BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Periklanan 1. Definisi Periklanan Periklanan merupakan keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penyampaian iklan. Sedangkan iklan mempunyai beberapa definisi antara lain: a. Iklan adalah bentuk pesan tentang suatu produk yang lewat media ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.( Rhenald Khasali, 1995 : 11 ) b. Pada dasarnya periklanan adalah bagian dari kehidupan industri modern dan hanya bisa ditemukan di negara-negara maju atau negara-negara yang tengah mengalami perkembangan ekonomi secara pesat. ( Frank Jefkins, 1997 : 2 ) c. Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang persuasif yang diarahkan kepada calon pembeli yang pontensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya. (Frank Jefkins, 1997 : 5 ) Ada beberapa jenis iklan seperti yang di jelaskan Frank Jefkins (1997 : 39 ) secara garis besar , iklan dapat digolongkan menjadi tujuh kategori pokok, yaitu : a. Iklan konsumen b. klan bisnis ke bisnis atau iklan antar bisnis c. Iklan perdagangan d. Iklan eceran e. Iklan keuangan f. Iklan langsung, dan yang terakhir, g. Iklan lowongan kerja. Selain itu dalam melaksanakan proses periklanan, seorang kreatif perlu melaksanakan program periklanan yang meliputi proses 5 M yaitu: a. Mission (misi) Yang dimaksud adalah dapat memahami tujuan periklanan. b. Money (uang) Seberapa besar pengeluaran yang akan dibutuhkan untuk kegiatan periklanan (budget). c. Massege (pesan) Seorang kreatif periklanan harus memahami betul pesan yang akan disampaikan. d. Media (media) Media sangat penting penggunaannya karena ini dapat menyangkut dalam efektifitas kampanye iklan. Sehingga tidak terjadi pemborosan uang perusahaan untuk belanja iklan yang dikeluarkan. Pemilihan yang tepat pada media yang akan digunakan sangat membantu keberhasilan dari penjualan produk yang ditawarkan melalui iklan. e. Measurement (pengukuran) Hal ini menyangkut dari bagaimana seharusnya hasil periklanaan itu di evaluasi. Apakah kampanye iklan tersebut tepat sasaran. Ini mempengaruhi dari pemasaran produk. 2. Tujuan Periklanan Dalam proses periklanan juga mempunyai tujuan agar dapat tercapai kegiatan periklanan yang akan dilakukan. Tujuan dari periklanan itu sendiri adalah untuk membantu penjualan suatu barang atau jasa dari produsen atau pemasang iklan ke konsumen melalui periklanan. Hakekat dari kegiatan suatu periklanan adalah memberikan informasi kepada khalayak tentang produk yang dihasilkan agar konsumen tertarik dan menggunakan produk tersebut. Hal ini tergantung pada kemana komunikator mengarahkan pesan melalui iklan. Jadi, hanya sebatas memberikan informasi agar konsumen terbujuk dan tertarik pada pesan iklan yang disampaikan. Ahmad S. Adnanputra dalam Rhenald Kasali (1995:15) menjelaskan bahwa penampilan, kesadaran, minat dan tindakan merupakan tujuan periklanan. Ia menjelaskan bahwa perbedaan secara kongkret sebagai berikut : a. Penampilan (exposure) Jika tiap kali terbit majalah Tempo dibaca oleh 100.000 orang, maka iklan yang dimuat di majalah tersebut mencapai penampilan 100.000. namun hal ini tidak berarti iklan tersebut dibaca oleh 100.000 orang. b. Kesadaran (awareness) Jika dari penampilan 100.000 itu 65% membaca iklan tersebut maka berarti iklan tersebut mencapai kesadaran sebanyak 65% x 100.000 = 65.000. c. Sikap (attitude) Jika dari kesadaran 65.000 itu kemudian 50% tertarik pada iklan tersebut dan mengambil sikap, berarti iklan tersebut mencapai sikap sebesar 50% x 65.000 = 32.500 d. Tindakan (action) Jika dari jumlah sikap itu kemudian 80% membeli, hal ini berarti bahwa produk yang di iklankan berhasil mencapai penjualan sebesar 80% x 32.500 = 26.000 Maka, jika hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan awal, iklantersebut dapat digolongkan iklan yang sukses, begitu sebaliknya. 3. Fungsi dan Peran Periklanan Dalam bahasa yang lebih sederhana, Alo Liliweri menjelaskan dalam Rendra Widyatama (2007:15) menjelaskan bahwa periklanan mempunyai fungsi yang sangat luas. Fungsi-fungsi tersebut yaitu : a. Fungsi pemasaran atau menjual produk Iklan digunakan untuk mempengaruhi khalayak untuk membeli dan konsumsi produk. Hampir semua iklan memiliki fungsi pemasaran. b. Fungsi komunikasi Iklan sebenarnya merupakan sebentuk pesan dari komunikator kepada khalayaknya. Sama halnya kita berbicara kepada orang lain, maka iklan juga merupakan pesan yang menghubungkan antara komunikator dengan komunikan. c. Fungsi pendidikan Iklan merupakan alat yang dapat membantu khalayak akan sesuatu, agar mengetahui atau mampu melakukan sesuatu. d. Fungsi ekonomi Fungsi ini mengandung makna bahwa iklan mampu menjadi penggerak ekonomi. Agar kegiatan ekonomi dapat berjalan dan masyarakat menjadi terbujuk untuk membeli barang dan melakukan konsumtif. e. Fungsi sosial Dalam fungsi ini iklan ternyata telah mampu menghasilkan dampak sosial psikologi yang cukup besar. Iklan membawa berbagai pengaruh dalam masyarakat, misalnya munculnya budaya komunisme, menciptakan status sosial baru, menciptakan budaya pop, dan sebagainya. f. Iklan juga mampu berfungsi sebagai penyambung komunikasi antar personal. Seseorang membuka pembicara dengan menggunakan bergagai hal terkait dengan iklan sebagai awal melakukan riset. 4. Manfaat Iklan Manfaat iklan ada berbagai bidang, manfaat iklan bagi produsen yaitu dapat meningkatkan penjualan karena produknya dapat dikenal oleh banyak orang. Menurut Rhenald Kasali (1995:16) manfaat iklan yang terbesar adalah membawa pesan yang ingin disampaikan oleh produsen kepada kalayak ramai. Selain sebagai produsen, iklan juga bermanfaat bagi pembangunan masyarakat dan ekonomi. Menurut Rhenald Kasali ada beberapa manfaat iklan bagi pembangunan masyarakat dan ekonomi. Manfaat itu antara lain : a. Iklan memperluas alternatif bagi konsumen. Dengan adanya iklan, konsumen dapat mengetahui adanya berbagai produk, yang pada gilirannya menimbulkan adanya pilihan. b. Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya. Sering dikatakan “tak kenal maka tak sayang”. Iklaniklan yang secara gagah tampil dihadapan masyarakat dengan ukuran besar dan logo yang cantik menimbulkan kepercayaan yang tinggi bahwa perusahaan yang membuatnya bonafid dan produknya bermutu. c. Iklan membuat orang ingat, kenal dan percaya. 5. Dampak Iklan Bagi Masyarakat Selain memberikan manfaat iklan juga memberikan dampak bagi masyarakat. Ada dampak positif dan dampak negatif bagi konsumen. Dampak positif diantaranya konsumen mendapat banyak alternatif ketika ingin membeli suatu barang. Dan dampak negatifnya, barang-barang akan menjadi mahal karena adanya biaya iklan, selain itu banyak barang yang tidak diperlukan dibeli karena terbujuk oleh iklan. B. Hubungan Antara Pengiklan dengan Media Media dapat menjangkau pasar baik lokal, nasional maupun regional. Hal ini membuat para produsen banyak yang memanfaatkan media karena dapat menjangkau pasar sesuai keinginan, sedangkan di sisi lain dengan adanya produsen yang memanfaatkan media tersebut, maka media menerima imbalan dan berpotensi untuk dapat terus berkembang. Media berfungsi sebagai jembatan kepada konsumen dari produsen untuk menyampaikan sebuah pesan. Rhenald Kasali (1995:11) mengatakan bahwa segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. C. Media Iklan Dalam menyampaikan pesan periklanan mempunyai beberapa media yang dibedakan menjadi : a. Media Lini Atas ( Above The Line ) Media ini terdiri dari media cetak ( koran, majalah, brosur, dll ), media elektronik baik media audio maupun audio visual ( televisi, radio bioskop, dll ), serta media luar ruang atau outdoor media (billboard, spamduk, painted bulletin, neon sign, dsb). b. Media Lini Bawah ( Below The Line ) Media lini bawah yaitu direct mall, point of sale display, kalender, agenda, gift, gantungan kunci serta exibition (pameran) D. Event Organizer Event Organizer berasal dari dua kata yakni “event” dan “organizer”. “Event” makna sederhananya adalah acara, peristiwa, atau kegiatan. Sedangkan organizer adalah pengatur, perencana, pelaksana. Jadi EventOrganizer adalah penyelenggara atau pengatur sebuah acara. Event organizer biasanya diartikan sebagai organisasi besar yang menyelenggarakan event, tapi saat ini banyak juga event organizer yang berskala kecil atau perorangan yang bekerja sendiri dalam mengelola bisnis event yang bertujuan menjdapatkan keuntungan sendiri. Dalam setiap penyelenggaraan event, sebagai seorang event organizer harus memiliki kekuatan fisik dan mental. Karena menyelenggarakan event merupakan aktivitas yang tinggi dengan tekanan dari banyak pihak. Apabila event yang dilaksanakan sukses maka akan mendapatkan penghargaan yang tinggi dan memudahkan untuk mendapatkan pekerjaan di hari dan event berikutnya. Event organizer harus memiliki skill terhadap detil dari penyelenggaraan event dan memiliki kreativitas yang tinggi. Pengunjung atau penonton pada event harus membawa kesan yang tidak terlupakan dari penyelenggaraan event, seorang event organizer harus bersedia bekerja tanpa mengenal waktu, terutama pada saat penyelenggaraan hampir tiba dan saat eventberlangsung. Event Organizer adalah sebuah tim kerja yang terdiri dari banyak devisi dan bagian kerja yang memiliki permasalahan kompleks dan membutuhkan penanganan cepat dalam waktu bersamaan untuk tujuan yang sama. Operasional (kinerja) event organizer dibagi menjadi tiga tahapan menurut Ibnu Novel Hafidz (2007 :70) diantaranya: a. Tahap pra produksi Tahap pra produksi akan sangat penting, karena akan menentukan kelancaran operasional saat produksi. Bila semua masalah dalam pra produksi telah ditangani dengan baik, maka produksi akan semakin ringan. Tahap pra produksi terdiri dari: 1. Menjabarkan ide menjadi konsep Sebelum membuat kemasan acara, terlebih dahulu harus memahami hal-hal yang melatar belakangi penyelenggara acara dan tujuan spesifiknya. Dengan pemahaman tersebut dapat mengklasifikasikan sponsor-sponsor yang akan ikut serta menjadikan kemasan acara tidak menyimpang dari tujuan sebelumnya 2. Pembentukan tim, pembagian kerja (job description) penting dalam membentuk sebuah tim kerja yang sukses yaitu terdiri dari manajemen, marketing, dan creator. Faktor penting dalam tim adalah kekompakan karena hal tersebut akan membuat event menjadi harapan setiap event organizer.Setiap orang yang ada dalam tim kerja harus mengetahui apa yang menjadi tanggung jawab serta harus mengemban tanggung jawab tersebut dengan sungguh-sungguh. 3. Pengembangan konsep kreatif (Rundown), talent, artistic, dan desain. Rundown merupakan bagian terpenting dalam menjalankan sebuah event, dengan mengacu pada rundown, semua didapat menjalankan acara demi acara dengan tepat. Rundown adalah jadwal sebuah acara yang dibuat secara detail yang dihitung berdasarkan menit atau detik. Penyusun rundown membutuhkan seni imajinasi yang baik agar menghasilkan suatu sajian acara yang baik. Talent adalah seseorang atau lebih, dapat berupa sebuah kelompok yang memiliki tugas menampilkan sesuatu yang menarik dan menghibur. Talent adalah pengisi acara sebuah event sehingga sangat tergantung dari kebutuhan event. Dalam sebuah event, biasanya menampilkan talent utama dan talent pendukung. 4. Penentuan/observasi tempat, perlengkapan, akomodasi, konsumsi, transportasi, dokumentasi dan lain-lain. Dalam penyelenggaraan acara, tempat atau lokasi penyelenggaraan acara sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dua puluh empat event organizer. Menurut Hafidz (2007:102) ada beberapa pertimbangan dalam memilih lokasi penyelenggaraan acara, diantaranya : a) Sesuai tema event Dalam memilih tempat untuk sebuah event, harus didasarkan pada jenis event yang akan dibuat dan sesuai dengn tema. b) Sesuai image produk Harus menjaga citra dari produk yang mensponsori, jika produk eksklusif, maka pilihlah tempat di pusat perbelanjaan eksklusif, atau di gedung pertunjukan yang megah atau di ballroom hotel berbintang. c) Sesuai target audien Jika event yang akan digelar memiliki target audien anak muda, suka music maka tempat yang sebaiknya dipilih adalah hall sebuah mall. d) Kemudahan akses dan jangkauan Tempat yang akan digunakan untuk event sebaiknya mudah dilalui oleh kendaraan dan mudah dijangkau. e) Nilai sejarah Jika sebuah event bertema sejarah maka tempat yang akan digunakan adalah halaman museum, monument atau candi. f) Tempat wisata Tempat wisata alam seperti lereng gunung, tepi sungai dan pantai bisa digunakan sebagai tempat penyelenggaraan sebuah event. g) Nilai artistic Bangunan yang memiliki nilai artistic dapat digunakan sebagai tempat penyelenggaraan event. h) Factor keamanan dan kenyamanan Sebuah event akan sukses jika pengunjung merasakan keamanan dan kenyamanan dalam menikmati event tersebut. i) Besar kecilnya event Memilih tempat event harus memperhitungkan skala event yang akan digelar. Bila event berskala nasional, dan dihadiri oleh ribuan orang, maka tempat yang digunakan adalah stadion olah raga. j) Sesuai Budget Budget adalah yang membatasi sebuah event dalam memilih lokasi. Tempat yang bagus dengan skala fasilitas memiliki biaya yang tinggi. Sebelum memilih tempat. Sebuah event organizer harus melakukan observasi secara detail terhadap tempat tersebut serta dua puluh enam dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari tempat tersebut. 5. Promosi, publikasi dan sosialisasi event Promosi event serangkaian kegiatan komunikasi yang memiliki tujuan menciptakan kejutan-kejutan yang unik sehingga dapat mendorong massa tertarik untuk datang dan melihat hal-hal baru yang disajikan. Mengemukakan media dan bentuk promosi yang biasanya digunakan dalam event adalah : a) Media Cetak Surat kabar, majalah, dan tabloid Bentuk: iklan (foto/gambar/visual), berita/press release (teks), Advertorial (teks, foto/gambar/visual). b) Radio Bentuk: Spot iklan (audio), Ad Lips (audio), interview,Talk Show. c) Televisi Bentuk: Spot iklan/TV commercial (audio visual), Run Teks (teks), interview,Talk Show. d) Bioskop Bentuk: iklan (audio visual) e) Media luar ruangan Bentuk: Rontek (foto/gambar/visual), (foto/gambar/visual), Baliho Poster(foto/gambar/visual), Selebaran Spanduk (foto/gambar/visual), (foto/gambar/visual), Balon (foto/gambar/ visual). Faktor promosi adalah suatu bentuk kemasan komunikasi yang berisi tentang nama event, materi atau penampil dalam sebuah event, waktu, tempat, dan harga tiket. Promosi yang dilakukan arus menarik, informatif, kreatif, lugas, jelas dan merata semakin besar penonton yang ditargetkan, semakin besar pula budget untuk promosi yang dilakukan. Lamgkah pertama untuk melakukan promosi event adalah menentukan desain grafis bentuk promosi. Bentuk standar promosi adalah leaflet, poster, baliho, spanduk, cover billboard, banner, umbul-umbul dan iklan Koran. Desain grafis adalah tampilan jiwa sebuah event, desain yang dibuat harus mampu menarik calon penonton ke dalam suasana misi event tersebut. 6. Penyelesaian administrasi, kontrak, perijinan, tempat, ticketing, dan lain-lain. b. Tahap Produksi Tahap produksi adalah saat semua tim bekerja di lapangan mempersiapkan event, sampai event selesai digelar. Dalam produksi, kinerja sebuah event organizer akan dilihat dan diamati oleh banyak pihak, baik itu penyandang dana/ sponsor, supplier maupun event organizer lain, terutama penonton. Bila dalam tahap pra produksi semua tahap sudah jelas dan terkonsep, maka dalam tahap produksiakan berjalan lancar. Pada tahap produksi, hal-hal yang dilakukan dalam sebuah penyelenggaraan acara adalah : 1. Kesiapan pengisi acara 2. Kesiapan perlengkapan 3. Kesiapan pengamanan 4. Kesiapan kru 5. Proses event sesuai dengan rundown c. Tahap pasca produksi Tahap pasca produksi adalah tahapan di mana event organizer mempertanggungjawabkan pekerjaannya secara tertulis. Pekerjaan apa saja yang menjadi tanggung jawab event organizer dilaporkan pada pemberi kerja disertai evaluasi dan dilengkapi dengan dokumentasi.Pada tahap pasca produksi, hal-hal yang dilakukan adalah: 1. Evaluasi Setelah acara dilangsungkan, dilakukan rapat evaluasi secara internal yang sekaligus merupakan pembubaran panitia. Evaluasi ditujukan untuk mendapatka feedback dari seluruh tim tentang kelebihan dan kekurangan event yang digelar untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan event mendatang, memeriksa kembali event yang telah dilaksanakan sesuai dengan desai acara, baik dalam tema, pengeluaran , maupun pendapatan. 2. Pembuatan laporan Hasil rapat evaluasi dapat dijadikan laporan yang ditujukan kepada sponsor tau pihak penyelenggara sebagai bentuk pertanggungjawaban secara tertulis, isi pertanggungjawaban disertai bukti dokumentasi yang diinginkan oleh pihak sponsor, misalnya foto kegiatan, materi promo, brosur, undangan dan lainlain. Setelah kita mengetahui peran Event Organizer dalam sebuah acara, kemudian kita perlu tahu saja tanggung jawab event organizer sebagai penyelenggara event. Tanggung jawab event organizer seperti yang dikemukakan oleh Yudhi Meganandayaitu mensukseskan acara anda melalui proses seleksi, pengorganisasian atau pengaturan dan koordinasi yang baik dengan seluruh pihak pendukung acara, termasuk penyedia perlengkapan dan pengisi acaranya. E. Marketing Communication Harsono Suwardi menyatakan bahwa dasar dari pemasaran adalah komunikasi, pemasaran akan begitu maksimal jika dipadukan dengan komunikasi yang efektif. Bagaimana khalayak menjadi aware, kenal dan mau membeli produk lewat saluran komunikasi adalah bukan sesuatu yang mudah (Prigusnanto, 2007: 7).Kebanyakan orang mungkin menempatkan kominikasi pemasaran atau marketing communication berada di bawah periklanan dan promosi, namun pada perkembangan saat ini, komunikasi pemasaran yaitu elemen-elemen promosi dari marketing mix yang melibatkan komunikasi antarorganisasi dan target audience pada bentuknya yang ditujukan untuk performence pemasaran (Prisgunanto, 2007:8). Marketing communication atau komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi mempengaruhi/membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono, 1995:219). Hilmi Alifani (2008:6) menggambarkan bahwa dalam bahasa marketing yang lebih communication sederhana menggunakan komunikasi pemasaran terpadu. Dan berbagai elemen atau komponen bauran komunikasi pemasaran yang perlu dipadukan adalah antara target audience dengan broadcast media, print media, PR/publicity, internet/interactive, direct marketing, sales promotion, product placement ,event and sponsorship, word-of-mouts, point-of-purchas, personal selling, out-of-home media. F. PerananMarketing Communication dalam Event Organizer Komunikasi pemasaran (marketing communication) memegang peranan yang sangat penting bagi perusahaan karena tanpa komunikasi konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar. Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi. Di lain pihak jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek dari proses komunikasi bukan tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif. Sedangkan untuk menilai proses komunikasi dapat ditelaah dengan menggunakan model-model komunikasi. Dalam proses kegiatan komunikasi yang sedang berlangsung atau sudah selesai prosesnya maka untuk menilai keberhasilan proses komunikasi tersebut terutama efek dari proses komunikasi tersebut digunakan telaah model komunikasi. Menurut Spencer Plavoukas, chairman dari Lintas (New York) dan Laurie Patersen dalam buku Terence A. Shimp (2003:22) mengatakan bahwa pemasaran yang sukses dalam lingkungan baru adalah orang yang mengkoordinasikan bauran komunikasi secara ketat, sehingga anda dapat melihat dari media (periklanan) yang satu ke media yang lainnya, dari program event yang satu ke program event yang lainnya, dan secara instan dapat melihat bahwa mereka tersebut berbicara dengan satu suara. Sedangkan event organizer adalah sebuah tim kerja yang terdiri dari banyak divisi dan bagian kerja yang memiliki permasalahan kompleks dan membutuhkan penanganan cepat dalam waktu bersamaan untuk tujuan yang sama. Dari pengertian marketing communication dan event organizer dapat diketahui bahwa marketing communication dapat berperan untuk meningkatkan dan memperluas promosi penjualan produk/jasa yang menggunakan sebuah event untuk mempromosikan produk/jasa mereka, selain itu marketing communication juga dapat berperan sebagai sebagai Public Relations dan Account Executive. Karena Marketing Communication sangat dekat hubungan kerja antara keduanya. Peran Marketing Communication sebagai bisnis yang selalu dapat membangun image baik perusahaan. Sedangkan peranan marketing communication dalam event organizer yang lebih spesifik yaitu marketing communicationberperan dalam menghubungkan antara klien dengan pihak EO (event organizer), memahami brief dari klien sekaligus membuat konten acara dan budget, mempertanggung jawabkan atas kinerja team work saat acara event berlangsung dan memjaga image baik perusahaan di mata klien. Ada delapan tahap sukses menurut Guy Masterman dan Emma H. Wood dalamHifni Alifahmi (2008:20) dengan bahasa yang lebih sederhana yaitu kehadiran buku Guy dan Emma mampu memberikan rujukan baru mengenai komunikasi pemasaran event dan sponsorship berskala internasional. a. Tahapan pertama adalah menganalisi situasi. Tahapan ini sangat penting untuk memetakan problema yang dihadapi sebagai landasan untuk kesuksesan kampanye. b. Tahap kedua adalah merumuskan sasaran yang hendak dicapai. Tujuan komuniksi untuk awareness tentu berbeda dengan mutual understanding, knowledge atau pemahaman, apalagi jika sasarannya untuk menarik perhatian, preferensi, dan menumbuhkan keyakinan hingga khalayak bertindak. c. Tahap ketiga adalah proses segmentasi berupa memilah-milah pasar yang heterogen menjadi lebih homogen dan memilih khalayak sasaran yang akan dibidik. d. Keempat berupa penentuan posisi dan mengemas pesan berupa slogan, positioning statement, keyword hingga tema pesan. e. Kelima memilih metode atau teknik IMC (integratet marketing communication) dan medianya. Mulai dari iklan sampai pameran. f. Dua langkah selanjutnya yaitu menyusun anggaran dan implementasi program. g. Tahapan terakhir adalah melakukan evaluasi.