ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, KOMPOSISI BOC IDEPENDENT, KOMPOSISI SAHAM PUBLIK DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP DISCLOSURE INDEX Westi Meda Prapessi [email protected] Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini telah banyak merubah iklim usaha di Indonesia. Seiring dengan perkembangan perekonomian tersebut, saat ini tumbuh beragam perusahaan baru yang bergerak diberbagai bidang. Sehingga, persaingan diantara perusahaan semakin ketat. Untuk mengikuti perkembangan bisnis yang semakin kompleks diperlukan keseimbangan informasi yang sesuai dan memadai. Perusahaan dituntut untuk lebih transparan dalam mengungkapkan informasi perusahaannya. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh good corporate governance, komposisi BOC idependent, saham publik, dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan informasi (disclosure index). Metode pengambilan sampel dengan purposive sampling method dimana dari 50 perusahaan dari hasil pemeringkatan IICG 47 diantaranya memenuhi syarat dan 3 lainya gugur karena laporan tahunan tidak disampaikan secara kontinyu. Berdasarkan hasil terhadap hipotesis pertama penelitian menunjukan bahwa secara parsial good corporate governance, komposisi saham publik, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap disclosure index sedangkan komposisi BOC idependent tidak berpengaruh terhadap disclosure index. Pada pengujian hipotesis yang kedua menunjukan bahwa secara simultan good corporate governance, komposisi saham publik, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap disclosure index. Kata kunci : disclosure index, good corporate governance, BOC idependent, saham publik, ukuran perusahaan PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini telah banyak merubah iklim usaha di Indonesia. Seiring dengan perkembangan perekonomian tersebut, saat ini tumbuh beragam perusahaan baru yang bergerak diberbagai bidang. Sehingga, persaingan diantara perusahaan semakin ketat. Untuk mengikuti perkembangan bisnis yang semakin kompleks diperlukan keseimbangan informasi yang sesuai dan memadai. Perusahaan dituntut untuk lebih transparan dalam mengungkapkan informasi perusahaannya. Veronica dan Bachtiar (2003) dalam Fita Malahayati (2006) menyatakan bahwa pengungkapan informasi perusahaan dapat dilakukan dengan produk utama akuntansi yaitu laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan untuk menilai posisi keuangan dan kinerja perusahaan. Luasnya pengungkapan informasi yang dilakukan perusahaan dipengaruhi berbagai faktor. Berbagai penelitian dilakukan untuk mengetahui faktor–faktor yang mempengaruhi pengungkapan informasi. Fita Mayahati (2006) menyatakan bahwa secara partial hanya ukuran perusahaan yang berpengaruh terhadap luas pengungkapan sedangkan kelima variabel lain yaitu leverage, likuiditas, kepemilikan saham publik, jenis industri dan umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan. Yuniati Gunawan (2003) menyatakan bahwa ukuran perusahan mempengaruhi luasnya pengungkapan informasi. Jensen dan Mecling (1976) dalam Aida Ainul Mardiyah (2002) menyatakan semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar informasi disclosure yang perlu diungkapkan dibanding perusahaan kecil. Kepemilikan saham publik dianggap sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi luas pengungkapan pasalnya pemegang saham akan menuntut perusahaan lebih terbuka terhadap pemilik saham. Ainun dan Fuad (2000) dalam Widiastuti (2004) menyatakan bahwa adanya perbedaan dalam proporsi saham yang dimiliki oleh investor luar dapat mempengaruhi kelengkapan pengungkapan oleh perusahaan. Tetapi saat ini pengungkapan informasi dianggap belum cukup memberikan perlindungan kepada investor maupun calon investor eksternal dari tindakan menguntungkan diri sendiri yang dilakukan oleh pemegang saham mayoritas maupun manager. Corporate governance atau tata kelola perusahaan yang baik dianggap mampu memberikan perlindungan kepada pemegang saham. Isu corporate governance mulai diperhatikan sejak terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997. Menurut Mitton (2002) dalam Diana Ekawati (2007) menyatakan bahwa Corporate Governance yang lemah sering dianggap sebagai salah satu penyebab terjadinga krisis negara-negara Asia Timur. Untuk itu pemerintah indonesia memperkenalkan konsep good corporate governance (GCG) sebagai tata kelola perusahaan yang sehat. Dengan adanya GCG diharapkan perusahaan memiliki kontrol internal yang baik sehingga berdampak pada kepercayaan investor untuk melakukan investasi. Disamping itu kehadiran komisaris independen tidak lepas dari tuntutan tata kelola perusahaan yang baik. Komisaris independen dianggap mampu menyelesaikan agency problems . Shleiferdan Vishny (1997) menyatakan bahwa pemisahan kepemilikan dan pengelolaan perusahaan membawa kondisi dimana manager akan menghamburhamburkan kekayaan pemilik perusahaan agency problems. Pihak regulator Indonesia dalam hal ini Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam) dan Bursa Efek indonesia memperbaiki corporate governance perusahaan-perusahaan Indonesia mengatur pengangkatan dan komposisi komisaris independen. Sehingga dapat memberikan perlindungan bagi pemegang saham minoritas. Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul “Analisis Pengaruh Good Corporate Governance, Komposisi BOC Idependent, Komposisi Saham Publik, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Disclosure Index” Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan dari penelitian ini yaitu: (a) Untuk mengetahui pengaruh good coorporate governance index terhadap Disclosure index. (b) Untuk mengetahui pengaruh komposisi BOC independent terhadap Disclosure index. (c) Untuk mengetahui pengaruh komposisi saham publik Disclosure index. (d) Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan Disclosure index. (e) Untuk mengetahui pengaruh good coorporate governance index, BOC independent, komposisi saham publik, dan ukuran perusahaan secara bersama-sama terhadap Disclosure index. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah perusahaan yang termasuk dalam penilaian good corporate governance yang dilaksanakan oleh Indonesian Institute Of Corporate Governance (IICG) pada tahun 2003-2007, sedangkan sampel penelitian adalah perusahaan yang memiliki peringkat sepuluh besar setiap tahun. Dimana dari 50 pengamatan yang dilakukan 47 diantaranya memenuhi kriteria dan 3 lainya gugur karena data tidak lengkap (perusahaan melakukan merger). Pada penulisan ini penulis menggunakan metode penelitian, yaitu studi pustaka atau disebut juga dengan riset kepustakaan (library research). Pada metode ini, penulis telah membaca serta menganalisis beberapa buku dan jurnal yang berhubungan dengan masalah ini. Teknik pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat statistik regresi linier berganda dengan satu variabel tidak bebas (Y) dan tujuh variabel bebas (X1-4). Analisis yang di gunakan adalah Menghitung variabel Dependen, yaitu mengukur tingkat disclosure Index (DI). Dalam menentukan disclosure Index digunakan teknik tabulasi berdasarkan daftar pengungkapan. Penentuan skor disclosure bersifat dikotomi dimana item pengungkapan diberi skor satu (1) jika diungkapkan dan nol (0) jika tidak diungkapkan. Penulisah ini menggunakan 33 Disclosure item berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembagan keuangan Nomor : KEP-134/BL/2006 tentang kewajiban penyampaian laporan tahunan bagi emiten atau perusahaan publik yang dituangkan dalam peraturan Bapepam Nomor X.K.6. DI = n / k Dimana DI = Disclosure Index n = jumlah item yang diungkapkan k = jumlah item yang mungkin diungkapkan (33) Menghitung variabel Independen, yaitu komposisi BOC independen diperoleh dengan cara membagi jumlah komisaris independen dengan jumlah seluruh dewan komisaris. Kepemilikan publik (PUB) diperoleh dengan membagi jumlah saham publik dengan jumlah lembar saham beredar. Size diperoleh dengan cara log natural dari market capitalition. Regresi Linier Berganda Setelah menghitung variabel Independen, maka yang digunakan dalam penelitian ini berikutnya adalah secara deskriptif dan pengujian inferensial menggunakan SPSS yaitu dengan menggunakan alat statistik regresi linier berganda dengan satu variabel tidak bebas (Y) dan lima variabel bebas(X1-4). Alat analisis ini digunakan untuk melihat pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel tidak bebas, baik secara bersama-sama maupun secara parsial. Berdasarkan hal tersebut, maka spesifikasi model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Y = α + b1 BOC independent + b2 PUB + b3 CGPI + b4 Size + ℮ Hipotesis untuk penulisan ini yait pada Uji t (uji parsial) H0 : Komposisi BOC independent tidak berpengaruh secara signifikan terhadap disclosure index H1 : Komposisi BOC independent berpengaruh secara signifikan terhadap disclosure index H0 : Komposisi Kepemilikan saham publik(PUB) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap disclosure index H1 : Komposisi Kepemilikan saham publik(PUB) berpengaruh secara signifikan terhadap disclosure index H0 : CGPI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap disclosure index H1 : CGPI berpengaruh secara signifikan terhadap disclosure index H0 : SIZE perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap disclosure index H1 : SIZE perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap disclosure index Uji F (uji simultan) H0 : H1 : Variabel independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap disclosure index. Variabel independen (BOC independen, Kepemilikan publik, CGPI, SIZE perusahaan) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap disclosure index HASIL DAN PEMBAHASAN Korelasi Variabel Korelasi BOC_idependent -DI 0,362 Saham Publik(PUB) -DI 0,455 CGPI-DI 0,741 SIZE-DI 0,603 Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui hubungan antara variabel DI dengan BOC independent sebesar 0,362 yang berarti hubungan antara variabel DI dengan BOC independent adalah lemah dan searah. Artinya jika rasio BOC independent bertambah maka disclosure index akan bertambah, dan sebaliknya. Hubungan antara variabel DI dengan Saham Publik 0,455 yang berarti yang berarti hubungan antara variabel DI dengan Saham Publik adalah lemah dan searah. Artinya jika rasio Saham Publik bertambah maka disclosure index akan bertambah, dan sebaliknya. Hubungan antara variabel DI dengan CGPI sebesar 0,741 yang berarti hubungan DI dengan CGPI adalah kuat dan searah. Artinya jika rasio CGPI bertambah maka disclosure index akan bertambah, dan sebaliknya. Hubungan antara variabel DI dengan SIZE sebesar 0,603 yang berarti hubungan DI dengan SIZE adalah kuat dan searah. Artinya jika rasio SIZE bertambah maka disclosure index akan bertambah, dan sebaliknya. Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryc Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate 1 .847a .717 .690 .027896 2 .846b .716 .697 .027590 Durbin-Watson 2.037 a. Predictors: (Constant), SIZE, BOC_indpndn, PUB, CGPI b. Predictors: (Constant), SIZE, PUB, CGPI c. Dependent Variable: DI Digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabe bebas (X) mempengaruhi variabel terikat (Y). Dari hasil penelitian (dapat dilihat pada lampiran 3), diketahui nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,716. Hal ini berarti 71,6% Disclosure Index bisa dijelaskan dengan variabel Saham Publik, CGPI, Size perusahaan. Sedangkan sisanya (100% - 71,6% = 28,4%) dijelaskan oleh faktor lain. Model Summaryc Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate 1 .847a .717 .690 .027896 2 b .716 .697 .027590 .846 Durbin-Watson 2.037 a. Predictors: (Constant), SIZE, BOC_indpndn, PUB, CGPI b. Predictors: (Constant), SIZE, PUB, CGPI c. Dependent Variable: DI Koefisien Determinasi (R2) Digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabe bebas (X) mempengaruhi variabel terikat (Y). Dari hasil penelitian (dapat dilihat pada lampiran 3), diketahui nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,716. Hal ini berarti 71,6% Disclosure Index bisa dijelaskan dengan variabel Saham Publik, CGPI, Size perusahaan. Sedangkan sisanya (100% - 71,6% = 28,4%) dijelaskan oleh faktor lain. Tabel 1 Hasil Perhitungan Uji t Koefisien Standar t- Sig r Regresi Error hitung Partial Konstanta 0.040 0.085 0.468 0.657 Saham Publik 0.103 0.031 3.314 0.002 0.451 CGPI 0.006 0.001 6.435 0.000 0.700 SIZE 0.008 0.003 2.742 0.009 0.386 Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Berdasarkan tabel 1, diperoleh persamaan regresi linier berganda yang paling tepat adalah Y = α + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + ℮ Y = 0,040 + 0,103 X2 + 0,006 X3 + 0,008 X4 + ℮ Dari persamaan di atas dapat dijelaskan Konstanta sebesar 0.040 menyatakan bahwa jika tidak ada BOC independent(X1), Saham Publik (X2), CGPI (X3), Size perusahaan (X4), maka DI adalah 0,040. Koefisien regresi untuk Saham Publik (X2) sebesar 0,101. Berarti jika Saham Publik (X2) naik sebesar 1 satuan, maka DI (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,101 satuan. Dengan anggapan BOC independent (X1), CGPI (X3), Size perusahaan (X4) tidak ada. Koefisien regresi untuk CGPI (X3) sebesar 0,006.Berarti jika CGPI (X3) naik sebesar 1 satuan, maka DI (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,006 satuan. Dengan anggapan Saham Publik (X2), Size perusahaan (X4) tidak ada. Koefisien regresi untuk Size perusahaan (X4) sebesar 0,008. Berarti jika Size perusahaan (X4) naik sebesar 1 satuan, maka DI (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,008 satuan. Dengan anggapan Saham Publik (X2), CGPI (X3) tidak ada. Apabila Saham Publik (X2) naik sebesar 1 satuan, CGPI (X3) naik sebesar 1 satuan, dan Size perusahaan (X4) naik sebesar 1 satuan, maka DI (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0.117 satuan. Untuk membuktikan pengaruh dari masing-masing variabel bebas secara parsial atau individu terhadap variabel terikat digunakan analisis uji t. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial yaitu BOC independent(X1), Saham Publik (X2), CGPI (X3), Size perusahaan (X4), terhadap DI (Y) dimana hasil yang diperoleh untuk variabel saham berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 1 menunjukkan nilai signifikan thitung sebesar 0,002. Karena signifikan t hitung (probabilitas) (0,002) < α (0.05) maka H1 diterima dan H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa komposisi saham publik (X2) berpengaruh signifikan terhadap DI (Y). Untuk variabel CGPI berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan nilai signifikan t-hitung sebesar 0,000. Karena signifikan t hitung (probabilitas) (0,000) < α (0.05) maka H1 diterima dan H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa CGPI (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap DI (Y). Untuk variabel Size Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.7 menunjukkan nilai signifikan t-hitung sebesar 0,009. Karena signifikan t hitung (probabilitas) (0,009) < α (0.05) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Size(X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap DI (Y). Tabel 2 Uji t variabel BOC Independent Excluded Variablesb Collinearity Statistics Partial Model 2 Beta In BOC_indpndn t .022a Correlation Sig. .248 .805 Minimum Tolerance .038 VIF .828 Tolerance 1.207 .740 a. Predictors in the Model: (Constant), SIZE, PUB, CGPI b. Dependent Variable: DI Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Berdasarkan hasil perhitungan pada pada variabel BOC Independen menunjukkan nilai signifikan t-hitung sebesar 0,805. Karena signifikan t hitung (probabilitas) (0,805) > α (0.05) maka H1 ditolak dan H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa BOC independent (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap DI (Y). Uji F( Uji secara serentak) Tabel 3 Uji F ANOVAc Model 1 2 Sum of Squares Df Mean Square Regression .083 4 .021 Residual .033 42 .001 Total .115 46 Regression .083 3 .028 Residual .033 43 .001 Total .115 46 F Sig. 26.570 .000a 36.196 .000b a. Predictors: (Constant), SIZE, BOC_indpndn, PUB, CGPI b. Predictors: (Constant), SIZE, PUB, CGPI c. Dependent Variable: DI Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Berdasarkan hasil perhitungan pada menunjukkan nilai signifikan F-hitung sebesar 0,000. Karena signifikan t hitung (probabilitas) (0,000) < α (0.05) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Saham Publik (X2), CGPI (X3), Size perusahaan (X4) terhadap DI (Y). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari penulisan ini adalah 1. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dapat diambil kesimpulan pada uji regresi secara parsial, dimana uji-t dilakukan untuk mengetahui kemampuan pengaruh dari masing-masing variabel bebas (BOC independent, CGPI, Saham Publik, Size perusahaan) terhadap variabel dependen/terikat (Disclosure Index). Diketahui bahwa CGPI, Saham Publik, Size perusahaan yang positif berpengaruh secara signifikan dan parsial terhadap DI (Disclosure Index). Variabel bebas BOC independent tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Disclosure Index). 2. Sedangkan pada uji regresi secara simultan, dimana uji simultan (serempak) atau uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas (Saham Publik, CGPI, Size perusahaan) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (DI). Diketahui bahwa semua variabel bebas berpengaruh secara simultan terhadap DI. Saran yang disampaikan penulis melalui skripsi ini adalah 1. Pada skripsi ini, hanya diambil 47 perusahaan yang mendapat peringkat sepuluh besar pemeringkatan corporate governance yang dilaksanakan oleh IICG selama lima tahun. Saran yang diberikan agar mengambil semua perusahaan yang menjadi sampel penilaian corporate governance agar dapat melihat pengaruhnya secara nyata. 2. Pada skripsi ini, faktor Independent yang diduga mempengaruhi Disclosure index hanya empat variabel, yaitu BOC independent, Saham Publik, CGPI, Size perusahaan. Diharapkan penulisan berikutnya menggunakan factor Independent lainnya. DAFTAR PUSTAKA Chariri, Anis dan Imam Ghazali,2001. Teori Akuntansi Edisi 1. Semarang: Badan Penerbit UNDIP Fitriany, Lingga, 2007. “ Analisa Disclosure Index pada Laporan Tahunan Perusahaan yang Terdaftar di BEJ Tahun 2004”. PESAT Vol. 2 Harahap, Sofyan Syafri,1998. Analisis Kritis atas laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers Harahap,S.S, 2008. Teori Akuntansi Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada Herdinata, Christian, “Good Corporate Governance Vs Bad Corporate Governance: Pemenuhan Kepentingan Antara Pemegang Saham Mayoritas dan Pemegang Saham Minoritas”. The 2nd Conference UKWMS. Surabaya Indonesian Capital Market Direktory, 2004-2008 Komsiyah, 2003. ”Hubungan corporate governance dan Pengungkapan informasi: Uji secara simultan”. Simponsiun Nasional Akuntansi VI. Surabaya Kusumawati, Dwi Novi,2006. “Profitability and Corporate Governance Disclosure : An Indonesian Study”. Simponsium Nasional Akuntansi 9. Padang Malahayati, Fita,2006. “ Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan yang terdaftar Di Bursa Efek Jakarta.Malang: Universitas Brawijaya Muda,Ahmad Antoni K.,2003. Kamus Lengkap Ekonomi.Jakarta: Gita Media press Noviani, Aida.2006.”Analisis Pengungkapan Informasi Laporan Tahunan Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar Di Bursa Efek Jakarta.Jogjakarta: Universitas Islam Indonesia Pedoman Good Corporate Governance Indonesia 2006 Pratisto, Arif, 2009. Statistik Menjadi Mudah dengan SPSS 17. Jakarta: Elex Media Komputindo Priyanto,Dwi,2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: MediaKom Price Waterhouse Cooper dan FCGI, 2005. Corporate Governance Volume 1-4th Edition. Jakarta R.M. Haniffa dan T.E Cooke, 2003. ”Culture, Corporate Governance and Disclosure in Malaysian Corporations” Abacus vol.38. No. 3