y `:: / ` `

advertisement
.
.
y �'::
/
BAGAIMANA MENJADI
SE ORANG
.KRISTEN YANG BERHASIL
. .
' '
/1-,
BAB 1
Bagaimana Menjadi Seorang
Kristen Yang Berhasil
Anda telah telah mengambil keputusan penting untuk hidup bagi Kristus.
Mulai hari ini dan seterusnya seluruh arah and tujuan hidup anda telah berubah.
Surga adalah tujuan anda. Sekarang anda adalah orang yang hidup dengan tujuan;
selama bintang-bintang di langit bersinar, selama Allah hidup, demikian juga
anda akan hidup.
Ketika seseorang menerima Kristus, biasanya ia mempunyai keinginan
yang besar dalam hatinya untuk menjadi orang Kristen yang sungguh-sungguh.
Pertanyaannya adalah bagaimana hal ini bisa dilaksanakan? Sudah menjadi tujuan
buku ini untuk menolong mereka yang baru bertobat dalam mengambil langkah
yang terpenting ini dalam hidup mereka.
Menjadi seorang Kristen merupakan hal yang terindah yang bisa terjadi dalam
hidup anda. Ada banyak sukacita dan kepuasaan yang menantikan anda sementara
anda menelusuri hidup pengalaman Kekristenan anda. Namun demikian, kami
harus berterus terang; bahwa menjadi Kristen tidak akan selalu mudah. Akan ada
masalah, pencobaan dan kesulitan yang tidak pernah anda duga menghampiri
perjalanan hidup anda.
Kristus telah berjanji bahwa Ia tidak akan pernah membiarkan ataupun
meninggalkan anda. Hendaklah kita selalu mengingatnya. Hal ini sudah terbukti.
Karena itu arahkanlah tujuan hidup anda lurus ke depan. Ambillah keputusan
bahwa anda tidak akan pernah berbalik lagi, dan apapun yang terjadi anda akan
menempuh seluruh perjalanan hidup saudara bersama Kristus. Anda pasti akan
mencapai tujuan hidup anda dengan tekad seperti ini.
Seorang Kristen Tidak Pernah Menoleh Ke Belakang
Yesus berkata, “Setiap orang yang siap untuk membajak tatapi menoleh ke
belakang, tidak layak untuk kerajaan Allah.” (Lukas 9:62). Dengan kata lain, orang
yang bimbang tidak akan pernah maksimal. Di tengah pertarungan antara dua
pikiran, seseorang akan kehilangan kemampuan untuk berinisiatif dan menabur
benih kekalahannya sendiri. Sekali anda mengambil keputusan untuk mengiring
Kristus, maka menoleh ke belakang merupakan hal yang berbahaya.
2
Mata Kita Tetap Tertuju Pada Kristus
Seorang Kristen adalah seseorang yang telah menaruh seluruh kepercayaannya
kepada Allah. Orang yang baru bertobat seringkali gagal dalam hal ini. Sering
kali mereka mengarahkan mata mereka pada manusia, dan ketika orang lain tidak
sesuai dengan harapan mereka, merekapun kecewa. Kita perlu memahami bahwa
sejak semula manusia pada hakekatnya mudah berbuat salah. Petrus yang adalah
salah satu pengikut dan sahabat Yesus Kristus yang paling akrab, menyangkal
bahwa ia pernah mengenal Kristus. Jika seandainya anda menyaksikan peristiwa
ini sewaktu Petrus menyangkal Kristus, akankah anda tersandung karenanya?
Ada orang yang kehilangan pengalamannya dengan Allah karena tersandung
kesalahan orang lain. Petrus telah melakukan kesalahan terbesar yang pernah dia
buat dalam hidupnya. Namun, pada saatnya dia telah menjadi salah satu orang
kudus yang luar biasa. Kita tidak boleh mengarahkan mata kita kepada manusia
ataupun pada kesalahan mereka. Sebaliknya kita harusnya bersyukur bahwa Allah
begitu penuh pengampunan dan panjang sabar.
Oleh karena itu dari sejak awal permulaan, letakkanlah seluruh iman anda
dalam Kristus. Meskipun manusia bisa gagal, Kristus tidak akan pernah gagal.
Menjadi orang Kristen berarti anda sedang memasuki suatu gelanggang
pertandingan. Sebagaimana Paulus berkata, “ Tidak tahukan kamu, bahwa dalam
gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu
orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu
memperolehnya!” (1Korintus 9:24).
Sekali lagi, “Pertandingan ini bukan mengenai siapa yang paling cepat dan
juga bukan pertarungan siapa yang paling kuat,” melainkan bagi barangsiapa
yang setia dan mematuhi peraturannya.
Mengambil Sikap Bagi Kristus Di Depan Umum
Tentu saja untuk segala sesuatu ada waktu yang tepat; namun, janganlah
berlambat-lambat untuk menyatakan kepada orang lain bahwa anda adalah seorang
Kristen. Dengan cara ini anda sedang membentuk hubungan yang sesungguhnya
dengan mereka sejak mula. Kemungkinan besar mereka akan memberi respek
pada pendirian anda, dan ketika mereka sendiri perlu pertolongan rohanin, sangat
besar kemungkinannya mereka akan berpaling kepada anda.
Bergabunglah Dengan Gereja Yang Hidup Rohaninya
Mungkin sudah pernah disampaikan kepada anda bahwa keselamatan itu
lebih dari hanya sekedar bergabung dengan sebuah gereja, dan hal ini memang
benar. Banyak orang yang belum pernah mengalami pertobatan adalah anggota
3
gereja.
Meskipun demikian, sangat penting bagi orang yang telah mengambil
keputusan bagi Kristus untuk mulai menghadiri gereja yang hidup rohaninya secara
teratur. Bergabunglah dengan orang-orang Kristen lainnya dalam menanggung
beban hidup sejak awal. Berikan pengaruh yang baik demi Kristus dan perbuatlah
apa yang benar. Juga setiap orang Kristen harus melakukan bagiannya dengan
mengambil bagian dalam pelayanan di gereja, menopang gembala dalam doa
dan melakukan apa saja yang menjadi panggilan dan kemampuan yang telah
diperlengkapi dalam hidupnya oleh Tuhan.
Ada juga alasan penting lainnya untuk bergabung dengan gereja. Manusia itu
seperti domba–tidak akan mampu bertahan saat sendirian. Domba yang terpisah
dari kawanan domba adalah sasaran empuk musuh. Serigala selalu dengan
buanya menyergap domba yang tersesat. Terutama orang yang baru saja bertobat
harus tinggal dalam kawanan domba. Di dalam gereja ada suatu keamanan dan
perlindungan baginya. Ingatlah apa yang dikatakan Alkitab mengenai hal ini,
“Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemaun ibadah kita [sebagai
orang percaya], seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling
menasehati–saling memperingatkan, mendesak dan mendorong, dan semakin giat
melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:25, terjemahan
Amplified).
Berilah Dirimu Dibaptis
Sejak dari kesempatan pertama anda harus dibaptis dalam air. Ini bukanlah
tempat untuk mendiskusikan pendapat mengenai perbedaan sepele tentang metode
baptisan air. Allah melihat hati kita. Hal yang penting adalah anda dibaptis setelah
pertobatan. Baptisan air adalah suatu tindakan ketaatan. “Siapa yang percaya…
yang memperhatikan dan percaya dan bersandar pada Injil dan pada Dia yang
menetapkannya–dan dibaptis akan diselamatkan [dari hukuman kematian abadi],
tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.” (Markus 16:16, terjemahan
Amplified). Pertama-tama kita harus percaya dulu. Kalau anda pernah dibaptis
pada waktu bayi atau sebelum pertobatan anda, hal itu tidak banyak artinya.
Alkitab berkata bertobatlah dan dibaptis. Bayi tidak bisa bertobat. Baptisan
adalah tindakan pengakuan di hadapan umum. Ini merupakan kesaksian kepada
dunia bahwa anda seorang Kristen, namun artinya lebih dari itu. Baptisan juga
memiliki arti simbolik. Ketika anda masuk ke dalam air, anda dilingkupi dan
dikubur, sama seperti yang terjadi dengan Kristus. Tindakan ini melambangkan
kematian manusia lama dan kebangkitan dalam kehidupan yang baru. Sekarang
ini, tidak ada penghargaan khusus atau penghinaan sebagai akibat dari baptisan.
Bahkan di beberapa tempat hal ini telah menjadi sesuatu yang lumrah. Tidak
demikian yang terjadi pada zaman Jemaat Mula-mula. Pada zaman itu, seorang
perwira Romawi bisa saja datang dan mencatat nama orang-orang yang telah
4
dibaptis. Seringkali harta milik mereka yang telah menjadi Kristen disita dan
kewarganegaraan mereka dicabut. Yang lainnya dipenjara, dan beberapa bahkan
menyerahkan hidup mereka demi iman mereka. Pada zaman itu menjadi orang
Kristen sangat berarti. Makna yang sama seharusnya juga terjadi pada zaman ini.
BAB 2
Beberapa Pentunjuk Penting Dalam
Menjalani Hidup Kekristenan
Ketika seseorang masuk ke dalam bisnis apapun juga, kalau dia ingin berhasil
maka dia harus mempelajari segala sesuatunya lebih dulu. Banyak orang Kristen
tidak peduli untuk mempelajari aturan kehidupan ini. Yesus memberi perhatian
dalam hal ini ketika Dia berkata,”Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap
sesamanya daripada anak-anak terang.” (Lukas 16:8)
Yang dimaksud oleh Yesus adalah dalam urusan atau perkara duniawi,
manusia cenderung untuk lebih bersikap professional dan menggunakan lebih
banyak akal pikiran dan kebijaksanaan dibandingkan dengan anak-anak Tuhan.
Tentu saja dalam urusan yang berhubungan dengan dunia yang akan datang,
orang Kristen yang paling miskin sekalipun sudah pasti jauh lebih bijaksana
dibandingkan orang dunia yang paling cerdik.
Yesus menekankan bahwa jika seseorang ingin membangun menara, pertamatama dia harus menghitung berapa biaya yang diperlukan untuk dapat melihat
apakah dia punya cukup uang untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Demikian juga
orang Kristen harus menggunakan perhitungan yang baik dalam segala urusan
yang dihadapi. “Sebab siapakah diantara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah
menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup
uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan
dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang
melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia
tidak sanggup menyelesaikannya.” (Lukas 14:28-30).
Memulai Kehidupan Doa Yang Teratur
Jika seseorang ingin menjadi Kristen yang berhasil, dia harus memanfaatkan
segala alat yang telah Tuhan sediakan untuk tujuan itu. Misalnya, hal pertama
yang harus ia lakukan adalah memulai kehidupan doa yang teratur. Hal ini tidak
bisa lebih lagi ditekankan. Sangat menakjubkan perkara-perkara yang bisa dicapai
sepanjang waktu kehidupan oleh orang-orang yang berdoa secara teratur. Doa
5
adalah alat untuk memperoleh segala sesuatu dari Allah. Di sini misalnya terdapat
sebuah janji yang diberikan Yesus:
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang
yang meminta, menerima; dan setiap orang yang mencari, mendapat; dan setiap
orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.” (Matius 7:7-8).Perhatikanlah
kuasa iman seperti yang dinyatakan oleh Yesus dalam Markus 11:22-24:
“Maka Yesus menjawab mereka: Percayalah kepada Allah! Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: bearanjaklah
dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya,
bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata
kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah
menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.”
Mungkin nasehat yang paling penting bagi anda adalah menjadikan doa
sebagai kebiasaan sehari-hari. Biarlah setiap hari anda membawa setiap perkara
kehidupan anda yang penting dihadapan Tuhan–aktivitas anda sehari-hari,
keuangan, masalah, pekerjaan dan karir anda. Kalau anda setia melakukan hal
ini tiap hari, anda akan menemukan kehidupan anda mulai terwujud sesuai
dengan pola yang dikehendaki Allah bagi anda. Ingatlah: Allah memiliki disain
rancangan khusus untuk setiap kehidupan.Yaitu rancangan rancangan yang
terbaik yang mungkin untuk kehidupan tersebut. Mungkin saja anda dipanggil
ke dalam pelayanan, untuk menjadi misionari atau untuk menjadi pekerja terlatih
dalam gereja. Atau, anda mungkin dipanggil untuk ada dalam bisnis atau istri
yang menjadi ibu rumah tangga. Kehendak Allah bagi anda sempurna, tetapi anda
harus masuk ke dalamnya dengan doa.
Banyak orang Kristen yang ternyata melewatkan yang terbaik dari Allah.
Sering kali hal ini terjadi dalam pernikahan. Jika seseorang tidak berdoa sungguhsungguh, dia bisa saja menikahi pasangan yang salah. Akibatnya seluruh hidupnya
bisa terkena dampak yang parah. Tidak ada tempat untuk tebak-tebakan dalam hal
memilih pasangan hidup.
Bangunlah waktu doa yang teratur seperti yang mereka lakukan pada zaman
gereja Mula-mula (Kisah Rasul 3:1). Dengan cara ini anda bisa terhindar dari
banyak kesalahan.
Juga, salah satu tugas penting yang bisa dilakukan tiap orang Kristen
adalah mendoakan orang lain dan masalah dan kebutuhan mereka. Ini adalah
pelayanan syafaat. Tidak ada panggilan yang lebih tinggi dari pelayan Syafaat.
Dan panggilan ini terbuka bagi setiap orang. Panggilan ini tebuka bagi anda juga!
Kalau anda ingin mempelajari kuasa dari Doa Syafaat, jawabannya ada dalam
Yehezkiel 22:30-31.
“Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan
tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan
Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya. Maka Aku mencurahkan geremKu atas mereka dan membinasakan mereka dengan api kemurkaan-Ku; kelakuan
6
mereka Kutimpakan atas kepala mereka, demikianlah firman Tuhan Allah.”
Dengan kata lain, Allah berkata Dia mencari seseorang untuk berdoa bagi
orang-orang supaya mereka mau berbalik kepada Allah. Karena Dia tidak
menemukan seorangpun yang berdoa, Dia menghukum mereka dan membinasakan
negeri mereka karena kejahatan mereka.
Bacalah Alkitab Setiap Hari
Untuk bisa memahami Alkitab dengan baik, anda harus mempelajarinya
dengan pengertian bahwa Allah yang berbicara kepada anda melalui FirmanNya
yang kudus. Sekarang anda tahu Penulis Alkitab ini–Dia adalah Bapa Surgawi
anda–anda akan menemukan dorongan yang luar biasa dan petunjuk dari setiap
lembarnya.
Memang benar ada sejumlah kitab dalam Alkitabyang lebih sulit dipahami
dibandingkan kitab lainnya. Alktab terbagi dalam dua bagian–Perjanjian Lama
dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama ditulis sebelum Yesus Kristus lahir ke
bumi ini. Di dalamnya diceritakan bagaimana Allah berurusan dengan manusia
disepanjang abad. Di banyak bagian Perjanjian Lama juga meramalkan tentang
kelahiran dan kematian Yesus Kristus Putera Allah, yang akan datang ke dunia
untuk menebus manusia.
Perjanjian Baru ditulis setelah Kristus hidup di bumi ini, mati dan bangkit
kembali dari kematian. Empat kitab pertama dari Perjanjian Baru (Matius,
Markus, Lukas dan Yohanes) disebut Injil dan menceritakan tentang riwayat
Kristus dan misi-Nya di bumi. Setiap orang Kristen harus mulai dengan kitab Injil
ini. Kitab yang berikutnya disebut Kisah Para Rasul, mengungkapkan tentang
masa setelah Yesus naik ke Surga, bagaimana murid-murid-Nya atau pengikutNya melanjutkan pekerjaanNya dan membentuk awal mula Gereja. Kisah Para
Rasul menyediakan pola dasar bagi gereja Kristen zaman sekarang. Sebagaian
besar dari Perjanjian Baru ditulis oleh Rasul Paulus, dituntun oleh Roh Kudus,
diperuntukan kepada gereja di berbagai kota dan negara. Semua petunjuk itu sama
berharganya bagi kita saat ini seperti bagi orang-orang Kristen Gereja Mula-mula.
Bacalah Perjanjian Baru dari depan, pasal demi pasal, jangan ada yang
dilompati. Perjanjian Baru adalah pedoman bagi anda untuk menjalani hidup
Kristen.
Setelah anda membaca Perjanjian Baru, anda bisa mulai dengan Perjanjian
Lama. Di dalamnya anda akn membaca mengenai pria dan wanita yang melayani
Allah dan mereka yang tidak mau taat, dan bagaimana Allah berurusan dengan
mereka. Mintalah agar Tuhan menyingkapkan Firman itu kepada anda, supaya anda
bisa mempelajari pelajaran-pelajaran yang penting yang diajarkan oleh Perjanjian
Lama. Namun, Perjanjian Baru memang ditulis khusus untuk kita–orang-orang
percaya yang sejati pada zaman Gereja–supaya anda bisa mendapat pertolongan
yang besar darinya. Ada baiknya bagi orang Kristen untuk membaca minimal
7
tiga pasal sehari. Mintalah gembala anda untuk memulai kelompok pendalaman
Alkitab untuk menjelaskan ayat-ayat firman. Ini akan menjadi pengalaman yang
banyak manfaatnya bagi semua. Tetapi jika anda masih mengalami kesulitan
dalam mengetahui kehendak Allah, mintalah Roh Kudus untuk menuntun anda.
Berlaku Setia Dalam Hal Memberi Kepada Tuhan
Alkitab menceritakan tentang Yakub; seorang pria dengan sejumlah tabiat
yang tidak menyenangkan. Kelakuannya semakin buruk sampai akhirnya Allah
masuk dalam kehidupannya. Suatu hari, dia terbentur dengan masalah yang parah
akibat penipuan yang dia lakukan, dia harus melarikan diri dari rumah. Malam
itu Allah memberi dia penglihatan tentang surga. Penglihatan itu mengubah
kehidupannya, dan saat itu juga dia bernazar kepada Allah bahwa dia akan setia
dalam memberikan perpuluhan (yaitu sepersepuluh) dari semua yang dia peroleh
dipersembahkan kepada Tuhan.
“Lalu bernazarlah Yakub: “Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi
aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan
pakaian untuk dipakai, sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka
Tuhan akan menjadi Allahku. Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan
menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan
selalu kupersembahkan sepersepuluh kepadaMu.” (Kejadian 28:20-22)
Sungguh sangat menyedihkan ketika sejumlah orang Kristen menjadi tamak
sehingga mereka tidak membawa perpuluhan. Allah menyebut mereka pencuri
dan perampok. Mereka tidak merampok manusia; mereka merampok Allah.
“Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi
kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?” Mengenai
persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Bawalah seluruh
persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada
persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman Tuhan semesta alam,
apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan
berkat kepadamu sampai berkelimpahan” (Maleakhi 3:8-10).
Di sisi lain, Allah telah berjanji untuk mencurahkan berkat khusus atas
mereka yang menjadi bendahara setia dalam hal memberi kepada Dia. Perpuluhan
adalah mengembalikan sepersepuluh dari semua yang kita peroleh atau hasilkan
baik dalam bentuk gaji atau barang. Semua yang kita miliki berasal dari Allah.
Dia meminta kita untuk mempersembahkan kepada Dia minimal sepersepuluh
untuk pekerjaanNya.
Bantuan untuk pekerjaan Tuhan harus diutamakan. Setiap kali anda menerima
uang atau barang dari pekerjaan dan penjualan anda, Allah meminta agar anda
memberi kepada Dia lebih dulu minimal sepersepuluh dari semua penghasilan.
Jangan mengabaikan tanggung jawab sebagai orang Kristen terhadap
pekerjaan misi dunia. Kita semua berhutang terhadap mereka yang masih belum
8
mengenal Kristus. Kristus berkata,”Pergilah ke seluruh dunia, beritakan Injil
kepada segala makhluk…” Mungkin Allah memanggil anda sebagai pelayan
Tuhan atau misionari.Jika tidak,anda memiliki tanggung jawab untuk membantu
dan memungkinkan orang lain untuk memberitakan kabar itu.
BAB 3
Masalah-Masalah Dalam Hidup Seorang Kristen
Sering kali orang beranggapan bahwa saat mereka menjadi Kristen semua
masalah mereka akan bisa terpecahkan. Maka, ketika mereka menghadapi
cobaan, mereka menjadi kaget dan bingung. Kebenarannya adalah, iman
dalam Kristus memang akan bisa memecahkan sejumlah persoalan–yaitu yang
melibatkan dosa dan akibatnya. Pertanyaan mengenai dosa merupakan masalah
yang paling besar, dan melalui Kristus, masalah itu terpecahkan sekali dan untuk
selamanya. Namun, pertobatan tidak akan otomatis menghapus semua masalah
kehidupan. Petobat baru akan menghadapi pencobaan dan godaan. Kalau kita
mengharapkan sebaliknya maka kita akan kecewa. Ada iblis yang terlepas di
dunia, dan sebagaimana ayat Firman menyatakan,”Sadarlah dan berjaga-jagalah!
Lawanmu, si iblis berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-ngaum dan
mencari orang yang dapat ditelannya.” (1 Petrus 5:8). Kita harus melawan dia.
Kekristenan telah dibayar dengan mahal oleh Kristus di atas kayu salib. Kitapun
juga akan membayar harga juga. Bahkan, Yesus berkata kepada barangsiapa yang
ingin mengikuti Dia untuk menghitung harganya dulu, sebelum mereka menjadi
murid-muridNya. Meskipun demikian, dalam setiap pencobaan, Kristus telah
menjanjikan jalan keluar.
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami adalah pencobaan biasa yang
tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak
akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu
dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat
menanggungnya.”(1 Korintus 10:13).
Bacalah kisah Paulus, khususnya sederet daftar yang harus dia tanggung
seperti yang tertulis dalam 2Korintus 11 dari Perjanjian Baru. Pada akhirnya dia
bisa berkata, “Tuhan pasti akan melepaskan dan menarik aku mendekat padaNya
keluar dari setiap rongrongan yang jahat. Dia akan memelihara dan membawa
aku selamat kepada Kerajaan SurgawiNya. Bagi Dialah segala kemuliaan selamalamanya. Amin–biarlah terjadi demikian.
9
Perbedaan Antara Melakukan Dosa Dan Hidup Dalam Dosa
Hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diketahui oleh
setiap orang yang baru bertobat. Ada suatu perbedaan besar antara melakukan
dosa dan pada akhirnya hidup dalam dosa sebagai akibat dari jatuh ke dalam
pencobaan. Banyak orang yang baru saja menerima Kristus tidak memahami hal
ini, dan sewaktu melakukan dosa, mereka merasa segala sesuatunya telah gagal
dan bahkan siap untuk menyerah saja. Mereka telah membuat keputusan yang
sungguh-sungguh untuk hidup bagi Kristus dan merasa yakin mereka tidak akan
gagal.Tiba-tiba di hari yang naas itu, pencobaan menghampiri jalan hidup mereka,
dan mereka justru melakukan hal yang paling jauh dari keinginan mereka untuk
melakukannya. Setan mungkin berbisik di telinga mereka bahwa mereka tidak
sebelumnya tidak pernah diselamatkan. Dia bahkan mungkin membuat mereka
merasa mau menyerah saja.
Justru keadaan inilah yang diinginkan Setan terjadi atas mereka, tetapi hal
tersebut merupakan sesuatu yang seharusnya tidak mereka lakukan. Dalam hal
yang bersifat rohani, seorang petobat baru itu seperti bayi dan bayi itu harus belajar
berjalan sebelum dia bisa berlari. Kami telah menyebutkan Petrus, pengikut
Kristus, yang dulunya melakukan dosa yang sangat mendukakan. Dia bahkan
berbohong dan menyangkal Tuhan, tetapi Kristus mengampuni dia. Selanjutnya,
dia menjadi pemimpin para rasul. Sangat penting untuk diingat, jika kita mengaku
dosa kita, maka Tuhan akan mengampuni segala dosa kita.
“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan
mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Anakanakku, hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya jangan berbuat dosa, namun jika
seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaituYesus
Kristus, yang adil.” (1Yohanes 1:9;2:1).
Lain lagi halnya dengan sengaja hidup di dalam dosa. Seseorang yang
memilih untuk memberikan dirinya pada dosa ada dalam posisi yang berbahaya.
Dengan tanpa memikirkan atau menanggapi akibatnya ketika melakukan dosa
menyebabkan orang masuk ke dalam kegelapan dan kesalahpahaman. Rasul
Yohanes, yang menulis ayat-ayat di atas, memberikan peringatan tentang
seseorang yang terus-menerus melakukan dosa padahal dia sebenarnya tahu
melakukan yang lebih baik. Dia menyatakan tentang orang-orang yang bersalah
karena melakukan hal ini sebagai orang yang berasal dari yang jahat, yaitu Setan.
“Barangsiapa yang tetap berbuat dosa berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat
dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya
Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.” (1Yohanes 3:8)
Orang yang mencintai dosa dan dengan sengaja terus ada di dalamnya
adalah anak Iblis. 1 Yohanes 3:10 dalam terjemahan Amplified berkata, “Inilah
tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat
kebenaran [yang tidak mau mengubah tujuan, pikiran dan tindakan ke dalam
10
kehendak Allah], tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak
mengasihi saudaranya [sesama orang percaya].” Hal ini sangat berbeda dengan
melakukan dosa yang disebabkan oleh pencobaan yang tiba-tiba datang. Jika
anda sudah berbuat dosa, akuilah dosa itu kepada Allah, dan kemudian terimalah
pengampunanNya.
Kita semua pasti berbuat kesalahan. Beberapa diantaranya kesalahan yang
sangat buruk. Hal yang paling penting adalah kita jangan berbuat kesalahan lewat
hati kita. Jiwa kita harus senantiasa diarahkan kepada Allah. Kasih kita harus
ditujukan kepada Dia lebih dulu.
Masalah Dengan Perasaan
Sampai saat ini ada suatu hal lain yang harus dikemukakan. Anda tidak bisa
berjalan berdasarkan perasaan anda. Perasaan tidak ada hubungannya denngan
keselamatan dan ia bisa berubah dari hari ke hari. Banyak petobat baru yang masih
dalam sukacita memperoleh pengalaman yang baru ditemukan ini beranggapan
bahwa kegirangan itu akan berlangsung terus tanpa akhir. Ketika pencobaan dan
kesulitan datang dan perasaan ini tersisihkan, kemungkinan besar dia berpikir
telah kehilangan keselamatannya. Ini kesalahan besar. Keselamatan kita bukan
berdasarkan perasaan kita, tetapi atas pekerjaan yang sudah selesai di Kalvari.
Kematian Kristus telah manjadikan hidup kekal itu bagian kita, jika kita mau
menerimanya.
Ada baiknya jika setiap petobat baru dengan teliti membaca perumpaan
penabur. Ada empat maca pendengar, dan pengaruh dari Firman atas setiap orang
berbeda. Yesus menyampaikan perumpamaan ini dalam Matius 13:3-9. Dia
menafsirkannya dalam ayat 18-23.
“Karena itu dengarlah arti perumpamaan penabur itu. Kepada setiap orang
yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya,
datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah
benih yang ditaburkan di pinggir jalan. Benih yang ditaburkan di tanah yang
berbatu-batu ialah orang yang mendengarkan firman itu dan segera menerimanya
dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja [tidak konsisten].
Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun
segera murtad [dia menolak dan mulai tidak mempercayai dan meninggalkan
Dia yang seharusnya dia percayai dan taati]. Yang ditabur di tengah semak duri
ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya
kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Yang ditaburkan di
tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena
itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada
yang tiga puluh kali lipat.” (versi Amplified)
11
Sudahkah anda membaca perumpamaan ini dengan teliti? Dalam golongan
pendengar yang manakah anda termasuk? Pilihan terletak di tangan anda.
Masalah Kekecewaan
Salah satu hal terpenting yang harus dipelajari seorang Kristen adalah apa
yang semula nampaknya merupakan kekecewaan bagi dia nantinya bisa berubah
menjadi suatu berkat terselubung. Merupakan kesalahan yang serius kalau anda
menyerah begitu saja kepada perasaan kepahitan karena hati and menginginkan
sesuatu tetapi tidak terjadi, dan jika seseorang telah berbuat salah kepada anda,
jangan berusaha untuk melakukan sesuatu supaya bisa menyamai mereka atau
membalas mereka. Allah berkata kita harus menyerahkan semuanya itu kepada Dia.
“Saudara-saudaraku yang kekasih , janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan,
tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu
adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, demikianlah Firman
Tuhan (Roma 12:19). Sebagai orang Kristen, anda harus meletakkan masalahmasalah anda ke dalam tangan Tuhan dan jangan mencoba membalas kejahatan
dengan kejahatan. Roma 12:17-18 berkata, “Janganlah membalas kejahatan
dengan kejahatan! Lakukanlah apa yang baik [jujur, benar, mulia, hidup tanpa
cela] bagi semua orang. Sedapat-dapatnya jika hal itu bergantung padamu,
hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang.” (terjemahan Amplified).
Memenangkan Suami Atau Istri Yang Belum Percaya
Bukan merupakan hal yang aneh bila satu anggota keluarga bertobat sementara
yang lainnya belum. Sering kali orang yang belum bertobat itu tidak sepenuhnya
memahami apa yang telah terjadi dalam hidup orang lain itu. Sekalipun anggota
keluarga yang belum bertobat itu mungkin menyampaikan hal yang negatif
mengenai pengalaman pertobatan, seorang Kristen harus menunjukkan kesabaran,
kasih dan hikmat. Firman Tuhan menyatakan kepada kita, “Demikian juga kamu,
hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu [menundukkan diri dan bergantung
pada suami, dan menyesuaikan diri untuknya], supaya jika ada di antara mereka
yang tidak taat kepada Firman [Allah], mereka juga tanpa perkataan dimenangkan
oleh kelakuan [saleh] istrinya, jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya
hidup isteri mereka itu.” (1Petrus 3:1-2, Amplified)
Sering terdapat kecenderungan para petobat baru untuk menekan dengan
cara yang tidak baik terhadap pasangan hidup mereka untuk menjadi Kristen
juga. Hal ini bisa menghasilkan sikap permusuhan atau penolakan. Cara terbaik
untuk memenangkan pasangan yang belum selamat adalah dengan menunjukkan
apa yang Kristus telah kerjakan dalam hidup kita. Ketika pasangan itu melihat
12
perubahan nyata yang telah terjadi, suatu kerinduan yang nyata untuk mengalami
pengalaman yang sama bisa jadi akan muncul juga dalam hati mereka.
Dan, tentu saja orang Kristen harus tekun berdoa untuk pasangannya.
Pertobatan itu lebih dari sekedar bujukan manusia. Ada pewahyuan supranatural
terlibat di dalamnya. Salah satu ayat yang paling sering dikutip dalam Alkitab
adalah, “Marilah kepadaKu semua yang letih-lesu dan berbeban berat, Aku
akan memberi kelegaan kepadamu.–Aku akan melegakan dan meringankan
dan menyegarkan jiwamu” (Matius 11:28, Amplified). Kata-kata Yesus di ayat
sebelumnya sering kali tidak diperhatikan: “Semua telah diserahkan kepadaKu oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak
seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu
berkenan menyatakannya.” (ayat 27). Pria dan wanita bertobat oleh karena Kristus
menyingkapkan Bapa kepada mereka. Hal ini bisa terjadi melalui doa dan syafaat
dari umat-umat Allah. Doa yang sungguh-sungguh hendaknya mendahului usahausaha untuk menyakinkan orang lain kepada pertobatan.
Ingatan Akan Masa Lalu Yang Buruk
Banyak orang Kristen merasa malu bila mereka mengingat masa lalu mereka
yang buruk. Kadang kala hal ini membawa mereka sampai kepada taraf putus asa.
Justru pada saat yang demikian mereka harus mengingat darah Yesus Kristus yang
mentahirkan kita dari segala dosa.
Sangat penting kita bertobat dari segala dosa kita. Ketika kita telah bertobat,
maka kita akan mampu menghadapi kehidupan dengan sebuah permulaan baru.
Kadang-kadang memang sulit mengampuni diri sendiri, tetapi Rasul Paulus dalam
perjanjian Baru, menyampaikan kepada kita untuk melupakan segala perkara
di masa lalu dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu
panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus (Filipi 3:14). Hal yang paling
indah mengenai keselamatan ialah bahwa Allah telah berjanji untuk menghapus
segala masa lalu dan tidak lagi memperhitungkannya untuk menentang kita.
“Sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa
mereka.” (Yeremia 31:34).
Satu hal yang perlu dilakukan oleh petobat baru adalah melakukan restitusi
atau pengembalian kapan saja hal itu mungkin dilakukan. Zakeus, seorang
pemungut cukai yang menerima Kristus di dalam rumahnya berkata,”Tuhan,
setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada
sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” (Lukas
19:8).Segi lain yang bisa memberi dorongan bagi orang yang demikian adalah
sejumlah orang berdosa yang sangat buruk kemudian malah menjadi orang-orang
kudus yang luar biasa. Santo Agustinus, yang merupakan salah seorang tokoh
bapak yang memimpin Gereja Mula-mula, dalam hidupnya yang lampau telah
menghabiskan masa mudanya selama bertahun-tahun dengan hidup liar dan
13
tidak bermoral. Kita melihat sejumlah contoh di dalam Alkitab di mana Allah
mengampuni pelaku-pelaku dosa yang parah yang mau bertobat dari hati mereka.
Di antaranya adalah perempuan di tepi sumur (Yohanes pasal 4), Maria Magdalena
(Lukas 8:2), perempuan yang berbuat zinah (Yohanes 8:3) dan masih banyak lagi.
Masalah Pengampunan
Sebagian orang telah sangat menderita karena perbuatan atau kesalahan
orang lain. Ketika mereka datang kepada Kristus, mungkin mereka akan
menemukan kepahitan belum sepenuhnya lepas dari hati mereka. Hal ini sangat
berbahaya. Setelah memberi janji yang luar biasa dalam hal menjawab doa
kita, Yesus berkata, “Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu
[tinggalkan,lepaskan] sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap
seseorang, supaya Bapamu yang di surga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.
Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di surga juga tidak akan
mengampuni kesalahan-kesalahanmu” (Markus 11:25-26 terjemahan Amplified).
Kita harus senantiasa siap mengampuni. Yesus memberi perumpamaan yang
sangat menyentuh hati tentang seseorang yang telah diampuni karena hutang
keuangan. Karena dia tidak punya alat apapun untuk membayar hutangnya,
majikannya mengampuni seluruh hutangnya. Sayangnya, hamba yang tidak
tahu berterimakasih itu pergi dan menjebloskan salah seorang yang berhutang
kepadanya ke dalam penjara oleh karena dia tidak sanggup membayar hutang
yang tidak seberapa besarnya. Akhirnya, majikan hamba yang jahat itu,
mendengar tentang perbuatan yang tidak tahu berterimakasih, menjebloskan dia
ke dalam penjara sampai dia bisa melunasi seluruh hutangnya. Tuhan memakai
perumpamaan ini untuk mengajarkan kepada kita betapa perlunya kita harus
memberikan pengampunan. Ia berkata,”Maka BapaKu di surga akan berbuat
demikian juga terhadap kami, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni
saudaramu dengan segenap hatimu.” (Matius 18:35).
Sekalipun kita sudah mengampuni mereka, kemungkinan akan terjadi
perubahan dalam hubungan kita dengan orang yang telah berdosa terhadap kita.
Jika dia telah mengkhianati kepercayaan kita, maka penilai kita terlalu sempit kalau
kita biarkan kejadian yang sama terulang kembali, sebab seseorang cenderung
mengulangi perbuatannya yang salah. Sekali lagi, ada orang yang karena ambisi,
ketamakan dan berpusat pada diri sendiri telah melakukan perbuatan yang sangat
jahat terhadap orang lain dan kemudian membenarkan dirinya sendiri dalam
kejahatannya. Dalam pasal yang sama juga yang disebutkan sebelumnya, Tuhan
berkata mengenai hal ini,”Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah
soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat–tidak
mau mendengar dan taat--pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal
Allah atau seorang pemungut cukai.” (Matius 18:17, terjemahan Amplified).
Prinsip yang paling penting yang harus dipertahankan dalam segala masalah
14
adalah jangan ijinkan akar kepahitan bertumbuh dalam hati (Ibrani 12:15). Pada
saat pengampunan diminta; pengampunan itu harus diberikan dengan cumacuma dan dengan tidak menahannya, bahkan jika orang tersebut telah berdosa
terhadap orang itu berkali-kali. Allah, yang demi Kristus, telah mengampuni
kita sedemikian besarnya sehingga setidaknya yang paling kecil yang bisa kita
lakukan adalah mengampuni saudara kita.
BAB 4
Memilih Teman Pergaulan Kristen
Kita semua harus berbaur dengan dunia dalam kehidupan kita sehari-hari,
apakah itu dengan tetangga, di kantor atau di mana saja. Ketika saatnya tiba
untuk memilih teman pergaulan dan tempat di mana kita pergi untuk menikmati
hiburan, hal ini sepenuhnya bergantung pada kuasa kehendak kita untuk memilih.
Jenis orang yang dengannya kita bergaul akan menentukan seperti apa jadinya
kita nanti; teman-teman yang anda pilih akan sangat banyak menentukan ke mana
tujuan akhir anda nanti. Jika anda mencari dan menikmati teman-teman nonKristen dan duniawi, lebih daripada bergaul dengan orang Kristen, maka lambat
laun anda akhirnya akan menjadi seperti mereka.
Hal ini bukan berarti anda tidak bisa menjadi ramah dengan semua orang
yang harus anda temui dalam hidup sehari-hari. Yesus sendiri makan bersama
dengan orang berdosa, tetapi Dia melakukannya untuk memenangkan mereka
untuk masuk ke dalam gaya hidupNya. Jika anda temukan bahwa anda memiliki
kebebasan untuk menyaksikan Kristus kepada teman-teman anda, ini merupakan
tanda yang baik bahwa anda memimpin mereka menuju ke arah pendirian anda
dan bukan ke arah pendirian mereka. Tentu saja, anda jangan pernah memberikan
kesan sikap yang lebih tinggi derajatnya, tetapi harus selalu ingat bahwa diri anda
sendiri hanyalah seorang berdosa yang diselamatkan oleh anugerah dan kasih
Allah.
Masalah Keduniawian
Keduniawian merupakan pokok persoalan yang harus dipahami secara
keseluruhan oleh orang yang baru bertobat. Alkitab secara gamblang berbicara
menentang penyesuaian diri dengan kehidupan duniawi. Yakobus, salah satu
penulis dari Perjanjian Baru, membuat pernyataan yang keras mengenai orangorang yang mengakui Kristus tetapi masih menjalani hidup seperti orang dunia.
“Hai kamu orang-orang yang tidak setia (yang berbuat zinah)! Tidakkah kamu
tahu bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi
15
barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh
Allah.” (Yakobus 4:4, terjemahan)
Yakobus membandingkan persahabatan dengan dunia sama dengan
perzinahan rohani. Dan barangsiapa yang “memilih untuk bersahabat dengan
dunia mengambil pendirian sebagai musuh Allah.” Tidak ada orang Kristen yang
mau menjadi pembuat zinah. Namun, rasul ini menyatakan bahwa beginilah nanti
jadinya orang-orang Kristen yang duniawi. Supaya kita bisa memahami apa yang
dimaksudkan di sini, kita harus ingat Alkitab mengajar bahwa Gereja adalah
Mempelai (wanita) Kristus. Paulus berkata dalam 2 Korintus 11:2 bahwa dia
telah menempatkan pertobatannya sebagai “perawan suci bagi Kristus.” Karena
itu, pengabdian seorang Kristen hanyalah bagi Kristus saja. Jika dia membagi
perhatiannya antara Kristus dan dunia, dia dianggap seorang pezinah di mata
Allah.
Dalam pesan-pesan terakhir kepada murid-murid menjelang kematianNya,
Yesus menunjukkan perbedaan jelas antara umatNya dan dunia. Ia berkata bahwa
dunia tidak akan menyetujui cara hidup orang Kristen yang memisahkan diri.
“Jika dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku
daripada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia kan mengasihi kamu
sebagai milikinya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah
memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.” (Matius 15:1819).Rasul Yohanes memperingatkan orang Kristen untuk tidak mengasihi perkara
duniawi. Barangsiapa yang melakukannya, maka kasih Bapa tidak ada padanya.
“Jangan mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang
mengasihi dunia, maka kasih Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang
ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan
hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang
lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap
hidup selama-lamanya.” (1 Yohanes 2:15-17).
Apakah ini berarti orang Kristen harus menarik diri dari dunia sebanyak
mungkin? Tidak, malah kita harus melakukan sebaliknya. Kita melihat bahwa
Kristus, yang menjadi teladan kita, berbaur dengan bebas diantara orang-orang
berdosa dan orang-orang dunia. Salah satu tuduhan utama dari para pemuka
agama yang dilancarkan kepadaNya adalah bahwa Dia makan bersama orang
berdosa (Matius 9:11). Jika kita ingin memenangkan orang yang terhilang, kita
akan harus pergi ke tempat di mana orang berdosa ada. Kristus seringkali ada
bersama dengan orang-orang bedosa, tetapi Dia tidak turut mengambil bagian
dalam cara hidup mereka. Di dalam hadiraNya, para pendosa itu menjadi insaf
akan dosa mereka, dan mereka melihat kepadaNya untuk menolong mereka
berbalik dari kehidupan mereka yang jahat. Simon Petrus, penjala ikan itu, sangat
tersentuh dan menjadi insaf sehingga pada saat itu juga dia berteriak, “Tuhan,
pergilah daripadaku, karena aku ini seorang berdosa.” (Lukas 5:8). Sebenarnya
itu adalah hal yang sangat tidak diinginkan Petrus–supaya Tuhan meninggalkan
dia. Yesus meyakinkan Petrus dengan berkata, “Jangan takut, mulai dari sekarang
16
engkau akan menjala manusia.”(Lukas 5:10)
Petrus memang menjadi seorang pemenang jiwa yang luar biasa, tetapi dalam
melakukan hal ini dia tidak pernah kompromi ataupun balik kepada cara hidup
yang lama. Di dalam suratnya dia berkata, “Sebab telah cukup banyak waktu
kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal
Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan,
pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang. Sebab
itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama
mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah
kamu.” (1 Petrus 4:3-4)
Penolakan untuk turut mengambil bagian dalam kejahatan dunia bukan
berarti kita harus menarik diri dari dunia. Kita harus berpakaian dengan selera
yang bagus dan selalu dalam batas-batas kesopanan. Rasul Petrus memberi
nasehat yang baik mengenai hal ini dalam 1 Petrus 3:3-4. Dia menjelaskan bahwa
kecantikan yang sesungguhnya datang dari dalam hati seseorang dan bukan hanya
sekedar dari pakaian dan perhiasan mereka.
Hendaklah selalu diingat bahwa berpakaian dalam gaya fesyen ini atau itu tidak
akan menyelamatkan seseorang. Hanya salib Kristus yang sanggup melakukannya.
Semakin sedikit penekanan yang diberikan tentang pakaian atau gaya seseorang,
semakin baik. Kalau ada yang merasa tidak yakin mengenai apa yang harus dia
lakukan, sebaiknya ia menghubungi gembala dan membicarakannya. 1 Korintus
8:13 dan 10:32-33 memberi nasehat yang baik mengenai topik ini.
BAB 5
Pentingnya Buah Roh Kudus
Dari Buahnyalah Engkau Akan Mengenal Mereka
Setelah mengalami lahir baru, anda harus meminta Allah untuk memenuhi
anda dengan Roh Kudus-Nya. Hasil kepenuhan Roh ini seharusnya dapat terlihat
dalam setiap kehidupan orang Kristen.
Yesus mengajar bahwa karakter seseorang bisa dinilai dari buah yang
dihasilkan dengan memiliki Roh Kudus dalam hidupnya. Dia menambahkan
bahwa pada hari Penghakiman, banyak yang berkata bahwa mereka telah
bernubuat dan memiliki karunia kesembuhan atau bahkan mengerjakan mujizat,
dan mereka menyodorkan hal ini sebagai bukti bahwa mereka benar-benar orang
percaya. Namun mereka akan dihakimi sebagai pekerja-pekerja yang melakukan
kejahatan!“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan akan masuk
ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang
di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan,
bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu,
17
dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu? Pada waktu itulah Aku akan
berterus terang kepada mereka [di hadapan umu] dan berkata: Aku tidak pernah
mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!–
[mengabaikan perintah-perintah-KU] ” (Matius 7:21-23, terjemahan Amplified).
Kalau begitu apakah yang menjadi ujian yang sesungguhnya dari orang-orang
yang benar-benar murni pengikut Kristus? Tuhan tidak pernah membiarkan kita
ada dalam keragu-raguan. Ujian yang sesungguhnya ada pada buahnya.
“Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan
menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang
buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik
buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap
pohon yang baik menghasilkan buah yang baik–[layak untuk dikagumi], sedang
pohon yang tidak baik [sakit] menghasilkan buah yang tidak baik [tidak berarti].”
(Matius 7:15-17, terjemahan Amplified)
Apa yang tersirat sudah jelas. Sekalipun seseorang mungkin mampu
mendemonstrasikan karunia yang luar biasa, dia tidak bisa kita ikuti kecuali ada
manifestasi buah Roh Kudus dalam hidupnya. Mengenai hal ini rasul Paulus
juga sepakat sepenuhnya. Dalam penjelasannnya mengenai karunia-karunia Roh,
setelah dia mendorong orang-orang percaya untuk mengejar karunia yang paling
penting dan terbaik, dia juga menambahkan mereka harus mencari buahnya sebab
kalau tidak orang lain tidak akan bisa memetik manfaat apa-apa dari mereka. “Jadi
berusahalah [dengan hasrat yang besar dan penuh kerinduan yang menyala-nyala]
untuk memperoleh [memupuk] karunia-karunia yang paling utama. Dan aku
menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi [yang jauh lebih baik dan jauh
lebih tinggi dari semuanya–kasih].” Kemudian Paulus lebih lanjut menyampaikan
lebih jauh lagi mengenai karunia yang tertinggi dan manifestasinya atau buahnya.
“Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa
malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih [pengertian, maksud, perenungan
rohani seperti yang diinspirasikan oleh kasih Allah bagi dan di dalam kita], aku
sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun
aku mempunyai karunia untuk bernubuat [karunia menafsirkan kehendak dan
tujuan Ilahi] dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan;
dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung,
tetapi jika aku tidak mempunyai kasih [Allah dalam diriku], aku sama sekali tidak
berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku,
bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai
kasih [Allah dalam diriku], sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.” (1 Korintus
13:1-3, terjemahan Amplified).
18
Karunia Bernubuat Dan Pemahaman Segala
Rahasia Tidaklah Cukup Tanpa Kasih
Tahap meramalkan dalam nubuatan, memprediksikan suatu peristiwa yang
akan terjadi jauh di masa depan mungkin merupakan bukti terhebat dari Firman,
sekalipun nabi-nabi itu sendiri hanya mengerti sedikit saja dari nubuatan mereka
(1 Petrus 1:10-12). Paulus menekankan hal ini dengan mengatakan bahwa jika
seorang nabi mengerti segala nubuatan dan rahasia, dan jika dia tidak memiliki
kasih, hal itu tidak ada faedahnya sama sekali bagi dirinya. (1Korintus 13:2)
Menjadi Martir (Mati Syahid) Tanpa Kasih Tidak Ada
Faedahnya
Berikutnya, Rasul Paulus memberi gambaran tentang seseorang yang
mengorbankan segala harta bendanya untuk memberi makan orang miskin dan
bahkan rela menderita menjadi martir. Tentu saja barangsiapa yang mengorbankan
hidupnya untuk kepentingan Injil akan tercantum dalam daftar urutan yang paling
atas dalam daftar murid-murid Tuhan. Ketika musuh-musuh Injil merajam Stefanus
dengan batu, dia melihat suatu penglihatan di mana Kristus berdiri di sebelah
kanan Allah, seolah hendak menyambutnya pulang ke rumah. Stefanus memiliki
kasih yang sedemikian rupa sehingga dia sanggup berdoa,”Tuhan, janganlah
Kau tanggungkan [bebankan] dosa ini atas mereka. Dan dengan perkataan itu
meninggallah [tidurlah] ia.” (Kisah Rasul 7:60, terjemahan Amplified). Ternyata
doanya itu betul-betul dikabulkan. Saulus, yang menjadi pemimpin utama
yang memegang jubah Stefanus yang terbunuh, kemudian bertobat. Setelah
pertobatannya, Allah mengubah namanya menjadi Paulus. Paulus kemudian
menjadi juara terbesar dalam perkembangan iman Kristen.
Bahkan menjadi martir tanpa kasih tidaklah cukup. Seorang komunis juga
menanggung derita, termasuk bahaya yang mengancam dirinya dan terkadang
mengorbankan nyawanya demi kepentingan ini. Mengapa dia melakukan
semuanya itu? Bukan karena kasih. Mungkin saja ada banyak macam-macam
motivasi yang mendorong hal ini, pada umumnya disebabkan oleh protes terhadap
perikemanusiaan. Seorang Komunis, dalam keyakinannya yang semu itu, hidup
demi hari di mana dia dan kawan konspirasi seperjuangannya bisa merebut dan
mengambil alih kekuasaan seperti yang dilakukan oleh kaum Bolsheviks di
Rusia. Dia mungkin saja mati demi cita-cita ini, tetapi motivasi yang mengilhami
dirinya bukanlah karena kasih. Melainkan karena terselubung dengan kepentingan
pribadinya yang menyedihkan itu.
19
Pentingnya Kasih
Rasul Paulus, setelah menunjukkan pentingnya kasih di dalam kehidupan
setiap orang Kristen, tidak peduli bagaimanapun besarnya, lebih lanjut
menguraikan tentang kasih itu untuk menunjukkan apa sebenarnya arti kasih itu.
Dalam uraian Paulus, kita temukan bahwa seperti halnya ada sembilan buah yang
menjadi sifat Roh, demikian juga ada sembilan bahan dalam Kasih Ilahi. Marilah
kita perhatikan bahan ini satu per satu. Bahan-bahan ini adalah anugerah yang
sangat dibutuhkan di dalam gereja zaman sekarang ini.
1. Sabar–Kasih Itu Tahan Menderita
“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati..Ia menutupi segala sesuatu, percaya
segala sesuatu [siap mempercayai sisi kelebihan yang ada pada setiap orang],
mengharapkan segala sesuatu [pengharapan yang tidak pudar apapun keadaannya],
sabar menanggung segala sesuatu [tanpa menjadi lemah].” (1Korintus13:4,7).
Kasih memberikan tenaga kepada seseorang untuk sabar saat segala
sesuatunya tidak beres. Juga memberikan kita tenaga untuk tetap tenang dan
menguasai diri, ketika yang lain kehilangan sifat keseimbangan atau kedamaian.
Ada orang-orang tertentu yang memiliki talenta dan kemampuan istimewa, tetapi
misalnya suatu keadaan yang tidak terduga muncul dan mereka menjadi panik.
Satu-satunya cara yang mereka ketahui untuk bereaksi adalah “meledak,” yang
artinya menjadi betul-betul marah.
Kesabaran adalah kualitas kasih yang sangat penting. Di dalamnya terangkum
keterbatasan dan kelemahan sifat manusia. Kasih berharap segala sesuatu yang
baik bagi setiap orang. Perhatikan bagaimana kasih seorang ibu mengungkapkan
kualitas ini. Jika anak yang dilahirkannya berlaku salah, dan semua orang sudah
menyerah atas anak tersebut, ibunya akan tetap terus mendoakan dan beriman
untuk dia. Sering kali doanya dijawab! Kesabaran adalah kualitas kasih Ilahi.
Betapa kita sangat membutuhkannya di gereja zaman sekarang ini!
2. Kebaikan Hati–Kasih Itu Baik Hati
Kebaikan hati adalah kasih dalam praktek. Orang yang baik tidak akan
sengaja melukai orang lain. Mereka tidak memperoleh kesenangan dengan
membuat hidup atau keberadaan orang lain jauh lebih menderita. Kebaikan hati
akan membantu mengarahkan orang kepada Yesus yang anda layani. Dengan
memikirkan kepentingan orang lain lebih dulu akan mendemonstrasikan kasih
Kristen. Ingat bahwa anda mewakili Kristus, dan anda harus bertingkah laku
sedemikian rupa sehingga orang lain bisa melihat Kristus dalam diri anda dan
rindu untuk menjadi seperti anda.
20
3. Kemauan Baik–Kasih Itu Tidak Cemburu
“Kasih tidak iri hati ataupun terbakar dengan kecemburuan” (1 Korintus 13:4,
terjemahan Amplified). Zaman sekarang ini, orang-orang duniawi nampaknya
hanya memikirkan diri sendiri. Sangat mudah menjadi iri akan apa yang dimiliki
dan bisa dikerjakan oleh orang lain. Namun demikian ini bukanlah cara Tuhan.
Kalau tetangga atau teman yang bekerja keraas dan bisa membeli sesuatu
yang baru untuk diri mereka, kita tidak semestinya merasa iri dalam hati kita
untuk apa yang mereka miliki. Malahan kita harusnya turut bergembira dengan
mereka atas keberuntungan yang mereka alami. Apakah kita mampu membelinya
atau tidak, tidak semestinya kita cemburu. Kasih tidak memiliki kecemburuan,
dan Firman berkata bahwa kita harus mengasihi sesama kita seperti kita mengasihi
diri kita. Kristus berkata bahwa kehidupan seseorang bukanlah terdiri dari dan
tidak diukur dari berlimpah ruah harta yang dimiliki, atau dari kelebihan dan
melampaui kebutuhannya.
Mungkin salah satu kecenderungan yang paling menyedihkan di dunia hari
ini adalah pertarungan untuk memperoleh kesuksesan. Dalam lingkungan rohani
bahkan ada bahaya yang jauh lebih besar. Ada yang ingin menjadi pengkotbah
terhebat, atau penyanyi yang paling merdu, atau anggota jemaat gereja yang
paling terkenal. Sering kali orang Kristen mendapati hati mereka tidak tulus
bergembira saat melihat Allah bergerak dalam kehidupan orang lain atau bahkan
dalam denominasi atau kelompok lain. Mereka beranggapan hanya gereja atau
denominasi mereka sendiri yang harus mengalami kemajuan dlam pekerjaan
Tuhan. Kasih Kristus tidak akan cemburu akan berkat yang dimiliki orang lain.
Roma pasal 12 menyatakan kepada kita, “demikian juga kita, walaupun banyak,
adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota
yang seorang terhadap yang lain–saling bergantung…Hendaklah kamu saling
mengasihi sebagai saudara–sebagai anggota satu keluarga besar–dan saling
mendahului dalam memberi hormat” (Roma12:5,10,terjemahan Amplified).
Ada saatnya Iblis akan mencobai kita untuk melakukan hal-hal yang tidak etis
untuk mempromosikan diri sendiri atau kelompok kita sendiri di atas kelompok
lainnya, bahkan tanpa kita sadari. Kita harus terus menerus memeriksa motivasi
kita. Kita harus tetap mengingat ayat-ayat firman dan menjaga kerendahan hati
kita. Jika ada orang yang berbuat salah dan menyingkirkan kita, kita mungkin
cenderung menjadi tawar hati dan merasa kita tidak menerima penghargaan untuk
usaha kerja keras kita. Kita harus ingat untuk tidak menjadi iri atau cemburu
ketika orang lain kelihatannya menerima pengakuan dan kita tidak. Mazmur 75:78 berkata,”Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun
datangnya peninggian itu, tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu
dan ditinggikannya yang lain.” Merupakan tugas kita untuk mengingat hukum
kasih, dan serahkan kepada Allah untuk memperhitungkan segala tindakan
kebajikan. Allah berkata kita akan memperoleh upah kita di sini kalau kita
menuntutnya, tetapi kita tidak akan memperoleh apa-apa di surga. Pada hari Allah
21
memberikan upah surgawi, Dia akan meninggikan orang yang lemah lembut,
tetapi Dia akan menjadikan mereka yang menganggap dirinya terbesar di posisi
paling akhir. Ingat bahwa iri hati dan kecemburuan tidak mendapat tempat dalam
kasih. Hakekat kasih adalah kemurnian di dalam apapun yang kita pikirkan,
katakan dan lakukan. Jika kita berpikir, berkata-kata dan melakukan sesuatu demi
orang lain, maka kita akan menaruh kasih dalam tindakan, dan kita tidak punya
waktu untuk iri hati dan cemburu.
4. Kerendahan Hati–Kasih Tidak Memegahkan Diri Dan
Tidak Sombong
“Tidak memegahkan diri–angkuh dan penuh dengan kesombongan”
(terjemhan Amplified).
Allah sangat rindu mencurahkan kuasa kepada Gereja-Nya lebih banyak
dibandingkan dengan apa yang sudah dimilikinya pada saat ini. Karena Dia
berkata, “tetapi kamu akan menerima kuasa [kemampuan. Efisiensi, dan
keperkasaan] saat Roh Kudus turun ke atasmu, dan engkau akan menjadi saksi
bagi-Ku di Yerusalem, dan seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi”
(Kisah Rasul 1:8, terjemahan Amplified). Gereja memerlukan kuasa jikalau ingin
menginjili dunia. Salah satu halangan besar unutk hal ini adalah Allah hanya bisa
menemukan sedikit orang yang bisa Ia percayai. Seringkali manusia, sekali dia
dapat memiliki pengaruh, tidak mau menderita lagi. Hasrat untuk memperoleh
kuasa bisa membuat dia menjadi orang yang merendahkan hak orang lain. Dia lupa
bahwa orang lain yang menolong dia menjadi berhasil, dan lebih dari semuanya,
tanpa Allah dia tidak ada apa-apanya. Kesombongan akan menghancurkan semua
yang baik dan mulia dalam diri seseorang.
Firman Tuhan mengajarkan supaya kita tidak meninggikan diri sendiri.
“Sebab barangsiapa yang meninggikan dirinya dia akan direndahkan…dan dia
yang merendahkan dirinya akan ditinggikan–ditinggikan kedudukannya.” Jika
seseorang memiliki karunia istimewa–misalnya, kemampuan menyanyi, sangatlah
keliru kalau dia meremehkan orang-orang di sekelilingnya karena mereka tidak
memiliki talenta yang sama seperti yang dia miliki.
Yang bisa menyembuhkan ambisi yang tidak kudus ini adalah kasih Ilahi.
Kasih itu tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ketika Allah mau memilih
seseorang untuk memimpin umat-Nya keluar dari Mesir, Dia tidak memilih Korah
yang ambisius, yang mengejar posisi pemimpin, tetapi Musa, orang yang paling
rendah hati di bumi. “Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya
[lemah lembut, baik hati dan rendah hati], lebih dari setiap manusia yang di atas
muka bumi.”(Bilangan 12:3, terjemahan Amplified).
Inilah orang yang menolak tawaran dari Allah untuk membangkitkan suatu
bangsa yang baru sepenuhnya yang berasal dari keturunannya (Keluaran 32:9-10).
Karena kerendahan hatinya, Allah meninggikan dia dan membuat dia menjadi
22
orang yang membebaskan umat-Nya dari tanah Mesir. Kerendahan hati salah satu
kualitas yang indah yang bisa ditemukan dalam diri seorang Kristen.
5. Sopan–Kasih Tidak Melakukan Yang Tidak Sopan
“Kasih…tidak kasar (perilaku yang tidak baik), dan tidak melakukan yang tidak
senonoh” (terjemahan Amplified)Kasih terungkap dari pola dan perilakukan.
Kita mengacu pada kesopanan secara umum–bukan seperti yang disebut etiket
moderen. Kesopanan yang sesungguhnya jauh melebihi dari tradisi masyarakat
dan protocol. Seorang wanita bisa saja mengepit buku etika di bawah lengannya
namun tetap saja melanggar kesopanan dengan lidahnya yang cerewet. Seorang
suami mungkin saja memiliki kesaksian yang bagus di gerejanya, tetapi di
rumah dia membuat hidup istrinya menderita dengan sifatnya yang pelit dalam
hal keuangan. Kesopanan yang sesungguhnya erat hubungannya dengan segala
bentuk hubungan dalam kehidupan. Hal inilah yang menyebabkan seorang
majikan memperlakukan pegawainya sebagaimana dia juga ingin diperlakukan.
Kesopanan akan mencegah orang-orang Kristen membicarakan kesalahan orang
lain dengan maksud yang yang tidak baik.
6. Tidak Mementingkan Diri Sendiri–Kasih Itu Tidak
Mencari Keuntungan Sendiri.
“Kasih…tidak menuntut haknya sendiri atau jalannya sendiri, sebab kasih
tidak mencari keuntungan sendiri”(terjemahan Amplified).Dalam komentar
mengenai pelayanan pada masa itu, Paulus menyatakan, ”Sebab semuanya
mencari [kemajuan] kepentingan dirinya sendiri, bukan kepentingan Kristus
Yesus, [yang menjadi juruselamat itu].” (Filipi 2:21, terjemahan Amplified). Ini
adalah kecenderungan manusia pada umumnya. Kasih tidak pernah mencari jalan
keinginannya sendiri. Revolusi yang luar biasa akan terjadi dalam gereja zaman
sekarang kalau saja manusia mau membangun bagi Kristus, dan bukannya untuk
diri mereka sendiri. Kasih yang sama ini juga yang menguasai diri Paulus, yang
berkata, “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus
Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya [hak istimewa yang luar biasa,
dianggap sangat berarti] dan semakin maju dan semakin dalam membangun
hubungan dengan Dia. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya
itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus” (Filipi 3:8,
Terjemahan Amplified). Inilah jenis kasih yang kita perlukan di dalam Gereja
hari-hari ini, jika kita mau melihat kuasa karunia Roh Kudus bermanifestasi
sebagaimana mestinya.
23
7. Menguasai Diri Sendiri–Kasih Itu Tidak
Lekas Menjadi Marah
“Kasih …tidak mudah tersinggung atau pemarah” (1Korintus 13:5,
terejemahan Amplified).
Di sinilah ujian yang sesungguhnya apakah seseorang memiliki kasih yang
sejati. Paulus tidak pernah berkata bahwa orang yang yang memiliki kasih tidak
akan pernah ditantang. Bahkan ketika Kristus marah pada beberapa waktu tertentu.
Suatu kali Dia mengambil cambuk dari tali dan mengusir semua pedagang dari
Bait Allah (Yohanes 2:15). Namun, tidak satu orang pun yang telah menyatakan
kasih dengan takaran yang lebih besar dari yang pernah dilakukan oleh Yesus.
Seseorang yang punya kasih Ilahi tidak akan mudah tersinggung. Sejumlah
orang Kristen masih bergumul dengan temperamen yang cepat sekali marah.
Mereka ini terlalu sensitive, dan mereka tidak mampu mentolerir hal yang kecil
sekalipun yang menghampiri mereka. Seseorang yang mudah marah seringkali
mudah menuduh orang lain cepat marah–justru inilah yang membuat dia merasa
bersalah. Hanya orang yang mampu menguasai batinnya sendiri yang bisa
mengendalikan situasi.
Jika seseorang tergoda untuk merasa bahwa sifat lekas marah tidak berbahaya
bagi pekerjaan Allah, maka dia harusnya mempelajari Yakobus 1:20,”sebab
amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.”
8. Kasih Tidak Menyimpan Kesalahan Orang Lain
“Kasih…tidak lagi memperhitungkan kesalahan yang telah dibuat, dan tidak lagi
memperhatikan kesalahan yang ada” (1 Korintus 13:5, terjemahan Amplified).
Kasih tidak memikirkan yang jahat. Sangat menyedihkan ada orang-orang
yang selalu hidup dengan penuh kecurigaan yang terus menerus. Karena mereka
sendiri licik, mereka dengan sendirinya juga curiga akan orang lain karena mereka
mengira orang lain akan melakukan sesuatu seperti yang ada dalam pikiran
mereka.
Pada umumnya manusia merespon sebagaimana anda mengira mereka
berespon. Tunjukkan kepercayaan diri dalam diri mereka, dan mereka biasanya
akan berusaha menjaga kepercayaan sesuai dengan kepercayaan diri yang kita
berikan itu. Hal ini tentu saja tidak selamanya demikian. Ada juga orang yang
akan mengkhianati kepercayaan kita. Namun, ke depannya, orang yang meyakini
dalam diri orang lain itulah yang akan memiliki hasil yang terbaik.
Namun, jika ada seseorang yang bersalah kepada anda, anda harus siap
mengampuni orang tersebut dan melupakan yang salah, sama seperti Kristus telah
mengampuni anda.
Suatu kali salah satu murid, Petrus bertanya kepada Kristus berapa kali kita
harus mengampuni seseorang, “Sebanyak tujuh kali?” Yesus menjawab dia, “Aku
berkata kepadamu, bukan sampai tujuh kali, tetapi tujuh puluh kali tujuh kali!”
24
(Matius 18:22).
9. Kasih Itu Tidak Berbahagia Dengan Yang Jahat, Melainkan
Berbahagia Dengan Kebenaran.
“Kasih…tidak bersukacita karena ketidakadilan dan ketidakbenaran, tetapi
bersukacita ketika yang adil dan benar berlaku”(1 Korintus 13:6, terjemahan
Amplified). Ada sejumlah orang yang baru menemukan kegembiraan yang luar
biasa ketika mereka mendengar berita buruk tentang orang lain. Sebenarnya,
mereka bahkan merasa lega ketika seseorang jatuh tersingkir, dengan meyakini
bahwa mereka akan diuntungkan oleh kegagalan orang tersebut. Namun,
kasih Kristen yang sejati bersukacita bukan atas perkara yang jahat tetapi atas
kebenaran. Ketika Daud, dalam Perjanjian Lama, mendengar tentang kematian
musuhnya Saul, bukannya bersukacita, dia malah meratapi dengan berkata,
“Kepermaianmu, hai Israel, mati terbunuh di bukit-bukitmu! Betapa gugur
para pahlawan! Janganlah kabarkan itu di Gat, janganlah beritakan itu di loronglorong Askelon, supaya jangan bersukacita anak-anak perempuan orang Filistin,
supaya jangan beria-ria anak-anak perempuan orang-orang yang tidak bersunat!”
(2Samuel 1:19-20, terjemahan Amplified).
Jika kita melihat seseorang gagal, kita harusnya tidak dengan jahat menuding
dia atau merendahkan atau merasa jauh lebih tinggi dari orang itu. Kita harusnya
turut sedih untuk orang tersebut, berdoa buat dia dan kalau kita sanggup, dengan
tulus berusaha menolong dia. Ketika Kristus berada di bumi, Dia tidak pernah
berbahagia atas kejatuhan siapapun juga. Dia malah rindu supaya jangan ada yang
binasa. Kita harus mengambil sikap yang sama seperti Tuhan kita.
Kesimpulan
Dengan kembalinya kuasa yang jauh lebih besar atas Gereja, harus ada
penekanan dalam hal kekudusan dan buah Roh. Segala cara improvisasi yang
murahan, taktik yang tidak wajar demi menarik perhatian, pengunaan hal-hal yang
sensasional sebagai ganti dari pekerjaan karunia-karunia Roh Kudus bukanlah
pertanda yang baik. Ambisi manusia, ketika tidak dikendalikan dan terkontrol,
bisa berakibat malapetaka dan membahayakan tujuan yang sebenarnya. Ijinkan
kasih Ilahi mengalir. Biarlah kerendahan hati mewarnai semangat kita dalam
memenuhi tugas pelayanan kita pada orang lain. Barulah kita akan melihat
orang-orang Kristen bangkit dalam kuasa mereka. Kemudian kita akan memakai
karunia-karunia Roh Allah yang dinyatakan dalam kemurnian dan keindahan.
Barulah Gereja akan memenuhi tanggung jawabnya untuk mengabarkan Injil
dunia dan siap untuk kedatangan Sang Mempelai Pria, Yesus Kristus.
25
BAB 6
Bersaksi Bagi Kristus–Apakah Arti Bersaksi
“Dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah para Rasul 1:8)
Bersaksi artinya menyampaikan kepada orang lain apa yang anda ketahui.
Ini merupakan hak instimewa dan tanggung jawab setiap orang Kristen untuk
menceritakan kepada orang lain mengenai Kristus. Kita harus menceritakan
kepada keluarga, sanak saudara dan teman-teman setiap kali ada kesempatan. Di
sini ada beberapa saran yang bisa membantu anda bersaksi:
1. Siapkan Hati Saudara Dengan Berdoa Kepada Allah.
Allah Roh Kudus membutuhkan hati yang mengasihi Allah yang berserah.
Sebelum anda bersaksi kepada siapapun, anda harus berdoa lebih dulu dan Roh
Kudus akan berbicara melalui anda dan memberi anda kata-kata yang tepat untuk
disampaikan. Kemudian berdoalah juga supaya Allah menggerakkan hati dan roh
orang yang akan anda ajak bicara itu, agar dia tidak hanya mendengar tetapi juga
mengerti dan membuka hatinya kepada Kristus. Allah akan berjalan di hadapan
anda dan menggerakkan hati orang tersebut sementara anda berbicara dengannya.
Tanpa doa anda anda tidak akan berdaya! Semakin anda bersekutu dengan Dia
dan menyerahkan diri anda kepada Allah, semakin besar kekuatan untuk bersaksi
yang akan anda temui dalam hidup anda. Ketika anda meminta Allah untuk
menolong anda, pergilah dengan penuh keyakinan bahwa Dia memimpin anda
kepada mereka yang lapar rohani.
2. Jangan Berdebat
Keselamatan terletak dalam seorang pribadi–Yesus Kristus. Bersaksi artinya
memperkenalkan seseoran kepada Kristus. Mereka mungkin tahu tentang Dia,
tetapi belum pernah mengenal Dia secara pribadi. Seseorang menjadi Kristen
ketika dia menerima Yesus Kristus ke dalam rohnya dan hidupnya. Secara singkat
alasan untuk menerima Kristus adalah sebagai berikut:
Allah, satu-satunya Allah yang benar, adalah Pencipta seluruh alam semesta.
Dia menciptakan manusia untuk menjadi teman dan sahabat bagi-Nya. Tetapi
pada waktu itu Setan, si jahat, yang merendahkan Allah dan seluruh ciptaan-Nya,
datang kepada manusia dan berkata padanya bahwa jika dia meninggalkan Allah,
maka ia akan menjadi sama seperti Allah sendiri–dalam hal pengetahuan dan
hikmat.
Jadi manusia memisahkan dirinya dengan hadirat Allah atas pilihannya
sendiri. Begitu terpisah, manusia baru merasakan kehidupan yang menjadi kosong
26
dan hampa tanpa hubungan yang erat dengan yang Ilahi, dan bukannya menjadi
seperti Allah, malah dia mendapati dirinya sebagai makhluk yang mengalami
kejatuhan. Dia tidak bisa lagi berjalan dan berbicara dengan Allah, dan sampai
hari ini, kisah riwayat manusia diliputi suatu kepedihan dan kekecewaan sejak
manusia keluar dari Hadirat Allah yang Maha Kuasa.
Namun, hal yang paling mengerikan dari semua ini adalah ketika tubuh
manusia mati, jiwanya (yang juga telah terpisah dari Allah), tidak bisa pergi untuk
hidup dalam Kerajaan Allah di mana damai dan kebahagiaan yang melampaui
segala akal memerintah. Jiwa manusia akan pergi ke dalam kerajaan Setan (ini
yang disebut neraka) di mana kekacauan, kebencian dan kejahatan merajalela.
Allah sangat mengasihi umat manusia, dan Dia telah menyimpan sebuah
rencana di mana manusia akan bisa ditebus dari hukuman dashyat yaitu terpisah
dengan Allah untuk selama-lamanya. Dia mengutus Putera tunggal-Nya, Yesus
Kristus, dalam rupa manusia untuk mengalami kematian dan terpisah dengan
Allah, sehingga Dia bisa menanggung segala hukuman kita. Dengan menerima
pengorbanan Yesus Kristus yang telah mati menggantikan kita dan membiarkan
Roh-Nya memerintah dalam hidup kita, berarti kita menerima rencana Allah
untuk penebusan manusia. Dengan menerima rancangan-Nya, kita dipulihkan
kepada perkenanan dan kemurahan Allah.
Kita bisa mengenal Hadirat Roh Allah, bahkan ketika kita hidup di bumi, dan
ketika tubuh kita mati, Allah akan memberi kita tubuh baru yaitu tubuh kemuliaan.
Barulah kita akan hidup bersama Dia selamanya.
Jangan biarkan percakapan anda mengarah pada perdebatan. Anda diutus
bukan untuk membela agama anda, tetapi untuk menunjukkan Kristus. Misalnya,
jika seseorang bertanya kepada anda gereja manakah yang benar, sebaiknya
anda menjawab hanya ada satu Gereja yang benar, dan di dalamnya termasuk
semua orang percaya yang sudah lahir baru. Walaupun setiap orang harusnya
bergereja, tidak satupun denominasi atau aliran yang bisa menyelamatkan dia–
yang menyelamatkan hanya iman dan percaya di dalam Yesus Kristus. Kemudian
alihkan percakapan kepada pribadi Kristus.
Presentasi
Firman Allah adalah ‘pedang’ yang akan anda gunakan untuk memperkenalkan
Kristus dan rencana penebusan. Ada baiknya membaca atau mengutip kelima ayat
ini kepada orang yang akan diberikan kesaksian. Jika mungkin, bawalah Alkitab
kecil yang bisa anda tunjukkan kepadanya.
1. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan
yang Allah” (Roma 3:23, terjemahan Amplified).
Ayat yang pertama ini mengungkapkan masalah umum yang terjadi kepada kita
semua. Justru oleh karena masalah ini kita semua memerlukan Kristus. Ajaklah
calon petobat yang anda beri kesaksian untuk membacanya sementara anda
27
menunjukkan hal ini. Manusia harus menyadari bahwa ia telah terhilang sebelum
ia bisa diselamatkan. Semua (anda dan saya) telah berdosa. Untuk menunjukkan
persoalan mengenai apa itu dosa, pakailah Yesus sebagai contoh. Tanyakan pada
calon petobat itu, “Apakah kita ini orang benar dan setia sama seperti Dia?” Kita
semua telah kehilangan kemuliaan Allah!
Tanyakan kepadanya, “Berapa banyak dosa yang harus dilakukan untuk disebut
orang berdosa?” Anda sedang berusaha menunjukkan bahwa semua telah berdosa
dan bersalah di hadapan Allah.
2. “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal
dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 6:23).
Tunjukkan dengan segera ayat yang kedua ini. Calon petobat ini telah melihat
dan mengaku bahwa dia orang berdosa. Tunjukkan Roma 6:23 dan biarkan dia
yang membaca ayat tersebut. Di sini Alkitab berkata bahwa kita akan menerima
upah–yaitu sesuatu yang pantas kita terima. Apakah upahnya? Calon petobat ini
membaca–maut! Kita pantas untuk menerimanya. Sampaikan kepadanya bahwa
maut adalah secara rohani terpisah dari Allah. Sekarang bawalah dia membaca
bagian yang kedua dari ayat ini,”tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam
Kristus Yesus, Tuhan kita.” Di sini Allah berbicara mengenai sebuah karunia,
sesuatu yang sebenarnya tidak layak untuk kita terima. Tanyakanlah kepada calon
petobat itu, “Apakah engkau bisa berusaha untuk memperoleh hadiah? Yang
bisa engkau lakukan hanyalah menolak atau menerimanya. Apakah karunia itu?
Kehidupan Kekal! Kehidupan ini adalah melalui (atau ada di dalam) seorang
pribadi. Yesus Kristus. Untuk memiliki karunia Allah engkau harus memiliki
Yesus, Putera-Nya.”
3. “Karena itu sadarlah dan bertobatlah (ubahlah pikiran dan tujuan
anda); berbaliklah dan kembalilah [kepada Allah] supaya dosamu dihapuskan
(dibersihkan), agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan (pemulihan dari akibat
terlalu panas, disegarkan dengan udara segar) yang dari hadirat Tuhan.” (Kisah
para Rasul 3:19, terjemahan Amplified).
Sementara anda menunjukkan ayat ini, tanyalah kepada calon petobat, “Apakah
yang disarankan oleh ayat ini untuk kita perbuat supaya kita bisa menerima hidup
yang kekal? Bertobat artinya menyesal atas segala dosa anda, dan berbalik dari
semuanya itu.”
4. “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa untuk menjadi
anak-anak Allah yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.” (Yohanes 1:12).
Kepada sekian banyak orang yang menerima Dia, kepada mereka diberikanNya kuasauntuk menjadi anak-anak Allah. Di sini Tuhan berkata kita harus
menerima Kristus supaya bisa menjadi anak-anak-Nya. Tekankanlah kepadanya
bahwa bukan karena berbuat sesuatu yang menjadikan kita Kristen, melainkan
menerima Yesus Kristus yang mejadikan kita anak-anak Allah.”
28
5. “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang
mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya
dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan dia bersama-sama dengan Aku.”
(Wahyu 3:20).
Kami sudah menyampaikan bahwa Allah menawarkan kepada kita karunia
dengan cuma-cuma yaitu kehidupan kekal, dan karunia ini ada di dalam pribadi
Yesus Kristus. Supaya kita bisa menerima karunia Allah ini, kita harus menerima
Kristus. Tetapi bagaimana caranya kita bisa menerima Dia? Dengarkan baikbaik, karena dalam ayat ini Yesus berbicara langsung kepada anda! “Lihat, Aku
berdiri di muka pintu dan mengetgok; jikalau ada orang yang mendengar dan
mendengarkan suara-Ku dan membuka pintu, Aku akan masuk ke dalam orang
itu.” Pintu itu adalah pintu hati anda. Dia berdiri di sana dengan lembut mengetuk.
Yesus sedang mengetuk pintu hati anda.
Sampaikanlah kepada calon petobat itu bahwa setiap orang memiliki
kehendak bebas dan harus menentukan pilihannya sendiri. Beginilah caranya
anda menerima Kristus. Yesus tidak akan pernah memaksa diri-Nya masuk
dalam kehidupan siapapun juga. Dengan rendah hati Dia berdiri di hadapan pintu
kehidupan anda, menanti sampai anda mempersilahkan Dia masuk. Dia tidak
akan mendobrak masuk. Semua tergantung anda. Pintu itu harus dibuka dari
dalam; hanya anda yang bisa melakukannya!
Misalnya, jika saya adalah teman anda, dan saya berdiri mengetuk pintu rumah
anda, apakah yang akan anda katakana? Anda bisa berkata,”Mari silahkan masuk!”
Yesus sedang menunggu bagi anda untuk membuka pintu dan mengundang Dia
masuk. Ini merupakan saat yang sangat penting. Sementara anda menantikan
jawaban, berdoalah dalam hati. Kalau calon petobat itu berkata,”Ya, aku akan
membiarkan Dia masuk,” maka tundukkanlah kepada, dan berdoa dengan dia
sementara dia meminta Yesus masuk ke dalam hidupnya. Kemudian bawalah dia
berterima kasih kepada Tuhan Yesus untuk karunia kehidupan yang kekal
Jika dia berkata,”Tidak, aku tidak mau.” Atau “Tidak, aku belum siap.”
Sampaikan kepadanya bahwa anda senang bahwa dia jujur tentang hal itu. Tetap
pastikan bahwa dia mengerti apa yang sedang dia lakukan. Mintalah agar dia
menyadari bahwa dengan menolah Yesus, ia sebenarnya sedang menolak karunia
kehidupan kekal. Jika dia mengerti, maka tidak ada lagi yang dapat anda perbuat.
Janganlah putus asa, tetapi akhiri presentasi anda mengenai Yesus sebagai berikut:
“Mungkin engkau tidak memerlukan saya atau orang lain ada bersamamu ketika
engkau meminta Yesus masuk ke dalam hatimu. Sendirian, di manapun juga,
engkau bisa meminta Dia masuk ke dalam kehidupanmu, dan saat itu juga engkau
akan diselamatkan.” Dengan lembut letakkan tangan anda di bahunya. “Janganlah
menunggu terlalu lama!” Berilah dorongan supaya dia segera mengambil
keputusan.
Katakan,”tundukkan kepala bersama saya, dan kita akan berdoa bersama,”
dan tanpa melihat dulu atau menunggu, mulai berdoa dan minta Allah untuk
menguatkan hatinya dan menjadikan Yesus nyata baginya.”
29
Lebih dari semuanya itu, biarkanlah Kristus bersinar melalui kehidupan anda.
Biarkan wajah anda memancarkan sukacita keselamatan anda. Orang akan tertarik
kepada Kristus jika dia melihat Kristus dalam diri anda. Tidak ada bujukan yang
akan mempan untuk meyakinkan dia jika anda sendiri bukan bukti hidup dari
kuasa dan kemurahan kasih penebusan Kristus.
Memang kita tidak akan selalu mendapati hidup Kristen menjadi kehidupan
yang termudah, tetapi ketika kita berjumpa dengan Tuhan, pasti semuanya tidak
akan sia-sia. Biarlah kita berjuang dalam pertandingan iman yang benar di atas
bumi ini sampai tiba saatnya kita akan bergabung dengan Tuhan dan Juruselamat
kita, Yesus Kristus.
Langlah-Langkah Penting Untuk Menerima Keselamatan
1.MENGAKUI: “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan
kemuliaan Allah” (Roma 3:23).” Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa
ini!”(Lukas 18:13. Di bawah penerangan firman, engkau harus menyatakan
bahwa engkau orang berdosa.
2. BERTOBAT : “… Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan
binasa atas cara demikian.”(Lukas 13:3). “Karena itu sadarlah dan bertobatlah,
supaya dosamu dihapuskan…”(Kisah Rasul 3:19). Engkau harus melihat
buruknya dosa dan kemudian bertobat dari segala perbuatan itu.
3.PENGAKUAN DOSA : “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia
dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita
dari segala kejahatan.” (1 Yohanes1:9). “Karena dengan hati orang percaya dan
dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.”(Roma 10:10).
Akuilah dosamu kepada Allah.
4.MENINGGALKAN: “Baiklah orang fasik meninggalkanjalannya, dan
orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka
Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan
dengan limpahnya.” (Yesaya 55:7). Menyesal karena dosa tidaklah cukup. Kita
harus mau mengakhirinya sekali untuk selamanya.
5.PERCAYA : Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”(Yohanes 3:16).
“ Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan
percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang
mati, maka kamu akan diselamatkan.” (Roma10:9). Percaya dalam pekerjaan
Kristus di salib sudah genap.
30
6.MENERIMA : “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang
kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya
diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya
dalam nama-Nya;” (Yohanes 1:11-12). Kristus harus diterima secara pribadi
masuk ke dalam hati dengan iman, kalau engkau rindu memiliki pengalaman
Lahir Baru ini. (Full Gospel Businessman International).
Jika engkau rindu menerima Yesus Kristus ke dalam jiwa dan kehidupanmu, mari
berdoa:
Bapa di Surga,
Dan Bapa, tunjukkan kepadaku
Aku
bersyukur
Engkau
mengasihi
aku.
selangkah
demi selangkah rencana yang
Aku minta PuteraMu Yesus Kristus,
sudah Engkau buat untuk hidupku.
mari masuk dalam hidupku.
Aku memberi hidup dan diriku
Aku tahu aku telah berdosa dan
kepadaMu.
melakukan perbuatan yang tidak
Aku menyembah dan memujiMu,
berkenan di hadapanMu.
pencipta dan Tuhanku.
Aku minta ampunilah segala dosaAku akan terus bersyukur untuk
dosaku dan tahirkanlah hidupku.
pengorbanan PuteraMu di kayu salib
Tolong aku untuk mengikut Engkau dan sehingga aku bisa beroleh hidup yang
ajaranMu.
kekal dengan Engkau.
Lindungi aku dari Setan dan Iblis.
Tolong aku untuk memenangkan orang
Ajari aku untuk mengutamakan Engkau
lain kepada Kristus.
dalam seluruh pikiran dan tindakanku. Aku menantikan kembalinya Kristus
Tolong aku mengasihi sesamu seperti
untuk membawa aku ke Surga.
Engkau telah mengasihi aku.
Datanglah segera Tuhan Yesus, Amin.
Bagaimana Caranya Menerima Baptisan Roh Kudus
1. Anda harus lahir baru. Ini artinya meminta Yesus mengampuni dosa-dosa
anda dan kemudian menerima pengampunan Allah, dengan mengetahui, “ Karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,” dan
“Sebab, barangsiapa berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.” (Roma
3:23 dan 10:13).
2. Kalau saat ini anda sudah menerima Kristus menjadi Juruselamat, Roh
Kudus hidup di dalam anda. Yohanes 14:7; 1 Korintus 3:16; 6:19
3. Roh Kudus adalah seorang Pribadi dan akan berbicara sendiri jika anda
mengijinkan Dia melakukannya.
4. Roh Kudus akan memakai bibir, lidah dan suara anda jika anda mengijinkan
Dia–sama seperti waktu anda berkata-kata dengan bahasa Indonesia.
31
5. Ketika anda dipenuhi dengan Roh Kudus, dengan iman anda harus mulai
untuk melakukan pengucapan. Kisah Rsul 2:4 berkata,”Maka penuhlah mereka
dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain,
seperti yang diberikan Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.”
6. Menerima Kristus menjadi Juruselamat memerlukan suatu tindakan iman.
Kesembuhan adalah hasil dari suatu tindakan iman. Berbahasa roh adalah suatu
tindakan iman.
7. Ketika dengan iman anda mulai berbahasa roh, Roh Kudus akan memberi
ucapan–kata-kata untuk diucapkan. Di situlah yang supranatural terlibat.
8. Setiap orang percaya diperintahkan untuk “penuh dengan Roh,” Efesus
5:18, bahkan juga ibu Yesus, Maria, dan saudara-saudara kandung Yesus. Yakobus,
Yusuf, Simon dan Yudas (Matius 13:55), (Kisah Rasul 1:14) dan murid-muridNya
menerima (Kisah Rasul 2:4). Menerima Roh Kudus adalah suatu keharusan.
9. Relaks. “Inilah tempat perhentian…”Yesaya 26:12
10. Roh Kudus adalah sebuah karunia. Kisah Rasul 8:20,2:38,39; 11:17;
Lukas 11:13. Anda tidak mengemis atau bekerja demi menerima karunia. Anda
tinggal menerimanya saja.
11. Mulailah hari anda setiap hari dengan berdoa dalam Roh untuk
membangun diri anda–hal ini sama halnya dengan mengisi batere rohani anda. 1
Korintus 14:4,18
12. Terimalah sekarang, dengan menyembah Yesus dalam hatimu dan
memperkatakan dengan iman di dalam bahasa-bahasa yang asing sebagaimana
yang diberikan oleh Roh Kudus kepada anda untuk mengatakannya.
32
33
Please let us know how this book has impacted you.
Send your story to: [email protected]
Free downloads are available at:
www.cfn.org/literature
BAGAIMANA MENJADI SEORANG KRISTEN YANG BERHASIL
CHRISrn'INATIONS
Download