perilaku mahasiswi tentang periksa payudara sendiri (sadari)

advertisement
PERILAKU MAHASISWI TENTANG PERIKSA PAYUDARA
SENDIRI (SADARI) DI PRODI D III KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir
Pendidikan D III Kebidanan
Disusun Oleh :
OKTARIN SETYA HANDAYANI
NIM : B10.099
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Perilaku Mahasiswi tentang Periksa Payudara
Sendiri (SADARI) di Prodi D III keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir sebagai
salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan Kusuma
Husada Surakarta.
3. Ibu Desy Handayani, S.ST., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. Bapak Setiyawan, S.Kep., Ns, selaku Ka. Prodi D III Keperawatan Kusuma
Husada Surakarta yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam
pengambilan data.
5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
iv
6. Mahasiswi Prodi D III Keperawatan Kusuma Husada yang mau menjadi
responden dalam penelitian ini sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
terselesaikan.
7. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam penelitian ini.
8. Bapak dan ibu tercinta yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan
semangat serta dukungan secara moral, material, dan spiritual.
9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
Juli 2013
Penulis
v
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013
Oktarin Setya Handayani
B10 099
PERILAKU MAHASISWI TENTANG PERIKSA
PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI PRODI D III
KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
xiv + 39 halaman + 14 lampiran + 3 tabel + 13 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : Berdasarkan data Global Burden of Cancer, kanker payudara
merupakan kanker terbanyak pada perempuan di Indonesia (26 per 100.000).
Angka kejadian kanker payudara yang cukup tinggi tersebut disebabkan masih
kurangnya kesadaran perempuan untuk segera memeriksakan diri jika terjadi
kelainan pada payudara. Keganasan kanker payudara ditemukan pada saat
dilakukan pemeriksaan payudara sendiri. Berdasarkan hasil studi pendahuluan
terhadap 10 mahasiswi Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta didapatkan hasil 10 mahasiswi dapat mencontohkan cara melakukan
SADARI namun hanya 2 mahasiswi saja yang rutin melakukan SADARI tiap
bulannya. Padahal SADARI penting dilakukan terutama oleh calon tenaga
kesehatan karena salah satu peran tenaga kesehatan yaitu untuk ikut serta
menegakkan diagnosis dini terhadap tumor atau kanker payudara serta
menurunkan angka kematian akibat kanker payudara sekitar 40-50%.
Tujuan : Untuk mengetahui perilaku mahasiswi tentang SADARI di Prodi D III
Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kuantitatif, lokasi penelitian dilakukan di Prodi D III Keperawatan STIKes
Kusuma Husada Surakarta dan dilaksanakan pada tanggal 21 Desember 2012 –
12 Maret 2013. Sampelnya adalah mahasiswi Prodi D III Keperawatan STIKes
Kusuma Husada Surakarta dengan jumlah 167 responden. Penelitian ini
menggunakan teknik simple random sampling. Analisis yang digunakan analisis
univariat dengan menggunakan instrumen angket yang telah diuji validitas.
Hasil Penelitian : Hasil perilaku mahasiswi di Prodi D III Keperawatan STIKes
Kusuma Husada Surakarta tentang SADARI dalam kategori baik sebanyak 79
responden (47,3%), dan untuk kategori kurang sebanyak 88 responden (52,7%).
Kesimpulan : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan perilaku mahasiswi tentang
SADARI di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta sebagian
besar dalam kategori kurang.
Kata Kunci : Perilaku, Mahasiswi, SADARI
Kepustakaan : 20 literatur (Tahun 2004 s/d 2012)
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
§ Allah SWT akan mengangkat orang – orang beriman dan berilmu pengetahuan
diantara kamu dengan beberapa derajat (Q.S Al Mujadalah:11)
§ Tinta seorang pelajar lebih suci daripada darah orang yang mati syahid
(H.R Muslim)
§ Imagination is more important than knowledge. For knowledge is limited to all
we now know and understand, while imagination embraces the entire world,
and all there ever will be to know and understand (Albert Einstein)
§ Dream, believe, and make it happen (Agnes Monica)
§ Apa yang dihafal akan hilang, sementara apa yang ditulis akan tetap terjaga
(Penulis)
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini penulis persembahkan kepada :
My Allah Azza Wa Jalla that give me life, love, and light for guiding path of
my life that makes me wonder for the greatness of grace so i can finish it well
Ibu, Bapak, dan dek Empi tercinta terima kasih atas segala doa, dukungan
yang diberikan
For my awesome person that always give me support and spirit, i can step
forward and finish til’ the end. Nice to see you in the future, FIGHTING!
My hero (Gipel) yang selalu menemani dalam suka dan duka. Makasih bgt ya
pokoke kamu the best!
Mbok Sri (Suryani), Ijah (Erni), Kopok (Ria), Mis iuuh (Mira), Cucit (Isti)
yang sudah sibuk wira-wiri bersamaku untuk mencari pencerahan
Teman-teman seperjuangan STIKes Kusuma Husada Surakarta khususnya
kelas 3B yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu
vii
CURRICULUM VITAE
Nama
: Oktarin Setya Handayani
Tempat / Tgl. Lahir
: Salatiga, 13 Oktober 1992
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jl. Muria No. 115 RT 04 RW 06, Salatiga
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SDN Mangunsari 07 Salatiga
: Lulus Tahun 2004
2. SMP N 2 Salatiga
: Lulus Tahun 2007
3. SMA N 2 Salatiga
: Lulus Tahun 2010
4. STIKES Kusuma Husada
: Angkatan Tahun 2010/2011
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................
iii
KATA PENGANTAR ...............................................................................
iv
ABSTRAK.................................................................................................
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................
vii
CURICULUM VITAE ..............................................................................
viii
DAFTAR ISI .............................................................................................
ix
DAFTAR TABEL .....................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
xiv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................
1
B. Perumusan Masalah .............................................................
3
C. Tujuan Penelitian .................................................................
3
D. Manfaat Penelitian ...............................................................
4
E. Keaslian Penelitian ..............................................................
5
F. Sistematika Penulisan ..........................................................
6
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori .....................................................................
ix
8
BAB III
1. Perilaku ..........................................................................
8
a. Pengertian ..................................................................
8
b. Klasifikasi Perilaku ....................................................
8
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku ................
9
d. Domain perilaku .........................................................
9
e. Tingkat Perilaku .........................................................
10
2. Perkembangan Remaja akhir ..........................................
10
3. SADARI……………………………………………. ......
11
a. Pengertian ..................................................................
11
b. Tujuan........................................................................
11
c. Waktu untuk melakukan SADARI ..............................
11
d. Cara melakukan SADARI ..........................................
12
B. Kerangka Teori ....................................................................
19
C. Kerangka Konsep ................................................................
19
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian.............................................. 20
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................. 20
C. Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel ..................... 21
D. Instrumen Penelitian .............................................................. 22
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 26
F. Variabel Penelitian................................................................. 27
G. Definisi Operasional .............................................................. 27
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data .................................... 28
x
I. Etika Penelitian ...................................................................... 31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum dan Tempat Penelitian ............................... 33
B. Hasil Penelitian ...................................................................... 33
C. Pembahasan ........................................................................... 34
D. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 36
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................ 38
B. Saran ..................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket ..........................................................................
23
Tabel 3.2 Definisi Operasional ...................................................................
27
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Mahasiswi
tentang SADARI di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta..................................................................................
xii
34
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Cara Periksa Payudara Sendiri Langkah 1 ...............................
12
Gambar 2.2 Cara Periksa Payudara Sendiri Langkah 2 ...............................
13
Gambar 2.3 Cara Periksa Payudara Sendiri Langkah 3 ...............................
13
Gambar 2.4 Cara Periksa Payudara Sendiri Langkah 4 ...............................
14
Gambar 2.5 Cara Periksa Payudara Sendiri Langkah 5 ...............................
14
Gambar 2.6 Cara Periksa Payudara Sendiri Langkah 6 ...............................
14
Gambar 2.7 Pemeriksaan Puting dan Kulit payudara ...................................
16
Gambar 2.8 Cara Periksa Payudara Sendiri Tahap 1 Persiapan ...................
16
Gambar 2.9 Cara Periksa Payudara Sendiri Tahap 2 dengan Memutar........
17
Gambar 2.10 Cara Periksa Payudara Sendiri Tahap 3 dengan Vertikal ........
17
Gambar 2.11 Cara melakukan SADARI saat mandi ....................................
18
Gambar 2.12 Kerangka Teori ......................................................................
19
Gambar 2.13 Kerangka Konsep...................................................................
19
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Penelitian
Lampiran 2.
Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal
Lampiran 3.
Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal dari Prodi D III
Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Lampiran 4.
Permohonan Pelaksanaan Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5.
Surat Jawaban Uji Validitas dan Reliabilitas dari Prodi D III
Keperawatan STIKes PKU Muhammadiyah Surakarta
Lampiran 6.
Permohonan Penggunaan Lahan Penelitian
Lampiran 7.
Surat Jawaban Penggunaan Lahan Penelitian dari Prodi D III
Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Lampiran 8.
Permohonan Responden
Lampiran 9.
Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Lampiran 10. Angket Penelitian dan Kunci Jawaban Angket
Lampiran 11. Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 12. Data Tabulasi Hasil Penelitian
Lampiran 13. Hasil Perhitungan Perilaku Responden
Lampiran 14. Lembar Konsultasi
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker umum pada wanita.
Hal ini berdasarkan penelitian di Amerika, yang menunjukkan bahwa hampir
sepertiga kanker yang didiagnosis pada wanita adalah kanker payudara
(Pamungkas, 2011). Berdasarkan data dari American Cancer Society, sekitar
1,3 juta wanita terdiagnosis kanker payudara, dan tiap tahunnya diseluruh
dunia kurang lebih 465.000 wanita meninggal karena penyakit
ini
(Rasjidi, 2009).
Di Indonesia, berdasarkan data Global Burden of Cancer (Globocan),
kanker payudara merupakan kanker terbanyak pada perempuan (26 per
100.000) diikuti kanker rahim (16 per 100.000). Data Sistem Informasi Rumah
Sakit (SIRS) 2007 menunjukkan, kejadian kanker payudara mencapai 21,69%
lebih tinggi dari kanker leher rahim yang angkanya 17% (Rasjidi, 2010).
Angka kejadian kanker payudara yang cukup tinggi tersebut disebabkan
masih kurangnya kesadaran perempuan untuk segera memeriksakan diri jika
terjadi kelainan pada payudara. Sebagian besar perempuan datang untuk
memeriksakan diri ketika kanker payudara sudah mencapai stadium lanjut
(Diananda, 2007).
Untuk mendeteksi adanya kanker payudara dapat dengan melakukan
pemeriksaan payudara sendiri atau yang dikenal dengan SADARI. SADARI
1
2
adalah pemeriksaan yang mudah dilakukan setiap wanita dan bisa dilakukan
sendiri di rumah. Tindakan ini penting karena 75-85 % keganasan kanker
payudara ditemukan pada saat dilakukan pemeriksaan payudara sendiri.
(Purwoastuti, 2008). SADARI perlu dilakukan ketika seorang wanita telah
mencapai masa pubertas dan mulai mengalami perkembangan pada
payudaranya (Rasjidi, 2009). Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan seminggu
sesudah menstruasi, ketika kondisi payudara lunak dan longgar sehingga
mudah untuk dilakukan perabaan (Putri, 2009).
Salah satu peran tenaga kesehatan yaitu untuk ikut serta menegakkan
diagnosis dini terhadap tumor atau kanker payudara serta menurunkan angka
kematian akibat kanker payudara sekitar 40-50% (Manuaba, 2008). Maka dari
itu pengetahuan tentang SADARI penting diberikan kepada calon tenaga
kesehatan, karena adanya pengetahuan merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk perilaku seseorang (Notoatmodjo, 2007).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada
tanggal 9 Oktober 2012 di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta terdapat sebanyak 285 mahasiswi, melalui metode wawancara
tentang perilaku SADARI terhadap 10 mahasiswi tingkat 1 sebanyak 3 orang,
tingkat 2 sebanyak 4 orang, dan tingkat 3 sebanyak 3 orang, didapatkan hasil
bahwa mahasiswi sudah mendapatkan materi tentang SADARI sejak
semester I. Dari 10 mahasiswi tersebut, 8 mahasiswi yaitu tingkat 1 sebanyak 2
orang, tingkat 2 sebanyak 3 orang, dan tingkat 3 sebanyak 3 orang sudah dapat
mencontohkan cara melakukan SADARI namun mereka mengakui tidak rutin
3
dalam melakukan SADARI setiap bulannya, sedangkan 2 mahasiswi masingmasing tingkat 1 dan tingkat 2 sudah dapat mencontohkan cara melakukan
SADARI dan rutin melakukan SADARI setiap bulannya. Berdasarkan data
tersebut para mahasiswi sudah mengetahui tentang SADARI, sehingga
seharusnya dapat menerapkan upaya deteksi dini dengan SADARI setiap
bulannya. Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk lebih lanjut
melakukan penelitian tentang “Perilaku Mahasiswi tentang SADARI di Prodi
D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah adalah
sebagai berikut : “Bagaimana perilaku mahasiswi tentang SADARI di Prodi
D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui perilaku mahasiswi tentang SADARI di Prodi D III
Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui perilaku mahasiswi tentang SADARI di Prodi D III
Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta pada tingkat baik.
b. Mengetahui perilaku mahasiswi tentang SADARI di Prodi D III
Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta pada tingkat kurang.
4
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pengetahuan
a. Dapat digunakan sebagai pertimbangan atau masukan untuk menambah
wawasan tentang perilaku terhadap SADARI.
b. Sebagai bahan acuan untuk penelitian yang akan datang.
2. Bagi Diri Sendiri
a. Mengetahui perilaku mahasiswi terhadap SADARI di Prodi D III
Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
b. Menjadi bahan introspeksi untuk ikut melaksanakan SADARI
3. Bagi Institusi
a. Bagi Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengelola
pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Prodi D III
Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta khususnya untuk
menurunkan kejadian kanker payudara dengan cara memberikan
motivasi untuk melakukan SADARI.
b. Bagi Pendidikan
Dapat menjadi referensi dalam memperluas wawasan mahasiswa
khususnya program studi kebidanan tentang SADARI.
5
E. Keaslian Penelitian
Penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti lain yaitu:
1. Saputri, Karunia Hardpha (2012) dengan judul “Tingkat Pengetahuan
Remaja Putri tentang Periksa Payudara Sendiri di Madrasah Aliyah Negeri
(MAN) 1 Surakarta”. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif
kuantitatif. Sampel yang digunakan adalah seluruh siswi Madrasah Aliyah
Negeri (MAN) 1 Surakarta sebanyak 120 responden, diambil dengan teknik
Simple
Random
Sampling.
Data
penelitian
ini
diambil
dengan
menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 120
responden didapatkan 14 responden (11,7%) berpengetahuan baik, 87
responden (72,5%) berpengetahuan cukup, dari 19 responden (15,8%)
berpengetahuan kurang.
2. Lestari, Sri (2011) dengan judul “Gambaran Pengetahuan Remaja Putri
tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri di SMA N 2 Ungaran”. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif dan sampel yang digunakan adalah
remaja putri dengan jumlah siswi sebanyak 80 siswi, dengan teknik
proporsional random sampling. Hasil penelitian menunjukkan tingkat
pengetahuan responden tentang SADARI dengan kategori cukup.
3. Surulloh, Putri Intan (2010) dengan Judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan
Remaja Putri tentang Periksa Payudara Sendiri (SADARI) di SMK Perdana
Putri Sukoharjo”. Sampel yang digunakan sebanyak 120 responden,
diambil dengan teknik Total Sampling. Data penelitian ini diambil dengan
menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 120
6
responden didapatkan 20 responden (10,83%) berpengetahuan baik, 24
responden (17,5%) berpengetahuan cukup dan 76 responden (71,67%)
berpengetahuan kurang.
Perbedaan antara keaslian dengan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh penulis yaitu terletak pada judul, sampel, lokasi penelitian,
waktu penelitian, dan hasil penelitian. Judul dari penelitian penulis adalah
Perilaku Mahasiswi tentang SADARI di Prodi D III Keperawatan STIKes
Kusuma Husada Surakarta, sampel yang penulis ambil adalah mahasiswi
prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta dengan jumlah
total sampel yaitu 167 responden. Hasil penelitian perilaku mahasiswi
tentang SADARI di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta sebagian besar berperilaku kurang yaitu sebanyak 88 responden
(52,7%). Penelitian ini dilaksanakan di STIKes Kusuma Husada Surakarta
dengan alamat jalan Jaya Wijaya No. 11, Kadipiro, Surakarta pada tanggal
21 Desember 2012 – 12 Maret 2013. Sedangkan persamaan antara keaslian
dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis yaitu terletak
pada jenis dan rancangan penelitian, serta teknik pengambilan sampel.
Jenis dan rancangan penelitian penulis yaitu deskriptif kuantitatif, dengan
teknik pengambilan sampel yaitu Simple Random Sampling.
F. Sistematika Penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 Bab, yaitu:
7
BAB I.
PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan
masalah, tujuan penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika
penelitian.
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan
diteliti antara lain tentang perilaku, SADARI, kerangka teoritis, dan
kerangka konsep.
BAB III.
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang jenis dan rancangan penelitian,
lokasi
penelitian,
populasi
dan
sampel,
alat
penelitian,
pengumpulan data, jalannya penelitian, variabel penelitian, definisi
operasional, teknik pengolahan data, analisis data, dan etika
penelitian.
BAB IV.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisikan tentang gambaran umum dan tempat
penelitian,
hasil
penelitian,
pembahasan,
dan
penelitian.
BAB V.
PENUTUP
Dalam bab ini berisikan tentang simpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
keterbatasan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Perilaku
a. Pengertian
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme
(makhluk hidup) yang bersangkutan. Perilaku (manusia) adalah semua
kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung,
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo,
2007).
b. Klasifikasi perilaku
Menurut Skinner dalam Notoatmodjo (2007), perilaku dapat
dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
1) Perilaku tertutup (covert behaviour)
Reaksi seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tertutup. Reaksi
yang masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, dan
sikap, sehingga belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
2) Perilaku terbuka (overt behaviour)
Reaksi seseorang dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka.
Reaksi sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik, yang
dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.
8
9
c. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Menurut Green dalam Notoatmodjo (2005), faktor – faktor yang
mempengaruhi perilaku ada 3 macam, yaitu :
1) Faktor predisposisi (disposing factors)
Faktor yang mempermudah terjadinya perilaku seseorang, antara
lain pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai,
tradisi.
2) Faktor pemungkin (enabling factors)
Faktor yang memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku dan
tindakan. Yang dimaksud adalah fasilitas, sarana dan prasarana.
3) Faktor penguat (reinforcing factors)
Faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku.
Faktor ini terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan
atau petugas lainnya yang merupakan kelompok referensi dari
perilaku masyarakat.
d. Domain Perilaku
Bloom dalam Notoatmodjo (2005), membagi perilaku ke dalam
3 domain (kawasan) yaitu :
1) Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
10
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat
penting dalam pembentukan tindakan seseorang (over behavior).
2) Sikap (attitude)
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap merupakan
kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu
sebagai suatu penghayatan terhadap objek.
3) Praktek atau tindakan (practice)
Setelah seseorang mengetahui stimulasi atau objek, kemudian
mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui,
proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau
mempraktekkan apa yang diketahuinya.
e. Tingkat Perilaku
Menurut Riwidikdo (2010), perilaku yang dimiliki oleh
seseorang dapat dibagi menjadi 2 tingkatan, yaitu :
1) Baik
2) Kurang
2. Perkembangan remaja akhir (Mahasiswa)
Mahasiswa digolongkan pada masa remaja akhir yaitu berumur
sekitar 18 sampai 25 tahun (Yusuf, 2005). Menurut Blos dalam Sarwono
(2004) tahap remaja akhir ini merupakan masa peralihan menuju dewasa
yang ditandai dengan beberapa hal, yaitu :
a. Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.
11
b. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain dalam
pengalaman baru.
c. Terbentuknya identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.
d. Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri)
diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dan
orang lain.
e. Tumbuh “dinding” yang memisahkan diri pribadinya (privat self)
dan masyarakat umum (the public).
3. Periksa Payudara Sendiri (SADARI)
a. Pengertian
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah usaha atau
cara pemeriksaan payudara yang dilakukan secara teratur dan
sistematis oleh setiap wanita sebagai langkah deteksi dini
(Purwoastuti, 2008).
b. Tujuan
Adapun tujuan dari pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
yaitu untuk mengetahui adanya benjolan atau masalah lain pada
payudara sejak dini, sehingga bila diketahui ada kelainan dapat
segera diobati (Rasjidi, 2009).
c. Waktu untuk Melakukan SADARI
SADARI perlu dilakukan ketika seorang wanita telah
mencapai masa pubertas dan mulai mengalami perkembangan pada
payudaranya. Hal ini bertujuan agar wanita bisa mendeteksi dan
12
mengenali perubahan dalam tubuh sejak dari masa menstruasi
pertama (Rasjidi, 2009). Menurut Purwoastusti (2008), pemeriksaan
pada payudara sendiri sebaiknya dilakukan secara rutin setiap satu
minggu setelah menstruasi, ketika kondisi payudara lunak dan
longgar sehingga mudah untuk dilakukan perabaan.
d. Cara Melakukan SADARI
Pamungkas (2011), dalam bukunya yang berjudul “Deteksi
Dini Kanker Payudara”, menjelaskan cara melakukan SADARI
adalah sebagai berikut :
1) Cuci tangan terlebih dahulu.
2) Tanggalkan pakaian bagian atas.
3) Berdiri di depan cermin agar dapat melihat payudara secara jelas.
Perhatikan perubahan ukuran payudara kanan dan kiri (simetris
atau tidak), puting susu, dan kulit payudara.
Gambar 2.1
13
4) Sambil kedua tangan di belakang kepala, periksalah apakah ada
kelainan berupa retraksi, pembengkakan, atau kemerahan di
semua bagian kedua payudara.
Gambar 2.2
5) Ulangi dengan kedua tangan diletakkkan pada pinggang.
Gambar 2.3
6) Angkat lengan kiri dan turunkan lengan kanan. Dengan
menggunakan tiga jari tangan kanan (telunjuk, tengah, manis),
telusuri payudara kiri. Gerakkan jari-jari tangan secara memutar
di sekeliling payudara, mulai dari tepi payudara ke arah puting
susu. Tekan perlahan, rasakan setiap benjolan atau massa di
bawah kulit. Lakukan hal yang sama terhadap payudara kanan.
14
Gambar 2.4
7) Periksa pada puting payudara dan area sekitarnya apakah terdapat
luka maupun koreng. Beri tekanan yang lembut untuk melihat
apa ada pengeluaran dari puting, sekaligus periksa kebersihan
puting. Lakukan secara bergantian pada payudara kiri dan kanan.
Gambar 2.5
8) Ulangi pemeriksaan secara palpasi dengan posisi berbaring.
Gambar 2.6
15
Sedangkan menurut Putri (2009), pemeriksaan payudara
sendiri dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu :
1) Melihat
a) Tahap 1
Berdiri di depan cermin dengan posisi kedua tangan lurus ke
atas untuk melihat retraksi kulit atau perlekatan tumor terhadap
otot atau fascia dibawahnya.
b) Tahap 2
Berdiri tegak di depan cermin dengan kedua tangan di
pinggang, dada dibusungkan, kedua siku ditarik ke belakang.
Hal ini dimaksudkan untuk menegangkan otot di daerah axilla.
Periksa
keseimbangan
payudara
(simetris
atau
tidak),
perubahan bentuk dan besarnya payudara, perubahan puting
susu, serta kulit payudara.
2) Memijat
Dengan kedua belah tangan, secara lembut memijat payudara dari
tepi hingga ke puting, untuk mengetahui ada tidaknya cairan yang
keluar dari puting susu (seharusnya tidak ada, kecuali jika sedang
menyusui).
16
Gambar 2.7
3) Meraba
a) Tahap 1. Persiapan
Gambar 2.8
Posisi berbaring di atas tempat tidur untuk memeriksa
payudara satu demi satu. Untuk memeriksa payudara kiri,
letakkan sebuah bantal tipis atau handuk dibawah bahu kiri,
sedangkan lengan kiri direntangkan ke atas disamping kepala
atau diletakkan di bawah kepala. Gunakan telapak jari – jari
kanan untuk memeriksa benjolan atau penebalan. Periksa
payudara dengan cara memutar dan vertikal.
17
b) Tahap 2. Pemeriksaan Payudara dengan Cara Memutar
Gambar 2.9
Berawal dari tepi payudara, perabaan dilakukan dengan
gerakan memutar hingga ke puting susu. Beri tekanan yang
berbeda-beda, setidaknya tiga macam tekanan. Tekanan ringan
dilakukan untuk meraba adanya benjolan di dekat permukaan
kulit, tekanan sedang untuk meraba adanya benjolan di tengah
jaringan payudara, dan tekanan kuat untuk merasakan adanya
benjolan di dekat tulang dada.
c) Tahap 3. Pemeriksaan Payudara dengan Cara Vertikal
Gambar 2.10
Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertikal.
Gerakan secara vertikal ke atas dan ke bawah mulai dari tepi
paling kiri hingga tepi paling kanan. Setelah selesai dengan
payudara kiri, lakukan bergantian pada payudara kanan juga.
18
d) Tahap 4. Memeriksa Ketiak
Letakkan tangan kanan ke samping dan rasakan ketiak dengan
teliti apakah teraba benjolan abnormal atau tidak. Lakukan
bergantian pada ketiak sebelah kiri juga.
Selain tindakan yang disebutkan di atas, melakukan SADARI
juga bisa dilakukan saat mandi karena dalam keadaan basah tangan
lebih mudah digerakkan dan kulit lebih licin (Chen, 2012).
Gambar 2.11
19
B. Kerangka Teori
Faktor – faktor yang
mempengaruhi perilaku :
1. Faktor predisposisi
2. Faktor pemungkin
3. Faktor penguat
Perilaku Mahasiswi
tentang SADARI
Perilaku tentang
SADARI :
1. Pengertian SADARI
2. Tujuan SADARI
3. Waktu SADARI
4. Cara Pemeriksaan
SADARI
Domain perilaku :
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Tindakan
Gambar 2.12 Kerangka Teori
Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2005), Putri (2009), Pamungkas (2011)
C. Kerangka Konsep
Perilaku Mahasiswi
tentang Periksa
Payudara Sendiri
(SADARI)
Baik
Kurang
Gambar 2.13 Kerangka Konsep
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Ditinjau dari tujuan umum yang dicapai, penelitian yang dilakukan ini
menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Notoatmodjo
(2010), penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan dengan
tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi suatu keadaan secara
objektif. Menurut Sugiyono (2009), kuantitatif adalah data penelitian yang
berbentuk angka dan analisis menggunakan statistik.
Pada penelitian ini menggambarkan tentang “Perilaku Mahasiswi
tentang Periksa Payudara Sendiri (SADARI) di Prodi D III Keperawatan
STIKes Kusuma Husada Surakarta”
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi yang digunakan untuk
mengambil kasus atau observasi (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini
dilaksanakan di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta dengan alamat Jalan Jaya Wijaya No. 11 Kadipiro, Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu atau saat yang digunakan untuk
pelaksanaan penelitian atau observasi (Notoatmodjo, 2010).
20
21
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 Desember 2012 – 12
Maret 2013.
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010).
Populasi yang diteliti adalah mahasiswi Prodi D III Keperawatan STIKes
Kusuma Husada Surakarta sejumlah 285 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto, 2010). Besarnya sampel ditentukan dengan menggunakan
rumus (Notoatmodjo, 2010) sebagai berikut:

N
n = 
2
 1 + N(d )




Keterangan :
n
: ukuran sampel
N
: ukuran populasi
d
: tingkat kesalahan pengambilan sampel yaitu 5%
n

285
= 
2
 1 + 285(0,05)
n
= 166,42 dibulatkan menjadi 167




Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka sampel yang diambil
pada penelitian ini sebanyak 167 responden yakni mahasiswi Prodi D III
22
Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta yang terdiri dari 3
tingkat.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah simple random sampling. Cara pengambilan secara simple random
sampling dengan menggunakan undian yang diambil dari NIM sebanyak
167 orang yang terdiri dari tingkat 1 sebanyak 63 orang, tingkat 2
sebanyak 67, dan tingkat 3 sebanyak 37 orang. Menurut Sugiyono (2009),
simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi
yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian adalah alat – alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Instrumen pada penelitian yang
dilakukan ini berupa angket. Menurut Notoatmodjo (2010), angket yaitu
daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana
responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan jawaban
tertentu.
Pertanyaan yang diberikan pada responden adalah mengenai perilaku
SADARI. Peneliti membagikan angket kepada responden berjumlah 27
pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya
sehingga responden tinggal memilih jawaban sesuai dengan perilakunya.
23
Jawaban yang tersedia dalam angket ini ada 2 pilihan jawaban yaitu “ya” dan
“tidak”. Jawaban “ya” dengan pertanyaan positif (favourable) dan jawaban
“tidak” jika pertanyaan negatif (unfavourable) mendapatkan nilai 1. Jawaban
“tidak” dengan pertanyaan positif (favourable) dan jawaban “ya” jika
pertanyaan negatif (unfavourable) mendapatkan nilai 0. Pengisian angket
tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap
benar.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Perilaku Mahasiswi tentang SADARI
No
Aspek
No. Kuesioner
Favourable
1.
2.
3.
Waktu melakukan SADARI
Posisi saat melakukan
SADARI
Cara melakukan SADARI
SADARI dilakukan dikedua
payudara
5.
Sikap terhadap SADARI
Jumlah Total Soal
Keterangan :
4.
Tanda bintang (*)
Jumlah
Unfavourable
7
10, 18, 26
1
3
8, 9, 11, 12,
13, 14, 15,
16, 17*, 19,
20, 21, 22,
23, 25,
24
15
1, 4*, 5
1
2, 3*, 6, 27
7
27
: tidak valid
Agar instrumen “valid” atau “reliable” maka sebelum digunakan perlu
di uji coba terlebih dahulu. Uji coba minimal dilakukan terhadap 20 orang
(Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini uji validitas dilakukan di Prodi D III
Keperawatan STIKes PKU Muhammadiyah Surakarta pada tanggal 23
November 2012 terhadap 30 mahasiswi tingkat 1 sebanyak 10 orang, tingkat
2 sebanyak 10 orang, dan tingkat 3 sebanyak 10 orang.
24
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benarbenar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan
suatu instrumen (Arikunto, 2010).
Untuk mengetahui apakah angket yang kita susun tersebut mampu
mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi
antara skors (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skors total angket
tersebut. Apabila angket tersebut telah memiliki validitas konstruk, berarti
semua item (pertanyaan) yang ada di dalam angket itu mengukur konsep
yang kita ukur (Notoatmodjo, 2010).
Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan
oleh person yaitu rumus korelasi product moment sebagai berikut dengan
menggunakan olah data SPSS versi 17:
R=
{NΣX
N (ΣXY ) − (ΣXΣY )
2
}{
− (ΣX ) NΣY 2 − (ΣY )
2
Keterangan:
N
: jumlah reponden
R
: koefisien korelasi product moment
x
: skor pertanyaan
y
: skor total
xy
: skor pertanyaan dikalikan skor total
2
}
25
Instrumen dikatakan valid atau tidak dengan melihat besarnya taraf
signifikan. Instrumen dikatakan valid jika taraf signifikan < 0,05
(Riwidikdo, 2010). Hasil uji validitas menunjukkan bahwa pada angket
perilaku SADARI yang terdiri dari 27 butir pertanyaan terdapat 3 butir
pertanyaan yang tidak valid (>0,05) yakni item pertanyaan nomor 3, 4, dan
17 sehingga item yang valid sebanyak 24 butir pertanyaan.
Untuk melaksanakan penelitian selanjutnya, butir angket yang
tidak valid tidak digunakan untuk penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010). Uji
reliabilitas instrumen ini peneliti menggunakan Alpha Cronbach dengan
bantuan program komputer SPSS versi 17. Rumus Alpha Cronbach adalah
sebagai berikut:
2
 k  ∑ S i 
ri = 
 1−
2
S t 
 k − 1 
Keterangan :
ri
St
: reliabilitas instrumen (koefisien Cronbach’s Alpha)
2
∑S
k
: varians total atau varians skor total
2
i
: jumlah varian butir
: banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
26
Angket dikatakan reliabel apabila memiliki nilai koefisien Cronbach’s
Alpha minimal 0,7 sehingga untuk mengetahui sebuah angket dikatakan
reliabel atau tidak dengan melihat besarnya nilai alpha (Riwidikdo, 2010).
Pada angket perilaku SADARI dilakukan uji reliabilitas diperoleh nilai
cronbach alpha sebesar 0,929 (> 0,7) sehingga angket termasuk dalam
kategori reliable dan dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data.
E. Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan memberikan lembar
pertanyaan persetujuan dan membagikan angket pada mahasiswi di STIKes
Kusuma Husada Surakarta, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya.
Responden disuruh mengisi angket sampai selesai dan angket diambil pada
saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari :
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data (Sugiyono, 2009). Data primer pada penelitian ini
diperoleh dari wawancara dan jawaban atas pertanyaan yang disediakan
melalui pengisian angket oleh responden tentang perilaku SADARI.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data (Sugiyono, 2009). Data sekunder pada penelitian
ini didapatkan dari instansi pendidikan yang digunakan yaitu data jumlah
mahasiswi Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
27
F. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2009), variabel penelitian adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.
Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu perilaku mahasiswi
tentang SADARI.
G. Definisi Operasional
Menurut Notoatmodjo (2010), definisi operasional merupakan definisi
yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel – variabel yang
diamati atau diteliti.
Tabel 3.2 Definisi Operasional
Variabel
Definisi
Parameter dan
Alat
Operasional
Kategori
Ukur
Perilaku
Kebiasaan
Parameter
Angket
mahasis
yang
perilaku
wi
dilakukan
SADARI
tentang
oleh
meliputi :
SADARI
mahasiswi
1. Pengertian
SADARI
2. Tujuan
SADARI
3. Waktu
SADARI
4. Cara
melakukan
SADARI
tentang
aktifitas
SADARI
Skala
Kategori
Ordinal a. Baik, skor T
responden >
Mean T
b. Kurang, skor
T responden
≤ Mean T
(Riwidikdo,
2010)
28
H. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya
adalah pengolahan data. Pengolahan data menurut Notoatmodjo (2010)
adalah :
a. Editing (penyuntingan data)
Angket yang diperoleh atau dikumpulkan perlu
disunting
terlebih dahulu. Kalau masih ada data yang tidak lengkap, dan tidak
mungkin dilakukan wawancara ulang,
maka angket
tersebut
dikeluarkan (droup out).
b. Coding
Lembaran kode adalah instrumen berupa kolom-kolom untuk
merekam data secara manual yang berisi nomor responden, dan
nomor-nomor pertanyaan.
c. Entry
Mengisi kolom-kolom lembar kode sesuai dengan jawaban
masing-masing pertanyaan.
d. Tabulating
Kegiatan membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan
penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti.
Pengolahan data dengan menggunakan program komputer Ms-Excel.
29
2. Analisa Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisa univarat. Menurut Notoatmodjo (2010), analisa
univariat bertujuan untuk menjelaskan karakteristik setiap variabel
penelitian sehingga menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari
tiap variabel.
Selanjutnya menurut Riwidikdo (2010), hasil untuk mengetahui
perilaku mahasiswi tentang SADARI maka ditunjukkan dengan
keterangan sebagai berikut:
a. Baik
: skor T responden > Mean T
b. Kurang
: skor T responden ≤ Mean T
Adapun rumus mencari Skor T adalah :
T = 50 + 10
(xi − x)
SD
Keterangan:
xi
: nilai responden
x
: rata - rata
SD
: simpangan baku
Sebelum mencari skor T harus diketahui nilai rata-rata dan SD terlebih
dahulu. Rata-rata (mean) adalah rata-rata hitung atau nilai kecenderungan
memusat (tendency central).
30
Rumus rata-rata (mean) :
n
X =
∑x
i
i =1
n
Keterangan :
: rata-rata (mean)
X
n
∑x
i
: jumlah seluruh nilai reponden
i =1
n
: jumlah responden
Sedangkan simpangan baku (standart devitiation) adalah ukuran yang
dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data)
terhadap rata-rata.
Rumus SD (Standart Devitiation) :
SD =
 n 
 ∑ xi 
n
2
x i −  i =1 
∑
n
i =1
(n − 1)
2
Keterangan:
xi
: nilai responden
n
: jumlah responden
Selanjutnya rumus untuk mencari mean T adalah :
XT =
Keterangan:
XT
: rata-rata skor T
∑ skorT
n
31
∑ skorT
: jumlah seluruh skor T responden
n
: jumlah responden
Menurut Riwidikdo (2010), rumus prosentase untuk jumlah
mahasiswi tentang SADARI menurut tingkat perilaku :
Jumlah mahasiswi menurut tingkat perilaku
x 100%
Skor prosentase =
Jumlah reponden
I.
Etika Penelitian
Etika adalah ilmu atau pengetahuan tentang apa yang dilakukan orang
atau pengetahuan tentang adat kebiasaan orang (Notoatmodjo, 2010).
Menurut Hidayat (2010), masalah etika penelitian yang harus diperhatikan
yaitu sebagai berikut :
1. Informed consent (lembar persetujuan)
Merupakan bentuk persutujuan antara peneliti dengan responden
penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Tujuan informed
consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian,
mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus
menandatangani lembar persetujuan, jika responden tidak bersedia, maka
peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang harus
ada dalam informed consent tersebut antara lain: partisipasi pasien,
tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen,
prosedur pelaksanaan, potensi masalah yang akan terjadi, manfaat,
kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain.
32
2. Anonimity (tanpa nama)
Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan
jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak
memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
penelitian yang akan disajikan.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan
hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua
informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum dan Tempat Penelitian
STIKes Kusuma Husada Surakarta berdiri pada tanggal 21 April 2001,
terletak di Jl. Jaya Wijaya nomor 11 Kadipiro Surakarta. STIKes Kusuma
Husada Surakarta memiliki 3 Prodi, yaitu Prodi D III Keperawatan, D III
Kebidanan, S1 Keperawatan. Prodi D III keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta memiliki mahasiswa sebanyak 385 orang, terbagi dalam 3 kelas
yaitu kelas 1, 2, dan 3. Kelas 1 memiliki mahasiswa sebanyak 122 orang
dengan 87 mahasiswi (kelas 1 terbagi dalam 2 kelas), kelas 2 sebanyak 124
orang dengan 99 mahasiswi (kelas 2 terbagi dalam 2 kelas) dan kelas 3
memiliki mahasiswa sebanyak 139 orang dengan 99 mahasiswi (kelas 3 terbagi
dalam 2 kelas). Jumlah tenaga pengajar Prodi D III Keperawatan STIKes
Kusuma Husada Surakarta sebanyak 12 dosen mata kuliah dengan didukung 8
staff tata usaha.
Fasilitas pendukung yang dimiliki oleh Prodi D III Keperawatan STIKes
Kusuma Husada Surakarta adalah sebagai berikut : Ruang lab bahasa,
perpustakaan, lab komputer, klinik terpadu, lab kesehatan terpadu.
B. Hasil Penelitian
Perilaku mahasiswi tentang SADARI di Prodi D III Keperawatan STIKes
Kusuma Husada Surakarta ditunjukkan dengan tabel berikut:
33
34
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku
Mahasiswi tentang SADARI di Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma
Husada Surakarta
No
Tingkat Perilaku
Jumlah
(J)
1.
Baik
79
2.
Kurang
88
Sumber : Data primer bulan Maret 2013
Persentase
(%)
47,3
52,7
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa perilaku mahasiswi di Prodi
DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta tentang SADARI
dalam kategori baik yaitu sebanyak 79 responden (47,3%), untuk kategori
perilaku kurang sebanyak 88 responden (52,7%).
C. Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar perilaku mahasiswi di
Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta dalam kategori
kurang yaitu sebanyak 88 responden (52,7%). Hasil ini menunjukkan
mahasiswi Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta masih
kurang baik dalam melakukan SADARI.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang berperilaku baik
sudah dapat melaksanakan SADARI dengan benar, sedangkan responden yang
berperilaku kurang sebagian besar masih kurang dalam sikap misalnya malas
untuk melakukan SADARI, waktu melakukan SADARI, serta cara melakukan
SADARI misalnya tidak berdiri di depan cermin, tidak memijat puting, dan
tidak meraba ketiak.
35
Menurut Notoatmodjo (2005), domain perilaku antara lain pengetahuan
dan sikap. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu setelah orang melakukan
penginderaan terhadap obyek tertentu yang diperoleh melalui mata dan telinga.
Sedangkan sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek yang tidak dapat diamati oleh
pihak luar dan dapat terwujud dalam hal positif maupun negatif. Cara
melakukan SADARI menurut Putri (2009) ada 2 cara yaitu dengan berdiri di
depan cermin dan berbaring. Berdiri di depan cermin untuk melihat
keseimbangan payudara, perubahan bentuk payudara, puting susu, serta kulit
payudara sedangkan posisi berbaring untuk memeriksa ketiak apakah teraba
benjolan abnormal atau tidak serta seluruh bagian payudara yaitu dengan
gerakan memutar dari tepi payudara hingga puting susu dan gerakan vertikal
dari tepi paling kiri hingga tepi paling kanan payudara. Waktu melakukan
SADARI menurut Purwoastusti (2008) yaitu satu minggu setelah menstruasi,
ketika kondisi payudara lunak dan longgar sehingga mudah untuk dilakukan
perabaan.
Menurut Purwoastuti (2008), tindakan melakukan SADARI sangatlah
penting karena 75-85 % keganasan kanker payudara ditemukan pada saat
dilakukan pemeriksaan payudara sendiri. Semakin sering memeriksa payudara
sejak dini akan semakin mengenalnya dan semakin mudah menemukan sesuatu
yang tidak normal pada payudara.
36
Menurut Notoatmodjo (2007) , perilaku (manusia) adalah semua kegiatan
atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak
dapat diamati oleh pihak luar.
Berdasarkan hasil penelitian dan teori yang ada dapat disimpulkan bahwa
pendukung dari minat untuk melakukan SADARI adalah berpengetahuan baik,
bersikap positif tentang SADARI sehingga akan berperilaku baik pula untuk
melakukan SADARI. Dengan demikian diharapkan melalui SADARI secara
rutin dan benar dapat mendeteksi secara dini kelainan pada payudara sehingga
menjadikan salah satu upaya untuk dapat mencegah terjadinya kanker
payudara.
D. Keterbatasan Penelitian
1. Kendala Penelitian
Jumlah responden yang banyak dan juga sedang melaksanakan
praktik lahan mempersulit peneliti untuk dapat membagikan angket serta
mengumpulkan responden dalam 1 waktu, sehingga peneliti membutuhkan
beberapa minggu untuk dapat mengumpulkan responden dan membagikan
angket.
2. Kelemahan / keterbatasan selama proses peneliti
a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil
penelitian terbatas pada tingkat perilaku saja dan faktor-faktor yang
mempengaruhi tidak diteliti. Penelitian ini akan berbeda hasil jika
faktor yang mempengaruhi diteliti.
37
b. Peneliti tidak bisa menilai responden secara langsung dalam
mempraktikan SADARI, tetapi hanya bisa menilai dari pengisian
angket oleh responden.
c. Angket yang digunakan angket tertutup sehingga responden hanya bisa
menjawab ya atau tidak dan jawaban responden belum bisa untuk
mengukur perilaku secara mendalam.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian perilaku mahasiswi tentang SADARI di
Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta dapat
disimpulkan, dalam kategori yaitu :
1. Perilaku mahasiswi di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta tentang SADARI dalam kategori baik sebanyak 79 responden
(47,3%).
2. Perilaku mahasiswi di Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta tentang SADARI dalam kategori kurang sebanyak 88
responden (52,7%).
B. Saran
1. Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan variabel
penelitian tentang SADARI serta menggunakan metode yang berbeda
agar lebih berkembang dan dapat memberi tindak lanjut terhadap hasil
penelitian.
2. Institusi
a. Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Sebaiknya Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta dapat lebih melakukan sosialisasi terutama terkait tentang
38
39
SADARI
misalnya dengan mengadakan seminar atau penyuluhan
tentang SADARI dan memasukkan materi tentang SADARI dalam
mata ajar perkuliahan sehingga dapat menarik minat dan kesadaran
mahasiswi untuk melakukan SADARI di rumah dengan rutin dan
benar.
b. Pendidikan
Sebaiknya dipublikasikan lebih luas dengan cara digunakan sebagai
bacaan atau referensi sehingga dapat meemperluas wawasan
mahasiswi khususnya program studi kebidanan tentang SADARI
3. Mahasiswi Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Sebaiknya mahasiswi Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta dapat rutin melakukan SADARI pada 1 minggu setelah
menstruasi dengan cara yang benar, sehingga dapat mendeteksi dini
apabila terjadi kelainan pada payudara dan diharapkan dengan rutinnya
dilakukan SADARI secara benar dapat mengurangi angka kematian di
masa mendatang akibat kanker payudara.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Chen, R. 2012. Solusi Cerdas Mencegah dan Mengobati Kanker. Jakarta: PT
Agro Media Pustaka.
Diananda, Rama. 2007. Mengenal Seluk Beluk Kanker. Jogjakarta: Katahati.
Hidayat, A.A. 2010. Metodologi Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Lestari, S. 2011. Gambaran Pengetahuan Remaja Putri tentang Pemeriksaan
Payudara Sendiri di SMA N 2 Ungaran. Ungaran.
Manuaba. 2008. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstetri Ginekologi
Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC.
Notoatmodjo, S. 2005. Promosi kesehatan Teori dan aplikasi. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
_________ . 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
_________ . 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pamungkas, Zaviera. 2011. Deteksi Dini Kanker Payudara. Jogjakarta: Buku
Biru.
Purwoastuti, Endang. 2008. Kanker Payudara. Yogyakarta: Kanisius.
Putri, Naura. 2009. Deteksi Dini Kanker Payudara. Yogyakarta: Aura Media.
Rasjidi, Imam. 2009. Deteksi Dini Kanker Payudara. Jakarta: CV Sagung Seto.
________ . 2010. Epidemiologi Kanker Pada Wanita. Jakarta: CV Sagung Seto.
Riwidikdo, H. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka
Rihama.
Saputri, K.H. 2012. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Periksa Payudara
Sendiri di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta. Surakarta.
Sarwono, S. 2004. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Surulloh, P.I. 2010. Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang
Periksa Payudara Sendiri (SADARI) di SMK Perdana Putri Sukoharjo.
Sukoharjo.
Yusuf, S. 2005. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Download