MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA

advertisement
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn
MELALUI LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR KELOMPOK KELAS X A
SMK NEGERI 2 SINDUE TOBATA
Srifita
Mahasiswa Program Studi PPKn, Jurusan Pendidikan IPS
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn
melalui layanan bimbingan belajar kelompok kelas X A SMK Negeri 2 Sindue
TobataPermasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah“Apakah dengan layanan bimbingan
belajar kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X A SMKN 2 Sindue
Tobata?”. Siswa yang terlibat sejak penelitian adalah kelas X A yang berjumlah 19 orang pada
tahun ajaran 2011/2012.
Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus
dengan prosedur (1) perencanaan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi; (4) refleksi. Dalam
penelitian ini peneliti bertindak sebagai observer dan guru mata pelajaran sebagai pelaksana
tindakan.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan catatan
lapangan. Validasi data terdiri dari empat tahapan (1) triangulasi; (2) member chek; (3) audit
trail; (4) ekspert opinion.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pada siklus Imotivasi siswa pada pembelajaran PKn yang
menerapkan layanan bimbingan belajar kelompok pada siklus I dengan jumlah skor 35,
pertemuan ke dua skor 38 dan jumlah skor maksimal 60, persentase nilai rata-rata 58,31% dan
pertemuan pertama63,34%siklus II observasi motivasi siswa dengan jumlah skor 49, pertemuan
ke dua skor 54 dan jumlah skor maksimal 60 persentasi nilai rat-rata 81, 67% dan pertemuan ke
dua 90%. Sehingga aktivitas belajar siswa pada siklus ke dua meningkat dari 70% menjadi 90%
Peningkatan motivasi siswa dikategorikan sangat baik dengan persentase 90%.Berdasarkan
hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan layanan bimbingan belajar
kelompokpadapembelajaran PKn dapatmeningkatkan motivasi belajar siswakelas X A SMKN 2
Sindue Tobata.
Kesimpulan yang diperoleh adalah layanan bimbingan belajar kelompok adalah suatu teknik
pemberian bantuan kepada siswa untuk mengatasi masalah-masalah kelompok sehingga siswa
dapat mencapai perkembangan secara optimal sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
Kata kunci: Layanan Bimbingan Belajar Kelompok, Motivasi Belajar Siswa.
1. PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia mengahadapi tantangan pembangunan yang luar biasa besarnya dan upaya
mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju. Sebagai
upaya untuk menyesuaikan tantangan tersebut perlu adanya pembelajaran disegala bidang.Salah
satunya adalah berbagai inovasi dan perbaikan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang
Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 1
berkualitas. Sekolah memegang peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran, karena
sekolah merupakan salah satu lembaga yang bertanggung jawab atas pendidikan anak, yakni
mempersiapkan anak untuk menghadapi perkembangan zaman yang semakin canggih.
Bimbingan merupakan bagian dari pendidikan yang membantu siswa tidak hanya mengenal diri
dan kemampuan tetapi juga mengenal lingkungan sekitarnya serta bertujuan untuk membantu
siswa dalam perkembangan seluruh kepribadian dan kemampuannya.Di dalam belajar siswa
membutuhkan bimbingan.Bimbingan ini perlu diberikan untuk mencegah agar siswa tidak
mengalami masalah belajar, sehingga tidak mengalami kegagalan, melainkan dapat membawa
kesuksesan, ini dapat tercapai apabila ada motivasi atau dorongan untuk belajar dan merubah
perilaku kearah yang lebih baik.Motivasi atau dorongan merupakan sifat yang ada dalam diri
seseorang, dalam usaha memotivasi siswa tidak ada aturan-aturan sederhana.
Oleh Karen itu dewasa ini ada kecenderungan untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan
belajar lebih baik jika lingkungan belajar suasananya alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika
anak mengalami apa yang dipelajarinya bukan mengetahui serta menentang melibatkan anak,
aktifitas, perhatian, umpan balik dan lain-lain. Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran
lebih bermakna maka sangatlah diperlukan berbagai strategi pembelajaran dan bantuan termasuk
bimbingan belajar kelompok dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
Kenyataan yang ada di SMK Negeri 2 Sindue Tobata bahwa penerapan bimbingan belajar
kelompok belum terlaksana secara efektif, di mana salah satu penyebab hal tersebut yakni
penguasaan dan keterampilan guru dalam pelaksanaan bimbingan belajar kelompok belum
terorganisir dengan baik.Berbagai upaya untuk membantu siswa dalam memperoleh hasil yang
maksimal dalam belajar seperti memilih metode yang tepat, strategi pembelajaran, buku ajar dan
berbagai strategi pembelajaran, namun semua itu belum menunjukkan hasil yang diharapkan.
Ketidak efektifan dalam menerapkan bimbingan belajar kelompok menyebabkan proses
pembelajaran belum menciptakan kondisi belajar yang optimal dan tidak dapat memberikan
motivasi belajar siswa di sekolah.
Jika proses pembelajaran tetap seperti kondisi di atas, dihawatirkan tidak akan tercapai
peningkatan motivasi belajar siswa, yang selanjutnya akan berdampak pada kualitas lulusan
sekolah tersebut. Hal ini otomatis akan menambah beban bagi orangtua, masyarakat dan
pemerintah. Pengajaran PKn sebagai perangkat suatu kurikulum yang menjadi pedoman bagi
guru dalam melaksanakan tugas mengajar di sekolah.Dalam melaksanakan kegiatan pembelajran
guru hendaknya menerapkan prinsip siswa belajar aktif, yaitu pembelajaran melibatkan siswa
baik secara fisik, mental (pemikiran atau perasaan) dan sosial serta sesuai tingkat perkembangan
anak.
fenomena yang tampak pada siswa kelas X A SMK Negeri 2 Sindue Tobata menunjukkan
kurangnya bimbingan belajar kelompok dalam prosea itu peranan guru dan orang tua sangat
membantu dalam mengembangkan kepribadian siswa, seperti halnya menanamkan keberanian
atau kepercayaan dalam diri siswa.
II. METODE
Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 2
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Sindue Tobata di Desa Alindau Kecamatan Sindue
Tobata. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XA SMK Negeri 2
Sindue Tobata yang berjumlah 19 orang. Jumlah dari keseluruhan siswa itu akan dijadikan
sebagai target atau subjek penelitian. Data penelitian ini berupa data kualitatif sesuai masalah
yang diteliti. Data ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara,dan catatan lapangan yang akan
dideskripsikan secara alami. Maksudnya data tersebut akan dikelola sesuai dengan benar-benar
hasil penelitian.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau dalam literatur berbahasa Inggris
disebut dengan classroom action research.(Wiriaatmadja, 2005:13) menjelaskan bahwa
“penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi
praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri.Mereka dapat
mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktik pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh
nyata dari upaya itu”.Pelaksanaan penelitian mengikuti tahap penelitian yang tiap tahapnya
disebut siklus.Rencana masing-masing siklus terdiri dari beberapa tahap yaitu observasi awal,
perencanaan, tindakan, pengamatan, evaluasi dan refleksi.Tahapan pelaksanaan penelitian
tindakan kelas ini mengacu pada desain yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart
(dalam Wiriatmadja, 2005:66).Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan
jadwal mata pelajaran PKn di kelas X A SMK Negeri 2 Sindue Tobata .
Di dalam penelitian ini melibatkan guru PKn kelas X A yang bernama Aprianti S.Pd sebagai
pelaksanaan tindakan. Dalam penelitian tindakan ini terdapat 5 kelompok yang beranggotakan 4
orang siswa perkelompok dan 1 kelompok yang beranggotakan 3 orang siswa, yang dibagi oleh
guru dan setiap kelompok diberikan nomor. Selanjutnya, penulis bertindak sebagai observer atau
orang yang melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan
menerapkan layanan bimbingan belajar kelompok, dimana siswa sebagai subjek penelitian. 1Data
yang diperoleh dari penilaian proses aktivitas belajar siswa, hasil observasi, hasil catatan
lapangan dan hasil wawancara dianalisis dengan menggunakan metode alur.
III. HASIL
Materi Bimbingan Belajar Kelompok secara langsung berkaitan dengan nilai-nilai yang berlaku
dan diakui oleh kelompok untuk memotivasi siswa dalam belajarnya.
Menurut Nurhayati Tafsir Dkk, (dalam Modul Bimbingan dan Konseling 2005: 41-49),
menguraikan materi layanan bimbingan meliputi:
1
Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Wiriatmadja, 2005:66).Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta :
Rineka Cipta Hal. 21
Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 3
a. Mengembangkan pemahaman diri, terutama pemahaman sifap, kebiasaan, bakat,
minat dan kekuatan serta penyaluran, kelemahan dan penanggulangan dan usahausaha pencapaian.
b. Mengembangkan nilai-nilai kehidupan, terutama dalam memahami nilai-nilai
tersebut serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk meraih cita-citanya.
Kompetensi belajar, mengembangkan pemahaman tentang pengaruh fisik dan
psikis, dalam mengatasi kesulitan yang terjadi akibat perubahan tersebut, sehingga
dapat berkonsentrasi dalam belajar
A. Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus, karena pada siklus ke dua sudah 2menampakan
motivasi yang diharapkan. Adapun gambaran kegiatan pembelajaran dan hasil pembelajaran
pada setiap siklus adalah sebagai berikut:
1. Pratindakan
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan pertemuan dengan kepala SMKN 2
Sindue Tobata (Nining S.Pd) tepatnya pada hari Senin tanggal 1 November 2012. Pada
pertemuan itu peneliti menyampaikan maksud dan tujuan yaitu ingin melaksanakan
penelitian di kelas X A dengan mengantar surat Penelitian dari Universitas Tadulako.
Selanjutnya Ibu Kepala Sekolah (Nining S.Pd) mengarahkan peneliti menemui guru PKn
kelas X A (Aprianti, S.Pd) pertemuan itu peneliti kembali menjelaskan maksud dan tujuan
kedatangannya untuk melakukan penelitian di SMKN 2 Sindue Tobata dan kedatangan
peneliti mendapat respon yang baik dari guru-guru yang ada di sekolah. Disaat peneliti
masuk kedalam kelas X A SMKN 2 Sindue Tobata, peneliti didampingi oleh guru mata
pelajaran PKn (Aprianti, S.Pd) dan dikenalkan langsung oleh guru tersebut. pada saat itu
peniliti atau guru PKn belum menerapkan layanan bimbingan belajar kelompok di mana
proses pembelajaranpun berlangsung seperti biasanya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa belajar tidak dengan metode diskusi kelompok
ataupun melainkan guru lebih cenderung selama
pembelajaran menggunakan metode
ceramah dan siswa malah sebaliknya lebih pasif, sehingga begitu terlihat siswa yang sedang
mengikuti pembelajaran tidak dapat memahami materi yang diberikan oleh guru PKn
tersebut. hal itu dapat terlihat dari siswa kurang aktif di kelas, kurang bisa dalam
2
Nurhayati Tafsir Dkk, (dalam Modul BK Catatn 7. Jakarta : Tunas Melati . Hal. 17
Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 4
mengemukakan pendapat, memberikan tatapan kosong dan bahkan tidak mencatat
penjelasan dari guru mengenai materi pelajaran.
Menjelang berakhirnya proses pembelajaran guru memberikan pertanyaan pada siswa terkait
materi yang telah dijelaskan dari 19 orang siswa kelas X A SMKN 2 Sindue Tobata hanya
tiga orang yang bisa menjawab pertanyaan, satu orang yang dapat menyimpulkan, sebagian
besar dari itu tidak bisa mengungkapkan pendapatnya. Hal tersebut membuat pertanyaan
dalam benak peneliti kenapa kebanyakan siswa saat ini terutama siswa di SMKN 2 Sindue
Tobata kurang aktif bertanya, kurang berani mengungkapkan pendapat, kurang berinteraksi
dengan siswa yang lain dan kurangnya minat dan perhatian dalam pembelajaran PKn.
Menurut pengamatan penulis hal tersebut disebabkan karena dalam proses pembelajaran
guru masih dominan dalam mengunakan metode ceramah sehingga tercipta suasana belajar
yang membosankan. Selanjutnya setelah selesai pembelajaran dikelas guru menceritakan
kepada peniliti beginilah proses pembelajaran di SMKN 2 Sindue Tobata dengan alasan
guru bahwa setiap metode pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi keadaan sekolah
juga.
Hal tersebut memberi gambaran pada peneliti bahwa kurangnya motivasi belajar siswa
dalam proses pembelajaran PKn dikarenakan bahwa metode ceramah yang digunakan oleh
guru tidak tepat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran.
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
A. Perencanaan Tindakan
Masalah penelitian ini, telah dirumuskan rencana tindakan untuk memecahkan
masalah dalam penelitian ini.Rencana tindakan ini disusun untuk menguji hipotesis yang
diajukan untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan relevan dengan permasalahan
yang ada.Penelitian ini dilakukan pada hari kamis tanggal 4 dan 5 November 2012.
Selanjutnya materi yang dibahas pada siklus I ini adalah: “Hakikat Bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia”, berdasarkan pengamatan awal peneliti bahwa siklus 1 akan
dilaksankan dua kali tatap muka hal tersebut disebabkan karena peneliti melihat kurangnya
respon siswa terhadap pembelajaran PKn. Materi yang dibahas adalah hakikat bangsa dan
unsur-unsur terbentuknya negara, dengan perencanaan pembelajaran yaitu: menyiapkan
perangkat pembelajaran.
1. Pelaksanaan tindakan
Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 5
Pelaksanaan tindakan pembelajaran ini pada tanggal 11 dan 18 november 2012, akan
menerapkan layanan bimbingan belajar kelompok di mana siswa akan dibentuk menjadi
lima kelompok yang beranggotakan empat orang siswa dan satu kelompok beranggotakan
tiga orang siswa dalam setiap kelompok akan diberikan nomor. Kegiatan pembelajaran ini
mengunakan alokasi waktu 2x45 menit, dengan kegiatan pendahuluan 10 menit, kegiatan
inti 70 menit dan kegiatan penutup 10 menit. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada
tahap ini sebagai berikut:
a. Pendahuluan
b. Kegiatan Inti
c. Penutup
2. Observasi
Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan secara langsung dilokasi penelitian
dengan tujuan untuk mengamati setiap tindakan yang dilakukan oleh siswa selama proses
pembelajaran melalui Layanan Bimbingan Belajar Kelompok. .
3. Wawancara
Wawancara dilakukan pada tanggal 11 s./d 18 November 2012, selanjutnya pelaksana
tindakan dilakukan peneliti guna mengetahui pandangan dan pendapat guru mata pelajaran
PKn yang bernama (Aprianti, S.Pd), tentang Layanan Bimbingan Belajar Kelompok.
Menurut beliau bahwa pembelajaran dengan menggunakan layanan bimbimbingan belajar
kelompok ini cukup baik dan menarik diterapkan Selain itu beliau berpendapat bahwa
memang tampak ada perbedaan pada siswa sebelum menerapkan Layanan Bimbingan
Belajar Kelompok dan setelah menerapkanya pada mata pelajaran PKn. Hal itu terlihat dulu
siswanya begitu pasif mengikuti pelajaran perbedaanya saat ini siswanya sudah sebagian
besar berani untuk bertanya.
4. Catatan Lapangan
Pada awal pembelajaran siswa terlihat dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan pada
saat membuka pelajaran. Namun setelah guru memberi Materi yang akan ditugaskan kepada
siswa mulai timbul persoalan-persolan sebgai berikut:
Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 6
1. Siswa tidak mampu menyelesaikan tugas tepat pada waktunya
2. Sebagian besar siswa malas mengerjkan tugas
3. Frekuensi menjawab pertanyaan masih rendah
4. Pada tahap presentasi tugas kelompok hanya satu orang siswa yang berani meberikan
pendapatnya.
5. Refleksi Siklus I
Berdasarkan pengamatan peneliti, dapat terlihat dengan jelas kegagalan siswa di
SMKN 2 Sindue Tobata dengan jelas pada proses pembelajaran di mana siswa belum
mampu memanfaatkan ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
guru, sehingga guru memberikan perpanjangan waktu dengan tujuan supaya tugas yang
diberikan kepada siswa dapat terselesaikan. Peneliti melihat hal yang menyebabkan
terjadinya kegagalan siswa dalam mengerjakan tugas saat proses pembelajaran dapat dilihat
sebagai beriku:
1. Siswa belum memahami cara yang baik dalam kerjasama masing-masing kelompoknya.
2. Ada siswa yang masih bersifat egois tidak mau bekerja sama pada hal dia mengerti
dengan materi tersebut.
3. Masih banyaknya siswa yang saling menunggu dan berharap ada teman kelompok yang
lainnya menjawab tugas tersebut.
Seiring permasalahan dan kegagalan di atas yang ditemukan, maka peneliti mencoba
memberi solusi yaitu dengan cara mengarahkan dan membimbing kembali siswa tengtang
bagaimana langkah-langkah kerja kelompok pada Layanan Bimbingan Belajar Kelompok
sehingga kegiatan pada siklus II berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh peneliti.
6. Revisi Siklus I
Melihat aspek yang akan dinilai perlu dilakukan revisi untuk perbaikan tindakan
siklus II, maka peneliti mendokumentasikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Guru harus lebih memperjelas tujuan pembelajaran yang akan di capai kepada siswa
2. Guru harus lebih aktif untuk memberikan motivasi kepada siswa, agar siswa tertarik
mengikuti pelajaran dan berani mengajukan pertanyaan sehingga siswa lebih aktif dalam
belajar.
3. Guru harus lebih memperjelas teknik penyampaian informasi agar siswa lebih paham.
Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 7
4. Membentuk kelompok guru harus benar-benar mengorganisasikan siswa dengan tujuan
agar siswa memiliki ketergantungan satu sama lainnya.
Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan penelitian tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan tindakan siklus II
Pelaksanaan siklus II ini dilakukan pada tanggal 25 dan 26 desember 2012 peneliti
melaksanakan tindakan perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus I, materi yang dibahas
masih berkaitan dengan siklus I “Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia”, Siklus kedua ini terdiri dari 2x tatap muka, dan seluruh perangkat pembelajaran
disusun sesuai dengan tindakan yang dilakukan. Adapun rencana tindakan yang akan
dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menyiapakan perangkat pembelajaran.
2. Menyiapkan buku paket.
3. Membagi siswa kedalam lima kelompok yang beranggotakan empat orang
siswa perkelompok dan satu kelompok beranggotakan tiga orang siswa.
Tindakan yang peneliti laksanakan pada siklus II ini adalah:
1. Memberikan arahan bimbingan kembali tentang langkah-langkah belajar kelompok.
2. Menginformasikan kepada siswa tentang topik pelajaran yang akan dibahas pada tujuan
pembelajaran sehingga siswa lebih siap lagi dalam melakukan pembelajaran.
3. Merevisi kembali setiap kelompok sebelumnya, dengan tujuan agar kelompok pada
pelaksanaan siklus II benar-benar memahami pelajaran tersebut.
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pelakaksanaan tindakan siklus II peneliti lakukan pada hari kamis 25 dan 26
November 2012. Peneliti bersama guru mata pelajaran mempersiapkan perangkat pelajaran
untuk melaksanakan tindakan siklus II. Dengan perencanaan penelitian sebagai berikut:
1. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Menyiapkan buku paket siswa.
3. Menyiapkan format observasi.
Keadaan selama proses pembelajaran dapat dipaparkan sebagai berikut:
a. Pendahuluan
Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 8
Begitu terlihat siswa memperhatikan penjelasan dari guru sudah dengan baik saat proses
pembelajaran siswa sudah aktif bertanya, berani mengungkapkan pendapat, dapat
berinteraksi dengan siswa lainya dan minat perhatian mereka sudah begitu terlihat antusias
dalam mengikuti pembelajaran. Kemudian peneliti mengarahkan dan menjelaskan kembali
kepada setiap kelompok pada Layanan Bimbingan Belajar Kelompok.
b. Kegiatan Inti
Pada tahap kegiatan ini guru memberi materi sekaligus membimbing siswa terhadap
materi yang akan dikerjakan oleh siswa melalui kelompok yang sudah dibentuk, setelah
selesai guru memberi materi kepada tiap-tiap kelompok, masing-masing kelompok mencatat
dan meberi tugas kepada setiap anggotanya hal mana yang harus dia kerjakan ataupun yang
menjadi bagianya masing-masing siswa harus mendapat bagian tugas. Terlihat pada tahap
ini masih ada juga siswa yang kurang memperhatikan tugas yang sudah dibebani oleh
kelompok kepadanya selain itu masih ada beberapa siswa yang menggangu temanya.Namun
secara keseluruhan peneliti melihat sudah ada peningkatan motivasi belajar siswa dalam
mengikuti pembelajaran melalui Layanan Bimbingan Belajar Kelompok ini.
c. Kegiatan Penutup
Proses pembelajaran ditutup dengan memberi pertanyaan kepada siswa melihat
keberhasilan siswa dalam memahami pelajaran tersebut. Berikut paparan yang peneliti
peroleh pada pelaksanaan tindakan siklus II dan alat pengumpulan data yang peneliti
gunakan.
1.
Kegiatan Observasi
Observasi dilakukan pada tanggal 25 november 26. Guna mengamati motivasi siswa
2. Wawancara
Setelah selesai tindakan siklus II, peneliti kembali mewawancarai guru dan siswa
pelaksanaan tindakan untuk mengetahui sejauh mana perubahan yang dapat dilihat pada
siklu II ini.
3. Catatan Lapangan
Sebagaimana proses pembelajaran pada siklus I, pada awal pembelajaran siswa terlihat
mengikuti pelajaran dengan baik. Namun setelah guru menyampaikan kompotensi dasar
Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 9
yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran mulai timbul permasalahan misalnya: materi
yang ditugaskan yang diberikan tidak terselesaikan tepat pada waktunya sehingga pada
siklus I terdapat masalah-masalah seperti yang diuraikan pada catatan lapangan siklus I,
namun pada siklus II ini saat guru membuka pelajaran terlihat secara keseluruhan siswa
tertarik untuk mengikuti pelajaran
Refleksi Siklus II
Sebagaimana yang dilakukan pada siklus I, siklus II juga dilakukan diskusi yang mendalam
terhadap deskripsi data yang dipaparkan.Dimana pada lembar observasi motivasi belajar
siswa terjadi perubahan yang cukup baik.Terlihat pada siklus I belum berani dan masih raguragu dalam bertanya dan mengungkapkan pendapatnya.Namun pada siklus II sudah berani
bertanya dan tidak rugu-ragu lagi dalam mengungkapakan pendapatnya. Selain itu, dalam
mengerjakan materi yang ditugaskan diskusinya secara keseluruhan siswa sudah termotivasi
dalam mengikuti proses pembelajaran.
Revisi Siklus II
Hasil pelaksanaan tindakan dengan menerapkan Layanan Bimbingan Belajar
Kelompok SMKN 2 Sindue Tobata Kelas X A dapat berjalan sesuai dengan harapan
peneliti. Hasil revisi siklus II,
motivasi siswa dalam menerapkan Metode Layanan
Bimbingan Belajar Kelompok sudah mengalami peningkatan yang signifikan, semangat dan
motivasi belajar siswa yang ditunjukan siswa. Hambatan-hambatan yang ditemukan disiklus
I tidak ditemukan lagi disiklus II sehingga peneliti menerapkan Layanan Bimbingan Belajar
Kelompok guna meningkatkan Motivasi belajar siswa.
IV. PEMBAHASAN
Hasil penelitian motivasi belajar siswa dalam pelajaran PKn melalui layanan bimbingan
belajar kelompok perlu ditingkatkan lagi. Karena pada pengamatan peneliti di siklus I dari
16 aspek penilaian yang dilakukan oleh peneliti hanya 3 aspek yang peneliti kategorikan
baik, yaitu kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran, menerima penghargaan dan
mengucap salam. Selanjutnya 13 aspek yang dikategorikan peneliti paling rendah adalah
minat dan perhatian siswa, ketepatan waktu masuk kelas, aktif bertanya, berani
menggemukakan pendapat, antusias dalam mengikuti pembelajaran, mendengarkan
informasi yang diberikan oleh guru, interaksi sesama siswa, mencatat materi penjelasan
Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 10
guru, mengajari materi pada setiap anggota kelompok, membuat hasil laporan kelompok
yang dipresentasikan, mencatat pertanyaan yang diberikan guru, dan mengerjakan Materi
yang ditugaskan. Dari ke 13 aspek ini memang sangat rendah hal ini disebabkan karena
Layanan Bimbingan Belajar Kelompok jarang diterapkan oleh guru dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi motivasi belajar Siswa pada siklus I yang ditunjukan siswa
masih kurang yang terlihat dari keseluruhan jumlah siswa yaitu 19 orang perempuan, hanya
7 orang siswa yang aktif bertanya, 6 orang siswa yang berani mengemukakan pendapat, 8
orang yang dapat berinteraksi baik antara sesama teman dan 8 orang juga yang memiliki
minat dan perhatian belajara. Sehingga hal tersebut dapat disimpulkan motivasi belajar siswa
dalam proses pembelajaran PKn masih sangat kurang.
Penerapan Layanan Bimbingan Belajar Kelompok pada siklus I ini jika dilihat pada proses
pelaksanaanya yang dilakukan oleh guru PKn sama sekali belum optimal. Disini banyak
terlihat bahwa sebagian besar siswa kurang aktif dalam kelas hal tersebut disebabkan karena
siswa tidak bisa untuk bicara apalagi bicara di depan kelas sama sekali tidak bisa.
dikarenakan terbiasa dengan pelajran yang mencatat dan mendengar.
Pelaksanaan motivasi belajar siswa pada siklus I pertemuan pertama dan kedua adalah
58,31% dan 63-34%. Hal ini menunjukan bahwa pada pertemuan pertama dan kedua belum
terjadi peningkatan yang cukup baik.Perlu dilaksanakan lagi pertemuan yang
selanjutnya.Meskipun kriteria keberhasilan siswa berada pada kriteria baik.
Sesuai dengan perencanaan penelitian apabila pada siklus I belum mencapai kriteria yang
diharapkan oleh peneliti maka akan dilanjutkan pada penelitian siklus II. Pelaksanaan proses
pelajaran PKn melalui Layanan Bimbingan Belajar Kelompok pada siklus II ini sudah
mengalami peningkatan. Hal itu terlihat pada lembar observasi motivasi belajar siswa yang
terlihat pada kegiatan awal, inti dan penutup.Dari keseluruhan jumlah siswa 19 orang. 14
orang siswa diantaranya sudah aktif bertanya, 10 orang siswa sudah berani mengungkapkan
pendapatnya, 16 orang siswa sudah dapat berinteraksi dengan sesama siswa dan 18 orang
siswa sudah memiliki minat dan perhatian belajar.
Pelaksanaan motivasi belajar siswa pada siklus II pertemuan pertama dan kedua adalah 81,
67% dan 90%.Sehingga penelitian ini berada pada kategori sangat baik.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Penerapan Layanan Bimbingan Belajar Kelompok dapat meningkatkan Motivasi belajar siswa,
hal ini dapat ditunjukan melalui siswa sudah aktif bertanya, siswa dapat berinteraksi dengan
Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 11
siswa lain, siswa berani mengajukan pendapat serta siswa memiliki minat dan perhatian dalam
mengikuti pelajaran PKn. Selanjutnya dapat dilihat melalui hasil lembaran motivasi belajar siswa
pada siklus I pertemuan pertama dan pertemuan kedua adalah 58,31% dan 63,34%. Selnjutnya
siklus II pertemuan pertama dan kedua adalah 81,67% dan 90%.
Perolehan siklus di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Layanan Bimbingan Belajar
Kelompoksangat cocok diterapkan dalam proses pembelajaran PKn di sekolah SMKN 2 Sindue
Tobata guna dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
Saran- saran
Dalam rangka peningkatan dan pengembangan mutu belajar pada semua mata pelajaran
sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa perlu dilakukan sosialisasi
terhadap guru untuk menerapkan Layanan Bimbingan Belajar Kelompok karena pembelajaran
ini sangat baik digunakan oleh seorang guru dalam proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati Tafsir DKK, 2005. Modul BK Catatan 7. Jakarta: Tunas Melati
Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 12
Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Wiriatmadja, 2005:66).Penelitian Tindakan Kelas
Jakarta : Rineka Cipta.
Miles dan Huberman (dalam Nina, 2010:20), Teknik Analisis Data. Jakarta PT
Grasindo
Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 13
Download