa yang kita rasakan, apa yang kita
pikirkan?
Tradisi itu sangatlah penting.Tradisi itu menyimpan cerita-cerita dan nilai-nilai yang sangat
berharga, yang membentuk sebuah keluarga, komunitas, bangsa, bahkan seluruh sejarah umat
manusia.Tanpa tradisi, manusia kehilangan identitas diri, siapa dirinya, dari mana dia berasal,
harkat hidupnya, siapa yang telah berjasa sampai dia bisa menikmati hidup hari ini.
Santo Lukas menjelaskan hal ini dipembukaan Injilnya.Ia memutuskan untuk menuliskan segala
peristiwa yang terjadi di kehidupan Tuhan Yesus yang adalah kebenaran dan keselamatan untuk
semua umat manusia. 2000 tahun lamanya Injil kita termasuk semua tulisan di Kitab Suci dan
segala hikmat yang tertulis oleh pujangga Gereja sudah menjadi tradisi Kristiani yang tetap hidup
sampai di abad ini.
Tuhan Yesuspun saat memulai misinya membaca kitab nabi Yesaya sehingga kita semua tahu
bahwa Dia tidaklah hanya Tuhan, tetapi juga manusia yang memiliki tradisi, yaitu tradisi Yahudinya
– dan Dia tidak menolaknya, melainkan menggenapinya.
Bagaimana dengan kita?Di bacaan kedua Santo Paulus mengatakan bahwa melalui
pembabtisan kita adalah anggota bagian dari tubuh Kristus (1 Kor 12:12-14).Karena itu kitapun
terpanggil untuk menghidupi tradisi yang Kristus berikan pada Gereja.Kita terpanggil untuk
menggenapi Firman Tuhan, seperti Yesus mengenapiNya.
Mari berefleksi.Adakah pengalaman dimana Sabda Tuhan tergenapi dihidup anda, melalui
perbuatan anda?Seberapa dalam tekad kita untuk mau taat dan hormat pada tradisi Kristiani
kita?
Diakon David Lemewu mgl
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
34
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
www.DOJCC.com
Menjadi Pewarta Injil
Pesta Bertobatnya St Paulus,
Penutup Pekan Doa Sedunia
Kis. 22:3-16 atau Kis. 9:1-22;
Mzm. 117:1,2;
Mrk. 16:15-18.
Senin 25 Januari 2016
Mrk 16;15 “Lalu Ia berkata
kepada mereka: “Pergilah ke
seluruh dunia, beritakanlah Injil
kepada segala makhluk.”
Renungan hari ini diambil dari Injil Markus 16:15-18, dengan tema: ”Pergilah ke seluruh
dunia, beritakanlah Injil”. Tema ini diangkat dari kisah Yesus yang memerintahkan para
murid-Nya untuk pergi dan memberitakan Injil ketika Ia menampakkan Diri-Nya kepada
ke-11 murid-Nya. Dalam pesan-Nya kepada para murid-Nya, Yesus mengatakan: ”
Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah kepada segala makluk. Siapa yang percaya
dan dibaptis akan diselamatkan tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya. Mereka akan mengusir
setan-setan demi Nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru
bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka
tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit,
dan orang itu akan sembuh”.
Hari ini Gereja merayakan pertobatan Rasul Paulus.Pesta pertobatan ini berawal dari
sebuah perjumpaan yang dialami oleh Saulus dengan Yesus di jalan menuju Damsyik.
Saulus sebelum pertemuannya dengan Yesus adalah seorang yang sering menganiaya
para pengikut Yesus. Setelah perjumpaan dengan Yesus, Saulus pun bertobat secara
totalitas. Perubahan yang terjadi bukan hanya nampak dari perubahan nama
Saulus menjadi Paulus, tetapi sunguh-sungguh mengubah pribadi Paulus. Inilah yang
sebenarnya disebut pengalaman iman atau pengalaman rohani yakni dijamah oleh
kasih Allah yang akhirnya menyadarkan Saulus akan kesalahannya dan membuat dia
berbalik arah jalan.
Pesan iman dari Injil Markus hari ini antara lain bahwa perintah Yesus untuk pergi dan
memberitakan Injil ke segala makluk tidak hanya tugas para murid Yesus semata, tetapi
juga menjadi tugas kita sebagai para pengikut-Nya. Perintah Yesus itu terus diingatkan
setelah mengikuti Ekaristi dalam ritus penutup “ Pergilah, kamu diutus”. Dan semuanya
menjawab ‘amin’ secara sadar atau tidak sadar.Jadi kita semua diperintahkan oleh
Yesus untuk memberitakan Injil Allah ke segala makhluk.
Bagaimana Anda! Sudahkah Anda memberitakan Injil Allah?
Yudi Cutam
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
35
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
Selasa 26 Januari 2016
Menjadi Saudara karena Kasih
Mrk 3 : 35 “Barangsiapa melakukan
kehendak Allah, dialah saudara-Ku
laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan,
dialah ibu-Ku.”
Peringatan Wajib St. Timotius
dan Titus
2Sam. 6:12b-15,17-19;
Mzm. 24:7,8,9,10;
Mrk. 3:31-35
Dalam ayat ini, bagi Tuhan Yesus, orang yang melakukan kehendak BapaNya adalah
saudara-Nya / Ibu-Nya. Melakukan Kehendak Bapa...apa yang Bapa kehendaki untuk
kita lakukan? Menurut saya adalah kita mengasihiNya dan saling mengasihi antar
sesama.Intinya hidup dengan kasih.Sesuatu yang nampak sederhana tetapi tidak mudah
dilakukan.Tidak mudah mengasihi orang lain ketika kita tidak mengenalnya dengan baik,
ketika hati kita sedang marah/ sedih/kecewa, ketika sesorang itu tidak cocok dengan kita,
ketika seseorang itu menjengkelkan, dsb.
Saya baru saja mengalami kehilangan seseorang yang sangat saya sayangi.Kesedihan,
kekecewaan, amarah, ketidak percayaan, penyesalan, semua bercampur menjadi
satu secara tiba-tiba.Disaat seperti itu saya menjadi sulit membuka diri dengan orang
lain, saya tidak peduli dengan orang lain, dan saya malas untuk melakukan apapun.
Walaupun ada keluarga saya yang selalu saling mendengarkan, saling menguatkan
dalam duka, tetapi sesungguhnya kami berduka bersama sehingga sulit bagi kami untuk
tidak larut dalam kesedihan kami lagi setiap kali kami berbicara dari hati ke hati. Tetapi
saya melihat Tuhan tidak tinggal diam, Ia mengirimkan teman-teman yang peduli untuk
membantu kami menanggung semua itu. Teman yang mendengarkan dengan baik,
berdiam disaat yang tepat, dengan caranya mengalihkan pikiran saya dari kesedihan
saya, dan membuat saya tertawa ketika saya merasa tidak mampu untuk tertawa.Saya
merasakan kasih mereka.Walau pada awalnya saya enggan untuk bertemu mereka
disaat duka, tapi pada akhirnya saya merasakan hati saya menjadi hangat oleh kasih
mereka.
Hal itu membuat saya memahami akan perkataan Tuhan Yesus dalam ayat ini.
Menganggap orang lain yang melakukan kehendak BapaNya merupakan saudaraNya/ibu-Nya. Sesungguhnya tidak seorang pun mampu menolak kasih yang tulus.Seperti
keluarga sangat berarti bagi saya, begitu juga teman-teman saya juga berarti bagi saya.
Marilah kita sama-sama berusaha melakukan kehendak Bapa disurga (Hidup dengan
Kasih) sehingga kita menjadi saudara bagi Tuhan Yesus dan bagaikan saudara bagi
sesama kita.
Jesus Bless Us
Lia ( Special thanks to D and S ).
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
36
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
www.DOJCC.com
Rantai Kasih dalam Firman Tuhan
St. Angela Merici
2 Sam 7:4-17 ;
Mzm 89 : 4-5, 27 - 28 , 29 - 30 ;
Mrk 4 : 1 - 20
Markus 4 : 20
Rabu 27 Januari 2016
Dan akhirnya yang ditabur di
tanah yang baik, ialah orang yang mendengar
dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang
tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali
lipat dan ada yang seratus kali lipat.
Hari ini, pada saat sy menulis renungan ini, tepat pada saat hari ibu.Dan hari ini begitu
banyak status- status dalam aplikasi yang ada dalam perangkat hp, tentang ibu.Tentang
bagaimana seorang ibu begitu amat mengasihi anak-anaknya.Ibu kita selalu menabur
kasih dalam hidup kita.Sekalipun sering kita membalasnya dengan keburukan. Kasih
ibu sama dengan mengamalkan firman Allah tentang kasih. Jika ‘ beruntung’ anaknya
akan membalas kasihnya dengan berlipat ganda. Jika ‘tidak beruntung’ ada anak
yang malah menolak ibunya.Yang sering terjadi pada kehidupan manusia, para ibu
yang ditolak anak-anaknya, tetap berada dalam lindungan Tuhan.
Taburan firman Tuhan yang ditaburkan juga sama seperti yang dilakukan oleh St Angela
yang kita peringati pada hari ini. Di masa kecilnya, St. Angela merekam perbuatan kasih
ibunya kepada sesama di sekitarnya dan itu dilakukan oleh St. Angela setelah kedua
orang tuanya meninggal.Firman Tuhan yang diajarkan oleh ibu St Angela, tumbuh subur
di dalam jiwa St. Angela.Bahkan menjadi berlipat ganda.
St. Angela ingin tidak memiliki apa-apa dan menyerahkan hidupnya kepada Tuhan.
Anak-anak miskin diajarinya tentang pendidikan dan perbuatan baik. St. Angela
membantu memberikan apa yang masyarakat sekitarnya butuhkan. Yang sedih dihibur
, yang bertengkar di damaikan, menjadi penengah dalam perselisihan.
Dan di suatu ketika, St. Angela mendapatkan vision untuk mendirikan perkumpulan yang
menjadi harta Tuhan sendiri. Dan saat St. Angela merasa tidak layak, Tuhan mengatakan
bahwa Dia akan mendampinginya selalu.
Dengan demikian, firman Tuhan yang ditaburkan telah berbuah semakin banyak dan
berlipat ganda.Firman Tuhan tumbuh di tanah yang baik yaitu jiwa St. Angela dan
berlipat ganda karena banyak orang yang kemudian mengikutinya untuk menjadi
pelayan Tuhan yang menaburkan firman Tuhan.
Marilah kita, masing-masing,terlebih dulu melalui orang terdekat kita, menjadikan
diri kita tempat bersemainya benih-benih hidup firman Tuhan yang menyebar dan
menghidupi sesama. Amin
Alin
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
37
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
Kamis 28 Januari 2016
Tuhan Berkarya Dalam Segala Hal
Mrk.4:28, “Tetapi apabila ia
ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih
besar dari pada segala sayuran yang lain
dan mengeluarkan cabang-cabang yang
besar.”
Peringatan Wajib St. Tomas
Aquino
2Sam.
11:1-4a,5-10a,13-17;
Mzm. 51:3-4,5-6a,6bc-7,10-11;
Mrk. 4:26-34
Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi besok, bahkan
mengetahui dengan pasti mau bagaimana dunia ini kelak. Karena kemampuan
pikiran dan pengetahuan kita hanya sebatas mata memandang, tidak bisa
menembus ruang dan waktu.
Dalam perumpamaan Yesus kali ini ditunjukkan keajaiban biji sesawi, dari biji
paling kecil dapat menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan
mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara
dapat bersarang dalam naungannya. Lepas dari daya manusia, Tuhan bekerja,
mengerjakan karya-Nya yang ajaib. Kita dapat menabur benih, menyirami,
menyiangi, tetapi hanya Tuhan yang memberikan pertumbuhan, mendatangkan
embun, hujan, matahari pada waktunya, udara yang selalu sedia, dan di dalam
benih sendiri Sang Pencipta langsung bekerja dengan hidup, menjadi ciptaan
baru. Demikian juga halnya dengan kita, yang kecil, tak terhitung, tidak diketahui
orang, namun dengan daya kekuatan Tuhan dapat tumbuh menjadi besar dan
perkasa.
Siapa sangka bahwa Komunitas Perjanjian Murid-Murid Yesus adalah jemaat kecil
yang awalnya tumbuh dari beberapa gelintir orang, kini menjadi besar, itu karena
campur tangan dan kekuatan Tuhan yang luar biasa.Ini contoh kesaksian bahwa
memang Komunitas ini diikutsertakan dalam karya Tuhan, membangun dunia dan
melayani Gereja, penginjilan, pembagian sabda dan sarana-sarana kehidupan
ilahi untuk perkembangan Gereja.Diikutsertakan dalam pembangunan Kerajaan
Allah, namun tetap memuji kuasa Tuhan yang bekerja dalam segala hal.Karya
Allah itu mempunyai dinamika tersendiri, tidak tergantung dari usaha manusia.Kita
mengalami dan ikut serta di dalamnya, tetapi yang lebih kuasa menggerakkan
kekuatan dari dalam, ialah Allah sendiri.
Yesus meminta kita untuk selalu rendah hati meskipun sudah tumbuh menjadi
besar. Kita akan tetap menjadi hamba tak berguna sekalipun sudah melakukan
semua yang menjadi kewajiban kita.
Tuhan memberkati.
Herman
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
38
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
www.DOJCC.com
Hidup dalam Terang Allah
Jumat 29 Januari 2016
Markus: 4: 21“orang membawa pelita
bukan supaya ditempatkan dibawah
gantang atau dibawah tempat tidur,
melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian”.
Ibr. 10:19-25;
Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6;
Mrk. 4:21-25.
Sebagai pengikut Kristus diberi tugas dan tanggung jawab untuk hidup dalam terang,
terang yang dapat menyinari kegelapan yang dapat membuat kita seringkali jatuh dan
bahkan lupa akan terang itu sendiri. Seperti dalam bacaan Injil yang kita renungkan pada
hari ini merupakan undangan sekaligus tawaran buat kita semua untuk hidup dalan terang.
Saya teringat akan pengalaman hidup saya, setelah keluar dari biara Serikat Sabda Allah
(SVD). Saya perlahan-lahan meninggalkan hidup doa dan mengikuti misa, bahkan untuk
pergi ke gereja saya tidak pernah khususnya hari Minggu. Saya bekerja di sebuah poliklinik
khusus untuk ibu melahirkan sebagai security guard (satpam) saya bekerja mulai dari jam
07pm -05am. Saya tidak punya waktu untuk Tuhan. Saya selalu bersenang –senang dan
menghambur-hamburkan uang dengan membeli minuman dan barang-barang yang
tidak berguna.
Setelah bekerja selama empat bulan, ada kekosongan yang saya rasakan, dan saat itu
saya seringkali cepat marah dan menutup diri karena takut akan semua pebuatan yang
saya lakukan. Sampai pada suatu hari saya berjalan didepan sebuah gereja protestan
dimana saya mendengar orang memuji-muji Tuhan dengan bahasa yang tidak saya
mengerti. Setelah tiba dirumah saya merasakan ada sebuah terang yang masuk dalam
pikiran dan hati saya sehingga pada sore harinya saya pergi ke gereja itu dan mengikuti
puji-pujian.
Setelah mengikuti kegiatan itu saya merasa ada sesuatu yang merubah hati dan pikiran
saya. Keinginan saya untuk pergi ke gereja mulai tumbuh dan saya merasa bahwa Allah
sudah memberi saya hidup baru dalam terang dan menanggapi panggilan Allah dan
bergabung dalam Konggregasi Misionaris Cinta Kasih Allah (MGL) sampai saat ini saya
merasakan kasih Allah yang hadir dalam setiap pelayanan yang dipercayakan Allah
kepada saya, yaitu menjadi terang dan pelita bagi semua orang yang percaya kepadaNya.
Bruder Martin, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
39
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
He is your invisible Guardian
Sabtu 30 Januari 2016
Mat 4:40 Lalu
Ia berkata kepada
mereka: “Mengapa kamu begitu takut?
Mengapa kamu tidak percaya?”
2Sam. 12:1-7a,11-17;
Mzm. 51:12-13,14-15,16-17;
Mrk. 4:35-41.
Sebuah pengalaman yang baru bagi saya dalam mempersiapkan hari pernikahan
bersama pasangan.Pernikahan kami telah berlangsung pada bulan September 2015 lalu.
Berhubung, lokasi acara, baik pemberkatan dan resepsi berada di NTT, saya sempat waswas juga dalam mempersiapkannya. Apalagi, saya juga harus bolak-balik Bali-NTT untuk
berkoordinasi dengan pasangan saya mengenai acara kami nanti.10 bulan sebelum hari
H, kami sudah mempersiapkan semuanya, baik hal teknis maupun non teknis.
Satu hal yang sempat membuat kami takut dan gelisah terus menerus adalah, dalam hal
pengurusan administrasi untuk pemberkatan, di salah satu Gereja di sana. Semua berkas dan
dokumen sudah kami lengkapi sekitar 3 bulan sebelum acara, tetapi ketika saya mencoba
menghubungi kantor sekretariat, ternyata tidak ada pesawat telepon di sekretariat tersebut.
Nomor handphone pegawai di sana juga sulit sekali dihubungi. Kepanikan benar-benar
dirasakan, terutama oleh pasangan saya. Sudah, stress tingkat dewa mungkin dia. Dalam
hati kecil saya, ada semacam suara yang berkata, “jangan takut, semuanya akan berjalan
dengan baik!”. Hal itu membuat saya sedikit lega, dan meyakini bahwa setiap usaha yang
telah kami lakukan sudah maksimal, and now let God do the rest. Tuhan akan mengerjakan
bagiannya.
Dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan juga bertanya kepada murid-muridNya, mengapa
mereka takut dan tidak percaya. Murid-muridNya merasa takut akan binasa, jika diterjang
taufan yang dahsyat. Kita pun kadang begitu mudah takut dan cemas luar binasa,
ketika “angin sepoi-sepoi” meniup langkah kaki kita, sehingga keseimbangan kita agak
sedikit terganggu. Wajar sich, sebagai manusia biasa kita takut dan cemas akan halhal yang tidak kita inginkan terjadi. But, kekhawatiran itu jangan sampai membuat kita
mempertanyakan akan keberadaan dan cinta Tuhan kepada kita anak-anakNya. Tuhan
saya sudah melakukan A,B,C dst tetapi kenapa saya masih mendapat hal-hal yang tidak
mengenakan terjadi dalam hidup saya. “Kepercayaan saya akan Engkau sebagai Tuhan
sepertinya mulai luntur dan berkurang,”begitu terkadang ungkapan hati kita.Mari kita
hilangkan keraguan dan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Percaya bahwa Tuhan selalu
ada di dalam setiap langkah hidup kita, mulai dari saat kita bangun pagi, bekerja, hingga
malam hari saat kita akan beristirahat. He is your invisible Guardian, that make you feel
comfortable all the time.
KRIS
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
40
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
www.DOJCC.com
Mengerti akan kasih
Yer. 1:4-5, 17-19;
Mzm. 71:1-2, 3-4, 5-6, 15-17;
1 Kor. 12:31 – 13:13;
Luk. 4:21-30
Minggu 31 Januari 2016
1 Kor 13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini,
yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang
paling besar di antaranya ialah kasih.
Kata orang, kalau muka anak cewek sama seperti mamanya, akan sering terjadi beda
pendapat antara mereka. Setelah selesai kuliah, saya kembali ke Kupang dan kembali tinggal
bersama orangtua.Pada awalnya semua berjalan lancar, karena baru tahap melepas rindu
ya. Setelah beberapa minggu kemudian, saya dan mama sering beda pendapat. Mama
maunya begini, saya maunya begitu. Contohnya, dengan karyawan di toko. Menurut saya,
kalau mereka tidak masuk kerja, gajinya harus di potong. Sedangkan mama hanya memberi
hukuman dengan carapenerimaan gaji mereka dimundurkan beberapa hari, sesuai dengan
hari karyawan tidak masuk kerja. Perdebatan kecil juga sering terjadi. Masih banyak hal lain,
yang menjadi pertengkaran dan kadang menyakitkan. Sampai pada akhirnya, saya berpikir
apa yang membuat saya dan mama sering bertengkar? Kemudian saya ingat kata orang,
“terlalu mengasihi sampai tidak sadar hal itu menyakiti orang tersebut”.
Bacaan pertama hari ini mengisahkan bagaimana Tuhan menyatakan kasihNya “Sebelum Aku
membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau
lahir, Aku telah menguduskan engkau. Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi
bangsa-bangsa”.Kemudian pada bacaan kedua, tentang kasih.“Sekalipun aku mempunyai
karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan;
dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi aku tidak
mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna”. Dan pada bacaan injil mengisahkan Yesus
ditolak diNazaret, tanah kelahiranNya . Pada awal Yesus sampai ke rumah ibadat, mereka
menerima Yesus, mendengarkan Yesus membaca kitab dan kemudian mendengar pengajaran
dari-Nya. Tetapi, ketika pengajaran itu tidak sesuai dengan keinginan orang-orang Nazaret,
mereka mulai mencari-mencari kelemahan Yesus, dan bahkan mengusir Yesus untuk keluar dari
kota Nazaret. Yesus tidak mengeluarkan sepatah katapun, hanya berdiri dan berjalan melewati
tengah-tengah mereka.
Mengasihi dengan tulus hingga akhir, bukanlah perkara yang mudah. Apalagi ditambah
dengan beda pendapat dan beda kepentingan. Cara seorang ibu mengasihi anaknya,
misalkan dengan memberi aturan untuk anak ketika beraktifitas diluar rumah, contohnya :
membatasi waktu untuk pulang ke rumah. Jika kita di posisi seorang anak, tentunya kita merasa,
ibu terlalu cerewet, terlalu kolot.Tapi itu adalah wujud dari kasih seorang ibu.Jika anak kembali
melebihiwaktu yang telah diberikan, ibu akan marah dan melarang anak keluar lagi dimalam
hari. Ketika dewasa, anak akan sadar, semua cerewet ibu, semua kata-kata ketika ibu marah,
menjadikan bekal untuk dia menjalankan kehidupan. Mari kita bersama belajar mengerti akan
kasih dibalik hal-hal yang mungkin tidak kita sukai atau bahkan menyakiti kita.
HILDA
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
41
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 74 / 2015
Celebration Meal
November dan Desember 2015
Celebration Meal adalah Syukuran Makan bersama diadakan
bergantian di rumah anggota setiap sabtu terakhir dalam bulan.
Sebagai salah satu bentuk persiapan untuk menyambut hari
Tuhan dalam Perayaan Ekaristi pada hari Minggu di Gereja.
Celebration Meal berikutnya :
Sabtu 30 Januari 2015 (Terbuka untuk Umum)
Ikutan ? Yuk Hubungi : 0878 6180 5088 GRATIS !!
Download