ABSTRAK Mahasiswa dan skripsi selalu terkait, skripsi sebagai symbol dari berakhirnya program Strata 1, dalam pembuatannya menuntut pemahaman yang baik akan hal metode penelitian. Kekurang pahaman dalam hal metode penelitian akan berimbas kepada hasil penelitian. Penggunaan metode penelitian dalam hal skripsi, selama ini didominasi oleh paradigm mainstream. Kuatnya pengeruh pemerintahan orde baru , sehingga memasung kreatifitas para ilmuan kita kedalam bingkai keseragaman. Paradigma developmentalis yang di usung ole horde baru ini, semakin terlegitimasi dengan hasil-hasil penelitian yang menggunakan paradigma positivistic-kuantitatif ini. Setelah rezim ini lengser, para ilmuan kita kembali menemukan semangatnya untuk mengembangkan berbagai disiplin ilmu yang selama ini digunakan hanya untuk kepentingan penguasa tersebut, termasuk ilmu komunikasi. Penelitian yang selama ini hanya menggunakan paradigma mainstream, secara perlahan mulai di imbangi dengan bentuk lain metode penelitian yang berparadigma kritis mengenai suatu permasalahan dalam penelitian. Agenda besar penelitian ini adalah memaparkan karakteristik metode penelitian sesuei dengan judul skrispsinya yaitu Komunikasi non verbal dikalangan Lesbian, dengan meneliti permasalahan mengenai Perbedaan Makna Komunikasi Non Verbal golongan Butch dan Femme dikalangan Lesbian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang lebih melihat kondisi alami dari suatu fenomena. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, studi literature dengan pengamatan atau obsrevasi langsung ke lapangan yang merupakan tempat dari kalangan lesbian dan juga tempat tinggal dari key informan ataupun informan partisipan yang menjadi informan penelitian. Penelitian ini bertempat disalah satu rumah kost-kostan di Jalan K.H Zaenal Mustofa atau yang lebih dikenal dengan daerah Suci yang berada di Kota Bandung. Berdasarkan hasil penelitian dilapangkan peneliti menganalisis data yang telah didapat pada saat penelitian dimana didalam kelompok lesbian tersebut mempunyai 3 golongan yaitu golongan femme yang mengidentifikasikan dirinya sebagai wanita dalam kalangan lesbian dan golongan butch yang yang mengidentifikasikan dirinya sebagai laki-laki di kalangan lesbian, dimana kedua golongan tersebut menjadi objek penelitian. ada juga golongan andro yang mengidentifikasi dirinya sebagai perempuan dan juga laki-laki, akan tetapi golongan tersebut tidak menjadi objek penelitian ini. Penampilan golongan butch yang mengidentifikasikan dirinya sebagai laki-laki mempunyai sifat, sikap, dan juga berkepribadian seperti laki-laki baik itu dari segi penampilan, gerakan tubuh, ekspresi, akan tetapi tidak terjadi di kontak mata, karena bagaimanapun dirinya tersebut aslinya adalah perempuan dengan hati perempuan yang bervisualisasi seperti laki-laki. Berbeda dengan golongan butch, golongan femme yang mengidentifikasikan dirinya sebagai perempuan mempunyai sifat, sikap, dan juga berkepribadian layaknya seorang perempuan heteroseksual lainnya, baik itu dari segi penampilan ,gerakan tubuh, ekspresi, dan juga kontak mata. Yang membedakan golongan femme dengan perempuan heteroseksual adalah dari orientasi seksualnya saja, dimana golongan ini tertarik secara hasrat seksual kepada sesame jenisnya yang berpenampilan sebagai laki-laki.