BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak tahun 1974 pemerintah telah melaksanakan pembangunan perumahan secara massal dan terjangkau melalui Perumnas yang merupakan badan usaha milik negara yang dibentuk untuk membangun perumahan dan dengan dukungan pembiayaan perumahan bersubsidi yang dikelola Bang Tabungan Negara. Selanjutnya pada tahun 1978, untuk pertama kalinya dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang menjadi landasan kebijakan pembangunan perumahan di Indonesia muncul istilah penyediaan rumah yang terjangkau oleh masyarakat banyak. Kemudian GBHN 1983 secara lebih eksplisit menyatakan penyediaan rumah dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Perumnas memang kemudian tidak sendirian dalam penyediaan perumahan terjangkau yang kemudian juga badan usaha swasta (developer) turut ikut andil pada penyediaan perumahan terjangkau seperti Real Estate Indonesia (REI) dan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI), istilah program penyediaan perumahan ini juga populer dengan nama Rumah Sangat Sederhana (RSS), Rumah Sederhana (RS), dan yang paling baru adalah Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat). Smith dalam Budihardjo (1987) menyatakan bahwa di negara berkembang terdapat hubungan yang erat antara tingkat penghasilan dan prioritas di bidang perumahan. Masyarakat berpenghasilan tinggi memiliki prioritas mengutamakan fasilitas sosial kemudian status kepemilikan dan terakhir adalah dekat dengan tempat kerja. Sedangkan masyarakat berpenghasilan rendah memiliki prioritas sebaliknya yaitu yang utama dekat dengan tempat kerja, status kepemilikan dan terakhir adalah kelengkapan fasilitas sosialnya. Ditambah lagi dengan pernyataan dalam UU Nomor 4 tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman yang meneegaskan bahwa penataan perumahan dan permukiman berlandaskan pada 1 asas manfaat, adil, dan merata, kebersamaan dan kekeluargaan, kepercayaan pada diri sendiri, ketergantungan, dan kelestarian lingkungan hidup. Menurut UU No.1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Perumahan maka perumahan dan kawasan permukiman harus diselenggarakan atas dasar kesejahteraan, keadilan dan pemerataan, kenasionalan, keefisienan dan kemanfaatan, keterjangkauan dan kemudahan, kemandirian dan kebersamaan, kemitraan, keserasian dan keseimbangan, keterpaduan, kesehatan, kelestarian dan keberlanjutan, dan keselamatan, keamanan ketertiban, dan keteraturan untuk : a. Mendukung penataan dan pengembangan wilayah serta penyebaran penduduk yang proporsional melalui pertumbuhan lingkungan hunian dan kawasan permukiman sesuai dengan tata ruang untuk mewujudkan keseimbangan kepentingan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. b. Meningkatkan daya guna dan hasil guna sumberdaya alam bagi pembangunan perumahan dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan, baik dikawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan. c. Menjamin terwujudnya rumah yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu, dan berkelanjutan. Pemerintah Daerah Provinsi Lampung tentu telah mengupayakan pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Dibuktikan dengan banyaknya pembangunan perumahan dengan tipe kecil seperti tipe 21, tipe 27, dan tipe 36 oleh Perumnas atau pengembang swasta. Perumahan tipe kecil ini diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah ataupun keluarga muda. Selain itu sistem pembiayaan juga difasilitasi oleh Bank Tabungan Negara dengan memakai sistem kredit dengan suku bunga yang rendah, tentu disesuaikan dengan perkembangan perekonomian Indonesia. Berdasarkan hal ini, maka pada tahun 2008 Pemerintah Daerah Tulang Bawang mengadakan program pembangunan perumahan yang layak bagi pegawai 2 negeri sipil yang berdomisili di Kabupaten Tulang Bawang. Tujuannya adalah sebagai upaya peningkatan kinerja aparatur dalam memberi pelayanan kepada masyarakat, dan sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri sipil yang berada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang. Sejalan dengan program Pemerintah Daerah Tulang Bawang untuk mengadakan perumahan yang layak bagi pegawai negeri sipil, maka perlu didukung oleh pihak pengembang dalam hal ini adalah badan usaha swasta yaitu PT. DWI MITRA LAMPUNG PERDANA. Dukungan dan partisipasi pihak swasta sebagai pengembang dirasa tepat agar supaya rumah – rumah yang dibangun memenuhi standar kualitas bangunan, kualitas lingkungan, serta kemudahan pembiayaan sehingga perumahan yang dibangun dapat terjangkau oleh pegawai negeri sipil secara keseluruhan tetapi tetap layak huni. Sedangkan konsep perumahan yang dibangun adalah Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat) dengan nama Perumahan Tiuh Tohou Indah di Kabupaten Tulang Bawang. Sedangkan unit yang dibangun adalah Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat) type 36/200 sebanyak 301 unit. Skema pengadaan Perumahan Tiuh Tohou Indah ini ternyata mempunyai beberapa perbedaan dari skema pengadaan perumahan yang lain. Diketahui bahwa skema pengadaan perumahan ini ternyata merupakan buah kerjasama antara pelaku pembangunan yaitu Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang dan pihak pengembang. Salah satu yang membedakan adalah adanya skema hibah tanah dari Pemda Kabupaten Tulang Bawang yang ternyata mempengaruhi hasil pembangunan secara keseluruhan. Tidak hanya itu ternyata terdapat beberapa bantuan pendanaan untuk pembangunan perumahan ini seperti bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kemenpera. Ditambah lagi dengan diberlakukannya beberapa skema pembiayaan yang dapat memudahkan para konsumen untuk memperoleh rumah. Secara umum skema pengadaan dan juga bantuan-bantuan untuk pembangunan perumahan ini berdampak pada peningkatan kualitas fisik, kualitas lingkungan, dan juga pembiayaan yang ternyata membedakan perumahan Tiuh Tohou Indah berbeda dengan perumahan lain yang sejenis. 3 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan segala pemaparan di atas, maka dalam penelitian ini muncul pertanyaan penelitian yang ingin dikaji yaitu: 1. Bagaimana skema pengadaan Perumahan Tiuh Tohou Indah dengan konsep Rumah Sederhana Sehat? 2. Apakah Perumahan Tiuh Tohou Indah telah berhasil memenuhi kebutuhan perumahan bagi PNS di lingkungan Pemda Tulang Bawang yang murah dan layak huni sesuai dengan standar kualitas bangunan, kualitas lingkungan, dan pembiayaan Rumah Sederhana Sehat? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: a. Menjelaskan skema pengadaan Perumahan Tiuh Tohou Indah dengan konsep Rumah Sederhana Sehat b. Mengevaluasi hasil pembangunan Perumahan Tiuh Tohou Indah sebagai strategi pengadaan kebutuhan perumahan bagi PNS di lingkungan Pemda Tulang Bawang yang murah dan layak huni berdasarkan kondisi fisik, kondisi lingkungan, dan keterjangkauan (affordabilitas). 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan daripada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk memberikan gambaran tentang apa, bagaimana, dan kenapa dilakukan pembangunan Perumahan Tiuh Tohou Indah dengan konsep Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat) yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Tulang Bawang dan pengembang swasta sehingga dapat dikatakan berhasil terhadap upaya pemenuhan kebutuhan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang berlatar belakang pekerjaan pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Daerah Tulang Bawang. 4 b. Memberikan gambaran tentang pentingnya pembangunan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah bagi Pemerintah Daerah, dalam hal ini adalah Pemerintah Daerah Tulang Bawang dan Provinsi Lampung sebagai upaya untuk mengurangi kebutuhan perumahan (backlog). c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan, rekomendasi, dan best practice bagi Pemerintah Daerah Tulang Bawang dan pengembang swasta atau pihak-pihak yang terkait dalam hal peningkatan mutu dan kualitas perumahan dengan konsep Rumah Sederhana Sehat yang murah dan layak huni bagi segenap masyarakat berpenghasilan rendah. 1.5. Batasan Penelitian 1.5.1. Batasan Fisik Untuk dapat menilai keberhasilan suatu program pemenuhan kebutuhan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah maka ruang lingkup studi kasus yang dipilih harus sesuai dengan peruntukkannya yaitu ditujukan kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang berlatar belakang pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Daerah Tulang Bawang, selain itu juga harus dilihat masa huni untuk dapat melihat bagaimana kesaksian para penghuni perumahan tentang kondisi fisik dan lingkungan perumahan. Dalam hal ini batasan fisik penelitian yaitu Perumahan Tiuh Tohou Indah yang terletak di Jalan Lintas Timur Ujung Ilir, Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang yang telah dibangun sejak tahun 2008 dan mulai dihuni sejak tahun 2009. 1.5.2. Fokus Penelitian Fokus dari penelitian ini adalah: a. Melakukan analisa kritis terhadap bentuk dan dampak (outcome) kerjasama antara Pemerintah Daerah Tulang Bawang dengan pengembang dalam proses pembangunan Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat) Tiuh Tohou Indah. b. Melakukan evaluasi terhadap hasil pembangunan Perumahan Tiuh Tohou Indah berdasarkan kondisi fisik, lingkungan, dan keterjangkauan 5 (affordabilitas) dengan melakukan penyesuaian dan perbandingan dengan pedoman teknis Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat) dan peraturan perundangan yang berlaku. 1.6. Keaslian Penelitian Penelitian mengenai perumahan sederhana memang telah banyak dilakukan. Walaupun terdapat beberapa penelitian yang sama-sama pernah meneliti tentang perumahan, tetapi penelitian ini dirasa perlu dilakukan karena selain berbeda dari segi fokus, metode, dan lokus terdapat juga perbedaan yang sangat mendasar pada penelitian ini yaitu latar belakang, tujuan penelitian, dan kerangka berpikir. Berikut akan ditampilan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang mempunyai keterkaitan dengan penelitian ini. 1. Nanang Pujo Raharjo (2010) Tesis, Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Diponogoro. Penelitian ini berjudul “Dinamika Pemenuhan Kebutuhan Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah”. Penelitian ini memliki fokus yaitu menggambarkan dinamika kebutuhan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan substansi naikturunnya pemenuhan kebutuhan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah yang dipengaruhi oleh situasi dan kondisi yang ada. Lokus penelitian ini adalah Perumahan Griya Pagutan Indah Kota Mataram. Penelitian ini menggunakan metode deduktif kualitatif. 2. Budi Irawan (2013) Skripsi, S1 Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Gadjah Mada. Penelitian ini berjudul “Pembangunan Perumahan Berbasis Masyarakat di Thailand”. Fokus penelitian adalah untuk mendeskripsikan penerapan pembangunan perumahan berbasis masyarakat di Thailand dengan metode konten analisis. Lokus penelitian ini adalah Bangboa, Thailand. Penelitian ini menggunakan metode deduktif kualitatif dengan paradigma rasionalistik. 3. Faradiah Hildy Putri (2010) Skripsi, S1 Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Gadjah Mada. Penelitian ini mempunyai judul “Perkembangan 6 Perumahan Skala Kecil dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasinya” dengan lokus Kelurahan Bukit Lama, Palembang. Fokus penelitian ini adalah mengetahui perkembangan pembangunan perumahan dan faktorfaktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi perumahan sebagai gambaran bagi pengembang dan pembeli. Penelitian ini menggunakan metode deduktif kualitatif. 4. Andes M. Tambunan (2011), S1 Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Gadah Mada. Judul penelitian ini adalah “Evaluasi Rumah Sederhana Sebagai Strategi Relokasi Warga Yang Menghuni Permukiman Kumuh di Wilayah Pesisir Kota Medan”. Fokus penelitian ini adalah mendeskripsikan secara ilmiah kondisi fisik rumah dan lingkungan permukiman perumahan dengan lokus Perumahan Nelayan Indah di Medan Labuhan. Penelitian ini menggunakan metode deduktif kualitatif dengan paradigma penelitian analitik empirik rasionalistik. Walaupun secara metode dan fokus penelitian ini hampir sama dengan yang akan penulis lakukan tetapi ada perbedaan yang cukup mendasar yaitu latar belakang dan kerangka berpikir, lokus, serta fokus. 5. Sekar Kinasih Setyaningrum (2013), S1 Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Gadjah Mada. Judul penelitian ini adalah “Arahan Pembangunan Perumahan Kabupaten Sleman dan Ketaatan Pembangunan Perumahan”. Penelitian ini berfokus pada arahan pembangunan perumahan dan ketaatan pembangunan dengan lokus perumahan di Desa Sidoarum, Kecamatan Godean yaitu sebanyak 12 kompleks perumahan. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif kualitatif deskriptif. 7