pengaruh earning per share (eps) dan price earning ratio

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN PRICE
EARNING RATIO (PER) TERHADAP HARGA SAHAM PADA
PERUSAHAAN LQ-45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
EKO PRASETYO
NIM : F0308043
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit
to user
2012
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Manusia Adalah Apa Yang Dipikirkannya, Maka Berpikirlah Secara
Positif.
Berusahalah dan Berdoalah Kepada ALLAH SWT
Berbaktilah dan Baiklah Kepada Orang Tua. . . . . . . . .
Imajinasikan dan Yakinkan Pada Apa Yang Kamu CIta-Citaka
Bermimpilah setinggi Langit. . . . . . . . .
Ketika kamu jatuh, berdirilah....!!!!!!!! jangan menyerah, dan
raihlah yang kamu impikan, karena Jatuh Hanyalah Sebuah
Pembelajaran yang Berharga
Do the best and get the best
HALAMAN PERSEMBAHAN
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Karya ini penulis persembahkan kepada :
Allah SWT YANG MAHA BESAR, MAHA AGUNG DAN MAHA PEMURAH
atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan jalan, kemudahan, dan
kekuatan bagi penulis
Kedua orang tuaku yang saya hormati yang dengan iklas memberikan dan
mencurahkan kasih sayangmu untukku tanpa pandang pamrih apapun, yang telah
berjuang tak kenal lelah agar aku bahagia.Terimakasih ayah ,Ibu yang tak
tergantikan sampai kapanpun. Maafkan saya selama ini saya banyak salah pada
kalian. Terima kasih untuk kedua orang tuaku, terimakasih, terimakasih
Adek-adekku yang aku sayangi Ria, Lili.Jadilah orang yang membanggakan
keluarga dimanapun kalian berada. Semangatlah mengejar cita-cita kalian.amin.
Berbaktilah selalu kepada ayah ibu......,sip deh pokoknya..
Terima kasih
KATA PENGANTAR
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat, karunia, segala nikmat, dan kekuatan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH EARNING PER SHARE
(EPS) DAN PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP HARGA SAHAM
PADA PERUSAHAAN LQ-45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI)”. Adapun maksud dari penulisan skripsi ini guna memenuhi
syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam proses penyusunan dan penulisan sampai terselesaikannya skripsi
ini, penulis hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan
menambah ilmu pengetahuan karena penulis berusaha semaksimal mungkin dalam
menyuguhkan karya ini.
Penulis menyadari bahwa selama proses penyusunan dan penulisan hingga
terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari semua.
pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati yang tulus ikhlas, penulis
dalam kesempatan ini ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Allah Swt. Yang selalu memberikan perlindungan, rahmat, hidayat,
kasih sayang, dan rizkinya kepada saya.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Kedua orang tua saya yang telah bekerja keras tanpa mengenal lelah
agar saya bisa merasakan kehidupan yang layak, yang memberikan
kasih sayang dengan tulus kepada saya.
3. Kedua adek saya yang sekarang masih kuliah. Jadilah anak yang selalu
membanggakan keluarga dimanapun kalian berada.
4. Ibu Lulus Kurniasih., S.E., M.S.i., Ak. Selaku pembimbing skripsi
saya yang telah dengan sabar mengajari dan menuntun saya dalam
penulisan skripsi ini sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.
Tambah cantik dan menyenangkan aja buat bu lulus.hehehe. Becanda
bu...
5. Bapak Joko Suharjanto selaku Pembimbing akademik saya
6. Bapak Santoso selaku ketua jurusan Akuntansi
7. Dian cantik. Jangan berantem terus. Yang serius PKLnya. Nggak usah
macem-macem. Selalu inget keluarga. Cepat wisuda ya…..,
8. Ofan Januarta yang telah member pinjeman kabel printer dan yang
sudah bersama-sama mengerjakan skripsi dirumahmu
9. Candra Kurniawan yang meminjami cas-casan gara-gara casku eror
dan selalu wira wiri bersama
10. Semua anak WWJ yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu. Terima
kasih semua, banyak kenangan bersama kalian
11. Anak-anak akuntansi kelas B yang selalu kompak
12. Erna yang ngajarin skripsi
13. Intan yang telah menjadi temen seperjuangan.ayo semangat konsul
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14. Endra Hartono, yosi veronica, ilham sinatria, angga yuda prahara,
fauzi, asfiyati, rida, putu sunia, doni miftahul huda, muh yudo utomo
dan masih banyak lagi teman-teman lainnya yang tidak bisa saya
sebutkan satu-satu.
15. Keluarga besar FE UNS
16. Dan masih banyak lagi yang lainnya yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak,
penulis harapkan demi perbaikan yang berkelanjutan. Penulis berharap
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan di
kemudian hari.
Terima kasih Wassalammu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, September 2012
Penulis
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................
iii
MOTTO .............................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................
v
KATA PENGANTAR .....................................................................
vii
DAFTAR ISI .....................................................................................
x
DAFTAR TABEL ............................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................
xv
ABSTRAK .......................................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..................................................................
4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................
4
D. Manfaat Penelitian ..................................................................
commit to user
E. Sistematika Penulisan .............................................................
5
ix
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TELAAH PUSTAKA
A. Analisis Fundamental Perusahaan ..........................................
8
1. Earning Per Share (EPS) .....................................................
10
2. Price Earning Ratio (PER) ..................................................
11
B. Harga Saham ...........................................................................
12
C.
14
Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis ...............
1. Pengaruh EPS terhadap harga saham ................................
15
2. Pengaruh PER terhadap harga saham ...............................
17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian ....................................................................
20
B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ...............
20
C. Data dan Metode Pengumpulan Data ......................................
22
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ......................
23
E. Metode Analisis Data ..............................................................
24
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian ....................................................
29
B. Analisis Data ...........................................................................
30
1. Analisis Statistik Deskritif ................................................
30
2. Uji Asumsi Klasik .............................................................
31
3. Pengujian Hipotesis ..........................................................
35
C. Pembahasan ............................................................................
39
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………....
42
B. Keterbatasan ………………………………………………..
43
C. Rekomendasi ……………………………………………….
43
D. Implikasi ……………………………………………………
44
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………..
45
LAMPIRAN ……………………………………………………….
48
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 : Pemilihan Sampel ....................................................
29
Tabel IV.2 : Statistik Deskriptif ...................................................
30
Tabel IV.3 : Uji Normalitas .........................................................
31
Tabel IV.4 : Data yang Out ..........................................................
32
Tabel IV.5 : Uji Normalitas Setelah Data Outlier Dihapus..........
32
Tabel IV.6 : Tabel Hasil Uji Multikolonieritas ...........................
33
Tabel IV.7 : Hasil Uji Autokorelasi ............................................
34
Tabel IV.8 : Hasil Analisis Regresi ............................................
36
Tabel IV.9 : Hasil Uji Statistik F ................................................
37
Tabel IV.10 : Hasil Uji Koefisien Determinasi ............................
38
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 : Kerangka Konseptual ...............................................
19
Gambar IV.1 : Hasil Uji Heteroskedastisitas ...................................
35
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Hasil Pengolahan Data ................................................
47
Lampiran II : Sampel dan Data Penelitian ........................................
50
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN PRICE EARNING RATIO
(PER) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN LQ-45 YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
EKO PRASETYO
NIM.F0308043
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh earning per share (EPS)
dan price earning ratio (PER) terhadap harga saham (t+1). Earning per share (EPS)
diproksikan dengan laba bersih perusahaan dibagi dengan jumlah lembar saham
perusahaan. Price earning ratio (PER) diproksikan dengan harga pasar per lembar
saham dibagi dengan earning per share (EPS). Penelitian ini mengambil observasi
sampel sebanyak 104 perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
mempublikasikan laporan keuangan periode 2009-2011. Metode yang digunakan
dalam pemilihan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling. Harga saham
(t+1) diukur dengan harga saham penutupan pada akhir tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa earning per share (EPS) berpengaruh
signifikan terhadap harga saham (t+1). Sedangkan price earning ratio (PER) tidak
berpegaruh secara signifikan tehadap harga saham (t+1). Secara bersama-sama EPS
dan PER berpengaruh signifikan terhadap harga saham (t+1).
Kata Kunci : earning per share (EPS), price earning ratio (PER), dan harga saham
(t+1).
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
THE INFLUENCE OF EARNING PER SHARE (EPS) AND PRICE EARNING
RATIO (PER) TO STOCK PRICE IN LQ-45 COMPANIES LISTED AT
INDONESIAN STOCK EXCHANGE
EKO PRASETYO
F0308043
ABSTRACT
The objective of this research is to investigate the effect of earning per share
(EPS) and price earning ratio (PER) on stock price. Earning per share (EPS) are
represented by net income divided the numbers of share outstanding. Price earning
ratio (PER) represented by the stock price divided earning per share. The observation
sample consist of 104 LQ-45 companies listed in Indonesian Stock Exchange
publishing financial reports in 2009-2011. The method used in the selection of sample
was purposive sampling. Stock price (t+1) measured by the closing price of last year.
The results show that partially earning per share have significant effect on
stock price. Price earning ratio have insignificant effect on stock price (t+1).
Simultanly earning per share (EPS) and price earning ratio (PER) have significant
effect on stock price (t+1).
Key words: stock price, earning per share (EPS), and price earning ratio (PER).
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tujuan berinvestasi saham adalah mendapatkan capital gain,
yaitu selisih positif antara harga jual dan harga beli dari saham (Samsul, 2006).
Karena harga saham adalah komponen utama yang harus diperhatikan dalam
mendapatkan keuntungan, maka penelitian mengenai harga saham menjadi
menarik untuk diteliti.
Terdapat beberapa penelitian mengenai harga saham dengan hasil yang
berbeda. Diantaranya penelitian yang dilakukan Haruman et al. (2005) dalam
Hadianto (2008) menyimpulkan EPS tidak berpengaruh terhadap harga saham,
sementara Andriani dan Kusumastuti (2008), serta Wiguna dan Anastasia (2008)
menyimpulkan EPS berpengaruh terhadap harga saham. Fitriana (2008) dan Lasni
(2009) menyimpulkan PER tidak berpengaruh terhadap harga saham, sementara
Pasaribu (2008) dan Stella (2009) menyimpulkan PER berpengaruh terhadap
harga saham.
Claude et al (1996) dalam Dwipayana (2007) menyatakan ”Para
pengambil keputusan termasuk didalamnya para investor dalam menanamkan
dananya memerlukan berbagai macam informasi yang bermanfaat untuk
melakukan prediksi hasil investasinya di pasar modal. Informasi yang lazim
digunakan oleh para investor atau pemodal dikelompokkan dalam dua hal yaitu
informasi yang bersifat teknikal dan informasi fundamental”. Sehingga dapat
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
disimpulkan faktor tehnikal dan faktor fundamental diprediksi berpengaruh
terhadap harga saham.
Agar lebih fokus, maka penelitian ini hanya mengambil informasi yang
bersifat fundamental dari perusahaan sebagai variabel yang mempengaruhi harga
saham. Penelitian mengenai pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap
harga saham sudah pernah dilakukan. Berikut beberapa penelitian terdahulu
mengenai pengaruh fundamental perusahaan terhadap harga saham.
Pasaribu (2008) meneliti growth, profitability ,leverage, liquidity,
efficiency earning ratio, and price earning ratio terhadap harga saham. Hasilnya
baik secara simultan maupun secara parsial, semua variabel mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap harga saham. Earning per share adalah variabel yang
paling dominan berpengaruh terhadap harga saham.
Wiguna dan Anastasia (2008) meneliti pengaruh Earning per share dan
tingkat bunga SBI terhadap harga saham pada perusahaan yang terdaftar pada LQ45 Bursa Efek Indonesia. Hasilnya secara bersama-sama EPS dan tingkat bunga
SBI mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Sedangkan
secara parsial, EPS mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap harga
saham dan tingkat bunga SBI tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham.
Andriani dan Kusumastuti (2008) meneliti tentang pengaruh Earning per
share terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa
Efek Indonesia. Hasilnya adalah Earning Per Share mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap harga saham.
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Rahmawati dan Sudaryanti (2010) meneliti tentang pengaruh Earning Per
Share terhadap harga saham pada PT. Kimia Farma Tbk. Hasilnya adalah Earning
Per Share berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.
Stella (2009) meneliti tentang Pengaruh Price To Earning Ratio, Debt To
Equity Ratio, Return On Asset, dan Price To Book Value terhadap harga saham.
Hasilnya adalah PER, PBV, dan DER mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham, sedangkan ROA tidak mempunyai pengaruh terhadap
harga saham.
Berdasarkan uraian diatas, saya tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap harga saham. Karena
keterbatasan waktu, tenaga, biaya, dan pikiran saya, maka tidak dimungkinkan
untuk meneliti seluruh faktor atau variabel yang berpengaruh terhadap harga
saham. Maka dari itu, saya hanya mengambil beberapa variabel yang
mempengaruhi harga saham.
Menurut Tandelilin (2001) dalam penelitian Hadianto (2008) menyatakan
bahwa dalam analisis fundamental untuk level perusahaan, investor harus
mendasarkan kerangka berpikirnya pada dua komponen utama perusahaan, yaitu
Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER).
Ada tiga alasan yang mendasari penggunaan dua komponen tersebut.
Pertama, pada dasarnya kedua komponen tersebut bisa dipakai untuk
mengestimasi nilai intrinsik suatu saham, kedua, deviden yang dibayarkan
perusahaan pada dasarnya dibayarkan dari earning, ketiga, ada hubungan antara
commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perubahan earning dengan perubahan harga saham. (Tandelilin, 2001) dalam
Martanti (2010).
Berdasarkan permasalahan yang saya sebutkan di atas, berdasarkan
pernyataan Tandelilin (2011) yang menyatakan EPS dan PER adalah dua
komponen utama dalam analisis fundamental perusahaan, berdasarkan penelitian
terdahulu dimana EPS dan PER memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
harga saham, dan juga berdasarkan keterbatasan saya terkait waktu, tenaga, biaya
dan kemampuan teoritis maka judul penelitian saya adalah ”Pengaruh EPS dan
PER terhadap harga saham pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI”.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu :
1. variabel independen dalam penelitian ini adalah EPS dan PER karena
berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang tidak konsisten, antara lain
penelitian Pasaribu (2008), Stella (2009), Wiguna dan Anastasia
(2008), Andriani dan Kusumastuti (2008), Lasni (2009), Claude et al
(1996) dalam Dwipayana (2007), dan Haruman et al (2005) dalam
Hadianto (2008) dan berdasarkan pernyataan Tandelilin (2011) dalam
Hadianto (2008).
2.
periode pengamatan dalam penelitian ini juga berbeda dengan
penelitian sebelumnya.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang diuraikan diatas,maka rumusan
masalah untuk penelitian ini adalah
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Apakah Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham?
2. Apakah Price Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap harga saham?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang saya
sebutkan di atas, tujuan dalam melakukan penelitian ini adalah
1. Mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham.
2. Mengetahui pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap harga saham.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian mengenai Pengaruh EPS dan PER terhadap harga
saham ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain adalah
1. Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti-peneliti berikutnya
yang akan meneliti mengenai tema yang sama.
2. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
mereka mengenai harga saham.
3. Bagi para pengambil keputusan, yaitu investor, penelitian ini diharapkan
bermanfaat untuk mengambil keputusan ketika akan membeli saham.
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
lima Bab yang diuraikan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN.
Dalam bab dijelaskan mengenai latar belakang masalah yang berisi tentang
masalah-masalah atau issue yang mendasari atau menjadi penyebab penelitian ini
dilakukan, kenapa penelitian mengenai tema ini menjadi menarik untuk di teliti,
serta variabel-variabel yang berpengaruh terhadap permasalahan atau tema yang
ada. Selain itu bab ini juga berisi tentang rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.
Dalam bab ini berisi penjelasan mengenai varibel-variabel dalam
penelitian ini, hubungan antar variabel-variabel tersebut, landasan teori yang
digunakan untuk menjelaskan hubungan variable-variabel tersebut dan juga
sebagai dasar perumusan hipotesis, serta kerangka pemikiran yang berisi gambar
yang menunjukkan hubungan antar variabel-variabel tersebut
BAB III METODE PENELITIAN.
Di dalam bab ini berisi tentang desain dari penelitian, populasi,sampel,dan
tehnik pengambilan sampel dari penelitian ini. Selain itu juga berisi sumber data
dan metode pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran dari variabelvariabel, dan juga berisi tentang metode analisis data.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Di dalam bab ini akan dijabarkan tentang pengolahan data, yaitu
perhitungan-perhitungan
setelah
mendapatkan
data
mentah,
kemudian
dimasukkan ke dalam rumus yang telah ditentukan dan diuji dengan metode
pengujian yang telah dipilih oleh peneliti dengan bantuan program komputer
SPSS. Perhitungan analisis data akan dibahas dan ditampilkan dalam bentuk
tabel-tabel sebagai hasil dari program SPSS.
BAB V PENUTUP.
Dalam bab ini dijelaskan tentang simpulan yang didapat dari hasil analisis
data secara jelas dan ditentukan apakah masing-masing variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen atau tidak. Selain itu dalam bab ini juga
dibahas tentang keterbatasan penelitian dan saran bagi penelitian selanjutnya agar
penelitian ini dapat diteruskan dan dikembangkan oleh peneliti selanjutnya.
commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Analisis Fundamental Perusahaan
Kinerja perusahaan merupakan keadaan atau tampilan secara utuh suatu
perusahaan selama periode tertentu. Penilaian kinerja perusahaan dapat juga
dilihat dari kinerja keuangan perusahaan tersebut (Sihasale, 2001). Kinerja
keuangan perusahaan merupakan cerminan dari faktor fundamental perusahaan,
yang dapat dilihat dari rasio keuangan perusahaan Ang (1997) dalam Dwipayana
(2007).
Dapat disimpulkan bahwa jika kita ingin melihat kinerja perusahaan, kita
dapat melihatnya dari fundamental perusahaan yang salah satunya tercermin dari
rasio-rasio keuangan perusahaan.
Rasio keuangan yang diolah dari laporan keuangan sangat penting dan
perlu untuk melakukan analisis terhadap kondisi keuangan oleh berbagai pihak.
Hal ini terungkap pada Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1,
yang mengatakan bahwa laporan keuangan harus dapat menyajikan informasi
yang berguna bagi investor, calon investor, kreditur, dan pihak lain yang
membutuhkannya dalam rangka mengambil keputusan yang rasional (Dwipayana,
2007).
Menganalisis fundamental perusahaan berarti menganalisis kesehatan dan
kelayakan usaha suatu bisnis (Salvatore, 2008). Idealnya, jika akan berinvestasi
dalam suatu perusahaan, seorang investor sebaiknya melakukan analisis
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
fundamental. Ketika fundamental perusahaan baik, pertumbuhan perusahaan di
masa yang akan datang juga akan baik, dengan begitu investor akan mendapatkan
keuntungan yang maksimal juga.
Menurut Harianto et al (2001) dalam Yustono (2003) analisis fundamental
mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan akan datang dengan dua
cara
(1)
mengestimasi
faktor-faktor
fundamental
yang
diperkirakan
mempengaruhi harga saham yang akan datang, dan (2) menerapkan hubungan
variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham.
Jika akan menganalisis fundamental suatu perusahaan, salah satu cara
yang dapat dilakukan oleh investor adalah dengan melihat atau menganalisis
rasio-rasio keuangan dari suatu perusahaan. Rasio keuangan perusahaan terdiri
dari rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio
pasar. Jika kita pecah lagi, rasio-rasio tersebut antara lain terdiri dari rasio lancar,
total hutang terhadap total asset, EPS, PER, dan lain-lain.
Menurut pernyataan Tandelilin (2001) dalam Hadianto (2008), dalam
menganalisis fundamental untuk level perusahaan, rasio keuangan utama yang
dapat digunakan untuk menganalisis adalah berdasarkan Earning Per Share (EPS)
dan Price Earning Ratio (PER). Jadi, EPS dan PER diperkirakan merupakan
faktor-faktor utama yang berpengaruh terhadap harga saham di masa yang akan
datang.
Ada tiga alasan yang mendasari penggunaan dua komponen tersebut.
Pertama, pada dasarnya kedua komponen tersebut bisa dipakai untuk
mengestimasi nilai intrinsik suatu saham, kedua, deviden yang dibayarkan
commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perusahaan pada dasarnya dibayarkan dari earning, ketiga, ada hubungan antara
perubahan earning dengan perubahan harga saham (Tandelilin, 2001) dalam
Martanti (2010).
Berdasarkan pernyataan Harianto et al (2001) dalam Yustono (2003) dan
Tandelilin (2001) dalam Hadianto (2008) yang saya sebutkan di atas, dapat
disimpulkan, jika kita akan menganalisis fundamental dari suatu perusahaan untuk
memprediksikan harga saham di masa yang akan datang, kita dapat melihat dari
EPS dan PER dari perusahaan tersebut untuk periode saat ini dan atau periode
periode sebelumnya untuk memprediksikan harga saham di masa yang akan
datang.
Hubungan antara fundamental perusahaan dan harga saham yaitu jika
fundamental perusahaan baik, maka investor akan menganggap perusahaan
memiliki prospek yang bagus di masa yang akan datang, sehingga akan banyak
investor yang membeli saham. Jika permintaan akan saham tersebut banyak, maka
harga saham tersebut akan menjadi tinggi. Dalam penelitian Dwipayana (2007)
ditemukan bahwa faktor-faktor fundamental yang diproksikan dengan ROA,
DER, PER, dan NPM berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
Tandelilin (2001) dalam Hadianto (2008) menyatakan bahwa EPS dan
PER adalah faktor utama dalam analisis fundamental untuk level perusahaan.
Sehingga, saya menggunakan EPS dan PER dalam penelitian ini sebagai variabel
independen.
1.Earning Per Share (EPS).
commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
EPS menurut Susan (2006) dalam penelitian Rahmawati dan
Sudaryanti (2010) yaitu laba bersih perusahaan dibagi dengan jumlah
lembar saham yang beredar. Semakin besar EPS yang dimiliki oleh suatu
perusahaan berarti perusahaan tersebut semakin baik dan semakin
memiliki prospek yang bagus di masa yang akan datang. Jika EPS suatu
perusahaan semakin tinggi, dapat diprediksikan akan berpengaruh
terhadap harga saham perusahaan tersebut di masa yang akan datang, yaitu
harga saham di masa yang akan datang juga akan tinggi. Penelitian
Wiguna dan Mendari (2008) menyimpulkan bahwa EPS berpengaruh
secara signifikan terhadap harga saham. EPS dapat dihitung atau
diproksikan dengan laba bersih dibagi dengan jumlah saham (Samsul,
2006).
EPS =
2. Price Earning Ratio (PER).
PER mengindikasikan besarnya dana yang dikeluarkan untuk
memperoleh setiap rupiah laba perusahaan (Stella, 2009). Ada yang
menganggap jika PER perusahaan tinggi, berarti perusahaan akan
memiliki prospek yang bagus, sehingga harga saham juga akan tinggi.
Namun, ada juga yang beranggapan jika PER suatu perusahaan rendah,
maka harga saham dinilai murah oleh investor, sehingga akan banyak
investor yang membeli saham, maka harga saham tersebut menjadi tinggi
di masa datang. Penelitian
Pasaribu
(2008) menghasilkan bahwa PER
commit
to user
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berpengaruh terhadap harga saham. PER dapat dihitung atau diproksikan
dengan harga saham dibagi dengan EPS (Dwipayana, 2007)
PER =
B. Harga Saham
Harga saham yaitu nilai saham di pasar, yang ditunjukkan dengan harga
saham tersebut di pasar (Eduardus, 2001) dalam Rahmawati dan Sudaryanti
(2010). Ada berbagai macam sebutan untuk harga saham pada saat hari
perdagangan di pasar saham. Ada harga saham pembukaan, ada harga saham
penutupan, ada harga saham terendah, dan ada juga harga saham tertinggi
(Software Online Ipot, 2012).
Dalam perdagangan di saham, harga saham pembukaan ,harga saham
penutupan, harga saham terendah, dan harga saham tertinggi tidak selalu berbeda.
Ada kalanya harga saham pembukaan sama dengan harga saham penutupan, harga
saham terendah sama dengan harga saham pembukaan, dan berbagai kombinasi
lainnya tergantung kondisi pasar (Software Online Ipot, 2012).
Fluktuasi harga saham dari suatu saham dan saham lainnya tidaklah sama,
ada saham yang memiliki fluktuasi harga saham yang tinggi, namun ada juga
saham yang memiliki fluktuasi saham yang rendah, bahkan ada saham harganya
lama tidak bergerak. Saham yang baik, biasanya memiliki trend harga saham yang
naik dalam jangka panjang.
Apabila seseorang membeli sebuah saham berarti dia mengorbankan
konsumsinya saat ini dengan harapan
mengkonsumsinya lebih tinggi di
commitdapat
to user
12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
masa yang akan datang. Pengharapan ini didasarkan pada dividen yang akan
diterima dan adanya kenaikan harga saham, sehingga investor akan mendapat
capital gain. Harga saham yang dibayarkan tergantung pada investor akan dividen
yang akan mereka terima dan nilai terminal saham tersebut (Husnan, 2001) dalam
penelitian Suci (2008).
Harga saham Menurut Widoatmojo (1996) dalam Sari (2009) dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Harga Nominal
Harga yang tercantum dalam sertifikat yang ditetapkan oleh emiten
untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga
nominal memberikan arti penting bagi saham karena deviden biasanya
ditetapkan berdasarkan harga nominal.
b. Harga Perdana
Harga ini menetapkan pada waktu harga saham tersebut dicatat di
Bursa Efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh
penjamin emisi (underwriter) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui
berapa harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya
untuk
menentukan harga perdana.
c. Harga Pasar
Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan
investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di
Bursa. Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten dari penjamin emisi
commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
harga ini yang disebut sebagai harga pasar sekunder dan harga inilah yang
benarbenar mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi
di pasar sekunder kecil kemungkinan terjadi negosiasi harga investor
dengan perusahaan penerbit.
Pergerakan harga saham ditemukan oleh permintaan dan penawaran saham
oleh investor. Dalam kondisi bullish (kondisi permintaan saham lebih banyak)
harga saham cenderung akan meningkat secara terus-menerus dan dalam kondisi
bearish (kondisi penawaran saham lebih banyak) akan terjadi sebaliknya (Suci,
2008).
Proksi dari harga saham dalam penelitian ini mengikuti proksi yang
dipakai oleh Hadianto (2008) yaitu harga saham penutupan pada akhir tahun.
Harga saham yang digunakan mengikuti penelitian Pranowo (2009), yaitu harga
saham t+1.
C. Penelitian Terdahulu Dan Pengembangan Hipotesis
Berikut ini adalah penjelasan mengenai pengaruh EPS terhadap harga
saham serta pengaruh PER terhadap harga saham.
1. Pengaruh EPS terhadap harga saham
Menurut Tandelilin (2001) dalam penelitian Hadianto (2008)
menyatakan bahwa dalam analisis fundamental untuk level perusahaan,
investor harus mendasarkan kerangka berpikirnya pada dua komponen
utama perusahaan, yaitu Earning Per Share(EPS) dan Price Earning Ratio
(PER).
commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Salvatore (2008) menyatakan hanya satu perkara saja yang akan
menentukan bagus tidaknya saham suatu emiten, yakni laba. Selama laba
bagus, risiko bangkrut bagi perusahaan tersebut juga kecil. Selama laba
bagus, dividen juga akan bagus. Selama laba bagus, capital expenditure
sebagai modal untuk berkembang juga akan bagus. Selama laba bagus,
kemampuan perusahaan untuk melakukan akuisisi/merger juga tinggi.
Semua ini akan mengangkat harga saham.
Jika dikaitkan antara pernyataan dalam buku Salvatore (2008) dan
dalam pernyataan Tandelilin (2001) dalam Hadianto (2008), laba yang
dimaksud dari pernyataan tandelilin dapat diartikan sebagai laba per saham
dari suatu perusahaan/Earning Per Share dari suatu perusahaan, karena
dalam pernyataan tandelilin, laba per saham adalah salah satu komponen
utama dalam menganalisis fundamental untuk level perusahaan. Sehingga,
pernyataan dominic dapat dikatakan mendukung pernyataan tandelilin.
Pasaribu (2008) meneliti growth, profitability ,leverage, liquidity,
efficiency, earning ratio, and price earning ratio terhadap harga saham.
Hasilnya baik secara simultan maupun secara parsial, semua variabel
independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Earning per share adalah variabel yang paling dominan berpengaruh
terhadap harga saham.
Wiguna dan Anastasia (2008) meneliti pengaruh Earning per share
dan tingkat bunga SBI terhadap harga saham pada perusahaan yang
terdaftar pada LQ-45 Bursa Efek Indonesia. Hasilnya secara bersama-sama
commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
EPS dan tingkat bunga SBI mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
harga saham. Sedangkan secara parsial, EPS mempunyai pengaruh positif
yang signifikan terhadap harga saham dan tingkat bunga SBI tidak
mempunyai pengaruh terhadap harga saham
Andriani dan Kusumastuti (2008) meneliti tentang pengaruh
Earning per share terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur
yang listing di Bursa Efek Indonesia. Hasilnya adalah Earning Per Share
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Rahmawati dan Sudaryanti (2010) meneliti tentang pengaruh
Earning Per Share terhadap harga saham pada PT. Kimia Farma Tbk.
Hasilnya adalah Earning Per Share berpengaruh positif dan signifikan
terhadap harga saham.
Faridl (2007) dalam penelitian Pasaribu (2008) meneliti pengaruh
EPS, PER, dan ROE terhadap harga saham.Hasilnya yaitu EPS, PER, dan
ROE memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham secara
simultan. Secara parsial, EPS mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham. Temuan lain yaitu, EPS adalah variabel bebas yang
paling dominan berpengaruh terhadap harga saham dibandingkan dengan
variabel-variabel bebas lainnya.
Berdasarkan landasan yang disebutkan diatas, logika yang dapat
dikembangkan yaitu jika Earning Per Share tinggi, maka harga saham di
waktu yang akan datang akan menjadi tinggi juga karena investor
memandang jika Earning Per Share tinggi, maka prospek perusahaan juga
commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
akan bagus sehingga mereka bersedia membeli saham dengan harga yang
tinggi juga.
Dari logika di atas, dapat ditarik hipotesis bahwa Earning Per
Share berpengaruh terhadap harga saham.
H1 : Earning Per Share berpengaruh terhadap harga saham.
2. Pengaruh PER terhadap harga saham
Menurut Tandelilin (2001) dalam penelitian Hadianto (2008)
menyatakan bahwa dalam analisis fundamental untuk level perusahaan,
investor harus mendasarkan kerangka berpikirnya pada dua komponen
utama perusahaan, yaitu Earning Per Share (EPS) dan Price Earning
Ratio (PER).
Graham (1949) dalam buku Fabozzi (1995) menyatakan bahwa
perusahaan dengan kualitas tinggi dan Price Earning Ratio yang kecil
akan lebih dipilih karena dianggap memiliki potensi penurunan
pendapatan dan potensi penurunan harga yang lebih kecil.
Pasaribu (2008) meneliti growth, profitability ,leverage, liquidity,
efficiency, earning ratio and price earning ratio terhadap harga saham.
Hasilnya baik secara simultan maupun secara parsial, semua variabel
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Earning per
share adalah variable yang paling dominan berpengaruh terhadap harga
saham.
Hadianto dan Setiawan (2007) meneliti pengaruh volume
perdagangan, EPS, dan PER terhadap harga saham sektor pertambangan
commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pada periode 2000-2005 di Bursa Efek Jakarta. Hasilnya baik secara
parsial maupun simultan, semua varibel independen tersebut berpengaruh
secara signifikan terhadap harga saham.
Indriati (2010) meneliti tentang pengaruh PER dan dividen tunai
terhadap harga saham. Hasilnya, secara simultan PER dan dividen tunai
berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial, dividen tunai
berpengaruh lebih signifikan terhadap harga saham daripada PER.
Gaol (2010) meneliti tentang pengaruh ROA, ROE, dan PER
terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur Indonesia di Bursa
Efek Indonesia. Hasilnya, semua variable berpengaruh secara signifikan
terhadap harga saham baik secar parsial, maupun secara simultan.
Herlina dan Hadianto (2007) dalam penelitian Hadianto dan
Setiawan (2007) meneliti tentang pengaruh DER, ROA, DPS, PER, BVS
terhadap harga saham. Hasilnya yaitu DER dan DPS tidak berpengaruh
terhadap harga saham, sedangkan ROA, PER, dan BVS berpengaruh
positif dan signifikan terhadap harga saham.
Ada dua logika dari landasan teoritis yang saya sebutkan diatas.
Logika yang pertama berdasarkan pernyataan graham (1949) dalam buku
Fabozzi (1995), logika yang dapat ditarik adalah jika PER rendah, investor
akan berkeyakinan potensi penurunan harga dan penurunan pendapatan di
masa datang relatif lebih kecil, sehingga banyak investor yang bersedia
membeli saham tersebut. Dengan banyaknya permintaan investor tersebut,
otomatis harga akan naik di kemudian hari.
commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Logika kedua berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan PER
pengaruh positif secara signifikan terhadap harga saham adalah, jika PER
tinggi maka investor meyakini harga saham di kemudian hari juga masih
akan tetap tinggi, maka dari itu banyak investor yang membeli saham,
sehingga harga saham akan menjadi tinggi juga karena banyaknya
permintaan.
H2 : PER berpengaruh terhadap harga saham.
Dalam penelitian ini EPS dan PER adalah variabel independen, sedangkan
harga saham adalah variabel dependen. Adapun kerangka pemikiran dari
penelitian ini adalah sebagai berikut.
Gambar II.1 Kerangka Konseptual
Variabel Independen
Variabel Dependen
Earning Per Share (EPS)
Harga saham
Price Earning Ratio (PER)
commit to user
19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis yang bertujuan untuk
menguji hipotesis yang diajukan oleh peneliti mengenai pengaruh earning per
share dan price earning ratio terhadap harga saham yang. Menurut Sekaran
(2006), pengujian hipotesis harus dapat menjelaskan sifat dari hubungan tertentu,
memahami perbedaan antar kelompok atau independensi dua variabel atau lebih.
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Menurut Sekaran (2006), populasi mengacu pada keseluruhan
kelompok orang, kejadian, atau minat yang ingin peneliti investigasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang masuk LQ-45
di BEI selama periode 2009-2010. Alasan peneliti memilih saham LQ-45
adalah karena saham LQ-45 merupakan saham kumpulan saham yang
paling liquid di pasar (www.detik.com), sehingga memberikan paling
banyak
pengaruh
dalam
pergerakan
IHSG,
selain
itu
dalam
(www.teguhidx.blogspot.com) disebutkan bahwa sebagian besar saham
LQ-45 adalah saham blue chip, yaitu saham yang memiliki kriteria sebagai
berikut
a) Perusahaannya besar
commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b) Memiliki reputasi dan dikenal baik oleh masyarakat minimal di
tingkat nasional
c) Memiliki kinerja/fundamental yang bagus
d) Biasanya merupakan pemimpin di industri/sektornya masingmasing
e) Sahamnya likuid.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan dipelajari secara
detail (Sekaran, 2006). Sampel harus mewakili karakteristik dari populasi
atau paling tidak mendekati karakteristik populasi. Sampel penelitian ini
adalah semua perusahaan yang masuk LQ-45 tahun 2009 dan tahun 2010.
Namun, perusahaan yang tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
peneliti akan dikeluarkan dari sampel.
3.Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive
sampling Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud atau
tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena
peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki
informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Dengan kata lain pemilihan
sampel berdasarkan pertimbangan dan kriteria yang ditetapkan peneliti.
Adapun kriteria tersebut adalah :
a) Semua Perusahaan yang masuk LQ-45 di BEI pada tahun
pengamatan, masing-masing pada tahun 2009 dan 2010
commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b) Perusahaan yang masuk kriteria di atas, tidak mengalami
delisting di tahun berikutnya atau t+1, karena jika mengalami
delisting, maka tidak bisa diketahui harga saham (t+1)
c) Perusahaan
yang
mempublikasikan
masuk
laporan
kriteria
keuangan
a
dan
pada
b
di
tahun
atas
yang
dibutuhkan peneliti, yaitu tahun 2009, 2010, dan 2011, karena
jika tidak mempublikasikan laporan keuangan maka data yang
dibutuhkan tidak bisa didapatkan
d) Perusahaan yang masuk kriteria a, b, dan c di atas memiliki
data yang tersedia lengkap (data secara keseluruhan tersedia
pada publikasi periode 31 Desember 2009-2011), karena jika
tidak lengkap maka data yang dibutuhkan tidak bisa
didapatkan.
C. Data dan Metode Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
berupa laporan keuangan periode 2010-2011. Data sekunder adalah data
yang diperoleh melalui sumber yang ada dan tidak perlu dikumpulkan
sendiri oleh peneliti (Sekaran, 2000). Data-data tersebut diperoleh dari
Pojok BEI UNS, dan Software Online IPOT.
2. Metode Pengumpulan Data
commit to user
22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Data dikumpulkan dengan menggunakan metode studi pustaka dan
dokumentasi. Studi pustaka dilakukan dengan mengolah literatur, artikel,
jurnal maupun media tertulis lain yang berkaitan dengan topik pembahasan
dari
penelitian
ini.
Sedangan
dokumentasi
dilakukan
dengan
mengumpulkan sumber-sumber data dokumenter seperti laporan tahunan
perusahaan yang menjadi sampel penelitian.
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel independen dalam penelitian ini adalah earning per share (EPS)
dan price earning ratio (PER), sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini
yaitu harga saham.
1. Earning Per Share (EPS)
EPS menurut Susan (2006) dalam penelitian sudaryati dan
rahmawati (2010) yaitu laba bersih perusahaan dibagi dengan jumlah
lembar saham yang beredar. EPS dapat diproksikan dengan laba bersih
dibagi dengan jumlah saham (Samsul, 2006).
EPS =
2. Price Earning Ratio (PER)
PER mengindikasikan besarnya dana yang dikeluarkan untuk
memperoleh setiap rupiah laba perusahaan (Stella, 2009). PER
berdasarkan penelitian Dwipayana (2007) dapat dihitung atau diproksikan
dengan cara harga pasar per lembar saham dibagi dengan EPS.
commit to user
23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PER =
3. Harga saham
Harga saham adalah nilai saham di pasar, yang ditunjukkan dengan
harga saham tersebut di pasar (Eduardus, 2001) dalam Sudaryanti dan
Rahmawati (2010). Harga saham dalam penelitian ini diproksikan dengan
harga saham penutupan pada akhir tahun (Hadianto 2007). Tahun harga
saham penutupan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahun harga
saham penutupan pada tahun berikutnya (t+1), dasarnya adalah penelitian
Pranowo (2009).
E. Metode Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Tujuan analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini yaitu untuk
mengetahui mean, maksimum, minimum, dan standar deviasi. Analisis
statistik deskriptif bukan merupakan bagian dari pengujian hipotesis.
2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, ketentuan-ketentuan
dalam uji asumsi klasik harus terpenuhi terlebih dahulu.
a. Uji normalitas
Tujuan dari uji normalitas yaitu untuk mengetahui apakah
residu atau prediksi eror berdistribusi normal atau tidak. Jika residu
berdistribusi normal,
makatovariabel
yang terkait dalam pengujian
commit
user
24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
hipotesis hampir dapat dipastikan berdistribusi normal (Siswandari,
2006). Dalam uji normalitas ini ada dua cara untuk mendeteksi
residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis
grafik dan uji statistik (Ghozali, 2006). Pengujian terhadap
normalitas data menggunakan uji Kolgomorov Smirnov, dengan
menggunakan nilai p value dengan tingkat signifikansi 5%. Jika p
value > 5% maka data terdistribusi normal.
b. Uji Multikolonieritas
Tujuan dari uji multikolonieritas yaitu untuk mengetahui
ada tidaknya korelasi yang tinggi antar variabel atau antar prediktor
(Siswandari, 2006). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
multikolonieritas. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance
dan lawannya VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
independen manakan yang dijelaskan oleh variabel independen
lainnnya. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama
dengan nilai VIF > 0,10 (Ghozali, 2006).
c. Uji Autokorelasi
Tujuan uji autokorelasi yaitu untuk mengetahui ada
tidaknya korelasi antara residu ke-(t) dank ke-(t-1). Hal ini berarti
nilai residu untuk kasus tertentu tidak tergantung pada nilai residu
untuk kasus yang lain (Siswandari, 2006). Model regresi yang baik
yaitu model regresi yang bebas dari autokorelasi. Autokorelasi
commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dapat diketahui melalui uji Durbin – Watson (DW test). Jika d
lebih kecil dibandingkan dengan d1 atau lebih besar dari 4-d1,
maka H 0 ditolak yang berarti terdapat autokorelasi. Jika d terletak
diantara du dan 4-du, maka H 0 diterima yang berarti tidak ada
autokolerasi.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain dalam model regresi (Ghozali, 2006). Model
regresi yang baik adalah jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain berbeda (heteroskedastisitas).
Heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik plot antara nilai
prediksi variabel terikat dengan residualnya. Apabila pola pada
grafik ditunjukkan dengan titik-titik menyebar secara acak (tanpa
pola yang jelas) serta tersebar di atas maupun dibawah angka 0
pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi.
3.Pengujian Hipotesis
a. Persamaan Regresi
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji
hipotesis dalam penelitian ini. Dalam analisis linier berganda,
selain mengukur kekuatan
variabel independen terhadap
commit topengaruh
user
26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
variabel dependen, juga untuk menunjukkan arah pengaruh
tersebut. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga
saham, sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah
EPS dan PER. Adapun persamaan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
=α+
+
+ε
Keterangan:
= harga saham tahun yang akan datang
α
= konstanta
= koefisien regresi
EPS
= earning per shrare
PER
= price earning ratio
ε
= error
b. Uji Statistik F
Tujuan dari uji statistik F yaitu untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara bersama-sama. Pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan tingkat signifikansi 5%. Jika nilai signifikansi F <
0,05 artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara semua
variabel independen terhadap variabel dependen. Jika nilai
signifikansi F > 0,05 artinya tidak terdapat pengaruh antara
variabel independen terhadap variabel dependen.
b. Uji Statistik t
commit to user
27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tujuan dari uji statistik t yaitu untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh satu variabel independen terhadap variasi
variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
tingkat signifikansi 5%. Jika nilai signifikansi t < 0,05 artinya
terdapat pengaruh yang signifikan antara satu variabel independen
terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi t > 0,05 artinya
tidak terdapat pengaruh antara satu variabel independen terhadap
variabel dependen.
c. Uji Koefisien Determinasi (R²)
Tujuan
dari
uji
koefisien
determinasi
yaitu
untuk
mengetahui seberapa kuat variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen. Nilai dari koefisien determinasi adalah
dari 0 sampai 1. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka
semakin kuat pula pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Semakin kecil nilai koefisien determinasi berarti
semakin lemah pula pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi 0 berarti variabel
independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi 1 berarti variabel independen berpengaruh
secara sempurna terhadap variabel dependen.
commit to user
28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi objek penelitian
Penelitian ini menggunakan sampel seluruh perusahaan LQ-45 yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2009-2010. Sampel dipilih
dengan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan di Bab III, diperoleh observasi sampel sebanyak 104 observasi sampel
perusahaan yang terdaftar antara tahun 2009-2010. Adapun sampel penelitian
dapat dilihat di tabel IV. 1 berikut:
Tabel IV. 1
Prosedur Pemilihan Sampel
Kriteria Sampel
Jumlah
1 Populasi perusahaan yang masuk LQ-45 pada tahun 2009
2 Perusahaan yang masuk kriteria nomor satu yang delisting
di tahun 2010 atau t+1
3 Perusahaan yang masuk kriteria nomor satu dan dua yang tidak
menerbitkan laporan keuangan tahun 2009 dan 2010
4 Perusahaan yang masuk kriteria nomor satu, dua, dan tiga yang
Memiliki data tidak lengkap
5 Populasi perusahaan yang masuk LQ-45 pada tahun 2010
6 Perusahaan yang masuk kriteria nomor lima yang delisting
di tahun 2011 atau t+1
7 Perusahaan yang masuk kriteria nomor lima dan enam yang tidak
menerbitkan laporan keuangan tahun 2009 dan 2010
8 Perusahaan yang masuk kriteria nomor lima, enam, dan tujuh
yang memiliki data tidak lengkap
Jumlah observasi sampel
Sumber : idx.co.id, 2012
commit to user
29
53
(0)
(0)
(0)
51
(0)
(0)
(0)
104
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Analisis data
1. Analisis statistik deskriptif
Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui jumlah sampel, mean, minimum, maksimum, dan standar
deviasi dari masing-masing variabel dalam penelitian. Tabel IV.2 berikut
ini adalah output hasil pengolahan data mengenai statistic deskriptif,
tabelnya adalah sebagai berikut:
Tabel IV. 2
Statistik deskriptif
N
104
104
104
Minimum
51.00
-688.32
-402.97
HRGASAHA
EPS
PER
Valid N
104
(listwise)
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
Maximum
74000.00
3548.60
8691.39
Mean
Std. Deviation
7583.6250 13283.84281
335.1363
644.85832
130.5082
891.32414
Dari hasil pengolahan data di atas dapat diketahui nilai minimum
dari EPS adalah -688,32, nilai maksimum dari EPS adalah 3.548,60, mean
atau rata-rata dari EPS adalah 335,1363 dan standar deviasinya adalah
644,85832.
Selanjutnya adalah pembahasan statistik deskriptif dari PER. Nilai
minimum dari PER adalah -402,97 nilai maksimum dari PER adalah
8691,39, mean atau rata-rata dari PER adalah 130,5082, dan standar
deviasi dari PER adalah 891,32414.
Yang terakhir adalah harga saham. Nilai minimum dari harga
saham adalah 51,00, nilai maksimum atau nilai tertinggi dari harga saham
commit to user
30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
adalah 74000, mean atau rata-rata dari harga saham adalah 7583,6250 dan
standar deviasi dari harga saham adalah 13283.84281.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel
dependen
dan
independen
dalam
model
regresi
tersebut
terdistribusi secara normal (Ghozali, 2006) atau dengan kata lain
adalah untuk mengetahui apakah residual dalam model regresi
tersebut terdistribusi secara normal. Model yang baik residual
dalam model regresi terdistribusi secara normal. Uji normalitas kali
ini menggunakan uji statistik non-parametrik KolmogorovSmirnov (K-S). Syarat agar suatu residual terdistribusi secara
normal yaitu signifikansi dari hasil olah data >0,05.
Tabel IV. 3
Uji Normalitas
2.300
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Sumber:Hasil Pengolahan Data, 2012
.000
Dari hasil pengolahan data diatas, diketahui signifikansi
adalah 0,000, hal tersebut berarti residual belum terdistribusi secara
normal karena 0,000<0,05. Maka dari itu perlu dilakukan
penghilangan data yang outlier agar data terdistribusi secara
normal. Tabel hasil olah data berikut berisi data-data yang outlier.
commit to user
31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel IV. 4
Data yang Outlier
Case
Std.
HARGASAHAM
Number Residual
2
2.231
330.00
5
2.911
265.00
23
-2.423
50750.00
44
-2.990
6750.00
67
2.097
18800.00
75
4.383
62050.00
88
3.727
18000.00
89
-2.029
1840.00
103
2.187
160.00
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
Predicted
Value
-9338.7259
-12348.9523
61247.8463
19706.9476
9711.3159
43057.1689
1848.9768
10632.0216
-9317.3535
Residual
9668.7259
12613.9523
-10497.8463
-12956.9476
9088.6841
18992.8311
16151.0232
-8792.0216
9477.3535
Data-data yang outlier dalam SPSS adalah data-data nomer
2, 5, 23, 44, 67, 75, 88, 89, dan 103. Maka dari itu data-data
tersebut dihilangkan dan kemudian dicari residual yang baru untuk
kembali diuji normalitas datanya. Berikut adalah tabel hasil uji
normalitas data setelah penghapusan data yang outlier.
Tabel IV. 5
Uji Normalitas Setelah Data Outlier Dihapus
1.341
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
.055
Dari hasil uji normalitas setelah penghapusan data-data
yang outlier seperti yang ditujukkan dalam tabel diatas, didapatkan
nilai signifikansi adalah 0,055, Hal ini berarti residual sudah
terdistribusi secaracommit
normal
karena syarat residual terdistribusi
to user
32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
secara normal adalah signifikansi >0.05, dan 0,055>0,05, maka
residual dikatakan terdistribusi secara normal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya korelasi antar variabel independen dalam model regresi.
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi multikolonieritas antar
variabel independen. Syarat tidak terjadi multikol yaitu apabila
output hasil olah data menunjukkan tolerance >0,01 dan VIF <10.
Berikut ini adalah tabel hasil pengolahan data mengenai uji
multikolonieritas.
Tabel IV. 6
Tabel Hasil Uji Multikolonieritas
Collinearity
Statistics
Model
Tolerance
1
0.995
EPS
VIF
1.005
0.995
1.005
PER
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
Dari hasil pengolahan data diatas, dapat diketahui nilai
tolerance dari masing-masing variabel independen adalah 0,995
dan VIF dari masing-masing variabel independen adalah 1,005.
Maka dari itu dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolonieritas
antar variabel independen.
c. Uji Autokorelasi
commit to user
33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada
periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat
problem
autokorelasi
(Ghozali,
2006).
Autokorelasi
dapat
diketahui melalui uji Durbin – Watson (DW test). Jika hasil output
Durbin-Watson atau dw terletak antara du dan 4-du maka dapat
dikatakan model regresi tersebut bebas dari masalah autokorelasi.
Berikut adalah tabel hasil pengujian autokorelasi.
Tabel IV. 7
Hasil Uji Autokorelasi
Parameter yang diuji
Durbin
Watson
Keterangan
Unstandardized Residual
2.031
tidak terjadi autokorelasi
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012
Dari tabel hasil olah data di atas diketahui nilai DurbinWatson adalah 2,031. Dengan tingkat signifikansi 0,05, lalu jumlah
sampel sebanyak 95 (setelah dikurangi outlier), dan jumlah
variabel independen adalah dua, dapat diketahui nilai du dari tabel
adalah 1,7091. Maka dapat dikatakan dalam residual tidak terjadi
autokorelasi karena 2,031 terletak antara 1,7091 dan 4-1,7091.
d. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda (heteroskedastisitas).
user melalui grafik plot antara nilai
Heteroskedastisitascommit
dapat to
dilihat
34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
prediksi variabel terikat dengan residualnya. Jika titik-titik dalam
gambar hasil output olah data menyebar, tidak membentuk pola
tertentu dan titik-titik terletak di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y, maka model regresi tersebut terbebas dari masalah
heteroskedastisitas.
Berikut
output
hasil
pengujian
heteroskedastisitas.
Regression Studentized Residual
Gambar IV. 1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Scatterplot
Dependent Variable: HRGASAHA
4
3
2
1
0
-1
-2
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
6
Regression Standardized Predicted Value
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
Dari gambar hasil olah data di atas, dapat diketahui titiktitik dalam grafik scatterplot tersebut menyebar, tidak membentuk
pola tertentu, dan titik-titik dalam grafik scatterplot tersebut
terletak di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Maka dari itu,
model regresi terbebas dari masalah heteroskedastisitas.
3. Pengujian Hipotesis
a. Persamaan Regresi
commit to user
35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Analisis regresi linier berganda dapat digunakan untuk
menguji hipotesis tentang pengaruh variabel independen secara
individu maupun secara bersama-sama. Selain itu dapt juga untuk
mengetahui kekuatan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen, dan arah pengaruh tersebut. Dari hasil analisis
regresi juga dapat diketahui persamaan dari model regresi tersebut.
Berikut hasil pengolahan datanya.
Tabel IV. 8
Hasil Analisis Regresi
Model
Unstandardized
Coefficients
B
1(Constant)
EPS
Standardized
Coefficients
Std. Error
199.703
257.709
20.747
.403
t
Sig.
Beta
.775 .440
.010
.239
PER
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
.983
51.449 .000
.001
.041 .967
Dari tabel di atas, dapat diketahui persamaan regresi dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
= 199,703 +
+
+ε
Dari persamaan di atas, dapat diketahui bahwa EPS dan
PER berpengaruh positif terhadap harga saham (t+1).
b. Uji Statistik F
commit to user
36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Uji Statistik F digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen secara
bersama-sama. Berikut tabel hasil pengolahan data mengenai uji F.
Tabel IV. 9
Hasil Uji Statistik F
Model
Sum of Squares
Df
12400878065.985
2
428769706.920
92
12829647772.905
Total
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
94
1 Regression
Residual
F
1330.412
Sig.
.000(a)
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa signifikansi hasil
pengolahan data adalah 0,000, hal tersebut berarti variabel
independen yaitu EPS dan PER secara bersama-sama berpengaruh
terhadap harga saham di tahun berikutnya (t+1), karena syarat
variabel independen berpengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen adalah signifikansi <0,05.
c. Uji Statistik t
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Berdasarkan tabel IV.8, diketahui signifikansi dari EPS
adalah 0,000. Hal ini berarti EPS berpengaruh signifikan terhadap
harga saham dengan taraf signifikansi sebesar 0,05 karena
0,000<0,05 sedangkan PER tidak berpengaruh signifikan terhadap
commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
harga saham dengan taraf signifikansi sebesar 0,05 karena
0,892>0,05.
Penelitian ini memiliki dua hipotesis yang diajukan untuk
mengetahui hal-hal yang mempengaruhi harga saham (t+1) di
perusahaan LQ-45 yang ada di Bursa Efek Indonesia.
Hipotesis pertama, EPS berpengaruh terhadap harga saham.
Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui EPS memiliki
signifikansi sebesar 0,000, Hal tersebut berarti EPS berpengaruh
terhadap harga saham (t+1) karena tingkat signifikansi EPS yang
bernilai 0,000<0,05, maka H1 diterima.
Hipotesis kedua, PER berpengaruh terhadap harga saham.
Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui PER memiliki
signifikansi sebesar 0,892. Hal tersebut berarti PER tidak
berpengaruh
terhadap
harga
saham
(t+1)
karena
tingkat
signifikansi PER yang bernilai 0,892>0,05, maka H2 ditolak.
d. Uji Koefisien Determinasi (R²)
Adapun tabel hasil pengolahan data mengenai uji koefisien
determinasi adalah sebagai berikut :
Tabel IV. 10
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
.983(a)
.967
.966
1
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012
commit to user
38
Std. Error of the
Estimate
2158.82845
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari tabel di atas diketahui nilai adjusted R Square adalah
0,966. Hal tersebut berarti 96,6% variasi harga saham dapat
dijelaskan oleh variasi EPS dan PER, Sedangkan sisanya sebesar
3,4% dijelaskan oleh faktor atau variabel lain diluar model.
C. Pembahasan
1. Pengaruh EPS terhadap harga saham (t+1)
Dari hasil pengujian dan pengolahan data yang dilakukan,
diketahui EPS berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham (t+1).
Hal ini berarti EPS memiliki kemampuan untuk digunakan sebagai alat
untuk memprediksi harga saham (t+1), atau dengan kata lain EPS
memiliki pengaruh terhadap harga saham (t+1), sehingga ketika akan
membeli saham, investor diharapkan memperhatikan EPS dari perusahaan
tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian Pranowo (2009), dimana hasil
dari penelitian itu EPS juga berpengaruh secara signifikan terhadap harga
saham, tetapi hal ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan
Haruman et al (2005) dalam Hadianto (2008) yang menyimpulkan EPS
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
EPS berpengaruh terhadap harga saham dengan alasan semakin
tinggi EPS, maka minat investor untuk membeli saham perusahaan
tersebut juga semakin tinggi karena perusahaan semakin mampu
menciptakan laba untuk per lembar saham yang dimiliki investor atau
yang beredar, sehingga berdampak pada harga saham yang menjadi tinggi
commit to user
39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
juga, sebaliknya semakin rendah EPS suatu perusahaan, maka minat
investor untuk membeli saham juga menjadi rendah karena perusahaan
tidak mampu menghasilkan laba yang tinggi untuk setiap lembar saham
yang beredar, sehingga berdampak pada harga saham yang menjadi rendah
(Nugroho, 2001).
Selain alasan yang disebutkan di atas, alasan lain EPS berpengaruh
terhadap harga saham yaitu semakin tinggi EPS, maka semakin baik
kinerja perusahaan tersebut, hal ini menyebabkan permintaan terhadap
saham perusahaan tersebut meningkat, sehingga harga saham (t+1)
berdampak menjadi tinggi (Wijayanti, 2010). Hal tersebut juga berlaku
sebaliknya, jika EPS suatu perusahaan rendah maka kinerja perusahaan
dianggap kurang menarik, sehingga permintaan akan saham perusahaan
tersebut juga menjadi sedikit, akibatnya harga saham (t+1) menjadi
rendah.
2. Pengaruh PER terhadap harga saham (t+1)
Dari hasil pengujian dan pengolahan data, dapat diketahui PER
tidak berpengaruh terhadap harga saham (t+1). Hal tersebut berarti, dalam
penelitian ini PER tidak bisa digunakan untuk memprediksi atau
memperkirakan tinggi atau rendahnya harga saham (t+1), atau dengan kata
lain harga saham (t+1) tidak dipengaruhi PER. Penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Lasni (2009) dan Claude et al (1996)
dalam Dwipayana (2007) yang menemukan bahwa PER tidak berpengaruh
commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
secara signifikan terhadap harga saham. Adapun penelitian Pasaribu
(2008) menyimpulkan bahwa PER berpengaruh terhadap harga saham.
Investor beraliran growth investing biasanya mencari saham
dengan menggunakan kriteria pertumbuhan earning per share (EPS),
umumnya investor growth investor kurang peduli dengan PER
(www.alikeyblog.com). Berdasarkan alasan diatas, maka menyebabkan
PER tidak berpengaruh terhadap harga saham.
PER tidak berpengaruh terhadap harga saham karena semakin
tinggi PER, maka investor menganggap harga saham sudah mahal,
sehingga investor tidak menginginkan membeli saham tersebut (Fitriana,
2008).
commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dijelaskan dalam
bab empat, dalam bab lima ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dari
penelitian, keterbatasan dalam penelitian, dan saran atau masukan untuk penelitian
selanjutnya.
A Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa Earning
Per Share (EPS) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
Hal ini berarti EPS dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi
harga saham
(t+1),
atau
dengan
kata lain
berarti
investor
memperhatikan EPS dari suatu perusahaan untuk memprediksi harga
saham (t+1) atau dalam berinvestasi. Hal ini konsisten dengan
penelitian Pasaribu (2008), Stella (2009), dan Hadianto (2008).
Kesimpulannya berarti hipotesis pertama diterima.
2. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa Price
Earning Ratio (PER) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
harga saham. Hal ini berarti PER tidak dapat digunakan sebagai alat
untuk memprediksi harga saham (t+1), hasil ini konsisten dengan
penelitian Lasni (2009), Fitriana (2008), dan Claude et al (1996) dalam
Dwipayana (2007). Kesimpulannya hipotesis kedua ditolak.
commit to user
42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Keterbatasan
Dalam penelitian ini masih terdapat banyak keterbatasan, keterbatasan
tersebut antara lain
1. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini masih
sedikit
2. Perusahaan yang dijadikan subyek dalam penelitian ini hanya terbatas
pada perusahaan LQ-45
3. Tahun yang digunakan dalam penelitian ini hanya dua tahun
C. Saran
Berdasarkan keterbatasan dalam penelitian ini, maka saran yang
dianjurkan penulis untuk penelitian berikutnya adalah
1. Menambah jumlah variabel independen dalam penelitian, yaitu
growth, profitability, leverage, liquidity, efficiency.
2. Perusahaan yang dijadikan subyek penelitian tidak hanya terbatas pada
LQ-45 tetapi semua perusahaan yang ada di BEI
3. Tahun yang digunakan dalam penelitian ini tidak hanya dua tahun
tetapi lebih dari dua tahun.
commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Implikasi
Ketika berinvestasi investor dapat memperhatikan earnig per share (EPS),
karena berdasarkan penelitian ini EPS pada periode t berpengaruh terhadap harga
saham pada periode berikutnya atau periode (t+1).
commit to user
44
Download