this PDF file

advertisement
Implementasi Lesson Study Berbasis Sekolah (Ayi Chanja Wamala) 1
IMPLEMENTASI LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI
THE IMPLEMENTATION OF SCHOOL-BASED STUDY LESSON TO IMPROVE THE
RESULTS OF THE STUDY OF ACCOUNTING
Oleh: Ayi Chanja Wamala
Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected]
Sukirno
Staf Pengajar Jurusan P. Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas X Akuntansi 2
SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2015/2016 melalui Implementasi Lesson Study Berbasis Sekolah.
Penelitian ini merupakan Penelitian Lesson Study yang dilaksanakan selama dua siklus. Berdasarkan
hasil penelitian, skor rata-rata hasil belajar kognitif siswa meningkat siklus I sebesar 74,31% menjadi
84,70% pada siklus II. Pada siklus I nilai rata-rata hasil pre test sebesar 50,67% meningkat menjadi
69,7% pada post test. Pada siklus II nilai rata-rata hasi pre test sebesar 65,4% meningkat menjadi
78,14% pada post test. Ketuntasan hasil belajar siswa meningkat pada pre test siklus I sebesar 5,88%
meningkat menjadi 58,85% pada post test. Ketuntasan hasil belajar pada pre test siklus II sebesar
29,41% meningkat menjadi 88,23% pada post test. Peningkatan hasil belajar ranah afektif kategori sikap
pada siklus I sebesar 74,31% meningkat menjadi 88,23% pada siklus II. Peningkatan hasil belajar
psikomotorik pada siklus I sebesar 75,12% meningkat menjadi 88,03% pada siklus II.
Kata Kunci: Hasil Belajar Akuntansi, Lesson Study Berbasis Sekolah
Abstract
This research aims to improve the learning results of accounting the students of class X
Accounting 2 SMK YPKK 1 Sleman academic year 2015/2016 through the implementation of Schoolbased Study Lesson.This research is a Research Lesson Study which was carried out during two cycles.
Based on the results of the research an average score of cognitive learning results students increased
from 74.31% in cycle I to 84.70% in cycle II. On the cycle I, pre-test average value results 50.67%
increase to 69.7% on post-test. In cycle II, the pre-test average value results 65.4% increase to 78.14%
on post-test. The completeness results of student learning in pre-test cycle I of 5.88% increased to
58.85% on post-test. The completeness results of student learning in pre-test cycle II of 29.41%
increased to 88.23% on post-test. Improvement of the learning outcome of the affective domain attitude
categories on cycle I of 74.31% increase to 88.23% in cycle II. Improvement of the learning results of
psychomotor on cycle I of 75.12% increase to 88.03% in cycle II.
Keywords: Results of Studying Accounting, School-Based Study Lesson
membentuk watak serta peradaban yang
PENDAHULUAN
Menurut
Undang-Undang
Sistem
bermartabat dalam rangka mencerdaskan
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 :
kehidupan
Pendidikan
berfungsi
berkembangnya potensi peserta didik agar
dan
menjadi manusia yang beriman, bertaqwa
mengembangkan
Nasional
kemampuan
bangsa,
tujuan
untuk
2 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 6 Tahun 2016
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
Oleh karena itu, hasil belajar peserta didik
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
berfungsi sebagai salah satu indikator dari
dan menjadi warga Negara yang demokrasi
keberhasilan
dan bertanggungjawab.
banyak aspek seperti tingkat keterampilan,
Tujuan Pendidikan Nasional menurut
pasal 3 undang-undang
pendidikan
yang
meliputi
sikap, budi pekerti, dan lain sebagainya.
di atas, yaitu
Benyamin Bloom membagi hasil belajar
“…untuk berkembangnya potensi peserta
menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,
didik agar menjadi manusia yang beriman
ranah afektif, dan ranah psikomotor (Nana
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa,
Sudjana, 2006: 22).
berakhlak
mulia,
cakap,
Setiap siswa mengalami pengalaman
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara
belajar secara bersama di kelas, akan tetapi
yang demokratis dan bertanggung jawab.”
keberhasilan siswa dalam belajar tidak sama.
Potensi siswa tersebut dapat ditempuh
Menurut Ngalim Purwanto (2007: 102-107)
melalui kegiatan belajar baik di sekolah,
perbedaan keberhasilan tersebut dipengaruhi
lingkungan sosial, maupun keluarga.
oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal
Potensi
sehat,berilmu,
siswa
setelah
dan faktor eksternal. Faktor internal adalah
melalui pengalaman belajar di sekolah
faktor dari dalam diri individu sendiri dari
melalui penilaian. Menurut Nana Sudjana (
faktor fisiologis yaitu kondisi fisik dan faktor
2006: 22), penilaian berfungsi sebagai alat
psikologis yang meliputi motivasi, sikap,
untuk mengetahui keberhasilan proses dan
kemandirian, kebiasaan, dan sebagainya.
hasil belajar siswa. Proses merupakan
Faktor ekternal yaitu faktor yang berasal dari
kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik
luar individu terdiri dari faktor lingkungan
dalam
pembelajaran,
dan faktor instrumental. Faktor lingkungan
merupakan
berkaitan dengan alam dan sosial sedangkan
kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh
faktor instrumental meliputi kurikulum,
siswa setelah melalui pengalaman belajar.
bahan
Penilaian peserta didik digunakan juga untuk
pembelajaran,
mengetahui penguasaan kompetensi yang
manajemen sekolah.
mencapai
sedangkan
diajarkan
hasil
oleh
diketahui
tujuan
belajar
guru,
kemajuan
dan
pelajaran,
Faktor
guru,
dan
sarana,
media
administrasi
serta
instrumental
dengan
perkembangan hasil belajar peserta didik
berhubungan
sesuai dengan potensi yan dimiliki, sekaligus
diantaranya
sebagai umpan balik kepada guru guna
Hamalik (2011: 16) berpendapat bahwa,
menyempurnakan perencanaan dan proses
“Kurikulum adalah sejumlah mata ajaran
pembelajaran (Mimin Haryati, 2007: 13).
yang harus ditempuh dan dipelajari oleh
adalah
hasil
yang
kurikulum.
belajar
Oemar
Implementasi Lesson Study Berbasis Sekolah (Ayi Chanja Wamala) 3
siswa
untuk
memperoleh
sejumlah
Di SMK YPKK 1 Sleman forum guru
pengetahuan.” Oleh karena itu, kurikulum
akuntansi belum berjalan dengan efektif dan
berperan sebagai rencana pembelajaran,
kurang berkembang hal ini dikarenakan
karena merupakan suatu program pendidikan
kesibukan dari para guru itu sendiri ataupun
yang disediakan untuk membelajarkan siswa.
tidak adanya perhatian dari pihak sekolah
Kurikulum terdiri dari beberapa komponen
untuk melakukan supervise pada proses
yang saling berkaitan meliputi tujuan, bahan
pembelajaran ataupun mengajar guru. Oleh
ajar, strategi atau model mengajar, media,
karena itu diperlukan upaya lain yaitu
dan evaluasi pengajaran (Nana Syaodih
kegiatan pelatihan guru berbasis sekolah
2009: 102-112). Oleh karena itu keberhasilan
yang dinamakan dengan lesson study. Lesson
dalam pencapaian setiap komponen tersebut
Study merupakan kolaboratif antara guru
akan
dalam menyusun rencana pembelajaran
mempengaruhi
pembelajaran.
Hasil
keberhasilan
Belajar
Akuntansi
beserta research
lesson nya, pelaksanaan
merupakan hasil belajar yang telah dicapai
KBM di kelas yang disertai observasi dan
pada
yang
refleksi. Dengan Lesson Study para guru
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang
dapat leluasa meningkatkan kinerja dan
diberikan oleh guru akuntansi. Pentingnya
keprofesionalannya yang akhirnya dapat
mengetahui Hasil Belajar siswa disekolah
meningkatkan
adalah untuk mengetahui tingkat penguasaan
menghasilkan siswa yang berkualitas tinggi.
dan pemahaman materi Akuntansi yang telah
Konsep dan praktik Lesson Study pertama
diajarkan oleh guru. Hasil belajar siswa baik
dikembangkan oleh para guru pendidikan
dapat menjadi indikator bahwa dirinya
dasar
mempunyai kemampuan dan keterampilan
Jepangnya disebut dengan istilah kenkyu
dalam bidang akuntansi sebaliknya hasil
jugyo. Makoto Yoshida, orang yang di
belajar siswa buruk dapat menjadi indikator
anggap berjasa besar dalam mengembangkan
bahwa dirinya belum mampu dan terampil
kenkyu jugyo di Jepang. Keberhasilan Jepang
dalam bidang akuntansi. Berdasarkan hasil
mengembangkan Lesson Study tampaknya
pengamatan yang telah dilakukan oleh
mulai diikuti pula oleh beberapa Negara lain,
peneliti pada ulangan harian siswa, hasil
termasuk di Amerika Serikat yang secara
belajar akuntansi siswa kelas X AK 2 masih
gigih dikembangkan dan dipopulerkan oleh
rendah
belum
Catherine Lewis yang telah melakukan
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal
penelitian tentang Lesson Study di Jepang
(KKM) yaitu 75.
sejak tahun 1993.
mata
pelajaran
karena
60%
Akuntansi
siswanya
di
mutu
jepang,
pembelajaran
yang dalam
dan
bahasa
4 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 6 Tahun 2016
Menurut Makoto Yoshida, Lesson
Sekolah untuk meningkatkan hasil belajar
Study adalah proses pengembangan kegiatan
akuntansi siswa kelas X AK2 di SMK YPKK
inti
1
yang
dipraktikkan
guru
secara
berkelanjutan agar dapat memperbaiki mutu
Sleman
Yogyakarta
Tahun
ajaran
2015/2016.”
pengalaman belajar siswa dalam proses
pembelajaran yang difasilitasi oleh guru.
Slamet
Mulyana
(2007)
METODE PENELITIAN
memberikan
Penelitian
ini
berupa
merupakan
rumusan tentang Lesson Study sebagai salah
penelitian
satu model pembinaan profesi pendidik
Dilaksanakan di kelas X Akuntansi 2 SMK
melalui pengkajian pembelajaran secara
YPKK 1 Sleman. Tahap yang dilakukan
kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan
meliputi
pada prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual
November - Desember 2015.Pelaksanaan
learning untuk membangun komunitas.
bulan Januari 2016.
tahap
Lesson
jenis
persiapan
Study.
pada
bulan
Terkait den penyelenggaraan Lesson Study,
Subjek dalam penelitian ini adalah
Slamet Mulyana mengetengahkan tentang
seluruh siswa kelas X AK 2 SMK YPKK 1
dua tipe penyelenggaraan Lesson Study, yaitu
Sleman yang berjumlah 17 siswa sedangkan,
Lesson Study Berbasis Sekolah dan Lesson
yang menjadi
Study Berbasis
Study
pelaksanaan pembelajaran akuntansi melalui
Berbasis Sekolah dilaksanakan oleh semua
Implementasi Lesson Study Berbasis Sekolah
guru dari berbagai bidang studi dengan
untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi
kepala sekolah yang bersangkutan dengan
siswa kelas X AK 2 SMK YPKK 1 Sleman.
tujuan agar kualitas proses dan hasil
Prosedur yang dilaksanakan selama
pembelajaran dari semua mata pelajaran di
siklus yang meliputi tahap perencanaan
sekolah yang bersangkutan dapat lebih
(Plan), Pelaksanaan (Do), dan Refleksi (See).
ditingkatkan. Pengimplementasian Lesson
Teknik pengumpulan data menggunakan
Study diharapkan menjawab semua masalah
teknik
yang berkaitan dengan hal-hal yang telah
observasi, dan catatan lapangan.
MGMP.
Lesson
objek
pengumpulan
penelitian adalah
data
berupa
dua
tes,
diuraikan di atas. Dengan Lesson Study
Teknik analisis data ini menggunakan
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
analisis data deskriptif. Dalam penelitian ini,
siswa.
data yang diperoleh dari tes, lembar
Berdasarkan
uraian
yang
telah
dijelaskan di atas peneliti mencoba untuk
melakukan
penelitian
“Implementasi
Lesson
observasi adalah data kuantitatif.
a.
Mengolah Nilai Hasil Belajar Kognitif,
yang
berjudul
Skor
Hasil
Study
Berbasis
Psikomotor.
Belajar
Afektif
dan
Implementasi Lesson Study Berbasis Sekolah (Ayi Chanja Wamala) 5
1) Analisis Data Observasi Hasil Belajar
Afektif dan Psikomotor.
Diklat Produktif Akuntansi SMK Negeri 1
Depok tahun ajaran 2010/2011 mengalami
2) Analisis Tes Hasil Belajar Kognitif
peningkatan,
yaitu
dari
72,20%
pada
Adapun rumus untuk menghitung
observasi awal menjadi 86,51% di siklus I
ketuntasan belajar adalah sebagai
dan menjadi 88,45% di siklus II. Dalam
berikut:
penelitian tersebut memiliki persamaan
𝑇
π‘₯ 100%
𝑇𝑑
𝐾𝐡 =
dengan penulis yaitu sama-sama meneliti
menggunakan
Di mana:
Lesson
Study
Berbasis
Sekolah sedangkan perbedaannya sekolah
KB
= ketuntasan belajar
pada variabel Kemampuan Mengajar Guru
T
= jumlah siswa yang
dan Hasil Belajar Akuntansi serta tempat
memenuhi KKM (≥ 75,0)
penelitian yang akan digunakan. Kedua,
𝑇𝑑
Fitriana (2011) dengan penelitian yang
= jumlah siswa yang
mengikuti tes
(Trianto, 2011: 63-64)
berjudul
Implementasi
Berbasis
Sekolah
Lesson
untuk
Study
meningkatkan
Keterampilan Mengajar Guru dan Hasil
3) Menarik Kesimpulan
Belajar akuntansi siswa kelas X Akuntansi di
SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta tahun
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
ajaran
2010/2011.
menunjukkan
bahwa
Penelitian
persentase
ini
skor
Penelitian yang telah dilakukan telah
ketuntasan Keterampilan Mengajar Guru
membuktikan bahwa Implementasi Lesson
Program Keahlian Akuntansi kelas X SMK
Study untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Muhammadiyah 2 Yogyakarta tahun ajaran
Akuntansi siswa dapat meningkatkan hasil
2010/2011 mengalami peningkatan yaitu dari
belajar siswa. Hal ini sejalan dengan
53,67% pada observasi awal menjadi 70,66%
penelitian-penelitian yang sudah dilakukan
pada siklus I dan menjadi 84,15% pada siklus
oleh Wiati Retno Setyoningtyas (2010)
II. Hasil Belajar akuntansi siswa juga
Implementasi Lesson Study Berbasis sekolah
mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai
untuk peningkatan Kompetensi Pedagogik
rata-rata siswa adalah 7,01 dan siswa yang
Guru Mata Diklat produktif Akuntansi di
memperoleh nilai kurang dari 7,00 sebanyak
SMK Negeri 1 Depok Tahun Ajaran
19 siswa (70,37%). Pada siklus II nilai rata-
2010/2011. Dari hasil penelitian tersebut
rata tes adalah 7,65 dan siswa yang
menunjukkan
skor
memperoleh nilai kurang dari 7,00 sebanyak
kelulusan Kompetensi Pedagogik guru Mata
sebanyak 22 siswa (91,67%). Penelitian ini
bahwa
persentase
6 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 6 Tahun 2016
memiliki kesamaan pada model lesson study
Berbasis Sekolah sedangkan perbedaannya
adalah hasil belajar yang diteliti pada aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor sedangkan
di penelitian ini tidak dijelaskan hasil belajar
pada ranah apa yang akan ditingkatkan.
Ketiga, Vita Putri Aji (2013) dengan judul
Implementasi Lesson Study Berbasis Sekolah
N >
1 5,8
10 58,
75
8
82
N <
16 94,
7 41,
75
11
17
Juml
17 100
17 100
ah
,00
,00
Rata
-rata
50,67
69,70
Kela
s
Sumber: Data Primer yang Diolah
37,55
Belajar
Maka dapat disimpulkan bahwa rata-
Akuntansi Siswa Kelas X AK 4 SMK
rata nilai siswa pada siklus I meningkat dari
Muhammadiyah Wonosari Tahun Ajaran
rata-rata pre testsebesar 50,67% menjadi
2012/2013. Penelitian ini menunjukkan
69,70% pada post test atau meningkat
adanya peningkatan untuk skor aktivitas
sebesar 19,03 (37,55%). Jika digunakan
Belajar akuntansi siswa pada siklus I 68,92%
dalam bentuk diagram, maka nilai rata-rata
dan pada siklus II sebesar 85,69% , sehingga
hasik belajar siswa siklus I adalah:
untuk
Meningkatkan
Aktivitas
Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa
Siklus 1
terjadi peningkatan skor rata-rata aktivitas
Belajar Akuntansi siswa untuk aktifitas kelas
80
sebesar 16,77% . skor rata-rata Aktivitas
60
Belajar Akuntansi Siswa untuk aktifitas per
40
individu pada siklus I sebesar 68,89% dan
20
pada siklus II sebesar 85,70% . penelitian ini
memiliki kesamaan pada model Lesson Study
69,7
50,67
Nilai Ratarata
0
pre test
post test
Berbasis sekolah, perbedaanya adalah pada
Gambar 1. Nilai Rata-rata Hasil Belajar
Kognitif Siswa Siklus I
variable pengukurannnya yaitu aktivitas
Selain itu, ketuntasan belajar siswa
belajar akuntansi siswa.
pada pre test dan post test siklus I dapat
Hasil belajar ranah kognitif dapat
dilihat dari nilai pre test dan post test siklus I
dan siklus II. Hasil belajar kognitif siklus I.
Tabel 1. Hasil Belajar Ranah Kognitif
Siklus I
Kate
Pre Test
gori Frek
%
Nilai uensi
Post Test
Frek %
uensi
Pening
katan
Ratarata
Kelas
dihitung sebagai berikut:
Ketuntasan Belajar =
π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘–π‘ π‘€π‘Ž π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘šπ‘’π‘šπ‘’π‘›π‘’β„Žπ‘– 𝐾𝐾𝑀
π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘–π‘ π‘€π‘Ž π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘šπ‘’π‘›π‘”π‘–π‘˜π‘’π‘‘π‘– 𝑑𝑒𝑠
× 100
1
Ketuntasan Belajar Pre Test = 17 x 100% =
5,88%
1π‘œ
Ketuntasan Belajar Post Test= 17 x 100% =
58,82%
Implementasi Lesson Study Berbasis Sekolah (Ayi Chanja Wamala) 7
Ketuntasan belajar pre test siklus I
Sumber: Data Primer yang Diolah
menunjukkan menunjukkan bahwa ada 1
Maka dapat disimpulkan bahwa rata-
siswa (5,88%) yang telah mencapai KKM.
Sedangkan ketuntasan belajar post test siklus
I terjadi peningkatan siswa yang telah
mencapai KKM yaitu menjadi 10 orang
(58,82%). Hal ini menunjukkan belum ada
rata nilai siswa pada siklus II meningkat dari
nilai rata-rata pre test sebesar 65,40%
menjadi 78,14 pada post test atau meningkat
sebesar 12,74 (19,50%).
Jika
minimal 75% dari jumlah siswa yang telah
mencapai KKM. Jika digambarkan dengan
bentuk diagram, maka ketuntasan hasil
digambarkan
dengan
menggunakan diagram, maka nilai rata-rata
hasil belajar siswa siklus II adalah:
belajar siswa siklus I adalah:
Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa
Siklus II
80
75
70
65
60
55
78,14
Nilai Ratarata
65,4
pre test
post test
Gambar 3. Nilai Rata-rata Hasil Belajar
Kognitif Siswa Siklus II
Gambar 2. Ketuntasan
Hasil
Belajar
Kognitif Siswa Siklus I
Hasil Belajar Kognitif siklus II dapat
Tabel 2. Hasil Belajar Ranah Kognitif
Siklus II
N >
75
N <
75
Juml
ah
Rata
-rata
Kela
s
5
Post Test
Frek %
uensi
29, 15
41
12
70, 2
58
17
100 17
,00
65,40
78,14
pada pre test dan post test siklus II dapat
dihitung sebagai berikut:
ditampilkan pada tabel berikut:
Kate Pre Test
gori Frek %
Nilai uensi
Selain itu, ketuntasan belajar siswa
Pening
katan
Ratarata
Kelas
88,
23
11,
77
100
,00
Ketuntasan
Belajar
π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘–π‘ π‘€π‘Ž π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘šπ‘’π‘šπ‘’π‘›π‘’β„Žπ‘– 𝐾𝐾𝑀
π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘ π‘–π‘ π‘€π‘Ž π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘šπ‘’π‘›π‘”π‘–π‘˜π‘’π‘‘π‘– 𝑑𝑒𝑠
Ketuntasan Belajar Pre Test =
=
× 100
5
17
x 100% =
29,41%
Ketuntasan Belajar Post Test=
15
17
x 100% =
88,23%
Ketuntasan belajar pre test siklus II
menunjukkan menunjukkan bahwa ada 5
siswa (29,41%) yang telah mencapai KKM.
19,50
%
Sedangkan ketuntasan belajar post test siklus
II terjadi peningkatan siswa yang telah
8 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 6 Tahun 2016
mencapai KKM yaitu menjadi 15 orang
(88,23%). Hal ini menunjukkan bahwa ada
Skor Rata-rata Aspek Afektif
Siswa
74,31
minimal 75% dari jumlah siswa yang telah
mencapai KKM dari jumlah siswa yang telah
Tabel 4. Skor Aspek Psikomotor Siswa
Siklus I Per Indikator
mencapai KKM. Jika digambarkan dengan
bentuk diagram, maka ketuntasan hasil
belajar siswa siklus II adalah:
Gambar 4. Ketuntasan
Hasil
Belajar
Kognitif Siswa Siklus II
Hasil Belajar Ranah afektif dan
psikomotor pada siklus I dan siklus II dapat
dilihat sebagai berikut:
Tabel 3. Skor Hasil Belajar Siswa Aspek
Afektif Kategori Sikap siswa
Siklus I Per Indikator
No.
1
2
3
4
5
Indikator Aspek Afektif
(sikap)
Siswa disiplin dalam
mengikuti kegiatan
pembelajaran
Siswa bersedia mengikuti
pelajaran akuntansi
dengan tekun
Siswa menunjukkan
sikap menghormati dan
menghargai siswa dan
guru
Siswa bertanggung jawab
terhadap tugas kelompok
Siswa mengerjakan tugas
individu secara mandiri
Skor
Aspek
Afektif
83,33%
58,82%
77,45%
75,49%
76,47%
Indikator Aspek
Psikomotor
1
Kemampuan siswa
dalam
mengkomunikasikan
(mengemukakan
pendapat atau
mengajukan
pertanyaan)
2
Kemampuan siswa
berinteraksi dan
berpartisipasi dalam
berdiskusi
3
Kecepatan siswa
dalam mengerjakan
kuis yang diberikan
guru
4
Kerapian hasil kuis
sisea yang diberikan
oleh guru
5
Kemampuan siswa
menganalisis dan
menyusun urutan
penugasan yang
diberikan oleh guru
Skor Rata-Rata Aspek
Psikomotor Siswa
No.
Skor Aspek
Psikomotor
66,66%
77,45%
74,51%
79,41%
77,6%
75,12%
Tabel 5. Skor Hasil Belajar Aspek Afektif
Kategori Sikap Siklus II Per
Indikator
No Indikator Aspek
Afektif (Sikap)
1
Siswa disiplin dalam
mengikuti kegiatan
pembelajaran
2
Siswa bersedia
mengikuti pelajaran
akuntansi dengan
tekun
Skor Aspek
Afektif
89,22%
85,29%
Implementasi Lesson Study Berbasis Sekolah (Ayi Chanja Wamala) 9
Siswa menunjukkan
sikap menghormati
dan menghargai siswa
dan guru
4
Siswa bertanggung
jawab terhadap tugas
kelompok
5
Siswa mengerjakan
tugas individu secara
mandiri
Skor Rata-Rata Aspek
Afektif Siswa
Untuk lebih jelasnya berikut ini
3
81,37
pada siklus I dan II.
86,27%
No.
Kemampuan siswa
dalam
mengkomunikasikan
(mengemukakan
pendapat atau
mengajukan
pertanyaan)
2
Kemampuan siswa
berinteraksi dan
berpartisipasi dalam
berdiskusi
3
Kecepatan siswa
dalam mengerjakan
kuis yang diberikan
guru
4
Kerapian hasil kuis
sisea yang diberikan
oleh guru
5
Kemampuan siswa
menganalisis dan
menyusun urutan
penugasan yang
diberikan oleh guru
Skor Rata-Rata Aspek
Psikomotor Siswa
Tabel 7. Perbandingan Rata-Rata Hasil
Belajar Kognitif Berdasarkan
Siklus I dan II
81,37%
84,70%
Tabel 6. Skor Hasil Belajar Siswa Aspek
Psikomotor Siswa Siklus II Per
Indikator
Indikator Aspek
Psikomotor
disajikan data Hasil Belajar Kognitif siswa
Skor
Aspek
Psikomotor
1
Siklus
ke-
I
II
Nilai
RataPeningkatan
Rata
Pre
Post
Test
Test
50,67% 68,70%
18,03%
65,40% 78,14%
12,74%
Peningkatan
hasil
belajar
aspek
kognitif siswa antara siklus I dan siklus II
juga dapat dilihat pada diagram berikut ini:
Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa
Siklus I dan Siklus II
87,25%
100,00%
68,70%
50,67%
78,14%
65,40%
50,00%
89,22%
0,00%
Siklus I
Pre test
88,23%
Siklus II
Post test
Gambar 5. Perbandingan Hasil Belajar
Kognitif Siklus I dan II.
Dari hasil data di atas, dapat diketahui
88,23%
bahwa terjadi peningkatan rata-rata hasil
belajar siswa setelah diterapkannya Lesson
89,22%
Study. Rata-rata hasil belajar siswa pada pre
test siklus I sebesar 50,67% meningkat
menjadi 68,70% pada post test . Pada siklus
88,03%
II Rata-rata hasil belajar siswa pada pre test
sebesar 65,40% meningkat menjadi 78,14%
pada post test. Apabila kedua siklus
dibandingkan maka peningkatan terbesar
10 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 6 Tahun 2016
pada siklus I. Perbandingan hasil belajar
aspek afektif pada siklus I dan II dapat
disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 8. Perbandingan Skor Indikator
Hasil Belajar Afektif Kategori
Sikap Pada Siklus I dan II
Indikator
Siswa disiplin
dalam
mengikuti
kegiatan
pembelajaran
Siswa bersedia
mengikuti
pelajaran
akuntansi
dengan tekun
Siswa
menunjukkan
sikap
menghormati
dan menghargai
siswa dan guru
Siswa
bertanggung
jawab terhadap
tugas kelompok
Siswa
mengerjakan
tugas individu
secara mandiri
Skor
Aspek
Afektif
Silus I
89,22%
Siklus II
87,25%
85,29%
89,22%
81,37
88,23%
Gambar 6. Peningkatan
Hasil
Belajar
Siswa Aspek Afektif kategori
Sikap siklus I dan Siklus II.
Gambar 7. Peningkatan
Hasil
Belajar
Aspek Psikomotor Siklus I dan
Siklus II
86,27%
88,23%
81,37%
88,22%
Perbandingan
jika
Tabel 9. Perbandingan Skor Indikator
Hasil Belajar Aspek Psikomotor
Pada Siklus I dan II
Indikator Aspek
Psikomotor
ditampilkan
dengan bentuk diagram sebagai berikut:
Kemampuan siswa
dalam
mengkomunikasika
n (mengemukakan
pendapat atau
mengajukan
pertanyaan)
Kemampuan siswa
berinteraksi dan
berpartisipasi
dalam berdiskusi
Skor
Aspek
Psikomoto
r
Siklus I
Siklus
II
66,66%
87,25
%
77,45%
89,22
%
Implementasi Lesson Study Berbasis Sekolah (Ayi Chanja Wamala) 11
Kecepatan siswa
74,51%
dalam mengerjakan
kuis yang diberikan
guru
Kerapian hasil kuis 79,41%
sisea yang
diberikan oleh guru
Kemampuan siswa 77,6%
menganalisis dan
menyusun urutan
penugasan yang
diberikan oleh guru
88,23
%
observer. Berikut adalah dampak positif bagi
guru dengan adanya Implementasi Lesson
Study yang tampak dalam penelitian ini:
88,23
%
a) Guru lebih termotivasi untuk melakukan
persiapan mengajar dengan baik melalui
89,22
%
perencanaan pembelajaran yang matang.
b) Guru memikirkan dan mengembangkan
strategi pembelajaran yang lebih inovatif
dan bervariasi.
Data tersebut telah membuktikan
bahwa Implementasi Lesson Study dapat
meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa.
Dengan adanya peningkatan hasil belajar
melalu Implementasi Lesson Study, maka
hipotesis tindakan dinyatakan telah terjawab.
Instrumen tes pada siklus I dan siklus II dari
segi konstruksi soal sudah menunjukkan
kesetaraan yang seimbang antara kelompok
pengetahuan (CI), Pemahaman (C2), dan
Penerapan (C3). Selain itu, karakteristik dari
Lesson Study yang mempunyai fokus utama
c) Lesson Study memberikan peluang bagi
guru untuk merefleksi dan membuat suatu
inovatif dalam pembelajaran yang akan
datang.
d) Keterampilan guru dengan adanya Lesson
Study semakin meningkat karena sesama
guru akan sama-sama belajar dari proses
suatu pembelajaran.
e) Guru observer dengan adanya Lesson
Study mendapatkan banyak pengetahuan
dengan adanya materi yang diperoleh dari
guru model.
dalam pengembangan dan pembelajaran
yang
dilakukan
siswa
menjadi
proses
pembelajaran yang di rancang dengan cermat
termasuk hal-hal yang berkaitan dengan hasil
belajar
siswa,
dengan
adanya
proses
pembelajaran yang optimal maka dalam hasil
belajar siswa pun akan optimal juga.
Selain terjadinya peningkatan hasil
belajar siswa, implementasi Lesson Study
dalam
penelitian
ini
pada
dasarnya
memberikan dampak positif secara langsung
bagi guru baik guru model maupun guru
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan di bab IV, disimpulkan bahwa
Implementasi Lesson Study Berbasis Sekolah
dapat Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi
Siswa Kelas X AK 2 SMK YPKK 1 Sleman
Tahun Ajaran 2015/2016 yang dibuktikan
dengan:
a. Peningkatan hasil rata-rata hasil belajar
kognitif melalui pre test dan post test.
Pada siklus I nilai pre test sebesar 50,67
12 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 6 Tahun 2016
meningkat menjadi 69,7 pada post test
yang
diberikan
atau meningkat sebesar 19,03 (37,55%).
berkualitas.
benar-benar
Pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar
4) Dalam pelaksanaan pembelajaran dan
pada pre test sebesar 65,4 meningkat
hasil siswa tidak sesuai dengan yang
menjadi 78,14 pada post test atau
ingin dicapai sebaiknya guru lebih
meningkat
meningkatkan cara menyampaikan
sebesar
12,74
(19,50%).
Ketuntasan hasil belajar siswa meningkat
materi
pada pre test siklus I sebesar 5,88%
memahami
menjadi
dipelajari
58,85%
pada
post
test.
agar
siswa
materi
lebih
yang
sehingga
bisa
sedang
proses
Ketuntasan hasil belajar siswa meningkat
pembelajaran dan hasil belajar siswa
pada pre test siklus II sebesar 29,41 %
akan
menjadi 88,23% pada post test.
memusatkan perhatian lebih kepada
lebih
baik
lagi,
guru
b. Peningkatan hasil belajar afektif kategori
siswa yang membutuhkan perhatian
sikap siswa mempunyai nilai rata-rata
agar siswa tersebut lebih termotivasi
pada siklus I sebesar 74,31% meningkat
untuk belajar lebih baik lagi.
menjadi 84,70% pada siklus II.
b. Bagi Siswa
c. Peningkatan hasil belajar psikomotor
1) Siswa diharapkan dapat memulai
siswa pada siklus I sebesar 75.12%
untuk
menumbuhkan
minat
dan
meningkat pada siklus II menjadi 88,03%.
sikapnya dalam belajar akuntansi dan
tidak menggantungkan kepada siswa
lain.
Saran
a. Bagi Guru
2) Siswa
1) Guru dapat menerapkan Lesson Study
diharapkan
menumbuhkan
pada
dapat
dalam
diri
dalam proses pembelajaran kedepan,
masing-masing agar lebih aktif dalam
agar kedepan tidak hanya saat
mengajukan
penelitian saja tetapi bisa diterapkan
mengemukaan
untuk guru yang lain.
sedang berdiskusi.
2) Guru
lebih
inovatif
dalam
pertanyaan,
pendapat
ketika
c. Bagi Peneliti Lain
menggunakan metode pembelajaran
1) Hasil penelitian ini berfokus pada
agar siswa tidak cepat merasa bosan.
kondisi kelas dan tidak untuk masing-
3) Guru
sebaiknya
melakukan
uji
masing siswa di dalam kelas. Oleh
kualitas tes terlebih dahulu sebelum
karena itu untuk penelitian yang
diberikan oleh siswa sehingga tes
selanjutnya
diharapkan
dapat
mewakilkan tidak hanya kondisi
Implementasi Lesson Study Berbasis Sekolah (Ayi Chanja Wamala) 13
kelas saja akan tetapi individuindividu di dalam kelas.
2) Peneliti lain sebaiknya menggunakan
tidak
hanya
pengumpulan
data
observasi saja untuk mengukur hasil
belajar aspek afketif dan psikomotor
sebaiknya juga disertakan aspek
minat
siswa,
agar
lebih
bisa
mengetahui banyaknya minat siswa
terhadap pelajaran tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Mimin Haryati. (2007). Model & Teknik
Penilaian Pada Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada
Press..
Nana Sudjana. (2006). Penilaian Hasil
Proses Belajar Mengajar. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Nana
Syaodih Sukmadinata. (2009).
Pengembangan Kurikulum.: Teori dan
Praktik.
Jakarta:
PT.
Remaja
Rosdakarya.
. (2007). Psikologi
Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Oemar Hamalik. (2011). Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
. (2011). Proses Belajar
Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Trianto.
(2011).
Panduan
Lengkap
Penelitian Kelas (Classroom Action
Research): Teori dan Praktik. Jakarta:
Prestasi Pustakarya.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Download