materi-antropologi-s..

advertisement
Materi Antropologi
Kelas X SMA
Kesamaan dan Keberagaman Budaya
Kompetensi Dasar:
3.1 mengidentifikasi manfaat antropologi dalam mengkaji tentang kesamaan dan keragaman
budaya, agama, religi, tradisi, dan bahasa
4.1 melakukan kajian literature, diskusi, dan pengamatan terkait dengan manfaat antropologi
dalam mengkaji tentang kesamaan dan keberagaman budaya, agama, religi, tradisi, dan bahasa
beserta unsure-unsurnya.
Materi Pokok:
Konsep dasar, peran fungsi, dan ketrampilan antropologi dalam mengkaji kesamaan dan
keberagaman budaya, agama, religi, tradisi, dan bahasa.
I.
Dasar-Dasar Antropologi
A. Pengertian Antropologi
Antropologi adalah suatu studi ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari segi
budaya, perilaku, keanekaragaman, dan lain sebagainya. Antropologi adalah istilah dari Bahasa
Yunani yang berasal dari kata Anthropos dan Logos. Anthropos berarti manusia dan Logos
berarti Ilmu. Jadi Antropologi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari manusia berdasarkan
rasa ingin tahu yang tiada henti-hentinya.
Antropologi merupakan salah satu cabang ilmu social yang mempelajari budaya
masyarakat. Antropologi juga mempelajari manusia sebagai makhluk biologis dan makhluk
social. Ilmu ini lahir atau muncul dari keterkaitan orang- oang eropa yang melihat ciri-ciri fisik,
adat istiadat, dan budaya yang berada di Eropa.
Berikut ini akan dijelaskan beberapa pengertian Antropologi menurut para ahli, antara
lain yaitu:
a.
William A. Havilan: anteropologi adalah setudi tentang manusia ynag berusaha
menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manuusia dan perilakunya, serta untuk
memperoleh pengertian yang lengkkap tentang keanekaragaman manusia.
b.
David Hunter: anteroppologi adalah ilmu yang lahir dari keingin tahuan yang tidak
terbatas tentang manusia.
c.
Koentjaraninggrat: anteropologi adalah imu yang mempelajari manusia pada umumnya
dengan mempelajari aneka waarna, bentuk fisik masyarakat, serta kebudayaan yang di
hasilkan.
B. Cabang Ilmu Antropologi
Paleoantropologi
Antropologi Fisik
Somatologi
Antropologi
Prehistori
Etnolinguistik
Antropologi Budaya
Etnologi
Etnopsikologi
C. Konsep dalam Antropologi
1. Kebudayaan
Konsep paling esensial dalam Antropologi adalah kebiudayaan. Kebudayaan menurut
A.L Kroeber dan Clede Cluckhohn dalam bukunya Culture : a critical review of concepts
and definition, mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan kebudayaan adalah
keseluruhan pola-pola tingkah laku, baik eksplosit maupun implisit, yang diperoleh dan
diturunkan melalui symbol, yang akhirnya mampu membentuk sesuatu yang khas dari
kelompok-kelompok manusia, termasuk perwujudannya dalam benda-benda materi.
Sementara Koentjraningrat mengemukakab bahwa kebudayaan adalah sebagai keseluruhan
system gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat
yang dijadikan milik diri manusia sebagai hasil belajar.
2. Unsur Kebudayaan
Satuan terkecil dalam suatu kebudayaan disebut unsure kebudayaan atau “trait”.
Terdapat tujuh unsure kebudayaan yaitu Sistem bahasa, Sistem peralatan hidup dan
teknologi, Sistem ekonomi dan mata pencaharian hidup, Sistem kemasyarakatan dan
organisasi social, Ilmu pengetahuan, Kesenian, Sistem kepercayaan, atau agama
3. Kompleks Kebudayaan
Seperangkat unsure kebudayaan yang mempunyai keterkaitan fungsional satu dengan
lainnya (kompleks kebudayaan). Contohnya adalah system perkawinan pada masyarakat
Indonesia.
4. Enkulturasi
Adalah proses dimana individu belajar untuk berperan serta dalam kebudayaan
masyarakat sendiri.
5. Daerah Kebudayaan (Culture Area)
Adalah suatu wilayah geografis yang penduduknya berbagi unsure-unsur dan
kompleks-kompleks kebudayaan tertentu yang sama.
6. Difusi Kebudayaan
Adalah proses tersebarnya unsure kebudayaan dari satu daerah kebudayaan ke daerah
kebudayaan yang lain.
7. Akulturasi
Adalah pertukaran unsure-unsur kebudayaan yang terjadi selama dua kebudayaan
yang berbeda saling kontak secara terus menerus dalam waktu yang panjang.
8. Etnosentrisme
Adalah sikap suatu kelompok masyarakat yang cenderung beranggapan bahwa
kebudayaan sendiri lebih unggul daripada semua kebudayaan yang lain.
9. Tradisi
Pada setiap masyarakat selalu terdapat sejumlah tingkahlaku atau kepercayaan yang
telah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat yang bersangkutan dalam kurun waktu
yang panjang (Tradisi)
10. Relativitas Kebudayaan
Tiap kebudayaan memiliki cirri-ciri yang unik yang tidak terdapat pada kebudayaan
yang lainnya, maka apa yang dipandang sebagai tingkah laku normal kebudayaan mungkin
dipandang abnormal dalam kebudayaan lain.
11. Ras dan Kelompok Etnik
Ras dan etnik adalah dua konsep yang berbeda, tetapi sering dikacaukan
penggunaannya. Ras adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan dalam unsure
biologis atau populasi yang memiliki kesamaan unsure-unsur fisik yang khas yang
disebabkan oleh keturunan (genetic) sedangkan etnik adalah sekumpulan individu yang
merasa sebagai satu kelompok karena kesamaan identitas, nilai-nilai social yang dijunjung
bersama, pola tingkahlaku yang sama, dan unsure-unsur budaya lainnya yang secara nyata
berbeda dibandingkan dengan kelompok yang lain.
D. Pendekatan Antropologi
Studi kebudayaan adalah sentral dalam Antropologi. Bidang kajian utama antropologi
adalah kebudayaan dan dipelajari melalui pendekatan. Berikut 3 macam pendekatan utama yang
biasa dipergunakan untuk para ilmuan antropologi.
a. Pendekatan Holistik\
Kebudayaan dipandang secara utuh (holistic). Pendekatan ini digunnakan oleh para pakar
antropologi apabila mereka sedang mempelajari kebudayaan suatu masyarakat.
Kebudayaan dipandang sebagai suatu keutuhan, setiap unsure di dalamnya mungkin
dipahami dalam keadaan terpisah dari keutuhan tersebut. Para pakar antropologi
mengumpulkan semua aspek, termasuk sejarah, geografi, ekonomi, teknologi, dan
bahasa. Untuk memperoleh generalisasi (simpulan) tentang suatu kompleks kebudayaan
seperti perkawinan dalam suatu masyarakat, para pakar antropologi merasa bahwa
mereka harus memahami dengan baik semua lembaga lain dalam masyarakat yang
bersangkutan.
b. Pendekatan Komparatif
Pendekatan komparatif juga merupakan pendekatan yang unik dalam antropologi untuk
mempelajari kebudayaan masyarakat yang belum mengenal baca-tulis (praaksara). Para
ilmuan antropologi paling sering mempelajari masyarakat praaksara karena 2 alasan
utama. Pertama, mereka yakin bahwa setiap generalisasi dan teori harus diuji pada
populasi-populasi di sebanyak mungkin daerah kebudayaan sebelum dapat diverifikasi.
Kedua, mereka lebih mudah mempelajari keseluruhan kebudayaan masyarakatmasyarakat kecil yang relative homogeny dari pada masyarakat-masyarakat modern yang
kompleks. Masyarakat pra-aksara yang hidup di daerah-daerah terpencil merupakan
laboratorium bagi para ilmuan antropologi.
c. Pendekatan Historic
Pengutamaan asal-usul unsure kebudayaan. Pendekatan dan unsure-unsur historis
memiliki arti yang sangan penting dalam antropologi, lebih penting daripada ilmu lain
dalam kelompok ilmu tingkah laku manusia. Para ilmuan antropologi tertarik pertamatama pada asal-usul historis dari unsure-unsur kebudayaan, dan setelah itu tertarik pada
unsure-unsur kebudayaan yang unik dan khusus.
E. Teori Dalam Antropologi
a. Teori Evolusi Deterministik
Adalah teori tertua yang dikembangkan oleh 2 tokoh pertama dalam Antropologi,
ialah Edward Burnet Tylor (1832-1917) dan Lewis Henry Morgan (1818-1889). Teori ini
berangkat dari anggapan bahwa ada suatu hukum (aturan) universal yang mengendalikan
perkembangan semua kebudayaan manusia. Menurut teori ini setiap kebudayaan mengalami
evolusi melalui jalur dan fase-fas yang sudah pasti.
b. Teori Partikularisme
Pada awal abad ke-20 berakhirlah kejayaan evolusionisme dan berkembanglah
pemikiran yang menentang teori tersebut. Pemikiran baru tersebut dipelopori oleh Franz
Boas (1858-1942) yang kemudian disebut teori partikularisme historic. Boas tidak setuju
dengan teori evolusi dalam hal asumsi tentang adanya hukum universal yang menguasai
kebudayaan manusia. Ia menunjukkan betapa sangat kompleksnya variasi kebudayaan, dan
percaya bahwa terlalu premature merumuskan teori yang universal.
c. Teori Fungsionalisme
Teori ini dikembangkan oleh Bronislaw Malinowski (1884-1942) yang selama Perang
Dunia II mengisolir bersama penduduk asli Pulau Trobrian untuk mempelajari cara hidup
mereka
dengan
jalan
melakukan
observasi
partisipatoric.
Ia
mengajukan
teori
fungsionalisme, yang berasumsi bahwa semua unsure kebudayaan merupakan bagian-bagian
yang berguna bagi masyarakat dimana unsure-unsur tersebut terdapat. Dengan kata lain,
pandangan fungsional atas kebudayaan menekankan bahwa setiap pola tingkah-laku, setiap
kepercayaan dan sikap yang merupakan bagian dari kebudayaan suatu masyarakat,
memerankan fungsi dasar di dalam kebudayaan bersangkutan.
F. Metodologi Dalam Antropologi
Banyak metode yang dipergunakan oleh ilmuan antropologi untuk mengembangkan aturan
konsep, generalisasi, dan teori, tetapi baru beberapa yang telah mempunyai aturan konsep baku,
sedangkan yang lainnya bersifat tradisi-tradisi khusus.
a. Participant Observation
Jika seorang ilmuan antropologi sedang melakukan penelitian tentang suatu kebudayaan,
maka ia hidup bersama orang-orang pemilik kebudayaan tersebut, mempelajari bahawa
mereka, ikut aktif ambil bagian dalam kegiatan sehari-hari masyarakat tersebut.
b. Indepth Interview (Wawancara Mendalam)
Wawancara mendalam biasanya dipergunakan bersama-sama dengan observasi
mendalam berperanserta. Wawancara dilakukan secara informal dan nonsistematik. Jika
ilmuan sosiologi memilih secara acak (random) subjek yang diwawancarai, maka ilmuan
antropologi mewawancarai orang-orang yang telah kenal baik dan mempercayainya, atau
orang-orang yang ia pandang dapat memberikan informasi yang akurat dan rinci tentang
berbagai aspek kebudayaan yang diteliti.
c. Upaya memperkecil kesalahan
Informasi yang diperoleh dari berbagai subyek seringkali berbeda-beda atau bahkan
saling bertentangan. Para ilmuan antropologi berusaha meminimalkan kesalahan pada
data mereka dengan jalan mengulang-ulang observasi atau wawancara. Dan dengan
melakukan crosscheck dengan informan lain apabila mereka menemukan informasi yang
bertentangan.
G. Fungsi dan Tujuan Antropologi
Tujuan mempelajari antropologi adalah:
-
Untuk mempelajari sejarah terjadinya dan perkembangan manusia sebagai makhluk
biologis.
-
Untuk mempelajari sejarah terjadinya beebagai bahasa manusia diseluruh dunia dan
penyebarannya.
-
Untuk mempelajari masalah terjadinya persebaran dan perkembangan berbagai
kehidupan diseluruh dunia.
-
Untuk mempelajari masalah dasar kebudayaan dalam kehidupan manusia dari suku-suku
bangsa yang tersebar di muka bumi sampai sekarang.
II. Kebragaman Budaya, Agama, Religi, Tradisi, dan Bahasa di Indonesia
1. Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddayah, yang merupakan
bentuk jamak dari (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia.
Keberagaman budaya Indonesia : kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila
adalah perwujudan cipta, karya, dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan daya upaya manusia
Indonesia untuk mengembangkan harkat dan ,astabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk
memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan
bangsa. Dengan demikian pembangunan nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.
2.
Agama
Agama menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah system yang mengatur tata
keilmuan (kepercayaan) peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia dengan lingkungannya. Kata “agama”
berasal dari bahasan Sansekerta, agama yang berarti Tradisi. Sedangkan kata lain untuk
menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin Religio dan berakar pada
kata kerja re-ligare yang berarti “mengikat kembali”. Maksudnya dengan berreligi, seseorang
mengikat dirinya kepada Tuhan. Emile Durkheim menyatakan agama adalah suatu system yang
terpadu terdiri dari atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci.
3. Tradisi
Tradisi (bahasa latin : tradition, “diteruskan”) atau kebiasaan, dalam pengertia yang
paling sederhana adalah suatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari
kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu Negara, kebudayaan, waktu, atau
agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang
diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun lisan, karena tanpa adanya ini suatu
tradisi akan punah
Contoh tradisi di Indonesia : tradisi sedekah bumi
4. Bahasa
Tercatat ada 442 bahasa yang dimiliki Indonesia yang terungkap dalam kongres Bahasa
ke-9 yang digelar 2008 silam. Pada tahun 2012, penelitian berlanjut dengan mengambil sampel
di 70 lokasi di wilayah Maluku dan Papua. Hasil dari penelitian itu, jumlah bahasa dan sub
bahasa diseluruh Indonesia mencapai 546 bahasa. Hasil tersebut belum selesai dan besar
kemungkinan akan bertambah karena penelitian sedang dilaksanakan.
III.
Peran Antropologi Dalam Mengkaji Keunikan, Kesamaan, dan Keberagaman
Budaya, Agama, Religi, Tradisi, dan Bahasa
a. Paleoantropologi
Yaitu ilmu yang meneliti asal-usul dan evolusi manusia dengan mempergunakan sisasisa tubuh yang telah membatu. Dengan penelitian tentang sisa-sisa tubuh manusia dan berbagai
alat yang ada pada saat era manusia pra sejarah, maka kita mampu menganalisa perbedaan cara
dan polahidup manusia. Perkembangan pola hidup tersebut ditujukan dengan bentuk dan bahan
dari peralatan yang dipergunakan hingga saat ini. Evolusi atau perubahan pola hidup
menunjukan kemampuan manusia mengikuti era/ perkembangan jaman, seiring dengan tuntutan
social masyarakat dari yang paling sederhana hingga tuntutan hidup yang semakin kompleks
pada zaman sekarang. Dengan penelitian tersebut maka diharapkan antropologi dapat
menjelaskan kepada seluruh manusia bahwa manusia berasal dari nenek moyang yang sama, atau
berasal dri masyarakat yang hidup dengan pola hidup yang paling sederhana yaitu berburu dan
meramu.
b. Somatologi
Yaitu ilmu yang mempelajari keberagaman ras manusia dengan mengamati cirri-ciri
fisik. Secara garis besar, ras penduduk di dunia terbagi atas 3 ras besar, yaitu Mongoloid,
Negroid, dan Kaukasoid.
-
Mongoloid
Cirri khas utama yang dapat dilihat pada ras ini adalah rambut yang berwarna hitam yang
lurus, bercak mongol pada saat lahir, dan kelopak mata yang unik disebut dengan istilah mata
sipit. Selain itu perawakannya seringkali lebih kecil atau pendek.
-
Negroid
Cirri khas utama anggota ras Negroid adalah kulit yang berwarna hitam dan rambut
keriting. Meskipun anggota ras Khoisan dan Australoid juga berfenotipe kulit hitam dan rambut
keriting, mereka tidak dianngap termasuk ras Negroid.
-
Kaukasoid
Sebagian besar penghuni Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan, dan India utara.
Keturunan mereka menetap di Australia, Amerika Utara, sebagian dari Amerika Selatan, Afrika
Selatan, dan Selandia Baru. Ras ini berkulit putih.
Dengan penelitian tersebut diharapkan siswa akan mampu memahami bahwa ada
kemungkinan bahwa manusia berasal dari ras yang sama, sehingga perbedaan yang terjadi tidak
berdampak buruk bagi masyarakat dengan menyadari hal tersebut.
c. Prehistori
Prehistori adalah ilmu yang mempelajari zaman prasejarah. Zaman prasejarah dapat
dikatakan bermula pada saat terbentuknya alam semesta, namun umumnya digunakan
untuk mengacu kepada masa dimana terdapat kehidupan di muka bumi dimana manusia
mulai hidup. Batas antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah adalah mulai adanya
tulisan. Hal ini menumbulkan suatu pengertian bahwa prasejarah adalah zaman sebelum
ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya tulisan.
Berakhirnya zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa diduni
tidak sama tergantung peradaban bangsa tersebut, salah satu contoh yang bangsa Mesir
sekitar 4000SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan, sehingga pada saat itu, bangsa
MEsir sudah memasuki zaman sejarah. Zaman prasejarah di Indonesia diperkirakan
berakhir pada masa berdirinya Kerajaan Kutai, sekitar abad ke-5, dibuktikan dengan
adanya prasasti yang berbentuk yupa ditemukan di tepi sungai Mahakam, Kalimantan
Timur baru memasuki era sejarah.
d. Etnolinguistik
Etnolinguistik merupakan cabang ilmu linguistic yang mempelajari struktur bahawa
berdasarkan cara pandang dan budaya yang dimiliki masyarakat. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Humbolt bahwa perbedaan persepsi kognitif dan perbedaan pandangan
dunia dari suatu masyarakat dapat dilihat dari bahasanya. Dalam pandangan
etnolinguistik, terdapat keterkaitan antara bahasa dengan pandangan dunia penuturnya.
Sementara itu, menurut Kamus Besar BAhasa Indonesia, etnolinguistik yang menyelidiki
hubungan antara bahasa dan masyarakat pedesaan atau masyarakat yang belum mengenal
tulisan.
e. Etnologi
Etnografi berasal dari dua kata yaitu Etnos yang artinya bangsa, dan Graphy artinya
uraian. Jadi, etnografi adalah uraian atau gambaran tentang bangsa-bangsa di suatu
tempat dan disuatu waktu. Gambaran bangsa-bangsa tersebut meliputi adat istiadat,
susunan masyarakat, bahasa, peralatan hidup, dll.
Etnologi adalah ilmu bagian dari antropologi budaya yang mencoba menelusuri asas-asas
manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meneliti seperangkat pola kebudayaan suku
bangsa yang menyebar di seluruh dunia. Jadi, ada beberapa obyek kajian etnologi yaitu:
-
Mempelajari pola-pola kelakuan masyarakat seperti adat istiadat, perkawinan, struktur
kekerabatan, system ekonomi, polotik, agama, kesenian dll dalam kehidupan suatu
masyarakat.
-
Mempelajari dinamika kebudayaan mempengaruhi kebudayaan lain, termasuk juga
interaksi antara berbagai kepercayaan dan mekanisme pelaksanannya dalam suatu
kebudayaan serta dampaknya bagi kepribadian seseorang.
f. Etnopsikologi
Deskripsi-deskripsi tentang kepribadian suatu bangsa dalam karangan-karangan etnografi
zaman lampau itu biasanya mempergunakan konsep-konsep dan istilah-istilah yang tak
cermat dan kasar. Cirri-ciri kepribadian negative, tiap konsep yang dipakai dalam
pelukisan seperti iitupun tidak cermat dipandang dari sudut pandang psikologi.
Sadar akan kekurangan ini, ada beberapa ahli Antropologi sekitar tahun 1920 yang
berhasrat mendeskripsikan kepribadian bangsa dengan lebih cermat. Kecuali mereka juga
mempersoalkan secara ilmiah apakah konsep kepribadian bangsa itu benar-benar ada.
Suatu cirri bangsa atau suku bangsa dan sampai beberapa jauhkah terkecualian terhadap
kepribadian para individu tertentu sebagai warga bangsa itu mungkin untuk seorang ahli
antropologi tentu perlu mengetahui banyak tentang ilmu psikologi antara konsep-konsep
dan teori-teori yang dikembangkan didalamnya. Jadi etnopsikologi dapat dikatakan
sebagai studi antropologi yang menggunakan ilmu psikologi dan menjadi ilmu bagian
antropologi yang mempelajari tentang kepribadian suku bangsa.
Kompetensi dasar:
3.2 menerapkan konsep-konsep dasar dan keterampilan antropologi dalam memahami
keberagaman budaya, agama, religi, tradisi, bahasa, beseta unsure-unsurnya yang ada
di masyarakat.
Materi Pokok :
Budaya, perwujudan, unsure, isi atau substansi budaya, dan nilai budaya
A. Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi budaya adalah suatu pola hidup
menyeluruh, budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut
menentukan perilaku komunikatif. Unsure-unsur meliputi banyak kegiatan social manusia.
Budaya adalah sarana hasil kary, rasa, dan cipta masyarakat (Selo Soemardjan dan
Soelaeman Soemardi)
B. Perwujudan Kebudayaan
-
Gagasan
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak, tidak dapat
diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam pemikiran warga masyarakat.
Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka
lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para
penulis warga masyarakat tersebut.
-
Aktivitas
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan system social. System social ini
terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta
bergaul dengan manusia yang lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat
tata kelakuan. Sifatnya konkret terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati
dan didokumentasikan.
Contoh : gotong royong sebagai wujud terbentuknya system social
-
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan
karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat
diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud
kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud ketiga wujud
kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. sebagai
contoh, wujud kebudayaan ideal mengatur dan member arah kepada tindakan (aktivitas)
dan karya manusia.
Perahu ditemukan masyarakat sebagai wujud dari ide dan aktivitas-
-
Unsure kebudayaan
a. System Religi (system kepercayaan, nilai, pandangan hidup, komunikasi keagamaan,
atau upacara keagamaan)
b. System kemasyarakatan dan organisasi social ( system kekerabatan, asosiasi,
kenegaraan, dan kesatuan hidup)
c. System Pengetahuan ( pengetahuan tentang flora fauna, waktu, ruang, bilangan, tubuh
manusia, perilaku antar sesame manusia)
d. System Bahasa (lisan dan tulisan)
e. Seni ( seni rupa, seni sastra, seni pertunjukan)
f. System ekonomi (berburu, meramu, bercocok tanam, berternak, dll)
C. Isi dan Substansi Budaya
Adalah system pengetahuan, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos
kebudayaan.
a. Sistem Pengetahuan
Manusia mampu hidup dan membentuk budaya tertentu dengan cara belajar. Adapun
substansi dari system pengetahuan terdiri dari:
-
Alam Sekitar
Kemampuan manusia untuk bertahan hidup dengan cara menyesuaikan diri dengan alam
yang ada disekitarnya.
-
Flora fauna
Manusia hidup berburu dan bercocok tanam dan memanfaatkan flora dan fauna yang ada
disekitarnya.
-
Zat-zat
Manusia mempercayai adanya hal-hal gaib sehingga memunculkan kepercayaan tertentu
(animism, dinamisme, politheisme, totemisme, monotheisme)
-
Sifat tingkah laku
Tumbuh dan dipelajari terkait obyek tertentu dan berhubungan dengan motivasi,
perasaan, emosi seseorang ketika berhubungan dengan orang lain.
-
Ruang dan waktu
Manusia belajar untuk memprediksi kondisi masa depan dengan mengetahui
pengalaman-pengalaman dan kejadian-kejadian dimasa lampau.
b. Pandangan Hidup
Pandangan hidup adalah suatu nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat dan
dianut oleh suatu mesyarakat dan dipilih secara selektif oleh individu dipercaya
kebenarannya, dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya.
c. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui dan meyakini akan
kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau
keyakinan akan kebenaran.
Dasar kepercayaan adalah kebenaran, kepercayaan itu dapat dibedakan atas:
-
Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusiaa. Percaya kepada
diri sendiri pada hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
-
Kepercayaan Kepada Orang Lain
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, atau
terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi “orang dipercaya karena
ucapannya”.
-
Kepercayaan Kepada Pemerintah
Pandangan demokratis mengatakam bahwa kedaulatan adalah dari rakyat dan milik
rakyat. Sebagai warga Negara wajar jika kita harus percaya kepada Negara dan
pemerintah.
-
Percaya Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan
manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu
amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan
Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan.
Oleh karena itu jika manusia ingin memohon pertolongan kepada-Nya maka manusia
harus percaya kepada tuhan.
d. Persepsi
Kotler (2000) menjelaskan persepsi sebagai proses bagaimana seseorang menyeleksi,
mengatur, daan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan
gambaran keseluruhan yang berarti. Mangkunegara (dalam Arindita, 2002)
berpendapat bahwa persepsi adalah suatu proses pemberian arti atau makna terhadap
lingkungan. Dalam hal ini persepsi mencakup penafsiran obyek, penerimaan stimulus,
pengorganisasian
stimulus,
dan
penafsiran
terhadap
stimulus
yang
telah
diorganisasikan dengan cara mempengaruhi perilaku dan pembentukan sikap.
Persepsi merupakan suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur, dan
menginterpretasikan masukan-masukan informasi dan pengalaman-pengalaman yang
ada dan kemudian menafsirkan untuk enciptakan keseluruhan gambaran yang berarti.
e. Etos Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat, etos adalah watak khas dari suatu kebudayaan yang
tampak dari luar. Contoh etos antara lain gaya tingkah laku, kegemaran, atau bendabenda hasil budaya yang khas. Menurut Clifford Geertz, etos budaya adalah sifat,
watak, dan kualitas kehidupan sekelompok masyarakat atau bangsa. Termasuk
kedalam cakupan etos adalah moral, sikap perilaku, dan gaya estetika atau kepekaan
seseorang terhadap seni dan keindahan. Berikut ini adalah contoh etos budaya orang
Jawa. Watak khas orang Jawa penuh ketenangan dan kepasrahan diri. Disamping itu,
pribadi orang Jawa terpancar adanya keselaranan, moral yang tinggi, kejujuran, dan
dapat menerima keadaan sebagaimana adanya.
D. Nilai Budaya
Menurut Theodorson dalam Pelly (1994)
a. Nilai merupakan sesuatu yang abstrak, yang dijadikan pedoman serta prinsip-prinsip
umum dalam bertindak dan bertingkah laku.
b. Keterikatan orang atau kelompok terhadap nilai menurut THeodorson relative sangat
kuat dan bahkan bersifat emosional.
c. Nilai dapat dilihat sebagai tujuan kehidupan manusia itu sendiri
Nilai budaya terdiri atas : symbol-simbol budaya, sikap, kepercayaan.
Download