BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Periklanan 1. Definisi Periklanan

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Periklanan
1. Definisi Periklanan
Periklanan merupakan keseluruhan proses yang meliputi penyiapan,
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penyampaian iklan.
Sedangkan iklan mempunyai beberapa definisi antara lain:
a. Iklan adalah bentuk pesan tentang suatu produk yang lewat media
ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.( Rhenald
Khasali, 1995 : 11 )
b. Pada dasarnya periklanan adalah bagian dari kehidupan industri
modern dan hanya bisa ditemukan di negara-negara maju atau
negara-negara yang tengah mengalami perkembangan ekonomi
secara pesat. ( Frank Jefkins, 1997 : 2 )
c. Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang persuasif yang
diarahkan kepada calon pembeli yang pontensial atas produk barang
atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya.
(Frank Jefkins, 1997 : 5 )
Ada beberapa jenis iklan seperti yang di jelaskan Frank Jefkins
(1997 : 39 ) secara garis besar , iklan dapat digolongkan menjadi tujuh
kategori pokok, yaitu :
a. Iklan konsumen
b. klan bisnis ke bisnis atau iklan antar bisnis
c. Iklan perdagangan
d. Iklan eceran
e. Iklan keuangan
f. Iklan langsung, dan yang terakhir,
g. Iklan lowongan kerja.
Selain itu dalam melaksanakan proses periklanan, seorang
kreatif perlu melaksanakan program periklanan yang meliputi proses 5
M yaitu:
a. Mission (misi)
Yang dimaksud adalah dapat memahami tujuan periklanan.
b. Money (uang)
Seberapa besar pengeluaran yang akan dibutuhkan untuk kegiatan
periklanan (budget).
c.
Massege (pesan)
Seorang kreatif periklanan harus memahami betul pesan yang akan
disampaikan.
d.
Media (media)
Media sangat penting penggunaannya karena ini dapat menyangkut
dalam efektifitas kampanye iklan. Sehingga tidak terjadi pemborosan
uang perusahaan untuk belanja iklan yang dikeluarkan. Pemilihan
yang tepat pada media yang akan digunakan sangat membantu
keberhasilan dari penjualan produk yang ditawarkan melalui iklan.
e. Measurement (pengukuran)
Hal ini menyangkut dari bagaimana seharusnya hasil periklanaan itu
di evaluasi. Apakah kampanye iklan tersebut tepat sasaran. Ini
mempengaruhi dari pemasaran produk.
2. Tujuan Periklanan
Dalam proses periklanan juga mempunyai tujuan agar dapat
tercapai kegiatan periklanan yang akan dilakukan. Tujuan dari
periklanan itu sendiri adalah untuk membantu penjualan suatu barang
atau jasa dari produsen atau pemasang iklan ke konsumen melalui
periklanan. Hakekat dari kegiatan suatu periklanan adalah memberikan
informasi kepada khalayak tentang produk yang dihasilkan agar
konsumen tertarik dan menggunakan produk tersebut. Hal ini
tergantung pada kemana komunikator mengarahkan pesan melalui
iklan. Jadi, hanya sebatas memberikan informasi agar konsumen
terbujuk dan tertarik pada pesan iklan yang disampaikan. Ahmad S.
Adnanputra dalam Rhenald Kasali (1995:15) menjelaskan bahwa
penampilan, kesadaran, minat dan tindakan merupakan tujuan
periklanan. Ia menjelaskan bahwa perbedaan secara kongkret sebagai
berikut :
a. Penampilan (exposure)
Jika tiap kali terbit majalah Tempo dibaca oleh 100.000 orang, maka
iklan yang dimuat di majalah tersebut mencapai penampilan
100.000. namun hal ini tidak berarti iklan tersebut dibaca oleh
100.000 orang.
b. Kesadaran (awareness)
Jika dari penampilan 100.000 itu 65% membaca iklan tersebut maka
berarti iklan tersebut mencapai kesadaran sebanyak 65% x 100.000 =
65.000.
c. Sikap (attitude)
Jika dari kesadaran 65.000 itu kemudian 50% tertarik pada iklan
tersebut dan mengambil sikap, berarti iklan tersebut mencapai sikap
sebesar 50% x 65.000 = 32.500
d. Tindakan (action)
Jika dari jumlah sikap itu kemudian 80% membeli, hal ini berarti
bahwa produk yang di iklankan berhasil mencapai penjualan sebesar
80% x 32.500 = 26.000
Maka, jika hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan awal,
iklantersebut
dapat
digolongkan
iklan
yang
sukses,
begitu
sebaliknya.
3. Fungsi dan Peran Periklanan
Dalam
bahasa
yang
lebih
sederhana,
Alo
Liliweri
menjelaskan dalam Rendra Widyatama (2007:15) menjelaskan bahwa
periklanan mempunyai fungsi yang sangat luas. Fungsi-fungsi tersebut
yaitu :
a. Fungsi pemasaran atau menjual produk
Iklan digunakan untuk mempengaruhi khalayak untuk membeli dan
konsumsi produk. Hampir semua iklan memiliki fungsi pemasaran.
b. Fungsi komunikasi
Iklan sebenarnya merupakan sebentuk pesan dari komunikator
kepada khalayaknya. Sama halnya kita berbicara kepada orang lain,
maka iklan juga merupakan pesan yang menghubungkan antara
komunikator dengan komunikan.
c. Fungsi pendidikan
Iklan merupakan alat yang dapat membantu khalayak akan sesuatu,
agar mengetahui atau mampu melakukan sesuatu.
d. Fungsi ekonomi
Fungsi ini mengandung makna bahwa iklan mampu menjadi
penggerak ekonomi. Agar kegiatan ekonomi dapat berjalan dan
masyarakat menjadi terbujuk untuk membeli barang dan melakukan
konsumtif.
e. Fungsi sosial
Dalam fungsi ini iklan ternyata telah mampu menghasilkan dampak
sosial psikologi yang cukup besar. Iklan membawa berbagai
pengaruh
dalam
masyarakat,
misalnya
munculnya
budaya
komunisme, menciptakan status sosial baru, menciptakan budaya
pop, dan sebagainya.
f. Iklan juga mampu berfungsi sebagai penyambung komunikasi antar
personal. Seseorang membuka pembicara dengan menggunakan
bergagai hal terkait dengan iklan sebagai awal melakukan riset.
4. Manfaat Iklan
Manfaat iklan ada berbagai bidang, manfaat iklan bagi
produsen yaitu dapat meningkatkan penjualan karena produknya dapat
dikenal oleh banyak orang. Menurut Rhenald Kasali (1995:16) manfaat
iklan yang terbesar adalah membawa pesan yang ingin disampaikan
oleh produsen kepada kalayak ramai. Selain sebagai produsen, iklan
juga bermanfaat bagi pembangunan masyarakat dan ekonomi. Menurut
Rhenald Kasali ada beberapa manfaat iklan bagi pembangunan
masyarakat dan ekonomi. Manfaat itu antara lain :
a. Iklan memperluas alternatif bagi konsumen. Dengan adanya iklan,
konsumen dapat mengetahui adanya berbagai produk, yang pada
gilirannya menimbulkan adanya pilihan.
b. Iklan
membantu
produsen
menimbulkan
kepercayaan
bagi
konsumennya. Sering dikatakan “tak kenal maka tak sayang”. Iklaniklan yang secara gagah tampil dihadapan masyarakat dengan ukuran
besar dan logo yang cantik menimbulkan kepercayaan yang tinggi
bahwa perusahaan yang membuatnya bonafid dan produknya
bermutu.
c. Iklan membuat orang ingat, kenal dan percaya.
5. Dampak Iklan Bagi Masyarakat
Selain memberikan manfaat iklan juga memberikan dampak
bagi masyarakat. Ada dampak positif dan dampak negatif bagi
konsumen. Dampak positif diantaranya konsumen mendapat banyak
alternatif ketika ingin membeli suatu barang. Dan dampak negatifnya,
barang-barang akan menjadi mahal karena adanya biaya iklan, selain
itu banyak barang yang tidak diperlukan dibeli karena terbujuk oleh
iklan.
B. Hubungan Antara Pengiklan dengan Media
Media dapat menjangkau pasar baik lokal, nasional maupun
regional. Hal ini membuat para produsen banyak yang memanfaatkan
media karena dapat menjangkau pasar sesuai keinginan, sedangkan di sisi
lain dengan adanya produsen yang memanfaatkan media tersebut, maka
media menerima imbalan dan berpotensi untuk dapat terus berkembang.
Media berfungsi sebagai jembatan kepada konsumen dari produsen untuk
menyampaikan sebuah pesan. Rhenald Kasali (1995:11) mengatakan
bahwa segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat
media, ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.
C. Media Iklan
Dalam menyampaikan pesan periklanan mempunyai beberapa media yang
dibedakan menjadi :
a. Media Lini Atas ( Above The Line )
Media ini terdiri dari media cetak ( koran, majalah, brosur, dll ),
media elektronik baik media audio maupun audio visual ( televisi,
radio bioskop, dll ), serta media luar ruang atau outdoor media
(billboard, spamduk, painted bulletin, neon sign, dsb).
b. Media Lini Bawah ( Below The Line )
Media lini bawah yaitu direct mall, point of sale display, kalender,
agenda, gift, gantungan kunci serta exibition (pameran)
D. Event Organizer
Event Organizer berasal dari dua kata yakni “event” dan
“organizer”. “Event” makna sederhananya adalah acara, peristiwa, atau
kegiatan. Sedangkan organizer adalah pengatur, perencana, pelaksana. Jadi
EventOrganizer adalah penyelenggara atau pengatur sebuah acara. Event
organizer
biasanya
diartikan
sebagai
organisasi
besar
yang
menyelenggarakan event, tapi saat ini banyak juga event organizer yang
berskala kecil atau perorangan yang bekerja sendiri dalam mengelola
bisnis event yang bertujuan menjdapatkan keuntungan sendiri. Dalam
setiap penyelenggaraan event, sebagai seorang event organizer harus
memiliki kekuatan fisik dan mental. Karena menyelenggarakan event
merupakan aktivitas yang tinggi dengan tekanan dari banyak pihak.
Apabila event yang dilaksanakan sukses maka akan mendapatkan
penghargaan yang tinggi dan memudahkan untuk mendapatkan pekerjaan
di hari dan event berikutnya. Event organizer harus memiliki skill terhadap
detil dari penyelenggaraan event dan memiliki kreativitas yang tinggi.
Pengunjung atau penonton pada event harus membawa kesan yang tidak
terlupakan dari penyelenggaraan event, seorang event organizer harus
bersedia
bekerja
tanpa
mengenal
waktu,
terutama
pada
saat
penyelenggaraan hampir tiba dan saat eventberlangsung.
Event Organizer adalah sebuah tim kerja yang terdiri dari banyak
devisi dan bagian kerja yang memiliki permasalahan kompleks dan
membutuhkan penanganan cepat dalam waktu bersamaan untuk tujuan
yang sama. Operasional (kinerja) event organizer dibagi menjadi tiga
tahapan menurut Ibnu Novel Hafidz (2007 :70) diantaranya:
a. Tahap pra produksi
Tahap pra produksi akan sangat penting, karena akan menentukan
kelancaran operasional saat produksi. Bila semua masalah dalam pra
produksi telah ditangani dengan baik, maka produksi akan semakin
ringan. Tahap pra produksi terdiri dari:
1. Menjabarkan ide menjadi konsep
Sebelum membuat kemasan acara, terlebih dahulu harus
memahami hal-hal yang melatar belakangi penyelenggara acara
dan tujuan spesifiknya. Dengan pemahaman tersebut dapat
mengklasifikasikan sponsor-sponsor
yang akan ikut serta
menjadikan kemasan acara tidak menyimpang dari tujuan
sebelumnya
2. Pembentukan tim, pembagian kerja (job description)
penting dalam membentuk sebuah tim kerja yang sukses yaitu
terdiri dari manajemen, marketing, dan creator. Faktor penting
dalam tim adalah kekompakan karena hal tersebut akan membuat
event menjadi harapan setiap event organizer.Setiap orang yang
ada dalam tim kerja harus mengetahui apa yang menjadi tanggung
jawab serta harus mengemban tanggung jawab tersebut dengan
sungguh-sungguh.
3. Pengembangan konsep kreatif (Rundown), talent, artistic, dan
desain.
Rundown merupakan bagian terpenting dalam menjalankan
sebuah event, dengan mengacu pada rundown, semua didapat
menjalankan acara demi acara dengan tepat. Rundown adalah
jadwal sebuah acara yang dibuat secara detail yang dihitung
berdasarkan menit atau detik. Penyusun rundown membutuhkan
seni imajinasi yang baik agar menghasilkan suatu sajian acara
yang baik. Talent adalah seseorang atau lebih, dapat berupa
sebuah kelompok yang memiliki tugas menampilkan sesuatu yang
menarik dan menghibur. Talent adalah pengisi acara sebuah event
sehingga sangat tergantung dari kebutuhan event. Dalam sebuah
event, biasanya menampilkan talent utama dan talent pendukung.
4. Penentuan/observasi tempat, perlengkapan, akomodasi, konsumsi,
transportasi, dokumentasi dan lain-lain.
Dalam
penyelenggaraan
acara,
tempat
atau
lokasi
penyelenggaraan acara sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
dua puluh empat event organizer. Menurut Hafidz (2007:102) ada
beberapa pertimbangan dalam memilih lokasi penyelenggaraan
acara, diantaranya :
a) Sesuai tema event
Dalam memilih tempat untuk sebuah event, harus didasarkan
pada jenis event yang akan dibuat dan sesuai dengn tema.
b) Sesuai image produk
Harus menjaga citra dari produk yang mensponsori, jika
produk eksklusif, maka pilihlah tempat di pusat perbelanjaan
eksklusif, atau di gedung pertunjukan yang megah atau di
ballroom hotel berbintang.
c) Sesuai target audien
Jika event yang akan digelar memiliki target audien anak
muda, suka music maka tempat yang sebaiknya dipilih adalah
hall sebuah mall.
d) Kemudahan akses dan jangkauan
Tempat yang akan digunakan untuk event sebaiknya mudah
dilalui oleh kendaraan dan mudah dijangkau.
e) Nilai sejarah
Jika sebuah event bertema sejarah maka tempat yang akan
digunakan adalah halaman museum, monument atau candi.
f) Tempat wisata
Tempat wisata alam seperti lereng gunung, tepi sungai dan
pantai bisa digunakan sebagai tempat penyelenggaraan sebuah
event.
g) Nilai artistic
Bangunan yang memiliki nilai artistic dapat digunakan sebagai
tempat penyelenggaraan event.
h) Factor keamanan dan kenyamanan
Sebuah event akan sukses jika pengunjung merasakan
keamanan dan kenyamanan dalam menikmati event tersebut.
i) Besar kecilnya event
Memilih tempat event harus memperhitungkan skala event
yang akan digelar. Bila event berskala nasional, dan dihadiri
oleh ribuan orang, maka tempat yang digunakan adalah stadion
olah raga.
j) Sesuai Budget
Budget adalah yang membatasi sebuah event dalam memilih
lokasi. Tempat yang bagus dengan skala fasilitas memiliki
biaya yang tinggi. Sebelum memilih tempat. Sebuah event
organizer harus melakukan observasi secara detail terhadap
tempat tersebut serta dua puluh enam dapat mengetahui
kekurangan dan kelebihan dari tempat tersebut.
5. Promosi, publikasi dan sosialisasi event
Promosi event serangkaian kegiatan komunikasi yang memiliki
tujuan menciptakan kejutan-kejutan yang unik sehingga dapat
mendorong massa tertarik untuk datang dan melihat hal-hal baru
yang disajikan. Mengemukakan media dan bentuk promosi yang
biasanya digunakan dalam event adalah :
a) Media Cetak
Surat
kabar,
majalah,
dan
tabloid
Bentuk:
iklan
(foto/gambar/visual), berita/press release (teks), Advertorial
(teks, foto/gambar/visual).
b) Radio
Bentuk: Spot iklan (audio), Ad Lips (audio), interview,Talk
Show.
c) Televisi
Bentuk: Spot iklan/TV commercial (audio visual), Run Teks
(teks), interview,Talk Show.
d) Bioskop
Bentuk: iklan (audio visual)
e) Media luar ruangan
Bentuk:
Rontek
(foto/gambar/visual),
(foto/gambar/visual),
Baliho
Poster(foto/gambar/visual), Selebaran
Spanduk
(foto/gambar/visual),
(foto/gambar/visual),
Balon (foto/gambar/ visual).
Faktor promosi adalah suatu bentuk kemasan komunikasi yang
berisi tentang nama event, materi atau penampil dalam sebuah
event, waktu, tempat, dan harga tiket. Promosi yang dilakukan
arus menarik, informatif, kreatif, lugas, jelas dan merata semakin
besar penonton yang ditargetkan, semakin besar pula budget
untuk promosi yang dilakukan. Lamgkah pertama untuk
melakukan promosi event adalah menentukan desain grafis
bentuk promosi. Bentuk standar promosi adalah leaflet, poster,
baliho, spanduk, cover billboard, banner, umbul-umbul dan iklan
Koran. Desain grafis adalah tampilan jiwa sebuah event, desain
yang dibuat harus mampu menarik calon penonton ke dalam
suasana misi event tersebut.
6. Penyelesaian administrasi, kontrak, perijinan, tempat, ticketing,
dan lain-lain.
b. Tahap Produksi
Tahap produksi adalah saat semua tim bekerja di lapangan
mempersiapkan event, sampai event selesai digelar. Dalam produksi,
kinerja sebuah event organizer akan dilihat dan diamati oleh banyak
pihak, baik itu penyandang dana/ sponsor, supplier maupun event
organizer lain, terutama penonton. Bila dalam tahap pra produksi
semua tahap sudah jelas dan terkonsep, maka dalam tahap
produksiakan berjalan lancar. Pada tahap produksi, hal-hal yang
dilakukan dalam sebuah penyelenggaraan acara adalah :
1. Kesiapan pengisi acara
2. Kesiapan perlengkapan
3. Kesiapan pengamanan
4. Kesiapan kru
5. Proses event sesuai dengan rundown
c. Tahap pasca produksi
Tahap pasca produksi adalah tahapan di mana event organizer
mempertanggungjawabkan pekerjaannya secara tertulis. Pekerjaan
apa saja yang menjadi tanggung jawab event organizer dilaporkan
pada pemberi kerja disertai evaluasi dan dilengkapi dengan
dokumentasi.Pada tahap pasca produksi, hal-hal yang dilakukan
adalah:
1. Evaluasi
Setelah acara dilangsungkan, dilakukan rapat evaluasi secara
internal yang sekaligus merupakan pembubaran panitia. Evaluasi
ditujukan untuk mendapatka feedback dari seluruh tim tentang
kelebihan
dan
kekurangan
event
yang
digelar
untuk
meningkatkan kualitas pelaksanaan event mendatang, memeriksa
kembali event yang telah dilaksanakan sesuai dengan desai acara,
baik dalam tema, pengeluaran , maupun pendapatan.
2. Pembuatan laporan
Hasil rapat evaluasi dapat dijadikan laporan yang ditujukan
kepada sponsor tau pihak penyelenggara sebagai bentuk
pertanggungjawaban secara tertulis, isi pertanggungjawaban
disertai bukti dokumentasi yang diinginkan oleh pihak sponsor,
misalnya foto kegiatan, materi promo, brosur, undangan dan lainlain.
Setelah kita mengetahui peran Event Organizer dalam sebuah
acara, kemudian kita perlu tahu saja tanggung jawab event organizer
sebagai penyelenggara event. Tanggung jawab event organizer seperti
yang dikemukakan oleh Yudhi Meganandayaitu mensukseskan acara anda
melalui proses seleksi, pengorganisasian atau pengaturan dan koordinasi
yang baik dengan seluruh pihak pendukung acara, termasuk penyedia
perlengkapan dan pengisi acaranya.
E. Marketing Communication
Harsono Suwardi menyatakan bahwa dasar dari pemasaran adalah
komunikasi, pemasaran akan begitu maksimal jika dipadukan dengan
komunikasi yang efektif. Bagaimana khalayak menjadi aware, kenal dan
mau membeli produk lewat saluran komunikasi adalah bukan sesuatu yang
mudah (Prigusnanto, 2007: 7).Kebanyakan orang mungkin menempatkan
kominikasi pemasaran atau marketing communication berada di bawah
periklanan dan promosi, namun pada perkembangan saat ini, komunikasi
pemasaran yaitu elemen-elemen promosi dari marketing mix yang
melibatkan komunikasi antarorganisasi dan target audience pada
bentuknya yang ditujukan untuk performence pemasaran (Prisgunanto,
2007:8).
Marketing communication atau komunikasi pemasaran adalah
aktivitas
pemasaran
yang
berusaha
menyebarkan
informasi
mempengaruhi/membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran perusahaan
dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono, 1995:219).
Hilmi
Alifani
(2008:6)
menggambarkan
bahwa
dalam
bahasa
marketing
yang
lebih
communication
sederhana
menggunakan
komunikasi pemasaran terpadu. Dan berbagai elemen atau komponen
bauran komunikasi pemasaran yang perlu dipadukan adalah antara target
audience
dengan
broadcast
media,
print
media,
PR/publicity,
internet/interactive, direct marketing, sales promotion, product placement
,event and sponsorship, word-of-mouts, point-of-purchas, personal selling,
out-of-home media.
F. PerananMarketing Communication dalam Event Organizer
Komunikasi pemasaran (marketing communication) memegang
peranan yang sangat penting bagi perusahaan karena tanpa komunikasi
konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui
keberadaan produk di pasar. Keberhasilan kegiatan komunikasi secara
efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi. Di lain
pihak jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek dari proses
komunikasi bukan tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif.
Sedangkan untuk menilai proses komunikasi dapat ditelaah dengan
menggunakan
model-model
komunikasi.
Dalam
proses
kegiatan
komunikasi yang sedang berlangsung atau sudah selesai prosesnya maka
untuk menilai keberhasilan proses komunikasi tersebut terutama efek dari
proses komunikasi tersebut digunakan telaah model komunikasi.
Menurut Spencer Plavoukas, chairman dari Lintas (New York) dan
Laurie Patersen dalam buku Terence A. Shimp (2003:22) mengatakan
bahwa pemasaran yang sukses dalam lingkungan baru adalah orang yang
mengkoordinasikan bauran komunikasi secara ketat, sehingga anda dapat
melihat dari media (periklanan) yang satu ke media yang lainnya, dari
program event yang satu ke program event yang lainnya, dan secara instan
dapat melihat bahwa mereka tersebut berbicara dengan satu suara.
Sedangkan event organizer adalah sebuah tim kerja yang terdiri dari
banyak divisi dan bagian kerja yang memiliki permasalahan kompleks dan
membutuhkan penanganan cepat dalam waktu bersamaan untuk tujuan
yang sama. Dari pengertian marketing communication dan event organizer
dapat diketahui bahwa marketing communication dapat berperan untuk
meningkatkan dan memperluas promosi penjualan produk/jasa yang
menggunakan sebuah event untuk mempromosikan produk/jasa mereka,
selain itu marketing communication juga dapat berperan sebagai sebagai
Public
Relations
dan
Account
Executive.
Karena
Marketing
Communication sangat dekat hubungan kerja antara keduanya. Peran
Marketing Communication sebagai bisnis yang selalu dapat membangun
image baik perusahaan. Sedangkan peranan marketing communication
dalam
event
organizer
yang
lebih
spesifik
yaitu
marketing
communicationberperan dalam menghubungkan antara klien dengan pihak
EO (event organizer), memahami brief dari klien sekaligus membuat
konten acara dan budget, mempertanggung jawabkan atas kinerja team
work saat acara event berlangsung dan memjaga image baik perusahaan di
mata klien.
Ada delapan tahap sukses menurut Guy Masterman dan Emma H.
Wood dalamHifni Alifahmi (2008:20) dengan bahasa yang lebih
sederhana yaitu kehadiran buku Guy dan Emma mampu memberikan
rujukan baru mengenai komunikasi pemasaran event dan sponsorship
berskala internasional.
a. Tahapan pertama adalah menganalisi situasi. Tahapan ini sangat
penting untuk memetakan problema yang dihadapi sebagai landasan
untuk kesuksesan kampanye.
b. Tahap kedua adalah merumuskan sasaran yang hendak dicapai.
Tujuan komuniksi untuk awareness tentu berbeda dengan mutual
understanding, knowledge atau pemahaman, apalagi jika sasarannya
untuk menarik perhatian, preferensi, dan menumbuhkan keyakinan
hingga khalayak bertindak.
c. Tahap ketiga adalah proses segmentasi berupa memilah-milah pasar
yang heterogen menjadi lebih homogen dan memilih khalayak
sasaran yang akan dibidik.
d. Keempat berupa penentuan posisi dan mengemas pesan berupa
slogan, positioning statement, keyword hingga tema pesan.
e. Kelima memilih metode atau teknik IMC (integratet marketing
communication) dan medianya. Mulai dari iklan sampai pameran.
f. Dua langkah selanjutnya yaitu menyusun anggaran dan implementasi
program.
g. Tahapan terakhir adalah melakukan evaluasi.
Download