peran perawat dalam tatanan pelayanan kesehatan

advertisement
PERAN PERAWAT DALAM TATANAN
PELAYANAN KESEHATAN
HARIF FADHILLAH
PENGURUS PUSAT PPNI
Di Masa Depan
• Kehidupan suatu bangsa, sangat bergantung pd
kemampuan hidup bersama berdampingan dg bangsa –
bangsa lain di dunia.
• Kemampuan hidup bersama berdampingan dg
2
bangsa – bangsa lain, suatu bangsa harus sehat,
cerdas, beradab / berbudaya, dan memiliki
keunggulan.
• Suatu bangsa yg memiliki keunggulan, sehat, cerdas, dab
beradab / berbudaya, akan dapat tumbuh sbg bangsa yg “kuat”.
• Sehat / kesehatan  sebagai tujuan pembangunan dan sbg
kondisi penting untuk menjadi suatu bangsa yg memiliki
kemampuan hidup bersama berdampingan dg bangsa-bangsa
lain di dunia.
Bbg Upaya Untuk Mencapai MasyarakatBangsa yg
3
Sehat.
Sistem Pemberian Pelayanan
Kesehatan Kpd Masyarakat
(Health Care Delivery Systems)
 Membangun masyarakat-bangsa Indonesia yg “sehat”
 individu, keluarga, komunitas.
 Terdiri atas bbp jenis pelayanan professional dlm bidang
kesehatan yg bersifat terintegrasi sepenuhnya.
 Merupakan pelayanan kpd masyarakat yg bersifat
menyeluruh dan parpipurna; memberdayakan masyarakat.
4
Sistem Pemberian Pelayanan
Kesehatan Kpd Masyarakat
 Sistem Pemberian Pelayanan / Asuhan Kes. Masy.
(Public Health Service / Care Delivery Systems)
 Sistem Pemberian Pelayanan / Asuhan Medis-Dental
(Medical Service / Care Delivery Systems)
 Sistem Pemberian Pelayanan / Asuhan Keperawatan
(Nursing Services / Care Delivery Systems)
 Sistem Pemberian Pelayanan / Asuhan Kefarmasian
(Pharmaceutical Services / Care Delivery Systems)
5
Pemberian Pelayanan
Kesehatan Kpd Masyarakat
 Berorientasi kpd kebutuhan masyarakat, sesuai masalah
kesehatan yg dihadapi masyarakat  mendahulukan
kepentingan / kebutuhan masyarakat.
 Memberikan pelayanan / asuhan yg terbaik sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 
perkembangan profesi.
6
Sifat Bbg Sistem Pemberian
Pelayanan Kesehatan Kpd
Masyarakat
 Sesuai batas dan lingkup wewenang dan tanggung
jawab profesi.
 Saling mengisi, melengkapi, menyempurnakan
pelayanan kesehatan kpd masyarakat.
 Saling menghormati batas dan lingkup wewenang dan
tanggung jawab masing-masing profesi.
7
Saling Melengkapi Antar Sistem
Pemberian Pelayanan Kesehatan
Kpd Masyarakat
Sistem Pemberian Pelayanan /
Asuhan Kes. Masy. / Publik
Sistem Pemberian Pelayanan /
Asuhan Keperawatan
8
Sistem Pemberian Pelayanan /
Asuhan Kefarmasian
Sistem Pemberian Pelayanan /
Asuhan Medis-Dental (Kedokteran)
Profesi Keperawatan
Memberi pelayanan – asuhan keperawatan
(nursing care), berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan (science and art of nursing), dan
dituntun oleh etika profesi (professional ethics).
9
Definisi Keperawatan
 Keperawatan adalah ilmu
 Keperawatan adalah berfokus pada klien
 Keperawatan adalah holistik
 Keperawatan adalah adaptif
 Keperawatan peduli pada meningkatkan,
memelihara, dan memulihkan kesehatan
DEFINISI KEPERAWATAN
 Adalah suatu bentuk pelayanan professional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
didasarkan ilmu dan kiat keperawatanan berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif,
ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat, baik
sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus
kehidupan
 Pelayanan Keperawatan berupa bantuan yang diberikan
karena adanya kelemahanfisik dan mental, keterbatasan
pengetahuan serta kurangnya kemauan menuju kepada
kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari
secara mandiri (LokNas 1983)
Lingkup Praktik
Pencegahan Primer
•Promosi & pendidikan kesehatan
•Perlindungan kesehatan & pencegahan penyakit
(a.l.: imunisasi)
Pencegahan Sekunder
•Deteksi dini thdp resiko & bahaya kesehatan
•Menanggulangi masalah kesehatan dg cepat dan tepat
melalui askep individu di PKD, askep keluarga dan
komunitas
•Melakukan rujukan kasus
Pencegahan Tertier
•Mencegah ketidakmampuan dan kecacatan lebih
Lanjut melalui askep berfokus pada upaya rehabilitatif
•Mengoptimalkan fungsi kehidupan klien
Wewenang
Masyarakat
Kontrak
Profesi
Kewajiban Peran
Lingkup praktik keperawatan &
Struktur hubungan Perawat - Klien
adalah membantu yang:
• sehat memelihara kesehatan
• sakit memperoleh kembali kesehatan
• tak bisa disembuhkan untuk menyadari potensinya
• menghadapi ajal untuk diperlakukan secara manusiawi.
PERAN PERAWAT PROFESIONAL
DALAM PRAKTIK PROFESI
ELEMEN
KORDINATOR
KONSELOR
PELAKSANA
PENDIDIK
KOLABORATOR
PEMBAHARU
PENELITI
KONSULTAN
ADVOKAT
Peran dan Fungsi Perawat
 Pemberi asuhan keperawatan
 Komunikator
 Pendidik
 Pembela/Advokat klien
 Konselor
 Pembawa perubahan
 Pemimpin
 Manager
 Peneliti
Pemberi asuhan keperawatan
 Membantu klien secara fisik dan
psikologik dengan tetap menjaga
martabat klien
 Tindakan keperawatan dapat
melibatkan asuhan secara penuh,
sebagian atau suportif-edukatif
 Bertujuan memandirikan klien seoptimal
mungkin
 Mencakup aspek fisik, psikologik,
sosial- kultural dan spiritual
Komunikator
 Komunikasi terintegrasi dalam semua peran
keperawatan
 Perawat berkomunikasi dengan klien,
pendukung klien, tenaga kesehatan lain, dan
keluarga & komunitas
 Perawat mengidentifikasi masalah klien dan
mengkomunikasikan secara verbal atau tertulis
kepada tim kesehatan lain
 Perawat harus kompeten untuk
mengkomunikasikan secara jelas dan tepat agar
kebutuhan kesehatan klien dapat terpenuhi
Pendidik
 Membantu klien belajar tentang kesehatan
dan cara memulihkan atau memelihara
kesehatan mereka
 Mengkaji kebutuhan pembelajaran dan
kesiapan klien untuk belajar, menetapkan
tujuan belajar yang spesifik, menerapkan
strategi penyuluhan dan mengukurnya
 Mendidik perawat dengan tingkat pendidikan
yang lebih rendah dan berbagi kepakarannya
dengan sesama perawat dan tenaga
kesehatan lain.
Pembela/Advokat klien
 Bertindak melindungi klien
 Memberikan informasi yang diperlukan
klien atau memfasilitasi agar tenaga
kesehatan lain memberikan informasi
yang diperlukan klien
 Menjelaskan kepada klien tentang hak
hak mereka dan membantu mereka
untuk berbicara
Konselor
 Proses membantu klien untuk mengetahui
dan mengatasi masalah psikologik atau
sosial, meningkatkan hubungan
interpersonal, dan meningkatkan
pertumbuhan personal
 Memberikan dukungan emosional,
intelektual, dan psikologik
 Membantu klien untuk mengembangkan
sikap, perasaan dan perilaku dengan melihat
alternatif perilaku lain yang lebih sehat dan
meningkatkan kemampuan pengendalian diri.
Pembawa perubahan
 Memodifikasi perilaku, lingkungan dan
sistem dan membantu klien
memperoleh kembali kesehatannya.
 Membawa pembaharuan dalam sistem
pelayanan dan asuhan keperawatan
 Mengurangi resistensi terhadap
perubahan dalam peningkatan kualitas
pelayanan dan asuhan keperawatan
Pemimpin
 Mempengaruhi orang lain untuk bekerjasama
mencapai tujuan spesifik
 Diterapkan pada berbagai tingkat sistem
klien: individu, keluarga, kelompok dan
komunitas
 Kepemimpinan efektif merupakan proses
belajar yang membutuhkan pemahaman
tentang kebutuhan dantujuan yang
memotivasi orang lain, pengetahuan
menerapkan keterampilan kepemimpinan,
interpersonal untuk pengaruhi orang lain
Manager
 Mengelola asuhan keperawatan pada sistem
klien: individu, keluarga, kelompok dan
komunitas
 Mendelegasikan kegiatan keperawatan dan
melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap
kinerja mereka
 Memiliki pemahaman tentang struktur
organisasi dan dinamikanya, kewenangan,
akuntabilitas, kepemimpinan, teori berubah,
advokasi, delegasi, supervisi dan evaluasi
Peneliti
 Menggunakan riset untuk meningkatkan mutu
pelayanan dan asuhan keperawatan
 Di Klinik, perawat membutuhkan:
1. kesadaran tentang proses dan bahasa
riset
2. sensitif pada permasalah yang
berhubungan dengan hak azasi manusia
3. berperanserta dalam mengidentifikasi
masalah yang layak diteliti
4. memilah temuan riset yang layak
dimanfaatkan
PENGEWMBANGAN PERAWAT
DI INDONESIA
 MENURUT KARAKTER
TEMPAT/TATANAN PRAKTIK
– KEPERAWATAN KOMUNITAS
Perawat Komunitas (community
nurse)
– KEPERAWATAN KLINIK
Perawat Klinikal (Clinical Nurse)
– PRAKTIK MANDIRI (Komunitas ..?)
KEPERAWATAN KOMUNITAS
adalah pelayanan keperawatan professional yg
ditujukan pd masyarakat dg penekanan kelompok
risiko tinggi dlm upaya pencapaian derajat
kesehatan optimal melalui ;
 peningkatan kesehatan,
 pencegahan penyakit,
 pemeliharaan & rehabilitasi
dg menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan
yg dibutuhkan dan melibatkan klien sbg mitra dalam
perencanaan pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan
keperawatan (CHS, 1997).
EKSISTENSI KEPERAWAATAN
UU No. 36 tahun 2009 Pasal 63
(2)
Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
dilakukan dengan pengendalian, pengobatan, dan/atau
perawatan.
(3)Pengendalian, pengobatan, dan/atau perawatan dapat
dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu
keperawatan
atau
cara
lain
yang
dapat
dipertanggungjawabkan kemanfaatan dan keamanannya.
(4) Pelaksanaan pengobatan dan/atau perawatan berdasarkan
ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan hanya dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian
dan kewenangan untuk itu.
27
PELAYANAN KEEHATAN
 Pelayanan kesehatan terdiri atas:
a. pelayanan kesehatan perseorangan; dan
b. pelayanan kesehatan masyarakat.
 meliputi kegiatan dengan pendekatan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Pasal 52 (1) dan (2)
 Pelayanan kesehatan perseorangan
ditujukan untukmenyembuhkan penyakit
dan memulihkan kesehatan perseorangan
dan keluarga.
 Pelayanan kesehatan masyarakat ditujukan
untukmemelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyakit suatu
kelompok dan masyarakat.
– Pasal 53 (1) dan (2)
Keilmuan sebagai dasar Praktik Disiplin
Fungsi independen
keperawatan
Keperawatan
Gray area
Fungsi kolaborasi
atau delegasi
Farmasi
Shared/Skill mix
competences
Kedokteran
Multi disiplin
Keluarga
 Keperawatan
 Kedokteran
 Kedokteran gigi
 Kefarmasian
 etc
Pasien/
Klien
Pasien/Klien sebagai Fokus Intervensi
Kedokteran
Anamnesa
Diagnostik Medik
Perencanaan &
Tritmen Medik
Keperawatan
Pengkajian
Diagnosis keperawatan
Perencanaan &
Tritmen Keperawatan
Ilmu Kedokteran
Ilmu Keperawatan
PERAN PERAWAT PROFESIONAL
DALAM PRAKTIK PROFESI
ELEMEN
KORDINATOR
KONSELOR
PELAKSANA
PENDIDIK
KOLABORATOR
PROSES INTERPERSONAL
PEMBAHARU
PENELITI
KONSULTAN
ADVOKAT
Tingkat Asuhan dan Intervensi
rendah
tinggi
1
Rumah Sakit
Khusus
Frekuensi
2
kebutuhan
3
4
5
6
Unit Pelayanan Khusus
Di RSU dan RSUD
Biaya
Pelayanan Kesehatan berbasis
masyarakat/komunitas (Puskesmas)
Integrasi pelayanan kesehatan khusus di
Puskesmas
Dukungan Pelayanan Kesehatan di luar sektor kesehatan
(Lembaga permasyarakatan, perkantoran, hotel, dll)
Asuhan mandiri dan keperawatan keluarga
tinggi
Rendah
Kuantitas Pelayanan yang dibutuhkan
(Maramis A, 2005; adapted from van Ommeren, 2005)
KEWENANGAN PERAWAT
(Permenkes 148/2010)
1. PRAKTIK PERAWAT PADA FASILITAS KESEHATAN
TINGKAT I, II, III
2. MELAKSANAKAN keperawatan yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat.
MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWTAN
MELAKUKAN UPAYA PROMOTIF, PREVENTIVE,
PEMULIHAN & pemberdayaan Masyarakat
MELAKUKAN TINDAKAN KEPERAWATAN
KOMPLEMENTER
PERAWAT - MASALAH KESEHATAN
 Sebagai negara yang sedang berkembang,
Indonesia masih menghadapi pelbagai
masalah kesehatan masyarakat yang bersifat
komplek
– Beratnya beban kesehatan (triple burden)
– Sistem kesehatan yang belum menunjang
– Dukungan politik yang rendah
 Perawat, sebagai bagian dari tenaga
kesehatan, juga dituntut untuk berperan aktif
menanggulangi masalah kesehatan
masyarakat
PERAWAT - MASALAH KESEHATAN
• Sebagai akibat tingginya insiden dan prevalen
penyakit di pedesaan, yang penanggulangannya
telah sangat memerlukan intervensi medis, dan
sementara itu penyebaran tenaga dokter di
pedesaan tidak merata
– Sekitar 30% Puskemas di Indonesia, tidak
memiliki tenaga dokter
• Perlu diberdayakan tenaga keperawatan dalam
menangulangi masalah kesehatan yang telah
memerlukan intervensi medis
PERAWAT KOMUNITAS
Menyadari
pentingnya
penyelesaian
masalah
kesehatan masyarakat, tidak hanya sebagai realisasi
pewujudan hak asasi manusia, tetapi juga sebagai
modal dasar keberhasilan pembangunan bangsa,
maka pelbagai langkah terobosan perlu dilakukan
38
–
Kompetensi perawat tidak lagi terbatas
pada intervensi keperawatan, tetapi juga
intervensi medis berupa penyembuhan
penyakit serta pemulihan kesehatan
–
Perlu
mengembangkan
perawat
komunitas (community nurse) yang
ditempatkan di pedesaan
KOMPETENSI PERAWAT
KOMUNITAS
Pengembangan perawat komunitas yang dimaksudkan
–
tidak hanya memiliki kompetensi
keperawatan
– tetapi juga kompetensi tambahan lainnya,
sesuai dengan permasalahan kesehatan
yang ada di masyarakat
• Penanggulangan penyakit menular dan
wabah
• Penatalaksanaan penyakit rakyat
• Pertolongan pertama dan tanggap
darurat
(Azrul Azwar, 2010)
39
PERAN PERAWAT
KOMUNITAS
(MINIMAL VS IDEAL)
PEMODIFIKASI
LINGKUNGAN
KONSULTAN
PENDIDIK KESEHATAN
KOORDINATOR
/PENGHUBUNG
PENEMU KASUS
PEMBAHARU
(CHANGE AGENT)
PENELITI
KLIEN
KONSELOR
ROLE MODEL
PEMBERI ASUHAN KEPERAWATAN
MANAJER KASUS
ADVOKAT
PERAN PERAWAT MINIMAL
(SAAT INI)
 PENDIDIK KESEHATAN/PENYULUH KESEHATAN
–
MENGAJARKAN KEPADA INDIVIDU, KELUARGA, KELOMPOK KHUSUS, MASYARAKAT
TENTANG A.L SEHAT, PENYAKIT, PERAWATAN KESEHATAN, HUBUNGAN ANTAR INDIVIDU
DALAM KELUARGA, KELOMPOK/MASYARAKAT, DLL
 PEMBERI ASUHAN KEPERAWATAN
–
MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN / ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA INDIVIDU,
KELUARGA, KELOMPOK KHUSUS, MASYARAKAT
 PENEMU KASUS
–
MENDETEKSI PENYAKIT DAN MENEMUKAN KASUS
 KOORDINATOR,KOLABORATOR, PENGHUBUNG
–
MELAKUKAN KOORDINASI TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN YANG DITERIMA KLIEN
DARI BERBAGAI PROGRAM, BEKERJASAMA DENGAN KLIEN DALAM PERENCANAAN
PELAYANAN DAN SEBAGAI PENGHUBUNG DENGAN INSTITUSI KESEHATAN LAIN
 KONSELOR
–
MEMPUNYAI PERAN TERAPEUTIK DALAM MENOLONG KLIEN UNTUK MENCARI SOLUSI
TERHADAP MASALAH KESEHATAN ATAU PERUBAHAN PERILAKU YANG TERJADI
 ROLE MODEL
–
SECARA TERUS MENERUS BERPERAN SEBAGAI PANUTAN UNTUK ORANG LAIN MELALUI
KEGIATAN YANG DILAKUKAN SEHARI-HARI
PERAWAT KOMUNITAS
DALAM PERMENKES 148/2010
 PUSKESMAS
 PRAKTIK MANDIRI
– TERMASUK HOME HEALTH NURSING
– PERORANGAN ATAU BERKELOMPOK
 FOKUS TIDAK HANYA INDIVIDU KELUARGA,
KELOMPOK, MASYARAKAT
 PERAWAT PUSKESMAS DIPERLUKAN
KEJELASAN PERAN “NURSING CARE” 
PERKESMAS
 MEMERLUKAN PERIZINAN & KEWENANGAN
42
PRAKTIK PERAWAT
KOMUNITAS DI PUSKESMAS
UPAYA KES PERORANGAN
UPAYA KES MASYARAKAT
ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN INDIVIDU
ASUHAN KEPERAWATAN
• KELUARGA
• KELOMPOK
• MASYARAKAT
PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
(COMMUNITY HEALTH NURSING)
COMMUNITY NURSE
http://www.direct.gov.uk/en/DisabledPeople/HealthAndSupport/WhosWhoInHealthServices/DG_4003759
 are registered nurses who work in the
community: in people's homes, in schools
and in local surgeries and health centres
 They visit people at home to provide health
care
 can provide help and advice on a wide range
of health issues
 Community nurses work closely with GPs,
local social services and hospitals
 GP can refer you to a community nursing
service
CLINICAL NURSING
A clinical nurse is another term used for
registered nurses who, as the term
implies, work in actual clinic settings.
Clinical nurses are also called nurse
practitioners. Clinical nurses can work
in various types of clinics, and can enter
various specializations, given the right
qualifications.
http://www.articlesbase.com/careers-articles/what-are-clinical-nurse-jobs-246104.html
CLINICAL NURSING
The clinical nurses who achieve and complete the
qualifications for specializations in specific areas are called
clinical nurse specialists. These nurses can specialize in
various fields of health and medicine such as midwifery,
psychiatric or mental health, geriatrics, pediatrics, among
many other fields. These nurses also claim specific titles
such as mental nurse, maternity nurse, and theatre nurse.
A clinical nurse can also specialize in the surgical section,
or the emergency room and accidents section. Some
clinical nurses can also be stationed in the Intensive Care
Unit. Aside from these specializations, clinical nurses can
also work as a general staff nurse or administrative nurse
in hospitals and clinics
http://www.articlesbase.com/careers-articles/what-are-clinical-nurse-jobs-246104.html
PERAWAT DI RS
RUMAH SAKIT
 Rumah Sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat.
(Pasal 1 butir 1 UU No. 44 tahun 2009)
TUGAS RUMAH SAKIT
 Rumah Sakit mempunyai tugas
memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna.
(Pasal 4 UU No.44/2009)
 Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah
pelayanan kesehatan yang meliputi
promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif.
FUNGSI RS
 Penyelenggaraan Pengobatan dan
Pemulihan kesehatan
 Pemeliharaan dan Peningkatan
Kesehatan (pelayanan tk I dan II)
 Penyelenggaraan pendidikan dan
Pelatihan SDM
 Penyelenggaraan Penelitian &
Pengembangan serta Penapisan
Teknologi
(Pasal 5 UU No, 44/2009)
SDM RUMAH SAKIT
Harus memiliki tenaga Tetap :
 Tenaga medis dan Penunjang Medis
 Tenaga Keperawatan
 Tenaga Kefarmasian
 Tenaga Manajemen RS
 Tenaga Non Kesehatan (Administrasi,
Kebersihan dan keamanan)
(Pasal 12 point 1 UU No. 44 tahun 2009)
NAKES DI RS BEKERJA HARUS
SESUAI
 STANDAR PROFESI
 STANDAR PELAYANAN RS (Std
Pelayanan Medis, SPO, Std Asuhan
keperawatan)
 ETIKA PROFESI
 MENGHORMATI HAK PASIEN
 MENGUTAMAKAN KESELAMATAN
PASIEN
PERAWAT - PELAYANAN
KESEHATAN DI RS
 Paradigma YAN KES RS
– Hospital care VS Medical care
– Paradigma Perawat di RS,
– 80 % yan RS adalah Nursing care (Gilles 2000)
 Asuhan Keperawatan belum mendapat pengakuan
yg utuh
 Pengembangan Kompetensi Perawat Klinik pada
tingkat spesialisasi dan Sub spesialisi 
tantangan
 . PROGRAM KERJA PRIORITAS KEMENKES TAHUN 2011
 Pertama, pelaksanaan program kesehatan preventif terpadu




yang meliputi pemberian imunisasi dasar, penyediaan akses
sumber air bersih dan akses terhadap sanitasi dasar
berkualitas, penurunan tingkat kematian ibu, serta tingkat
kematian bayi.
Kedua, Revitalisasi progam KB melalui peningkatan kualitas
dan jangkauan layanan KB.
Ketiga, peningkatan sarana kesehatan melalui penyediaan dan
peningkatan kualitas layanan rumah sakit berakreditasi
internasional.
Keempat, peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan obat
terutama obat esensial generik.
Kelima, Universal coverage (cakupan pembiayaan kesehatan
untuk semua penduduk).
Kementerian Kesehatan telah menyusun
7 kegiatan unggulantahun 2011 .
1.
2.
3.
Revitalisasi pelayanan kesehatan. Komponen penunjang kegiatan ini
adalah Peningkatan sarana prasarana kesehatan rujukan: 450 RSUD
Provinsi/Kab/Kota, Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan dasar di 397 kab/kota.
Ketersediaan, distribusi, retensi dan mutu SDM yang teriri dari
Beasiswa/Tugas Belajar: pendidikan dokter spesialis sebanyak
1.040, Pendayagunaan dokter residen akhir sebanyak 1.550 orang,
Pengangkatan tenaga PTT: dokter 4.543 (naik 59% dari 2010), drg
1.344 (naik 58% dari 2010), bidan 30.901 (naik 8% dari 2010).
Ketersediaan, distribusi, keamanan, mutu, efektivitas, keterjangkauan
obat, vaksin, alkes. Kegiatan ini terdiri dari bantuan buffer stock
obat/instalasi farmasi di 476 Kab/Kota, terlaksananya tahap pertama
pengobatan dgn Jamu di 60 Puskesmas dan 12 RS, dan 115
kab/kota melakukan E-logistic obat.
Kementerian Kesehatan telah menyusun
7 kegiatan unggulantahun 2011 .
4.
5.
Kegiatan unggulan selanjutnya adalah Jaminan Kesehatan Untuk
76,4 juta penduduk miskin disertai peningkatan/perluasan kelas III di
93 RS dan peningkatan 85 RS Fasilitas kesehatan yang menangani
Jamkes sehingga total menjadi 1.100 RS.
Inovasi terbaru yang dilakukan pada tahun 2011 adalah Jaminan
Persalinan berupa penyediaan alokasi anggaran untuk paket
persalinan dgn sasaran 2,5 juta ibu hamil di seluruh Indonesia
diharapkan mampu mempercepat pencapaian angka kematian Ibu
dan bayi di Indonesia.
Kementerian Kesehatan telah menyusun
7 kegiatan unggulantahun 2011 .
Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
6.
7.
Keberpihakan pada Daerah Terpencil, Perbatasan, Kepulauan (DTPK) dan
Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK), kegiatan ini terdiri dari Flying health
care di provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat; peningkatan
sarana prasarana di 99 Puskesmas dan jaringannya di daerah
perbatasan;dan penempatan tenaga kesehatan di DTPK sebanyak 2.445
orang. Peningkatan bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Provinsi
Maluku dan Malut, senilai Rp 200 juta/Puskesmas/tahun; Provinsi NTB,
NTT, Papua, Papua Barat, senilai Rp 250 juta/Puskesmas/tahun.
World Class Health Care, telah ada 3 Rumah Sakit yang lulus akreditasi
internasional dari Joint Commite International (JCI). Pada tahun 2011
disiapkan 3 RS Pemerintah untuk akreditasi JCI, yaitu RSCM, RS Sanglah
dan RSPAD Gatot Subroto. Disamping itu akan dilakukan penyempurnaan
sistem akreditasi dengan ISQUA (International Society for Quality in Health
Care) serta Peningkatan bantuan akreditasi RS publik di wilayah Indonesia
Timur sebanyak 66 RS
Menurut Menkes
keynote speech yang bertema “Reforming Primary Health Care In Indonesia” pada Kongres Nasional
Perhimpunan Dokter Komunitas dan Kesehatan Masyarakat Indonesia (PDK3MI) di Batu, Malang 21
Januari 2011.
 Puskesmas sebagai focal point Primary Health Care
(PHC) dibawahnya terdapat Puskesmas Pembantu
(Pustu), Puskesmas Keliling (Pusling), Dokter Praktik
dan Bidan Praktik. Di tingkat desa terdapat Polindes,
Poskesdes, Posyandu, Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD), Bina Keluarga Balita (BKB). Di tingkat
supra-sistemnya terdapat Dinkes Kab/kota dan RS
Kab/kota. Berkaitan dengan hal itu Menkes
mengharapkan kepada dokter yang tergabung dalam
PDK3MI dapat memberikan masukan dalam
merevitalisasi PHC.
 Praktik Perawat …….? PMK 148/2010…..?
Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI
Thank you
www.inna-ppni.or.id
Download