PERANCANGAN SISTEM AKSES KEAMANAN RUMAH BERBASIS RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) DAN MIKROKONTROLLER ATMEGA328P Bara Putra Falintino Penulis, Program Studi Teknik Elektro, FT UMRAH, [email protected] Rozeff Pramana Dosen Pembimbing, Program Studi Teknik Elektro, FT UMRAH, [email protected] ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang suatu sistem akses keamanan rumah menggunakan teknologi RFID berbasis mikrokontroller ATmega328p yang dikombinasikan dengan magnetic switch dan membuat sistem ini tetap dapat berjalan walaupun jaringan listrik dari PLN mengalami pemadaman. Alasan melakukan penelitian tersebut muncul karena banyaknya kasus pencurian di Indonesia, dikutip dari Badan Pusat Statistik yang menyebutkan di Indonesia telah terjadi 10.683 kasus pencurian dengan kekerasan, 482 kasus pencurian dengan senjata api dan 880 kasus pencurian dengan senjata tajam selama periode tahun 2013. Penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu dengan teknik observasi lapangan dan teknik studi pustaka. Perancangan alat dilakukan dengan perancangan pada tiap blok bagian sistem dahulu kemudian semua bagian tersebut di gabungkan menjadi satu sistem utuh sehingga di dapatkan hasil bahwa pengguna yang akan melakukan akses harus mendekatkan kartu RFID pada cover pelindung antena dengan jarak 0 cm sampai 4 cm, kemudian reader tersebut akan menerima nomor ID kartu dan mengirim data tersebut menuju mikrokontroller sehingga dapat ditentukan eksekusi program yang mana yang akan dilakukan oleh mikrokontroller. Sistem keamanan ini menggunakan dua sumber energi listrik yaitu dari jaringan listrik PLN dan dari baterai internal, yang mana sistem perpindahan penggunaan energi listriknya dapat berpindah secara otomatis sehingga sistem tetap dapat berjalan walaupun jaringan listrik PLN mengalami pemadaman. Kata kunci : RFID, PLN, akses keamanan, mikrokontroller I. PENDAHULUAN Tindak kejahatan tidak dapat dipisahkan dari A. Latar Belakang kehidupan sehari-hari dikarenakan sebuah aksi Tindak suatu kejahatan dapat terjadi kapan saja dan dimana tindak kejahatan yang dilakukan oleh seorang saja ketika pelaku memiliki kesempatan, salah atau sekelompok pelaku kepada orang lain satunya seperti aksi pencurian di dalam rumah, atau mengakibatkan kejadian tersebut sering terjadi dengan cara kerugian fisik maupun kerugian material merusak atau membobol sistem kunci pada kepada korbannya, baik dari kejahatan kecil pintu maupun jendela yang merupakan akses sampai kejahatan besar semua telah diatur utama untuk keluar masuk rumah, bahkan dalam pasal dan memiliki sanksi yang kasus pencurian juga sering terjadi walaupun berbeda-beda dalam pemilik rumah sedang berada di dalam rumah. peraturan perundang-undangan yang berlaku. Meskipun pintu sudah dikunci namun pencuri korban kriminal yang yang merupakan dapat telah tertera 1 tetap saja dapat mengakali kunci pintu tersebut Berdasarkan uraian di atas maka hanya dengan menggunakan sebatang kawat penulis tertarik untuk merancang dan membuat dan obeng saja. Badan pusat statistik (2014) sebuah menyebutkan bahwa di Indonesia telah terjadi memanfaatkan teknologi RFID dan magnetic sebanyak 10.683 kasus pencurian dengan switch sebagai detektornya yang kemudian kekerasan, 482 kasus pencurian dengan senjata semua api, dan 880 kasus pencurian dengan senjata mikrokontroller Arduino, sehingga penelitian tajam selama periode tahun 2013. ini diberi judul “Perancangan Sistem Akses sistem sistemnya pengaman diolah pintu yang dalam sebuah Seiring dengan perkembangan ilmu Keamanan Rumah Berbasis Radio Frequency pengetahuan dan teknologi (iptek) di zaman IDentification (RFID) Dan Mikrokontroller modern ini telah mendorong manusia untuk ATmega328p”. melakukan B. inovasi-inovasi yang kreatif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi sehingga berfungsi Mengacu dari latar belakang diatas memudahkan yang berkaitan dengan proses perancangan pekerjaan manusia. Salah satunya inovasi yang sistem akses keamanan rumah berbasis Radio dilakukan seperti mengadopsi teknologi untuk Frequency sistem keamanan pintu, seperti penelitian yang mikrokontroller Arduino maka dapat disusun dilakukan oleh Muharrir Riza (2014) yaitu perumusan masalah sebagai berikut: perancangan 1. keamanan berbasis Radio (RFID) dimana tersebut untuk Perumusan Masalah pintu otomatis (RFID) Bagaimana merancang suatu sistem akses IDentification kemanan rumah menggunakan teknologi alat rancangannya RFID berbasis mikrokontroller Arduino yang yang dikombinasikan dengan magnetic hasil sistem dapat memverifikasi identitas user pada kartu RFID mikrokontroller switch. Arduino, 2. Bagaimana merancang sistem yang tetap sehingga dapat menggerakkan motor servo dapat sebagai pengunci pintu otomatis. Keterbatasan listrik PLN mengalami pemadaman. dari alat ini adalah tidak memiliki LCD C. sebagai interface antara user dan sistem, tidak beroperasi terbuka atau tertutup, tidak memiliki baterai 1. pemadaman, dan tidak mengalami memiliki jaringan Dari permasalahan diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah : listrik PLN walaupun Tujuan Penelitian memiliki detektor ketika pintu dalam keadaan cadangan ketika dan Frequency memiliki menggunakan IDentification Merancang suatu sistem akses kemanan rumah menggunakan teknologi RFID sistem berbasis mikrokontroller arduino yang informasi peringatan ketika pintu dibobol. dikombinasikan dengan magnetic switch. 2 2. D. Merancang sistem keamanan rumah yang Frequency IDentification (RFID). Penelitian tetap dapat beroperasi walaupun jaringan ini dilakukan karena maraknya pencurian listrik PLN mengalami pemadaman. sepeda motor, sehingga peneliti tersebut Manfaat Penelitian mencoba Adapun manfaat dari penelitian ini melakukan inovasi dengan mengganti kunci sepeda motor menggunakan adalah : modul komponen RFID sehingga ketika akan 1. Mengurangi kesempatan pelaku aksi menyalakan pencurian pintu menggunakan kunci namun hanya dengan terbuka tidak mengikuti prosedur yang menempelkan kartu RFID pada modul reader harus dilakukan maka alarm peringatan RFID dan jika kartu tag RFID tersebut tidak akan diteruskan ke buzzer. cocok Memberikan rasa aman kepada pengguna mengirimkan sinyal tanda peringatan ke karena alat tersebut akan mengeluarkan buzzer. 2. dikarenakan ketika nada peringatan jika ada orang yang melewatinya 3. tanpa sepeda maka motor tidak mikrokontroller perlu akan Penelitian oleh Vicky Primandani dan menggunakan Wahyu Widodo (2012), yang melakukan prosedur yang seharusnya dilakukan. penelitian Menambah pengetahuan baru tentang pembayaran retribusi di jalan tol. Dimana mikrokontroller permasalahan Arduino yang dapat guna mengembangkan utamanya adalah sistem transaksi dikombinasikan dengan modul rangkaian pembayaran retribusi di jalan tol cukup banyak komponen lainnya. memakan II. TEORI PENDUKUNG kemacetan yang cukup panjang di pintu A. Kajian Terdahulu gerbang waktu tol. sehingga Sistem menyebabkan pembayaran yang Kajian terdahulu diperlukan dalam dikembangkan oleh kedua peneliti ini akan sebuah penelitian agar perancangan yang berjalan secara otomatis dengan cara kerja tag sedang di lakukan bisa menyempurnakan lagi RFID akan mengirim data ke reader RFID alat yang telah dikembangkan oleh penelitian yang telah terpasang di setiap gerbang tol, jika sebelumnya. Dalam perancangan sistem akses tag RFID telah terregistrasi, portal gerbang tol keamanan ini, peneliti menggunakan beberapa akan terbuka dan transaksi akan diproses kajian yang berhubungan dengan teknologi dengan RFID dari penelitian yang pernah dilakukan kendaraan dan gerbang tol yang dilalui sebelumnya, diantaranya adalah : kendaraan. Penelitian yang dilakukan oleh Budy tarif retribusi sesuai golongan Berry Prima (2013) meneliti tentang (2011), yaitu tentang sistem pengamanan perancangan kunci sepeda motor menggunakan Radio menggunakan sensor Passive Infra Red (PIR) 3 sistem keamanan rumah berbasis mikrokontrollerATmega8535 yang B. Konsep Teori bertujuan untuk mengurangi kesempatan para 1. Radio pelaku tindak kriminal seperti pencurian yang dikembangkan peneliti IDentification (RFID) memiliki target dari rumah ke rumah. Alat yang Frequency Radio Frequency IDentification (RFID) tersebut adalah teknologi yang menggunakan menggunakan sensor PIR yang memiliki fitur gelombang radio untuk mengidentifikasi objek dapat mendeteksi pancaran sinar infrared pasif atau manusia secara otomatis dari jarak jauh dari tubuh manusia yang melewatinya. (Ricky Eko Wahyudi, 2010). Bima Aditia Ms (2013) pernah melakukan penelitian tentang pengaplikasian RFID untuk sistem presensi mahasiswa di universitas Brawijaya berbasis protokol internet, dimana ide tersebut muncul karena Gambar 1. RFID (Sumber: Bima Aditya MS et al, 2013) banyaknya jumlah mahasiswa pada universitas tersebut namun presensi masih menggunakan cara manual sehingga tidak praktis dan Suatu sistem RFID umumnya terdiri dari tiga dimungkinkan terjadinya human error dalam bagian yaitu : proses perekapan presensi ke server. a. Tag atau kartu RFID. b. Terminal Reader RFID. Penelitian berikutnya oleh Muharrir c. Host Computer. Riza (2014), penelitian tersebut dilakukan untuk membuat menggunakan sistem RFID yang Kartu RFID atau yang biasa disebut tag keamanan lebih RFID efisien. pada dasarnya merupakan suatu Peneliti tersebut melihat permasalahan bahwa microchip berantena yang disertakan pada pada umumnya komunikasi antara reader suatu unit produk. dengan database dilakukan secara serial. Penyimpanan database biasanya menggunakan sebuah perangkat komputer. Hal tersebut sangat tidak efisien jika dalam suatu sistem RFID, sebuah reader memerlukan sebuah perangkat komputer, lalu pada penelitiannya tersebut ingin membuat inovasi Gambar 2. Kartu RFID (Sumber: Muharrir Riza, 2014) dengan membuat sistem yang dapat berfungsi stand alone tanpa bantuan komputer. Gelombang induksi yang dipancarkan oleh reader RFID memiliki kata kunci dan jika 4 dikenali oleh kartu RFID maka memori dalam a. Operating voltage 5 VDC. kartu RFID (ID chip) akan terbuka. Kemudian b. Input voltage 7-12 VDC. kartu RFID akan mengirimkan kode yang c. Batas input voltage 6-20 VDC. terdapat di memori ID chip melalui antena d. Terdapat 14 buah input/output digital. yang terpasang di kartu (Ricky Eko Wahyudi, e. Memiliki 6 buah input analog. 2010). f. Arus DC setiap pin sebesar 40mA. g. Arus DC pin 3.3V sebesar 50mA. h. Flash memory 32 KB. i. SRAM sebesar 2 KB. j. EEPROM sebesar 1 KB. k. 11 Clock Speed 16 MHz. Gambar 3. Reader RFID (Sumber: www.myduino.com) Host computer merupakan sistem komputer yang mengatur alur informasi dari item-item yang terdeteksi dalam lingkup sistem RFID dan mengatur komunikasi antara kartu dan reader. Host bisa berupa komputer Gambar 5. Struktur pin ATmega328p (Sumber: Heri Susanto et al, 2013) stand alone maupun komputer yang terhubung ke jaringan internet untuk komunikasi dengan server (Ricky Eko Wahyudi, 2010). 2. ATmega328P memberikan beberapa Arduino Uno R3 fitur diantaranya 8 Kb sistem programmable Arduino Uno R3 merupakan board flash dengan kemampuan read/write, 1 KB sistem minimum berbasis mikrokontroller EEPROM, 2 KB SRAM, 23 general purpose ATmega328P jenis AVR. I/O, 32 register timer/counter, serba Interrupt guna, internal 3 buah maupun eksternal, serial untuk pemrograman dengan menggunakan USART, peripheral interface (SPI), two wire interface (I2C), 6 port Pulse Width Modulation (PWM), 6 port 10 bit ADC dan Watchdog Timer dengan osilator internal Gambar 4. Papan Arduino Uno R3 (Sumber: Heri Susanto, 2013) (Heri Susanto, 2013). Arduino Uno R3 memiliki karekteristik sebagai berikut (Heri Susanto, 2013) : 5 3. Magnetic switch Magnetic switch merupakan sebuah komponen yang bekerja seperti saklar on-off. Gambar 8. Input pulsa untuk putaran motor servo (Sumber: Purwanto, 2009) Gambar 6. Magnetic switch (Sumber: www.rpelectronics.com) Magnetic sepasang switch komponen, ini dimana terdiri 5. dari Liquid komponen Display (LCD) menggunakan kristal cair sebagai penampil komponen satunya lagi bekerja sebagai switch utama. LCD sudah digunakan di berbagai on-off. bidang misalnya dalam alat-alat elektronik Motor Servo Motor Crystal merupakan suatu jenis media tampilan yang satunya terdapat magnet di dalamnya dan 4. Liquid Crystal Display (LCD) servo merupakan motor pada seperti televisi, kalkulator ataupun layar dasarnya komputer. dc dengan kualifikasi khusus yang sesuai dengan aplikasi “sevosing” didalam teknik kontrol. Gambar 9. LCD 16x2 dan fungsi masingmasing port (Sumber: www.forum.arduino.cc) Gambar 7. Motor servo (Sumber: Muharrir Riza, 2014) 6. Motor servo merupakan motor yang Buzzer diatur dan dikontrol menggunakan pulsa. Buzzer adalah komponen elektronika Motor servo standard ini memiliki tiga posisi yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik yaitu posisi 0˚, posisi 90˚ dan posisi 180˚ menjadi getaran suara. (Purwanto, 2009). Gambar 10. Buzzer (Sumber: Eko Kristianto, 2013) 6 Prinsip kerja buzzer yaitu terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat atau alarm (Eko Kristianto, 2013). Gambar 11. Blok diagram sistem III. METODE PERANCANGAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Perancangan sistem keamanan yang berbasis teknologi RFID ini dilakukan di laboratorium teknik elektro Univesitas Maritim Raja Ali Haji dan di bengkel kerja peneliti sendiri yang membutuhkan waktu selama 3 bulan untuk mencapai hasil sesuai Gambar 12. Rangkaian sistem tujuan. B. 1. Metode Pengumpulan Data Cara Kerja Sistem Ada 2 metode yang digunakan oleh Cara kerja sistem pada perancangan ini peneliti dalam perancangan sistem keamanan memiliki beberapa prosedur yang sesuai ini antara lain : dengan urutan di bawah ini 1. Teknik observasi lapangan a. Pada saat pengguna akan melakukan 2. Teknik studi pustaka akses masuk melewati pintu, pengguna C. tersebut Perancangan Sistem harus melakukan proses sangat pembacaan kartu RFID yang berfungsi penelitian, sebagai ID pengguna dan pada layar LCD dikarenakan di dalam perancangan sistem akan muncul karakter “Scan Kartu terdapat konsep-konsep gambaran blok bagian Anda”. Perancangan diperlukan dalam umum sistem sebuah b. sistem dan cara kerja pada tiap blok sistem Ketika kartu di scan buzzer akan yang akan dibangun, sehingga pada proses berbunyi “tut” sekali jika sudah terdaftar pembuatan sistem nantinya dapat berjalan di dengan baik, lebih mudah, dan lebih terjadwal. mikrokontroller, maka karakter di LCD database yang tersimpan pada akan berganti menjadi “Akses Diterima” dan sistem pengunci akan terbuka. Pada saat proses penguncian sudah terbuka 7 maka karakter di LCD akan berubah menjadi “Silahkan Masuk”. Namun ketika kartu yang di scan belum terdaftar pada database maka LCD tersebut akan menampilkan karakter “Akses Ditolak” Gambar 13. Rangkaian power supply dan sistem pengunci pintu tidak akan D. terbuka. c. Dari segi perangkat keras (hardware) Ketika pengguna berada di dalam rumah yang dibutuhkan untuk penelitian ini akan di dan akan keluar rumah melewati sistem daftarkan melalui tabel di bawah ini : akses tersebut, maka pengguna cukup Tabel 1. Kebutuhan Perangkat Keras Nama Jenis Jumlah (buah) 1 Papan Arduino 1 Mikrokontro uno ller 2 Reader RDM6300 1 RFID 3 Kartu EM4100 4 RFID 4 Motor Tower Pro 1 Servo SG90 5 LCD 16x2 1 6 Magnetic NO-NC 2 switch 7 Buzzer 5 Vdc 1 8 Transistor Sesuai Sesuai kebutuhan kebutuhan 9 Resistor Sesuai Sesuai kebutuhan kebutuhan 10 Kapasitor Sesuai Sesuai kebutuhan kebutuhan 11 Baterai Sesuai Sesuai kebutuhan kebutuhan 12 Dioda Sesuai Sesuai kebutuhan kebutuhan 13 LED Sesuai Sesuai kebutuhan kebutuhan 14 Switch Sesuai Sesuai kebutuhan kebutuhan 15 Transform Sesuai Sesuai ator kebutuhan kebutuhan 16 Ic IC7805 1 Regulator 17 PCB Sesuai Sesuai kebutuhan kebutuhan 18 Relay 5 Vdc 1 No menekan satu tombol yang terpasang di dalam rumah dan sistem pengunci akan terbuka lalu LCD di luar rumah akan muncul karakter “Pengunci Terbuka”. Setelah pintu tersebut terkunci kembali, maka karakter LCD akan kembali menjadi “Scan Kartu Anda”. d. Saat pengguna ingin membuka jendela dan alarm peringatan tidak berbunyi, maka pengguna dapat menekan tombol mode jendela terbuka yang terpasang pada bagian dalam rumah. e. Jika pengguna tersebut tidak mengikuti prosedur yang disarankan, seperti membobol pintu maupun jendela, maka sensor pada pintu dan jendela tersebut akan mengirimkan sinyal LOW dan sistem akan mengirimkan alarm peringatan melalui buzzer 2. 2. Identifikasi Peralatan Dan Bahan Rangkaian Power Supply Rangkaian power supply digunakan sebagai rangkaian penyuplai sumber listrik untuk seluruh sistem yang bekerja. 8 19 Kabel 20 Konektor Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sedangkan dari segi perangkat lunak (software) yang diperlukan antara lain: a. Sistem operasi Windows 7. b. Software Proteus 7 Profesional. Gambar 15. Posisi pengunci pintu terbuka c. Software IDE Arduino 1.0.1. Dan untuk peralatan tambahan yang Persegi panjang warna putih pada diperlukan dalam penelitian ini yaitu : 1. Obeng. 2. Kabel jumper. 3. Bor. 4. Tang. 5. Engsel kecil. 6. Lem. 7. Mur. 8. Gunting. 9. Baut. 10. Pisau. 11. Solder. 12. Amplas. 13. Timah solder. 14. Protoboard. E. sebelah kanan atas pintu dan sebelah kiri bawah jendela menggambarkan letak pemasangan magnetic switch. F. Diagram Flowchart Diagram flowchart di bawah ini menjelaskan alur kerja pada sistem akses keamanan yang dirancang oleh peneliti. Konstruksi Pemasangan Pada Pintu Dan Jendela Gambar di bawah menjelaskan posisi pemasangan sistem mekanik pengunci pada pintu dan pemasangan sensor pada pintu dan jendela. Gambar 16. Diagram flowchart cara kerja sistem IV. HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Gambar 14. Posisi pintu terkunci A. Pengujian Mikrokontroller Arduino Uno 9 Pengujian ini dilakukan untuk terukur oleh voltmeter sebesar 0 Volt DC atau mengetahui apakah setiap port digital arduino sama sekali tidak ada tegangan listrik DC yang berfungsi dengan baik. Pada pengujian ini pin mengalir pada masing-masing pin tersebut. 0 sampai pin 13 di program menjadi pin B. output, kemudian pada masing-masing pin Pengujian Sistem RFID Pengujian dua sistem cara RFID yaitu dilakukan Arduino di pasang lampu LED dan diukur dengan pertama untuk tegangan output. mengetahui apakah sistem dapat memberikan tampilan perintah sesuai dengan program yang dimasukkan dan pengujian ini dilakukan menggunakan empat kartu RFID secara bergantian yang dilakukan sebanyak lima kali, sedangkan yang kedua digunakan untuk Gambar 17. Pengujian Arduino Uno menggunakan LED (kiri) dan pengukuran tegangan output (kanan) mengetahui jarak baca pada kartu RFID. Tabel 2. Hasil Pengujian Pin pada Mikrokontroller Arduino Uno LOW HIGH PIN Pin 0 Pin 1 Pin 2 Pin 3 Pin 4 Pin 5 Pin 6 Pin 7 Pin 8 Pin 9 Pin 10 Pin 11 Pin 12 Pin 13 LED Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Teg (V) 4,92 4,92 4,92 4,92 4,92 4,92 4,92 4,92 4,92 4,92 4,92 4,92 4,92 4,92 LED Padam Padam Padam Padam Padam Padam Padam Padam Padam Padam Padam Padam Padam Padam Teg (V) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Gambar 18. Pengujian Identifikasi Kartu RFID Kartu RFID yang digunakan pada sistem akses keamanan ini menggunakan empat buah kartu RFID dengan jenis kartu RFID pasif. Kartu A dan kartu B merupakan kartu yang tersimpan pada database sistem, sedangkan kartu C dan kartu D tidak tersimpan pada database sistem. Tabel 3. Hasil Pengujian Identifikasi Kartu RFID UJI KE Pin 0 sampai pin 13 ketika dalam keadaan HIGH, lampu LED yang terpasang 1 pada masing-masing pin akan menyala dan memiliki tegangan output sebesar 4,92 Volt DC, namun pada saat keadaan LOW lampu 2 LED tersebut akan padam dan tegangan yang 10 KARTU KETERANGAN A B C D A B C D Akses diterima Akses diterima Akses ditolak Akses ditolak Akses diterima Akses diterima Akses ditolak Akses ditolak mikrokontroller bahwa kartu A dan kartu B 3 4 5 A B C D A B C D A B C D merupakan Akses diterima Akses diterima Akses ditolak Akses ditolak Akses diterima Akses diterima Akses ditolak Akses ditolak Akses diterima Akses diterima Akses ditolak Akses ditolak terdaftar dilakukan dengan penghalang menggunakan kayu press setebal 3 mm yang berfungsi sebagai cover pelindung antena. Pengukuran jarak scan dimulai dari bagian permukaan cover pelindung paling luar. Tabel 4. Hasil Pengujian Kendali Motor Servo menggunakan Kartu RFID KARTU KARTU JATIDAK RAK TERDAFTAR TERDAFTAR (CM) A B C D Berpu Berpu Tidak Tidak 1 tar tar Berpu Berpu Tidak Tidak 2 tar tar Berpu Berpu Tidak Tidak 3 tar tar Berpu Berpu Tidak Tidak 4 tar tar Tidak Tidak Tidak Tidak 5 terdet terdet terdet terdet eksi eksi eksi eksi Tidak Tidak Tidak Tidak 6 terdet terdet terdet terdet eksi eksi eksi eksi Tidak Tidak Tidak Tidak 7 terdet terdet terdet terdet eksi eksi eksi eksi Tidak Tidak Tidak Tidak 8 terdet terdet terdet terdet eksi eksi eksi eksi Tidak Tidak Tidak Tidak 9 terdet terdet terdet terdet eksi eksi eksi eksi Tidak Tidak Tidak Tidak 10 terdet terdet terdet terdet eksi eksi eksi eksi bergantian akan menampilkan karakter akses diterima pada LCD, namun kartu C dan kartu D saat di scan akan menampilkan karakter akses ditolak. Dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa sistem RFID dapat berjalan dengan baik dan dapat mencocokkan kartu yang discan lalu membandingkannya dengan database sistem sehingga dapat memberikan jenis perintah tertentu. Gambar 19. Pengujian Kendali Motor Servo menggunakan Kartu RFID motor telah kartu belum terdaftar. Proses scan kartu RFID kartu A dan kartu B saat di scan secara kendali yang sedangkan kartu C dan kartu D merupakan Hasil pengujian menyatakan bahwa Pengujian kartu servo Tabel 4 menjelaskan setelah dilakukan dilakukan dengan memasukkan program ke pengujian diperoleh hasil bahwa ketika kartu 11 A dan kartu B di dekatkan secara tegak lurus pada cover pelindung Tabel 5. Hasil Pengujian Alarm yang dibaliknya akan bergerak dengan sudut 90˚ CW (Clock MAGN ETIC SWITC H A Wise), sedangkan pada kartu C dan kartu D B terdapat antena, kartu tersebut dapat terdeteksi dengan jarak maksimal 4 cm lalu motor servo ketika di dekatkan secara tegak lurus pada antena, kartu tersebut tetap dapat terdeteksi D. dapat terdeteksi oleh reader RFID tersebut dan yang digunakan untuk mensuplai daya listrik Pengujian Alarm Peringatan ke seluruh rangkaian agar sistem dapat Pengujian alarm peringatan digunakan dilakukan sebanyak lima Pengujian Power Supply Power Supply merupakan rangkaian motor servo tidak berputar. baik. Bunyi Bunyi maka alarm peringatan akan berbunyi. kartu A, kartu B, kartu C dan kartu D tidak dengan Bunyi Bunyi BuNyi BuNyi magnetic switch B berada dalam kondisi LOW reader RFID telah mencapai jarak 5 cm semua berfungsi BuNyi BuNyi peneliti, yaitu ketika magnetic switch A atau pada saat proses pembacaan kartu RFID oleh apakah Bunyi Bunyi pengujian kelima sesuai dengan rancangan motor servo untuk melakukan putaran. Namun mengetahui Uji 5 hasil bahwa dari pengujian pertama sampai tersebut tidak dapat memberikan perintah pada untuk KONDISI LOW Uji Uji Uji 2 3 4 Pengujian dari sistem alarm diperoleh dengan jarak maksimal 4 cm namun kartu C. Uji 1 alarm Pengujian kali bekerja. dapat Pengujian ini dilakukan untuk mengukur tegangan output melalui dua tahap ini yang mana pada tiap tahap akan diulangi dengan sebanyak menggunakan dua magnetic switch dan satu lima kali yang terdiri dari pengukuran tegangan output pada saat power buzzer. supply menggunakan listrik dari jaringan PLN dan pengukuran tegangan output pada saat power supply menggunakan listrik cadangan dari baterai internal. Gambar 20. Pengujian Alarm Pada mikrokontroller di masukkan program perintah untuk membunyikan buzzer Gambar 21. Pengukuran Tegangan OutputPower Supply menggunakan jaringan listrik PLN jika salah satu magnetic switch berada dalam kondisi LOW. 12 Pengukuran tegangan output pada saat power supply jaringan PLN mengukur arus menggunakan dilakukan listrik listrik dari komponen cara pengukuran di susun pada tabel 7 di bawah ini. melewati Tabel 7. Hasil Pengukuran Tegangan Output Power Supply menggunakan baterai cadangan PENGUJIAN TEGANGAN (V) 1 9,0 2 9,0 3 9,0 4 9,0 5 9,0 Rata-rata 9,0 dengan setelah baterai internal power supply setelah melewati rangkaian forward bias dari komponen dioda 1n4001 . Data hasil pengukuran di susun pada tabel 6 di bawah ini. Tabel 6. Hasil Pengukuran Tegangan Output Power Supply menggunakan jaringan listrik PLN PENGUJIAN TEGANGAN (V) 1 9,2 2 9,2 3 9,1 4 9,2 5 9,1 Rata-rata 9,16 dioda 1n4002. Data hasil Terlihat pada hasil pengukuran yang dilakukan pada tegangan output power supply menggunakan baterai cadangan menghasilkan tegangan yang tetap yaitu 9,0 Volt sehingga diperoleh tegangan rata-rata dari lima kali Terlihat pada hasil pengukuran pengujian sebesar 9,0 Volt. tegangan output power supply menggunakan E. Pengujian Sistem Akses Keamanan jaringan listrik PLN menghasilkan tegangan Pengujian yang berbeda-beda yaitu 9,1 Volt sampai 9,2 sistem akses keamanan dilakukan dengan menggabungkan semua Volt sehingga di peroleh tegangan rata-rata rangkaian menjadi satu sistem kerja dan dari lima kali pengujian sebesar 9,16 Volt. menggunakan rumah mainan sebagai media simulasi cara kerja sistem . Gambar 22. Pengukuran Tegangan Output Power Supply menggunakan baterai cadangan Gambar 23. Pengujian Sistem Akses Keamanan Pengukuran tegangan output power supply menggunakan baterai Pengujian cadangan keseluruhan ini menghasilkan sistem kerja yang sesuai dengan dilakukan dengan cara mengukur arus listrik rancangan peneliti. Antena reader RFID pada titik output dari rangkaian forward bias terpasang di bawah LCD bagian belakang 13 kayu press dengan ketebalan 3 mm yang e. Motor servo sebagai mekanik pembuka berfungsi sebagai cover pelindung antena. dan penutup sistem pengunci pintu. Jarak pembacaan kartu RFID dari cover f. Buzzer untuk mengeluarkan nada alarm bagian luar dapat terdeteksi pada jarak antara 0 peringatan. cm sampai 4 cm untuk melakukan akses pada 2. Tegangan output rata-rata power supply sistem keamanan. ketika menggunakan jaringan listrik PLN V. PENUTUP yaitu 9,16 Volt DC, sedangkan tegangan A. Kesimpulan output Setelah menggunakan baterai internal yaitu 9,0 masing-masing sistem dan keseluruhan sistem Volt DC. Sistem penyuplai daya listrik dari dari hasil perancangan oleh peneliti, maka alat jaringan PLN ke baterai cadangan maupun dari sebaliknya dapat berpindah secara otomatis rancangan pengujian ketika dari hasil dilakukan rata-rata power supply peneliti dapat disimpulkan bahwa : sehingga sistem tetap dapat 1. Perancangan sistem akses keamanan rumah walaupun jaringan listrik PLN mengalami menggunakan teknologi RFID berbasis mikrokontroller Arduino uno berjalan pemadaman. yang 3. Proses penggunaan sistem akan dikombinasikan dengan magnetic switch memunculkan lima karakter berbeda yaitu dapat “Scan Kartu Anda”, “Akses Diterima”, terlaksana dengan baik “Akses Ditolak”, “Silahkan Masuk” dan menggunakan: a. Reader RFID RDM6300 “Pintu Terbuka” yang sesuai dengan yang berfungsi sebagai pembaca identitas perintah dari mikrokontroller. pengguna yang mampu mendeteksi B. kartu identitas dari jarak 0 cm sampai 4 cm (pengukuran dilakukan Saran Tidak dapat dipungkiri bahwa dari alat antara hasil perancangan peneliti ini masih memiliki permukaan cover pelindung antena kekurangan, bagian luar dengan kartu RFID). pengembangan yang harus dilakukan pada b. Kartu RFID pasif EM4100 sebagai switch pintu/jendela sebagai dalam perlu adanya penelitian berikutnya. Adapun beberapa hal kartu identitas untuk melakukan akses. c. Magnetic sehingga tersebut, yaitu: detektor 1. Pengembangan dapat dilakukan dengan keadaan menambah sensor yang terpasang pada terbuka/tertutup. pintu maupun jendela. d. LCD 16x2 sebagai interface sistem 2. Pengaplikasian Monitoring jarak jauh akan dengan pengguna. lebih baik karena pemilik rumah tersebut dapat mengontrol secara langsung dari 14 jarak yang lebih jauh menggunakan sistem Prima, jaringan internet. 3. Penambahan kamera pada sistem keamanan sehingga dapat diketahui siapa saja yang telah melakukan akses pada B. 2013. Perancangan Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Sensor Pir (Passive Infra Red) Berbasis Mikrokontroller, Skripsi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang. Primandani, V., Widodo, T.W. 2012. Purwarupa Sistem Pembayaran Retribusi Jalan Tol Berbasis Teknologi Rfid, IJEIS, 2(1), 11-12. sistem tersebut. DAFTAR PUSTAKA Purwanto. 2009. Pengendalian Motor Servo Dc Standard Dengan Berbasis Mikrokontroller Avr Atmega8535, Universitas Gunadarma, Depok. Aditya, MS.B., Julius, M., Setyawan, R.A. 2013. Aplikasi Rfid Untuk Sistem Presensi Mahasiswa Di Universitas Brawijaya Berbasis Protocol Internet, Skripsi, Universitas Brawijaya, Malang. Riza, M. 2014. Perancangan Keamanan Pintu Otomatis Berbasis Rfid (Radio Frequency Identification), Skripsi, Universitas Ubudiyah Indonesia Banda Aceh. Bps, 2014, Statistik Kriminal 2014, Badan Pusat Statistik, Jakarta. Budy. 2011. Sistem Pengamanan Kunci Sepeda Motor Menggunakan Radio Frequency Identification Rfid), Skripsi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer, Yogyakarta. Susanto, H., Pramana, R., Mujahidin, M., 2013. Perancangan Sistem Telemetri Wireless Untuk Mengukur Suhu Dan Kelembaban Berbasis Arduino Uno R3 Atmega328p Dan Xbee Pro, Skripsi, Universitas Maririm Raja Ali Haji, Tanjungpinang. http://www.forum.arduino.cc (diakses pada jam 23.05, Sabtu, 25 april 2015). Wahyudi, R.E. 2010. Sistem Alarm Berbasis Rfid Untuk Keamanan Rumah, Skripsi, Universitas Indonesia, Depok. http://www.myduino.com (diakses pada jam 22.45, Jum’at, 24 april 2015). http://www.rpelectronics.com (diakses pada jam 20.48, Sabtu, 25 april 2015). Kristianto, E. 2013. Monitoring Suhu Jarak Jauh Generator Ac Berbasis Mikrokontroller, Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Pradana, F.A., Mazharuddin, A., Suardinata, I.W. 2011. Rancang Bangun Aplikasi Berpindah Pengendali Robot Berbasis Android Menggunakan Koneksi Bluetooth, Skripsi, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya. 15