MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR KELOMPOK KELAS X A SMK NEGERI 2 SINDUE TOBATA Srifita Mahasiswa Program Studi PPKn, Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn melalui layanan bimbingan belajar kelompok kelas X A SMK Negeri 2 Sindue TobataPermasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah“Apakah dengan layanan bimbingan belajar kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X A SMKN 2 Sindue Tobata?”. Siswa yang terlibat sejak penelitian adalah kelas X A yang berjumlah 19 orang pada tahun ajaran 2011/2012. Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan prosedur (1) perencanaan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi; (4) refleksi. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai observer dan guru mata pelajaran sebagai pelaksana tindakan.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan catatan lapangan. Validasi data terdiri dari empat tahapan (1) triangulasi; (2) member chek; (3) audit trail; (4) ekspert opinion. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada siklus Imotivasi siswa pada pembelajaran PKn yang menerapkan layanan bimbingan belajar kelompok pada siklus I dengan jumlah skor 35, pertemuan ke dua skor 38 dan jumlah skor maksimal 60, persentase nilai rata-rata 58,31% dan pertemuan pertama63,34%siklus II observasi motivasi siswa dengan jumlah skor 49, pertemuan ke dua skor 54 dan jumlah skor maksimal 60 persentasi nilai rat-rata 81, 67% dan pertemuan ke dua 90%. Sehingga aktivitas belajar siswa pada siklus ke dua meningkat dari 70% menjadi 90% Peningkatan motivasi siswa dikategorikan sangat baik dengan persentase 90%.Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan layanan bimbingan belajar kelompokpadapembelajaran PKn dapatmeningkatkan motivasi belajar siswakelas X A SMKN 2 Sindue Tobata. Kesimpulan yang diperoleh adalah layanan bimbingan belajar kelompok adalah suatu teknik pemberian bantuan kepada siswa untuk mengatasi masalah-masalah kelompok sehingga siswa dapat mencapai perkembangan secara optimal sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Kata kunci: Layanan Bimbingan Belajar Kelompok, Motivasi Belajar Siswa. 1. PENDAHULUAN Bangsa Indonesia mengahadapi tantangan pembangunan yang luar biasa besarnya dan upaya mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju. Sebagai upaya untuk menyesuaikan tantangan tersebut perlu adanya pembelajaran disegala bidang.Salah satunya adalah berbagai inovasi dan perbaikan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 1 berkualitas. Sekolah memegang peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran, karena sekolah merupakan salah satu lembaga yang bertanggung jawab atas pendidikan anak, yakni mempersiapkan anak untuk menghadapi perkembangan zaman yang semakin canggih. Bimbingan merupakan bagian dari pendidikan yang membantu siswa tidak hanya mengenal diri dan kemampuan tetapi juga mengenal lingkungan sekitarnya serta bertujuan untuk membantu siswa dalam perkembangan seluruh kepribadian dan kemampuannya.Di dalam belajar siswa membutuhkan bimbingan.Bimbingan ini perlu diberikan untuk mencegah agar siswa tidak mengalami masalah belajar, sehingga tidak mengalami kegagalan, melainkan dapat membawa kesuksesan, ini dapat tercapai apabila ada motivasi atau dorongan untuk belajar dan merubah perilaku kearah yang lebih baik.Motivasi atau dorongan merupakan sifat yang ada dalam diri seseorang, dalam usaha memotivasi siswa tidak ada aturan-aturan sederhana. Oleh Karen itu dewasa ini ada kecenderungan untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan belajar suasananya alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya bukan mengetahui serta menentang melibatkan anak, aktifitas, perhatian, umpan balik dan lain-lain. Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran lebih bermakna maka sangatlah diperlukan berbagai strategi pembelajaran dan bantuan termasuk bimbingan belajar kelompok dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Kenyataan yang ada di SMK Negeri 2 Sindue Tobata bahwa penerapan bimbingan belajar kelompok belum terlaksana secara efektif, di mana salah satu penyebab hal tersebut yakni penguasaan dan keterampilan guru dalam pelaksanaan bimbingan belajar kelompok belum terorganisir dengan baik.Berbagai upaya untuk membantu siswa dalam memperoleh hasil yang maksimal dalam belajar seperti memilih metode yang tepat, strategi pembelajaran, buku ajar dan berbagai strategi pembelajaran, namun semua itu belum menunjukkan hasil yang diharapkan. Ketidak efektifan dalam menerapkan bimbingan belajar kelompok menyebabkan proses pembelajaran belum menciptakan kondisi belajar yang optimal dan tidak dapat memberikan motivasi belajar siswa di sekolah. Jika proses pembelajaran tetap seperti kondisi di atas, dihawatirkan tidak akan tercapai peningkatan motivasi belajar siswa, yang selanjutnya akan berdampak pada kualitas lulusan sekolah tersebut. Hal ini otomatis akan menambah beban bagi orangtua, masyarakat dan pemerintah. Pengajaran PKn sebagai perangkat suatu kurikulum yang menjadi pedoman bagi guru dalam melaksanakan tugas mengajar di sekolah.Dalam melaksanakan kegiatan pembelajran guru hendaknya menerapkan prinsip siswa belajar aktif, yaitu pembelajaran melibatkan siswa baik secara fisik, mental (pemikiran atau perasaan) dan sosial serta sesuai tingkat perkembangan anak. fenomena yang tampak pada siswa kelas X A SMK Negeri 2 Sindue Tobata menunjukkan kurangnya bimbingan belajar kelompok dalam prosea itu peranan guru dan orang tua sangat membantu dalam mengembangkan kepribadian siswa, seperti halnya menanamkan keberanian atau kepercayaan dalam diri siswa. II. METODE Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 2 Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Sindue Tobata di Desa Alindau Kecamatan Sindue Tobata. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XA SMK Negeri 2 Sindue Tobata yang berjumlah 19 orang. Jumlah dari keseluruhan siswa itu akan dijadikan sebagai target atau subjek penelitian. Data penelitian ini berupa data kualitatif sesuai masalah yang diteliti. Data ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara,dan catatan lapangan yang akan dideskripsikan secara alami. Maksudnya data tersebut akan dikelola sesuai dengan benar-benar hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau dalam literatur berbahasa Inggris disebut dengan classroom action research.(Wiriaatmadja, 2005:13) menjelaskan bahwa “penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri.Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktik pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu”.Pelaksanaan penelitian mengikuti tahap penelitian yang tiap tahapnya disebut siklus.Rencana masing-masing siklus terdiri dari beberapa tahap yaitu observasi awal, perencanaan, tindakan, pengamatan, evaluasi dan refleksi.Tahapan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengacu pada desain yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Wiriatmadja, 2005:66).Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran PKn di kelas X A SMK Negeri 2 Sindue Tobata . Di dalam penelitian ini melibatkan guru PKn kelas X A yang bernama Aprianti S.Pd sebagai pelaksanaan tindakan. Dalam penelitian tindakan ini terdapat 5 kelompok yang beranggotakan 4 orang siswa perkelompok dan 1 kelompok yang beranggotakan 3 orang siswa, yang dibagi oleh guru dan setiap kelompok diberikan nomor. Selanjutnya, penulis bertindak sebagai observer atau orang yang melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menerapkan layanan bimbingan belajar kelompok, dimana siswa sebagai subjek penelitian. 1Data yang diperoleh dari penilaian proses aktivitas belajar siswa, hasil observasi, hasil catatan lapangan dan hasil wawancara dianalisis dengan menggunakan metode alur. III. HASIL Materi Bimbingan Belajar Kelompok secara langsung berkaitan dengan nilai-nilai yang berlaku dan diakui oleh kelompok untuk memotivasi siswa dalam belajarnya. Menurut Nurhayati Tafsir Dkk, (dalam Modul Bimbingan dan Konseling 2005: 41-49), menguraikan materi layanan bimbingan meliputi: 1 Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Wiriatmadja, 2005:66).Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Rineka Cipta Hal. 21 Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 3 a. Mengembangkan pemahaman diri, terutama pemahaman sifap, kebiasaan, bakat, minat dan kekuatan serta penyaluran, kelemahan dan penanggulangan dan usahausaha pencapaian. b. Mengembangkan nilai-nilai kehidupan, terutama dalam memahami nilai-nilai tersebut serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk meraih cita-citanya. Kompetensi belajar, mengembangkan pemahaman tentang pengaruh fisik dan psikis, dalam mengatasi kesulitan yang terjadi akibat perubahan tersebut, sehingga dapat berkonsentrasi dalam belajar A. Hasil Penelitian Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus, karena pada siklus ke dua sudah 2menampakan motivasi yang diharapkan. Adapun gambaran kegiatan pembelajaran dan hasil pembelajaran pada setiap siklus adalah sebagai berikut: 1. Pratindakan Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan pertemuan dengan kepala SMKN 2 Sindue Tobata (Nining S.Pd) tepatnya pada hari Senin tanggal 1 November 2012. Pada pertemuan itu peneliti menyampaikan maksud dan tujuan yaitu ingin melaksanakan penelitian di kelas X A dengan mengantar surat Penelitian dari Universitas Tadulako. Selanjutnya Ibu Kepala Sekolah (Nining S.Pd) mengarahkan peneliti menemui guru PKn kelas X A (Aprianti, S.Pd) pertemuan itu peneliti kembali menjelaskan maksud dan tujuan kedatangannya untuk melakukan penelitian di SMKN 2 Sindue Tobata dan kedatangan peneliti mendapat respon yang baik dari guru-guru yang ada di sekolah. Disaat peneliti masuk kedalam kelas X A SMKN 2 Sindue Tobata, peneliti didampingi oleh guru mata pelajaran PKn (Aprianti, S.Pd) dan dikenalkan langsung oleh guru tersebut. pada saat itu peniliti atau guru PKn belum menerapkan layanan bimbingan belajar kelompok di mana proses pembelajaranpun berlangsung seperti biasanya. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa belajar tidak dengan metode diskusi kelompok ataupun melainkan guru lebih cenderung selama pembelajaran menggunakan metode ceramah dan siswa malah sebaliknya lebih pasif, sehingga begitu terlihat siswa yang sedang mengikuti pembelajaran tidak dapat memahami materi yang diberikan oleh guru PKn tersebut. hal itu dapat terlihat dari siswa kurang aktif di kelas, kurang bisa dalam 2 Nurhayati Tafsir Dkk, (dalam Modul BK Catatn 7. Jakarta : Tunas Melati . Hal. 17 Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 4 mengemukakan pendapat, memberikan tatapan kosong dan bahkan tidak mencatat penjelasan dari guru mengenai materi pelajaran. Menjelang berakhirnya proses pembelajaran guru memberikan pertanyaan pada siswa terkait materi yang telah dijelaskan dari 19 orang siswa kelas X A SMKN 2 Sindue Tobata hanya tiga orang yang bisa menjawab pertanyaan, satu orang yang dapat menyimpulkan, sebagian besar dari itu tidak bisa mengungkapkan pendapatnya. Hal tersebut membuat pertanyaan dalam benak peneliti kenapa kebanyakan siswa saat ini terutama siswa di SMKN 2 Sindue Tobata kurang aktif bertanya, kurang berani mengungkapkan pendapat, kurang berinteraksi dengan siswa yang lain dan kurangnya minat dan perhatian dalam pembelajaran PKn. Menurut pengamatan penulis hal tersebut disebabkan karena dalam proses pembelajaran guru masih dominan dalam mengunakan metode ceramah sehingga tercipta suasana belajar yang membosankan. Selanjutnya setelah selesai pembelajaran dikelas guru menceritakan kepada peniliti beginilah proses pembelajaran di SMKN 2 Sindue Tobata dengan alasan guru bahwa setiap metode pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi keadaan sekolah juga. Hal tersebut memberi gambaran pada peneliti bahwa kurangnya motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran PKn dikarenakan bahwa metode ceramah yang digunakan oleh guru tidak tepat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran. 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I A. Perencanaan Tindakan Masalah penelitian ini, telah dirumuskan rencana tindakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini.Rencana tindakan ini disusun untuk menguji hipotesis yang diajukan untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan relevan dengan permasalahan yang ada.Penelitian ini dilakukan pada hari kamis tanggal 4 dan 5 November 2012. Selanjutnya materi yang dibahas pada siklus I ini adalah: “Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia”, berdasarkan pengamatan awal peneliti bahwa siklus 1 akan dilaksankan dua kali tatap muka hal tersebut disebabkan karena peneliti melihat kurangnya respon siswa terhadap pembelajaran PKn. Materi yang dibahas adalah hakikat bangsa dan unsur-unsur terbentuknya negara, dengan perencanaan pembelajaran yaitu: menyiapkan perangkat pembelajaran. 1. Pelaksanaan tindakan Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 5 Pelaksanaan tindakan pembelajaran ini pada tanggal 11 dan 18 november 2012, akan menerapkan layanan bimbingan belajar kelompok di mana siswa akan dibentuk menjadi lima kelompok yang beranggotakan empat orang siswa dan satu kelompok beranggotakan tiga orang siswa dalam setiap kelompok akan diberikan nomor. Kegiatan pembelajaran ini mengunakan alokasi waktu 2x45 menit, dengan kegiatan pendahuluan 10 menit, kegiatan inti 70 menit dan kegiatan penutup 10 menit. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada tahap ini sebagai berikut: a. Pendahuluan b. Kegiatan Inti c. Penutup 2. Observasi Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan secara langsung dilokasi penelitian dengan tujuan untuk mengamati setiap tindakan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran melalui Layanan Bimbingan Belajar Kelompok. . 3. Wawancara Wawancara dilakukan pada tanggal 11 s./d 18 November 2012, selanjutnya pelaksana tindakan dilakukan peneliti guna mengetahui pandangan dan pendapat guru mata pelajaran PKn yang bernama (Aprianti, S.Pd), tentang Layanan Bimbingan Belajar Kelompok. Menurut beliau bahwa pembelajaran dengan menggunakan layanan bimbimbingan belajar kelompok ini cukup baik dan menarik diterapkan Selain itu beliau berpendapat bahwa memang tampak ada perbedaan pada siswa sebelum menerapkan Layanan Bimbingan Belajar Kelompok dan setelah menerapkanya pada mata pelajaran PKn. Hal itu terlihat dulu siswanya begitu pasif mengikuti pelajaran perbedaanya saat ini siswanya sudah sebagian besar berani untuk bertanya. 4. Catatan Lapangan Pada awal pembelajaran siswa terlihat dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan pada saat membuka pelajaran. Namun setelah guru memberi Materi yang akan ditugaskan kepada siswa mulai timbul persoalan-persolan sebgai berikut: Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 6 1. Siswa tidak mampu menyelesaikan tugas tepat pada waktunya 2. Sebagian besar siswa malas mengerjkan tugas 3. Frekuensi menjawab pertanyaan masih rendah 4. Pada tahap presentasi tugas kelompok hanya satu orang siswa yang berani meberikan pendapatnya. 5. Refleksi Siklus I Berdasarkan pengamatan peneliti, dapat terlihat dengan jelas kegagalan siswa di SMKN 2 Sindue Tobata dengan jelas pada proses pembelajaran di mana siswa belum mampu memanfaatkan ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, sehingga guru memberikan perpanjangan waktu dengan tujuan supaya tugas yang diberikan kepada siswa dapat terselesaikan. Peneliti melihat hal yang menyebabkan terjadinya kegagalan siswa dalam mengerjakan tugas saat proses pembelajaran dapat dilihat sebagai beriku: 1. Siswa belum memahami cara yang baik dalam kerjasama masing-masing kelompoknya. 2. Ada siswa yang masih bersifat egois tidak mau bekerja sama pada hal dia mengerti dengan materi tersebut. 3. Masih banyaknya siswa yang saling menunggu dan berharap ada teman kelompok yang lainnya menjawab tugas tersebut. Seiring permasalahan dan kegagalan di atas yang ditemukan, maka peneliti mencoba memberi solusi yaitu dengan cara mengarahkan dan membimbing kembali siswa tengtang bagaimana langkah-langkah kerja kelompok pada Layanan Bimbingan Belajar Kelompok sehingga kegiatan pada siklus II berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh peneliti. 6. Revisi Siklus I Melihat aspek yang akan dinilai perlu dilakukan revisi untuk perbaikan tindakan siklus II, maka peneliti mendokumentasikan beberapa hal sebagai berikut: 1. Guru harus lebih memperjelas tujuan pembelajaran yang akan di capai kepada siswa 2. Guru harus lebih aktif untuk memberikan motivasi kepada siswa, agar siswa tertarik mengikuti pelajaran dan berani mengajukan pertanyaan sehingga siswa lebih aktif dalam belajar. 3. Guru harus lebih memperjelas teknik penyampaian informasi agar siswa lebih paham. Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 7 4. Membentuk kelompok guru harus benar-benar mengorganisasikan siswa dengan tujuan agar siswa memiliki ketergantungan satu sama lainnya. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan penelitian tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan tindakan siklus II Pelaksanaan siklus II ini dilakukan pada tanggal 25 dan 26 desember 2012 peneliti melaksanakan tindakan perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus I, materi yang dibahas masih berkaitan dengan siklus I “Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia”, Siklus kedua ini terdiri dari 2x tatap muka, dan seluruh perangkat pembelajaran disusun sesuai dengan tindakan yang dilakukan. Adapun rencana tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menyiapakan perangkat pembelajaran. 2. Menyiapkan buku paket. 3. Membagi siswa kedalam lima kelompok yang beranggotakan empat orang siswa perkelompok dan satu kelompok beranggotakan tiga orang siswa. Tindakan yang peneliti laksanakan pada siklus II ini adalah: 1. Memberikan arahan bimbingan kembali tentang langkah-langkah belajar kelompok. 2. Menginformasikan kepada siswa tentang topik pelajaran yang akan dibahas pada tujuan pembelajaran sehingga siswa lebih siap lagi dalam melakukan pembelajaran. 3. Merevisi kembali setiap kelompok sebelumnya, dengan tujuan agar kelompok pada pelaksanaan siklus II benar-benar memahami pelajaran tersebut. 2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelakaksanaan tindakan siklus II peneliti lakukan pada hari kamis 25 dan 26 November 2012. Peneliti bersama guru mata pelajaran mempersiapkan perangkat pelajaran untuk melaksanakan tindakan siklus II. Dengan perencanaan penelitian sebagai berikut: 1. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran. 2. Menyiapkan buku paket siswa. 3. Menyiapkan format observasi. Keadaan selama proses pembelajaran dapat dipaparkan sebagai berikut: a. Pendahuluan Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 8 Begitu terlihat siswa memperhatikan penjelasan dari guru sudah dengan baik saat proses pembelajaran siswa sudah aktif bertanya, berani mengungkapkan pendapat, dapat berinteraksi dengan siswa lainya dan minat perhatian mereka sudah begitu terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Kemudian peneliti mengarahkan dan menjelaskan kembali kepada setiap kelompok pada Layanan Bimbingan Belajar Kelompok. b. Kegiatan Inti Pada tahap kegiatan ini guru memberi materi sekaligus membimbing siswa terhadap materi yang akan dikerjakan oleh siswa melalui kelompok yang sudah dibentuk, setelah selesai guru memberi materi kepada tiap-tiap kelompok, masing-masing kelompok mencatat dan meberi tugas kepada setiap anggotanya hal mana yang harus dia kerjakan ataupun yang menjadi bagianya masing-masing siswa harus mendapat bagian tugas. Terlihat pada tahap ini masih ada juga siswa yang kurang memperhatikan tugas yang sudah dibebani oleh kelompok kepadanya selain itu masih ada beberapa siswa yang menggangu temanya.Namun secara keseluruhan peneliti melihat sudah ada peningkatan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran melalui Layanan Bimbingan Belajar Kelompok ini. c. Kegiatan Penutup Proses pembelajaran ditutup dengan memberi pertanyaan kepada siswa melihat keberhasilan siswa dalam memahami pelajaran tersebut. Berikut paparan yang peneliti peroleh pada pelaksanaan tindakan siklus II dan alat pengumpulan data yang peneliti gunakan. 1. Kegiatan Observasi Observasi dilakukan pada tanggal 25 november 26. Guna mengamati motivasi siswa 2. Wawancara Setelah selesai tindakan siklus II, peneliti kembali mewawancarai guru dan siswa pelaksanaan tindakan untuk mengetahui sejauh mana perubahan yang dapat dilihat pada siklu II ini. 3. Catatan Lapangan Sebagaimana proses pembelajaran pada siklus I, pada awal pembelajaran siswa terlihat mengikuti pelajaran dengan baik. Namun setelah guru menyampaikan kompotensi dasar Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 9 yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran mulai timbul permasalahan misalnya: materi yang ditugaskan yang diberikan tidak terselesaikan tepat pada waktunya sehingga pada siklus I terdapat masalah-masalah seperti yang diuraikan pada catatan lapangan siklus I, namun pada siklus II ini saat guru membuka pelajaran terlihat secara keseluruhan siswa tertarik untuk mengikuti pelajaran Refleksi Siklus II Sebagaimana yang dilakukan pada siklus I, siklus II juga dilakukan diskusi yang mendalam terhadap deskripsi data yang dipaparkan.Dimana pada lembar observasi motivasi belajar siswa terjadi perubahan yang cukup baik.Terlihat pada siklus I belum berani dan masih raguragu dalam bertanya dan mengungkapkan pendapatnya.Namun pada siklus II sudah berani bertanya dan tidak rugu-ragu lagi dalam mengungkapakan pendapatnya. Selain itu, dalam mengerjakan materi yang ditugaskan diskusinya secara keseluruhan siswa sudah termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Revisi Siklus II Hasil pelaksanaan tindakan dengan menerapkan Layanan Bimbingan Belajar Kelompok SMKN 2 Sindue Tobata Kelas X A dapat berjalan sesuai dengan harapan peneliti. Hasil revisi siklus II, motivasi siswa dalam menerapkan Metode Layanan Bimbingan Belajar Kelompok sudah mengalami peningkatan yang signifikan, semangat dan motivasi belajar siswa yang ditunjukan siswa. Hambatan-hambatan yang ditemukan disiklus I tidak ditemukan lagi disiklus II sehingga peneliti menerapkan Layanan Bimbingan Belajar Kelompok guna meningkatkan Motivasi belajar siswa. IV. PEMBAHASAN Hasil penelitian motivasi belajar siswa dalam pelajaran PKn melalui layanan bimbingan belajar kelompok perlu ditingkatkan lagi. Karena pada pengamatan peneliti di siklus I dari 16 aspek penilaian yang dilakukan oleh peneliti hanya 3 aspek yang peneliti kategorikan baik, yaitu kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran, menerima penghargaan dan mengucap salam. Selanjutnya 13 aspek yang dikategorikan peneliti paling rendah adalah minat dan perhatian siswa, ketepatan waktu masuk kelas, aktif bertanya, berani menggemukakan pendapat, antusias dalam mengikuti pembelajaran, mendengarkan informasi yang diberikan oleh guru, interaksi sesama siswa, mencatat materi penjelasan Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 10 guru, mengajari materi pada setiap anggota kelompok, membuat hasil laporan kelompok yang dipresentasikan, mencatat pertanyaan yang diberikan guru, dan mengerjakan Materi yang ditugaskan. Dari ke 13 aspek ini memang sangat rendah hal ini disebabkan karena Layanan Bimbingan Belajar Kelompok jarang diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi motivasi belajar Siswa pada siklus I yang ditunjukan siswa masih kurang yang terlihat dari keseluruhan jumlah siswa yaitu 19 orang perempuan, hanya 7 orang siswa yang aktif bertanya, 6 orang siswa yang berani mengemukakan pendapat, 8 orang yang dapat berinteraksi baik antara sesama teman dan 8 orang juga yang memiliki minat dan perhatian belajara. Sehingga hal tersebut dapat disimpulkan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran PKn masih sangat kurang. Penerapan Layanan Bimbingan Belajar Kelompok pada siklus I ini jika dilihat pada proses pelaksanaanya yang dilakukan oleh guru PKn sama sekali belum optimal. Disini banyak terlihat bahwa sebagian besar siswa kurang aktif dalam kelas hal tersebut disebabkan karena siswa tidak bisa untuk bicara apalagi bicara di depan kelas sama sekali tidak bisa. dikarenakan terbiasa dengan pelajran yang mencatat dan mendengar. Pelaksanaan motivasi belajar siswa pada siklus I pertemuan pertama dan kedua adalah 58,31% dan 63-34%. Hal ini menunjukan bahwa pada pertemuan pertama dan kedua belum terjadi peningkatan yang cukup baik.Perlu dilaksanakan lagi pertemuan yang selanjutnya.Meskipun kriteria keberhasilan siswa berada pada kriteria baik. Sesuai dengan perencanaan penelitian apabila pada siklus I belum mencapai kriteria yang diharapkan oleh peneliti maka akan dilanjutkan pada penelitian siklus II. Pelaksanaan proses pelajaran PKn melalui Layanan Bimbingan Belajar Kelompok pada siklus II ini sudah mengalami peningkatan. Hal itu terlihat pada lembar observasi motivasi belajar siswa yang terlihat pada kegiatan awal, inti dan penutup.Dari keseluruhan jumlah siswa 19 orang. 14 orang siswa diantaranya sudah aktif bertanya, 10 orang siswa sudah berani mengungkapkan pendapatnya, 16 orang siswa sudah dapat berinteraksi dengan sesama siswa dan 18 orang siswa sudah memiliki minat dan perhatian belajar. Pelaksanaan motivasi belajar siswa pada siklus II pertemuan pertama dan kedua adalah 81, 67% dan 90%.Sehingga penelitian ini berada pada kategori sangat baik. V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Penerapan Layanan Bimbingan Belajar Kelompok dapat meningkatkan Motivasi belajar siswa, hal ini dapat ditunjukan melalui siswa sudah aktif bertanya, siswa dapat berinteraksi dengan Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 11 siswa lain, siswa berani mengajukan pendapat serta siswa memiliki minat dan perhatian dalam mengikuti pelajaran PKn. Selanjutnya dapat dilihat melalui hasil lembaran motivasi belajar siswa pada siklus I pertemuan pertama dan pertemuan kedua adalah 58,31% dan 63,34%. Selnjutnya siklus II pertemuan pertama dan kedua adalah 81,67% dan 90%. Perolehan siklus di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Layanan Bimbingan Belajar Kelompoksangat cocok diterapkan dalam proses pembelajaran PKn di sekolah SMKN 2 Sindue Tobata guna dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Saran- saran Dalam rangka peningkatan dan pengembangan mutu belajar pada semua mata pelajaran sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa perlu dilakukan sosialisasi terhadap guru untuk menerapkan Layanan Bimbingan Belajar Kelompok karena pembelajaran ini sangat baik digunakan oleh seorang guru dalam proses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Nurhayati Tafsir DKK, 2005. Modul BK Catatan 7. Jakarta: Tunas Melati Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 12 Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Wiriatmadja, 2005:66).Penelitian Tindakan Kelas Jakarta : Rineka Cipta. Miles dan Huberman (dalam Nina, 2010:20), Teknik Analisis Data. Jakarta PT Grasindo Srifita: Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Matapelajaran PKn melalui Layanan …….. Page 13